Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp ad Bagus Asngad 1), Dewi Handayani 2), Amirotul MHM 3)
|
|
- Yuliani Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN BALOK BETON BERTULANG SESUAI SNI 87:0 DAN SNI 76:0 (STUDI KASUS : HOTEL DI WILAYAH PEKALONGAN)chsan Syaeful Karim ), Supardi, ), Agus Supriyadi ) ) MahasiswaFakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret, ),) Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami 6A, Surakarta 76; Telp Syaeful_Karim@Yahoo.com. ad Bagus Asngad ), Dewi Handayani ), Amirotul MHM ) ),) Pengajar Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret. Abstract Changes in regulation of SNI earthquake to SNI 76: 0 affects the changing requirements of SNI reinforced concrete into SNI 87: 0. Changes in regulation Indonesian earthquake caused buildings that have been designed with the old regulations become necessary evaluated. The purpose of this study was to determine the strength and reinforcement detailing of reinforced concrete beam according SNI 76: 0 and SNI 87: 0 by taking into account drift rate (Δ), counting on a strong cross-section of the beam and check the terms of reinforcement detailing the existing installed in the field. This study shows that all deviations between the rate for the 7 floor hotel building in Pekalongan (Δ) <Δa/ρ. Evaluation of the existing beam elements to meet the requirements of style and geometry of the structure bending. Calculation of evaluation taking into account the strength of the beam moments and shear nominal nominal flexural. The results of the strength calculation nominal moment (Mn) for all of the conditions on the beams meet the requirements of Mu < Mn, while the result of the calculation of nominal shear (Vn) on beam for all conditions meet the requirements Ve < Vn. Detailing flexural existing requirements for detailing all conditions meet the requirements of SNI 87: 0. Keywords: Evaluation of strength, Detailing Reinforcement Beams, Earthquake Resistant. Abstrak Perubahan peraturan gempa dari SNI ke SNI 76:0 mempengaruhi berubahnya persyaratan beton bertulang dari SNI menjadi SNI 87:0. Perubahan peraturan gempa Indonesia menyebabkan bangunan yang telah didesain dengan peraturan lama menjadi perlu dievaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan dan detailing tulangan bal beton bertulang sesuai SNI 76:0 dan SNI 87: 0 dengan memperhitungan simpangan antar tingkat (Δ), menghitung kuat penampang pada bal dan memeriksa persyaratan detailing tulangan eksisting yang terpasang di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh simpangan antar tingkat untuk gedung hotel 7 lantai di Pekalongan (Δ) < Δa/. Evaluasi elemen bal eksisting memenuhi persyaratan gaya dan geometri struktur lentur. Perhitungan evaluasi kekuatan pada bal dengan memperhitungkan momen nominal dan geser nominal pada tulangan lentur. Hasil perhitungan kekuatan momen nominal (Mn) untuk semua kondisi pada bal memenuhi persyaratan Mu< Mn, sedangkan hasil perhitungan geser nominal (Vn) pada bal untuk semua kondisi memenuhi persyaratan Ve < Vn. Persyaratan detailing tulangan lentur eksisting untuk semua kondisi memenuhi persyaratan detailingsni 87:0. Kata kunci :Evaluasi kekuatan, Detailing Tulangan Bal, Tahan Gempa. PENDAHULUAN Indonesia memiliki standar kegempaan SNI Menurut para ahli, Sejak dikeluarkan standar kegempaan tersebut dengan rentang waktu yang cukup lama, peraturan ini dirasa tidak sesuai lagi diaplikasikan sebagai pedoman perencanaan struktur tahan gempa karena mengingat banyak gempa besar yang terjadi dan menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan. Seiring berjalannya waktu dan teknologi, maka dilakukan pembaharuan dengan disusunnya standar kegempaan SNI 76:0. di standar tersebut, terdapat faktor respons gempa yang nilainya bergantung pada parameter percepatan gerak tanah yang kemudian dibuat kurva terlebih dahulu sehingga dapat ditentukan nilai faktor respons gempa berdasarkan waktu getar alami. Pada saat suatu peraturan gempa yang baru muncul dan diberlakukan, hal pertama yang menjadi pertanyaan bagi para pelaku industri konstruksi adalah seberapa besar perubahan persyaratannya dan seberapa besar peningkatan e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 06/68
2 bebannya. Perubahan peraturan gempa indonesia menyebabkan bangunan yang telah didesain dengan peraturan lama menjadi perlu dievaluasi. Perubahan peraturan gempa dari SNI 76:00 ke SNI 76:0 mempengaruhi berubahnya persyaratan beton bertulang dari SNI menjadi SNI 87:0. Adanya perubahan tersebut menyebabkan perbedaan persyaratandetailing tulangan dari SNI ke SNI 87:0. Pada penelitian ini, gedung hotel 7 lantai di pekalongan akan dievaluasi kekutanya dengan memperhitungkan defleksi maksimum antar lantai, kemudian dari delfeksi maksimum antar lantai akandihitung simpangan antar tingkat pada setiap lantai yang diakibatkan oleh beban gempa. Setelah itu, berdasarkan analisis struktur softwareetabs dan spesifiksi elemen bal eksisting yang sudah terpasang di lapangan, kuat penampang elemen bal akan dihitung dan hasilnya akan dievaluasi berdasarkan momen ultimate (Mu) dan geser earthquake (Ve) yang diakibatkan oleh beban gempa dan beban gravitasi.persyaratan detailing pada tulangan bal bertulang yang sudah terpasang akan dievaluasi kembali berdasarkan SNI 87:0. METODE Metode penelitian ini menggunakan analisis dinamik respon spektrum. Analisis ini dibantu dengan menggunakan program ETABS. Langkah analisis yang hendak dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.data yang dikumpulkan untuk penelitian iniadalah shop drawing bangunan, rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan data tanah untuk perancangan hotel. Shop drawing dipergunakan untuk pemodelan struktur D di dalam program ETABS., Menghitung dan menentukan jenis beban yang bekerja pada struktur.beban tersebut berupa beban mati, beban hidup, dan beben gempa.untuk mendapat kurva respon spektrum sesuai wilayah gempa yang dianalisis dengan bantuan program ETABS.Selanjutnya adalah melakukan analisis pada model/run program ETABS.Hasil analisis akibat beban gravitasi dan beban gempakemudian akandievaluasi untuk mengetahui kekuatan penampang nominal pada bal eksisiting ketika menerima beban rencana. Tabel.Deskripsi Gedung Deskripsi Gedung Fungsi bangunan Lasi Bangunan Jenis tanah Sistem Struktur Jumlah Lantai Tinggi lantai Typical Tinggi lantai basement Elevasi tertinggi gedung Mutu Beton (fc ) Mutu Baja Tulangan Ulir (fy) Mutu Baja Tulangan Polos (fy) Kategori Resiko Faktor Keutamaan Gempa SDS SD T0 Ts Koefeisen Modifikasi respon Keteangan Tempat Hunian / Hotel/ Apartemen Pekalongan Lunak Sistem Rangka Pemikul Khusus 7 Lantai, m, m,60 MPa (bal), 0 MPa (kolom) 00 MPa 0 MPa II,0 0,6 0, 0,6 0,8 R = 0,8 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembebanan Beban mati merupakan beban dari semua elemen gedung yang bersifat permanen termasuk peralatan tetap yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung. Beban mati yang bekerja yaitu : Berat sendiri beton bertulang ( kn/m³), Dinding Pas. ½ bata (, kn/m³), Finishing Lantai ( kn/m), Langit-langit + penggantung (0,0 kn/m), Mechanical Electrical (0, kn/m), Beban hidup merupakan beban yang bekerja pada lantai bangunan tergantung dari fungsi ruang yang digunakan.pembagian beban hidup sebagai berikut : (,0 kn/m), Tangga (,0 kn/m), lantai hotel (, kn/m), Reduksi untuk beban hidup hotel adalah: Tinjauan beban gravitasi 0,7 dantinjauan beban gempa 0,. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 06/68
3 PERCPATAN RESPON SPEKTRA, SA (G) Tabel.Rekapitulasi Berat Struktur per Lantai Lantai Tangga & Lift Tinggi Lantai dari dasar Z x (m) Berat Lantai W x W x Z x Ʃ ,96 Pembuatan grafik respon spektrum gempa rencana menggunakan peta gempa berdasarkan SNI Pada peta tersebut didapatkan bahwa bangunan mempunyai nilai S 0, g dan Ss 0,60 g. Selanjutnya berdasarkan Tabel dan SNI 76-0 didapatkan nilai Fa,dan Fv. SDS = / x Fa x SS... [] SD = / x Fv x S... [] Berdasarkan persamaan dan maka nilai SDS adalah 0,60dan SD adalah 0,0 T0 = 0,(SD/ SDS)... [] Ts = (SD/ SDS)... [] Sa untuk nilai T = 0, Sa = 0, S DS...[] Sa untuk saat di T0 T Ts, Sa = S DS...[6] Sa untuk nilai T < T0, Sa = S DS (0, + 0,6 (T/T0)... [7] Sa untuk nilai T > Ts, Sa = (SD/ T)... [8] Sesuai persamaan sampai 8 dapat dibuat grafik respon spektrum gempa rencana sesuai dengan lasi bangunan. Gambar. Grafik respon spektrum gempa rencana RES P O N S P EKTRA TA N A H LU N A K keterangan : = 0,60 = 0,80 = 0,87 = 0, PERIODE, T (DETIK) Gambar. Grafik Respon Spektrum Gempa Rencana Wilayah Pekalongan Koefisien Respon Seismik (Cs) Menurut SNI 76-0 pasal 7.8.., penentuan koefisien respon seismik suatu bangunan sama sepertipenentuan periode getar bangunan yaitu terdapat batasan nilai minimum dan nilai maksimum berdasarkan arah bangunannya -Cs arah x Cs minimum = 0,0 SDS Ie 0,0...[9] S DS = 0,60 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 06/68
4 Ie =,00 (Tabel SNI 76-0) Berdasarkan persamaan 9, nilai Cs minimum adalah 0,6 Cs maksimum =... [0] S D = 0, R = 8 (Tabel 9 SNI 76-0) T = 0,87 detik Berdasarkan persamaan 0, nilai Cs maksimum adalah 0,078 Cs hitungan =... [] Berdasarkan persamaan, nilai Cs hitungan adalah 0,07. Karena Cs hitungan bernilai lebih dari Cs pada batas maksimal, maka Cs yang dipakai adalah Cs maksimum yaitu 0, Cs arah y Gedung pada arah y sama-sama bersistem rangka pemikul momen, sehingga nilai R adalah 8 sama pada arah x. Nilai T = 0,886. Jadi nilai Cs minimum berdasarkan persamaan 9 adalah 0,6, nilai Cs maksimum berdasarkan persamaan 0 adalah 0,070, dan Cs hitungan berdasarkan persamaan adalah 0,07.Karena Cs hitungan bernilai lebih dari Cs pada batas maksimal, maka Cs yang dipakai adalah Cs maksimum yaitu 0,070. Periode Natural (Waktu Getar Alami) Struktur Berdasarkan SNI 76-0, periode fundamental struktur dalam arah yang ditinjau harus diperoleh menggunakan properti struktur dan karakteristik deformasi elemen penahan dalam analisis yang teruji. Periode fundamental struktur tidak boleh melebihi hasil koefisien batasan atas pada periode yang dihitung (Cu) Periode getar arah x Ta minimum= Ct hnx...[] Ct = 0,066 (Table SNI 76-0) x = 0,9 (Table SNI 76-0) hn =,6 m (Tinggi gedung) Berdasarkan persamaan, nilai Ta minimum adalah 0,80 detik. Ta maksimum= Cu Ta minimum...[] Cu =, (Table SNI 76-0) Berdasarkan persamaan, nilai Ta maksimum adalah, detik. -Periode getar arah x Nilai periode getar alami bangunan dari program ETABSpada arah Tc adalah 0,886 detik. Karena Ta <Tc < Ta.Cu, maka Ta yang digunakan adalah Ta=Tc yaitu 0,886 detik. -Periode getar arah y Untuk nilai Ta minimum dan Ta maksimum pada arah y sama dengan nilai pada arah x. Ta minimum = 0,80 detik Ta maksimum=, detik Nilai periode getar alami bangunan dari program ETABS pada arah y adalah 0,87 detik. Karena Ta <Tc <Ta.Cu, maka Ta yang digunakan adalah Ta=Tc yaitu 0,87 detik. Gaya Geser Dasar Seismik Di dalam SNI 76-0 dijelaskan bahwa gaya geser seismik ditentukan dengan perkalian Koefisien respon Seismik dengan berat total gedung. V = Cs. Wt...[] Karena nilai Cs arah x dan arah y berbeda, maka besarnya gaya geser pada gedung berdasarkan persamaan adalah sebagai berikut: Vux = 7, kn dan Vuy = 6,89 kn Gaya Lateral Ekuivalen Beban gempa nominal statik ekuivalen yang bekerja pada saat massa lantai di tingkat x dengan menggunakan persamaan :...[] e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 06/68
5 Keterangan Fx = beban gempa horizontal lantai Wx = berat lantai tingkat ke-i, termasuk beban hidup yang sesuai; Zx = ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral; n = nomor lantai tingkat paling atas v = gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur, dinyatakan dalam (KN) k =eksponen terkait dengan periode, T 0, maka k = dan T, maka k = jadi nilai Kx =,9 dan Ky =,7. Gaya gaya lateral untuk lantai lainnya dirangkum pada Tabel dan Tabel di bawah ini. Gaya-gaya lateral ini bekerja di pusat-pusat massa di masing-masing lantai. Tabel.Gaya Lateral Ekuivalen per Lantai Arah Barat-Timur (x) Lantai Tinggi Lantai Z x (m) Berat Lantai W x W x Z x Tangga & Lift , Ʃ , Gaya Geser V Lateral 00% Arah x Lateral 00% Arah y Tabel.Gaya Lateral Ekuivalen per Lantai Arah Utara-Selatan (y) Lantai Tinggi Lantai Z x (m) Berat Lantai W x W x Z x Tangga & Lift Ʃ , Gaya Geser V Lateral 00% Arah x Lateral 00% Arah y Arah gempa yang sebenarnya tidak dapat dipastikan. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dalam SNI disebutkanbahwa pembebanan gempa arah utama dianggap efektif sebesar 00% dan ditambah dengan pembebanan gempa sebesar 0% pada arah tegak lurusnya. Selanjutnya besarnya gaya tersebut dibebankan pada pusat massa struktur tiap-tiap lantai tingkat. Hasil AnalisisDisplacement Akibat Beban Kombinasi Analisis dilakukan dengan software ETABS dan dari program tersebut didapatkan hasil displacement pada bangunan yang diteliti. Selanjutnya dari berbagai kombinasi yang digunakan diambil nilai displacement yang paling besar. Tabel.Kombinasi Pembebanan yang digunakan Kombinasi Kombinasi Kombinasi Kombinasi Kombinasi Kombinasi 6 Kombinasi 7, D,D +,6L,D +,0L,D+0,.S DS.D + 0,L+E 0,9D+0,.S DS.D+E,D +,SIDL,D +,SIDL +,6L,D +,SIDL +,0L,D+0,.S DS.D + 0,L+,0Ex + 0,Ey,D+0,.S DS.D + 0,L+ 0,Ex +,0Ey 0,9D+0,.S DS.D +,0Ex + 0,Ey 0,9D+0,.S DS.D + 0,Ex +,0Ey Tabel 6.Displacement Maksimum yang Dihasilkan oleh Beban Gempa No Lantai Elevasi ( m) Statik Ekuivalen Displacement ( mm ) Arah x Arah y e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 06/686
6 6 7 Tangga & Lift Tabel 7.Simpangan Antar Tingkat yang Dihasilkan oleh Beban Gempa Arah x Lantai Ke tangga dan Lift H δxe δx =. δxe Δ Δa/ (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Tabel 8.Simpangan Antar Tingkat yang Dihasilkan oleh Beban Gempa Arah y Lantai Ke tangga dan Lift H δxe δx =. δxe Δ Δa/ (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) Δ Δa/ Δ Δa/ Evaluasi Kekuatan Penampang Terhadap Lentur Cek Apakah Bal B7 Memenuhi Definisi Komponen Struktur Lentur -Beban aksial Pu < 0, Ag. f c = 0, x 0 mm x 600 mm x MPa = KN (Terpenuhi) -Bentang bersih komponen struktur Ln /de (6600/ =,9 mm > (Terpenuhi) -Perbandingan lebar terhadap tinggi b/h (0/600 = 0,8) Ratio< 0,...(Terpenuhi) -Lebar komponen0 mm < b (0 mm) c+(/ h) (Terpenuhi) Cek Kekuatan Nominal (Mn) Lentur Bal...[6] dimana = kuat lentur rencana = momen ultimit atau kuat lentur perlu = kuat lentur nominal = faktor reduksi kuat lentur Berdasarkan persamaan 6 diperoleh momen nominal bal pada masing-masing kondisi : Tabel 9. Besarnya Nilai Ultimate dan Nominal Tulangan Eksisting No Lasi Arah Gempa Reinforcing As (mm ) Mu (knm) ØMn(kNm) Tumpuan kiri (-) Tumpuan kiri (+) Tumpuan kanan (-) Tumpuan kanan (+) Tengah Bentang (+) Kanan Kanan Kanan dan 7D9 D9 7D9 D9 6D9 98,70, 98,70, 70,7-6, ,0 08,60,0 08,60 87,8790 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 06/687
7 Cek KekuatanGeserNominal (Vn) pada bal Hitung Probable Capacities (Mpr) Berdasrkan SNI 87:0 Pasal... mengisyaratkan bahwa : Geser rencana akibat gempa pada bal dihitung dengan mengasumsikan sendi plastis terbentuk di ujung-ujung bal dengan tegangan lentur bal mencapai, fy dan faktor reduksi kuat lentur ø =. Kapasitas momen ujung-ujung bal bila struktur bergoyang ke kanan. Gambar. Sketsa Kuat Lentur Mungkin Maksimum (Mpr- dan Mpr-) Bal Akibat Goyangan ke Kanan Tabel 0. Konfigurasi penulangan dan kapasitas momen penampang bal 7 (G) No Lasi Arah Gempa Reinforcing As (mm ) Mu (knm) ØMn(kNm) Mpr(kNm) Tumpuan kiri (-) Tumpuan kiri (+) Tumpuan kanan (-) Kanan 7D9 D9 7D9 98,70, 98, ,0 08,60,0 0,889 (clock wise) 8,8 (clock wise) 0,889 (counter-cw) Tumpuan kanan Kanan D9, ,60 8,8 (counter-cw) (+) Vu=,69 kn Berdasarkan SNI 87:0 Pasal... : kontribusi beton dalam menahan geser, yaitu Vc harus diambil = 0 pada perencanaan geser di daerah sendi plastis apabila : a.v sway > ½ V u perlu maksimum, baik di muka kolom interior kiri pada saat struktur bergoyang ke kiri maupun dimuka kolom interior kanan pada saat struktur bergoyang ke kanan. Gaya Geser di muka kolom interor kiri dan kanan dapat dilihat pada Tabel. Tabel. Gaya Geser di Muka Kolom Interor dan Kanan. Arah Gerakan Gempa Kanan Vsway 09,96 09,96 Left Interior Sup. Reaction Ve ½ Ve,99,0997,,07 Left Interior Sup. Reaction Ve ½ Ve,,07,99,0997 b. Gaya tekan aksial terfaktor, termasuk akibat pembebanan gempa P u = 0 <A gf c / 0 = 6, kn e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 06/688
8 Kuat nominal Lentur...[9] Berdasarkan persamaan 9 didapatkan nilai geser nominl yang dapat dilihat pada tabel Tabel. Besarnya Nilai GeserUltimate dan Geser Nominal Tulangan Eksisting No Lasi Arah Gempa Reinforcing Ve ØVn Tumpuan kiri Tumpuan kanan Tengah bentang Kanan dan kiri Kanan dan kiri Kanan dan kiri D0-00 D0-00 D0-0,, 8,600 0, 68 0, 68 7,6 Cek Persyaratan Detailing Tulangan SRPMK Sesuai SNI-87-0 Persyaratan detailing tulangan lentur untuk semua kondisi, spasi bersih untuk lapis memenuhi persyaratan > mm, spasi bersih antar lapis memenuhi persyaratan > 0 mm. Tulangan transversal yang terpasang pada tumpuan D0-00 dipasang sejauh /L(60 mm). Tulangan transversal yang terpasang pada tumpuan memenuhi persyaratan detailling 00 mm < d/ (7 mm), 00 mm < 6db ( mm), dan 00 < 0 mm. Pada tumpuan tulangan transversal dipasang sejauh >h (00 mm) sesuai persyaratan detailling. Sedangkan tulangan transversal yang terpasang pada tengah bentang dipasang D0-0, memenuhi persyaratan detailling<d/ (, mm). Panjang sambungan lewatan untuk tulangan memanjang ld (70 mm) < persayaratan detailling 8db (9 mm). SIMPULAN Kesimpulan hasil penelitian pengujian model hubungan kebutuhan ruang parkir sepeda motor dengan penggunaan waktu mahasiswa di kampus adalah sebagai berikut:. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh simpangan antar tingkat untuk gedung hotel 7 lantai di pekalongan (Δ) < Δa/.. Hasil perhitungan kekuatan momen nominal (Mn) untuk semua kondisi pada bal memenuhi persyaratan Mu< Mn.. Hasil perhitungan geser nominal (Vn) pada bal untuk semua kondisi memenuhi persyaratan Ve< Vn.. Tulangan yang terpasang dilapangan, memenuhi persyaratan detailing SNI 87: 0. Ucapan terima kasih pertama ditujukan kepada Allah SWTswt atas segala bentuk kasih sayang-nya, yang kedua seluruh civitas akademika Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil REFERENSI ACI Committe 8 (0). Building Code requirement for Structural Concrete (ACI 8-) am commentary (ACI 8R- 99), ACI, Farmington Hills, MI. Badan Standarisasi Nasional (00). Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI 76:00), BSN, Bandung, Indonesia. Badan Standarisasi Nasional (00). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 87:00), BSN, Bandung, Indonesia. Badan Standarisasi Nasional (0). Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI 76-0), BSN, Jakarta, Indonesia. Badan Standarisasi Nasional (0). SNI-87-0 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung (SNI 87-0), BSN, Jakarta, Indonesia. Badan Standarisasi Nasional (0). Baja Tulangan Beton (SNI 0-0), BSN, Jakarta, Indonesia. Direktorat Penyelidikan Masalah bangunan (98). Pereturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG 98), Bandung Indonesia. Habibullah, A. (998). ETABS-Nonlinear, Three Dimensional Analysis and Design of Building Systems, Computer and Structures, Inc., Berkeley, California, USA. Imran, Iswandi dan Ediansjah Zulkifli (0). Perencanaan Dasar Struktur Beton Bertulang,ITB, Bandung, Indonesia. Imran, Iswandi dan Fajar Hendrik (0). Perencanaan Lanjut Struktur Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa,ITB, Bandung, Indonesia. Rachmat Purwono, Prof, Ir, Msc(00). Perencanaan Struktur Beton Bertulang Sesuai SNI 76 dan SNI-87 Terbaru,ITS, Surabaya, Indonesia. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/September 06/689
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN BALOK BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL 10 LANTAI DI SEMARANG)
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN BALOK BETON BERTULANG SESUAI SNI 8:0 DAN SNI :0 (STUDI KASUS : HOTEL 0 LANTAI DI SEMARANG) Rizal Ray Sandy Agusta ), Supardi, ), Sunarmasto ) ) Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciJl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN KOLOM BETON BERTULANG SESUAI SNI 87:0 DAN SNI 76:0 (STUDI KASUS : HOTEL 7 LANTAI DI WILAYAH PEKALONGAN)chsan Toni Ulinnuha ), Supardi, ), Sunarmasto ) ) Mahasiswa
Lebih terperinciEVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN KOLOM BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL 10 LANTAI DI SEMARANG)
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN KOLOM BETON BERTULANG SESUAI SNI 847:0 DAN SNI 7:0 (STUDI KASUS : HOTEL 0 LANTAI DI SEMARANG) Lanjar Aji Nugraha ), Supardi ), Agus Supriyadi ) )Mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
PEN BAB 3 METODE PENELITIAN SKRIPSI EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN KOLOM BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL 7 LANTAI DI WILAYAH PEKALONGAN) BAB 3 METODE
Lebih terperinciEVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN BALOK BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL DI WILAYAH PEKALONGAN)
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN BALOK BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL DI WILAYAH PEKALONGAN) Evaluation of Strength and Detailing of Reinforced Concrete
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BB 3 METODE PENELITIN 3.1. Uraian Umum Bagian ini membahas mengenai metodologi penelitian Evaluasi Kekuatan Detailing Tulangan Balok Beton Bertulang Berdasarkan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK)
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA
PERBANDINGAN ANALISIS RESPON STRUKTUR GEDUNG ANTARA PORTAL BETON BERTULANG, STRUKTUR BAJA DAN STRUKTUR BAJA MENGGUNAKAN BRESING TERHADAP BEBAN GEMPA Oleh: Agus 1), Syafril 2) 1) Dosen Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pembebanan Beban yang ditinjau dan dihitung dalam perancangan gedung ini adalah beban hidup, beban mati dan beban gempa. 3.1.1. Kuat Perlu Beban yang digunakan sesuai dalam
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 362 370 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 362 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI LEMBAR PERYATAAN ORIGINALITAS LAPORAN LEMBAR PERSEMBAHAN INTISARI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kombinasi Beban Terfaktor Struktur, komponen-elemen struktur dan elemen-elemen fondasi harus dirancang sedemikian hingga kuat rencananya sama atau melebihi pengaruh bebanbeban
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan
BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Dalam perancangan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku sehingga diperoleh suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi. Struktur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Data Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Objek Penelitian Struktur bangunan yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Gedung GKB-4 Universitas Muhammadiyah Malang. Gedung berlokasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemilihan Struktur Desain struktur harus memperhatikan beberapa aspek, diantaranya : Aspek Struktural ( kekuatan dan kekakuan struktur) Aspek ini merupakan aspek yang
Lebih terperinciRESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL
RESPON DINAMIS STRUKTUR PADA PORTAL TERBUKA, PORTAL DENGAN BRESING V DAN PORTAL DENGAN BRESING DIAGONAL Oleh : Fajar Nugroho Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan,Institut Teknologi Padang fajar_nugroho17@yahoo.co.id
Lebih terperinciAnalisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS
BAB III STUDI KASUS Pada bagian ini dilakukan 2 pemodelan yakni : pemodelan struktur dan juga pemodelan beban lateral sebagai beban gempa yang bekerja. Pada dasarnya struktur yang ditinjau adalah struktur
Lebih terperinciYogyakarta, Juni Penyusun
KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati serta puji syukur, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala kasih sayang-nya sehingga
Lebih terperinciAndini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Agustus 16 STUDI KOMPARASI PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG BERDASARKAN SNI 3 847 DAN SNI 847 : 13 DENGAN SNI 3 176 1 (Studi Kasus : Apartemen 11 Lantai
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kata kunci : Gedung Dekanat Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, dinding geser, tahan gempa, SNI
1 PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN METODE DINDING GESER YANG MENGACU PADA SNI 1726 2012 PADA GEDUNG DEKANAT FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Muhammad Anugerah Ghaffar 1, Agoes
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR HOTEL AMARIS SIMPANG LIMA SEMARANG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 439 448 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 439 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Kuat perlu dihitung berdasarkan kombinasi beban sesuai dengan SNI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Elemen Struktur 3.1.1. Kuat Perlu Kuat perlu dihitung berdasarkan kombinasi beban sesuai dengan SNI 2847:2013 dan SNI 1726:2012, berikut kombinasi kuat perlu yang digunakan:
Lebih terperinciANALISA KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN KOLOM YANG DIPERKUAT DENGAN LAPIS CARBON FIBER REINFORCED POLYMER (CFRP)
ANALISA KINERJA STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN KOLOM YANG DIPERKUAT DENGAN LAPIS CARBON FIBER REINFORCED POLYMER (CFRP) TUGAS AKHIR Oleh : I Putu Edi Wiriyawan NIM: 1004105101 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN DAN TANPA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK
ANALISIS PERILAKU STRUKTUR RANGKA BAJA DENGAN DAN TANPA BRESING V-TERBALIK EKSENTRIK TUGAS AKHIR Oleh : Rizky Novan Sinarta NIM : 1104105060 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015
Lebih terperinciBAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Pada penelitian ini, perencanaan struktur gedung bangunan bertingkat dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan perhitungan,
Lebih terperinciPerbandingan perencanaan struktur berdasarkan SNI dan SNI 1726:2012 (Studi Kasus : Apartemen Malioboro City Yogyakarta) 1
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 9 Agustus 6 Perbandingan perencanaan struktur berdasarkan SNI 3-76- dan SNI 76: (Studi Kasus : Apartemen Malioboro City Yogyakarta) Achmad Hambali,
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Denah Lantai Dua Existing Arsitektur II-3. Tegangan dan Gaya pada Balok dengan Tulangan Tarik
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Denah Lantai Dua Existing Arsitektur II-3 Gambar 2.2 Tegangan dan Gaya pada Balok dengan Tulangan Tarik Saja II-4 Gambar 2.3 Tegangan dan Gaya pada Balok dengan Tulangan Ganda
Lebih terperinciEVALUASI DAN ANALISIS PERKUATAN BANGUNAN YANG BERTAMBAH JUMLAH TINGKATNYA
EVALUASI DAN ANALISIS PERKUATAN BANGUNAN YANG BERTAMBAH JUMLAH TINGKATNYA Cintya Violita Saruni Servie O. Dapas, H. Manalip Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi Email: cintya.violita@gmail.com
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI DAN FEMA 450
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG BERATURAN BERDASARKAN SNI 02-1726-2002 DAN FEMA 450 Eben Tulus NRP: 0221087 Pembimbing: Yosafat Aji Pranata, ST., MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH DOMINASI BEBAN GRAVITASI TERHADAP KONSEP STRONG COLUMN WEAK BEAM PADA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS
PENGARUH DOMINASI BEBAN GRAVITASI TERHADAP KONSEP STRONG COLUMN WEAK BEAM PADA STRUKTUR RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS Christino Boyke, Tavio dan Iman Wimbadi Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR HOTEL IBIS BUDGET SEMARANG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 170 178 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 170 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :
PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : KEVIN IMMANUEL
Lebih terperinciBAB V ANALISIS BEBAN GEMPA Analisis Beban Gempa Berdasarkan SNI
BAB V ANALISIS BEBAN GEMPA 5.1. Analisis Beban Gempa Berdasarkan SNI 1726-2012 5.1.1. Kategori Resiko Sesuai SNI 1726-2012, Gedung Kampus di Kota Palembang ini termasuk kedalam kategori resiko IV. 5.1.2.
Lebih terperinciMODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA
MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA Oleh : ELVAN GIRIWANA 3107100026 1 Dosen Pembimbing : TAVIO, ST. MT. Ph.D Ir. IMAN WIMBADI, MS 2 I. PENDAHULUAN I.1 LATAR
Lebih terperinciMODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA
MODIFIKASI GEDUNG BANK CENTRAL ASIA CABANG KAYUN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA Oleh : AULIA MAHARANI PRATIWI 3107100133 Dosen Konsultasi : Ir. KURDIAN SUPRAPTO, MS TAVIO, ST, MS, Ph D I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Revie dan Jorry, 2016) Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan atau
Lebih terperinciANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG KOLOM PIPIH PADA GEDUNG BERTINGKAT
ANALISIS STRUKTUR BETON BERTULANG KOLOM PIPIH PADA GEDUNG BERTINGKAT Steven Limbongan Servie O. Dapas, Steenie E. Wallah Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado Email: limbongansteven@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Prosedur Penelitian Untuk mengetahui penelitian mengenai pengaruh pengekangan untuk menambah kekuatan dan kekakuan dari sebuah kolom. Perubahan yang akan di lakukan dari
Lebih terperinciREDESAIN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA T-24 PARAKAN DI TEMANGGUNG
REDESAIN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA T-24 PARAKAN DI TEMANGGUNG Danny Sutriyanda, Syahid Mujahid Departemen Teknik Sipil, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia Jl. Prof Soedarto, Tembalang, Semarang.
Lebih terperinciPERBANDINGAN ANALISA PERHITUNGAN BETON STRUKTURAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG F UNIVERSITAS PEKALONGAN
PERBANDINGAN ANALISA PERHITUNGAN BETON STRUKTURAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG F UNIVERSITAS PEKALONGAN Endah Kanti Pangestuti 1, Rini Kusumawardani 2, Aprindra Priaji 3, Dewi Lailatul Nikmah 4 1,2)
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG BERTINGKAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (Studi Kasus : Gedung Laboratorium Bersama Universitas Udayana) Naratama 1, I Nyoman Sutarja 2 dan
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN 26 LANTAI BERDASARKAN SNI DAN SNI Oleh: Yohan Aryanto NPM
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN 26 LANTAI BERDASARKAN SNI 1726-2012 DAN SNI 2847-2013 Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG MENARA BRI SEMARANG. Linda Permatasari, Rahadhiyan Putra W, Parang Sabdono *), Hardi Wibowo *)
40 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 40 47 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG MENARA BRI SEMARANG Linda Permatasari, Rahadhiyan
Lebih terperinciPEMODELAN DINDING GESER PADA GEDUNG SIMETRI
PEMODELAN DINDING GESER PADA GEDUNG SIMETRI Nini Hasriyani Aswad Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Haluoleo Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Kendari 93721 niniaswad@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1. Perhitungan Balok Existing WI = WF-400x200x8x13 (tabel baja) mm mm
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Preliminary Desain 4.1.1 Perencanaan Dimensi Balok 1. Perhitungan Balok Existing WI = WF-400x200x8x13 (tabel baja) ht bf tw tf r A 400.00 mm 200.00 mm 8.00 mm 13.00
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR PADA GEDUNG DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG
ANALISA PERBANDINGAN PERILAKU STRUKTUR PADA GEDUNG DENGAN VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG TUGAS AKHIR Oleh: Riskiawan Ertanto NIM: 1104105018 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciVol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : X
PERBANDINGAN ANALISA STRUKTUR MODEL PORTAL OPEN FRAME, BRESING DAN DINDING GESER PADA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG TERHADAP BEBAN GEMPA Agus*, Reynold Gushendra ** * Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI KOTA PADANG
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI KOTA PADANG PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan selalu ada pembangunan.
Lebih terperinciPERANCANGAN HOTEL 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT YOGYAKARTA (SNI 1726:2012 & SNI 2847:2013)
PERANCANGAN HOTEL 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT YOGYAKARTA (SNI 1726:2012 & SNI 2847:2013) Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada penelitian ini, Analisis kinerja struktur bangunan bertingkat ketidakberaturan diafragma diawali dengan desain model struktur bangunan sederhanan atau
Lebih terperinciBAB IV PEMODELAN STRUKTUR
BAB IV PEMODELAN STRUKTUR Pada bagian ini akan dilakukan proses pemodelan struktur bangunan balok kolom dan flat slab dengan menggunakan acuan Peraturan SNI 03-2847-2002 dan dengan menggunakan bantuan
Lebih terperinciSTUDI PERBANDINGAN GAYA GESER DASAR SEISMIK BERDASARKAN SNI DAN SNI STUDI KASUS STRUKTUR GEDUNG GRAND EDGE SEMARANG
STUDI PERBANDINGAN GAYA GESER DASAR SEISMIK BERDASARKAN SNI-03-1726-2002 DAN SNI-03-1726-2012 STUDI KASUS STRUKTUR GEDUNG GRAND EDGE SEMARANG Agustinus Agus Setiawan Universitas Pembangunan Jaya, Tangerang-Banten
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG DUAL SYSTEM 22 LANTAI DENGAN OPTIMASI KETINGGIAN SHEAR WALL
TUGAS AKHIR PERENCANAAN GEDUNG DUAL SYSTEM 22 LANTAI DENGAN OPTIMASI KETINGGIAN SHEAR WALL Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S 1) Disusun oleh : Nama : Lenna Hindriyati
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Prosedur Penelitian Untuk mengetahui penelitian mengenai pengaruh tingkat redundansi pada sendi plastis perlu dipersiapkan tahapan-tahapan untuk memulai proses perancangan,
Lebih terperinciVISUALISASI PEMBELAJARAN DESAIN PENULANGAN DINDING GESER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 009 VISUALISASI PEMBELAJARAN DESAIN PENULANGAN DINDING GESER DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN DELPHI Yosafat Aji Pranata 1, Maradona Ramdani Nasution,
Lebih terperinciREDESAIN GEDUNG KANTOR JASA RAHARJA CABANG JAWA TENGAH JALAN SULTAN AGUNG - SEMARANG Muhammad Razi, Syaiful Anshari Windu Partono, Sukamta*)
REDESAIN GEDUNG KANTOR JASA RAHARJA CABANG JAWA TENGAH JALAN SULTAN AGUNG - SEMARANG Muhammad Razi, Syaiful Anshari Windu Partono, Sukamta*) ABSTRAK Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR
BAB III PEMODELAN DAN ANALISIS STRUKTUR 3.1. Pemodelan Struktur Pada tugas akhir ini, struktur dimodelkan tiga dimensi sebagai portal terbuka dengan penahan gaya lateral (gempa) menggunakan 2 tipe sistem
Lebih terperinciDesain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa
Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 SKS : 3 SKS Desain Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa Pertemuan 13, 14 TIU : Mahasiswa dapat mendesain berbagai elemen struktur beton bertulang TIK
Lebih terperinciBIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU MEDAN 2013
i PERBANDINGAN RESPON STRUKTUR BERATURAN DAN KETIDAKBERATURAN HORIZONTAL SUDUT DALAM AKIBAT GEMPA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS STATIK EKIVALEN DAN TIME HISTORY TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Metode penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Metode studi kasus berupa pembuatan ulang dengan menggunaan model yang dibuat sesuai kondisi bangunan yang
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR APARTEMEN RASUNA SOLO
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 229 237 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017,Halaman,. 229 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.
PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SHEARWALL PADA BANGUNAN GARDU INDUK TINJAUAN TERHADAP PERATURAN GEMPA SNI
ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN STRUKTUR SHEARWALL PADA BANGUNAN GARDU INDUK TINJAUAN TERHADAP PERATURAN GEMPA SNI 03-1726-2012 oleh : Reza Ismail PT. Pelabuhan Tanjung Priok Email : zhafira.azahra44@gmail.com
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA
EVALUASI KINERJA INELASTIK STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG TERHADAP GEMPA DUA ARAH TUGAS AKHIR PESSY JUWITA 050404004 BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRUKTUR
BAB IV ANALISIS STRUKTUR 4.1 Deskripsi Umum Model Struktur Dalam tugas akhir ini, struktur hotel dimodelkan tiga dimensi (3D) sebagai struktur portal terbuka dengan sistem rangka pemikul momen khusus (SPRMK)
Lebih terperinciKata kunci : Dinding Geser, Rangka, Sistem Ganda, Zona Gempa Kuat. Latar Belakang
DESAIN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG MY TOWER DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA Angga Wahyudi Fajarianto 1, Mudji Irmawan 2 Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Jl.
Lebih terperinciModifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda
TUGAS AKHIR RC09 1380 Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda Kharisma Riesya Dirgantara 3110 100 149 Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST., MSc.,
Lebih terperinciϕ b M n > M u ϕ v V n > V u
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Struktur Baja Baja merupakan material yang sudah umum digunakan dalam dunia konstruksi, tujuan utamanya adalah untuk membentuk rangka bangunan maupun untuk mengikat
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL CEMPAKA, KRANGGAN TEMANGGUNG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017, Halaman 264-270 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL CEMPAKA, KRANGGAN TEMANGGUNG Mokhamad
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH DI YOGYAKARTA
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 1056 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 1056 1068 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciDAFTAR NOTASI. Luas penampang tiang pancang (mm²). Luas tulangan tarik non prategang (mm²). Luas tulangan tekan non prategang (mm²).
DAFTAR NOTASI A cp Ag An Atp Luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton (mm²). Luas bruto penampang (mm²). Luas bersih penampang (mm²). Luas penampang tiang pancang (mm²). Al Luas total tulangan
Lebih terperinciPERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG APARTEMEN SEMBILAN LANTAI DI YOGYAKARTA. Oleh : PRISKA HITA ERTIANA NPM. :
PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG APARTEMEN SEMBILAN LANTAI DI YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh : PRISKA
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs, maka situs tersebut harus
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Perencanaan Beban Gempa 3.1.1 Klasifikasi Situs Dalam perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di permukaan tanah atau penentuan amplifikasi besaran percepatan gempa
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA YOGYAKARTA
PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL GRAND SETURAN YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta Oleh: Boni Sitanggang NPM.
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN KOLOM BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS : HOTEL 10 LANTAI DI SEMARANG) Evaluation of Strength and Detailing the Concrete Column
Lebih terperinciKOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT BEDASARKAN SNI 1726:2002 DENGAN SNI
KOMPARASI PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT BEDASARKAN SNI 1726:2002 DENGAN SNI 1726:2012 1 (Studi Kasus : Gedung Yellow Star Hotel, Jl. Adisucipto, Sleman, DIY) Aris Mukti Tirta Jaya 2 ABSTRAK Dalam
Lebih terperinciEVALUASI DESAIN STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE II UNIVERSITAS DIPONEGORO
Halaman 428 437 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts EVALUASI DESAIN STRUKTUR GEDUNG TRAINING CENTRE II UNIVERSITAS DIPONEGORO Jasman Isman Kadir, Muhammad, Sri Tudjono *), Himawan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak di pertemuan antara plat tektonik Australia, Eurasia, Philippines dan Pasific yang bertemu di kepulauan Maluku. Hal tersebut berpengaruh
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Wilayah Gempa... 6
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii BERITA ACARA... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... viii ABSTRAK... x DAFTAR ISI... xii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR TABEL... xx DAFTAR
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD-BALAI KOTA DKI JAKARTA
ANALISIS HUBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD-BALAI KOTA DKI JAKARTA Agus Setiawan Civil Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University Jl. K.H. Syahdan
Lebih terperinciSTUDI PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL STRUKTUR GEDUNG
STUDI PENEMPATAN DINDING GESER TERHADAP WAKTU GETAR ALAMI FUNDAMENTAL STRUKTUR GEDUNG Fadlan Effendi 1), Wesli 2), Yovi Chandra 3), Said Jalalul Akbar 4) Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh email:
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Struktur Akibat Gaya Gempa Beban gempa adalah semua beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung tersebut atau bagian dari gedung tersebut yang menirukan pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Analisis Metodologi penilitian ini yaitu studi kasus terhadap struktur beraturan & gedung beraturan dengan pushover analysis, guna mencapai tujuan yang diharapkan
Lebih terperinciANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN
ANALISA STRUKTUR DAN KONTROL KEKUATAN BALOK DAN KOLOM PORTAL AS L1-L4 PADA GEDUNG S POLITEKNIK NEGERI MEDAN LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Negara Indonesia adalah salah satu negara yang dilintasi jalur cincin api dunia. Terdapat empat lempeng tektonik dunia yang ada di Indonesia, yaitu lempeng Pasific,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Pada penelitian ini, data teknis yang digunakan adalah data teknis dari struktur bangunan gedung Binus Square. Berikut adalah parameter dari komponen
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 4
PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 4 Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Tata Cara Perencanaan Gempa menurut (SNI 1726:2012) 3.1.1 Gempa Rencana, Faktor Keutamaan dan Kategori Resiko Struktur Bangunan Gempa rencana ditetapkan sebagai gempa dengan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRUKTUR HOTEL KUDUS BERDASARKAN SNI
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 497 504 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman 497 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts
Lebih terperinciANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN SNI DAN ASCE 7-05
ANALISIS DINAMIK RAGAM SPEKTRUM RESPONS GEDUNG TIDAK BERATURAN DENGAN MENGGUNAKAN SNI 03-1726-2002 DAN ASCE 7-05 Jufri Vincensius Chandra NRP : 9921071 Pembimbing : Anang Kristianto, ST., MT FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA
STUDI KOMPARASI SIMPANGAN BANGUNAN BAJA BERTINGKAT BANYAK YANG MENGGUNAKAN BRACING-X DAN BRACING-K AKIBAT BEBAN GEMPA Lucy P. S. Jansen Servie O. Dapas, Ronny Pandeleke FakultasTeknik Jurusan Sipil, Universitas
Lebih terperinciEVALUASI PERILAKU STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT LIMA MENGGUNAKAN KOLOM PENDEK AKIBAT BEBAN GEMPA
EVALUASI PERILAKU STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT LIMA MENGGUNAKAN KOLOM PENDEK AKIBAT BEBAN GEMPA Mhd. Ridwan Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Padang ABSTRAK
Lebih terperinciANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK
ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR RANGKA GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA Yonatan Tua Pandapotan NRP 0521017 Pembimbing :Ir Daud Rachmat W.,M.Sc ABSTRAK Sistem struktur pada gedung bertingkat
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan
BAB III LANDASAN TEORI A. Pembebanan Dalam perancangan suatu struktur bangunan harus memenuhi peraturanperaturan yang berlaku sehingga diperoleh suatu struktur bangunan yang aman secara konstruksi. Struktur
Lebih terperinciBAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT
BAB II DASAR-DASAR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT 2.1 KONSEP PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RAWAN GEMPA Pada umumnya struktur gedung berlantai banyak harus kuat dan stabil terhadap berbagai macam
Lebih terperinciPERENCANAAN GEDUNG PASCASARJANA POLTEKES SEMARANG
JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman, 419-427 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Terbuka Hijau di Jakarta Jakarta adalah ibukota negara republik Indonesia yang memiliki luas sekitar 661,52 km 2 (Anonim, 2011). Semakin banyaknya jumlah penduduk maka
Lebih terperinciKINERJA STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING BAJA TIPE X
HALAMAN JUDUL KINERJA STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BREISING BAJA TIPE X TUGAS AKHIR Oleh: I Gede Agus Hendrawan NIM: 1204105095 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
Lebih terperinciBAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan
BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Dasar Perencanaan 2.1.1 Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun
Lebih terperinciKata kunci: hubungan balok kolom, Standar Nasional Indonesia (SNI) 2847:2013, Standar Nasional Indonesia (SNI) 1726:2012.
EVALUASI KEKUATAN DAN DETAILING TULANGAN HUBUNGAN BALOK KOLOM (JOINT) BETON BERTULANG SESUAI SNI 2847:2013 DAN SNI 1726:2012 (STUDI KASUS: HOTEL PESONNA SEMARANG) Supardi 1) Edy Purwanto 2) Bakhtiyar Adi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Iswandi Imran (2014) konsep dasar perencanaan struktur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prinsip Umum Menurut Iswandi Imran (2014) konsep dasar perencanaan struktur bangunan pada dasarnya harus memnuhi kriteria-kriteria sebagi berikut : 1. Kuat dalam menahan beban
Lebih terperinci