Judul : Peran Green Trust Memediasi Green Perceived Value dan Green Perceived Risk terhadap Green Repurchase Intention (Studi Produk The Face Shop
|
|
- Sucianty Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Judul : Peran Green Trust Memediasi Green Perceived Value dan Green Perceived Risk terhadap Green Repurchase Intention (Studi Produk The Face Shop di kota Denpasar) Nama : Sieny Andhika Dewi NIM : Abstrak Melihat fenomena yang terjadi saat ini, pencemaran lingkungan mengalami peningkatan terus-menerus. Hal ini mendorong masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Banyak masyarakat kini termotivasi untuk memulai gerakan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi produk-produk ramah lingkungan yang baik bagi kesehatan maupun lingkungan sekitar. The Face Shop adalah salah satu pelopor green marketing dalam industri kosmetik, karena produk The Face Shop menawarkan produk yang terbuat dari bahan baku alami dan menggunakan kemasan yang dapat di daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran green trust memediasi green perceived value dan green perceived risk terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 100 responden dan menggunakan teknik non probability sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa green perceived value berpengaruh positif dan signifikan terhadap green repurchase intention. Green perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap green repurchase intention. Green perceived value memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap green trust. Green perceived risk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap green trust. Green trust memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap green repurchase intention. Green trust secara signifikan memediasi pengaruh green perceived value terhadap green repurchase intention. Green trust secara signifikan memediasi pengaruh green perceived risk terhadap green repurchase intention. Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah pemasar produk The Face Shop juga harus lebih meningkatkan mutu dan kualitas produk tesebut, sehingga akan memberikan manfaat yang lebih bagi konsumen, serta dapat meminimalisir risiko yang dirasakan konsumen pada produk The Face Shop. Kata Kunci: green perceived value, green perceived risk, green trust, green repurchase intention. 1
2 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...xi DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan...13 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Green repurchase intention Green perceived value Green perceived risk Green trust Hipotesis Penelitian Pengaruh green perceived value terhadap green repurchase intention Pengaruh green perceived risk terhadap green repurchase intention Pengaruh green perceived value terhadap green trust Pengaruh green perceived risk terhadap green trust Pengaruh green trust terhadap green repurchase intention Peran green trust memediasi green perceived value terhadap green repurchase intention Peran green trust memediasi green perceived risk terhadap green repurchase intention Model Penelitian...31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Lokasi Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional Variabel
3 3.5.1 Green repurchase intention Green perceived value Green perceived risk Green trust Jenis dan Sumber Data Menurut sifat data Menurut sumber data Populasi, Sampel, dan Metode penentuan sampel Metode Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Uji validitas Uji reliabilitas Teknik Analisis Data Analisis faktor konfimatori Analisis jalur (path analysis) Uji sobel...48 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Karakteristik Responden Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Uji validitas instrumen Uji reliabilitas instrumen Deskripsi Variabel Penelitian Green perceived value Green perceived risk Green trust Green repurchase intention Analisis Data Hasil analisis faktor konfirmatori Hasil analisis jalur (path analysis) Hasil uji sobel Pembahasan Hasil Penelitian Pengaruh green perceived value terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar Pengaruh green perceived risk terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar Pengaruh green perceived value terhadap green trust produk The Face Shop di kota Denpasar Pengaruh green perceived risk terhadap green trust produk The Face Shop di kota Denpasar Pengaruh green trust terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar Peran green trust memediasi green perceived value terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar
4 4.6.7 Peran green trust memediasi green perceived risk terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar Implikasi Penelitian Keterbatasan Penelitian...84 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran...87 DAFTAR RUJUKAN...89 LAMPIRAN-LAMPIRAN
5 No. Tabel DAFTAR TABEL Halaman 1.1 Target Penjualan dan Pertumbuhan produk The Face Shop tahun 2016 (Januari-September) Karakteristik Responden Hasil Uji Validitas Instrumen Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Hasil Penilaian Responden atas Variabel Green Perceived Value Hasil Penilaian Responden atas Variabel Green Perceived Risk Hasil Penilaian Responden atas Variabel Green Trust Hasil Penilaian Responden atas Variabel Green Repurchase Intention Hasil Uji KMO Hasil Uji MSA Hasil Analisis Pengaruh Jalur Green Perceived Value terhadap Green Trust Hasil Analisis Pengaruh Jalur Green Perceived Risk terhadap Green Trust Hasil Analisis Pengaruh Jalur Green Perceived Value dan Green Trust terhadap Green Repurchase Intention Hasil Analisis Pengaruh Jalur Green Perceived Risk dan Green Trust terhadap Green Repurchase Intention Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung serta Pengaruh Total Green Perceived Value (X1), Green Perceived Risk (X2), Green Trust (M), dan Green Repurchase Intention (Y) Hasil Uji Sobel Hasil Uji Sobel
6 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 2.1 Model Konseptual Model Analisis Jalur Penelitian Model Analisis Jalur Peran Green Trust Memediasi Green Perceived Value dan Green Perceived Risk Terhadap Green Repurchase Intention (Studi Produk The Face Shop di kota Denpasar) Model Diagram Jalur Akhir
7 DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tabulasi Data Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Deskriptif Frekuensi Analisis Faktor Uji Regresi I Uji Regresi II Foto Responden
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat fenomena yang terjadi saat ini, laju kerusakan lingkungan mengalami peningkatan terus-menerus. Permasalahan lingkungan yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung diakibatkan karena aktivitas manusia itu sendiri. Kondisi lingkungan yang selalu berubah-ubah dengan adanya penipisan lapisan ozon, bencana-bencana, pemanasan global atau lebih dikenal dengan istilah global warming yang berdampak pada iklim, dan perkembangan penyakit akibat dari penggunaan bahan-bahan kimia makanan dan polusi udara (Putra, 2015). Dampak dari kondisi lingkungan ini sangat mendapat perhatian dan kekhawatiran manusia saat ini karena mengancam kelangsungan hidup manusia dan keturunannya (Risyamuka, 2015). Hal ini mendorong masyarakat untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian dan kelangsungan hidup manusia dan keturunannya (Manchanda, 2014). Sebagian besar konsumen menyadari bahwa perilaku pembelian mereka secara langsung berpengaruh pada berbagai permasalahan lingkungan. Banyaknya masyarakat yang sadar akan lingkungan memberikan peluang bagi pemasar untuk masuk ke sebuah pasar yang masyarakatnya peduli lingkungan, karena keinginan masyarakat tentang keramah lingkungan maka penting bagi pemasar untuk memanfaatkan sumber daya yang efisien tanpa merusak lingkungan (Wulansari, 2015). Banyak masyarakat kini termotivasi untuk memulai gerakan gaya hidup 8
9 sehat dengan mengkonsumsi produk-produk ramah lingkungan yang baik bagi kesehatan maupun lingkungan sekitar. Kesediaan konsumen dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi atau membeli produk hijau (produk ramah lingkungan) merupakan salah satu tindakan nyata manusia untuk menekan laju kerusakan lingkungan (Lee, 2009). Konsumen beradaptasi dengan situasi saat ini dan mempunyai kesadaran tinggi terhadap lingkungan, konsumen akan memilih produk-produk ramah lingkungan walaupun harganya relatif lebih mahal (Nilasari, 2016). Bukti yang mendukung peningkatan lingkungan ekologikal ini adalah meningkatnya individu yang rela membayar lebih produk-produk yang ramah lingkungan (Vlosky et al., 1999; Maguire et al., 2004 dalam Junaedi, 2005). Hal ini akan mendorong agar perusahaan menerapkan berbagai strategi dan mengaplikasikan isu- isu lingkungan untuk meningkatkan penjualan. Perusahaan yang pintar akan memandang isu lingkungan sebagai peluang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Maka perusahaan dapat mengaplikasikan isu-isu lingkungan dalam aktivitas pemasaran sehingga menimbulkan fenomena baru dalam dunia pemasaran yang berupa konsep pemasaran hijau atau yang dikenal dengan green marketing (Putripeni dkk., 2014). Green marketing (pemasaran hijau) merupakam fokus baru di dalam usaha bisnis, yaitu pendekatan pemasaran strategik yang mulai mencuat dan menjadi banyak perhatian banyak pihak mulai akhir abad 20 (Byrne, 2002 dalam Haryadi, 2009). Green Marketing dapat didefinisikan sebagai semua kegiatan yang dirancang oleh perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan manusia dengan 9
10 mengurangi dampak yang merugikan bagi lingkungan (Polonsky et al., 1997). Green Marketing juga dapat disebut sebagai proses yang bertujuan untuk pengamanan alam atau lingkungan dengan mendorong konsumen untuk menggunakan atau mengkonsumsi produk yang tidak membahayakan lingkungan dan sebagai upaya dalam proses pembangunan lingkungan yang berkelanjutan (Pillai, 2013). Menurut Bhatnagar & Himani (2012) green marketing adalah segala aktivitas yang akan dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk meminimalisir adanya kerusakan lingkungan. Green marketing merupakan proses perencanaan bauran pemasaran yang memanfaatkan berubahnya kesadaran konsumen terhadap produk atau jasa yang lebih ramah lingkungan dengan merubah produk, cara pembuatan, dan pembungkusan yang lebih ramah lingkungan demi memuaskan dan memenuhi kebutuhan konsumen serta mengurangi dampak negatif kepada lingkungan dan juga mengajak konsumen untuk lebih peduli lingkungan (Stevanie, 2016). American Marketing Asssociation (AMA) dalam Situmorang (2011) mendefinisikan green marketing suatu kegiatan memasarkan produk ramah lingkungan dengan adanya berbagai macam kegiatan, termasuk memodifikasi produk, merubah proses produksi, mengubah kemasan, bahkan melakukan cara promosi yang berbeda. Pada kegiatan green marketing ini, perusahaan dalam menghasilkan barang maupun jasa dituntut tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi, melainkan mempertimbangkan masalah lingkungan, dimana proses produksi, pengolahan, dan sampai tahap pembuangan limbah dan mengurangi polusi harus mengikuti kriteria ramah lingkungan. Manongko (2011) implementasi strategi 10
11 pemasaran berwawasan lingkungan memiliki banyak bentuk, antara lain: meminimalkan polusi yang dihasilkan selama proses produksi, penggunaan bahan daur ulang sebagai bahan baku produksi dan menyangkut material lainnya seperti kemasan produk, pelabelan, karton pembungkus, serta melakukan aktivitas sosial atau donasi yang berorientasi pada kelestarian lingkungan. Pada implementasi strategi pemasaran berwawasan lingkungan (Green marketing) ini juga menerapkan standar internasional atau lebih dikenal dengan ISO Risyamuka (2015) ISO yang merupakan sistem manajemen lingkungan yang dapat memberikan jaminan (bukti) kepada produsen dan konsumen bahwa dengan menetapkan sistem tersebut produk yang dihasilkan atau dikonsumsi baik limbah, produk bekas pakai, ataupun layanannya sudah melalui suatu proses yang memperhatikan kaidah-kaidah atau upaya-upaya pengelolaan lingkungan. Internasional Organization For Standardization (ISO) mengembangkan suatu seri standar internasional untuk ekolabel (ISO ISO 14024). Di Indonesia sendiri perusahaan yang sudah terkenal sebagai pelopor green marketing dalam industri kosmetik selain The Body Shop adalah The Face Shop. The Face Shop salah satu perusahaan asal Korea Selatan yang memakai strategi green marketing. The Face Shop merupakan perusahaan multinasional yang berkerja sama dengan AMI, perusahaan asal Prancis yang terkenal dengan produk-produk yang natural dan ramah lingkungan. The Face Shop merupakan anak perusahaan dari LG Household & Health Care. The Face Shop sudah ada di Indonesia sejak tahun The Face Shop produknya meliputi perawatan kulit 11
12 dan tubuh, perawatan mandi, make-up, dan perawatan rambut untuk pria dan wanita. The Face Shop juga menawarkan produk yang terbuat dari bahan baku alami dan menggunakan kemasan yang dapat di daur ulang. The Face Shop menjunjung tinggi nilai-nilai penting seperti meminimalisasi kerusakan lingkungan, tidak menguji coba produknya pada binatang, dan terus menerapkan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat selaku konsumen produk hijau dan lingkungan sekitar. The Face Shop merupakan produk ramah lingkungan yang harganya relatif lebih mahal dari produk lainnya, karena produk The Face Shop terbuat dari bahan baku alami yang berkualitas dan selektif untuk masing-masing jenis kulit ( Salah satu kunci kesuksesan diterapkan strategi-strategi pemasaran, terletak pada kemampuan perusahaan dalam memahami konsumen beserta perilaku pembeliannya. Upaya meneliti perilaku konsumen juga perlu dilakukan karena pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan kunci keberhasilan strategi pemasaran. Melalui pemahaman perilaku konsumen, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada dan mengungguli para pesaingnya (Wibisaputra, 2011). Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk dan jasa yang diharapkan akan memenuhi berbagai kebutuhannya (Suprapti, 2010:2). Pemasar juga harus memperhatikan suatu produk akan sukses atau tidaknya di pasar dengan memahami perilaku konsumen dalam melakukan 12
13 perilaku pembelian dan melihat seberapa jauh tumbuhnya minat beli konsumen terhadap produk tersebut. Tabel 1.1 Target Penjualan dan Pertumbuhan produk The Face Shop Tahun 2016 (Januari September) Bulan Target (Rp) Penjualan 2016 (Rp) Persentase Penjualan (%) Pertumbuhan (%) Januari Februari (27.1) Maret April Mei (24.5) Juni Juli (22.8) Agustus September (11.6) Total (2.3) Sumber: Data primer diolah, 2016 Tabel 1.1 menunjukkan bahwa target penjualan produk The Face Shop tahun 2016 pada bulan Januari-September dengan total target penjualan yang dicapai Rp ,- dan penjualan produk The Face Shop yang diperoleh tahun 2016 pada bulan Januari-September dengan total penjualan Rp ,-. Persentase penjualan produk The Face Shop pada bulan Januari sebesar 82.9 persen, Februari persen, Maret sebesar 84.5 persen, April sebesar 76.8, Mei sebesar 101.3, Juni sebesar 83.6, Juli sebesar 106.4, Agustus sebesar 73.6, dan September sebesar 85.2 persen, dengan total persentase sebesar 804,3 persen. Dari persentase penjualan produk The Face Shop menimbulkan permasalahan yang terkait dengan perilaku pembelian konsumen pada produk tersebut, bahwa pencapaian target penjualan dan tingkat pertumbuhan penjualan produk The Face Shop tidak terealisasikan dengan apa yang ditargetkan oleh 13
14 perusahaan The Face Shop setiap bulannya, meskipun total penjualan yang didapatkan melebihi total target penjualan produk The Face Shop pada bulan Januari-September Hal ini akan mendorong perusahaan The Face Shop untuk menerapkan strategi pemasaran yang baru dan lebih efektif, sehingga niat beli kembali konsumen dapat meningkat dan penjualan dapat terealisasikan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan. Niat beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas pengalaman pembelian yang telah dilakukan di masa lalu (Wibisaputra, 2011). Repurchase intention adalah kecenderungan perilaku membeli dari konsumen pada suatu produk barang dan jasa yang dilakukan secara berulang jangka waktu tertentu dan secara aktif menyukai dan mempunyai sikap positif terhadap suatu produk barang atau jasa, didasarkan pada pengalaman yang telah dilakukan di masa lampau (Suryana, 2013). Perilaku pembelian hijau mengacu pada pembelian dan mengkonsumsi produk yang memiliki dampak minimal pada lingkungan (Mainieri & Barnett, 1997). Perilaku dan sikap konsumen yang positif terhadap lingkungan dalam membeli dan mengkonsumsi produk-produk hijau menunjukkan alasan konsumen dalam melakukan perilaku pembelian pada produk ramah lingkungan (Noor et al., 2012). Green repurchase intention merupakan perilaku pembelian hijau dimana konsumen merespon positif terhadap kualitas produk ramah lingkungan dan berniat untuk melakukan kunjungan kembali atau mengkonsumsi kembali produk ramah lingkungan di perusahaan tersebut (Lam et al., 2016). Niat membeli kembali dipengaruhi oleh persepsi nilai dan kepercayaan (Lam et al., 2016). Menurut Cho et al. (2014) niat pembelian kembali juga 14
15 dipengaruhi oleh persepsi risiko yang dirasakan konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Kepercayaan mempunyai peran penting pada keputusan konsumen pada pembelian ulang kembali (Kaveh et al., 2012). Kepercayaan merupakan tingkat kepercayaan diri seseorang bahwa pihak lain akan berperilaku sebagai yang diharapkan (Hart & Saunders, 1997). Kepercayaan pelanggan adalah penentu mendasar perilaku konsumen jangka panjang (Lee et al., 2011). Kepercayaan pada produk hijau merupakan kemauan seseorang untuk bergantung pada suatu produk, layanan, atau merek berdasarkan kepercayaan atau harapan yang dihasilkan dari kredibilitasnya, manfaat, dan kemampuan tentang kinerja lingkungannya (Chen et al., 2015). Green trust adalah kesediaan menggunakan beberapa spesifik terpercaya baik jasa atau merek yang diyakini memiliki dampak yang positif terhadap lingkungan (Chen & Chang, 2012). Kepercayaan konsumen akan meningkat apabila risiko yang dirasakan konsumen rendah terhadap pembelian suatu produk (Kwok et al., 2015). Perilaku pembelian akan menghasilkan konsekuensi, yang tidak bisa diantisipasi dengan pasti perkiraannya sehingga konsumen akan melihat risiko dalam proses pembelian (Sweeney et al., 1999). Perceived risk adalah penilaian yang subjektif oleh konsumen yang berkaitan dengan konsekuensi negatif dan ketidakpastian yang dapat terjadi karena keputusan yang salah (Aaker, 1996 dalam Rahardjo, 2015). Green perceived risk didefinisikan sebagai suatu hambatan dalam mempercayakan suatu produk hijau yang dikarenakan faktor kejadian masa lalu, informasi negatif dari mulut ke mulut yang akan 15
16 menyebabkan ketidakpercayaan pada suatu produk hijau (Rizwan et al., 2014). Masyarakat bersedia untuk melakukan perilaku pembelian hijau jika produk tersebut memberikan sebuah manfaat dan informasi yang dapat dipercaya dari produk tersebut, sehingga dapat mengurangi risiko yang dapat di rasakan pelanggan (Wulansari, 2015) Rizwan et al. (2013) penilaian yang dirasakaan pada produk hijau juga sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan hijau. Nilai yang dirasakan konsumen juga dapat mengatasi efek negatif dari risiko yang dirasakan oleh konsumen, sehingga jika nilai yang dirasakan tinggi dan risiko dirasakan rendah, maka akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap pembelian suatu produk (Kwok et al., 2015). Persepsi nilai adalah penilaian keseluruhan konsumen dari suatu produk berdasarkan persepsi apa yang diterima dan diberikan (Petrick, 2003). Green perceived value dapat diartikan sebagai keuntungan bersih dari penilaian keseluruhan konsumen melalui evaluasi suatu produk dan jasa (Bolton & Drew, 1991). Green perceived value didefinisikan sebagai suatu manfaat yang diterima konsumen dari mengkonsumsi produk hijau yang akan berdampak baik bagi konsumen atau menjadi suatu keuntungan yang di dapat dari mengkonsumsi produk hijau yang merupakan suatu nilai yang dirasakan dari produk tersebut (Putra, 2015). Semakin besar kepercayaan konsumen dari manfaat yang dirasakan terhadap suatu produk dan semakin kecil risiko yang dirasakan dari pembelian suatu produk, maka semakin besar peluang konsumen tersebut akan melakukan suatu perilaku pembelian pada produk tersebut. Namun disisi lain, jika konsumen mengevaluasi bahwa risiko terhadap penggunaan produk ramah lingkungan 16
17 bersifat merugikan lingkungan dan berisiko, serta tidak mempunyai manfaat, maka munculah rasa ketidakpercayaan pada produk tersebut dan akan menyebabkan penurunan kepercayaan dalam pembelian produk ramah lingkungan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Jen & Hu (2003), Kusdyah (2012), dan Lam et al. (2016) menemukan adanya hubungan positif antara green perceived value terhadap green repurchase intention. An et al. (2010) dan Martin et al. (2011) menyatakan persepsi risiko berpengaruh negatif terhadap minat pembelian kembali. Eid (2011), Chen & Chang (2012), Dehghanan & Bakhshandeh (2014), Pratama (2014) mengemukakan green perceived value berpengaruh positif terhadap green trust. Penelitian yang dilakukan oleh Zboja & Voorhees (2006), Rizwan et al. (2013), Pratama (2015), Sari dkk. (2015), dan Martinayanti (2016) didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh negatif antara green perceived risk terhadap green trust. Juniwati (2015), Handono dkk. (2015), Giffar (2016), dan Megantara (2016) menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif terhadap niat pembelian kembali. Lee et al. (2011), Kaveh et al. (2012), dan Giffar (2016) menyatakan kepercayaan dapat memediasi persepsi nilai terhadap niat pembelian kembali. Murwatiningsih & Apriliani (2013) menyatakan bahwa ada pengaruh persepsi risiko terhadap keputusan pembelian secara tidak langsung melalui kepercayaan. Berdasarkan fenomena yang ada, permasalahan yang ada disini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya perusahaan kosmetik The Face Shop meningkatkan green repurchase intention terhadap pelanggan kosmetik The Face 17
18 Shop dengan adanya pengaruh green perceived value dan green perceived risk dan mengetahui bagaimana peran green trust sebagai variabel mediasi green perceived value dan green perceived risk terhadap green repurchase intention. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah pengaruh green perceived value terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar? 2. Bagaimanakah pengaruh green perceived risk terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar? 3. Bagaimanakah pengaruh green perceived value terhadap green trust produk The Face Shop di kota Denpasar? 4. Bagaimanakah pengaruh green perceived risk terhadap green trust produk The Face Shop di kota Denpasar? 5. Bagaimanakah pengaruh green trust terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar? 6. Bagaimanakah peran green trust memediasi green perceived value terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar? 7. Bagaimanakah peran green trust memediasi green perceived risk terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar? 18
19 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk menjelaskan pengaruh green perceived value terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar. 2. Untuk menjelaskan pengaruh green perceived risk terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar. 3. Untuk menjelaskan pengaruh green perceived value terhadap green trust produk The Face Shop di kota Denpasar. 4. Untuk menjelaskan pengaruh green perceived risk terhadap green trust produk The Face Shop di kota Denpasar. 5. Untuk menjelaskan pengaruh green trust terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar. 6. Untuk menjelaskan peran green trust memediasi green perceived value terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar. 7. Untuk menjelaskan peran green trust memediasi green perceived risk terhadap green repurchase intention produk The Face Shop di kota Denpasar. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut Kegunaan secara teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan menjadi pembuktian untuk memperkuat teori-teori mengenai 19
20 variabel atau permasalahan yang di teliti, yaitu tentang peran green trust memediasi pengaruh green perceived value dan green perceived risk terhadap green repurchase intention Kegunaan secara praktis Hasil dari studi diharapkan dapat memberikan tambahan informasi berharga bagi produsen produk ramah lingkungan khususnya merancang strategi pemasaran dengan memahami perilaku konsumen melalui persepsi konsumen yang akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan perilaku pembelian ulang kembali serta hasil dari studi ini dapat memberikan informasi mengenai peran green trust memediasi green perceived value dan green perceived risk terhadap green repurchase intention. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini ditulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Bab ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian 20
21 Bab ini diuraikan konsep atau teori yang relevan mengenai green perceived value, green perceived risk, green trust, dan green repurchase intention, serta perumusan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab ini diuraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode pengumpulan sampel, metode pengumpulan data, instrumen, penelitian dan teknik analisis data yang digunakan. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini diuraikan gambaran umum perusahaan The Face Shop, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini diuraikan kesimpulan dari hasil analisis data dan saran untuk pengembangan peneliti selanjutnya. 21
Kata kunci: green brand image, green perceived value, green trust, green brand equity
Judul : Pengaruh Green Brand Image dan Green Perceived Value terhadap Green Trust dan Green Brand Equity pada Produk Jamu Sido Muncul Di Kota Denpasar Nama : AA Sg Mas Christiana Naftalia NIM : 1306205146
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii BAB
Lebih terperinciPERAN GREEN TRUST MEMEDIASI GREEN PERCEIVED VALUE DAN GREEN PERCEIVED RISK TERHADAP GREEN REPURCHASE INTENTION. Sieny Andhika Dewi 1 Ni Made Rastini 2
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.12, 2016:8046-8078 ISSN : 2302-8912 PERAN GREEN TRUST MEMEDIASI GREEN PERCEIVED VALUE DAN GREEN PERCEIVED RISK TERHADAP GREEN REPURCHASE INTENTION Sieny Andhika Dewi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Dampak positif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang kian pesatnya dalam beberapa dekade terakhir membawa beberapa dampak perubahan dalam kehidupan manusia seharihari, baik itu berdampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicetuskan oleh adanya kekhawatiran terjadinya bencana yang mengancam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Polonsky (dalam Wu and Chen, 2014) mendefinisikan green marketing
BAB II A. Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA 1. Green marketing Polonsky (dalam Wu and Chen, 2014) mendefinisikan green marketing sebagai semua kegiatan yang dirancang oleh perusahaan dalam rangka memenuhi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: green marketing, kualitas produk, perceived value, loyalitas pelanggan
Judul : Implementasi Pemasaran Hijau Melalui Penawaran Tas Belanja Eco-bag Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan Pasar Swalayan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung Nama : Andika Djunaidi Putra NIM :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan yang terjadi sejak dekade terakhir diakibatkan oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, aktivitas tersebut mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup semakin meningkat dengan banyaknya berbagai isu-isu global mengenai lingkungan hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bumi yang diakibatkan oleh proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanasan global menjadi isu yang penting dikalangan masyarakat akhirakhir ini. Pemanasan global adalah suatu bentuk ketidak seimbangan ekosistem di bumi yang
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Masalah
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Berdasarkan Journal Strategi Green Marketing Terhadap Pilihan Konsumen Melalui Pendekatan Marketing Mix yang ditulis oleh Rudi Haryadi (2009:9), kesadaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik itu berdampak positif ataupun berdampak negatif. Menurut Fallah dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang kian pesat dalam beberapa dekade terakhir membawa beberapa dampak perubahan dalam kehidupan manusia sehari-hari, baik itu berdampak
Lebih terperinciJudul : Pengaruh Green Packaging Terhadap Repurchase Intention dengan Green Promotion
Judul : Pengaruh Green Packaging Terhadap Repurchase Intention dengan Green Promotion Sebagai Variabel Pemediase (Studi Pada Air Minum Dalam Kemasan ADES di Kota Denpasar) Nama : I Gusti Ngurah Friday
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan iklim sebagai akibat dari pemanasan global dan kerusakan lingkungan merupakan tantangan serius pada saat ini. Produk-produk berbasis lingkungan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh aktivitas alam (bencana alam) atau aktivitas manusia, yang menyebabkan rusaknya keseimbangan ekosistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya
Lebih terperinciKata kunci: Kualitas Produk, Citra Merek, Kepercayaan.
Judul : Pengaruh Kualitas Produk Melalui Mediasi Citra Merek Terhadap Kepercayaan Pembeli Produk Oriflame. Nama : Ida Ayu Nita Hendrayani NIM : 1215251147 Abstrak Kualitas produk yang baik adalah salah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan. Orang-orang mulai khawatir akan dampak global warming pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Green Consumer Behavior Menurut Jayanti dkk. (2013) Green consumer behavior merupakan perilaku konsumen yang dalam setiap tindakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lingkungan merupakan sesuatu yang berada disekitar manusia secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan dapat memberikan dampak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi bumi kini tidak hanya dipengaruhi oleh rotasi, evolusi, siklus hidrologi, siklus biogeokimia, dan lain sebagainya, melainkan juga dipengaruhi oleh aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia dan keturunannya. Bukti-bukti yang ditunjukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era perkembangan bisnis tahun ini, terjadi perkembangn strategi bisnis yang begitu pesat. Hal ini menuntut sebuah perusahaan selalu mengembangkan ide dan kreatifitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini, proses globalisasi terjadi sangat pesat di seluruh dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, proses globalisasi terjadi sangat pesat di seluruh dunia. Persaingan antar perusahaan juga sangat ketat. Perusahaan berusaha untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. IRCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), menggambarkan sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan lingkungan dan kesehatan yang secara langsung dan tidak langsung diakibatkan oleh aktivitas manusia, baik di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pertanian,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan menjadi fenomena penting yang menjadi fokus akademinis di dunia, permasalahan ini fokus pada pencemaran lingkungan yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu kerusakan lingkungan yang mencuat akhir-akhir ini menimbulkan kesadaran dan keprihatinan masyarakat dunia tentang pentingnya pelestarian lingkungan, hal ini tentu
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran (Marketing) Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah Di era modern seperti sekarang ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan manusia berdampak tidak baik bagi lingkungan. Saat ini adalah dimana terjadinya
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : pemasaran hijau, sikap, niat beli
Judul : Peran Sikap Memediasi Pengaruh Pemasaran Hijau Terhadap Niat Beli Produk Ramah Lingkungan (Studi Pada Produk Tumbler Starbucks On the Go di Kota Denpasar) Nama : Ni Putu Eka Aprilisya NIM : 1306205018
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting oleh banyak kalangan. Banyak faktor yang dinilai menjadi penyebab
BAB I A. Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pemanasan global telah menjadi sorotan utama masyarakat dunia, terutama negara yang mengalami industrialisasi dan pola konsumsi tinggi (gaya hidup konsumtif).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan adalah masalah pemanfaatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu pokok permasalahan yang sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan perekonomian dan pembangunan adalah masalah pemanfaatan berimbang atas sumber daya alam.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat terhadap produk-produk hijau (green product) atau produk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepedulian dan kesadaran akan lingkungan dan kesehatan saat ini telah menjadi isu sentral di semua kalangan dan telah merubah cara pandang dan pola hidup masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Isu lingkungan global merupakan permasalahan lingkungan yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan dicermati semua pihak tak terkecuali oleh perusahaan, pemanasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melestarikan lingkungannya dengan sebaik-baiknya yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman purbakala sampai sekarang, manusia selalu mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang dilewatinya. Melalui perkembangan kehidupan tersebut, manusia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi ix x
Lebih terperincisebelumnya. Hal tersebut membuat manusia mampu menemukan hal-hal baru
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Zaman yang semakin maju membuat pemikiran manusia juga turut berkembang ke arah yang lebih baik dan jauh lebih maju di bandingkan sebelumnya. Hal tersebut membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak beberapa periode terakhir ini kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan kesadaran akan kelestarian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada peningkatan konsumsi dunia. Pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi global hampir dipastikan terhubung pada peningkatan konsumsi dunia. Pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya bencana lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran kemungkinan besar terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya kekhawatiran akan terjadinya bencana yang dapat mengancam lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masyarakat dunia semakin sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan, ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran masyarakat akan dampak dari kerusakan lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia sangat bergantung pada kondisi lingkungan hidup dan tempat manusia tinggal. Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan manusia. Bahkan, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belakangan ini hampir seluruh aktivis mengkampanyekan slogan Stop global warming. Spanduk, billboard, pamflet dan aksi penggalangan dana pun dilakukan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemanasan global (global warming) adalah suatu tahap peningkatan suhu rata-rata pada atmosfer, laut dan daratan yang ada di bumi. Suhu rata-rata umum pada permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The Body Shop adalah perusahaan yang sudah terkenal dalam industri kosmetik dan merupakan salah satu dari pelopor dari green marketing. Menurut Fabricantand
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perhatian masyarakat. Parahnya kerusakan lingkungan seperti pencemaran air,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini isu-isu tentang pencemaran lingkungan mulai menarik perhatian masyarakat. Parahnya kerusakan lingkungan seperti pencemaran air, tanah, udara, penipisan ozon
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini, banyak masyarakat di dunia sadar akan pentingnya pelestarian lingkungan. Berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan lingkungan hidup, misalnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena adanya isu-isu negatif tentang lingkungan yang marak dibicarakan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tingkat kesadaran manusia terhadap lingkungan saat ini mulai tumbuh di masyarakat karena adanya isu-isu negatif tentang lingkungan yang marak dibicarakan oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. usaha organisasi atau perusahaan dalam mendesain, promosi, harga dan distribusi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Green marketing Green marketing (pemasaran hijau) sebagai salah satu usaha strategis dalam menciptakan suatu bisnis yang berbasis
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman i ii iii iv vi vii ix
Lebih terperinciJudul : Peran Green Trust Dalam Memediasi Pengaruh Green Brand Image Terhadap Green Brand Equity
Judul : Peran Green Trust Dalam Memediasi Pengaruh Green Brand Image Terhadap Green Brand Equity Pada Produk Kecantikan Hijau Merek Bali Tangi Nama : I Komang Lowis Siwandana NIM : 1306205150 ABSTRAK Pemanasan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat. Peningkatan ini dicetuskan karena adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini semakin ketat, sehingga perusahaan harus memiliki strategi dalam memenangkan persaingan bisnis tersebut. Jika di masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dikarenakan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dekade terakhir hingga saat ini kesadaraan masyarakat dunia terhadap pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, hal ini dikarenakan adanya kekhawatiran
Lebih terperinciImplementasi Green Marketing Melalui Demografi Terhadap Pilihan Konsumen The Body Shop
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Management http://repository.ekuitas.ac.id Marketing Management 2017-02-04 Implementasi Green Marketing Melalui Demografi Terhadap Pilihan Konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat masyarakat menjadi lebih peduli terhadap produk-produk yang mereka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat di berbagai belahan dunia tentang pentingnya menjaga kelesterarian lingkungan semakin meningkat. Terjadinya pemanasan global membuat masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...viii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR LAMPIRAN...xii
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis
BAB V KESIMPULAN Dalam Bab V akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan analisis serta saran yang diberikan atas penelitian Pengaruh Green Marketing terhadap Minat Beli Konsumen pada produk
Lebih terperinciPERAN SIKAP DALAM MEMEDIASI PENGARUH ECOLITERACY TERHADAP KESEDIAAN UNTUK MEMBELI PRODUK RAMAH LINGKUNGAN
PERAN SIKAP DALAM MEMEDIASI PENGARUH ECOLITERACY TERHADAP KESEDIAAN UNTUK MEMBELI PRODUK RAMAH LINGKUNGAN (Studi Pada Produk Penyaring Air Merek Pureit Di Kota Denpasar) SKRIPSI Oleh: SEPTIKA PERMANA DEWI
Lebih terperinciQ1 ( Apakah konsumen pernah mendengar istilah Green Product ) Pernyataan Frekuensi % Pernah 61 61% Belum Pernah 39 39% Total %
Q1 ( Apakah konsumen pernah mendengar istilah Green Product ) Pernyataan Frekuensi % Pernah 61 61% Belum Pernah 39 39% Total 100 100% Q2 ( Arti Green Product menurut persepsi konsumen ) No Pernyataan Pemaknaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Teknologi ramah lingkungan, kualitas pelayanan, keunggulan kompetitif, kinerja perusahaan.
Judul : Pengaruh Teknologi Ramah Lingkungan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keunggulan Kompetitif dan Kinerja Perusahaan (Studi Pada Konsumen Adi Dharma Hotel, Badung-Bali) Nama : Andry Aprilianto Sani
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Judul : Peran Brand Awareness Memediasi Daya Tarik Iklan terhadap Brand Attitude (Studi pada Konsumen Indomie di Kota Denpasar) Nama : Wayan Arisna Pratiwi NIM : 1306205039 Abstrak Persaingan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan secara umum bahwa penelitian yang dilakukan sebelumnya di Amerika oleh Kim
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO ISSN:
PENGARUH IMPLEMENTASI GREEN MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN MARKETING MIX (STUDI KASUS DI GENDHIS BAG) Zuhdi Allamsyah 1 * Nafis Ulin Nuha 2 * Kiki Musfika Zachary 3 *
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laku atau kepribadian seseorang bahkan bisa dinilai dari penampilan mereka.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penampilan merupakan hal yang sangat diperhatikan bagi setiap orang. Tingkah laku atau kepribadian seseorang bahkan bisa dinilai dari penampilan mereka. Penampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kanker kulit dan berpotensi mengacaukan iklim dunia serta pemanasan global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat, peningkatan ini dicetuskan oleh adanya kekhawatiran besar kemungkinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu pemanasan global (global warming) mulai dikenal oleh masyarakat dunia sejak tahun 1970-an, namun isu tersebut kembali diangkat dan mulai menjadi perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini menyatakan telah terjadi pemanasan udara secara global. Kondisi ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu mengenai lingkungan hidup dewasa ini menjadi pokok perhatian seluruh manusia di semua belahan dunia. Hal ini berkaitan dengan menurunnya kualitas lingkungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya perlindungan lingkungan semakin lama semakin berkembang dengan pesat. Kesadaran akan lingkungan telah meningkat dalam dua dasawarsa terakhir. Menurut riset,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang mengancam, bukan hanya kesehatan namun bahkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak beberapa dekade terakhir ini kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat. Peningkatan ini dicetuskan oleh adanya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latarbelakang masalah Rumusanmasalah Tujuanpenelitian Kegunaanpenelitian Sistematikapenulisan...
DAFTAR ISI JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN... xi Halaman BAB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tekanan untuk membudayakan sustainable consumption menjadi semakin. menggema di mana-mana. Berdasarkan kenyataan tersebut, sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil Oslo Symposium pada tahun 1994, dunia saat ini dihadapkan dengan masalah pertumbuhan populasi serta konsumsi yang semakin meningkat di mana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengkonsumsi produk-produk ramah lingkungan. Kesadaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan kualitas lingkungan hidup yang semakin buruk dewasa ini membawa dampak pada perubahan perilaku konsumen. Konsumen dewasa ini memiliki kesadaran yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Chlorofluorocarbon). CFC inilah yang merusak lapisan ozon, memungkinkan sinar ultraviolet yang membahayakan menembus bumi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelestarian lingkungan telah menjadi topik yang banyak diperbincangkan beberapa tahun terakhir. Hal ini dipicu oleh adanya kekhawatiran akan ancaman bencana
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis. Selain itu, bab ini juga dilengkapi dengan implikasi manajerial, keterbatasan
Lebih terperinciBAB 1BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan lingkungan semakin parah dalam satu abad terakhir. World Risk
BAB 1BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kerusakan lingkungan semakin parah dalam satu abad terakhir. World Risk Report melaporkan sepanjang tahun 2002 hingga 2011 telah terjadi 4.130 bencana alam di seluruh
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dalam (Sumarsono dan Giyatno, 2012). Tuntutan konsumen akan produk
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Produk Ramah Lingkungan Produk ramah lingkungan ( green product) atau juga dikenal dengan istilah ecolocical product atau environmental friendly
Lebih terperinciPERAN GREEN TRUST DALAM MEMEDIASI PENGARUH GREEN PERCEIVED VALUE TERHADAP GREEN PURCHASE BEHAVIOR
42 Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan Kewirausahaan Vol. 10, No. 1, Februari 2016 PERAN GREEN TRUST DALAM MEMEDIASI PENGARUH GREEN PERCEIVED VALUE TERHADAP GREEN PURCHASE BEHAVIOR I Putu Agus Surya
Lebih terperinciKEMAMPUAN INOVASI MEMEDIASI PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PRODUK (Studi pada IMK Sektor Industri Makanan di Kota Denpasar) SKRIPSI
KEMAMPUAN INOVASI MEMEDIASI PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PRODUK (Studi pada IMK Sektor Industri Makanan di Kota Denpasar) SKRIPSI Oleh: NAYDA AL-KHOWARIZMI RYIADI NIM: 1206205053 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di bumi. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah penggunaan emisi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini, isu lingkungan merupakan masalah utama di dunia. Isu lingkungan ini muncul karena semakin banyaknya kerusakan lingkungan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari. Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini mendorong pemasar untuk memanfaatkan teknologi sebagai media informasi. Internet, media sosial, gadget merupakan bagian dari
Lebih terperinciKata kunci : word of mouth, brand equity, niat beli
Judul : Peran Brand Equity dalam Memediasi Pengaruh Word of Mouth terhadap Niat Beli (Studi Kasus pada Pembelian Chitato Rasa Indomie di Kota Denpasar Nama : Kadek Yoga Aditya NIM : 1306205156 Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menawan sangat penting bagi wanita. Hal ini dapat dibuktikan dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, produk kosmetik khususnya kosmetik wanita memberikan suatu peluang bisnis. Kulit wajah dan tubuh yang menawan sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengancam lingkungan serta generasi dimasa. merusak alam.hal-hal tersebut dilakukan hanya untuk mencari keuntungan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kelestarian lingkungan menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia karena kekhawatiran terhadap terjadinya bencana alam yang mengancam lingkungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lingkup Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan keadaan realitas pada objek yang diteliti. Sumber data
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Kinerja Pemasaran
Judul : Peran Inovasi Produk Memediasi Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada industri rumah makan di Kota Denpasar) Nama : Gst.Ag.Ayu Widyaningsih NIM : 1306205023 ABSTRAK Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada pertengahan abad ke-20 yang lalu. Hal ini ditandai antara lain dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini manusia di seluruh dunia (termasuk Indonesia) berteriak akan adanya pemanasan global yang berakibat terjadinya perubahan iklim. Kekhawatiran
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: customer relationship management (CRM), kepuasan, loyalitas pelanggan.
Judul : Peran Kepuasan Pelanggan Dalam Memediasi Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi pada Ramayana Department Store di Denpasar) Nama : Dewa Ayu Wina Ariyunita
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Sejak era 80-an, permasalahan lingkungan mendapat perhatian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak era 80-an, permasalahan lingkungan mendapat perhatian yang sangat besar dari masyarakat dunia, khususnya mengenai isu-isu yang berhubungan dengan kerusakan-kerusakan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Kinerja Pemasaran
Judul : Peran Inovasi Produk Dalam Memediasi Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada UKM Kerajinan Ukiran Kayu di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar) Nama : Tesa Asashi NIM : 1306205056
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Banyak perusahaan yang mulai beralih untuk mendesain produk-produk hijau
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Produk Hijau Banyak perusahaan yang mulai beralih untuk mendesain produk-produk hijau dengan memusatkan perhatian pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen yang aman, menggunakan kemasan yang ramah lingkungan serta dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini banyak terjadi pencemaran lingkungan yang berdampak negatif bagi lingkungan maupun manusia yang disebabkan oleh aktivitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelestarian lingkungan. Hal ini menunjukkan isu lingkungan saat ini menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Isu lingkungan global warming menjadi sorotan di berbagai belahan dunia. Berbagai isu lingkungan disinyalir sebagai akibat dari perilaku konsumen yang tidak
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh green perceived
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh green perceived quality dan green satisfaction terhadap green trust serta implikasinya terhadap green purchase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekurang-pedulian warga negara terhadap lingkungannya sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan lingkungan sampai dengan saat ini masih menarik banyak perhatian Warga Negara, Perusahaan, Lembaga serta Pemerintah dari sekitar belahan dunia.
Lebih terperinci