BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. PROFIL PERUSAHAAN Sejarah Singkat CV. F & F Teknik Mandiri Berdirinya suatu perusahaan tidak terlepas dari maksud dan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan tersebut. Jika dilihat dari tujuan perusahaan, yaitu suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa agar dapat memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. CV. F & F Teknik Mandiri merupakan suatu perseroan komanditer yang bergerak di bidang perdagangan alat-alat berat, yang berkedudukan dan berkantor pusat di kota Medan, tepatnya di Perumahan Bumi Asri Blok C nomor 44, Kelurahan Cinta Damai, Kecamatan Medan Helvetia. Didirikan oleh Ir. Indarawan Nusa, selaku pimpinan perusahaan, pada tanggal 24 Februari 2006, dengan akte pendirian No.10 tahun 2006, di hadapan notaris Darmansyah Nasution, SH. Adapun maksud dan tujuan didirikannya perseroan ini, sekaligus yang menjadi latar belakang pendiriannya, adalah sebagai berikut : 1. Menjalankan usaha berdagang alat-alat berat atau supply sparepart, alat-alat teknik, aspal mixing plant, Stone crusher plant yang diantaranya seperti : belt conveyor, roller conveyor, wirescreen, chain sprocket, gear box, elektro motor, dan lain-lain yang berhubungan dengan usaha tersebut diatas. 2. Menjalankan usaha-usaha sebagai grosir, distributor, dan leveransir (supplier) terutama barang-barang atau perlengkapan teknikal, elektrikal, mekanikal, laboratorium dan lain sebagainya, termasuk sebagai komisioner dan perwakilan atau keagenan dari perusahaan atau badan hukum lain, baik dalam maupun luar negeri. 3. Menjalankan usaha-usaha sebagai pemborong bangunan-bangunan (gedung-gedung, perkantoran, dan pusat perbelanjaan), jalan-jalan, jembatan, saluran air (irigasi, roil,

2 dan drainage), pabrik kelapa sawit, playwood, pemasangan instalasi dan pemipaan pada umumnya (listrik, telepon, dan air bersih), pembersihan dan penyiapan lahan, proyek perumahan (developer dan real estate) serta pekerjaan-pekerjaan lainnya dalam bidang teknik yang meliputi civil engineering dan electrical engineering (general contractor), didalamnya termasuk pula usaha-usaha sebagai perancang dan perencana bangunan-bangunan (design dan consultant). 4. Menjalankan usaha-usaha pengangkutan (transportation) umum maupun barang. 5. Menjalankan usaha-usaha dibidang jasa penunjang telekomunikasi, terutama membuka dan mengelola warung telekomunikasi (wartel) serta lain-lainnya yang bertalian dengan itu. 6. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pembersihan dan perawatan alat-alat, perkakas-perkakas atau perlengkapan elektronika serta sarana dan prasarana industry (cleaning service dan maintenance) Selanjutnya menjalankan usaha-usaha lainnya yang bertalian dengan maksud dan tujuan tersebut diatas dalam arti kata seluas-luasnya, asal saja sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku serta kesusilaan yang baik. Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh CV. F & F Teknik Mandiri adalah 20 orang yang merupakan karyawan bulanan, yang terdiri dari 15 orang tenaga kerja pria dan 5 orang tenaga kerja wanita. Semua tenaga kerja yang ada ditempatkan di bagian-bagian yang telah ditentukan sesuai dengan keahlian dan keterampilannya serta pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing tenaga kerja. Sistem pemberian upah yang berlaku adalah diberikan secara bulanan. Selain upah tetap yang diberikan, kepada setiap karyawan juga diberikan tunjangantunjangan bagi peningkatan kesejahteraan, antara lain : 1. Tunjangan kesehatan 2. Tunjangan kemalangan 3. Tunjangan hari raya dan tahun baru 4. Tunjangan lembur 5. Bonus

3 Struktur Organisasi Perusahaan Pada umumnya, setiap perusahaan memiliki struktur organisasi. Bagi perusahaan besar maupun kecil, struktur organisasi memiliki peranan yang sangat penting, dimana struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan dari hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda dari suatu organisasi. Secara garis besar struktur organisasi menunjukkan susunan jabatan, siapa atasan yang memberikan perintah dan siapa yang bertanggung jawab kepada atasan dalam melaksanakan perintah tersebut. Struktur organisasi CV. F & F Teknik Mandiri disusun sebagai berikut : Direksi Manager Sekretaris Site Engineer Pemasaran Keuangan Supervisor Personalia Mecanical Sumber : CV. F & F TEKNIK MANDIRI 1. Direksi Bertugas melakukan koordinasi, mengawasi dan mengontrol setiap unit tugas yang ada dibawah pengawasannya. Membuat strategy planning bagi perusahaan sebagai long term dan short term planning. Mengangkat dan memberhentikan pegawai yang berada di pengawasannya.

4 2. Manajer Bertanggung jawab kepada direksi. Membuat transaksi penjualan atau kontrak kerja. Membuat ramalan terhadap hasil penjualan. Membuat strategi penjualan dan operasi. Membuat anggaran belanja perusahaan. Mengontrol dan mengkoordinasi kegiatan yang ada di perusahaan. 3. Site engineer Bertanggung jawab kepada manajer. Sebagai pemegang wewenang tertinggi terhadap stone coordinator. Menjalankan proyek perusahaan. Menganalisa, mengawasi, mengevaluasi, dan melaporkan seluruh kegiatan proses produksi. Menemukan solusi yang tepat untuk memperbaiki kegiatan proses produksi. Mengatur pekerjaan dan mengkoordinir anggota-anggota di lapangan. 4. Pemasaran Bagian yang melaksanakan dan menganalisa segala hal yang berhubungan dengan konsumen. Bagian yang merencanakan, melaksanakan, dan menganalisa promosi perusahaan. 5. Keuangan Bertanggung jawab kepada manajer. Membuat arus kas harian, bulanan, triwulan, dan tahunan. Membuat faktur, kwitansi, dan tanda terima. Membuat jurnal pembelian, penjualan, dan laporan keuangan.

5 6. Personalia Bertanggung jawab kepada manajer. Melakukan proses seleksi karyawan. Mengatur, merencanakan, dan melaksanakan sistem penggajian karyawan. Input data karyawan. Menghitung jumlah lembur. Menghitung tunjangan, pinjaman, potongan, dan bonus karyawan. 7. Supervisor mechanical Bertanggung jawab kepada site engineer. Membawahi langsung unit produksi. Bertanggung jawab kepada kerusakan-kerusakan atas bahan-bahan dan alat-alat selama proyek berjalan. B. PENGERTIAN ANGGARAN KAS Kas mempunyai kedudukan sentral dalam usaha menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi kelancaran usaha sehari-hari maupun bagi keperluan menunjang pelaksanaan keputusan-keputusan strategis berjangka panjang, seperti usaha penelitian dan pengembangan usaha, perluasan kapasitas dan sebagainya. Jumlah uang kas yang berlebihan maupun yang kurang, keduanya mempunyai akibat negatif bagi perusahaan. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya berbagai kewajiban, seperti hutang gaji, bunga bank, hutang dagang, dan sebagainya. Jelas hal ini akan menurunkan produktifitas kerja, serta merugikan nama baik perusahaan dimata para supplier. Sebaliknya kas yang berlebihan berarti menyerap dana modal kerja yang langka dan mahal,

6 sehingga menaikkan beban tetap perusahaan. Dengan demikian uang kas yang ada dalam perusahaan juga merupakan salah satu bentuk atau pilihan investasi seperti halnya piutang dan persediaan. Kas merupakan elemen aktiva lancar, tetapi jumlah dana rata-rata yang tersimpan didalamnya adalah dana jangka panjang. Oleh karena itu, cara pembelanjaannya perlu pertimbangan hal tersebut. Dari penjelasan tersebut, maka pengertian anggaran kas, menurut beberapa ahli ekonomi, adalah sebagai berikut : 1. Menurut Nafarin (2004:122), Anggaran Kas (Cash Budget) adalah merupakan skedul yang menyajikan perkiraan aliran kas masuk dan kas keluar suatu perusahaan selama periode tertentu pada waktu yang akan datang. Periode penyusunan anggaran kas ini dapat disusun untuk waktu tahunan, semester, triwulan, bulanan, bahkan harian. Namun pada umumnya perusahaan menggunakan anggaran kas bulanan yang disusun untuk jangka waktu tiga bulan, enam bulan, sampai satu tahun. Anggaran kas untuk jangka waktu yang lebih panjang digunakan untuk perencanaan yang bersifat umum dan menyeluruh, sedangkan anggaran kas dalam jangka waktu yang lebih pendek biasanya untuk pengendalian kas yang lebih riil dan spesifik. 2. Menurut Munandar (2001:311), Anggaran Kas adalah anggaran yang merencanakan lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Anggaran kas secara langsung berhubungan dengan rencana lainnya, seperti anggaran penjualan, anggaran piutang, anggaran biaya-biaya, dan anggaran pengeluaran modal. Namun anggaran-anggaran tersebut tidak secara otomatis langsung berpengaruh terhadap anggaran kas, karena anggaran kas ini menekankan arus kas masuk dan keluar pada saat tertentu. 3. Menurut Bambang Riyanto (1997:97), bahwa Anggaran Kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Anggaran kas menunjukkan rencana aliran kas masuk, kas keluar, dan posisi akhir pada setiap periode. Anggaran kas memiliki hubungan erat secara langsung dengan anggarananggaran lain, misalnya rencana pembelian, anggaran piutang, dan anggaran pengeluaran modal. 4. Menurut Parentahen Purba (2002:244), Anggaran Kas adalah suatu daftar dari bagian penerimaan, pengeluaran, kelebihan, dan bagian keuangan dari suatu kesatuan

7 usaha yang disusun dengan tujuan meramalkan kebutuhan keuangan perusahaan pada masa yang akan datang (firm s future financial needs). 5. Menurut Abdul Halim (1999:141), Anggaran Kas adalah suatu skedul aliran kas masuk dan aliran kas keluar pada suatu periode tertentu, dimana periode tersebut bias harian, bulanan, triwulanan, atau tahunan. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa fokus anggaran kas meliputi dua bagian, yaitu penerimaan kas yang direncanakan dan pengeluaran kas yang direncanakan. Merencanakan aliran uang kas masuk dan kas keluar akan memberikan saldo posisi awal dan saldo akhir kas yang direncanakan untuk suatu jangka waktu tertentu. Perencanaan aliran uang kas masuk dan kas keluar akan menunjukkan : 1. Kebutuhan untuk membiayai kekurangan kas masuk dan kas keluar yang mungkin terjadi, atau 2. Kebutuhan terhadap perencanaan investasi atas kelebihan uang pada penggunaan yang mendatangkan keuntungan. Menurut Abdul Halim (1999:141), terdapat beberapa ciri pada anggaran kas, ciri-ciri tersebut antara lain : 1. Memusatkan pada Penerimaan dan Pengeluaran Ramalan aliran kas tidak mempedulikan laba atau rugi, penjualan dan biayabiaya. Alat ini memusatkan pada penerimaan kas, tanpa mempedulikan kapan penjualan itu dilakukan. Jadi penjualan tunai, pengumpulan piutang sebagai hasil penjualan kredit akan terliput. Mengenai utang-utang perusahaan, hanya pembayaran kas saja yang diperhatikan, penciptaan utang tidak menyangkut aliran kas dan oleh karenanya diabaikan. 2. Biaya-biaya Non-Kas Ditiadakan Anggaran kas harus jelas, karena biaya-biaya non-kas, seperti penyusutan, tidak menyangkut pembayaran, maka tidak dipertimbangkan didalam ramalan kas. Tetapi pembelian mesin per kas diliputkan. 3. Usaha Bersama beberapa Departemen

8 Walaupun anggaran kas dipersiapkan dibawah pengarahan manajer keuangan, tetapi menunjukkan suatu usaha bersama beberapa departemen operasi didalam perusahaan. Perkiraan penjualan, pengumpulan piutang disiapkan oleh personalia departemen pemasaran. Biaya produksi diperhitungkan oleh pimpinan departemen produksi dan akuntan. Departemen-departemen yang lain sedikit banyak terlibat bahwa mereka bertanggung jawab atas penerimaan dan pengeluaran kas masingmasing departemen. Didalam menyiapkan anggaran kas diperlukan tiga informasi, yaitu saldo awal, besarnya saldo kas yang diharapkan akan diterima, serta besarnya pembayaran yang diharapkan. Adapun untuk menyiapkan anggaran kas secara terperinci dijelaskan oleh Garbutt (1997:27), antara lain sebagai berikut : 1. Saldo Awal Kas Segala jenis kas harus diperhitungkan apabila jumlahnya material (besar). Angka-angka yang tidak material harus diabaikan. Bagi perusahaan kecil, nilai yang tidak material mungkin besarnya Rp ,- yang sering terdapat didalam register kas. Bagi perusahan-perusahaan besar yang urusan sehari-harinya mungkin puluhan juta, maka nilai Rp ,- dapat dianggap tidak material. Pada dasarnya penentuan material tidaknya suatu nilai bergantung pada skala pengeluarannya. 2. Penerimaan yang Diharapkan Penerimaan perusahaan yang utama adalah dari penjualan, baik penjualan tunai maupun penjualan kredit. Penjualan kredit menimbulkan pembayaran oleh kreditur. Kegiatan penjualan biasanya mendominasi penerimaan dalam daur modal kerja. Selain itu, ada pula penerimaan-penerimaan dari aktiva jangka panjang yang dijual ataupun dari penambahan modal, akan tetapi sifatnya tidak rutin. 3. Pembayaran yang Diharapkan Pembayaran untuk jangka pendek biasanya didominasi oleh dua pos, yaitu pembayaran untuk bahan baku dan perlengkapan (supplies) serta pembayaran untuk

9 gaji dan upah. Meskipun masing-masing perusahaan berbeda-beda. Kedua jenis pembayaran ini biasanya mencapai 70% - 80% dari anggaran biaya. Untuk alasan inilah maka kedua pos ini harus diperhatikan dengan seksama pada saat menyiapkan anggaran. Biaya-biaya lainnya juga perlu diperhatikan meskipun masih memungkinkan untuk ditaksir secara global. Akan tetapi, bisa jadi biaya-biaya ini menimbulkan keterkejutan, misalnya pada waktu pembayaran asuransi jatuh tempo, pembayaran pajak, dan lain-lain. Selain itu, biaya-biaya dapat ditimbulkan dalam jangka panjang, misalnya pembayaran dividen, bunga pinjaman, pembelian aktiva tetap, ataupun pembayaran hutang jangka panjang. Pembayaran ini juga sifatnya tidak rutin. 4. Kebutuhan Jangka Pendek dan Jangka Panjang Baik dalam hal penerimaan maupun pembayaran, dalam mengestimasi biasanya seseorang cenderung lebih memfokuskan pada kebutuhan sekarang, atau kebutuhan akan modal kerja. Alasannya sudah jelas, yaitu bersifat rutin atau harian untuk kegiatan operasional perusahaan. Kebutuhan jangka panjang timbul dari kebutuhan yang lebih spesifik, sehingga kadang-kadang diutamakan. Beberapa kebutuhan ini dapat diprediksikan sebelumnya, seperti untuk membayar hutang jangka panjang, sedangkan lainnya mungkin tergantung pada tersedianya kas, seperti investasi dalam aktiva tetap. Meskipun bukan merupakan keharusan, sebaiknya perlu ada keluwesan (fleksibilitas) dalam perencanaan kas jangka panjang. Apabila perencanaan kas jangka panjang dilakukan dengan tidak benar, maka jumlah investasi yang besar ini memberikan kontribusi yang menonjol didalam krisis kas. 5. Saldo Akhir Kas Dari ketiga informasi disebutkan sebelumnya, yaitu saldo awal kas, besarnya kas yang diharapkan akan diterima dan dibayar, anggaran kas menunjukkan selisihnya saldo akhir. Karena angka ini hanya merupakan anggaran atau ramalan. Berdasarkan beberapa asumsi, maka saldo kas ini dapat ditaksir apakah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Apabila sudah mencukupi maka kita dapat mulai memperhitungkan apakah saldo tersebut terlalu tinggi atau tidak. Dalam hal yang

10 demikian, maka surplus tersebut harus direncanakan untuk digunakan pada tempattempat yang menguntungkan. Sebaliknya, apabila saldo tersebut terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan, maka harus diambil tindakan guna menjamin bahwa akan tersedia dana pada saat diperlukan. Saldo akhir sebenarnya juga merupakan titik awal untuk anggaran kas periode berikutnya. Apa yang tersisa pada akhir periode merupakan saldo awal untuk periode berikutnya, dan seterusnya. Saldo akhir juga digunakan untuk tindakan manajerial dalam menangani kemungkinan posisi yang paling menguntungkan. Tujuan dari ramalan adalah untuk memberitahukan sesuatu sebelum peristiwa yang sebenarnya terjadi, untuk merencanakan sesuatu yang lebih baik sebelum terjadinya suatu hal yang mungkin terlambat untuk diperbaiki. 6. Data Pokok Lembaran Data Pada tahap awal didalam menyiapkan anggaran kas, perlu disiapkan lembaran data. Pada awalnya hal ini memerlukan suatu tindakan yang meskipun agak merepotkan, tetapi dapat mempermudah penyusunan anggarannya. Salah satu sebab sulitnya pekerjaan ini adalah karena memaksa untuk memikirkan bisnis kita dengan cara yang baru. Akan tetapi bukankah ini berarti juga suatu keuntungan penganggaran kas karena memberikan informasi mengenai bagaimana bisnis tersebut berlangsung. Lembaran data berisi tiga bagian yang akan diisi, yaitu : (1) saldo awal kas; (2) penerimaan kas; (3) pembayaran kas. Informasi pada masing-masing bagian dicatat dalam empat kolom yang tersedia, yaitu : a. Pos-pos (items). Disini diurutkan masing-masing pos yang akan dianggarkan sesuai dengan bagian masing-masing. b. Nilai (Rp). Pada kolom ini dicatat besarnya uang yang dianggarkan dikurangi dengan diskon dan rabat. Angka ini tidak boleh merupakan angka rata-rata (kecuali yang nilainya kecil). Apabila anggaran tersebut untuk tiga bulan dan pada suatu bulan tertentu dibayar Rp ,- maka angka tersebut harus ditunjukkan untuk periode berapa. c. Waktu masing-masing pos. dalam kolom ini disebutkan tanggal atau estimasi waktu setiap penerimaan dan pembayaran. Pembayaran atau

11 penerimaan dapat ditulis sebagaimana adanya, misalnya gaji bulanan. Apabila satu kali pembayaran tertentu akan dilakukan, maka tanggal atau waktunya harus ditunjukkan secara khusus. d. Kondisi dan Fleksibilitasnya. Kadang-kadang penerimaan dapat dipercepat, atau pembayaran dapat diperlambat atau ditunda tanpa menimbulkan banyak kesulitan. Dalam hal lain tidak demikian, misalnya menunda pembayaran kepada pemasok dapat berarti kehilangan diskon. Informasi semacam inilah yang harus dicatat kedalam kolom ini. 7. Lembaran Data Sebagai Catatan Lembaran data harus menunjukkan judul, tanggal pembuatan, periode cakupan, dan oleh siapa disiapkan. Lembaran data adalah titik awal untuk menyiapkan anggaran kas, dan harus diarsipkan bersama-sama dengan anggarannya. Lembaran data ini akan sangat membantu pada waktu periode berikutnya, dimana anggaran harus disiapkan. 8. Kertas Kerja Apabila anggaran kas tersebut memerlukan perhitungan, maka kertas kerja perlu disiapkan guna mencatat perhitungan tersebut sebagai bukti pendukung dan perincian atas perhitungan yang dilakukan. Meskipun tidak ada format yang standar, disarankan kertas kerja ini mencakup : a. Lembaran data dan anggaran yang diacu. b. Bagian-bagian dalam anggaran, yang diurutkan sedemikian rupa sehingga lembaran data dan anggarannya dapat diacu. Menyiapkan kertas kerja adalah sangat berguna untuk mengingatkan mengapa suatu angka dapat muncul didalam anggaran. Hal ini disebabkan karena angka-angka tersebut akan sangat mudah dilupakan.

12 C. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN ANGGARAN KAS Penyusunan anggaran kas akan memberikan gambaran tentang sumber-sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, saat terjadinya kelebihan atau kekurangan kas, dan saat pembayaran-pembayaran pinjaman dan atau bunga pinjamannya. Untuk penyusunan anggaran kas menurut Martono dan Harjito (2002:123), dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain adalah sebagai berikut : 1. Menyusun rencana penerimaan dan pengeluaran dari operasi perusahaan (transaksi operasi). Rencana penerimaan dapat berasal dari penjualan tunai, penerimaan piutang jika penjualan dilakukan dengan kredit, pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain yang memungkinkan diperoleh perusahaan CV. F & F Teknik Mandiri. Sedangkan rencana pengeluaran meliputi pembelian tunai, pembayaran hutang, pembayaran gaji, dan pembayaran lainnya. Dengan rencana penerimaan dan pengeluaran ini, dapat diketahui pula adanya defisit atau surplus yang terjadi di perusahaan. 2. Menyusun rencana transaksi finansial, yaitu transaksi yang berhubungan dengan rencana kebutuhan dana yang diperoleh dari pinjaman untuk menutupi defisit yang terjadi serta rencana pembayaran-pembayaran pinjaman tersebut beserta bunganya. 3. Menyusun anggaran kas finansial, yaitu meliputi transaksi operasi dan transaksi finansial. Disini terlihat anggaran kas secara keseluruhan dari rencana penerimaan dan pengeluaran kas. Menurut Adisaputro (2002:98), ada dua pendekatan yang diperlukan dalam menyusun anggaran kas yang diperlukan, antara lain : a. Anggaran kas jangka pendek yang merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari, jangka waktunya disesuaikan tidak lebih dari satu tahun. Anggaran kas seperti ini terutama berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi kas keluar secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi keuangan perusahaan. b. Anggaran kas jangka panjang meliputi waktu 5 10 tahun. Kegunaannya yang terutama adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari

13 sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran. Sektor penerimaan kas pada umumnya berasal dari : a. Penjualan tunai. b. Penagihan piutang. c. Pendapatan lain-lain, seperti bunga. d. Menjual aktiva tetap yang tidak terpakai lagi. e. Penambahan modal sendiri oleh perusahaan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan kas menurut Munandar (2001:312), antara lain : 1. Anggaran penjualan, khususnya rencana tentang jenis dan jumlah barang yang akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin besar jumlah penjualan, maka akan cenderung semakin besar pula transaksi penjualan secara tunai yang akan dilakukan, sehingga akan memperbesar penerimaan kas. Sebaliknya semakin kecil jumlah penjualan akan cenderung semakin kecil pula transaksi penjualan secara tunai yang akan dilakukan, sehingga akan memperkecil penerimaan kas. 2. Keadaan persaingan di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memaksa perusahaan untuk lebih banyak melakukan transaksi-transaksi penjualan secara kredit, sehingga memperkecil transaksi penjualan secara tunai. Akibatnya akan memperkecil pula penerimaan kas. Sebaliknya persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperkecil transaksi-transaksi penjualan secara kredit, sehingga memperbesar transaksi penjualan secara tunai. Akibatnya akan memperbesar penerimaan kas.

14 3. Posisi perusahaan dalam persaingan. Bilamana posisi perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat memaksakan penjualan secara tunai, sehingga akan memperbesar angka penerimaan kas, sebaliknya posisi perusahaan yang lemah dalam persaingan kurang memungkinkan untuk memaksakan penjualan secara tunai, sehingga akan memperkecil penerimaan kas. 4. Syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan. Bilamana potongan penjualan (diskon) yang ditawarkan perusahaan cukup menarik para calon pembeli, maka akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian-pembelian secara tunai, sehingga akan memperbesar penerimaan kas, sebaliknya, bilamana potongan penjualan (diskon) yang ditawarkan perusahaan kurang menarik para calon pembeli, maka akan memperkecil penerimaan kas. 5. Kebijakan CV. F & F Teknik Mandiri dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang lebih aktif akan mempercepat penerimaan kas, sedangkan penagihan piutang yang kurang aktif akan memperlambat penerimaan kas. 6. Budget perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan (penjualan) aktiva tetap. Bilamana selama periode yang akan datang perusahaan merencanakan atau melakukan penjualan aktiva tetap, maka akan memperbesar penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, bilamana selama periode yang akan datang perusahaan tidak merencanakan akan melakukan penjualan aktiva tetap, maka akan memperkecil penerimaan kas. 7. Rencana-rencana yang lain tentang penerimaan kas (non-operating), misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden, dan sebagainya. Langkah dalam menyusun anggaran kas bergantung pada pendekatan penyusunan anggaran kas yang digunakan. Dalam hal ini, pendekatan penyusunan anggaran kas ada dua, dengan demikian langkah penyusunan kas juga ada dua, yaitu sebagai berikut : 1. Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan, anggaran biaya/beban, dan anggaran tambahan produk modal. Disebut anggaran kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas terlebih dahulu ditaksir sumber kas

15 masuk, kemudian ditaksir belanja kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Penyusunan anggaran kas dengan menggunakan pendekatan kas masuk dan kas keluar ini dapat dilakukan dengan empat langkah, yaitu : 1. Penyusunan dimulai dari menyusun anggaran kas masuk (penerimaan), dimana bersumber dari kas masuk kegiatan operasi, kas masuk kegiatan pendanaan, dan kas masuk kegiatan investasi. 2. Menyusun anggaran kas keluar (pengeluaran). Juga bersumber dari kas keluar kegiatan operasi, kas keluar kegiatan pendanaan, dan kas keluar kegiatan investasi. 3. Mengurangkan arus kas masuk dengan arus kas keluar. Bila arus kas masuk lebih besar daripada arus kas keluar, maka terjadi kelebihan (surplus) kas. Sebaliknya jika arus kas masuk lebih kecil dari arus kas keluar berarti terjadi kekurangan (defisit) kas. Bila kekurangan kas tersebut lebih besar dari saldo kas awal dan/atau dibawah saldo minimal maka kekurangan kas tersebut harus segera ditutup, misalnya dengan menambah pinjaman (utang). 4. Menghitung saldo kas akhir, dengan cara saldo kas awal ditambahkan dengan kelebihan kas atau saldo kas awal dikurangi dengan kekurangan kas, ditambah dengan tambahan pinjaman, dikurangi dengan angsuran (pembayaran) pinjaman dan bunga. 2. Pendekatan Akunting Keuangan Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening perubahan rekening bukan kas, seperti: beban/biaya terutang, beban/biaya dibayar dimuka, depresisasi / penyusutan / penghapusan / amortisasi. Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit perinciannya tentang arus kas masuk dan keluar. Dikatakan pendekatan akunting keuangan karena cara penyusunan anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan. Dan oleh karena itu pula, metode ini disebut metode tidak langsung.

16 Penyusunan dalam pendekatan ini dilakukan dengan cara menganalisis perubahan yang terjadi dalam anggaran neraca dan anggaran laba rugi yang diperbandingkan antara dua periode serta informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan atau transaksi yang tidak memengaruhi kas, yaitu : beban penyusutan, dividen dalam bentuk saham, dan asset dinilai kembali. Untuk selanjutnya, penulis akan melakukan langkah penyusunan dengan menggunakan Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar. Berikut adalah data-data yang diperoleh penulis dari CV.F & F Teknik Mandiri tentang anggaran kas masuk (penerimaan), yaitu sebagai berikut : CV. F & F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN PENJUALAN TAHUN 2009 (dalam rupiah) Tabel.1 Periode Penjualan tunai Penjualan kredit Total Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jumlah CV. F & F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN PENERIMAAN PIUTANG TAHUN 2009 (dalam rupiah) Tabel.2 Periode 70 % dari 30 % dari Total

17 Penjualan kredit Penjualan kredit periode sebelumnya Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV CV. F & F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN PENERIMAAN KAS TAHUN 2009 (dalam ribuan rupiah) Tabel.3 Keterangan Triwulan Triwulan Triwulan Triwulan (I) (II) (III) (IV) Jumlah Penjualan tunai Penerimaan piutang Penerimaan lain-lain Total penerimaan Sektor pengeluaran kas pada umumnya berupa pengeluaran untuk pembayaran biayabiaya, baik biaya utama (operating), maupun biaya bukan utama (non-operating). Biaya yang dikeluarkan CV. F & F TEKNIK MANDIRI antara lain : a. Pembelian tunai b. Pengeluaran biaya-biaya pengeluaran c. Pembayaran komisi penjualan d. Pembayaran gaji karyawan

18 e. Pembayaran biaya umum dan administrasi f. Pembayaran-pembayaran lainnya (non-operating), misalnya pembayaran bunga, sewa gedung, dan lain-lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran kas menurut Munandar (2001:312), antara lain : 1. Pembelian barang. Rencana tentang pembelian barang berhubungan dengan jenis, jumlah, dan kualitasnya. Semakin besar jumlah barang yang akan dibeli, maka akan cenderung semakin besar pula transaksi pembelian secara tunai yang akan dilakukan sehingga akan memperbesar pengeluaran kas. Sebaliknya semakin kecil jumlah pembelian maka akan cenderung semakin kecilpula transaksi pembelian secara tunai yang akan dilakukan, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas. 2. Keadaan persaingan para supplier barang di pasar. Persaingan yang lebih keras akan memaksa para supplier akan melakukan transaksi-transaksi penjualan secara kredit, sehingga memperkecil transaksi pembelian barang oleh perusahaan, akibatnya akan memperkecil pengeluaran kas. Sebaliknya persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan supplier memperkecil transaksi-transaksi penjualan secara kredit, sehingga memperbesar transaksi pembelian tunai barang oleh perusahaan, akibatnya akan memperbesar pengeluaran kas. 3. Posisi perusahaan terhadap pihak supplier barang. Bilamana posisi perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat memaksakan pembelian barang secara kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas. Sebaliknya posisi perusahaan yang lemah, kurang memungkinkan untuk memaksa pembelian secara kredit, sehingga lebih banyak dilakukan transaksi pembelian barang secara tunai, akibatnya akan memperbesar pengeluaran kas. 4. Syarat pembayaran yang ditawarkan oleh supplier. Bilamana potongan pembelian (diskon) yang ditawarkan supplier menarik perhatian perusahaan, maka akan mendorong perusahaan untuk melakukan pembelian-pembelian secara tunai, sehingga akan memperbesar pengeluaran kas. Sebaliknya bilamana potongan pembelian (diskon) yang ditawarkan supplier kurang menarik bagi perusahaan, maka akan

19 mendorong perusahaan untuk melakukan pembelian secara kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas. 5. Pembayaran gaji karyawan. Semakin besar upah (gaji) karyawan yang akan dibayarkan, maka akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan. Sebaliknya semakin kecil jumlah gaji karyawan akan semakin kecil pula pengeluaran kas yang akan dilakukan perusahaan. 6. Biaya umum dan administrasi. Semakin besar biaya umum dan administrasi yang akan dibayarkan, maka akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan. Sebaliknya semakin kecil biaya umum dan administrasi, maka akan semakin kecil pula pengeluaran kas yang akan dilakukan. 7. Penambahan aktiva tetap. Bilamana selama periode yang akan datang perusahaan merencanakan akan melakukan penambahan aktiva tetap, maka akan memperbesar pengeluaran kas. Sedangkan sebaliknya bilamana selama periode yang akan datang perusahaan tidak merencanakan akan melakukan penambahan aktiva tetap, maka akan memperkecil pengeluaran kas. 8. Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan lainnya (seperti biaya bunga, biaya sewa, dan lain-lain). Berikut ini adalah rencana pengeluaran kas CV. F & F TEKNIK MANDIRI pada tahun 2009, adalah sebagai berikut : CV. F & F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN PENGELUARAN KAS TAHUN 2009 (dalam rupiah) Tabel.4 Jenis pengeluaran Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Pembelian barang Biaya operasional Komisi penjualan

20 Biaya umum administrasi Biaya gaji karyawan Biaya lain-lain Jumlah

21 CV. F & F TEKNIK MANDIRI ANGGARAN KAS FINAL TAHUN 2009 (dalam rupiah) Tabel.5 Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Saldo kas awal Rencana Penerimaan Penjualan tunai Penerimaan piutang Penerimaan lain-lain Total Penerimaan Rencana Pengeluaran Pembelian barang Biaya operasional Biaya komisi penjualan Biaya gaji karyawan Biaya umum dan administrasi Biaya lain-lain Total Pengeluaran

22 CV. F & F TEKNIK MANDIRI LAPORAN PENYIMPANGAN ANGGARAN KAS TAHUN 2009 (dalam rupiah) Tabel.6 Keterangan Anggaran (estimasi) Realisasi (aktual) Penyimpangan PENERIMAAN Penjualan tunai Pendapatan piutang Pendapatan lain-lain Total penerimaan PENGELUARAN Pembelian barang ( ) Biaya operasional Biaya komisi penjualan Biaya gaji karyawan Biaya umum adm ( ) Biaya lain-lain ( ) Total pengeluaran ( ) D. MANFAAT PENYUSUNAN ANGGARAN KAS Menurut Munandar (2001:312), secara umum, semua anggaran termasuk anggaran kas mempunyai tiga kegunaan pokok, yaitu : 1. Sebagai pedoman kerja 2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja, dan 3. Sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya perusahaan. Secara khusus, anggaran kas berguna sebagai dasar untuk penyusunan Anggaran Induk Neraca (Master Balance Sheet Budget).

23 Sedangkan menurut Nafarin (2000:49), dengan adanya perencanaan dan pengendalian kas, maka penyusunan anggaran kas secara terperinci akan bermanfaat untuk : 1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu dengan membandingkan uang kas masuk dan uang kas keluar, sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi dengan pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama. 2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit maupun surplus. Defisit terjadi bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah saldo kas akhir periode mengalami peningkatan. 3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek atau jangka panjang. Dengan terjadinya defisit, kas perusahaan perlu mencari dana tambahan dari sumber yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya, dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling menguntungkan. 4. Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan membelanjakan modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume penjualan. 5. Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan suatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan. 6. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian, uraian dalam arus kas masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang menjadi penyebabnya.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang

BAB II BAHAN RUJUKAN. Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Anggaran Berikut ini beberapa pengertian tentang anggaran atau Budget yang dikemukakan oleh beberapa ahli ekonomi menurut M. Munandar (2001 : 1) mengemukakan pengertian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 31 BAB III LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PRAKTIK PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN KAS DAN PERENCANAAN ARUS KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH 3.1 Landasan Teori 3.1.1 Anggaran Kas 3.1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran adalah merupakan suatu alat di dalam proses perencanaan dan pengendalian operasional keuangan dalam suatu perusahaan baik yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Istilah anggaran sudah lama dikenal dalam dunia usaha, tetapi rumusan dari suatu anggaran akan sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN

MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN MODUL PRAKTIKUM PERANGGARAN PERUSAHAAN Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. 2. 3. Laboratorium Manajemen Lanjut Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya

Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Pertemuan 13 Penyusunan Anggaran Kas Disarikan dari Yusnita, Wenny dan sumber2 relevan lainnya Beberapa istilah anggaran kas Anggaran Kas disebut juga sebagai: o Anggaran Perubahan Kas o Anggaran Penggunaaan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS

Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS Penganggaran Perusahaan 113 BAB 7 ANGGARAN KAS A. Anggaran Kas Kas merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelancaran aktivitas perusahaan. Jumlah kas yang ada kurang atau lebih dapat berakibat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana otonomi daerah dalam bidang kesehatan dan dipimpin langsung

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana otonomi daerah dalam bidang kesehatan dan dipimpin langsung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas Kesehatan adalah suatu instansi pemerintah dalam unsur pelaksana otonomi daerah dalam bidang kesehatan dan dipimpin langsung oleh seorang Kepala Dinas dan berkedudukan

Lebih terperinci

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek

Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 73 Bab 5 Manajemen Kas dan Surat Berharga Jangka Pendek Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang motif memegang kas, aliran kas dalam perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. operasional, manajemen sumber daya manusia dan manajemen keuangan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Kata manajemen memiliki pengertian yang sangat luas, ilmu manajemen ini memiliki beberapa cabang antara lain manajemen pemasaran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian terdahulu, dengan skripsi yang disusun oleh Sari (2007) pada PG Kebon Agung Malang. Kesimpulan yang didapat dari penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kaitannya dengan operasional perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan dagang, jasa, maupun industri mempunyai dana dan membutuhkan modal kerja, karena itulah masalah modal kerja sangat erat kaitannya

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS

ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS ANALISIS LAPORAN ALIRAN KAS Laporan Aliran Kas adalah Laporan sumber dan penggunaan sesuai dengan keperluan pelaporan keuangan tahunan, yang melaporkan aliran kas masuk dan keluar suatu perusahaan selama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

Safety cash balance (persediaan kas minimal)

Safety cash balance (persediaan kas minimal) Manajemen kas kas Kas merupakan unsur modal kerja yang paling likuid atau lancar Kas merupakan aktiva yang tidak memberikan penghasilan (non earning asset) Kas diperlukan untuk : membiayai operasi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran perusahaan merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan

Lebih terperinci

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN

Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN Materi ke-2 ENTITAS BISNIS DAN LAPORAN KEUANGAN I. FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN & ANALYSIS KEUANGAN I. PENGERTIAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN DALAM PERUSAHAAN Manajemen keuangan dalam banyak hal berkaitan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu. Agar tujuan perusahaan tercapai maka dibutuhkan pengelolaan sumber daya yang dimiliki, pihak manajemen

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas MATERI K.D 1.5 Kompetensi Dasar : 1.5 Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Kegiatan akhir dari proses akuntansi perusahaan dagang di antaranya adalah membuat laporan keuangan. Secara umum komponen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang terdiri atas neraca,

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat diperlukan dalam menjalankan kegiatan usaha. Setiap perusahaan tentunya membutuhkan modal kerja dalam melakukan kegiatan operasional

Lebih terperinci

Anggaran Kas. Cash Budget

Anggaran Kas. Cash Budget Cash Budget Anggaran Kas A. Pengertian Anggaran Kas Sebelum menyusun cash budget maka terlebih dahulu diketahui pengertian dari cash budget.berikut beberapa pendapat tentang pengertian cash budget. Bambang

Lebih terperinci

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes

Motif Penahanan Kas John Maynard Keynes MANAJEMEN KAS Pengertian Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan finansial,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis-jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Secara Umum dapat dikatakan bahwa laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana yang diperoleh dari pemilik perusahaan maupun dari hutang. Dana yang diterima perusahaan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account)

Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Membuat Bagan Akun (Chart Of Account) Persyaratan bagan akun standar perusahaan adalah salah satu faktor paling penting dalam keputusan proses seleksi software. Persyaratan bagan akun buku besar harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan berikut : Pengertian peranan (role) menurut Komaruddin (1994; 768) adalah sebagai 1. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh seseorang dalam manajemen.

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta VIII. Anggaran Kas 1. Pendahuluan Kas merupakan aktiva lancar yang paling likuid dan sangat mempengaruhi jalannya kegiatan usaha. Jika perusahaan kekurangan kas maka perusahaan akan kesulitan untuk membayar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29

BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN. PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 BAB III OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN III.1. Objek Penelitian III.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT UG didirikan dengan akta notaris Abdul Latief, SH, No.104 tertanggal 29 Oktober 1971 di Jakarta,

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan suatu perusahaan mengenai posisi keuangan apakah keuangan

Lebih terperinci

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas

BAB MANAJEMEN KAS A. Kas dan Aliran Kas BAB V MANAJEMEN KAS Suatu perusahaan terbilang sukses karena bisa memetik keuntungan atau laba, jumlah asetnya pun besar. Akan tetapi, tatkala perusahaan mulai kesulitan untuk membayar tagihan dan memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Denta Umar Aminudin (2007) dengan judul penelitian Analisis Optimalisasi Penggunaan Modal Kerja pada Perusahaan Shuttlecock

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan PT. Cipta Graha Sejahtera adalah perusahaan nasional yang dibangun pada tahun 1987 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi. Berperan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas. kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu bank untuk periode waktu 7 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian dan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas Pengertian anggaran yang dikemukakan para ahli pada dasarnya sama yaitu merupakan suatu rencana yang menyatakan

Lebih terperinci

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET

Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Subject: Manajemen Keuangan Bisnis I Disusun oleh: Nila Firdausi Nuzula Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya CASH BUDGET Berikut ini adalah beberapa kebijakan PT Jaya terkait penyusunan budget

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan laporan pertanggungjawaban suatu perusahaan pada satu periode tertentu mengenai kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

MANAJEMEN KAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN

MANAJEMEN KAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN MANAJEMEN KAS PADA LEMBAGA PENDIDIKAN Erwin *) Abstrak Cash management as a fundamental function within a company. Similarly, in an educational institution, cash management is not as important as academic

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk membayar gaji pegawai, di mana uang atau dana yang telah

Lebih terperinci

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM

MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN KAS DAN SURAT BERHARGA JANGKA PENDEK ANDRI HELMI M, SE., MM Pengertian Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat

Lebih terperinci

ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG. Dosen Pengampu : Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si. Disusun Oleh:

ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG. Dosen Pengampu : Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si. Disusun Oleh: ANGGARAN PERUSAHAAN DAGANG Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran Dosen Pengampu : Drs. Sukardi Ikhsan, M.Si. Disusun Oleh: 1. Niken Asyifaekasiwi 7211413156 2. Revinda Aryandika Utari 7211413157

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Menurut Soekanto (2000;268) peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status) apakah seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibankewajibannya masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial dengan menawarkan promosi yang tepat

Lebih terperinci

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI. Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Bagian Isi Modul Modul menjelaskan arus biaya dalam perusahaan manufaktur,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi Resimen IndukV/Brawijaya Malang tahun Tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tinjauan Penelitian Terdahulu Dikutip dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ulfa (2011) dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Dana pada Primer

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

ANGGARAN KOMPREHENSIF

ANGGARAN KOMPREHENSIF ANGGARAN KOMPREHENSIF Muniya Alteza Konsep Komprehensif Pengertian: yang disusun secara lengkap sebagai alat bantu manajemen dalam mengembangkan perencanaan terpadu di seluruh kegiatan perusahaan. Persyaratan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami pengertian modal asing Mengetahui penggolongan modal asing Memahami pengertian

Lebih terperinci

Oleh. Erfin Winda Sari

Oleh. Erfin Winda Sari MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN KAS Oleh Erfin Winda Sari 130803104022 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER 2015-2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah, karena atas Rahmat dan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian Bank berdasarkan pasal 1 UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan meningkatkan daya saing antar perusahaan. Perusahaan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Rentabilitas 2.1.1.1 Pengertian Rentabilitas Tingkat rentabilitas atau profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa

BAB IV. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk. modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Hal ini berarti bahwa BAB IV ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT GUDANG GARAM Tbk IV.1 Analisis Laporan Arus Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN IV.1 Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT Aman Investama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resesi ekonomi yang melanda negara-negara di Asia, khususnya Indonesia telah menyebabkan banyak perusahaan yang sulit untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan menurut Sutrisno (2007:3) adalah semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul Analisis Optimalisasi Modal Kerja pada CV. Dharma Utama Batu. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS

ANALISIS DANA DAN ARUS KAS MANAJEMEN KEUANGAN II[TYPE THE COMPANY NAME] ANALISIS DANA DAN ARUS KAS Rowland Bismark Fernando Pasaribu UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN 02 EMAIL: rowland dot pasaribu at gmail dot com ANALISIS DANA DAN

Lebih terperinci

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham) AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan Bank 2.b, 4 7.079.491 4.389.630 Investasi Jangka Pendek 2.d, 5 6.150 6.150 Piutang Usaha 2.b,

Lebih terperinci

Kas merupakan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi perusahaan.

Kas merupakan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi perusahaan. Prakiraan dan Perencanaan Keuangan Arus Kas Dalam Perusahaan Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Perencanaan Keuangan Perencanaan Keuangan dan Perencanaan Strategis Arus Kas Dalam Perusahaan Kas merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kas 1. Pengertian Kas Menurut Martono dan Harjito (2002 : 116) Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (paling likuid) dan paling mudah

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pendirian perusahaan nomor 11 tanggal 21 Februari 2003 dihadapan notaris BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Harapan Indah Sentosa berdiri pada tahun 2003 beralamat di Jalan Tegal Sari Komplek Villa Mas Permai Blok A No. 15 Pekanbaru berdasarkan

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN (3 SKS)

MANAJEMEN KEUANGAN (3 SKS) MANAJEMEN KEUANGAN (3 SKS) DESKRIPSI Menyajikan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan perusahaan/organisasi terutama dalam raising of fund maupun allocation of fund. TUJUAN PEMBELAJARAN Peserta didik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304) BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Rentabilitas yaitu: Pengertian rentabilitas menurut Sofyan Syafri Harahap (2007: 304) Rasio Rentabilitas atau disebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan. 1) Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoretis 1. Sumber Daya Perusahaan a. Pengertian Sumber Daya Perusahaan Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya (Amirullah,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Garindo Mira Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor Mekanikal dan Elektrikal. Perusahaan ini didirikan dalam bentuk

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus kas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Laporan Arus Kas Laporan arus kas yang disajikan sangat berguna bagi para pemakai laporan keuangan yaitu sebagai dasar untuk menilai kemampuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2)

LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) LAPORAN KEUANGAN (Materi 2) Laporan keuangan terdiri dari dua laporan utama dan beberapa laporan yang sifatnya sebagai pelengkap. Laporan utama tersebut adalah : 1. Laporan Perhitungan Rugi-Laba 2. Neraca

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS

BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS BAB III ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS 1. Sifat Laporan Sumber Dan Penggunan Kas Sifat laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan menunjukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh individu maupun suatu lembaga selalu memerlukan dana. Perusahaan yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang

Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Laporan Rugi Laba Laporan Rugi Laba Perusahaan Dagang Neraca Neraca Perusahaan Dagang Laporan Perubahan Modal Contoh: Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi dan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi dan ilmu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan mempunyai peranan yang sangat besar sebagai sarana pendukung pembangunan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Karakteristik Anggaran Anggaran atau yang lebih sering disebut budget didefinisikan oleh para ahli dengan definisi yang beraneka ragam. Hal ini dikarenakan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan suatu bangsa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan suatu bangsa dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seperti yang telah kita ketahui bahwa kemajuan suatu bangsa dalam bidang ekonomi tergantung kepada tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh negara tersebut

Lebih terperinci

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY

ASSETS = LIABILITIES + EQUITY PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION ) Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi Setiap perusahaan pasti memiliki harta (aktiva/asset), yang terdiri dari harta bergerak dan tidak bergerak, harta berwujud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Wicaksono (2013) yaitu studi kasus pada Koperasi Unit Desa Sumber Makmur Ngantang. Adapun hasil penelitian yang

Lebih terperinci