BAB III KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 31 BAB III KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Belajar 1. Pengertian Belajar Kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang malaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. 37 Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. 38 Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut: Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu Ciri-ciri umum belajar a. Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja. Aktivitas menunjukkan pada keaktifan seseorang dalam 37 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,2009 h Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2009, h. 6 31

2 32 melakukan sesuatu kegiatan tertentu, baik pada aspek-aspek jasmaniah maupun aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. b. Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini dapat berupa manusia atau obyek-obyek lain yang memungkinkan individu memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman atau pengetahuan baru maupun sesuatu yang pernah diperoleh atau ditemukan sebelumnya akan tetapi menimbulkan perhatian kembali bagi individu tersebut sehingga memungkinkan terjadinya interaksi. Adanya interaksi individu dengan lingkungan ini mendorong seseorang untuk lebih intensif meningkatkan keaktifan jasmaniah maupun mentalnya guna mendalami sesuatu yang menjadi perhatian. c. Hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku, merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan suatu perubahan yang dapat diamati. Perubahan-perubahan yang dapat diamati kebanyakan berkenaan dengan perubahan aspek-aspek motorik. 40 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar: 1. Faktor raw input (yakni murid/anak itu sendiri) dimana anak-anak memiliki kondisi yang berbeda-beda dalam: 40 Ibid, h

3 33 a. Kondisi fisiologi Secara umum kondisi fisiologi, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan capai, tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau tangannya (karena ini akan mengganggu kondisi dan fisiologi), dan sebagainya, akan sangat membantu ternyata kemampuan belajarnya berada dibawah anakanak yang tidak kekurangan gizi, sebab mereka yang kekurangan gizi biasanya cenderung cepat lelah, capai, mudah mengantuk dan akhirnya tidak mudah dalam menerima pelajaran. b. Kondisi psikologis Kondisi psikologis yang mempengaruhi hasil belajar siswa meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuankemampuan kognitif. 2. Faktor environmental input (yakni faktor lingkungan), baik itu lingkungan alami maupun lingkungan sosial. 3. Faktor instrumen input, yakni di dalamnya antara lain terdiri dari: a. Kurikulum b. Program/bahan ajar c. Sarana dan fasilitas d. Guru (tenaga pengajar) Abu Ahmadi dan Joko Prasetya, Strategi Belajar Mengajar (SBM), Bandung: Pustaka Setia, 1997, h. 103

4 34 B. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk menigkatkan prtisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang sangat bermanfaat bagi kehidupan diluar sekolah. 42 Kooperatif terjadi jika siswa dapat mencapai tujuan mereka hanya jika siswa lain dengan siapa mereka bekerja sama mencapai tujuan tersebut. Tujuan-tujuan pembelajaran ini mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman dan pengembangan keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul daalm membantu siswa memahami konsepkonsep yang sulit, dan membantu siswa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis. Pembelajaran kooperatif dapat memberiakan keuntungan baik pada 42 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,... h. 58.

5 35 siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. 43 Pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap penerimaan yang luas terhadap keragaman ras, budaya dan agama, strata sosial, kemampuan dan ketidakmampuan. Pemeblajaran koopertaif memberiakn peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain. Keterampilan sosial atau kooperatif berkembang secara signifikan dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif sangat tepat digunakan untuk melatihkan ketrampilan-ketrampilan kerja sama dan kolaborrasi, dan juga ketrampilan-ketrampilan tanya jawab. 44 Johnson (1994) dan Sutton (1992) mengemukakan bahwa terdapat lima unsur penting dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1. Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. 2. Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. 3. Tanggung jawab individual. 4. Keterampilan interpesonal dan kelompok kecil. 5. Proses kelompok Ibid, h Ibid, h Ibid, h. 61

6 36 Model pembelajaran kooperatif mengandung prinsip-prinsip yang membedakan dengan model pembelajaran lainnya. Konsep utama dari balajar kooperatif menurut Slavin (1995), adalah sebagai berikut. 1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan. 2. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini berfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain. 3. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telam membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa konstribusi semua anggota kelompok sangat bernilai. 46 Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi pelajaranya. 2. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3. Anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbedabeda. 46 Ibid, h. 62.

7 37 4. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu. 47 Tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Fase Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Fase-2 Menyajikan informasi Tingkah Laku Guru Guru menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Guru menjelaskan kepada siswa Fase-3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompokkelompok belajar pada saat menerka mengerjakan tugas mereka. Press, 2001, h.6 47 Muslim Ibrahim, Model Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Unesa-University

8 38 Guru mengevaluasi hasil belajar Fase-5 Evaluasi tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase-6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) timbul dari penelitian tentang cooperative learning dan wait time. Pendekatan deskripsi disini, yang awalnya dikembangkan oleh Frank Lyman (1985) dan rekan-rekannya di University of Maryland adalah cara efektifuntuk mengubah pola wacana dalam kelas. Pendekatan ini menantang asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi perlu dilakukan dalam setting seluruh kelompok, dan memiliki prosedur-prosedur built-in untuk memberikan lebih banyak waktu kepada siswa untuk berpikir, untuk merespon, dan untuk saling membantu. 48 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) memberikan waktu kepada siswa untuk berfikir dan merespon serta saling 48 Richard I. Arends, Learning to Teach Belajar untuk Mengajar, h. 15.

9 39 membantu yang lain. Tipe Think-Pair-Share (TPS) digunakan untuk mengajar isi akademik atau untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi tertentu. Guru menciptakan interaksi yang dapat mendorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, besikap mandiri, dan ingin maju. Guru memberi informasi, hanya informasi yang mendasar saja, sebagai dasar pijakan bagi anak didik dalam mencari dan menemukan sendiri informasi lainnya. Atau guru menjelaskan materi dan mengaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan anak sehingga memudahkan mereka menanggapi dan memahami pengalaman yang baru bahkan membuat anak didik mudah memusatkan perhatian Tahapan-tahapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair- Share (TPS) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut: Tahap 1 : Think (berpikir), guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut secara mandiri untuk beberapa saat. Tahap 2 : Pairing (berpasangan), guru meminta siswa yang lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama. Interaksi pada tahap ini diharapkan dapat berbagi jawaban jika telah diajukan suatu pertanyaan atau berbagi ide jika suatu ) (online

10 40 persoalan khusus telah diidentifikasi. Biasanya guru memberikan waktu beberapa menit untuk berpasangan. Tahap 3 : Sharing (berbagi), pada tahap akhir, guru meminta pasangan untuk berbagi kepada seluruh kelas tentang apa yang telah mereka bicarakan. Ini efektif dilakukan dengan cara bergiliran pasangan demi pasangan dan dilanjutkan sampai sekitar seperempat pasangan telah mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan apa yang mereka dapatkan. 3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair- Share (TPS) - Guru menyampaikan topik inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai. - Siswa diminta untuk berpikir tentang topik materi/permasalahan yang disampaikan guru secara individual. - Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikiran masing-masing tentang topiknya tadi. - Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok pasangan mengemukakan hasil diskusinya untuk berbagi jawaban (Share) dengan seluruh siswa dikelas. - Berawal dari kegiatan tersebut mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa.

11 41 - Guru memberikan kesimpulan - Penutup Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Model Pembelajaran kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) memiliki kelebihan, yaitu: a. Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaanpertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan. b. Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah. c. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari dua orang. d. Meungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran. 51 Model pembelajaran koopertif Tipe Think-Pair-Share (TPS) juga memiliki kekurangan, yaitu: a. Terkadang hanya beberapa siswa yang aktif dalam kelompok. 50 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Predana Media Group, 2009, h (online 20 februari 2011)

12 42 b. Kendala teknis, misalnya masalah tempat duduk kadang sulit atau kurang mendukung untuk diatur kegiatan kelompok. c. Memakan waktu yang cukup lama. D. Usaha dan Energi 1. Usaha Hal yang paling sederhana adalah apabila gaya F konstan dan partikel bergerak sepanjang garis lurus dalam arah gaya tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gaya pada partikel didefinisikan sebagai perkalian antara besar gaya F dan perpindahan s yang ditempuh oleh partikel dalam geraknya. 52 awal akhir F Gambar 3.1 Gaya F searah dengan perpindahan s s Secara matematis dituliskan : W = F. s 52 Mohamad Ishaq, FISIKA Dasar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007, h. 174

13 43 Keterangan : W : usaha (J) F : Gaya (N) s : Perpindahan (m) 53 Gaya konstan yang bekerja pada partikel tidak searah dengan gerak bendanya, maka usaha yang dilakukan oleh gaya benda didefinisikan sebagai perkalian antara komponen gaya sepanjang garis gerak dengan perpindahan s yang ditempuh benda sepanjang garis tersebut. Sebagaimana gambar 3.2 dibawah ini. awal F akhir θ F cos θ s Gambar 3.2 Gaya F membentuk sudut θ searah dengan perpindahan s Secara matematis dirumuskan sebagai berikut : 54 W = F cos θ s Satuan usaha dalam SI adalah 1 newton-meter dan disebut 1 Joule (disingkat J). Dalam sistem British satuan usaha adalah pon-kaki (foot- 53 Marthen Kanginan, IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII,Jakarta: Erlangga, 2002, h Mohamad Ishaq, FISIKA Dasar,... h. 174

14 44 pound) 55. Dalam sistem cgs satuan usaha adalah 1 dyne-centimeter dan disebut 1 erg. 1 joule = 10 7 erg = 0,7376 pon kaki. Hubungan antara Usaha, Gaya, dan Perpindahan Usaha dalam kehidupan sahari-hari identik dengan kemampuan untuk meraih sesuatu. Misalnya, usaha untuk bisa naik kelas atau usaha untuk medapatkan nilai yang baik. Usaha dalam fisika didefinisikan usaha yang dilakukan oleh suatu gaya adalah hasil kali antara gaya yang segaris dengan perpindahan dengan besarnya perpindahan. 56 Besar usaha yang dilakukan benda dirumuskan : W = gaya perpindahan benda dalam arah gaya W = F. s Macam-macam Usaha Usaha yang dilakukan oleh sebuah gaya bisa bernilai positif, negatif, nol. Selain itu, bisa juga dilakukan oleh beberapa gaya sekaligus. 1) Usaha Bernilai Positif Usaha bernilai positif apabila usaha dilakukan oleh gaya yang searah dengan arah perpindahannya. Usaha positif dapat menyebabkan benda yang diam menjadi bergerak Ibid, h Supiyanto, Fisika Jilid 2 untuk SMA/MA kelas XI, Jakarta: Phibeta, h Sumarwan, dkk, IPA SMP untuk kelas VIII, Jakarta: Erlangga, 2007, h. 42

15 45 Gambar 3. 3 usaha dilakukan oleh gaya searah dengan perpindahan 2) Usaha Bernilai Negatif Usaha bernilai negatif apabila gaya yang diberikan bernilai negatif (perpindahan benda bernilai negatif). 58 Usaha bernilai negatif dilakukan oleh gaya gesekan. Hal ini disebabkan arah gaya gesekan selalu berlawanan dengan arah perpindahan benda. 59 Arah perpindahan benda F f g F s Gambar 3.4 Usaha bernilai negatif Usaha yang dilakukan gaya yang berlawanan arah dengan perpindahan, yaitu: W = Fs 58 Sumarwan, dkk, IPA SMP untuk kelas VIII,... h Widagdo Mangunwiyoto Harjono, Pokok-pokok Fisika SMP untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga, 2004, h. 26

16 46 3) Usaha bernilai nol Usaha bernilai nol terjadi bila arah gaya tegak lurus terhadap arah perpindahan benda. Usaha bernilai nol terjadi ketika seseorang menahan buku dengan tanganya. Gaya ke atas yang dilakukan oleh tangan orang itu untuk menahan berat buku tidak melakukan usaha. Hal itu disebabkan gaya yang diberikan oleh tangan tidak menyebabkan buku perpindahan ke atas. Usaha bernilai nol juga terjadi apabila gaya yang diberikan pada benda tidak menyebabkan benda berpindah tempat. Misalnya orang mendorong tembok atau kereta api. 60 Gambar 3.5 Usaha Bernilai nol F θ F = F cos θ w s = 0 Gambar 3. 5 usaha dilakukan oleh gaya tanpa menimbulkan perpindahan 60 Ibid, h. 27

17 47 Usaha yang dilakukan oleh gaya tanpa menimbulkan perpindahan, yaitu: W = 0 4) Usaha bersama Usaha bersama adalah usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya pada sebuah benda. 61 Arah gaya yang bekerja pada benda bisa saja sama, tapi bisa juga berbeda. Gambar 3.6 Usaha Bersama Suatu benda bekerja beberapa (n) gaya searah, yang masing-masing melakukan usaha sebesar W 1, W 2, W 3,..., W n. Usaha total gaya-gaya ini sama dengan jumlah semua usaha yang dilakukan oleh tiap gaya sehingga dapat ditulis rumus: 62 W = W + W + W + + W 2. Energi Energi berasal dari bahasa Yunani Energia yang berarti kegiatan atau aktivitas. Kata ini terdiri dari dari en (dalam) dan ergon (kerja). Jadi, energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha/kerja. Dalam satuan SI 61 Ibid, h Sumarwan, dkk, IPA SMP untuk kelas VIII,... h. 43

18 48 energi dinyatakan dalam Joule (J). Satuan energi lainnya adalah Kalori (kal). James Presecott Joule menunjukkan hubungan antara kalori dan Joule, yaitu: 63 1 kalori = 4,2 joule atau 1 Joule = 0,24 kalori a. Bentuk-bentuk Energi Energi memiliki bentuk-bentuk yang beragam diantaranya : 1. Energi Kimia Energi kimia adalah energi yang terkandung di dalam makanan, tubuh, dan bahan bakar (batu bara, minyak, dan gas alam). Energi kimia yang terkandung dalam berbagai makanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 64 Tabel 3.2 Kandungan Energi Kimia dalam Berbagai Makanan No. Jenis Makanan Jumlah Energi dihasilkan 1. Ikan 300 kj 2. Susu kj 3. Roti yang diolesi mentega 500 kj 4. Telur 350 kj 5. Apel 170 kj 6. Wortel 85 kj Sumber : Sumarwan, IPA SMP untuk Kelas VIII, Jakarta:Erlangga, Saeful Karim, Belajar IPA: Membuka Cakrawala Alam Sekitar 2 untuk Kelas VIII, Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008, h Sumarwan, IPA SMP untuk kelas VIII,..., h. 47

19 49 2. Energi Listrik Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh muatan listrik yang bergerak melalui kabel. Sebagai contoh, lampu pijar dinyalakan dengan energi listrik yang ada dirumah. Gambar 3.7 Contoh Energi Kalor 3. Energi kalor Energi kalor adalah energi yang dihasilkan dari gerak internal partikel-partikel dalam suatu zat. Energi kalor dihasilkan pada saat air dipanaskan dan saat tangan digosok-gosok. Gambar 3.8 Contoh Energi Kalor 4. Energi Cahaya Energi cahaya adalah energi yang dihasilkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik. Sebagai contoh, lampu dapat menerangi ruang yang gelap karena memiliki cahaya. Energi cahaya dihasilkan oleh lampu, dan matahari.

20 50 Gambar 3.9 Contoh Energi Cahaya 5. Energi Otot Energi otot adalah energi yang dihasilkan oleh otot tubuh. Manusia dan hewan bisa menggerakkan organ tubuhnya untuk melakukan aktivitas karena memiliki energi otot. Gambar 3.10 Contoh Energi otot 6. Energi Bunyi Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran partikelpartikel udara disekitar sebuah sumber bunyi. Contohnya, bunyi bel listrik, bunyi orang berbicara, dan bunyi alat-alat musik. Gambar 3.11 bunyi dihasilkan gitar contoh energi bunyi

21 51 7. Energi Nuklir Energi nuklir adalah energi yang dihasilkan oleh reaksi inti dari bahan radioaktif. Energi nuklir ada dua jenis yaitu energi fusi (penggabunag inti atom) dan energi fisi (pembelahan inti atom). Energi nuklir bisa dimanfaatkan untuk sumber energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. 65 Gambar 3.12 Contoh energi nuklir 8. Energi Potensial Energi potensial adalah energi yang tersimpan didalam benda karena posisinya atau kedudukannya terhadap bidang acuan tertentu. Energi potensial terbagi menjadi dua macam, yaitu: a. Energi potensial pegas Energi potensial pegas timbul karena benda cenderung untuk tetap berada pada posisi semula. Contoh penerapan energi potensial pegas antara lain pada per (pegas), ketapel, dan busur anak panah Tim Abdi Guru, IPA Terpadu untuk SMP kelas VIII, Jakarta: Erlangga,2006, h.

22 52 Gambar 3.13 contoh Energi potensial pegas b. Energi potensial gravitasi Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya atau kedudukannya terhadap bidang acuan tertentu (misalnya lantai dan tanah). Contohnya buah mangga yang tergantung di pohonnya, dan perenang yang bersiap-siap terjun ke kolam renang, memiliki energi potensial gravitasi. 66 Gambar 3.14 contoh energi potensial gravitasi Menghitung energi potensial gravitasi Sebuah benda yang berada di ketinggian menyimpan energi potensial garvitasi. Pot bunga yang terletak di ambang jendela lantai dua sebuah gedung memiliki energi potensial gravitasi karena kedudukannya. 66 Sumarwan, IPA SMP untuk kelas VIII,... h. 49

23 53 Energi potensial yang tersimpan pada pot bunga tersebut berhubungan dengan jaraknya dari permukaan tanah. Pot bunga yang terletak pada lantai lima memiliki energi potensial lebih besar daripada pot bunga pada lantai dibawahnya, semakin tinggi kedudukannya, semakin besar energi potensialnya. Begitu pula denga berat pot itu, semakin berat pot bunga semakin besar energi potensialnya. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa besar energi potensial sebanding dengan berat benda dan sebanding dengan ketinggian benda itu. Apabila energi potensial dilambangkan E, berat benda dilambangkan w, dan ketinggian dilambangkan h, maka diperoleh rumus energi potensial : A h B Gambar 3.15 Energi potensial E = m. g. h

24 54 Di mana : m : massa benda (kg) g : percepatan gravitasi (m s ) E : Energi Potensial (Joule) w : berat benda (N) 9. Energi Kinetik Energi Kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena geraknya atau kelajuannya. a. Sebuah kaleng menjadi penyok ketika tertabrak mobil. Padahal kaleng tersebut tidak penyok ketika tertabrak sepeda meskipun kelajuan antara mobil dan sepeda sama besar. Mobil memiliki massa lebih besar daripada sepeda. Ini berarti pada kelajuan yang sama, energi yang dimiliki mobil lebih besar daripada energi yang dimiliki sepeda. Jadi, semakin besar massa suatu benda semakin besar energi kinetik yang dimilikinya. b. Tembok tidak roboh ketika tertabrak sebuah mobil dengan kelajuan yang tidak begitu besar. Akan tetapi, tembok tersebut roboh ketika tetabrak mobil yang sama dengan kelajuan yang lebih besar. Ini berarti dengan massa yang sama, mobil yang kelajuannya lebih besar memiliki energi kinetik yang lebih besar dibandingkan dengan energi yang dimiliki oleh mobil yang kelajuannya lebih kecil. Jadi, makin besar kelajuan suatu benda makin besar energi kinetik yang dimilikinya.

25 55 Contoh diatas, dapat disimpulkan bahwa energi kinetik sebanding dengan massa dan kelajuan suatu benda. Dari kesimpulan tersebut rumus energi kinetik dapat dituliskan sebagai berikut: E = 1 2 mv Keterangan : E k : Energi kinetik (Joule) m : massa benda (kg) v : kelajuan (m s) 10. Energi Mekanik Energi mekanik adalah energi yang berhubungan dengan gerak. Salah satu contoh yaitu pada air terjun. Pada air terjun terdapat energi potensial dan energi kinetik. Pada saat air berada pada kedudukan di atas, energi potensialnya paling besar dan energi kinetiknya terkecil. Ketika air turun, energi potensialnya berkurang berubah menjadi energi kinetik. Pada saat berada paling bawah, energi potensialnya terkecil, energi kinetiknya tebesar. Energi mekanik didefinisikan sebagai penjumlahan antara energi kinetik dan energi potensial. Energi mekanik selalu tetap besarnya. 67 b. Hukum Kekekalan Energi Sebuah batu dijatuhkan dari atas meja ke lantai. Ketika batu berada di atas meja, batu tersebut hanya memiliki energi potensial, maka seluruh energi yang dimiliki oleh batu tersebut berasal dari energi 67 Ibid. h. 48

26 56 potensial. Tetapi, ketika batu meluncur turun ke lantai maka batu memiliki potensial dan energi kinetik. Jumlah energi potensial dan energi kinetik batu ketika meluncur sama dengan energi potensial batu ketika berada di atas meja. Ketika batu tiba di lantai, muncul energi bunyi dan panas. Jumlah energi bunyi dan energi panas sama dengan jumlah energi potensial dan energi kinetik batu ketika sedang meluncur. Jadi, energi yang dimiliki benda sebelum dan sesudah terjadi perubahan energi adalah sama. Hal ini dikenal dengan nama hukum kekekalan energi. Hukum kekekalan energi dinyatakan dengan : Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan; energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. 68 Kecepatan bola yang dilemparkan ke atas semakin lama akan semakin berkurang. Semakin tinggi kedudukan bola, maka akan semakin kecil kecepatan bola tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa energi kinetik bola semakin kecil, sedangkan energi potensial bola semakin besar. Pada suatu saat bola mencapai kedudukan tertinggi dan selanjutnya bergerak jatuh. Pada kedudukan tertinggi, energi potensialnya maksimum, namun energi kinetiknya minimum, yaitu nol karena kecepatannya nol. Bola bergerak jatuh, kecepatannya bertambah dan tingginya berkurang. Dapat dikatakan bahwa energi kinetik bola bertambah sedangkan energi potensialnya berkurang. Jadi, pada saat bola 68 Saeful Karim,dkk, Belajar IPA Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk kelas VIII, Jakarta: Pusat perbukuan, Departemen Dinas Pendidikan, 2008, h. 192

27 57 dilemparkan ke atas telah terjadi semacam pertukaran energi antara energi kinetik dan energi potensial. A B Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h di atas tanah. Pada ketinggian itu benda memiliki Ep = mgh terhadap tanah. Pada awalnya Ek = 0, maka Em = Ep + Ek = mgh + 0 = mgh Waktu t benda jatuh sejauh h. Jarak benda dari tanah adalah h h, maka 69 Ep = mg(h h ) = mgh mgh Jadi, Ep benda berkurang sebesar mgh, sedangkan setelah jatuh sejauh h (berdasarkan rumus gerak jatuh bebas) benda memiliki kecepatan sebesar v = 2gh. Energi kinetiknya adalah 70 mgh mv = mgh mv 69 Supiyanto, Fisika untuk SMA kelas XI jilid 2,..., h Ibid, h. 105

28 58 3. Daya Daya didefinisikan sebagai kecepatan melakukan usaha. (kerja yang dilakukan dibagi waktu untuk melakukannya), atau kecepatan perubahan energi. 71 Daya dapat dirumuskan: P W t F. s t Keterangan : P W = daya (Watt atau Joule/detik) = usaha (Joule) t = waktu (sekon) 72 Satuan daya dalam SI adalah 1 joule/detik dan disebut 1 watt (W). Nama satuan daya ini diberikan untuk menghormati James Watt. Dalam sistem British satuan daya adalah 1 pon-kaki/detik. Satuan ini terlalu kecil untuk kebutuhan praktis, karena itu diambil satuan lain yang lebih besar yaitu dayakuda (hp dari horse power). 1 dayakuda = 550 pon-kaki/detik =764 watt = ¾ kilowatt. Usaha dapat juga dinyatakan dalam satuan daya waktu. Misalnya kilowatt-jam atau kwh. 1 kwh adalah usaha yang dilakukan oleh sesuatu dalam satu jam yang bekerja dengan laju konstan 1 kw Douglas C. Giancoli, Fisika edisi kelima jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2001, h Marthen Kanginan, IPA Fisika untuk SMP Kelas VIII...h Mohamad Ishaq, FISIKA Dasar,... h

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori

1 kalori = 4,2 joule atau 1 joule = 0,24 kalori A. ENERGI Energi berasal dari bahasa Yunani energia yang berarti kegiatan atau aktivitas. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha / kerja. Dalam satuan SI, energi dinyatakan dalam Joule (J). satuan

Lebih terperinci

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: USAHA DAN ENERGI 1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari: Kata usaha dalam pengertian sehari-hari ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu angka atau ukuran dan tidak dapat pula dinyatakan

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PG IPA: ENERGI, USAHA, & DAYA 1. Energi yang dipunyai benda karena letaknya disebut... 2. Usaha yang dilakukan gaya 10 newton terhadap benda 20 kg supaya benda berpindah sejauh 5 meter adalah...

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. Hubungan Usaha dengan Energi Potensial

BAHAN AJAR. Hubungan Usaha dengan Energi Potensial BAHAN AJAR Hubungan Usaha dengan Energi Potensial Untuk bertahan hidup kita membutuhkan energi yang diperoleh dari makanan. Setiap kendaraan membutuhkan energi untuk bergerak dan energi itu diperoleh dari

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. USAHA DAN ENERGI 1 U S A H A USAHA DAN ENERGI Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh sebesar W, yaitu W = F

Lebih terperinci

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya KOMPUTERISASI PEMBELAJARAN FISIKA NURUL MUSFIRAH 15B80057 Usaha, Energi, dan Daya (Kelas XI SMA) 1 K o m p u t e r i s a s i P e m b e l a j a r a n F i s i k a

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s I. USAHA USAHA DAN ENERGI Usaha alias Kerja yang dilambangkan dengan huruf W (Work-bahasa inggris), digambarkan sebagai sesuatu yang dihasilkan oleh Gaya (F) ketika Gaya bekerja pada benda hingga benda

Lebih terperinci

Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Hukum Kekekalan Energi Mekanik Hukum Kekekalan Energi Mekanik Konsep Hukum Kekekalan Energi Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis),

Lebih terperinci

Pendahuluan. dari energi: Bentuk. Energi satu ke bentuk yang lain. mekanik. kimia elektromagnet Inti. saat ini. Fokus

Pendahuluan. dari energi: Bentuk. Energi satu ke bentuk yang lain. mekanik. kimia elektromagnet Inti. saat ini. Fokus Usaha dan Energi Pendahuluan Bentuk dari energi: mekanik Fokus saat ini kimia elektromagnet Inti Energi bisa ditransformasi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain Usaha Menyatakan hubungan antara gaya

Lebih terperinci

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,

Lebih terperinci

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI Dosen: Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB 1 Indikator : 1. Konsep usaha sebagai hasil

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI

BAB USAHA DAN ENERGI BAB USAHA DAN ENERGI. Seorang anak mengangkat sebuah kopor dengan gaya 60 N. Hitunglah usaha yang telah dilakukan anak tersebut ketika: (a anak tersebut diam di tempat sambail menyangga kopor di atas kepalanya.

Lebih terperinci

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI

Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Materi dan Soal : USAHA DAN ENERGI Energi didefinisikan sebagai besaran yang selalu kekal. Energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Lebih terperinci

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA

Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA Bahan Ajar USAHA, ENERGI, DAN DAYA NURUL MUSFIRAH 15B08055 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR Bahan Ajar PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA BAB IV Usaha, Energi, dan Daya 1. Usaha Pada saat

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI

Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI Kegiatan Belajar 7 MATERI POKOK : USAHA DAN ENERGI A. URAIAN MATERI: 1. Usaha/Kerja (Work) Dalam ilmu fisika, usaha mempunyai arti jika sebuah benda berpindah tempat sejauh d karena pengaruh yang searah

Lebih terperinci

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan

Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan Gaya merupakan besaran yang menentukan sistem gerak benda berdasarkan Hukum Newton. Beberapa fenomena sistem gerak benda jika dianalisis menggunakan konsep gaya menjadi lebih rumit, alternatifnya menggunakan

Lebih terperinci

BAB VI Usaha dan Energi

BAB VI Usaha dan Energi BAB VI Usaha dan Energi 6.. Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah mengerahkan kemampuan yang dimilikinya untuk mencapai. Dalam fisika usaha adalah apa yang dihasilkan gaya ketika gaya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. together yang dilakukan oleh Suwirno pada materi tekanan di MTs Darul

BAB II KAJIAN PUSTAKA. together yang dilakukan oleh Suwirno pada materi tekanan di MTs Darul 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya tentang pembelajaran tipe Numbered Head together yang dilakukan oleh Suwirno pada materi tekanan di MTs Darul Ulum Palangka Raya hasil

Lebih terperinci

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM :

BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI. Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM : BAHAN AJAR FISIKA KELAS XI SMA SEMESTER 1 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 USAHA DAN ENERGI Disusun Oleh : Nama : Muhammad Rahfiqa Zainal NIM : 1201437 Prodi : Pendidikan Fisika (R) JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

HUKUM KEKEKALAN ENERGI

HUKUM KEKEKALAN ENERGI HUKUM KEKEKALAN ENERGI TUGAS MAKALAH MATA KULIAH HIDRAULIKA 1 Disusun Oleh : KELOMPOK 1 KETUA KELOMPOK : FRENKI SATRIA (G1B010006) ANGGOTA KELOMPOK : ANNISA FITRIA EDRIANI (G1B010058) AHMAD SURYADI (G1B010050

Lebih terperinci

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu : 50 menit A. Petunjuk Belajar. Baca buku-buku Fisika kelas XI SMA

Lebih terperinci

ENERGI DAN MOMENTUM. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB

ENERGI DAN MOMENTUM. Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB ENERGI DAN MOMENTUM Staf Pengajar Fisika Departemen Fisika, FMIPA, IPB KONSEP KERJA-ENERGI Merupakan konsep alternatif untuk menyelesaikan persoalan gerak Dikembangkan dari konsep gaya dan gerak Merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265) menyatakan bahwa Hasil belajar

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265) menyatakan bahwa Hasil belajar 5 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hasil Belajar Hasil belajar merupakan sasaran yang ingin dicapai setelah proses belajar mengajar berlangsung. Hamzah B (2004: 265)

Lebih terperinci

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP.

ENERGI IPA UNTUK KELAS 7 SMP. ENERGI www.funtutor.co.id PENGERTIAN ENERGI Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Kendaraan bermotor tidak akan berjalan tanpa ada bahan bakar Manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Relevan Model pembelajaran kooperatif Tipe The Power of Two pernah dilakukan penelitian oleh wahlan dengan judul Pembelajaran isika Dengan Strategi Belajaran kekuatan

Lebih terperinci

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN

CONTOH SOAL & PEMBAHASAN CONTOH SOAL & PEMBAHASAN 1. Sebuah balok ditarik gaya F = 120 N yang membentuk sudut 37 o terhadap arah horizontal. Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada balok! Soal No. 2

Lebih terperinci

BAB VI USAHA DAN ENERGI

BAB VI USAHA DAN ENERGI BAB VI USAHA DAN ENERGI 6.1. Pengertian Usaha Pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari berbeda dengan pengertian usaha dalam fisika. Untuk memahami perbedaan pengertian tersebut di bawah ini diberikan

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran :

Tujuan Pembelajaran : Tujuan Pembelajaran : 1. Menunjukan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari 3. Merancang percobaan sederhana

Lebih terperinci

BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI

BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI BAB 6 PERUBAHAN BENTUK ENERGI A. Bentuk Energi Energy merupakan suatu kemampuan untuk melakukan kerja. Contohnya: a. Manusia bekerja karena memiliki energy yang berasal dari zat makanan b. Mesin mobil

Lebih terperinci

BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB 5 ENERGI, USAHA, DAN DAYA STANDAR KOMPETENSI : Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik KOMPETENSI DASAR Setelah pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap energi merupakan salah

Lebih terperinci

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan

USAHA (KERJA) DAN ENERGI. untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan USAHA (KERJA) DAN ENERGI Konsep fisika dalam dinamika yang juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan gerak suatu benda yang menghubungkan pengaruh luar (gaya) dengan keadaan gerak benda, selain hukum

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 13.1 Mendorong mobil. Usaha. membahas melakukan

Bab. Peta Konsep. Gambar 13.1 Mendorong mobil. Usaha. membahas melakukan Bab 13 Usaha dan Energi Sumber: image.google.com Gambar 13.1 Mendorong mobil Mendorong mobil merupakan salah satu kegiatan yang membutuhkan tenaga. Ketika kamu mendorong mobil hingga bergerak, kamu telah

Lebih terperinci

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan IV KERJA DAN ENERGI Kompetensi yang ingin dicapai setelah mempelajari bab ini adalah kemampuan memahami, menganalisis dan mengaplikasikan konsep-konsep kerja dan energi pada kehidupan sehari-hari ataupun

Lebih terperinci

FIsika USAHA DAN ENERGI

FIsika USAHA DAN ENERGI KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

11/19/2016. Pernahkah kamu mendengar kata usaha! `` Apakah artinya usaha? Apakah betul si ibu tersebut melakukan usaha?

11/19/2016. Pernahkah kamu mendengar kata usaha! `` Apakah artinya usaha? Apakah betul si ibu tersebut melakukan usaha? /9/06 Tujuan Pembelajaran :. Menunjukan bentuk-bentuk energi dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Mengaplikasikan konsep energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari 3. Merancang percobaan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN FISIKA BAB VII HUKUM KEKEKALAN ENERGI Prof. Dr. Susilo, M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Lebih terperinci

KERJA DAN ENERGI. r r. kx untuk pegas yang teregang atau ditekan, di mana. du dx. F x

KERJA DAN ENERGI. r r. kx untuk pegas yang teregang atau ditekan, di mana. du dx. F x 9 30 KERJA DAN ENERGI 1. Kerja dilakukan pada benda oleh gaya ketika benda tersebut bergerak melalui jarak, d. Jika arah gaya konstan F membuat sudut θ dengan arah gerak, kerja yang dilakukan oleh gaya

Lebih terperinci

Work and Energy. (average power)

Work and Energy. (average power) Work and Energy In ordinary conversation the word power is often synonymous with energy or force. In physic, we use a much more precise definition : power is the time rate at which work is done. Like work

Lebih terperinci

Satuan Pendidikan. : XI (sebelas) Program Keahlian

Satuan Pendidikan. : XI (sebelas) Program Keahlian Satuan Pendidikan Kelas Semester Program Keahlian Mata Pelajaran : SMA : XI (sebelas) : 1 (satu) : IPA : Fisika 1. Bacalah do a sebelum mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS) ini. 2. Pelajari materi secara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Kooperatif 1. Teori Belajar Belajar merupakan perkembangan yang dialami oleh seseorang menuju kearah yang lebih baik. Menurut Sardiman (1986: 22), secara

Lebih terperinci

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA

BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA BAB III USAHA ENERGI DAN DAYA A. USAHA 1. Pengantar Usaha adalah proses suatu perubahan energi atau gaya dikali dengan jarak perpindahan. Usaha termasuk besaran skalar. Di dalam sisi mks usaha dinyatakan

Lebih terperinci

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Lampiran 08 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Tema : Gaya Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (Pertemuan ke-3) A.

Lebih terperinci

Bima Barata SMA NEGERI Bendungan Trenggalek NIP

Bima Barata SMA NEGERI Bendungan Trenggalek NIP PENINGKATAN HASIL BELAJAR USAHA DAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SEMESTER I SMA NEGERI 1 BENDUNGAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN AJARAN 015/016

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 Fisika

Antiremed Kelas 11 Fisika Antiremed Kelas 11 Fisika Usaha dan Energi - Latihan Campuran Halaman 1 01. Pernyataan berikut ini dapat digunakan untuk memperbesar energi potensial suatu benda, yaitu... (A) memperkecil kecepatan benda

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. Standar Kompetensi 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari. Lampiran 08 RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Mlati Mata Pelajaran : IPA Kelas / Semester : VIII/ 1 Topik/ Sub Topik :Gaya/ Jenis-jenis Gaya dan Pengukuran Gaya

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL FISIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 Memahami, menerapkan, dan menganalis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif bersadarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

Lebih terperinci

Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika

Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika Pengertian Energi, Potensial, Kinetik dan Hukum Kekekalan Energi - Fisika Sat, 13/05/2006-7:44pm godam64 Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas untuk berpikir 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif untuk kelompok kecil. Model ini menunjukkan efektivitas

Lebih terperinci

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA

MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG. Konsep Dasar IPA MATERI, ENERGI DAN GELOMBANG Konsep Dasar IPA Apa yang kalian ketahui tentang Energi? Energi Listrik Energi Cahaya Energi Gerak Energi Panas Dsb. Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI BAHAN AJAR PENERAPAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Analisis gerak pada roller coaster Energi kinetik Energi yang dipengaruhi oleh gerakan benda. Energi potensial Energi yang

Lebih terperinci

W = F. S. DENGAN KATA LAIN USAHA YANG DILAKUKAN FATUR SAMA DENGAN NOL. KOMPETENSI DASAR

W = F. S. DENGAN KATA LAIN USAHA YANG DILAKUKAN FATUR SAMA DENGAN NOL. KOMPETENSI DASAR W = F. S. DENGAN KATA LAIN USAHA YANG DILAKUKAN FATUR SAMA DENGAN NOL. KOMPETENSI DASAR Kompetensi Dasar Dengan kata lain usaha yang dilakukan Fatur sama dengan nol. Menganalisis konsep energi, usaha,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Dalam makna yang lebih kompleks

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dapat disimpulkan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dapat disimpulkan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian dapat disimpulkan bahwa secara umum penerapan model pembelajaran langsung adalah baik untuk materi pokok Usaha dan Energi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya. Belajar bukan hanya sekedar mengetahui, tetapi

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula

Lebih terperinci

BAB 9 T U M B U K A N

BAB 9 T U M B U K A N BAB 9 T U M B U K A N 9.1. Pendahuluan Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menyaksikan bendabenda saling bertumbukan. Banyak kecelakaan yang terjadi di jalan raya sebagiannya disebabkan karena tabrakan

Lebih terperinci

Usaha dan Energi. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

Usaha dan Energi. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP) Usaha dan Energi Edisi Kedua Untuk SMA kelas XI (Telah disesuaikan dengan KTSP) Lisensi Dokumen : Copyright 2008 2009 GuruMuda.Com Seluruh dokumen di GuruMuda.Com dapat digunakan dan disebarkan secara

Lebih terperinci

d r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan

d r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan 5. KERJA DAN ENERGI 5. Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan F r θ d r Kerja hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan r r W = F d = F// d = Fd cosθ Kerja (Joule)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya tentang pembelajaran tipe Team Quiz yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya tentang pembelajaran tipe Team Quiz yang 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian sebelumnya tentang pembelajaran tipe Team Quiz yang dilakukan oleh Galuh Pravitasari terhadap Pengaruh Cooperative Learning Tipe Team Quiz terhadap

Lebih terperinci

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan

Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan Kalian sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. And Getting Answer telah dilakukan oleh Abdul Rouf yaitu untuk mengetahui

BAB II KAJIAN PUSTAKA. And Getting Answer telah dilakukan oleh Abdul Rouf yaitu untuk mengetahui 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai strategi pembelajaran aktif tipe Giving Question And Getting Answer telah dilakukan oleh Abdul Rouf yaitu untuk mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.

Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b. Jawab: P = Fv = (5 N) (2 m/s) = 10 N m/s = 10 watt. Jadi, daya benda tersebut adalah 10 watt. Menguji Diri Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah:

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI. Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia KONSEPSI SISWA TENTANG USAHA DAN ENERGI Ignasia Evi Susanti 1, Diane Noviandini 1, Marmi Sudarmi 1 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana, Jl.

Lebih terperinci

USAHA, ENERGI & DAYA

USAHA, ENERGI & DAYA USAHA, ENERGI & DAYA (Rumus) Gaya dan Usaha F = gaya s = perpindahan W = usaha Θ = sudut Total Gaya yang Berlawanan Arah Total Gaya yang Searah Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik Daya Effisiensi

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...

Lebih terperinci

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha Salah satu tempat seluncuran air yang popular adalah di taman hiburan Canada. Anda dapat merasakan meluncur dari ketinggian tertentu dan turun dengan kecepatan tertentu. Energy potensial dikonversikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis yang mengisyaratkan adanya orang yang mengajar dan

Lebih terperinci

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121 SBMPTN 017 Fisika Soal SBMPTN 017 - Fisika - Kode Soal 11 Halaman 1 01. 5 Ketinggian (m) 0 15 10 5 0 0 1 3 5 6 Waktu (s) Sebuah batu dilempar ke atas dengan kecepatan awal tertentu. Posisi batu setiap

Lebih terperinci

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB MOMENTUM DAN IMPULS BAB MOMENTUM DAN IMPULS I. SOAL PILIHAN GANDA 0. Dalam sistem SI, satuan momentum adalah..... A. N s - B. J s - C. W s - D. N s E. J s 02. Momentum adalah.... A. Besaran vektor dengan satuan kg m B. Besaran

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Matematika Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir pada semua bidang ilmu pengetahuan. Menurut Suherman (2003:15), matematika

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

USAHA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar

USAHA. Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Semester/ tahun Ajaran : A. Petunjuk Belajar USAHA Nama Kelompok : Kelas : Anggota Kelompok : Mata Pelajaran : Fisika Semester/ tahun Ajaran : Alokasi Waktu : 45 menit A. Petunjuk Belajar 1. Baca buku-buku Fisika kelas XI SMA semester 1 dan buku

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. aktivitas untuk mencapai kemanfaatan secara optimal. yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik.

BAB II KAJIAN TEORI. aktivitas untuk mencapai kemanfaatan secara optimal. yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik. BAB II KAJIAN TEORI A. Partisipasi dan Prestasi Belajar Matematika 1. Partisipasi Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI : 2007) partisipasi adalah turut berperan serta dalam suatu kegiatan (keikutsertaan/

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

Hasbullah, M.T. Electrical Engineering Dept., Energy Conversion System FPTK UPI 2009

Hasbullah, M.T. Electrical Engineering Dept., Energy Conversion System FPTK UPI 2009 Hasbullah, M.T Electrical Engineering Dept., Energy Conversion System FPTK UPI 2009 Konversi Energi (Energy Conversion) : Perubahan bentuk energi dari yang satu menjadi bentuk energi lain. Hukum konservasi

Lebih terperinci

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi

Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi Telp (051) 710890 Email: sma_marsoedbogor@yahoo.co.id www.marsudirini-bgr.sch.id Kumpulan Soal UN Fisika Materi Usaha dan Energi 1. UN Fisika SMA 011/01 Paket A86 Sebuah benda bergerak dari titik A tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan masyarakat dewasa ini, pendidikan banyak menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup menarik adalah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi Waktu : SMP N1 Berbah : VIII ( Delapan ) / I : IPA(FISIKA) : 2 JP A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. pembelajaran Sains Tekhnologi Masyarakat diperoleh nilai rata-rata 3,606

BAB II KAJIAN TEORITIS. pembelajaran Sains Tekhnologi Masyarakat diperoleh nilai rata-rata 3,606 11 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Penelitian Relevan Penelitian yang dilakukan oleh Tri Andani dengan hasil penelitian diperoleh (1) Pengelolaan pembelajaran fisika dengan penerapan model pembelajaran Sains

Lebih terperinci

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B 1. Gaya Gravitasi antara dua benda bermassa 4 kg dan 10 kg yang terpisah sejauh 4 meter A. 2,072 x N B. 1,668 x N C. 1,675 x N D. 1,679 x N E. 2,072 x N 2. Kuat medan gravitasi pada permukaan bumi setara

Lebih terperinci

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha. Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha. Misalnya kendaraan dapat mengangkat barang karena memiliki

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) Tadjuddin * Abstrak: Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Fisika Nama : Kelas : 8 UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Fisika Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

VII Energi dan Usaha. Energi dan Usaha 163

VII Energi dan Usaha. Energi dan Usaha 163 VII Energi dan Usaha Energi gerak dari angin dapat memutar kincir yang terhubung dengan turbin. Energi gerak ini kemudian oleh turbin diubah menjadi energi listrik. Dengan prinsip yang sama, energi gerak

Lebih terperinci

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KORMIANA MS Guru SMP Negeri 3 Tapung kormiiana342@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

RPP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : SMP YPM 1 TAMAN Kelas / semester : VIII (Delapan)/ ganjil

RPP. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : SMP YPM 1 TAMAN Kelas / semester : VIII (Delapan)/ ganjil Author : DARUNINGSIH Publish : 4-09-011 10:44:16 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah : SMP YPM 1 TAMAN Kelas / semester : VIII (Delapan)/ ganjil Mata Pelajaran : IPA FISIKA Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Hukum Gerak. Energi Gerak Rotasi Gravitasi

Fisika Umum (MA-301) Hukum Gerak. Energi Gerak Rotasi Gravitasi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini (minggu 3) Hukum Gerak Momentum Energi Gerak Rotasi Gravitasi Hukum Gerak Mekanika Klasik Menjelaskan hubungan antara gerak benda dan gaya yang bekerja padanya Kondisi

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80

1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). D. 70 E. 80 1. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujung berbeda (lihat gambar). Apabila koefisien kondutivitas Q, logam P kali koefisien konduktivitas logam Q, serta AC = 2 CB, maka suhu di C

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIRMD KLAS 11 FISIKA Persiapan UAS 1 Fisika Doc. Name: AR11FIS01UAS Version : 016-08 halaman 1 01. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 5t + 1, maka kecepatan rata-rata antara t

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mahluk hidup pada siswa kelas VII-1 SMPN-2 Pangkalan Banteng, penggunaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mahluk hidup pada siswa kelas VII-1 SMPN-2 Pangkalan Banteng, penggunaan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya (Henny Rusiani) dengan materi Ciri-ciri mahluk hidup pada siswa kelas VII-1 SMPN-2 Pangkalan Banteng, penggunaan pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005 2. 1. Seorang siswa melakukan percobaan di laboratorium, melakukan pengukuran pelat tipis dengan menggunakan jangka sorong. Dari hasil pengukuran diperoleh panjang 2,23 cm dan lebar 36 cm, maka luas pelat

Lebih terperinci

Hukum Newton dan Penerapannya 1

Hukum Newton dan Penerapannya 1 Hukum Newton dan Penerapannya 1 Definisi Hukum I Newton menyatakan bahwa : Materi Ajar Hukum I Newton Setiap benda tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus

Lebih terperinci

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan

1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik dan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi : FISIKA : XI/1 : Usaha dan Energi : Usaha dan energi Pertemuan ke- : 1

Lebih terperinci