BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUTAKA A. Interaksi iswa dalam Proses Belajar Mengajar Interaksi adalah suatu pertukaran ide secara verbal atau timbal balik lainnya antara orang perseorangan, perseorangan dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok untuk saling mempengaruhi dalam proses belajar mengajar (urakhmad, 2003). Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara siswa dengan guru dalam kegiatan pendidikan (Arifin, 2003). Interaksi dalam proses belajar mengajar tidak hanya menyatakan hubungan guru dengan siswa atau siswa dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi edukatif merupakan proses interaksi yang disengaja, sadar akan tujuan untuk mengantarkan siswa ke arah kedewasaanya (urakhmad, 2003). Interaksi dalam proses belajar mengajar melibatkan metode kerja kelompok. Metode ini bertujuan agar siswa dapat bekerjasama membahas dan memecahkan masalah. Agar terjadi interaksi belajar mengajar yang baik, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi, yaitu dasar-dasar interaksi belajar mengajar yang terdiri dari: 1. Interaksi bersifat edukatif. 2. Dalam interaksi terjadi perubahan tingkah laku pada siswa sebagai hasil belajar mengajar. 3. Peranan dan kedudukan yang tepat dalam proses interaksi belajar mengajar. 4. Interaksi sebagai proses belajar mengajar. 9

2 10 5. arana kegiatan proses belajar mengajar yang tersedia, yang membantu tercapainya interaksi belajar mengajar secara efektif dan efisien. Menurut Piaget (Dahar, 1988) peranan guru dalam interaksi belajar mengajar antara lain: 1. ebagai fasilitator, yaitu menyediakan situasi-situasi yang dibutuhkan individu untuk belajar. 2. ebagai pembimbing, yaitu memberikan bimbingan siswa dalam interaksi belajar, agar siswa mampu belajar dengan lancar dan berhasil secara efektif dan efisien. 3. ebagai motivator, yaitu memberikan dorongan semangat agar siswa mau dan giat belajar. 4. ebagai organisatoris, yaitu mengorganisasikan kegiatan belajar siswa maupun guru. Interaksi belajar mengajar ditandai pula oleh adanya aktifitas siswa, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktifitas. Itulah sebabnya aktifitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar-mengajar (ardiman, 2009). Lingren (Usman, 1995) menggambarkan pola keaktifan siswa dalam interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lainnya. Beliau mengemukakan lima jenis interaksi antara guru dan siswa (Gambar 2.1), antara lain:

3 11 a. Pola Guru-Murid Pola guru-murid menggambarkan komunikasi sebagai aksi (satu arah). Artinya, kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru. b. Pola Guru-Murid-Guru Pola guru-murid-guru menggambarkan komunikasi sebagai interaksi. Pada pola ini ada balikan (feedback) bagi guru, tetapi tidak ada interaksi antar siswa. c. Pola Guru-Murid-Murid Pada pola guru-murid-murid, ada balikan bagi guru dan siswa saling belajar satu sama lain. d. Pola Guru-Murid, Murid-Guru, Murid-Murid Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid menggambarkan komunikasi sebagai transaksi (multi arah). Pada pola ini terjadi interaksi optimal antara guru dengan murid, dan antara murid dengan murid. e. Pola Melingkar Pada pola melingkar, setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan jawaban atau pendapat, tidak diperkenankan berbicara dua kali apabila setiap siswa belum mendapat giliran.

4 12 G G (1) (2) G G G (3) (4) (5) Keterangan: (1) Pola guru-murid (2) Pola guru-murid-guru G = Guru (3) Pola guru-murid-murid (4) Pola melingkar = siswa (5) Pola guru-murid, murid-guru, murid-murid Gambar 2.1 Jenis-jenis Interaksi Belajar Mengajar Hasil belajar pola guru-murid, murid-guru, murid-murid (Gambar 2.1 bagian 5) diperoleh dari saling berbagi informasi antar teman dan antar kelompok. iswa belajar bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah. eseorang yang

5 13 terlibat dalam kegiatan belajar memberi informasi yang diperlukan oleh teman bicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya. Pola interaksi antar siswa dalam kelompok digambarkan oleh Hamner (Indrawijaya, 1986). Hamner mengemukakan lima jenis interaksi tersebut seperti yang tampak pada Gambar 2.2. (1) (2) (3) Keterangan: (4) (5) (1) Pola Lingkaran (2) Pola Y (3) Pola Roda (4) Pola All Channel (5) Pola Rantai Gambar 2.2 Jenis-jenis Interaksi antar iswa dalam Kelompok

6 14 Pola-pola interaksi siswa dengan kelompoknya sesuai dengan pola interaksi menurut Hamner (Indrawijaya, 1986) yang mengelompokkan pola komunikasi terpusat dan pola komunikasi tersebar. Pola roda, pola rantai, dan pola Y dikategorikan ke dalam pola komunikasi terpusat, sedangkan pola lingkaran dan pola all channel dikategorikan ke dalam pola tersebar. B. Peranan Interaksi Belajar dalam Model Pembelajaran Two tay Two tray (TT) Model pembelajaran TT dikembangkan oleh Kagan (1992) dan dapat digunakan dengan teknik kepala bernomor. Teknik ini dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik (Lie,2002). Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, dan karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggungjawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi. ehubungan dengan pengertian tersebut, lavin (1990) mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Potensi siswa di kelas muncul akibat adanya kondisi dimana siswa bisa bertanya tidak hanya pada guru tetapi juga pada teman sekelompok maupun lintas kelompok. ehingga siswa dapat terbantu lewat interaksi dengan teman sejawat, sebagai output dari adanya ketergantungan positif yang menjadi salah satu konsep

7 15 dasar pembelajaran kooperatif. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka (Lie, 2002). Johnson dan Johnson (1975) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif menuntut siswa lebih dekat secara psikologis dengan siswa lain, mendiskusikan bahan pelajaran dengan siswa lain atau berbagi bahan pelajaran diantara siswa. Model pembelajaran TT memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain. Metode ini pun memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertukar pikiran dan membangun keterampilan sosial seperti mengajukan pertanyaan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar melalui mengajar. ehingga siswa dilatih untuk berbagi dan tidak hanya mampu bekerja secara individu. Adapun tahap-tahap pada model pembelajaran TT adalah : a. iswa bekerja sama dalam kelompok (empat orang). b. etelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya masing-masing dan bertamu ke dua kelompok lainnya sesuai dengan alur pada Gambar 2.3. c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas untuk membagikan hasil diskusi dan informasi kelompok mereka kepada tamu mereka. d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok asalnya dan melaporkan temuan mereka dari kelompok yang dikunjunginya. e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

8 16 A 1 A 2 A 3 A 4 A 3 A 4 C 3 B 3 C 1 C 2 C 3 C 4 B 4 C 4 B 1 B 2 B 3 B 4 Gambar 2.3 Alur Kunjungan iswa Tamu pada Model Pembelajaran TT Menjelaskan merupakan pemberian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara yang sudah dialami dan yang belum dialami, antara generalisasi dengan konsep, antara konsep dengan data, atau sebaliknya (Djamarah, 2005). Berdasarkan tahapan pembelajaran TT dapat ditemukan pola interaksi yang menggambarkan pola keaktifan siswa dalam interaksi siswa dengan guru dan siswa dengan siswa yang lainnya menurut Usman (1995), dan pola komunikasi yang terjadi antara siswa dalam kelompoknya menurut Hamner (Indrawijaya, 1986). Melalui model pembelajaran TT, siswa dikondisikan aktif mempelajari bahan diskusi atau hal yang akan dilaporkan karena setiap siswa memiliki peran dan tanggung jawab untuk mempelajari bahan tersebut bersama kelompok ketika menjadi tamu maupun tuan rumah. Dengan demikian, pengetahuan dan wawasan siswa berkembang, siswa lebih menguasai topik diskusi itu sehingga kemampuan berinteraksi siswa dapat ditingkatkan (Rizal, 2011).

9 17 C. Metode Pembelajaran Ekspositori Metode pembelajaran ekspositori adalah metode pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Killen (anjaya, 2006) menanamkan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung, karena dalam strategi ini materi disampaikan langsung oleh guru. iswa tidak dituntut menemukan materi. anjaya (2006) juga mengungkapkan bahwa strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori. Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi secara verbal. Artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan ceramah. Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi yang tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang. Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan (anjaya, 2006). alah satu kelemahan metode ceramah adalah membuat suasana kelas monoton (Munthe, 2009).

10 18 D. Tinjauan Materi enyawa Hidrokarbon enyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang hanya tersusun atas unsur karbon dan hidrogen. Berdasarkan jenis ikatan antara karbon dengan karbon lain yang terdapat pada rantai karbon, senyawa hidrokarbon dibagi menjadi dua yaitu hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. Hidrokarbon jenuh adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal pada rantai karbonnya, misalnya senyawa-senyawa alkana. Hidrokarbon tidak jenuh adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap pada rantai karbonnya, misalnya senyawa-senyawa alkena dan alkuna. Atom karbon dapat membentuk tiga jenis ikatan, yaitu: a. Ikatan tunggal Kelompok senyawa hidrokarbon yang hanya memiliki ikatan tunggal dinamakan alkana. C C Contoh: C 2 H 6 b. Ikatan rangkap dua Kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap dua dinamakan alkena. Contoh: C 2 H 4 c. Ikatan rangkap tiga Kelompok senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga dinamakan alkuna. C C C C Contoh: C 2 H 2

11 19 1. Alkana Alkana adalah hidrokarbon alifatik jenuh. Alkana merupakan senyawa hidrokarbon jenuh yang seluruh ikatannya tunggal. ebagai hidrokarbon jenuh, alkana memiliki jumlah atom H yang maksimum. Alkana mempunyai rumus umum C n H 2n+2, adapun deret homolog alkana berdasarkan jumlah atom C dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Deret Homolog Alkana Jumlahatom C (n) Rumus molekul Nama Alkana 1 CH 4 Metana 2 C 2 H 6 Etana 3 C 3 H 8 Propana 4 C 4 H 10 Butana 5 C 5 H 12 Pentana 6 C 6 H 14 Heksana 7 C 7 H 16 Heptana 8 C 8 H 18 Oktana 9 C 9 H 20 Nonana 10 C 10 H 22 Dekana 11 C 11 H 24 Undekana 12 C 12 H 26 Dodekana a. Tata nama Alkana 1. Tentukan rantai C terpanjang sebagai rantai utama. Bila terdapat dua atau lebih rantai terpanjang harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. 2. Beri nomor rantai utama. Atom C ujung yang paling dekat alkil (cabang) diberi nomor terkecil 1,2,3 dan seterusnya. 3. Lingkari cabang-cabang yang terikat pada rantai utama sebagai alkil (metil, etil, propil, dan seterusnya) dengan simbol R.

12 20 4. Jika penomoran sama dari kedua ujung rantai utama, maka harus dipilih sehingga cabang/ alkil yang harus ditulis terlebih dahulu mendapat nomor terkecil. 5. Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sama, cukup ditulis satu kali dengan diberi awalan (di=2, tri=3, tetra=4, penta=5 dan seterusnya). 6. Alkil-alkil ditulis menurut urutan alfabetis (butil-etil-isobutil-isopropil- metil-propil-sekunderbutil-tersierbutil). b. Penulisan Nama Alkana (posisi + nama cabang/alkil (urut abjad)) + nama rantai utamaa Contoh : C 2 H 5 3-etil-2,5-dimetilheptana Warna merah : posisi CH 3 CH CH CH 3 Contoh : CH 2 CH CH 2 CH 3 CH 3 Warna hijau : nama alkil Warna biru : jumlah alkil Warna hitam : rantai utama Cara penulisan nama IUPAC (International Union Of Pure and Applied Chemistry) suatuu senyawa 1. 2,2,4-trimetilheksana

13 21 2. CH 3 CH 2 CH 3 1 CH 3 2 CH etil-4-metilheksana CH 4 CH 5 CH 2 3-etil-4-metilheksana 6 CH 3 Penomoran sama dari kedua ujung, tetapi karena etil ditulis lebih dulu dari metil, maka penomoran harus dimulai dari ujung kiri. c. Gugus Alkil Gugus alkil adalah alkana yang telah kehilangan satu atom H. Gugus alkil mempunyai rumus umum C n H 2n+1. Beberapa rumus struktur gugus alkil dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Beberapa Rumus truktur dan Nama Gugus Alkil Gugus alkil CH 3 CH 3 CH 2 Atau C 2 H 5 CH 3 CH 2 CH 2 Atau C 3 H 7 CH 3 CH 2 CH 2 CH 2 atau C 4 H 9 Nama alkil Metil Etil Propil Butil 2. Alkena Alkena merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan ikatan rangkap dua (-C=C-). Kelompok alkena mempunyai rumus umum C n H 2n, adapun deret homolog alkena berdasarkan jumlah atom C yang dimilikinya dapat dilihat pada Tabel 2.3.

14 22 Tabel 2.3 Deret Homolog Alkena. a. Tata nama Alkena 1. Tentukan rantai C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap sebagai rantai utama. Bila terdapat dua atau lebih rantai terpanjang harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. 2. Beri nomor rantai utama. Atom C ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap diberii nomor terkecil, 1,2,3 dan seterusnya. 3. Posisi ikatan rangkap ditunjukan dengan angka didepan rantai alkena. 4. Lingkari cabang-cabang yang terikat pada rantai utama sebagai alkil (metil, etil, propil, dan seterusnya) dengan simbol R. 5. Jika penomoran sama dari kedua ujung rantai utama, maka harus dipilih sehingga cabang/ alkil yang harus ditulis terlebih dahulu mendapat nomor terkecil. 6. Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sama, cukup ditulis satu kali dengan diberi awalan (di=2, tri=3, tetra=4, penta=5 dan seterusnya).

15 23 7. Alkil-alkil ditulis menurut urutan alfabetis (butil-etil-isobutil-isopropil- metil-propil-sekunderbutil-tersierbutil). b. Penulisan Nama Alkena: ( posisi + nama alkil (urut abjad)) + posisi ikatan rangkap + nama alkena C 2 H 5 3-etil-2,5-dimetil-2-heptena CH 3 C C CH 3 CH 2 CH CH 2 CH 3 CH 3 Warna merah : posisi Warna hijau : nama alkil Warna biru : jumlah alkil Warna hitam : rantai utama 3. Alkuna Alkuna merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap tiga (-C C-). Nama alkuna sesuai dengan nama alkana dengan mengganti akhiran ana menjadi una. Alkuna mempunyai rumus umum C n H 2n-2, adapun deret homolog alkunaa berdasarkan jumlah atom C yang dimilikinya dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4 Deret Homolog Alkuna Deret Alkuna

16 24 a. Tata nama Alkuna Aturan tata nama alkuna menurut aturan IUPAC sama seperti pada alkana atau alkena. Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran -ana menjadi -una. Tata nama alkuna bercabang sama seperti pemberian nama alkena. 1. Tentukan rantai C terpanjang yang mengandung ikatan rangkap sebagai rantai utama. Bila terdapat dua atau lebih rantai terpanjang harus dipilih yang mempunyai cabang terbanyak. 2. Beri nomor rantai utama. Atom C ujung yang paling dekat dengan ikatan rangkap diberi nomor terkecil, 1,2,3 dan seterusnya. 3. Posisi ikatan rangkap ditunjukan dengan angka didepan rantai alkuna. 4. Lingkari cabang-cabang yang terikat pada rantai utama sebagai alkil (metil, etil, propil) dan seterusnya dengan simbol R. 5. Jika penomoran sama dari kedua ujung rantai utama, maka harus dipilih sehingga cabang/ alkil yang harus ditulis terlebih dahulu mendapat nomor terkecil. 6. Jika terdapat dua atau lebih alkil yang sama, cukup ditulis satu kali dengan diberi awalan (di=2, tri=3, tetra=4, penta=5 dan seterusnya). 7. Alkil-alkil ditulis menurut urutan alfabetis (butil-etil-isobutil-isopropilmetil-propil-sekunderbutil-tersierbutil). b. Penulisan Nama Alkuna: ( posisi + nama alkil (urut abjad)) + posisi ikatan rangkap + nama alkuna

17 25 CH 3 CH CH C C CH 2 CH 3 CH 3 C 2 H 5 5-etil-6-metil-3-heptuna Warna merah : posisi Warna hijau : nama alkil Warna biru : jumlah alkil Warna hitam : rantai utama

RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA)

RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA) RINGKASAN MATERI DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) TATA NAMA SENYAWA HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA) Kompetensi Dasar 3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman

Lebih terperinci

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT

PENGANTAR. Kekhasan atom Karbon Perbedaan Rantai Karbon Perbedaan Atom Karbon. Hidrokarbon EVALUASI PENUTUP. Created By EXIT Loading. 5 4 3 2 1 : : Atom C mempunyai nomor atom 6 memiliki konfigurasi elektron : K L C (z=6) : 2 4 maka elektron valensinya = 4 Atom C dapat mengikat 4 atom yang lain dan dapat mengikat 4 atom C yang

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa : Kelas/Semester : X/2 : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna.

LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa : Kelas/Semester : X/2 : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna. LEMBAR KERJA SISWA Nama Siswa : Kelas/Semester : X/2 Materi : Penggolongan hidrokarbon dan Tata nama senyawa alkana, alkena, dan alkuna. SENYAWA IDROKARBON Senyawa hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI IDROKARBON 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kekhasan atom karbon dan karakteristik atom karbon dalam

Lebih terperinci

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami definisi dan jenis-jenis isomer beserta contohnya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VII KIMIA ORGANIK BAAN AJAR KIMIA DASAR No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 al 1 dari 19 BAB VII KIMIA ORGANIK Dari 109 unsur yang ada di alam ini, karbon mempunyai sifat-sifat istimewa : 1. Karbon dapat membentuk

Lebih terperinci

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran K-13 kimia K e l a s XI HIDROKARBON II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut 1 Memahami pengertian, rumus umum, serta tata nama senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs :

LKS HIDROKARBON. Nama : Kelas/No.Abs : Nama : Kelas/No.Abs : LKS HIDROKARBON 1. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon 1. Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. 2. Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon

Lebih terperinci

JUDUL PEMBELAJARAN DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN ALKANA

JUDUL PEMBELAJARAN DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN ALKANA JUDUL PEMBELAJARAN DEDUKTIF PADA PEMBELAJARAN ALKANA OLEH: M.BUSRAH LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) SULAWESI SELATAN TAHUN 2012 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran

ALKANA 04/03/2013. Sifat-sifat fisik alkana. Alkana : 1. Oksidasi dan pembakaran ALKANA Sifat-sifat fisik alkana Alkana : senyawa hidrokarbon jenuh (ikatan tunggal), atom C : hibridisasi sp 3 rumus molekul : C n H 2n+2 struktur : alifatik (rantai lurus) dan siklik (sikloalkana) Tidak

Lebih terperinci

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA Standar Kompetensi : Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan mendeskripsikan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Tridharma Gorontalo di kelas X. Dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran

Lebih terperinci

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang). HIDROKARBON Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan

Lebih terperinci

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS)

Kimia Dasar II / Kimia Organik. Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kimia Dasar II / Kimia Organik Shinta Rosalia D. (SRD) Angga Dheta S. (ADS) Sudarma Dita W. (SDW) Nur Lailatul R. (NLR) Feronika Heppy S (FHS) Kontrak perkuliahan : 1. Ujian : 50% 2. Tugas : 10% 3. Kuis

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana) Diajukan sebagai Salah Satu tugas mata kuliah Micro Teaching pada Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA

BAB IX SENYAWA HIDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA BAB IX SENYAWA IDROKARBON ALKANA, ALKENA, ALKUNA Standar Kompetensi : Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan mendeskripsikan proses pembentukan dan teknik penyulingan minyak bumi

Lebih terperinci

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti BAB 9 HIDROKARBON Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Pada pelajaran bab kesembilan ini akan dipelajari tentang kekhasan atom karbon, identitifikasi senyawa karbon, alkana,

Lebih terperinci

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB 7 HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi. o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai

Lebih terperinci

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik

Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Bab 12 Pengenalan Kimia Organik Sikloalkana Ikhtisar Sumber: hang Bab 11 Alkuna idrokarbon Aromatik Gugus Fungsi Departemen Kimia FMIPA IPB Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Beberapa karakteristik

Lebih terperinci

TATANAMA SENYAWA GOLONGAN ALKANA

TATANAMA SENYAWA GOLONGAN ALKANA 1 TATANAMA SENYAWA GOLONGAN ALKANA Oleh: Dr. Firdaus, M.S. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin Alamat Email: firdaus_tdg@yahoo.com 1. Senyawa-senyawa yang sesuai untuk rumus n H 2n+2 dikenal sebagai

Lebih terperinci

Kimia Organik Pertemuan 1

Kimia Organik Pertemuan 1 Kimia Organik Pertemuan 1 Hidrokarbon Isomer struktur Alkana Hidrokarbon Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Contoh senyawa HC: minyak tanah,

Lebih terperinci

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti

Senyawa Hidrokarbon. Linda Windia Sundarti Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon adalah senyawa yang mengandung hanya karbon dan hidrogen C + H Carbon sebagai unsur pokok memiliki keistimewaan sbb : 1. Dengan ev = 4 membentuk 4 ikatan kovalen

Lebih terperinci

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener

Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Keunikan atom C?? Atom karbon primer, sekunder, tersier dan kuartener Jenis ikatan karbon edakan : Propena (tak jenuh) Propuna (tak jenuh) Propana (jenuh) Rantai Atom Karbon Bedakan : 2-metil butana siklobutana

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita

II. TINJAUAN PUSTAKA. bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Konstruktivisme Konstruktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi (bentukan) kita sendiri

Lebih terperinci

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1

Addres: Fb: Khayasar ALKANA. Rumus umum alkana: C n H 2n + 2. R (alkil) = C n H 2n + 1 ALKANA Rumus umum alkana: C n H 2n + 2 R (alkil) = C n H 2n + 1 Alkana Adalah rantai karbon yang memiliki ikatan tunggal (jenuh) A. Alkana 1. Alkana disebut juga senyawa hidrokarbon jenuh (senyawa parafin).

Lebih terperinci

UKBM A. IDENTITAS UKBM

UKBM A. IDENTITAS UKBM UKBM 11.3.1 A. IDENTITAS UKBM 1. Mata Pelajaran : Kimia 2. Semester : 2 3. Kompetensi Dasar : 11.3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon berdasarkan pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan

Lebih terperinci

GOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK. Zainal

GOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK. Zainal GOLONGAN DAN TATANAMA SENYAWA ORGANIK Zainal 1 Hidrokarbon Penggolongan Hidrokarbon Hidrokarbon alifatik/hidrokarbon rantai terbuka/hidrokarbon asiklik Hidrokarbon siklik 2 Alkana- tatanama IUPAC Alkana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... ABSTRAK KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iv v vi ix xi xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5

TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA. kelompok II x5 TUGAS KELOMPOK BAB TERAKHIR KIMIA MENGENAI ALKANA kelompok II x5 DI SUSUN OLEH: ARIEF NURRAHMAN FARID SUHADA GERRY REGUS M. HANIEF IQBAL S. ILHAM SYAHBANI ALKANA ALKANA adalah Hidrokarbon jenuh yang paling

Lebih terperinci

HIDROKARBON DAN KEGUNAANNYA

HIDROKARBON DAN KEGUNAANNYA Modul 3. 10. IDROKARBON DAN KEGUNAANNYA Standar Kompetensi Mengkomunikasikan Senyawa idrokarbon dan Kegunaannya Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan kekhasan atom karbon yang membentuk senyawa hidrokarbon

Lebih terperinci

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2.

Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. SENYAWA ORGANIK A. Sifat khas atom karbon Atom unsur karbon dengan nomor atom Z = 6 terletak pada golongan IVA dan periode-2 konfigurasi elektronnya 1s 2 2s 2 2p 2. Atom karbon mempunyai 4 elektron valensi,

Lebih terperinci

MODUL HIDROKARBON. CO 2 (g) + Ca ( OH ) 2 CaCO 3 (s) + H 2 O

MODUL HIDROKARBON. CO 2 (g) + Ca ( OH ) 2 CaCO 3 (s) + H 2 O MODUL HIDROKARBON A. PENDAHULUAN Hidrokarbon berasal dari kata hydrogen dan karbon, jadi senyawa hidrokarbon adalah senyawa organic yang tersusun atas unsure hydrogen dan karbon.kejadian sehari-hari dapat

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N Yogyakarta : Kimia : XI/1 : Isomer Senyawa Hidrokarbon : 90 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghayati

Lebih terperinci

HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON

HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON 7 HIDROKARBON A. PENGERTIAN SENYAWA KARBON B. HIDROKARBON Apabila kita membakar kayu, maka akan didapat suatu zat berwarna hitam yang kita sebut arang. Arang yang dihasilkan dari peristiwa pembakaran adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang lebih BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Model pembelajaran merupakan salah satu komponen pendukung keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang lebih banyak dituntut saat

Lebih terperinci

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon.

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. PENDAULUAN Definisi senyawa organik Kimia organik adalah studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun oleh karbon dan hidrogen, dan dapat

Lebih terperinci

ALKANA DAN SIKLOALKANA

ALKANA DAN SIKLOALKANA ALKANA DAN SIKLOALKANA (merupakan senyawa hidrokarbon) 1 Pengelompokan Hidrokarbon Hidrokarbon Jenuh Tak jenuh Aromatik Ikatan tunggal Ik. Rangkap dua Ik. Rangkap tiga Benzena dan turunannya Alkana alkena

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI POKOK ALKANA, ALKENA, DAN ALKUNA SISWA KELAS X-2 SMAN I SRANDAKAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal

Lebih terperinci

HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari

HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari HIDROKARBON (ALKANA, ALKENA, ALKUNA) Putri Anjarsari putri_anjarsari@uny.ac.id The difference between organic and inorganic compounds Organic compound 1.The reaction happens among the molecules by easy-stages.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. interaksi dengan lingkungannya. 10 Bukti bahwa seseorang telah belajar. pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan.

BAB II KAJIAN TEORI. interaksi dengan lingkungannya. 10 Bukti bahwa seseorang telah belajar. pengetahuan, pemahaman, sikap dan kemampuan. BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Hasil Belajar Belajar menurut Slameto adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

Lebih terperinci

perlu perubahan terhadap komponensial dalam pendidikan, seperti perubahan evaluasi terhadap komponen-komponen pendidikan, sarana, guru dan

perlu perubahan terhadap komponensial dalam pendidikan, seperti perubahan evaluasi terhadap komponen-komponen pendidikan, sarana, guru dan Studi komparasi antara metode pembelajaran ekspositori dan metode pemberian tugas pekerjaan rumah terhadap prestasi belajar kimia sub materi pokok hidrokarbon dan keisomerannya pada siswa kelas x semester

Lebih terperinci

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4

Alkena dan Alkuna. Pertemuan 4 Alkena dan Alkuna Pertemuan 4 Alkena/Olefin hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap (C = C) Senyawa yang mempunyai dua ikatan rangkap: alkadiena tiga ikatan rangkap: alkatriena,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/ Gasal

Lebih terperinci

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah...

1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... 1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlahnya adalah... A. Karbon melimpah di kulit bumi B. Karbon memiliki 4 elektron valensi C. Dapat membentuk rantai atom karbon D. Titik didih

Lebih terperinci

BAB I HIDROKARBON. Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul.

BAB I HIDROKARBON. Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul. BAB I HIDROKARBON Standar Kompetensi Memahami sifat sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makro molekul. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam membentuk senyawa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. telah berfirman dalam surat An Nahl ayat 78 yang berbunyi: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tdalam keadaan idak

BAB II KAJIAN TEORI. telah berfirman dalam surat An Nahl ayat 78 yang berbunyi: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tdalam keadaan idak 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Hasil belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. 1 Pengalaman belajar harus dimiliki seseorang, karna

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia

K13 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia K1 Revisi Antiremed Kelas 11 Kimia Hidrokarbon - Soal Doc Name: RK1AR11KIM0101 Version: 016-10 halaman 1 01 Untuk mengenali adanya senyawa karbon dalam suatu bahan dapat dilakukan dengan cara membakar

Lebih terperinci

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat

Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan Alkana, mahasiswa memahami dan menjelaskan struktur, sifat fisis, kegunaan, dan reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada senyawa alkana. Atom karbon dalam senyawa alkana

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X

LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X LATIHAN ULANGAN KIMIA : HIDROKARBON KELAS X Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon yaitu.... a. n-pentena b. 2-metil-butana c. isopentana d. 2-metil-pentana

Lebih terperinci

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON Kelompok VII: 1. Anggi Cahaya Nirwana (F1C116012) 2. Eko Prastyo (F1C116022) 3. Mardiana (F1C116023) 4. Mutiara Sarah H. (F1C116029)

Lebih terperinci

SENYAWA KARBON. Indriana Lestari

SENYAWA KARBON. Indriana Lestari SENYAWA KARBON Indriana Lestari A. Keunikan Atom Karbon ( C ) Atom Karbon ( C ) memiliki 4 elektron valensi. Dengan nomor atom 6, atom C memiliki 4 elektron valensi, sehingga untuk mencapai kestabilan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hasil Belajar Belajar menurut Slameto (2003: 2) secara psikologis adalah Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKANA ALKANA Alkana rantai pendek (metana dan etana) terdapat dalam atmosfer beberapa planet seperti jupiter, saturnus, uranus, dan neptunus. Bahkan di titan (satelit saturnus) terdapat danau metana/etana yang

Lebih terperinci

HIDROKARBON DAN POLIMER

HIDROKARBON DAN POLIMER HIDROKARBON DAN POLIMER Hidrokarbon Senyawa karbon disebut senyawa organik karena pada mulanya senyawa-senyawa tersebut hanya dapat dihasilkan oleh organisme Senyawa lain yang tidak berasal dari makhluk

Lebih terperinci

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti

BAB 9 HIDROKARBON. Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti BAB 9 HIDROKARBON Gambar 9.1 Asam askorbat Sumber: Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Pada pelajaran bab kesembilan ini akan dipelajari tentang kekhasan atom karbon, identitifikasi senyawa karbon, alkana,

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas 11 A. Senyawa Karbon Hidrokarbon termasuk senyawa organik yang hanya terdiri atas unsur karbon (C) dan hidrogen (H). Contohnya adalah metana (CH 4), etena (C 2H 4), dan asetilena (C 2H 2).

Lebih terperinci

TATANAMA KIMIA ORGANIK (Nomenclature of Organic Chemistry)

TATANAMA KIMIA ORGANIK (Nomenclature of Organic Chemistry) TATANAMA KIMIA ORGANIK (Nomenclature of Organic Chemistry) Objektif : Pada bahagian ini diharapkan mahasiswa mampu menguasai dan menentukan tatanama senyawa organik: Definisi tatanama menurut International

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Belajar bukanlah menghafal sebuah fakta atau informasi. 1 Belajar

BAB II KAJIAN TEORI. Belajar bukanlah menghafal sebuah fakta atau informasi. 1 Belajar 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Aktivitas belajar Belajar bukanlah menghafal sebuah fakta atau informasi. 1 Belajar menunjukkan suatu aktivitas pada diri seseorang yang disadari atau disengaja,

Lebih terperinci

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA ALKENA Nama lain alkena adalah olefin atau senyawa vinil. Alkena termasuk senyawa organik tak jenuh. Alkena merupakan senyawa yang relatif stabil, akan tetapi lebih reaktif dari alkana karena terdapatnya

Lebih terperinci

BAB II ALKANA DAN SIKLOALKANA

BAB II ALKANA DAN SIKLOALKANA BAB II ALKANA DAN SIKLOALKANA Hidrokarbon Kelompok senyawa organik yang berisi atom C dan atom H Ikatan yang dimiliki bisa ikatan atau Universitas Gadjah Mada 1 Tabel nama Alkana Jumlah Nama Alkana Nama

Lebih terperinci

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI

HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI BAB VII HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI Kimia adalah ilmu yang mempelajari susunan, struktur, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan tersebut. A. HIDROKARBON Atom karbon merupakan

Lebih terperinci

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1.

Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Senyawa yang hanya tersusun oleh karbon dan hidrogen Banyak terdapat di alam (Contoh : gas alam, minyak bumi) Dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Jenuh : alkana, mempunyai ikatan tunggal dibagi menjadi 2 yaitu

Lebih terperinci

HIDROKARBON. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

HIDROKARBON. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. IDROKARBON Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa memahami berbagai golongan hidrokarbon Mahasiswa memahami struktur hidrokarbon Mahasiswa memahami penamaan hidrokarbon

Lebih terperinci

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id Konsep Dasar Senyawa Organik Senyawa organik adalah senyawa yang sumber utamanya berasal dari tumbuhan, hewan, atau sisa-sisa organisme

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran kooperatif ( cooperative learning). Pembelajaran kooperatif atau

BAB II KAJIAN TEORI. pembelajaran kooperatif ( cooperative learning). Pembelajaran kooperatif atau 10 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoretis 1. Pembelajaran Kooperatif Salah satu strategi dari model pembelajaran kelompok adalah strategi pembelajaran kooperatif ( cooperative learning). Pembelajaran kooperatif

Lebih terperinci

SENYAWA TURUNAN ALKANA `

SENYAWA TURUNAN ALKANA ` SENYAWA TURUNAN ALKANA ` 1. Gugus Fungsi 2. Tata Nama 3. Keisomeran 4. Reaksi-reaksi Senyawa Karbon 5. Kegunaan dan Dampak Beberapa Senyawa Turunan Alkana GUGUS FUNGSI Definisi: Atom / kelompok atom yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

III. METODE PENELITIAN. di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang beralamat di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III SISTEMATIKA MATERI HIDROKARBON PADA BAHAN AJAR TEXTBOOKS FOR HIGH SCHOOL STUDENTS STUDYING THE SCIENCES CHEMISTRY

BAB III SISTEMATIKA MATERI HIDROKARBON PADA BAHAN AJAR TEXTBOOKS FOR HIGH SCHOOL STUDENTS STUDYING THE SCIENCES CHEMISTRY BAB III SISTEMATIKA MATERI HIDROKARBON PADA BAHAN AJAR TEXTBOOKS FOR HIGH SCHOOL STUDENTS STUDYING THE SCIENCES CHEMISTRY A. GAMBARAN UMUM ISI BUKU Bahasan kimia pada buku ini dikelompokkan dalam tiga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv

DAFTAR ISI v. Halaman PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK ii KATA PENGANTAR.. iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR viii DAFTAR LAMPIRAN ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian..

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi, termasuk kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. a. Penerapan Teknik Keliling Kelompok. yang menyangkut penggunaan aturan, prinsip. 1

BAB II KAJIAN TEORI. a. Penerapan Teknik Keliling Kelompok. yang menyangkut penggunaan aturan, prinsip. 1 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Teoritis 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Keliling Kelompok a. Penerapan Teknik Keliling Kelompok Penerapan adalah kemampuan siswa untuk menggunakan atau

Lebih terperinci

d. 3 dan 5 e. 2 dan Nama yang tepat untuk senyawa di bawah adalah... a. 4-etil 2-metil 2-heptena b. 4-etil 6-metil 5-heptena c.

d. 3 dan 5 e. 2 dan Nama yang tepat untuk senyawa di bawah adalah... a. 4-etil 2-metil 2-heptena b. 4-etil 6-metil 5-heptena c. 25. Berikut ini, ditunjukkan empat isomer 6H12 : Pasangan berikut ini, manakah yang merupakan pasangan isomer cis-trans? A. 1 dan 2 B. 1 dan 3. 1 dan 4 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 26. Suatu senyawa ester metil

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMA Sang Timur Yogyakarta : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 3 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

Pengenalan Kimia Organik

Pengenalan Kimia Organik Pengenalan Kimia Organik Unsur-unsur umum dalam senyawa organik 11.1 1 Kimia Organik berfokus pada kimia karbon. Apa yang telah diingat mengenai ikatan karbon dari pelajaran sebelumnya? Karbon adalah unsur

Lebih terperinci

KIMIA ORGANIK KIMIA KARBON

KIMIA ORGANIK KIMIA KARBON KIMIA ORGANIK KIMIA ORGANIK 1850 Kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup muncul istilah organik 1900 ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di lab yang tidak ada hubunganya dengan makhluk hidu

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 15 Bandar lampung pada kelas X 2 dengan jumlah siswa 28 orang mulai tanggal 29 April 2010 sampai 17 Mei

Lebih terperinci

Hidrokarbon KIM 4 A. PENDAHULUAN HIDROKARBON. materi78.co.nr

Hidrokarbon KIM 4 A. PENDAHULUAN HIDROKARBON. materi78.co.nr idrokarbon A. PENDAULUAN idrokarbon adalah senyawa organik yang mengandung atom karbon () dan hidrogen (). Perbedaan senyawa organik dan anorganik: Senyawa organik atom karbon sebagai atom pusat ikatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kimia Berdasarkan UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I HIDROKARBON. Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran Servite et Amate

BAB I HIDROKARBON. Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran Servite et Amate BAB I HIDROKARBON Kompetensi Inti 3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pemahaman faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, berdasarkan rasa ingin tahunya terhadap ilmu pengetahuan, teknlogi,

Lebih terperinci

1. Perbedaan Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik

1. Perbedaan Senyawa Organik Dan Senyawa Anorganik Salah satu sumber daya alam yang tidak asing lagi adalah minyak bumi. Bahan alam ini amat mempengaruhi kehidupan. Ummat manusia masih menggantungkan sebagian besar aktivitas kehidupannya pada bahan alam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tes Keterampilan Proses 1. Pengertian keterampilan proses Keterampilan proses adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para ilmuwan ketika mereka mempelajari atau menyelidiki

Lebih terperinci

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA

STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI INDIKATOR MATERI EVALUASI DAFTAR PUSTAKA STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan struktur, cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan, dan identifikasi senyawa karbon. (halo alkan, alkanol,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEKHASAN ATOM KARBON DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Sunarti, MPd OLEH: Eka Mardyastuti (A!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEKHASAN ATOM KARBON DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Sunarti, MPd OLEH: Eka Mardyastuti (A! RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KEKHASAN ATOM KARBON DOSEN PENGASUH : Dra. Hj. Sunarti, MPd OLEH: Eka Mardyastuti (A!C308047) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Ratna Agustina K BAB I PENDAHULUAN

Disusun Oleh: Ratna Agustina K BAB I PENDAHULUAN 1 Studi komparasi pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan peta konsep dan diskusi kelompok terhadap prestasi belajar dengan memperhatikan kreativitas siswa pada materi pokok hidrokarbon siswa

Lebih terperinci

ALKHOHOL-ETER. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

ALKHOHOL-ETER. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd ALKOOL-ETER Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id 1 STRUKTUR ALKOOL Alkohol adalah senyawa yang molekulnya memiliki suatu gugus hidroksil, yang terikat pada suatu atom karbon jenuh. C

Lebih terperinci

THE MEANING. The measurement of the speed of reaction. The change in amount of reactant or product against time.

THE MEANING. The measurement of the speed of reaction. The change in amount of reactant or product against time. RATE OF REACTION THE MEANING The measurement of the speed of reaction. The change in amount of reactant or product against time. FAST REACTION SLOW REACTION Sodium metal reacts quickly with water to release

Lebih terperinci

Kimia Organik 1. Pertemuan ke 4 Indah Solihah

Kimia Organik 1. Pertemuan ke 4 Indah Solihah Kimia Organik 1 Pertemuan ke 4 Indah Solihah Klasifikasi Senyawa Organik 1. Senyawa Alifatik a. Senyawa alifatik rantai lurus (non siklis) b. Senyawa alifatik siklis (alisiklis) 2. Senyawa Aromatis Senyawa

Lebih terperinci

KIMIA ORGANIK. = Kimia Senyawa Karbon. Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi. Ikatan Kovalen : Rumus Kimia : CH 3 C : H = 1 : 3

KIMIA ORGANIK. = Kimia Senyawa Karbon. Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi. Ikatan Kovalen : Rumus Kimia : CH 3 C : H = 1 : 3 KIMIA ORGANIK? = Kimia Senyawa Karbon Kajian Struktur, Sifat, & Reaksi Ikatan Kovalen : Penggunaan sepasang elektron antara dua atom Rumus Kimia : Rumus Empirik : Menggambarkan Jenis atom dan perbandingannya

Lebih terperinci

BAB VIII SENYAWA ORGANIK

BAB VIII SENYAWA ORGANIK BAB VIII SENYAWA ORGANIK Standar Kompetensi : Memahami senyawa organik dan mikromolekul, menentukan hasil reaksi dan mensintesa serta kegunaannya. Sebagian besar zat yang ada di sekitar kita merupakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, proses pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang terjadi karena

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH I. TUJUAN Mengetahui kelarutan dari senyawa hidrokarbon alifatis dan aromatis. Mengamati dengan seksama perubahan reaksi yang terjadi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan proses

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Matematika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Matematika 21 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembelajaran Matematika a. Pengertian Matematika Russefendi ET (Suwangsih dan Tiurlina, 2006: 3), menjelaskan bahwa kata matematika berasal dari perkataan

Lebih terperinci

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter )

MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter ) MODUL SENYAWA KARBON ( Alkohol dan Eter ) A. TATANAMA IUPAC ( Internasional Union of Pure and Applied Chemistry )/sistematika Trivial/Lazim/Dagang CONTOH A.1. ALKOHOL IUPAC 1. Tentukan rantai atom C terpanjang

Lebih terperinci

Oleh : Ely Sulistiara NIM Program Studi Pendidikan Kimia SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh : Ely Sulistiara NIM Program Studi Pendidikan Kimia SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA YANG DIAJAR DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY DIBANDINGKAN DENGAN TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON Oleh : Ely Sulistiara NIM 4103131020

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena. dengan rahmat dan karunia-nya kami masih diberi kesempatan untuk

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena. dengan rahmat dan karunia-nya kami masih diberi kesempatan untuk KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik atas dasar gugus fungsi dan senyawa makromolekul. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 20 Jam Pelajaran Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat senyawa organik

Lebih terperinci