RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN Edisi Revisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN Edisi Revisi"

Transkripsi

1 RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN Edisi Revisi BIRO HUKUM JAKARTA 2016

2 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya sehingga Rencana Strategis (Renstra) Biro Hukum Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian Tahun dapat terselesaikan. Rencana Strategis merupakan suatu proses rencana yang berorientasi pada hasil yang dicapai dalam kurun waktu lima tahun dengan memperhitungkan berbagai kekuatan/potensi, hambatan dan peluang yang ada atau mungkin timbul. Dokumen Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran kegiatan, kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, target kinerja, kegiatan, kerangka pendanaan dan menjadi acuan dalam peningkatan kinerja Biro Hukum selama periode Biro Hukum merupakan salah satu unit kerja di lingkungan Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan advokasi hukum. Untuk menjalankan fungsi koordinasi dan pembinaan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi dinamika pembinaan hukum, kemampuan sumber daya manusia pendukung, serta arah kebijakan pembangunan pertanian dalam 5 tahun kedepan yang menerapkan faktor penentu pencapaian kinerja yang optimal. Untuk itu, Renstra Biro Hukum selanjutnya dipergunakan sebagai acuan atau merupakan cerminan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan seutuhnya tahun Akhirnya, Tim Penyusun mengucapkan terimakasih atas kritik, saran dan masukan konstruktif dari semua pihak. Semoga ke depan Renstra ini dapat disusun lebih berkualitas dan bermanfaat untuk penyempurnaan perencanaan program dan kegiatan pembinaan hukum bidang pertanian. Jakarta 2016 Plt.Kepala Biro Hukum Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc. NIP R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 2

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 DAFTAR TABEL... 4 BAB. I PENDAHULUAN Latar Belakang Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi Uraian Tugas Capaian Kinerja Potensi dan Permasalahan BAB. II VISI, MISI, DAN SASARAN Visi Sekretariat Jenderal Misi Sekretariat Jenderal Visi Biro Hukum Misi Biro Hukum Tujuan Sasaran Kegiatan BAB. III KEBIJAKAN DAN STRATEGI Kebijakan Strategi Kerangka Regulasi Kerangka Kelembagaan BAB. IV TARGET KINERJA Target Kinerja Kegiatan Kerangka Pendanaan BAB. V PENUTUP R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 3

4 DAFTAR TABEL Tabel 1. Struktur Organisasi Biro... 3 Tabel 2. Peraturan Perundang-undangan... 6 Tabel 3. Layanan Bantuan Hukum... 7 Tabel 4. Naskah Perjanjian... 7 Tabel 5. Pemohon dan Permohonan Informasi Publik... 7 Tabel 6. Golongan Pegawai... 8 Tabel 7. Tingkat Pendidikan Pegawai... 8 Tabel 8. Jenis Jabatan Pegawai... 8 Tabel 9. Sarana dan Prasarana Biro... 9 Tabel 10. Matrik Rencana Kerja Biro Tabel 11. Matrik Pendanaan Rencana Kerja Biro R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 4

5 BAB I PENDAHULUAN R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 5

6 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Strategis Biro Hukum Tahun , yang merupakan turunan dari Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun sebagai alat pengendalian program dan kegiatan pembangunan Pertanian. Untuk mengimplementasikan Renstra Sekretariat Jenderal tersebut, sesuai dengan tugas dan fungsi peran Biro Hukum sebagai pembina hukum dalam rangka memenuhi kebutuhan landasan operasional produk hukum, maka arah kebijakan dan pengembangan hukum bidang Pertanian, menata sistem secara nasional khususnya hukum pertanian, dan mensosialisasikan pembangunan pertanian. Pembangunan hukum di bidang pertanian merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan hukum nasional yang sangat erat kaitannya dengan pembangunan bidang ekonomi, politik, sosial budaya, kelestarian lingkungan hidup, Hak Kekayaan Intelektual Indonesia (HKI), Hak Asasi Manusia (HAM), dan Pertahanan Keamanan. Hukum pertanian merupakan salah satu sarana penting untuk menegakkan ketertiban, keadilan, kesejahteraan dan ketentraman. Hukum pertanian selalu bergerak menyesuaikan dengan isu dan tuntutan yang berkembang di masyarakat dan dalam rangka reformasi birokrasi bidang hukum. Dalam hal ini masyarakat aktif mengamati dan mengevaluasi perkembangan yang terjadi dalam proses pembangunan dan siap memberikan reaksi yang tidak jarang keluar konteks dari permasalahan yang sebenarnya. Pengembangan dan pembangunan hukum di bidang pertanian harus berwawasan dan dapat mengantisipasi pergeseran paradigma, kelestarian dan perlindungan lingkungan, Hak Kekayaan Intelektual, Hak Asasi Manusia, Reformasi Birokrasi dalam penataan perundang-undangan. Selain itu pengembangan dan pembangunan hukum di bidang pertanian harus dapat menjawab tantangan di masa mendatang dan harus dapat mengamankan hasil-hasil pembangunan pertanian yang telah tercapai. Dengan latar belakang tersebut di atas, Biro Hukum telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Biro Hukum Tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran kegiatan, kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, target kinerja, kegiatan, kerangka pendanaan. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 6

7 1.2 Struktur Organisasi Tabel 1. Struktur Organisasi Biro 1.3. Tugas Dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan advokasi hukum. Fungsi: 1. penyiapan koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang pertanian; 2. pengembangan sistem dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum pertanian; 3. penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan litigasi hukum; 4. pelaksanaan urusan tata usaha Biro. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 7

8 1.4 Uraian Tugas Bagian Perundang-Undangan I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, penelitian dan pengembangan pertanian, prasarana dan sarana, ketahanan pangan, manajemen, penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian, serta pengawasan internal Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Perundang-Undangan I menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan; b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang prasarana, sarana, penelitian dan pengembangan, serta ketahanan pangan; dan c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang manajemen, penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian, serta pengawasan internal. Bagian Perundang-Undangan I terdiri atas: a. Subbagian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan; b. Subbagian Prasarana, Sarana, Penelitian dan Pengembangan; dan c. Subbagian Manajemen dan Sumber Daya Manusia. (1) Subbagian Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. (2) Subbagian Prasarana, Sarana, Penelitian dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang prasarana, sarana, penelitian dan pengembangan, serta ketahanan pangan. (3) Subbagian Manajemen dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang manajemen, penyuluhan dan pengembangan sumber daya manusia pertanian, serta pengawasan internal. Bagian Perundang-Undangan II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan di bidang peternakan dan kesehatan hewan, karantina, serta pengembangan sistem, dokumentasi dan informasi hukum. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 8

9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Perundang-Undangan II menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang peternakan dan kesehatan hewan; b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang karantina pertanian; dan c. penyiapan pengembangan sistem, dokumentasi dan informasi hukum. Bagian Perundang-Undangan II terdiri atas: a. Subbagian Ternak dan Hewan; b. Subbagian Karantina; dan c. Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum. (1) Subbagian Ternak dan Hewan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundangundangan di bidang peternakan dan kesehatan hewan. (2) Subbagian Karantina mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, penyusunan dan evaluasi serta penelaahan peraturan perundangundangan di bidang karantina pertanian. (3) Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan sistem, pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum. Bagian Advokasi Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan, dan litigasi hukum. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian Advokasi Hukum menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan penyusunan dan penelaahan naskah perjanjian di bidang pertanian; b. penyiapan pemberian pertimbangan dan litigasi hukum di bidang pertanian, serta penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha negara; dan c. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Hukum. Bagian Advokasi Hukum terdiri atas: a. Subbagian Perjanjian; b. Subbagian Pertimbangan dan Litigasi Hukum; dan c. Subbagian Tata Usaha Biro. (1) Subbagian Perjanjian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyiapan penyusunan dan penelaahan naskah perjanjian di bidang pertanian. (2) Subbagian Pertimbangan dan Litigasi Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemberian pertimbangan dan litigasi hukum di bidang pertanian, serta penyelesaian sengketa perdata dan tata usaha negara. (3) Subbagian Tata Usaha Biro mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro Hukum. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 9

10 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. (1) Kelompok jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Perancang Peraturan Perundang-Undangan dan jabatan fungsional lainnya, masingmasing dikoordinasikan oleh pejabat fungsional senior yang ditunjuk Kepala Biro Hukum. (2) Kepala Biro Hukum menempatkan pejabat fungsional Perancang Peraturan Perundang-Undangan dan jabatan fungsional lainnya pada unit kerja eselon III sesuai tugas masing-masing jabatan fungsional. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 1.5 Capaian Kinerja Reformasi birokrasi menjadi isu yang sangat penting untuk segera di tindaklanjuti dari semua pihak. Melalui perbaikan kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik akan mendapatkan capaian kinerja yang optimal. Untuk itu, dalam mengukur kinerja birokrasi perlu memperhatikan produktivitas, kualitas, dan responsivitas. Biro Hukum telah menjalankannya dengan baik dan menghasilkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi koordinasi, pembinaan hukum di Kementerian Pertanian. Selama periode , capaian kinerja Biro Hukum dan Informasi Publik dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 2. Peraturan Perundang-Undangan Produk Hukum Total UU PP Perpres Kepres Inpres Permentan Kepmentan R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 10

11 Tabel 3. Layanan Bantuan Hukum Layanan Bantuan Hukum Putusan Dalam proses Perkara Perdata 16 perkara 9 7 Perkara tata usaha negara 15 perkara 14 1 Pengajuan uji materiil MA 3 perkara 2 1 Pengajuan uji materiil MK 8 perkara 7 1 Tabel 4. Naskah Perjanjian Perjanjian Naskah Perjanjian Monitoring dan Evaluasi Naskah Perjanjian 291 Naskah Perjanjian 41 Naskah Perjanjian Tabel 5. Pemohon dan Permohonan Informasi Publik Jumlah Pemohon Informasi Publik dan Permohonan Informasi Publik pada PPID Utama Kementerian Pertanian Tahun 2010 sampai dengan Tahun Penerapan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik pada Tahun 2014 dengan nilai 91,41 sedangkan pada Tahun 2015 per September 2015 dengan nilai IKM 87,27. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 11

12 1.6 Potensi dan Permasalahan A. Potensi Potensi menggambarkan kekuatan (Strength), kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi Biro Hukum dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, antara lain : 1. Sumber Daya Manusia Berdasarkan data SIMPEG, jumlah pegawai Biro Hukum sampai dengan Tahun 2016 sebanyak 52 orang. Adapun Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut menurut Golongan sampai Tahun 2016, sebagai berikut : Tabel 6. Golongan Pegawai No Golongan Jumlah 1 Golongan IV 7 orang 2 Golongan III 43 orang 3 Golongan II 2 orang Total = 52 orang Dilihat dari tingkat pendidikan, perkembangan Pegawai Negeri Sipil Biro Hukum sampai dengan tahun 2016, adalah sebagai berikut : Tabel 7. Tingkat Pendidikan Pegawai No Pendidikan Jumlah 1 Strata 2 8 orang 2 Strata 1 35 orang 3 SLTA/D3 8 orang Total = 51 orang Berdasarkan data hasil analisis jabatan dan evaluasi jabatan, jumlah jabatan yang ada di Biro Hukum sebanyak 2 (dua) jenis jabatan, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 8. Jenis Jabatan Pegawai No Jenis Jabatan Jumlah 1. Struktural eselon III dan IV 13 orang 2. Fungsional Umum : Penyusun Peraturan Perundang-undangan 13 orang Penelaah Pertimbangan dan Bantuan Hukum 3 orang Penyusun Naskah Perjanjian 2 orang Pramu Dokumentasi dan Informasi Hukum 1 orang Sekertaris Pimpinan 4 orang Bendahara Pengeluaran 1 orang Pengadministrasi Keuangan 8 orang Petugas SAK 1 orang Pengadministrasi Umum 3 orang Pengadministrasian dan Penyaji Data 2 orang Penyusun Laporan 1 orang Total = 52 orang R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 12

13 Dilihat dari sisi jumlah, Sumberdaya yang dimiliki Biro Hukum dirasakan cukup, bahkan dibeberapa jabatan berlebih. Namun jika dilihat dari sisi kompetensi, secara faktual jumlah pegawai Biro Hukum lebih banyak yang hanya memiliki sebagai pendukung tugas pokok, sedangkan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tugas pokok relative sedikit. 2. Sarana dan Prasarana Untuk melaksanakan program dan kegiatan yang telah ditetapkan, Biro Hukum didukung oleh sarana dan prasarana kerja yang relative cukup memadai. Saat ini sarana dan prasarana kerja yang dimiliki Biro Hukum seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 9. Sarana dan Prasarana Biro No Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan 1. Ruang Rapat 1 Baik 2. Kendaraan Roda Empat 16 Baik 3. Kendaraan Roda Dua 14 Baik 4. Mesin ketik Elektronik/Selektrik 1 Baik 5. Mesin Ketik Manual Standard 11 Baik 6. Scanner (Universal Tester) 8 Baik 7. Lori Dorong 4 Baik 8. Lemari Kayu 14 Baik 9. Rak Besi 5 Baik 10. Filing Cabinet Besi 43 Baik 11. Copy Board/Elektrik White Board 3 Baik 12. Alat Penghancur Kertas 9 Baik 13. White Board Electronic 4 Baik 14. LCD Projector/Infocus 7 Baik 15. Alat Perekam Suara (Voice Pen) 1 Baik 16. Meja Kerja Kayu 8 Baik 17. Kursi Besi/Metal 65 Baik 18. Kursi Kayu 3 Baik 19. Meja rapat 1 Baik 20. Tape Recorder 2 Baik 21. Handy Cam 6 Baik 22. Panggung 2 Baik 23. Microphone/Wireless MIC 12 Baik 24. Power Supply Microphone 1 Baik 25. Remote Control Unit 3 Baik 26. Lensa Kamera 6 Baik 27. Camera Digital 6 Baik 28. Tas kamera 3 Baik 29. Lampu Blitz Kamera 3 Baik 30. Duplicator DVD 1 Baik R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 13

14 31. Mesin Cacah 4 Baik 32. Telephone Mobile 3 Baik 33. Facsimile 1 Baik 34. Wireless Amplifier 1 Baik 35. Utility Trolly 3 Baik 36. Mesin PCB 2 Baik 37. Cabinet drier 4 Baik 38. Photo Equipment 6 Baik 39. Kamera Digital 1 Baik 40. Background 2 Baik 41. Bateray Pack Camera 6 Baik 42. Processing Film 4 Baik 43. Mini Komputer 9 Baik 44. Komputer Jaringan 2 Baik 45. PC Unit 54 Baik 46. Laptop 42 Baik 47. Note Book 5 Baik 48. Hard Disk 20 Baik 49. Printer 39 Baik 50. Scanner 2 Baik 51. Server 1 Baik 52. Voice Recorder 5 Baik 53. Monografi Baik 54. Software Komputer 40 Baik 55. Aset Tak Berwujud Lainnya 22 Baik 3. Budaya Kerja Dalam kondisi seperti sekarang ini, dimana tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang prima, maka setiap instansi dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya dan akuntabilitasnya. Oleh karena itu, dalam rangka mendorong peningkatan kerja, menumbuh kembangkan semangat dan etos kerja, serta tanggung jawab moral aparatur, perlu dilakukan pengembangan budaya kerja aparatur dari budaya kerja lama menuju budaya kerja baru dengan semangat reformasi birokrasi. Potensi tersebut diatas yang pada dasarnya merupakan kekuatan harus terus ditingkatkan, karena Biro Hukum dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dihadapkan pada beberapa tuntutan yang sekaligus bisa menjadi peluang ataupun tantangan, yakni tuntutan reformasi birokrasi dan tuntutan akuntabilitas publik. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 14

15 B. Dalam penyusunan peraturan perundang-undangan bidang pertanian, beberapa permasalahan yang masih dihadapi antara lain : 1. Pemrakarsa/Eselon I terkait belum memprioritaskan peraturan perundangundangan yang disepakati dalam Prolegtan, Program Penyusunan Peraturan Pemerintah, dan Peraturan Presiden; 2. Pemrakarsa dalam penyusunan peraturan belum sesuai dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan dan Perpres Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3. Penyusunan substansi konsep peraturan perundang-undangan di unit kerja Eselon I masih lemah karena belum diharmonisasikan dengan instansi terkait; 4. Pada pertemuan harmonisasi penyusunan substansi konsep peraturan, pihak pemrakarsa tidak dapat memutuskan kerena yang hadir bukan pejabat yang berwenang; Dalam penyusunan naskah perjanjian, serta layanan pertimbangan dan litigasi hukum bidang pertanian, beberapa kendala yang masih dihadapi antara lain: 1. Penandatanganan kesepakatan bersama atau Nota Kesepahamanan sangat jarang langsung ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama; 2. Pemberitahuan dan pengajuan perpanjangan kesepakatan bersama atau Nota Kesepahamanan oleh Para Pihak sering terlambat; 3. Para Pihak selalu mempertahankan format penyusunan perjanjian sesuai peraturan yang dimilikinya; 4. Koordinasi belum optimal dari Pihak/Unit Eselon I yang digugat; 5. Sulit memperoleh dokumen asli untuk digunakan sebagai alat bukti di pengadilan; 6. Terbatasnya ahli yang independen untuk bersedia menjadi dan memberikan keterangan ahli bagi pemerintah; 7. Penyelesaian terhadap suatu perkara membutuhkan waktu yang lama; R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 15

16 BAB II VISI, MISI DAN SASARAN R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 16

17 2.1 Visi Sekretariat Jenderal Sekretariat Jenderal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai fungsi koordinasi, pembina dan pemberi dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Pertanian menetapkan visi yaitu : Menjadi lembaga manajemen dan pelayanan teknis pembangunan pertanian yang terkemuka. 2.2 Misi Sekretariat Jenderal Untuk mewujudkan Visi tersebut, Misi yang harus diemban Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian adalah : a. mewujudkan sistem manajemen pembangunan pertanian yang efektif, efisien dan akuntabel; b. memberikan pelayanan administrasi dan teknis PVT pembangunan pertanian yang cepat, tepat, mudah dan sederhana; c. menerapkan prinsip Good Governance dan Clean Governance. 2.3 Visi Biro Hukum Biro Hukum dalam menjalankan tugas dan fungsinya melaksanakan koordinasi, dan penyusunan peraturan perundang-undangan dan pelaksanaan advokasi hukum menetapkan visi yaitu : Terwujud dan berfungsinya sistem hukum pertanian yang kuat, lengkap, terdesentralisasi, dan berkerakyatan dalam mendukung pembangunan pertanian. 2.4 Misi Biro Hukum Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, Misi yang harus diemban oleh Biro Hukum, Kementerian Pertanian adalah : 1. menginventarisasi, menelaah, dan menyusun peraturan perundang-undangan bidang pertanian berdasarkan Prolegtan; 2. mengembangkan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum; 3. mensosialisasikan peraturan perundang-undangan bidang pertanian; 4. memantau dan memonitoring pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang pertanian; dan 5. memberikan advokasi, litigasi hukum, dan penyusunan naskah perjanjian. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 17

18 2.5 Tujuan Sesuai dengan visi, misi, tugas dan fungsi Biro Hukum, maka tujuan yang dicapai adalah: 1. menginventarisir bahan peraturan perundang-undangan bidang hukum pertanian yang lengkap, terhimpunnya bahan dan informasi sebagai bahan penyusunan kebijakan serta tersusunnya konsep kebijakan yang ditetapkan dalam bentuk peraturan; 2. berkembangnya dan terkelolanya Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum pertanian yang cepat, dan lengkap serta pemahaman hukum pertanian; 3. terhimpunnya dan mensosialisasikan informasi dan penerangan kepada masyarakat tentang peraturan perundang-undangan bidang pertanian. 4. tersusunnya naskah perjanjian/kontrak atau MoU bidang Pertanian; 5. mewujudkan kepastian hukum dan keadilan bagi para pelaku usaha, dan pemangku kepentingan; 6. terlayaninya pertimbangan dan litigasi hukum Perdata dan Tata Usaha Negara, serta Uji Materiil (judicial review); 7. memfasilitasi berbagai kegiatan ketata usahaan dan urusan rumah tangga Biro; 2.6 Sasaran Kegiatan Sesuai tujuan yang ingin dicapai, maka ditetapkan sasaran kegiatan Terbentuknya peraturan perundang-undangan dan menurunnya permasalahan hukum bidang pertanian, dengan kegiatan sebagai berikut : 1. terbentuknya sistem hukum pertanian yang kuat dan lengkap melalui produk peraturan perundang-undangan di bidang pertanian; 2. tersusunnya naskah perjanjian; 3. terlaksananya pemberian pertimbangan dan litigasi hukum; 4. terkelolanya Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum; 5. terselenggaranya layanan ketatausahaan Biro. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 18

19 BAB III KEBIJAKAN DAN STRATEGI R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 19

20 3.1 Kebijakan Untuk terwujudnya sasaran dan tujuan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan, maka Kebijakan Biro Hukum adalah : 1. penguatan peraturan perundang-undangan bidang Pertanian; 2. peningkatan kualitas pelayanan hukum secara konsisten (cepat, tepat dan aman) dengan memperhatikan pergeseran paradigma pembangunan hukum yaitu privatisasi, desentralisasi dan globalisasi untuk menghormati HAM, HKI dan lingkungan hidup serta menjamin terwujudnya supremasi hukum bagi masyarakat petanian; 3. peningkatan penyusunan naskah perjanjian bidang pertanian; 4. peningkatan kualitas ketersediaan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum; 3.2 Strategi Untuk terwujudnya sasaran dan tujuan sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan, maka strategi Biro Hukum adalah sebagai berikut : 1. peningkatan penyempurnaan, evaluasi, serta pengkajian produk hukum pertanian sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat; 2. peningkatan pengembangan pemberian pertimbangan dan litigasi hukum serta perjanjian di bidang pertanian; 3. peningkatan profesionalisme dan semangat kerja SDM di bidang hukum; 4. peningkatan kualitas ketersediaan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum; dan 5. menyelenggarakan ketatausahaan yang profesional. 3.3 Kerangka Regulasi Dalam penyelenggaraan birokrasi di lingkungan Kementerian Pertanian khususnya Biro Hukum, perlu diperkuat melalui kerangka regulasi. Kerangka regulasi dibutuhkan dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta kewenangan dalam birokrasi tersebut. Selanjutnya peran tersebut diperluas hingga penjabaran pada tingkat pencapaian sasaran dan penyelesaian masalah yang dihadapi untuk mencapai sasaran tersebut. Kerangka regulasi dibuat agar wibawa hukum dapat dirasakan dengan syarat kita mempunyai komitmen kuat dan konsisten dalam menegakkan peraturan tanpa diskriminatif. Siapapun harus tunduk kepada hukum, penegakkan hukum tidak boleh memihak kepada siapapun dengan alasan apapun, kecuali kepada kebenaran dan keadilan itu sendiri. Kerangka regulasi sangat dibutuhkan yang merupakan komitmen Kementerian Pertanian untuk mendukung paradigma pembangunan pertanian bioindustri berkelanjutan berbasis sumberdaya lokal. Dengan adanya regulasi ini diharapkan dapat memberikan ruang gerak yang luas bagi para R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 20

21 pakar, peneliti, akademisi, pemerhati, dan segenap insan yang berkomitmen kuat terhadap pertanian untuk berkontribusi sesuai bidang dan pola fikir masingmasing. 3.4 Kerangka Kelembagaan Kerangka kelambagaan Biro Hukum perlu dikembangkan atas dasar pembinaan dan pengendalian, serta monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan. Kerangka kelembagaan merupakan salah satu upaya mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) diawali dengan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan. Untuk memperkuat kelembagaan, perlu pemikiran yang sistematis dan komprehensif dengan memperhatikan situasi, kondisi dan kebutuhan akan lembaga tersebut. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 21

22 BAB. IV TARGET KINERJA R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 22

23 4.1 Target Kinerja terwujudnya produk hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang pertanian yang lengkap, kuat, terdesentralisasi sesuai dengan komitmen internasional dan perkembangan; terselenggaranya sosialisasi hukum bidang pertanian; terwujudnya kesadaran hukum masyarakat sejalan dengan tuntutan perwujudan good governance dengan unsur-unsur transparansi, responsif, tidak diskriminatif, efektif dan efisien, partisipatif, komitmen, dan akuntabel dalam setiap penetapan kebijakan publik yang dituangkan dalam produk hukum; terlaksananya diklat perancang tingkat dasar dan terlaksanya bimbingan teknis penyusunan peraturan perundang-undangan; terlaksananya pemberian pertimbangan litigasi hukum dibidang pertanian; terlaksananya kerjasama dan kesepakatan dengan mitra kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; terkelolanya dokumentasi dan informasi hukum; terwujudnya pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum; tersusunnya program kerja dan rencana kegiatan yang terjadwal dengan pasti; terwujudnya pengembangan SDM hukum yang profesional; dan terlaksananya ketata usahaan, kepegawaian, keuangan, surat menyurat kerumah tanggaan dan kearsipan, serta terwujudnya Laporan Kinerja dan Rencana Strategis Biro. 4.2 Kegiatan Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran sesuai visi dan misi Biro Hukum, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, maka kegiatan Biro Hukum Tahun meliputi: 1. peraturan perundang-undangan yang diterbitkan berdasarkan prolegnas dan prolegtan; 2. pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum; 3. penyusunan naskah perjanjian bidang pertanian yang dihasilkan; 4. layanan pertimbangan dan litigasi hukum lingkup Kementerian Pertanian yang terselesaikan; 5. kegiatan pendukung biro; 6. pembinaan jabatan fungsional perancang perundang-undangan; 7. layanan perkantoran. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 23

24 Rencana pelaksanaan kegiatan Biro Hukum sesuai tugas dan fungsi Tahun yang mengacu pada Renstra Sekretariat Jenderal yang dijabarkan kedalam Renstra Eselon II. Kegiatan tersebut terlampir dalam Matrik sebagai berikut: Tabel 10. Matrik Rencana Kerja Biro Hukum Tahun No Program/Kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Satuan Target Pembinaan hukum bidang pertanian Terbentuknya peraturan perundang-undangan dan menurunnya permasalahan hukum bidang pertanian Persentase peraturan perundang-undangan yang diterbitkan % berdasarkan Prolegnas dan Prolegtan Pesentase layanan bantuan hukum lingkup Kementerian Pertanian % yang terselesaikan Persentase naskah perjanjian yang dihasilkan % Program Legislasi Pertanian % Peraturan Perundang-undangan Bidang Tanaman % Peraturan Perundang-undangan Bidang Prasarana, Sarana, % Penelitian dan Pengembangan Peraturan Perundang-undangan Bidang Manajemen dan Sumber % Daya Manusia Peraturan Perundang-undangan Bidang Ternak dan Hewan % Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina % Naskah Perjanjian Bidang Pertanian % Pertimbangan dan Litigasi Hukum lingkup Kementerian Pertanian % Pertimbangan Materiil Peraturan Perundang-undangan Bidang % Pertanian Monitoring dan Evaluasi Layanan Bantuan Hukum % Dokumentasi dan Informasi Hukum Laporan Kompendium Hukum Bidang Pertanian Laporan Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Laporan R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 24

25 No Program/Kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Satuan Target Penempatan Peraturan Menteri Dalam Berita Negara Laporan Ketatausahaan Biro Laporan Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Laporan Jabatan Fungsional Peraturan Perundang-undangan Laporan Peningkatan Kapasitas Pegawai Biro Laporan Layanan dan Operasional Perkantoran Laporan Alat Pengolah Data dan Komunikasi Unit Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Impor dan Tata Niaga Pangan Draft Jumlah Peraturan terkait Rekomendasi Impor dan Tata Niaga Pangan Bidang Pertanian (Prioritas Nasional) Permentan Draft Permentan R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 25

26 4.3 Kerangka Pendanaan Dalam menjalankan program dan kegiatan dimana sesuai tugas dan fungsinya Biro Hukum merencanakan pendanaan yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) , berikut terlampir Matrik Kerangka Pendanaan Rencana Kerja Biro Hukum Tahun Anggaran : Tabel 11. Matrik Pendanaan Rencana Kerja Biro Hukum Tahun No Program/Kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Satuan Kegiatan 1746 Pembinaan hukum bidang pertanian Milyar Terbentuknya peraturan perundangundangan Milyar dan menurunnya permasalahan hukum bidang pertanian Persentase peraturan perundangundangan yang diterbitkan berdasarkan Prolegnas dan Prolegtan Pesentase layanan bantuan hukum lingkup Kementerian Pertanian yang terselesaikan Persentase naskah perjanjian yang dihasilkan Program Legislasi Pertanian Peraturan Perundang-undangan Bidang Tanaman Peraturan Perundang-undangan Bidang Prasarana, Sarana, Penelitian dan Pengembangan Milyar Milyar Alokasi Dana , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,18 950,00 997, ,74 422,75 262,50 275,63 289,41 303,88 952,70 600,00 630,00 661,50 694,58 993,05 750,00 787,50 826,88 868,22 R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 26

27 No Program/Kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Peraturan Perundang-undangan Bidang Manajemen dan Sumber Daya Manusia Peraturan Perundang-undangan Bidang Ternak dan Hewan Peraturan Perundang-undangan Bidang Karantina Pertimbangan dan Litigasi Hukum lingkup Kementerian Pertanian Pertimbangan Materiil Peraturan Perundang-undangan Bidang Pertanian Monitoring dan Evaluasi Layanan Bantuan Hukum Dokumentasi dan Informasi Hukum Kompendium Hukum Bidang Pertanian Himpunan Peraturan Menteri Pertanian Penempatan Peraturan Menteri Dalam Berita Negara Ketatausahaan Biro Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Jabatan Fungsional Peraturan Perundang-undangan Satuan Milyar iah pia upi pia Milyar ah iah Milyar R uh Alokasi Dana ,70 712,50 748,13 785,53 824, ,05 787,50 826,88 868,22 911, ,15 637,50 669,38 702,84 737, , , , , ,24 108,75 94,50 99,23 104,19 109,40 208,20 175,50 184, ,16 257,64 218,70 229,64 241,12 253,17 347,28 307,80 323,19 339,35 356,32 345,34 275,40 289,17 303,63 318,81 6,50 8,10 8,51 8,93 9, , , , , ,30 768,73 540,39 567,41 595,78 625, , , , , ,72 R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 27

28 No Program/Kegiatan/Sasaran Program/Sasaran Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pegawai Biro Layanan dan Operasional Perkantoran Alat Pengolah Data dan Komunikasi Tersusunnya Rekomendasi Kebijakan Impor dan Tata Niaga Pangan Jumlah Peraturan terkait Rekomendasi Impor dan Tata Niaga Pangan Bidang Pertanian (Prioritas Nasional) Satuan ah Milyar uph h Milyar Milyar Alokasi Dana ,95 405,30 425,56 446,84 469,18 931, , , , ,52 490,00 897,31 942,18 989, , , , , , , , , ,88 R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 28

29 BAB IV PENUTUP Rencana Srategis Biro Hukum Tahun merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan pertanian secara keseluruhan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran kegiatan, kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka kelembagaan, target kinerja, kegiatan, kerangka pendanaan, dan cara-cara mencapai tujuan dan sasaran serta indikator output dalam waktu tertentu. Rencana Srategis Biro Hukum Tahun merupakan acuan atau pedoman bagi seluruh jajaran Biro Hukum dalam melaksanakan kegiatannya. Keberhasilan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana tercantum Rencana Srategis ini memerlukan komitmen dan kebersamaan seluruh pihak-pihak terkait baik dari internal maupun eksternal Biro Hukum. Pengimplementasian Rencana Strategis ini secara tertib dan disiplin diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi dan sekaligus dapat diwujudkan akuntabilitasnya sesuai dengan tuntutan transparasi dari masyarakat. Rencana Strategis ini bersifat dinamis, yang dapat disempurnakan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Demikian Rencana Strategis ini disusun, semoga bermanfaat dan menjadi pedoman dalam bekerja kearah pencapaian tujuan pembangunan pertanian. R e n c a n a S t r a t e g i s B i r o H u k u m T a h u n Page 29

laporan akuntabilitas KinErja (lakip) Biro hukum dan informasi PuBliK Tahun anggaran 2013

laporan akuntabilitas KinErja (lakip) Biro hukum dan informasi PuBliK Tahun anggaran 2013 laporan akuntabilitas KinErja (lakip) Biro hukum dan informasi PuBliK Tahun anggaran 2013 SEKrETariaT jenderal KEmEnTErian PErTanian 2013 L A K I P B i r o H u k u m d a n I n f o r m a s i P u b l i k

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN HUMAS

BIRO HUKUM DAN HUMAS RENCANA KINERJA TAHUNAN 2011 BIRO HUKUM DAN HUMAS BIRO HUKUM DAN HUMAS SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PERTANIAN 2010 Kata Pengantar Negara Republik Indonesia sebagai Negara yang berdasarkan Pancasila

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2013 BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, 2014 L A K I P B I R O H U K U M D A N I N F

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kecamatan merupakan salah satu ujung tombak dari Pemerintahan Daerah yang langsung berhadapan (face to

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK

PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN JAKARTA, JUNI 2012 KATA PENGANTAR Kegiatan pengawasan internal saat ini merupakan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN ANGGARAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Berkat rahmat Allah SWT, penyusunan buku

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN

RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN RENCANA STRATEGIS BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015-2019 BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK JAKARTA, JUNI 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011 JAKARTA, November 2011 LAKIP BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2011 ~ 1 ~ KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-18.1-/216 DS933-1269-654-625 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015 01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian 01 Meningkatnya Pelaksanaan 01 Persentase Pencapaian Sistem Akuntabilitas Kegiatan Kementerian Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-018.01-0/AG/2014 DS 6100-9979-1830-7597 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

SEKRETARIAT JENDERAL

SEKRETARIAT JENDERAL LAPORAN KINERJA BIRO HUKUM DAN INFORMASI PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah, maka perlu mewujudkan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-018.01-0/2013 DS 5903-0340-5288-0144 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Nomor: W9-A1/93/OT.01.3/I/2015 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2015-2019 KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-18.1-/215 DS791-3632-6284-16 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2010

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2010 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2010 BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN NO PROGRAM UTAMA SASARAN URAIAN URAIAN A. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik 1 Pembayaran Gaji, Lembur, Honorium dan Vakasi - Terlaksananya

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN 4 V i s i. 4.1. Visi da n Misi. B adan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mengemban tugas dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN BIRO PERENCANAAN TAHUN 2012 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah fundamental yang dihadapi Pembangunan Pertanian saat ini antara lain: (1) Laju konversi lahan yang tidak terkendali; (2) Infrastruktur pertanian yang tidak memadai;

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 44 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN A. VISI DAN MISI 1. VISI Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah mengemban tugas dalam menjamin kelancaran penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER 3 SEPTEMBER 2015

DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER 3 SEPTEMBER 2015 DAFTAR INVENTARIS BMN DJA PER AKUN NERACA/SUB-SUB KELOMPOK BARANG SAT 132111 PERALATAN DAN MESIN 11,569 74,917,915,013 9 14,630,000 0 0 11,578 74,932,545,013 3.01.03.04.002 Portable Generating Set Unit

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN LEGALISIR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) (PL) Nomor : /SOP/429.115/2013 Tanggal

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN TAHUN 2013 6 DINAS KEPENDUDUKAN DAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PERMOHONAN DATA KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanat UU No. 8 tahun 1999, TAP MPR No. XI/MPR/1999, dan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM

KATA PENGANTAR. Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat. Drs. Sigit Wahyudi, MM KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Biro Umum dan Hubungan Masyarakat Tahun 2015 di susun dalam bentuk rencana kegiatan Biro Umum dan Hubungan Masyarakat, yang berisi tentang kegiatan dan target

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI - 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Karimun, Dinas Kependudukan Catatan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN KATA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja (LKJ) Komisi Pemilihan Umum

Lebih terperinci

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET 2010 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Good Governance pada hakekatnya merupakan kepemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015 Place Photo Here, Otherwise Delete Box Rencana Strategis (RENSTRA) KATA PENGANTAR Dalam rangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN AGAMA TUAL TUAL, PEBRUARI 2012 Halaman 1 dari 14 halaman Renstra PA. Tual P a g e KATA PENGANTAR Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NKRI) tahun 1945

Lebih terperinci

PA. CILACAP RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN KATA PENGANTAR

PA. CILACAP RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersususn Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015 2019 Pengadilan Agama Cilacap sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Pengadilan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP

Kata Pengantar. Kepanjen, Januari 2015 SEKRETARIS DPRD KABUPATEN MALANG. Drs. IRIANTORO, M. Si Pembina Tk. I NIP Kata Pengantar Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-nya, Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang

Lebih terperinci

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis

3.4 Penentuan Isu-isu Strategis Negeri atas tugas pokok dan fungsinya dengan memperhatikan visi, misi, dan arah kebijakan Pemerintah Republik Indonesia untuk lima tahun ke depan, serta kondisi obyektif dan dinamika lingkungan strategis,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT Jl. KH. Mas Mansyur/Awaluddin II No. 2 Tanah Abang Jakarta Pusat 10230 Telp. 021-31927910 Fax. 021-3161118 e-mail: pa.jakartapusat@gmail.com website: pa-jakartapusat.go.id

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

Berdasarkan visi tersebut kemudian untuk bisa operasional, maka visi dijabarkan dalam misi. Adapun misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Berdasarkan visi tersebut kemudian untuk bisa operasional, maka visi dijabarkan dalam misi. Adapun misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil IKHTISAR EKSEKUTIF Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah Nya, kita semua masih diberi kekuatan dan kemampuan untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara memuat berbagai perubahan mendasar dalam pendekatan penganggaran. Perubahan-perubahan ini didorong oleh beberapa

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA LAKSANA UNIT PELAKSANA TEKNIS PENYULUHAN DAN PELAYANAN TERPADU PERTANIAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 RENCANA STRATEGIS KINERJA TAHUN 2015 2019 PENGADILAN NEGERI RANGKASBITUNG PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 LAPORAN TRIWULAN II CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesulitan dalam mengukur keberhasilan atau kegagalan kinerja

Lebih terperinci

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA

CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2015 CATATAN ATAS LAPORAN BARANG MILIK NEGARA I. DASAR HUKUM KOMISI PEMILIHAN UMUM

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA KEBUMEN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2015-2019 http://www.pa-kebumen.go.id KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, telah tersusun Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2015 BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2014 Rencana Kerja (RENJA) Tahun

Lebih terperinci

Kepala Lembaga Administrasi Negara. Dr. Adi Suryanto, M.Si

Kepala Lembaga Administrasi Negara. Dr. Adi Suryanto, M.Si PERJANJIAN KINERJA KATA PENGANTAR Penyusunan Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.744, 2014 KONSIL KEDOKTERAN. Rencana Strategis. Rancangan. Penyusunan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.744, 2014 KONSIL KEDOKTERAN. Rencana Strategis. Rancangan. Penyusunan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.744, 2014 KONSIL KEDOKTERAN. Rencana Strategis. Rancangan. Penyusunan. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI

GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI GAMBARAN UMUM BIRO HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI BALI A. Kondisi Pelayanan Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali saat ini Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Bali di dalam memberikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governance) yang merupakan tuntutan masyarakat, mengharuskan pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA TAHUNAN GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG TAHUN ANGGARAN 2016 NAMA UAKPB : 005.0.5.4094 PENGADILAN AGAMA SERUI JANUARI 06 TAHUN ANGGARAN 06 4 8 9 0 : 5--06 : DESEMBER 06 TANAH, 48,680,000 0 0 0 0, 48,680,000.0.0.0.00 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan I M 8,680,000

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD Identifikasi permasalahan dilakukan untuk melihat kompleksitas permasalahan

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-18.KP.05.02 TAHUN 2011 TENTANG SASARAN KERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/KPPU/KEP/I/2010

KEPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/KPPU/KEP/I/2010 KEPUTUSAN KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 04/KPPU/KEP/I/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA REPUBLIK INDONESIA KOMISI PENGAWAS

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci