KONSULAT REPUBLIK INDONESIA CONSULATE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA TAWAU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSULAT REPUBLIK INDONESIA CONSULATE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA TAWAU"

Transkripsi

1 KONSULAT REPUBLIK INDONESIA CONSULATE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA TAWAU Batu 2 ½ Jalan Sin Onn, Po. Box 742, 91000, Tawau, Sabah, Malaysia Tel: / Fax: Website: tawau.kri@kemlu.go.id

2 DAFTAR ISI SEJARAH SINGKAT PERWAKILAN RI DI TAWAU.. 3 SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN RI TAWAU. 5 LETAK GEOGRAFIS TAWAU, SABAH, MALAYSIA. 7 A. WILAYAH KERJA KONSULAT RI TAWAU 8 1. TAWAU.10 - SEJARAH EKONOMI.10 - PARIWISATA SEMPORNA SEJARAH 12 - EKONOMI 13 - PARIWISATA KUNAK SEJARAH 14 - EKONOMI 15 - PARIWISATA LAHAD DATU SEJARAH EKONOMI.16 B. STRUKTUR ORGANISASI KONSULAT RI TAWAU.. 18 C. AGENDA KEGIATAN TAHUNAN 21 D. TEMPAT-TEMPAT MENARIK.. 23 F. FOTO-FOTO.. 26 G. DAFTAR NOMOR PENTING

3 SEJARAH SINGKAT PERWAKILAN RI DI TAWAU Pada tahun 1961, Pemerintah Republik Indonesia menempatkan perwakilannya untuk wilayah Sabah dan Serawak yang diawali dengan pembukaan Kantor Perwakilan tingkat Konsulat di Kota Kinabalu yang wilayah kerjanya meliputi Sabah dan Serawak. Perwakilan tingkat Konsulat ini dipimpin oleh Bpk. R. Muntoro sebagai Konsul pertama (Pada tahun 1968, Perwakilan Imigrasi dan Bea Cukai dibuka di Tawau, yang bertujuan untuk memfasilitasi pelayanan warga Indonesia dan Barter Trade antara Malaysia dan Indonesia-Provinsi Kalimantan Timur). Pada tahun 1968, Kantor Perwakilan Republik Indonesia di Tawau dibuka dengan nomenklatur penyebutan sebagai Kantor Perwakilan Imigrasi dan Bea Cukai. Pada September tahun 2004, nomenklaturnya berubah menjadi Kantor Pelaksana Tugas dan Fungsi (KPTF) KJRI Kota Kinabalu di Tawau dan resmi menjadi bagian dari KJRI Kota Kinabalu yang dipimpin oleh Bpk. Chaerul Sulaiman Natadisastra. Hubungan bilateral Indonesia-Malaysia yang semakin pesat telah mendorong interaksi kedua Negara untuk mengawal kepentingan yang lebih luas, sehingga Konsulat Republik Indonesia yang barada di Kota Kinabalu sebagai Ibu Kota Negara bagian Sabah, ditingkatkan menjadi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) pada tanggal 14 April 1984 yang dipimpin oleh Bpk. M. Jaslim sebagai Acting Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu. Dalam perjalanannya, Pemerintah Republik Indonesia kemudian memutuskan untuk menetapkan KPTF KJRI Kota Kinabalu di Tawau sebagai Kantor Konsulat Republik Indonesia (KRI) pada tanggal 29 Desember 2010 dan menetapkan Bpk. Widoratno Rahendra Djaya sebagai Acting Konsul sebelum ditetapkannya Bpk. Muhammad Soleh, sebagai Konsul Republik Indonesia untuk memimpin Konsulat Republik Indonesia Tawau yang dilantik oleh Menteri Luar Negeri, Bapak Dr. R.M. Marty M. Natalegawa pada tanggal 21 Desember

4 Dalam catatan, keberadaan kantor Perwakilan RI di Tawau sampai dengan tahun 2012 telah 5 (lima) kali berpindah tempat. Pada saat pembukaan Kantor Imigrasi dan Bea Cukai tahun 1968, menempati salah satu bangunan dekat pelabuhan yang dimiliki oleh Hap Seng Sdn Bhd, kemudian pindah ke jalan Bakau (Dekat Balai Bomba), kemudian menyewa di Jalan Sin Onn, kemudian pindah ke Jalan Kuhara dan pindah ke Jalan Apas. Pada awal tahun 2004 pindah ke jalan Tanjung Batu dan sejak April 2009 menyewa di jalan Batu 2½ gedung berlantai 4 (empat) di Jalan Sin Onn yang sekarang digunakan sebagai kantor Konsulat Republik Indonesia-Tawau. 4

5 SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN RI TAWAU MUHAMMAD SOLEH Konsul RI Tawau Assalamualaikum Warohmatullahi Wa Barokatuhu. Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan keteguhan iman dalam melaksanakan pengabdian kepada Bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai. Pertama-tama, saya ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Tim Penyusunan buku kecil yang dapat menyajikan Selayang Pandang Tawau, Sabah-Malaysia, saya berharap mudah-mudahan buku saku ini dapat memberikan sekelumit gambaran kepada para pembacanya. Buku ini berisi informasi singkat tentang sejarah dan gambaran umum daerah Tawau yang dapat mengantarkan pembacanya untuk lebih mendalami tentang Tawau, Sabah-Malaysia. Kota Tawau terletak di wilayah timur negeri Sabah, Malaysia. Daerah ini menjadi pintu masuk dan pintu keluar (In & Exit) ke dan dari wilayah Republik Indonesia. Disamping perbatasan darat antara Malaysia-Indonesia (Provinsi Kalimantan Timur), terdapat titik yang secara langsung berhubungan dengan Tawau antara lain Nunukan dan Tarakan. Selain itu, dari pantai pesisir Tawau, sejauh mata memandang tergelar pulau Sebatik, yang terbagi dua kepemilikannya 5

6 antara Indonesia dengan Malaysia. Tawau yang terletak di wilayah perbatasan, masih membutuhkan perhatian, pelayanan dan perlindungan serta keberpihakan Konsulat Republik Indonesia terhadap WNI yang berada di wilayah kerja Konsulat Republik Indonesia di Tawau. Pada kesempatan ini, saya ingin mencatatkan bahwa dengan semangat kerjasama yang konstruktif yang bersinerji dengan seluruh element yang berada di Tawau dan di wilayah perbatasan, maka akan dapat terbangun kekuatan untuk mengisi hubungan kedua negara untuk kepentingan kedua negara. Semangat itu selalu saya tanamkan dengan kalimat beyond the border, we have the spirit of solidarity and brotherhood. Kepada para pembaca yang juga ingin mengisi hubungan kedua negara, kiranya saya menghimbau agar dapat berperan secara objektif dan proporsional, dengan memberikan kontribusinya, sehingga dapat memberi andil dalam hubungan kedua negara. Marilah kita secara jernih dapat mendukung pemikiran agar Indonesia dan Malaysia terlebih negara bagian Sabah dan wilayah -wilayah Indonesia yang berdekatan dapat membangun semangat kebersamaan dengan interaksi people to people contact secara berkelanjutan sehingga dapat bermanfaat dalam rangka membangun dan menyejahterakan masyarakat kedua wilayah. Sekali lagi, saya berharap semoga buku kecil ini dapat bermanfaat dan selamat datang di Tawau, Sabah-Malaysia yang dikenal sebagai Bumi Peladang. Tawau, Maret

7 LETAK GEOGRAFIS TAWAU, SABAH, MALAYSIA 7

8 A. WILAYAH KERJA KONSULAT RI TAWAU Wilayah kerja Konsulat Republik Indonesia Tawau meliputi Bagian (Division) Tawau yang terdiri atas: 1. Majelis Perbandaran Kota Tawau. 2. Majelis Daerah Lahad Datu,. 3. Majelis Daerah Kunak. 4. Majelis Daerah Semporna. Kota Tawau, dapat dicapai melalui jalan darat dari kawasan Sabah dan melalui udara dari Kota Kinabalu dan Kuala Lumpur serta Tarakan dengan pintu masuk Bandar Udara Tawau dan Lahad Datu. Kota Tawau, dapat juga dijangkau melalui Pelabuhan Tawau, dengan Ferry dan Speedboat dari Tarakan, Nunukan dan Pulau Sebatik. Kota-kota utama : Tawau, Lahad Datu, Kunak dan Semporna Luas Wilayah : 14,905 Km2 (20 % dari wilayah Sabah) kurang lebih setengah dari luas Jawa tengah. Perbatasan : Kabupaten Nunukan dan Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur Indonesia Populasi (2010) : Tawau jiwa, Lahad Datu jiwa, Kunak jiwa dan Semporna jiwa. Perkiraan populasi WNI Agama Bahasa : Tercatat dalam database permohonan paspor sebanyak WNI, yang terdiri dari Profesional 11 orang, TKI Formal , TKI Informal 2041, Sektor jasa 3748, ABK 3848, perkiraan WNI tidak melapor dan WNI lainnya yang terdiri dari pelajar, ibu rumah tangga, menikah dengan WNM dan lainnya. : Islam, Buddha, Kristen, Hindu, dan lain-lain : Bahasa Melayu (resmi), Cina (aneka dialek), Inggris, Tamil, Bahasa Penduduk Asli (Kadazan, Murut, Sungai dll). 8

9 Mata Uang Hari Nasional : Ringgit Malaysia (RM) : Hari Kemerdekaan, 31 Agustus Hari Malaysia, 16 September (bergabungnya Sabah dengan federasi Malaysia tahun 1963) Alokasi Kursi Parlemen : 3 Parlemen (DPR Pusat) dan 8 Dewan Undangan Negeri (DPRD Sabah). Komoditas impor : Kebutuhan barang-barang pokok masih didatangkan dari luar Tawau. Komoditas ekspor : Kayu, kelapa sawit, coklat, ikan, hasil ladang, batu kali, alat transportasi kapal/ speed dan truck serta hasil perkebunan dan makanan ringan lainnya. Keikutsertaan dalam organisasi Internasional : Sosial Ekonomi Malaysia-Indonesia (Sosek Malindo) & the Brunei Darussalam- Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) Penduduk Tawau diperkirakan berjumlah sekitar (sensus penduduk 2010) atau 11,9 persen dari jumlah penduduk negara bagian Sabah ( jiwa) yang terdiri dari suku kaum Melayu, Dusun, Kadazan, Bajau, Murut, China, Indonesia, dan lainnya. Di Negara bagian Sabah, khususnya di Tawau masih banyak mempekerjakan tenaga kerja asing terutama dari Indonesia dan Filipina. Diperkirakan tenaga kerja asing di Tawau 70% merupakan Warga Negara Indonesia dan 30% Warga Negara Filipina. Di kawasan ini, terdapat banyak orang Indonesia dari suku Bugis dan Timor yang bekerja di berbagai sektor, perkebunan, perkayuan, perladangan, konstruksi, perikanan dan lain-lain. 9

10 1. TAWAU Sejarah Pada tahun 1892, daerah Tawau merupakan sebuah perkampungan nelayan yang dihuni sekitar 200 orang. Sensus tahun 1951, tercatat jumlah penduduk Tawau menjadi 14,282 orang. Penduduk Daerah Tawau terdiri dari suku Melayu, Cina, Bugis, Suluk, Tidung, Bajau, Bolongan, Banjar, Buton, Kadazan, Arab, India, Murut, Orang Sungai dan sebagainya. Penduduk dari negara tetangga Indonesia dan Filipina merupakan kontributor utama pesatnya pertumbuhan penduduk di daerah Tawau. Para pendatang ini telah mendukung pesatnya pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Ekonomi Tawau, merupakan daerah yang termaju perekonomiannya, kemudian diikuti oleh Lahad Datu, Semporna dan Kunak. Di Sabah, kemajuan perekonomian Tawau berada di peringkat ketiga sesudah Kota Kinabalu dan Sandakan. Tawau mendapat julukan sebagai 'Bumi Peladang', yang sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan perladangan. Ladang-ladang kelapa sawit ini, umumnya dimiliki oleh Government Link Company (GLC) seperti Sime Darby Corporation, Sabah Softwood Sdn Bhd, Borneo Samudera ( Sawit ) dan Felda Global Venture (FGV). Sektor ekonomi lain yang mendukung kemajuan Daerah Tawau adalah perkebunan kakao, kayu 10

11 dan perikanan serta perdagangan. Kota Tawau juga menjadi tempat transit turis mancanegara yang mempunyai minat berwisata laut, diving dan snorkling. Selain itu, Kota Tawau memiliki pelabuhan ferry/penumpang, pelabuhan ekspor-impor dan pelabuhan Barter Trade Jalur darat Akses menuju Tawau dapat ditempuh melalui darat dengan menggunakan bis lokal sedang dan besar dari kota-kota lain di Sabah. Fasilitas jalan yang menghubungkan Tawau dengan berbagai kota kecil dan besar di wilayah Negara Bagian Sabah sudah cukup baik. Hanya di jalan-jalan tertentu masih dijumpai yang belum beraspalt (gravel). Sepanjang jalan lebih banyak terlihat hamparan perkebunan kelapa sawit. Jalur laut Akses menuju Tawau dapat ditempuh dari Indonesia dengan menggunakan kapal laut penumpang atau ferry dengan route: Tarakan Tawau; Nunukan Tawau; Ujung Pandang Parepare Nunukan - Tawau; Sebatik (Sungai Nyamuk) - Tawau (menggunakan Speed). Jalur Udara Penerbangan ke Tawau: Jakarta Kuala Lumpur Tawau (Malaysia Airlines) Jakarta Kota Kinabalu Tawau (Air Asia) Jakarta Tarakan (Maskapai Indonesia) Tawau ( MAS Wings) 11

12 Pariwisata T a w a u m e m p u n y a i beberapa tempat pariwisata seperti wisata alam,sejarah maupun wisata umum. Wisata alam yang cukup dikenal adalah Tawau hills park (dimana terdapat pohon tropis tertinggi di dunia), Bukit Gemok Park (kawasan hutan rekreasi). Selain itu terdapat juga peninggalan bersejarah seperti kuburan tentara Jepang. Kota Tawau juga mempunyai lapangan golf yang dikunjungi oleh pemain dari Semenanjung, Kinabalu, Kuching, Kuala Lumpur, Nunukan, Tarakan, Balikpapan dan Brunei. Pelabuhan Tawau menjadi pintu masuk utama barang dan orang khususnya dari Indonesia, melalui Sebatik, Nunukan dan Tarakan di Kalimantan Timur serta dari Philipina. Disamping penerbangan langsung setiap hari Tawau-Tarakan oleh Mas Wings. Tempat-tempat yang sering dikunjungi di Tawau antara lain Pasar Besar Tawau (Pasar Tanjung), pusat perbelanjaan Parkwell, Giant dan Eastern Plaza, Masjid besar Tawau, plaza Sabindo (Kompleks pertokoan). 2. SEMPORNA Sejarah Semporna dapat ditempuh dengan jalur darat dari Kota Tawau dalam waktu 1 Jam 30 Menit. Semporna merupakan kota di pesisir timur Sabah yang dahulu dikenal sebagai Tong Talun atau ujung hutan dalam istilah suku kaum Bajau. Orang yang pertama kali memberi nama Tong Talun Adalah Panglima Uddang, Panglima Sallehangni dan Panglima Sakti dari keturunan Bajau Kubang. Diawal 12

13 penemuannya daerah Semporna masih merupakan kawasan hutan belantara. Kemudian, Tong Talun diganti dengan nama SEMPORNA yang mempunyai arti "Tempat Yang Aman atau Damai" sampai sekarang. Mayoritas masyarakat di Semporna terdiri dari suku Bajau (dari kepulauan Philipina), Melayu dan suku Bugis yang berasal dari Sulawesi. Ekonomi Perekonomian Semporna didukung oleh sektor pariwisata dan perikanan. Dilepas pantai Semporna terdapat 49 pulau, 20 diantaranya berpenghuni. Penduduk pulau tersebut kebiasaanya menggunakan perahu tradisional yang disebut Lepa-lepa. Kemudian nama lepa-lepa ini diabadikan sebagai nama karnival tahunan Regata Lepa berupa parade perahu di Semporna yang diselenggarakan pada bulan April. Turis manca negara yang ingin pergi ke Semporna biasanya transit terlebih dahulu di Tawau. Kunjungan turis telah mendorong tumbuhnya industri kerajinan tangan dan cinderamata termasuk perhiasan mutiara yang diimpor dari Filipina. Industri perikanan juga cukup berkembang di kawasan ini serta budi daya rumput laut berkualitas tinggi. Di Semporna, tenaga kerja asing dari Philipina banyak bekerja disektor pariwisata, sementara tenaga kerja Indonesia banyak bekerja disektor perikanan, konstruksi dan perkebunan. Di Semporna hanya terdapat dua bank, yaitu Maybank dan Bank Simpanan Nasional, serta satu buah hotel berbintang tiga yaitu hotel Seafest dan banyak rumah-rumah peristirahatan (resthouse/cottage). Semporna mempunyai dermaga ikan dan dermaga barang yang menjadi akses masuk barang dari Philpina. Pariwisata Pariwisata bahari dan sea adventure menjadi andalan Semporna. Obyek wisata penting Semporna meliputi Pulau Makbul, Pulau Mataking, Pulau Kapalai, Pulau Sibuan, Pulau Sipadan dan Ligitan. Pulau Sipadan disebut sebagai lokasi terbaik di dunia untuk scuba diving. Bagi para penyelam, objek 13

14 wisata laut Semporna menjadi surga dan daya tarik tersendiri. Berbagai keanekaragaman bahari menjadikan daerah ini sebagai daerah tujuan wisata laut yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun lokal. Foto Wisata Bahari di Semporna: Pulau Mataking Kapalai Mabul 3. KUNAK Sejarah Kunak adalah sebuah kota kecil yang terletak di bagian Tawau. Nama Kunak diambil dari nama sebuah kapal yang pernah berlabuh di Teluk Lahad Datu (dahulu dikenali sebagai Darvel Bay). Kapal tersebut adalah kepunyaan Straits Steamship Company (SSC) yang dibeli dari sebuah perusahaan perkapalan Belanda, pada tahun Mayoritas penduduk Kabupaten Kunak merupakan suku Bajau dan Bugis serta etnis Cina. Aktivitas pembalakan di kawasan Mostyn (daerah berdekatan dengan kunak) telah ada sejak tahun 1950an. Kayu balak di hantar ke dermaga di Teluk Darvel ysng seterusnya dibawa oleh kapal besar untuk di-ekspor ke seluruh dunia. Masyarakat setempat menamakan tempat kapal bersandar sebagai pengkalan. Dengan istilah yang selalu digunakan dalam komunikasi seharihari tersebut, maka terpatrilah nama Pengkalan untuk kawasan tersebut. 14

15 Perusahaan perkapalan di daerah Pengkalan ini dijalankan oleh SSC, pada tahun 1960, SSC membeli dua buah kapal dengan berat sekitar 5,000 tan. Satu dari kapal tersebut bernama Baud 3, yang dibeli dari perusahaan perkapalan milik Belanda, Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM). Kapal tersebut dibina oleh Wilton Fijenoord pada tahun 1949 dan setelah membelinya, SSC menukar nama kapal itu menjadi Kunak. Dibangunnya sebuah pengkalan lagi di kawasan pesisir pantai Mukim Madai memerlukan istilah khusus untuk membedakan dua pengkalan tersebut. Kehadiran Kapal Kunak yang begitu besar di perairan daerah ini untuk mengangkut berbagai hasil alam terutama kayu balak, telah menjadi buah mulut penduduk setempat. Maka dalam obrolan sehari-hari untuk membedakan dua pengkalan yang terdapat di daerah ini, kawasan tempat Kapal Kunak berlabuh disebut Pengkalan Kunak dan yang satu lagi sebagai Pengkalan Madai. Pada saat kemerdekaan pada 16 September 1963, Pengkalan Kunak diletakkan di bawah pengurusan Daerah Lahad Datu. Pada Januari 1965 sebuah pejabat daerah kecil (kelurahan) diwujudkan dan diberi nama Pejabat Daerah Kecil Kunak diambil dari nama Pengkalan Kunak. Pejabat Daerah yang pertama bertugas di kelurahan Kunak bernama Encik Thomas Koroh. Pada 1 Julai 1981 kelurahan Kunak ditingkatkan menjadi sebuah daerah penuh dengan nama Daerah Kunak, dengan Pejabat Daerah Kunak yang pertama bernama Encik Salleh Bin Ajak. Ekonomi Perekonomian Kunak didukung oleh perkebunan kelapa sawit dan perikanan. Di Kunak hanya terdapat satu bank yaitu Maybank. Kunak belum mempunyai hotel dan biasanya pengunjung yang bermalam disana akan menginap di rumah penginapan dan hotel-hotel kelas melati. 15

16 Pariwisata Ada dua tempat menarik di Madai. Yaitu Air Terjun Madai dan Gua Madai. Selain berpeluang menikmati keindahan air mengalir di kedua tempat ini, pengunjung juga dapat melihat keindahan berbagai flora dan fauna yang ada di daerah tersebut. Air Terjun Madai setinggi 40 meter di Hutan lindung Madai Baturong terletak sekitar 10KM dari Kota Kunak. Air terjun tersebut merupakan yang tertinggi diantara air terjun pusat rekreasi di bawah pengelolaan Departemen Kehutanan Sabah dan dibuka secara resmi untuk umum pada tahun Air terjun yang terletak di dalam kawasan hutan lindung seluas 3,436 hektar itu awalnya hanya situs rekreasi staf Departemen Kehutanan, namun dibuka untuk umum setelah dibangun dengan biaya RM460, 000. Kawasan rekreasi tersebut juga menyediakan fasilitas "canopy walk" sepanjang 119 meter dan setinggi 40 meter melintasi sungai yang airnya bersumber dari air terjun tersebut. Kira-kira 45 menit berjalan kaki dari pusat rekreasi tersebut, pengunjung dapat berkunjung ke gua purba, yang memiliki sejarah keberadaan manusia purba termasuk kuburan dan peti tua. Gua Madai adalah gua batu kapur yang terbentuk sejak puluhan ribu tahun yang lalu di kawasan yang terkenal sebagai produsen sarang burung layang-layang terbesar di Sabah. Gua Madai memiliki nilai sejarah kuno karena manusia purba pernah ada di daerah ini. Perkampungan di pintu gua ini berubah meriah setiap dua kali setahun saat suku Idahan datang untuk panen sarang burung dari bagian-bagian gua. Aktivitas mengambil sarang burung diadakan secara masal sehingga seakan-akan sebuah pesta. Pengambilan sarang burung ini agak dramatis karena mereka mempertaruhkan nyawa dengan memanjat sampai ke langit gua untuk mengutip sarang burung. Suku Idahan memegang hak untuk sumber kekayaan di Gua Madai sejak 20 generasi yang lalu. 16

17 4. LAHAD DATU Sejarah Lahad Datu merupakan kabupaten paling timur di Sabah dan berbatasan dengan Tawau, Kunak dan Sandakan, yang dapat ditempuh dari Tawau dengan mobil selama 2 (dua) jam perjalanan. Lahad Datu sebuah daerah yang mempunyai nilai sejarah tersendiri. Semasa pemerintahan Chartered Company, merupakan tempat persinggahan Datu-Datu dari kesultanan Sulu. Lahad berasal dari perkataan suku Βajau- Ѕinama, yang artinya tempat atau negeri. Datu, merupakan Кeturunan Βangsawan maupun yang sudah lama menetap di daerah ini khususnya ketua-ketua suku kaum atau Panglima dan Pembesar daerah. Ekonomi Perekonomian Lahad Datu yang didukung oleh perkebunan kelapa sawit semakin maju dengan dikembangkannya Palm Oil Industrial Cluster (POIC). Pelabuhan Lahad Datu yang mempunyai kedalaman lebih dari 30 Meter dan juga mempunyai fasilitas pelabuhan curah kelapa sawit banyak disinggahi oleh Kapal-kapal Tanker besar untuk mengangkut Minyak Kelapa Sawit dan mengekspornya ke eropa dan China. Authority Pelabuhan Lahad Datu telah bekerja sama dengan Port Rotterdam di Belanda, untuk mendukung kemajuan POIC dan melayani kawasan BIMP-EAGA. Melalui kerjasama tersebut POIC akan menjadi pusat produksi yang berbasiskan Kelapa Sawit yang akan diekspor melalui Pelabuhan Lahad Datu ke Belanda sebagai pintu masuk ke pasar Eropa. Di Lahad Datu terdapat lima buah bank dan satu lapangan golf. 17

18 STRUKTUR ORGANISASI KONSULAT RI TAWAU KEPALA PERWAKILAN KEPALA KANSELERAI/HOC BPKRT PF. PENSOSBUD/ NAKER P.F. EKONOMI P.F. EKONOMI DAN PROTOKOL P.F. KONSULER/ NAKER STAF TEKNIS LO POLRI LO TN I TUGAS POKOK DAN FUNGSI KONSULAT RI TAWAU PENSOSBUD Peran serta dalam kegiatan Festival Kebudayaan Tawau yang diselenggarakan setiap tahun pada bulan April Mei Pelayanan pendidikan anak-anak TKI melalui guru-guru yang dikirim oleh Kemdiknas. Memfasilitasi kegiatan people to people contact masyarakat perbatasan kedua negara, seperti renang lintas batas, kunjungan grup sepeda, motor, mobil, pramuka, pelajar, guru dsbnya. Membangun pengertian dari semua lapisan masyarakat perbatasan ke-2 negara terhadap hubungan bertetangga yang baik, konstruktif dan saling memerlukan. 18

19 EKONOMI Membina hubungan dengan para pengusaha setempat sebagai usaha peningkatan investasi dan kunjungan wisatawan ke Indonesia. Mencari peluang kerjasama promosi investasi, perindustrian, perdagangan dan kerjasama teknik serta pendidikan/ pelatihan untuk pengembangan sektor-sektor perekonomian. Menghimpun berbagai informasiyang berkaitan dengan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dan mencari peluang kerjasama untuk pengembangan UKM di Indonesia. Pelayanan informasi (inguiries) yang berkaitan dengan investasi dan pariwisata baik bagi pemerintah maupun swasta di negara akreditasi maupun di Indonesia. Membantu kerjasama perekonomian dalam forum ASEAN, BIMP-EAGA, Sosek Malindo dan lain-lain. KONSULER Memberikan pelayanan kekonsuleran terkait hak-hak sipil (Kelahiran, Perkawinan, Kecelakaan, Kematian dll) Bantuan hukum kepada WNI dan BHI Konsulat RI Tawau mempunyai in house lawyer 19 yang fungsinya melakukan pendampingan dan pembelaan hukum kepada WNI dan BHI di Wilayah Akreditasi Konsulat RI Tawau KETENEGAKERJAAN Memberikan pelayanan ketenagakerjaan.

20 Memberikan perlindungan terhadap TKI Membangun hubungan yang sinergi antara majikan, TKI dan pihak terkait di wilayah kerja. Meningkatkan kesejahteraan TKI. IMIGRASI Memberikan pelayanan pembuatan paspor baru dan perpanjangan paspor Pelayanan aplikasi Visa Pelayanan pemorosesan dokumen keimigrasian lainnya LO POLRI Menjadi jembatan dan menjalin kerjasama antara POLRI dan PDRM serta instansi lainnya dalam penanggulangan dan pencegahan Transnational Crime yang terjadi di sekitar perbatasan terutamanya Drug Trafficking, Human Trafficking, Arms Smuggling, Illegal Logging, Illegal Fishing dan Terorism. LO TNI Melaksanakan kegiatan rapat Tim Perancang Operasi Darat (TPOD) antara divisi 1 Sabah dan Kodam VI Mulawarman di bidang keamanan perbatasan. Melaksanakan kegiatan Latihan Bersama (Latma) antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Tentara Diraja Malaysia (TDRM) yang diselenggarakan sekali dalam setahun. Melaksanakan kegiatan kunjungan timbal balas antara Danrem 091/ASN Samarinda dan Panglima Brigade 5 Sabah. 20

21 C. AGENDA KEGIATAN (CALENDER OF EVENT) JANUARI MARET Tahun baru china (Januari/Febuari), biasanya dirayakan dengan meriah dan menarik oleh kaum China di seluruh Sabah. Tarian Liong (singa) yang amat dinamis biasanya.dipentaskan pada perayaan ini di tempat-tempat umum. Pesta makanan dan minuman diadakan dirumah-rumah mereka. APRIL-MAY Regatta Lepa Festival (April). Pada festival yang diselenggarakan di Semporna ini dipertandingkan berbagai macam perahu tradisional suku Bajau dalam format parade yang jumlahnya mencapai puluhan. Perahu yang telah dihias warnawarni dengan penumpangnya mempertunjukan tari-tarian Bajau. Pesta Ka amatan (Festival Panen-bulan Mei). Sepanjang bulan Mei, suku Kadazan Dusun yang ada di Sabah merayakan keberhasilan panen padi yang sukses. Berbagai kegiatan dilaksanakan. Festival Panen Padi tersebut diselenggarakan di Kota Kinabalu pada tanggal 30 dan 31 Mei dengan pameran barang tradisional, olahraga tradisional dan sampai kepada pemilihan putri festival panen (unduk ngadau). Sabah Fest (May). Program yang diadakan untuk memberikan gambaran kepada para pengunjung tentang keberagaman adat istiadat dan kebudayaan di Sabah. Festival ini terdapat didalamnya pertunjukkan seni, kerajinan tangan (rajutan, pembuatan tas, pahatan), makanan tradisional dan karnaval pantai. Hari Raya Waisak (May). Orang-orang budha memperingati hari lahir dan pencerahan Budha dengan acara khusus di Wihara, termasuk didalamnya membersihkan patung dan stupa-stupa budha. Wihara Kuan Yin, Kota Kinabalu dan Wihara Budha Pu Ji Shiih di Sandakan adalah beberapa tempat yang patut dikunjungi. 21

22 JUNI-AGUSTUS Dragon Boat Race (Juni). Perahu naga lokal dan internasional (kapal terbuat dari kayu dengan sekitar 20 crew) bertanding di Karambunai, utara Kota Kinabalu. Ulang Tahun Yang di-pertuan Agong (5 Juni). Festival nasional dalam rangka memperingati Raja Malaysia, dirayakan dengan parade di Lapangan Kota Kinabalu. Hari Kemerdekaan (31 Agustus) Malaysia dan peringatan penyatuan Sabah dan Serawak diperingati setiap tanggal 16 September.Dirayakan meriah dengan parade, nyanyi-nyanyian dan tarian traditional. Kejuaraan Climbathon Gunung Kinabalu (Agustus). Perlombaan memperebutkan gelar pendaki yang paling kuat dan cepat untuk mendaki dan menuruni gunung Kinabalu. Rekor tercepat 2 jam 47 menit dipecahkan tahun

23 D. TEMPAT-TEMPAT MENARIK 1. PASAR BESAR TAWAU Pasar besar Tawau atau disebut juga pasar Tanjung, menyediakan berbagai macam barang jualan seperti buah, daging, sayur, alat-alat memasak, bumbu dapur dll yang mayoritas datang dari daerah Tawau dan dari Indonesia. 2. TAWAU HILLS PARK Merupakan objek wisata berupa Hutan alam dengan daya tariknya seperti pohon tertinggi di dunia dan air terjun. Disini terdapat areal camping dan resort. Untuk sampai kesana anda dapat menggunakan taxi dari Kota Tawau berkisar antara RM30.00 (satu kali jalan). Disarankan untuk menggunakan jasa taxi pulang dan pergi. Transportasi umum belum tersedia untuk menjangkau daerah ini. 23

24 3. CACAO VILLAGE Cacao Village dapat ditempuh dengan menggunakan mobil selama 30 menit dari Bandara Internasional Tawau. Perkebunan Cacao (Coklat) mempunyai areal perkebunan yang luas. Dari buah yang mekar berwarna hijau sampai buah yang setengah masak dan sampai kepada buah coklat matang, membuat segudang pemandangan warna, yang ditunjang dengan udara yang dipenuhi dengan aroma buah Coklat sega The Gourmet Chocolate Capital of the World, Sabah, adalah salah satu produsen coklat terbesar di dunia, bersama dengan Pantai Gading, Ghana dan Indonesia. Godiva dan M & Ms, antara produsen makanan berbahan baku coklat yang menggunakan coklat asal Sabah. Teck Guan Cocoa Village Tawau menawarkan tur dua jam, memamerkan pohon coklat dan buah coklat di tengah-tengah tanah vulkanik yang sangat subur. 4. COCOA MUSEUM Merupakan objek wisata mengenai sejarah pertumbuhan Industri coklat di Tawau yang pernah berhasil dan menjadi tulang punggung perekonomian Tawau. Saat ini coklat Tawau dibuat juga untuk sabun mandi, shampoo, kosmetik dan lain-lainnya yang diekspor ke manca negara. 24

25 5. BALUNG ECO RESORT Untuk mencapai Balung Eco Resort, diperlukan 45 menit dari kota Tawau. Objek wisata ini cocok untuk yang suka olahraga alam jungle trekking, bird watching, sepeda gunung dan berenang di sungsi balung. Akomodasi yang disediakan adalah penginapan berbentuk pondok yang dibangun berdekatan dengan sungai dan terbuat dari batu kali sungai dan kayu lokal. 6. SHANSHUI GOLF Lapangan golf ini dirancang oleh Nelson & Haworth dengan mempunyai 18 hol dan berjarak 15 km dari kota Tawau. Majalah Golf Amerika mencatat bahwa hole ke 15, merupakan salah satu dari 500 hole terbaik dan peringkat 250 daripada nominal 4s dunia. Shansui Golf difasilitasi dengan latar belakang pegunungan yang indah, dan berfungsi sebagai habitat alami bagi satwa liar. 25

26 E. FOTO-FOTO 26

27 27

28 28

29 NOTE : 29

30 NOTE : 30

31 F. DAFTAR NOMOR TELEPON PENTING KONSULAT RI TAWAU Alamat : Jl. Sin Onn Batu 2 1/2, P/S 742, 91000, Tawau Sabah Phone : (60) Fax : (60) tawau.kri@kemlu.go.id Website : KONSULAT JENDERAL RI KOTA KINABALU Alamat : Jalan Kemajuan Karamunsing, Po. Box 11595, Kota Kinabalu, Sabah Phone : (60) , Fax : (60) KEDUTAAN BESAR RI KUALA LUMPUR Alamat : No.233, Jalan Tun Razak, Wilayah Persekutuan Malaysia Phone : (60) Fax : (60) KANTOR KEPOLISIAN DAERAH TAWAU Alamat : Ibu Pejabat Polis Daerah Tawau, 91007, Tawau, Sabah Phone : (60) Fax : (60) KANTOR KEPOLISIAN DAERAH LAHAD DATU Alamat : Ibu Pejabat Polis Daerah Lahad Datu, 91107, La had datu, Sabah Phone : (60) Fax : (60) HOSPITAL TAWAU Alamat : Hospital Tawau, P/s 67, 91007, Tawau, Sabah Phone : , Fax : ,

BUKU TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BUKU TUGAS POKOK DAN FUNGSI KONSULAT REPUBLIK INDONESIA CONSULATE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA TAWAU BUKU TUGAS POKOK DAN FUNGSI KONSULAT REPUBLIK INDONESIA TAWAU Batu 2 1/2, Jalan Sin Onn, Po.Box 742, 91000 Tawau, Sabah-Malaysia

Lebih terperinci

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sekilas Tentang Kota Tarakan Pantai Amal Indah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sekilas Tentang Kota Tarakan Pantai Amal Indah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sekilas Tentang Kota Tarakan Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung Tarak (bertemu) dan Ngakan (makan) yang secara harfiah dapat diartikan Tempat para nelayan untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi 1 I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi bangsa Indonesia, namun migas itu sendiri sifat nya tidak dapat diperbaharui, sehingga ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pariwisata di Indonesia tetap bertumbuh walaupun pertumbuhan perekonomian global terpuruk, pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen

Lebih terperinci

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN Sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 13 ribu pulau, Indonesia layak disebut sebagai negara dengan potensi bahari terbesar di dunia. Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi sebuah perhatian yang besar dari para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan kekayaan keindahan alam yang beraneka ragam yang tersebar di berbagai kepulauan yang ada di Indonesia dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang sangat luas dan terdiri dari lima pulau besar dan belasan ribu pulau kecil. Letak antara satu pulau dengan pulau lainnya

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 sampai dengan 105 45 Bujur Timur dan 5 15 sampai

Lebih terperinci

10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi

10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi 10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi Manado merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Utara. Kota ini memiliki semboyan Torang Samua Basudara yang berarti Kita Semua Bersaudara. Masyarakat

Lebih terperinci

KERJASAMA PERTAHANAN RI - MALAYSIA

KERJASAMA PERTAHANAN RI - MALAYSIA MATA KULIAH KERJASAMA PERTAHANAN & KEAMANAN FISIP HI UNJANI CIMAHI 2017 KERJASAMA PERTAHANAN RI - MALAYSIA DOSEN : DR. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Sejarah Hubungan RI - Malaysia Hubungan Indonsia dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism

I. PENDAHULUAN. bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan sektor ekonomi yang memiliki perananan penting bagi pendapatan suatu negara. Pada tahun 2007, menurut World Tourism Organization (WTO) sektor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang menjadi unggulan di tiap-tiap wilayah di dunia. Industri Pariwisata, dewasa ini merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Desa Tanjung Pasir Pantai Tanjung Pasir merupakan pantai wisata yang di kelola oleh TNI AL Kabupaten Tangerang, dan Desa Tanjung Pasir dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik

BAB I PENDAHULUAN. diberdayakan sebagai Daerah Tujuan Wisata. Menurut World Tourism. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Asia Pasifik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Kepulauan Nusantara dengan sebutan untaian zamrud di khatulistiwa, penuh dengan keindahan alam beserta flora dan faunanya, kaya dengan aneka ragam budaya,

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Pemilihan Objek

BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Pemilihan Objek BAB I LATAR BELAKANG 1.1. Latar Belakang Pemilihan Objek Pendidikan merupakan salah satu isu yang akan dikembangkan dalam program-program pemerintahan kabupaten Banyuwangi. Sebagai kota yang termasuk dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas dan mobilitas di daerah tersebut yang sebaliknya akan dapat 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat perkembangan suatu kota dapat diukur oleh semakin banyaknya sarana dan prasarana penunjang perkembangan kota, (Tamin, 2000). Salah satu laju perkembangan ini

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015 A. Perkembangan Perekonomian Saudi Arabia. 1. Laju pertumbuhan Produk domestik bruto (PDB) Saudi Arabia selama kuartal kedua tahun 2015

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 18 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pariwisata merupakan bagian yang terintegrasi dalam proses pembangunan nasional dalam rangka mencapai cita cita bangsa indonesia sebagai bangsa yang mandiri,

Lebih terperinci

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. YTH

Lebih terperinci

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan. 23 1. Potensi Wisata Gunung Sulah Potensi wisata merupakan segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata baik alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata

Lebih terperinci

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT

SETDIJEN PERHUBUNGAN DARAT Sekilas Kondisi Geografis Provinsi Kalimantan Utara merupakan Provinsi ke-34 di Indonesia dan merupakan provinsi termuda dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Letak Geografis Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Berkembangnya pariwisata pada suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Beberap tahun terakhir ini perkembangan sektor pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang.berbagai usaha telah diupayakan untuk menumbuhkembangkan industri

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 35/06/73/Th. VIII, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. VIII, 2 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 18/03/73/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp

Cara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp www.indoanalisis.co.id Spesifikasi: Tipe Laporan : Laporan Industri Terbit : Juli 2013 Halaman : 174 Format : Hardcopy (Book Full Colour) Softcopy (Data Grafik Excel) Harga : Rp 6.750.000 Cara Pemesanan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun membuka kesempatan kerja dan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. Tourism Organization (2005) dalam WTO Tourism 2020 Vision, memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan internasional di seluruh dunia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor jasa dengan tingkat pertumbuhan paling pesat di dunia saat ini. World Tourism

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata dewasa ini adalah sebuah Negara bisnis. Jutaan orang mengeluarkan triliunan dollar Amerika, meninggalkan rumah dan pekerjaan untuk memuaskan atau membahagiakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. adimistratif Nias merupakan kabupaten yang termasuk dalam Propinsi Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Nias merupakan sebuah pulau yang berada di sebelah barat Pulau Sumatera, terletak antara 0 0 12 1 0 32 Lintang Utara (LU) dan 97 0 98 0 Bujur Timur (BT). Secara adimistratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut beberapa data statistik dan artikel di berbagai media, pariwisata di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan kurang dikenal di mancanegara, maupun di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya 60 km. Kota ini berada ditepi Sungai Asahan, sebagai salah satu sungai terpanjang

Lebih terperinci

Artikel Liburan ke Pulau Pari

Artikel Liburan ke Pulau Pari Artikel Liburan ke Pulau Pari Liburan yang bakal seru bareng keluarga: kakak, adik dan saudara-saudara sepupu ataupun dengan teman-teman, baik teman sekantor sepermainan, sekuliah ataupun teman sekomplex

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau kecil yang biasanya menunjukkan karakteristik keterbatasan sumber daya dan tidak merata yang membatasi kapasitas mereka untuk merangkul pembangunan. Hal ini terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pariwisata. Peran masyarakat lokal dalam hubungannya dengan citra sebuah destinasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada sebuah sistem pariwisata, masyarakat lokal merupakan salah satu dari pelakunya. Masyarakat lokal dapat terlibat dan berperan dalam berbagai macam kegiatan yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 42/08/73/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

LINGKUNGAN. Jakarta. 2 pulau (Besar dan Kecil) 1 jam Speedboat, 2,15 Fery Angke. Homestay AC, NO Hotels, NO Cottages Mengenai Pulau Tidung

LINGKUNGAN. Jakarta. 2 pulau (Besar dan Kecil) 1 jam Speedboat, 2,15 Fery Angke. Homestay AC, NO Hotels, NO Cottages Mengenai Pulau Tidung Jakarta 2 pulau (Besar dan Kecil) 4,148 jiwa *2010 1 jam Speedboat, 2,15 Fery Angke Homestay AC, NO Hotels, NO Cottages Mengenai ini sudah didiami penduduk sejak zaman penjajah Belanda. Dalam buku Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam pariwisata dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tempat wisata dan objek wisata

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan data lapangan dan diskusi teoritik, penelitian ini dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pertama, terdapat dua potensi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 52/09/16/Th.XVIII, 01 September PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang

Lebih terperinci

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi LAPORAN INDUSTRI Juli 2013 STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.... 1.1 Kata Pengantar. 1 2 IV. PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS Oleh : Pengendali EkosistemHutan TAMAN NASIONAL BALURAN 2004 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Taman Nasional Baluran

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.61/11/16/Th.XVIII, 01 November PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari beberapa gugusan pulau mulai dari yang besar hingga pulau yang kecil. Diantara pulau kecil tersebut beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara dua benua Asia dan Autralia serta antara Samudera Pasifik dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 54/10/73/Th. X, 3 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan menakjubkan. Kondisi kondisi alamiah seperti letak dan keadaan geografis, lapisan tanah yang subur

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA NAMA NIM KELAS : HANDI Y. : 11.02.8010 : D3 MI 2C SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAKSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera bagian selatan sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor andalan dalam memperoleh pendapatan negara dan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi pada setiap daerah di Indonesia. Termasuk bagi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 23/05/16/Th.XIX, 02 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. X, 1 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 40/07/73/Th. IX, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang BAB I PENDAHULUAN Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah pembangunan skala nasional, hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu

Lebih terperinci

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam

Kegiatan Ekonomi. Berdasarkan Potensi Alam Bab 7 Kegiatan Ekonomi Berdasarkan Potensi Alam Bab ini akan membahas tentang kegiatan ekonomi yang didasarkan pada potensi alam. Pelajarilah dengan saksama agar kamu dapat mengenal aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1 Latar Belakang. Bab I PENDAHULUAN Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki potensi wisata alam yang melimpah. Terletak di garis khatulistiwa dengan iklim tropis yang mendapat sinar matahari yang

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., 2007 No. 42/08/16/Th.XVIII, 01 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor migas yang sangat potensial dan mempunyai andil besar dalam membangun perekonomian yang saat

Lebih terperinci

USULAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN SEBAGAI TEMPAT PELAKSANAAN RAPAT KERJA NASIONAL APEKSI TAHUN 2018 OLEH : WALIKOTA TARAKAN

USULAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN SEBAGAI TEMPAT PELAKSANAAN RAPAT KERJA NASIONAL APEKSI TAHUN 2018 OLEH : WALIKOTA TARAKAN USULAN PEMERINTAH KOTA TARAKAN SEBAGAI TEMPAT PELAKSANAAN RAPAT KERJA NASIONAL APEKSI TAHUN 2018 OLEH : WALIKOTA TARAKAN LETAK GEOGRAFIS KOTA TARAKAN Tarakan 3 o.14.23 3 o.26.37 LU 117 o.30.50 117 o.40.12

Lebih terperinci

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) melalui Pintu Masuk Makassar menurut Kebangsaan

Tabel 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) melalui Pintu Masuk Makassar menurut Kebangsaan BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 23/05/73/Th. X, 2 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 19/04/73/Th. X, 1 April PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri pariwisata merupakan salah satu sarana untuk berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu tujuan wisata karena memiliki

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 2017 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 44/8/12/Thn.XX, 1 Agustus 217 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 217 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung di Sumatera Utara melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 36/7/12/Thn. XIX, 1 Juli 216 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 216 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan perencana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 17.000 pulau dengan panjang garis pantai mencapai 81.000 km, dan membentang antara garis

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JULI 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JULI 2014 No.52/09/13/Th. XVII, 1 September 2014 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JULI 2014 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan 66 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan dan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi perkotaan di empat kelurahan di wilayah

Lebih terperinci

Kecamatan Amahai. Pantai Kuako

Kecamatan Amahai. Pantai Kuako Kecamatan Amahai Kecamatan Amahai yang berada pada salah satu pintu masuk ke Kabupaten Maluku Tengah, juga memiliki potensi pariwisata yang handal. Potensi tersebut meliputi wisata budaya, wisata sejarah,

Lebih terperinci

MENCARI INVESTOR UNTUK ECO LODGE DI NUSA PENIDA

MENCARI INVESTOR UNTUK ECO LODGE DI NUSA PENIDA MENCARI INVESTOR UNTUK ECO LODGE DI NUSA PENIDA SELAYANG PANDANG Nusa Penida merupakan salah satu wilayah kecamatan dari empat kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung, Propinsi Bali. Kecamatan Nusa Penida

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. perjalanan, rumah makan, dan lain sebagainya. Pariwisata secara etimologi berasal

Bab I PENDAHULUAN. perjalanan, rumah makan, dan lain sebagainya. Pariwisata secara etimologi berasal Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata senantiasa melibatkan suatu gejala yang sangat kompleks seperti objek wisata, akomodasi, souvenir shop, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan, rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pantai Plengkung merupakan sebuah wana wisata pantai yang menyimpan banyak potensi alam, yaitu pemandangan yang eksotis dan hamparan ombak yang tinggi. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. agama islam, hindu, budha, katolik, protestan, dan konghucu, namun mayoritas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam suku dan budaya. Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki berbagai macam agama seperti agama islam,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 36/07/73/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JUNI 2015 No.43/08/13/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JUNI 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional

Lebih terperinci

Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14.

Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK Lembar BIL Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. B ila hanya ada sedikit waktu untuk berlibur, pilihan transportasi paling mudah adalah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Sektor unggulan di Kota Dumai diidentifikasi dengan menggunakan beberapa alat analisis, yaitu analisis Location Quetiont (LQ), analisis MRP serta Indeks Komposit. Kemudian untuk

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016 PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.69/12/16/Th.XVIII, 01 Desember PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini akan membahas mengenai (1) latar belakang; (2) rumusan permasalahan; (3) tujuan dan kegunaan; (4) ruang lingkup penelitian; (5) kerangka pemikiran; dan (6) sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Pentingnya sektor pariwisata karena sektor pariwisata ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting bagi negara-negara diseluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang. Pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerah merupakan modal penting untuk meningkatkan pertumbuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 32/06/73/Th. XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui

Lebih terperinci

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya BAB III Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya Potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, dari Aceh hingga Papua dengan semua macam obyek pariwisata, industri pariwisata Indonesia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA OKTOBER 2015 BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 74/12/12/Thn. XVIII, 1 Desember 215 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA OKTOBER 215 A. PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman)

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 8 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah gugusan pulaupulau kecil yang terbentang dari teluk Jakarta sampai dengan Pulau Sibera. Luas total Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang

Lebih terperinci