BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis. Penggunaan. metode ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis. Penggunaan. metode ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan:"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan: 1. berdasarkan nomina inti, pemarkah, fungsi sintaksis, dan tipe-tipenya; dan 2. teknik rekursif-diagram dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dengan demikian, langkah-langkah penelitian ini adalah: 1. penulis menentukan teks tertulis nonfiksi berupa artikel Tempo; 2. mengeluarkan kalimat luas yang mengandung dari artikel tersebut; 3. data kalimat luas yang mengandung dipilah-pilah berdasarkan nomina inti, pemarkah, fungsi sintaksis, dan tipe-tipe klausa relatif; 4. mengklasifikasikan berdasarkan nomina inti, pemarkah, fungsi sintaksis, dan tipe-tipenya; 5. mendeskripsikan hasil analisis berdasarkan nomina inti, pemarkah, fungsi sintaksis, dan tipe-tipenya; 6. hasil analisis terhadapdata kalimat luas yang mengandung diolah dan disusun untuk dijadikan bahan ajar dalam model 61

2 pembelajararan bahasa Indonesia dengan teknik rekursifdiagram; 7. menyusun desain awal model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram untuk menyajikan bahasa Indonesia di FKIP Uninus Bandung; 8. mengujicobakan desain awal model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram di FKIP Uninus Bandung; 9. melakukan tes hasil belajar dan menyebarkan angket; 10. menganalisis kegiatan pembelajaran, hasil tes, dan angket untuk mengetahui keefektifan desain awal model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram di FKIP Uninus Bandung; 11. mendeskripsikan hasil analisis kegiatan pembelajaran, hasil tes, dan angket untuk mengetahui keefektifan desain awal model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram di FKIP Uninus Bandung; 12. menyusun desain akhir model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram; 13. menyimpulkan hasil analisis, baik hasil analisis maupun model pembelajaran dengan teknik rekursif-diagram; dan 14. menyusun laporan penelitian. Secara ringkas, prosedur penelitian ini disajikan dalam diagram berikut. 62

3 Diagram 3.1 Prosedur Penelitian Tahap I Artikel Tempo dianalisis untuk mendapatkan kalimat luas yang mengandung kalimat luas yang mengandung klausa relatif dikeluarkan menjadi data data analisis dipilah dan diklasifikasikan berdasarkan nomina inti, pemarkah, fungsi sintaksis, dan tipe Tahap II materi dipilih dan disusun menjadi salah satu materi ajar sintaksis yakni dalam model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram Tahap III menyusun desain awal model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram menguji cobakan model melakukan tes hasil belajar dan menyebarkan angket menganalisis kegiatan pembelajaran, hasil belajar, dan angket menyusun model perbaikan menyimpulkan hasil analisis menulis laporan 63

4 3.2 Data dan Sumber Data Data dalam penelitian ini ada dua jenis. Pertama, data kualitatif berupa kalimat luas yang mengandung. Penentuan data seperti ini berdasarkan pada pendapat Sudaryanto (1990: 62-63) bahwa data berbeda dengan objek penelitian. Oleh karena itu, dalam hal ini merupakan objek penelitian. Data kalimat luas yang mengandung diambil dari ragam bahasa tulis nonfiksi. Penetapan ragam bahasa tulis tersebut atas pertimbangan sebagai berikut. 1. Ragam bahasa tulis relatif lebih mantap dan terencana (Ochs dalam Sugono, 1995: 21). 2. Bahan yang diteliti (yakni bahasa Indonesia) telah memiliki sistem tulisan (Samsuri, 1985: 169). Adapun ragam bahasa tulis nonfiksi yang dijadikan sumber data tersebut adalah artikel-artikel dari media massa. Media massa tersebut berupa majalah Tempo yang terbit tahun Data kedua yaitu penulis peroleh dari kegiatan pembelajaran, tes hasil belajar, dan angket. Adapun peserta pembelajaran klausa relatif, tes, dan pengisi angket adalah pembelajar semester IV Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Ilmu Pendidikan Uninus Bandung. 64

5 3.3 Teknik Penelitian Data dalam penelitian ini dikumpulkan dan diolah melalui teknik teks, observasi (Labov dalam Sugono; 1995 dan Syamsuddin AR dan Damaianti; 2006), studi pustaka, analisis, intuisi kebahasaan (Uhlenbeck; 1982, dan Alwasilah; 2002), tes (Nurgiantoro; 1994, Cangelosi; 1995, Sudjana dan Ibrahim; 2001, dan Arikunto, 2002), angket (Alwasilah; 2002, Arikunto; 2002, Sangarimbun dan Effendi; 1995). Teknik teks digunakan untuk memperoleh data dari bahasa tulis. Teknik observasi digunakan untuk mengamati kalimat luas yang mengandung dan kegiatan pembelajaran. Teknik studi pustaka digunakan untuk mencari dan menemukan pendapat, teori, ataupun penelitian-penelitian sejenis yang lebih dahulu dilakukan. Teknik analisis digunakan untuk menganalisis berdasarkan nomina inti, pemarkah, fungsi sintaksis, dan tipe. Teknik analisis ini pun digunakan untuk menganalisis kegiatan belajar mengajar, hasil tes, dan angket yang diperoleh dari pembelajar semester IV Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uninus Bandung. Teknik intuisi kebahasaan digunakan untuk melakukan introspeksi, sebab peneliti penutur asli bahasa Indonesia (bahasa yang diteliti). Teknik tes dan angket digunakan untuk mengetahui keefektifan dan keefesienan desain awal model pembelajaran klausa relatif bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram. 65

6 3.4 Prosedur Pengumpulan Data Seperti telah peneliti kemukakan pada bagian terdahulu bahwa data penelitian ini ada dua jenis, yakni data kualitatif berupa kalimat yang mengandung dan data kualitatif yang diperoleh dari kegiatan belajar, tes, dan angket. Oleh sebab itu, tahap-tahap pengumpulan datanya sebagai berikut. 1. untuk mengumpulkan data kualitatif jenis pertama, tahap-tahapnya meliputi: a. membaca kalimat-kalimat dalam sumber data bahasa tulis yang telah ditetapkan, yakni artikel Tempo; b. menandai kalimat luas yang mengandung ; dan c. menyalin kalimat luas yang mengandung ke dalam kartu data. 2. untuk mengumpulkan data kualitatif jenis kedua, tahap-tahapnya meliputi: a. memberi tes awal untuk mengetahui kemampuan awal pembelajar semester IV Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uninus Bandung mengenai bahasa Indonesia; b. melakukan uji coba desain awal model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram pada pembelajar semester IV Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uninus Bandung; c. memberi tes akhir untuk mengukur keberhasilan pembelajaran klausa relatif dengan teknik rekursif-diagram pada pembelajar semester IV 66

7 Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uninus Bandung; dan d. menyebarkan angket mengenai keefektifan dan keefesienan pembelajaran dengan teknik rekursif-diagram kepada pembelajar semester IV Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uninus Bandung. 3.1 Prosedur Analisis Data Analisis Data Kalimat Luas yang Mengandung Klausa Relatif Prosedur analisis dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan data kalimat luas yang mengandung adalah prosedur yang diungkapkan Paton dan Bogdan (dalam Moleong, 2000: 103). Adapun prosedur itu sebagai berikut. Langkah pertama, mengurutkan data kalimat luas yang mengandung dengan memberi kode pada tiap data. Langkah kedua, mengamati karakteristik. Karakteristik ini dapat dilihat dari nomina inti, pemarkah, fungsi sintaksis, dan tipe bahasa Indonesia. Langkah ketiga, mengklasifikasikan berdasarkan nomina inti, pemarkah, fungsi sintaksis, dan tipenya. Dengan demikian, konsep analisis dapat dipetakan melalui diagram berikut ini. 67

8 Diagram 3.2 Prosedur Analisis Klausa Relatif Prosedur Analisis Klausa Relatif Langkah Pertama Langkah Kedua Langkah Ketiga Mengurutkan kalimat luas yang mengandung dengan cara memberi kode Mengamati karakteristik Mengklasifikasikan Struktur Tipe klausa relatif Nomina inti Pemarkah Fungsi sintaksis 1. berdasarkan referennya 2. berdasarkan jenis pronominanya 3. berdasarkan fungsi sintaksisnya dalam klausa utama 1. pemarkah yang 2. pemarkah tempat 1. predikat 2. subjek 3. objek 4. pelengkap 5. keterangan Berdasarkan fungsinya dalam kalimat luas: 1. deskriptif 2. nonrestriktif Berdasarkan letaknya dalam kalimat luas: 1. posnomina 2. ekstraposisi Berdasarkan referen nomina intinya: 1. referensial 2. nonreferenisal Berdasarkan kategori unsur predikatnya: 1. verbal 2. nominal 3. ajektifal 4. numeral 5. preposisional 68

9 3.5.2 Analisis Data Kegiatan Belajar, Hasil Belajar, dan Angket Analisis data yang diperoleh dari pembelajaran dengan model rekursif-diagram menggunakan prosedur analisis seperti yang dikemukakan Sujana dan Ibrahim (2001: 207) Arikunto (2002: ), dan Alwasilah (2002: 239). Oleh karena itu, langkah-langkah analisis data jenis kedua ini sebagai berikut. Langkah pertama, persiapan. Langkah ini meliputi kegiatan: 1) mengecek nama dan identitas pembelajar yang mengikuti tes awal, proses belajar mengajar, dan tes akhir; 2) mengecek kelengkapan data, baik data yang diperoleh dari tes, kegiatan belajar dengan teknik rekursif-diagram maupun angket; 3) mengecek data yang dapat diolah maupun yang tidak dapat diolah atau verifikasi data. Langkah kedua, adalah memberi nilai terhadap data hasil tes. Nilai hasil tes tersebut kemudian dikategorikan menjadi A, B, C, D, dan E. Adapun makna kategori-kategori tersebut sebagai berikut. A B C D E : sangat baik : baik : cukup baik : kurang baik : jelek Untuk mencapai nilai-nilai tersebut setiap soal mendapat bobot 1 sampai dengan 5 sehingga nilai total mencapai 40. Adapun pedoman penilaiannya adalah seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini. 69

10 Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Tes Klausa Relatif Aspek Bobot/skor Tingkat Patokan Konsep 5 sangat baik didefinisikan berdasarkan fungsinya dalam kalimat luas, memiliki pemarkah yang dan tempat disertai dengan contohnya 4 baik didefinisikan berdasarkan fungsinya dalam kalimat luas dan bepermarkah yang 3 cukup baik didefinisikan sebagai klausa subordinatif yang mengandung SPOPelK 2 kurang baik didefinisikan sebagai klausa subordinatif 1 jelek tidak didefinisikan Pemarkah klausa 5 sangat baik pemarkah yang dan tempat menandai relatif, penjelasan disertai rekursif-diagram 4 baik pemarkah yang menandai, penjelasan disertai rekursif-diagram 3 cukup baik pemarkah yang dan pemarkah tempat menandai,penjelasan tanpa rekursif-diagram 2 kurang baik pemarkah yang menandai, penjelasan tanpa rekursif-diagram 1 jelek pemarkah lain menandai Fungsi-fungsi 5 sangat baik fungsi S-P-O-Pel-K sudah dianalisis dengan sintaksis dalam benar, penjelasan dengan rekursif-diagram 4 baik satu di antara fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-K) masih salah, penjelasan dengan rekursif-diagram 3 cukup baik dua di antara fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-K) masih salah, penjelasan dengan rekursifdiagram 2 kurang baik tiga di antara fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-K) masih salah, penjelasan dengan rekursifdiagram 1 jelek empat di antara fungsi sintaksis (S-P-O-Pel-K) masih salah, penjelasan dengan rekursif-diagram 70

11 Tipe-tipe klausa 5 sangat baik diklasifikasikan berdasarkan relatif fungsinya dalam kalimat luas, letaknya dalam kalimat, referen nomina inti, kategori unsur-unsur predikat penjelasan dengan rekursif-diagram 4 baik diklasifikasikan berdasarkan fungsinya dalam kalimat luas, letaknya dalam kalimat, referen nomina inti, kategori unsur-unsur predikat penjelasan tanpa rekursif-diagram 3 cukup baik diklasifikasikan berdasarkan fungsinya dalam kalimat luas, letaknya dalam kalimat, referen nomina inti, kategori unsur-unsur predikat penjelasan dengan rekursif-diagram namun masih terdapat dua kesalahan klasifikasi 2 kurang baik diklasifikasikan berdasarkan fungsinya dalam kalimat luas, letaknya dalam kalimat, referen nomina inti, kategori unsur-unsur predikat penjelasan dengan rekursif-diagram namun masih terdapat empat kesalahan klasifikasi 1 jelek diklasifikasikan berdasarkan fungsinya dalam kalimat luas, letaknya dalam kalimat, referen nomina inti, kategori unsur-unsur predikat penjelasan dengan rekursif-diagram namun masih terdapat enam kesalahan klasifikasi penjelasan tanpa rekrsif diagram Perbedaan dua 5 sangat baik tiap data diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang dimilikinya, penjelasan dengan rekursif-diagram 4 baik tiap data diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang dimilikinya, penjelasan tanpa rekursif-diagram 3 cukup baik tiap data diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang dimilikinya, namun masih terdapat kesalahan, penjelasan dengan rekursif-diagram 2 kurang baik tiap data diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang dimilikinya, namun masih terdapat kesalahan, penjelasan tanpa rekursif-diagram 1 jelek pengklasifikasian terhadap kedua data itu salah Simpulan karakteristik 5 sangat baik berfungsi menjelaskan nomina dilihat inti yang menduduki fungsi tertentu dari fungsinya dalam (S-P-O-Pel-K) dalam klausa utama, penjelasan kalimat luas disertai contoh lima buah 71

12 4 baik berfungsi menjelaskan nomina inti yang menduduki fungsi tertentu (S-P-O- Pel-K) dalam klausa utama, penjelasan disertai contoh empat buah 3 cukup baik berfungsi menjelaskan nomina inti yang menduduki fungsi tertentu (S-P-O- Pel-K) dalam klausa utama, penjelasan disertai contoh tiga buah 2 kurang baik berfungsi menjelaskan nomina inti yang menduduki fungsi tertentu (S-P-O- Pel-K) dalam klausa utama, penjelasan disertai contoh dua buah 1 jelek berfungsi menjelaskan nomina inti yang menduduki fungsi tertentu (S-P-O- Pel-K) dalam klausa utama, penjelasan disertai contoh satu buah simpulan karakteristik 5 sangat baik dapat diklasifikasikan dilihat berdasarkan tiga kategori: fungsinya dari tipenya dalam kalimat luas, letaknya dalam kalimat luas, dan referen nomina intinya 4 baik dapat diklasifikasikan berdasarkan tiga kategori: fungsinya dalam kalimat luas, letaknya dalam kalimat luas, dan referen nomina intinya namun terdapat satu kesalahan 3 cukup baik dapat diklasifikasikan berdasarkan dua kategori 2 kurang baik dapat diklasifikasikan berdasarkan dua kategori namun terdapat satu kesalahan 1 jelek dapat diklasifikasikan berdasarkan satu kategori Langkah ketiga, mengolah hasil tes yang penulis berikan kepada pembelajar. Adapun pengolahan data hasil tes tersebut dianalisis dan dideskripsikan berdasarkan kemampuan siswa tentang: a. pemahaman terhadap konsep ; b. pemahaman terhadap nomina inti; 72

13 c. pemarkah yang dan tempat; d. penganilisisan fungsi-fungsi sintaksis ; e. penganalisisan tipe-tipe ; f. penerapan konsep dalam kalimat luas; g. penerapan konsep nomina inti dalam kalimat luas yang mengandung klausa relatif; h. simpulan karaktersitik berdasarkan nomina inti, pemarkah, dan fungsi-fungsi sintaksis yang membentuknya. Langkah keempat menganalisis data hasil angket. Data hasil angket dianalisis untuk mengungkapkan informasi mengenai keefektifan dan keefesienan model pembelajaran dengan teknik rekursif-diagram. Langkah kelima, menafsirkan hasil analisis terhadap ketiga data seperti terdapat pada langkah dua, tiga, dan empat. Kegiatan pada langkah kelima ini, penulis lakukan untuk menemukan keefektifan dan keefesienan penerapan model pembelajaran dengan teknik rekursif-diagram. Dari penemuan inilah, penulis dapat menentukan upaya perbaikan model rekursif-diagram dalam pembelajaran Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Peneliti, yakni intuisi kebahasaan yang digunakan pada saat menganalisis ; 73

14 2. SAP, yakni berupa desain awal yang digunakan pada saat peneliti mengujicobakan model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram di FKIP Uninus Bandung; 3. Lembar tes, yakni berupa delapan butir tes uraian, yang digunakan peneliti untuk mengukur keberhasilan model pembelajaran Bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram di FKIP Uninus Bandung; 4. Lembar angket, yakni terdiri atas empat pertanyaan. Adapun pertanyaan pertanyaan tersebut mengungkapkan kelebihan dan kekurangan model pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik rekursif-diagram di FKIP Uninus Bandung. 74

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN KLAUSA RELATIF BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK REKURSIF-DIAGRAM DI FKIP UNINUS BANDUNG

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN KLAUSA RELATIF BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK REKURSIF-DIAGRAM DI FKIP UNINUS BANDUNG BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN KLAUSA RELATIF BAHASA INDONESIA DENGAN TEKNIK REKURSIF-DIAGRAM DI FKIP UNINUS BANDUNG Bagian ini merupakan bagian yang mengungkapkan temuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Istilah klausa dalam dunia linguistik bukanlah hal yang baru. Namun,

BAB 1 PENDAHULUAN. Istilah klausa dalam dunia linguistik bukanlah hal yang baru. Namun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah klausa dalam dunia linguistik bukanlah hal yang baru. Namun, pemerian mengenai klausa tidak ada yang sempurna. Satu sama lain pemerian klausa saling melengkapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Data merupakan keterangan yang nyata dan benar sebagai dasar kajian atau analisis. Hal ini mengimplikasikan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan ialah mengumpulkan

Lebih terperinci

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak

Lebih terperinci

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif analitik. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitianya (Arikonto, 2013: 203). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sepanjang hidupnya, manusia tidak pernah terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi tersebut, manusia memerlukan sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Bahasa

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : SINTAKSIS BAHASA INDONESIA : IN 104 Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 Tujuan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis 103 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model materi ajar sintaksis berbasis linguistik fungsional yang cocok bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Di dalam bab ini disajikan tujuh hal yang berkaitan dengan metode penelitian, yakni (1) penentuan data dan sumber data; (2) desain penelitian; (3) metode penelitian; (4) definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini bersifat deskriptif. Peneliti mencatat dengan teliti dan cermat data yang berwujud katakata,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II, 654 BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II, uji lapangan, dan temuan-temuan penelitian, ada beberapa hal yang dapat

Lebih terperinci

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI

KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI KAJIAN CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh: NILA ARUM SAPUTRI A. 310070122 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE

BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE 4.1 Pengantar Bagian ini akan membicarakan analisis unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk ke dalam campur kode dan membahas hasilnya. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian terhadap tindak tutur komisif penjual dan pembeli cabai di Pasar

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian terhadap tindak tutur komisif penjual dan pembeli cabai di Pasar BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian terhadap tindak tutur komisif penjual dan pembeli cabai di Pasar Tradisional Angso Duo Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK

ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA. Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK ANALISIS KLAUSA DALAM SURAT KABAR HARIAN MEDIA INDONESIA Oleh: Rismalasari Dalimunthe ABSTRAK Analisis klausa dalam surat kabar harian Media Indonesia ini dilatarbelakangi keragaman penggunaan klausa yang

Lebih terperinci

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE, TEKNIK, DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB 3 METODE, TEKNIK, DAN PROSEDUR PENELITIAN 29 BAB 3 METODE, TEKNIK, DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Peranan metodologi penelitian sangat menentukan dalam upaya menghimpun data yang diperlukan dalam penelitian. Dengan kata lain, metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Pemilihan metode penelitian disesuaikan dengan fokus masalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN

HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN Arkhais, Vol. 07 No. 1 Januari -Juni 2016 HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KOLOM SENO GUMIRA AJIDARMA PADA BUKU KENTUT KOSMOPOLITAN Gilang Puspasari Fathiaty Murtadlo Asep Supriyana Abstrak. Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal

Lebih terperinci

RINGKASAN PENELITIAN

RINGKASAN PENELITIAN RINGKASAN PENELITIAN KONSTRUKSI KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI GURU-GURU SEKOLAH DASAR KABUPATEN CIAMIS OLEH DRA. NUNUNG SITARESMI, M.PD. FPBS UPI Penelitian yang berjudul Konstruksi

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR oleh Nunung Sitaresmi Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian jenis kalimat bahasa Indonesia dalam buku teks Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK

Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Artikel Publikasi Ilmiah KATEGORI DAN WUJUD CAMPUR KODE PADA BAHASA IKLAN LOWONGAN KERJA KE LUAR NEGERI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Artikel Publikasi diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara,

Bab 1. Pendahuluan. seseorang perlu untuk mempelajari bahasa negara tersebut. Selain sebagai bahasa negara, Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan elemen yang penting untuk berkomunikasi. Setiap negara mempunyai bahasa yang berbeda sehingga untuk berbicara dengan penduduk negara lain, seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah atau cara yang dilakukan peneliti dengan maksud untuk memperoleh data. Menurut Sugiyono (2009:3), Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi yang dilaksanakan dua siklus dengan empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengulangan unsur harus dihindari. Salah satu cara untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengulangan unsur harus dihindari. Salah satu cara untuk mengurangi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada penggabungan klausa koordinatif maupun subordinatif bahasa Indonesia sering mengakibatkan adanya dua unsur yang sama atau pengulangan unsur dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebagai mana yang telah diungkapkan oleh Sugiyono (2010 :2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan memberikan penguasaan lisan dan tertulis kepada para pembelajar

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan memberikan penguasaan lisan dan tertulis kepada para pembelajar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) dimaksudkan untuk memperkenalkan bahasa Indonesia kepada para penutur asing untuk berbagai

Lebih terperinci

Artikel Publikasi POLA FRASA NOMINA POSESIF DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH TAHUN 2014

Artikel Publikasi POLA FRASA NOMINA POSESIF DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH TAHUN 2014 Artikel Publikasi POLA FRASA NOMINA POSESIF DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH SUARA MUHAMMADIYAH TAHUN 2014 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi leksikal yang terdapat dalam wacana naratif bahasa Indonesia. Berdasarkan teori Halliday dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dijadikan tempat penelitian adalah SMP Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2013/2014. Alasan pemilihan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak menggunakan prosedur analisis statistik (Moleong, 2006 : 6).

BAB III METODE PENELITIAN. tidak menggunakan prosedur analisis statistik (Moleong, 2006 : 6). BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu, Lokasi, dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2014 di SMK Negeri

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI DALAM WACANA DESKRIPSI SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH. RahmiArianti, Adnan, M.Yamin.

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI DALAM WACANA DESKRIPSI SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH. RahmiArianti, Adnan, M.Yamin. KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI DALAM WACANA DESKRIPSI SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH RahmiArianti, Adnan, M.Yamin Rahmiarianti24@gmail.com ABSTRAK Pengajaran konjungsi diperlukan oleh siswa guna

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN VERBA TRANSITIF SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK JARINGAN TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KOTA PEKANBARU

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN VERBA TRANSITIF SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK JARINGAN TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KOTA PEKANBARU 129 KEMAMPUAN MENGGUNAKAN VERBA TRANSITIF SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK JARINGAN TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 KOTA PEKANBARU Maryam Kasnaria Guru SMK Negeri 2 Kota Pekanbaru Email: maryam.kasnaria@yahoo.com.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbahasa baik secara lisan maupun secara tulis tidak terlepas dari penggunaan kata-kata yang menyusun suatu kalimat. Pada konteks bahasa lisan hal ini dikenal

Lebih terperinci

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi)

Jenis Verba Jenis Verba ada tiga, yaitu: Indikatif (kalimat berita) Imperatif (kalimat perintah) Interogatif (kalimat tanya) Slot (fungsi) Lecture: Kapita Selekta Linguistik Date/Month/Year: 25 April 2016 Semester: 104 (6) / Third Year Method: Ceramah Credits: 2 SKS Lecturer: Prof. Dr. Dendy Sugono, PU Clues: Notes: Kapita Selekta Linguistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif. Bahasa dan proses berbahasa adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Dengan berbahasa, seseorang

Lebih terperinci

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA

KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA HUMANIORA Suhandano VOLUME 14 No. 1 Februari 2002 Halaman 70-76 KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA Suhandano* 1. Pengantar ahasa terdiri dari dua unsur utama, yaitu bentuk dan arti. Kedua unsur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan suatu kegiatan yang mempergunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH FPBS/SLBSASAPIND/008 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA : IN501 Dr. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI

FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI FRASE PREPOSISI DALAM KUMPULAN CERPEN ANAK LET S SMILE, DELIA! KARYA WANDA AMYRA MAYSHARA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa (Ramlan, 2008:39). Tanpa kehadiran konjungsi, adakalanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses penerjemahan bahasa sumber terhadap bahasa sasaran bukanlah merupakan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Seorang penerjemah dikatakan berhasil menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas menurut Surahkmad (1994:73) disebut juga variabel eksperimental/variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN KARTU KUARTET DALAM PEMBELAJARAN KLAUSA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011

EFEKTIVITAS PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN KARTU KUARTET DALAM PEMBELAJARAN KLAUSA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 EFEKTIVITAS PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN KARTU KUARTET DALAM PEMBELAJARAN KLAUSA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 14 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 Nadra Amalia (nadra.kagome7.nk@gmail.com) Dosen Pendidikan

Lebih terperinci

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, metode ini dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI Fitri Rahmawati Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia hampir tidak dapat terlepas dari peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia memerlukan sarana untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian yang akan dilakukan, yaitu (1) metode penelitian, () langkah-langkah penelitian, (4) populasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap bangsa tentunya memiliki bahasa sebagai identitas, seperti Indonesia memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak hanya

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS

ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS ANALISIS STRUKTUR FUNGSIONAL PADA PERIBAHASA INDONESIA: TINJAUAN SINTAKSIS NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan

Lebih terperinci

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Struktur adalah perangkat unsur yang di antaranya ada hubungan yang bersifat ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan bahasa di dalam masyarakat untuk wujud pemakaian bahasa berupa kata, frase, klausa, dan kalimat. Oleh sebab itu, perkembangan bahasa terjadi pada tataran

Lebih terperinci

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh NURMA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak 9 BAB II KAJIAN TEORI Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak bahasa. Chaer (2003: 65) menyatakan bahwa akibat dari kontak bahasa dapat tampak dalam kasus seperti interferensi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai bahasa pasti tidak dapat lepas dari kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri di dalam masyarakat, melainkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk

Lebih terperinci

Oktorita Kissanti Rahayu

Oktorita Kissanti Rahayu PEMAKAIAN KONJUNGSI PADA BAHASA PERCAKAPAN ANAK USIA 7-9 TAHUN DI DESA PABELAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa

Bahasa Inggris, FKIP, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jawa BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Langkah-langkah Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah apa yang disebut dengan metode deskriptif. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat

BAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat tunggal bahasa Sula yang dipaparkan bahasan masaalahnya mulai dari bab II hingga bab IV dalam upaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORETIS

BAB 2 LANDASAN TEORETIS BAB 2 LANDASAN TEORETIS 2.1 Kerangka Acuan Teoretis Penelitian ini memanfaatkan pendapat para ahli di bidangnya. Bidang yang terdapat pada penelitian ini antara lain adalah sintaksis pada fungsi dan peran.

Lebih terperinci

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ulasan Film/Drama Teks ulasan yaitu teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individu secara holistic yang disebut dengan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individu secara holistic yang disebut dengan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Untuk mengungkap realita sosial yang ada, maka seseorang harus menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian, dengan melalui sebuah prosedur

Lebih terperinci

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS SINTAKSIS Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. A. STRUKTUR SINTAKSIS Untuk memahami struktur sintaksis, terlebih dahulu kita harus Mengetahui fungsi,

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013

ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013 ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna. Ujaran-ujaran tersebut dalam bahasa lisan diproses melalui komponen fonologi, komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari manusia dan selalu diperlukan dalam setiap kegiatan. Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S )

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER ( R P K P S ) 1. Mata Kuliah : Bahasa Indonesia 2. SKS : 2 SKS 3. Semester : GANJIL 2014/2015 4. Program Studi :DESAIN INTERIOR 5. Dosen Pengampu : Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, diuraikan berbagai aspek yang berkaitan dengan penentuan dan penggunaan metode penelitian. Uraian yang dimaksud meliputi: lokasi penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan metode deskriptif dikarenakan data-data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Dalam http://defoper.blogspot.com definisi operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini dibicarakan tentang metode penelitian, teknik pengumpul data,

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini dibicarakan tentang metode penelitian, teknik pengumpul data, 53 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam bab ini dibicarakan tentang metode penelitian, teknik pengumpul data, sumber data, dan teknik analisis data. Adapun hal-hal tersebut dapat diuraikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 86 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan sebagaimana diuraikan pada bagian terdahulu, maka selanjutnya penelitian ini dilaksanakan dengan menggunkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA

III. METODE PENELITIAN. LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi laju reaksi untuk SMA sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesistematisan dari jalan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis. Menurut Chaer dan

BAB I PENDAHULUAN. kesistematisan dari jalan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulis. Menurut Chaer dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Ragam bahasa menurut sarananya dibatasi atas ragam lisan dan tulisan. Karena bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengolahan data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, karena dalam menjalani kehidupan sosial manusia selalu membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, karena dalam menjalani kehidupan sosial manusia selalu membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Interaksi dan segala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan penelitian, karena dalam mengumpulkan data dibutuhkan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan penelitian, karena dalam mengumpulkan data dibutuhkan lokasi 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Untuk mengetahui subjek penelitian, yang selanjutnya dilakukan penganalisaan terhadap subjek yang dimaksud, maka sebagai langkah awal adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini adalah penelitian karya sastra kepustakaan dengan objek penelitian novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Moleong (2009, hlm. 6) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Analisis kalimat dapat dilakukan pada tiga tataran fungsi, yaitu fungsi sintaksis,fungsi semantis dan fungsi pragmatis.fungsi sintaksis adalah hubungan gramatikal antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan ( field research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan ( field research). 70 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan ( field research). Oleh karena itu, obyek penelitiannya adalah berupa obyek di lapangan yang sekiranya

Lebih terperinci

4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN)

4. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN) 4. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/MA/SMK/MAK (PEMINATAN) KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa utama yaitu sebagai alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci