yang akan dilakukan dibagi menjadi dua variasi skala produksi yaitu mulai dari skala kecil(skala rumah tangga) dan skala menengah. Dewasa ini, secara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "yang akan dilakukan dibagi menjadi dua variasi skala produksi yaitu mulai dari skala kecil(skala rumah tangga) dan skala menengah. Dewasa ini, secara"

Transkripsi

1 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KETRAMPILAN PEMBUATAN SABUN COLEK DAN CAIRAN PEMBERSIH KACA DI BALAI KELURAHAN PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN DALAM UPAYA MENCIPTAKAN WIRAUSAHA BARU DAN MEMBUKA KESEMPATAN KERJA DARI SEBAGIAN MASYARAKAT AKIBAT PHK DARI PT. ADES Misbach Munir Pada akhir-akhir tahun 2007 PT.ADES melakukan pemutusan hubungan kerja pada sebagian karyawannya khususnya karyawan yang bertempat tinggal di daerah Kelurahan Purwosari yaitu bagian produksi dan gudang, keputusan melakukan phk merupakan dampak dari persaingan yang ketat, kemajuan teknologi atau mungkin dampak globalisasi.sekitar hampir kurang lebih 40% dari total jumlah karyawan yang terkena phk. Ada sebagian karyawan yang berkonsultasi tehadap pemasalahan yang dihadapi. Meskipun sebagian karyawan akibat phk tersebut mendapat uang pesangon yang jumlahnya disesuaikan dengan masa kerja, mereka tetap merasa kebingungan untuk melangkah menatap masa depan, karena selama ini mereka dihadapkan pada jenis pekerjaan yang sifatnya monoton dan mereka buta terhadap pekerjaan-pekerjaan kewirausahaan. Singkatnya sebagian karyawan tersebut belum atau tidak diperkenalkan dengan konsep berwirausaha untuk bekal hidup secara mandiri dalam kehidupannya setelah mereka berhenti atau keluar dari perusahaan. Sebagai Universitas yang memegang teguh Tri Dharma Perguruan Tinggi mempunyai inisiatif untuk melakukan pembinaan sebagian karyawan akibat phk tersebut.setelah kita mengumpulkan sebagian karyawan, kemudian kita menawarkan pelatihan ketrampilan pembuatan aneka produk yang berbasis teknologi tepat guna, ternyata mereka tertarik terhadap ketrampilan pembuatan sabun colek dan cairan pembersih kaca karena tingkat kebutuhan produk tersebut dari waktu ke waktu semakin meningkat dari segala sektor bidang. Untuk dapat melakukan kegiatan wirausaha dan menjadi seorang wirausahawan sangat perlu memiliki bekal ketrampilan baik yang berhubungan dengan produk maupun proses pemasarannya disamping kemauan keras, disiplin, ulet dan memadai dalam permodalan. Produk sabun colek dan cairan pembersih kaca merupakan komoditas dalam kehidupan sehari-hari yang peranannya berkaitan dengan hal kebersihan. Sabun colek dan cairan pembersih kaca secara umum teknologi pembuatannya cukup sederhana dan bahan bakunya mudah diperoleh, orang awampun dapat dengan cepat membuatnya asalkan mengetahui dan mengerti.pelatihan ketrampilan pembuatan sabun colek dan cairan pembersih kaca tersebut secara keseluruhan dengan pendekatan teknologi tepat guna.dalam pelatihan ketrampilan yang akan dilakukan dibagi menjadi dua variasi skala produksi yaitu mulai dari skala kecil(skala rumah tangga) dan skala menengah. Dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan semuanya bejalan lancar dan berhasil dengan baik, Peserta sangat antusias dan cukup bersemangat dalam mengikuti pelatihan ini, baik pembuatan sabun colek maupun cairan pembersih kaca yang dilakukan secara teori dan peragaan.peserta juga mulai memahami tentang modifikasi formula, sehingga hasil produk dari peragaan menunjukkan kualitas yang cukup baik (dengan pembanding produk yang ada dipasaran). Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, maka kami mengambil suatu penarikan penilaian berdasarkan pengamatan yaitu : 1 Untuk pelatihan membuat sabun colek dan cairan pembersih kaca dalam rentangan 60%-79% dengan kriteria Berhasil. 2 Untuk tindak lanjut atau umpan balik setelah pelatihan kami mengasumsikan cukup berhasil, karena sudah ada dua orang peserta pelatihan mulai melakukan usaha ini. Dan saat ini kami sebagai tim pelaksana pelatihan sedang melakukan

2 pendampingan dan pengawasan khususnya dalam hal proses pembuatan dan proses pemasaran. Kata Kunci :sabun colek,cairan pembersih kaca,skala kecil,skala menengah,wirausaha baru 1. Pendahuluan Pada akhir-akhir tahun 2007 PT.ADES melakukan pemutusan hubungan kerja pada sebagian karyawannya khususnya karyawan yang bertempat tinggal di daerah Kelurahan Purwosari yaitu bagian produksi dan gudang, keputusan melakukan phk merupakan dampak dari persaingan yang ketat, kemajuan teknologi atau mungkin dampak globalisasi.sekitar hampir kurang lebih 40% dari total jumlah karyawan yang terkena phk. Ada sebagian karyawan yang berkonsultasi tehadap pemasalahan yang dihadapi. Meskipun sebagian karyawan akibat phk tersebut mendapat uang pesangon yang jumlahnya disesuaikan dengan masa kerja, mereka tetap merasa kebingungan untuk melangkah menatap masa depan, karena selama ini mereka dihadapkan pada jenis pekerjaan yang sifatnya monoton dan mereka buta terhadap pekerjaan-pekerjaan kewirausahaan. Singkatnya sebagian karyawan tersebut belum atau tidak diperkenalkan dengan konsep berwirausaha untuk bekal hidup secara mandiri dalam kehidupannya setelah mereka berhenti atau keluar dari perusahaan. Sebagai Universitas yang memegang teguh Tri Dharma Perguruan Tinggi mempunyai inisiatif untuk melakukan pembinaan sebagian karyawan akibat phk tersebut.setelah kita mengumpulkan sebagian karyawan, kemudian kita menawarkan pelatihan ketrampilan pembuatan aneka produk yang berbasis teknologi tepat guna, ternyata mereka tertarik terhadap ketrampilan pembuatan sabun colek dan cairan pembersih kaca karena tingkat kebutuhan produk tersebut dari waktu ke waktu semakin meningkat dari segala sektor bidang. Untuk dapat melakukan kegiatan wirausaha dan menjadi seorang wirausahawan sangat perlu memiliki bekal ketrampilan baik yang berhubungan dengan produk maupun proses pemasarannya disamping kemauan keras, disiplin, ulet dan memadai dalam permodalan. Produk sabun colek dan cairan pembersih kaca merupakan komoditas dalam kehidupan sehari-hari yang peranannya berkaitan dengan hal kebersihan. Sabun colek dan cairan pembersih kaca secara umum teknologi pembuatannya cukup sederhana dan bahan bakunya mudah diperoleh, orang awampun dapat dengan cepat membuatnya asalkan mengetahui dan mengerti.pelatihan ketrampilan pembuatan sabun colek dan cairan pembersih kaca tersebut secara keseluruhan dengan pendekatan teknologi tepat guna.dalam pelatihan ketrampilan

3 yang akan dilakukan dibagi menjadi dua variasi skala produksi yaitu mulai dari skala kecil(skala rumah tangga) dan skala menengah. Dewasa ini, secara kasat mata hanya perusahaan besar yang mendominasi kedua produk tersebut. Meskipun demikian, peluang kelompok usaha kecil rumah tangga dan menengah untuk berkiprah di industri produk ini masih terbuka dan memiliki prospek yang baik seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan merebaknya jumlah perkantoran,gedung bertingkat yang mempunyai bangunan berstruktur kaca dan alumunium.dengan melihat kondisi di lapangan yaitu sumber daya manusia( karyawan akibat phk ) dan kemauan keras untuk belajar yang belum terbina secara optimal, maka di harapkan ada pihak ketiga yang bersedia memberi bekal ilmu pengetahuan dan ketampilan melalui pelatihan yang tepat dan berkelanjutan.diharapkan melalui pelatihan ketrampilan pembuatan sabun colek dan cairan pembersih kaca akan memberikan bekal dan pengetahuan kepada para karyawan akibat phk untuk dapat hidup mandiri ( menjadi wirausahawan ) untuk menghadapi era globalisasi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 5.Bahan dan Metode A.Khalayak sasaran Sasaran dari program pelatihan ketrampilan ini adalah sebagian karyawan akibat phk tersebut, nantinya dapat meciptakan lapangan kerja secara mandiri dan tidak mengandalkan bekerja pada orang lain. Dalam jangka panjang, mereka dapat menjadi wirausahawan baru dalam membantu pemeritah mengurangi jumlah pengangguran. Selain itu dengan pengelolaan manajemen yang profesional akan membawa dampak positif yaitu bisa menjaring tenaga kerja. B.Bahan dan alat-alat Spesifik Proses Pembuatan Sabun Colek Penyediaan Bahan Baku : Beberapa bahan yang perlu disiapkan merupakan bahan bahan standar yang biasa dipergunakan untuk membuat produk ini.bahan bahan tersebut antara lain : a.dedocyl benzena sulfonat ( DDBS ) merupakan bahan aktif untuk pembuatan sabun colek yang biasanya disebut ABS( alkyl benzena sulfonat). Bahan ini harus mutlak ada, karena tanpa bahan ini hasil akhir tidak bisa disebut sabun colek, selain itu busa tidak akan bisa timbul dan daya bersihnya bisa berkurang.bahan ini merupakan cairan yang berwarna cokelat tua dan sebagai pembersih dengan ciri khas adanya

4 busa yang banyak.bahan lain juga bisa dipergunakan sebagai pengganti tetapi harganya lebih mahal dari DDBS. b.kaustik Soda berfungsi sebagai penetralisir sifat keasaman yang ditimbulkan DDBS. Bahan ini berbentuk lempengan atau padatan tipis-tipis. Kaustik harus dilarutkan secara pelan-pelan dan hati-hati karena sifatnya yang cukup keras. Larutan kaustik yang sudah terbentuk dan siap digunakan selanjutnya disimpan dalam ember plastik, jangan menggunakan wadah yang terbuat dari bahan logam.lama penyimpanan sebaiknya dari satu minggu, jika melewati waktu tersebut maka akan timbul endapan dan reaksivitasnya akan menurun. c. Soda Abu merupakan bahan berbentuk bubuk dan berwarna putih, fungsinya untuk meningkatkan daya bersih. Namun penambahannya tidak boleh terlalu banyak karena menimbulkan rasa panas ditangan saat mencuci, sehingga dalam penyusunan formula dibatasi maksimal 7%. d.sagu dan kaolin, tepung sagu atau tapioka lebih banya berfungsi sebagai bahan pengisi(filler). Bahan terebut bisa membuat volume sabun colek semakin bertambah. Kaolin juga digunakan sebagai bahan pengisi tetapi harganya lebih murah, jika terlalu banyak dapat menurunkan kualitas sabun yang dihasilkan yaitu menjadi cepat kering.bahan lain yang dapat menggantikan kaolin dan sagu adalah kalsit dan dolomit, dimana harganya sangat murah tetapi kualitas tidak sebaik kaolin. Bahan pengganti tersebut lebih kasar dan agak keabu-abuan. e.garam, berfungsi sebagai pengental. Idealnya, garam yang digunakan sebagai pengental adalah garam industri, mengingat pembeliannya dalam harus partai besar maka dapat diganti dengan garam pasar atau garam dapur. f.silikat, mempunyai nama dagang water glass. Bahan ini merupakan cairan kental dan bening(tida berwarna). Selain berfungsi untuk mengikat material dalam sabun colek, juga bisa memberikan kesan glssy(mengkilap). Bahan ini harus disimpan dalam tempat yang tertutup rapat karena sangat mudah mengental. g.pewarna dan Parfum, kedua bahan ini sebagai bahan tambahan, tetapi keberadaannya dapat meningkatkan daya tarik terhadap konsumen.pemakaian aroma seperti aroma buah pada sabun colek diharapkan dapat menghilangkan bau amis pada peralatan-peralatan yang dipakai. h. Air, merupakan bahan pokok dalam pembuatan sabun colek. Tanpa air, reaksi pembuatan sabun tidak akan sempurna. Air juga dapat mengotrol kekentalan sabun colek sehingga tidak terlalu kental atau terlalu encer.air yang digunakan sebaiknya

5 telah mengalami proses (demineralized), namun penggunaan air biasa pun dapat dilakukan. Persiapan Peralatan terdiri dari : * Ember ukuran sedang berdiameter 30 cm : 2 buah * Pengaduk Kayu : 2 buah * Timbangan kecil sampai 2 Kg : 1 buah * Handsealer 30 cm : 1 buah * Wadah Untuk Bahan baku : 1 buah Proses Pembuatan Cairan Pembersih Kaca Penyediaan Bahan Baku Bahan yang digunakan merupakan bahan bahan yang mudah didapat dan harganya pun relatif murah, yaitu sebagai berikut : a. Metanol, merupakan larutan yang hampir mirip dengan alcohol. Bentuknya cairan encer bening, tidak berwarna, mudah menguap, dan mudah terbakar.jika metanol tidak ada dapat diganti dengan IPA( iso propil alkohol ). b. Amoniak adalah bahan berbentuk cair, aromanya menyengat, tidak berwarna, dan tidak terlalu bening.jumlah amoniak dalam formula bisa bervariasi, tergantung dengan konsentrasinya. c. Emal-70 adalah bahan berbentuk cairan, kental dan bening yang berfungsi meningkatkan daya bersih dan memberi nuansa adanya busa dalam produk. Jumlah yang diberikan dalam formula sangat sedikit. d. Pewarna, banyaknya jumlah pewarna yang digunakan tergantung selera masingmasing, keseragaman warna produk harus dijaga. b. Parfum, jenis parfum yang dipakai harus memiliki kualitas dan aroma yang khas. c. Air adalah air yang ideal, artinya air yang sudah mengalami deionisasi agar kestabilan produk terjaga. Namun bila tidak ada air biasa(air tanah) juga bisa digunakan. Persiapan peralatan terdiri dari : a. Mesin mixer dengan pengaduk otomatis. b. Timbangan kecil c. Timbangan Besar d. Wadah Bahan baku e. Lori f. Tangki penampungan hasil jadi

6 g. Peralatan pelengkap, sarung tangan, masker, kain lap, sepatu karet. C. Desain Alat, Kinerja dan Produktifitasnya Berikut ini adalah contoh Bentuk Mesin Mixer horizontal dalam pembuatan skala menengah Pembuatan sabun colek dan Cairan Pembersih kaca : PENGADUK TUTUP LUBANG PULLEY TALI KIPAS PENYANGGA M O T O R MESIN MIXER HORISONTAL D.Cara Pengumpulan dan Analisis Data Pelaksanaan kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 27 peserta, baik pria maupun wanita. Antusias peserta sangat baik terutama dalam hal peragaan dan praktek tentang pembuatan sabun colek dan cairan pembersih kaca.ada beberapa pertanyaan dan diskusi pada saat penyampaian materi, baik yang berhubungan dengan nama-nama bahan kimia, pemakaian formula dan modifikasinya dan masih banyak yang lannya terutama masalah proses usaha dan pemasarannya. Evaluasi akan di lakukan baik dalam proses maupun hasil. Evaluasi proses akan di lakukan terhadap sejauh mana masing-masing kelompok minat dalam

7 memahami, mengerti dan menerapkan proses pembuatan produk tersebut dengan baik. Evaluasi hasil akan di lakukan dengan menilai secara langsung hasil produk yang dihasilkan apakah sesuai dengan kualitas yang diharapkan serta bagaimana mereka membuat suatu konsep strategi yang behubungan dengan produk sehingga produk tersebut memiliki daya saing dan nilai ekonomis(profit). Kriteria hasil evaluasi diberikan rentangan sebagai berikut : No Rentangan Kriteria 1 0 % - 19 % Tidak Berhasil 2 20 % - 39 % Kurang Berhasil 3 40 % - 59 % Cukup Berhasil 4 60 % - 79 % Berhasil 5 80 % % Sangat Berhasil 6.Hasil dan Pembahasan Setelah memahami fungsi dan sifat masing masing bahan maka pembuatan sabun colek dan cairan pembersih kaca dapat dilakukan. Berikut ini beberapa contoh formula yang dapat digunakan sebagai acuan dasar dalam penyusunan formula. Contoh Formula sabun colek Formula 1 Nama Bahan Jumlah Bahan Yang Dibutuhkan DDBS 10% Kaustik 1,2% Soda Abu 6% Sagu 15% Kaolin 19% Garam 7% Silikat 10% Air 31,5% Pewarna 0,001% Parfum 0,3% Formula 2 Nama Bahan Jumlah Bahan Yang Dibutuhkan DDBS 11% Kaustik 1,2% Soda Abu 7% Sagu 15% Kaolin 17% Garam 7% Silikat 10% Air 31,5% Pewarna 0,001%

8 Parfum 0,3% Formula 3 Nama Bahan Jumlah Bahan Yang Dibutuhkan DDBS 12% Kaustik 1,2% Soda Abu 6% Sagu 16% Kaolin 16% Garam 6% Silikat 11% Air 31,5% Pewarna 0,001% Parfum 0,3% Penyusunan Formula Cairan Pembersih Kaca Setiap formula akan menghasilkan produk yang karakternya berbeda-beda yaitu sebagai berikut : Bahan Formula 1 Formula 2 Formula 3 IPA 20 % Metanol 18 % 0,1 % 20 % Emal-70 0,1 % 0,1 % 0,7 % Amoniak(25%) 0,1 % 0,1 % Amoniak(40%) 0,06 % Pewarna sedikit sedikit sedikit Air 81,15 % 79,5 % 79,54 % Parfum 0,3 % 0,3 % 0,3 % 7. Simpulan Dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan semuanya berjalan lancar dan berhasil dengan baik, Peserta sangat antusias dan cukup bersemangat dalam mengikuti pelatihan ini, baik pembuatan sabun colek maupun cairan pembersih kaca yang dilakukan secara teori dan peragaan.peserta juga mulai memahami tentang modifikasi formula, sehingga hasil produk dari peragaan menunjukkan kualitas yang cukup baik (dengan pembanding produk yang ada dipasaran).

9 Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, maka kami mengambil suatu penarikan penilaian berdasarkan pengamatan yaitu : 1.Untuk pelatihan membuat sabun colek dan cairan pembersih kaca dalam rentangan 60%-79% dengan kriteria Berhasil. 2.Untuk tindak lanjut atau umpan balik setelah pelatihan kamii mengasumsikan cukup berhasil, karena sudah ada dua orang peserta pelatihan mulai melakukan usaha ini. Dan saat ini kami sebagai tim pelaksana pelatihan sedang melakukan pendampingan dan pengawasan khususnya dalam hal proses pembuatan dan proses pemasaran. 8.Ucapan Terimah Kasih a.terimah kasih Kepada DIKTI selaku Pemberi dana dengan nomor kontrak... b.terimah Kasih Kepada LPPM Univesitas Yudharta Pasuruan selaku mediator dan fasilitator. c.terimah Kasih Kepada Peserta Pelatihan dan Pihak-pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan ini sehingga terlaksana dengan baik. 9.Daftar Pustaka deman, J.M., 2004, Kimia Rekayasa, Alih bahasa : Kosasih Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung Fessenden, R.J, 2007, Kimia Industri, Alih bahasa : A.H.Pudjatmaka, Penerbit Erlangga, Jakarta Sri Joko, 2006, Manajemen Produksi dan Operasi, Penerbit UMM Press, Malang

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA

Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA Pembersih Kaca PEMBERSIH KACA I. PENDAHULUAN Penggunaan cairan pembersih kaca semakin menjadi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan akan cairan pembersih kaca dari waktu ke waktu semakin meningkat.

Lebih terperinci

Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri

Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri Cara Membuat Pembersih Kaca Untuk Keperluan Sendiri Bahan dan formulaformula pembersih kaca berbasis prosentase berat : 6. 7. IPA ( Iso Propil Alkohol

Lebih terperinci

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR Seri Pengabdian Masyarakat ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 3, September Halaman 155-158 PENYULUHAN DAN PRAKTIK PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING CAIR Suprianto Pasir 1 ; Muh.Supwatul

Lebih terperinci

INDUSTRI KECIL DETERJEN CAIR

INDUSTRI KECIL DETERJEN CAIR PKMK-2-11-1 INDUSTRI KECIL DETERJEN CAIR Danang setiawan, M. Sidik, Farihah Isnayanti, M. Risal Al amin, Afif Ependi Jurusan D III Teknik Kimia, Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya ABSTRAK Detergen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1.Permono. Ajar Membuat detergen bubuk, Penebar swadaya. Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1.Permono. Ajar Membuat detergen bubuk, Penebar swadaya. Jakarta. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di khasanah dunia ilmiah dikenal adanya produk yang disebut dengan synthetic detergent yang disingkat dengan istilah syndent. Kata synthetic (sintetik) sepertinya memberi

Lebih terperinci

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING

ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ETAWA BEAUTY SOAP PRODUK SABUN MANDI SUSU KAMBING ETAWA DESA KALIGESING BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. WITRI SETIYANI (D0114105/2014)

Lebih terperinci

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa

C3H5 (COOR)3 + 3 NaOH C3H5(OH)3 + 3 RCOONa A. Pengertian Sabun Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak telah dikenal secara umum oleh masyarakat karena merupakan keperluan penting di dalam rumah tangga sebagai alat pembersih dan pencuci.

Lebih terperinci

Pembuatan Sabun Cair di Tlogomas Malang

Pembuatan Sabun Cair di Tlogomas Malang Pembuatan Sabun Cair di Tlogomas Malang SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI Sumanto 1, Emmalia Adriantantri 1, Addy Utomo 2, Basuki Widodo 3 1 Jurusan Teknik Industri S1 ITN Malang, 2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tapioka Tapioka merupakan salah satu bentuk olahan berbahan baku singkong, Tepung tapioka mempunyai banyak kegunaan, antara lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri.

Lebih terperinci

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani

TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT. Dr. Sri Handayani TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani Tim PPM Jurusan Pendidikan Kimia FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 TEHNIK PEMBUATAN MIE SEHAT Dr. Sri Handayani

Lebih terperinci

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut

MINYAK KELAPA. Minyak diambil dari daging buah kelapa dengan salah satu cara berikut, yaitu: 1) Cara basah 2) Cara pres 3) Cara ekstraksi pelarut MINYAK KELAPA 1. PENDAHULUAN Minyak kelapa merupakan bagian paling berharga dari buah kelapa. Kandungan minyak pada daging buah kelapa tua adalah sebanyak 34,7%. Minyak kelapa digunakan sebagai bahan baku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sekarang ini telah berkembang dengan pesat. Hampir sebagian besar industri rumah tangga, kecil, menengah

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20 TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20 Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan 20 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sistem pengolahan limbah cair yang paling efektif

Lebih terperinci

PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI

PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA INDUSTRI Oleh: Eko Hartini PRODI S-1 TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG, 2012 Petunjuk Praktikum Kimia Industri i S1 Teknik Industri UDINUS TATA

Lebih terperinci

Terigu Tapioka Air Minyak Gula pasir Coklat bubuk Vanili bubuk Pewarna Lesitin Total ,83 Total ,83 b. Pasta Coklat

Terigu Tapioka Air Minyak Gula pasir Coklat bubuk Vanili bubuk Pewarna Lesitin Total ,83 Total ,83 b. Pasta Coklat 60 LAMPIRAN A. PERHITUNGAN NERACA MASSA WAFER STICK Neraca massa didasarkan pada kapasitas produksi wafer stick yang dihasilkan sebesar 7.128,02 kg/ hari dengan berat tepung terigu 4.564,91 kg terigu/

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari 28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari 2010 yang bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SUJU DRINK SUSU JAGUNG SEBAGAI SUSU ALTERNATIF BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS BIDANG KEGIATAN :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SUJU DRINK SUSU JAGUNG SEBAGAI SUSU ALTERNATIF BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS BIDANG KEGIATAN : PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SUJU DRINK SUSU JAGUNG SEBAGAI SUSU ALTERNATIF BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : 1. Dini Hikmawati (4301415068)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pengolahan Cookies Tepung Beras 4.1.1 Penyangraian Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan pada wajan dan disangrai menggunakan kompor,

Lebih terperinci

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat

Lebih terperinci

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN SEBAGAI PELUANG USAHA Oleh : Andi Mulia, Staff Pengajar di UIN Alauddin Makassar Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH I. Tujuan Praktikan dapat memahami dan menstandarisasi larutan baku sekunder NaOH dengan larutan baku primer H 2 C 2 O 4 2H 2 O II. Dasar Teori Reaksi asam basa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Tepung Tapioka Skala Rakyat Industri tepung tapioka merupakan industri yang memiliki peluang dan prospek pengembangan yang baik untuk memenuhi permintaan pasar. Industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Lokasi dan Lingkungan Produksi 1. Evaluasi a. Lokasi UKM Berdasarkan hasil pengamatan, lokasi UKM Al-Fadh terletak ditengah perkampungan yang berdekatan dengan area persawahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan, khususnya perusahaan sejenis di Indonesia semakin meningkat. Agar dapat bertahan dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penanganan Pasca Panen Lateks Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang masih segar 35 jam setelah penyadapan. Getah yang dihasilkan dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia memiliki hasil perkebunan yang cukup banyak, salah satunya hasil perkebunan ubi kayu yang mencapai 26.421.770 ton/tahun (BPS, 2014). Pemanfaatan

Lebih terperinci

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK

PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI. Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI Elwina, Irwan, Ummi Habibah *) ABSTRAK Minyak melati merupakan salah satu produk minyak atsiri yang paling mahal dan banyak

Lebih terperinci

1. Starter dengan larutan gula

1. Starter dengan larutan gula 1. Starter dengan larutan gula Siapkan stoples kaca kedap udara ukuran lima liter, pilih yang kedap udara. Tambahkan ke dalam toples 200 gram gula merah, encerkan dengan 3 liter air bersih aduk sampai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 14 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini pemerintah menghimbau masyarakat dan pengusaha untuk meningkatkan ekspor non migas sebagai sumber devisa negara. Sangat diharapkan dari sektor pertanian,

Lebih terperinci

PESTISIDA ALAMI MENDUKUNG BUDIDAYA STROBERI ORGANIK

PESTISIDA ALAMI MENDUKUNG BUDIDAYA STROBERI ORGANIK PESTISIDA ALAMI MENDUKUNG BUDIDAYA STROBERI ORGANIK BUBUR CALIFORNIA Sasaran : jamur (fungi), Tungau (Mite) 1 kg bubuk belerang 2 kg batu kapur bangunan aktif (gamping) 250 g detergen (Sabun colek) 10

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Kelurahan Semanan Kelurahan Semanan yang berada pada wilayah Kecamatan Kalideres, berbatasan langsung dengan Sungai Cisadane di sebelah utara, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung Kombinasi Jumlah Tabung yang Positif 1:10 1:100 1:1000 APM per gram atau ml 0 0 0

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 5.1 HASIL PENGAMATAN 5.1.1 Pengenalan Sistem Dispersi a. Larutan Awal Setelah dimasukkan ke dalam air Sampel Tekstur Warna Butiran Warna Kejernihan Homogenitas Garam

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK

BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK BAB III PENGOLAHAN DAN PENGUJIAN MINYAK BIJI JARAK 3.1. Flowchart Pengolahan dan Pengujian Minyak Biji Jarak 3.2. Proses Pengolahan Minyak Biji Jarak Proses pengolahan minyak biji jarak dari biji buah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya

Lebih terperinci

Oleh : Wahyu Jayanto Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT.

Oleh : Wahyu Jayanto Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT. ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR BIODIESEL B25 BERASAL DARI MINYAK JELANTAH DENGAN KATALIS NaOH 0.5% TERHADAP SOLAR PADA MESIN DIESEL TIPE RD 65 T Oleh : Wahyu Jayanto Dosen Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tananam manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan salah satu buah asli

I. PENDAHULUAN. Tananam manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan salah satu buah asli 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tananam manggis (Garcinia Mangostana L) merupakan salah satu buah asli negara tropika yang mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan di berbagai daerah dengan

Lebih terperinci

Modul. Modul 32 BAB I PENDAHULUAN

Modul. Modul 32 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Telur asin adalah istilah untuk makanan yang berbahan telur yang diawetkan dengan cara diasinkan. Telur yang biasanya di buat telur asin adalah telur itik. Telur asin ini

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sorbitol dari Tepung Tapioka dan Gas Hidrogen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Sorbitol dari Tepung Tapioka dan Gas Hidrogen dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, penting bagi Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk meningkatkan pembangunan di segala bidang termasuk dari sektor industri. Salah

Lebih terperinci

OLEH PAKDE JONGKO Duraposita chemical

OLEH PAKDE JONGKO Duraposita chemical TUTORIAL Membuat sabun padat aroma terapi proses dingin OLEH PAKDE JONGKO 081 7654 0345 Duraposita chemical PENGANTAR Membuat sabun dapat dilakukan dengan beberapa metode, proses dingin, semi panas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tahap Satu

HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tahap Satu HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tahap Satu Penentuan Formula Pembuatan Sabun Transparan Penelitian tahap satu merupakan tahap pemilihan formula pembuatan sabun trasnparan. Hasil penelitian tahap satu ini

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE

PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE NAMA : JOKO NUR CAHYANTO NIM : 10.12.4486 KELAS : S1,SI,2B PELUANG BISNIS MAKANAN TENTANG KRIPIK TEMPE Pernah berkunjung ke kota Cilacap????????? Pasti pernah mencicipi penganan khas kota ini. ya, sudah

Lebih terperinci

PEMBUATAN GEL FUEL BERBAHAN DASAR ALKOHOL DENGAN GELLING AGENT ASAM STEARAT DAN METIL SELULOSA

PEMBUATAN GEL FUEL BERBAHAN DASAR ALKOHOL DENGAN GELLING AGENT ASAM STEARAT DAN METIL SELULOSA LABORATORIUM TEKNOLOGI PROSES KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PEMBUATAN GEL FUEL BERBAHAN DASAR ALKOHOL DENGAN GELLING AGENT ASAM STEARAT DAN METIL SELULOSA DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA Disusun oleh: Muchamad Firdaus T 32411607 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA BEKASI 2015

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan IV. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan penelitian utama dilaksanakan bulan Maret Juni 2017 di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR

PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Setyowati dan Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta watikchrisan@yahoo.com

Lebih terperinci

SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI

SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI Suryani Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh Medan Buketrata - Lhokseumawe Email : suryani_amroel@yahoo.com Abstrak Pati (khususnya

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK MELALUI PELATIHAN PRODUKSI DETERJEN CAIR DI DESA SUKARAJA LOMBOK TENGAH

PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK MELALUI PELATIHAN PRODUKSI DETERJEN CAIR DI DESA SUKARAJA LOMBOK TENGAH PEMBERDAYAAN IBU-IBU PKK MELALUI PELATIHAN PRODUKSI DETERJEN CAIR DI DESA SUKARAJA LOMBOK TENGAH Hunaepi 1), Taufik Samsuri 2), Laras Firdaus 3), Baiq Mirawati 4), Ahmadi 5), Muhali 6), Muhammad Asy ari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Flavonoid Dari 100 g serbuk lamtoro diperoleh ekstrak metanol sebanyak 8,76 g. Untuk uji pendahuluan masih menggunakan serbuk lamtoro kering,

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Asam Stearat dari Minyak Kelapa Sawit Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri kimia memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat dikarenakan industri kimia banyak memproduksi barang mentah maupun barang jadi untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. BINA KARYA KUSUMA PT. BINA KARYA KUSUMA www.bkk.id Informasi Teknis NEUTRALIZER 25 05 Januari 2015 1. Pengantar NEUTRALIZER 25 adalah produk yang berbentuk bubuk (powder), produk ini secara khusus diformulasikan sebagai

Lebih terperinci

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB XIII PENGECATAN A. BAB XIII PENGECATAN A. Pekerjaan Pengecatan Pada saat melakukan pengecatan baik itu tembok lama maupun baru, hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih warna yang sesuai dengan fungsi dinding yang

Lebih terperinci

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar

VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU. A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar VI. ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN INDUSTRI RUMAH TANGGA TAHU A. Analisis Biaya Industri Rumah Tangga Tahu di Desa Karanganayar Biaya dalam industri tahu meliputi biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya

Lebih terperinci

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel Uji dilakukan selama enam hari dalam tempat dengan kelembaban 70% dan suhu 27ºC, setiap hari

Lebih terperinci

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami

Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami Pembuatan Koloid, Denaturasi Protein dan Lem Alami I. Tujuan Pada percobaan ini akan dipelajari beberapa hal mengenai koloid,protein dan senyawa karbon. II. Pendahuluan Bila garam dapur dilarutkan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada September 2013--Oktober 2013. Pengambilan sampel onggok diperoleh di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah.

Lebih terperinci

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari Setelah mempelajari dan memahami konsep atom, ion, dan molekul, kini saatnya mempelajari ketiganya dalam bahan kimia sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah dapat melihat atom, ion,

Lebih terperinci

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK TUJUAN : Mempelajari proses saponifikasi suatu lemak dengan menggunakan kalium hidroksida dan natrium hidroksida Mempelajari perbedaan sifat sabun dan detergen A. Pre-lab

Lebih terperinci

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi

Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian

Lebih terperinci

Cara PembuatanSabunCair

Cara PembuatanSabunCair Cara PembuatanSabunCair Nama Kelompok: Della Denada A.R / 16 Erike Suryta Ratri / 19 Fegita Putri P. / 20 Fransiska Limono / 21 Luthfita Amalia / 27 Niken Fatma D. / 39 PengertianSabunCair Sabun cair adalah

Lebih terperinci

SOFTERNER / SUPERSOFT

SOFTERNER / SUPERSOFT SOFTERNER / SUPERSOFT 1. Softener 300 cc 2. Air Panas 500 cc 3. Air Dingin 500 cc 4. Pewarna Secukupnya 5. Parfum Secukupnya 1. Softener dengan air panas diaduk dahulu 2. Kemudian bahan sisanya dimasukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. B. Tempat Dan Waktu Penelitian ini di lakukan pada tanggal 20 Februari 2016 sampai 30 November

Lebih terperinci

dengan Proses Hidrolisa Enzim Disusun oleh :

dengan Proses Hidrolisa Enzim Disusun oleh : Pabrik Sirup Fruktosa dari Tepung Tapioka dengan Proses Hidrolisa Enzim Disusun oleh : Dian Agustin Putri Utami 2309 030 034 Dosen Pembimbing : Niendya Zulvira Tiara Sari 2309 030 072 Prof. Dr. Ir. Danawati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. asam ataupun enzimatis untuk menghasilkan glukosa, kemudian gula

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. asam ataupun enzimatis untuk menghasilkan glukosa, kemudian gula BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Bahan Baku Klasifikasi etanol secara mikrobiologis dipengaruhi oleh bahan bakunya, bahan baku berupa sumber pati prosesnya lebih panjang di banding dengan berbahan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, mulai dari bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2009. Penelitian bertempat di Pusat Batik Desa Jarum Kecamatan Bayat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji pendahuluan Mikrokapsul memberikan hasil yang optimum pada kondisi percobaan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini diawali dengan mensintesis selulosa asetat dengan nisbah selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

Lebih terperinci

Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang

Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan sesungguhnya kami benar-benar berkuasa. Dan bumi itu kami hamparkan, maka sebaik-baik yang menghamparkan (adalah Kami). Dan segala sesuatu kami ciptakan

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Cuci Piring Cair dari Minyak Goreng Bekas (Jelantah) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Pemurnian Minyak Jelantah Proses pemurnian minyak jelantah terdiri dari tiga tahap yaitu penghilangan kotoran (despicing), netralisasi dan pemucatan (bleaching). Penghilangan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN Disusun oleh Nama : Cinderi Maura Restu NPM : 10060312009 Shift / kelompok : 1 / 2 Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2012 Tanggal Laporan :

Lebih terperinci

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013.

III. METODE PELAKSANAAN. bulan April 2013 sampai dengan pertengahan Juni 2013. III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman kerja praktek mahasiswa (PKPM) ini dilakukan di perusahaan bakpia pathok 25 Yogyakarta, dan dilakukan selama 2,5 bulan yaitu dimulai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian dpl.

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian dpl. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sereh adalah tanaman rempah yang keberadaannya sangat melimpah di Indonesia. Tanaman sereh banyak dibudidayakan pada ketinggian 200 800 dpl. Sereh memiliki nama familiar

Lebih terperinci

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.

b. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar. Pupuk organik secara umum didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia berbentuk padat atau cair yang

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT O L E H NAMA : MHD FADLI NST NIM : 1109008817 PRODI GROUP : AGROEKOTEKNOLOGI : A LABORATORIUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN FAKULTAS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA) Cikaret, Bogor dan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Indonesia merupakan suatu negara yang sangat subur dan kaya akan hasil pertanian serta perikanannya, selain hal tersebut Indonesia memiliki aset

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK

HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK HO-2 PROSES PEMBUATAN BATIK Tentang Batik Cap ISTILAH BATIK (SII.0041-74) Cara pelekatan lilin batik Tulis Adalah bahan kain tekstil hasil pewarnaan menurut corakcorak khas Indonesia, dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE. = hasil pengamatan pada ulangan ke-j dari perlakuan penambahan madu taraf ke-i µ = nilai rataan umum

METODE. = hasil pengamatan pada ulangan ke-j dari perlakuan penambahan madu taraf ke-i µ = nilai rataan umum METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Laboratorium Kimia Fisik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan untuk mengetahui potensi akumulasi tumbuhan mangrove terhadap logam berat Cd di Pantai

Lebih terperinci

industri farmasi dan makanan terutama untuk ekstrasi dan pemurnian pada

industri farmasi dan makanan terutama untuk ekstrasi dan pemurnian pada DariAsam Asetat dan Butanol BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENDIRIAN PABRIK Pada saat ini sudah cukup banyak pembangunan yang dilakukan. Diharapkan dengan terus digiatkannya pembangunan ini akan

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 1. Cara aman membawa alat gelas adalah dengan... SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4 Satu tangan Dua tangan Dua jari Lima jari Kunci Jawaban : B Alat-alat

Lebih terperinci

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.

BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Di sekitar kita terdapat bermacam-macam benda, antara

Lebih terperinci

Pengenalan Permainan Sains Bidang Kimia Bagi Anak Usia Sekolah Dasar sebagai Alternatif Pengganti Kegiatan Menonton TV di Sore Hari

Pengenalan Permainan Sains Bidang Kimia Bagi Anak Usia Sekolah Dasar sebagai Alternatif Pengganti Kegiatan Menonton TV di Sore Hari Pengenalan Permainan Sains Bidang Kimia Bagi Anak Usia Sekolah Dasar sebagai Alternatif Pengganti Kegiatan Menonton TV di Sore Hari Pendahuluan Oleh: Siti Marwati, M. Si Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA

Lebih terperinci

Sutomo, B

Sutomo, B Baking Soda dan Baking Powder, kedua bahan ini memiliki bentuk fisik berupa tepung berwarna putih dan memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai bahan pengembang. Cara kerjanya adalah ketika bahan ini bertemu

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TELUR ASIN DENGAN TEKNOLOGI PROSES PENYANGRAIAN DI KORONG BARI KANAGARIAN SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TELUR ASIN DENGAN TEKNOLOGI PROSES PENYANGRAIAN DI KORONG BARI KANAGARIAN SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN UPAYA PENINGKATAN KUALITAS TELUR ASIN DENGAN TEKNOLOGI PROSES PENYANGRAIAN DI KORONG BARI KANAGARIAN SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Sri Melia dan Indri Juliyarsi Fak. Peternakan Universitas Andalas

Lebih terperinci