IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mitra Mina Nusantara (PT MMN) yang terletak di Jalan Raya Cogreg, Desa Cogreg, Kampung Kandang, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan bahwa PT MMN merupakan perusahaan perikanan yang berfokus pada kegiatan distribusi benih ikan yang baru berdiri selama tiga tahun namun telah berpengalaman menyalurkan jutaan benih ikan air tawar hingga ke Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Cakupan wilayah pengiriman yang luas dengan makhluk hidup berupa benih ikan yang menjadi objeknya tentu rawan menimbulkan risiko sehingga perlu dianalisis bagaimana tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juni Data dan Instrumentasi Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder berbentuk data kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh langsung dari objek yang diteliti dan biasanya masih belum mengalami pengolahan lebih lanjut. Data primer meliputi kendala yang dihadapi perusahaan terkait pelaksanaan usaha, besarnya kerugian atau bagaimana perusahaan menghadapi kendala yang dihadapi. Data sekunder diperoleh melalui penelusuran berbagai dokumen tertulis dan bahan pustaka baik yang berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Kelautan dan Perikanan, PT MMN, perpustakaan IPB, dan literatur serta beberapa penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan bagi penelitian ini. Dalam penelitian ini sumber data yang berasal dari PT MMN meliputi profil perusahaan, data pembelian benih, data penjualan benih, harga input dan harga jual (output), serta laporan keuangan PT MMN berupa laporan biaya per pengiriman selama September 2010 hingga Januari 2011 dan laporan pendapatan per periode pada kurun waktu September 2010 hingga Januari Periode data

2 yang digunakan hanya lima bulan. Hal ini dilakukan karena pengiriman benih ikan di PT MMN dilakukan hampir setiap hari dan berfluktuatif, sehingga data lima bulan dengan total 65 transaksi yang terjadi dirasa cukup untuk menggambarkan kegiatan pemasaran yang dilakukan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa alat pencatat, alat perekam, serta daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. 4.3 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, pengamatan langsung (observasi), dan studi dokumen. Wawancara dilakukan dengan berbicara dan bertanya kepada orang-orang yang berada pada unit kerja yang menjadi objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan dan hal lain yang terkait. Observasi dilakukan dengan cara mengamati atau melihat objek yang akan diidentifikasi. Identifikasi risiko akan dilakukan di bagian pemasaran dengan fokus pada risiko operasional. Hal yang dilakukan adalah mengamati dimana saja risiko operasional dapat terjadi di bagian pemasaran, kejadian-kejadian apa yang bisa menimpa, dan apa saja kemungkinan penyebabnya. Dalam rangka pelaksanaan penelitian dilakukan serangkaian kegiatan dalam rangka pengumpulan data yang dikategorikan dalam dua kegiatan : 1. Riset Lapangan Mengunjungi PT Mitra Mina Nusantara untuk memperoleh data terkait PT MMN, laporan keuangan dan informasi lainnya. 2. Riset Kepustakaan Melakukan pengumpulan data guna memperoleh informasi mengenai metode penilaian risiko beserta rumus-rumus yang dipakai melalui literatur seperti text book, jurnal, makalah, majalah, dan terbitan lainnya. 4.4 Metode Pengolahan Data Data primer dan data sekunder yang diperoleh akan dijadikan ukuran dalam penelitian ini. Data-data primer dan sekunder akan diolah dan dianalisis

3 melalui beberapa metode analisis yang digunakan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif yang dilakukan digunakan untuk menjawab tujuan penelitian kedua, yaitu menganalisis probabilitas dan dampak risiko pada kegiatan pemasaran ikan patin. Metode nilai standar digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko dan metode Value at Risk dipakai untuk mengetahui dampak risiko. Data yang digunakan adalah data penjualan dan pembelian benih ikan patin serta data penerimaan PT MMN selama September 2010 hingga Januari Data ini kemudian diolah dengan bantuan program Microsoft Excel dan kalkulator. Analisis kualitatif dilakukan dengan pendekatan deskriptif yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama dan ketiga, yaitu menganalisis sumber-sumber yang menjadi penyebab terjadinya risiko operasional yang dihadapi PT MMN serta menganalisis strategi penanganan risiko operasional yang dapat dilakukan PT MMN untuk mengendalikan risiko operasional dalam usaha pemasaran benih ikan patin. Analisis ini menggunakan data kualitatif yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi, dan studi literatur serta data kuantitatif dari hasil perhitungan probabilitas dan dampak. Data-data ini kemudian dianalisis secara deskriptif sesuai dengan teori terkait bahasan penelitian Analisis Deskriptif Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran maupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis sumber-sumber yang menjadi penyebab terjadinya risiko operasional yang dihadapi PT MMN serta menganalisis strategi yang diterapkan untuk mengatasi risiko operasional dalam pemasaran benih ikan yang dapat dilakukan PT MMN. Analisis manajemen risiko operasional yang dilakukan di PT MMN didasarkan pada data-data yang diperoleh.

4 Pada dasarnya identifikasi risiko dapat dilakukan dengan menggunakan salah satu dari empat metode, yaitu analisis data historis, pengamatan dan survey, pengacuan, dan pendapat ahli ataupun digunakan secara bersama-sama agar saling melengkapi. Identifikasi risiko operasional yang terjadi pada PT MMN dilakukan berdasarkan tiga metode yang saling melengkapi yaitu analisis data historis, pengacuan, dan pendapat ahli. Analisis data historis digunakan untuk berbagai informasi atau data mengenai segala sesuatu yang pernah terjadi. Data yang dipergunakan untuk analisis ini adalah data pembelian dan penjualan benih untuk mengetahui tingkat mortalitas benih pada kegiatan pemasaran serta data kasuskasus yang pernah terjadi pada September 2010 hingga Januari Pendapat ahli dipakai untuk meyakinkan analisis data yang telah dilakukan. Ada beberapa kriteria untuk disebut ahli, salah satunya adalah mereka yang secara rutin bergelut atau menangani obyek yang sedang diidentifikasi risikonya. Metode pengacuan digunakan untuk melengkapi identifikasi risiko menggunakan metode analisis data historis yang disesuaikan dengan pendapat ahli. Hal pertama yang dilakukan untuk metode ini adalah benchmark atau acuan, yaitu obyek yang memiliki kesamaan dengan obyek yang sedang diamati berkaitan dengan keberadaan risiko Pengukuran Kemungkinan Terjadinya Risiko Risiko dapat diukur bila diketahui kemungkinan atau probabilitas terjadinya risiko dan besarnya dampak risiko terhadap perusahaan. Dengan mengetahui besarnya kemungkinan terjadinya kerugian atau risiko, dapat diketahui risiko-risiko mana yang besar dan mana yang kecil sehingga dalam penanganan risiko dapat diketahui risiko-risiko mana yang perlu diprioritaskan (Kountur, 2008). Metode yang digunakan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya risiko adalah metode nilai standar (z-score). Metode ini digunakan apabila ada data historis dan data berbentuk kontinus (desimal). Pada penelitian ini, yang akan dihitung adalah kemungkinan terjadinya risiko pada kegiatan pemasaran yang meliputi kegiatan pengadaan benih, penanganan benih, serta kemungkinan

5 kegagalan proses distribusi yang menyebabkan terjadinya fluktuasi pada penerimaan PT MMN. Data yang digunakan untuk menghitung kemungkinan terjadinya risiko operasional pada kegiatan pemasaran adalah data penjualan benih ikan patin, data pembelian benih ikan patin, data tingkat mortalitas, serta harga benih tiap ukurannya pada tahun data penelitian yaitu September 2010 hingga Januari Langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan perhitungan kemungkinan terjadinya risiko menggunakan metode ini adalah (Kountur, 2008): 1. Menghitung rata-rata x = n i=1 x i n Dimana: x = Rata-rata x i = Data per i n = Jumlah data 2. Menghitung nilai standar deviasi Rumus yang digunakan untuk menghitung standar deviasi adalah: s = n i=1 ( x i x ) 2 n 1 3. Menghitung nilai standar (z-score) risiko z = x x s 4. Menghitung probabilitas terjadinya risiko Probabilitas diperoleh dari tabel distribusi z. Cari nilai z pada sisi kiri dan bagian atas, pertemuan antara nilai z pada isi tabel merupakan probabilitas yang dicari Pengukuran Dampak Risiko Dampak merupakan kerugian yang diterima oleh perusahaan akibat terjadinya suatu risiko. Metode yang paling efektif digunakan dalam mengukur

6 dampak risiko adalah Var (Value at Risk). VaR pada saat ini dianggap sebagai metode standar yang digunakan untuk mengukur risiko. Menurut Best (1998) Value at Risk atau VaR adalah suatu metode pengukuran risiko secara statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu. Nilai VaR selalu disertai dengan probabilitas yang menunjukkan seberapa mungkin kerugian yang terjadi akan lebih kecil dari nilai VaR tersebut 13. Pada usia benih, ikan memiliki kondisi tubuh yang lemah, gerakannya lambat, dan belum memiliki kemampuan perlindungan diri dari serangan hama dan penyakit. Berbagai kelemahan benih tersebut membuat proses penanganan dan pendistribusian benih ikan tidaklah mudah dan tidak jarang memberikan kerugian yang cukup besar. Peristiwa yang tidak diinginkan ini pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Data yang digunakan untuk dampak sumber risiko operasional adalah data harga input dan output, data pembelian benih oleh MMN, data penjualan benih patin, data kasus-kasus serta data penggunaan kendaraan dalam proses pengiriman benih. Konsep VaR dapat digunakan jika ada data-data historis. VaR dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur besarnya dampak kerugian yang ditimbulkan jika risiko terjadi. Pengukuran dampak dilakukan untuk mengukur berapa besar kerugian dalam rupiah risiko pada kegiatan pemasaran benih ikan patin. Apabila ada data tentang kerugian yang diderita di waktu lalu, besarnya kerugian yang diderita dapat dihitung sekiranya risiko terjadi. nya kerugian yang diperkirakan ini tidak persis sama dengan yang sesungguhnya terjadi, namun besarnya kerugian dapat ditetapkan dengan suatu tingkat keyakinan. Misalnya diyakini 95 persen kerugian tidak akan lebih besar dari Rp 10 juta, ada kemungkinan 5 persen rugi lebih besar dari Rp 10 juta. Penggunaan VaR dalam menghitung dampak risiko mengakomodasi keadaan seperti ini. Jadi dapat dikatakan Var Rp 10 juta at 5 persen. Artinya kerugian yang diderita maksimal Rp 10 juta namun ada 5 persen kemungkinan kerugian lebih besar dari Rp 10 juta. Hal ini dapat pula dikatakan ada 95 persen kemungkinan kerugian tidak lebih dari 13 Sartono RA, Setiawan AA Var portfolio optimal: perbandingan antara metode Markowitz dan mean absolute deviation. Jurnal Siasat Bisnis 11:

7 Rp 10 juta (tersirat ada 5 persen kemungkinan kerugian lebih besar dari Rp 10 juta). Data yang digunakan adalah data penjualan benih, data pembelian, data tingkat mortalitas benih, data penerimaan serta data harga di PT MMN pada periode penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menghitung VaR adalah sebagai berikut (Kountur, 2008): 1. Menentukan risiko. 2. Mengumpulkan data historis tentang besarnya kerugian dalam rupiah yang diderita atas risiko tersebut. 3. Menghitung rata-rata kerugian. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata adalah: Dimana: x = Rata-rata x i = Data per i n = Jumlah data x = n i=1 x i n Rata-rata yang dimaksud pada rumus ini adalah rata-rata besarnya kerugian yang diterima perusahaan sekiranya terjadi risiko. 4. Menghitung nilai standar deviasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung standar deviasi adalah: s = n i=1 ( x i x ) 2 n 1 5. Menentukan tingkat keyakinan yang diinginkan. 6. Mencari nilai standar (z-score) risiko sesuai dengan tingkat keyakinan yang telah ditetapkan. 7. Menghitung nilai VaR. VaR dihitung dengan rumus sebagai berikut (Kountur, 2008): s VaR = x + z n Dimana: VaR = nya kerugian yang ditimbulkan akibat terjadinya risiko

8 x z s n = Rata-rata kejadian merugikan = Nilai z yang diambil dari tabel distribusi normal dengan alfa 5persen = Standar deviasi = Banyaknya kejadian merugikan Pemetaan Risiko Sebelum dapat menangani risiko, hal yang perlu dilakukan adalah membuat peta risiko. Peta risiko adalah gambaran tentang posisi risiko pada suatu peta dari dua sumbu yaitu sumbu vertikal menggambarkan probabilitas dan sumbu horizontal menggambarkan dampak (Kountur 2008). Peta risiko ini dibagi ke dalam empat kuadran. Risiko dengan probabilitas besar dan dengan dampak kecil dipetakan pada kuadran I dan risiko dengan probabilitas besar dan berdampak besar dipetakan ke dalam kuadran II. Risiko dengan probabilitas kecil dengan dampak kecil dipetakan dalam kuadran III dan risiko dengan probabilitas kecil dengan dampak besar dipetakan dalam kuadran IV. Peta risiko dapat dilihat pada Gambar 10. Probabilitas(%) 28,1 % Kuadran I Kuadran III Kuadran II Kuadran IV Dampak (Rp) Gambar 10. Peta Risiko Sumber: Kountur (2008) Probabilitas atau kemungkinan terjadinya risiko dibagi menjadi dua bagian, yaitu besar dan kecil. Dampak risiko juga dibagi menjadi dua bagian yaitu besar dan kecil. Batas antara kemungkinan besar dan kecil ditentukan oleh manajemen, tetapi pada umumnya risiko yang probabilitasnya 20 persen atau lebih dianggap sebagai kemungkinan besar sedangkan dibawah 20 persen dianggap sebagai kemungkinan kecil. Demikian pula dengan batas dampak besar

9 dan kecil dari suatu risiko juga tergantung manajemen perusahaan. Nilai standar yang membatasi probabilitas kecil dan besar adalah sebesar 28,1 persen. Nilai yang membatasi antara dampak besar dan kecil yang disebabkan oleh terjadinya risiko adalah sebesar Rp Nilai ini didasarkan pada rata-rata kemungkinan terjadinya risiko dan dampak yang diakibatkannya pada PT MMN. Penempatan risiko pada peta risiko didasarkan atas perkiraan posisinya berada di mana dari hasil perhitungan probabilitas dan dampak. Posisi suatu risiko dalam peta risiko disebut status risiko, dimana status risiko didapat dari perhitungan sebagai berikut: status risiko = Probabilitas X Dampak Berdasarkan perhitungan status risiko ini maka akan diketahui mana risiko-risiko yang paling besar dan seterusnya sampai yang paling kecil. Status risiko hanya menggambarkan urutan risiko dari yang paling berisiko sampai dengan yang paling tidak berisiko Penanganan Risiko Kountur (2008) mengatakan bahwa salah satu aspek yang penting dalam manajemen risiko perusahaan adalah penanganan risiko, bagaimana menangani risiko-risiko yang dihadapi agar kerugian perusahaan menjadi seminimal mungkin. Jika kerugian bisa diminimalkan, itu berarti perusahaan akan memperoleh keuntungan yang lebih besar. Berdasarkan peta risiko dapat diketahui strategi penanganan risiko seperti apa yang paling tepat untuk dilaksanakan. Ada dua strategi penanganan risiko, yaitu: 1. Penghindaran Risiko (Preventif) Tindakan preventif dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko (Kountur, 2008). Strategi preventif dilakukan untuk risiko yang tergolong dalam kemungkinan atau probabilitas risiko yang besar. Strategi preventif akan menangani risiko yang berada pada kuadran I & II sebagaimana terlihat pada Gambar 11 adalah risiko-risiko dengan kemungkinan atau probabilitas terjadinya besar. Penanganan risiko dengan dengan strategi preventif ini akan membuat risiko-risiko yang berada pada kuadran I bergeser ke kuadran III dan risiko-risiko yang berada pada kuadran II akan bergeser ke kuadran IV.

10 Probabilitas(%) 28,1 % Kuadran I Kuadran III Kuadran II Kuadran IV Gambar 11. Peta Risiko Strategi Preventif Sumber: Kountur (2008) 2. Mitigasi Risiko Dampak (Rp) Kountur (2008) mengatakan bahwa mitigasi risiko adalah strategi penanganan risiko yang dimaksudkan untuk memperkecil dampak risiko yang ditimbulkan. Jika risiko terjadi, diusahakan sedemikian rupa sehingga dampak yang ditimbulkan seminimal mungkin. Risiko yang berada pada kuadran dengan dampak yang besar diusahakan dengan menggunakan strategi mitigasi dapat bergeser ke kuadran yang memiliki dampak risiko yang kecil. Strategi mitigasi akan menangani risiko sedemikian rupa sehingga risiko yang berada pada kuadran II bergeser ke kuadran I dan risiko yang berada pada kuadran IV akan bergeser ke kuadran III. Strategi mitigasi dapat dilakukan dengan metode diversifikasi, penggabungan, dan pengalihan risiko. Strategi mitigasi risiko dapat dilihat pada Gambar 12. Probabilitas(%) 28,1 % Kuadran I Kuadran III Kuadran II Kuadran IV Dampak (Rp) Gambar 12. Peta Risiko Strategi Mitigasi Sumber: Kountur (2008)

11 Hanafi (2006) dalam Trangjiwani (2008) memberikan alternatif strategi untuk menghadapi risiko selain penanganan dengan cara preventif dan mitigasi sebagaimana terlihat pada Gambar 13. Probabilitas (%) 28,1 Kuadran I Monitor Kuadran II Prevent at Source Kuadran III Low Control Kuadran IV Detect and Monitor Dampak (Rp) Gambar 13. Alternatif strategi menghadapi risiko 1. Probabilitas kecil dan dampak kecil: low control Perusahaan dapat menerapkan pengawasan yang rendah terhadap risiko pada kategori ini. 2. Probabilitas kecil dan dampak besar: detect and monitor Jika terjadi risiko dengan jenis ini, maka perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar dan kemungkinan mengalami kebangkrutan. 3. Probabilitas besar dan dampak kecil: monitor Perusahaan bisa memonitor risiko-risiko yang ada pada kuadran ini untuk memastikan bahwa risiko tersebut masih berada pada wilayah normal. 4. Probabilitas besar dan dampak besar: prevent at source Tipe risiko ini jelas menunjukkan bahwa perusahaan tidak lagi bisa mengendalikan risiko dan bisa mengakibatkan kebangkrutan. 4.5 Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam manajemen risiko operasional pada pemasaran benih ikan patin PT Mitra Mina Nusantara di Kabupaten Bogor, Jawa Barat antara lain:

12 1. Risiko merupakan peluang terjadinya atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang menimbulkan kerugian bagi pelaku bisnis yang mengalaminya dimana peluang kejadiannya dapat diketahui oleh pembuat keputusan berdasarkan pengalaman selama mengelola usaha. 2. Risiko operasional adalah sebuah kemungkinan kejadian terjadinya dampak buruk yang diakibatkan dari kegiatan operasional khususnya pada proses penjualan, yaitu ketika produk dipesan atau dijual hingga sampai ke tangan konsumen dengan faktor-faktor penyebabnya adalah manusia, teknologi, alam, dan proses. 3. Benih ikan adalah nama sebutan untuk ikan yang baru menetas sampai mencapai ukuran panjang tubuh 2 inchi. 4. Probabilitas risiko adalah kemungkinan terjadinya risiko operasional di PT Mitra Mina Nusantara. 5. Dampak risiko adalah kerugian yang diterima oleh PT Mitra Mina Nusantara akibat terjadinya suatu risiko operasional. 6. Status risiko merupakan hasil perkalian dari probabilitas dengan dampak yang menunjukkan posisi suatu risiko dalam peta risiko serta menunjukkan seberapa besar suatu risiko dibanding dengan risiko lainnya. 7. Proses pada risiko proses disini adalah serangkaian langkah sistematis atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh berulang kali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. 8. Kelalaian adalah sikap ketidakhati-hatian dan berlambat-lambat dalam mengerjakan kewajiban atau pekerjaan yang seharusnya dilakukan. 9. Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan dan digunakan perusahaan, dicapai berkat beberapa trial and error pada waktu pemuasaan ikan serta standar tingkat kepadatan pada tiap pengiriman dan risiko terjadi jika teknologi yang digunakan tidak sesuai dengan standar.

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Ben s Fish Farm di Kampung Cimanggu Tiga, Desa Ciaruteun Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Risiko Risiko (risk) menurut Robinson dan Barry (1987) adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Pasar Bunga Wastukencana, Bandung dengan studi kasus pada Florist X yang beralamat di Jl.Wastukencana 34 b.7, Babakan Ciamis,

Lebih terperinci

VII PENGUKURAN DAN STRATEGI PENANGANAN RISIKO

VII PENGUKURAN DAN STRATEGI PENANGANAN RISIKO VII PENGUKURAN DAN STRATEGI PENANGANAN RISIKO 7.1 Analisis Probabilitas Risiko Operasional Usaha pemasaran benih ikan patin sering kali dihadapkan pada risiko yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Bapak Maulid yang terletak di Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Bukit Baru, Kota Palembang, Provinsi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di perusahaan Anisa Adenium, yang berada di Bekasi Timur, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilaksanakan secara sengaja

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis merupakan suatu penalaran dari peneliti yang didasarkan atas pengetahuan, teori dan dalil dalam upaya menjawab tujuan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Tabel 5. Data Produsen Bromelia di Indonesia Tahun 2008

IV METODE PENELITIAN. Tabel 5. Data Produsen Bromelia di Indonesia Tahun 2008 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan Ciapus Bromel yang berlokasi di Jalan Tamansari, RT 03 RW 04, Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi dan Konsep Risiko Secara sederhana, risiko diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan, sedangkan ketidakpastian merupakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Definisi dan Konsep Risiko Kata risiko banyak digunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini akan dijelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian antara lain mengenai konsep risiko dan teori lainnya. Teori-teori

Lebih terperinci

VI IDENTIFIKASI RISIKO PERUSAHAAN

VI IDENTIFIKASI RISIKO PERUSAHAAN VI IDENTIFIKASI RISIKO PERUSAHAAN 6.1 Sumber-sumber Risiko pada Usaha Pemasaran Benih Ikan Patin PT Mitra Mina Nusantara (PT MMN) dalam menjalankan kegiatan usahanya menghadapi risiko operasional. Risiko

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi dan Konsep Risiko Menurut Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry (1987), risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. terhadap PDB Indonesia membuat sektor perikanan dijadikan penggerak utama (prime mover)

I PENDAHULUAN. terhadap PDB Indonesia membuat sektor perikanan dijadikan penggerak utama (prime mover) I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki 17.508 pulau dengan panjang garis pantai 95.181 km 1. Luas wilayah perairan Indonesia mencapai 5,8 juta km 2 dan mendominasi

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Dasar Risiko Secara sederhana, risiko diartikan sebagai kemungkinan kejadian yang merugikan. Terdapat tiga karakteristik risiko, yaitu

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini terdiri dari definisi risiko, sumber dan kategori risiko, sikap individu terhadap risiko, pengukuran

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Risiko menunjukkan situasi, dimana terdapat lebih dari satu kemungkinan dari suatu keputusan dan peluang dari kemungkinan-kemungkinan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-Sumber Risiko Produksi pada Pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-Sumber Risiko Produksi pada Pertanian II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-Sumber Risiko Produksi pada Pertanian Pada dasarnya kegiatan produksi pada pertanian mengandung berbagai risiko dan ketidakpastian dalam pengusahaannya. Dalam kegiatan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kelompoktani Pondok Menteng yang terletak di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Tipe Data dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Tipe Data dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Natalia Nursery. Perusahaan ini merupakan perusahaan pribadi yang memiliki dua lahan budidaya yaitu di Desa Tapos,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah uang atau dana yang dilakukan pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim,

Lebih terperinci

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

VII. KESIMPULAN DAN SARAN VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Identifikasi sumber risiko yang dilakukan pada usaha penjualan produk karangan bunga di Pasar Bunga Wastukencana ditemukan beberapa risiko yang krusial diantaranya

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sumber-sumber Risiko pada Usaha Pembiakan Anjing Labrador Retreiver Pada kegiatan usaha pembiakan anjing Labrador di D Sunflower Kennel, terdapat beberapa risiko produksi yang

Lebih terperinci

VI. METODE PENELITIAN

VI. METODE PENELITIAN VI. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai ekuitas merek ini dilakukan di Kota Bogor. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) karena kota ini merupakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 4 Pengertian Manajemen Risiko [26 Juli 2011]

TINJAUAN PUSTAKA. 4  Pengertian Manajemen Risiko [26 Juli 2011] II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sumber-sumber Risiko Risiko dapat dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Risiko dapat terjadi pada pelayanan,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Langkah awal dalam menganalisis suatu risiko adalah dengan melakukan identifikasi pada risiko dan sumber risiko yang dihadapi oleh suatu perusahaan,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Blendung, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di CV. Duta Luwak Brother s Link Jln. Raden Intan Gg. Menako No.111 Way Mengaku Kec.Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Produk Kredit Komersil adalah kredit yang bersifat umum, individu, selektif, dan berbunga wajar untuk mengembangkan atau meningkatkan usaha kecil yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Pendapatan Usahatani Ubi Jalar ini dilakukan di Desa Gunung Malang yang berada di Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di gabungan gelompok tani (Gapoktan) Desa Hasang, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. Pemilihan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan obyek

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Risiko Dalam menjalankan kehidupan, risiko merupakan bagian yang tidak dapat dihindari. Menurut Kountur (2004), risiko didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, 44 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar Konsep dasar merupakan pengertian mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian, mencakup: Usahatani

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep dan Definisi Risiko Menurut Frank Knight, risiko menunjukkan peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota depok yang memiliki 6 kecamatan sebagai sentra produksi Belimbing Dewa. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada 3 kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan data. Berikut akan dipaparkan lebih jauh kaitan antara jenis

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan data. Berikut akan dipaparkan lebih jauh kaitan antara jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis, yaitu berdasarkan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dimensi waktu, dan teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini adalah PT Rajawali. Adapun hal yang akan dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pasar Bunga Rawabelong, Jakarta Barat yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Promosi dan Pemasaran Holtikultura

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di tempat wisata yang ada di Bogor, diantaranya yaitu kebun raya Bogor, taman wisata mekarsari, taman matahari, dan taman safari

Lebih terperinci

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN: TATANIAGA RUMPUT LAUT DI KELURAHAN TAKKALALA, KECAMATAN WARA SELATAN KOTA PALOPO PROVINSI SULAWESI SELATAN MUHAMMAD ARHAN RAJAB Email : arhanuncp@gmail.com Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV Multi Global Agrindo yang berlokasi di Jl. Solo, Tawangmangu KM 30 Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor pariwisata. Pembangunan bidang pariwisata

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian tentang risiko harga sayuran di Indonesia mencakup komoditas kentang, kubis, dan tomat dilakukan di Pasar Induk Kramat Jati, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah harga penutupan saham-saham yang direkomendasikan akan dapat bertahan pada tahun politik (2014) dalam media kompas.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal Indonesia sebagai lembaga keuangan selain perbankan keberadaannya dapat dijadikan tempat untuk mencari sumber dana baru dengan tugasnya sebagai

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan yang salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan keanekaragaman biota laut (perikanan dan kelautan). Dengan luas wilayah perairan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. terhitung sejak pembuatan proposal penelitian. Pengambilan data dilakukan pada bulan April hingga Mei 2011.

IV METODE PENELITIAN. terhitung sejak pembuatan proposal penelitian. Pengambilan data dilakukan pada bulan April hingga Mei 2011. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai risiko produksi sayuran organik ini dilaksanakan di PT Masada Organik Indonesia, Desa Ciburial, Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode

METODOLOGI PENELITIAN. Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode 22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian analisis perkembangan daerah pemukiman di Kecamatan Balik Bukit digunakan metode deskriptif, menurut Moh. Nazir (1983:63) Metode deskriptif

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Kemitraan Dalam Pengelolaan Risiko

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Kemitraan Dalam Pengelolaan Risiko II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peran Kemitraan Dalam Pengelolaan Risiko Sutawi (2008) mengemukakan bahwa kemitraan merupakan salah satu upaya untuk menekan risiko yang dihadapi petani. Dengan cara mengalihkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Perumahan Kota Bogor tepatnya di perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2013) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April 2012 di Desa Paya Besar, Kecamatan Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Pemilihan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. BPRS Al Salam Amal Salman atau lebih dikenal dengan nama BPRS Al Salaam (BAS). BAS berkantor pusat di Jalan Cinere Raya

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan hasil penelusuran teori-teori terdahulu terkait dengan pengertian risiko,

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan pada pertengahan bulan November 2016 hingga awal bulan Desember 2016. 1.2 Materi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antar variabel secara komprenshif sedemikian rupa agar hasil penelitiannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai peranan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA PEMASARAN BENIH IKAN PATIN PT MITRA MINA NUSANTARA DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT

MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA PEMASARAN BENIH IKAN PATIN PT MITRA MINA NUSANTARA DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL PADA PEMASARAN BENIH IKAN PATIN PT MITRA MINA NUSANTARA DI KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI AZIZAH PURWITASARI H34070032 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemerintah yang baru dipilih menghadapi beban berat memulihkan kembali perekonomian Indonesia, khususnya di bidang industri manufaktur. Kondisi ini akibat dari neglect

Lebih terperinci

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada usaha sate bebek H. Syafe i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang

BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang BAB I PE DAHULUA 1.1 Latar Belakang PT Kereta Api (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang sektor jasa. khususnya jasa transportasi, dimana proses operasinya hanya memfokuskan dalam dua bidang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Menurut Moh. Nazir (2011:54), Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini, kenyataannya bahwa banyak perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan semakin ketat dalam menjual produk atau jasa

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA. (Studi kasus pada Perusahaan Putra Madani, macaroni ABG) Oleh : SIGIT GUST PRANATA

PENGARUH BIAYA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA. (Studi kasus pada Perusahaan Putra Madani, macaroni ABG) Oleh : SIGIT GUST PRANATA PENGARUH BIAYA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Studi kasus pada Perusahaan Putra Madani, macaroni ABG) Oleh : SIGIT GUST PRANATA 083403034 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH

VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH VI. ANALISIS RISIKO PRODUKSI JAMUR TIRAM PUTIH 6.1 Identifikasi Sumber-Sumber Risiko Produksi Identifikasi terhadap sumber-sumber risiko produksi yang terdapat pada usaha budidaya jamur tiram putih yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengertian investasi secara umum adalah kegiatan penanaman sejumlah tertentu dana pada saat ini untuk mendapatkan hasil yang lebih besar atau keuntungan di masa yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Wisata Agro Tambi yang terletak di Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini

I. PENDAHULUAN. Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran dan potensi usaha kecil atau UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Indonesia sangat penting dan strategis. UMKM telah lama diyakini merupakan sendi utama perekonomian

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENEITIAN 3.1. Kerangka Tahapan Pemikiran Perkembangan industri non perbankan terus menunjukkan tren positif terutama perasuransian dan perusahaan pembiayaan. Hal ini terjadi pula pada PT ABC

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dipertimbangkan industri keuangan. Seperti yang dikemukakan oleh Jorion

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dipertimbangkan industri keuangan. Seperti yang dikemukakan oleh Jorion BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Risk management atau manajemen risiko saat ini merupakan salah satu prioritas utama yang dipertimbangkan industri keuangan. Seperti yang dikemukakan oleh Jorion

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Teoritis 3.1.1 Konsep Risiko Istilah risiko (risk) dan ketidakpastian (uncertainty) sering digunakan secara bersamaan atau bahwa risiko sama dengan ketidakpastian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, masyarakat Indonesia lebih memilih menabung di bank dengan adanya jaminan rasa aman. Namun secara perlahan tapi pasti, iklim investasi di Indonesia

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tomat Cherry 2.2 Penelitian Terdahulu

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tomat Cherry 2.2 Penelitian Terdahulu II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tomat Cherry Tomat (Lycopersicon esculentum) termasuk dalam famili Solanaceae. Tomat varietas cerasiforme (Dun) Alef sering disebut tomat cherry yang didapati tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan profit oriented adalah untuk mencapai laba seoptimal mungkin sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar yang terletak di Kampung Sawah, Jalan Raya Depok (seberang Kampus UI Depok), Kelurahan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Toserba xxx dengan meneliti posisi produk dan preferensi konsumen kacang garing Garuda. Terdapat berbagai macam merek

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kabupaten Brebes merupakan daerah sentra produksi bawang merah di Indonesia, baik dalam hal luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas per

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997-1998, agroindustri menjadi sebuah aktivitas ekonomi yang mampu berkontribusi secara positif terhadap

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, yaitu mengenai konsep risiko dan teori lainnya yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data

BAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data BAB III DESAIN RISET Desain penelitian merupakan kerangka atau rancangan penelitian yang meliputi segala kemungkinan dan perlengkapan yang diperlukan dalam memecahkan atau menjawab rumusan permasalahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah bagian dari kehidupan. Menghindari semua resiko akan mengakibatkan tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. The Institute

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci