BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Mercedes-Benz Indonesia Pada tahun 1970, pemerintahan Orde Baru ( ) mendorong dilakukannya perakitan (assembling) mobil di dalam negeri, yang dimulai dengan mengambil ancang-ancang untuk melarang dimasukkannya mobil dalam keadaan utuh, atau completely built-up (CBU). Dengan kata lain, mobil harus dimasukkan dalam keadaan terurai atau completely knocked-down (CKD) dan dirakit di dalam negeri. Dalam kaitan itulah, H.M. Joesoef Abdillah bermitra dengan Ibnu Sutowo melobi dan membujuk Daimler-Benz AG sebagai perusahaan pembuat mobil Mercedes-Benz untuk membuka Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan mendirikan pabrik perakitan di Indonesia. Upaya H.M. Joesoef Abdillah itu ditanggapi positif oleh Daimler-Benz AG, dan langkah-langkah persiapan pun dimulai. Termasuk, menjajaki kerja sama dengan Volkswagen dalam merakit kendaraan di Indonesia. Pada tanggal 8 Oktober 1970, keagenan Mercedes-Benz di Indonesia secara resmi diambil alih oleh PT Star Motors Indonesia, sebagai ATPM Produk Daimler-Benz AG untuk Indonesia. PT Star Motors Indonesia merupakan 44

2 45 perusahaan patungan (joint venture) antara Daimler-Benz AG dan PT Gading Mas (tahun 1983 menjadi PT Lima Satrya Nirwana). Pada saat yang sama, didirikan juga PT German Motor Manufacturing sebagai Pabrikan dan Perakitan Produk Daimler-Benz di Indonesia. PT German 45 Motor Manufacturing, yang merupakan perusahaan patungan antara DaimlerBenz AG, DEG-Jerman Barat, dan PT Gading Mas, berkantor di Jalan Sulawesi 1, Tanjung Priok. Dalam kesempatan itu pula, ditetapkan bahwa Mercedes-Benz akan bekerja sama dengan Volkswagen dalam merakit kendaraan di Indonesia. Berdirinya PT Star Motors Indonesia, sebagai ATPM Mercedes-Benz di Indonesia, dan PT German Motor Manufacturing, secara resmi menandai dimulainya era Mercedes-Benz Group di Indonesia di bawah kepemimpinan H.M. Joesoef Abdillah. Sejak saat itu, H.M. Joesoef Abdillah dikenal sebagai Pendiri Mercedes-Benz Group di Indonesia. Dan, pada tahun berikutnya, tahun 1971, kendaraan niaga Mercedes-Benz Tipe 911 mulai dirakit di Tanjung Priok. Iklan PT Star Motors Indonesia muncul dengan ukuran setengah halaman di harian Kompas, 11 November Melalui iklan tersebut diumumkan kehadiran truk diesel Mercedes-Benz ton dan bus diesel dengan tempat duduk mulai Januari Pada tahun 1973, satu tahun setelah PT German Motor Manufacturing merakit kendaraan niaga Mercedes-Benz, seperti bus dan truk di Tanjung Priok maka mulai dirakit juga sedan Mercedes-Benz W115 Tipe 200, 240D (diesel), dan Tipe 280.

3 46 Sedan-sedan Mercedes-Benz hasil rakitan PT German Motor Manufacturing, yang masuk ke pasar pada paruh kedua tahun 1974, langsung diserbu konsumen, khususnya Tipe 200 dan Tipe 280. PT Star Motors Indonesia dan PT German Motor Manufacturing pun kewalahan melayani jumlah pesanan yang terus meningkat. Sampai-sampai ada pemesan harus menunggu lebih dari satu tahun. Persoalannya, kapasitas produksi PT German Motor Manufacturing 46 pada saat itu baru 7 mobil per hari, atau 210 mobil per bulan. Padahal larangan impor mobil dalam bentuk CBU telah mulai diberlakukan pada tanggal 22 Januari Pada tahun 1977, Kantor Layanan Purna Jual Mercedes-Benz pindah ke Jalan RE Martadinata Kilometer 7, Ciputat, Tangerang. Dan, tahun berikutnya, tahun 1978, Kantor Pusat Layanan Purna Jual ini diresmikan. Kantor Pusat Layanan Purna Jual di Ciputat itu juga mencakup Pusat Pendidikan dan Latihan Kejuruan (PPLK). Mobil yang bagus dan berkualitas tinggi saja tidak cukup untuk meningkatkan penjualan. Diperlukan layanan purna jual yang prima untuk mendukungnya, yang mencakup penyediaan suku cadang yang mencukupi dengan harga jual yang terjangkau, dan tenaga mekanik yang andal. Pusat Pendidikan dan Latihan Kejuruan (PPLK) di Ciputat itu merupakan kawah Candra Dimuka bagi calon-calon teknisi Mercedes-Benz. Di sana, mereka dididik dan dilatih selama tiga tahun penuh, dengan komposisi 20 persen pengetahuan teori dan 80 persen latihan praktik, yang dimulai dari pekerjaan yangmudah sampai dengan pekerjaan yang memerlukan ketelitian yang sangat tinggi. Di samping latihan praktik, para calon teknisi juga mengikuti proses magang, antara lain di dealer-dealer, pemilik

4 47 armada, atau perusahaan yang memiliki kegiatan dan proses kerja yang dapat memberikan kesempatan untuk beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang sesungguhnya serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kejuruan. Pada tahun 1978, Mercedes-Benz juga membangun pabrik di Desa Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, 45 kilometer dari Jakarta. Pabrik ini kemudian diresmikan pada tahun 1982, sebagai lokasi baru menggantikan lokasi lama di Tanjung Priok. Pada tahun itu kerja sama dengan Volkswagen diakhiri, dan PT German Motor Manufacturing pindah lokasi ke Wanaherang. Pada tahun 1983, di Wanaherang, Gunung Putri, didirikan PT Star Engines Indonesia sebagai perakit mesin, bak persneling dan as roda Mercedes-Benz. Sejalan dengan perjalanan waktu, dilakukanlah penyesuaian perusahaan. Pada tanggal 1 Februari 1992, PT German Motor Manufacturing menjadi Agen Tunggal dan Pemegang Merek Mercedes-Benz untuk Indonesia dengan status Agen Tunggal, Pabrikan dan Perakit Produk-produk Daimler-Benz untuk Indonesia, sedangkan PT Star Motors Indonesia, selanjutnya hanya menjadi Distributor Utama Mercedes-Benz untuk Indonesia. Prinsip untuk mengejar yang terbaik dari yang baik, serta the best or nothing, yang diletakkan oleh Karl Benz dan Gottlieb Daimler lebih dari 100 tahun yang lalu itu dipegang teguh oleh Mercedes-Benz Group di Indonesia dalam menjalankan pekerjaannya sehari-hari. Tidak mengherankan apabila pada tahun 1996, perusahaan-perusahaan tersebut mendapatkan sertifikasi ISO 9001, dan merupakan grup perusahaan otomotif pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ini.

5 48 Pada tanggal 17 November 1998, Daimler-Benz AG merger dengan Chrysler Corporation menjadi DaimlerChrysler AG. Namun, struktur organisasi Mercedes-Benz Group di Indonesia tetap dipertahankan. Dan, atas pertimbangan kepraktisan, pada tahun 1998 itu pula, Divisi Pemasaran dan Penjualan dipindahkan dari Wanaherang ke Gedung Deutsche Bank, Jalan Imam Bonjol 80, Jakarta Pusat. Peresmian kantor baru di Gedung Deutsche Bank itu dilangsungkan pada tahun Dua tahun setelah merger Chrysler Corporation dan Daimler-Benz AG, Mercedes-Benz Group di Indonesia pada bulan Juni 2000 memasuki suatu era dengan bergantinya nama PT German Motors Manufacturing menjadi PT DaimlerChrysler Indonesia dan PT Star Motors Indonesia menjadi PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia. Namun, merger Chrysler Corporation dan Daimler-Benz AG ini pada tanggal 1 Oktober 2007 berakhir, dan nama DaimlerChrysler AG berganti menjadi Daimler AG. Dan, pada akhir Januari 2008, PT DaimlerChrysler Indonesia dan PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia berganti nama menjadi PT MercedesBenz Indonesia dan PT Mercedes-Benz Indonesia. Dalam sejarah Indonesia, tercatat beberapa kali mobil-mobil Mercedes- Benz bersama-sama mobil-mobil papan atas lainnya didatangkan secara khusus untuk kepentingan penyelenggaraan acara penting pemerintah, seperti pada penyelenggaraan Asian Games tahun 1962 dulu. Atau pada penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Nonblok di Jakarta pada tahun 1992, di mana sebanyak 110 mobil Mercedes-Benz 300SEL didatangkan secara khusus.

6 49 Demikian pula pada penyelenggaraan Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC di Jakarta dan Bogor pada tahun 1994, di mana didatangkan sebanyak 14 mobil Mercedes-Benz 600SE dan 25 mobil Mercedes-Benz Viano. Terakhir, pada KTT Informal ASEAN 30 November 1996, di mana didatangkan 14 mobil Mercedes-Benz S600 V12 dan 25 mobil Mercedes-Benz Viano V230. Selain itu, perhatian diberikan secara khusus kepada para pemilik Mercedes-Benz dengan adanya penyelenggaraan tahunan seperti MercedesTrophy golf tournament dan Mercedes-Benz Driving Experience Ringkasan Sejarah Mercedes-Benz di Indonesia 31 Januari 2008 PT DaimlerChrysler Indonesia berganti nama menjadi PT Mercedes-Benz Indonesia PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia berganti nama menjadi PT Mercedes-Benz Indonesia Juni 2000 PT Star Motors Indonesia berganti nama menjadi PT DaimlerChrysler Distribution Indonesia PT German Motor Manufacturing berganti nama menjadi PT DaimlerChrysler Indonesia Maret 2000 Pengambil alihan PT Star Engine Indonesia oleh PT German Motor Manufacturing

7 50 17 November 1998 Penggabungan DaimlerChrysler Indonesia Daimler-Benz AG dengan Chrysler Corp. USA Tahun 1996 Memperoleh sertifikasi ISO 9001 menjadi perusahaan manufacturing pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikasi Tahun 1985 Dimulainya perakitan mesin Mercedes-Benz oleh PT Star Engine Indonesia 1983 Pendirian PT Star Engines Indonesia di Wanaherang 1982 Peresmian PT German Motor Manufacturing di Wanaherang 1981 Dimulainya perakitan truck 1979 Berakhirnya kerja sama antara Perakitan Bus di Wanaherang dengan Volkswagen 1978 Pendirian Pabrik Perakitan di Wanaherang Bogor (50 km dari Jakarta) Peresmian kantor Apprentice Training Center dan After-sales Service di Ciputat 1973 Dimulainya perakitan kendaraan sedan di Tanjung Priok

8 Kerja sama antara Mercedes-Benz dan Volkwagen dalam perakitan kendaraan di Jakarta Dimulainya perakitan kendaraan niaga Mercedes-Benz di Tanjung Priok Pendirian PT Star Motor Indonesia sebagai agen tunggal Daimler-Benz AG di Indonesia, berlokasi di Jl. Cik Ditiro, Jakarta Pendirian PT German Motor Manufacturing sebagai pabrik pembuat dan perakit produk Daimler-Benz di Indonesia, berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara 1907 Kendaraan pertama Daimler-Britse Daimler (4 cylinder 45hp) di Indonesia, yang dimiliki oleh Susuhunan Solo 1894 Kendaraan pertama Mercedes-Benz vehicle di Indonesia, Benz-Model Phaeton (2000 cc 1 cylinder 5 hp for eight people), yang dimiliki oleh Susuhunan Surakarta Visi dan Misi Visi Menjadi nomor 1 dalam hal kualitas, citra, dan profitabilitas di sektor otomotif di Indonesia

9 Misi 1. Melampaui kepuasan pelanggan dalam segala hal yang kita lakukan 2. Secara terus menerus meningkatkan efektivitas Sistem Management Mutu dan Proses Bisnis 3. Secara terus menerus meningkatkan kualitas mutu produk dan layanan 4. Mempunyai kultur perusahaan yang berorientasi pada team dan keterbukaan dengan melibatkan seluruh karyawan melalui kepemimpinan dan delegasi tanggung jawab individu 5. Sadar akan kelestarian lingkunan 6. Menjalin hubungan professional dengan pasangan bisnis Mercedes-Benz di Indonesia Mercedes-Benz Group Indonesia (MBGI) adalah perusahaan yang merupakan kerja sama gabungan (joint venture) antara pemodal Jerman (Daimler AG) dan pemodal Indonesia. Perudahaan ini bergerak di bidang otomotip dengan aktivitas utama produksi, pemasaran dan layanan purna jual bagi kendaraan penumpang dan kendaraan niaga dengan jumlah keseluruhan karyawan sekitar 700 orang. Dalam menjalankan aktivitas bisnisnya Mercedes-Benz Group Indonesia (MBGI) mempunyai 3 (tiga) bagian perusahaan sebagai berikut: 1. PT Mercedes-Benz Indonesia 2. PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia 3. PT Star Engines Indonesia

10 53 Ketiga bagian perusahaan memiliki aktivitas yang satu sama lain mempunyai keterkaitan dan merupakan mata rantai proses yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain mulai Bagian Personaliaan, Keuangan, Logistic, Produksi Kendaraan, Pemasaran Produk dan Layanan Purna Jual. Dengan pengalaman yang cukup panjang dalam menjalankan bisnis otomotip di Indonesia, Mercedes-Benz Group Indonesia telah memberikan peran yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian di Indonesia, antara lain melalui penyerapan dan pendaya gunaan Sumber Daya Manusia (SDM) serta aktivitas sosial yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) bagi pengembangan masyarakat secara umum dan khususnya bagi yang berada di lingkungan sekitar perusahaan. 1. PT Mercedes-Benz Indonesia PT Mercedes-Benz Indonesia Perusahaan mempunyai aktivitas yang bersifat umum serta kegiatan produksi kendaraan penumpang dan kendaraan niaga serta beberapa aktivitas pendukung lainnya. Perusahaan berlokasi di Desa Gunung Putri, Wanaherang KabupatenBogor, mempekerjakan sekitar 450 karyawan yang terbagai dalam berbagai departemen mulai jajaran manajemen sampai dengan operator/pelaksana produksi. 2. PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia PT Mercedes-Benz Indonesia menjalankan aktivitas dan fungsi Pemasaran serta Layanan Purna Jual bagi produk yang diproduksi oleh PT Mercedes-Benz Indonesia dalam bentuk Complete Knock Down (CKD)

11 54 serta kendaraan yang di impor dalam bentuk utuh atau Complete Built Up (CBU) dari luar Indonesia. Sebagai perusahaan yang berbentuk Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), PT Mercedes-Benz Distributor Indonesia tidak melakukan aktivitas Penjualan maupun Layanan Purna Jual secara langsung kepada pelanggan, Aktivitas bisnis dalam memberikan pelayanan bagi pelanggan dilaksanakan melalui dealer sebagai perusahaan ritel yang tersebar di wilayah Indonesia. Secara keseluruhan Mercedes-Benz di Indonesia mempunyai 19 dealer untuk kendaraan penumpang yang merupakan kepanjangan tangan PT Mercedes- Benz Indonesia dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Operasi masingmasing dealer terbagi menurut area geografis dan jenis kendaraan yang dipasarkannya. Secara rinci jaringan dealer Mercedes-Benz di Indonesia terbagi sebagai berikut: 1. PT. Bintang Cosmos, Jl. Sisingamangaraja Km. 7 PO Box 1588 Medan 2. PT. Bintang Wirabens, Jl. Jenderal Sudirman No. 203 EFG Pekanbaru 3. PT. Mass Sarana Motorama, Jl. Jend. Sudirman No. 8 Jakarta Pusat PT. Dipo Angkasa Motor, Jl. Pluit Selatan No. 1 C Jakarta Utara PT. Dipo Service, Jl. Jend. A. Yani Kav. 87 Jakarta PT. Hartono Raya Motor, Jl. Daan Mogot Km. 1 No. 99 Jakarta PT. Mercindo Autorama, Jl. Buncit Raya No Jakarta PT. Panji Rama Otomotip, Jl. Teuku Nyak Arif 14 Simprug Jakarta Selatan PT. Adedanmas, Jl. TB. Simatupang Kav. 5 Jakarta 12430

12 PT. Cakrawala Otomotif Rabhasa, Jl. Denpasar Raya Blok D-2 Kav. 8 Jakarta PT. Citrakarya Pranata, Jl. Soekarno-Hatta No. 727 Km. 6 Bandung PT. Hartono Raya Motor, Jl. Jend. Sudirman No. 291 Semarang PT. Kalimas AI, Jl. Raya Yogya-Solo Km. 9 Yogyakarta PT. Hartono Raya Motor, Jl. Demak Surabaya PT. Kedaung Satrya Motor, Jl. Mayor Jend. Sungkono 85 Surabaya PT. Hartono Raya Motor, Jl. Raya By Pass, I Gusti Ngurah Rai No Tuban Denpasar PT. Bintang Kutai Motor, Jl. Soekarno-Hatta Km. 2,5 Balikpapan PT. Bintang Barito Motor, Jl. Jend. A. Yani Km. 9,2 No. 38 Banjarmasin PT. Timur Permai, Jl. Perintis Kemerdekaan Km Ujung Pandang PT Star Engines Indonesia PT Star Engines Indonesia bertanggung jawab atas pembuatan dan perakitan komponen utama kendaraan yang terdiri dari mesin, transmisi, gardan dan beberapa komponen utama lainnya. Material untuk perakitan komponen utama tersebut sebagian besar di impor dari Jerman untuk kendaraan penumpang dan dari Brazil untuk kendaraan niaga khususnya bus. Mengingat fungsi komponen utama sebagai bagian yang vital bagi kendaraan, untuk menjamin

13 56 kualitas dan jaminan ketahanan serta keselamatan kendaraan beserta penumpangnya, maka komponen lokal tidak dipergunakan pada bagian ini Organisasi Perusahaan Dalam menjalankan bisnisnya sebagai PT (Perusahaan Terbatas) dengan skala internasional PT Mersedes-Benz di Indonesia mempunyai struktur organisasi yang solid dengan menempatkan personil yang tepat sesuai dengan tuntutan unit bisnis yang dijalankan dengan susunan sebagai berikut: 1. President Director, sebagai pimpinan tertinggi dalam manajemen perusahaan menentukan arah dan kebijakan perusahaan dalam operasi bisnis dan pengembangan perusahaan secara keseluruhan. 2. Director, terdiri dari Direktur Teknik, Direktur Keuangan, Direktur Pemasaran, Direktur Layanan Purna Jual dan Direktur Personalia. Direktur bertanggung jawab untuk menyusun konsep bisnis pada masing-masing divisi yang menjadi tanggung jawabnya dan secara langsung bertanggung jawab kepada President Director. 3. Deputy Director, adalah wakil direktur sebagai penanggung jawab operasional masing-masing divisi dengan tanggung jawab sesuai dengan unit bisnisnya masing-masing yang dalam pelaksanaan fungsi hariannya dibantu oleh Department Manager. 4. Department Manager, adalah penanggung jawab operasional lapangan yang melaksanakan tugas dan tanggung jawab operasi harian dalam bidangnya masing-masing. Dalam operasi hariannya Department Manager

14 57 dibantu oleh para Section Manager sebagai pelaksana dan pengawas lapangan dalam aktivitas masing-masing unit kerja. 5. Staff operasional, adalah pekerja langsung yang melaksanakan tugas-tugas detail harian dalam masing-masing departemen terkait. 4.2 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada periode November 2014 sampai dengan awal Januari 2015 dan merupakan deskripsi terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. Analisis berdasarkan pada wawancara nara sumber yang berhasil penulis lakukan serta sumber-sumber lain berupa data perusahaan yang penulis jadikan sebagai data pelengkapnya. Yang menjadi nara sumber adalah Marketing Communication Deputy Director PT Mercedes-Benz Indonesia ibu Sari Scheunemann, After-Sales Marketing Manager PT Mercedes-Benz Indonesia bapak Eri Kristiawan, After- Sales CSI Coordinator bapak Teguh Handaya dan konsumen Sartono Wiyadi. Wawancara di lakukan di PT Mercedes-Benz Indonesia, After-Sales Service & Training Center, Jl. L. RE. Martadinata Km.7 Ciputat Jakarta 1541 Indonesia Aktivitas Komunikasi dalam Pemasaran Bagaimana strategi komunikasi pemasaran PT Mercedes-Benz Indonesia, Berdasarkan hasil wawancara dengan Marketing Communication Deputy Director PT Mercedes-Benz Indonesia ibu Sari Scheunemann; Penampilan merek yang konsisten (corporate identity), serta pendekatan yang berbeda untuk kelompok sasaran yang berbeda berdasarkan target market.

15 58 Yang harus diperhatikan sebelum melakukan aktivitas promosi adalah terlebih dahulu menyusun strategi promosi adalah penentuan STP (Segmentasi,Targeting, dan Positioning) yaitu sebagai berikut: Segmentasi Berdasarkan hasil wawancara dengan Marketing Communication Deputy Director PT Mercedes-Benz Indonesia ibu Sari Scheunemann, yang menjadi segmentasi dari PT Mercedes-Benz Indonesia adalah: Kami mensegmentasi pasar kendaraan premium sedan sebagai berikut: 1. Kelompok 1 Pria dan Wanita, dengan usia tahun, menikah, dengan pekerjaan pemilik perusahaan, dan penghasilan rumah tangga Rp Rp per bulannya. Berdasarkan kebutuhan dan motivasi pembelian, segmen ini sangat mementingkan keamanan dan kenyamanan kendaraan, serta layanan purna jual (after-sales). Segmen ini juga sangat mengutamakan keluarga. 2. Kelompok 2 Pria dan Wanita, dengan usia mayoritas tahun, menikah, dengan pekerjaan pemilik perusahaan, dan penghasilan rumah tangga mulai dari Rp sampai dengan lebih dari Rp per bulannya. Segmen ini sangat unik, mementingkan kecanggihan teknologi kendaraan, dan menginginkan kendaraan yang mampu merefleksikan pengetahuannya mengenai otomotif, dan menginginkan teknologi termutakhir terpasang pada kendaraannya. 3. Kelompok 3 Pria dan Wanita, dengan usia mayoritas tahun, menikah, dengan pekerjaan pemilik perusahaan, dan penghasilan rumah tangga Rp per bulannya. Segmen ini menginginkan kendaraan yang mampu merefleksikan kemapanan dan status ekonomi sosialnya, dan kelompok cenderung menghabiskan uang lebih dari yang mereka punya. 4. Kelompok 4 Pria dan Wanita, dengan usia mayoritas tahun, menikah, dengan pekerjaan pemilik perusahaan atau manajer senior perusahaan, dengan penghasilan rumah tangga mulai dari Rp sampai dengan Rp per bulannya. Segmen ini menginginkan kendaraan yang mampu merefleksikan status ekonomi sosialnya yang mapan atau sukses, dengan merek

16 59 yang sangat dikenal kualitasnya, ingin memukau orang lain dengan kendaraannya yang diakui masyarakat sebagai symbol kesuksesan. 5. Kelompok 5 Pria dan Wanita, dengan usia mayoritas tahun, menikah, dengan pekerjaan pemilik perusahaan atau manajer senior perusahaan, dengan penghasilan rumah tangga mulai dari Rp sampai dengan Rp per bulannya. Segmen ini menginginkan kendaraan yang mampu memfasilitasi hasrat mereka untuk berpetualang atau memacu kendaraan mereka sampai batasnya. Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa PT Mercedes-Benz Indonesia mensegmentasi pelanggannya dengan menitikberatkan pada faktor motivasi yang mendasari pelanggan melakukan pembelian kendaraan premium Targeting Berdasarkan hasil wawancara dengan Marketing Communication Deputy Director PT Mercedes-Benz Indonesia ibu Sari Scheunemann, yang menjadi targeting dari PT Mercedes-Benz Indonesia adalah: Target market kami adalah sebagai berikut: Pria dan Wanita, usia tahun, dengan pekerjaan pemilik perusahaan, atau posisi managerial di perusahaan, dengan penghasilan Rp Rp atau lebih. Memiliki motivasi membeli kendaraan premium yang menawarkan kenyamanan, keselamatan, mampu merefleksikan kesuksesan finansial, dan menikmati hidup Positioning Berdasarkan hasil wawancara dengan Marketing Communication Deputy Director PT Mercedes-Benz Indonesia ibu Sari Scheunemann, yang menjadi positioning dari PT Mercedes-Benz Indonesia adalah:

17 60 Berdasarkan target market yang akan kami sasar, kami memposisikan brand kami sebagai kendaraan yang menjadi simbol kesuksesan, kemewahan, modern dengan pelayanan purna jual yang komprehensif Bauran Promosi Advertising (iklan) Aktivitas promosi Advertising pada PT Mercedes-Benz Indonesia, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager): Aktivitas periklanan yang kami lakukan meliputi pemasangan iklan di media cetak seperti media surat kabar/koran dan tabloid, serta media digital seperti website portal berita. Konten iklan yang kami tayangkan diantaranya iklan promosi penjualan suku cadang, kampanye suku cadang asli yang berisi edukasi manfaat dari penggunaan suku cadang asli, dan pengenalan produk purna jual yang baru kami kembangkan. Gambar 1. Contoh Iklan After-Sales PT Mercedes-Benz Indonesia: Mercedes-Benz Young Timer Week 2014 Sumber : Dokumentasi PT Mercedes-Benz Indonesia, 2014

18 61 Tujuan PT Mercedes-Benz Indonesia melakukan periklanan (Advertising) untuk memasarkan produk after-sales, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) : Tujuan kami melakukan kegiatan periklanan adalah untuk mengkomunikasikan produk after-sales dari PT Mercedes-Benz Indonesia kepada target khalayak, yaitu pelanggan/pemilik Mercedes-Benz di Indonesia sehingga menimbulkan kesadaran dan menggerakkan target khalayak untuk membeli dan menggunakan produk after-sales dari Mercedes-Benz Distribution Indonesia. Selama tahun 2014, PT Mercedes-Benz Indonesia melakukan kegiatan periklanan, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) : Selama tahun 2014, kami melakukan kampanye penggunaan suku cadang asli, promosi, layanan servis 24 jam kami, serta pengenalan produk baru: My Privilege Card. Untuk masing-masing kampanye, kami melakuan setidaknya dua kali pemasangan iklan. Media yang kami pilih diantaranya adalah Koran Kompas, Tabloid Otomotif, serta website portal berita seperti detik.com, dan kompas.com versi desktop maupun versi mobile. Gambar 2. Contoh Iklan After-Sales PT Mercedes-Benz Indonesia: Mercedes-Benz Lebaran Rescue 2014

19 Direct marketing Pemasaran langsung (direct marketing) yang dilakukan PT Mercedes- Benz Indonesia untuk memasarkan produk after-sales berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) : Kegiatan pemasaran langsung (direct marketing) untuk memasarkan produk after-sales kami, dilakukan oleh jaringan dealer resmi kami melalui telepon, SMS, atau langsung ke pemilik kendaraan Mercedes-Benz. Gambar 3. Contoh Direct Marketing After-Sales PT Mercedes-Benz Indonesia: SMS Blast Mercedes-Benz Coaching Clinic 2014 Sumber : Dokumentasi PT Mercedes-Benz Indonesia, 2014 Tujuan PT Mercedes-Benz Indonesia menggunakan strategi pemasaran langsung (Direct marketing) untuk memasarkan produk after-sales, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) : Tujuan kami melakukan pemasaran langsung adalah untuk mengirimkan pesan komunikasi pemasaran kami secara personal, mendapatkan respon langsung dari pelanggan, mengirimkan pesan kepada pelanggan yang mungin tidak menerima informasi dari kegiatan periklanan yang kami

20 63 lakukan, menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan Interactive/Internet marketing Interactive/Internet marketing yang di pakai oleh PT Mercedes-Benz Indonesia dalam aktivitas promosi adalah melalui website : dan juga sosial media seperti facebook, twitter dan instagram. Gambar 4. Website PT Mercedes-Benz Indonesia Gambar 5. Akun resmi Facebook PT Mercedes-Benz Indonesia Sumber : Dokumentasi PT Mercedes-Benz Indonesia, 2014

21 64 Gambar 6. Akun resmi Twitter PT Mercedes-Benz Indonesia Gambar 7. Akun Instagram PT Mercedes-Benz Indonesia Sumber : Dokumentasi PT Mercedes-Benz Indonesia, Sales Promotion PT Mercedes-Benz Indonesia mengunakan strategi sales promotion dalam memasarkan produk after-sales, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) :

22 65 Dalam memasarkan produk after-sales, kami juga melakukan sales promotion seperti diskon untuk suku cadang, atau penjualan suku cadang dalam bentuk paket dengan harga yang lebih ekonomis. Seringkali, marketing gimmick seperti hadiah, hadiah cuma-cuma, dan pemberian layanan gratis juga dilakukan untuk menarik pelanggan datang ke dealer resmi untuk membeli produk after-sales. Gambar 8. Material Promosi Brake Packages Promo Mercedes-Benz Indonesia Sumber : Dokumentasi PT Mercedes-Benz Indonesia, 2014 Tujuan PT Mercedes-Benz Indonesia mengembangkan strategi media promosi penjualan (sales promotion) dalam memasarkan produk after-sales, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) :

23 66 Kami mengembangkan strategi promosi penjualan untuk mempengaruhi pelanggan agar membeli produk, dengan menciptakan demand atau kebutuhan sehingga meningkatkan penjualan. Aktivitas promosi penjualan juga kami anggap penting untuk menguatkan posisi kami di benak pelanggan Publicity/Public Relations PT Mercedes-Benz Indonesia mengembangkan hubungan masyarakat (public relation) untuk memasarkan produk, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) : Kami melibatkan divisi coorporate communication, dalam beberapa kampanye after-sales yaitu dengan mengadakan press conference, sosialisasi produk after-sales kepada komunitas pecinta kendaraan Mercedes-Benz di Indonesia (Mercedes-Benz Club Indonesia) dan menerbitkan press release. Gambar 9. Kegiatan press conference dan sosialisasi program after-sales Mercedes-Benz Indonesia Sumber : Dokumentasi PT Mercedes-Benz Indonesia, 2014 Tujuan PT Mercedes-Benz Indonesia dalam mengembangkan hubungan masyarakat (public relation) untuk memasarkan produk after-sales, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) : Tujuan kami mengembangkan strategi public relation adalah untuk memperkuat efek komunikasi pemasaran kami dengan menciptakan

24 67 kesadaran pelanggan, meningkatkan kepercayaan terhadap merek melalui pembangunan image perusahaan, menciptakan persepsi positif terhadap merek melalui publikasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan penjualan Personal Selling PT Mercedes-Benz Indonesia mengembangkan strategi media penjualan perorangan (personal selling) untuk memasarkan produk after-sales, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) : Penjualan perorangan secara langsung dilakukan di jaringan dealer resmi Mercedes-Benz. Oleh sebab itu, diberikan pelatihan kepada staf atau karyawan dealer yang dalam pelaksaan tugasnya berhadapan langsung dengan pelanggan, agar dapat menjelaskan dan menjawab pertayaan dari pelanggan dengan baik. Kami juga menyiapkan perangkat POS (point of sale) di konter, sebagai alat bantu penjualan bagi staf dealer resmi dalam menawarkan produk after-sales, contohnya brosur dan standing banner. Untuk pelanggan besar (fleet customer), kami memiliki departemen khusus yang menangani bisnis pelanggan melalui konsultasi dan pengembangan produk after-sales yang disesuaikan dengan bisnis pelanggan. Gambar 10. Kegiatan personal selling dalam memasarkan produk after-sales Mercedes-Benz Indonesia Tujuan PT Mercedes-Benz Indonesia dalam mengembangkan strategi media penjualan perorangan (personal selling) untuk memasarkan produk, berdasarkan hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) :

25 68 Tujuan kami mengembangkan strategi personal selling adalah untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan pelanggan. Personal selling juga kami manfaatkan sebagai salah satu cara untuk menggali informasi mengenai kebutuhan pelanggan, kelebihan dan kekurangan produk kami di lapangan After-sales Produk after-sales yang ditawarkan oleh PT Mercedes-Benz Indonesia menurut hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After-Sales Marketing Manager) : Produk after-sales yang kami tawarkan kepada pelanggan diantaranya; suku cadang, aksesoris kendaraan, merchandise (barang koleksi), layanan perbaikan, customer care, kontrak servis, jaminan garansi, kartu diskon, layanan penyediaan suku cadang di area terpencil seperti pertambangan, paket perawatan kendaraan. Harga produk after-sales menurut hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After- Sales Marketing Manager): Harga untuk produk after-sales kami ditentukan melalui pertimbangan biaya produksi/jasa, kompetisi pasar, dan target market kami. Saat ini, harga produk suku cadang asli kami masih relatif tinggi dibandingkan produk OEM Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan merupakan salah satu tujuan inti yang diupayakan oleh PT Mercedes-Benz Indonesia. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara dengan, Marketing Communication Deputy

26 69 Director PT Mercedes-Benz Indonesia ibu Sari Scheunemann yaitu mengenai tujuan PT Mercedes-Benz Indonesia dalam mempertahankan loyalitas pelanggan: Menciptakan prospek yang lebih besar untuk penjualan kendaraan, meningkatkan penjualan melaui pengulangan pembelian oleh pelanggan. Sebagai salah satu langkah untuk menghambat pergerakan kompetitor, dan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan perusahaan menghadapi kompetisi pasar. Cara pendekatan yang dilakukan oleh PT Mercedes-Benz Indonesia terhadap para pelanggan dalam mempertahankan loyalitas pelanggan melalui pelayanan purna jual didapat dari hasil wawancara dengan Eri Kristiawan (After- Sales Marketing Manager): Kami mensegmentasi pelanggan dengan 3 kategori. segmen 1 yaitu kendaraan dengan umur 0-3 tahun, segmen 2 yaitu kendaraan umur 3-5 tahun, dan segmen 3 yaitu pelanggan dengan kendaraan berumur 5-8 tahun. Untuk menjaga pelanggan tetap loyal, kami mengembangkan produk after-sales yang komprehensif, baik jasa maupun barang, untuk ketiga segmen diatas. Pendekatan yang digunakan adalah individualitas, dimana kami berusaha memenuhi semua ekspektasi pelanggan yang berbeda-beda, dan memberikan apresiasi atas loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal merupakan asset penting bagi para perusahaan, berdasarkan wawancara dengan bapak Sartono Wiyadi adalah customer dari PT Mercedes-Benz yang sudah 10 tahun menjadi pelanggan setia. Mengenai kualitas produk : Saya sangat puas akan kualitas kendaraan Mercedes-Benz tidak perlu diragukan lagi. Standar kualitas dan keamanannya jelas sangat tinggi. Layanan purna-jual sangat mengakomodir kebutuhan saya dalam merawat kendaraan yang sudah saya beli. Berdasarkan hasil wawancara diatas, PT Mercedes Benz Indonesia memberikan kepuasan terhadap para pelanggannya dengan memberikan layanan

27 70 program after-sales yang komprehensif dan bertujuan untuk menjamin kedamaian pikiran pelanggan. 4.3 Pembahasan Dalam Pembahasan ini, penulis membahas mengenai aktivitas bauran promosi after-sales PT Mercedes-Benz Indonesia dalam meningkatkan loyalitas pelanggan pada tahun Penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan nara sumber yaitu ibu Sari Scheunemann sebagai Marketing Communication Deputy Director PT Mercedes-Benz Indonesia, bapak Eri Kristiawan sebagai After-Sales Marketing Manager PT Mercedes-Benz Indonesia, bapak Teguh Handaya sebagai After- Sales Customer Satisfaction Index Coordinator dan bapak Sartono Wiyadi sebagai pelanggan. PT Mercedes-Benz Indonesia adalah sebuah perusahaan investasi asing yang dimiliki oleh Daimler AG Stuttgart (89,21%) dan Daimler Project Consult Jerman (10,79%). Perusahaan ini adalah agen tunggal pemegang merek, perakit dan produsen Mercedes-Benz di Indonesia. Dari penelitian yang penulis lakukan dengan wawancara dengan ibu Sari Scheunemann sebagai Marketing Communication Deputy Director PT Mercedes- Benz Indonesia, yang menjadi kekuatan dari PT Mercedes-Benz Indonesia adalah kekuatan merek Mercedes-Benz sebagai pemimpin pasar dan persepsi pasar bahwa Mercedes-Benz adalah simbol kesuksesan dan kemewahan. Hal ini dapat

28 71 dipahami mengingat Mercedes-Benz adalah produsen otomotif paling dikenal merupakan produsen otomotif tertua di dunia. Yang menjadi kelemahan PT Mercedes-Benz Indonesia adalah Persepsi merek yang konservatif, jumlah jaringan dealer yang kecil, dan masa indent unit kendaraan. Peluang yang bisa dimanfaatkan PT Mercedes-Benz Indonesia adalah produk/model baru kendaraan Mercedes-Benz yang dapat memikat segmen baru, penetrasi komunikasi yang tinggi melalui media digital, perkembangan ekonomi di Indonesia melahirkan pembeli potensial baru. Sedangkan yang menjadi ancaman PT Mercedes-Benz Indonesia adalah pergerakan kompetitor yang agresif, loyalitas pelanggan yang menurun. Kompetitor PT Mercedes-Benz Indonesia adalah ATPM dan importir umum kendaraan premium sedan selain Mercedes-Benz. PT Mercedes-Benz Indonesia menggunakan berbagai elemen dari bauran pemasaran pada aktivasi promosi after-sales. Dalam teorinya George E Belch & Michael A Belch dalam bukunya Advertising and promotion, an intergrated marketing communication perspective. Untuk memasarkan produk, pemasar bisa menggunakan alat-alat dalam promotion mix yang efektif dan efisien bagi pemasar. Menurut George E Belch & Michael A Belch promotion mix terdiri dari : periklanan, promosi penjualan, publisitas/public relations, dan personal selling, pemasaran langsung serta media interaktif 74. Dari teori George E Belch & Michael A Belch, dan fakta lapangan yang penulis dapatkan dari narasumber, aktivitas promosi periklanan meliputi 74 Belch, George E Belch & Mechael A Belch. Advertising and promotion, an intergrated marketing communication perspective, Seventh Edition. McGraw-Hill Copanies, Hal. 16

29 72 pemasangan iklan di media cetak seperti media surat kabar/koran, serta media digital seperti website portal berita. Konten iklan yang di tayangkan diantaranya iklan promosi penjualan suku cadang, kampanye suku cadang asli yang berisi edukasi manfaat dari penggunaan suku cadang asli, dan pengenalan produk purna jual yang baru di kembangkan. Aktivitas promosi penjualan meliputi: memberikan sales promotion seperti diskon untuk suku cadang, atau penjualan suku cadang dalam bentuk paket dengan harga yang lebih ekonomis. Memberikan marketing gimmick seperti hadiah, hadiah cuma-cuma, dan pemberian layanan gratis juga dilakukan untuk menarik pelanggan datang ke dealer resmi untuk membeli produk after-sales. Aktivitas Promosi Public Relation melibatkan divisi coorporate communication, dalam beberapa kampanye after-sales yaitu dengan mengadakan press conference, sosialisasi produk after-sales kepada komunitas pecinta kendaraan Mercedes-Benz di Indonesia (Mercedes-Benz Club Indonesia) dan menerbitkan press-release. Mercedes-Benz Club Indonesia Hingga tahun 2014 MBClubINA ini sudah memiliki anggota lebih dari dengan jumlah kendaraan hingga unit. Klub ini merupakan induk organisasi dari 78 klub Mercedes-Benz di Indonesia yang mewakili berbagai wilayah serta tipe kendaraan. Salah satu aktivitas public relation yang diadakan pada Desember 2014 adalah perayakan ulang tahun ke-10 MBClubINA dengan menggelar Mercedes- Benz Club Indonesia 10K Run di Senayan dengan rute Panin Bank Tower, Jl. Jend. Sudirman Jl. Jend. Sudirman Bundaran HI Jl. Jend. Sudirman Panin

30 73 Bank Tower, Jl. Jend. Sudirman. Lebih dari peserta yang terdiri dari anggota klub seluruh Indonesia dan masyarakat luas, berpartisipasi mengikuti lomba lari ini. MBClubINA juga berinisiatif untuk menyalurkan sebagian dana yang terkumpul pada acara ini untuk disalurkan ke masyarakat yang kurang beruntung melalui Dompet Dhuafa. Kegiatan positif ini mendapatkan dukungan penuh dari Mercedes-Benz Indonesia dan rencananya akan menjadi agenda rutin setiap tahunnya. Aktifitas Promosi Personal Selling atau Penjualan perorangan secara langsung dilakukan di jaringan dealer resmi Mercedes-Benz. Oleh sebab itu, diberikan pelatihan kepada staf atau karyawan dealer yang dalam pelaksaan tugasnya berhadapan langsung dengan pelanggan, agar dapat menjelaskan dan menjawab pertayaan dari pelanggan dengan baik. Aktifitas Promosi Direct marketing meliputi kegiatan pemasaran langsung (Direct marketing) untuk memasarkan produk after-sales, dilakukan oleh jaringan dealer resmi kami melalui telepon, SMS, atau langsung ke pemilik kendaraan Mercedes-Benz. Tujuan pemasaran langsung adalah untuk mengirimkan pesan komunikasi pemasaran secara personal, mendapatkan respon langsung dari pelanggan, mengirimkan pesan kepada pelanggan yang mungkin tidak menerima informasi dari kegiatan periklanan yang telah di lakukan, serta bertujuan untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan, dan memperoleh peluang baru yang menguntungkan

31 74 Aktifitas Promosi Internet/Media Interactive meliputi website resmi Mercedes-Benz bertujuan untuk para pelanggan, calon pelanggan atau khalayak luas dapat menerima informasi tak terbataskan mengenai produk-produk Mercedes-Benz. Pada media sosial bisa terlihat antusias khalayak yang menyukai produk Mercedes-Benz itu terlihat pada jumlah like di the official Facebook Page of Mercedes-Benz Indonesia yaitu Pada the official Twitter account of Mercedes-Benz Indonesia terlihat followers mencapai followers dan pada the official Instagram channel of Mercedes-Benz Indonesia mencapai followers. Hal tersebut mencerminkan produk Mercedes-Benz sangat di sukai oleh masyarakat indonesia. Menurut Vavra customer lifetime value bisa bertumbuh melalui berbagai macam cara. Semakin lama seorang pelanggan membeli produk/jasa dari perusahaan tertentu, semakin tergantung pelanggan tersebut pada produk dan jasa perusahaan bersangkutan, serta semakin kecil kemungkinan pelanggan itu tergoda untuk beralih ke perusahaan lain yang menawarkan harga lebih murah. Selain itu, seiring dengan peningkatan loyalitas pelanggan, mereka yang loyal pada perusahaan juga berpeluang menjadi advocates bagi perusahaan bersangkutan, dengan cara menyebarluaskan komunikasi getok tular positif dan mendorong teman, saudara maupun rekan kerjanya untuk membeli produk/jasa dari perusahaan yang sama. 75 Untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, PT Mercedes-Benz Indonesia mempunyai program ISP (Intergrated Service Package) yang menjamin 75 Tjiptono, Fandy, Service Management mewujudkan layanan prima, andi jogjakarta

32 75 perawatan, perbaikan, dan penggantian suku cadang kendaraan selama 3 tahun pertama tanpa batasan jarak tempuh, dari tanggal pendaftaran pertama (tanggal pengiriman sertifikat kendaraan baru). Layanan ISP ini diberikan langsung kepada pelanggan sebagai paket pembelian kendaraan sedan baru. Dengan ISP, PT Mercedes-Benz Indonesia memastikan bahwa pelanggan dapat selalu berkendara dengan tenang. Hak pelanggan dari ISP (Integrated Service Package) adalah : bebas biaya penggantian suku cadang, layanan pemeliharaan dan perbaikan dari Mercedes- Benz, tanpa biaya tergantung pada kondisi tertentu, pelanggan akan menikmati riang mengemudi dan tidak ada biaya jasa terduga. Pelanggan akan mendapatkan layanan berkualitas tinggi dan seragam dari jaringan dealer resmi Mercedes-Benz. Dengan tim yang sangat terlatih dan berdedikasi, alat-alat lengkap dan peralatan diagnostik canggih, PT Mercedes- Benz Indonesia siap untuk melayani pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi dan era globalisasi telah membuat perubahan di bidang pemasaran. Produsen yang dulunya berkonsep product centric atau corporate

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Asal perusahaanini di awal 1880-an, ketika Gottlie Daimler dan Carl Benz menemukan mobil secara terpisah di selatan jerman. Daimler dan Wilhelm Maybach,

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENGUMPULAN DATA

BAB 3 OBJEK DAN METODA PENGUMPULAN DATA BAB 3 OBJEK DAN METODA PENGUMPULAN DATA 3.1. Objek Penelitian 3.1.1. Sejarah Singkat PT. Mercedes Benz Indonesia PT. Mercedes-Benz Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang otomotif asal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. penyebarluasan suatu produk atau jasa kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangat fundamental dan berperan. Komunikasi adalah sebagian dari kehidupan manusia, karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

KTB Resmikan Dealer & Truck Center Mitsubishi Fuso di Palembang

KTB Resmikan Dealer & Truck Center Mitsubishi Fuso di Palembang KTB Resmikan Dealer & Truck Center Mitsubishi Fuso di Palembang PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC)

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan cara menjelaskan fakta yang ada dilapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Otomotif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Otomotif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Teknologi Otomotif Perkembangan teknologi, baik disadari maupun tidak, telah merubah hidup manusia. Selama lebih dari 300 tahun, kehidupan manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis kualitatif, karena analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENULISAN

BAB III METODE PENULISAN 34 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penulis melakukan pengamatan dengan melakukan praktik kerja lapangan (PKL) selama 2 bulan di PT Tunas Dwipa Matra Bandar Lampung yang beralamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi berdampak sangat besar pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi permasalahan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan penerapan Integrated Marketing Communications (IMC) yang dijalankan oleh PT Halo Rumah Bernyanyi yang dilihat dari aspek ekonomi dan politik

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran 2.1.1 Kebutuhan, Keinginan dan Permintaan Pembahasan konsep pemasaran dimulai dari adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan dasar manusia bisa dibedakan berupa fisik seperti

Lebih terperinci

Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015

Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015 Mitsubishi Fuso Incar 50% Pangsa Pasar Kendaraan Niaga di Tahun 2015 PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Mercedes-Benz Ketika Gottlieb Daimler dan Karl Benz menemukan mesin berkecepatan tinggi dan mobil secara independen satu sama lain di tahun 1880-an,

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta

BAB I PENDAHULUAN. langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses kegiatan perusahaan setelah memproduksi barang ataupun jasa, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penawaran produk serta distribusi produk agar sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. tidak terlalu mahal, dan kondisi jalan yang semakin padat membuat sepeda motor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan waktu dan makin meningkatnya kebutuhan alat transportasi untuk membantu seseorang apabila akan melakukan perpindahan dari suatu tempat ke tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri transportasi darat dan otomotif adalah salah satu bidang industri yang berkembang pesat di Indonesia dan telah turut memberikan kontribusi yang cukup signifikan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

KISI-KISI PENELITIAN. Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi KISI-KISI PENELITIAN Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi Variabel Pedoman Observasi No Soal 1. Letak Geografis Kupu-Kupu Malam. 2. Sejarah Kupu-Kupu Malam. 3. Visi dan Misi Kupu-Kupu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara

BAB I PENDAHULUAN. Peluang ini membuat industri mobil di Negara-Negara maju seperti Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada dunia otomotif, globalisasi dan adanya perkembangan keinginan konsumen menimbulkan juga persaingan yang sangat ketat, khususnya terhadap produk mobil,

Lebih terperinci

Truk Mitsubishi Memecah Rekor Tertinggi di Tahun 2013

Truk Mitsubishi Memecah Rekor Tertinggi di Tahun 2013 Truk Mitsubishi Memecah Rekor Tertinggi di Tahun 2013 PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), authorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perdagangan saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk berupaya lebih keras lagi dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggannya. Perusahaan juga

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1970. Ketika itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mendukung industri otomotif di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, persaingan di sektor industri jasa semakin ketat sehingga memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi guna mencapai tujuan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan keadaan ekonomi yang secara langsung mempengaruhi permintaan yang begitu cepat harus diantisipasi pihak perusahaan dengan menyusun strategi yang sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan Bisnis pelumas kendaraan bermotor tidak ada matinya. Padatnya kendaraan bermotor yang beredar di jalan-jalan di Indonesia membuat ngiler

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Akita Jaya Mobilindo berawal pada tahun 1974 dengan nama CV. Sumber Jaya Motor yang bergerak dalam bidang usaha jual beli kendaraan bermotor di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi otomotif maka semakin pesat juga persaingan dalam bidang otomotif tersebut. Setiap merek saat ini telah

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang sangat kompetitif menuntut perusahaan untuk merancang dan mengaplikasikan strategi pemasaran seakurat mungkin dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Customer Orientation Setiap perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnis atau kegiatan usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik atau terkenal.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin berkembang pesat pula persaingan bisnis antar produsen-produsen global ternama. Persaingan bisnis seperti ini berlaku juga

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (Marketing

BAB I PENDAHULUAN. dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (Marketing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehadiran media komunikasi tidak saja memunculkan peluang yang semakin besar dalam memasarkan sebuah produk, akan tetapi juga mengharuskan setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan atau kesenangan yang tinggi akan menyebabkan konsumen berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan preferensi rasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini keadaan perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan, akibat dari krisis yang terjadi belakangan ini melibatkan harga kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? PT. Karya Niaga Makmur didirikan pada November 2010 dan dipimpin oleh Bapak Ferry Anwar, SE. PT. Karya Niaga Makmur berkantor

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia 12 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1 Sejarah Industri Otomotif dan Komponen di Indonesia Di Indonesia produksi mobil dimulai pada akhir 1920-an, yaitu ketika General Motors (GM) mendirikan pabrik perakitan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh berbagai macam teknologi sehingga perusahaan dituntut bersaing ketat. Terlebih lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengguna mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) sangat sering dijumpai, sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia otomotif dan perubahan gaya hidup masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan konsumen merupakan suatu hal yang menarik untuk di teliti perkembangannya.kondisi perekonomian yang semakin membaik menyebabkan konsumen semakin

Lebih terperinci

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 96 Bab 5 Simpulan Seperti halnya mobil yang dirakit dari satu bagian ke satu bagian lainnya, membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak komponen kecil yang sepertinya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi sekarang ini, persaingan bukanlah suatu hal yang asing lagi di dalam dunia bisnis, dimana pihak yang satu selalu berusaha memberikan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah

BAB III PENYAJIAN DATA. mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan PT.Bank BRISyariah BAB III PENYAJIAN DATA Penyajian data berikut merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan di PT. Bank BRISyariah Kantor Cabang Pekanbaru, Jln. Tuanku Tambusai No.320 ABC Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Analisis Data Analisis data merupakan tahap di mana data yang diperoleh akan dibahas oleh peneliti baik data yang berasal dari informan (wawancara), pengamatan lapangan

Lebih terperinci

Rekap hasil wawancara:

Rekap hasil wawancara: L1 Rekap hasil wawancara: Angga Angga mempunyai 2 buah mobil Honda yang dimiliki keluarganya selama belasa tahun. Menurutnya Brand Honda mempunyai segmentasi mobil untuk setiap profil konsumen yang ada.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran. Salah satu jenis perubahan besar yang terjadi adalah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pemasaran. Salah satu jenis perubahan besar yang terjadi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai perubahan yang terjadi di dunia bisnis telah merubah fokus manajemen pemasaran. Salah satu jenis perubahan besar yang terjadi adalah perubahan dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan

LAMPIRAN WAWANCARA. Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan L57 LAMPIRAN WAWANCARA Wawancara ini dilakukan pada saat kami melakukan survei di Perumahan Citra, dengan 3 orang narasumber, yaitu: Bapak Hendry Tamzil, selaku Marketing Manager Perumahan Citra Bapak

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisa pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian ini, adalah sebagai berikut: 1. Profil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Salah satu poin kebijakan tersebut ditujukan bagi pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian kualitatif ini berupa data data yang bersifat deskriptif. Hal ini

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian kualitatif ini berupa data data yang bersifat deskriptif. Hal ini 99 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan penelitian Temuan penelitian berupa data data dari lapangan yang diperoleh dari penelitian kualitatif ini berupa data data yang bersifat deskriptif. Hal ini sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sukses Mandiri adalah perusahaan jasa yang bergerak dibidang pendidikan & pelatihan kursus mengemudi mobil yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan manusia, terutama dalam perusahaan dan industri. Dengan berbasiskan teknologi informasi,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang,

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya perusahaan-perusahaan baru dalam skala besar, sedang, maupun kecil, menambah semarak persaingan di dalam dunia bisnis sejalan dengan pertumbuhan kondisi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kendaraan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang di anggap penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas 121 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas penunjang bagi masyarakat itu sendiri. Fasilitas penunjang yang di maksud,

Lebih terperinci

Mengenalkan Regency: VISI MISI: Kebutuhan peralatan rumah tangga kelas menengah di Indonesia semakin meningkat.

Mengenalkan Regency: VISI MISI: Kebutuhan peralatan rumah tangga kelas menengah di Indonesia semakin meningkat. Mengenalkan Regency: Kebutuhan peralatan rumah tangga kelas menengah di Indonesia semakin meningkat. Regency adalah produsen peralatan rumah tangga yang telah ter uji dengan sertifikasi internasional (ISO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA

PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA PERAN SALES PROMOTION CAFE TIGA TJERET SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Peran Strategi Komunikasi Pemasaran pada Sales Promotion melalui Event di Cafe Tiga Tjeret Surakarta Terhadap Minat Beli Konsumen)

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN MOBIL MEREK DAIHATSU PADA DEALER DAIHATSU JEMBER

STRATEGI PEMASARAN MOBIL MEREK DAIHATSU PADA DEALER DAIHATSU JEMBER Jurnal Pendidikan Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, Ilmu Ekonomi, dan Ilmu Sosial 82 STRATEGI PEMASARAN MOBIL MEREK DAIHATSU PADA DEALER DAIHATSU JEMBER Shinta Nurafni Untari 1, Sutrisno Djaja 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran alat komunikasi dan informasi semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengupas dan meneliti usaha dalam bidang jasa yaitu jasa bengkel/reparasi kendaraan.zaman sekarang ini, orangorang

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengupas dan meneliti usaha dalam bidang jasa yaitu jasa bengkel/reparasi kendaraan.zaman sekarang ini, orangorang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Masalah Persaingan dunia usaha kian hari semakin ketat, tantangan yang dihadapi oleh para pemilik usaha pun kian berat dan komplek.begitu juga dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh sebagian besar ditopang oleh sektor jasa. Menurut data yang ada pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, industri dan bisnis sektor jasa di Yogyakarta berkembang dengan pesat. Hal ini terjadi karena bidang jasa memberi kontribusi yang signifikan

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin maju di era globalisasi saat ini sehingga membuka berbagai peluang bisnis termasuk di Indonesia. Di satu sisi era globalisasi memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Jumlah Pengusaha Indonesia Dengan Negara Lain. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM di Indonesia telah menunjukan geliatnya di tahun 2015, tingginya populasi usia produktif di Indonesia yang tak berbanding

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data dari hasil penelitian yang penulis peroleh mengenai pelaksanaan promotion mix di bank bjb. Adapun kesimpulan dari hasil penelitian yang

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat, sehingga berpotensi memicu persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampai dengan pembahasan mengenai Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampai dengan pembahasan mengenai Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan sampai dengan pembahasan mengenai Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Mobil KIA Rio Pada PT. KIA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Service Department masih sangat mungkin untuk dikembangkan menjadi sebuah bisnis unit yang mandiri, hal ini terlihat dari luasnya pasar pelayanan dan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya dan membuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri mobil. Para produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa layanan service suatu perusahaan sangat menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dan pelanggan dari tahun-ketahun, hal ini dapat

Lebih terperinci