BAB II KEMAMPUAN REPRESENTASI, REPRESENTASI, GENDER, SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KEMAMPUAN REPRESENTASI, REPRESENTASI, GENDER, SISTEM PERNAFASAN MANUSIA"

Transkripsi

1 11 BAB II KEMAMPUAN REPRESENTASI, REPRESENTASI, GENDER, SISTEM PERNAFASAN MANUSIA A. Kemampuan Representasi Dalam mengungkapkan pengalaman dan pengetahuan kita tentang dunia bergantung pada bahasa-bahasa yang kita gunakan untuk merepresentasikan pengalaman dan pengetahuan kita itu. Sama halnya dalam mempelajari sains terutama Biologi, ilmu tentang kehidupan yang sangat luas ruang lingkupnya. Karena lingkup materi yang dicakupnya, Biologi sering dimasukkan ke dalam ilmu-ilmu yang mengkaji tentang manusia selain sosiologi dan psikologi. Biologi juga termasuk ke dalam studi tentang alam seperti astronomi, geologi, fisika dan kimia. Uniknya Biologi terlibat dalam kedua kelompok yang berbeda seperti yang telah disebutkan diatas (Rustaman et al., 2005: 12). Biologi dengan karakteristik ilmunya terasa lebih bermakna ketika siswa diberikan kesempatan untuk merepresentasikan pengetahuan mereka ke dalam bentuk lain. Ada pernyataan bahwa siswa yang duduk di bangku sekolah menengah pertama dan atas memerlukan pengetahuan bagaimana merepresentasikan pengetahuan mereka. Dengan merepresentasikan pengetahuan, siswa akan lebih termotivasi dalam aktivitas kegiatan belajar. Selain itu dapat meningkatkan hasil

2 12 belajar mereka. Hal ini senada dengan pandangan Carolan (Tytler et al., 2009: 21) yang menyatakan bahwa representasi dapat meningkatkan kinerja siswa dalam belajar, serta dapat meningkatkan motivasi, kreativitas serta hasil belajar siswa. Giere dan Moffat (Carolan et al., 2008: 19) menyatakan bahwa dalam mempelajari sains, siswa harus belajar bagaimana menggunakan representasi sebagai alat berpikir untuk memahami, memprediksi bukan hanya sekedar menghafal dalam memahami konsep. Lemke (Carolan et al., 2008: 18) menyatakan bahwa kemampuan representasi adalah bagaimana menginterpretasikan dan membangun hubungan antara objek, representasi dan artinya. Disessa (Carolan et al., 2008: 19) menyatakan bahwa kapasitas interpretasi dipahami sebagai kemampuan representasi. Representasi merupakan sebuah simbol untuk menjelaskan objek kepada seseorang atau pelajar sehingga jelas dengan kemampuan repesentasi yang dimiliki dapat lebih memberikan pemaknaan lebih dalam memahami pengetahuan yang didapat. Adapun untuk jenisjenis representasi dapat dikategorikan secara spesifik yakni model 3D, tabel, grafik, diagram, dan jurnal sains. Adapun bentuk representasi generik yakni bahasa, kerja kelompok, diskusi kelas, poster, perentasi power-point, role play dan debat (Carolan et al., 2008: 18). Creeno dan Hall (Carolan et al., 2008: 18) berpendapat bahwa jenisjenis representasi adalah alat yang berguna untuk membangun pemahaman dan mengkomunikasikaninformasi. Penelitian terbaru dalam ilmu kognitif yang menggunakan beragam gambar menjadi faktor yang mempengaruhi pembelajaran yang efektif. Selain itu, para

3 13 peneliti menegaskan peran mendasar dari konteks, persepsi, perasaan, perwujudan, analogi dan pola penyelesaian dalam belajar. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mungkin untuk mempelajari konsep sains dengan efektif jika mereka dapat mengkoordinasikan persepsi dan tindakan, seperti memanipulasi model 3D berdasarkan persepsi yang kemudian dituliskan sebagai aspek-aspek penjelasannya. Representasi dapat digunakan sebagai alat untuk berpikir seperti dalam membuat model untuk membayangkan bagaimana sebenarnya proses yang mungkin terjadi atau bekerja. Selain itu dapat digunakan untuk merekam dengan tepat pengamatan, mengidentifikasi distribusi jenis, mengklasifikasikan contoh ke dalam kategori serta menunjukkan urutan atau proses. Karena luasnya representasi ini, sehingga timbul pertanyaan dari guru dan siswa bagaimana menilai kemampuan representasi ini (Disesa, 2004 dalam Carolan et al., 2008: 20). Namun kuncinya terletak pada bagaimana siswa memilih representasi yang tepat untuk menjelaskan konsep yang diminta. Selain itu, gurupun harus mengetahui jelas konsep-konsep kunci yang menjadi dasar pengembangan konsep yang dipelajari (Carolan et al., 2008: 20). Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kemampuan representasi itu sangat luas dibandingkan dengan kemampuan komunikasi. Tentunya dengan kemampuan representasi siswa dapat memahami lebih bermakna karena mereka menjelaskan pemahaman mereka ke dalam bentuk lain seperti model 3D, tabel, grafik, diagram, dan jurnal sains. Bentuk representasi generik yakni bahasa, kerja kelompok, diskusi

4 14 kelas, poster, perentasi power-point, role play dan debat menurut Carolan et al. (2008: 18). Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti lebih memfokuskan kemampuan representasi siswa dalam penggunaan gambar, grafik atau diagram, tabel, bagan serta tulisan. Hal inilah yang dijadikan indikator yang digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi profil kemampuan representasi siswa dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem pernafasan manusia. Indikator representasi yang difokuskan peneliti sesuai dengan pendapat Mudzakir (2006); Boediono dan Koster (2004); Newby et al. (2006), Sadiman (2008) dan Nasution (2005). Indikator representasi terdapat di bagian lampiran. B. Jenis-Jenis Representasi Berikut beberapa jenis representasi : 1. Tabel Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategorikategori atau karakteristik-karakteristik data sehingga memudahkan analisis data. Contohnya jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan lain sebagainya. Terdapat tiga jenis tabel yaitu tabel satu arah atau satu komponen, tabel dua arah atau dua komponen, tabel tiga arah atau tiga komponen. Dalam penyusunan tabel memerlukan identitas seperti judul atau nama tabel, judul baris, judul kolom, badan tabel, catatan dan sumber, atau keterangan yang diperlukan.

5 15 Tabel 2.1 Contoh Format Tabel Judul Tabel Judul Baris Sel Sel Sel Sel Sel Sel Judul Kolom Badan Tabel Judul tabel atau nama tabel ditulis di bagian paling tengah teratas, dalam beberapa baris, semuanya dengan huruf besar atau semuanya dengan huruf kecil. Judul tabel dibuat sesingkat-singkatnya tetapi mencerminkan keseluruhan keadaan yang digambarkan, mengenai apa, jenis apa, tempat dan waktu. Judul baris sebaiknya ditulis singkat dan jelas, bisa dalam beberapa baris tanpa pemutusan kata. Tiap baris hendaknya menyatakan sesuatu dengan lengkap dan sebaiknya jangan melakukan pemisahan bagian kata, atau kalimat. Judul kolom sebaiknya ditulis singkat dan jelas, bisa dalam beberapa baris tanpa pemutusan kata. Sel tabel adalah untuk tempat menuliskan nilai-nilai data. Sumber dicantumkan menjelaskan darimana data dikutip. Jika tidak terdapat sumber berarti data dalam tabel dianggap dikumpulkan atau dihitung sendiri oleh penulisnya. Adapun beberapa ketentuan lainnya yaitu : a. nama-nama sebaiknya disusun menurut abjad b. waktu disusun secara berurut/kronologis, misalnya 1990,1991,1992 dan seterusnya

6 16 c. kategori dicatat menurut kebiasaan, misalnya laki-laki dulu baru perempuan, besar dulu baru kecil, untung dulu baru rugi, dan sebagainya. Ket : (Ketentuan-ketentuan diatas itu perlu dilakukan, selain karena memang biasa dipakai, juga untuk memudahkan pencarian, pembacaan dan analisis) (Boediono dan Koster, 2004 : 20-21). Berikut beberapa jenis Tabel : a. Tabel Satu Arah Tabel satu arah atau tabel satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri dari satu kategori atau karakteristik data. Misalnya untuk data daerah, yaitu daerah berdasarkan luas daerahnya. Untuk memperjelas pengertian tabel satu arah berikut ini diberikan contoh : Tabel 2.2 Contoh Tabel Satu Arah TABEL 1.1 Luas Daerah Jawa (Dalam Kilometer Persegi) Tahun 1990 Daerah Luas Jakarta 560 Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jumlah Sumber : Biro Pusat Statistik 1990

7 17 b. Tabel Dua Arah Tabel dua arah atau dua komponen menunjukkan dua kategori atau dua karakteristik data. Misalnya : data pegawai, yaitu jumlah pegawai berdasarkan jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Untuk memperjelas pengertian tabel dua arah berikut ini diberikan contoh : Tabel 2.3 Contoh Tabel Dua Arah TABEL 1.2 Jumlah Pegawai menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan Perusahaan A 1995 Jenis Kelamin SMU Sarjana S-1 Sarjana S-2 Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Sumber : Data Buatan c. Tabel Tiga arah Tabel tiga arah atau tiga komponen menunjukkan tiga kategori atau tiga karakteristik data. Misalnya : data pegawai, yaitu data pegawai berdasarkan umur,golongan, dan pendidikan (Boediono dan Koster, 2004 : 21-27). Berikut contohnya :

8 18 Tabel 2.4 Contoh Tabel Tiga Arah TABEL 1.3 Jumlah Pegawai menurut Umur, Golongan, dan Pendidikan Departemen A 1995 Golongan Umur (Tahun) Pendidikan >35 Bukan Sarjana Sarjana I II III IV Jumlah Grafik atau Diagram Secara visual, grafik merupakan gambar-gambar yang menunjukkan data berupa angka dan biasanya dibuat berdasarkan tabel yang telah ada sebelumnya. Terdapat beberapa jenis grafik yaitu : grafik garis (line chart), grafik batang/balok (bar chart), grafik lingkaran (pie chart), dan grafik gambar (pictogram) (Boediono dan Koster, 2004 : 27). Berikut pejelasannya : a. Grafik Garis Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan suatu keadaan berupa data berkala. Diagram garis ini sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk serba terus atau berkesinambungan (Usman dan Akbar, 2003: 44). Misalnya jumlah kelahiran tiap tahun, pertumbuhan ekonomi tiap tahun dll. Untuk menggambar diagram garis, diperlukan sumbu tegak dan sumbu datar yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak maupun sumbu datar dibagi menjadi

9 19 beberapa skala bagian yang sama. Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu tegak dituliskan kuantum atau nilai data. Ada beberapa jenis grafik garis yaitu : b. Grafik Garis Tunggal (single line chart) Grafik garis tunggal adalah grafik yang terdiri atas satu garis yang menggambarkan perkembangan suatu keadaan atau kejadian berupa data berkala dari waktu ke waktu. Untuk menggambarkan grafik garis diperlukan sumbu datar (sb X) dan sumbu tegak (sb Y). c. Garis Berganda (multiple line chart) Grafik garis ganda adalah grafik yang terdiri atas beberapa garis yang menggambarkan perkembangan beberapa keadaan dari waktu ke waktu. Misalnya grafik yang menggambarkan penjualan produk A dan produk B sejak tahun (dalam jutaan dollar) dari perusahaan X. Ada Grafik Garis Komponen Berganda (multiple component line chart),grafik Garis Komponen Persentase Berganda (multiple percentage component line chart), Grafik Garis Berimbang (net balanced line chart) d. Grafik Batang Diagram batang atau grafik batang sangat cocok untuk mneyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut, dan data tahunan yang tahunnya tidak terlalu banyak. Untuk menggambarkan diagram batang diperlukan sumbu tegak dan

10 20 sumbu datar yang berpotongan tegak lurus. Sumbu tegak mamupun sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama. Pada bagian bawah sumbu datar dituliskan atribut atau waktu dan pada sumbu tegak dituliskan kuantum atau nilai data (Usman dan Akbar, 2003: 44). Cara menggambar grafik batang caranya hampir sama dengan menggambarkan grafik garis. Hanya di dalam grafik batang untuk mengatakan suatu keadaan digunakan batang/balok bukan garis. Seperti juga pada grafik garis, grafik batang pun terdiri atas beberapa jenis, di antaranya grafik batang tunggal dan grafik batang ganda (Boediono dan Koster, 2004: 31) e. Grafik Lingkaran Diagram lingkaran sangat cocok untuk menyajikan data yang berbentuk kategori atau atribut dalam persentase. Untuk membuat diagram lingkaran, maka lingkaran dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Setiap sektor melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah ke dalam derajat dengan menggunakan busur derajat (Usman dan Akbar, 2003: 54). f. Grafik Gambar Grafik gambar adalah grafik berupa gambar atau lambang. Grafik gambar sering dipakai untuk mendapatkan suatu gambaran yang agak kasar mengenai suatu keadaan dan merupakan alat visual agak kasar mengenai suatu keadaan dan merupakan alat visual bagi orang awam. Grafik gambar dapat menampilkan suatu

11 21 keadaan dengan cara yang sangat menarik, lebih-lebih bila lambang atau gambar yang dipilih bagus dan menarik (Boediono dan Koster, 2004 : 27-36). 4. Gambar Media visual merupakan media 2D (2 dimensi) untuk mengkomunikasikan pesan atau informasi. Dengan media 2D ini dapat memperlihatkan item-item yang abstrak, ilustrasi prosedur, mengidentifikasi bagian-bagian, atau dengan menggambarkan beragam variasi objek. Salah satu media visual yakni gambar. Dengan gambar, terasa lebih efisien dalam merepresentasikan hal karena dalam satu bentuk yang dapat menggantikan ratusan bahkan ribuan kata serta dapat meningkatkan perhatian dalam pembelajaran. Menurut Newby et al. (2006: 121) gambar termasuk dalam media visual bentuk cetakan (Printed Visual). Gambar merupakan gambaran dari suatu objek. Gambar ini dapat diperoleh melalui berbagai sumber yakni dari teksbook, referensi materi lainnya, koran, majalah maupun dibuat oleh tangan sendiri (Nasution, 2005: 102). Adapun beberapa prinsip penggunaan gambar ini yakni a. hendaknya menggunakan penampilan gambar yang sederhana tetapi orang dapat melihat dan mengerti apa yang digambarkan, b. cantumkan juga keterangan bila diperlukan untuk memberikan informasi tambahan mengenai gambar yang disajikan terutama untuk menjelaskan aspekaspek penting dari gambar tersebut.

12 22 5. Bagan Bagan atau chart termasuk media visual. Adapun fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi (Sadiman, 2008: 35). Pesan yang akan disampaikan biasanya berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting. Di dalam bagan sering kali kita jumpai jenis media grafis yang lain, seperti gambar, diagram,kartun atau lambanglambang verbal. Sebagai media yang baik bagan haruslah : a. dapat dimengerti anak b. sederhana dan lugas, tidak rumit atau berbelit-belit c. diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap termasa (up to date) juga tak kehilangan daya tarik. Beberapa jenis bagan secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu bagan yang menyajikan pesan secara bertahap dan bagan yang menyajikan pesannya sekaligus. Bagan yang dapat menyajikan pesan sekaligus ada beberapa macam antara lain bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart) dan bagan garis waktu (time line chart) dan stream chart.

13 23 Bagan pohon (tree chart) ibarat sebuah pohon yang terdiri dari batang, cabang-cabang dan ranting-ranting. Biasanya bagan pohon dipakai untuk menunjukkan sifat, komposisi atau hubugan anatar kelas/turunan. Silsilah termasuk bagan pohon. Bagan arus (flow chart) menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu organisasi. Tanda panah sering kali untuk menggambarkan arah arus tersebut. Stream chart adalah kebalikan dari bagan pohon. Jika pada bagan pohon dimulai dari satu hal kemudian memecah menjadi berbagai hal/bagian, maka dalam stream chart berbagai hal tersebut pada ujung akhirnya menyimpul atau menuju ke satu hal yang sama. Sesuatu produk dihasilkan dari bebagai bahan maentah bisa saja kita ceritakan secara verbal. Pesan akan lebih jelas dan mudah ditangkap kalau kita pergunakan stream chart. Bagan garis waktu (time line chart) bermanfaat untuk menggambrkan hubungan antara peristiwa dan waktu. Pesan-pesan tersebut disajikan bagan kronologis. Kalau misalnya kita akan menunjukkan kapan sesuatu peristiwa sejarah mulai dan berakhir peristiwa-peristiwa apa yang terjadi lebih dahulu dan peristiwa apa pula yang terjadi kemudian, kita dapat perjelas dengan menggunakan bagan garis waktu.

14 24 C. Gender Istilah gender dengan seks itu ternyata berbeda namun seringkali seks (jenis kelamin) diartikan sama dengan gender. Hal ini disebabkan karena istilah gender belum dipahami secara benar dan luas. Pengertian seks (jenis kelamin) berhubungan dengan perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki. Karena seks maka kita disebut sebagai laki-laki dan perempuan. Sedangkan gender berkaitan dengan peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Hal ini ditentukan oleh nilainilai sosial budaya yang berkembang. (Makarao, 2009: 14). Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam cara berpikir serta dalam memecahkan masalah. Hal ini dapat dipahami karena struktur otak perempuan dan laki-laki berbeda. Hal ini sesuai dengan pernyataan Makarao (2009: 60) yang menyatakan bahwa perbedaan perempuan dan laki-laki diantaranya dalam struktur fisik, organ reproduksi, cara berpikir dan dalam memecahkan masalah. Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini (Deporter & Hernacki, 1999: 26). Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa otak manusia terdiri dari bermilyar-milyar sel aktif. Disebutkan minimal terdiri dari 100 milyar sel otak sejak lahir. Masing-masing sel dapat membuat jaringan sampai sambungan tiap detik (Makarao, 2009: 62). Pendapat lain mengenai otak yang sangat populer selama dua puluh tahun terakhir ini adalah teori Otak Triune ( Triune berarti Three in one ). Menurut teori ini otak manusia mempunyai tiga bidang spesialisasi yang terpisah (meskipun saling

15 25 berhubungan) (Makarao, 2009: 65). Hal ini senada dengan pernyataan Deporter dan Hernacki (1999: 26) yang menyatakan bahwa otak manusia itu mempunyai 3 bagian dasar yakni batang atau otak reptil, sistem limbik atau otak manusia, dan neokorteks. Setiap bagiannya berkembang pada waktu yang berbeda dalam sejarah evolusi kita. Masing-masing bagian juga mempunyai struktur syaraf tertentu dan mengatur tugas-tugas yang harus dilakukan. Laki-laki cenderung lebih pada otak reptil. Otak reptil berkaitan dengan insting mempertahankan hidup, dorongan untuk berkembang. Ketika merasa pada zona yang tidak aman, otak reptil ini bangkit dan bersiaga atau melarikan diri dari bahaya (Deporter dan Hernacki, 1999: 28). Sedangkan perempuan lebih cenderung pada sistem limbik. Sistem limbik ini fungsinya bersifat emosional dan kognitif; yaitu menyimpan perasaan, dan kemampuan belajar. Dengan adanya dominasi struktur pada laki-laki yang demikian, dapat menjelaskan laki-laki dapat lebih bersikap logis dan lebih kasar dibanding perempuan sedangkan perempuan lebih dominan menggunakan perasaan serta memiliki kemampuan lebih ulet dalam belajar. Perbedaan anatomis otak perempuan dan laki-laki terdapat di Lobus parietal bawah, Hipotalamus, Korpus Kallosum dan lokasi bicara. Dengan demikian implikasi terjadi terhadap cara dan gaya melakukan sesuatu dari perempuan dan laki-laki, yang menunjukkan perbedaan dalam beberapa hal : visiospasial, emosi, tingkah laku, kemampuan spasial, dan problem matematis. (Makarao, 2009: 61)

16 26 Daerah korteks otak laki-laki lebih banyak tersedot untuk melakukan fungsifungsi spasial (kemampuan perancangan mekanis, pengukuran penentuan arah abstraksi, dan manipulasi benda-benda fisik) dan cenderung memberi porsi sedikit pada daerah korteksnya untuk memproduksi dan menggunakan kata-kata. Kumpulan saraf yang menghubungkan otak kiri-kanan atau corpus collosum otak laki-laki lebih kecil seperempat dibandingkan dengan otak perempuan. Hal inilah yang menyebabkan perempuan lebih banyak bicara ketimbang laki-laki. Menurut Doren (Makarao, 2009: 97) kecepatan persepsi perempuan lebih baik dari laki-laki. Tugas ini menyangkut kecepatan mencocokkan sebuah objek yang diperlihatkan dengan cepat. Misalnya memasangkan gambar yang sama atau cocok. Perempuan juga lebih baik dalam tes-tes yang berhubungan dengan kelancaran idea tau verbal, koordinasi motorik, menyelesaikan hitungan matematis dibandingkan dengan laki-laki. Untuk tugas spasial, laki-laki lebih baik dalam mengerjakannya. Laki-laki dapat melakukan pembayangan secara mental suatu objek. Misalnya memanipulasi atau merotasi suatu objek tiga dimensi Doren (Makarao, 2009: 100). Laki-laki lebih baik dalam melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan keterlampilan motorik dan lebih baik dalam menyelesaikan tugas matematis yang berhubungan dengan penalaran.

17 27 D. Sistem Pernafasan Manusia 1. Pengertian sistem pernafasan yaitu sistem tubuh yang berfungsi dalam pertukaran gas antara darah dan atmosfer (Kurnadi, 2008: 45) 2. Sistem Pernafasan Manusia Deskripsi detail tentang materi sub-sub konsep utama pada konsep sistem pernafasan manusia sebagai berikut : a. Rongga Hidung Gambar 2.1 Struktur anatomi Hidung Hidung merupakan muara keluar-masuknya udara pernapasan. Struktur berongga yang disebut dengan rongga hidung (cavum nasalis). Di daerah lubang hidung, permukaan rongga hidung diliputi oleh epithel berlapis pipih dengan rambutrambut kasar yang berfungsi untuk menyaring debu-debu kasar dan serangga sehingga udara yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh rambut hidung, sehingga debu dan partikel kotoran tidak masuk ke dalam paru-paru. Di sebelah dalam, rongga hidung diselaputi oleh epithel berlapis semu bersilia bersel goblet

18 28 yang dibawahnya banyak mengandung kapiler (Kurnadi, 2008 : 46). Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam hidung, sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh. Udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam rongga hidung. b. Faring Gambar 2.2 Anatomi Faring Faring merupakan saluran sepanjang 12,5 13 cm sebagai kelanjutan dari saluran hidung yang meneruskan udara ke laring. Faring terletak di antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Faring terdiri dari 3 bagian yaitu : Nasofaring adalah bagian pertama faring yg berlanjut sebagai orofaring Orofaring terletak di rongga mulut, di antara langit-langit lunak sampai tulang hyoid Laringofaring terletak di antara tulang hyoid sampai belakang laring (Kurnadi, 2008 : 47-48)

19 29 c. Laring Gambar 2.3. Anatomi Laring Laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang (posterior) faring. Organ ini terdiri atas 9 susunan tulang rawan (kartilago) yang berbentuk kotak. Laring diselaputi oleh membran mukosa yang terdiri dari epithel berlapis pipih tidak berkeratin. Epitel berlapis ini cukup tebal dan kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring (Kurnadi, 2008 : 48). d. Trakhea Gambar 2.4. Anatomi Trakhea

20 30 Terletak pada garis sagital (tengah) tubuh di bawah laring yang bercabang menjadi dua menjadi bronchus primer kiri dan kanan. Fungsi utama untuk menangkap dan mengembalikkannya ke hulu saluran pernafasan benda-benda asing yang akan masuk ke paru-paru bersama udara pernafasan e. Bronkhus Gambar 2.5. Anatomi Bronkhus Cabang batang tenggorok. Cabang ini terdapat kira-kira setinggi tulang rusuk yang pertama. Jumlahnya sepasang, yaitu yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju paru-paru kiri. Dinding bronkus lebih tipis dibanding dengan dinding trakhea.

21 31 f. Bronkhiolus Gambar 2.6. Anatomi Bronkhiolus Bronkhiolus merupakan cabang dari bronkus. Salurannya lebih kecil dan dindingnya lebih tipis. Bronkiolus Tidak memiliki tulang rawan maupun kelenjar dalam mukosanya. Bronkiolus yang paling ujung disebut bronkiolus respirasi. Pada bronkiolus respirasi terdapat gelembung-gelembung alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya pertukaran gas antara darah (di dalam pembuluh darah) dengan udara bebas. (Idawati, 2008) Oksigen dari udara berdifusi ke dalam darah sedangkan karbon dioksida dan uap air dari darah berdifusi ke udara.

22 32 g. Paru-paru Gambar 2.7. Paru-paru Paru-paru manusia berjumlah sepasang, kanan dan kiri. Masing-masing dibungkus oleh selaput pembungkus paru-paru yang dikenal dengan pleura. Pleura ini merupakan selaput tipis rangkap dua. Diantara selaput tersebut dengan paru-paru terdapat cairan limfa, yang berfungsi untuk melindungi paru-paru dari gesekan pada waktu mengembang dan mengempis. 3. Mekanisme Pernafasan Proses masuk (inspirasi) dan keluarnya udara (ekspirasi) pada pernapasan berkaitan erat dengan perbedaan volume dan tekanan udara. Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh kerja otot-otot diafragma dan otot-otot antartulang rusuk. Mekanisme pernapasan pada manusia ada dua macam yaitu pernapasan perut dan

23 33 pernapasan dada. Secara ringkas proses inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan dada dan pernapasan perut dijelaskan sebagai berikut: Gambar 2.8 Mekanisme Pernafasan a. Pernafasan dada Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut : 1) Fase inspirasi : berkontraksinya otot antartulang rusuk(kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat), terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk 2) Fase ekspirasi : fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbondioksida keluar.

24 34 b. Pernapasan Perut Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut. 1) Fase Inspirasi : pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. 2) Fase Ekspirasi : otot diafragma kembali relaksasi (kendur), sehingga diafragma melengkung ke atas dan volume rongga dada mengecil, akibatnya tekanan udara membesar sehingga udara keluar dari paru-paru. 4. Kelainan pada Sistem Pernapasan Alat-alat pernapasan dapat mengalami gangguan karena penyakit atau kelainan. Beberapa gangguan yang sering terjadi pada saluran pernapasan manusia adalah sebagai berikut : a. Laryngitis ialah radang larynk yang sering disebabkan oleh infeksi mikroorganisme ataupun oleh asap rokok pada perokok. b. Diptheria merupakan penyakit menular akut yang disebabkan oleh Corynebacterium-diphteria yang menyerang mukosa saluran pernafasan bagian atas.

25 35 c. Asma, merupakan reaksi saluran pernapasan terhadap rangsangan pada otot polos di bronkus atau bronkiolus. Asma juga sering disertai produksi lendir yang berlebihan dan radang. Jalan napas menjadi sesak dan membuat bunyi mengi (wheezing). Hal ini karena penderita berusaha bernapas sedalamdalamnya, sehingga menggetarkan lender pada bronkus yang menyempit. Penyebab asma dapat berupa debu, serbuk sari, jamur, dan partikel lain yang terbawa udara. Asma juga dapat disebabkan oleh makanan dan infeksi saluran pernapasan. d. Selesma, disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Masa inkubasi antara 1 3 hari yang ditandai gejala berupa lesu, sakit di tenggorokan, dan suhu tubuh tidak normal. Pada awalnya lendir pilek yang dihasilkan cair, kemudian menjadi kental kehijauan. Penularan lewat udara dan kontak langsung dengan hidung. e. Influenza atau flu, disebabkan oleh virus. Masa inkubasinya 2 hari dengan gejala demam, pegal linu, lesu, dan batuk pilek. Bila tidak ada komplikasi biasanya sembuh dalam 3 5 hari. f. TBC paru-paru, ditimbulkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosa. Penyakit ini menular lewat udara dan merusak jaringan paru-paru sehingga menjadi berongga. TBC juga dapat diakibatkan oleh gizi yang buruk, usia tua, dan tempat yang kotor. Umumnya penderita TBC mempunyai tingkat

26 36 ekonomi yang rendah. Gejala penyakit berupa berat badan turun drastis, batuk berdahak sampai berdarah, sesak napas, dan berkeringat pada malam hari. g. Kanker paru-paru (Bronchogenic carcinoma). Berasal dari sel-sel epithelium yang salah satu penyebabnya dari polutan penimbul kanker yaitu rokok, asapasap, debu-debu yang berhubungan dengan pekerjaan misalnya asbes, chrom, nikel,gas beracun, ether, dan asap batubara. h. Emphysema merupakan keadaan alveoli menjadi kaku, mengembang dan terus menerus terisi udara meskipun setelah ekspirasi. Dengan kondisi hal ini, pertukaran udara menjadi terganggu.

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Pernapasan manusia meliputi proses inspirasi dan ekspirasi Inspirasi : pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan Ekspirasi :pengeluaran udara pernapasan

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Rahmy Sari S.Pd PERNAPASAN/RESPIRASI Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida (CO 2 ), dan menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh) Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Pernapasan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Bagian yang ditunjukan nomor 2 dan 4 adalah... Bronkiolus dan alveolus Bronkus danalveolus Bronkus

Lebih terperinci

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Manusia Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Umum Di Susun oleh : Rukayah NPM : 3061424062 Dosen Pengasuh : Taufik Rahman, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 1. Pasang yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan adalah... Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Apersepsi Kegiatan Siswa menarik napas kemudian menghembuskan napas Pertanyaan Melalui kegiatan bernapas yang telah kamu lakukan, dapatkah kamu memprediksikan organ apa

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 1. Perhatikan gambar berikut! Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-18-01.png Bagian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Tim BSNP, 2006: 1). Menurut Rustaman et al., (2005: 12) biologi merupakan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. (Tim BSNP, 2006: 1). Menurut Rustaman et al., (2005: 12) biologi merupakan ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biologi merupakan salah satu bidang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Adapun yang dikaji dalam Biologi yaitu berbagai persoalan yang terkait dengan sejumlah fenomena

Lebih terperinci

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2 Sistem Respirasi Manusia Sistem Respirasi Manusia Isilah bernapas, seringkali diarikan dengan respirasi, walaupun secara hariah sebenarnya kedua isilah tersebut berbeda. Pernapasan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 4 Sumber: www.brighamandwomans.org Sistem Pernapasan pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 1. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah... Alveolus

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 6 Sumber: Biology: Sumber: Realm www.legevakten.no of Life, 2006 Pada proses inspirasi, tulang-tulang rusuk akan terangkat ke atas untuk memperbesar rongga dada. Sistem Pernapasan Hasil yang harus

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban

KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST. Ranah Kognitif Deskripsi Soal Jawaban KISI KISI SOAL PRETEST DAN POST TEST No Tujuan Pembelajaran 1 1. Menjelaskan pengertian sistem. 2. Menuliskan organ-organ 3. Menjelaskan fungsi organorgan yang terlibat dalam sistem Ranah Kognitif Deskripsi

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori BAB II KAJIAN TEORITIS 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang berkaitan dengan kependidikan, yang pada dasarnya belajar merupakan proses menuju perubahan yang lebih baik.

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan Bab 4 Sistem Pernapasan Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan Hidung merupakan salah satu alat pernapasan. Melalui hidung, udara dapat keluar atau masuk ke dalam tubuh.

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem pernapasan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara lain: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia masih hidup sampai saat ini karena setiap saat selalu bernafas menghirup udara. Secara garis besar, sistem pernafasan terdiri dari paru-paru dan susunan saluran

Lebih terperinci

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi

O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi ALAT PERNAFASAN PADA MANUSIA Oleh : Maulana Hudan Daromi, S.Pd Reaksi kimia pernafasan O 2 + Zat Makanan CO 2 + H 2 O + Energi Energi berfungsi untuk memberikan kekuatan manusia dalam beraktifitas Alat

Lebih terperinci

TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA)

TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA) TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA) DISUSUN OLEH: 1. Diki Nanda Pratama 2. M. Rizky Wahyudi 3. Maulana Fadhli 4. M. Zazili 5. Randhika Wiweka KELAS : XI IPA. 3 GURU PEMBIMBING : Karimah S.Pd SMA

Lebih terperinci

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan.

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Energi ini dihasilkan oleh dipatahkannya molekul glukosa dalam semua sel hidup tubuh manusia.

Lebih terperinci

Sistem Pernapasan Manusia. Nama : Kelas : Agustina Putri Puspitasari, , 4a

Sistem Pernapasan Manusia. Nama : Kelas : Agustina Putri Puspitasari, , 4a Sistem Pernapasan Manusia Nama : Kelas : Agustina Putri Puspitasari, 111134028, 4a DAFTAR ISI 1. Daftar Isi... 1 2. Standar Isi.. 2 3. Mengidentifikasi Fungsi Organ Pernapasan Manusia A. Pengertian Pernapasan....

Lebih terperinci

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp4nafas Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMAN 1 SUMBER Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas / Semester : XI/2 Topik : SISTEM RESPIRASI Sub Topik : SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA Pertemuan Ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai hasil pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebagai hasil pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan tingkah laku yang bersifat permanen sebagai hasil pengalaman. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dapat

Lebih terperinci

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT : Bab ini membicarakan tentang sistema respiratoria yang melibatkan organ-organ seperti hidung, pharynx, larynx, trachea, bronchus, bronchiale,

Lebih terperinci

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc PENDAHULUAN HIDUNG CO2 O 2 SISTEM PERNAFASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO2 SISTEM PEREDARAN DARAH SEL ENERGI Respirasi Internal ALAT PERNAFASAN Hidung/rongga

Lebih terperinci

BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA Semua hewan Sistem Pernafasan Pada Manusia dan Vertebrata BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA Apa yang akan dipelajari? o o Apa perbedaan antara organ pernafasan pada manusia dengan organ

Lebih terperinci

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII.

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Peta Konsep Alat-alat pernapasan Hidung Pernapasan Manusia Mekanisme pernapasan Volume pernapasan Trakea Pangkal tenggorok Paru Udara pernapasan Udara komplementer Udara cadangan Pernapasan dada Pernapasan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 TBC. Bronkitis. Asfiksi. Pneumonia SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.2 1. Berikut ini penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberuolosis adalah... TBC Bronkitis Kunci Jawaban : A TBC

Lebih terperinci

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya Bab V SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Peta Konsep Sistem Pernapasan artinya Proses perolehan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaannya dan lain lain serta aspek yang ada pada individu yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerimaannya dan lain lain serta aspek yang ada pada individu yang BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Biologi Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut sebagai hasil proses belajar dapat

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

Lampiran : 1 77

Lampiran : 1 77 76 76 Lampiran : 1 77 Lampiran : 2 78 Lampiran : 3 79 Lampiran : 4 80 81 Lampiran : 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Nama Sekolah : SDN Mangunsari 03 Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Alam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI / Semester 2 Sub Materi Pokok : Sistem Pernapasan Alokasi Waktu : 2 x 10

Lebih terperinci

Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan

Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan Bronkitis pada Anak 1. Pengertian Secara harfiah bronkitis adalah suatu penyakit yang ditanda oleh inflamasi bronkus. Secara klinis pada ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau gangguan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses. Proses tersebut dapat menimbulkan tingkah laku yang baru atau perubahan tingkah laku yang sudah ada (Dimyati,

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru i Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-nya kami dapat menyusun buku ajar IPA Terpadu tema Pengikatan O2 dan Pelepasan untuk siswa SMP/MTs kelas VIII sebagai pemenuhan

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER RPP KOMIK SISTEM PERNAFASAN KELAS XI

UJIAN TENGAH SEMESTER RPP KOMIK SISTEM PERNAFASAN KELAS XI UJIAN TENGAH SEMESTER RPP KOMIK SISTEM PERNAFASAN KELAS XI Diajukan untuk memenuhi tugas mandiri Mata Kuliah : Inovasi Pembelajaran Biologi Dosen Pengampu : Ipin Arifin, M.Pd Disusun oleh: Nurul Syiam

Lebih terperinci

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Kegiatan menginhalasi dan mengekshalasi udara dengan tujuan mempertukarkan oksigen dengan CO2 = bernafas/ventilasi Proses metabolisme selular dimana O2 dihirup, bahan2 dioksidasi,

Lebih terperinci

SURAT IJIN PENELITIAN. NIP : Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV/a

SURAT IJIN PENELITIAN. NIP : Pangkat/Gol. Ruang : Pembina, IV/a 45 Lampiran 1 PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPTD KECAMATAN TULIS SEKOLAH DASAR NEGERI SEMBOJO Alamat: Desa Sembojo kec. Tulis Batang 51261 SURAT IJIN PENELITIAN Yang

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL SISTEM PERNAPASAN Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN HIDUNG CO 2 O 2 SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO 2 SISTEM PEREDARAN

Lebih terperinci

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Penyajian Data Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Secara garis besar ada dua cara penyajian data yang sering digunakan yaitu tabel atau daftar dan grafik

Lebih terperinci

KONTRAK BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES NGUDI WALUYO. Kriteria Waktu Setelah. Strategi Pembelajaran. 1.

KONTRAK BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES NGUDI WALUYO. Kriteria Waktu Setelah. Strategi Pembelajaran. 1. KONTRAK BELAJAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES NGUDI WALUYO Nama Mahasiswa NIM Nama Pembimbing Topik Sub Topik Ruang : DANDI HERMAWANSA : 07011b007 : Puji Purwaningsih, S.Kep. Ns : Asuhan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Intan Nirmala Hasibuan

Disusun Oleh : Intan Nirmala Hasibuan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SLIDE MASTER SUB TOPIK : SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA MATERI KELAS 8 SMP MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013 (RPP) Disusun Oleh : Intan Nirmala Hasibuan

Lebih terperinci

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan

Lebih terperinci

LOMBA PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN GEBYAR TIK 2013 BTIKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2013

LOMBA PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN GEBYAR TIK 2013 BTIKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2013 TRIYANTA, S.PD.M.M.. LOMBA PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN GEBYAR TIK 2013 BTIKP PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2013 Kotabaru. 28 April 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 2/17/2016 2 2/17/2016 3 2/17/2016

Lebih terperinci

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Sistem pernapasan didasarkan pada keteraturan yang rumit. Udara dingin atau kotor yang kita hirup dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, udara harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan barangkali merupakan istilah yang tepat, namun tidak populer dan tidak menarik bagi perokok. Banyak orang sakit akibat merokok, tetapi orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang telah membudaya bagi masyarakat di sekitar kita. Di berbagai wilayah perkotaan sampai pedesaan, dari anak anak sampai orang

Lebih terperinci

MAKALAH KELOMPOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1

MAKALAH KELOMPOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1 MAKALAH KELOMPOK SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Alam 1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd. DISUSUN OLEH: ARIS HADI PRANOTO (14144600203)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok,

BAB I PENDAHULUAN. pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk dari merokok, baik secara langsung maupun

Lebih terperinci

ANATOMI DAN FISIOLOGI

ANATOMI DAN FISIOLOGI ANATOMI DAN FISIOLOGI Yoedhi S Fakar ANATOMI Ilmu yang mempelajari Susunan dan Bentuk Tubuh FISIOLOGI Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari Ilmu yang mempelajari faal (fungsi) dari alat atau jaringan

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

MATERI VI SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP

MATERI VI SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP Indikator Pencapaian: MATERI VI SISTEM RESPIRASI MAHLUK HIDUP 1. Mahasiswa dapat memahami proses pernafasan tumbuhan melalui percobaan 2. Mahasiswa dapat memahami proses pernafasan hewan 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN OLEH : MUSTAIN FAKULTAS BUDIDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PERIKANAN PONTIANAK 2012 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap makhluk hidup memerlukan

Lebih terperinci

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati Sistem Pernapasan Pada Ikan Sistem Pernapasan Pada Ikan Ikan merupakan hewan akuatik, artinya hewan yang hidup di dalam air. Hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan air umumnya bernafas dengna insang.

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

BAB 1 ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN BEBERAPA HEWAN. Kamu dapat mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dan beberapa hewan

BAB 1 ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN BEBERAPA HEWAN. Kamu dapat mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dan beberapa hewan BAB 1 ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN BEBERAPA HEWAN Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dan beberapa hewan Mengapa kamu selalu mengembangkempiskan perut atau dadamu

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian analisis kesinambungan konsep dalam buku pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian analisis kesinambungan konsep dalam buku pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian analisis kesinambungan konsep dalam buku pelajaran Tematik pada jenjang SD, buku pelajaran IPA pada jenjang SMP, dan buku Biologi

Lebih terperinci

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P REFERAT WSD ( Water Seal Drainage ) Oleh : Ayu Witia Ningrum 2007730022 Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P Tugas Kepaniteraan Klinik Rumah Sakit Islan Jakarta Utara, Sukapura Stase Ilmu Penyakit Dalam 2012

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya

II. TINJAUAN PUSTAKA. pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Gallery Walk (GW) Gallery Walk terdiri atas dua kata yaitu Gallery dan Walk. Gallery adalah pameran. Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk, karya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD,

Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD, LAMPIRAN 110 Lampiran 1. Daftar Sekolah dan Buku yang Digunakan. Hasil Observasi Buku Teks Pelajaran Tematik pada Jenjang SD, Buku IPA pada jenjang SMP, dan buku Biologi pada jenjang SMA di Sekolah Piloting

Lebih terperinci

SILABUS (Kelas eksperimen)

SILABUS (Kelas eksperimen) Lampiran 1. Perangkat Pembelajaran 57 SILABUS (Kelas eksperimen) Sekolah : SMA Negeri 2 Metro Mata Pelajaran : Biologi Kelas : XI Semester : 2 (Genap) Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru 1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Patofisiologi Kelainan Paru akibat Paparan Uap/Gas BBM Secara fisiologis sebelum masuk ke paru udara inspirasi sudah dibersihkan dari partikel debu dan asap yang memiliki diameter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yang mempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berfikir dan bernalar dalam menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November

METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November 18 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan September November 2010 di kelas VIIIF semester ganjil SMP Negeri 1 Padangratu Tahun Pelajaran 2010/2011.

Lebih terperinci

SILABUS. Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi

SILABUS. Pengalaman Belajar Indikator Penilaian Alokasi LAMPIRAN 34 34 SILABUS Nama Sekolah : Sekolah Dasar Negeri 2 Way Kepayang Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V/II Standar Kompetensi : 2 Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan Kompetensi

Lebih terperinci

Sistem pernapasan pada hewan kecoa. Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip

Sistem pernapasan pada hewan kecoa. Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip Sistem pernapasan pada hewan kecoa Sistem pernapasan pada hewan kecoa.zip serangga berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut Gunakan Sistem Pernapasan Pada Hewan Invertebrata Arthropoda - Download

Lebih terperinci

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki : Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai

Lebih terperinci

Alat Pencernaan pada Manusia. Penyakit pada Alat Pencernaan. Mag Disentri Apendisitis. Kegiatan Awal

Alat Pencernaan pada Manusia. Penyakit pada Alat Pencernaan. Mag Disentri Apendisitis. Kegiatan Awal Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 ( KELAS BERBANTUAN KOMPUTER) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas / Semester : V / 1 Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (1xpertemuan ) A. Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

Statistika untuk Pustakawan

Statistika untuk Pustakawan Statistika untuk Pustakawan Pertemuan 1 Helmy Prasetyo Y BERBAGAI PENGERTIAN DATA DATA --- JAMAK DARI DATUM DATA KUANTITATIF DATA YANG BERUPA ANGKA DATA KUALITATIF DATA YANG TIDAK BERUPA ANGKA, DAN BIASANYA

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia

II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia II B. Sistem Kerja dan Kontrol pada Manusia Sistem komunikasi utama dalam tubuh manusia: Sistem Syaraf Perangkat Penunjang: Otot Perangkat sensor tubuh (panca indera) Berfungsi mengontrol keseimbangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Organ Pernapasan Manusia 1. Alat pernapasan manusia Bernapas adalah kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara. Udara mengandung berbagai komponen gas,salah satunya adalah

Lebih terperinci

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA A. GINJAL SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA Sebagian besar produk sisa metabolisme sel berasal dari perombakan protein, misalnya amonia dan urea. Kedua senyawa tersebut beracun bagi tubuh dan harus dikeluarkan

Lebih terperinci

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal. HIDUNG Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. yang merugikan kesehatan, kususnya pada penderita asma.

BAB I PENDAHULUAN. memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. yang merugikan kesehatan, kususnya pada penderita asma. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini zaman semakin berkembang seiring waktu dan semakin memburuk menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang sering berubahubah. Saat ini tingkat ozon naik hingga

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisa Kondisi Yang Berjalan Suatu aplikasi yang baik adalah aplikasi yang di latar belakangi oleh masalah yang jelas, kebutuhan manusia, dan persiapan yang baik dalam

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN. (Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Lingkungan)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN. (Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Lingkungan) LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Penyesuaian Hewan Poikilotermik Terhadap Oksigen Lingkungan) Disusun oleh : Aida Fitriah (1110016100006) Musliyadi (1110016100025) Qumillailah (1110016100026) Izkar Sobhah

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

Diagram. A. Pengertian Diagram

Diagram. A. Pengertian Diagram Diagram A. Pengertian Diagram Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan masalah masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan animasi sistem pernafasan pada manusia dan hewan. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat lunak

Lebih terperinci

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung) INDERA PENCIUMAN Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. patofisiologi, imunologi, dan genetik asma. Akan tetapi mekanisme yang mendasari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Asma Dari waktu ke waktu, definisi asma mengalami perubahan beberapa kali karena perkembangan dari ilmu pengetahuan beserta pemahaman mengenai patologi, patofisiologi,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs SYAROFUL MILLAH PENGGARON KIDUL PEDURUNGAN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs SYAROFUL MILLAH PENGGARON KIDUL PEDURUNGAN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs SYAROFUL MILLAH PENGGARON KIDUL PEDURUNGAN SEMARANG Disusun Oleh Nama : Siti Muthoharoh NIM : 4001409099 Program Studi : Pendidikan IPA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman tuberkulosis

Lebih terperinci