Flexi secara konsisten akan mengembangkan fitur-fitur produk baru (Value. meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempertahankan image product

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Flexi secara konsisten akan mengembangkan fitur-fitur produk baru (Value. meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempertahankan image product"

Transkripsi

1 Flexi secara konsisten akan mengembangkan fitur-fitur produk baru (Value Added Service) untuk menyasar segmen menengah ke atas untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan mempertahankan image product leadership di pasar. Positioning Flexi sebagai Komunikasi Hemat dan Harga Pasti (Sure Price) 2.7 Price & Quality Mapping PRICE & QUALITY MAPPING Gambar 2.13 Present Price & Quality Mapping Sumber: data internal PT Telkom Tbk. Positioning Flexi di business FWA berada pada posisi dimana valuenya lebih kuat, sedangkan persepsi harga lebih dekat ke Esia dan StarOne. Beberapa faktor yang mendasari positioning ini adalah banyaknya inovasi yang dihasilkan oleh Flexi seperti Combo, Flexi milis, FlexiSong, dll. Sedangkan Esia dan StarOne menjadi pelopor dalam Price War. 40

2 Untuk menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam industri telekomunikasi sekarang ini, Flexi Trendy harus pula gesit dalam memantau perkembangan dari kompetitornya. Pada saat ini market share flexi secara keseluruhan masih sebesar > 50%. Tetapi dengan meluasnya pangsa pasar dan bertambah banyaknya jumlah kompetitor, baik yang berteknologikan GSM maupun CDMA akan memungkinkan mereka untuk mengambil market share yang dimiliki flexi dalam kurun waktu yang tidak lama lagi. Program promosi yang diperkuat dengan amunisi finansial yang memadai, operator-operator baru mampu memberikan promosi yang dirasakan menjadi sebuah value bagi customernya. Hal ini perlu disikapi oleh flexi dalam menetukan strategi pemasaranya, seperti contohnya memperkuat posisioningnya, membuat fighting brand, dll. Dibawah ini dapat dilihat bahwa perang harga antara operator (terutama Xl, simpati, fren, indosat satrone dan smart dengan bundlingnya), dimana setiap operator memiliki cara perhitungan waktu (promosi s/d bulan Maret 2008) dengan ketentuan yang apabila dihitung per-menit maka hasilnya akan sbb: 41

3 2.7.1 GSM Price Sumber PT. Telkom Tbk. Gambar 2.14 Perang Harga Antar Operator GSM CDMA Price Sumber PT. Telkom Tbk. Gambar 2.15 Perang Harga Antar Operator CDMA 42

4 Antara tarif Esia, Flexi Trendy dan fren, terjadi kemiripan jumlah nominal, sehingga diperjelas pada gambar dibawah ini : Tarif GSM & CDMA Sumber PT. Telkom Tbk. Gambar 2.16 Tarif GSM & CDMA Gambar diatas dihitung dalam hitungan per-3 menit, tarif promosi s.d 18/03/08). Dimana tarif Esia adalah Rp. 50/menit, Flexi Trendy Rp. 49/menit, dan Fren Rp. 38/menit. 43

5 2.7.4 Kartu Perdana Kartu Perdana Kartu Perdana 0 Sumber: diolah dari berbagai sumber Gambar 2.17 Harga Kartu Perdana Seluruh Operator di Indonesia Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kartu perdana Flexi masih berada dalam urutan teratas (paling mahal) dengan bandrol sebesar Rp , sementara rata-rata kartu perdana lainnya adalah Rp

6 2.8 Line In Service Fixed Wireless Access Limited Mobility (000 subs) Sumber PT. Telkom Tbk. Gambar 2.18 Line In Service Fixed Wireless Access Limited Mobility (000 subs) Esia pertumbuhannya semakin meningkat dari hari ke hari sedangkan Flexi menunjukan pertumbuhan yang melambat atau bisa dikatakan tidak setajam esia. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi maka kemungkinan besar tantangan ini akan menjadikan hambatan besar bagi flexi untuk mempertahankan market sharenya. Atas pemilihan tantangan terhadap flexi khususnya flexi trendi diatas, maka dilakukan penelitian yang berhubungan dengan hal tersebut guna membantu merumuskan strategi yang harus dibuat dalam rangka mempertahankan dan menambah market share flexi (Reinvention Telkom Flexi Trendy). 45

7 2.9 Regulasi Persainganpun bertambah ketat di tahun 2007 dengan diterbitkannya regulasi di bulan Desember 2006 melalui Keputusan Mentri Kominfo No. 181/Kep/M.Kominfo/12/2006 tentang pengoperasian kanal pada Pita Frekuensi Radio 900 MHz untuk Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas dan Jaringan Bergerak Seluler. Kepmen ini memberikan alokasi frekuensi 3 kanal untuk Telkom, 3 kanal untuk B-Tel, 4 kanal untuk Mobile-8 dan 2 kanal untuk StarOne. Kepmen ini memberikan lisensi FWA nasional untuk B-Tel dan Mobile-8 sebagai kompensasi pengurangan kanal frekuensi yang dimiliki, sehingga operator FWA dengan lisensi nasional bertambah dari 2 operator menjadi 4 operator yaitu Telkom (Flexi), Indosat (StarOne), Bakrie-Tel (Esia) dan Mobile-8 (Fren). Dipastikan persaingan industri FWA 2007 akan jauh semakin ketat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya Cakupan Penelitian Adapun batasan obyek penelitian ini adalah sebagai berikut: Obyek yang diteliti STP pelanggan selular, Perilaku pelanggan dalam menggunakan layanan selular, Persepsi dan preferensi konsumen terhadap layanan Flexi Trendy, serta pembentuk kepercayaan konsumen terhadap layanan selular tersebut, Strategi pemasaran yang dilakukan Flexi Trendy dalam memasarkan layanannya. 46

8 Pelanggan yang menjadi obyek penelitian adalah pengguna layanan selular Tidak dilakukan pembahasan mengenai budgeting dalam penelitian ini Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui perilaku konsumen dalam menggunakan layanan selular Untuk mengetahui needs and wants konsumen terhadap layanan selular, serta pembentuk kepercayaan konsumen terhadap layanan selular tersebut Untuk dapat menyusun program pemasaran yang sesuai dengan target pasar yang ditentukan 2.12 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah proses atau kegiatan pengadaan data-data untuk kepentingan proyek dengan prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Beberapa cara pengumpulan data yang dipergunakan : Wawancara (depth interview) 7 Wawancara adalah tanya jawab dan dialog dengan pihak yang berwenang dari institusi atau perusahaan terkait, untuk mendapat gambaran secara umum mengenai perusahaan. 7 Moloeng J. Lexi, Dr, M.A., Metodologi Penelitian Kualitiatif, Bandung: Penerbit Rosdakarya, Agustus 2000 :

9 Wawancara menurut Patton (1980 : 197) sebagai berikut: (a) wawancara pembicaraan informal, (b) pendekatan menggunakan petunjuk wawancara, dan (c) wawancara baku terbuka. Wawancara mendalam bermanfaat dalam pemeriksaan responden secara terperinci, misalnya mengenai pertimbangan-pertimbangan dalam memilih kartu provider selular; diskusi tentang hal-hal yang spesifik (yang sulit diungkapkan dalam kelompok); situasi dimana terdapat norma sosial yang kuat, sehingga individu dengan mudah terbawa arus kelompok; memahami situasi yang kompleks, misalnya faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih kartu provider selular; wawancara dengan para profesional; wawancara dengan produk yang ekspresif. 8 Studi Dokumen Penelitian dokumen yang berupa data yang berasal dari perusahaan, yaitu Telkom Populasi dan Sampel Populasi adalah generalisasi atau keseluruhan wilayah yang merupakan unit analisis yang mempunyai jumlah dan karakteristik tertentu. Populasi tidak hanya orang tapi juga dapat berupa benda atau alam. Populasi sasaran dari proyek ini adalah semua pelanggan layanan selular. 8 Simamora, Bilson, Riset Pemasaran, Falsafah, Teori, dan Aplikasi, Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2004 :

10 Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dipilih menggunakan metode tertentu. Teknik pengumpulan sampel adalah Random Sample karena jumlah dari keseluruhan konsumen diketahui sehingga pengambilan sampel dilakukan secara acak pada pelanggan. Depth interview ini dimbil dengan cara menghitung populasi pengguna Flexi Trendy di Bandung yaitu sebanyak (hingga Maret 2008). Untuk mengetahui jumlah sampel yang mewakili populasi menggunakan rumus 9 sbb: λ 2 dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%. P = Q = 0,5. d = 0,05. s = jumlah sampel *Tabel jumlah sampel terdapat pada lampiran 1 Dengan tingakat kesalahan sebesar 10%, maka jumlah sample adalah sebanyak 270. Dengan asumsi bahwa adanya keterbatasan biaya dan waktu, maka diambil sebanyak 10% dari sample yang dijadikan target depth interview untuk memastikan bahwa strategi yang dibuat sesuai dengan neds and wants konsumen pada segmen tersebut. 9 Jonathan Sarwono Teori dan Praktik Riset Pemasarandengan SPSS. Yogyakarta : CV. Andi Offset 49

11 2.14 Fakta Penelitian Pada proses penelitian ini, menghasilkan beberapa fakta yang berhubungan dengan batasan permasalahan yang diteliti. Fakta secara detail dilampirkan dalam lampiran Analisis Behaviour (Kebiasaan) Tabel 2.1 Behaviour Behaviour new Flexi Trendy* fega!* Gesit* Traveling membaca musik Hobby olah raga nonton tv nonton tv melakukan aktivitas Membaca bersama teman masak Media hiburan Internet televisi televisi tempat hiburan umum (mall, pub) majalah Akses hiburan malam hari siang sore siang sore malam * brand dari rancangan segmentasi baru Sumber: berdasarkan data depth interview 2.16 Analisis target konsumen remaja Terdapat 6 responden dari 27 orang responden (22,22%) yang tergolong ke dalam segmen ini. Dilihat dari umur antara 12 hingga 20 tahun. 50

12 Produk target konsumen remaja Dasar penentuan kartu karena tarif dan komunitas Lebih prefer dan sering menggunakan SMS daripada voice Perbedaan GSM dan CDMA tidak mengetahui dan relatif tidak terlalu perduli, yang paling mereka pentingkan adalah harga Teknologinya juga tidak mempengaruhi mereka dalam pemilihan kartu, baik GSM maupun CDMA 50 : 50 antara ketertarikan dan ketidaktertarikan untuk menggunakan CDMA CDMA 2nd oppinion Menurut mereka kelebihan CDMA adalah harga yang murah Kekurangan CDMA adalah sinyal yang kurang bagus dibandingkan dengan GSM Top Of Mind CDMA 50 : 50 Flexi : Esia CDMA pilihan 50 : 50 Flexi : Esia Alasan pemilihan CDMA tersebut menurut mereka, provider tersebutlah yang dirasa paling murah Tujuan paling sering menelepon adalah ke keluarga dan teman Biasanya rata2 menelepon selama 5-10 menit Prime time waktu nelepon mereka adalah siang ( ) dan sore ( ) Tidak ada toleransi dalam melakukan panggilan. Dalam 10X melakukan panggilan hanya ditoleransi 1 s/d 3X Dalam hal SMS toleransi atau batas wajar terrjadinya pending dalam SMS kurang lebih 2 kali. 51

13 Price target konsumen remaja Harga Pulsa Rp. 200; - Rp. 500; Harga kartu perdana Rp ; - Rp ; Perhitungan pulsa per-detik dan per-menit Rata-rata retensi pengisian pulsa adalah 2X Dengan nominal pulsa Rp ; - Rp ; Promotion target konsumen remaja Bonus pulsa menurut mereka dapat dikatakan sangat penting. Dalam hal undian, ada yang berpendapat bahwa itu biasa saja, sebagai bagian dari kegiatan promosi yang tentunya dengan mengedepankan harapan untuk menang, mereka berpendapat bahwa hal tersebut klise dan susah untuk mencapai tujuannya tersebut. Sales promotion dianggap penting bagi segmen ini, sebagai salah satu bagian dari promosi suatu produk yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen dan calon konsumennya. Customer service dianggap sangat penting oleh mereka., sebagai sarana informasi dan keluhan terhadap masalah mereka akan produk yang digunakan. Media yang paling sesuai menurut segmen ini adalah melalui TV, karena menurut mereka TV adalah alat yang paling sempurna atau komplit (visual, audio, dll). Pengaruh iklan bagi mereka dapat dikatakan sangat mempengaruhi Sedangkan pengaruh event/acara dapat dikatakan sangat bervariasi tergantung dari kepribadian responden. Ada yang menyebutkan bahwa hal tersebut sama sekali tidak mempengaruhi mereka tetapi ada pula malah yang sangat tertarik. kemungkinan suatu hari mereka 52

14 membutuhkan produk tertentu, maka mereka akan mengingat dan menggunakan saran melalui experience dari event tersebut. Referensi atau pengaruh yang kuat adalah berasal dari teman, sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa komunitas bagi mereka adalah sangat mempengaruhi. Komunitas bagi mereka secara umum dapat dikriteriakan pada kelompok yang tidak tertarik. Berbagai macam alasan dikemukakan, mulai dari ketidaktertarikan, kurangnya informasi, hingga kepribadian diri yang tidak sesuai (menolak) untuk masuk ke dalam suatu komunitas baru Place target konsumen remaja Ritel adalah pilihan mereka pada saat mereka membutuhkan pulsa. Secara rata-rata mereka memiliki pengalaman yang berhubunga dengan customer service. Pelayanan CS tersebut menurut mereka cukup memberikan solusi yang mereka butuhkan. Menurut mereka tempat yang paling cocok bagi keberadaan CS adalah yang terdapat di sub-sub kota, contohnya di bandung utara terdapat di sebuah mall di BEC misalnya. Pada dasrnya mereka berharap bahwa tempat CS tersebut lokasinya dapat dengan mudah terjangkau dan dikenal. Media CS yang cocok bagi mereka adalah CS yang berbentuk ritel pusat pelayanan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. 53

15 2.17 Analisis target fighting brand esia Terdapat 8 responden dari 27 orang responden (29,63%) yang tergolong ke dalam segmen ini. Dilihat dari pengeluaran pulsa perbualn Rp ; hingga Rp ; dan penghasilan kisaran antara Rp ; hingga Rp ;. Analisis tersebut adalah sebagai berikut: Produk target fighting brand esia Dasar penentuan kartu adalah karena tarif dan komunitas Lebih banyak menggunakan SMS daripada voice Tidak terlalu mengenal dengan perbedaan GSM dan CDMA Tidak terlalu berpengaruh dengan teknologi GSM dan CDMA, hanya sebagian saja yang terpengaruh dengan hal tersebut. Lebih banyak yang tidak tertarik untuk mrnggunakan CDMA, karena pada dasarnya mereka mencari yang murah, tidak peduli itu GSM ataupun CDMA. Apalagi dengan maraknya price war saat ini, mereka dapat dikatakan price sensitive GSM merupakan pilihan pertama bagi mereka Kelebihan CDMA menurut mereka adalah karena murah Kekurangan CDMA menurut mereka adalah sinyal yg kurang bagus, handset cepat panas dan boros batre, ada blank spot. Top Of Mind = Flexi, tetapi pada saat pemilihan CDMA mereka memilih Esia, alasan mereka adalah karena esia murah. Image yang dibuat oleh esia telah memiliki image murah di benak konsumen. Referensi didapat dari teman dan keluarga atau kerabat. Durasi menelepon rata-rata melebihi 30 menit Prime time = sore ( ) 54

16 Menurut mereka tidak boleh ada toleransi dalam melakukan sambungan telepon. Dalam hal call dropp, menurut mereka terdapat toleransi hingga 3 kali. Begitu pula pada sms pending, ditoleransi hingga 2 kali terjadi Price target fighting brand esia 1 menit perhitungan pulsa antara Rp. 200; hingga Rp. 300;. dengan harga kartu perdana antara Rp ; hingga Rp ;. Perhitungan pulsa yang dirasa cocok adalah per 1 detik, per 1 menit atau per 1 jam. Hal ini dikarenakan mereka menginginkan adnya kemudahan dalam menghitung lama pemakaian. Retensi pengisian pulsa rata-rata 2 kali dengan nominal pulsa Rp ; Promotion target fighting brand esia Bonus pusa dan sales promotion dianggap penting, sedangkan promosi penjualan dalam bentuk undian dianggap biasa oleh mereka. Customer service dianggap merupakan sesuatu yang sangat penting, sebagai bagian dari pelayanan paska pembelian. Media informasi yang paling cocok menurut segmen ini adalah TV. Karena selain merupakan media yang komplit, juga merupakan sarana hiburan dasar yang rata-rata mereka miliki. Iklan dan event atau kegiatan acara pada dasarnya mempengaruhi. Beragam pendapat mulai dari sedikit mempengaruhi, hingga sangat mempengaruhi dalam hal penentuan keputusan pembelian suatu produk. Referensi atau masukan didapat dari teman, atau sekelompok teman sepergaulan. Tetapi pada komunitas, mereka tidak tertarik karena beragam alasan yang dikemukakan. Diantaranya adalah karena malas, dirasakan tidak penting, 55

17 sibuk, tidak menyukai hingga tidak cukupnya informasi yang didapatkan sehingga konsumen menjadi tidak mengerti Place target fighting brand esia Tempat membeli pulsa yang menjadi pilihan adalah melalui ritel. Mereka relatif membeli pada ritel yang lebih murah, meskipun perbedaan harga tersebut kurang signifikan. Rata-rata mereka pernah memiliki pengalaman dengan cutomer service. Pendapat mereka bahwa customer service tersebut kinerjanya dinilai cukup ramah dan cukup memberikan solusi meskipun belum dirasa sangat memuaskan. Tempat yang dirasa cocok bagi keberadaan customer service adalah di tiap sub-sub kota. Sedangkan media customer service yang formatnya dianggap paling baik adalah sebuah ritel pusat pelayanan yang terdapat di dalam sebuah pusat perbelanjaan (one stop shop) karena tempat tersebut relatif mudah dijangkau dan dikenal. Karena mereka merasa tidak nyaman apabila harus mencari keberadaan customer service di tempattempat tertentu yang mungkin sulita dijangkau, misalnya kesulitan alat transportasi karena tidak dilalui kendaraan umum, nama jalan yang kurang terkenal, kesulitan sarana parkir,dll Analisis target new Flexi Trendy Produk target new Flexi Trendy Dasar penentuan kartu adalah karena sinyal/jaringan dan kemudian juga karena kartu tersebut adalah pioneer, maksunya adalah pada saat ia menggunakan kartu tersebut belum banyak kartu lain tersedia, 56

18 kebanyakan dari mereka tetap setia hingga saat ini menggunakan kartu tersebut. Segmen ini lebih banyak menggunakan voice dibandingkan sms, berbagai alasan yang dikemukakan adalah bahwa mereka butuh jawaban dalam waktu yang singkat dan tidak bertele-tele, tidak mau menunggu, sibuk, dl. Cenderung tidak mengerti dengan jelas apakah yang dimaksud dengan perbedaan CDMA dan GSM, dari segi teknologi pun hampir sama, yang mereka ketahui diantaranya hanya perbedaan providernya, perbedaan handset, dan harga yang lebih murah. Dalam hal ketertarikan untuk menggunakan CDMA, pendapat yang dikemukakan sangatlah beragam, sebagian kelompok berpendapat bahwa mereka sama sekali tidak tertarik untuk menggunakan 2 kartu sekaligus, tetapi kelompok lainnya berpendapat bahwa mereka tertarik bahkan sudah sangat tertarik dan apabila suatu saat mereka pun merasa membutuhkan CDMA mereka tidak akan ragu-ragu untuk membeli. Kartu GSM masih dianggap 1st card, dan CDMA masih dianggap sebagai kartu kedua atau komplementary. Bagi yang telah memiliki kedua kartu tersebut, dapat diasumsikan juga bahwa kartu pertama (GSM) hanya untuk menerima panggilan (incoming) dan sms, sedangkan kartu kedua (CDMA) adalah untuk melakukan panggilan keluar (outgoing). Kelebihan CDMA di benak konsumen ini hanyalah karena benar-benar murah. Sedangkan kelemahannya adalah masalah yang berkaitan dengan sinyal yang kurang bagus dan jangkauan CDMA yang pendek atau hanya sebatas kota. Sedangkan untuk keluar kota mereka harus melakukan regristrasi ulang untuk setiap kota tujuan diluar kode area kartu. Berbeda 57

19 dengan GSM yang jaringan dan availibilitynya telah nationwide, hal ini dianggap merepotkan bagi konsuman. Top Of Mind untuk CDMA seimbang antara Esia dan Flexi. Kedua brand ini sama-sama telah memiliki image masing-masing di benak konsumen. Tetapi pada saat konsumen ini diminta untuk menentukan untuk menggunakan yang mana, konsumen lebih memilih esia, dengan beragam alasan yang terbesar adalah image esia sebagai CDMA yang termurah. Secara umum dalam melakukan panggilan, tujuan utamanya adalah pada teman dan keluarga. Dengan durasi menelepon durasi sekitar 5 hingga 15 menit dan memiliki prime time pada siang hari ( ). Batas wajar tersambung yang dapat ditoleransi oleh kelompok ini adalah hanya satu kali saja. Sedanglan batas wajar akan terputus tiba-tiba ketika melakukan panggilan (call dropp) adalah hingga 2 kali terjadi. Berbeda dengan melakukan panggilan dan call dropp, toleransi terhadap sms lebih besar, yaitu dapat ditoleransi hingga 3 kali terjadi. Hal ini terdapat dua kemungkinan. Yang pertama adalah karena mereka jarang menggunakan sms, sehingga tidak terlalu peduli, dan yang kedua adalah mereka menganggap bahwa sms tersebut akan mereka gunakan pada saat yang tidak urgent Price target new Flexi Trendy Price yang dianggap paling cocok adah Rp. 100; dan harga kartu perdana yang paling cocok adalah Rp ; dengan perhitungan pulsa per-detik atau per-menit. Retensi pengisisan pulsa sebulan adalah 2 hingga 3 kali dengan nominal pulsa RP ; hingga Rp ; 58

20 Promotion target new Flexi Trendy Bonus pulsa dinilai sangat penting, sedangkan promosi dalam bentuk undian dinilai tidak penting. Tenaga sales promotion dinilai kelompok ini biasa saja, mereka berpendapat terkadang mereka membutuhkan tetapi terkadang malah merepotkan dan mengganggu kenyamanan. Berbeda dengan ketiga hal diatas, customer service dinilai merupakan bagian yang sangat penting dalam hal pelayanan paska penjualan, sebagai solusi atas permasalahan terhadap produk. Media informasi yang dirasakan cocok adalah TV dan koran. Sedangkan pengaruh iklan terhadap konsumen dapat dikatakan sangat beragam.salah satu pendapat yang dikemukakan oleh konsumen adalah tergantung pada situasi, apaka pada saat itu produk atau pelayanan tersebut dibutuhkan atau tidak. Pengaruh event bagi kelompok ini adalah netral, dimana sebagian mengatakan terpengaruh dan sebagian lagi mengatakan tidak terpengaruh. Referensi yang dipercaya oleh konsumen ini beragam mulai dari keluarga, teman hingga suatu event atau sebuah acara yang digelar dalam rangka promosi produk atau pelayanan tertentu. Hal ini dapat diasumsikan bahwa mereka akan mengambil keputusan setelah menimbang-nimbang terlebih dahulu berdasarkan lebih dari satu sumber. Segmen ini sama sekali tidak tertarik menjadi anggota komunitas tertentu. Alasan yang beragam diantaranya adalah tidak menyukai, alasan ketidakpentingan hingga ketidak tahuan akan benefit yang didapat apabila masuk dalam komunitas tertentu. 59

21 Place target new Flexi Trendy Tempat pembelian pulsa adalah di ritel-ritel penjualan pulsa, juga melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Pengalaman dalam hal berurusan dengan customer service, hanya sebagian yang pernah mengalami hal tersebut, sebagian lagi hanya pernah mengantar atau hanya sekedar melihat. Pelayanan customer service tersebut dianggap sudah cukup baik tetapi mengarah kepada ketidak puasan dan bahkan sangat tidak memuaskan. Dapat diasumsikan bahwa segmen ini mengharapkan pelayanan yang lebih. Dengan biaya yang dirasa cukup pantas konsumen mengharapkan pelayanan yang sesuai dan memberikan solusi yang dibutuhkan. Mereka berpendapat bahwa keberaadaan customer service di setiap subsub kota dinilai sudah cukup memadai, asalkan tenaga customer servicenya memiliki product knowledge yang baik, menyediakan solusi yang tepat dan menjaga keramah-tamahan mereka dengan konsumen. Tetapi mereka menyarankan bahwa tempat customer service yang baik adalah yang terdekat, kurang lebih di setiap 2,5 km. Media customer service yang dianggap cocok adalah sarana telepon (call centre). Hal ini dikarenakan kesibukan mereka, ingin lebih praktis, dll Kesimpulan Mengenai Akar Masalah Ketidakjelasan target konsumen dan segmentasi Flexi Trendy terjadi karena tidak fokus pana penentuan singkronisasi antara produk, program marketing dan STP. 60

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi selular merupakan salah satu sarana komunikasi yang mampu menyediakan komunikasi secara cepat dan kapan saja. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah perkembangan teknologi yang berbasis telekomunikasi. Ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi atau komunikasi di Indonesia sudah sedemikian pesatnya di segala bidang. Penyebab kondisi ini karena Indonesia sedang memasuki dunia globalisasi.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun

I. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Reinventing, Wikipedia, 2008, [Accessed on 20 Mei 2008]

DAFTAR PUSTAKA. Reinventing, Wikipedia, 2008,  [Accessed on 20 Mei 2008] DAFTAR PUSTAKA Silalahi, Raja, 2008. Available from http://www.mastel.or.id/files/dat2008- PersainganUsaha/Diskusi%20MASTEL%2005032008%20- %20Pande%20Radja%20Silalahi.pdf [Accessed on 12 April 2008] Reinventing,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat semakin tinggi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan

I. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia dan arus globalisasi yang cepat, menunjukkan bahwa tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan masyarakat yang semakin maju

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perilaku dan sikap konsumen dalam menggunakan

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1

BAB 6 PENUTUP. Penutup 6-1 BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Hasil analisis pengolahan data yang telah dilakukan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Faktor-faktor yang menjadi petimbangan pelanggan untuk menggunakan dan memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya perkembangan bisnis operator

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dibahas mengenai rencana implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh dari analisis pada bab sebelumnya. Implementasi detil atas solusi bisnis ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan dituntut untuk lebih kreatif dalam menetapkan strategi yang tepat bagi perusahaan sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran pada era globalisasi sekarang ini telah menjadi begitu kompleks dan begitu penuh dengan istilah-istilahnya. Pemasaran pada dasarnya adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. manusia menjadi berubah lebih mudah dan terasa dekat.

I. PENDAHULUAN. bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. manusia menjadi berubah lebih mudah dan terasa dekat. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan suatu hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang digunakan saat ini adalah telepon rumah. dibawa kemanapun kita pergi. Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang sangat pesat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Telkom Indonesia, Tbk. adalah perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan market player yang dominan dalam bisnis INFOKOM di Indonesia. Saat ini PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti dengan kemajuan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat, perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang awalnya hanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi dewasa ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing

I. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, PT Rineka Cipta, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, PT Rineka Cipta, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Annual Report Telkom Flexi 2004 Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V, PT Rineka Cipta, Jakarta. Bisnis Plan Telkom Flexi 2003 2007 Friedman,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi semakin ketat. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambar 1.1 Logo Esia Sumber :www.myesia.com Esia adalah sebuah merek dari layanan operator telekomunikasi yang dikeluarkan oleh PT.Bakrie Telecom Tbk.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii ABSTRAK Layanan telekomunikasi teknologi CDMA 2000-1X adalah teknologi terbaru di dunia telekomunikasi. PT Telkom adalah pionir operator CDMA di Bandung dengan produk Telkom Flexi. Sejak diluncurkan Oktober

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi yang baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini banyak mengalami kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak munculnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang berskala besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat kenyataan dunia bisnis yang terus berkembang, maka tuntutan akan produk pun semakin beragam dan terus- menerus berkembang sesuai dengan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis daya saing..., 1 Rani Nur'aini, FT UI, 2009 Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manfaat kompetisi yang semakin ketat di sektor telekomunikasi kini mulai dirasakan oleh masyarakat luas. Persaingan teknologi dan persaingan bisnis antar-operator telah

Lebih terperinci

FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI

FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI BAB 2. FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI 2.1 TELKOM FLEXI PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia semakin modern dan mudah. Hal tersebut berlaku juga dalam bidang telekomunikasi, teknologi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroprasi di Indonesia. Keadaan tersebut memunculkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia ada 3 operator FWA yaitu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat menyediakan produk inovatif untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat menyediakan produk inovatif untuk mendukung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi semakin memperketat persaingan di industri telekomunikasi, khususnya pada perusahaan operator telekomunikasi. Pasalnya, perusahaan harus dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

ISBN :

ISBN : PENGUKURAN KUALITAS PRODUK & LAYANAN FLEXI TRENDY YANG BERPENGARUH TERHADAP CHURN DENGAN METODE CUSTOMER VALUE ANALYSIS (Studi Kasus di PT. TELKOM Divisi Regional IV Jawa Tengah & D.I.Yogyakarta) Arfan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi XL di Bandung pada saat ini adalah image XL pada benak konsumen masih di bawah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang semakin meningkat menyebabkan pesatnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi akhir-akhir ini semakin tidak terbendung lagi. Banyak penemuan-penemuan baru di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang telekomunikasi.

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan pasar dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sangat dirasakan pengaruhnya adalah semakin mudahnya pemenuhan kebutuhan manusia dalam hal berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis manajemen..., Lestari Pragusvita, FT UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis manajemen..., Lestari Pragusvita, FT UI, 2010. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat karena kebutuhan berkomunikasi menjadi sebuah sarana yang diperlukan bagi masyarakat banyak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 119 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap penggunaan kartu prabayar XL bebas dan Telkomsel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin banyak dan beragamnya produk - produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh perusahaan milik negara mulai tahun 1961. Pengembangan dan modernisasi atas infrastruktur telekomunikasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT

BAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT Telkom), Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular), Satelindo (PT Indosat Tbk.) dan XL (PT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, karena hal ini merupakan dasar keuntungan kompetitif dan sumber penghasilan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah, mengingat perubahan-perubahan dapat terjadi setiap saat, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di abad ke 21 sekarang ini telah terjadi perubahan besar umat manusia di berbagai bidang kehidupan. Mobilitas masyarakat di berbagai lapisan usaha untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E ( Telecommunication, Information, Media and Edutaiment)

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi di mana saja dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1.1 INSTRUMEN RISET PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1.1 INSTRUMEN RISET PENDAHULUAN LAMPIRAN 1.1 INSTRUMEN RISET PENDAHULUAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Gedung GAP Lt. 3 Jl. Prof. Drg. Surya Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 KUESIONER PENELITIAN Yth. Sdr./I Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL)

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT. Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL) Telkomsel merupakan operator telekomunikasi selular terdepan di Indonesia yang menyediakan beragam layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan bisnis bergerak (nirkabel) di Indonesia pada dasarnya dibedakan atas jasa full mobility, yang seringkali disebut sebagai bisnis celullar, dan jasa limited

Lebih terperinci

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3

Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3 1 Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi UNS dalam membeli produk IM3 Oleh : Fitri Nurul Azizi NIM K 7402076 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang baik terhadap perubahan tersebut. Perubahan pola persaingan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif yang baik terhadap perubahan tersebut. Perubahan pola persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan semakin terbukanya era globalisasi yang melanda dunia pada saat ini, hal ini pasti akan memberi pengaruh kepada kegiatan bisnis yaitu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu informasi. Berkembangnya teknologi komunikasi di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan arus globalisasi, telekomunikasi telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat yang tidak dapat dihindari untuk mencari suatu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Salah satunya pada perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada banyak hal, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada banyak hal, sehingga menimbulkan banyak pula masalah yang dihadapi, mulai dari masalah-masalah intern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi profit tentunya mempunyai tujuan ideal yang harus dicapai. Dalam usaha pencapaian ini perusahaan memiliki aktifitas pemasaran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan telekomunikasi di Indonesia yang telah memiliki banyak kemajuan menyebabkan kebutuhan masyarakat akan kelancaran penyampaian informasi semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir setiap manusia membuat atau mengambil keputusan dan melaksanakannya, ini tentu dilandasi asumsi bahwa segala tindakannya secara sadar merupakan pencerminan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Divisi Telkom Flexi Surakarta yang telah mendapat citra baik di banyak pelanggan harus mempertahankannya agar tidak kalah dengan operator lainnya. Seperti dalam melayani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, selama peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam kehidupan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT.

BAB I PENDAHULUAN. seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri telekomunikasi adalah salah satu industri bisnis yang paling kompetitif dan berkembang pesat saat ini. Komunikasi tidak hanya dijadikan sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisa yang dijabarkan pada BAB IV, kesimpulan-kesimpulan yang didapat pada penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon seluler (Ponsel) semakin marak dewasa ini. Bahkan anak SD tidak jarang yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Industri telekomunikasi selular dari tahun ke tahun bertumbuh sangat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Industri telekomunikasi selular dari tahun ke tahun bertumbuh sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri telekomunikasi selular dari tahun ke tahun bertumbuh sangat pesat, baik dari inovasi produknya maupun dari jumlah pengguna produk telekomunikasi

Lebih terperinci

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia

1.1.3 Logo Gambar 1.1 Logo Telkom Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E (Telecommunication,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular

BAB I PENDAHULUAN. umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas dikalangan bisnis saja tetapi juga merambah dikalangan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya terbatas dikalangan bisnis saja tetapi juga merambah dikalangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang canggih dan cepat menyebabkan perluasan dan persaingan yang semakin ketat di Industri Telekomunikasi. Alat komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran alat komunikasi dan informasi semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan ekonomi di negara ini, banyak muncul industri-industri serta perusahaan-perusahaan baru, salah satunya bidang teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern sekarang, setiap manusia dituntut untuk semakin efektif dan efisien bahkan semakin cerdas dalam melakukan segala macam kegiatan yang dilakukan. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu 1 BAB I 1.1 Latar Belakang Adanya persaingan yang ketat antar perusahaan, menuntut para pelaku pasar berfikir lebih cerdik dalam menarik minat konsumen. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015)

Gambar 1.1 Logo PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Sumber: Telkomsel (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam industri telekomunikasi, terdapat enam pemain yang terlibat dalam menggunakan, menyediakan, dan mengawasi layanan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan salah satu aspek manajemen yang paling penting dan menentukan bagi kelangsungan hidup perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dalam upaya untuk meningkatkan target penjualan, maka berdasarkan dari hasil analisis dan usulan perbaikan kerja dapat disimpulkan bahwa: 1) Berdasarkan hasil pengolahan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang 1 BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Belanja iklan produk setiap tahunnya terus bergerak naik sebesar 20%. Produk telekomunikasi, perawatan tubuh (toiletries), kosmetik, rokok, makanan dan minuman,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak tahun 2000 hingga saat ini, industri telekomunikasi di Indonesia merupakan industri yang tingkat pertumbuhannya sangat pesat dibandingkan dengan perindustrian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan industri telekomunikasi di dunia termasuk di Indonesia hingga saat ini tercatat paling tinggi dibandingkan industri yang lain. Pertumbuhan seperti

Lebih terperinci