Ali Akbar NIM : Program Studi Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ali Akbar NIM : Program Studi Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung"

Transkripsi

1 Feature Melodi dalam Pengolahan Musik Digital Ali Akbar NIM : Program Studi Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung if27042@students.if.itb.ac.id Abstrak Melodi merupakan bagian dari biasa diingat. Semua budaya mempunyai konsep sama mengenai melodi sebagai garis penentu (1). Melodi merupakan salah satu elemen utama dari sebuah lagu. Suatu u komposisi dapat dikenali lagunya dari melodinya. Dengan melodi sama, banyak komposisi i dengan berbagai macam harmoni berbeda-beda beda dapat dikenali sebagai sebuah lagu sama. Saat ini, dengan perkembangan n dalam bidang komputer, banyak dibentuk, disimpan dan diolah dalam bentuk digital. Peran melodi dalam sangat besar, sehingga pembahasan khusus mengenai melodi dalam digital, mencakup pengenalan, pembuatan dan analisis melodi perlu dilakukan. Dalam makalah ini, dipaparkan hasil studi literatur dan analisis dimana melodi dikupas dan dipelajari, terutama mengenai feature-feature pada melodi dalam digital. Kataa kunci : music, melody 1. Pendahuluan Dalam suatu, melodi merupakan satu baris nada biasa dikenali dan diingat (1). Konsep melodi ini secara umum m berlaku dalam budaya manapun, n, walaupun karakteristiknya kteristiknya berbeda. Melodi raga India sangat detail sangat berbeda karakteristiknya kteristiknya dengan melodi karya Beethoven sangat bermotif(2). a. b. Gambar 1 (a) Potongan melodi lagu Ah Vous Dirai-je Maman (b) Salah satu variasinya. Karakteristik akteristik melodi inilah membedakan satu lagu dengan n lagu lain. Pada suatu lagu, aspek-aspek lain selain melodi, seperti harmoni dan ritme, dapat diganti-ganti tanpa mengubah persepsi si bahwa lagu tersebut adalah lagu sama. Sedangkan jika melodi diubah dengan mempertahankan aspek lainnya, maka tersebut tidak dapat dikenali lagi sebagai lagu sama. Atau dapat dikatakan, melodi adalah tune dari suatuu (3) (4). Sebagai contoh, Mozart membuat satu komposisi, berisi 12 variasi dari lagu Ah Vous Dirai-je, Maman (folksong Perancis); masing-masing variasinya masih dapat dikenali sebagai lagu sama walaupun sangat berlainan komposisinya (lihat Gambar 1) ). 2. Melodi Melodi adalah salah satu elemen dasar dari suatu. Bersinergi dengan harmoni dan ritme, melodi membentuk secara utuh. Ketiga elemen tersebut adalah hal-hal dipertimbangkan oleh komposer dalam membuat, juga oleh pemain ketika memainkan. Sebuah nada adalah suatu suara memiliki pitch (frekuensi) dan durasi tertentu. Rentetan not bersambung membentuk melodi. Tapi, melodi dari suatu bukan sembarang rentetan nada, melainkan nada-nada mengarahkan pendengaran, garis terdengar paling penting di dalam suatu (5) (6). Sebuah melodi disebut melodi karena rentetan nada tersebut terasa lengkap secara al, dan sangat terlihat bahwa rentetan tersebut mengikuti desain tertentu (7). Terdapat beberapa istilah biasa digunakan seputar melodi. Yang pertama, melodic line (garis melodis) dari suatu adalah runtutan not membentuk melodi. Not-not tambahan, seperti trill atau slide, bukan bagian dari melodi, tetapi ditambahkan baik oleh komposer atau pemain untuk membuat melodi menjadi lebih kompleks dan menarik, disebut dengan ornamen. 1

2 Perlu diketahui bahwa dalam sebuah, padaa saat tertentu dapat terdapat lebih dari satu garis melodi. Nada-nada mengiringi melodi utama dapat berangkaian menjadi melodi tersendiri. Bahkan, dalam lagu-lagu sangat contrapunctal 1, seperti lagu-lagu klasik zaman Barok (misalnya karya Bach, Pachelbel), atau agu-lagu untuk paduan suara / koor, lagu tersebut memang terdiri dari banyak melodi ditumpuk satu sama lain. Melodi seringkali dilihat sebagai elemen terpisah dari harmoni dan ritme. Akan tetapi, ketiganya sebenarnya saling bergantung satu sama lain (8). Sebuah akor, merupakan sebuah struktur harmoni, dapat dipecah menjadi nada-nada pembentuknya, dan dibunyikan satu persatu menjadi suatu frasaa melodi (9). dan ide ritmik dapat membantu menyusun melodi. Harmoni terimplikasi oleh melodi membantu membuat melodi memiliki karakter berbeda satu sama lain, dan menentukan tangga nada dasarnya. Tanggaa nada dasar ini membuat pendengar akan terfokus ke konvensi tertentu (misalnya, pada tanggaa nada C mayor, nada-nadanya adalah C-D-E-F-G-A-B), konvensi itu membuat melodi menarik (misalnya dengan memakai not-not sisipan seperti F#). Nada-nada tersebut disebut juga dengan nada-nada nonharmonis (nonharmonic tone) (10). Tangga nada dasar ini juga merupakan salah satu elemen utama mempengaruhi mood atau emosi dibawa oleh melodi. Misalnya, melodi memiliki tanggaa nada mayor akan jauh berbeda dengan memiliki tangga nada dasar minor. dan seringkali melanggar Elemen ritmik melodi juga sangat berpengaruh. Banyak berfikir bahwa pitch dari not-no penyusun melodi adalah feature paling membedakan satu melodi dengan melodi lain. Tapi, sering kali pernyataan tersebut tidaklah benar. Pola ritmik dan tempo dapat merupakan bagian penting dari melodi, sampai beberapaa melodi dapat hanya dikenali dari ritmenya (8). Sifat ini bahkan digunakann SongTapper secara ekstrim untuk mencari lagu hanya dari ritmenya (11). Terdapat beberapa konsep penting seputar melodi: 1. Bentuk atau kontur melodi 2. Phrase (Frasa) dan Motif 3. Counterpoint (Kontrapung) 1 Lihat hal. 3 bagian Counterpoint Bentuk atau Kontur Melodi Melodi terbentuk dari rangkaian nada. Sebuah melodi tetap berada pada nada sama akan menjadi membosankan dengan cepat. Selama melodi bergerak, nada dari melodi akan bergerak naik atau turun, cepat atau lambat. Dari pergerakan melodi tersebut, dapat digambarkan sebuah garis menanjak terjal ketika melodi melompat ke nada jauh lebih tinggi, atau menurun dengan landai ketika melodi perlahan-lahan turun. Garis tersebut menggambarkan kontur atau bentuk dari melodi. Seringkali, dengan menuliskan melodi dalam bentuk partitur, kontur tersebut dapat langsung terlihat (lihat Gambar 2). Gambar 2 Bentuk lengkungan pada melodi Kontur melodi tersebut terbentuk dari interval- melodi. Melodi pada awalnya dibuat untuk dinyanyikan, dan sampai sekarang pengertian tentang melodi sangat terpengaruhi oleh apa interval antaraa nada-nada membentuk bisa dinyanyikan. Suara manusia mempunyai range terbatas, sehingga mempengaruhi nada-nada dan interval dalam melodi. Interval meloncat tinggi tidak dapat dengan mudah dinyanyikan, kecuali interval biasa dikenal, yaitu interval- interval membentuk akor sederhana, atau nterval-interva ada dalam satu tangga nada sudah dikenal (7). Frasa Gambar 3 Melodi Simfoni No. 9, Movement 4 karya Beethoven Melodi sering dibagi menjadi frasa-frasa. Sebuah frasa seringkali diperbandingkan dengan frasa dalam kalimat. Sebuah frasa dalam kalimat (misalnyaa di bawah tangan ) adalah sekelompok kata membangun suatu makna secara bersama- sama, tetapi bukan satu kalimat lengkap 2

3 berdiri sendiri. Frasa pada melodi adalah sekelompok not mengekspresikan ide tertentu, tetapi beberapa frasa dibutuhkan untuk membuat sebuah melodi lengkap. Misalnya, melodi Simfoni No.9, Movement 4 karya Beethoven terdiri dari 4 frasaa mudah dibedakan (lihat ). Frasaa adalah istilah umum dipakai untuk bagian dari melodi. Terdapat istilah lebih khusus berkenaan dengan pembagian dari melodi, yaitu (terurut dari bagian terkecil sampai terbesar): motif, frasa, period. Motif, motiv, motive, cell atau figure adalah ide pendek, lebih pendek dari sebuah frasa. Istilah motif secara khusus juga berarti ide pendek banyak diulang dalam suatuu. Melodi kecil tersebut akan muncul lagi dalam sama, baik persis sama atau sedikit berubah. Misalnya, motif dari Simfoni No. 5 Beethoven, Movement 1 hanyalah 4 not seperti pada Gambar 4. Gambar 4 Motif Simfoni No.5, Movement 1 karya Beethoven Bagian melodi lebih panjang diulang-ulang dalam suatu, disebut juga dengan tema. Tema biasanya memiliki panjang minimal satu frasa, seringkali terdiri dari banyak frasa. Musik lebih panjang seringkali memiliki lebih dari satu tema diulang-ulang. Contohnya, menunjukkan tema dari Simfoni No.9 Beethoven, Movement 1. Couterpoint Gambar 5 Contrapunct dalam Sebuah Karyaa Fugue J. S. Bach Counterpoint atau Contrapunct (baca: kontrapung) adalah dimana dalam satu saat terdapat lebih dari satu melodi (lihat. Dalam couterpoint, cara pembuatan melodi menjadi berbeda dari biasanya, sehingga istilah dipakai untuk mengacu pada melodi saling berhubungan dalam counterpoint juga berbeda. Misalnya, ide melodi paling kuat disebut subject. Seperti motif, suatu subject seringkali diubah ketika muncul kembali, dengan nada lebih tinggii atau rendah, lebih cepat atau lambat. 3. Melodi dalam Musik Digital Musik saat inii banyak disimpan dan diolah dalam bentuk digital, baik berupa data sinyal suara (audio) atau simbolis (mis. MIDI). Dari pembuatan/komposisi, perekaman sampai pada pengguna, semua serba digital. Karenaa melodi merupakan salah satu elemen sentral pada, maka perlu dibahas mengenai melodi dalam digital. Penerapan digital dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu: 1. Dalam pembuatan 2. Dalam pengenalan Dalam pembuatan, melodi biasanya menjadi hal pertama dibuat, kemudian diberi kembangan dan variasi sampai menjadi lengkap. Tetapi, dalam membentuk melodi, seperti telah disinggung sebelumnya, dua aspek besar lainnya, harmoni dan ritme, juga harus diperhatikan. Dalam pembuatan ini format digital biasa digunakan adalah bentuk simbolis (mis. MIDI atau format simbolis lainnya). Bentuk simbolis digunakan karena memberikan abstraksi nada di atas gelombang sinyal suara, sehingga proses pembentukan menjadi lebih mudah dilakukan. Dalam pengenalan, pengenalan melodi merupakan salah satu bahasan banyak diperlukan. Misalnya dalam area Music Information Retrieval. Karena umumnya orang mengingat dan mengenali dari melodinya, maka untuk dapat mencari dari sebarang koleksi, melodi harus dapat diekstraksi sehingga dapat dibandingkan dengan query berupa potongan melodi. Pada area ini, banyak berada dalam format data sinyal suara (audio). Dalam makalah ini, karena sudut pandang sebagai sinyal suaraa membuat proses pengolahan menjadi lebih rumit, maka diasumsikan terdapat sebuah sistem mampu mengkonversi sinyal suara menjadi notasi simbolik. Dengan begitu, pengolahan dilakukan dalam hal pengenalan ini juga akan dipandang dari sudut pandang digital dalam bentuk simbolik (feature untuk digital dalam bentuk audio bisa dilihat di (12)). 4. Feature-Feature Pada Melodi Baik untuk membuat melodi maupun mengenali melodi, sebuah sistem perlu 3

4 mempunyai caraa untuk dapat mengerti melodi, yaitu dengan mengetahui feature- feature-feature tersebut akan diterjemahkan menjadi barisan nada, membentuk melodi dengan karakteristik tertentu. Pada pengenalan melodi, feature-feature tersebut dapat digunakan untuk menganalisis melodi, mengekstraksi melodi dari, mengelom- pokkan melodi, dsb. Padaa bagian selanjutnya, feature-feature penting dari melodi didapatkan dari studi literatur (dari (13) (14) (15) (16) (17)) akan dibahas satu persatu. Deretan nada membentuk melodi dapat dipandang sebagai nadaa dalam dua dimensi, dimensi pitch dan feature dari melodi. Pada pembuatan melodi, waktu, sebagaimana oleh karenanya disebut juga sebagai temporal art (10). Berdasarkan dua dimensi melodi tersebut, feature-feature tersebut dikelompokkan menjadi empat kelompok feature, sebagai berikut: 1. Pitch feature, yaitu feature hanya dilihat dari dimensi pitch dari melodi. 2. Time feature, yaitu feature hanya dilihat dari dimensi waktu dari melodi. 3. Pitch-time feature, yaitu feature dilihat dari kedua dimensi melodi secara bersamaan. 4. Feature lainnya, yaitu feature-feature khusus dapat diamati dari aspek lain melodi, selain pitch dan time Pitch Feature Feature-feature termasuk pada Pitch feature mengabaikan sama sekali informasi waktu. Jadi, sebuah melodi dianggap sebagai satu kumpulan nada, tanpa informasi keterurutan, kemunculan, dsb. Pitch Absolut Feature paling primitif dari nada-nada membentuk suatu adalah nilai pitch dari seluruh nada pembentuk melodi tersebut. Terdapat dua besaran pitch dapat digunakan, yaitu frekuensi nada atau nilai MIDI dari pitch tersebut. Dari feature ini, dapat didefinisikan atau diekstraksi adalah: range dari pitch (nilai maksimum dan minimum pitch), rata-rata, titik tengah, standar deviasi, dan hasil pengolahan statistik lainnya. Pitch Class Pada, nada-nada dikelompokkan ke dalam oktaf-oktaf (10). Pembagian oktaf ini dapat terlihat dengan jelas pada papan alat jenis keyboard (lihat Gambar 6). Setiap nada memiliki nada bersesuaian dengannya pada oktaf lebih tinggi maupun lebih rendah. Satu nada dan pasangannya pada oktaf lain memiliki rasa harmoni sama. Oleh karena itu, nama diberikan kepada setiap nada selalu berulang pada setiap oktaf. Sebagai contoh, salah satu nama nada sering dipakai adalah: C-D-E-F-G-A-B-C -D -E -... nada C diulang lagi setelah satu oktaf. Terlihat bahwa nada telah lewat. Setiap nada sama pada seluruh oktaf dikatakan mempunyai pitch class sama, walaupun absolute pitch dimiliki masing- masing nada berbeda. Pitch class inilah menjadi feature, dengan mengabaikan informasi oktaf dari setiap nada, dengan berdasar pada kesamaan rasa harmoni antara nada-nada dalam satu pitch class. Nada Dasar dan Tonality Feature ini berkaitan dengann tangga nada digunakan pada melodi. Nada dasar adalah dasar nada acuan pada tangga nada, sedangkan tonality berkenaan dengan mayor atau minornya tangga nada tersebut. Pada pembuatan melodi, tangga nada ini berpengaruh pada pilihan nada-nada penyusun melodi. Pada pengenalan melodi, feature ini dapat diekstrakk dengan menggunakan tonal histogram seperti pada (17) Time Feature Aspek waktu sama sekali diabaikan pada pitch feature. Pada time feature ini, diabaikan adalah pitch dari nada-nada penyusun melodi. Feature pada kelompok inii hanya berurusan dengan urutan nada, durasi nada, ditambah dengan istirahat. Durasi Nada Gambar 6 Papan Keyboard Feature paling sederhana dari kelompok ini adalah durasi nada. Durasi setiap nada dikumpulkan, kemudian diukur nilai statistiknya: durasi paling panjang, paling pendek, rata-rata, standar deviasi, dsb. Harus diingat bahwa durasi semua nada terpengaruh 4

5 oleh tempo dari melodi. Sehingga, durasi digunakan bisa berupa durasi absolut atau durasi relatif. Durasi absolut dihitung berdasarkan waktu sebenarnya, yaitu dengan menerjemahkan durasi nada dengan menggunakan informasi tempo. Ukuran durasi ini seperti besaran ukuran waktu, yaitu detik. Kelemahan utama dari pendekatan absolut ini adalah hilangnya hubungan durasi tersebut dengan ketukan. Durasi relatif mengukur durasi relatif terhadap ketukan, yaitu seberapa panjang durasi nada relatif terhadap ketukan. Kelemahan utamanya terletak pada ketergantungannya pada ketukan. Nilai setiap ketukan (berdasarkan waktu absolut) bisa panjang, bisa pendek, sehingga jika durasi relatif ini dipakai, maka informasi tempo harus juga diperhitungkan secara terpisah. Tempo Tempo adalah salah satu feature sangat berpengaruh ke tema diusung oleh melodi. Seperti feature-feature sebelumnya, feature ini dapat diukur maksimum dari tempo, minimum, rata-rata, dsb. Artikulasi Melodi dapat dimainkan dengan banyak cara, bisa legato (mulus, bersambung), marcato (jelas), staccato (terpisah), dan sebagainya (10). Cara memainkan ini disebut artikulasi (articulation). Artikulasi ini terkait dengan timing antara satu nada dengan nada berikutnya. Pada melodi legato, nada baru berhenti dibunyikan setelah nada berikutnya mulai berbunyi, atau tepat menyambung dengan nada sebelumnya. Pada marcato satu nada dengan nada berikutnya tidak tersambungkan. Sedangkan pada staccato setiap nada dimainkan terpisah jauh satu sama lain, sehingga terdengar meloncat-loncat (lihat Gambar 7). Ritme Gambar 7 (a) Legato, (b) Marcato dan (c) Staccato Durasi nada-nada merangkai melodi serta istirahat di antara nada-nada tersebut tidaklah dipilih secara acak. Pola durasi dan waktu kemunculan nada inilah disebut dengan ritme. Pola ritmis ini adalah salah satu aspek membuat melodi tidak membosankan. Bakan saja jika dalam suatu melodi, nadanada ditempatkan dalam jarak sama, dengan durasi sama tanpa jeda, niscaya melodi tersebut akan menjadi melodi membosankan Pitch-Time Feature Pada dua bagian sebelumnya, masing-masing dari dimensi pitch dan dimensi waktu dari melodi dibahas tersendiri. Padahal pada satu melodi, kedua dimensi tersebut tidak bisa dipisahkan. Bagian ini membahas featurefeature bisa diturunkan dari gabungan keduanya. Interval pitch Interval didefinisikan sebagai jarak pitch antar dua nada berurutan. Terdapat dua cara mengukur interval, perbedaannya hanya terletak pada pengikutsertaan durasi. Cara pertama, durasi diabaikan, informasi waktu dipergunakan hanya urutan kemunculan nada. Cara kedua, nilai durasi diperhitungkan, sehingga interval pitch akan berbentuk vektor. Seperti telah disinggung sebelumnya, interval dipilih pada satu melodi akan Deretan naik/turun Melodi pada awalnya dibuat untuk dinyanyikan. Oleh karena itu, banyak dijumpai runtutan atau deretan nada memiliki interval kecil sama pada melodi, baik runtutan nada naik, maupun turun. Runtutan nada ini berpengaruh pada melodi secara keseluruhan. Hal dapat diukur pada feature ini adalah jumlah nada ada pada setiap deretan ada di melodi, interval pada deretan tersebut, dan banyaknya jumlah deretan naik dan turun. Persentase durasi naik/turun Feature ini mengukur berapa persentase dari interval naik, turun dan datar dari semua interval ada pada melodi. Pergerakan melodi Sebuah melodi naik dan turun perlahanlahan, dengan perbedaan nada tidak terlalu ekstrim antara satu not dengan not setelahnya, disebut melodi conjunct. Melodi seperti itu disebut juga melodi bergerak secara scalar atau melangkah. Sedangkan melodi bergerak secara cepat naik atau turun, dengan interval besar 5

6 antara satu not dengan not berikutnya, disebu melodi disjunct. Melodi tersebut disebut juga melodi melompat. Kebanyakan melodi adalah gabungan antara gerakan conjunct dan disjunct (lihat Gambar 8) Gambar 8 Melodi conjunct, disjunct dan gabungan. Timbre Tidak semua aspek pada melodi tercakup oleh dua dimensi pitch dan waktu. Terdapat aspek lain dapat menjadi featuree mungkin lebih berguna dibandingkan dengan feature- feature dari dimensi pitch maupun waktu. Setiap suara dihasilkan oleh instrumen berbeda memiliki karakteristik berbeda, terutama dari sisi timbre(warna suara). Timbre inilah membuat suara piano dapat dibedakan dari suara biola, suara flute dari terompet, dsb. Intensity Feature Lainnya Intensity atau disebut juga loudness adalah tingkat kekerasan dari nada. Pada - pop maupun rock, dalam satu lagu relatif intensity dari nada-nadanya tidak berubah. Sedangkan pada - klasik, perubahan intensity sangat umum ditemukan. 5. Kesimpulan Melodi adalah elemen dasar dari. Sebagian feature-feature sebagai berikut: penting dari melodi adalah 1. Pitch a. Absolute pitch b. Pitch class c. Nada dasar dan Tonality 2. Time a. Durasi nada b. Tempo c. Artikulasi d. Ritme 3. Pitch-Time a. Interval pitch b. Deretan naik/turun c. Persentase durasi naik/turun d. Pergerakan melodi 4. Lainnya a. Instrumen b. Loudness 6. Daftar Referensi 1. Suite Elements of Music: Melody. [Online] Januari _music/ Sadie, Stanley. The Grove Concise Dictionary of Music. New York : Macmillan, ISBN New York City Opera Education. Glossary. [Online] 4. LearnPiano..tv. Learn Piano Glossary. [Online] /glossary.php.. 5. Schmidt-Jones, Catherine. Melody. Connexions. [Online] Mei Princeton. WordNet: Melody. WordNet. [Online] Princeton. /perl/webwn?s=m elody. 7. Taylor, Eric. The AB Guide to Music Theory. Londonn : The Associated Board of the Royal Schools of Music (Publishing) Ltd, Vol. II. ISBN Research Machines. Melody (music) - Hutchinson encyclopedia article about Melody (music). The Free Dictionary. [Online] Helicon Publishing. ). 9. Butterworth, Anna. Harmony in Practice. London : The Associated Board of the Royal Schools of Music, ISBN Jones, George Thaddeus. Music Theory: The Fundamental Concepts of Tonal Music Including Notation, Terminology and Harmony. New York : Barnes & Noble Books, ISBN SongTapper. SongTapper - Find music by tapping the rhythm of the song's melody. SongTapper. [Online] Pohle, Tim, Pampalk, Elias dan Widmer, Gerhard. Evaluation of Frequently User Audio Features for Classification of Music Into Perceptual Categories. [Online]

7 BMI_2005.pdf. 13. DiPaula, Steve dan Arya, Ali. Affective Communication Remapping in MusicFace System. [Online] df. 14. Li, Ming dan Sleep, Ronan. Improving Melody Classification by Discriminant Feature Extraction and Fusion. ISMIR [Online] page-238-paper123.pdf Melody Classification Using A Similarity Metric Based on Kolmogorov Complexity. [Online] /scm04actes/P22.pdf. 16. Rizo, David, et al. A Pattern Recognition Approach for Melody Track Selection in MIDI File. ISMIR [Online] _Paper.pdf. 17. Uitdenbogerd, A. L. Music Retrieval using Symbolic, Audio and Preference-based Techniques. [Online]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan topik kajian. Pada bab ini dipaparkan seputar perkembangan keilmuan dan hasil penelitian sebelumnya untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN BAB III ANALISIS PERMASALAHAN Bab ini menjabarkan proses analisis serta hasil yang didapatkan pada tahap analisis. Pertama, analisis mengenai pembagian mood untuk menentukan bagaimana melodi dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

Studi Automatic Generator Melodi Berdasarkan Parameter Mood Tertentu

Studi Automatic Generator Melodi Berdasarkan Parameter Mood Tertentu Studi Automatic Generator Melodi Berdasarkan Parameter Mood Tertentu PROPOSAL TESIS oleh: Ali Akbar / 23507042 PROGRAM STUDI MAGISTER INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Musik adalah seni, hiburan, dan aktivitas manusia yang melibatkan suara-suara yang teratur [KLE07]. Istilah musik juga digunakan untuk mengacu pada permainan musik,

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN GENERATOR MELODI

BAB IV RANCANGAN GENERATOR MELODI BAB IV RANCANGAN GENERATOR MELODI Bab ini menjabarkan proses perancangan sistem generator melodi beserta hasilnya. Pertama, dibahas mengenai analisis skema dasar umum sistem untuk menyusun melodi dari

Lebih terperinci

TESIS ALI AKBAR NIM : (Program Studi Informatika)

TESIS ALI AKBAR NIM : (Program Studi Informatika) STUDI AUTOMATIC GENERATOR MELODI BERDASARKAN PARAMETER MOOD TERTENTU TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh ALI AKBAR NIM : 23507042

Lebih terperinci

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo Unsur- Unsur Musik Unsur Musik Bunyi Irama Notasi Melodi Harmoni Tonalitas Tekstur Gaya musik Pitch Dinamika Timbre Beat Birama Tempo Musik adalah bagian dari bunyi, namun bunyi dalam musik berbeda dengan

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. GLOSSARIUM Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord. Appoggiatura, not hiasan yang ditambahkan sebelum not utama Augmentasi adalah salah satu tekstur

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia secara umum adalah karya musik yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk yang sudah lazim. 1 Fantasia adalah istilah yang diambil pada zaman Renaisans untuk komposisi

Lebih terperinci

Aplikasi Tree Dalam Penulisan Notasi Musik Dengan Notasi Angka yang Disederhanakan

Aplikasi Tree Dalam Penulisan Notasi Musik Dengan Notasi Angka yang Disederhanakan Aplikasi Tree Dalam Penulisan Notasi Musik Dengan Notasi Angka yang Disederhanakan Ecko Fernando Manalu Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan seni pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci

GLOSSARIUM. Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu.

GLOSSARIUM. Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu. GLOSSARIUM Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu. Alliteration, yaitu teknik pengulangan bunyi awal yang sama secara berturutturut. Ambitus (range ),

Lebih terperinci

APLIKASI TEKNIK JATHIS DALAM KOMPOSISI MUSIK BERJUDUL SUNYI UNTUK FORMAT QUINTET

APLIKASI TEKNIK JATHIS DALAM KOMPOSISI MUSIK BERJUDUL SUNYI UNTUK FORMAT QUINTET JURNAL APLIKASI TEKNIK JATHIS DALAM KOMPOSISI MUSIK BERJUDUL SUNYI UNTUK FORMAT QUINTET TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Abraham Anton Febrindo Luwiga NIM. 1211864013 Semester Gasal 2017/2018

Lebih terperinci

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika

Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Penerapan akor pokok dalam tangga nada mayor 1# - 7# pada pianika Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik FBS UNP pada tanggal 9 Juli 2010 Oleh: Syeilendra JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU

CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU CARA MUDAH MENENTUKAN AKOR SUATU LAGU Abstrak Akor adalah unsur pokok dalam mengiringi lagu karena akor akan menjadi patokan untuk menentukan nada-nada yang akan dimainkan oleh instrumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Proses penyusunan komposisi dan analisis bentuk struktur komposisi musik program Bermain Layang-layang untuk kuartet gesek dan piano. A. Proses Penyusunan Komposisi Komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik adalah salah satu seni yang mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Kegiatan pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Penggunaan strategi dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dibuktikan dengan adanya musik pada Quadrivium, kurikulum Phytagorean

BAB I PENDAHULUAN. ini dibuktikan dengan adanya musik pada Quadrivium, kurikulum Phytagorean BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Musik pada masa Yunani kuno merupakan bagian dari kajian matematika. Hal ini dibuktikan dengan adanya musik pada Quadrivium, kurikulum Phytagorean School (Beer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pelaku seni khususnya dibidang seni musik, baik sebagai seorang seorang pengajar, praktisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. MIDI (Musical Intrument Digital Interface) adalah protokol yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. MIDI (Musical Intrument Digital Interface) adalah protokol yang memungkinkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang MIDI (Musical Intrument Digital Interface) adalah protokol yang memungkinkan alat musik elektronik dan perangkat lunak komputer untuk berkomunikasi. Isi file MIDI dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni musik merupakan salah satu media atau sarana dalam mengekspresikan diri. Manusia menggunakan bunyi melalui suara manusia atau melalui ragam alat musik. Instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan Secara umum, rencana dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan (Ambarjaya, 2012:84).

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA Komposisi Sonata Piano Berdasarkan tiga lagu dolanan Jawa Tengah yaitu Gundul-gundul Pacul, Cublak-Cublak Suweng, dan Suwe Ora Jamu, untuk piano tunggal terdapat tiga movement, antara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi My Son My Hero yang terinspirasi oleh kehadiran Giorgio, anak penulis ini, akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia (Banoe, 2003: 288). Musik

Lebih terperinci

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah

Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah Bentuk Musik Variasi Pada Karya Musik Hom Pim Pah Oleh: Inggit Erlianto/092134250 Dosen Pembimbing: Agus Suwahyono S.Sn, M.Pd. Abstrak Karya musik Hompimpah merupakan karya musik yang diciptakan untuk

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan

Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan Hal 1 dari Tatap Muka Ke- : 1 Kompetensi Dasar : 1. mampu mendeskripsikan tentang sumber-sumber bunyi 2. mampu mendeskripsikan tentang penalaan : Mampu mendeskripsikan tentang dasar-dasar akustik, proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Konsep Penyusunan Komposisi Fantasia in C Major ini dibagi menjadi 3 lagu, yaitu Movement 1, Movement 2, dan Movement 3. Ketiga bagian lagu ini dimainkan dengan format Combo

Lebih terperinci

Harmony IV. Modal Approach

Harmony IV. Modal Approach Harmony IV Modal Approach Setelah mempelajari Orkestrasi sekarang kita kembali lagi pada persoalan Kord & Progresi. Pelajaran Harmoni yang sudah kita lalui pada bagian awal tadi sudah membahas banyak hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik sebagai hasil karya manusia dalam bentuk bunyi memiliki fungsi untuk menghibur atau untuk memenuhi kepuasan batin. Ketika berbicara tentang komposisi musik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Suita Dalam Tangga Nada C Major Komposisi Musik untuk Trio Gitar ini merupakan komposisi yang menggunakan struktur dan karakter dari suita barok

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi BAB III ANALISIS BENTUK LAGU Wonderful Slippery Thing adalah salah satu karya Guthrie Govan dari album Erotic Cakes yang dirilis pada 1 januari 2006 oleh label sornford records, direkam di Headroom studios

Lebih terperinci

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY.

Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si dan Dr. Ayu Niza Machfauzia, M.Pd. dan Pendidikan Seni Musik FBS UNY. Aransemen Musik Anak Secara Kreatif dengan Canon Progresi Akor, Filler Melodi, Iringan Ostinato dan Pembelajaran Ekspresi Musik Secara Kreatif Melalui Progresi Akor Oleh: Dr. A. M. Susilo Pradoko, M.Si

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS STRUKTUR DAN TEKNIK PERMAINAN PIANO CONCERTO POUR LA MAIN GAUCHE EN RE MAJEUR KARYA MAURICE RAVEL RINGKASAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK

ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK ELEMEN-ELEMEN MUSIK & TEKNIK PERMAIN MUSIK Bagian Penting Dari Analisa Musik Dalam Permainan Drum dan Marching Band Oleh: Pujiwiyana PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA 2009 ELEMEN-ELEMEN MUSIK Pujiwiyana I.

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( ) ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET Oleh : Ulfa Ayunin (072134022) Dosen Pembimbing Karya Dosen Pembimbing Penulisan : Drs. Heri Murbiyantoro, S. Sn : Drs. Bambang Sugito,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Periode Romantik Musik adalah ilmu atau seni penyusunan nada atau suara diurutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan

Lebih terperinci

MENGENAL IRAMA 8 BEAT

MENGENAL IRAMA 8 BEAT MENGENAL IRAMA 8 BEAT Oleh: Drs. F DHANANG GURITNO, M.Sn WIDYAISWARA SENI MUSIK PPPPTK SENI DAN BUDAYA YOGYAKARTA ====================================================== Abstrak Pola ritme tertentu yang

Lebih terperinci

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU

ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU ANALISIS MUSIK CALEMPONG (LAGU MUARA TAKUI) DI KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR RIAU Sri Martini Guru SMP Negeri 2 Singingi srimartini173@gmail.com ABSTRAK Seni musik calempong Kampar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia seni musik, notasi merupakan salah satu komponen yang penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang dapat dimainkan kembali. Lagu-lagu

Lebih terperinci

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA

PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA PENERAPAN AKOR POKOK DALAM TANGGA NADA MAYOR 1# - 7# PADA PIANIKA Disajikan dalam seminar sehari Jurusan Pendidikan Sendratasik Pada Tanggal 9 Juli 2010 Oleh: SYEILENDRA JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach

BAB III ANALISIS REPERTOAR. A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach BAB III ANALISIS REPERTOAR A. French Suite No. 6 in E major, BWV 817 karya Johann Sebastian Bach 1. Analisis struktural Allemande Allemande merupakan sebuah tarian yang berasal dari Jerman Selatan. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Sonata Jazz Reggae merupakan komposisi penggabungan dari dua genre musik yaitu Jazz dan Reggae ysng disusun dalam bentuk Sonata dengan menggunakan

Lebih terperinci

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi

Lebih terperinci

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM Agustina Trifena Dame Saragih 1, Achmad Rizal 2, Rita Magdalena 3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Jl.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kronologis Terinspirasi oleh pengalaman penulis dalam menghadapi situasi saat kehilangan ayah dalam keluarga. Keluarga penulis terdiri dari ayah, ibu, dan empat orang anak. Bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran merupakan upaya yang diberikan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu hidup dan berkembang serta mampu meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Komposisi Keep On Dreaming terdiri dari tiga bagian yaitu Life Is Simple, Courage And Persistence, dan Dare To Dream Big. Komposisi ini dibuat untuk ansambel musik yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata musik berasal dari bahasa Yunani yaitu mousikē, 'seni Muses' yang berarti seni suara yang dapat menghasilkan komposisi yang seimbang melalui unsur-unsur yang terdapat

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, Digital Signal Processing (DSP) atau pemrosesan sinyal digital sudah banyak diterapkan di berbagai bidang karena data dalam bentuk digital

Lebih terperinci

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR

TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR TEORI DAN PENGGUNAAN AKOR BUKU PELAJARAN ILMU HARMONI (II) GUSTAV STRUBE Diterjemahkan oleh: A.Gathut Bintarto T., S.Sos., S.Sn., M.A. Dibiayai dari dana DIPA ISI Yogyakarta: No. 042.01.2.400980/ 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik jazz adalah salah satu ikon musik abad ke-20 yang lahir di Amerika Serikat, yang merupakan proses akulturasi unsur budaya Afrika (terutama Afrika Barat) dengan

Lebih terperinci

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo, Sebuah Karya Musik Pada Ujian Akhir Karya Musik Jurusan Sendratasik Tahun 2013 Oleh: Bobby Gunarso (092134246) Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

Musik Sebagai Iringan Gerak Tari. Oleh: Agus Untung Yulianta

Musik Sebagai Iringan Gerak Tari. Oleh: Agus Untung Yulianta Musik Sebagai Iringan Gerak Tari Oleh: Agus Untung Yulianta Pengertian Musik Musik merupakan perwujudan imitasi dari kehidupan alam, karena suara burung hong menurut bangsa China, dapat di tirukan menjadi

Lebih terperinci

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan

BAB III Analisis. Gambar III.1 Rancangan Pemrosesan BAB III Analisis Bab ini memuat analisis yang dilakukan dalam penulisan Tugas Akhir, berupa analisis terhadap rancangan pemrosesan, yang dibagi menjadi bagian Preprosesor, Algoritma Genetika, dan bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Experimen Pada dasarnya tahapan yang dilakukan pada proses pengambilan sampel dari database dan database query, secara keseluruhan menggunakan cara yang sama. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB ANALSS KOMPOSS Komposisi Kehilangan Ayah Sebuah musik program untuk Kuartet Gitar dalam bentuk Sonata, terdiri dari tiga movement yang saling berkaitan karena berdasarkan pada satu ide cerita yaitu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KARYA BAB III ANALISIS KARYA A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi Medini ini akan dibagi menjadi tiga movement dengan tiga karakter tempo yaitu Allegro-Andante-Allegro, yang terinspirasi dari perjalanan

Lebih terperinci

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra Oleh Fardian Mahaiswa Program Pascasarjana (S2) Institut Seni Indonesia Denpasar ABSTRAK Dalam bentuk musikal seperti lagu, penggunaan

Lebih terperinci

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1 1 Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa PROGRAM SEMESTER SENI RUPA Kompetensi Dasar Indikator Materi

Lebih terperinci

Membaca Suara dan Mendengar Tulisan

Membaca Suara dan Mendengar Tulisan Membaca Suara dan Mendengar Tulisan BAGI PEMAIN/ PENGAJAR MUSIK Oleh: S. Kari Hartaya ABSTRAK Musik adalah salah satu karya seni yang menggunakan suara sebagai medianya. Kepiawaian dalam menguasai serta

Lebih terperinci

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A) DESKRIPSI CIPTA LAGU AKU SIAP LOMBA VOKAL TUNGGAL TINGKAT SD SE-DIY DALAM RANGKA KEGIATAN WISATA KAMPUS Oleh : F. Xaveria Diah K. NIP : 19791222 200501 2 003 A. Pendahuluan Lagu ini dibuat dalam rangka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang dari pengambilan materi Tugas Akhir, tujuan maupun hasil yang diharapkan, ruang lingkup yang membatasi permasalahan yang dibahas,

Lebih terperinci

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik

MATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya, sangat banyak definisi yang menjelaskan tentang pengertian musik, namun pada dasarnya musik merupakan kumpulan beberapa bunyi yang tersusun sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1. Pendahuluan Kebutuhan akan aplikasi penunjang latihan menyanyi anggota VOM (Voice Of Maranatha) Ministry, maka berdasarkan permintaan anggota VOM (Voice Of Maranatha) Ministry,

Lebih terperinci

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan

Lebih terperinci

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN

TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN TUGAS PLPG PEMBUATAN MODUL PEMBELAJARAN Disusun oleh : JELLY EKO PURNOMO, S.Pd No Peserta 17046021710161 MODUL SENI BUDAYA 1 Materi Teknik membaca dan bernyanyi solmisasi partitur not angka secara unisono

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 1.1. Analisa Masalah 3.1.1. Analisa Algoritma Midi (Musical Instrument Digital Interface) merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan alat musik elektrik, komputer,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah salah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam bentuk bunyi-bunyian yang memiliki unsur-unsur melodi, irama, dan tempo. Musik juga merupakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB

PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB PERANCANGAN SISTEM PENGENALAN NADA TUNGGAL KEYBOARD (ORGEN) PADA PC BERBASIS MATLAB Supriansyah 1, Dr. Yeffry Handoko Putra, MT 2 1 Jurusan Teknik Komputer Unikom, 2 Jurusan Magister Sistem Informasi Unikom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada saat ini yang berangkat dari sebuah gaya eksperimental dengan konsep minimal namun hasil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Paduan Suara Choir atau paduan suara oleh M. Soeharto dijelaskan sebagai kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara berbeda di bawah pimpinan seorang dirigen. 1 Suara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Fantasia Fantasia (yang dikenal juga dengan sebutan Fantasie atau Phantasia) pada mulanya merupakan sebuah istilah yang diadopsi pada zaman Renaissance untuk menyebut suatu karya

Lebih terperinci

Sistem Tonjur untuk Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML

Sistem Tonjur untuk Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML Sistem Tonjur untuk Menentukan Pasangan Main Angklung ke Pemain dengan Memanfaatkan MusicXML Hafid Inggiantowi Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha no. 10 Bandung, 40132, Indonesia hafidinggiantowi@gmail.com

Lebih terperinci

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik Nama Kelas/No. Absen :. :. Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik MATERI : Nada dan Interval 1. Standar nada secara internasional ditetapkan nada a adalah... A. 400 Hz B. 220 Hz

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penciptaan Musik adalah pengungkapan gagasan melalui bunyi, yang unsur dasarnya berupa melodi, irama (ritmik), dan harmoni dengan unsur pendukung berupa gagasan, sifat

Lebih terperinci

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI

KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI KARYA BERMAIN DALAM TINJAUAN KOMPOSISI Oleh : Nama :Deo Febrianto (10020134226) Dosen Pembimbing : Moh. Sarjoko S.Sn, M.Pd ABSTRAK Ide awal mula seorang seniman dalam membuat karya musik salah satunya

Lebih terperinci

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013

Ear Training 2. Direktorat Pembinaan SMK 2013 ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kekuatan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik dan teknologi merupakan dua hal yang sulit dipisahkan dalam kehidupan manusia saat ini. Bahkan pada jaman ini, musik telah mencapai suatu era baru, yaitu

Lebih terperinci

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik

Makalah. Teori Dasar Musik. Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari. Riski Okta Mayasari. Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Makalah Teori Dasar Musik Dosen Pengampu: Pebrian Tarmizi,M.Pd Mata Kuliah : Seni Musik Disusun oleh kelompok 3 Riko Repliansyah Anisa Purnama Sari Fitri Ramadayanti Riski Okta Mayasari (A1G016091) Kelas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Suita Gambang Semarang untuk Kuartet Gitar dan Erhu merupakan komposisi yang menerapkan struktur suita modern, dimana tidak memiliki bentuk baku seperti yang ada pada suita barok.

Lebih terperinci

TRIK MEMBACA NOTASI BALOK

TRIK MEMBACA NOTASI BALOK Susah membaca notasi balok? Here some tips to help you in the practice! TRIK MEMBACA NOTASI BALOK Artikel Majalah Staccato (September 2012) Oleh: Jelia Megawati Heru sumber: majalah staccato edisi September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik tidak terlepas peranannya dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman musik yang berbeda-beda tergantung seberapa sering seseorang mendengar

Lebih terperinci

PITCH INTERVAL SINYAL SENANDUNG UNTUK PENCARIAN LAGU PADA TANGGA NADA PENTATONIS DAN DIATONIS TUGAS AKHIR

PITCH INTERVAL SINYAL SENANDUNG UNTUK PENCARIAN LAGU PADA TANGGA NADA PENTATONIS DAN DIATONIS TUGAS AKHIR PITCH INTERVAL SINYAL SENANDUNG UNTUK PENCARIAN LAGU PADA TANGGA NADA PENTATONIS DAN DIATONIS TUGAS AKHIR Sebagai Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN PIANO POP GRADE I DI RHYTHM STAR MUSIC SCHOOL JOGJA

PROSES PEMBELAJARAN PIANO POP GRADE I DI RHYTHM STAR MUSIC SCHOOL JOGJA PROSES PEMBELAJARAN PIANO POP GRADE I DI RHYTHM STAR MUSIC SCHOOL JOGJA TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Septa Agung Pratama NIM. 1111749013 Semester Gasal 2016/ 2017 JURUSAN MUSIK FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan musik dewasa ini semakin pesat, hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang semakin maju. Teknologi yang semakin maju tersebut digunakan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK LAGU ANAK-ANAK KARYA TITIEK PUSPA

KARAKTERISTIK LAGU ANAK-ANAK KARYA TITIEK PUSPA 376 Jurnal Pendidikan Seni Musik Volume 6, Nomor 6, Tahun 2017 KARAKTERISTIK LAGU ANAK-ANAK KARYA TITIEK PUSPA CHARACTERISTIC OF CHILDREN S SONGS BY TITIEK PUSPA Oleh: Hasniyah Nurrokhmah, Pendidikan Seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tahun 1812, untuk pertama kalinya seorang komponis berkebangsaan Irlandia, John Field mempergelarkan Nocturne no. 1-3 di St. Petersburg 1. Nocturne means a piece

Lebih terperinci

G L O S A R I 121 GLOSARI

G L O S A R I 121 GLOSARI G L O S A R I 121 GLOSARI aerofon (aerophone) : jenis alat musik yang sumber getar utamanya adalah udara, contohnya: suling, serunai, klarinet. akord : paduan beberapa nada yang dibunyikan pada waktu bersamaan

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND

TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND TEKNIK PERMAINAN PIANO PADA BAGIAN SONATA DALAM KARYA MUSIK JOURNEY TO THE SECRET ISLAND Oleh : Adelia Dosen Pembimbing : Drs. Heri Murbiyantoro, M.Pd Abstrak Karya musik Journey To Iceland adalah sebuah

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SENI MUSIK NON KLASIK No (IPK) I.1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

Lebih terperinci

Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore

Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore Nicholas Rio - 13510024 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK PIZZICATO PADA FANTASIA No. 2 UNTUK SOLO BIOLA KARYA BUDHI NGURAH

PENERAPAN TEKNIK PIZZICATO PADA FANTASIA No. 2 UNTUK SOLO BIOLA KARYA BUDHI NGURAH PENERAPAN TEKNIK PIZZICATO PADA FANTASIA No. 2 UNTUK SOLO BIOLA KARYA BUDHI NGURAH TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh : Adi Bimo Wicaksono NIM 0811228013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN PIANO DASAR PADA ANAK AUTIS MELALUI METODE MEMORY SINGING, HEARING, READING,

PEMBELAJARAN PIANO DASAR PADA ANAK AUTIS MELALUI METODE MEMORY SINGING, HEARING, READING, PEMBELAJARAN PIANO DASAR PADA ANAK AUTIS MELALUI METODE MEMORY SINGING, HEARING, READING, DAN FINGERDRILL DI SEKOLAH HARAPAN BUNDA Oleh: Tirza Aprillivia Wulandari Mahasiswa Jurusan Sendratasik FBS UNESA

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL. Ivanna K. Timotius, Adhi Prayogo

SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL. Ivanna K. Timotius, Adhi Prayogo SISTEM PENGENALAN CHORD PADA FILE MUSIK DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN PITCH CLASS PROFILES DAN HIDDEN MARKOV MODEL Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Program Studi Teknik Elektro, Universitas Kristen

Lebih terperinci