Baru saja Koan Ing mau mengejar lebih lanjut, mendadak terdengar suara bentakan yang amat berat berkumandang datang, Hmm. kau cari mati!

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Baru saja Koan Ing mau mengejar lebih lanjut, mendadak terdengar suara bentakan yang amat berat berkumandang datang, Hmm. kau cari mati!"

Transkripsi

1 n Ing membalikkan badannya melancarkan satu serangan dahsyat dengan menggunakan jurus Hiat Cong Ban Li atau menguntit selaksa li, tampak berkelebatnya sinar pedang yang menyilaukan mata sambil mengempit tubuh Siauwtan dia melancarkan serangan gencar ke arah Husangko. Husangko menjadi amat terperanjat, walaupun Koan Ing mengempit seseorang tetapi serangan padanya begitu ganas dan dahsyat membuat hatinya sedikit bergidik. Mana dia orang mengetahui kalau jurus serangan yang baru saja dia gunakan merupakan salah satu jurus yang paling dahsyat dari kedua puluh empat jurus hasil ciptaan Kong Bun-yu sendiri, ditambah lagi Koan Ing melancarkan serangan tersebut di dalam keadaan gusar, kedahsyatannya sudah tentu amat hebat sekali sehingga membuat dirinya sendiripun merasa ada diluar dugaan. Dengan cepat Husangko menggoyangkan toyanya ke samping memukul miring datangnya serangan dari Koan Ing, sedang tubuhnya Cepatcepat melayang mundur ke belakang. Koan Ing segera membentak keras, kaki kanannya melancarkan tendangan kilat menyambar toya yang ada di tangan Husangko, gerakan pedangnya sama sekali tidak berubah dengan dahsyatnya meneruskan serangannya menusuk alis dari Husangko. Melihat datangnya serangan yang begitu cepat dari Koan Ing. Husangko tidak berani memikirkan urusan lainnya, dengan cepat tubuhnya mundur ke belakang. Baru saja Koan Ing mau mengejar lebih lanjut, mendadak terdengar suara bentakan yang amat berat berkumandang datang, Hmm. kau cari mati! Segulung angin pukulan yang amat kuat menghantam belakang punggungnya, tanpa menoleh lagi Koan Ing segera mengetahui orang itu tidak akan lain daripada suhu Husangko, Hud Ing Thaysu itu manusia paling jagoan di daerah Tibet pada saat ini. Ooo)*(ooO Bab 13 Koan Ing yang sedang enak-enaknya melancarkan serangan mendesak Husangko mendadak dari belakangnya terasa segulung angin pukulan laksana menggulungnya angin topan melanda badannya, dia tidak berani melanjutkan gerakannya untuk melukai diri Husangko, pedang panjang di tangan kanannya dengan cepat dibalik ke belakang Bruuuuk.! pedang panjangnya sudah terkena pukulan Hud Ing Thaysu sehingga mengeluarkan suara dengungan yang amat keras membuat tubuhnya seketika itu juga tergetar mundur sejauh dua langkah ke belakang. Tetapi Husangko yang baru saja lolos dari kematian saking takutnya membuat seluruh wajahnya pucat pasi bagaikan mayat. Hud In Thaysu yang melihat serangannya cuma berhasil menggetar mundur Koan Ing sejauh dua langkah saja di dalam hati diamdiam merasa sangat terperanjat sekali, dia orang sama sekali tidak

2 menyangka di dalam keadaan gugup Koan Ing masih bisa menerima serangannya tanpa mengakibatkan pedangnya terlepas dari tangan. Koan Ing yang melihat air muka Hud Ing Thaysu sudah berubah amat keren dia pun diamdiam mulai mengatur pernapasannya bersiap-siap menghadapi segala kemungkinan. Dia tahu tenaga dalam yang dimilikinya masih terpaut amat jauh sekali dari tenaga dalam yang dimiliki Hud Ing Thaysu sedang saat inipun Hud Ing Thaysu sedang berada di dalam keadaan gusar dia tidak dapat mati konyol di tempat ini, apa lagi saat ini masih ada seorang Sang Siauwtan yang berada di dalam keadaan tidak sadar. Dengan amat dinginnya Hud In Thaysu mendengus keras, sinar matanya berkelebat tak henti-hentinya agaknya di dalam hati dia sedang memikirkan apakah perlu dia melancarkan pukulan yang mematikan untuk mencabut nyawa dari Koan Ing serta Sang Siauwtan? Bukan saja dikarenakan di belakang layar mereka berdua masih ada tameng yang amat atos bahkan dia orang sebagai jagoan nomor satu di daerah Tibet saat ini boleh dikata merupakan angkatan tua dari mereka berdua, bahkan merupakan seorang pendeta yang beribadat dan sangat dihormati oleh banyak orang Jikalau pada saat ini dia membinasakan diri Koan Ing bukan saja akan mencemarkan nama baik serta kedudukannya bahkan Sang Siauwtan masih berada di dalam keadaan tidak sadar, bilamana dia turun tangan pada saat ini bukankah sama saja dengan turun tangan dikala orang lain dalam keadaan bahaya? Tetapi dendam terbakarnya kuil Han-poh-si membuat hatinya amat gusar sekali, dia harus menuntut kerugian terbakarnya kuil tersebut. Dia segera mendengus dengan beratnya, Hmmm Koan Ing! teriaknya dengan dingin. Seharusnya kau orang tahu kau harus menerima kematianmu sekalipun Sian, Khei, Sin serta Mo ada disini semuapun di dalam ceng-li kau tidak bisa berbicara banyak. Koan Ing menarik napas panjang-panjang, dia tidak mengucapkan sepatah katapun, pikirannya terus menerus berputar memikirkan cara bagaimana menghadapi musuhnya yang amat tanggung ini Hud Ing Thaysupun mengerutkan alisnya rapat-rapat sepasang tangannya dengan perlahan diangkat siap melancarkan serangan yang mematikan Sinar mata Koan Ing dengan cepat berkelebat, dia tahu begitu Hud Ing Thaysu turun tangan dia tentu akan menggunakan jurus serangan yang mematikan, kepandaian ilmu silat Thay Su Ing dari daerah Tibet bukanlah kepandaian yang biasa saja Mendadak di dalam benaknya berkelebat satu ingatan, di tengah suara suitan yang amat panjang tubuhnya meloncat ke atas lalu menubruk dengan dahsyatnya ke arah Hud Ing Thaysu, Hud Ing Thaysu sama sekali tidak menyangka Koan Ing berani turun tangan sambil mengempit tubuh dari Sang Siauwtan di dalam keadaan tidak sadarkan diri, walaupun pemuda ini amat sombong sekali tetapi kepandaian silatnya tidak bisa memadahi dirinya walaupun begitu tetapi pemusatan pikiran sewaktu menghadapi musuh boleh dikata termasuk jagoan Bu-lim nomor satu.

3 Dia segera mendengus, sepasang telapak tangannya satu dari depan satu dari belakang berturut-turut melancarkan serangan dahsyat menghajar tubuh Koan Ing, Jurus serangan yang digunakan olehnya bukan lain adalah jurus Thian Hud Bun Kian atau Sang Buddha menampakkan diri yang merupakan jurus paling dahsyat dari ilmu Thay Su Ing. Di dalam serangan yang dilancarkan oleh Hud Ing Thaysu ini bukan saja chusus menyerang pihak lawannya bahkan terasalah ada segulung tenaga sedotan yang amat kuat menyedot seluruh tenaga dalamnya. Tenaga dalam yang dimiliki Koan Ing saat ini boleh dikata termasuk juga sebagai salah seorang jagoan nomor wahid dalam Bu-lim, sudah tentu terhadap perubahan yang dilakukan oleh Hud Ing Thaysu ini dia sama sekali memahami benarbenar, tetapi jika dibicarakan dengan mengambil keadaan pada saat ini dia sudah pasti tidak akan berani menerima datangnya serangan itu dengan keras lawan keras, Saat ini dia harus mengempit seseorang asalkan satu jurus saja dia menerima serangan lawan maka Hud Ing Thaysu segera akan mengejarnya, saat itu jalan mundur buat dirinya akan tertutup semua, sekalipun mempunyai kepandaian yang tinggi pada saat itu tidak akan lolos lagi dari bencana. Koan Ing segera mengerutkan alisnya rapat-rapat, pedang ditangan kanannya segera digetarkan sehingga membentuk gerakan setengah busur menyambut datangnya serangan. Jurus serangan yang digunakan olehnya ini bukan lain adalah jurus Hwee Hong Chiet Ci atau pelangi terbang patah tujuh bagian hasil ciptaan dari Kong Bun-yu sendiri, jurus serangan ini sebetulnya mengharuskan seorang jagoan untuk mengerahkan seluruh tenaga dalamnya yang amat tinggi untuk disalurkan ke dalam pedang sehingga menjadi tujuh bagian tenaga serangan yang bersama-sama menghajar musuh. Di dalam keadaan apa boleh buat Koan Ing terpaksa harus melancarkan serangan dengan menggunakan gerakan ini. Di tengah bentrokan pedang serta telapak tangan yang amat ramai terdengarlah Hud Ing Thaysu tertawa dingin, mendadak telapak tangan kanannya ditarik ke belakang. Tetapi belum sempat telapak kirinya melancarkan serangan kembali dia merasakan kalau tenaga serangan yang disalurkan Koan Ing ke dalam pedangnya secara tibatiba lenyap tak berbekas, tenaga sedotan tangan kanannyapun sudah mencapai pada sasaran yang kosong, hal ini membuat hatinya sedikit melengak. Tibatiba dia merasakan adanya desiran angin yang amat aneh menghajar ke tepi atas telapak tangannya, dengan cepat dia menoleh ke samping terlihatlah pedang Koan Ing sudah berada amat dekat sekali dengan tangannya. Hud Ing Thaysu menjadi amat gusar sekali, dia membentak keras telapak tangan kirinya dengan cepat melancarkan satu pukulan dahsyat menghajar pedang dari Koan Ing. Menurut pemikirannya begitu serangan ini dilancarkan maka pedang dari Koan Ing pasti akan terlempar jatuh dari tangannya, siapa tahu serangannya yang dihantam ke depan dengan menggunakan telapak tangan kirinya sudah mencapai pada sasaran yang kosong.

4 Hatinya terasa berdesir, segulungan hawa dingin yang menusuk tulang muncul dari dasar lubuk hatinya, jurus yang demikian anehnya ini dia orang sama sekali tidak pernah menemuinya. Koan Ing yang melancarkan serangannya dengan gencar hanya di dalam sekejap saja seluruh perhatiannya sudah dipusatkan pada jurus serangannya, pikirannya dikumpulkan jadi satu membuat kedahsyatan dari jurus Hwee Hong Chiet Ci ini bertambah hebat. Hui Ing Thaysu yang serangannya mencapai pada sasaran yang kosong hatinya segera merasa kaget bukan main sekali, tetapi bagaimanapun dia adalah seorang pentolan dari satu aliran besar sepasang telapaknya dengan cepat berkelebat, dengan menggunakan jurus Thian Hoo Ling Ling atau sungai langit teramat dingin dari kedudukan menyerang berubah menjadi gerakan bertahan, Baru saja serangan pedang dan Koan Ing mencapai pada tengah jalan, terlihatlah sepasang telapak dari Hud Ing Thaysu berkelebat tak henti-hentinya menutup datangnya serangan tersebut. Mengingat akan hal itu dengan cepat Koan Ing memiringkan pedangnya ke samping mengancam kening dari Hud Ing Thaysu. Terhadap perubahan aneh Yang terjadi di dalam serangan pedang Koan Ing ini Hud Ing Thaysu sama sekali dibuat bingung, dengan namanya sebagai jagoan nomor wahid di daerah Tibet ternyata dia tidak sanggup untuk menerima gempuran dari serangan Koan Ing ini hal ini sungguh memalukan dirinya, Air mukanya segera berubah hebat, kaki kanannya berputar dengan cepat dia menghindar ke samping dengan menggunakan ilmu langkah Thian Hud Poh dari aliran Tibet. Tetapi tidak urung jubah panjangnya tergores juga oleh serangan pedang Koan Ing ini segera terobek satu goresan panjang, Hud Ing Thaysu menjadi terkejut bercampur gusar, dia membentak keras, telapak kanannya didorong dengan hebatnya ke depan dengan menggunakan jurus Hauw Han Cian Li atau menyapu bersih selaksa li. Koan Ing yang berhasil menggores sobek jubah dari Hud Ing Thaysu pun dibuat termangumangu oleh hasilnya ini, dia sama sekali tidak menyangka kedahsyatan dari jurus tersebut di dalam keadaan tertegun itulah hawa murni yang semula disalurkan malah balik kembali. Sebetulnya Koan Ing menggunakan jurus Hwee Hong Chiet Ci ini sudah melampaui batas kemampuannya, tetapi dikarenakan tadi dia menggunakan jurus tersebut dengan pusatkan seluruh perhatiannya pada serangan itu maka untuk sementara masih dapat dipaksa, tetapi setelah perhatiannya kendor tenaga yang semula disalurkan pun kini malah balik menyerang badannya sendiri membuat darah yang ada di dalam rongga dadanya terasa bergolak dengan amat kerasnya. Serangan dari Hud Ing Thaysu melanda kembali dengan dahsyatnya, dengan tergesa-gesa dia miringkan badannya ke samping lalu menarik napas panjang-panjang balik membabat ke arah pergelangan tangan dari Hud Ing Thaysu. Hud Ing Thaysu adalah jagoan nomor wahid dari daerah Tibet, ternyata ini hari dikalahkan di tangan Koan Ing seorang bocah muda, di dalam keadaan gusar segera dia mengambil keputusan untuk

5 membasmi diri Koan Ing dari muka bumi. Karenanya serangan yang dilancarkan keluarpun semakin lama semakin dahsyat, lima jari tangan kanannya dipentangkan lebar-lebar sehingga membesar beberapa kali lipat dari keadaan semula lalu dengan dahsyatnya mencengkeram pedang yang ada di tangan Koan Ing. Koan Ing menjadi sangat terkejut, dia ingin menarik pedangnya tetapi keadaan semakin celaka lagi. Kiranya dia tadi meminjam gerakan serangan yang gencar itu untuk menekan pergolakan di dalam dadanya, kini serangannya ditarik kembali membuat kepalanya seketika itu juga menjadi amat pening sekali dan mundur ke belakang dua langkah dengan terhuyung2. Pada saat yang bersamaan pula telapak kiri dari Hud Ing Thaysu sudah melanda datang. Bruuuk.! dengan dahsyatnya serangan itu menghajar di atas punggung Koan Ing. Seketika itu juga Koan Ing muntahkan darah segar dengan derasnya, tubuhnya dengan terhuyung2 mundur beberapa langkah ke belakang lalu dengan cepatnya menggendong tubuh Sang Siauwtan dan lari masuk ke tengah gunung. Sebetulnya Hud Ing Thaysu mengira serangannya ini sudah cukup untuk membinasakan diri Koan Ing hanya di dalam satu kali pukulannya ini saja, tetapi dia sama sekali tidak menyangka kalau Koan Ing masih mempunyai kekuatan untuk melarikan diri dari situ. Dengan termangumangu dia berdiam memandang disana, untuk beberapa saat lamanya di dalam hati entah bagaimana rasanya. Kepalanya dengan perlahan ditundukkan memandang bekas sobekan pada jubah hweesionya, di dalam hati tidak terasa lagi dia merasa amat kecewa sekali Jika dilihat dari Koan Ing yang menarik kembali pedangnya sambil mundur ke belakang dengan terhuyung2 agaknya dia telah menderita luka dalam yang amat parah, kini ditambahi lagi dengan satu pukulan yang begitu hebat, bukankah hal ini sama saja dengan menggunakan waktu orang susah turun tangan mencelakainya? Dia adalah seorang hweesio yang beribadat tinggi, ternyata ini hari harus melakukan suatu pekerjaan yang demikian rendah, demikian hinanya di dalam hati benarbenar merasa sangat malu sekali. Lama sekali Hud Ing Thaysu berdiam termangumangu disana. Suhu. Koan Ing sudah melarikan diri, terdengar Husangko yang ada disampingnya berteriak keras. Hud Ing Thaysu menjadi melengak, dia angkat kepalanya dengan perlahan terlihatlah kuil Han-poh-si yang dibanggakan kini masih terbenam di dalam lautan api yang berkobar dengan dahsyatnya. di bawah tiupan angin utara yang amat keras di dalam sekejap saja sebuah kuil yang begitu megah sudah hancur berantakan menjadi abu. Air mukanya berubah sangat hebat, hatinya merasa amat benci. amat gusar dan mendendam sekali. Dia mendengus dingin, teriaknya, Kejar dia sampai dapat!

6 Selesai berkata tubuhnya berkelebat ke depan, dengan memimpin diri Husangko dia melakukan pengejaran dengan cepatnya. Tubuh mereka berdua bagaikan dua ekor burung elang yang melayang di atas permukaan salju hanya di dalam sekejap saja sudah melewati dua buah puncak gunung, terlihatlah dari tempat kejauhan Koan Ing sedang berlari menuju ke sebuah selat sambil menggendong tubuh Sang Siauwtan. Hud Ing Thaysu menjadi termangumangu. Hey kembali! teriaknya kepada diri Husangko. Husangko sendiripun tertegun dibuatnya, dia sama sekali tidak menyangka kalau Koan Ing berani memasuki selat tersebut Koan Ing yang membopong tubuh Sang Siauwtan berlari masuk ke dalam selat tersebut segera merasakan batu-batu cadas berserakan memenuhi seluruh permukaan tanah, dia dengan sekuat tenaga berlari semakin cepat lagi mengelilingi batu-batu cadas itu dan akhirnya berhasil keluar juga dari antara batu-batu itu. Pada saat ini di dalam benaknya dia cuma merasa heran kenapa batu-batu cadas itu sukar benar untuk diketahui? Ketika kepalanya didongakkan ke atas terlihatlah sebuah tebing batu yang curam terukirlah beberapa tulisan, Selat Hwee Im Shia, tahun Jien Hien. Suto Tiangsian menutup selat di tempat ini. Koan Ing yang melihat ditulisnya nama Suto Tiang-siang di tempat ini hatinya seketika itu juga merasa bergidik, walaupun saat ini dia sedang menderita luka dalam amat parah tetapi di dalam keadaan terperanjat otaknyapun menjadi sedikit sadar kembali. Ketika membaca kembali, di samping tulisan besar itu dia bisa melihat adanya beberapa huruf yang agak kecil-kecil: Hwee Im mudah masuk sukar keluar, para jago Bu-lim terkubur di tempat ini. Koan Ing menjadi sangat terperanjat, ketika menoleh kembali ke belakang dia merasakan tempat itu penuh dengan kabut putih yang menutupi seluruh permukaan, bagaimana dirinya bisa masuk sampai disitu dia sendiripun tidak tahu. Ketika memandang kembali ke arah depan terlihatlah puncak gunung yang menembus awan berdiri berjajar dihadapan mata, saking tingginya sehingga sukar untuk didaki. Untuk beberapa saat lamanya dia dibuat berdiri termangumangu disana Suto Tiangsian merupakan seorang manusia aneh yang paling ditakuti selama ratusan tahun ini, pada umur dua puluh tahun kepandaiannya sudah amat tinggi sukar diukur tetapi jadi orang amat tawar sekali terhadap dunia luar, bahkan pandai di dalam ilmu perbintangan karenanya pada waktu itu dia boleh dianggap sebagai

7 orang yang memiliki bakat paling aneh Tetapi dikemudian hari karena istrinya Cing Hong Li kedapatan mati ditangan Hay Neh Sin Kiam Tan Ciu Cu dia menjadi mendendam terhadap orangorang dari tujuh partai besar, dengan menggunakan akal akhirnya dia berhasil memancing ciangbunjin dari tujuh partai untuk memasuki selat ini lalu menutup pintu selat dan bunuh diri. Waktu itu berita tersebut benarbenar menggetarkan seluruh Bu-lim, bukan saja dikarenakan kepandaian silat dari Ciangbunjin tujuh partai besar semuanya berada di atas kepandaian dari Suto Tiangsian bahkan ciangbunjin dari Hoasan Pay Than Siauw Suseng Pek Si Thian pandai sekali di dalam ilmu bangunan, tetapi setelah terkurung di dalam selat itu tidak seorangpun yang bisa hidup lebih lanjut. Dikemudian hari banyak pula orang Bu-lim yang memasuki selat itu, tapi setelah masuk tidak ada seorangpun yang berhasil keluar dari selat itu, karenanya tempat itu lama kelamaan berubah menjadi tempat yang keramat bagi orangorang Bu-lim. Siapa sangka Koan Ing ternyata bisa memasuki tempat yang paling keramat ini. Setelah tertegun beberapa saat lamanya akhirnya tidak tertahan lagi Koan Ing tertawa geli sendiri, pikirnya, Apakah mungkin aku diharuskan menemui ajal di tempat ini? Dengan perlahan dia memandang ke arah Sang Siauwtan, mendadak terasalah dadanya amat mual dan sesak sekali, tidak kuasa lagi sekali lagi dia muntahkan darah segar dari mulutnya, Dia berusaha untuk mempertahankan dirinya, perlahanlahan dia jatuhkan diri duduk bersila di atas tanah dan menyandarkan tubuh Sang Siauwtan ke dalam pelukannya. Dengan pandangan sayu Koan Ing memperhatikan wajah dari Sang Siauwtan yang pucat pasi bagaikan mayat serta bajunya yang berwarna merah darah, kelihatan sekali wajahnya amat kasihan sekali. Lama sekali dia memperhatikan diri Sang Siauwtan. akhirnya tidak tertahan lagi dia tundukkan kepalanya memberi satu Ciuman mesra ke atas bibirnya yang kecil mungil itu. Pada waktu Koan Ing mulai memasuki selat tadi Sang Siauwtan sudah sadar kembali dari pingsannya cuma saja dia terus berpura-pura belum sadar, dia tidak menyangka kalau Koan Ing berani mencuri cium bibirnya, saking malu dan cemasnya tidak terasa lagi wajahnya berubah memerah tetapi dia tidak berani buka matanya, karena saat ini dia masih berpura-pura pingsan dia tidak mau menggerakkan badannya barang sedikitpun juga. Koan Ing yang melihat wajah Sang Siauwtan secara tibatiba berubah memerah dalam hati segera tahu kalau sejak semula dia sudah sadar kembali dari pingsannya, dia tertawa, tangannya semakin kencang merangkul tubuh Sang Siauwtan.

8 Semula Sang Siauwtan mengira tentu Koan Ing akan melepaskan badannya, siapa sangka nyali dari Koan Ing ternyata jauh lebih besar daripada apa yang semula di duga, dengan pentangkan matanya lebar-lebar cepatcepat dia melototi diri Koan Ing, Koan Ing pun tertawa tawar, dia balas memperhatikan dirinya, Sang Siauwtan yang melihat Koan Ing berbuat demikian mendadak dalam hati merasa amat gusar sekali, dengan cepat dia meronta dari badan Koan Ing dan meloncat bangun. Tetapi sewaktu dilihatnya wajah Koan In amat pucat dan murung sekali hatinya menjadi lembek. Kau kenapa? tanyanya tertegun. Aku cuma sedikit terluka, tidak mengapa, sahut Koan Ing sambil memandang ke arah Sang Siauwtan lalu dengan perlahan bangkit berdiri. Sang Siauwtan menjadi tertegun, teringat kembali ketika tadi dia membakar kuil Han-poh-si, dalam keadaan gusar lalu bagaimana dia dikejar oleh Husangko, ditolong oleh Koan Ing dan selanjutnya jatuh tidak sadarkan diri. Dengan kehebatan dari tenaga dalam yang dimiliki Koan Ing saat ini ternyata dia terluka juga, sudah tentu orang yang melukai dirinya bukan lain adalah Hud Ing Thaysu adanya. Tetapi bagaimana berhasil Hud Ing Thaysu mau membiarkan mereka loloskan diri dari cengkeramannya.? Koan Ing segera maju ke depan memegang sepasang pundaknya, dia menghela napas panjang dengan amat sedihnya. Haaaaai. tidak disangka kita berdua harus menemui ajal di tempat ini, ujarnya murung. Sang Siauwtan jadi melengak, ketika dia dongakkan kepalanya dan melihat tulisan yang terukir di atas dinding tebing hatinya merasa sedikit bergidik, lama sekali dia berdiri mematung tidak bergerak barang sedikitpun juga. Dengan perlahan Koan Ing memegang tangannya lalu ujarnya dengan perlahan, Siauwtan kau tahu aku betul-betul suka padamu, perkataan ini baru sekarang, aku berani memberitahukan kepadamu. Sang Siauwtan menjadi melengak, mendadak dia teringat kembali sikapnya sewaktu baru saja dia berhasil menolong dirinya keluar dari kuil Han-poh-si, sekarang. sekarang dia bersikap demikian, bukankah hal ini jelas sedang mempermainkan dirinya? Dalam hati dia merasa amat gusar sekali, sepasang tangannya dengan cepat direntangkan ke samping lalu bentaknya dengan gusar. Pergi! Jangan sentuh aku! Koan Ing agak melengak, dia cuma tertawa tawar dan berpikir kini mereka semua sudah berada di tempat yang berbahaya, buat apa dikarenakan sedikit urusan kecil harus ribut?

9 Sewaktu Sang Siauwtan menolong dirinya dulu dia merasa karena usianya tidak lama di dunia ini maka dia tidak ingin mendekati diri Sang Siauwtan, tetapi kini. mereka berdua sama-sama memperoleh nasib yang sama, di dalam waktu yang amat singkat ini dia harus bersikap sangat baik terhadap dirinya Sang Siauwtan yang berhasil melepaskan diri dari tangan Koan Ing dengan cepat putar badan dan lari masuk ke dalam selat itu, dia sendiripun tidak tahu kenapa dia bisa begitu marah terhadap dirinya. Koan Ing yang melihat Sang Siauwtan lari menuju ke dalam lembah dalam hati merasa amat terkejut sekali, selat ini sudah ditutup oleh Suto Tiangsian sudah tentu disetiap sudut dari selat ini sudah dipasangi alat rahasia yang dahsyat, jikalau Sang Siauwtan menerjang seenaknya bukankah keadaannya akan sangat berbahaya sekali? Siauwtan Jangan sembarangan lari! teriaknya dengan cemas. Tetapi Sang Siauwtan mana mau mendengar omongannya? Tanpa mengucapkan sepatah katapun dia lari terus masuk ke dalam selat tersebut, sedang dalam hatinya diamdiam berpikir. Aku sudah ada di dalam selat pencabut nyawa ini, cepat atau lambat tetap saja akan mati kenapa aku harus takut memasuki tempat ini? Siapa tahu baru saja berjalan beberapa puluh langkah ke depan mendadak pan dengannya menjadi kabur, dia menjadi terkejut dengan sendirinya tubuhnyapun miring ke samping satu langkah. Tetapi baru saja tubuhnya mundur ke belakang mendadak kakinya terasa menginjak di tempat kosong, dia merasa semakin terperanjat lagi tanpa terasa tangan kanannya dengan cepat mencengkeram dinding gunung erat-erat. Di dalam sekejap mata dari atas puncak tebing terdengarlah suara yang amat gemuruh, beribu-ribu batu cadas yang amat besar dengan gencarnya berguling turun ke bawah. Melihat hal itu Sang Siauwtan jadi ketakutan sehingga tangan dengan kakinya amat lemas, untuk beberapa saat lamanya dia merasa kebingungan entah bagaimana baiknya Koan Ing sama sekali tidak melihat adanya sinar yang menyilaukan mata itu. Dia cuma melihat Sang Siauwtan mengundurkan diri ke belakang beberapa langkah dan terjerumus ke dalam keadaan yang sangat berbahaya sekali, dia segera membentak, tubuhnya melayang ke depan menyambar tubuh Sang Siauwtan lalu meluncur ke tempat kejauhan. Sang Siauwtan benarbenar amat terkejut sekali, dengan sekuat tenaga tangan kanannya mencengkeram, sedikit berayal itulah tampak batu-batu besar sudah semakin mendekati tubuhnya, Dengan gusar Koan Ing mendengus, pundak kanannya diterjangkan ke depan memukul sebuah batu cadas ke samping sedangkan tubuhnya tetap melanjutkan gerakannya berkelebat diantara batu-batu

10 besar yang melayang memenuhi angkasa. Ketika tubuhnya berhasil melayang turun ke bawah tanah dalam keadaan selamat tak bertahan lagi dia muntahkan darah segar. Sang Siauwtan jadi sangat terkejut, Ing-ko. kau kenapa? teriaknya cemas. Tidak mengapa, sahut Koan Ing sambil tertawa dan mencekal sepasang tangannya erat-erat. Asalkan kau tidak cedera, apa pun yang akan terjadi terhadap diriku, aku tidak akan menggubris Untuk sesaat lamanya dalam hati Sang Siauwtan benarbenar merasa amat malu sekali, dia menjatuhkan diri ke dalam rangkulan Koan Ing dan menangis tersedu-sedu. Dengan perlahan Koan Ing mengelus pundaknya, dia tertawa. Siauwtan, ujarnya halus. Kau jangan menangis, seharusnya mulai sekarang kita harus gembira, sejak aku bertemu dengan dirimu untuk pertama kalinya aku sudah merasakan kegagahan dan kecantikan wajahmu, kau jadi orang sangat menarik sekali bagiku. Tetapi dendam sakit hati ayahku masih belum terbalas sedang kaupun Siauw pangcu dari perkumpulan Tiang-gong-pang. kecongkakan hatimu membuat aku merasa rendah diri, kepandaian silatku tidak bisa memadahi kepandaian silat keluargamu Tetapi sekarang aku merasa amat girang karena aku bisa memberitahukan padamu kalau aku benarbenar cinta padamu. Sang Siauwtan dengan perlahan angkat kepalanya dan menghapus keringat dari mukanya. Bagaimana kau bisa memikirkan urusan Yang demikian banyaknya? ujarnya sambil tertawa. Asalkan kau bisa bersikap baik terhadapku itu sudah terlalu cukup, aku tidak bisa memikirkan yang lainnya. Sungguh? seru Koan Ing sambil membantu dia menghapus air mata yang membasahi wajahnya itu. Asalkan orang lain bersikap baik terhadapmu kaupun bisa bersikap baik terhadapnya? Kau sedang membicarakan siapa? tanya Sang Siauwtan tertawa, matanya dipentangkan lebar-lebar. Koan Ing agak melengak, dia sama sekali tidak menyangka Sang Siauwtan bisa memberikan sahutan yang begitu cepat, dia cuma tertawa senang saja tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sang Siauwtan pun ikut tertawa. Kini kita berdua sudah ada disini Ciu Pak? ujarnya perlahan. Dengan pandangan terpesona Koan Ing memperhatikan wajah dari Sang Siauw. Tan, lama sekali dia baru tertawa, dia sendiripun tidak tahu kenapa secara tibatiba dia bisa teringat kembali terhadap Ciu

11 Pak. Siauwtan, ujarnya sambil tertawa. Aku bisa bersikap baik terhadapmu untuk selamanya. Dengan perlahan Sang Siauwtan dongakkan kepalanya, sewaktu melihat Koan Ing sedang memandang ke arahnya dengan penuh mesra diapun tertawa. Aku juga akan bersikap baik kepadamu untuk selamalamanya, sahutnya sambil menudingkan kepalanya. Lama sekali mereka saling berpegangan tangan, siapapun tak ada yang berbicara, hati masingmasingpun bertemu menjadi satu. Lama sekali Sang Siauwtan baru angkat kepalanya, dia tertawa dan sedikit mendorong tubuh Koan Ing ke belakang. Koan Ing menjadi sadar kembali dari lamunannya, dengan perlahan dia bangkit berdiri dan berjalan menuju dimana tadi Sang Siauwtan melihat adanya sinar terang yang menyilaukan mata itu. Terlihatlah dari tempat kejauhan di samping dimana dia berdiri memang sedikitpun tidak salah, serentetan sinar yang amat menyilaukan mata memancar dengan tajamnya menusuk matanya. Diamdiam dalam hati dia merasa sangat terkejut, jikalau seorang jagoan Bu-lim melihat adanya sinar tajam yang berkelebat secara tibatiba maka dia pastilah akan mundur ke belakang untuk siap-siap menghadapi lawan, saat itulah mereka akan segera terjerumus ke dalam siasat dan jebakan yang diatur oleh Su-to Tiang Sian. Sang Siauwtan yang melihat Koan Ing terjerumus ke dalam lamunan dia segera tertawa. Urusan yang telah lewat kenapa dipikirkan kembali? ujarnya perlahan. Koan Ing segera menggenggam tangan Sang Siauwtan, di dalam hatinya mendadak berkelebat satu ingatan, pikirnya, Kalau memangnya Sang Siauwtan bersikap baik terhadapnya, dia tentu tidak akan membiarkan Sang Siauwtan mati di tempat ini, ayahnya begitu sayang kepadanya sedang aku sendiripun bukan saja menderita luka dalam yang amat parah, bahkan terkena racun juga, selat dari Suto Tiangsian ini tidak perduli bagaimana kuatnyapun harus diterjang dan harus di carikan akal agar bisa lolos dari sini. Atau sedikitdikitnya agar Sang Siauwtan bisa keluar dari tempat ini dalam keadaan selamat. Sang Siauwtan yang melihat Koan Ing terjerumus ke dalam lamunan yang mendalam dengan termangumangu dia memandang ke arahnya, dia tahu tentu Koan Ing sedang memikirkan bagaimana caranya untuk meloloskan diri dari kurungan ini. Lama sekali Koan Ing termenung memikirkan urusan ini, akhirnya kepada Sang Siauwtan ujarnya, Siauwtan, ayoh kita pergi dari sini! Sang Siauwtan tertawa dengan mengikuti diri Koan Ing dia berjalan maju ke depan. Lukamu tidak

12 mengapa bukan? tanyanya halus. Koan Ing cuma tersenyum saja tidak berbicara. Pukulan dari Hud Ing Thaysu tadi memang sangat dahsyat sekali, jikalau berada di dalam keadaan biasa dia tentu sejak tadi sudah jatuh tidak sadarkan diri, tetapi semangatnya ini hari masih segar sekali, terhadap keadaan lukanya pun dia tidak terlalu memikirkan di dalam hati. Dengan memimpin diri Sang Siauwtan, Koan Ing berjalan menuju ke arah dimana berkelebatnya sinar terang tadi. Baru saja mereka berdua berjalan sejauh puluhan kaki mendadak Koan Ing dapat melihat sesosok bayangan manusia berkelebat keluar. Kurang lebih satu kaki dari tempat di mana dia berada terlihatlah sebuah kerangka manusia yang sedang duduk bersila di atas tanah, sebilah pedang panjang menggeletak disampingnya sedangkan sarung pedangnya sudah hancur berantakan. Dia jadi termangumangu, kenapa dari tadi dia tidak melihat adanya sebuah kerangka manusia disana? Dengan kekuatan tenaga dalam yang dimilikinya saat ini sekalipun di tempat kegelapan diapun bisa melihat seluruh benda dengan amat jelasnya, tetapi kenapa baru sekarang dia baru menemukannya? Dengan cepat dia angkat kepalanya dan siap-siap maju ke depan. Jangan maju ke depan! mendadak terdengar Sang Siauwtan berteriak keras. Dengan cepat Koan Ing menghentikan langkah kakinya, lalu menoleh memandang ke arah Sang Siauwtan dengan pandangan melongo. Lama sekali Sang Siauwtan memandangi kerangka manusia itu lalu ujarnya dengan perlahan, Itulah yang dinamakan Huan Ow Ih Heng atau menipu mata memindah benda yang amat lihay. Koan Ing menjadi melengak, Menipu Mata memindah benda? Nama ini selamanya belum pernah didengarnya dari siapapun Sejak kecil Sang Siauwtan sudah memperoleh didikan langsung dari ayahnya apa lagi ayahnyapun merupakan seorang pangcu dari sebuah perkumpulan besar yang namanya amat terkenal di dalam Bulim. sebagai si jari sakti, sudah tentu pengetahuan maupun pengalamannya amat luas sekali jika dibandingkan dengan diri Koan Ing. Aku duga bayangan tadi tentunya bayangan dari Suto Tiangsian itu, ujar Sang Siauwtan kepadanya. Aku pernah mendengar ayahku berkata, katanya ilmu yang paling lihay dari Suto Tiangsian adalah Sin Koang Ci Sia atau ilmu sinar dan suara, sudah tentu dia sudah menggunakan pantulan sinar untuk memancing musuhnya mendekat

13 Mendengar perkataan itu Koan Ing segera memungut sebuah batu dan disambitkan ke arah bayangan tersebut, ternyata sedikitpun tidak salah tempat itu memang kosong melompong tidak tampak sebuah bendapun, Di dalam gurun pasirpun ada pula kejadian seperti ini, ujar Sang Siauwtan lebih lanjut, aku kira di tempat inipun sudah dipasangi alat rahasia. Sinar mata Koan Ing berkelebat tak henti-hentinya, di dalam hati dia merasa sangat terkejut sekali terhadap seluruh kejadian yang selamanya belum pernah dengar maupun diketahuinya ini, tetapi dengan kejadian ini pengetahuan maupun pengalamannyapun jadi bertambah, Jika seorang yang sama sekali tidak berpengalaman harus melalui tempat ini, sudah tentu dia segera akan terkena jebak. Sang Siauwtan tertawa. Kita sekarang sudah ada disini, bagai mana kalau pergi menemui juga jenazah dari Suto Tiangsian? tanyanya. Dengan perlahan Koan Ing mengangguk lalu melanjutkan perjalanannya melalui samping dari sinar terang tersebut. Kurang lebih berjalan beberapa saat lamanya, akhirnya sampailah mereka di sebuah batu cadas yang amat mengkilap sekali, di bawah batu itu berdirilah sebuah batu nisan. Koan Ing segera maju ke depan mendekati batu nisan itu, terbaca olehnya beberapa tulisan yang terukir di batu nisan itu. Ciangbunjin dari Bu-tong-pay, Si Hay Neh Sin Kiam Tan Ciu Cu terkubur di tempat ini! Hatinya terasa sedikit berdesir, sudah ada satu orang ciangbunjin dari tujuh partai Besar yang mati di tempat ini. Entah dahulu Suto Tiangsian sudah menggunakan cara apa hingga berhasil membinasakan Tan Ciu Cu di tempat ini? Sang Siauwtan segera tertawa. Kalau di tempat ini ada orang yang mati sudah tentu sekitar tempat ini aman, ujarnya perlahan. Koan Ing pun tertawa, di dalam hati diamdiam merasa murung, jika ditinjau dari situasi macam ini kemungkinan sekali di setiap tempat di dalam Selat Hwee Im Shia ini sudah dipasangi alat-alat jebakan yang amat lihay, sedikit tidak berhati-hati saja seketika itu juga akan menerima bencana yang mengerikan untuk meloloskan diri dari sini sudah tentu bukanlah merupakan suatu pekerjaan yang amat mudah Eeei, buat apa kau memikirkan cara-cara untuk meloloskan diri dari sini saja? seru Sang Siauwtan sambil tertawa. Bukankah lebih baik kita hidup berduaan di tempat ini?

14 Koan Ing tertawa paksa, ujarnya, Batu yang amat mengkilap dan amat bening ini tentunya merupakan benda yang memantulkan sinar tadi, ayoh kita pergi lihat Suto Tian Sian ini sebetulnya manusia macam apa, tidak kusangka dia orang begitu ganas dan sombongnya. Sambil berkata dia menarik tangan Sang Siauwtan untuk melanjutkan perjalanannya kembali menuju ke depan. Kurang lebih baru berjalan beberapa saat lamanya mendadak di depan mata mereka muncul kembali sebuah kuburan tanah yang amat besar. Koan Ing menjadi tertegun, dia segera menduga benda tersebut tentunya Menipu mata memindah benda lagi, cepatcepat dia menghentikan langkahnya. Di samping kiri di tempat dia berdiri terlihatlah sebuah batu nisan yang berdiri dengan angkernya, dalam hati Koan Ing benarbenar merasa amat murung sekali, terlihatlah pada batu nisan itu terukir beberapa kata, Ciangbunjin dari Kun-lun-pay, si telapak membeku Oei It Cun melanggar obat peledak dan terkubur di tempat ini Diamdiam Koan Ing merasa hatinya amat terperanjat sekali pikirnya, Heei. tak disangka ilmu menipu mata memindah barang tersebut bisa begitu lihaynya, sudah ada dua orang yang mati tertipu oleh ilmu tersebut. Sang Siauwtan yang dilihat Koan Ing bersikap demikian seriusnya dia segera tertawa geli. Sekalipun sudah bertemu dengan benda-benda yang berusia ratusan tahun lamanya mengapa kau harus keheranheranan? ujarnya sambil berkata mereka melanjutkan kembali perjalanan ke depan, kurang lebih baru sampai beberapa puluh kaki jauhnya mendadak dari empat penjuru berkelebat keluar berpuluh-puluh bayangan yang mirip dirinya serta Sang Siauwtan, dia jadi benarbenar terperanjat sekali, Sang Siauwtan sendiripun merasa terkejut, dengan cepat dia meloncat ke samping badan Koan Ing, Dari empat penjuru segera terlihatlah banyak sekali Sang Siauwtan yang mendekati badan Koan Ing membuat hatinya semakin terkejut, Tetapi sebentar kemudian wajahnya sudah berubah memerah, walaupun di sekeliling tempat itu dipenuhi dengan bayangan dirinya maupun diri Koan Ing tetapi tidak lebih cuma bayangan belaka. Koan Ing segera memegang kencang tangan Sang Siauwtan, ujarnya sambil tertawa, Tidak kusangka Suto Tiangsian mempunyai kepandaian yang demikian lihaynya. Baru saja dia selesai berkata mendadak kembali dia menemukan sesosok kerangka manusia yang menggeletak di atas tanah, tak terasa lagi dia menjerit tertahan dan maju mendekati. Tetapi bayangan itupun cuma sebuah tipuan belaka, hatinya semakin berdesir lagi, dia tidak menyangka kalau bayangan tipuan itu ternyata terlihat begitu banyak yang tertampak di tempat itu. Aaaa. disini! mendadak teriak Sang Siauwtan sambil menoleh ke samping kanan.

15 Dengan cepat Koan Ing berjalan mendekat, tampaklah di samping kerangka manusia itu menggeletaklah sebuah pedang yang berkait melengkung, dalam hati dia segera paham kalau orang itu bukan lain adalah Ciangbunjin dari Cin Jan Pay Si Sah Toojien atau toosu goblok. Giok Han. adanya. Pada masa yang silam Giok Han dengan mengandalkan pedang berkait melengkung itu pernah menggetarkan dunia kang-ouw. tidak disangka dia sudah menemui ajalnya tanpa tempat kubur Sudah tentu keadaan pada masa itu amat dahsyat sekali, lima orang bersama-sama menemui beratusratus bahkan beribu-ribu bayangannya sendiri memenuhi seluruh ruangan, bersamaan waktunya pula Suto Tiangsian muncul di tempat itu di tengah berpuluh-puluh bayangan yang bercampur aduk siapa yang asli siapa yang palsu tidak diketahuijelas membuat dia orang segera terluka ditangan Suto Tiangsian dan menemui ajalnya di situ. Sebaliknya keempat orang lainnya segera mengejar ke dalam selat membuat kesempatan untuk mengubur jenazah dan Giok Han pun tidak sempat lagi, Dua orang bersama-sama termenung berpikir keras, sebentar kemudian mereka segera bersama-sama mengubur jenazah dari Giok Han ini Mereka sungguh-sungguh merasa kagum atas kehebatan dan ketelitian cara berpikir dari Suto Tiangsian. Jikalau Suto Tiangsian masih hidup di dalam dunia ini, mereka berdua tidak lebih baru melewati dua rintangan saja Saat ini Koan Ing benarbenar merasa murung untuk mencari jalan keluar dari tempat kurungan ini sebaliknya Sang Siauwtan sama sekali tidak mau memikirkan urusan ini, agaknya dia tidak terlalu kuatir kalau sampai terkurung di tempat ini. Sang Siauwtan tertawa, kepada Koan Ing ujarnya, Mari kita maju lagi! Koan Ing mengangguk dengan perlahan mereka berdua segera melanjutkan kembali perjalanannya ke depan. Mendadak jenazah dari Suto Tiangsian muncul kembali di depan mata, dia duduk kurang lebih sepuluh kaki dari tempat itu. Mereka berdua bersama-sama menghentikan langkahnya, jenazah tersebut entah sungguh-sungguh atau cuma palsu untuk menipu mata saja? Mereka tidak ada yang tahu Di sekeliling tempat itu tidak tampak batu ataupun batu nisan yang berserakan, jelas sekali, tempat ini paling gampang untuk dipasangi jebakan yang mematikan, jikalau mereka berdua maju lagi ke depan rejeki atau bencana masih susah untuk diduga Koan Ing termenung berpikir sebentar akhirnya dia memungut sebuah batu dan disentilkan ke depan. Ooo)*(ooO Bab 14

16 SREEET.! dengan amat tepatnya batu itu menghajar kerangka manusia itu sehingga hancur berantakan dan tersebar di empat penjuru. Dua orang itu menjadi melengak, kiranya kerangka manusia kali ini adalah sungguh-sungguh tetapi apa betul itu adalah kerangka manusia diantara sisa empat orang lainnya atau mungkin Suto Tiangsian sendiri? Mereka tidak tahu siapakah sebetulnya orang ini, ada kemungkinan juga kerangka itu adalah kerangka dari Suto Tiangsian sendiri. Lama sekali baru terdengar Sang Siauwtan sambil tertawa berseru, Mari kita pergi lihat-lihat kesana lagi! Sehabis berkata sambil menarik tangan Koan Ing dia melanjutkan perjalanannya lagi menuju ke depan. Baru saja berjalan kurang lebih tiga kaki dari depan kerangka Suto Tiangsian itulah mendadak terdengar suara ledakan yang amat keras sekali, mendadak permukaan tanah dimuka mereka berada terangkat lalu terlempar ke atas dengan kerasnya. Mereka berdua menjadi sangat terperanjat, tetapi kecepatan daya lempar permukaan tanah itu amat cepat sekali, belum sempat mereka berdua berpikir lebih panjang lagi tubuhnya sudah terlempar ketengah udara. Kraaak. Dinding gunung yang ada di samping mereka berdua mendadak membuka sendiri kesamping, setelah tubuh mereka berdua terlempar masuk ke dalam dinding tersebut menutup kembali seperti sedia kala. Koan Ing segera memeluk tubuh Sang Siauwtan erat-erat, tetapi punggungnya tidak urung menghantam dinding gua juga sehingga mengeluarkan suara yang amat keras sekali. Luka dalam yang diderita olehnya sebetulnya sudah amat berat sekali kini terluka pula terjangan yang amat keras, seketika itu juga Koan Ing merasakan kepalanya pening dadanya mual, hampir-hampir dia jatuh tidak sadarkan diri. Mendadak di dalam ingatannya berkelebat satu bayangan pikirnya, Tidak. aku tidak boleh pingsan. di tempat dan saat apakah ini? Bagaimana aku boleh jatuh tidak sadarkan diri? Koan Ing segera menarik napas panjang-panjang, darah segar yang bergolak di dalam dadanya terasa menerjang naik ke atas dengan kerasnya sehingga tidak kuasa lagi dia muntahkan darah segar dengan derasnya, kesadarannyapun mulai sedikit demi sedikit menghilang, tetapi dia berusaha untuk mempertahankan diri terus, dia menenangkan pikirannya dan mulai mengatur pernapasannya. Lama sekali dia baru mendengar suara tangisan dari Sang Siauwtan yang amat sedih berkumandang masuk ke dalam samping telinganya. Ing Koko. kau kenapa? serunya keras. Koan Ing gelengkan kepalanya.

17 Tidak mengapa, sahutnya sambil tertawa paksa. Tibatiba dia mendengar suara tangisan dari Sang Siauwtan semakin menjadi, saat ini kesadarannya belum pulih seluruhnya sehingga tidak dapat melihat perubahan wajah pada diri Sang Siauwtan. Mendengar suara tangisan ini dia menjadi keheranan. Eeeei, Siauwtan kau kenapa? tanyanya. Kau. kau bersikap sangat baik. sangat baik terhadapku, aku. aku. serunya sambil menghapus air mata yang menetes keluar membasahi wajahnya itu, Aku dahulu bersikap tidak baik terhadapmu tetapi di kemudian hari aku tentu akan bersikap jauh lebih baik terhadap kau Dengan halusnya Koan Ing mengelus punggung Sang Siauwtan, dia menarik napas panjang-panjang lalu memandang sekejap ke sekeliling tempat itu, Terlihatlah di bawah sebuah perut gunung ternyata sudah muncul sebuah gua rahasia yang agaknya buntu, Setelah itu sekali lagi dia menangis tersedu-sedu dengan amat sedihnya. Dalam hati Koan Ing benarbenar merasa terharu, dia tidak menyangka sama sekali kalau Sang Siauwtan bisa bersikap demikian baik terhadapnya dan demikian memperhatikan diri, dengan pandangan terpesona dia memperhatikan diri Sang Siauwtan. Siauwtan sisa hidupku semuanya adalah milikmu, ujar perlahan. Ooooh. Ing koko! seru Sang Siauwtan menangis sambil menubruk kedalam rangkulan Koan Ing. Aku tahu kau sungguh-sungguh bersikap baik terhadap diriku. Suto Tiangsian jadi orang ternyata amat cermat sekali, dia tahu sisanya empat orang tentu akan marah-marah dan gusar sekali pada waktu itu. bilamana bertemu dengan dirinya mereka pasti akan mengejar terus ke depan, karena itulah dia sudah menggunakan alat rahasia yang ada di dalam perut gunung ini untuk menjebak mereka. Dengan cepat tangannya meraba batu-batu cadas yang ada di belakang badannya, terasa batu itu ada selaksa kati beratnya, membuat dirinya di dalam hati diamdiam merasa geli sendiri. Suto Tiangsian yang hendak mengurung empat orang ciangbunjin dari empat partai besar di tempat ini sudah tentu tidak akan membiarkan mereka meninggalkan tempat tersebut dengan begitu mudah. Bahkan di dalam gua rahasia ini pasti tidak mempunyai jalan keluar. Tetapi di manakah empat orang itu? Pikiran ini dengan cepatnya berkelebat di dalam benaknya, dengan cepat kepalanya menoleh menyapu sekejap ke sekeliling tempat itu, Walaupun keadaan di dalam perut gunung, itu amat gelap sekali tetapi dengan ketajaman matanya

18 pada saat ini dia dapat melihat seluruh benda yang ada di dalam gua tersebut, apakah dia menemukan sesuatu? Tidak Sedikit jejakpun tidak tampak ada disana. Apakah mungkin ketiga orang ciangbunjin itu sama sekali tidak menggerakkan alat rahasia yang telah dipasang? Atau mungkin cuma dirinya berdua saja yang telah menggerakkan alat rahasia ini? Dia pikir terus dengan kerasnya, sedang di dalam hati diamdiam merasa bergidik. Ketika menundukkan kepalanya memandang wajah Sang Siauwtan, dia melihat ia sama sekali tidak berpikir tentang urusan ini, bahkan dengan seenaknya bersandar di dalam pelukannya. Melihat hal itu Koan Ing. segera tertawa pahit, pikirnya, Sungguh mirip seperti seorang bocah cilik saja, kini keadaannya sudah amat berbahaya sekali tetapi dia sama sekali tidak mengambil gubris Tak tertahan lagi tangannya dengan perlahan mulai membelai rambut Sang Siauwtan yang terurai dan awut2an itu. Agaknya Sang Siauwtan merasa sedikit gatal, dia menoleh dan kirim satu senyuman manis kepadanya sedangkan kepalanya digesek-gesekkan ke atas tubuhnya. Dengan tersenyum Koan Ing memperhatikan wajah dari Sang Siauwtan lama sekali lalu kirim satu ciuman mesra ke atas bibirnya yang kecil, lama sekali dia memandang terpesona ke atas wajah Sang Siauwtan. Mendadak pikirannya berkelebat, Apa Mungkin mereka sudah menemukan jalan keluar dari gua ini? Kalau tidak dimanakah keempat orang ciangbunjin itu? Dia berpikir. berpikir terus. akhirnya tidak tertahan lagi sudah tertawa sendiri, bukankah buktinya sampai sekarang mereka belum pada keluar dari selat itu. Ing koko, tibatiba terdengar suara dari Sang Siauwtan memecahkan kesunyian. Kau sedang memikirkan apa? Aku sedang berpikir, Suto Tiangsian yang mengurung kita disini, entah ada jalan keluarnya tidak di sekeliling sini? sahut Koan Ing sambil tertawa. Biji mata dari Sang Siauwtan yang amat jeli berputar sebentar lalu tertawa manis, Tapi yang aku ingin ketahui apakah dia orang meninggalkan barang makanan buat kita atau tidak, ujarnya tersenyum. Mari kita pergi mencari, sahut Koan Ing tertawa sambil mendorong tubuh Sang Siauwtan bangun. Ing koko, apakah kau menganggap sesudah berhasil mencari jalan keluar, jauh lebih baik daripada sekarang kita cuma berduaan saja? Koan Ing menjadi melengak, dia termenung dan berpikir keras, Heeei. Sang Siauwtan adalah seorang gadis yang begitu bagusnya, begitu cantik Tetapi usianya paling banyak cuma beberapa hari saja. sungguh sayang. sungguh sayang.

19 Siauwtan, ujarnya kemudian sambil tertawa pahit. Aku takut ayahmu merindukan dirimu. Sang Siauwtan jadi melengak, tadi hampir-hampir dia lupa kalau dia masih ada seorang ayah bahkan dia sudah berjanji dengan ayahnya untuk bertemu lagi di kuil Han-poh-si. Kini kuil Han-poh-si sudah dia bakar sewaktu dalam keadaan gusar, ayahnya akan pergi kemana mencari dirinya? Koan Ing yang melihat wajah Sang Siauwtan menunjukkan kesedihan hatinya, dia jadi menyesal, seharusnya dia tidak boleh mengungkit kembali kata-kata yang menyedihkan hatinya sehingga suasana jadi tidak enak, suasana jadi amat murung dan diliputi oleh tekanan yang amat berat, Siauwtan, akhirnya dia berkata sambil tertawa. Kau jangan kuatir, coba kau bayangkan bagaimana terkejutnya dia orang tua jikalau ayahmu lahu kita berhasil meloloskan diri dari selat yang amat ditakuti ini Sang Siauwtan yang melihat Koan Ing berusaha menghibur dirinya, dia sendiripun tidak mau membiarkan Koan Ing merasa murung buat dirinya lagi, dia tertawa. Tetapi ayahku pasti tidak tahu kalau kuil Han-poh-si itu aku yang bakar ujarnya perlahan. Selesai berkata dia segera bangkit berdiri. Koan Ingpun dengan perlahan bangkit berdiri, tetapi baru saja berdiri sampat separuh jalan, seluruh tubuhnya terasa sangat sakit sekali sehingga tidak terasa lagi dia sudah mengerutkan alisnya rapatrapat. Melihat hal itu Sang Siauwtan menjadi kuatir. Eeeh. kau kenapa sudah tidak bisa jalan? tanyanya. Koan Ing segera mencekal kencang-kencang tangan Sang Siauwtan. Tidak mengapa, kau berlegalah hati, ujarnya sambil tertawa. Walaupun di dalam hati Sang Siauwtan merasa amat kuatir tetapi dia tidak ingin Koan Ing merasa bersedih hati, terpaksa diapun tersenyum pahit dan mencekal tangan Koan Ing erat-erat. Dengan bersusah payah akhirnya mereka berdua berjalan menuju ke perut gunung itu. Iiih. Coba kau lihat begitu banyak jalan yang ada disini, entah kita harus berjalan ke arah mana? ujar Koan Ing kemudian sambil menyapu sekejap ke sekeliling tempat itu. Sedang dia berkata mendadak Sang Siauwtan sudah berteriak keras, Aaah. disana ada sinar terang, kita kesana lihat-lihat.

20 Koan Ing segera menoleh ke arah sebelah kiri, ternyata sedikitpun tidak salah dari tempat mana terlihatlah adanya sinar yang memancar keluar dengan amat tajamnya membuat dalam hati dia merasa keheranan. Dengan cepat dia membawa Sang Siauwtan meauju ke arah mana, dia ingin mengetahui apa yang telah terjadi di tempat itu, Beberapa saat kemudian tibalah mereka di tempat dimana berasalnya sinar terang itu, terlihat sebuah batu bening yang memancarkan sinar terang berdiri tegak di atas tanah, di atas batu itu duduklah tiga sosok kerangka manusia, Sinar terang itu memancar keluar dari antara kerangka2 manusia itulah Koan Ing menjadi tertegun, pikirnya, Aaaah. telah terjadi urusan apa? Cepatcepat dia berjalan mendekat, terlihatlah diantara ketiga sosok kerangka manusia itu ada seorang yang berada di dalam keadaan bersila dan merangkap tangannya di depan dada. Jika dilihat dari keadaan jelas dia adalah Sang Hong Thaysu itu Ciangbunjin dari Siauw-lim-pay tempo hari. Disebelah kirinya menggeletaklah sebilah golok tunggal yang amat berat, sudah tentu kerangka itu adalah kerangka dari Noe Hu Kioe Liong atau si penunduk naga Uh Sauw Hoa itu ciangbunjin dari Siong Yang Pay. Sedang kerangka yang ada disebelah kanan meluruskan tangan kanannya sejajar dengan dada dengan telapak tangan menghadap ke bawah, inilah tanda dari Thay Khek Bun tempo hari, sudah tentu kerangka ini adalah kerangka dari Ciangbunjin Thay Khek Pay, Thian Yang Hwee Sian atau si pendendam seujung langit Tan Pek Cau adanya. Diantara tujuh orang ciangbunjin dari tujuh partai besar sudah ada enam orang yang menampakkan dirinya, kini cuma tinggal dia seorang saja yang entah pergi kemana. Urusan sungguh rada aneh ujar Koan Ing kemudian sambil mendongakkan kepalanya dan tersenyum kepada diri Sang Siauwtan. Kenapa mereka tidak mencari jalan keluar dengan jalan bersama-sama? Ketiga orang ini kepada ada di tempat ini sedangkan itu Tan Tiauw Suseng telah pergi kemana? Sang Siauwtan pun termenung berpikir sebentar lalu katanya, Mereka berdua saling bertukar pandang sekejap, urusan ini ada sedikit membuat orang merasa keheranan, mengapa mereka bertiga duduk bersila di atas batu yang memancarkan sinar terang ini? Agaknya mereka mempunyai maksud untuk menahan datangnya serangan sinar yang amat terang itu Masih ada lagi itu ciangbunjin dan Hoa-san Pay, Sisiucay suka guyon, Pek Si Thian pergi kemana? Urusan ini harus ditanyakan sendiri kepada Si Tan Siauw Suseng baru bisa dibikin jelas. Koan Ing segera mengangguk, pikirnya, Entah dimanakah itu Tan Siauw Suseng berada? Ketiga orang inipun aku baru menemukan dengan petunjuk dari sinar.

Terlihatlah wajah Sang Su-im amat tenang sekali, sedikitpun tidak tampak perubahan yang aneh, diam-diam di dalam hati dia merasa menyesal sendiri.

Terlihatlah wajah Sang Su-im amat tenang sekali, sedikitpun tidak tampak perubahan yang aneh, diam-diam di dalam hati dia merasa menyesal sendiri. Ciu Tong jadi mendongkol, dia segera tertawa dingin Haa. ha. aku masih mengira dia tidak bakal berani mencari gara-gara dengan kita orang ternyata mereka bermaksud untuk memperlihatkan sedikit permainan

Lebih terperinci

Kereta Berdarah. Karya : Khulung

Kereta Berdarah. Karya : Khulung Kereta Berdarah Karya : Khulung Diceritakan oleh Tjan ID Jilid 1 Bab 1 SINAR REMBULAN nan terang memancarkan sinarnya memenuhi seluruh permukaan tanah, sebuah bangunan rumah yang amat besar dan angker

Lebih terperinci

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Angin senja terasa kencang berembus di antara Bab I Angin senja terasa kencang berembus di antara gedung-gedung yang tinggi menjulang. Di salah satu puncak gedung tertinggi, terlihat sebuah helikopter berputar di tempat, berusaha untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

Diceritakan kembali oleh: Rachma www.dongengperi.co.nr 2008 Cerita Rakyat Sumatera Utara Di tepi sebuah hutan kecil yang hijau, sebuah danau yang berair jernih berkilau disapa mentari pagi. Permukaannya

Lebih terperinci

Kura-kura dan Sepasang Itik

Kura-kura dan Sepasang Itik Kura-kura dan Sepasang Itik Seekor kura-kura, yang kamu tahu selalu membawa rumahnya di belakang punggungnya, dikatakan tidak pernah dapat meninggalkan rumahnya, biar bagaimana keras kura-kura itu berusaha.

Lebih terperinci

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... 6 Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa... OooOooOooO "Hye..." "Hhmmm..." "Aku mencintaimu..." "Nado. Aku

Lebih terperinci

Sepasang Sayap Malaikat

Sepasang Sayap Malaikat Sepasang Sayap Malaikat Mereka sepasang sayap terbang ke awan-awan ingatan pemiliknya memilih menapak tanah, menikah dengan gadis pujaan. Setahun lalu, ia bertemu seorang gadis di sebuah kebun penuh air

Lebih terperinci

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan. 1st Spring Hujan lagi. Padahal ini hari Minggu dan tak ada yang berharap kalau hari ini akan hujan. Memang tidak besar, tapi cukup untuk membuat seluruh pakaianku basah. Aku baru saja keluar dari supermarket

Lebih terperinci

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat

Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat Perlu waktu bagi anak anak itu untuk menjadi bagian dari kegelapan sebelum pohon pohon terlihat lebih jelas. Sebelum semak semak tinggi terlihat lebih jelas. Sebelum batang pohon terlihat seperti batang

Lebih terperinci

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( ) ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( 09.12.3843 ) Copyright 2011 Reza Fahlevi All Right Reserved SINOPSIS adalah seorang anak laki-laki dari pasangan Yusaku Matsuda dan dari desa kecil bernama Chikuya di

Lebih terperinci

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini PENJAGAL ANGIN Tri Setyorini Awal yang ku lihat adalah abu putih yang berterbangan. Pikirku itu adalah salju yang menyejukkan. Namun ternyata bukan karena abu ini justru terasa panas dan membakar telapak

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut. Aku putuskan duduk di sebelahnya. Ia sadar ada orang yang

Lebih terperinci

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Dean, kau menghilang cukup lama, dan kau tak mungkin bergabung dengan mereka dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap Justin yang menatapku dengan penuh perhatian. Aku

Lebih terperinci

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus

Dan ia baru menyadari betapa salahnya dirinya. Disana, muncul dari sebelah kirinya, ia merasakan gerakan udara yang cepat. Angin yang berhembus SATU Kalau manusia didesain untuk memiliki lebih dari dua kaki oleh sang Pencipta, ia akan sangat bersyukur saat ini. Ia adalah seorang pria; kegelapan malam menutupi wujudnya. Kegelapan itu merupakan

Lebih terperinci

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011

Pantang Menyerah. Nasution 1. Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Nasution 1 Zahra Kalilla Nasution Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 13 September 2011 Pantang Menyerah Saya berjalan di tengah kota, cuaca begitu indah. Dagangan di kota tampaknya telah terjual semua.

Lebih terperinci

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan

Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Raja Langit, Raja Bumi, dan Putri Bulan Kisah dari Sulawesi Selatan Kisah ini mengajarkan dua hal: Pertama, bahwa setiap peperangan yang dikobarkan oleh rasa iri dan benci hanya akan menghancurkan semua

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa dan Tuhan kita Kristus Yesus: Salam

Lebih terperinci

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini. Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati. Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai

Lebih terperinci

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO TEMAN KESUNYIAN Bagus Eko Saputro Copyright 2016 by Bagus Eko Saputro Desain Sampul: Agung Widodo Diterbitkan Secara Mandiri melalui: www.nulisbuku.com 2 Daftar

Lebih terperinci

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari

yang paling tidak pernah luput dari kematian adalah cairan ini. Wanita itu meringis ngilu. Semua yang menimpanya kini sudah jelas bagian dari PROLOG Queenstown Singapore, 1970 Apartemen setinggi ratusan kaki itu mustahil akan membuatnya mudah turun dan keluar. Dia ada di lantai paling atas. Bersama tiga nyawa yang telah hilang dengan beragam

Lebih terperinci

2. Gadis yang Dijodohkan

2. Gadis yang Dijodohkan 2. Gadis yang Dijodohkan Burung-burung berkicau merdu di tengah pagi yang dingin dan sejuk. Dahan-dahan pohon bergerak melambai, mengikuti arah angin yang bertiup. Sebuah rumah megah dengan pilar-pilar

Lebih terperinci

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada Petualangan Tomi di Negeri Glourius Oleh: Desi Ratih Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada di tempat yang begitu asing baginya. Suasana gelap dan udara yang cukup dingin menyelimuti tempat

Lebih terperinci

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku Prologue Langit yang berawan di siang hari ini seolah menarikku kembali ke masa itu. Masa dimana rasa ini belum ada. Rasa yang mengakibatkan semuanya menjadi abu-abu. Baik aku... Loki... dan juga Fyari...

Lebih terperinci

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu Secangkir Rindu Kalena sudah tahu kalau Fandro akan mencarinya. Bukan hanya karena dulu mereka sangat dekat, tapi karena Fandro sudah berjanji untuk menemui Kalena bila dia punya kesempatan datang ke Faschel

Lebih terperinci

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, 11.30 am. Pesawat dari Singapura baru saja mendarat. Kau tahu siapa yang kita tunggu?

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati 1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati Oleh: Alberta Angela (@black_printzesa) Hai, namaku Jati. Mungkin kalian semua sudah sering mendengar namaku. Tapi mungkin kalian belum terlalu mengenal aku dan kehidupanku.

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Tesalonika 1:1 1 1 Tesalonika 1:6 Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika 1 Kepada yang kekasih saudara-saudari saya seiman di Tesalonika yaitu kalian yang sudah bersatu dengan Allah Bapa

Lebih terperinci

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia"

Tukang Grafir. Dari Kumpulan Cerpen Keberanian Manusia Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Tukang Grafir Hanya ada satu tukang grafir di kota kami dan kebetulan dia adalah paman saya. Kalau dia bercakap dengan saya akhir-akhir ini, dia takkan bercerita

Lebih terperinci

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak PROLOG S eorang anak laki-laki berjalan menuju rumahnya dengan lemas. Padahal ini adalah hari pertamanya masuk SD, seharusnya dia merasa senang. Dia juga termasuk anak lakilaki yang pemberani karena dia

Lebih terperinci

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan Bagian I 1 2 Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan keputusasaannya untuk mengobatiku. Aku ingat benar bagaimana harapanku dulu untuk sembuh di dalam rawatannya seperti pasien-pasien yang

Lebih terperinci

Tubuh-tubuh tanpa bayangan

Tubuh-tubuh tanpa bayangan Tubuh-tubuh tanpa bayangan Ada sebuah planet bernama Arais. Planet Arais dihuni oleh suatu makhluk bernama Tubuh berjubah hitam. Mereka adalah makhluk yang sepanjang masa hanya berdiri di tempat yang sama.

Lebih terperinci

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu

Kilat masih terus menyambar dan menyilaukan mata. Cahaya terangnya masuk melalui celah-celah jendela dan ventilasi udara. Suara petir terus menderu Kisah Satu (Oktra) Mendamba Angin Malam Hidup adalah tentang berkorban, atau bahkan mengorbankan orang lain untuk hidup kita. Hidup memberikan makna-makna tersirat yang harus kita artikan sendiri sebagai

Lebih terperinci

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana, Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

Satu Hari Bersama Ayah

Satu Hari Bersama Ayah Rafid A Shidqi Satu Hari Bersama Ayah Tapi aku akan mengatakannya... bahwa aku sangat menyayangimu... Ayah Penerbit Nulis Buku Satu Hari Bersama Ayah Rafid A Shidqi Copyright Rafid A Shidqi, 2012 All rights

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea

BAB IV PENUTUP. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan. 1. Ada 81 buah idiom yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, yaitu 1) gurat nasib, 2) kucing

Lebih terperinci

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com LUCKY_PP UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com UNTUKMU Yang Bukan Siapa-Siapa Oleh: Lucky_pp Copyright 2014 by Lucky_pp Desain Sampul: Ii dan friend Diterbitkan

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku! Mesin mobil sudah mati beberapa menit yang lalu, tapi Zhara masih duduk diam dibelakang kemudi. Sibuk menenangkan debar jantungnya, berusaha untuk bisa

Lebih terperinci

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul. PROLOG Frankfurt, Germany. Nick umur 9 tahun. Aku berlarian di padang rumput. Mengitari lapangan yang seperti permadani hijau. Rumput-rumputnya sudah mulai meninggi. Tingginya hampir melewati lututku.

Lebih terperinci

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai. 1 Tidak. Kau tidak boleh keluar rumah. Di luar masih hujan, sayang, kata Maya kepada anak tunggalnya, Amanda. Tapi, mama. Amanda juga ingin bermain hujan seperti teman-teman Amanda itu, rayu Amanda dengan

Lebih terperinci

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat

Setelah para penyamun pergi, Alibaba memberanikan diri keluar dari tempat Dahulu kala, dikota Persia, hidup 2 orang bersaudara yang bernama Kasim dan Alibaba. Alibaba adalah adik Kasim yang hidupnya miskin dan tinggal didaerah pegunungan. Ia mengandalkan hidupnya dari penjualan

Lebih terperinci

REVIEW. Mulut heart-shaped-nya menjadi lebih pucat dari sebelumnya. Ia meringis ketika rasa sakit menghantam perut bawahnya: kram.

REVIEW. Mulut heart-shaped-nya menjadi lebih pucat dari sebelumnya. Ia meringis ketika rasa sakit menghantam perut bawahnya: kram. REVIEW Nafas berat terdengar jelas ketika pemuda bertubuh kurus itu berusaha melawan rasa mual yang sedang menguasai tubuhnya, tubuhnya bergetar hebat dengan keringat yang bercucuran melalui dahinya, dan

Lebih terperinci

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu Flower 1 Lili Andriani berdiri di samping mobil Honda Jazz biru miliknya. Matanya tertuju pada layar TV besar yang terletak di seberang jalan. Seorang pria tampan bernyanyi sambil memegang gitar. Dia adalah

Lebih terperinci

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1 Sinar matahari siang ini begitu terik hingga sanggup menembus setiap celah kain berlapis yang menutupi kulit setiap orang yang menantangnya. Langkah Guri semakin cepat

Lebih terperinci

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua Rahasia Gudang Tua Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah suara petir yang silih berganti membuatnya susah memejamkan mata. Hiasan gantung di luar jendela kamarnya selalu bergerak ditiup angin

Lebih terperinci

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN

SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1. Penerbit FD Company IVAN DE FINNEGAN SHIN HAIDO THE FINNEGANS SHADOWS #1 IVAN DE FINNEGAN Penerbit FD Company The Finnegans Shadows #1 Ivan De Finnegan Oleh: Shin Haido Copyright 2013 by Shin Haido Penerbit FD Company Desain Sampul: Picture

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN Naskah Film Dan Sinopsis Ber Ibu Seekor KUCING DISUSUN OLEH : INDRA SUDRAJAT 09.12.3831 09-S1SI-05 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - - Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan - Aku bertemu denganmu lengkap dengan salam perkenalan. Senyummu membaur dengan karamel panas yang kau suguhkan. Katamu cuaca cukup dingin jika hanya duduk diam

Lebih terperinci

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain.

Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain. Mencintai, adalah satu kata bermakna kompleks yang dapat mengubah seluruh hidup manusia. Mencintai adalah aku dan kamu. Dia dan orang lain. Mencintai seseorang adalah suatu rasa yang mana disaat kau mendengar

Lebih terperinci

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri.

Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri. Seperti api membakar hati Irfan. Dia menekan dadanya, menangis sekuatnya. Padahal hidup belum berakhir. Aisyah datang menampakkan diri. Irfan terperangkap dalam medan asmara, hatinya terpaut dan terjatuh

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

Chapter I. Saudaraku,

Chapter I. Saudaraku, Chapter I Michael sedang berbicara dengan para malaikat yang lain. Rupanya di surga, tempat yang kudus, tenang, dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang dialiri susu, telah terjadi kejadian yang menggemparkan,

Lebih terperinci

bergerak menuju ceruk-ceruk, mengisi kawah-kawah dan lubang-lubang. Tanpa Dua orang berjalan terbungkuk-bungkuk sambil meraba-raba dalam gelap

bergerak menuju ceruk-ceruk, mengisi kawah-kawah dan lubang-lubang. Tanpa Dua orang berjalan terbungkuk-bungkuk sambil meraba-raba dalam gelap dusk Hujan deras. Pasir hitam pada lapisan teratas tempat itu perlahan terkikis, bergerak menuju ceruk-ceruk, mengisi kawah-kawah dan lubang-lubang. Tanpa terkecuali. Dua orang berjalan terbungkuk-bungkuk

Lebih terperinci

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Mata Cinta Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira Tangan ini beralirkan anugerah kuasa-mu Sederhana bagi-mu Hanya kamilah merasa

Lebih terperinci

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu PROLOG Yui mengerjapkan matanya yang berat dan menggerakan tubuhnya turun dari ranjangnya. Seluruh badannya terasa remuk, dan kepalanya terasa amat pening. Mungkin karena aku terlalu banyak minum semalam,

Lebih terperinci

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu. PROLOG Segitiga, bukankah bentuk yang unik? Ada tiga bagian garis yang melintang dan saling berhubungan hingga terbentuk tiga buah titik. Satu diatas dan yang dua ada disisi kanan dan kiri. Jika segitiga

Lebih terperinci

SATU. Plak Srek.. Srek

SATU. Plak Srek.. Srek SATU Plak Srek.. Srek Kertas coklat bertuliskan WANTED itu terlepas dari dinding tempat ia tertempel tadi. Tejatuh ke lantai yang juga terbuat dari kayu. Sehingga gambarnya orang bertopi besar mirip pembungkus

Lebih terperinci

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui salah satu blog yang sudah lama ia ikuti. Blog yang

Lebih terperinci

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Judul buku: SYAIR KERINDUAN Penulis: Gunawan Tambunsaribu Jlh. Hal: : 251 halaman Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA. Ada rasa SUKA. KEBENCIAN, SEDIH, BAHAGIA,

Lebih terperinci

BAB II RINGKASAN CERITA. prinsip bahwa semua persoalan di dunia ini pasti ada jalan keluarnya. Mereka

BAB II RINGKASAN CERITA. prinsip bahwa semua persoalan di dunia ini pasti ada jalan keluarnya. Mereka BAB II RINGKASAN CERITA Cerita ini berawal dari lima orang sahabat, yang mempunyai prinsip bahwa semua persoalan di dunia ini pasti ada jalan keluarnya. Mereka memiliki hobbi yang sama nonton dan membaca,

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #19 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #19 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat

sudah rapi kembali setelah dicukur. Ruangan-ruangan didalam bangunan ini sangat Hujan turun lagi disiang hari ini. Bulan April yang aneh. Bukankah seharusnya ini sudah menjadi liburan musim panas yang menyenankan? Mengapa hujan lagi? Jakarta, metropolitan yang sungguh kontras dengan

Lebih terperinci

melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat. -Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa

Lebih terperinci

Februari Kritik Sosial

Februari Kritik Sosial Kritik Sosial Kala itu darah jatuh dari langit Berbau amis yang tak legit Pedang dan tombak berdansa sengit Di bawah beku yang menghimpit Banyak yang mati terhempas arit Langit merah bersimbah ratusan

Lebih terperinci

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api.

ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. A ku yakin, ada makna di balik terjadinya segala sesuatu. Ada makna di balik air mengalir. Ada makna di balik panasnya api. Juga ada makna di balik daun yang rontok. Semua makna itu Tuhan berikan untuk

Lebih terperinci

Pemuda itupun tidak menyangka kalau wanita berbaju hitam ini memiliki perangai yang begitu berangasan dan kasar.

Pemuda itupun tidak menyangka kalau wanita berbaju hitam ini memiliki perangai yang begitu berangasan dan kasar. tags: journal Bab 3. Embun pagi di pegunungan tebal bagai asap. Darimana kalian bisa tahu kalau aku berada di Hangciu? tegur perempuan itu lagi. Hamba sekalian hanya menduga. Belum habis perkataan itu,

Lebih terperinci

Pengalaman Alien Encounter dan Alien Abduction. Oleh: Gatot Tri R.

Pengalaman Alien Encounter dan Alien Abduction. Oleh: Gatot Tri R. BETA-UFO INDONESIA Jl. Krembangan Barat 31-I Surabaya 60175 www.betaufo.org ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

Butterfly in the Winter

Butterfly in the Winter Butterfly in the Winter Tahun Ajaran Baru Perasaan cinta dan kesepian memiliki jarak yang begitu tipis. Terkadang kita sukar membedakan keduanya. Meski begitu, keduanya memberikan warna yang cerah dalam

Lebih terperinci

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG Jari ini berjalan begitu saja, seiring angan yang tidak pernah berhenti berharap. Merasa sebuah mimpi yang tidak pernah akan terwujud, harapan yang tidak pernah akan tercapai.

Lebih terperinci

Kisah Dari Negeri Anggrek

Kisah Dari Negeri Anggrek Kisah Dari Negeri Anggrek By Eryani Widyastuti SATU Pernahkah kalian mendengar kisah ini? Kisah dari Negeri Anggrek yang damai, indah, dan udaranya dipenuhi oleh bau harum-manis bebungaan anggrek. Negeri

Lebih terperinci

Kierkegaard dan Sepotong Hati

Kierkegaard dan Sepotong Hati Kierkegaard dan Sepotong Hati Langit sudah memerah. Matahari yang anggun nyaris meninggalkan tahtanya. Meninggalkan aku dalam tanda tanya. Aku mempercepat langkah menaiki anak-anak tangga yang cukup curam.

Lebih terperinci

Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea,

Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea, KEBANGKITAN YESUS Menurut Perjanjian Baru, terutama Injil, Yesus Kristus, menjalani penderitaan dan kemudian mati disalibkan di bawah pemerintahan gubernur Yudea, Pontius Pilatus, pada tanggal 14 Nisan

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yehezkiel: Manusia Penglihatan Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

Intro. Cupve - Izzi - Guardian

Intro. Cupve - Izzi - Guardian Intro Cahaya putih bersinar terang. Di ikuti bau yang begitu harum. Dari sebuah bola cahaya muncul sosok bersayap, dengan kaki-kaki yang lentik, tangan yang mungil tapi kuat, mata penuh dengan cinta dan

Lebih terperinci

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole. Hampir sore, saat Endra berada di hutan bedugul. Jari-jari lentik sinar matahari menembus kanopi puncak pepohonan menerangi kerimbunan hutan. Suara burung mengiringi langkahnya menembus batas hutan terlarang.

Lebih terperinci

5. Pahlawan Penyelamat

5. Pahlawan Penyelamat 5. Pahlawan Penyelamat KEESOKAN harinya, di dalam bus kota yang meluncur di Jalan Jenderal Sudirman, menuju kampus untuk kuliah siang Romeo tersenyum sendiri ketika mengingat nasi goreng spesial yang dibuatkan

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante! Bab I Karenina mengangkat kopernya dengan tergesa-gesa. Bi Sumi yang menggendong Alea, putrinya yang baru berumur 9 bulan, juga mengikuti langkahnya dengan tergesa-gesa. Kita harus cepat, Bi. Acaranya

Lebih terperinci

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian AKU AKU AKU Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian lantaran ia adalah teladan didunia yang

Lebih terperinci

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba memakan jiwa seorang wanita, wanita itu terduduk lemas

Lebih terperinci

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan

Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan. Yehezkiel: Manusia Penglihatan Alkitab untuk Anak-anak memperkenalkan Yehezkiel: Manusia Penglihatan Allah menunjuk kepada Tuhan dalam Alkitab. Penulis: Edward Hughes Digambar oleh : Lazarus Disadur oleh: Ruth Klassen Diterjemahkan

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul Aku tak tahu bagaimana semua peristiwa ini bermula. Yang jelas, keadaan sudah sangat memburuk ketika aku keluar dari kamar mandi dan Ali masuk ke kamarku

Lebih terperinci

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang Prolog Seorang teman atau bahkan lebih dari sekedar teman, ya tepatnya adalah sahabat? Apa yang kalian tau tentang teman ataupun sahabat? Dua kata yang hampir serupa, namum mempunyai arti begitu berbeda

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #37 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #37 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi.

Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi. Aku tau apa yang kau rasakan, John. Rumah ini adalah hasil jerih payah kita selama ini. Tapi aku tak mau John, jika harus tinggal disini lagi. Itu sangat aneh. Dan lihat Cinta, matanya tersirat ketakutan

Lebih terperinci

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar

Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar Oleh: Astari Ulfa Tanggal kelima belas bulan Juni. Purnama bersinar terang di langit. Bintang-bintang juga tampak kerlipnya, walaupun samar, kalah oleh cahaya rembulan. Malam ini penduduk Negeri Zaira

Lebih terperinci

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com

Adam Aksara MENANTI CINTA. Penerbit. Nulisbuku.com Adam Aksara MENANTI CINTA Penerbit Nulisbuku.com PROLOG Butir-butir keringat hangat berjatuhan dari dagu persegi seorang pria. Terdengar suara nafasnya yang memburu cepat. Kedua otot-otot lengannya yang

Lebih terperinci

Rumah Sakit Jiwa. S uster Kometa memandang pilu ke arah luar

Rumah Sakit Jiwa. S uster Kometa memandang pilu ke arah luar Rumah Sakit Jiwa S uster Kometa memandang pilu ke arah luar gerbang Rumah Sakit Jiwa tempatnya bekerja tersebut. Suasana gelap, yang disebabkan hujan sejak empat jam lalu yang belum berhenti juga. Perutnya

Lebih terperinci

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius

YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius YANG TERHILANG Oleh: Yung Darius ADEGAN 1. RUANG TAMU. SORE HARI. DUA ORANG (L/P) SEDANG BERCAKAP-CAKAP. 001. Orang 1 : Kayaknya akhir-akhir ini aku jarang melihat kamu ke gereja 002. Orang 2 : Jarang..!??

Lebih terperinci