Terlihatlah wajah Sang Su-im amat tenang sekali, sedikitpun tidak tampak perubahan yang aneh, diam-diam di dalam hati dia merasa menyesal sendiri.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Terlihatlah wajah Sang Su-im amat tenang sekali, sedikitpun tidak tampak perubahan yang aneh, diam-diam di dalam hati dia merasa menyesal sendiri."

Transkripsi

1 Ciu Tong jadi mendongkol, dia segera tertawa dingin Haa. ha. aku masih mengira dia tidak bakal berani mencari gara-gara dengan kita orang ternyata mereka bermaksud untuk memperlihatkan sedikit permainan busuk dengan kita Buat apa mengurusi hal itu? seru Sang Su-im tertawa tawar, Kita berjalan dengan kaki kita sendiri, jikalau dia bermaksud untuk menemui kita sudah tentu dia bisa munculkan diri dengan sendirinya. Hehe. akupun merasa benci juga dengan tindakannya yang sengaja memperlihatkan kemisteriusan ini, Mereka berempat kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke depan, sewaktu hari sudah gelap mereka telah tiba di sebuah gua yang cukup besar, tanpa ragu lagi mereka berjalan masuk ke dalam gua tersebut. Sesampainya di dalam gua Ciu Tong segera menyapu sekejap memperhatikan keadaan gua itu, tampaklah suasana di tempat tersebut sunyi senyap tak tampak sesuatupun, cuma saja api setan itu masih tetap mengelilingi mereka tak buyar. Dengan dinginnya dia segera mendengus di dalam hati dia merasa rasa tak tenang dia tak tahu Si Budak Berdarah dari kegelapan sedang mempertunjukkan permainan apa. Terlihatlah wajah Sang Su-im amat tenang sekali, sedikitpun tidak tampak perubahan yang aneh, diam-diam di dalam hati dia merasa menyesal sendiri. Mereka berdua angkat nama bersama-sama, jikalau ketenangannya tidak dapat menangkan diri Sang Su-im, bukanlah hal itu merupakan satu peristiwa yang sangat memalukan sekali? Dia menarik napas panjang-panjang lalu sekali lagi menyapu sekejap sekeliling gua itu, dia tertawa. Hmm, dengan kepandaian silat yang aku miliki saat ini ada siapa yang berani bermain gila denganku? pikirnya. Buat apa sikapku begitu waspada dan berhati-hati? Perlahan-lahan dia memejamkan matanya untuk mengatur pernapasan. Lewat beberapa saat kemudian mendadak. Si Budak Berdarah! teriak Sang Su-im. Ciu Tong merasakan hatinya bergidik, sepasang tangannya dari kiri dan kanan bersama-sama melancarkan pukulan menutup mulut gua tersebut. Tetapi baru saja dia melancarkan serangannya itulah mendadak dia merasakan suara desiran angin serangan yang amat tajam sekali sudah menghajar badannya. Seketika itu juga dia sadar sudah terkena serangan bokongan. dengan cepat tubuhnya berputar untuk menghadapi sesuatu. Tetapi serangan jari dari Sang Su-im ini sudah dipersiapkan sejak tadi, mana mungkin dia berhasil

2 menghindarkan diri? Walaupun dia sudah berputar badannya untuk menghindar tetapi waktu sudah terlambat jalan darah Tiong Hu, Sauw Yang serta Hay Sim tiga buah jalan darah pentingnya terasa dingin, hawa murninya seketika itu juga buyar dari badannya. Tampaklah Sang Su-im sambil tertawa dingin berdiri di sana dan memandang ke arah Ciu Tong dengan pandangan yang amat dingin sekali. Koan Ing yang melihat kejadian itu dari samping, dalam hati merasa terkejut pula, dia sama sekali tidak menyangka di saat-saat seperti ini Sang Su-im dapat turun tangan membokong diri Ciu Tong, bahkan cukup di dalam satu gerakan saja sudah berhasil mengalahkan dirinya. Ciu Tong yang kena tertotok di dalam hati merasa amat terkejut bercampur gusar. Kau. serunya, Ciu Pak yang melihat ayahnya tertawan, dia jadi ketakutan setengah mati, cepat dia mundurkan diri dan bersembunyi di pojokan gua itu. Terdengar Sang Su-im tertawa dingin, Ini yang dinamakan dengan menggunakan cara yang sama untuk membalas cara yang kau gunakan tempo hari terhadap diriku, serunya tertawa. Sang Su-im dengan perlahan segera menoleh ke arah Koan Ing yang saat itu sedang bangkit berdiri. Sejak dahulu aku sudah menanti kesempatan yang baik ini, ujarnya sambil tertawa tawar. Paling sedikit lima tahun kemudian tenaga dalamnya baru bisa pulih kembali seperti sediakala, sekarang kan boleh turun tangan sesukamu untuk menghukum dirinya. Mendengar perkataan tersebut Koan Ing segera memandang ke arah Ciu Tong dengan termangumangu, kini Ciu Tong sudah tidak memiliki tenaga untuk melawan. Tenaga dalamnya sudah buyar dan inilah suatu kesempatan buat dirinya untuk membalas dendam, tetapi dia yang teringat kalau dirinya adalah seorang ciangbunjin dari satu partai mana mau berbuat tindakan tersebut. Dia segera angkat kepalanya dan tertawa. Bagus. bagus sekali. Sekarang kau boleh merasakan bagaimana rasanya kalau dibokong orang lain, tetapi aku tidak mau membinasakan dirimu pada saat ini, kalau aku berbuat demikian tidak lebih cuma mendatangkan kerugian buat nama besar dari Thian-yu-pay kami. Bagus. bersemangat, puji Sang Su-im yang mendengar perkataannya itu. Walaupun aku adalah seorang pangcu dari satu perkumpulan besar tetapi saat ini aku merasa amat kagum sekali atas sifatmu yang amat gagah ini. Sehabis berkata dia segera menoleh memandang ke arah diri Ciu Tong. Sekarang kau boleh pergi, lima tahun kemudian kita berjumpa kembali, ujarnya dingin. Tenaga dalam dari Ciu Tong sudah buyar saat ini, badannya sama sekali tidak bertenaga, dalam hati

3 dia merasa sangat sedih bercampur gusar, walaupun pada saat ini dia bermaksud hendak mengadu jiwa dengannya, tapi hal ini juga tidak berguna. Karenanya terpaksa sambil merangkul badan Ciu Tong serunya dengan dingin, Pada suatu hari bilamana tenaga dalam ku sudah pulih kembali aku akan datang kembali untuk membalas dendam. Sehabis berkata dia melirik kembali sekejap ke arah diri Koan Ing. Dia sama sekali tidak menyangka dia orang yang sering membokong orang lain, Dia bisa mendapatkan bokongan juga dari Sang Su-im, tetapi nasi sudah jadi bubur, dia cuma bisa menghela napas panjang dan menyesali dirinya kurang berhati-hati. Sang Su-im memandang sampai bayangan punggung dari Ciu Tong lenyap dari pandangan kemudian baru menghela napas panjang, dia merasa tindakannya kali ini rada sedikit kejam, tetapi ketika teringat kembali akan keganasan serta kelicikan dan Ciu Teng dia merasa tindakannya ini adalah sangat tepat sekali untuk dirasakan oleh dia orang. Koan Ing sendiri yang melihat keadaan Ciu Tong pada saat ini, diapun tidak tahu haruskah merasa bergirang hati ataukah menyesal. Hari sudah hampir terang tanah, kita harus beristirahat sebentar untuk kemudian melanjutkan perjalanan kembali, tiba-tiba terdengar suara dari Sang Su-im memecahkan kesunyian. Belum sempat Koan Ing memberikan jawabannya mendadak terdengar suatu suara tertawa yang amat dingin sekali berkumandang dari kejauhan yang semakin lama semakin mendekat seluruh angkasapun dengan cepat sudah dipenuhi dengan suara tertawa yang melengking tinggi dan mendirikan bulu roma itu. Mendengar suara tertawa seram itu air muka Sang Su-im seketika itu juga berobah sangat hebat. Si Budak Berdarah dari kegelapan sungguh-sungguh sudah datang! teriaknya dengan suara yang amat berat. Koan Ing sendiripun merasa amat terperanjat, dengan cepat dia melongok ke depan gua. Tampaklah api-api setan berwarna merah darah itu bergerak semakin ke atas diikuti sesosok bayangan merah darah dengan kecepatan yang luar biasa menubruk datang. Sang Su-im segera membentak rendah, tidak menanti bayangan darah itu menerjang masuk ke dalam gua, dia babat tangannya ke depan berturut-turut melancarkan tujuh totokan dahsyat. Seketika itu juga suara desiran angin serangan yang amat tajam berkelebat memenuhi seluruh gua tersebut. Segulung angin pukulan laksana menggulungnya ombak di tengah samudra dengan dahsyatnya segera mengalir masuk ke dalam gua.

4 Braak! dengan hebatnya menghajar di depan dinding gua membuat seluruh gua dipenuhi dengan suara dengungan yang memekikkan telinga. Koan Ing jadi terperanjat, dengan cepat dia berkelebat menyingkir ke samping. Terdengarlah Sang Su-im bersuit nyaring, tangannya kembali membabat ke depan menyentilkan tujuh gulung angin serangan yang amat tajam, tampak bayangan jari berkelebat menutupi gua membuat bayangan darah itu tak dapat maju ke depan barang selangkahpun. Mendadak dari tempat kejauhan berkumandang datang suara pujian kepada sang Buddha yang amat rendah tapi berat sekali bayangan darah itu dengan cepatnya berkelebat kembali ke arah luar. Air muka Sang Su-im berubah jadi pucat pasi, selamanya dia belum pernah didesak di bawah angin oleh serangan musuhnya, tidak disangka hari ini ternyata untuk menerjang keluar dari gua itu pun dia sudah menemui kegagalan. Waktu ini cuaca sudah terang tanah, tanpa keluar dari gua lagi Sang Su-im sudah tahu kalau Thian Siang Thaysu dari Siauw-lim-pay sudah tiba di sana, dia mengkerutkan alisnya rapatrapat, agaknya saat ini dia ingin bertemu dengan diri mereka. Kepada Koan Ing cepat ujarnya. Mari kita keluar saja. Koan Ing segera mengangguk dan berjaian keluar dari gua itu Tampaklah di depan gua sudah berdiri menanti berpuluh orang hweesio, di tengah-tengah para hweesio itu berdirilah seorang hweesio tua Yang alisnya sudah memutih dengan memakai pakaian kasa berwarna kuning, di belakangnya berdirilah seseorang yang bukan lain adalah Hud Ing Thaysu adanya. Di belakang Hud Ing Thaysu berdirilah sebaris hwesio bersenjatakan toya dan paling belakang berdirilah dua puluh empat orang hwesio lagi, Ketika Sang Su-im berjalan keluar dari gua itu segera tampaklah hweesio tua berkasa kuning itu merangkap tangannya memberi hormat, Pinceng Thian Siang, bukankah sicu adalah Sang pangcu? ujarnya, Sang Su-im tertawa tawar, sinar matanya menyapu sekejap ke arah hweesio tersebut lantas balik tanyanya, Thaysu datang kemari entah ada urusan apa? Pinceng datang ke daerah Tibet sebetulnya ada tiga urusan, sahut Thian Siang Thaysu sambil tertawa, Pertama adalah dikarenakan munculnya kembali Si Budak Berdarah dari kegelapan Pak Li Heng, kedua, karena urusan kereta berdarah dan ketiga dikarenakan urusan Sang Pangcu. Sembari berkata sinar matanya dengan sangat tajam memperhatikan wajahnya. Sang Su-im yang namanya ada di deretan empat manusia aneh ditambah pula sebagai pangcu dari satu

5 perkumpulan besar sudah tentu mengetahui keadaan dari setiap kalangan, dia yang melihat Thian Siang Thaysu bersikap demikian segera tertawa tawar. Apakah dikarenakan urusan terbakarnya kuil Han-poh-si? Thian Siang Thaysu sama sekali tidak menyangka kalau Sang Su-im bisa bersikap demikian tawarnya, dia orang yang berkedudukan sebagai seorang ciangbunjin satu pantai besar dan merupakan juga seorang pendeta beribadat tinggi nafsu ingin menangnya di dalam hati sudah lenyap sejak semula, walaupun begitu pada saat ini tak kuasa ujarnya juga, Sang Pangcu apakah tidak merasa kalau tindakan putrimu membakar kuil Han-poh-si adalah satu tindakan keterlaluan. Tentang urusan ini lebih baik Thaysu jangan banyak bertanya saja! potong Sang Su-im dengan dingin. Hud Ing sute juga berasal dari Siauw-lim-pay kami, jikalau Sang pangcu berbuat demikian bukankah sedikit keterlaluan? ujar Thian Siang Thaysu dengan perlahan, Walaupun perbuatan ini bukanlah perbuatan dari Sang Pangcu sendiri tetapi asalkan Sang Pangcu mau meminta maaf terhadap Hud Ing Sute, maka urusan ini akan kami bikin beres saja. Mendengar perkataan itu Sang Su-im segera mengerutkan alisnya rapatrapat. Hud Ing memukul luka diri Koan Ing lalu memaksa mereka masuk ke dalam selat Im Shia apakah perbuatan ini tidak keterlaluan? Aku rasa lebih baik kau hweesio gede tidak usah ikut campur saja sehingga membuat semua orang merasa tidak gembira. Dengan perlahan-lahan Thian Siang Thaysu memejamkan matanya. Hal itu adalah permintaanku yang paling murah, bilamana Sang Pangcu masih tidak mau menerimanya juga maka di tengah peradilan para Bu-lim aku rasa Sang Pangcu tidak akan dapat mengingkari dosa itu lagi. Koan Ing yang melihat Thian Siang Thaysu sebagai seorang Ciangbunjin sebuah partay besar ternyata omongannya sangat mendesak orang, membuat di dalam hati dia merasa sangat tidak puas. Apa yang dimaksud pengadilan para Bu-lim? serunya keras-keras. Aku sama sekali tidak pernah mendengar, Koan Ing, di tempat seperti ini kau tidak berhak untuk ikut campur berbicara. ujar Thian Siang Thaysu dengan cepat. Tetapi dia mewakili aku berbicara, sambung Sang Su-im dengan cepat. Dengan pandangan yang amat tajam Thian Siang Thaysu segera memperhatikan diri Sang Su-im. Bilamana Sang pangcu masih tidak mau menerima keputusan ini. aku rasa ini hari terpaksa pinceng

6 harus minta pelajaran ilmu Han Yang Ci dari sang pangcu yang sudah menggetarkan seluruh dunia kangouw itu. Oooh kiranya Thaysu datang kemari sengaja mengurusi peristiwa ini. ujar Sang Su-im sambil tertawa tawar, sampai saat ini aku Sang Su-im belum pernah menjajal ilmu silat dari kalangan lurus hee. hee. ini hari aku boleh buka mata menambah pengalaman. Omitohud, puji Thian Siang Thaysu kepada sang Buddha, ini hari terpaksa pinceng harus minta sedikit pelajaran dari ilmu jari Sang pangcu. Sang Su-im menarik napas panjang-panjang, dia tertawa tawar, tetapi di dalam hati diam-diam sudah mengambil persiapan untuk menghadapi sesuatu. Dari antara tiga manusia genah empat manusia aneh selamanya belum pernah bentrok satu sama lainnya, pertempuran yang bakal terjadi ini hari bukan saja merupakan pertempuran diantara mereka berdua melainkan pertempuran antara tiga manusia genah dengan empat manusia aneh. Ooo)*(ooO Bab 18 DENGAN perlahan Thian Siang Thay su memejamkan matanya rapatrapat, dia berdiri di tempat itu sama sekali tidak bergerak sedangkan para hweesio lainnyapun segera pada mengundurkan diri ke belakang. Sinar mata dari Sang Su-im segera berkelebat tak hentihentinya, di dalam hati diam-diam pikirnya, Hmmm. Hweesio gundul ini begitu berani menantang aku untuk bergebrak, sungguh bernyali Aku tidak percaya dia mempunyai jurus serangan yang dapat memperoleh kemenangan dengan pasti. Di tengah suasana yang amat hening itulah mendadak terdengar seorang hweesio tua maju ke depan dan berteriak keras, Sang Su-im adalah seorang iblis dari kalangan Hek-to kenapa ciangbunjin harus turun tangan sendiri? Biarlah aku Thian Liong mewakili ciangbunjin menerima serangannya untuk kali ini! Sang Su-im yang melihat Thian Liong Thaysu penjaga dari Tat Mo Tong hendak maju ke depan mewakili Ciangbunjin dia segera mendengus dengan amat dingin Thian Siang Thaysu yang melihat Thian Liong Thaysu hendak maju mewakili dirinya, dia rada ragu-ragu sebentar pikirnya, Walaupun kepandaian silat dari Thian Liong Thaysu tidak seberapa tinggi kalau dibandingkan dengan kepandaianku tetapi sekalipun dia maju belum tentu bisa menderita luka, bahkan mungkin kalau memperoleh kemenangan malah bisa angkat namanya di dalam Bu-lim. Berpikir akan hal ini dengan perlahan dia mengangguk. Kalau begitu sute harus sedikit berhati hati! serunya.

7 Setelah itu dia mengundurkan diri dua langkah ke belakang. Thian Liong Thaysu segera maju ke depan, kepada Sang Su-im ujarnya dengan suara yang amat dingin sekali. Hmm, hmm, tidak kusangka yang disebut sebagai empat manusia aneh tidak lebih cuma manusiamanusia goblok yang pintarnya ngomong besar. Di dalam hati diam-diam Sang Su-im merasa amat gemas sekali dia gemas senjata Cap jie Sin Kiamnya tidak dibawa serta, kalau tidak terhadap manusia semacam ini dia sama sekali tidak akan memandang sebelah matapun. Baru saja dia hendak berbicara, mendadak terdengar Koan Ing yang ada disampingnya sudah berseru. Empek Sang, bagaimana kalau pertempuran kali ini siauwtit yang menerimanya? Begitu perkataan tersebut diucapkan keluar oleh Koan Ing masing-masing pihak segera pada merasa kaget, Thian Liong Thaysu adalah merupakan seorang hwesio berkepandaian tinggi dari ruangan Tat Mo Tong di kuil Siauw-lim-si, sebaliknya walaupun kepandaian dari Koan Ing amat tinggi, dia tidak lebih cuma anak murid angkatan kedua, bagaimana saat ini dia berani menantang dari angkatan tua? Sang Su-im rada sedikit melengak dibuatnya, dengan perlahan dia menoleh memandang ke arah Koan Ing, dia tahu dia orang berbicara secara sungguh-sungguh karena itu tak terasa lagi dia sudah mengangguk. Baiklah, serunya. Tetapi sebentar kemudian dia sudah merasa menyesal kembali karena telah bicara demikian, terpaksa sambungnya lagi, Tapi kau harus sedikit berhati-hati! Di dalam hati dia benarbenar merasa sangat berterima kasih sekali terhadap tindakan dari Koan Ing yang melindungi wajah serta kedudukannya itu, bagaimanapun juga dia tidak akan membiarkan Koan Ing menderita luka di bawah serangan Thian Liong Thaysu. Thian Liong Thaysu yang melihat Sang Su-im membiarkan Koan Ing maju menghadapi dirinya, dengan dinginnya dia segera mendengus. Susiok! tiba-tiba terdengar seorang hweesio berusia pertengahan yang ada di belakang berseru kepada Thian Liong Thaysu. Bagaimana kalau pertempuran kali ini biar aku yang menerima? Di dalam hati Thian Liong Thaysu merasa amat marah karena Sang Su-im sudah menyuruh Koan Ing menghadapi dirinya, dia segera tertawa dingin. Tidak perlu! sahutnya. Aku orang memang ingin sekali menjajal kepandaian silat dari jagoan berkepandaian tinggi yang baru saja menerjunkan diri ke dalam Bu-lim ini.

8 Koan Ing tahu Thian lang Thaysu tentu akan marah sekali atas kejadian ini, dia tersenyum lantas mencabut keluar pedang Kim Hong Kiamnya, Cayhe hendak menggunakan pedang ini minta sedikit pelajaran dari Thaysu. Sepasang alis dari Thian Liong Thaysu segera dikerutkan rapatrapat, dia tidak ingin banyak bicara lagi tubuhnya segera bergerak menubruk ke arah diri Koan Ing. Melihat gerakan tersebut dalam hati Sang Su-im segera paham kalau Thian Liong Thaysu hendak mengalahkan diri Koan Ing di dalam waktu yang amat singkat karena itu baru saja maju ke depan dia sudah mengeluarkan ilmu Thian Liong Fat Su-nya. Saat ini kepandaian silat yang dimiliki Koan Ing jauh lebih lihay jika dibandingkan dengan kepandaiannya dahulu, melihat Thian Liong Thaysu menubruk maju ke depan, tangan kanannya segera digetarkan. pedang panjangnya dengan membentuk gerakan busur di tengah berkelebat sinar keemasemasan mengancam jalan darah Thay Yang Hiat pada tubuh Thian Liong Thaysu. Thian Liong Thaysu segera mendengus dingin, tubuhnya yang ada di tengah udara segera membalik, lima jari tangan kanannya bagaikan kilat cepatnya mencengkeram pedang Kiem-hong-kiam tersebut, Koan Ing segera menggetarkan pedangnya sehingga balik seperti keadaan semula dan menghindarkan diri dari cengkeramannya mencapai pada sasaran yang kosong, tubuhnya dengan cepat menubruk ke bawah, jurus serangannya dilancarkan bagaikan mengalirnya air sungai, tubuhnya sedikit merandek di tengah udara kemudian meneruskan tubrukannya ke atas tubuh Koan Ing. Dalam hati Koan Ing merasa sangat terperanjat dia sama sekali belum pernah melihat ilmu silat yang bisa berhenti di tengah udara begitu lamanya. Pikirannya segera berputar mendadak jurus serangannya yang pernah dibacanya di dalam kitab pusaka Boe shia Koei Mie kembali berkelebat dalam benaknya, pedang panjangnya di tangan kanannya segera dilintangkan ke depan dengan menggunakan jurus Thian Hong Cu Lok atau pelangi langit menghalangi jalan memunahkan datangnya serangan tersebut. Jurus serangannya ini sebenarnya adalah jurus Thian Hong Cu Lok dari Thian-yu Ji Cap Su Cau tetapi mirip juga dengan ilmu pedang Lam Hay Kiam Hoat yang sangat menggetarkan dunia kangouw yaitu jurus Thian Hong Teh Bun atau langit tertutup tanah membelah. Tetapi di dalam jurus itu mengandung juga tenaga dari ilmu pedang Thian-yu Kiam Hoat. Thian Liong Thaysu bukanlah manusia sembarangan, pengetahuannya amat luas, di dalam sekali pandang saja dia telah mengetahui jurus pedang dari Koan Ing itu. Dia mendengus dingin, lima jari dari tangan kanannya segera mencengkeram tubuh pedang Kiemhong-kiam itu, agaknya dia bermaksud hendak merebutnya. Sinar mata dari Koan Ing berkelebat tak hentihentinya, mendadak dia teringat kembali akan beberapa patah kata yang pernah di bacanya di dalam kitab pusaka itu.

9 Tangan kanannya digetarkan pedang Kiem-hong-kiam balik menyerang ke kanan, dengan tetap menggunakan jurus Thian Hong Coe Lok dia menyerang kembali ke depan tetapi secara diam-diam dia sudah menyalurkan tenaga dalam tingkat atas dari aliran Bu-tong-pay. Lima jari Thian Liong Thaysu yang mencengkeram di atas tubuh pedang itu segera terlepas bahkan badannya tergetar mundur beberapa langkah ke belakang membuat hatinya benarbenar merasa sangat terperanjat. Sang Su-im yang berada diluar kalangan ketika melihat hal inipun merasa terkejut dia sama sekali tidak menduga kalau pengetahuan jurus serangan dari Koan Ing jauh melebihi dirinya. Jurus serangan Thian Hong Teh Bun dari Lam Hay ini walaupun dia pernah mendengar tetapi selama ini belum pernah melihat barang sekalipun. Ternyata hari ini dengan mata kepala sendiri dia dapat melihat jurus tersebut sudah berada di dalam jurus serangan pedang Koan Ing, bahkan tenaga dalam aliran Bu-tong-pay yang tidak pernah diturunkan kepada orang lainpun kini digunakan oleh Koan Ing, bukankah hal ini benarbenar merupakan satu peristiwa yang aneh sekali. Thian Liong Thaysu yang melihat serangannya tidak mendapatkan hasil dia menjadi amat gusar sekali. Belum sempat tubuhnya melancarkan serangan kembali, pedang panjang dari Koan Ing sudah digetarkan kembali, tubuhnya meloncat ke tengah udara lantas balik menubruk ke tubuh Thian Liong Thaysu. Dengan meminjam kesempatan ini sekali lagi Thian Liong Thaysu meloncat ke atas udara tetapi sewaktu dilihatnya Koan Ing membuntuti dirinya di dalam hati dia merasa amat gusar sekali. Di tengah suara dengusannya yang amat dingin telapak tangan kanannya dengan disertai tenaga dalam yang amat dahsyat menghantam ke arah depan. Segulung angin pukulan yang amat dahsyat laksana menggulungnya ombak di tengah samudra segera menghajar badan Koan Ing. Koan Ing jadi amat terperanjat, dia tahu dengan kehebatan dari tenaga dalam Thian Liong Thaysu ini bilamana dia berani menerima satu pukulannya saja, maka tubuhnya segera akan kena hajar sehingga terluka parah. Tubuhnya dengan cepat bergerak menyingkir ke samping. Thian Liong Thaysu yang terlalu memandang enteng musuhnya sama sekali tidak menduga kalau tenaga dalam dari Koan Ing amat lihay, jurus serangan yang digunakanpun jauh berada diluar dugaannya.

10 Saat ini untuk melindungi mukanya sendiri terpaksa dia harus mengeluarkan ilmu sakti Thian Liong Sinkang untuk menghadapi diri Koan Ing. Tubuh Koan Ing dengan cepat berkelebat menyingkir dari serangan tersebut tetapi Thian Liong mana mau melepaskan begitu saja, tubuhnya mendadak merendah ke bawah, lima jari tangan kanannya dengan disertai tenaga dalam yang amat dahsyat mencengkeram punggung Koan Ing. Melihat datangnya serangan tersebut Koan Ing merasa hatinya sedikit bergidik, berbagai jurus serangan yang termuat di dalam kitab pusaka Boe Shia Koei Mie kembali berkelebat di dalam benaknya, tubuhnya bagaikan sebuah busur mendadak meletik ke atas, inilah yang dinamakan jurus Yu Yah Ih Cho atau ikan meloncat dari selat dari aliran Thian-san-pay. Thian-san-pay mengutamakan ilmu meringankan tubuh menjagoi Bu-lim, selama beberapa tahun ini sekalipun tidak mempunyai jago-jago yang menonjol tetapi di dalam Bu-lim juga tidak ada yang berani memandang hina mereka. Di tengah udara Thian Liong Thaysu kembali menarik hawa murninya mengelilingi tubuhnya, cengkeramannya sekali lagi menemui kegagalan membuat sepasang alisnya dikerutkan rapatrapat, ujung kakinya segera menutul permukaan tanah sedangkan telapak tangannya dengan disertai angin pukulan yang amat dahsyat menghantam tubuh Koan Ing. Dengan cepat Koan Ing meloncat menghindar, tubuhnya membalik balas menerjang ke arah Thiang Liong Thaysu, pedang Kiem-hong-kiam di tangannya berkelebat dengan amat tajamnya lantas membabat pergelangan tangan kanan dari Thian Liong Thaysu. Dalam hati Thian Liong Thaysu mendengus dingin. Bocah ini sungguh jumawa sekali. Hmmm berani beradu tenaga dengan diriku, pikirnya. Telapak tangan kirinya dengan cepat di babat ke depan sedang telapak tangan kanannya sedikit merendah, satu gulung angin pukulan laksana topan yang menyambar menerjang badan Koan Ing. Koan Ing menarik napas panjang-panjang, tubuhnya sedikit merandek di tengah udara di saat pedang Kiem-hong-kiam digetarkan keras serentetan bunga-bunga pedang dengan cepatnya menghantam leher dari Thian Liong Thaysu. Thian Liong Thaysu jadi sangat terperanjat, dia sama sekali belum pernah melihat jurusjurus serangan macam ini, alisnya dikerutkan rapatrapat sedang satu ingatan mendadak berkelebat di dalam benaknya. Dia lantas bersuit nyaring tubuhnya berputar telapak tangannya menyambar ke depan melancarkan lagi satu pukulan. Koan Ing sama sekali tidak menyangka Thian Liong Thaysu berani melanjutkan kembali serangannya, bilamana dia tidak cepat-cepat menarik pedangnya ke belakang maka nyawanya akan diganti dengan sebuah lengan dari Thian Liong Thaysu.

11 Di saat yang amat kritis itu dia tidak banyak berpikir lagi, di tengah suara sultannya yang amat nyaring tangan kanannya menyentil ke depan sedang tubuhnya melayang mundur ke belakang. Braaak! dengan disertai suara bentrokan yang amat keras Koan Ing segera merasakan tangan kanannya jadi kaku dan amat linu, tubuhnya setelah mencapai permukaan tanah dengan terhuyunghuyung mundur kembali dua langkah ke belakang. Air muka Thian Liong Thaysupun berubah jadi pucat pasi bagaikan mayat, dia sama sekali tidak pernah menduga kalau Koan Ing berani melancarkan serangan dengan menyambitkan pedangnya, bahkan kecepatan dari serangan itu sama sekali tidak pernah terduga sebelumnya. Pada saat pedang Kiem-hong-kiam itu meluncur mendatang, sekalipun dengan sekuat tenaga dia berusaha untuk menghindarkan diri tetapi tidak urung pundak kirinya tertembus juga oleh pedang Kiem-hong-kiam itu. Darah segar segera berceceran mengotori seluruh permukaan tanah dengan menahan sakit dia mencabut keluar pedang tersebut dan dilemparkan ke atas tanah, kemudian dengan menggunakan tangan kanannya menutupi luka pada lengan kirinya dia melototi dirinya Koan Ing dengan amat gusar. Perubahan yang terjadi di tengah kalangan secara tiba-tiba ini membuat semua orang jadi berdiri melongo, mereka semua sama sekali tidak menyangka pertempuran tersebut bisa berakhir dengan demikian. Thian Siang Thaysu yang melihat kejadian ini dalam hati diam-diam merasa sangat tidak tenang, dia tidak menyangka kalau pertempuran ini diakhiri dengan seimbang, Thian Liong Thaysu adalah hweesio berkepandaian tinggi yang menjaga ruangan Tat Mo Tong, tidak disangka ini harus kecundang di tangan Koan Ing, Tetapi rasa terkejut dari Sang Su-im jauh lebih hebat lagi, terang-terangan dia dapat melihat jurus terakhir yang digunakan Koan Ing untuk menyambit pedang tadi adalah jurus Han Yan Cie yang paling diandalkan olehnya, tetapi peristiwa ini boleh dikata tidak masuk di akal, bagaimana mungkin Koan Ing bisa memahami ilmu jari Han Yang Cie?. Bilamana dia tidak menggunakan ilmu jari Han Yang Cie tidak mungkin Thian Liong Thaysu dapat menderita luka. Sebetulnya dia ingin mewariskan ilmu jari Han Yang Cie nya itu kepada Koan Ing tetapi dia telah menolaknya, tetapi bagaimana saat ini dia bisa memiliki kepandaian tersebut? Semakin dipikir pikirannya semakin kacau, walaupun ada kemungkinan Koan Ing mendapatkan ilmu itu dari orang lain bahkan dengan hubungannya yang amat rapat sekali dengan dirinya saat ini bilamana bukannya dia orang cuma tinggal hidup beberapa hari saja kemungkinan sekali dia hendak menanyai sampai sejelas2nya.

12 Kau sekarang merasa bagaimana? terdengar Sang Su-im membuka mulut bertanya. Koan Ing menarik napas panjang-panjang, dia merasa separuh tangan kanannya masih terasa amat linu dan kaku tetapi dia tertawa. Terima kasih atas perhatian dari empek Sang, lukaku tidak begitu berat, sahutnya. Sang Su-im segera mengangguk, walaupun dia berhasil menghindarkan diri dari hajaran langsung tetapi diapun menderita luka yang tidak ringan, paling sedikit sesudah beristirahat tiga-lima hari dia baru bisa sembuh benarbenar. Dengan perlahan Thian Siang Thaysu berjalan maju ke depan, lima jari tangan kanannya dengan kencangnya mencengkeram pedang Kim Hong Kian itu. Koan siauwsicu kepandaianmu sungguh hebat ujarnya dengan dingin. Sehabis berkata telapak tangan kanangnya sedikit bergerak, pedang Kiem-hong-kiam itu segera meloncat ke depan kemudian meluncur ke arah diri Koan Ing. Melihat hal itu Sang Su-im segera tertawa tawar. Buat apa kau hweesio gede menganiaya seorang dari angkatan muda? ejeknya. Sehabis berkata tangannyapun segera menyentil ke depan, segulung angin serangan dengan amat cepatnya berkelebat menghajar pedang Kiem-hong-kiam tersebut. Tiing.! pedang Kiem-hong-kiam itu sedikit merandek di tengah udara kemudian dengan amat cepatnya jatuh di depan kaki Koan Ing. Thian Siang Thaysu yang melihat Sang Su-im mendemonstrasikan kepandaiannya, diam-diam di dalam hati merasa rada terkejut pikirnya, Nama besar dari Sang Su-im sebagai si jari sakti kiranya bukan nama kosong belaka, agaknya dia orang adalah salah satu musuh tangguh ku. Walaupun tiga manusia genah empat manusia aneh bersama-sama berkelana di dalam Bu-lim, tetapi nama besar dari si manusia tunggal dari Bu-lim Jien Wong jauh melebihi nama dari Si Budak Berdarah dari kegelapan tersebut apalagi di dalam beberapa tahun ini dia sering sekali munculkan dirinya di dunia persilatan, sudah tentu hal ini membuat nama dari empat manusia anehpun jauh melebihi tiga manusia genah, dengan sendirinya karena terkenalnya nama empat manusia aneh ini membuat tiga manusia genah jadi kedesak ke bawah. Thian Siang Thaysu yang menghadapi situasi seperti ini, dia orang mana bisa bersabar lagi, ditambah lagi dengan adanya peristiwa kuil Han-poh-si yang dibakar Sang Siauw-tan membuat dia orang mendapat kesempatan untuk menemui Sang Su-im sebagai salah satu anggota empat manusia aneh ini.

13 Terlihatlah Koan Ing sudah mencabut kembali pedangnya kemudian kepada Sang Su-im ujarnya, Terima kasih atas bantuan dari empek Sang, Sang Su-im cuma tertawa saja, kepada Thian Siang Thaysu segera ujarnya, Hey hweesio gundul, Thaysu dari ruangan Tat Mo Tong telah memperlihatkan kelihayannya, sekarang aku rasa Thaysupun harus memperlihatkan sedikit kepadaku. Perkataannya amat dingin dan penuh mengandung nada sindiran Membuat Thian Siang Thaysu yang mendengar jadi termangu-mangu, tetapi sebentar kemudian dia sudah tertawa tawar. Ilmu jari Han Yang Ci dari Sang sucu amat lihay dan sudah menjagoi seluruh kolong langit ini hari Pinceng memang punya niat untuk menjajal. Sehabis berkata mendadak jubah hweeesionya yang lebar dengan perlahan lahan mulai mengembung jadi besar. Melihat kejadian ini diam-diam Sang Su-im merasa sangat terperanjat sekali, pikirnya, Hmm kelihatannya hweesio tua ini sudah berhasil melatih ilmu Khiekang Thay Si Bu Sian Thian Ceng Khie dari kalangan Budhha, tidak aneh kalau dia berani cari garaa dengan aku Hmm. kiranya sesudah punya sedikit pegangan lantas mau cari gara-gara. Berpikir sampai di sini di dalam hati dia mulai merasa kalau Thian Siang Thaysu yang ada di hadapannya saat ini adalah seorang musuh tangguh yang maha besar ini hari asalkan sedikit tidak berhati-hati saja maka nama besarnya yang dipupuk bertahun-tahun akan lenyap tak berbekas. Berpikir akan hal ini Sang Su-im mana berani berlaku gegabah lagi, dengan cepat dia pusatkan seluruh pikirannya dan menyalurkan hawa murninya mengitari seluruh tubuh, sinar matanya dengan sangat tajam memperhatikan diri Thian Siang Thaysu. Suasana di sekeliling tempat itu jadi sunyi senyap tak kedengaran sedikit suarapun, siapapun tak berani berisik bahkan sampai suara bernapas pun tidak berani terlalu keras. Mendadak terdengar Thian Siang Thaysu membentak keras, seluruh jenggotnya pada berdiri bersamaan dengan berjongkoknya sang badan bawah sepasang tangannya bersama-sama didorong ke depan. Segulung angin pukulan yang menyesakkan pernapasan dengan dahsyatnya segera menggulung tubuh Sang Su-im. Sang Su-im cepat-cepat bersuit panjang, di tengah suara suitannya itulah sang tubuh bagaikan secarik daun kering dengan ringannya melayang di tengah udara, tangan kanannya bagaikan kilat cepatnya berkelebat melancarkan tujuh serangan sekaligus. Sreet.! Srett.! tenaga Khie kang yang maha dahsyat dari Thian Siang Thaysu itu segera terkena tembus oleh serangannya ini dan langsung meluncur mengancam tujuh buah jalan darah kematian di atas tubuh bagian atas dari Thian Siang Thaysu. Masing-masing pihak begitu mulai mengerahkan tenaga dalamnya bersamaan pula tubuhnya segera berkelebat dengan cepatnya, tubuh dimana Sang Su-im berada segera terbungkus di dalam lapisan

14 angin yang kencang sebaliknya pohon besar yang ada di belakang tubuh Thian Siang Thaysu pun sudah terkena hajar oleh tujuh serangan jari Sang Su-im itu sehingga menimbulkan tujuh buah lubang yang amat besar. Melihat kedahsyatan itu, Koan Ing merasakan hatinya berdebar-debar, sedang airmukanya berubah amat hebat dia tidak menduga kalau tenaga dalam dari Thian Siang Thaysu amat dahsyat, agaknya untuk merebut kemenangan diantara mereka berdua bukanlah satu urusan yang mudah. Kedua belah pihak yang saling bertempur dengan menggunakan tenaga dalam, setelah saling serang sebanyak satu jurus mereka segera pada pejamkan matanya untuk mengatur pernapasan, sekalipun begitu perhatian mereka tidak berani bercabang, mereka takut sedikit saja berayal maka pihak musuh akan segera melancarkan serangannya kembali. Pertempuran yang maha sengit dan mendebarkan hati ini seketika itu juga membuat suasana di sekeliling tempat itu jadi hening, masing-masing dengan hati bergidik menonton jalannya pertempuran itu dengan mata terbelalak. Sesudah beristirahat sebentar, mendadak masing-masing pihak kembali bergerak saling serang menyerang dengan gencarnya, jurusjurus serangan yang digunakanpun semakin lama semakin cepat sehingga akhirnya cuma kelihatan bayangan yang menyilaukan mata memenuhi angkasa. Si jari sakti Sang Su-im adalah seorang pangcu dari sebuah perkumpulan besar di mana pengaruhnya sudah melebar ke seluruh pelosok dunia persilatan, terhadap ilmu silat dari setiap aliranpun boleh dikata sangat hapal sekali, sebaliknya Thian Siang Thaysu khusus mempelajari ilmu silat dari aliran Siauw-lim-pay terhadap ke seratus delapan jurus Loo Han Ciang boleh dikata sudah mendarah daging, cukup dengan mengandalkan ilmu telapak ini saja dia sudah bisa menghadapi musuh yang bagaimana lihaynyapun. Koan Ing yang ada di samping ketika melihat mereka berdua saling bertukar jurus, di dalam hati diam-diam merasa terkejut bercampur girang, karena terhadap pengantar dari jurusjurus tersebut dia sudah pernah membaca di dalam kitab pusaka Boe Shia Koei karya Song Ing, kini ditambah dengan apa yang dilihat bukankah ilmu silatnya akan memperoleh tambahan yang besar? Semakin melihat Koan Ing merasa semakin gembira, setiap jurus yang dilihatnya segera dibandingkan dengan apa yang dibacanya di dalam kitab pusaka itu, makin lama dia semakin paham sehingga saking girangnya dia jadi meloncat-loncat, Di dalam sekejap saja dua ratus jurus sudah berlalu dengan amat cepatnya, mendadak kedua orang itu saling kirim satu pukulan ke depan lantas bersama-sama membentak keras dan mundur ke belakang. Mereka berdua kembali berpandang2an mendadak tubuh mereka berkelebat maju lagi kemudian saling serang menyerang kembali. Kali ini Koan Ing dapat melihat kedua orang itu bertempur jauh lebih dahsyat lagi jika dibandingkan dengan tadi, jurus jurus serangannya digunakan kadangkala banyak yang belum pernah dia temui sebelumnya, jelas sekali mereka berdua sedang menggunakan jurusjurus serangan simpanan yang belum pernah digunakan.

15 Pertempuran kali ini benarbenar membuat seluruh perhatian dari Koan Ing tersedot ke dalam kalangan, dia merasa pikirannya rada pening dibuatnya. Thian Liong Thaysu yang ada di samping selama ini terus menerus memperhatikan seluruh gerakgerik dari Koan Ing, dia yang melihat Koan Ing memandangi jurus serangan mereka berdua dengan begitu perhatian diam-diam mendengus dingin. Sekalipun begitu di dalam hati dia merasa terkejut juga, dia heran kenapa dirinya yang sama sekali tidak melihat adanya keanehan apapun sebaliknya Koan Ing di buat begitu tertarik, jelas sekali bakat orang ini amat bagus dan mungkin di dalam ratusan tahun jarang sekali ditemui satu. Yang jelas kepandaian silat yang dimilikinya tidak berada di bawah kepandaian sendiri. Di dalam sekejap saja Sang Su-im dengan Thian Siang Thaysu sudah bertempur sebanyak ribuan jurus lebih, tetapi menang kalah masih belum kelihatan. Mendadak terdengar Thian Siang Thaysu membentak keras, tubuhnya kembali bergerak ke depan. di tengah berkibarnya jubah lhasa yang tertiup angin sepasang matanya melolot lebar-lebar ke depan sedangkan telapak tangannya melancarkan tiga pukulan dahsyat. Seketika itu juga seluruh angkasa dipenuhi dengan kabut yang berwarna keperak-perakan menyapu seluruh tubuh Sang Su-im. Sang Su-im dengan keras mengaum, tubuhnya kembali melayang ke tengah udara disaat badannya membalik berturut turut dia melancarkan empat puluh sembilan totokan di dalam waktu yang amat singkat selurah angkasa penuh diliputi hawa murni yang dahsyat. Begitu serangan totokan itu terbenam ke dalam hawa khie kang yang menyelimuti seluruh angkasa, dengan cepat hawa khie kang itu berhasil digulung musnah. Sebaliknya keempat puluh sembilao desiran angin tajam itupun berhasil tersapu lenyap pula dari angkasa. Mereka berdua saling serang dengan menggunakan seluruh tenaga yang dimilikinya tetapi begitu tenaga dalamnya buyar mereka berduapun dengan kehabisan tenaga pada lepas tangan. Air muka Thian Siang Thaysu berubah jadi pucat pasi dan duduk di atas tanah tidak bergerak sedangkan tubuh Sang Suim begitu mencapai permukaan tanah dengan terhuyunghuyung dia mundur dua langkah ke belakang, dengan cepat Koan Ing segera maju membimbing. Para hweesio Siauw-lim-pay yang melihat Thian Siang Thaysu sudah kehabisan tenaga dan jatuh terduduk dengan cepatnya mereka pun bergerak maju ke depan, kedua puluh empat hweesio itu masing-masing dengan cepat mengambil sikap mengurung mengelilingi diri Sang Su-im serta Koan Ing berdua. Koan Ing dengan tangan kirinya mencekal pedang, sinar matanya menyapu sekejap ke arah dua puluh empat orang hweesio itu, sebaliknya Sang Su-im sama sekali tidak ambil gubris terhadap kejadian itu,

16 sampai kelopak matanyapun tidak bergerak, dia cuma berusaha untuk memulihkan tenaganya. Dengan pandangan yang amat dingin Thian Liong Thaysu memandang sekejap ke arah dua orang itu, dia mendengus tetapi tidak berani mengambil tindakan apapun. Lewat beberapa saat kemudian Thian Siang Thaysu serta Sang Su-im baru bersama-sama membuka matanya, dengan perlahan Sang Su-im segera bangkit berdiri, sinar matanya dengan amat dingin sekali menyapu sekejap ke arah dua puluh empat orang hweesio tersebut. Thian Siang Thaysupun bangkit berdiri, Kekuatan ilmu jari Han Yang Cie dari Sang pangcu benarbenar buka nama kosong belaka, ujarnya dengan dingin. Sang Su-im segera angkat kepalanya tertawa terbahakbahak. Tenaga Khiekang Sie Bu Sian Thian Ceng Khie dari kau hweesiopun tidak jelek, sahutnya keras. Urusan ini kita sudahi sampai disini saja, ujar Thian Siang Thaysu kemudian. Tetapi terbakarnya kuil Han-poh-si lebih baik Sang pangcu ambil satu keputusan yang adil, kalau tidak. Hmm kami partai Siauw-lim-pay tidak akan melepaskan diri Sang pangcu dengan begitu saja, lebih baik Sang pangcu berpikir tiga kali sebelum melakukannya. Sang Su-im yang mendengar omongan Thian Siang Thaysu ini mengandung nada gertakan alisnya lalu dikerutkan rapatrapat. Kalau sudah Siauw-lim-pay, lalu kalian mau apa? ejeknya. Kami dari Tiang-gong-pang bukannya tidak ada orang, cukup aku seorang saja apabila pihak Siauwlim-pay hendak menahan diriku ku kira hal ini bukanlah satu urusan yang sederhana. Thian Siang Thaysu segera mendengus dingin. Perkataan pinceng sampai disini saja, lain waktu masih panjang. Pinceng tidak menghantar lebih jauh! serunya. Sang Su-im segera tertawa tawar, kepada Koan Ing ujarnya kemudian, Mari kita pergi saja, hutang ini hari biar aku tagih besok saja Sehabis berkata dengan langkah lebar bersama-sama dengan Koan Ing, dia berjalan meninggalkan tempat itu, para hweesio dari kuil Siauw-lim-si yang melihat mereka berdua meninggalkan tempat itupun tidak dapat berbuat apa-apa, sekalipun misalnya Thian Siang Thaysu turunkan perintah belum tentu mereka berani maju menghalangi perjalanan mereka. Sang Su-im seria Koan Ing berdua setelah meninggalkan para hweesio Siauw-lim-si di tengah perjalanan terdengar dia orang tertawa. Kau lihat bagaimana dengan pertempuran ini? tanyanya. Boanpwee selamanya belum pernah menemuinya, sahut Koan Ing sambil menarik napas panjang-

17 panjang. Perkataanmu memang benar, ujar Sang Su-im lagi sambil tertawa, Teringat sewaktu pertemuan puncak para jago di gunung Hoa-san tempo hari dimana aku serta supekmu berempat bertempur melawan si manusia tunggal dari Bu-lim Jien Wong, kiranya pertempuran ini hari sepuluh kali lipat jauh lebih dahsyat lagi. Dia berhenti sebentar untuk tukar napas lantas ujarnya lagi, Tetapi peristiwa ini sudah terjadi beberapa tahun yang lalu, kepandaian silatku pada waktu itu sudah tentu jauh berbeda dari sekarang, aku sama sekali tidak menyangka hweesio tua itu sudah berhasil melatih ilmu khie kang yang demikian dahsyatnya, tidak aneh kalau dia begitu sombong dan berani menantang aku bertempur. Koan Ing yang selesai mendengar perkataan tersebut lalu termenung berpikir sebentar kemudian baru ujarnya. Kiranya Sang Pepek dengan mereka sebenarnya tidak akur, tidak aneh kalau dikatakan masuknya kereta berdarah ke dalam daerah Tibet sebetulnya hanyalah satu jebakan belaka, jikalau demikian adanya, tentu tenaga murni dari empek Sang pada saat itu sudah memperoleh kerugian yang amat besar sekali. Sinar mata Sang Su-im berkelebat, setelah diungkat oleh Koan Ing akan urusan ini, di dalam hati dia baru merasa terperanjat. Thian Siang Thaysu dari Siauw-lim-pay sudah masuk ke daerah Tibet, kepandaian silat dari Ciu Tong pun sudah dimusnahkan olehnya, kini cuma si telapak malaikat dari gurun pasir Cha Can Hong seorang yang tidak menemui sesuatu peristiwa yang diluar dugaan, dengan tindakannya yang saling bunuh membunuh seperti ini bilamana salah satu diantara mereka bertemu dengan si manusia tunggal dari Bu-lim, Jien Wong serta Si Budak Berdarah dari kegelapan, mereka harus menghadapinya dengan cara bagaimana? Sebelum memasuki daerah Tibet dia selalu mengira cukup dia seorang diri saja sudah dapat menghadapi si manusia tunggal dari Bu-lim, tetapi setelah pertempurannya kemarin malam melawan Si Budak Berdarah dari kegelapan dia baru teringat kalau kepandaian silat orang lainpun di dalam beberapa tahun ini memperoleh kemajuan yang pesat. Entah bagaimana di kemudian hari? Dia tidak berani berpikir terlalu panjang. Bagaimana nasib dari kedua belas orang Hu Hoat yang dikirim olehnya untuk membuntuti kereta berdarah? Dia berjalan. berjalan terus sampai dirinya tidak dapat berjalan lagi, baru ujarnya kepada Koan Ing, Cepat kita mencari sebuah tempat yang tenang untuk beristirahat kau lindungilah diriku, aku harus mengembalikan tenaga dalamku di dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, Koan Ing agak melengak tapi sebentar kemudian dia sudah mengangguk. Mereka berdua segera berkelebat menuju ke sebuah gua yang ada di dekat tempat itu, setelah berjalan

18 masuk ke dalam gua tersebut Sang Su-im melihat dulu sekejap keadaan di sekeliling tempat itu kemudian baru duduk bersila di atas tanah. Koan Ing tahu seorang jagoan tenaga dalam apabila sedang memusatkan pikirannya dia tidak diperkenankan memperoleh serangan dari luar, cukup seorang yang berkepandaian biasa saja sudah cukup untuk mencabut nyawanya. Koan yang memperoleh pesanan untuk melindungi dirinya tidak berani berlaku gegabah, dia segera berjalan ke pintu gua dan duduk bersila disana tanpa bergerak, Di dalam sekejap saja cuaca sudah mulai menggelap tetapi saat ini Sang Su-im masih memusatkan pikiran untuk mengembalikan hawa murninya, wajahnya tenang-tenang tanpa terjadi sedikit perubahanpun. Agaknya dia sudah berada di dalam keadaan lupa segala2nya, Koan Ing menarik napas panjang-panjang, sepasang matanya dengan amat tajam sekali memperhatikan keadaan di sekeliling tempat itu. Suasana terlihatlah amat tenang dan sunyi sekali, di dalam hati diam-diam pikirnya, Daripada membuang waktu yang amat senggang ini, kenapa aku tidak memperdalam isi ilmu silat yang tertera di dalam kitab pusaka Boe Shia Koei Mie tersebut? Baru saja pikiran tersebut berkelebat di dalam benaknya tiba-tiba tampaklah sesosok bayangan manusia dengan amat cepatnya berkelebat mendatang. Orang itu ternyata bukan lain adalah Ciu Tong adanya. Melihat kedatangan Si iblis Sakti dari luar lautan itu, Koan Ing jadi sangat terperanjat sekali, dengan cepat dia menarik badannya ke belakang. Bukankah kepandaian silat dari Ciu Tong sudah dimusnahkan oleh Sang Su-im? Bagaimana sekarang dia bisa berkelebat dengan begitu cepatnya? Bagaimana ilmu silatnya dapat kembali lagi seperti keadaan semula? Berpikir akan hal ini, Koan Ing segera mengintip kembali ke depan, ternyata sedikitpun tidak salah, orang itu adalah Ciu Tong si iblis sakti dari Lautan Timur. Tampak rambutnya awut2an tidak karuan dan terus memanjang ke bawah, pada tangannya mencekal sebuah tongkat besi sedang tangan kirinya menggandeng tangan Ciu Pak dan berkelebat dengan amat cepatnya di atas permukaan salju, kelihatan sekali kalau dia orang masih berilmu silat. Melihat keadaan itu Koan Ing benarbenar sangat terkejut hampir-hampir dia tidak mau percaya atas pandangan matanya sendiri, orang itu benarbenar Ciu Tong adanya, dia tidak mungkin bisa salah melihat lagi, tetapi Ciu Tong tidak memperhatikan dirinya, agaknya dia sama sekali tidak menemukan kalau Koan Ing ada di situ. Ciu Tong ayah beranak dengan cepatnya berlari menuju ke arah gua dimana Sang Su-im sedang bersemedi. Koan Ing bena2 merasa hatinya bergidik, dalam hatinya dia segera mengharapkan kalau

19 Ciu Tong cuma lewat saja di depan gua tanpa berjalan masuk ke arah sebelah dalam. Ketika Ciu Tong ayah beranak tiba di depan gua itu, mereka segera berhenti, terdengar Ciu Tong tertawa dingin. Aku dengar Sang Su-im setelah bertempur mati2an melawan si hweesio tua itu dia sudah berlalu ke arah sebelah barat, bagaimana setelah kita kejar semakin lama masih belum kecandak juga? Kelihatannya dia masih ada di sekitar tempat ini. Mendengar perkataan itu Koan Ing semakin merasa terkejut lagi, saat itulah dia baru tahu kalau Ciu Tong sengaja datang mengejar mereka. Ayah. terdengar Ciu Pak berkata dengan suara yang amat perlahan. Aku lihat malam ini kita tidak usah pergi mengejar lagi, bagaimanapun juga di dalam beberapa hari ini dia tidak bakal bisa mengembalikan seluruh tenaganya, sekali kita kecandak. dia orang tidak bakal bisa lolos kembali, sekarang lebih baik kita beristirahat dulu. Ciu Tong mendengus dengan dinginnya, dia segera berjalan menuju ke pintu gua. Baiklah, sahutnya kemudian. Aku ti dak takut dia dapat terbang ke langit. Sesampainya di depan mulut gua Ciu Tong segera membalikkan tangannya melancarkan satu pukulan menghajar gua tersebut. Koan Ing jadi terkejut, dia tahu maksud Ciu Tong melancarkan satu pukulan ke dalam gua itu adalah hendak memeriksa di dalam gua ada orangnya atau tidak, tetapi dia tidak boleh berpeluk tangan, jikalau pukulannya ini tidak diterima maka serangan itu dengan tepat akan menghajar badan Sang Suim, Sepasang telapak tangannya segera didorong ke depan dengan keras lawan keras dia menerima datangnya serangan tersebut. Braaak! dengan disertai suara ledakan yang amat keras tubuhnya mundur terhuyunghuyung ke belakang, dia merasakan dadanya amat panas sekali. Sebaliknya Ciu Tung yang serangannya diterima oleh pihak lawan diapun segera tergetar mundur satu langkah ke belakang. Siapa yang ada di dalam gua? Ayoh cepat keluar! bentaknya dengan dingin. Koan Ing mengerutkan alisnya rapatrapat, dia yang melihat Sang Su-im belum sadar juga dari semedinya, sedang diapun tidak dapat membangunkan dirinya membuat di dalam hati dia merasa amat cemas sekali, tetapi dia tidak dapat berbuat apa-apa. Pikirannya terus menerus berputar mencari akal yang bagus untuk mencegah peristiwa tersebut.

20 Tetapi Ciu Tong yang ada diluar agaknya sudah tidak sabaran lagi, dia mendengus dingin tubuhnya dengan cepat menubruk masuk ke dalam, Koan Ing tidak dapat berpeluk tangan lagi, diapun membentak keras, pedang Kiem-hong-kiamnya dicabut keluar dari dalam sarung kemudian berturut-turut melancarkan tiga serangan gencar menghalangi mulut gua, Ciu Tong yang mendadak melihat dari dalam berkelebat keluar sinar keemasemasan dia segera menjerit tertahan. Iiiih. Koan Ing? Tongkat hitam ditangan kanannya segera diputar dengan amat kencangnya di tengah udara sehingga memperlihatkan tiga perubahan yang aneh. Criiing. dengan amat tepatnya dia pukul mental pedang Kiem-hong-kiam yang ada ditangan Koan Ing itu. Tubuhnyapun dengan diikuti suara tertawa dinginnya yang amat menyeramkan segera menerjang masuk ke dalam gua. Koan Ing jadi sangat cemas, bilamana dia membiarkan Ciu Tong masuk ke dalam gua maka akibat yang bakat diterima oleh Sang Su-im dia tidak berani memikirkan lebih lanjut. Tangan kanannya segera diayun ke depan, berturut-turut dia melancarkan beberapa kali serangan menghajar iga kiri dari Ciu Tong, jurus yang dipergunakan olehnya bukan lain adalah jurus serangan yang berasal dari ilmu Thay Jin Na So Hoat dari aliran Bu-tong-pay itu, jurus Hun So Na Koay atau balik tangan menangkap aneh. Pengetahuan dari Ciu Tong amat luas sekali, begitu Koan Ing melancarkan serangan dengan menggunakan jurus tersebut dia segera sudah mengenalnya kembali, dia tertawa dingin, tubuhnya dengan tak hentihentinya menerjang masuk ke dalam gua tangan kirinya dibalik mencengkeram pergelangan tangan dari Koan Ing. Belum habis satu jurus digunakan, Koan Ing segera berganti jurus lagi, telapak tangannya diubah jadi serangan totokan, jari tengah serta telunjuknya disentil mengancam jalan darah Hay Bin Toa Hiat pada pinggang Ciu Tong. Serangannya ini bukan lain menggunakan jurus Chiet Hay Tan Pao atau tujuh lautan mencari harta ilmu Han Yang Ci Hoat. Ciu Tong jadi melengak, dia memang kenal dengan jurus serangan Huan Su Ma Koay tetapi dia sama sekali tidak menyangka kalau Koan Ing bisa begitu cepatnya berganti jurus bahkan sudah menggunakan jurus Chiet Hay Tan Pao dari Sang Su-im. Saat ini dia mau tidak mau harus menghentikan langkah kakinya dan tarik kembali tongkatnya untuk dibabat mengancam pergelangan tangan dari Koan Ing.

21 Pada waktu ini seluruh perhatian dari Koan Ing cuma ditujukan untuk menghalangi perjalanan selanjutnya dari Ciu Tong, tangan kanannya disentil ke depan, di dalam sekejap saja dia sudah berganti jurus serangan lagi, dengan menggunakan jari menggantikan pedang dia menggunakan jurus Ci Cie Thian Yang mendesak Ciu Tong lebih lanjut. Dalam hati Ciu Tong merasa hatinya amat terkejut, jurusjurus serangan ini sebetulnya dia sangat hapal sekali tetapi kini Koan Ing mencampurkan berbagai jurus serangan menjadi satu jurus serangan membuat dia menderita rugi, dia terdesak mundur kembali satu langkah ke belakang. Jurus serangan yang bagus! teriaknya memuji. Baru saja dia selesai berteriak, tongkatnya segera diputar sedemikian rupa menghajar kening dari Koan Ing. Koan Ing sama sekali tidak menyangka kalau jurus serangannya tadi bisa mendapatkan hasil, dia merasa terkejut bercampur girang. Dia segera membentak keras, tubuhnya merendah menghindarkan diri dari serangan tongkat dari Ciu Tong ini lantas berturut-turut melancarkan beberapa buah jurus serangan yang amat aneh. Ciu Tong menderita rugi karena dia hapal benar dengan jurusjurus serangan tersebut sehingga membuat dia orang harus mengeluarkan jurusjurus serangan tandingannya, siapa tahu baru saja menggunakan jurus itu separuh jalan Koan Ing sudah mengganti lagi dengan jurus yang lain membuat Ciu Tong benarbenar terdesak dan terkurung di dalam serangannya, Di dalam sekejap saja lima jurus telah berlalu dengan amat cepatnya, Ciu Tong jadi sangat gusar sekali, pikirnya, Hmm aku sebagai seorang ketua suatu aliran yang besar kalau cuma Koan Ing saja tidak dapat memperoleh kemenangan, buat apa aku pergi mencari Sang Sn Im lagi?. Dengan gusarnya dia membentak keras, tongkat di tangan kanannya berturut-turut melancarkan beberapa kali serangan balasan sedangkan tangan kirinya melancarkan satu pukulan sehingga terasalah segulung angin pukulan yang dahsyat melanda ke tubuh Koan Ing. Melihat datangnya serangan tersebut, Koan Ing jadi termangu-mangu, dengan cepat dia balas melayangkan satu pukulan pula untuk menghalangi datangnya serangan itu, tapi tidak urung badannya terpukul juga ke samping. Dengan meminjam kesempatan itulah bagaikan bayangan setan yang lewat dengan cepat dia berkelebat menubruk ke dalam gua tersebut, Koan Ing jadi terkejut, dengan cepat dia memutar tubuh untuk siap-siap melancarkan serangan kembali. Ooo)*(ooO Bab 19

Baru saja Koan Ing mau mengejar lebih lanjut, mendadak terdengar suara bentakan yang amat berat berkumandang datang, Hmm. kau cari mati!

Baru saja Koan Ing mau mengejar lebih lanjut, mendadak terdengar suara bentakan yang amat berat berkumandang datang, Hmm. kau cari mati! n Ing membalikkan badannya melancarkan satu serangan dahsyat dengan menggunakan jurus Hiat Cong Ban Li atau menguntit selaksa li, tampak berkelebatnya sinar pedang yang menyilaukan mata sambil mengempit

Lebih terperinci

Kereta Berdarah. Karya : Khulung

Kereta Berdarah. Karya : Khulung Kereta Berdarah Karya : Khulung Diceritakan oleh Tjan ID Jilid 1 Bab 1 SINAR REMBULAN nan terang memancarkan sinarnya memenuhi seluruh permukaan tanah, sebuah bangunan rumah yang amat besar dan angker

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di Chapter I: The First Meeting Seorang gadis sedang berjalan bahagia di sepanjang jalan pada malam yang cerah. Ia melihat ke sekelilingnya dengan senyum ceria. Ia berharap hal aneh itu tidak akan muncul

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

"Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri" Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana.

Maafin gue Na, hari ini gue banyak melakukan kesalahan sendiri Tutur Towi yang mengimbangi langkah Leana. Bahkan sang juara sejati sekali pun pasti pernah mengalami kegagalan. Itu wajar dalam setiap perjalanan hidup manusia, karena terbentuknya mental sang juara yang sesungguhnya adalah ketika orang itu pernah

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai.

Xen.. aku tutup mata kamu sebentar ya oke? ujar Ican dengan hati-hati menutupi maksudnya. Kalau aku tidak mau bagaimana? jawab Xena santai. KOPI - Sudah ya capek aku lari-larian terus.. niat sekali ya ngelitikin aku?? ujar Xena ketika Ican mengejarnya di sebuah Taman Tiara yang biasa mereka datangi di waktu senggang. Xena dan Ican sudah dua

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA

PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah

Lebih terperinci

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Lampiran Ringkasan Novel KoKoro Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai Kamakura menjadi sejarah dalam kehidupan keduanya. Pertemuannya dengan sensei merupakan hal yang

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu:

Kisah Ashabul Kahfi. Adapun lokasi gua Ashabul Kahfi tersebut ada 3 pendapat yaitu: Kisah Ashabul Kahfi Kisah Ashabul Kahfi dan anjing adalah sebuah kisah penuh keajaiban sebagai pertanda kekuasan Allah swt yang tak bias di jelaskan oleh akal manusia yang terbatas ini kisah ini di muat

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul. PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

SATU. Plak Srek.. Srek

SATU. Plak Srek.. Srek SATU Plak Srek.. Srek Kertas coklat bertuliskan WANTED itu terlepas dari dinding tempat ia tertempel tadi. Tejatuh ke lantai yang juga terbuat dari kayu. Sehingga gambarnya orang bertopi besar mirip pembungkus

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Dean, kau menghilang cukup lama, dan kau tak mungkin bergabung dengan mereka dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Justin yang menatapku dengan penuh perhatian. Aku

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

Fiction. John! Waktunya untuk bangun! Prologue Ada seorang anak kecil yang mengendap-endap memasuki sebuah kamar dimana di tengah ruangan terdapat sebuah piano besar. Dia perlahan-lahan menutup pintu dan melihat piano besar tersebut dengan

Lebih terperinci

Pemuda itupun tidak menyangka kalau wanita berbaju hitam ini memiliki perangai yang begitu berangasan dan kasar.

Pemuda itupun tidak menyangka kalau wanita berbaju hitam ini memiliki perangai yang begitu berangasan dan kasar. tags: journal Bab 3. Embun pagi di pegunungan tebal bagai asap. Darimana kalian bisa tahu kalau aku berada di Hangciu? tegur perempuan itu lagi. Hamba sekalian hanya menduga. Belum habis perkataan itu,

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

Kisah Dari Negeri Anggrek

Kisah Dari Negeri Anggrek Kisah Dari Negeri Anggrek By Eryani Widyastuti SATU Pernahkah kalian mendengar kisah ini? Kisah dari Negeri Anggrek yang damai, indah, dan udaranya dipenuhi oleh bau harum-manis bebungaan anggrek. Negeri

Lebih terperinci

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang.

Kalau kau mendengar sesuatu, itu akan hanya memudar dan menjadi bagian dari latar belakang. Induksi Jika aku mengatakan kepadamu, lihatlah seekor burung merah, dapatkah kau melihatnya untukku? Lihatlah setangkai bunga kuning. Lihatlah sebuah mobil biru. Lihatlah seekor anjing dan seekor kucing.

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

Mengajarkan Budi Pekerti

Mengajarkan Budi Pekerti 4 Mengajarkan Budi Pekerti Sukakah kamu membaca cerita dan dongeng? Banyak cerita dan dongeng anak-anak yang dapat kamu baca. Dalam sebuah cerita, terdapat pelajaran. Belajarlah dari isi cerita dan dongeng.

Lebih terperinci

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow

Level 3 Pelajaran 5. PENGANIAYAAN Oleh Don Krow Level 3 Pelajaran 5 PENGANIAYAAN Oleh Don Krow Di Matius 10:16-23, Yesus ingin mempersiapkan murid-muridnya untuk menghadapi oposisi (perlawanan); Dia ingin memberitahu mereka bahwa akan muncul perlawanan.

Lebih terperinci

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG Jari ini berjalan begitu saja, seiring angan yang tidak pernah berhenti berharap. Merasa sebuah mimpi yang tidak pernah akan terwujud, harapan yang tidak pernah akan tercapai.

Lebih terperinci

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat

Lebih terperinci

Chapter I. Saudaraku,

Chapter I. Saudaraku, Chapter I Michael sedang berbicara dengan para malaikat yang lain. Rupanya di surga, tempat yang kudus, tenang, dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang dialiri susu, telah terjadi kejadian yang menggemparkan,

Lebih terperinci

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Intro. Cupve - Izzi - Guardian Intro Cahaya putih bersinar terang. Di ikuti bau yang begitu harum. Dari sebuah bola cahaya muncul sosok bersayap, dengan kaki-kaki yang lentik, tangan yang mungil tapi kuat, mata penuh dengan cinta dan

Lebih terperinci

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - - Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - Aku bertemu denganmu lengkap dengan salam perkenalan. Senyummu membaur dengan karamel panas yang kau suguhkan. Katamu cuaca cukup dingin jika hanya duduk diam

Lebih terperinci

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 Yunus 1. Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Yunus 1 YUNUS 1P Yunus menolak perintah ALLAH untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe ada zaman dulu ada seorang nabi di Israel bernama Yunus. Bapak dari Yunus bernama Amitai. ALLAH memberikan

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole. Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.

Lebih terperinci

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah

berjalan, mungkin karena posisi memboncengnya atau bagaimana. Motor yang dikendarai mengalami kecelakaan setelah menabrak sebuah mobil di tengah NENEK GAYUNG Nenek Gayung adalah sebuah urban legend yang berasal dari Indonesia tentang penampakan nenek misterius yang tiba-tiba muncul di tepi jalan. Menurut legendanya, Nenek Gayung merupakan suatu

Lebih terperinci

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Aku tak tahu bagaimana semua peristiwa ini bermula. Yang jelas, keadaan sudah sangat memburuk ketika aku keluar dari kamar mandi dan Ali masuk ke kamarku

Lebih terperinci

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis. A PROLOG lex memacu kudanya secepat yang dia bisa. Matanya bergerak cepat menyisir pemandangan di hadapannya. Dia kenal betul kawasan ini, kawasan terlarang. Tangannya berusaha menarik tali kekang kudanya

Lebih terperinci

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman

Mukadimah. Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mukadimah Aku bukan siapa-siapa Hanya mencoba untuk bercerita dari khayalan dan pengalaman Mencoba merangkai kata Berpura-pura jadi pujangga Menyenangkan hati dari tangan dan tulisan Semoga semua berkenan

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

YOUR SEASON OF BREAKTHROUGH #4 MUSIM TEROBOSAN ANDA #4 DOUBLE PORTION OF BREAKTHROUGH TEROBOSAN DOBEL PORSI

YOUR SEASON OF BREAKTHROUGH #4 MUSIM TEROBOSAN ANDA #4 DOUBLE PORTION OF BREAKTHROUGH TEROBOSAN DOBEL PORSI YOUR SEASON OF BREAKTHROUGH #4 MUSIM TEROBOSAN ANDA #4 DOUBLE PORTION OF BREAKTHROUGH TEROBOSAN DOBEL PORSI PEMBUKAAN: Hari ini kita akan melanjutkan seri khotbah Your Season of Breakthrough atau Musim

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, yaitu 1) gurat nasib, 2) kucing

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #24 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #24 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Butterfly in the Winter

Butterfly in the Winter Butterfly in the Winter Tahun Ajaran Baru Perasaan cinta dan kesepian memiliki jarak yang begitu tipis. Terkadang kita sukar membedakan keduanya. Meski begitu, keduanya memberikan warna yang cerah dalam

Lebih terperinci

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Angin senja terasa kencang berembus di antara Bab I Angin senja terasa kencang berembus di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang. Di salah satu puncak gedung tertinggi, terlihat sebuah helikopter berputar di tempat, berusaha untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

BAB 1. *** Seoul International High School

BAB 1. *** Seoul International High School BAB 1 당신때문에 Ingin aku mengabaikanmu laksana angin bertiup dan berlalu. Mengusirmu yang bertahta selaksa raja. Membisikan pada hatiku bahwa kau hanyalah orang asing yang tersesat dalam hidupku. Namun, apa

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina BAB II RINGKASAN CERITA Ada dua kewajiban yang paling di benci Lara yang harus di lakukannya setiap pagi. Lara harus mengemudi mobil ayahnya yang besar dan tua ke rumah sakit dan mengantarkan adik-adiknya

Lebih terperinci

MENGAMPUNI ORANG LAIN

MENGAMPUNI ORANG LAIN Level 2 Pelajaran 9 MENGAMPUNI ORANG LAIN Oleh Don Krow Hari ini kita akan membahas mengenai pengampunan yang di ambil dari Matius 18:21-22: Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:"Tuhan, sampai

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

AKU AKAN MATI HARI INI

AKU AKAN MATI HARI INI AKU AKAN MATI HARI INI Cerpen Ardy Kresna Crenata AKU BELUM TAHU DENGAN CARA APA AKU AKAN MATI. Apakah mengiris nadi dengan pisau akan menyenangkan? Atau memukul-mukul tengkorak dengan batu akan jauh lebih

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana, Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan

Lebih terperinci

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu?

1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu? Ester Bagian ke-2 Pengantar Dalam bagian pertama dari pelajaran ini, kita telah belajar bagaimana Ester menjadi ratu dari penguasa tertinggi pada jaman ini dan bagaimana perbuatan satu orang jahat hampir

Lebih terperinci

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. A ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. Juga ada makna di balik daun yang rontok. Semua makna itu Tuhan berikan untuk

Lebih terperinci

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24 Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,

Lebih terperinci

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba memakan jiwa seorang wanita, wanita itu terduduk lemas

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

bergerak menuju ceruk-ceruk, mengisi kawah-kawah dan lubang-lubang. Tanpa Dua orang berjalan terbungkuk-bungkuk sambil meraba-raba dalam gelap

bergerak menuju ceruk-ceruk, mengisi kawah-kawah dan lubang-lubang. Tanpa Dua orang berjalan terbungkuk-bungkuk sambil meraba-raba dalam gelap dusk Hujan deras. Pasir hitam pada lapisan teratas tempat itu perlahan terkikis, bergerak menuju ceruk-ceruk, mengisi kawah-kawah dan lubang-lubang. Tanpa terkecuali. Dua orang berjalan terbungkuk-bungkuk

Lebih terperinci

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Tubuh-tubuh tanpa bayangan Tubuh-tubuh tanpa bayangan Ada sebuah planet bernama Arais. Planet Arais dihuni oleh suatu makhluk bernama Tubuh berjubah hitam. Mereka adalah makhluk yang sepanjang masa hanya berdiri di tempat yang sama.

Lebih terperinci

Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea,

Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea, KEBANGKITAN YESUS Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea, Pontius Pilatus, pada tanggal 14 Nisan

Lebih terperinci

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri.

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri. Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri. Irfan terperangkap dalam medan asmara, hatinya terpaut dan terjatuh

Lebih terperinci

5. Pahlawan Penyelamat

5. Pahlawan Penyelamat 5. Pahlawan Penyelamat KEESOKAN harinya, di dalam bus kota yang meluncur di Jalan Jenderal Sudirman, menuju kampus untuk kuliah siang Romeo tersenyum sendiri ketika mengingat nasi goreng spesial yang dibuatkan

Lebih terperinci

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~ DOODLE [Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran Cast : Kalian yang membaca~ Part 1: Coretan Gambar Aku melihatnya lagi Gambar itu

Lebih terperinci

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? 16. Maka jawab Simon Petrus: Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! Xc3 Kunjungan ke Kaisarea Filipi 96 Petrus Mengakui untuk Kedua-kalinya bahwa Yesus adalah Mesias 88 Matius 16:13-20, Mar kus 8:27-30, Lukas 9:18-21 13 Setelah Yesus beserta murid-muridnya berangkat ke

Lebih terperinci

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Judul buku: SYAIR KERINDUAN Penulis: Gunawan Tambunsaribu Jlh. Hal: : 251 halaman Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Ada rasa SUKA. KEBENCIAN, SEDIH, BAHAGIA,

Lebih terperinci

Melihat air muka yang begitu menyeramkan itu Liem Tou menjadi sangat terperanjat, diam diam teriaknya.

Melihat air muka yang begitu menyeramkan itu Liem Tou menjadi sangat terperanjat, diam diam teriaknya. h kedepan jelas sekali napsu membunuhnya sudah timbul. Melihat air muka yang begitu menyeramkan itu Liem Tou menjadi sangat terperanjat, diam diam teriaknya. Celaka. Dengan capat dia pusatkan seluruh perhatiannya

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun

PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun PERANCANGAN FILM KARTUN SINOPSIS DAN NASKAH FILM PENDEK (POLA C.VOLGER) Ujian MID Perancangan film kartun Disusun Oleh : Luthfi Asrori (11.21.0573) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

boleh dikata sedikit suarapun tak ada, justeru karena hal itu maka dengusan napas yang bergema datang dari depan bisa

boleh dikata sedikit suarapun tak ada, justeru karena hal itu maka dengusan napas yang bergema datang dari depan bisa urusan sedikit tidak beres, dia tidak berteriak memanggil lagi sebaliknya menahan napas dan segera berbaring ketanah untuk mendengar gerak-gerik disana dengan amat telitinya. Ditengah suasana yang amat

Lebih terperinci

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN

KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN KARUNIA TUHAN UNTUK KESELAMATAN Pengantar Apakah Anda berpikir bahwa Tuhan tidak memedulikan Anda sebagai seorang perempuan? Bahwa Ia tidak tertarik pada masalah Anda, harapan Anda, dan mimpi Anda? Bahwa

Lebih terperinci

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku Prologue Langit yang berawan di siang hari ini seolah menarikku kembali ke masa itu. Masa dimana rasa ini belum ada. Rasa yang mengakibatkan semuanya menjadi abu-abu. Baik aku... Loki... dan juga Fyari...

Lebih terperinci

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile.

Behind the sea there s a kingdom where I could see your sweet smile. Angel Has Fallen Down Chapter 1 : Alice the Holy Angel Dunia ini memiliki 101 dimensi yang setiap dimensinya dari teratas merupakan tempat yang bahagia hingga yang terbawah merupakan tempat paling menyengsarakan

Lebih terperinci

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku. PROLOG Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku. Tersadar lalu melihat sekeliling dan menjadi asing. Di manakah aku? Aku ingat aku tertidur di antara buku-buku dan kesedihan. Aku

Lebih terperinci

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya. Keledai Cerpen Dedy Tri Riyadi (Koran Tempo, 6 April 2014) LELAKI tua itu memandang ke arah jalan yang ramai di luar jendela. Di jalanan, entah karena apa, banyak sekali orang seperti sedang menunggu sesuatu

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1 IVAN DE FINNEGAN Penerbit FD Company The Finnegans Shadows #1 Ivan De Finnegan Oleh: Shin Haido Copyright 2013 by Shin Haido Penerbit FD Company Desain Sampul: Picture

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5 1. Perhatikan penggalan teks fabel di bawah ini! SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.5 Sayembara yang dinanti sudah tiba. Semua bintang berkumpul. Termasuk binatang

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Peter Swanborn, The Netherlands,  Lima Portret Five Portraits Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

KOPI DI CANGKIR PELANGI.. KOPI DI CANGKIR PELANGI.. Irama detik menuju menit yang semakin jelas terdengar, menandakan sunyi telah memonopoli malam. Malam memang selalu berdampingan dengan sunyi, dan kemudian memadu kasih untuk

Lebih terperinci

Kuda Berkacamata Hitam

Kuda Berkacamata Hitam Kuda Berkacamata Hitam Jeko adalah kuda yang paling gagah di hutan. Tidak hanya gagah, ia pun kuat dan dapat berlari dengan cepat. Saking hebatnya, warga hutan yang lain memberikan gelar Kuda Perkasa padanya.

Lebih terperinci