BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE. Bab ini menguraikan tentang analisis penelitian mencakup metode yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE. Bab ini menguraikan tentang analisis penelitian mencakup metode yang"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROTOTIPE Bab ini menguraikan tentang analisis penelitian mencakup metode yang digunakan untuk ekstraksi fitur sinyal musik digital serta metode klasifikasi dengan Neural Network Back Propagation, analisis jenis alat musik dan sampel lagu, perancangan layar, serta spesifikasi proses yang akan diterapkan dalam program. Analisis dilakukan untuk menjelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan selama pengujian arsitektur Neural Network Back Propagation dan penentuan parameter terbaik pada Neural Network Back Propagation untuk diterapkan ke dalam aplikasi klasifikasi jenis alat musik sehingga menghasilkan model sistem yang optimal, yaitu sistem yang mempunyai tingkat kesalahan error yang kecil dengan kecepatan proses yang baik Analisis Sub bab ini melakukan analisis terhadap jenis alat musik, aplikasi tambahan, sampel lagu, serta metode yang digunakan dalam penelitian Analisis Jenis Alat Musik Alat musik yang dipilih dalam proses klasifikasi ini adalah gitar, piano, biola dan flute karena alat-alat musik tersebut masing-masing mewakili jenis alat musik non perkusi berdasarkan cara membunyikannya, yakni gitar mewakili alat musik petik, piano mewakili alat musik tekan, biola mewakili alat musik gesek, dan flute mewakili alat musik tiup. Keempat alat musik tersebut paling umum digunakan pada lagu-lagu 62

2 63 instrumental. Alat-alat musik ini juga telah dapat didefinisikan atau dikategorikan dengan baik dibanding alat musik lainnya yang tidak terlalu dikenal orang (tidak bersifat universal) Analisis Aplikasi Tambahan Untuk proses pelatihan atau pembelajaran, dibutuhkan file musik yang murni menggunakan satu alat musik saja. Lagu instrumental yang ada pada CD komersial saat ini jarang yang hanya menampilkan satu alat musik dari awal sampai akhir lagu. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemotongan lagu untuk mengambil bagian-bagian di mana satu alat musik saja yang sedang tampil. Pemotongan file ini dilakukan dengan aplikasi mp3directcut versi Perlu diingat file yang dipotong masih dalam bentuk MP3. Penelitian ini menggunakan file lagu dari format MP3 yang akan diubah(diconvert) menjadi file berekstensi WAV. Hal ini perlu dilakukan karena pengekstraksian file MP3 telah mengalami pemampatan sehingga menyebabkan hilangnya sebagian informasi yang menyebabkan sinyal musik menjadi tidak kontinu yang dapat mempengaruhi hasil akhir penelitian. Setelah file dipotong, file yang dihasilkan masih dalam format MP3. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi tambahan dalam sistem untuk mengubah file audio MP3 menjadi file ber-ekstensi WAV dalam versi mono. WAV dalam versi mono lebih baik untuk digunakan dalam penelitian ini karena menghasilkan data dalam lajur satu kolom yang mempermudah dalam pembacaan input. Penelitian ini menggunakan aplikasi yg cukup mudah digunakan, yaitu MediaMonkey versi

3 Analisis Sampel Lagu Penelitian ini menggunakan sampel-sampel lagu instrumental yang mewakili empat jenis alat musik melodis, yakni gitar sebagai alat musik petik, piano sebagai alat musik tekan, biola sebagai alat musik gesek, dan flute sebagai alat musik tiup. Sampel lagu yang diambil untuk proses pembelajaran adalah sampel lagu yang mencirikan setiap jenis alat musik, dengan tempo yang bervariasi supaya aplikasi yang dibuat dapat mengenali lagu dengan tempo cepat maupun lambat. Judul-judul sampel lagu yang digunakan untuk proses pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut, sedangkan untuk proses pengujian dapat dilihat pada peta lampiran. Tabel 3.1 Sampel Lagu pada Proses Pembelajaran Alat musik Judul Lagu Biola flute Dc_suru01 From Partita No.2 for solo Violin 1 From Partita No.2 for solo Violin 6 From Partita No.2 for solo Violin 7 From Partita No.2 for solo Violin 8 From Partita No.2 for solo Violin 9 From Partita No.2 for solo Violin 10 From Partita No.2 for solo Violin 11 From Partita No.2 for solo Violin 12 From Partita No.2 for solo Violin 13 From Partita No.2 for solo Violin 14 From Partita No.2 for solo Violin 15 From Partita No.2 for solo Violin 17 OUJI2 folies3 folies12 folies13 folies22 folies23 folies32 folies33 folies52 folies53

4 65 Gitar Piano folies62 folies63 Folies Lies & Truth Night & Day Nobuo Uematsu Breezy Eyes On Me (Accoustic Guitar V 1) Yume no Kakera [A Shard of a Dream] Luna Sea - Guitar Solo Instrumental5 Four Divertimentos, op.- 'n.1, And 2 Learning Classic guitar2 Learning Classic guitar3 Learning Classic guitar4 Learning Classic guitar5 Learning Classic guitar6 Learning Classic guitar7 Endless Love Reason Final Fantasy X - To Zanarkand Nobuo Uematsu Juline Silent Emotion2 Silent Emotion Those Who Fight [Piano Version] Nobuo Uematsu Breezy2 Richard Clayderman Triste Coeur Richard Clayderman - Because I Love Richard Clayderman - Greenleaves Richard Clayderman - Intro How Deep Your Love Richard Clayderman - Intro Love Story Richard Clayderman - Intro Lyphard Melodic Analisis Metode Dalam penelitian ini diperlukan metode untuk mengambil data mentah dari file musik menjadi suatu informasi atau pola input yang berarti, yakni dengan metode pemrosesan sinyal digital, ekstraksi fitur, dan metode klasifikasi jenis alat musik menggunakan Neural Network Back Propagation.

5 Metode Pemrosesan Sinyal Digital dan Ekstraksi Fitur Sinyal musik dari file MP3 secara otomatis akan melalui pemrosesan sinyal digital melalui side program. Namun, jumlah data yang sangat besar pada setiap lagu serta pengaruh temporal yang sangat kuat membuat pemrosesan sinyal suara digital (pengekstrakan data mentah berdasarkan artibut-atribut spektral) dengan hanya menghitung nilai koefisien FFT saja mengakibatkan klasifikasi alat musik kurang optimal. Metode ekstraksi fitur yang berhubungan dengan permukaan spektral musik yaitu fase Spectral Centroid, fase Rolloff, fase Zero Crossing Rate, dan fase Flux dipilih dalam penelitian ini karena mampu mengekstraksi fitur-fitur penting yang digunakan untuk klasifikasi sehingga klasifikasi diharapkan dapat memberikan hasil yang optimal Metode Klasifikasi dengan Neural Network Back Propagation Metode klasifikasi dengan Neural Network Back Propagation dipilih karena beberapa kelebihan yang dimilikinya, yaitu kemudahannya untuk diimplementasikan serta kekuatan generalisasinya yang baik sehingga dapat memberikan hasil yang akurat dengan sampel di luar kumpulan sampel yang digunakan untuk proses pembelajaran Berdasarkan teori-teori nilai parameter Neural Network Back Propagation yang baik, dalam arsitektur yang akan dirancang dipilih nilai parameter Neural Network Back Propagation sebagai berikut: 1. Epoch Dalam penelitian ini, epoch dibatasi dengan target keluaran. Ketika target keluaran memenuhi target yang ditentukan maka tercapailah batas epoch. Tetapi

6 67 untuk menentukan banyaknya unit tersembunyi, maka epoch di tentukan sebanyak pembatasan ini hanya untuk menentukan nilai unit tersembunyi. 2. Kecepatan Pembelajaran Dalam penelitian ini, kecepatan pembelajaran tidak dibatasi sehingga dapat dicapai hasil pelatihan yang optimal. 3. Lapisan Tersembunyi Keseluruhan rancangan arsitektur Neural Network Back Propagation yang diterapkan dalam penelitian ini menggunaan satu lapisan tersembunyi. 4. Unit tersembunyi Dengan 8 unit masukkan (hasil fitur ekstraksi file lagu), batas epoch sebesar 9000, dan unit keluaran sebanyak 4 (jenis alat musik), maka dengan menggunakan persamaan 2.30 di mana p>2n dengan n=8 unit masukkan sehingga diperoleh perkiraan jumlah unit tersembunyi (p) yang optimal lebih dari 16, dan dari persamaan 2.31 di mana h=n/[r(i+0)], dengan epoch (n) = 9000, nilai koefisien noise(r) 5 sampai dengan 10, unit masukkan (i)=8 dan unit keluaran (o)=4 sehingga diperoleh perkiraan banyak unit tersembunyi yang optimal dalam penelitian ini berkisar antara 75 sampai 150. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, maka pengujian dilakukan terhadap jumlah unit tersembunyi sebanyak 25, 75, 113, dan 150, dan Lama Pembelajaran Pembelajaran terus dilakukan selama belum dijumpai global minima. Dalam penelitian ini lamanya pembelajaran untuk masing-masing arsitektur Neural Network Back Propagation berbeda-beda. Untuk arsitektur dengan nilai unit tersembunyi 25, lama pembelajaran kali. Untuk arsitektur dengan nilai unit tersembunyi 75,

7 68 lama pembelajaran kali. Untuk arsitektur dengan nilai unit tersembunyi 113, lama pembelajaran kali. Untuk arsitektur dengan nilai unit tersembunyi 150, lama pembelajaran kali. Untuk arsitektur dengan nilai unit tersembunyi 200, lama pembelajaran kali. Dan dari hasil pembelajaran tersebut diperoleh tingkat perubahan error yang menunjukkan pola yang cukup stabil. Sehingga, secara umum dapat diperoleh global minima dari perolehan local minima yang stabil. 6. Fungsi Aktivasi Fungsi sigmoid bipolar dipilih karena dapat memetakan sinyal masukkan negatif dengan tepat dan memiliki kecepatan yang lebih baik daripada fungsi sigmoid biner. 7. Inisialisasi Nilai Bobot Inisialisasi awal nilai bobot menggunakan metode Nguyen-Widrow yang memberikan nilai bobot yang lebih baik daripada dengan cara acak biasa 3.2. Perancangan Sub bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak dalam bentuk hierarki menu, State Transition Diagram, serta Rancangan Layar. Spesifikasi proses penelitian juga dijelaskan pada sub bab ini.

8 Hierarki Menu Struktur menu pada side program: Gambar 3.1. Struktur Menu Utama pada Side Program Gambar 3.2. Struktur Menu Open pada Side Program Struktur menu pada program utama: Gambar 3.3. Struktur Menu Utama

9 70 Gambar 3.4. Struktur Menu Pelatihan Gambar 3.5. Struktur Menu Tes Aplikasi State Transition Diagram State Transition Diagram pada side program: Gambar 3.6. State Transition Diagram Layar Utama Side Program

10 71 Gambar 3.7. State Transition Diagram Layar Convert Side Program State Transition Diagram pada program utama: Gambar 3.8. State Transition Diagram Layar Utama

11 72 Gambar 3.9. State Transition Diagram Layar Pelatihan Gambar State Transition Diagram Layar Tes Aplikasi

12 Rancangan Layar Untuk mengkonversi file WAV diperlukan side program yang dibuat dengan bantuan GUI MATLAB dengan rancangan sebagai berikut: Gambar Rancangan Layar Utama Side Program Signal to Bipolar Converter Pilih File -> Open untuk memilih file WAV yang akan dikonversi menjadi bipolar dalam format TXT. File WAV yang akan digunakan harus dalam folder c:/program Files/Matlab 7.1/Work. Jika tab About di klik akan keluar dialog box yang berisi tentang informasi program.

13 74 Gambar Rancangan Layar Convert Pada layar ini sinyal dari file WAV akan ditempilkan pada kotak Axes. Untuk mengkonversi file WAV menjadi angka bipolar pada format TXT, tekan tombol Convert to train.txt. File TXT akan secara otomatis tersimpan pada folder c:/program Files/Matlab 7.1/Work Untuk keluar pilih File->Exit. Jika tab About di klik akan keluar dialog box yang berisi tentang informasi program.

14 75 Gambar Rancangan Layar Utama Layar utama berisi ucapan selamat datang. User dapat klik Ambil Data untuk mengambil file WAV dalam format.txt yang telah diproses oleh GUI Matlab pada side program. Klik Keluar untuk keluar dari aplikasi. Klik Pembelajaran untuk memulai proses training. Klik Tes Aplikasi untuk memulai proses checking dan menuju layar tes aplikasi. Saat menuju layar pemilihan pelatihan atau tes aplikasi, setelah tombol ditekan akan dilakukan proses Hamming Window, FFT, IFFT, dan ekstraksi fitur kemudian menampilkan layar yang dipilih tadi.

15 76 Gambar Rancangan Layar Pelatihan Klik Acak Bobot untuk me-random weight saat pertama kali melakukan pelatihan. Klik Ambil Bobot untuk mengambil data weight yang telah ter-update. Klik Simpan Bobot untuk menyimpan weight yang telah terupdate. Klik Mulai Pembelajaran untuk memulai proses pembelajaran. Klik Keluar untuk keluar.

16 77 Gambar Rancangan Layar Tes Aplikasi Klik Acak Bobot untuk me-random weight saat pertama kali melakukan tes aplikasi. Klik Ambil Bobot untuk mengambil data weight yang telah ter-update. Klik Simpan Bobot untuk menyimpan weight yang telah terupdate. Klik Mulai Tes Aplikasi untuk memulai proses tes aplikasi. Klik Keluar untuk keluar. Setelah proses tes aplikasi selesai, muncul keterangan hasil checking Spesifikasi Proses Percobaan yang dilakukan melalui dua tahapan, yaitu tahap pemrosesan sinyal digital dan pengenalan serta klasifikasi jenis alat musik menggunakan Neural Network Back Propagation. Tahap pemrosesan sinyal digital menggunakan file musik untuk diekstrak sebagai input dalam Neural Network Back Propagation untuk mendapatkan

17 78 pola jenis-jenis alat musik terlebih dahulu kemudian mengklasifikasikan sampel-sampel musik ke dalam jenis alat musik tertentu yang pola alat musiknya sesuai. Modul utama yang menggambarkan urutan garis besar dari program ini dapat dilihat pada Gambar 3.16 berikut: Gambar 3.16 Modul Utama File musik untuk proses pembelajaran diambil sebanyak 52 buah lagu instrumen, masing-masing 13 lagu untuk setiap jenis alat musik yaitu gitar, piano, biola, dan flute. Sedangkan untuk proses pengujian, digunakan 120 sampel lagu, masing-masing 30 lagu untuk masing-masing jenis alat musik. File musik yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah file MP3 yang kemudian akan dipotong dengan aplikasi tambahan mp3directcut untuk diambil penampilan satu alat musiknya saja. File hasil potongan yang masih berformat MP3 tersebut kemusian didecode menggunakan aplikasi tambahan MediaMonkey ke dalam bentuk file WAV sehingga bisa dianalisis dan diambil datanya. Karena sebagian data

18 79 yang ada di dalam file MP3 terdiskontinu karena dimampatkan, sehingga tidak mungkin untuk dianalisis. Kemudian dilakukan pengambilan data-data dari file WAV tersebut yang merupakan rangkaian amplitudo. Data yang telah diambil dibagi rata dalam 40 window dengan proses Hamming Window. Setelah itu dilakukan penghitungan koefisien Fast Fourier Transform (FFT) yang bertujuan mengubah fungsi amplitudo dalam domain waktu dari file WAV menjadi domain frekuensi. Data-data hasil proses FFT selanjutnya digunakan untuk proses ekstraksi fitur. Fitur-fitur yang dihitung berhubungan dengan permukaan spektral musik (musical surface features). Urutan Modul ekstraksi fotur dapat dilihat pada Gambar 3.17 berikut: Gambar 3.17 Modul Ekstraksi Fitur Modul ekstraksi fitur secara lengkap dari setiap fasenya dapat dilihat pada halaman lampiran. Setelah melalui tahap ekstraksi fitur, diperoleh 8 nilai yang akan menjadi input dalam Neural Network Back Propagation, antara lain: rata-rata Centroid,

19 80 rata-rata Rolloff, rata-rata Flux, rata-rata Zero Crossing, varian Centroid, varuan Rolloff, varian Flux, dan varian Zero Crossing. Data yang telah diolah menjadi informasi yang berisi indikator analisis teknis tersebut belum siap untuk digunakan dalam proses klasifikasi dengan Neural Network Back Propagation, karena perlu melalui tahap preprocessing atau normalisasi data. Pada tahap ini setiap informasi akan diubah dalam rentang bipolar yakni -1 sampai 1. Normalisasi data perlu dilakukan karena hasil fungsi aktivasi yang akan digunakan adalah fungsi sigmoid bipolar yang mempunyai rentang ouput antara -1 sampai 1 dan output yang diharapkan dari Neural Network sendiri juga antara -1 sampai 1. Tahap preprocessing ini menggunakan persamaan 2.49 dengan nilai high adalah 1 dan nilai low adalah -1. Hasil normalisasi inilah yang akan digunakan dalam proses klasifikasi. Setelah melalui tahap preprocessing, maka modul pembelajaran akan dijalankan. Tahapan inisialisasi seperti terlihat pada gambar 3.18 berikut ini: Gambar 3.18 Modul Inisialisasi

20 81 Modul Back Propagation secara lengkap dilampirkan setelah modul ekstraksi fitur pada halaman lampiran. Dalam proses klasifikasi dengan Neural Network Back Propagation ada lima arsitektur yang diujikan. Kelima arsitektur tersebut dihasilkan oleh perhitungan batas epoch yang menghasilkan jumlah unit hidden layer yang beragam. Secara keseluruhan, arsitektur jaringan adalah kombinasi dari berbagai parameter Neural Network Back Propagation yang mencakup jumlah unit input, jumlah hidden layer, jumlah unit hidden layer, jumlah unit output, batas epoch, target error, kecepatan pembelajaran, serta target output. Arsitektur jaringan tersebut menggunakan 8 unit input yang dihasilkan dari proses ekstraksi fitur, satu hidden layer, empat unit output yang merepresentasikan empat jenis alat musik, yaitu gitar, biola, piano, dan flute. Batas epoch 9000, target error , dan dengan variasi unit hidden layer 25, 75, 113, 150, dan 200 unit. Nilai awal bobot yang merupakan nilai random menyebabkan hasil yang berbeda walau di dalam jaringan yang sama. Jumlah unit hidden layer yang digunakan dalam penelitian juga berbeda-beda. Oleh karena itu, nilai random bobot pada arsitektur yang satu tidak dapat dipergunakan untuk arsitektur yang lain. Proses klasifikasi terdiri dari tahap pelatihan dan pengujian. Tahap pelatihan dilakukan untuk memperoleh sebuah vektor nilai bobot yang menjadi pola atau mencirikan hasil klasifikasi itu. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara mempelajari pola masing-masing alat musik (gitar, piano, biola, flute) dari 52 lagu yang telah dipilih dengan urutan yang sama dilakukan dalam siklus-siklus pembelajaran sesuai kelima arsitektur yang ada seperti yang telah dijabarkan sebelumnya.

21 82 Tahap pengujian menggunakan 120 sampel lagu (30 lagu per alat musik) dilakukan untuk melakukan klasifikasi dengan menggunakan nilai bobot yang telah dirandom untuk tiap arsitektur yang berbeda saat melakukan proses pembelajaran. Hasil pengujian menampilkan jenis alat musik yang dikenali sesuai dengan pola masing-masing alat musik dengan jumlah lagu yang diujikan (per alat musik) dari proses pembelajaran dengan harapan memperoleh persentase error (100% - alat musik dikenali). Sampel lagu yang digunakan untuk proses pengujian adalah lagu-lagu di luar sampel pembelajaran. Untuk lebih jelasnya, pemrosesan sinyal digital secara rinci (modul FFT, modul Hamming Window, modul IFFT), ekstraksi fitur secara rinci (fase Spectral Centroid, fase Rolloff, fase Zero Crossing Rate, fase Flux), modul pembelajaran, inisialisasi bobot, Neural Network Back Propagation (Fase Forward Input-Hidden, Fase Forward Hidden- Output, Fase Hitung error keluaran, Fase Backward Output-Hidden, Fase Backward Hidden-Input, Fase update weight hidden, Fase update Weigth output), serta modul pengujian dapat dilihat pada bagian lampiran Gambar 3.19 sampai dengan Gambar

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN JENIS ALAT MUSIK BERDASARKAN SUMBER SUARANYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar adalah bagian penting dalam proses interaksi manusia. Kemampuan manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat membedakan jenis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 SPEAKER IDENTIFICATION DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT DAN JARINGAN SARAF

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak. 29 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya untuk pembuatan aplikasi ini, yakni aplikasi pengenalan suara untuk pengguna interface, membutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Suara Burung Burung Kacer Burung Kenari Pengambil an

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PROGRAM APLIKASI HANDS RECOGNIZER Dalam analisis dan perancangan sistem program aplikasi ini, disajikan mengenai analisis kebutuhan sistem yang digunakan, diagram

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 68 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang program yang telah dianalisis dan dirancang atau realisasi program yang telah dibuat. Pada bab ini juga akan dilakukan pengujian program. 4.1

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam kegiatan pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data studi pustaka, dimana pada metode ini kegiatan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function

BAB IV PEMBAHASAN. A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Model Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) Langkah-langkah untuk menentukan model terbaik Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) untuk diagnosis penyakit jantung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dicolokan ke komputer, hal ini untuk menghindari noise yang biasanya muncul 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengambilan Database Awalnya gitar terlebih dahulu ditala menggunakan efek gitar ZOOM 505II, setelah ditala suara gitar dimasukan kedalam komputer melalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang analisis sistem melalui pendekatan secara terstruktur dan perancangan yang akan dibangun dengan tujuan menghasilkan model atau representasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Di dalam bab ini disajikan hasil dari perancangan program aplikasi yang telah dirancang pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga ditampilkan hasil percobaan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM Dari hasil perancangan yang dilakukan oleh penulis, pada bab ini disajikan implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan spesifikasi sistem

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini menjelaskan mengenai analisis permasalahan yang dihadapi dan perancangan program aplikasi yang akan dibentuk. Bab ini terdiri atas algoritma program, pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 14, terdiri dari tahap identifikasi masalah, pengumpulan dan praproses data, pemodelan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan sistem aplikasi yang digunakan sebagai user interface untuk menangkap citra ikan, mengolahnya dan menampilkan

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

yaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre.

yaitu dalam ketepatan pengenalan pola berdasarkan kelas untuk menampilkan genre. 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi berbasis digital, masyarakat membutuhkan lagu-lagu yang telah dibuat dalam bentuk digital. Musik digital

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk 74 BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk menjalankan training dalam program peramalan ini diperlukan spesifikasi Hardware dengan prosesor minimum setingkat Intel Pentium IV dengan kecepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang pemasangan iklan di suatu radio (antara lain mengenai, jam berapa suatu iklan ditayangkan, dalam sehari berapa kali suatu iklan ditayangkan dan berapa

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Genre musik adalah pengelompokan musik sesuai dengan kemiripan satu dengan yang lain, seperti kemiripan dalam hal frekuensi musik, struktur ritmik, dan konten harmoni. Genre

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1 Algoritma Program Dibutuhkan algoritma untuk diimplementasikan ke dalam program aplikasi ini, yaitu langkah langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Program aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, bagian input data dan bagian analisis data. Bagian Input Data: pada bagian ini user akan diminta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Antar Muka Implementasi antar muka dalam tugas akhir ini terdiri dari form halaman judul perangkat lunak, form pelatihan jaringan saraf tiruan, form pengujian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Rancangan Aplikasi Program aplikasi motion detection yang akan dirancang memiliki struktur hirarki di mana terdapat 3 sub menu dari menu utamanya yaitu sub menu file,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 34 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Tahap implementasi program merupakan tahap meletakkan aplikasi agar siap untuk dioperasikan. Sebelum aplikasi diterapkan ada baiknya diuji terlebih

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Bab ini menguraikan proses implementasiuntuk tahap pelatihanneural networks,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Bab ini menguraikan proses implementasiuntuk tahap pelatihanneural networks, BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menguraikan proses implementasiuntuk tahap pelatihanneural networks, pengenalan not, pembangkitan not, dan tahap evaluasi. Aplikasi yang digunakan untuk pengujian

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 PENGENALAN CITRA WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN TRANS FORMAS I WAVELET DIS KRIT D AN JARINGAN S ARAF

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 Sistem Diagram Sistem diagram adalah diagram dari sebuah sistem, dengan fungsi atau bagian utamanya diwakili oleh blok yang dihubungkan oleh garis-garis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz Data yang pada awalnya berupa chanel stereo diubah ke dalam chanel mono. Kemudian data tersebut disimpan dengan file berekstensi WAV. Praproses Pada tahap ini dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan pada : Waktu : Juni 2014 Maret 2015 Tempat : Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masin-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

Bab 3. Perancangan Sistem

Bab 3. Perancangan Sistem 34 Bab 3 Perancangan Sistem 3.1 Gambaran Umum Sistem Aplikasi yang kami namakan Voice Protect ini, mempunyai alur program sebagai berikut: Start Enkripsi Dekripsi Pilih File Buka file enkripsi Rekam Suara

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Perceptron 2. ADALINE 3. MADALINE 2 Perceptron Perceptron lebih powerful dari Hebb Pembelajaran perceptron mampu menemukan konvergensi terhadap bobot yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka berpikir Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tidak dapat dihindari. Untuk mengatasi perubahan yang tidak pasti ini diperlukan suatu prediksi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 3 Edisi September 2012 105 SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON Anindita Septiarini Program Studi Ilmu Komputer FMIPA,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dalam kurun waktu enam bulan terhitung mulai februari 2012 sampai juli 2012. Tempat yang digunakan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN:

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2016) - Semarang, 10 Oktober 2016 ISBN: Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Membuka dan Menutup Aplikasi dalam Sistem Operasi Windows Menggunakan Metode Mel Frequency Cepstrum Coefficient dan Metode Backpropagation Zakaria Ramadhan 1, Sukmawati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan kepada manusiauntuk mengekspresikan dan melibatkan segala

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan kepada manusiauntuk mengekspresikan dan melibatkan segala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran musik dalam peradaban manusia memberikan efek luar biasa.musik memberikan kesempatan kepada manusiauntuk mengekspresikan dan melibatkan segala perasaannya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Manusia dianugrahi oleh Tuhan dua telinga yang memiliki fungsi untuk menangkap sinyal-sinyal suara. Namun untuk mengoptimalkan dari fungsi telinga tersebut manusia harus belajar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam pengerjaan perancangan dan pembuatan aplikasi pengenalan karakter alfanumerik JST algoritma Hopfield ini menggunakan software Borland Delphi 7.0. 3.1 Alur Proses Sistem

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK ABSTRAK PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN Dosen Jurusan Teknik Elektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pengenalan suara manusia dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan dengan lebih baik melalui blok diagram seperti yang terliat pada Gambar 3.1. Suara Manusia Rekam suara Hasil rekaman

Lebih terperinci

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK

PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA. Albertus D Yonathan A / ABSTRAK PENERJEMAH FILE MUSIK BEREKSTENSI WAV KE NOT ANGKA Albertus D Yonathan A / 0422001 y0y02k4@gmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri 65 Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Permalan Time Series, Harga Minyak Bumi, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation Pengumpulan Data Harga Minyak Bumi di Indonesia Perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 20 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem ini hanya menggunakan beberapa perangkat keras yang umum digunakan, seperti mikrofon, speaker (alat pengeras suara), dan seperangkat komputer

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 84 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem yaitu spesifikasi sistem dan cara menggunakan aplikasi segmentasi citra dengan menggunakan metode Fuzzy C- Means

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

Presentasi Tugas Akhir

Presentasi Tugas Akhir Presentasi Tugas Akhir Bagian terpenting dari CRM adalah memahami kebutuhan dari pelanggan terhadap suatu produk yang ditawarkan para pelaku bisnis. CRM membutuhkan sistem yang dapat memberikan suatu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Model Metode Inverse Modified Discrete Cosine Transform (IMDCT) yang akan digunakan adalah suatu sistem yang terdiri dari banyaknya perulangan baris frekuensi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi. 33 BAB 4 DISAIN MODEL Disain model sistem identifikasi citra karang dirancang sedemikian rupa dengan tuuan untuk memudahkan dalam pengolahan data dan pembuatan aplikasi serta memudahkan pengguna dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi serta evaluasi terhadap metode transformasi wavelet dalam sistem pengenalan sidik jari yang dirancang. Untuk mempermudah evaluasi,

Lebih terperinci

Bab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh

Bab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh Penerapan Neural Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh Klasifikasi citra penginderaan jarak jauh (inderaja) merupakan proses penentuan piksel-piksel masuk ke dalam suatu kelas obyek tertentu. Pendekatan

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM 17 BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Desain. yang digunakan adalah jaringan recurrent tipe Elman dengan 2 lapisan tersembunyi. Masukan terdiri dari data : wind, SOI, SST dan OLR dan target adalah

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH DAN PERANCANGAN 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Suara yang dihasilkan manusia merupakan sinyal analog. Setelah melalui proses perekaman, suara ini

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN. membaca partitur musik ini adalah sebagai berikut : hanya terdiri dari 1 tangga nada. dengan nada yang diinginkan.

BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN. membaca partitur musik ini adalah sebagai berikut : hanya terdiri dari 1 tangga nada. dengan nada yang diinginkan. BAB 3 ALGORITMA DAN PERANCANGAN 3.1. Algoritma Program Untuk mengimplementasikan ke dalam program aplikasi dibutuhkan algoritma, yaitu langkah-langkah instruksi sehingga dicapai hasil yang diinginkan.

Lebih terperinci

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PENGENAL SUARA 3.1 Perangkat Keras yang Digunakan Untuk menunjang perancangan sistem pengenalan suara, maka digunakan perangkat keras ( Hardware ) dengan spesifikasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prosesor : Intel Core i5-6198du (4 CPUs), ~2. BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-6198du CPU @2.30GHz (4 CPUs), ~2.40GHz b.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 Peramalan Harga Indeks Saham Hang Seng dengan Menggunakan Jaringan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT DAN ALGORITMA BACK PROPAGATION ABSTRAK

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT DAN ALGORITMA BACK PROPAGATION ABSTRAK IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN MOMENT INVARIANT DAN ALGORITMA BACK PROPAGATION Nasep Muhamad Ramdan (0522135) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jalan Prof. Drg.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masing-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Koefisien Maksimum Energi Maksimum Jarak Gelombang R - R

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Koefisien Maksimum Energi Maksimum Jarak Gelombang R - R BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Database Sinyal EKG Ekstraksi Ciri Sinyal Jantung (Wibowo, 2016) Keluaran : Koefisien Maksimum Energi Maksimum Jarak Gelombang R -

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM / PROGRAM YANG BERJALAN 3.1 Blok Diagram mulai Gitar mikrofon program monitor selesai Gambar 3.1 Blok Diagram Saat program dijalankan, program membutuhkan masukan berupa suara gitar,

Lebih terperinci

Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo

Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo Ridwan Rismanto 5109201049 DOSEN PEMBIMBING Dr. Nanik Suciati,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian.

METODE PENELITIAN. Gambar 1 Alur metode penelitian. akan menggunakan bantuan aplikasi pemrosesan audio (Rochesso 2007). Penambahan Derau Derau merupakan suara-suara yang tidak diinginkan. Munculnya derau dapat menurunkan kualitas suatu berkas audio. Penambahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu

ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI. mahasiswa Binus University secara umum. Dan mampu membantu BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1. Analisa Sistem 3.1.1. Sejarah Umum Perusahaan Binus Learning Community adalah komunitas belajar binus yang berada dibawah sub unit mentoring Student

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Penggunaan program PLAXIS untuk simulasi Low Strain Integrity Testing pada dinding penahan tanah akan dijelaskan pada bab ini, tentunya dengan acuan tahap

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun 1986 mendirikan

BAB 3 PEMBAHASAN. pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun 1986 mendirikan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Rumah Sakit Pondok Indah 3.1.1 Latar Belakang Guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan adanya rumah sakit swasta dengan pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan oleh

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan oleh 23 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem kali ini berupa rancangan untuk mendapatkan input, melakukan proses, dan menghasilkan output yang diinginkan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

Aplikasi Pengolahan Suara untuk Request Lagu

Aplikasi Pengolahan Suara untuk Request Lagu Aplikasi Pengolahan Suara untuk Request Lagu Achmad Basuki [1], Miftahul Huda [2], Tria Silvie Amalia [1] [1] Jurusan Teknologi Informasi [2] Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Bab ini menjelaskan tentang analisis kebutuhan dan perancangan perangkat lunak sebagai implementasi digital watermarking pada berkas WAV dengan menggunakan

Lebih terperinci

Aplikasi Pengolahan Suara untuk Request Lagu

Aplikasi Pengolahan Suara untuk Request Lagu Aplikasi Pengolahan Suara untuk Request Lagu Achmad Basuki [1], Miftahul Huda [2], Tria Silvie Amalia [1] [1] Jurusan Teknologi Informasi [2] Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION Disusun oleh: Togu Pangaribuan 0722087 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg. Suria Sumantri, MPH No. 65, Bandung

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 PENGENALAN NADA PADA INSTRUMEN MUSIK AKUSTIK Antonius Daniel Kurniawan (0400537123) Herry Zhouldy

Lebih terperinci

Pengenalan Pola Sinyal Suara Manusia Menggunakan Metode Back Propagation Neural Network

Pengenalan Pola Sinyal Suara Manusia Menggunakan Metode Back Propagation Neural Network Pengenalan Pola Sinyal Suara Manusia Menggunakan Metode Back Propagation Neural Network Faradiba * Prodi Pendidikan Fisika, Universitas Kristen Indonesia Jln. Mayjend Sutoyo, No.2, Cawang, jakarta Timur,

Lebih terperinci