PENGARUH KEBIASAAN MENGGUNAKAN BAHASA JAWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PURNAMA 2 BANYUMAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KEBIASAAN MENGGUNAKAN BAHASA JAWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PURNAMA 2 BANYUMAS"

Transkripsi

1 PENGARUH KEBIASAAN MENGGUNAKAN BAHASA JAWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK PURNAMA 2 BANYUMAS SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Ninik Puji Lestari NIM : Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Jurusan : Bahasa dan Sastra Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

2 ii

3 iii

4 PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi dengan judul Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Purnama 2 Banyumas ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, 30 Januari 2015 Ninik Puji Lestari NIM iv

5 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: 1. Janganlah kau anggap kesalahan itu adalah keterpurukan, tetapi anggaplah dari kesalahan itu kamu dapat menjadi orang yang lebih baik lagi. (Ninik) 2. Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain. (Ninik) Persembahan: Skripsi ini penulis persembahkan kepada seluruh pendidik maupun calon pendidik dalam bidang bahasa. Skripsi ini dapat digunakan sebagai acuan atau refrensi dalam aktivitasnya di dunia kependidikan. v

6 PRAKATA Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji syukur penulis panjatkan bagi Allah SWT yang telah melimpahkah rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari doa, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang saya sebut di bawah ini. 1. Drs. Hardyanto, M.Pd., dosen pembimbing yang dengan sabar dan ketulusan hatinya membimbing penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini. 2. Drs. Widodo, M.Pd.,sebagai penguji I dan Dra. Endang Kurniati, M. Pd., sebagai penguji II skripsi atas semua saran dan masukkannya. 3. Bapak, Ibu yang senantiasa mendukung dan mendoakan kelancaran penyusunan skripsi ini. 4. Sabahatku yang senantiasa menyemangati, membantu, dan menghibur. 5. Teman-teman kostku yang mewarnai hidupku dengan canda tawa dan suka duka bersama. 6. Teman seperjuanganku angkatan 2010 Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang yang memberikan berbagai dukungan, bantuan, dan motivasi. 7. Seluruh pejabat Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, dan Universitas Negeri Semarang. vi

7 8. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Atas semua doa, bimbingan, dukungan, dan bantuan dari pihak-pihak di atas semoga menjadi sebuah darma yang akan terus membawa manfaat. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Dengan demikian, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak. Semarang, Januari 2015 Penulis vii

8 ABSTRAK Lestari, Ninik Puji Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Drs. Hardyanto, M.Pd. Kata kunci : kebiasaan, bahasa Jawa, prestasi Kebiasaan merupakan perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulangulang. Kebiasaan berbahasa Jawa memjadikan kemampuan berbahasa Jawanya akan semakin baik. Kebiasaan berbahasa Jawa diduga berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Jawa siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Rumusan masalah penelitian ini yaitu adakah pengaruh kebiasaan dalam menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan positif antara kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dengan prestasi siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun langkahlangkah penelitian ini yaitu menentukan variabel, menetapkan populasi, menetapkan sampel, dan pengumpulan data. Sasaran penelitian ini siswa kelas x dan xi sejumlah 63 siswa. Instrumen penelitian ini berupa angket, pedoman dokumen dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik angket, teknik dokumentasi, dan teknik wawancara. Teknik analisi data yang digunakan penelitian ini adalah kolerasi product moment dan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: hasil dari angket mendapatkan skor rata-rata 55,11 dan berdasarkan nilai siswa yang diperoleh dalam ujian semesteran mendapatkan 79,90. Kedua hasil tersebut membuktikan bahwa kebiasaan menggunakan bahasa Jawa mendapatkan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil analisis statistik dengan menggunakan komputer diperoleh harga rxy sebesar 0,0888 dan r tabel 0,0086 pada N=63 serta harga koefisien determinasi (r 2 xy) sebesar 0,0078. Setelah dilakukan uji t diperoleh t hitung sebesar 0,4470 dan t tabel sebesar 0,4924 pada taraf signifikasi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan menggunakan bahasa Jawa tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Berdasarkan kedua uji di atas terdapat perbedaan yang menunjukkan hasil yang tidak normal dan tidak linier. Uji normalitas memperoleh hasil yang tidak normal, karena variabel hasil belajar siswa memperoleh x 2 hitung sebesar 2,04119 dengan db 61, sehingga diperoleh x 2 tabel dengan taraf signifikasi 5% adalah 0, Dengan demikian x 2 hitung lebih besar dari x 2 tabel, maka dapat disimpulkan hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas, datanya berdistribusi tidak normal. Uji Linieritas memperoleh hasil yang tidak linier. Karena nilai P 8,94 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa mempunyai hubungan yang tidak linier dengan hasil belajar siswa. viii

9 Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian yaitu (1) Bagi siswa perlu meningkatkan hasil belajar; (2) Bagi guru bisa menjadi masukan untuk mengarahkan siswa; (3) bagi peneliti lain di harapkan sebagai rujukan untuk membuat penelitian yang sejenis. ix

10 SARI Lestari, Ninik Puji Pengaruh Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Drs. Hardyanto, M.Pd. Tembung prangunut: pakulinan, hasil belajar Pakulinan yaiku kagiyatan sing asering ditindakake bola-bali saben dina. Pakulinan nggunakake basa Jawa bisa ndadekake keprigelan basa dadi tambah apik. Pakulinan nggunakake basa Jawa siswa SMK kira-kira ana pengaruhe marang asil pasinaone basa Jawa. Perkara ing panaliten iki yaiku apa ana pengaruhe pakulinan nggunakake basa Jawa tumrap asil sinau siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Tujuan panaliten iki yaiku ngerteni hubungan positif antarane pakulinan nggunakake basa Jawa karo asil sinau siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Panaliten iki nggunakake pendhekatan korelasional. Kagiyatan sing ditindakake yaiku netepake variabel, netepake populasi, netepake sampel, lan njupuk dhata. Sasaran panaliten iki siswa kelas x lan xi, kanthi 63 siswa dipilih dadi sampel. Instrumen panalitene iku angket, pedhoman dokumen lan pedhoman wawancara. Teknik ngumpulake dhata panaliten iki yaiku teknik angket, teknik wawancara, lan teknik dokumentasi. Teknik analisis dhata panaliten yaiku kolerasi product moment lan regresi sederhana. Asiling panaliten iki nuduhake skor angket 55,11 lan adhedhasar biji ujian siswa yaiku 79,90. Saka angket lan ujian semester mbuktekake yen pakulinan nggunakake basa Jawa siswa ana pengaruh positif. Asil statistik komputer nuduhake rxy= 0,0888 lan r tabel 0,0086 ing N=63 koefisien determinasi (r 2 xy) 0,0078. Sakbanjure, nalika di uji t asile t hitung 0,4470 lan t tabel 0,4924 ing signifikasi 5%. Iki nuduhake yen t hitung lewih gedhe tinimbang t tabel dadi bisa disimpulake yen pakulinan nggunakake basa Jawa ora ana pengaruh positif lan signifikan karo asil sinaune siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Adhedhasar uji kasebut ana bedane sing nuduhake asil ora normal utawa ora linear. Uji normalitas nuduhake asil ora normal, amarga variabel asile sinau siswa entuk x 2 hitung 2,04119 kanthi db 61, asil x 2 tabel kanthi signifikasi 5% yaiku 0, Kanthi asil kaya iku x 2 hitung lewih gedhe saka x 2 tabel, dadi bisa disimpulake asile siswa SMK Purama 2 Banyumas, distribusi dhatane ora normal. Uji linearitas ndadekake asil ora linear. Amarga biji P 8,94 lewih gedhe saka 0,005. Asil iku ndadekake variabel kebiasaan nggunakake basa Jawa nduweni hubungan ora linear karo asil sinaune siswa. Andhehdasar asiling panaliten, pamrayoga kang bisa diaturake yaiku (1) kanggo siswa bisa ningkatake sinau lan sregep nggunakake basa Jawa saben dinane; (2) kanggo guru sing ngajar muga-muga bisa dadi saran kanggo ngajar; x

11 (3) kanggo panaliten liya muga-muga bisa dadi rujukan kanggo panaliten sing padha. xi

12 DAFTAR ISI Halaman PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENGESAHAN KELULUSAN... iii PERNYATAAN... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi ABSTRAK... viii SARI... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR TABEL... xv DAFTAR DIAGRAM... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka Landasan Teoretis Berbahasa Hasil Belajar Siswa Kerangka Berpikir Hipotesis xii

13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Variabel Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Sampel Penelitian Penentuan Besarnya Sampel Teknik Sampling Metode Pengumpulan Data Metode Angket Metode Dokumentasi Metode Wawancara Instrumen Penelitian Validitas dan Realibilitas Instrumen Uji Validitas Instrumen Uji Realibilitas Instrumen Teknik Analisis Data Pengujian Normalitas Uji Linieritas Pengujian Hipotesis Kolerasi Product Moment Analisis Regresi Sederhana BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum SMK Purnama 2 Banyumas Deskripsi Data Penelitian Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Deskripsi Hasil Belajar Siswa Uji Prasyarat xiii

14 Uji Normalitas Uji Linieritas Hasil Uji Hipotesis Pembahasan BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Kategori Kecendrungan Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Distribusi Prestasi Siswa Karegori Kecendrungan Prestasi Siswa Rangkuman Hasil Uji Normalitas Rangkuman Hasil Uji Linieritas Rangkuman Hasil Analisis Sederhana xv

16 DAFTAR DIAGRAM Diagram Halaman 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Kategori Kecendrungan Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Siswa Pie-chart Hasil Belajar Siswa... ` 47 xvi

17 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Angket Penelitian Bahasa Jawa Skor Angket Penelitian Tabel Nilai Siswa Uji Normalitas Uji Linieritas Uji Validitas Uji Rehabilitas Soal Ujian Siswa SK Dosbing Surat Keterangan Penelitian Skripsi dari Sekolah xvii

18 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki makna, maka setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling penting dalam masyarakat. Oleh karena itu, kedudukan yang sangat penting, maka membuat bahasa tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat. Dalam setiap aktivitas bahasa biasa digunakan untuk berbicara. Dengan berbicara masyarakat dapat melakukan aktivitas dan berkomunikasi dengan masyarakat lain. Bahasa juga berperan penting dalam kegiatan pengajaran, khusunya dalam kegiatan mengajar perlu menggunakan bahasa. Guru memerlukan bahasa dalam pengajaran untuk menerangkan sesuatu hal atau materi yang akan disampaikan kepada muridnya atau siswanya. Tanpa adanya bahasa kegiatan pembelajaran juga tidak dapat berjalan dengan baik semestinya. Tidak hanya guru yang membutuhkan bahasa tetapi siswa juga membutuhkan bahasa untuk melakukan pembelajaran yang mereka pelajari. Siswa juga dituntut dalam kegiatan pembelajaran dengan meningkatkan keterampilan berbahasa yang baik dan benar. 1

19 2 Adapun kemampuan bahasa pokok atau keterampilan berbahasa dalam kurikulum di sekolah mencakup empat aspek, yaitu : a. keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills), b. keterampilan berbicara (speaking skills), c. keterampilan membaca (reading skills), d. keterampilan Menulis (writing skills). Empat keterampilan berbahasa tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat satu sama lain, dan saling berkorelasi. Seorang bayi pada tahap awal, ia hanya dapat mendengar, dan menyimak apa yang di katakan orang di sekitarnya. Kemudian karena seringnya mendengar dan menyimak secara berangsur ia akan menirukan suara atau kata-kata yang didengarnya dengan belajar berbicara. Setelah memasuki usia sekolah, ia akan belajar membaca mulai dari mengenal huruf sampai merangkai huruf-huruf tersebut menjadi sebuah kata bahkan menjadi sebuah kalimat. Kemudian ia akan mulai belajar menulis huruf, kata, dan kalimat. Kebiasaan seseorang menggunakan bahasa dalam melakukan kegiatan sehari-hari, seperti mendengarkan berita berbahasa Jawa, berbicara menggunakan bahasa Jawa, membaca buku berbahasa Jawa, dan dalam kegiatan menulis menggunakan bahasa Jawa. Dengan terbiasanya menggunakan bahasa Jawa, maka kemampuan berbahasa setiap orang berbeda-beda. Hal ini juga dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam akademiknya. Khusunya dalam mata pelajaran Bahasa Jawa. Di dalam pelajaran Bahasa Jawa terdapat mata pelajaran

20 3 yang mencakup kompetensi dasar mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Kegiatan mendengarkan merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dalam berita atau percakapan yang dimana siswa tersebut diharapkan dapat memahami isi percakapan atau berita yang diperdengarkan secara maksimal. Ada 6 (enam) aspek yang terdapat dalam suatu percakapan atau berita. Enam aspek tersebut biasa kita kenal dengan istilah 5W+1H. Aspek tersebut terdiri atas what (apa), who (siapa), when (kapan), where (dimana), why (kapan), dan yang terakhir yaitu how (bagaimana). Dalam kegiatan ini, yang melibatkan indera pendengaran. Maka dari itu konsentrasi sangat diperlukan untuk menemukan 6 aspek tersebut. Kegiatan berbicara merupakan kegiatan yang bersifat aktivitas berbahasa yang bersifat aktif reseptif. Dikatakan aktif, karena di dalam kegiatan berbicara sesungguhnya terjadi interaksi antara pembicara dengan pendengar, dan dikatakan reseptif, karena si pembaca bertindak selaku penerima pesan dalam suatu korelasi komunikasi antara penulis dengan pembaca yang bersifat langsung. Berbicara tidak hanya berperan dalam menguasai bidang studi yang dipelajarinya saja. Namun berbicara juga berperan dalam mengetahui berbagai macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Melalui berbicara dengan seseorang yang lebih paham dengan sesuatu yang ingin dipelajarinya. Kegiatan membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Kegiatan membaca

21 4 meliputi 3 keterampilan dasar yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat yang diasosiakan dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan. Decoding merujuk pada proses penerjemahan rangkaian grafis ke dalam kata-kata. Meaning merupakan proses memahami makna yang berlangsung dari tingkat pemahaman, kreatif, dan evaluasi. Dalam kegiatan membaca juga diimbangi dengan kegiatan menulis. Kegiatan menulis merupakan kegiatan melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca grafik-grafik tersebut. Kalau seseorang dapat memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut, maka seseorang akan ikut mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan hasil bacaan dalam bentuk tulisan, bukan dalam bentuk tutur. Kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisah antara satu dengan yang lain. Kegiatan ini adalah kegiatan yang bersinambungan antara satu dengan yang lain. Kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis merupakan kompetensi dasar yang terintegerasi dalam kurikulum sekolah. Hal ini membuat para siswa harus memahami kata atau bahasa yang mereka dapatkan dalam pembelajaran. Mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis merupakan kegiatan yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain. Kegiatan tersebut saling terkait dan saling melengkapi dalam kegiatan berbahasa. Begitu pula dalam pembelajaran bahasa Jawa, kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis juga menjadi materi yang diajarkan sebagai pokok bahasan dalam pembelajaran.

22 5 Empat kegiatan tersebut menjadi empat aspek yang tidak bisa dilepaskan, baik mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis menjadi materi yang bergantian diajarkan oleh pengajar kepada muridnya. Maka itu keempat aspek tersebut sangat diperhatikan dalam pembelajaran. Dengan adanya empat aspek tersebut, maka kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dapat berlangsung secara baik. Bila seseorang melakukan empat kegiatan tersebut dengan menggunakan bahasa Jawa, akan berpengaruh terhadap penguasaan bahasa. Kebiasaan dalam menggunakan bahasa Jawa sejak sedini mungkin harus diajarkan pada anak. Jadikanlah kebiasaan menggunakan bahasa Jawa sebagai kebutuhan dan sesuatu kegiatan yang menyenangkan dalam melestarikan bahasa Jawa. Dengan adanya motivator tersebut, akan membuat siswa untuk biasa dalam kegiatan sehari-hari menggunakan bahasa Jawa. Lemahnya penguasaan bahasa akan dapat menggangu dalam studi akademik mereka. Maka perlu dikaji lebih lanjut bagaimana pengaruh menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar belajar siswa. Maka itu, menarik untuk diteliti yang berkaitan dengan pengaruh kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa. Adakah pengaruh kebiasaan menggunakan bahasa siswa terhadap hasil belajar yang diperoleh, khususnya hasil belajar dalam bidang bahasa Jawa. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa, yang mengambil tempat di Sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dipilih karena peneliti menganggap bahwa siswa yang bersekolah di SMK ini memiliki keberagaman

23 6 yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah lain. Di Sekolah Menengah Kejuruan juga terdapat siswa yang lebih komplek kemampuannya, karena siswa lebih banyak dan jurusan juga lebih banyak dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Khususnya dalam Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Purnama 2 Banyumas yang memiliki banyak siswa dibandingkan sekolah swasta lainnya. Di sekolah SMK Purnama 2 Banyumas juga dituntut dalam kemampuan berbahasa yang baik. Siswa di sekolah ini dalam keseharian di sekolah maupun di lingkungan masyarakat selalu menggunakan bahasa Jawa. Bahkan setiap berbicara dengan guru maupun teman mereka juga menggunakan bahasa Jawa yang baik. Selain itu, siswa-siswi SMK Purnama 2 Banyumas juga dituntut agar lebih bisa menguasai semua mata pelajaran umum dan khususnya mata pelajaran jurusan yang dipilih. Pada hakekatnya siswa-siswi yang bersekolah di SMK Purnama 2 Banyumas adalah siswa-siswa yang saat lulus siap masuk dunia kerja. Tidak hanya kemampuan sekil saja, tetapi kemampuan berbahasa siswa juga diutamakan. Hal tersebut dibuktikan dengan dipilihnya SMK Purnam 2 Banyumas yang menjadi salah satu sekolah yang diminati masyarakat. Letak yang strategis membuat sekolah ini tetap memiliki banyak siswa. Sekolah ini tidak kalah dengan sekolah SMK Negeri yang ada di dekatnya. Banyaknya siswa yang sekolah di SMK Purnama 2 Banyumas, membuat kemampuan berbahasa antara anak satu dan anak yang lain berbeda.

24 7 1.2 Identifikasi Masalah Bahasa memiliki empat aspek keterampilan, yaitu mendengarkan atau menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kebiasaan seseorang menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan sehari-hari. Kebiasaan tersebut yang harus dibiasakan sejak dini mungkin. Kebiasaan mendengarkan berita yang memakai bahasa Jawa, berbicara dengan orang lain menggunakan bahasa Jawa, membaca buku yang ditulis menggunakan bahasa Jawa, dan menulis sesuatu tentang apapun dengan menggunakan bahasa Jawa. Kebiasaan menggunakan bahasa Jawa akan membuat orang semakin banyak memiliki kosakata. Kosakata tersebut bisa merupakan sebuah kata yang berguna maupun hanya kata yang tak bermakna. Di dalam kegiatan sehari-hari bahasa Jawa akan sering digunakan, hal itu dapat terjadi kalau seseorang memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa. Bahkan bahasa Jawa sendiri merupakan salah satu bahasa pertama yang diajarkan kepada seseorang di daerah tertentu. Banyak siswa yang kesulitan dalam pembelajaran bahasa Jawa, diantaranya siswa SMK Purnama 2 Banyumas yang kesulitan dalam menggunakan bahasa Jawa. Karena hal itu yang membuat siswa untuk membolos dalam pembelajaran bahasa Jawa. Tuntutan kompetensi dalam pembelajaran bahasa Jawa yang mengharuskan siswa untuk menguasai empat aspek bahasa. Keempat aspek bahasa tersebut memiliki dampak positif dan negatif terhadap siswa. Dampak positifnya adalah siswa akan semakin baik dalam berbahasa, sedangkan dampak negatifnya adalah siswa akan merasa terbebani dengan materi yang ada.

25 8 Kemampuan berbahasa antarindividu pun berbeda-beda. Hal tersebut dikarenakan kemampuan antarindividu yang juga berbeda-beda. Dengan kemampuan berbahasa, apakah hal tersebut mempengaruhi hasil belajar dalam mata pelajaran bahasa Jawa. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah apakah kebiasaan menggunakan bahasa Jawa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pelajaran bahasa Jawa. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas terdapat rumusan masalah penelitian ini yaitu adakah pengaruh kebiasaan dalam menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat ditemukan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan positif antara kebiasaan menggunakan Bahasa Jawa dengan hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas.

26 9 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pendidikan yang dimiliki, yaitu pada pendidikan pada umumnya dan untuk calon guru bahasa Jawa pada khususnya, sehingga calon guru bahasa Jawa dapat memberi arahan tentang kebiasaan menggunakan bahasa Jawa adalah kebiasaan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi diri sendiri dalam penguasaan bahasa itu sendiri. Secara praktis hasil penelitian ini bermanfaat bagi siswa, yaitu membuat siswa mengerti pengaruh kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Jawa. Manfaat bagi guru yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan refrensi bagi guru untuk memperoleh gambaran tentang kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dalam pembelajaran bahasa Jawa. Manfaat bagi peneliti lain yaitu hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan atau refrensi peneliti lain untuk membuat penelitian yang sejenis.

27 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian dalam dunia pendidikan sudah sering dilakukan. Namun, penelitian pendidikan ini masih tetap menarik untuk dilakukakan. Hal tersebut dikarenakan penelitian pendidikan sangat banyak jenisnya. Jenis-jenis penelitian pendidikan misalnya penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian pengembangan baik itu pengembangan media maupun bahan ajar, dan ada pula penelitian korelasi. Pada kesempatan ini, peneliti akan membuat penelitian pendidikan berjenis penelitian korelasi. Penelitian korelasi masuk pada jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan kata lain, penelitian ini dalam pembahasanya menggunakan angka atau bilangan. Penelitian yang pernah dilakukan, yang memiliki objek yang sama dengan penelitian ini, yaitu dilakukan oleh Roida (1995), Sandberg (1998), Burgess (2002), Arifin (2012), dan Rafika (2013). Penelitian Roida (1995) ini meneliti tentang pengaruh minat dan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematik. Penelitian ini menghasilkan jawaban bahwa minat dan kebiasaan belajar siswa dapat mempengaruhi hasil prestasi matematik siswa. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian 10

28 11 yang akan dilakukan. Persamaan terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian kolerasi. Perbedaannya terletak pada variabelnya, yaitu pengaruh minat dan kebiasaan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematik. Penelitian Sandberd (1998) ini meneliti tentang pengalaman dan media cetak telah dianggap berkontribusi dalam pengembangan membaca. Penelitian ini menghasilkan jawaban bahwa pengalaman di kelompok belajar memiliki pengaruh terhadap perkembangan membaca yang baik. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Persamaan terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian kolerasi. Perbedaannya terletak pada variabelnya, yaitu pengaruh lingkungan dan sekolah lingkungan keaksaraan. Penelitian Burgess (2002) ini meneliti tentang pengaruh persepsi ujaran, kemampuan bahasa lisan di lingkungan rumah dan membaca pengetahuan tentang perkembangan fonologis. Penelitian ini menghasilkan jawaban bahwa persepsi ujaran, kemampuan bahasa lisan di lingkungan rumah dan membaca memiliki hubungan signifikan terhadap perkembangan fonologi anak. Setelah di analisis penelitian ini mendapatkan hasil bahwa kemampuan bahasa lisan di lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan fonologis anak. Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan. Persamaan terletak pada jenis penelitian, yaitu penelitian korelasi. Perbedaannya terletak pada variabelnya, yaitu pengaruh persepsi ujaran, kemampuan bahasa lisan di lingkungan rumah dan membaca pengetahuan tentang perkembangan fonologis.

29 12 Penelitian Arifin (2012) membahas tentang kebiasaan belajar dengan hasil belajar belajar siswa. Melalui penelitian tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas VII B SMP Negeri 13 Malang memiliki kebiasaan belajar yang baik di rumah dengan persentase 76,3% dan kebiasaan belajar yang baik di sekolah dengan persentase 78,7%. Hasil belajar belajar siswa kelas VII B Negeri 13 Malang menunjukkan kriteria baik dengan Persentase 51%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakikan oleh peneliti adalah salah satu variabelnya sama, yaitu hasil belajar. Jenis penelitian sama, yaitu korelasi. Penelitian ini akan berupa deskripsi berbentuk angka. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah salah satu variabelnya, yaitu kebiasaan belajar dan obyeknya ialah siswa kelas VII B SMP. Rafika (2013) membahas tentang kebiasaan membaca dengan hasil belajar siswa. Melalui penelitian tersebut dapat diketahui bahwa siswa kelas X SMK Negeri 3 Bintan memiliki kebiasaan membaca yang sedang dengan persentase 76,19%. Hasil belajar belajar bahasa Indonesia yang diraih oleh siswa menunjukkan bahwa siswa memiliki nilai hasil belajar belajar yang tinggi dengan rata-rata nilai rapor sebesar 100%. Persamaan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi. Penelitian ini akan berupa deskripsi berbentuk angka. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah salah satu variabelnya, yaitu kebiasaan membaca. Penelitian yang dilakukan Roida (1995), Sandberg (1998), Burgess (2002), Arifin (2012), dan Rafika (2013) dapat memberikan insprirasi bagi penelitian ini yaitu penelitian tentang pengaruh menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa SMK

30 13 Purnama 2 Banyumas. Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti mengunakan penelitian korelasi. Berdasarkan beberapa penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai kebiasaan menggunakan bahasa Jawa menarik untuk dikaji. Penelitian tentang kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa belum pernah dilakukan. Berdasarkan kajian pustaka sebelumnya, penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2012) dan Rafika (2013) adalah penelitianpenelitian yang paling relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang dilakukan Arifin meneliti tentang kebiasaan belajar siswa yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Kemudian penelitian yang dilakukan Rafika meneliti tentang kebiasaan membaca yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian yang akan dilakukan memiliki persamaan dengan penelitian dari Arifin dan Rafika, penelitian di bidang pendidikan. Dalam penelitian ini siswa menjadi sasaran penelitian. Tetapi penelitian yang dilakukan memiliki perbedaan variabel dengan penelitian yang dilakukan oleh Arifin dan Rafika. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar. 2.2 Landasan Teoretis Teori-teori yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berbahasa dan hasil belajar.

31 Berbahasa Menurut Sumadi (dalam buku Muhyono 2001:12), kebiasaan adalah hal- hal yang dilakukan berulang-ulang, sehingga dalam melakukannya tanpa memerlukan pemikiran dan konsentrasi yang penuh. Berbeda dengan pendapat Djaali (2011:128), kebiasaan adalah suatu cara bertindak yang sifatnya optimis untuk suatu kegiatan atau aktivitas tertentu yang sering dilakukan, tingkah laku tersebut sering berulang-ulang yang menjadi kebiasaan tidak memerlukan fungsi berfikir yang cukup tinggi karena sifatnya sudah relatif manutup atau dapat dilakukan dengan tidak kesengajaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:146), tertulis bahwa kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dikerjakan. Respon yang terjadi secara otomatis pada situasi-situasi tertentu yang bisa diperoleh sebagai hasil dari pengulangan dan belajar. Kegiatan yang tidak disengaja yang menjadikan kesengajaan dalam bertingkah laku dalam aktivitas yang berulang-ulang dalam bentuk yang sama, sehingga menjadikan kegiatan yang secara otomatis dapat dilakukan tanpa perintah. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merupakan perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama. Apabila suatu kebiasaan tertentu diterima oleh masyarakat dan kebiasaan itu selalu berulang-ulang dilakukan sedemikian rupa, sehingga tindakan yang berlawanan dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai pelanggaran

32 15 perasaan hukum, maka dengan demikian timbullah suatu kebiasaan hukum, yang oleh pergaulan hidup dipandang sebagai hukum. Kebiasaan itu dapat dibentuk dengan cara: (1) mulai dengan kebiasaan baru dengan segala ikhtiar yang dapat dilakukan; (2) tidak kembali pada kebiasaan yang tidak dikehendaki; (3) melatih kebiasaan baru dengan kemauan dan lakukan hal tertentu sesering mungkin; (4) mencoba menggubah kebiasaan yang tidak disengaja dengan praktik yang disengaja; (5) mengganti respon lama dengan respon baru melalui metode respon; dan (6) memuat perincian yang tegas untuk kebiasaan baru. Kebiasaan berbahasa merupakan kegiatan atau perbuatan manusia yang sering dilakukan berulang-ulang dan berhubungan tentang keempat aspek berbahasa. Keempat aspek tersebut mencakup; keterampilan menyimak atau mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Menurut Tarigan (1983:13), mendengarkan atau menyimak adalah proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, mengenai isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Dalam kebiasaan berbahasa yang mencakup kegiatan menyimak atau mendengarkan, misalnya; mendengarkan berita, mendengarkan lagu-lagu, mendengarkan perkataan orang dan mendengarkan pidato. Semua kegiatan

33 16 mendengarkan yang dapat ditangkap dengan indra pendengar. Hal ini yang dimaksud kebiasaan berbahasa dalam kegiatan menyimak atau mendengarkan adalah kegiatan dimana seseorang sering melakukan kegiatan menyimak atau mendengarkan berita di radio maupun di televisi yang menggunakan bahasa Jawa, pitado secara langsung atau melalui rekaman yang menggunakan bahasa Jawa, dan lagu-lagu yang menggunakan bahasa Jawa. Secara garis besar keterampilan berbicara mempunyai tiga jenis situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan noninteraktif. Situasi berbicara interaktif, misalnya berbicara secara tatap muka dan berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya pergantuan antara pembicara dan pendengar. Ada pula situasi berbicara semiaktif, misalnya berpidato dihadapan umum secara langsung. Situasi berbicara noninteraktif, misalnya berbicara di radio atau televisi. Dalam kebiasaan berbahasa yang mencakup kegiatan berbicara dengan siapa saja yang menggunakan bahasa Jawa. Berbicara dengan orang yang lebih tua menggunakan bahasa Jawa krama, sedangkan kalau berbicara dengan orang yang lebih muda menggunakan bahasa Jawa ngoko. Depdikdud (1985:11), memberi batasan membaca adalah proses pengolahan bacaan secara kritis, kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang becaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu. Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat dikembangkan dengan sendirinya, terpisah dengan keterampilan berbicara dan mendengar.

34 17 Dalam kebiasaan berbahasa yang mencakup kegiatan membaca buku atau apa saja yang dapat dibaca oleh pembaca, yang dibaca bukan buku atau tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia tetapi buku yang menggunakan bahasa Jawa. Kebiasaan seseorang yang sering membaca buku berbahasaa Jawa, misalnya novel yang menggunakan bahasa Jawa, surat yang menggunakan bahasa Jawa, dan buku apa saja yang menggunakan bahasa Jawa dalam penulisanya. Menurut Djibran (2008: 17), menulis adalah mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan hasil bacaan dalam bentuk tulisan, bukan dalam bentuk tutur. Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit diantara keterampilan berbahasa yang lainnya. Dalam kebiasaan berbahasa juga mencakup kegiatan menulis. Dalam kegiatan menulis, sipenulis menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan menulis, misalnya menulis catatan sehari-hari menggunakan bahasa Jawa, menulis surat yang menggunakan bahasa Jawa, menulis buku yang menggunakan bahasa Jawa, dan masih banyak lagi kegiatan menulis yang menggunakan bahasa Jawa. Menurut Saussure (1966:16), bahasa merupakan bentuk pikiran yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai suatu kesatuan yang berbeda dari kelompok lain. Berbeda dengan pendapat Sudaryono bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai komunikasi menjadi satu sumber terjadinya kesalahpahaman.

35 18 Menurut Kentjono (1982:32), bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Dari beberapa pendapat para ahli dapat dilihat bahwa pengertian bahasa bermacam-macam. Pendapat para ahli tersebut berbeda-beda bergantung pada penekanan yang dilakukan oleh para ahli tersebut. Namun, dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sarana komunikasi yang paling efektif yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu oleh kelompok manusia. Bahasa juga merupakan sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki makna, maka setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna Hasil belajar Siswa Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250), hasil belajar adalah hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dua sisi tersebut adalah sisi siswa yang menjelaskan bahwa hasil belajar adalah tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Sedangkan, terselesaikanya bahan pelajaran merupakan hasil belajar dari sisi guru.

36 19 Berbeda dengan pendapat Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Ada pula pendapat Sudjana (2004:22), hasil belajar adalah kemampuan ketrampilan, sikap dan ketrampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil dari penilaian akhir yang diperoleh siswa dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang. Siswa akan merubah tingkah laku yang berbeda dan semakin baik dalam kesehariannya, hal itu akan menjadikan siswa memperoleh hasil yang baik. Semua itu berkat kerja keras siswa dalam usaha penguasaan pengetahuan yang diterima dalam pembelajaran. 2.3 Kerangka Berpikir Hasil belajar merupakan hasil akhir dari hasil belajar siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar maksimal tidak bisa didapatkan dengan cara yang instan. Hasil belajar diperoleh dengan cara belajar secara terus menerus dan dilakukan dengan cara bertahap. Seseorang tidak akan bisa berhasil belajar dengan hanya belajar satu malam saja.

37 20 Bahasa harus dilakukan terus menerus tanpa kenal lelah. Begitu pula dalam pembelajaran bahasa. Dalam pembelajaran bahasa siswa dituntut untuk belajar sekaligus menerapkan penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Semakin sering bahasa digunakan tentu saja hasilnya yang akan diperoleh berbanding lurus dengan sesuatu yang akan di pelajari dan terapkan. Bahasa yang digunakan siswa juga dapat mempengaruhi dalam pembelajaran yang diterima. Dengan penguasaan bahasa yang baik, maka pembelajaran bahasa yang diajarkan juga dapat diterima dengan baik pula. Adanya perbedaan antara siswa satu dengan siswa lain, hal itu membuktikan bahwa siswa satu dengan siswa lain memiliki berbedaan yang siknifian dalam menerima materi. Maka dari itu dengan sering atau tidak sering menggunakan bahasa Jawa juga dapat mempengaruhi hasil hasil belajar siswa. Hal tersebut juga berlaku untuk pembelajaran bahasa Jawa. Jika seseorang ingin berhasil belajar maka orang tersebut harus sering menggunakan bahasa Jawa. Dengan terbiasanya menggunakan bahasa Jawa diharapkan agar siswa semakin paham dan bisa menggunakan bahasa Jawa secara baik dan benar. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kebiasaan menggunakan bahasa Jawa tersebut akan mempengaruhi hasil belajar.

38 Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini yaitu : Adakah hubungan dan pengaruh menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas.

39 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1Pendekatan Penelitian Menurut Ali (1985:81), pendekatan merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian dimulai dari perumusan masalah sampai penarikan kesimpulan. Pendekatan penelitian dapat dibedakan atas beberapa jenis tergantung sudut pandangnya. Pendapat ini sejalan dengan Sudarsono (1988:4), yang mengemukakan behwa pendekatan penelitian ada dua macam yaitu : pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif, artinya semua informasi atau data diwujudkan dalam bentuk angka, analisisnya berdasarkan angka tersebut dengan analisis statistik. Adapun pendekatan kualitatif, yaitu informasi atau data yang dikumpulkan tidak berwujud angka-angka, analisisnya dengan prinsip angka. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan maksud untuk memaknai hasil dari penelitian yang berupa angka. Dalam pendekatan ini tindakan yang dilakukan untuk mencari hasil penelitian adalah membuat angket, penetapan skor, pengambilan data, penghitungan skor, dan melakukan uji. Dengan langkah-langkah tersebut maka dapat menunjukan hasil dari penelitian ini. 22

40 Variabel Penelitian Salah satu syarat di dalam suatu penelitian adalah dengan adanya beberapa variabel yang menjadi perhatian kegiatan penelitian. Seperti yang disampaikan oleh Rahmat (1984:17), menyatakan bahwa variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu kegiatan penelitian. Pendapat lain disampaikan oleh Hadi (1984:84), menyatakan bahwa variabel merupakan gejala yang bervariasi baik dalam jenis atau tingkatan yang menjadi obyek penelitian. Penelitian ini memiliki dua variabel, yaitu : variabel penggunakan bahasa Jawa dan variabel hasil belajar siswa. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian Menurut Arikunto (1996 : 115), populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian. Sedangkan Hadi (1987 : 220), menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek yang diselidiki dan sebagai wilayah generalisasi. Menurut Sangarimbun (1989 : 108), populasi adalah jumlah keseluruhan unit atau analisis yang ciri cirinya akan didata. Dari ketiga definisi tersebut disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek dari semua unit observasi atau yang diteliti dan selanjutnya hasil penelitian itu digeneralisasikan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMK Purnama 2 Banyumas.

41 Sampel Penelitian Menurut Arikunto (1991 : 102), penelitian sampel adalah penelitian yang apabila peneliti hanya akan meneliti sebagiann dari populasi. Penelitian ini merupakan penelitian sampel atau studying yaitu penelitian yang tidak meneliti seluruh subyek yang ada dalam populasi. Sampel itu sebagai individu yang diselidiki Penentuan Besarnya Sampel Sudjana (1987 : 73), mengatakan bahwa pengambilan sampel terhadap populasi kurang dari 100 bisa mengambil 20-50% dan di atas 100 dapat diambil 10%. Berbeda dengan pendapat Rachmat (1975), menyatakan bahwa populasi di bawah 100 dapat digunakan sampel 50% dan di atas 100 sebesar 15%. Vockell (1983), menyatakan bahawa pengambilan sampel harus berdasarkan interval kepercayaan. Peneliti menggunakan pendapat dari vockell untuk menentukan besarnya sampel. Sehingga, besarnya sampel penelitian ini sebanyak 63 sampel dari populasi sebanyak 228.

42 Teknik Sampling Menurut Arikunto (1990 : 81), pengambilan sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Teknik sampling untuk populasi homogen rendom samping adalah pengambilan sampel acak. 2) Teknik sampling untuk populasi tidak homogen atau bervariasi, antara lain : - Sampel berstrata atau stratified sample - Sampel wilayah atau area sample - Sampel proporsi atau proporsional sample - Sampel bertujuan atau purposive sample - Sampel kuota atau quota sample - Sampel kembar atau double sample Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling berstrata. Dimana semua siswa memiliki kemampuan berbahasa yang berbeda. 3.4 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode angket, metode dokumentasi dan metode wawancara sebagai metode pengumpulan data. Ketiga metode digunakan sebagai alat untuk mengungkap penggunaan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa.

43 Metode Angket Menurut Sugihartono (1989:34), angket adalah alat pengumpul data yang berisi daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh subyek yang diselidiki atau disebut dengan responden, Arikunto (1996:130), berpendapat bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan yang ditulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Djumhur (1975:35), berpendapat lain, bahwa angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan komunikasi dengan sumber data. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa angket adalah alat untuk menggumpulkan data berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis disampaikan pada subyek untuk memberikan jawaban secara tertulis. Dalam penelitian angket yang digunakan adalah angket tertutup, sebab responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Alasan yang mendasar digunakan angket pada penelitian ini, karena angket digunakan sebagai pengumpul data memiliki beberapa kelebihan sebagaimana dikemukakan dalam uji coba sehingga mendapatkan angket yang benar benar valid dan reliabel. Untuk mengatasi teknik waktu pengumpulan data dan ketelitian. Peneliti memberikan petunjuk yang jelas dan mengadakan pendekatan yang persuasive dalam meminta responden mengerjakan angket, sehingga responden dapat memberikan jawaban dengan tidak tergesa-gesa dan tidak mengalami kesulitan, dengan demikian diharapkan dari angket tersebut didapat data yang benar- benar

44 27 telah menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari responden yang di teliti dan dapat dipercaya. Metode angket digunakan untuk mengambil data kebiasaan berbahasa siswa yang menggunakan bahasa Jawa dalam sehari-hari Metode Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan memperoleh data nontes berupa nilai yang dihasilkan selama pembelajara berlangsung. Dokumentasi nilai akan memperkuat analisis. Selain itu, data yang diambil melalui dokumentasi nilai juga memperjelas data yang lain yang hanya dipaparkan melalui tulisan atau angka. Sebagai data penelitian, hasil dokumentasi nilai dari guru yang mengajar selanjutnya dideskripsikan sesuai keadaan yang ada dan dipadukan dengan data-data yang lain. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang sifatnya dokumenter dari instasi terkait. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas dalam pembelajaran bahasa Jawa Metode Wawancara Walaupun penelitian ini berpusat pada angket, tapi untuk memperkuat penelitian juga menggunakan metode wawancara. Wawancara merupakan tanyajawab yang berkaitan dengan variabel penelitian. Pelaksanaan wawancara menggunakan jenis pertanyaan terpimpin, yaitu pewawancara sudah menguasai

45 28 bahan atau data yang akan ditanyakan dan membutuhkan jawaban yang panjang dari narasumber. Sasaran wawancara adalah guru pengampu mata pelajaran bahasa Jawa SMK Purnama 2 Banyumas. Metode wawancara digunakan untuk penguat data yang diambil. Dengan wawancara peneliti mencari tahu tentang latar belakang siswa serta bahasa yang digunakan dalam kesehariannya. 3.5 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen angket, pedoman dokumen dan pedoman wawancara. Menurut Arikunto (1996 : 158), untuk menyusun suatu instrumen penelitian baik ada beberapa syarat sebagai berikut : 1. Validitas yaitu instrumen tersebut mampu mengukur apa saja yang akan diukur, 2. Reliabilitas, yaitu instrumen tersebut menunjukkan ketepatan bila digunaka kapan saja. Langkah-langkah penyusunan angket kebiasaan menggunakan bahasa Jawa adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan membuat definisi konsep. 2) Membantu definisi operasional suatu variabel yang akan diteliti sesuai dengan kerangka pekiran. 3) Menyebarkan variabel ke dalam indikator-indikato. 4) Membuat kisi-kisi. 5) Membuat item-item pertanyaan. 6) Menetapkan skor.

46 29 7) Mengadakan uji coba. 8) Merevisi dan menyusun pertanyaan. Dalam tahap ini ditetapkan skor yang diberikan tiap item. Dalam penelitian ini skor yang diberikan pada tiap variable menggunakan skala Likert, yang disusun dengan tipe pilihan ganda empat pilihan, yang bertujuan untuk menghindari pilihan netral atau tidak mempunyai sikap. Penetapan sekor sebagai berikut : a. Untuk pertanyaan positif pemberian skornya adalah : Jawaban a 4 Jawaban c 2 Jawaban b 3 Jawaban d 1 b. Untuk pertanyaan negatif pemberian skornya adalah : Jawaban a 1 Jawaban c 3 Jawaban b 2 Jawaban d 4 Setelah diadakan penskoran, maka langkah selanjutnya adalah mereproduksi yaitu pengetikan angket sampai dengan penggandaan angket sebanyak yang dibutuhkan untuk mengumpulkan data.

47 Validitas dan Realibilitas Instrumen Untuk memperoleh hasil yang valid sebuah penelitian memerlukan uji coba penelitian untuk mengetahui kualitas dari instrumen yang akan di berikan kepada responden. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1996:158), yang mengatakan bahwa uji coba instrumen dilakukan sebelum angket diberikan kepada responden dalam penelitian yang sebenar-benarnya. Tujuan dari uji coba secara umum adalah diperoleh informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan, yaitu informasi persyaratan sudah atau belumnya instrumen memenuhi persyaratan. Instrumen yang memenuhi persyaratan sebagai alat pengumpul data apabila sekurang-kurangnya instrumen tersebut valid atau releabel Uji Validitas Instrumen Menurut Arikunto (2002:59), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Suryabrata (1990:2), validitas test adalah taraf sejauh mana suatu test mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Hadi (1987:101), validitas adalah tingkat kemampuan suatu instrumen untuk mengungkapkan suatu yang jadi sasaran pokok pengamatan yang dilakukan dengan instrumen tersebut.

48 31 Hasil uji validitas instrumen membuktikan bahwa dari 27 soal yang ada dinyatakan valid. Hal tersebut berdasarkan r tabel kevalidan sebesar 0,444, sementara hasil dari uji validitas menunjukkan angka diatas 0, Uji Realibilitas Instrumen Menurut Sangarombun (1989:140), realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Menurut Suryadibrata (1990:29), realibilitas adalah sebagai keajegan alat ukur. Pendapat yang senada juga disampaikan oleh Sudjana (1989 : 120), mengatakan reliabilitas alat ukur sebagai ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur apa yang hendak diukur. Berbeda dengan pendapat Arikunto (2002:168), reabilitas instrumen adalah ketetapan alat evaluasi dalam ukuran. Jika r i >r tabel maka tes dikatakan reliabel. Reabilitas instrumen juga dapat diketahui dengan menggunakan program iteman, yakni dengan cara mengkonsultasikan nilai alpha (ri) dengan r tabel. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai alpha (r i ) >r tabel. Hasil uji reabilitas menghasilkan angkan 0,6. Angka tersebut menjadi tingkat reabilitas instrumen tentang angket kebiasaan menggunakan bahasa Jawa. Jika tingkat reliabilitas instrumen lebih dari 0,6 maka instrumen tersebut dikatakan reliabel, tetapi jika lebih rendah dari 0,6 maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel. Angka dari ri sebesar 0,6, sedangkan angka dari r tabel sebesar 0,444. Maka dengan ini menyatakan bahwa hasil dari uji reabilitas mendapatkan hasil yang reliabel.

49 Teknik Analisis Data Setelah data didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah mengolah atau menganalisis data tersebut. Untuk memperoleh data yang diperlukan suatu rancangan analisis. Rancangan analisis ini menggunakan rumus rumus statistik. Sebelum analisis data terlebih dahulu keadaan diuji persaratan analisis agar kesimpulan yang diperoleh memenuhi persyaratan analisis Pengujian Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi normal atau tidak agar penelitian selanjutnya dapat dipertanggungyawabkan. Adapun rumus yang digunakan menurut Hadi (1990:346), adalah Chi Kuadrat yaitu : X 2 ( fo fh ) 2 Fh Keterangan : X 2 = Nilai chi kuadrat Fo = Frekuensi yang diobservasi dari sempel Fh = Frekuensi yang diharapkan dari sempel

50 33 Dalam penelitian ini untuk menguji signifikasi 5% dengan derajat kebebasan kelas interval (k)dikurangi 1. apabila harga chi kuadrat diperoleh melalui perhitungan lebih besar daripada harga chi kuadrat dalam tebel, maka data dari variabel tersebut mempunyai distribusi normal. Sebaliknya jika harga chi kuadrat lebih kecil perhitungannya dari harga chi kuadrat pada tabel, maka data tersebut berdistribusi tidak normal Uji Linieritas Penguji ini untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat itu bersifat linier atau tidak. Keberartian atau signifikan hubungan dicari dengan harga F dan digunakan rumus sesuai pendapat Arikunto ( 1987:36), yaitu : Freg = Rkreg RKres Keterangan : Freg = Harga bilagan untuk garis regresi Rkreg = Rerata kuadrat bilangan regresi Rkreg = Rerata kuadrat garis residu Taraf signifikan yang digunakan untuk uji Linieritas hubungan antara masing- masing variabel bebas dengan variable terikat dalam penelitian ini

51 34 adalah taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (db) adalah satu lawan N-M- 1. apabila harga F yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari harga F pada tabel, maka dapat dikatakan variable tersebut berhubungan signifikan.uji linieritas diketahui dari perbedaan harga regresi pertama dan regresi kedua. Kalau F beda itu lebih kecil dari tabel atau nmempunyai harga p lebih besar dari 0,05 maka hubungannya linier. Sebaliknya apabila harga F beda yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari harga F tabel atau mempunyai harga p lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan hubungan tersebut tidak linier. 3.8 Pengujian Hipotesis Kolerasi Product Moment Analisis korelasi product moment digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan kedua. Adapun rumusnya sesuai dengan Hadi ( 1990:4), sebagai berikut : rxy = xy ( x ) ( y ) Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara x dan y xy = Jumlah product moment x dan y x 2 = Jumlah kuadrat deviasi x

52 35 y 2 = Jumlah kuadrat deviasi y Analisis Regresi Sederhana Regresi adalah pengukuran hubungan dua variabel atau lebih yang dinyatakan dengan bentuk hubungan atau fungsi. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis ketiga, yaitu mencari hubungan antara variable bebas dengan variable terikat. Oleh karena itu dengan analisis data ini Hadi (1990:12) berpendapat bahwa tugas pokok analisis regresi adalah : 1) Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor dengan rumus Y = a + bx Keterangan : Y =Variabel independent Y (terikat) a = Predictor b = Dependent Variabel X = Variabel independent X(bebas) 2) Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak dengan rumus : R 2 ( N M 1 ) M ( 1 R 2 )

53 36 Keterangan : F reg = Harga bilangan F untuk garis regresi R 2 = Koefisien korelasi antara kriterium dengan predictor N = Cacah kasus M = Cacah predictor 3) Menentukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif Y = a 1 x 1 + a 2 x 2 + K Keterangan : Y = Persamaan garis regresi a 1 = Koefisien predictor 1 a 2 = Koefisien predictor 2 x 1 = Predictor 1 x 2 = Predictor 2 K = Konstanta 4) Menentukkan sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Sumbangan relatif dan sumbangan efektif masing-masing prodictor terhadap kriterium : (a) Sumbangan relatif predictor pertama (x 1 )

54 37 SR% = a 1 x 1 y x 100% Jreg (b) Sumbangan relatif predictor (x 2 ) SR% = a 1 x 2 y x 100% Jkreg (c) Sumbangan efektif predictor pertama (x 1 ) SR% SR% x 1 x 2 R (d) Sumbangan efektif predictor kedua (x 2 ) SR% SR% x 2 x R 2

55 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini akan memaparkan gambaran umum sekolah, deskripsi data penelitian, uji prasyarat, hasil uji hipotesis, dan pembahasan Gambaran Umum SMK Purnama 2 Banyumas SMK Purnama 2 Banyumas merupakan salah satu SMK swasta yang berbentuk yayasan di kabupaten Banyumas yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Drs. Yatnanto. SMK ini berlokasi di Jalan Karangsawah No.51 Kedunguter, kabupaten Banyumas. Letak yang strategis, jarak kurang dari 500 meter dari alunalun Banyumas dan di kelilingi beberapa jenis bangunan permanen yaitu gereja dan rumah warga. Sekolah ini juga berdekatan dengan sekolah lain, yaitu Sekolah Dasar Negeri 1 Kedunguter dan SMP Negeri 2 Banyumas. Walaupun sekolah ini bukan sekolah negeri, tetapi banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya di SMK Purnama 2 Banyumas ini. Khususnya dari kalangan tengah sampai kalangan bawah yang memiliki alasan dana atau uang. Walaupun sekolah swasta tapi sekolah SMK Purnama 2 Banyumas sangat nyaman untuk belajar, karena ditunjang oleh sarana dan prasarana pembelajaran 38

56 39 yang cukup lengkap dengan 18 ruangan kelas, ruang laboratorium komputer, bahasa, akutansi, dan administrasi perkantoran, ruang praktik Teknik Sepeda Motor, ruang perpustakaan, ruang Bimbingan Konseling, ruang UKS, ruang guru, ruang TU, ruang Kepala Sekolah, koperasi sekolah, ruang OSIS dan ruang Pramuka. Dengan sarana dan prasarana yang terus menerus akan dilengkapi, agar menjadi sarana dan prasarana yang memadai. Untuk mengembangkan potensi siswa secara optimal. Visi dan misi dari sekolah yang jelas sangat menjamin kelangsungan sekolah tersebut. Visi sekolah adalah bertakwa, berbudi pekerti luhur, komitmen pada diri sendiri, orang lain dan pekerjaan. Sedangkan misi sekolah adalah sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan yang dapat mencetak sumber daya manusia yang disiplin, komitmen, etos kerja tinggi lulusan terserap pada dunia kerja dan mandiri untuk memenuhi tuntutan dunia kerja dalam negeri maupun luar negeri maupun berwirausaha dalam era globalisasi. Sehingga mengembangkan secara optimal ssuai dengan potensi yang dimiliki, menumbuhkan semangat dan daya saing yang kompetensi baik dalan bidang akademik maupun non akademik. Untuk meningkatkan pemberdayaan guru, karyawan, siswa dan sumber daya yang dimiliki, maka seluruh warga sekolah harus memiliki rasa milik dan tanggungjawab atas kemajuan sekolah tersebut. Berdasarkan keterangan dari guru mata pelajaran bahasa Jawa di SMK Purnama 2 Banyumas, siswa cenderung kurang berminat untuk mengikuti pelajaran dan enggan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, karena siswa menganggap bahwa pelajaran bahasa Jawa dianggap sulit dan membosankan.

57 40 Jumlah guru bidang studi yang mengajar di SMK Purnama 2 Banyumas hingga saat ini mencapai 25 guru, jumlah pegawai tata usaha sebanyak 5 orang dan satu orang pegawai kebersihan dan satu orang satpam Deskripsi Data Penelitian Deskripsi bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terhadap Hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Data dari hasil penelitian ini terdiri dari dua variabel, variabel bebas yaitu kebiasaan menggunakan bahasa Jawa (X) dan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa (Y). Untuk mendeskripsikan dan menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini, maka pada bagian ini disajikan deskripsi data dari masing-masin variabel berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Pada deskripsi data berikut ini disajikan informasi data meliputi mean, median, modus, dan standar deviasi masing-masing variabel penelitian. Deskripsi data juga menyajikan distribusi frekuensi dan histogram masing-masing variabel. Destribusi data masing-masing variabel secara rinci dapat dilihat dalam uraian berikut ini : Kebiasaan Menggunakan Bahasa Jawa Data kebiasaan menggunakan bahasa Jawa diperoleh dari angket kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dengan 27 butir pertanyaan dan jumlah responden sebanyak 63 orang. Penilaiannya menggunakan skala bertingkat dengan 4 alternatif jawaban yaitu skor tertinggi 4 dan skor terendah 1 untuk pertanyaan.

58 41 Hasil analisis data variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa yang diolah menggunakan program Microsoft Exsel versi 2010 diperoleh skor tertinggi 76 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai sebesar 108 (4 x 27) dan skor terendah sebesar 43 dari skor terendah yang mungkin dicapai sebesar 27 (1 x 27). Dari skor tersebut diperoleh nilai rata-rata atau Mean (M) sebesar 55,11; Median (Me) sebesar 57,5; Modus (Mo) sebesar 52;dan Standar Deviasi (SD) sebesar 8,66. Untuk mengetahui jumlah kelas interval digunakan rumus Sturges, yaitu jumlah kelas interval = 1+3,3 log n. Maka dapat diketahui jumlah kelas interval = 1+3,3 log 63 sebesar 7 (pembulatan). Rentang data sebesar 76-43=33. Dengan diketahui rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas interval yaitu dengan I=range/k=33/7=4,7 yang kemudian dibulatkan kebawah menjadi 4. Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat dibuat distribusi frekuensi variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa sebagai berikut; 4.1 tabel distribusi frekuensi variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa (X). No Kelas Interval Frekuensi Total 63

59 42 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi di atas, dapat digambarkan dalam bentuk histogram sebagai berikut; 4.1 Histogram distribusi frekuensi variabel kebiasaan menggunakan bahas Jawa frekuensi bahasa Jawa. Gambar histogram distribusi frekuensi variabel kebiasaan menggunakan Data kemudian digolongkan ke dalam kategori kecenderungan kebiasan menggunakan bahasa Jawa. Untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan skor ideal dari subjek penelitian sebagai kriteria perbandingan. Berdasarkan harga skor ideal tersebut dapatdikategorikan kebiasaan menggunakan bahasa Jawa, penggolongan variabel ada empat kategori sebagai berikut:

60 43 Kelompok sangat tinggi : X > (M + 1.SD) Kelompok tinggi : M < X < (M + 1.SD) Kelompok rendah : (M 1.SD) < X < M Kelompok sangat rendah : X < (M-1.SD) Berdasarkan kategori di atas, maka dapat dibuat tabel identifikasi kategori variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa sebagai berikut; 4.2 Tabel kategori kecenderungan kebiasaan menggunakan bahasa Jawa No Kelas interval Absolut Frekuensi Relatif Kategori 1. > 64, ,2 Selalu 2. 60,5 < X < 64, ,8 Sering 3. 56,7 < X < 60, ,7 Kadang-kadang 4. < 56, ,3 Tidak pernah Total Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat 14 siswa (22,2) memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dalam kategori Selalu, 10 siswa (15,8) memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dalam kategori Sering, 13 siswa (20,7) memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dalam kategori Kadang-kadang, dan 26 siswa (41,3) memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa dalam kategori Tidak pernah. Kecenderungan variabel kebiasaan

61 44 menggunakan bahasa Jawa disajikan dalam diagram pie (pie chart) sebagai berikut; selalu sering kadang-kadang tidak pernah 4.1 Gambar pie-chart kecendrungan kebiasaan menggunakan bahasa Jawa Deskripsi Hasil Belajar Bahasa Jawa Siswa Hasil belajar siswa adalah hasil pengukuran dan penilaian yang dimiliki seseorang dari suatu proses belajar, yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu tes. Nilai hasil belajar ini ditunjukkan dalam rata-rata dua kali nilai ulangan harian dan nilai ujian tengah semester atau UTS. Hasil analisis data variabel hasil belajar siswa yang diolah menggunakan program Microsoft Exsel versi 2010 diperoleh skor tertinggi 89 dan skor terendah sebesar 70. Dari skor tersebut diperoleh nilai rata-rata atau Mean (M) sebesar

62 45 79,90; Median (Me) sebesar 57,5; Modus (Mo) sebesar 52;dan Standar Deviasi (SD) sebesar 4,90. Untuk mengetahui jumlah kelas interval digunakan rumus Sturges, yaitu jumlah kelas interval = 1+3,3 log n. Maka dapat diketahui jumlah kelas interval = 1+3,3 log 63 sebesar 7 (pembulatan). Rentang data sebesar 89-70=19. Dengan diketahui rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas interval masingmasing kelompok 19/7=2,7 yang kemudian dibulatkan kebawah menjadi 3. Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat dibuat distribusi frekuensi variabel hasil belajar siswa sebagai berikut; 4.3 Tabel distribusi hasil belajar siswa. No Kelas Interval Frekuensi Total 63

63 46 Berdasarkan tabel distribusi hasil belajar siswa dapat digambarkan histogram sebagai berikut; frekuensi 4.3 Gambar histogram distribusi frekuensi variabel hasil belajar siswa. Berdasarkan data hasil belajar siswa, maka dapat diketahui pengkategorian perolehan nilai yang dicapai siswa. Pengkategorian variabel hasil belajar siswa berdasarkan kriteria ketuntasan minimal atau KKM siswa SMK Purnama 2 Banyumas yaitu tuntas untuk nilai > 70 dan belum tuntas untuk nilai < 70. Berdasarkan kategori di atas, dapat dibuat tabel identifikasi kategori variabel hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas sebagai berikut;

64 Tabel kategori kecenderungan hasil belajar siswa. No Skor Absolut Frekuensi Relatif Kategori 1. > Tuntas 2. < Belum tuntas Total Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui hasil belajar siswa berkategori tuntas (100%) untuk semua responden dalam penelitian ini. tuntas belum tuntas 4.2 Gambar pie-chart hasil belajar siswa.

65 Uji Prasyarat Uji Normalitas Uji normalitas tiap variabel dalam penelitian ini menggunakan rumus Chi Kuadrat. Tujuan dilakukan normalitas yaitu untuk mengetahui kondisi masingmasing variabel, apakah skornya berdistribusi normal atau tidak. Uji signifikasikan nilai Chi kuadrat dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikasi 5%. Kriteria yang digunakan adalah jika apabila nilai Chi kuadrat hitung (x 2 ) lebih kecil dari Chi kuadrat tabel (x 2 tabel), maka distribusi datanya adalah sebarannya normal. Setelah dilakukan penghitungan dengan bantuan microsoft excel Hasil pengujian normalitas terangkum sebagai berikut; 4.5 Tabel Rangkuman hasil uji normalitas No Variabel x 2 hitung Db x 2 tabel t.s 5% Kesimpulan 1. X 0, , Tidak normal 2. Y 2, , Tidak normal Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan dengan menggunakan bantuan microsoft excel 2010 diketahui bahwa uji normalitas variabel menggunakan bahasa Jawa memperoleh x 2 hitung sebesar 0,98920 dengan db 61, sehingga diperoleh x 2 tabel dengan taraf signifikasi 5% adalah 0, Dengan

66 49 demikian x 2 hitung lebih besar dari x 2 tabel, maka dapat disimpulkan kebiasaan menggunakan bahasa Jawa, datanya berdistribusi tidak normal. Uji normalitas variabel hasil belajar siswa memperoleh x 2 hitung sebesar 2,04119 dengan db 61, sehingga diperoleh x 2 tabel dengan taraf signifikasi 5% adalah 0, Dengan demikian x 2 hitung sebesar 2,04119 lebih besar dari x 2 tabel sebesar 0,111626, maka dapat disimpulkan hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas, datanya berdistribusi tidak normal. Hal ini disebabkan soal ujian yang dipakai adalah soal hafalan bukan soal berbahasa. Dimana semua soal terkait dengan materi yang diajarkan dan solnya tidak dapat dijawab sesuai logika Uji Linieritas Uji liniearitas merupakan prosedur yang digunakan untuk mengetahui hubungan linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui uji linieritas akan menentukan teknis analisis regresi yang digunakan. Apabila dari hasil uji linieritas didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data penelitian dikategorikan linier maka penelitian harus diselesaikan dengan teknik analisis regresilinier. Demikian sebaliknya apabila ternyata tidak linier maka distribusi data penelitian harus dianalisis dengan teknik analisis regresi non linier. Uji linieritas diketahui dengan menggunakan uji F. Kriterianya adalah apabila nilai P > 0,05, maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat tidak linier. Setelah dilakukan perhitungan dengan bantuankomputer program microsoft excel 2010 mendapatkan hasil sebagai berikut;

67 Tabel rangkuman hasil uji linieritas No Variabel Bebas Terikat Db F hitung F tabel P Kesimpulan 1. X Y 61 3, , ,94 Tidak Linier Tabel di atas menunjukkan bahwa uji linieritas data kebiasaan menggunakan bahasa Jawa (X) terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas (Y). Hasil analisi menunjukkan nilai P 8,94 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa mempunyai hubungan yang tidak linier dengan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan yang tidak linier, karena akan membentuk persamaan garis lurus dengan analisis regresi linier. 4.3 Hasil Uji Hipotesis Di bawah ini ada ringkasan hasil uji regresi sederhana variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar sekolah;

68 Tabel rangkuman hasil analisis sederhana Varia Harga r Harga t Koef Konstan Keteranga bel Rxy r2xy r tabel t hitung t tabel n X Y 0,0888 0,0078 0,0084 0,4770 0,4924 0, ,1266 Positif dan signifikasi Koefisien kolerasi (rxy) menunjukkan hasil positif sebesar 0,0888 yang berarti hubungan antara variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terhadap hasil belajar siswa adalah positif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin sering menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian maka hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Jawa akan semakin tinggi. Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan microsoft excel 2010 menunjukkan koefisien determinasi (r 2 xy) sebesar 0,0078 berarti kebiasaan menggunakan bahasa Jawa mampu mempengaruhi 0,78% perubahan pada hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan, kebiasaan menggunakan bahasa Jawa mempengaruhi cukup besar. Dikarenakan nilainya melebihi 0,5%, sedangkan kebiasaan menggunakn bahasa Jawa dikatakan berpengaruh terhadap hasil belajar kalau hasil dari presentasinya lebih dari 0 sampai 1%. Hasil analisis signifikasi dengan uji t diperoleh nilai untuk variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa harga t hitung sebesar 0,4770 lebih besar dari t tabel sebesar 0,4924 (pada taraf signifikasi 5%), yang berarti pengaruh kebiasaan menggunakn bahasa Jawa terhadap hasil belajar adalah signifikasi. Persamaan garis regresi linier sederhana yaitu Y=77,1266+0,0504X. nilai koefisien variabel x sebesar 0,0504 berarti apabila kebiasaan menggunakan

69 52 bahasa Jawa ditingkatkan satu satuan maka nilai hasil belajar siswa akan meningkatt sebesar 0,0504 poin. Berdasarkan perhitungan koefisien kolerasi rxy sebesar 0,0888 lebih besar dari r tabel sebesar 0,0089, sehingga hipotesis diterima. Dapat disimpulkan bahwa kebiasaan menggunakan bahasa Jawa berpengaruh positif dan signifikasi terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas Pembahasan Penghitungan hasil angket penelitian yang disebarkan ke siswa menggunakan rumus mencari rata-rata memperoleh skor rata-rata 55,11. Skor rata-rata tersebut sudah lebih dari 50%, maka sebagian besar siswa banyak yang menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian. Melalui tes yang diselenggarakan tiap tahun, siswa banyak yang mendapatkan nilai di atas 70. Berdasarkan semua nilai siswa yang diperoleh dalam ujian semesteran mendapatkan rata-rata 79,90 (nilai dari guru pengajar). Dilihat dari hasil dari nilai rata-rata siswa lebih dari 50%, membuktikan bahwa kebiasaan menggunakan bahasa Jawa mendapatkan berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil analisis statistik dengan menggunakan komputer diperoleh harga rxy sebesar 0,0888 dan r tabel 0,0086 pada N=63 serta harga koefisien determinasi (r 2 xy) sebesar 0,0078. Setelah dilakukan uji t diperoleh t hitun g sebesar 0,4470 dan t tabel sebesar 0,4924 pada taraf signifikasi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan menggunakan

70 53 bahasa Jawa tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Berdasarkan kedua uji di atas terdapat perbedaan yang menunjukkan hasil yang tidak normal dan tidak linier. Uji normalitas memperoleh hasil yang tidak normal, karena variabel hasil belajar siswa memperoleh x 2 hitung sebesar 2,04119 dengan db 61, sehingga diperoleh x 2 tabel dengan taraf signifikasi 5% adalah 0, Dengan demikian x 2 hitung lebih besar dari x 2 tabel, maka dapat disimpulkan hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas, datanya berdistribusi tidak normal. Uji Linieritas memperoleh hasil yang tidak linier. Karena nilai P 8,94 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian variabel kebiasaan menggunakan bahasa Jawa mempunyai hubungan yang tidak linier dengan hasil belajar siswa. Hasil nilai skor angket dan nilai hasil belajar sama-sama mendapatkan pengaruh positif. Namun saat dilakukan uji normalitas dan uji linieritas memperoleh hasil yang tidak normal dan tidak linier. Dari kedua uji tersebut terdapat masalah yang mana hasil dari analisis data berbeda. Antara hasil uji rumus dan hasil uji statistik menggunakan komputer. Hal ini dikarenakan kebiasaan siswa yang menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya tidak diterapkan oleh guru pengajar. Soal yang dipakai guru adalah soal pengetahuan. Di bawah ini beberapa contoh soal yang tidak sesuai dengan kebiasaan menggunakan bahasa Jawa terdapat pada soal nomor 1-12, Misalnya seperti berikut.

71 54 Apa wae kang perlu digatekake supaya pamacane warta bisa cetha lan dimangerteni dening pamiyarsa?. Dalam lembar jawab siswa, siswa dapat menjawab pertanyaan yang ada pada lembar soal siswa. Banyaknya siswa yang menjawab Kang perlu digatekaken nalika maca pawarta kedah migatosaken : tekanan, intonasi, vokal, lan jedha. (Soal Ujian Semester Ganjil Kelas XI, SMK Purnama 2 Banyumas) Alasan yang membuat guru bahasa Jawa membuat pertanyaan ini, agar siswa mampu memahami isi dari materi yang telah diajarkan oleh guru mapel. Dalam soal lain siswa dapat membedakan bahasa ngoko yang terdapat pada soal nomor 13, 14, dan 15. Ing ngisor iki kang biasane nganggo ngoko lugu, kejaba... a. Marang sapadha padha kang wes kulina banget b. Marang wong kang kaprenah enom utawa sor sorane c. Sedulur tuwa marang sedulur enom kang luwih dhuwur derajade d. Marang bocah kang luwih cilik e. Lagi ngunandika utawa nguda rasa (Soal Ujian Akhir Semester Ganjil SMK Purnama 2 Banyumas) Kebanyakan siswa menjawab C yang tidak menggunakan bahasa Jawa ngoko lugu. Seharusnya sedulur tuwa marang sedulur enom kang luwih dhuwur derajade menggunakan bahasa Ngoko alus, dikarenakan derajat yang muda lebih tinggi dibandingkan yang tua. Dimana guru yang mengampu mata pelajaran bahasa Jawa mempuanya alasan tersendiri dalam soal ini. Siswa diharapkan mampu membedakan unggah-ungguh bahasa yang digunakn dalam keseharian.

72 55 Berdasarkan kedua soal tersebut dapat disimpulkan bahwa kebiasaan menggunakan bahasa Jawa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, dimana kebiasaan mempunyai pengaruh dalam pembelajaran yang berlangsung. Tidak hanya soal yang dijelaskan diatas, tetapi masih banyak lagi soal yang dapat dikerjakan siswa tersebut. Tidak hanya soal yang berbentuk seperti di atas, tetapi soal yang dipakai kebanyakan adalah soal hafalan. Dimana semua soal terdapat dalam materi yang ada di buku ajar. Contohnya soal yang hafalan ada di bawah ini. Sewu kutho wes takliwati, sewu ati taktakoni Nanging kabeh padha rangerteni, lungmua nangendi Pirang tahun anggonka nggoleki Seprene durung bisa nemoni Wis tak coba nglalekake jenengamu saka atiku Satenane aku ora ngapusi isih tresna sliramu Judul lelagon campur sari ing dhuwur, yaiku... a. Sewu ati b. Isih trisno c. Lungamu d. Sewu pitakhon e. Sewo kutho Tembang campur sari ing dhuwur nduweni anggitane... a. Gesang b. Mantos c. Sugino sisuro emito d. Didi kempot e. Ki anom suroto (Soal Ujian Semester Ganjil Kelas XI, SMK Purnama 2 Banyumas)

73 56 Kesalahan dalam penulisan yang terdapat dalam soal adalah kesalahan yang ada pada soal tersebut. Soal di atas merupakan soal pengetahuan, dimana soal itu hanya dapat dijawab dengan materi yang mereka terima dari guru mata pelajaran bahasa Jawa. Semestinya soal tersebut bukan soal yang baik untuk diujikan, karena hanya dapat dijawab dengan hafalan materi saja. Walaupun semua siswa juga memakai bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam berbicara. Hal ini berbalik arah dengan soal yang mereka dapatkan. Setiap ujian sekolah, yang mereka terima hanya soal hafalan saja. Dengan soal hafalan tersebut maka siswa mendapatkan nilai yang baik. Karena hal itu yang membuat penelitian ini terbukti kalau kebiasaan menggunakan bahasa Jawa tidak dapat mempengaruhi secara positif dan signifikasi terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas.

74 57 BAB V PENUTUP 5. 1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, penelitian ini mendapatkan hasil yang dimana kebiasaan menggunakan bahasa Jawa tidak dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa SMK Purnama 2 Banyumas. Hasil dari nilai angket kebiasaan menggunakan bahasa Jawa memperoleh nilai rata-rata 55,11 dan nilai hasil belajar siswa yang didapatkan dari nilai ujian semesteran mendapat rata-rata 79,90. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa hasil yang diperoleh melalui uji normalitas adalah tidak normal, karena x 2 hitung lebih besar dari x 2 tabel. Uji linieritas mendapatkan hasil yang tidak linier, karena hasil analisi menunjukkan nilai P 8,94 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan variabel bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan yang tidak linier, karena akan membentuk persamaan garis lurus dengan analisis regresi linier. Dari nilai angket mendapatkan nilai tertinggi sebesar 76 dan nilai terendah 43, sedangkan nilai ujian siswa tertinggi mendapatkan nilai 89 dan nilai terendah mendapatkan nilai 70. Sebesar 38% siswa yang memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa yang baik, dan sebesar 62% siswa yang memiliki kebiasaan menggunakan bahasa Jawa yang kurang baik. 57

75 58 Dalam keseharian semua siswa sudah menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari, tetapi dalam kenyataan yang ada dalam pembelajaran yang berlangsung sudah berbeda. Dalam pembelajaran yang hanya diujikan adalah soal pengetahuan saja, tidak ada kaitanya dalam pembelajaran berbahasa yang ada. Dikurikulum sudah dijelaskan bahwa berbahasa juga ada dalam KD yang berlaku. Dengan ini dijelaskan bahwa kebiasaan mengggunakan bahasa Jawa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. 5.2 Saran Berdasarkan pembahasan dan simpulan dapat direkomendasikan beberapa saran sebagai berikut (1) Siswa perlu meningkatkan hasil belajar agar dapat mencapai kriteria yang lebih tinggi dari yang telah dicapai saat ini. Siswa juga perlu menggunakan bahasa Jawa dalam berbicara sehari-hari. (2) Bagi guru bidang studi bahasa Jawa, dapat dijadikan masukan untuk memperoleh gambaran tentang kebiasaan menggunakan bahasa Jawa siswa dalam keseharian sehingga guru dapat menentukan langkah-langkah selanjutnya untuk meningkatkan dalam mengajar. Guru juga harus mencoba membantu siswa untuk membiasakan untuk berbicara bahasa Jawa. (3) Bagi peneliti lain di harapkan sebagai rujukan untuk membuat penelitian yang sejenis.

76 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ali, Muhammad Bimbingan Belajar. Bandung: Sinar Baru. Burgess, Stephen R The Influence of Speech Perception, Oral Language Ability, The Home Literacy Environment, and Pre-reading Knowledge on the Growth of Phonological sensitivity: A One-Year longitudinal Investigation. Reading and writing: An Interdisciplinary Journal 15.Hlm Southwestern Oklahoma State University, Weatherford, Oklahoma, USA. Diambil dari: (diakses 28 Maret 2014) Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta. Depdikbud Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djaali Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djoko Kentjono (peny.) Dasar-Dasar Lingustik Umum. Jakarta: Universitas Indonesia. Hadi, Sutrisno Bimbingan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT Gramedia.

77 Levitt, Roberta, R.H. Red Owl Effects of Literacy Evironments on the Reading Attitudes, behaviours and Values of Veteran Teachers. Learning Environ Res Journal 16. Hlm Department of Special Education and Literacy, Long Island University, 720 Northern Boulevard, Brookville, NY 11548, US. Diambil dari (diakses 28 Maret 2014). Muhadin, Samban Ali, Maman Abdurrahman Analisis Kolerasi, Regresi, Dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung. CV Pustaka Setia. Muhyono Hubungan Minat dan Cara Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa kelas 1 cawu 2 SMU Negeri 6 Malang Tapel 2000/2001. Skripsi: Universitas Negeri Malang. Rahmat Statistika Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia. Raskind, Marshall H. and Eleanor L. Higgens Speaking to Read: The Effects of Speech Recondition Technology on the Reading and Spelling Performance of Children with Learning Disabilities. Annals of Dyslexia vol 49 Journal. Hlm Frosting Center Pasadena California. Diambil dari (diakses 28 Maret 2014). Sandberg, Annika Dahlgren Reading and Spelling Among Nonvocal Children with Cerebral Palsy: Influence of Home and School Literacy Evironment. Reading and writing: An Interdisciplinary Journal 10. Hlm Departemen of Psychology, Goteborg University, Giteborg, Sweden. Diambil dari: (diakses 28 maret 2014).

78 Sartika, Itha Pengertian Fungsi Tujuan Peran dan Proses dalam Menyimak. Diambil dari: pengertian-fungsi-tujuan-peran-dan.html (diakses 3 April 2014). Sangaribuan, Masri Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES. Siegel, Sindney Statistik Nonparametrik. Jakarta:PT Gramedia. Siagian, Roida Eva Flora Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal Formatif 2. Hlm Universitas Indraprasta PGRI. Diambil dari: (diakses 31 Maret 2014). Saussure, Ferdinand De Pengantar Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sudarsono Beberapa Prinsip dalam Pendidikan. Yogyakarta: FIP Sudjana Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito. Sudjana, Nana Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suryabrata Metodologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali. Wiyana, Haryana Harja Pengertian Bahasa Jawa. Universitas Michigan: Proyek Javanologi.

79

80 Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN BAHASA JAWA SMK PURNAMA 2 BANYUMAS Nama : Kelas/ No.Abs : Berikan tanda cek list ( v ) pada salah satu jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan pendapat anda! Keterangan: S Sr K2 TP : Selalu : Sering : Kadang-kadang : Tidak Pernah NO. PERTANYAAN Apakah kamu saat berbicara dengan orang tua kamu juga menggunakan bahasa Jawa. Saat berbicara dengan saudara atau adik kandungmu, apakah kamu juga menggunakan bahasa Jawa. JAWABAN S Sr K2 TP

81 3. Apakah kamu juga menggunakan bahasa Jawa saat berbicara dengan saudaramu. 4. Apakah kamu juga menggunakan bahasa Jawa saat berbicara dengan saudara orang tuamu. 5. Apakah kamu juga menonton acara yang menggunakan bahasa Jawa. 6. Apakah kamu juga membaca buku majalah yang menggunakan bahasa Jawa. 7. Apakah kamu setiap hari membeli majalah yang menggunakan bahasa Jawa. 8. Apakah kamu menulis juga menggunakan bahasa Jawa. 9. Kalau pergi ke toko atau warung, apakah kamu juga menggunakan bahasa Jawa. 10. Selain orang tua kamu, apakah kamu juga menggunakan bahasa Jawa saat berbicara dengan mereka. 11. Saat di sekolah apakah kamu juga menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi dengan orang. 12. Saat di tanya guru atau pun menjawab pertanyaan dari guru, apakah kamu juga

82 menggunakan bahasa Jawa. 13. Saat di perpustakaan sekolah apakah kamu juga membaca buku yang menggunakan bahasa Jawa. 14. Apakah kamu juga meminjam buku yang menggunakan bahasa Jawa untuk dibawa pulang. 15. Apakah nilai pelajaran bahasa Jawa kamu yang tertinggi. 16. Apakah kamu membolos saat ada pelajaran bahasa Jawa. 17. Apakah kamu juga tidak memperhatikan saat guru bahasa Jawa mengajar atau menjelaskan tentang materi. 18. Apakah nilai kamu meningkat dengan seiringnya meningkatnya kemampuan berbicara kamu. 19. Apakah kamu mudah memahami materi bahasa Jawa, jika guru menerangkan menggunakan bahasa Jawa. 20. Apakah saat berkumpul-kumpul dengan teman-temanmu kamu juga menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi.

83 21. Apakah kamu berbicara atau menjawab pertanyaan dari orang lain juga menggunakan bahasa Jawa. 22. Apakah kamu sendiri yang terpengaruh oleh orang lain untuk menyukai bahasa Jawa. 23. Saat kumnpul-kumpul dengan teman, apakah kamu dan teman-teman sering mendengarkan lagu Jawa. 24. Teman-temanmu saat berbicara, apakah juga menggunakan bahasa Jawa. 25. Saat menggunakan telepon apakah kamu juga menggunakan bahasa Jawa dengan siapa saja.

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104 Lampiran 8 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL ULANGAN SEMESTER GENAP 2013 / 2014 SMK PURNAMA 2 BANYUMAS KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEN S O A L Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Tingkat/Prog. Keahlian : Hari/Tanggal : Waktu : Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar! BAHASA JAWA 1. Rembugan sawijining babagan utawa perkara kanggo goleti solusi utawa cara ngrampungi perkara, kasebut... a. Wara wara b. Musyawarah c. Sesorah d. Wawancara e. Pawarta 2. Tujuane musyawarah yaiku... a. Mahanani sukepet lam mupakat b. Sarana kanggo ngritik c. Ngutamakake kepentingan pribadi d. Aweh tanggapan marang wong liya e. Ndukung wong kang dipun remeni 3. Ing ngisor iki tanggapan ing musyawarah,kajaba... a. Pendapat b. Kritik

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

: SRI HARTANTI A

: SRI HARTANTI A PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARTASURA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALASAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh :

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Diajukan Oleh : PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAM TEACHING FACTORY SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011

PENGARUH MINAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAM TEACHING FACTORY SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011 PENGARUH MINAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAM TEACHING FACTORY SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: Aris Mojiyono NIM: 060210391127 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH CARA BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN ILMU EKONOMI DAN PROGAM EKSTRAKULIKULER TERHADAP SIKAP MENTAL ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH PEMBELAJARAN ILMU EKONOMI DAN PROGAM EKSTRAKULIKULER TERHADAP SIKAP MENTAL ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH PEMBELAJARAN ILMU EKONOMI DAN PROGAM EKSTRAKULIKULER TERHADAP SIKAP MENTAL ANAK DI SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN AKUNTANSI DAN RASA PERCAYA DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

Oleh: TIRZA TOPAN

Oleh: TIRZA TOPAN HUBUNGAN ANTARA MINAT MENJADI GURU SEJARAH DAN SIKAP TERHADAP PELAJARAN SEJARAH DENGAN PEMAHAMAN KOMPETENSI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH ANGKATAN 2009 FIS UNY SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1( S-1 ) Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1( S-1 ) Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH BIMBINGAN DI SEKOLAH DAN KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Oleh : SETA EKA PURWANTO

Oleh : SETA EKA PURWANTO HUBUNGAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR DI LUAR JAM PELAJARAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SE KECAMATAN PLAYEN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA Muhammadiyah Kota Medan. SMA Muhammadiyah Kota Medan terdiri dari, SMA Muhammadiyah 01 Jl. Utama No.170,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional dengan berusaha mengkaji hubungan antara pola asuh orangtua dengan sikap birrul

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1 DITINJAU DARI KONTINUITAS BELAJAR AKUNTANSI DAN KEMAMPUAN DASAR AKUNTANSI KEUANGAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI ANGKATAN 2009 FKIP UMS SKRIPSI

Lebih terperinci

DI KELAS 2014/2015. SKRIPSI Diajukan Guna Program

DI KELAS 2014/2015. SKRIPSI Diajukan Guna Program PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan oleh: AMBARINI YHUYHINA A

SKRIPSI. Diajukan oleh: AMBARINI YHUYHINA A PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU (STUDI KASUS PADA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA) SKRIPSI

PENGARUH PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU (STUDI KASUS PADA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA) SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU (STUDI KASUS PADA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PURWANTORO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DITINJAU DARI KUALITAS LAYANAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA LAWU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH COMPUTER ANXIETY

PENGARUH COMPUTER ANXIETY PENGARUH COMPUTER ANXIETY DAN COMPUTER ATTITUDE TERHADAP KEAHLIAN KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI DALAM MENGGUNAKAN KOMPUTER (Survey Pada PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Khusus Area Pelayanan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh PENI WULANDARI A PENGARUH MINAT BELAJAR DAN PARTISIPASI SISWA DALAM KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GODONG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1

PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 PERSEPSI SISWA TENTANG VARIASI MENGAJAR GURU DAN KREATIFITAS GURU DALAM PEMILIHAN MEDIA PENGARUHNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA N 1 KAYEN PATI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi HUBUNGAN FREKUENSI BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MELAKUKAN PROSES ADMINISTRASI TRANSAKSI SISWA KELAS XI SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 S K R I P S I Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA SMP NEGERI 1 EROMOKO KELAS VIII TAHUN AJARAN 2012/ 2013

PENGARUH MINAT DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA SMP NEGERI 1 EROMOKO KELAS VIII TAHUN AJARAN 2012/ 2013 PENGARUH MINAT DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA SMP NEGERI 1 EROMOKO KELAS VIII TAHUN AJARAN 2012/ 2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. KONTRIBUSI LINGKUNGAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI KERJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014

PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014 PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA DI KUD CEPOGO BOYOLALI TAHUN 2014 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Rose Mareta

SKRIPSI. Oleh Rose Mareta PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, PRESTASI BELAJAR, DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG UNDANG-UNDANG GURU DAN DOSEN TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2008 DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Abdul Rohman MS NIM

SKRIPSI. Oleh Abdul Rohman MS NIM HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI GUGUS V KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh: CINTIA OKTA LESTARINING YUSKA A

TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh: CINTIA OKTA LESTARINING YUSKA A PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DITINJAU DARI PENGELOLAAN KELAS DAN KOMUNIKASI GURU PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WEDI KLATEN TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Oleh NISFILAILI A PRESTASI BELAJAR TEORI AKUNTANSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR DOSEN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (014: ) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Arikunto

Lebih terperinci

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PEMAKAIAN BAHASA JAWA MAHASISWA PENUTUR NGAPAK DI LINGKUNGAN FBS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anggraita Dyah Tantri NIM : 2102407090 Program

Lebih terperinci

PUTRI LESTARI K

PUTRI LESTARI K HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG SITUS KESEJARAHAN DAN PENGETAHUAN SEJARAH LOKAL DENGAN SIKAP CINTA TANAH AIR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Nanda Pradhana NIM

SKRIPSI. Oleh Nanda Pradhana NIM PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD SE GUGUS ONTOSENO BAGELEN PURWOREJO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S-1) Progam Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S-1) Progam Studi Pendidikan Akuntansi. KONTRIBUSI MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGAM PENDIDIKAN AKUNTANSI SEMESTER IV UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan

Lebih terperinci

PENGARUH KESETIAKAWANAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009

PENGARUH KESETIAKAWANAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009 PENGARUH KESETIAKAWANAN SOSIAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

ROSYIDA RAHMA IZZATI A

ROSYIDA RAHMA IZZATI A PENGARUH WAKTU PERKULIAHAN DAN LINGKUNGAN KELAS TERHADAP TINGKAT KONSENTRASI BELAJAR AKUNTANSI BIAYA 2 PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2011 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh : SIGIT PRIYO ADHI NIM

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh : SIGIT PRIYO ADHI NIM PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MULTIMEDIA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 MAGELANG TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kontribusi pelaksanaan Praktik Kerja Industri () terhadap kesiapan kerja siswa, dilaksanakan di SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi. Metode

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGARUH INTERAKSI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN KELULUSAN... PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PENGESAHAN KELULUSAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv SARI... vi ABSTRACT... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI

BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI PENGARUH POSITIVE REINFORCEMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SAMBI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Surakarta kelas VII Tahun Pelajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK TARUNATAMA GETASAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK TARUNATAMA GETASAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK TARUNATAMA GETASAN SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh MARINA DWI ARIANI A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh MARINA DWI ARIANI A PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH PURWODADI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165) menyatakan bahwa penelitian ex-post facto merupakan penelitian dimana variabel bebas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam 48 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK A PENGARUH KECAKAPAN HIDUP DAN ORIENTASI MASA DEPAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS X DAN XI SMK MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012 / 2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CAWAS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CAWAS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 CAWAS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK)

BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK) BENTUK UJARAN BAHASA JAWA TATARAN FONOLOGI ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT BERAT SMP LUAR BIASA NEGERI SEMARANG (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK) SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Anggun Setyorini

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 PAKEM

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 PAKEM PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 3 PAKEM SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEWON TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEWON TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI PENGARUH PENGARUH PERSEPSI PERSEPSI SISWA TENTANG SISWA TENTANG MATA PELAJARAN MATA PELAJARAN AKUNTANSI DAN PEMBERIAN AKUNTANSI PEKERJAAN DAN RUMAH PEMBERIAN TERHADAP PEKERJAAN PRESTASI RUMAH BELAJAR AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 ANDONG BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN PEMAHAMAN KTSP TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN DAN KEAKTIFAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2009/2010 NASKAH

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik 45 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang juga dibahas dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Oleh FENI TRISTANTI NIM

Oleh FENI TRISTANTI NIM ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MENURUT POLYA POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS V SDN 2 BLAMBANGAN BANYUWANGI SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI diajukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN Metoda penelitian pendidikan adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Menurut Iskandar (2008:63) penelitian korelasi yaitu penelitian hubungan sebab

Lebih terperinci

KONTRIBUSI POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012

KONTRIBUSI POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012 KONTRIBUSI POLA ASUH DEMOKRATIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS I KECAMATAN SRUMBUNG KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015

KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015 KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2

PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2 PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci