BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkan pada tahun 1950 oleh Maigrot dan Sabates. Ketika pertama kali

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkan pada tahun 1950 oleh Maigrot dan Sabates. Ketika pertama kali"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elektrodialisis merupakan metode pemisahan yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950 oleh Maigrot dan Sabates. Ketika pertama kali diperkenalkan, elektrodialisis digunakan pada proses demineralisasi pada industri gula (Peraki et al., 2016). Pada periode awal pengembangannya, elektrodialisis selanjutnya digunakan sebagai metode untuk proses desalinasi air laut (Alli son, 2005). Seiring perkembangan zaman, penggunaan elektrodialisis tidak hanya terbatas pada proses desalinasi air, tetapi juga untuk kepentingan lain. Contoh pengaplikasian metode elektrodialisis, yaitu: pemurnian produk pada industri makanan (Lee 2011), produksi asam dan basa (Wilhem, 2011), serta pengolahan limbah cair ( Gain et al., 2002; Yasuyuki et al., 2004). Prinsip kerja pemisahan campuran dengan metode elektrodialisis serupa dengan proses elektrokimia. Hal yang membedakan proses elektrodialisis dengan proses elektrokimia lain adalah penggunaan membran penukar ion. Pirkaniemmi (2012) menyatakan bahwa membran penukar ion merupakan lapisan semipermeabel yang mengandung gugus-gugus fungsi tertentu. Ketika arus DC diaplikasikan pada membran penukar ion, maka ion yang memiliki muatan sejenis dengan membran akan tertolak dari membran ( co-ion). Disisi lain, ion dengan muatan berlawanan jenis akan tertarik pada membran ( counter ion). Produk

2 pemisahan selanjutnya dialirkan keluar membran dan masuk ke sistem larutan produk (Peraki et al., 2016). Dibandingkan dengan proses pemisahan yang lain, elektrodialisis memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan proses elektrodialisis yang utama adalah prosesnya tidak menggunakan bahan kimia, sehingga prosesnya lebih ramah lingkungan. Penggunaan bahan kimia tidak diperlukan untuk pemisahan suatu campuran yang mengandung anion dan kation. Pada proses yang dilakukan untuk memisahkan senyawa dengan muatan sejenis, penggunaan bahan kimia masih diperlukan. Walaupun demikian, bahan kimia yang digunakan biasanya hanya terdiri dari satu jenis, misalnya zat pengkhelat. Kelebihan elektrodialisis yang lain adalah proses elektrodialisis dapat dilakukan pada kondisi temperatur dan tekanan ruang, sehingga tidak banyak membutuhkan energi. Kelebihan berikutnya adalah alat yang diperlukan sederhana (Lee, 2011). Berdasarkan kelebihan dan potensi elektrodialisis tersebut, maka banyak dilakukan penelitian untuk meningkatkan performa elektrodialisis. Performa metode elektrodialisis dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti: tegangan listrik (Choi et al., 2001), laju alir (Mohammadi et al., 2005), konsentrasi ion-ion pada larutan umpan (Lizuka et al., 2013; Chaudhary et al., 2000), dan jenis membran (Kariduraganavar et al., 2006). Berdasarkan studi literatur diketahui bahwa peningkatan tegangan listrik yang digunakan pada proses elektrodialisis akan meningkatkan rapat arus yang berperan sebagai driving force. Berdasarkan pada pernyataan tersebut, maka secara tidak langsung tegangan listrik akan mempengaruhi fluks ion, lama waktu pemisahan, dan energi yang digunakan untuk proses pemisahan. Jika tegangan

3 listrik ditingkatkan, maka densitas arus listrik yang mengalir pada membran juga akan meningkat. Densitas arus listrik yang tinggi selanjutnya akan meningkatkan jumlah ion yang dapat dipisahkan (Choi et al., 2001; Parsa et al., 2015; Guo et al., 2016). Peningkatan nilai tegangan listrik yang digunakan pada proses elektrodialisis tidak selalu membawa pengaruh yang positif bagi pemisahan. Hal tersebut karena penggunaan tegangan listrik yang terlalu tinggi akan merusak membran dan diperkirakan akan menurunkan kemurnian produk hasil pemisahan (Krol, 1999). Laju alir yang digunakan selama proses pemisahan dengan metode elektrodialisis diperkirakan dapat mempengaruhi ketebalan lapisan film antara sistem cairan dan membran sehingga akan mempengaruhi kecepatan transfer massa ion (Jadhao et al., 2013). Laju alir dalam hal ini adalah laju aliran umpan yang masuk ke dalam sistem membran. Laju alir yang cepat dapat mempercepat proses pemisahan ion. Walaupun demikian, laju alir yang sangat cepat akan mengakibatkan waktu interaksi ion dengan permukaan membran menjadi sangat singkat. Akibatnya adalah jumlah ion yang dapat dipisahkan akan sangat kecil. Jika laju alir sangat lambat maka proses pemisahan akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Hal tersebut menyebabkan jumlah energi yang diperlukan juga akan semakin meningkat (Nikbakht et al., 2007; Wang et al., 2009; Ali et al., 2013; Guo et al., 2016) Konsentrasi ion pada larutan campuran akan mempengaruhi fluks ion pada pemisahan dengan metode elektrodialisis (C hoi et al., 2001; Mohammadi et al., 2005; Jadhao et al., 2013). Semakin tinggi konsentrasi ion yang dipisahkan maka

4 fluks ion tersebut juga akan semakin besar. Akibat dari hal tersebut adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemisahan menjadi semakin singkat ( Ogutveren et al., 1996; Chung et al., 1997). Pola yang demikian biasanya banyak berlaku untuk proses pemisahan ion-ion dengan jumlah muatan sama (monovalen -monovalen, polivalen-polivalen) dan dilakukan dengan membran penukar ion standar. Pola yang lain ditunjukkan pada proses pemisahan ion mono dari ion polivalen dengan menggunakan membran penukar monovalen. Jika perbandingan co-ion dan counter ion semakin tinggi, maka kemurnian produk akan semakin menurun. Hal tersebut terjadi karena gaya repulsif oleh counter ion tidak cukup besar untuk mengatasi gaya tarik menarik antara ion polivalen-gugus fungsi membran. Akibatnya akan banyak ion polivalen yang menembus membran monovalen. Pengaruh tegangan listrik, laju alir, dan konsentrasi ion pada proses pemisahan senyawa campuran dengan metode elektrodialisis pernah dipelajari oleh beberapa peneliti. Penelitan tersebut, yaitu: elektrodialisis pada proses pemisahan ion seng ( zinc) (Choi et al., 2001; Mohammadi et al., 2005). Elektrodialisis pada proses pemisahan ion monovalen, divalen, dan trivalen (Sadrzadeh et al., 2007). Elektrodialisis pada proses pemisahan fluoride dari air (Kabay et al., 2008). Elektrodialisis pada proses pemisahan cairan ionik yang mengandung beberapa jenis ion (Li et al., 2009). Hasil pada beberapa penelitian tersebut menunjukkan kecenderungan yang sama dengan pengaruh faktor tegangan listrik, laju alir, dan konsentrasi ion yang telah dijelaskan sebelumnya. Proses pemisahan ion monovalen dan polivalen dengan membran penukar standar biasanya dilakukan dengan penambahan zat kimia tertentu untuk

5 mengubah sifat dari ion polivalen. Salah satu zat yang ditambahkan adalah zat pengkhelat. Zat pengkhelat yang sering digunakan adalah EDTA. Pada proses elektrodialisis yang didahului dengan proses pengomplekan logam, perbandingan konsentrasi ion dan zat pengkhelat menjadi sangat penting. Hal ini karena jumlah perbandingan konsentrasi ion dan zat pengkhelat akan mempengaruhi kestabilan senyawa kompleks terbentuk. Penelitian untuk mempelajari pengaruh konsentrasi zat pengkhelat pada proses pengomplekan logam pernah dipelajari sebelumnya. Chaudhary et al (2000) mempelajari pengaruh konsentrasi EDTA pada proses pengomplekan ion nickel dan cobalt untuk keperluan elektrodialisis. Penelitian lain dilakukan oleh Lizuka et al (2013). Penelitian tersebut melakukan pengomplekan logam cobalt sebagai proses pre-treatment pada proses pemisahan lithium dan cobalt dari limbah baterai Li-ion. Menurut kedua peneliti tersebut, jumlah zat pengompleks yang terlalu berlebih akan menyebabkan peristiwa fouling membran. Selain itu penggunaan zat pengompleks tertentu, seperti Na- EDTA akan mempengaruhi jumlah produk yang dapat dipungut. Jika jumlah zat pengompleks tersebut berlebih, maka akan terjadi kompetisi antara ion Na + dan counter ion untuk menembus membran. Jika Na + menembus membran, maka kemurnian produk akan menurun (Chaudhary et al., 2000; Lizuka et al., 2013). Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa keberhasilan proses pemisahan senyawa dengan metode elektrodialisis akan dipengaruhi tegangan listrik, laju alir, konsentrasi ion, dan konsentrasi zat pengkhelat. Berdasarkan hal tersebut maka perlu diketahui korelasi antara faktorfaktor tersebut dengan performa elektrodialisis. Selama ini walaupun pengaruh

6 faktor tegangan listrik, laju alir, serta konsentrasi ion pada larutan umpan telah banyak dipelajari, namun korelasi antara faktor-faktor tersebut dengan performa elektrodialisis belum banyak diketahui. Kebanyakan hasil penelitian hanya menjelaskan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap performa elektrodialisis secara kualitatif. Berdasarkan pada hal tersebut, maka pada penelitian ini akan dipelajari korelasi faktor tegangan listrik, laju alir, konsentrasi ion pada larutan umpan, serta konsentrasi zat pengkhelat (EDTA) terhadap performa proses elektrodialisis. Parameter performa elektrodialisis pada penelitian ini ditinjau dari beberapa nilai. Nilai yang pertama adalah kapasitas pemisahan (%P ). Kapasitas pemisahan menyatakan jumlah ion yang dapat dipisahkan dengan proses elektrodialisis. Semakin banyak jumlah ion yang dapat dipisahkan, maka proses pemisahan semakin baik. Nilai kedua adalah energi yang terkonsumsi (E). Nilai energi yang terkonsumsi menyatakan jumlah energi listrik yang dibutuhkan untuk pemungutan satu mol ion dari suatu larutan umpan campuran. Nilai yang ketiga adalah efisiensi arus (EC). Efisiensi arus menyatakan rasio antara ion yang dapat dipungut dari suatu larutan campuran dengan jumlah muatan listrik yang mengalir ke dalam sel. Nilai yang keempat adalah fluks ion (J). Fluks ion menggambarkan kemampuan transport ion melewati membran. Korelasi antara faktor-faktor yang dipelajari dengan performa elektrodialisis tersebut selanjutnya ditentukan melalui pengolahan data eksperimen menggunakan analisis nilai regresi. Proses pemisahan dengan elektrodialisis diperkirakan dipengaruhi juga oleh interaksi gugus fungsi membran dengan ion yang akan dipisahkan. Oleh

7 karena itu pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap gugus fungsi membran penukar kation monovalen dan membran penukar ion standar dengan analisis Fourier Transform Infra Red (FTIR). Selain analisis terhadap gugus fungsi membran, akan dilakukan juga analisis SEM untuk mengetahui morfologi membran. Jenis kompleks cobalt-edta (CO(EDTA) x- ) yang terbentuk dianalisis dengan spektrofotometer UV-vis. Aplikasi metode elektrodialisis pada penelitian ini adalah untuk pemisahan lithium dari campuran lithium-cobalt. Peruntukan senyawa campuran lithiumcobalt dalam kehidupan sehari-hari dan industri adalah sebagai bahan penyusun pada elektroda baterai Li-ion (Zhecheva et al., 1996). Penggunaan lithium sebagai bahan pembuatan baterai adalah sekitar 29% dari total peruntukannya. Peruntukan tersebut diperkirakan akan terus meningkat hingga lebih dari 30% di tahun 2020 (Choubey et al., 2016). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diperkirakan bahwa akan terjadi peningkatan terhadap permintaan bahan baku berupa lithium dan cobalt (Chen et al., 2015). Selain itu peningkatan jumlah penggunaan baterai juga dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah limbah yang mengandung logam. Merujuk pada hal tersebut, maka perlu dilakukan pencarian terhadap sumber alternatif untuk pembuatan senyawa lithium-cobalt. Salah satu sumber bahan baku alternatif untuk pembuatan senyawa lithium-cobalt adalah produk hasil pemungutan lithium dan cobalt dari pengolahan limbah yang mengandung campuran lithium-cobalt. Melalui proses pengolahan limbah yang mengandung lithium-cobalt maka diharapkan akan diperoleh lithium dan cobalt yang dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan lithium dan cobalt oxide (Huang et al.,

8 2013). Proses pemisahan lithium dari berbagai campuran cobalt-lithium dengan proses elektrodialisis pernah beberapa kali dilakukan. Hoshino (2013), melakukan pemisahan lithium dari air laut dengan menggunakan liquid membran. Lizuka et al (2013), melakukan pemisahan campuran lithium dari campuran lithium-cobalt yang berasal dari limbah baterai. Jiang et al (2014), melakukan pemisahan lithium dari air laut. Pemisahan lithium dari campuran lithium-cobalt dengan metode elektrodialisis dalam penelitian ini dilakukan dengan dua jenis rangkaian membran. Rangkaian membran yang pertama terdiri dari membran penukar kation standar, membran penukar anion standar, serta bipolar membran. Proses pemisahan dengan rangkaian membran tersebut disertai dengan proses pengkhelatan logam dan penggunaan membran bipolar. Tujuan proses pengkhelatan logam dengan complexing agent adalah merubah muatan dari kation cobalt menjadi negatif sehingga diharapkan kation cobalt tersebut tidak dapat melewati membran penukar kation (Lizuka et al., 2013) Rangkaian membran yang kedua adalah membran penukar anion dan kation monovalen. Membran penukar kation monovalen merupakan membran penukar kation yang hanya dapat melewatkan kation monovalen dan menahan kation multivalen. Penggunaannya dalam proses elektrodialisis diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses elektrodialisis. Hal tersebut karena dalam pelaksanaannya tidak perlu dilakukan proses pre-treatment menggunakan bahan kimia sehingga tidak dihasilkan limbah kimia dan umur membran diharapkan akan lebih lama.

9 1.2 Keaslian Penelitian Penelitian untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemisahan campuran logam dengan metode elektrodialisis pernah beberapa kali dilakukan. Penelitian untuk memisahkan ion zinc dari larutan pernah dilakukan oleh Mohammadi et al (2005). Penelitian tersebut menggunakan membran penukar kation (CR67MK111) dan pembran penukar anion (AR204SXR412). Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kondisi operasi maksimum untuk memisahkan zinc dengan membran tersebut adalah dengan konsentrasi larutan sebesar 1000 mg/l, temperatur pemisahan sebesar 60ºC, flow rate sebesar 0,07 ml/s, dan tegangan listrik sebesar 30 volt. Efisiensi pemisahan zinc dengan membran tersebut dapat mencapai 98,73%. Penelitian lain untuk memisahkan ion zinc dengan metode elektrodialisis pernah dilakukan oleh Choi et al (2001). Pada penelitian tersebut digunakan membran penukar kation CMX, membran penukar anion AMX, dan alat elektrodialisis (Tokuyama Co, TS-1-10). Penelitian tersebut mempelajari tentang pengaruh konsentrasi awal larutan umpan terhadap parameter operasi, seperti flow rate, tegangan, dan kuat arus yang digunakan selama proses elektrodialisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada larutan umpan dengan konsentrasi tertentu, ketika laju alir dan tegangan yang digunakan selama proses ditingkatkan, maka laju proses pemisahan dan arus listrik juga akan meningkat. Semakin besar konsentrasi ion zinc di dalam larutan, maka proses pemisahan juga akan semakin lama. Energi yang terpakai selama pemisahan akan sangat tergantung pada besar tegangan listrik yang diterapkan. Semakin tinggi konsentrasi larutan umpan dan

10 tegangan listrik, maka energi terkonsumsi juga akan semakin besar. Konsumsi energi tidak banyak dipengaruhi oleh flow rate selama proses. Penelitian yang dilakukan oleh Chaudhary et al (2000) menggunakan elektrodialisis untuk memisahkan larutan campuran ion nickel dan cobalt. Pada penelitian tersebut ion nickel tidak dapat dipisahkan dari ion cobalt karena memiliki muatan yang sama. Oleh karena itu pada penelitian tersebut dilakukan proses pre-treatment menggunakan etilendiamintetraacetic yang bertujuan untuk mengikat nickel dan membentuk senyawa kompleks Ni-(EDTA) 2- sehingga nantinya ion cobalt dapat dipisahkan dari ion nikel. Penelitian tersebut menggunakan membran penukar kation nafion dan membran penukar anion ADP Solvay Exchange Membrane. Pada penelitian tersebut dihasilkan data kondisi optimum pemisahan nickel dari cobalt dengan modifikasi penggunaan EDTA, yaitu mol rasio EDTA:Ni adalah 1:0.85, konsentrasi asam sulfat adalah 0,03-0,05 mol dm -3, dan rapat arus yang digunakan adalah sebesar 41,5 A m -2 Penelitian yang dilakukan oleh Nagasawa et al (2011) menggunakan elektrodialisis untuk memisahkan boron dari larutan sodium tetraborat yang mengandung boron sebesar 100 mg/l. Pada penelitian ini selain menggunakan membran penukar kation (Selemion AMV) dan anion (AMV Selemion), digunakan pula membran bipolar (Neosepta BP-1E). Membran tersebut memiliki luas area sebesar 117,5 cm 2. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penggunaan bipolar membran mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemisahan boron hingga 90% pada kondisi asam, namun pada kondisi larutan basa efisiensi pemisahan hanya sebesar 35 hingga 45 %.

11 Penelitian yang dilakukan oleh Jadhao (2013) menggunakan elektrodialisis untuk memisahkan ion-ion divalen seperti Cu 2+, Zn 2+, dan Pb 2+. Penelitian tersebut menggunakan membran dengan jenis AMV dan CMV dengan surface area sebesar 100 mm 2. Penelitian tersebut mempelajari tentang pengaruh parameter operasional seperti konsentrasi larutan umpan, flowrate, dan voltase terhadap efektivitas pemisahan ion divalen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasional yang optimum untuk pemisahan ion Cu 2+, Zn 2+, dan Pb 2+ adalah dengan konsentrasi larutan umpan sebesar 900 mg/l, suhu sebesar 60ºC, flowrate sebesar 0,2 ml/s, dan tegangan sebesar 35V. Penelitian untuk memisahkan ion lithium dari ion lain dalam suatu larutan campuran dengan metode elektrodialisis telah beberapa kali dilakukan. Penelitian pertama dilakukan oleh Hoshino (2013). Penelitian tersebut menggunakan elektrodialisis untuk keperluan pemungutan lithium dari air laut. Tipe membran yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah ionic liquid membrane. Membran tersebut pada dasarnya merupakan organik membran yang diimpregnasi dengan ionic liquid (PP13-TFSI). Hasil yang diperoleh adalah sebanyak 5,94% lithium dapat terkonsentrasi pada bagian kompartemen selama waktu proses 2 jam. Hasil tersebut lebih rendah dibanding hasil proses elektrodialisis menggunakan ionic liquid membrane yang dilapisi membran sintetik Nafion 324. Penelitian kedua dilakukan oleh Lizuka et al (2013). Penelitian tersebut mengkombinasikan metode elektrodialisis bipolar membran dan pembentukan senyawa kompleks untuk kepentingan pemungutan lithium dari limbah baterai Li-

12 ion. Tipe membran yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Selemion CMV, Selemion AMV, dan Neosepta BP-1E. Effective area pada membran adalah 117,5 cm 2. Penelitian tersebut mempelajari tentang pengaruh parameter perbandingan konsentrasi Co:EDTA dan ph terhadap efisiensi dan efektivitas proses pemisahan lithium dan cobalt. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perbandingan cobalt dan EDTA yang paling efektif untuk pembentukan kompleks adalah 1:1, sedangkan ph optimum untuk proses operasi adalah ph asam, yaitu 4. Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Jiang et al (2014). Penelitian tersebut dilakukan untuk memproduksi lithium hidroxide (LiOH) dari danau asin menggunakan elektrodialisis bipolar membran dan conventional electrodialysis. Pada penelitian ini digunakan membran dengan tipe JAM-II-05, JCM-II-05, dan membran bipolar (Neosepta). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat diperoleh lithium dalam bentuk LiCO 3 dengan kemurnian 98%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa proses elektrodialisis bipolar membran lebih ekonomis dibandingkan dengan conventional electrodialysis. Biaya yang diperlukan untuk memperoleh LiOH dari larutan umpan dengan konsentrasi 0,18 M dan rapat arus 30mA/cm 2 adalah sebesar 2,59$/kg. Penelitian yang keempat dilakukan oleh Parsa et al (2015). Penelitian tersebut dilakukan untuk memisahkan lithium dari larutan lithium bromide menggunakan alat elektrodialisis dengan empat kompartemen. Hal yang dipelajari dalam penelitian tersebut adalah pengaruh rapat arus dan konsentrasi ion pada larutan umpan terhadap proses elektrodialisis. Hasil penelitian menunjukkan

13 bahwa peningkatan rapat arus pada proses akan meningkatkan jumlah ion lithium yang dapat dipisahkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa konsentrasi ion pada larutan umpan yang semakin tinggi akan menurunkan jumlah ion lithium yang dapat dipisahkan. Keterbaharuan pemisahan lithium dari campuran lithium-cobalt dengan proses elektrodialisis pada penelitian ini adalah penggunaan membran monovalen. Membran penukar ion monovalen diperkirakan mampu meningkatkan efisiensi proses pemisahan karena bersifat lebih selektif dibandingkan dengan membran penukar kation standar. Oleh karena itu proses pemisahan elektrodialisis tidak disertai dengan proses pre-treatment. Membran penukar kation monovalen yang akan digunakan dalam penelitian adalah membran yang diproduksi oleh PCA (Polymer Chimie Atmeier GmbH), yaitu tipe PC Monovalent Cation PC Cell dan Monovalent Anion PC Cell. Pada penelitian sebelumnya korelasi antara faktor tegangan listrik, laju alir, konsentrasi ion, serta konsentrasi zat pengkhelat (EDTA) terhadap performa elektrodialisis hanya dinyatakan secara kualitatif. Pada penelitian ini korelasi faktor tersebut dengan performa elektrodialisis tidak hanya dinyatakan secara kualitatif, tetapi juga secara kuantitatif dalam bentuk persamaan matematis. 1.3 Manfaat Penelitian Korelasi antara tegangan listrik, laju alir, konsentrasi ion, dan konsentrasi zat pengkhelat terhadap performa elektrodialisis dalam memisahkan lithium dari campuran lithium-cobalt dapat diketahui. Melalui pengetahuan tersebut, maka pengendalian operasional (efisiensi energi, kapasitas pemisahan, konsentrasi,

14 optimasi kuantitas bahan-bahan) terhadap proses pemisahan lithium dari campuran lithium-cobalt dapat dilakukan dengan lebih baik. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian adalah untuk mempelajari proses pemisahan lithium dan cobalt dengan metode elektrodialisis. Tujuan khusus penelitian adalah: 1. Mendapatkan korelasi antara tegangan listrik dengan performa elektrodialisis dalam proses pemisahan lithium dari larutan campuran lithium-cobalt, 2. Mendapatkan korelasi antara laju alir dengan performa elektrodialisis dalam proses pemisahan lithium dari larutan campuran lithium-cobalt, 3. Mendapatkan korelasi antara konsentrasi ion lithium dan cobalt pada larutan umpan dengan performa elektrodialisis pada proses pemisahan lithium dari larutan campuran lithium-cobalt dengan metode elektrodialisis, 4. Mendapatkan korelasi antara konsentrasi ion cobalt dan zat pengkhelat dengan performa elektrodialisis pada proses pemisahan lithium dari larutan campuran lithium-cobalt dengan metode elektrodialisis.

BIPOLAR MEMBRANE ELECTRODIALYSIS : TEKNOLOGI ATRAKTIF UNTUK PRODUKSI ASAM DAN BASA

BIPOLAR MEMBRANE ELECTRODIALYSIS : TEKNOLOGI ATRAKTIF UNTUK PRODUKSI ASAM DAN BASA Sutrisna, Bipolar Membrane Electrodialysis BIPOLAR MEMBRANE ELECTRODIALYSIS : TEKNOLOGI ATRAKTIF UNTUK PRODUKSI ASAM DAN BASA Putu Doddy Sutrisna Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Proses elektrokoagulasi terhadap sampel air limbah penyamakan kulit dilakukan dengan bertahap, yaitu pengukuran treatment pada sampel air limbah penyamakan kulit dengan menggunakan

Lebih terperinci

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography

KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography KROMATOGRAFI PENUKAR ION Ion-exchange chromatography Merupakan pemisahan senyawa senyawa polar dan ion berdasarkan muatan Dapat digunakan untk hampir semua molekul bermuatan termasuk proteins, nucleotides

Lebih terperinci

Recovery logam dengan elektrolisis

Recovery logam dengan elektrolisis Recovery logam dengan elektrolisis Electrolysis Elektrolisis adalah proses dengan penggunaan arus listrik untuk memisahkan unsur unsur dari senyawanya. Elektrolisis membutuhkan biaya tinggi, dan karenanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan hidup dikatakan tercemar apabila telah terjadi perubahanperubahan dalam tatanan lingkungan itu sehingga tidak sama lagi dengan bentuk asalnya, sebagai akibat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah industri penyamakan kulit, yang dilakukan di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat telah memaksa riset dalam segala bidang ilmu dan teknologi untuk terus berinovasi. Tak terkecuali teknologi dalam bidang penyimpanan

Lebih terperinci

Ion Exchange. Shinta Rosalia Dewi

Ion Exchange. Shinta Rosalia Dewi Ion Exchange Shinta Rosalia Dewi RESIN PARTICLE AND BEADS Pertukaran ion Adsorpsi, dan pertukaran ion adalah proses sorpsi, dimana komponen tertentu dari fase cairan, yang disebut zat terlarut, ditransfer

Lebih terperinci

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto.

Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto. Nama Kelompok : Adik kurniyawati putri Annisa halimatus syadi ah Alfie putri rachmasari Aprita silka harmi Arief isnanto III Non Reguler JURUSAN ANALISA FARMASI DAN MAKANAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA II

Lebih terperinci

JAWABAN 1. REVERSE OSMOSIS (RO)

JAWABAN 1. REVERSE OSMOSIS (RO) PERTANYAAN 1. Suatu industri bermaksud memanfaatkan efluen pengolahan air limbah yang telah memenuhi baku mutu sebagai air baku untuk kebutuhan domestik (karyawan), proses produksi dan boiler. Industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Etanol merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat dijadikan sebagai energi alternatif dari bahan bakar nabati (BBN). Etanol mempunyai beberapa kelebihan

Lebih terperinci

STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH

STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH RENNY AIDATUL AZFAH Dosen Pembimbing: Ir. EDDY S. SOEDJONO, Dipl.SE, M,Sc, Ph.D 1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi Satriananda *) ABSTRAK Air yang mengandung Besi (Fe) dapat mengganggu kesehatan, sehingga ion-ion Fe berlebihan dalam air harus disisihkan.

Lebih terperinci

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq)

3. ELEKTROKIMIA. Contoh elektrolisis: a. Elektrolisis larutan HCl dengan elektroda Pt, reaksinya: 2HCl (aq) 3. ELEKTROKIMIA 1. Elektrolisis Elektrolisis adalah peristiwa penguraian elektrolit oleh arus listrik searah dengan menggunakan dua macam elektroda. Elektroda tersebut adalah katoda (elektroda yang dihubungkan

Lebih terperinci

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli

Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography. Annisa Fillaeli Ion Exchange Chromatography Type of Chromatography Annisa Fillaeli TUJUAN Setelah pembelajaran ini selesai maka siswa dapat melakukan analisis kimia menggunakan resin penukar ion. Title R+OH- + X- ===

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat seperti kadmium, timbal dan tembaga yang berasal dari limbah industri sudah lama diketahui. Untuk

Lebih terperinci

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif

Mengubah energi kimia menjadi energi listrik Mengubah energi listrik menjadi energi kimia Katoda sebagi kutub positif, anoda sebagai kutub negatif TUGAS 1 ELEKTROKIMIA Di kelas X, anda telah mempelajari bilangan oksidasi dan reaksi redoks. Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi penangkapan elektron atau reaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membran adalah sebuah penghalang selektif antara dua fase. Membran memiliki ketebalan yang berbeda- beda, ada yang tebal dan ada juga yang tipis. Ditinjau dari bahannya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik sludge 4.1.1. Sludge TPA Bantar Gebang Sludge TPA Bantar Gebang memiliki kadar C yang cukup tinggi yaitu sebesar 10.92% dengan kadar abu sebesar 61.5%.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap barang-barang elekronik seperti handphone, komputer dan laptop semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perindustrian di Indonesia semakin berkembang, salah satunya adalah industri elektroplating. Beragam barang perhiasan, peralatan rumah tangga, komponen

Lebih terperinci

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Skala ph dan Penggunaan Indikator Skala ph dan Penggunaan Indikator NAMA : ENDRI BAMBANG SUPRAJA MANURUNG NIM : 4113111011 KELAS PRODI : DIK A : PENDIDIKAN JURUSAN : MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia semakin berkembang. Seiring dengan perkembangan industri yang telah memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup manusia,

Lebih terperinci

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. BAB I PENDAHULUAN I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya. Sumber pencemaran lingkungan diantaranya

Lebih terperinci

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2 Bab IV Pembahasan Atom seng (Zn) memiliki kemampuan memberi elektron lebih besar dibandingkan atom tembaga (Cu). Jika menempatkan lempeng tembaga dan lempeng seng pada larutan elektrolit kemudian dihubungkan

Lebih terperinci

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan BAB 1. PENDAHULUAN Kegiatan pelapisan logam akan menghasilkan limbah yang berbahaya dan dapat menjadi permasalahan yang kompleks bagi lingkungan sekitarnya. Limbah industri pelapisan logam yang tidak dikelola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencemaran lingkungan oleh berbagai macam zat pencemar (polutan) merupakan permasalahan lingkungan yang terus berlanjut tanpa henti. Salah satu polutan yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI SEL BAHAN BAKAR 2.1. Pendahuluan Sel Bahan Bakar adalah alat konversi elektrokimia yang secara kontinyu mengubah energi kimia dari bahan bakar dan oksidan menjadi energi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini

Lebih terperinci

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa

Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa Potensial membran adalah tegangan yang melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1

JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) ( X Print) 1 JURNAL SAINS DAN SENI Vol. 2, No. 1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH POLI(VINIL ALKOHOL) DAN PATI JAGUNG DALAM MEMBRAN POLI(VINIL FORMAL) TERHADAP PENGURANGAN ION KLORIDA

Lebih terperinci

4.1. Penentuan Konsentrasi Gel Pektin dalam Cookies

4.1. Penentuan Konsentrasi Gel Pektin dalam Cookies 4. PEMBAHASAN Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini adalah buah jeruk keprok Malang yang masih mentah. Hal ini disebabkan karena pada buah yang belum matang lamella belum mengalami perubahan struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan yang ekstensif pada bahan bakar fosil menyebabkan terjadinya emisi polutan-polutan berbahaya seperti SOx, NOx, CO, dan beberapa partikulat yang bisa mengancam

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Desinfeksi merupakan salah satu proses dalam pengolahan air minum ataupun air limbah. Pada penelitian ini proses desinfeksi menggunakan metode elektrokimia yang dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan baik udara, tanah, ataupun air banyak terjadi akibat dari aktivitas manusia. Menurut UU No.32 tahun 2009, yang dimaksud dengan pencemaran adalah

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Pembuatan Membran 4.1.1 Membran PMMA-Ditizon Membran PMMA-ditizon dibuat dengan teknik inversi fasa. PMMA dilarutkan dalam kloroform sampai membentuk gel. Ditizon dilarutkan

Lebih terperinci

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI ABSTRAK Rachmanita Nofitasari, Ganjar Samudro dan Junaidi Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas

Lebih terperinci

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen

et al., 2005). Menurut Wan Ngah et al (2005), sambung silang menggunakan glutaraldehida, epiklorohidrin, etilen glikol diglisidil eter, atau agen PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitosan merupakan senyawa dengan rumus kimia poli(2-amino-2-dioksi-β-d-glukosa) yang dapat diperoleh dari deasetilasi kitin. Kitosan serta turunannya sangat bermanfaat

Lebih terperinci

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra 3.3 KOROSI Korosi dapat didefinisikan sebagai perusakan secara bertahap atau kehancuran atau memburuknya suatu logam yang disebabkan oleh reaksi kimia

Lebih terperinci

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP Elektrokimia Tim Kimia FTP KONSEP ELEKTROKIMIA Dalam arti yang sempit elektrokimia adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam sel elektrokimia. Sel jenis ini merupakan

Lebih terperinci

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA

PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA PENGAMBILAN TEMBAGA DARI BATUAN BORNIT (Cu5FeS4) VARIASI RAPAT ARUS DAN PENGOMPLEKS EDTA SECARA ELEKTROKIMIA Abdul Haris, Didik Setiyo Widodo dan Lina Yuanita Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi elektronika. Alternatif yang menarik datang dari fuel cell, yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi elektronika. Alternatif yang menarik datang dari fuel cell, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi dunia terhadap energi listrik kian meningkat seiring pesatnya teknologi elektronika. Alternatif yang menarik datang dari fuel cell, yang diharapkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring

I. PENDAHULUAN. serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pencemaran lingkungan karena logam berat merupakan masalah yang sangat serius, ini karena penggunaan logam berat yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan di bidang

Lebih terperinci

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam klorida 0,1 N. Prosedur uji disolusi dalam asam dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Secara umum perkembangan jumlah penduduk yang semakin besar biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan tersebut membawa

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Bab IV Hasil dan Pembahasan 32 Bab IV Hasil dan Pembahasan IV.1 Data Eksperimen dan Perhitungan Eksperimen dilakukan di laboratorium penelitian Kimia Analitik, Program Studi Kimia, ITB. Eksperimen dilakukan dalam rentang waktu antara

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Sintesis Padatan TiO 2 Amorf Proses sintesis padatan TiO 2 amorf ini dimulai dengan melarutkan titanium isopropoksida (TTIP) ke dalam pelarut etanol. Pelarut etanol yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peran listrik dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peran listrik dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini, kebutuhan manusia akan listrik semakin meningkat. Peran listrik dalam kehidupan manusia sangatlah penting karena listrik merupakan sumber energi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya. Namun dalam pemanfaatannya, manusia cenderung melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia menyebabkan beberapa perubahan yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Energi

Lebih terperinci

ION. Exchange. Softening. Farida Norma Yulia M. Fareid Alwajdy Feby Listyo Ramadhani Fya Widya Irawan

ION. Exchange. Softening. Farida Norma Yulia M. Fareid Alwajdy Feby Listyo Ramadhani Fya Widya Irawan ION Exchange Softening Farida Norma Yulia 2314100011 M. Fareid Alwajdy 2314100016 Feby Listyo Ramadhani 2314100089 Fya Widya Irawan 2314100118 ION EXCHANGE Proses dimana satu bentuk ion dalam senyawa dipertukarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengembangan Tanah (Swelling) Lempung Ekspansif tanpa Metode Elektrokinetik Hasil pengujian berikut dilakukan sebagai pembanding bagaimana nilai pengembangan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan BAB V PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan menggunakan gabungan metode elektrokoagulasi dan EAPR. Parameter yang digunakan yaitu logam berat Pb, Cu, COD dan ph.

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1)

Sudaryatno Sudirham ing Utari. Mengenal. Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) Sudaryatno Sudirham ing Utari Mengenal Sifat-Sifat Material (1) 16-2 Sudaryatno S & Ning Utari, Mengenal Sifat-Sifat Material (1) BAB 16 Oksidasi dan Korosi Dalam reaksi kimia di mana oksigen tertambahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pencemaran lingkungan perairan yang disebabkan oleh logam-logam berat seperti kadmium (Cd), timbal (Pb), krom (Cr), merkuri (Hg) yang diantaranya berasal dari

Lebih terperinci

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Rhodamin B merupakan pewarna sintetis yang biasa digunakan dalam industri tekstil, kertas, kulit, plastik, cat, farmasi dan makanan yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tomat merupakan buah dengan panen yang melimpah, murah, tetapi mudah busuk dan menjadi limbah yang mencemari lingkungan. Pemerintah daerah telah membuat kebijakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proyek dan Investasi Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber untuk memperoleh manfaat (benefit), atau suatu kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 18 BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang diperoleh dari berbagai sumber, tergantung pada kondisi daerah setempat. Kondisi sumber air pada setiap

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa unsur yang termasuk dalam kategori logam berat seperti As, Cr, Cd, Pb. Fe Cu, Co, Hg, Se, Sb, Mn, Zn dan Ni berasal dari limbah industri dan hasil aktivitas

Lebih terperinci

A. Klasifikasi membran berdasarkan material dasar pembuatannya

A. Klasifikasi membran berdasarkan material dasar pembuatannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Membran Membran merupakan suatu lapisan tipis yang memisahkan dua larutan. Salah satu sifat membran yang penting adalah sifat semipermeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENDAHULUAN Pada bab IV ini akan menjelaskan kajian dari efek fotoinisiator yang akan mempengaruhi beberapa parameter seperti waktu pemolimeran, kelarutan poly tetrahydrofurfuryl

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dan perubahan lingkungan tidak menghambat perkembangan industri. Hal ini

I. PENDAHULUAN. dan perubahan lingkungan tidak menghambat perkembangan industri. Hal ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang memunculkan berbagai macam industri tidak dapat dipisahkan dari pertimbangan lingkungan hidup, maka diperlukan suatu keseimbangan dimana pengembangan

Lebih terperinci

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr

Sel Volta KIM 2 A. PENDAHULUAN B. SEL VOLTA ELEKTROKIMIA. materi78.co.nr Sel Volta A. PENDAHULUAN Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Sel elektrokimia adalah suatu sel yang disusun untuk mengubah energi kimia menjadi energi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri tekstil dan industri lainnya di Indonesia menghasilkan banyak limbah organik golongan senyawa azo, yang akan menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan

Lebih terperinci

PROSES PEMISAHAN ION NATRIUM (Na) DAN MAGNESIUM (Mg) DALAM BITTERN (BUANGAN) INDUSTRI GARAM DENGAN MEMBRAN ELEKTRODIALISIS

PROSES PEMISAHAN ION NATRIUM (Na) DAN MAGNESIUM (Mg) DALAM BITTERN (BUANGAN) INDUSTRI GARAM DENGAN MEMBRAN ELEKTRODIALISIS PROSES PEMISAHAN ION NATRIUM (Na) DAN MAGNESIUM (Mg) DALAM BITTERN (BUANGAN) INDUSTRI GARAM DENGAN MEMBRAN ELEKTRODIALISIS Nur Hapsari Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber energi bahan bakar minyak yang berasal dari fosil saat ini diprediksi sudah tidak mampu memenuhi seluruh kebutuhan konsumsi hidup penduduk dunia di masa datang

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA Disusun oleh : Faiz Afnan N 07 / XII IPA 4 SMA NEGERI 1 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda

Lebih terperinci

SIDANG SEMINAR TUGAS AKHIR

SIDANG SEMINAR TUGAS AKHIR L/O/G/O SIDANG SEMINAR TUGAS AKHIR PEMANFATAAN SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN MEMBRAN UNTUK DESALINASI AIR LAUT The Used of Coconut Husk as Raw Material for The Fabrication of Seawater Membrane

Lebih terperinci

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra 6.2 SEL BAHAN BAKAR Pada dasarnya sel bahan bakar (fuel cell) adalah sebuah baterai ukuran besar. Prinsip kerja sel ini berlandaskan reaksi kimia, bahwa

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA PENGOMPLEKS PADA FASA PENERIMA TERHADAP PEMISAHAN LOGAM PERAK DENGAN TEKNIK SLM (SUPPORTED LIQUID MEMBRANE)

PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA PENGOMPLEKS PADA FASA PENERIMA TERHADAP PEMISAHAN LOGAM PERAK DENGAN TEKNIK SLM (SUPPORTED LIQUID MEMBRANE) Berkarakter Melalui Pembelajaran Inovatif. Aula Handayani IKIP Mataram 14 ktober 2017. ISSN 2598-1978 PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA PENGMPLEKS PADA FASA PENERIMA TERHADAP PEMISAHAN LGAM PERAK DENGAN TEKNIK

Lebih terperinci

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4

APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 APLIKASI REAKSI REDOKS DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Oleh : Wiwik Suhartiningsih Kelas : X-4 A. DESKRIPSI Anda tentu pernah mengalami kekecewaan, karena barang yang anda miliki rusak karena berkarat. Sepeda,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan uji kapasitas adsorben kitosan-bentonit terhadap diazinon, terlebih dahulu disintesis adsorben kitosan-bentonit mengikuti prosedur yang telah teruji (Dimas,

Lebih terperinci

Efektivitas Membran Hibrid Nilon6,6-Kaolin Pada Penyaringan Zat Warna Batik Procion

Efektivitas Membran Hibrid Nilon6,6-Kaolin Pada Penyaringan Zat Warna Batik Procion Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Efektivitas Membran Hibrid Nilon6,6-Kaolin Pada Penyaringan Zat Warna Batik Procion G. Yosephani, A. Linggawati, Muhdarina, P. Helzayanti, H. Sophia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ketersediaan energi yang berkelanjutan merupakan salah satu isu yang cukup penting di setiap negara, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini tidak terlepas hampir semua

Lebih terperinci

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH LAUNDRY RUMAH TANGGA DALAM MEMPRODUKSI GAS HIDROGEN HIDROGEN OKSIDA (HHO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH LAUNDRY RUMAH TANGGA DALAM MEMPRODUKSI GAS HIDROGEN HIDROGEN OKSIDA (HHO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Aulia Nur Veiny 3308 100 047 Dosen pembimbing: A l i a D a m a y a n t i, S T., M T, P h D POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH LAUNDRY RUMAH TANGGA DALAM MEMPRODUKSI GAS HIDROGEN HIDROGEN OKSIDA (HHO) SEBAGAI BAHAN

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Aktivasi Zeolit Sebelum digunakan, zeolit sebaiknya diaktivasi terlebih dahulu untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam penelitian ini, zeolit diaktivasi melalui perendaman dengan

Lebih terperinci

4 Hasil dan Pembahasan

4 Hasil dan Pembahasan 4 Hasil dan Pembahasan Secara garis besar, penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama yaitu penentuan spektrum absorpsi dan pembuatan kurva kalibrasi dari larutan zat warna RB red F3B. Tahap

Lebih terperinci

Sintesa dan Karakterisasi Nanokomposit ZnO-Silika sebagai Fotokatalis dengan Metode Sonikasi

Sintesa dan Karakterisasi Nanokomposit ZnO-Silika sebagai Fotokatalis dengan Metode Sonikasi Sintesa dan Karakterisasi Nanokomposit ZnO-Silika sebagai Fotokatalis dengan Metode Sonikasi Penyusun: Mohammad Rahmatullah (2309 100 097) Septono Sanny Putro (2310 106 012) Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Sugeng

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a a Prodi Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura, Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi,

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang pengaruh elektrodisinfeksi terhadap Coliform dan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang pengaruh elektrodisinfeksi terhadap Coliform dan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tentang pengaruh elektrodisinfeksi terhadap Coliform dan E.Coli dalam air dengan menggunakan elektroda platina-platina (Pt/Pt) dilakukan di Laboratorium Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aluminium sering digunakan untuk pabrikasi. Karena aluminium memiliki sifat yang lunak dan mudah di bentuk di bandingkan dengan material logam lainnya. Untuk segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang, manusia sangat bergantung pada kebutuhan listrik karena listrik merupakan sumber energi utama dalam berbagai bidang kegiatan baik dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi membran telah banyak digunakan pada berbagai proses pemisahan dan sangat spesifik terhadap molekul-molekul dengan ukuran tertentu. Selektifitas membran ini

Lebih terperinci

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN

PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN PEMISAHAN DENGAN MEMBRAN Oleh: Susila K Kompetensi Dasar: Mahasiswa dapat memahami proses pemisahan dengan membran dan dapat mengaplikasikan metode pemisahan ini pada pemisahan analit suatu sampel Proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan berkembangnya kehidupan manusia. Sehingga para peneliti terus berupaya untuk mengembangkan sumber-sumber energi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Korosi merupakan fenomena kimia yang dapat menurunkan kualitas suatu

BAB I PENDAHULUAN. Korosi merupakan fenomena kimia yang dapat menurunkan kualitas suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korosi merupakan fenomena kimia yang dapat menurunkan kualitas suatu bahan akibat berinteraksi dengan lingkungan yang bersifat korosif. Proses korosi adalah

Lebih terperinci

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Retno Kusumawati Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya

Lebih terperinci

Kuliah 4 Ion Exchange

Kuliah 4 Ion Exchange Kuliah 4 Ion Exchange Pertukaran ion Pertukaran ion merupakan fenomena adsorpsi yang melibatkan mekanisme elektrostatik. Gaya elektrostatik t tik menahan ion pada gugus2 fungsional bermuatan yang ada pada

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis 1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang

Lebih terperinci

4. Hasil dan Pembahasan

4. Hasil dan Pembahasan 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Metoda Sintesis Membran Kitosan Sulfat Secara Konvensional dan dengan Gelombang Mikro (Microwave) Penelitian sebelumnya mengenai sintesis organik [13] menunjukkan bahwa jalur

Lebih terperinci

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia

ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Departemen Kimia - FMIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) ELEKTROKIMIA Konsep Dasar Reaksi Elektrokimia Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Laboratorium Kimia Fisika, Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, yang dimana tujuan utamanya adalah untuk mencegah logam dengan korosifnya, namun juga mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara penghasil tebu yang cukup besar di dunia. Menurut data FAO tahun 2013, Indonesia menduduki peringkat ke-9 dengan produksi tebu per

Lebih terperinci

adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan

adsorpsi dan katalisator. Zeolit memiliki bentuk kristal yang sangat teratur dengan rongga yang saling berhubungan ke segala arah yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dalam bidang industri sampai saat ini masih menjadi tolak ukur perkembangan pembangunan dan kemajuan suatu negara. Kemajuan dalam bidang industri ini ternyata

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Laju Korosi Baja Karbon Pengujian analisis dilakukan untuk mengetahui prilaku korosi dan laju korosi baja karbon dalam suatu larutan. Pengujian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Logam berat merupakan komponen alami yang terdapat di kulit bumi yang tidak dapat didegradasi atau dihancurkan (Agustina, 2010). Logam dapat membahayakan bagi kehidupan

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. portable tersebut biasanya menggunakan baterai litium yang dapat diisi ulang.

BAB I PENDAHULUAN. portable tersebut biasanya menggunakan baterai litium yang dapat diisi ulang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, peralatan elektronik yang bersifat portable semakin banyak digunakan oleh masyarakat. Sumber energi peralatan elektronik portable tersebut

Lebih terperinci