BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Menurut Azwar (2007) penelitian dengan pendekatan kuantitattif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Suryabrata, 2008). Dalam penelitian ini korelasi antara dua variabel yakni kepercayaan diri dan gejala kecemasan komunikasi interpersonal Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Azwar (2007) identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama dalam penelitian dan penentuan fungsinya 18

2 masing-masing. Dalam penelitian ini peneliti mengidentifikasikan variabel bebas (X) variabel terikat (Y) sebagai berikut: Adapun variabel dalam penelitian ini adalah : Variabel Bebas ( X ) Variabel Terikat ( Y ) : Kepercayaan diri : Gejala Kecemasan Komunikasi Interpersonal 3.2. Definisi Operasional a. Gejala Kecemasan komunikasi interpersonal adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan ketika harus melakukan komunikasi interpersonal dalam kehidupan individu dan menganggap bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. b. Kepercayaan diri adalah merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan sendiri sehingga individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap tindakan, dapat bebas melakukan hal-hal yang disukai dan bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan. Dengan memiliki ciri-ciri percaya pada kemampuan diri sendiri, bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, memiliki rasa positif terhadap diri sendiri, dan berani mengungkapkan pendapat Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikuto, 2006). Sedangkan menurut Azwar (2007) populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenali generalisasi hasil penelitian. Adapun yang menjadi 19

3 populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di MTs NU Salatiga, tahun 2012 dengan jumlah populasi 100 siswa Sampel Menurut Arikunto (2006) sampel adalah sebagian individu yang hendak diteliti. Sedangkan besar kecilnya tidak ada ketentuan pasti atau baku, sebenarnya tidak ada satu patokan yang mutlak beberapa persen suatu sampel diambil dari populasinya. Sedangkan menurut Suharsimi mengatakan bahwa untuk sekedar ancerancer, apabila subjeknya kurang dari seratus, maka ambil semua sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar dapat diambil % atau % atau lebih. Jadi sampel yang dipakai dalam penelitian ini merupakan sampel total. Berdasarkan uraian di atas, dikarenakan siswa kelas VIII di MTs NU Salatiga berjumlah 100 siswa, maka penulis ambil semua. Dengan rincian sebagai berikut : Kelas VIII A Kelas VIII B Kelas VIII C Total = 35 siswa = 34 siswa = 31 siswa = 100 siswa 20

4 3.4. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam instrumen, yaitu kepercayaan diri dan gejala kecemasan komunikasi interpersonal. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa skala. Skala merupakan salah satu alat ukur psikologis yang dikembangkan demi mencapai validitas, reliabilitas, dan objektivitas yang tinggi dalam mengukur atribut psikologis. Skala dalam penelitian ini menggunakan skala model Likert, skala model Likert atau skala Likert digunakan untuk mengukur sikap. Skala sikap disusun untuk mengungkap sikap pro dan kontra, positif dan negatif, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek sosial. Dalam skala sikap, objek sosial, tersebut berlaku sebagai objek sikap. Skala sikap berisi pernyataan sikap (attitude statements), yaitu suatu pernyataan mengenai suatu objek sikap, pernyataan sikap terdiri atas dua macam, yaitu pernyataan favourable (mendukung atau memihak pada objek sikap) dan pernyataan unfavourable (tidak mendukung objek sikap) (Azwar, 2007). Metode ini digunakan sebagai alat ukur tingkat kepercayaan diri dan gejala kecemasan komunikasi interpersonal siswa kelas VIII di MTs NU Salatiga Instrumen Gejala Kecemasan Komunikasi Interpersonal Skala ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana gejala kecemasan komunikasi interpersonal yang dialami oleh siswa. Disusun berdasarkan teori dari 21

5 Burgoon dan Ruffner (dalam Diah, 2010) berikut beberapa indikator untuk mengetahui kecemasan komunikasi interpersonal diantaranya : 1. Simtom fisik 2. Simtom perilaku 3. Simtom kognitif Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Gejala Kecemasan Komunikasi interpersonal Variabel Indikator Indikator Perilaku Simtom Fisik Gemetar, panas dingin,pingsan atau merasa lemas Keluar banyak keringat dan jantung berdetak kencang Nomor item F UF 1,3,4,6,7, 9,11 2,5,8,10, 12,13,14 Jml 14 Kecemasan Komunikasi Interpersonal Simtom Perilaku Simtom Kognitif Kegugupan Perilaku menghindar (Meninggalkan situasi yang menimbulkan kecemasan) Khawatir tentang sesuatu Keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi tanpa ada penjelasan yang jelas 15,17,19, 20,22 26,27,29, 30 16,18,21, 23,24,25 28,31,32, 33, Kebingungan atau kekhawatiran akan ditinggal sendiri Merasa terancam oleh orang atau peristiwa Jumlah

6 Instrumen Kepercayaan Diri Skala kepercayaan diri bertujuan untuk mengetahui sejauh mana ciri-ciri kepercayaan diri seseorang yang disusun menurut Lautser (dalam Alsa, 2006) dengan komponen sebagai berikut : 1. Percaya pada kemampuan diri sendiri 2. Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan 3. Memiliki rasa positif terhadap diri sendiri 4. Berani mengungkapkan pendapat. Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Kepercayaan Diri Variabel Indikator Indikator Perilaku Percaya Pada Kemampuan Diri sendiri Bertindak mandiri dalam mengambil keputusan Keyakinan atas diri sendiri dalam mengevaluasi dan mengatasi masalah Dapat bertindak mandiri dalam mengambil keputusan, tanpa bantuan orang lain Mampu meyakini tindakan yang diambil Nomor aitem F UF Jml 1,2,4,5,7 3,6 7 8,9, Kepercayaan Diri Memiliki rasa positif pada diri sendiri Memiliki penilaian yang baik dari dalam diri sendiri dan memiliki dorongan berprestasi 12,13,14, 16,17 15,18,19 8 Berani Mengungkapkan pendapat Mampu mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan kepada orang lain tanpa adanya paksaan 20,21,22, 23,24, Jumlah

7 3.5. Pengisian dan Penskoran Instrumen Pengisian Instrumen Pengisian instrumen kepercayaan diri dan instrumen kecemasan komunikasi interpersonal dilakukan dengan meminta sampel penelitian untuk mengisi angket yang telah dibuat oleh peneliti yang telah diuji validitas serta reliabilitasnya. Sampel penelitian dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda (X) pada salah satu dari empat pilihan jawaban pada kolom jawaban yang tersedia disamping masing-masing item pertanyaannya. Empat pilihan jawaban yang dimaksud adalah Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Tidak pernah (TP). Dalam melakukan instruksi cara pengisian angket kepada sampel penelitian, peneliti memberikan penjelasan bahwa pemberian jawaban dalam pengisian kedua angket ini tidak mengandung pengertian benar atau salah, karena pernyataan yang diberikan hanya untuk mengetahui pikiran, perasaan, dan perilaku sampel penelitian. Dengan demikian, sampel penelitian diharuskan untuk mengisi kedua angket tersebut agar dapat mengisi angket dengan teliti supaya tidak ada satu item pernyataan yang terlewatkan Penskoran instrumen Penskoran instrumen pada setiap item pernyataan dalam instrumen kepercayaan diri dan instrumen gejala kecemasan komunikasi interpersonal yang menjadi jawaban sampel penelitian, memiliki nilai tersendiri yang diberi bobot 24

8 nilai yang bergerak dari angka 1 sampai 4. Kriteria penskoran instrumen dapat dilihat dibawah ini. Tabel 3.3. Kriteria Penskoran Instrumen Jawaban Skor Favourable Skor Unfavourable Selalu (SL) 4 1 Sering (SR) 3 2 Kadang-kadang (KD) 2 3 Tidak Pernah (TP) Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Validitas menurut Arikunto (2006) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas aitem berdasarkan pendapat Azwar (2007) bahwa suatu aitem dikatakan valid apabila r > 0,30. Namun apabila jumlah aitem yang valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20. Tabel 3.4. Kriteria validitas Besar nilai Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Tidak valid 25

9 Dalam penelitian ini, uji validitas menggunakan bantuan program SPSS 17,0 For Windows, nilai koefisien terendah yang dipakai pada skala gejala kecemasan komunikasi interpersonal dan yang tertinggi adalah Skala kepercayaan diri nilai koefisien terendah adalah dan yang tertinggi adalah (terlampir) Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. (Azwar, 2007). Artinya bahwa hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah dan dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal > 0.70 George dan Mallery (1995) memberi pedoman untuk menetapkan taraf reliabilitas instrumen penelitian sebagai berikut : Tabel 3.5. Kriteria Reliabilitas Besar nilai Kualifikasi 0.90 Sangat bagus 0.80 Bagus 0.70 Dapat diterima 0.60 Meragukan 0.50 Buruk 0.40 Tidak dapat diterima 26

10 Dari uji, reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 17.0 For Windows, skala gejala kecemasan komunikasi interpersonal diperoleh hasil dikatakan sangat bagus. Sedangkan pada skala kepercayaan diri diperoleh hasil dikatakan bagus (Terlampir) 3.7. Teknik Analisis Data Untuk menganilisis data digunakan teknik analisis data kuantitatif. Dalam penelitian ini data yang dianalisis adalah variabel X, yaitu kepercayaan diri dan variabel Y, yaitu gejala kecemasan komunikasi interpersonal. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian menggunakan teknik analisiss korelasi Pearson Product Moment (melalui program SPSS 17.0), karena jenis data variannya berbentuk data interval. 27