PEMERINTAH KOTA TANGERANG
|
|
- Yulia Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RINGKASAN RENSTRA BAPPEDA KOTA TANGERANG PERIODE Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renstra Bappeda periode merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara penyusunan,pengendalaian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP nomor 8 tahun 2008.Renstra merupakan penjabaran RPJMD Kota Tangerang tahun sehingga Renstra menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja tahunan Bappeda. an Umum :Tupoksi, struktur, jumlah pegawai,dan permasalahan dan isu str Berdasarkan Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis daerah dan Peraturan Walikota Nomor 38 Tahun 2008 tentang organisasi Tata Kerja Bappeda secara umum bahwa Tupoksi Bappeda teridiri dari : 1).perumusan kebijakan teknis perencanaan; 2).pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan; 3). Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perenccanaan pembangunan pembangunan; 4).pelaksanaan perencanaan yang meliputi perencanaan ekonomi, social budaya, pememrintahan, sarana prasarana kota serta pengendalaian, evaluasi dan pelaporan. Struktur organisasi Bappeda teridiri dari Kepala Bappeda, Sekretaris yang membawai 3 sub bagian, dan empat bidang yang terdiri dari bidang perencanaan social dan ekonomi,bidang perencanaan kesejahteraan masyarakat dan pemerintahan, bidang pengolahan data, evaluasi dan pelaporan, bidang perencanaan kota,penelitian dan pengembangan, masing-masing bidang membawahi 2 sub bidang.pegawai Bappeda berjumlah 60 orang termasuk didalamnya 3 orang fungsional yang terdiri dari 25 wanita, 35 Laki-laki. rata-rata pendidikan pegawai Bappeda didominasi lulusan Strata satu sebesar 63 persen, disusul dengan lulusan strata dua yakni sebesar 25 persen. Sedangkan lulusan D3 5%, SLTA 5%, dan S3 2%. Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai Bappeda secara umum sudah memadai, yang perlu dianalisa lebih lanjut adalah jenis lulusan yang dibutuhkan sesuai dengan tupoksi Bappeda..Berdasarkan evaluasi Renstra Bappeda periode sebelumnya dan merujuk pada Forum Grup Diskusi internal Bappeda rumusan permasalahan yang dihadapi Bappeda terdiri dari : 1). Penyerapan aspirasi dalam musrenbang belum maksimal; 2).penyusunan dokumen perencanaan belum terintegrasi; 3).Tingkat akurasi data perencanaan lemah, ketersediaan data perencanaan tidak lengkap; 4).pemanfaatan kajian rendah; 5).kapasita aparatur perencanaan belum
2 optimal; 6). Sarana dan prasarana kerja belum optimal.berdasarkan pembobotan terhadap rumusan masalah maka issu strategis Bappeda dirumuskan sebagai berikut : 1). Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penyusunan perencanaan pembangunan; 2). Lemahnya koordinasi dengan stakeholder; 3). Pemanfaatan hasil kajian yang tidak optimal; 4). Tingkat profesionalisme perencana belum optimal; 5).kurang terintegrasinya sistim sistim perencanaan, penganggaran dan evaluasi; 6). Belum optimalnya ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung profesionalisme perencana dan; 7).akurasi dan ketersediaan data perencana tidak optimal. Visi dan Misi: Permasalahan dan isu strategis Bappeda serta Visi dan misi RPJMD Kota Tangerang menjadi acuan dalam penyusunan visi dan Bappeda yaitu PERENCANA YANG MAJU,TERINTEGRASI,PROFESIONAL DAN MODERN, sedangkan misi terdiri dari 1).meningkatkan kompetensi aparatur perencana; 2).Meningkatkan saran dan prasarana kerja aparatur perencana; 3). Mewujudkan peren serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan; 4). Mewujudkan sistim perencanaan, pengendalaian, evalusi dan pelaporan yang terintegrasi dan; 5). Mewujudkan data dan informasi yang akurat. Tujuan dan sasaran Visi dan Misi Bappeda dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Terdapat delapan tujuan dalam Renstra Bappeda yang terdiri dari : 1.Memantabkan dan Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana yang mendukung profesionalisme perencana. 2.Memantabkan dan mengembangkan profesionalisme aparatur perencana. 3.Memantapkan dan meningkatkan pelaporan capaian kinerja keuangan Bappeda 4.memantapkan dan mengembangkan sistim koordinasi yang efektif dan efisien. 5.Memantabkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. 6.memantapkan dan mengembangkan berbagai kajian, penelitian dan pengembangan inovasi pembangunan daerah. 7.Memantabkan dan mengembangkan sistim perencanaan pembangunan yg terintegrasi. 8.Memantabkan dan mengembangan Sistem Manajemen Data/ Informasi Pembangunan Daerah Sasaran renja Bappeda yang ingin dicapai tahun 2016 dirumuskan berdasarkan rumusan sasaran di Renstra Bappeda, yang tujuan di Renstra Bappeda nya sudah dirumuskan sebelumnya.sasaran Renja Bappeda 2016 dirumuskan sebagai berikut :1. Terciptanya sarana prasarana yang mendukung porfesionalisme perencana. 2.Terwujudnya tenaga perencana yang professional. 3.Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Manajemen dan Administrasi Keuangan dan Aset Daerah secara Transparan dan Akuntabel. 4.Terciptanya koordinasi dengan stakeholder aktif secara efektif dan efisien. 5.Terwujudnya sistim
3 perencanaan pembangunan yg terintegrasi. 6.Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. 7.Tersedianya kajian, penelitian, dan pengembangan strategis. 8.Tersedianya data/informasi perencanaan maupun statistik yang akurat, up to date dan kredibel. Strategi, kebijakan, program dan kegiatan dan pagu Dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran Bappeda menyusun strategi dan kebijakan. Dengan pendekatan metode SWOT, Strategi Bappeda dirumuskan sebagai berikut: 1).Peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan; 2).peningkatan kwalitas koordinasi dalam penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan; 3).peningkatan kwalitas dokumen perencanaan, penganggaran, pelaporan dan evauasi; 4).peningkatan kwalitas data dan informasi perencanaan; 5). Membangunan dan mengembangkan sistim informasi pengolahan data; 6). Peningkatan kopetensi aparatur perencana; 7). Peningkatan disiplin aparatur perencana; 8). Peningkatan kwalitas sarana dan prasarana kantor; 9). Peningkatan kompetensi dan kapasitas perencana. Kebijakan yang diambil sebagai payung pelaksanaan program terdiri dari 19 Program yang dilaksanakan dengan 46 jenis indicator program, sementara jumlah kegiatan yang dilaksanakan rata-rata pertahun kurang lebih 70 kegiatan dengan total pagu indikatif Rata-rata pertahun 15 sampai 20 Milyar Penutup Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai Bappeda dan stakeholder.
4 RINGKASAN RENJA BAPPEDA KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Bappeda periode merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara penyusunan,pengendalaian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP nomor 8 tahun 2008.Renja merupakan penjabaran Renstra Kota Tangerang tahun Renja juga mengacu pada dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Renja menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran, sekaligus menjadi bahan evaluasi untuk mengukur kinerja Bappeda. Evaluasi Pelaksanaan Renja Bappeda Tahun 2015 Ditinjau dari kinerja Bappeda tahun 2013 dan penyelenggaraan tugas dan fungsinya sebagai perencana maka beberapa isu dan permasalahan penting yang menjadi perhatian adalah sebagai berikut :Masih kurangnya koordinasi dengan stakeholders, Kurang terintegrasinya sistim perencanaan,penganggaran dan evaluasi,akurasi dan ketersediaan data perencanaan tidak optimal, Tingkat partisipasi masyarakat rendah, Tingkat profesionalisme perencana rendah, Belum optimalnya ketersediaan Sarana dan prasarana yang mendukung profesionalisme perencana, Pemanfaatan hasil kajian yang tidak optimal.evaluasi terhadap penyerapan anggaran kinerja Bappeda masih perlu ditingkatan. Bappeda melaksanakan 11 program dan 75 kegiatan dengan anggaran Belanja tidak langsung sebesar Rp dengan realisai anggaran sebesar Rp (89.56%), sedangkan untuk anggaran belanja lansung sebesar Rp dengan realisasi anggaran sebesar Rp (85.84%) jika dirata-rata persentasi penyerapan anggaran bappeda tahun 2013 sekitar (87%) sedangkan untuk struktur organisasi untuk tahun 2013 jumlah pegawai bappeda adalah 56 orang dengan struktur organisasi 1 kepala badan, 1 sekretaris, 4 kepala bidang(bidang sosial dan ekonomi, bidang kesejahteraan masyarakat dan pemerintahan, bidang sarana dan prasarana, bidang evaluasi dan pelaporan), 8 kepala subidang,3 kepala subagian 40 pelaksana termasuk didalamnya 2 orang TKKranogram Dan Renja Bappeda Tahun 2015 diarahkan untuk mencapai Visi dan Misi Bappeda serta diarahkan untuk mendukung Visi dan Misi RPJMD Hal ini dilakukan melalu penjabaran Misi Bappeda terhadap Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai tahun Terdapat delapan tujuan dalam Renstra Bappeda yang terdiri dari : 1.Memantabkan dan Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana yang mendukung profesionalisme perencana. 2.Memantabkan dan mengembangkan profesionalisme aparatur perencana. 3.Memantapkan dan meningkatkan pelaporan capaian kinerja keuangan Bappeda
5 4.memantapkan dan mengembangkan sistim koordinasi yang efektif dan efisien. 5.Memantabkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. 6.memantapkan dan mengembangkan berbagai kajian, penelitian dan pengembangan inovasi pembangunan daerah. 7.Memantabkan dan mengembangkan sistim perencanaan pembangunan yg terintegrasi. 8.Memantabkan dan mengembangan Sistem Manajemen Data/ Informasi Pembangunan Daerah Sasaran Bappeda yang ingin dicapai tahun 2015 mengacu pada Renstra Bappeda yaitu :1. Terciptanya sarana prasarana yang mendukung porfesionalisme perencana. 2.Terwujudnya tenaga perencana yang professional. 3.Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Manajemen dan Administrasi Keuangan dan Aset Daerah secara Transparan dan Akuntabel. 4.Terciptanya koordinasi dengan stakeholder aktif secara efektif dan efisien. 5.Terwujudnya sistim perencanaan pembangunan yg terintegrasi. 6.Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. 7.Tersedianya kajian, penelitian, dan pengembangan strategis. 8.Tersedianya data/informasi perencanaan maupun statistik yang akurat, up to date dan kredibel. Target sasaran bappeda untuk 2015 adalah sebagai berikut Rata-rata tingkat ketersediaan data/informasi statistik hasil pembangunan daerah (36.67%),Rata-rata tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan strategis (36.89%),Rata-rata tingkat koordinasi/kerjasama perencanaan pembangunan daerah dalam semua aspek pembangunan (100%), Tingkat ketersediaan dan implementasi peraturan/regulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SPPD) serta berbagai aturan pendukungnya(71.43%), Tingkat Ketersediaan, Pengelolaan, Pengolahan, dan Publikasi Data/Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah(100%), Tingkat ketersediaan dokumen utama perencanaan-penganggaran dan evaluasi-pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah yang didukung kajian teknokratis serta dipublikasikan (4.39%),Tingkat peranserta/partisipasi kelompok masyarakat sebagai pemangku kepentingan pembangunan daerah(100%) Pogram prioritas Bappeda Tahun 2015 mengacu pada Renstra Bappeda. Program ini diarahkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapai Bappeda serta diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJMD dan RKPD. Untuk tahun anggaran 2015 Program yang dilaksanakan terdiri dari 15 program dan 89 kegiatan dengan anggaran Belanja tidak langsung sebesar Rp , sedangkan untuk anggaran belanja lansung sebesar Rp Indikator dan target penting yang ingin dicapai tahun 2015 terdiri dari :Tingkat ketersediaan data/informasi statistik produksi(22.58%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik niaga dan jasa(25%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik neraca wilayah(42.86%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik social(39.13%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik kesejahteraan masyarakat(42.86%), Tingkat
6 ketersediaan data/informasi statistik lintas sector(47.62%), Tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan infrastruktur dan prasarana dan sarana wilayah(66.67%), Tingkat (44.44%) ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan potensi sumber daya ekonomi(40%), Tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan terkait masalah sosial kependudukan dan kesejahteraan masyarakat(40%,) Tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan terkait tata laksana kepemerintahan dan pelayanan public(20%), Tingkat ketersediaan sistem data/informasi statistik, penelitian, dan pengembangan strategis(40%), Tingkat ketersediaan dan kelengkapan data/informasi perencanaan pembangunan daerah(70%), Tingkat ketersediaan peraturan/regulasi tentang sistem pengelolaan data/informasi perencanaan pembangunan daerah (100%), Tingkat pengelolaan, pengembangan, dan pemeliharaan aplikasi sistem informasi data perencanaan pembangunan daerah(100%), Tingkat publikasi Informasi Pelaksanaan Kegiatan Pemb. Daerah kepada masyarakat(33.33%)tingkat kerjasama perencanaan pembangunan daerah(60%),tingkat Koordinasi Pengembangan Wilayah Perbatasan(40%), Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh(33.33%), Tingkat koordinasi dan kerjasama pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh(40%), Tingkat koordinasi Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar(40%), Tingkat ketersediaan dokumen utama perencanaan dan penganggaran pemb. Daerah(41.70%), Tingkat ketersediaan dokumen utama pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan keg. pemb. Daerah(36.29%), Tingkat koordinasi dan kerjasama dalam perencanaan-penganggaran, pengendalian, dan evaluasi-pelaporan pemb. Daerah(40%), Tingkat peranserta/partisipasi kelompok masyarakat sebagai pemangku kepentingan pembangunan daerah(100%), Tingkat Perencanaan Bidang Ekonomi(33.33%), Tingkat koordinasi dan kerjasama Perencanaan Bidang Ekonomi(40%), Tingkat koordinasi dan kerjasama Perencanaan Bidang Sosial Budaya(40%), Tingkat ketersediaan kajian kebijakan dan teknis perencanaan sosial budaya(40%),'tingkat perencanaan prasarna wilayah dan sumber daya alam(40%), 'Tingkat koordinasi perencanaan prasarna wilayah dan sumber daya alam(40%), Tingkat Perencanaan Pemb. Rawan Bencana(0%), 'Tingkat koordinasi dan kerjasama Perencanaan Pemb. Rawan Bencana(40%). sedangkan untuk struktur organisasi untuk tahun 2015 jumlah pegawai bappeda adalah 58 orang dengan struktur organisasi 1 kepala badan, 1 sekretaris, 5 kepala bidang(bidang sosial kemasyarakatan dan ekonomi, bidang pemerintahan, bidang sarana dan prasarana, bidang statistik evaluasi dan pelaporan, bidang perencanaan kota), 10 kepala subidang,3 kepala subagian 42 pelaksana termasuk didalamnya, 3 fungsional dan 2 orang TKKTujuan, Sasaran, Program Dan Kegiatan enutupkiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai Bappeda dan stakeholder.
7 RINGKASAN RENJA BAPPEDA KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Bappeda periode merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tatacara penyusunan,pengendalaian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan teknis PP nomor 8 tahun 2008.Renja merupakan penjabaran Renstra Kota Tangerang tahun Renja juga mengacu pada dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun Renja menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran, sekaligus menjadi bahan evaluasi untuk mengukur kinerja BappedaEvaluasi Pelaksanaan Renja Bappeda Tahun 2015 Ditinjau dari kinerja Bappeda tahun 2014 dan penyelenggaraan tugas dan fungsinya sebagai perencana maka beberapa isu dan permasalahan penting yang menjadi perhatian adalah sebagai berikut :Masih kurangnya koordinasi dengan stakeholders, Kurang terintegrasinya sistim perencanaan,penganggaran dan evaluasi,akurasi dan ketersediaan data perencanaan tidak optimal, Tingkat partisipasi masyarakat rendah, Tingkat profesionalisme perencana rendah, Belum optimalnya ketersediaan Sarana dan prasarana yang mendukung profesionalisme perencana, Pemanfaatan hasil kajian yang tidak optimal.evaluasi terhadap penyerapan anggaran kinerja Bappeda masih perlu ditingkatan. Bappeda melaksanakan 13 program dan 88 kegiatan dengan anggaran Belanja tidak langsung sebesar Rp dengan realisai anggaran sebesar Rp (92,75%), sedangkan untuk anggaran belanja lansung sebesar Rp , dengan realisasi anggaran sebesar Rp (82.91%) jika dirata-rata persentasi penyerapan anggaran bappeda tahun 2014 sekitar (85.17%) jumlah pegawai bappeda adalah 56 orang dengan struktur organisasi 1 kepala badan, 1 sekretaris, 4 kepala bidang, 8kepala subidang,3 kepala subagian 40pelaksana termasuk didalamnya 2 orang TKK Visi dan Misi Bappeda dijabarkan ke dalam tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Terdapat delapan tujuan dalam Renstra Bappeda yang terdiri dari : 1.Memantabkan dan Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana yang mendukung profesionalisme perencana. 2.Memantabkan dan mengembangkan profesionalisme aparatur perencana. 3.Memantapkan dan meningkatkan pelaporan capaian kinerja keuangan Bappeda 4.memantapkan dan mengembangkan sistim koordinasi yang efektif dan efisien. 5.Memantabkan dan mengembangkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan
8 pembangunan. 6.memantapkan dan mengembangkan berbagai kajian, penelitian dan pengembangan inovasi pembangunan daerah. 7.Memantabkan dan mengembangkan sistim perencanaan pembangunan yg terintegrasi. 8.Memantabkan dan mengembangan Sistem Manajemen Data/ Informasi Pembangunan Daerah Sasaran Bappeda yang ingin dicapai tahun 2016 mengacu pada Renstra Bappeda yaitu :1. Terciptanya sarana prasarana yang mendukung porfesionalisme perencana. 2.Terwujudnya tenaga perencana yang professional. 3.Terwujudnya pemantapan dan pengembangan Sistem Manajemen dan Administrasi Keuangan dan Aset Daerah secara Transparan dan Akuntabel. 4.Terciptanya koordinasi dengan stakeholder aktif secara efektif dan efisien. 5.Terwujudnya sistim perencanaan pembangunan yg terintegrasi. 6.Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan. 7.Tersedianya kajian, penelitian, dan pengembangan strategis. 8.Tersedianya data/informasi perencanaan maupun statistik yang akurat, up to date dan kredibel.target sasaran bappeda untuk 2016 adalah sebagai berikut: Rata-rata tingkat ketersediaan data/informasi statistik hasil pembangunan daerah (56.06%),Rata-rata tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan strategis (57.33%),Rata-rata tingkat koordinasi/kerjasama perencanaan pembangunan daerah dalam semua aspek pembangunan (100%), Tingkat ketersediaan dan implementasi peraturan/regulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (SPPD) serta berbagai aturan pendukungnya(100%), Tingkat Ketersediaan, Pengelolaan, Pengolahan, dan Publikasi Data/Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah(100%), Tingkat ketersediaan dokumen utama perencanaan-penganggaran dan evaluasi-pelaporan pelaksanaan pembangunan daerah yang didukung kajian teknokratis serta dipublikasikan (59,51%),Tingkat peranserta/partisipasi kelompok masyarakat sebagai pemangku kepentingan pembangunan daerah(100%) Pogram prioritas Bappeda Tahun 2016 mengacu pada Renstra Bappeda. Program ini diarahkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapai Bappeda serta diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJMD dan RKPD. Untuk tahun anggaran 2015 Program yang dilaksanakan terdiri dari 15 Program dan 62 Kegiatan dengan jumlah anggaran Belanja Langsung sebesar Rp.16,174,003,045 dan Jumlah anggaran Belanja Tidak langsung sebesar Rp. 28,210,808,886 Indikator dan target penting yang ingin dicapai tahun 2016 terdiri dari :Tingkat ketersediaan data/informasi statistik produksi(38.71%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik niaga dan jasa(40.63%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik neraca wilayah(60%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik social(56.52%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik kesejahteraan masyarakat(57.14%), Tingkat ketersediaan data/informasi statistik lintas sector(83.33%), Tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan infrastruktur dan prasarana dan sarana wilayah(66.67%),
9 Tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan potensi sumber daya ekonomi(60%), Tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan terkait masalah sosial kependudukan dan kesejahteraan masyarakat(60%,) Tingkat ketersediaan kajian, penelitian, dan pengembangan terkait tata laksana kepemerintahan dan pelayanan public(40%), Tingkat ketersediaan sistem data/informasi statistik, penelitian, dan pengembangan strategis(60%), Tingkat ketersediaan dan kelengkapan data/informasi perencanaan pembangunan daerah(80%), Tingkat ketersediaan peraturan/regulasi tentang sistem pengelolaan data/informasi perencanaan pembangunan daerah (100%), Tingkat pengelolaan, pengembangan, dan pemeliharaan aplikasi sistem informasi data perencanaan pembangunan daerah(100%), Tingkat publikasi Informasi Pelaksanaan Kegiatan Pemb. Daerah kepada masyarakat(50%),tingkat kerjasama perencanaan pembangunan daerah(80%),tingkat Koordinasi Pengembangan Wilayah Perbatasan(60%), Tingkat ketersediaan dokumen perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh(66.67%), Tingkat koordinasi dan kerjasama pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh(60%), Tingkat koordinasi Pengembangan Kota-Kota Menengah dan Besar(60%), Tingkat ketersediaan dokumen utama perencanaan dan penganggaran pemb. Daerah(61.14%), Tingkat ketersediaan dokumen utama pengendalian, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan keg. pemb. Daerah(54,44%), Tingkat koordinasi dan kerjasama dalam perencanaan-penganggaran, pengendalian, dan evaluasi-pelaporan pemb. Daerah(60%), Tingkat peranserta/partisipasi kelompok masyarakat sebagai pemangku kepentingan pembangunan daerah(100%), Tingkat Perencanaan Bidang Ekonomi(55.56%), Tingkat koordinasi dan kerjasama Perencanaan Bidang Ekonomi(60%), Tingkat koordinasi dan kerjasama Perencanaan Bidang Sosial Budaya(60%), Tingkat ketersediaan kajian kebijakan dan teknis perencanaan sosial budaya(60%),'tingkat perencanaan prasarna wilayah dan sumber daya alam(60%), 'Tingkat koordinasi perencanaan prasarna wilayah dan sumber daya alam(60%), Tingkat Perencanaan Pemb. Rawan Bencana(100%), 'Tingkat koordinasi dan kerjasama Perencanaan Pemb. Rawan Bencana(60%). sedangkan untuk struktur organisasi untuk tahun 2015 jumlah pegawai bappeda adalah 58 orang dengan struktur organisasi 1 kepala badan, 1 sekretaris, 5 kepala bidang(bidang sosial kemasyarakatan dan ekonomi, bidang pemerintahan, bidang sarana dan prasarana, bidang statistik evaluasi dan pelaporan, bidang perencanaan kota), 10 kepala subidang,3 kepala subagian 42 pelaksana termasuk didalamnya, 3 fungsional dan 2 orang TKK Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan menyeluruh bagi seluruh pegawai Bappeda dan stakeholder.
10
RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN BATUCEPER KOTA TANGERANG PERIODE
RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN BATUCEPER KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Kecamatan Batuceper periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS BANGUNAN KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Dinas Bangunan periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENCANA KERJA (RENJA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 ` Penyusunan Renja BPBD periode 2015 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA KECAMATAN TANGERANG KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 Penyusunan Renja Kecamatan Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA KECAMATAN TANGERANG KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Penyusunan Renja Kecamatan Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciRINGKASAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE
RINGKASAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN KARANG TENGAH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Karang Tengah Tahun 2014-2018 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan acuan kecamatan dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS BMSDA KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas BMSDA periode 2015 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan
Lebih terperinciRINGKASAN RENJA KECAMATAN KARANG TENGAH KOTA TANGERANG PERIODE 2016
Latar belakang, maksud dan tujuan LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
atar belakang, maksud dan tujuan RINGKASAN RENJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG PERIODE 2015 Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN PERIUK KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Kecamatan Periuk periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
Latar belakang, maksud dan tujuan LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014-2018 Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS PERHUBUNGAN PERIODE 2014 2018 Penyusunan RENSTRA Dinas Perhubungan periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN CIPONDOH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Kecamatan Cipondoh iode 2014-2018 merupakan amanat undangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 8
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN JATIUWUNG KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Kecamatan Jatiuwung periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciPemerintah Kota Tangerang
RENCANA KERJA INSPEKTORAT KOTA TANGERANG TAHUN 2018 Penyusunan Rancangan Akhir Rencana Kerja Inspektorat Kota Tangerang Tahun 2018 merupakan pelaksanaan kegiatan mengacu pada Rancangan Akhir Rencana Kerja
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi periode
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA KECAMATAN TANGERANG KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra Kecamatan Tangerang periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciBADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS
RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA-SKPD) 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA RSUD KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Latar belakang, maksud dan tujuan Sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Tangerang, RSUD Kota Tangerang mepunyai kewajiban menyusun Renstra ( Rencana
Lebih terperinciPemerintah Kota Tangerang
RINGKASAN RENCANA KERJA RSUD KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Proses penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah adalah proses yang sangat penting dalam Penyusunan Dokumen Perencanaan Pemerintah Daerah, Undang-Undang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPK TAHUN LALU DAN CAPAIAN RENSTRA SKPK Rencana Kerja Bappeda Kabupaten Aceh Selatan adalah penjabaran perencanaan tahunan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung diatur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
Lebih terperinciBUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH
Lebih terperinciTAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/OPD
If You Fail to Plan, You Plan to Fail TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)/OPD Oleh : WALUYO,Drs,. S.Sos,. M.Si Disampaikan Dalam Rangka Bintek Penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharuskan untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) yang
Lebih terperinciR e n s t r a B A P P E D A BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
R e n s t r a B A P P E D A 2 0 0 8-2 0 1 3 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maka mekanisme
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
1. LATAR BELAKANG Ringkasan Renja 2015 Seiring dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciPemerintah Kota Tangerang
RINGKASAN RENJA DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA KOTA TANGERANG 2017 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan kewajiban untuk menyusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Organisasi Perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciRENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015
RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016 Latar belakang, maksud dan tujuan Penyusunan Renja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasiperiode
Lebih terperinciRINGKASAN RENSTRA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE
RINGKASAN RENSTRA SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Tangerang Tahun 2014-2018 dimaksudkan untuk menjadi pedoman dan acuan Sekretariat
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN
Bab I Pendahuluan 1.1. LatarBelakang Pembangunan pada hakikatnya merupakan suatu proses yang berkesinambungan antara berbagai dimensi, baik dimensi sosial, ekonomi, maupun lingkungan yang bertujuan untuk
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA TANGERANG atar belakang, maksud dan tujuan PERIODE 2014-2018 Berpijak pada upaya untuk melaksanakan amanat peraturan perundangundangan dan memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memenuhi amanat undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Kepegawaian Daerah, Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Jombang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan kewenangan masing-masing pemerintah daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT
GUBERNUR SULAWESI BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGANGGARAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SULAWESI BARAT,
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN
KABUPATEN BADUNG RENCANA KINERJA TAHUNAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2015 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 BAB I 2 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA RSUD KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2015 Latar belakang, maksud dan tujuan Berdasarkan peraturan daerah kota Tangerang No. 12 tahun 2012 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR : 07 TAHUN 2013 Rencana Pembangunan TANGGAL Jangka : 11 Menengah JUNI 2013 Daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan memainkan
Lebih terperinciRANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN : KEPUTUSAN BUPATI KUDUS Tanggal : 4 Juni 2012 Nomor : 050.3/140/2015 RANCANGAN AKHIR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pelaksanaan pembangunan daerah yang selama ini dilaksanakan di Kabupaten Subang telah memberikan hasil yang positif di berbagai segi kehidupan masyarakat. Namum demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang disingkat RPJMD sebagaimana amanat Pasal 264 ayat (1) Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ditetapkan
Lebih terperinciDaftar Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare Tahun PENANGGUNG JAWAB
Lampiran Keputusan Kepala Kota Parepare Nomor : 42 TAHUN 2014 Tanggal : 31 DESEMBER 2014 Daftar Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan perencanaan Pembangunan Daerah Kota Parepare Tahun 2014-2018 NO MISI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Page 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN KINERJA B adan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Probolinggo menjalankan amanat Misi Kedua dari RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2013 2018 yaitu MEWUJUDKAN MASYARAKAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja (Renja) SKPD adalah dokumen Perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang berfungsi sebagai pedoman bagi SKPD untuk mencapai tujuan SKPD dalam 1
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 32 Tahun 2014 TANGGAL : 23 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen
Lebih terperinciPerencanaan dan Perjanjian Kerja
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kerja 2.1 Rencana Strategis Renstra Bappeda Litbang disusun adalah dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO
RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2018 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN.. 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Landasan Hukum.. 4
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN 2013-2018 JL. RAYA DRINGU 901 PROBOLINGGO SAMBUTAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG
RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG PEMERINTAH KOTA PADANG SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG BAGIAN PEMBANGUNAN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Sebagai tindak lanjut instruksi
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI TENGGARA
-1- GUBERNUR SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA NOMOR : 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2013-2018 DENGAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI
LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2010 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI Tanggal : 26 Nopember 2010 Nomor : 6 Tahun 2010 Tentang : TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN, DAN EVALUASI PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAPPEDA PROVINSI BANTEN
RANCANGAN RENCANA KERJA TAHUN 2016 DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Pada tahun 2016, pembangunan bidang pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal dalam proses pembangunan sebelum diimplementasikan. Pentingnya perencanaan karena untuk menyesuaikan tujuan yang ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Lampung adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, yang merupakan penjabaran dari Rencana
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU
BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan
Lebih terperinciSaiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB
Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, MAB Perencanaan Pembangunan nasional Pedoman Penyusunan RPJP/RPJM tidak termasuk Rencana Pembangunan Tahunan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 39 TANGGAL : 14 Mei 2013 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Daerah Provinsi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN NNN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2013 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RPJMD Kabupaten Ngawi Tahun BAB I - 1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan para pemangku kepentingan (stakeholders) memerlukan perencanaan yang baik, yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan. Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah telah mewajibkan setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
LAMPIRAN KEPUTUSAN BUPATI ACEH SELATAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PENGESAHAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT KABUPATEN ACEH SELATAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan berlakunya Undang-undang
Lebih terperinciRENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan karunia-nya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun yang disusun
BAB I PENDAHULUAN Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cianjur (Renstra -Bappeda) Tahun 2011-2016 yang disusun mengacu kepada RPJMD Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2016, perlu
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN
Lebih terperinciPerencanaan dan Perjanjian Kerja
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kerja 2.1 Rencana Strategis Renstra Bappeda Litbang disusun adalah dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciRKPD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN 2015
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENJA BKPP TA. 2016 Pendahuluan Rencana Pembangunan Tahunan Organisasi Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja-OPD), adalah dokumen perencanaan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN
RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN 2012-2017 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2012 7 KATA PENGANTAR Bismillahhrahmaniff ahim
Lebih terperinciRPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN
i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 7 TAHUN 2014
1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2014 2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA,
WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 2 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,
Lebih terperinciKABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014
KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...
Lebih terperinci