Bab IV Pembahasan dan Analisa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab IV Pembahasan dan Analisa"

Transkripsi

1 39 Bab IV Pembahasan dan Analisa IV.1. Evaluasi Ekonomi Dalam hasil perhitungan keekonomian dengan mempergunakan harga minyak dunia pada saat ini sebesar US$ 100 / barrel, menunjukan nilai indikator ekonomi kontraktor : NCF = US$ ; 10% = US$ ; IRR contraktor = %; POT = 4.87 year dan PIR = 1.42 $/$ dapat dikategorikan sangat menarik/ atraktif. IV.1.1. Program PI ( Base Case) Perhitungan keekonomian atas keikutsertaan BUMD Blora dalam program Participating Interest POD Tahap I lapangan Banyuurip menunjukan nilai indikator ekonomi: NCF = US$ ; 10% = US$ ; IRR = 49.15%; POT = 4.71 year dan PIR = 1.49 $/$ sehingga dapat dikategorikan sangat menarik/ atraktif. IV.1.2. Skenario I Pembiayaan menggunakan skenario I dengan pembiayaan cash call program PI 100% dari pihak II (rekanan), menunjukan nilai indikator ekonomi pihak rekanan: NCF = US$ ; NPV = US$ ; IRR = 23.18%; POT = 5.35 tahun dengan PIR = 0.70 $/$. Sedangkan nilai indikator BUMD Blora menunjukan NCF = US$ ; NPV = US$ ; IRR = 0 %; POT = 0 tahun dan PIR = 0 $/$, sehingga pembiayaan dengan skenario I dikategorikan sangat menarik/ atraktif pada kedua belah pihak. IV.1.3. Skenario II Pembiayaan menggunakan skenario II dengan komposisi pembiayaan cash call program PI dari BUMD sebesar 25 % dan pihak rekanan sebesar 75%, menunjukan indikator ekonomi pihak rekanan: NCF = US$ ; NPV = US$ ; IRR = 25.34%; POT = 5.24 tahun dengan PIR = 0.88 $/$. Sedangkan indikator ekonomi BUMD Blora menunjukan: NCF = US$ ; NPV = US$ 39

2 ; IRR = 89.54%; POT = 4.37 tahun dengan PIR = 1.84 $/$, sehingga pembiayaan mempergunakan skenario II dikategorikan sangat menarik/ atraktif pada kedua belah pihak.. IV.1.4. Skenario III Pembiayaan menggunakan skenario III dengan komposisi pembiayaan cash call program PI masing-masing pihak 50%, nilai indikator ekonomi pihak rekanan menunjukan: NCF = US$ ; NPV = US$ ; IRR = 27.55%; POT =5.13 tahun dengan PIR = 1.10 $/$. Sedangkan nilai indikator ekonomi pihak BUMD Blora menunjukan: NCF = US$ ; NPV = US$ ; IRR =62.38%; POT = 4.58 tahun dengan PIR = 1.51 $/$, sehingga pembiayaan mempergunakan skenario III dikategorikan sangat menarik bagi kedua belah pihak. IV.1.5. Skenario IV Pembiayaan menggunakan skenario IV dengan pembagian pembiayaan cash call program PI dari BUMD sebesar 75% dan pihak rekanan sebesar 25% menunjukan indikator ekonomi pihak rekanan: NCF = US$ ; NPV = US$ ; IRR = 27.09%; POT = 5.06 tahun dengan PIR = 1.13 $/$. Sedangkan indikator ekonomi pihak BUMD Blora menunjukan: NCF = US$ ; NPV = US$ ; IRR = 52.90%; POT = 4.69 tahun dengan PIR = 1.45 $/$. sehingga pembiayaan mempergunakan skenario IV dikategorikan sangat menarik/ atraktif untuk kedua belah pihak. IV.2. Indikator NPV dan IRR Dari hasil perhitungan keekonomian mempergunakan keempat skenario memberikan nilai NCF BUMD Blora meningkat dari US$ menjadi US$ sedangkan NPV rekanan menurun dari US$ menjadi US$ Hal ini menunjukan bahwa besaran nilai NPV berubah sesuai dengan berubahnya porsi pembiayaannya pada kedua belah pihak. Melihat komposisi perubahan nilai indikator IRR BUMD Blora untuk skenario I sama dengan nol dikarenakan pembiayaan cash call program PI 100% dibiayai

3 41 rekanan, sedangkan untuk pembiayaan mempergunakan skenario II sampai dengan IV mengalami penurunan. Sedangkan IRR rekanan mengalami peningkatan dari 23.18% sampai dengan 27.09%, besaran perubahan IRR pada kedua belah pihak dikarenakan adanya perubahan komposisi pembiayaan dan perubahan biaya pre operational expenditure yang diterimakan rekanan kepada BUMD Blora. IV.3. Analisis Sensitivitas Analisa sensitivitas dilakukan untuk melihat perubahan indikator ekonomi BUMD Blora dengan cara melakukan perubahan sensitivitas factor : 80%, 90%, 100%, 110% dan 120%. Analisa sensitivitas ini dilakukan pada beberapa variable input: harga minyak, operating cost, produksi minyak dan nilai investasi dengan memakai ketentuan perhitungan bagi hasil PSC blok Cepu, JOA, ketentuan BKS dan skenario pembiayaan BUMD. Hasil perhitungan sensitivitas variable input ini kemudian akan diplotkan kedalam diagram spider. IV.3.1. Sensitivitas Harga Minyak Berdasarkan perhitungan sensitivitas harga minyak dengan mempergunakan sensitivitas faktor : 80%, 90%, 100%,110% dan 120%, perhitungan ini dilakukan pada semua skenario pembiayaan BUMD dengan tidak merubah variabel lainya, maka akan diperoleh keluaran yang secara kualitatif bisa dianalisa (dapat dilihat pada tabel IV.1 dan gambar IV.1) sebagai berikut: 1. Dari keempat skenario pembiayaan tersebut memperlihatkan bahwa harga minyak mempunyai sensitivitas yang besar, hal ini ditunjukan pembentukan sudut yang besar terhadap garis horisontal (sumbu datar). Jika harga meningkat mencapai 120% berdampak pada peningkatan cash flow BUMD Blora yang ditunjukan peningkatan Indikator ekonomi NPV, IRR dan PIR sedangkan POT kebalikanya atau akan mengalami penurunan. 2. Apabila harga minyak menurun sampai 80%, harga indikator ekonomi NPV. IRR dan PIR akan mengalami penurunan secara signifikan dan sebaliknya POT akan meningkat.

4 42 IV.3.2. Sensitivitas Biaya Operasi Dari hasil perhitungan sensitivitas biaya operasional dengan mempergunakan sensitivitas factor : 80%, 90%, 100%,110% dan 120%, perhitungan ini dilakukan pada semua skenario pembiayaan dan tidak merubah variabel lainya maka akan diperoleh keluaran yang secara kualitatif bisa dianalisa (tabel 4.2 s/d 4.5 dan gambar 4.2 s/d 4.5) sebagai berikut: 1. Apabila harga operasional meningkat 120 % mempunyai sensitivitas yang signifikan pada harga indikator ekonomi, dimana akan menurunkan cash flow BUMD Blora yang ditunjukan nilai NPV, IRR dan PIR menurun secara signifikan, sebaliknya POT akan naik. 2. Apabila biaya operasional menurun sampai 80%, sebaliknya akan menaikan cash flow BUMD yang ditunjukan harga NPV. IRR dan PIR meningkat secara signifikan dan sebaliknya POT akan mengalami penurunan. 3. Catatan untuk Base Case nilai indikator POT dan IRR tidak ada, NPV mengalami penurunan yang tidak signifikan sedangkan PIR mengalami penurunan yang signifikan dikarenakan pembiayaan 100% dari rekanan. IV.3.3. Sensitivitas Investasi Dari hasil perhitungan sensitivitas Total investasi dengan mempergunakan sensitivitas factor : 80%, 90%, 100%,110% dan 120%, yang dilakukan pada semua skenario pembiayaan dan tidak merubah variabel lainya maka akan diperoleh keluaran yang secara kualitatif bisa dianalisa (tabel 4.2 s/d 4.5 dan gambar 4.2 s/d 4.5) sebagai berikut: 1. Apabila nilai investasi meningkat 120 % mempunyai sensitivitas yang tidak begitu tajam terhadap penurunan NPV, tetapi nilai perubahan variabel investasi cukup signifikan terhadap penurunan IRR dan PIR dan sebaliknya POT akan mengalami kenaikan secara signifikan. 2. Apabila biaya operasional menurun sampai 80%, mempunyai sensitivitas yang tidak begitu tajam terhadap kenaikan NPV, tetapi nilai perubahan variabel investasi cukup signifikan terhadap peningkatan IRR dan PIR, sebaliknya POT akan mengalami penurunan secara signifikan.

5 3. Catatan untuk Base Case nilai indikator POT dan IRR tidak ada, nilai NPV dan PIR mengalami kenaikan tidak cukup signifikan. 43 IV.3.4. Sensitivitas Produksi Dari hasil perhitungan sensitivitas produksi minyak dengan mempergunakan sensitivitas factor : 80%, 90%, 100%,110% dan 120% menunjukan pengaruh sensitivitas produksi sama dengan pengaruh sensitivitas harga minyak, dimana: 1. Apabila produksi meningkat mencapai 120% akan berdampak pada peningkatan cash flow BUMD Blora ditunjukan dengan peningkatan Indikator ekonomi NPV, IRR dan PIR sedangkan POT kebalikanya atau akan mengalami penurunan. 2. Apabila harga minyak menurun sampai 80%, harga indikator ekonomi NPV. IRR dan PIR akan mengalami penurunan sebaliknya POT akan meningkat. Tabel IV.1. Perubahan harga indikator ekonomi terhadap harga minyak CASE SKENARIO I SKENARIO II SKENARIO III SKENARIO IV INDICATOR Base oil price ($/ Bbl) EKONOMI NPV US$ (000) 21, , , , , IRR (%) POT (year) PIR ($/$) NPV (M US$) 21, , , , , IRR (%) 81.83% 85.81% 89.54% 93.06% 96.40% POT (year) PIR ($/$) NPV (M US$) 21, , , , , IRR (%) 55.50% 59.05% 62.38% 65.51% 70.79% POT (year) PIR ($/$) NPV (M US$) 24, , , , , IRR (%) 46.54% 49.82% 52.90% 56.15% 58.95% POT (year) PIR ($/$)

6 44 Gambar (a) NPV vs OIL PRICE 40,000 35,000 NPV US $(000) 30,000 25,000 20,000 15,000 Skenario I Skenario II Skenario III Skenario IV Oil Price, $/ Bbl Gambar (b) IRR vs OIL PRICE 100% 90% 80% IRR % 70% 60% 50% 40% Skenario I Skenario II Skenario III Skenario IV 30% Oil Price, $/ Bbl

7 45 Gambar (c) POT Vs OIL PRICE 5.00 Skenario I Skenario III Skenario II Skenario IV 4.80 POT (year) Oil Price, $/ Bbl Gambar (d) PIR Vs OIL PRICE 3.50 Skenario II Skenario IV Skenario III PIR ($?$) Oil Price, $/ Bbl Gambar. IV.1 (a,b,c,d) Sensitivitas harga indikator ekonomi terhadap perubahan harga minyak

8 46 Tabel.IV.2. Nilai indikator ekonomi terhadap perubahan variabel input untuk Skenario I CASE INDICATOR Sensitivity factor EKONOMI Oil price NPV US$ (000) 21, , , , , IRR (%) POT (year) PIR ($/$) Operating Cost NPV US$ (000) 25, , , , , and IRR (%) Abandonment POT (year) Invest Production PIR ($/$) NPV US$ (000) 24, , , , , IRR (%) POT (year) PIR ($/$) NPV US$ (000) 21, , , , , IRR (%) POT (year) PIR ($/$) Tabel..IV.3. Nilai indikator ekonomi terhadap perubahan variabel input untuk Skenario II CASE INDICATOR Sensitivity factor EKONOMI Oil price NPV US$ (000) 21, , , , , IRR (%) 81.83% 85.81% 89.54% 93.06% 96.40% POT (year) PIR ($/$) Operating Cost NPV US$ (000) 26, , , , , and IRR (%) 91.09% 90.31% 89.54% 88.78% 88.04% Abandonment POT (year) Invest Production PIR ($/$) NPV US$ (000) 26, , , , , IRR (%) 98.46% 93.67% 89.54% 85.92% 82.72% POT (year) PIR ($/$) NPV US$ (000) 20, , , , , IRR (%) 81.42% 85.61% 89.54% 93.23% 96.72% POT (year) PIR ($/$)

9 47 Sensitivitas vs NPV pada berbagai vaiabel input ( SKENARIO I) 30,000 Oil price Opr cost Invest Production NPV US $ (000) 27,500 25,000 22,500 20,000 Gambar. IV.2. Sensitivitas indikator ekonomi berbagai perubahan variabel input untuk Skenario I

10 48 Gambar (a) Sensitivitas vs NPV pada berbagai vaiabel input (SKENARIO II) 35,000 oil price Oprt cost Invest Production 32,500 NPV US $ (000) 30,000 27,500 25,000 22,500 20,000 Gambar (b) Sensitivitas vs IRR pada berbagai vaiabel input (SKENARIO II) % % oil price Oprt cost Invest Production 95.00% IRR (%) 90.00% 85.00% 80.00% 75.00%

11 49 Gambar (c) Sensitivitas vs POT pada berbagai vaiabel input (SKENARIO II) 4.45 oil price Oprt cost Invest Production 4.42 POT (year) Gambar (d) Sensitivitas vs PIR pada berbagai vaiabel input (SKENARIO II) 2.30 oil price Oprt cost Invest Production 2.10 PIR ($/$) Gambar. IV.3. (a,b,c,d) Sensitivitas indikator ekonomi berbagai perubahan variabel input untuk Skenario II

12 50 Tabel.IV.4. Nilai Indikator ekonomi terhadap perubahan variabel input untuk Skenario III CASE Oil price INDICATOR Sensitivity factor EKONOMI NPV US$ (000) 21, , , , , IRR (%) 55.50% 59.05% 62.38% 65.51% 70.79% POT (year) PIR ($/$) Operating Cost NPV US$ (000) 28, , , , , and IRR (%) 63.63% 63.00% 62.38% 61.77% 61.17% Abandonment POT (year) Invest Production PIR ($/$) NPV US$ (000) 29, , , , , IRR (%) 71.96% 65.74% 62.38% 59.42% 56.79% POT (year) PIR ($/$) NPV US$ (000) 21, , , , , IRR (%) 55.13% 58.88% 62.38% 65.66% 71.08% POT (year) PIR ($/$) Tabel.IV.5. Nilai Indikator ekonomi terhadap perubahan variabel input untuk Skenario IV CASE Oil price INDICATOR Sensitivity factor EKONOMI NPV US$ (000) 24, , , , , IRR (%) 46.54% 49.82% 52.90% 56.15% 58.95% POT (year) PIR ($/$) Operating Cost NPV US$ (000) 31, , , , , and IRR (%) 53.91% 53.40% 52.90% 52.40% 51.92% Abandonment POT (year) Invest Production PIR ($/$) NPV US$ (000) 32, , , , , IRR (%) 59.99% 56.36% 52.90% 50.13% 47.66% POT (year) PIR ($/$) NPV US$ (000) 23, , , , , IRR (%) 46.20% 49.66% 52.90% 56.30% 59.23% POT (year) PIR ($/$)

13 51 Gambar (a) Sensitivitas vs NPV pada berbagai variabel Input (SKENARIO III) 40,000 Oil price Oprt cost Invest Production 35,000 NPV US $ (000) 30,000 25,000 20,000 Gambar (b) 75% Sensitivitas vs IRR pada berbagai variabel Input (SKENARIO III) Oil price Oprt cost Invest Production 70% IRR (%) 65% 60% 55% 50%

14 52 Gambar (c) Sensitivitas vs POT pada berbagai variabel Input (SKENARIO III) 465% Oil price Oprt cost Invest Production 462% POT (year) 459% 456% 453% 450% Gambar (d) Sensitivitas vs PIR pada berbagai variabel Input (SKENARIO III) 2.00 Oil price Oprt cost Invest Production 1.80 PIR ($/$) Gambar.IV.4. (a,b,c,d) Sensitivitas indikator ekonomi berbagai perubahan variabel input untuk Skenario III

15 53 Gambar (a) Sensitivitas vs NPV pada berbagai variabel Input (SKENARIO IV) 40,000 Oil price Oprt cost Invest Production 35,000 NPV US $ (000) 30,000 25,000 20,000 Gambar (b) Sensitivitas vs IRR pada berbagai variabel Input (SKENARIO IV) 65.00% Oil price Oprt cost Invest Production 60.00% IRR (%) 55.00% 50.00% 45.00%

16 54 Gambar (c) Sensitivitas vs POT pada berbagai variabel Input (SKENARIO IV) 4.80 Oil price Oprt cost Invest Production 4.75 POT (year) Gambar (d) Sensitivitas vs PIR pada berbagai variabel Input (SKENARIO IV) 1.80 Oil price Oprt cost Invest Production 1.60 PIR ($/$) Gambar.IV.5. (a,b,c,d) Sensitivitas indikator ekonomi berbagai perubahan variabel input untuk Skenario IV

Bab III Pengolahan Data dan Perhitungan

Bab III Pengolahan Data dan Perhitungan 24 Bab III Pengolahan Data dan Perhitungan Pengembangan lapangan Cepu Blok Area E (762.8 km 2 ) atau lebih dikenal lapangan Banyu-urip merupakan tahap pertama dari lima tahapan pengembangan blok Cepu,

Lebih terperinci

TINJAUAN EKONOMI KEIKUTSERTAAN BUMD BLORA DALAM PROGRAM PARTICIPATING INTEREST (PI) BLOK CEPU TESIS

TINJAUAN EKONOMI KEIKUTSERTAAN BUMD BLORA DALAM PROGRAM PARTICIPATING INTEREST (PI) BLOK CEPU TESIS TINJAUAN EKONOMI KEIKUTSERTAAN BUMD BLORA DALAM PROGRAM PARTICIPATING INTEREST (PI) BLOK CEPU TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B

Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B Bab III Kajian Kontrak Pengusahaan dan Harga Gas Metana-B Bab ini membahas pemodelan yang dilakukan untuk pengembangan kontrak dan harga Gas Metana-B di Indonesia dengan melakukan review terhadap model

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN

BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN BAB IV ANALISIS DAN PENILAIAN IV.1 Prinsip Perhitungan Keekonomian Migas Pada prinsipnya perhitungan keekonomian eksplorasi serta produksi sumber daya minyak dan gas (migas) tergantung pada: - Profil produksi

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B

BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B Sebelum dilakukan perhitungan keekonomian dari pengusahaan Gas Metana- B sesuai dengan prosedur penelitian yang telah diuraikan pada Bab III, kita harus melakukan

Lebih terperinci

KOMERSIALITAS. hasil ini, managemennya seluruhnya dipegang oleh BP migas, sedangkan

KOMERSIALITAS. hasil ini, managemennya seluruhnya dipegang oleh BP migas, sedangkan KOMERSIALITAS 1 Sistem Kontrak Bagi Hasil Kontrak bagi hasil adalah bentuk kerjasama antara pemerintah dan kontraktor untuk melaksanakan usaha eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya migas berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka 5 Bab II Tinjauan Pustaka II.1. Potensi Cadangan Minyak Blok Cepu Secara geologi kawasan blok Cepu termasuk dalam cekungan jawa timur laut yang termasuk salah satu mandala cekungan migas tertua di dunia

Lebih terperinci

Hasil Studi Dan Analisis

Hasil Studi Dan Analisis Bab V Hasil Studi Dan Analisis V.1 Kasus Awal Kasus Awal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Lapangan X yang memiliki empat buah sumur. Model reservoir dengan empat buah sumur sebagai kasus awal

Lebih terperinci

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

KEASLIAN KARYA ILMIAH... HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERUNTUKAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi RINGKASAN... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS KEEKONOMIAN PENGEMBANGAN COALBED METHANE (CBM) DI INDONESIA DENGAN BERBAGAI MODEL PRODUCTION SHARING CONTRACT (PSC) BERBASIS JOINT STUDY PADA LAPANGAN CBM X Abstrak Arif Budi Ariyanto, Siti Nuraeni

Lebih terperinci

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA KELAYAKAN PERPANJANGAN KONTRAK BLOK XO DENGAN SISTEM PRODUCTION SHARING CONTRACT (PSC)

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISA KELAYAKAN PERPANJANGAN KONTRAK BLOK XO DENGAN SISTEM PRODUCTION SHARING CONTRACT (PSC) ANALISA KELAYAKAN PERPANJANGAN KONTRAK BLOK XO DENGAN SISTEM PRODUCTION SHARING CONTRACT (PSC) Fataninda Dwi Kesumaputri, Syamsul Irham Program Studi Teknik Perminyakan, Universitas Trisakti Abstrak Indonesia

Lebih terperinci

PERUBAHAN PROFIT SHARING MENJADI PRODUCTION SHARING PADA CONTRACT PSC GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI, DAYA TARIK INVESTOR DAN DEBIROKRATISASI OPERASI

PERUBAHAN PROFIT SHARING MENJADI PRODUCTION SHARING PADA CONTRACT PSC GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI, DAYA TARIK INVESTOR DAN DEBIROKRATISASI OPERASI PERUBAHAN PROFIT SHARING MENJADI PRODUCTION SHARING PADA CONTRACT PSC GUNA MENINGKATKAN EFISIENSI, DAYA TARIK INVESTOR DAN DEBIROKRATISASI OPERASI Rudi Rubiandini R.S, Andrias Darmawan, Herbert Sipahutar

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT

STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 STUDI KELAYAKAN KEEKONOMIAN PADA PENGEMBANGAN LAPANGAN GX, GY, DAN GZ DENGAN SISTEM PSC DAN GROSS SPLIT William

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v RINGKASAN... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

BAB I PENDAHULUAN. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan pada 2015 ini diperkirakan jumlah penduduk Indonesia sekitar 250 juta jiwa dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada dasarnya perhitungan keekonomian eksplorasi serta produksi sumber daya minyak dan gas (migas) tergantung pada profil produksi migas yang akan dihasilkan, biaya

Lebih terperinci

1. Pengembangan Usaha Hulu

1. Pengembangan Usaha Hulu 1. Pengembangan Usaha Hulu Lapangan Kedung Keris mengandung hidrokarbon dalam sistem single karbonat reservoir berusia Oligo Miosen. Reservoir adalah a steep-flanked buil up structure dengan ketebalan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

COST & FEE Model Alternatif Kontrak Kerja Sama Migas

COST & FEE Model Alternatif Kontrak Kerja Sama Migas IATMI 2005-39 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 2005 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 16-18 November 2005. COST & FEE Model Alternatif Kontrak Kerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

Analisis Pembiayaan Proyek Hulu Migas dengan pendekatan Probabilistik

Analisis Pembiayaan Proyek Hulu Migas dengan pendekatan Probabilistik Paper Analisis Pembiayaan Proyek Hulu Migas dengan pendekatan Probabilistik Nuzulul Haq - Principal - A Publication of http:/explorerealoptions.com LOGO Overview (1) Perbankan nasional masih belum banyak

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aims to find out how the feasibility of investment plans by the company Dian Jaya as one of the garment companies in Bandung in plans for a new machine t-shirt makers. Capital Budgeting

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN MOTTO... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

Lebih terperinci

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha

INTISARI. Kata-kata Kunci: Investasi, Studi Kelayakan, Penganggaran Modal, Analisis Sensitifitas. Universitas Kristen Maranatha INTISARI Pada studi kasus ini, saya ingin mengidentifikasikan kelayakan investasi PT Satu Hati di Purwokerto. Perusahaan ini ingin membeli lima unit tangki minyak tanah untuk mendukung operasional pemasarannya.

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

Bab IV Hasil dan Diskusi

Bab IV Hasil dan Diskusi Bab IV Hasil dan Diskusi Studi ini adalah untuk mengevaluasi model kontrak dan harga Gas Metana-B di Indonesia. Beberapa model kontrak mulai dari model Kontrak PSC Konvensional, model kontrak negara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan disuatu lokasi lapangan sumur gas Segat di propinsi Riau dan Jakarta. Penelusuran data dilakukan di Jakarta yang merupakan kantor

Lebih terperinci

ANALISIS KEBIJAKAN KONTRAK DAN HARGA GAS METANA BATUBARA (COALBED METHANE/CBM) DI INDONESIA TESIS

ANALISIS KEBIJAKAN KONTRAK DAN HARGA GAS METANA BATUBARA (COALBED METHANE/CBM) DI INDONESIA TESIS ANALISIS KEBIJAKAN KONTRAK DAN HARGA GAS METANA BATUBARA (COALBED METHANE/CBM) DI INDONESIA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh

Lebih terperinci

Perhitungan Volumetrik OOIP dan Analisis Ketidakpastiannya

Perhitungan Volumetrik OOIP dan Analisis Ketidakpastiannya Bab V Perhitungan Volumetrik OOIP dan Analisis Ketidakpastiannya Definisi dan terminologi dalam perhitungan volumetrik dalam studi ini dideskripsikan dalam diagram gambar V.1. Gross Pore Volume Total Pore

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyusunan rencana strategis perusahaan, tujuan untuk melakukan merger/akuisisi,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penyusunan rencana strategis perusahaan, tujuan untuk melakukan merger/akuisisi, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Aktivitas merger & akuisisi merupakan serangkaian proses yang komperhensif dan memiliki banyak titik kritis. Beberapa titik kritis yang menjadi perhatian adalah

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO

ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

KAJIAN PENERAPAN DEPLETION PREMIUM DALAM ANALISIS KEEKONOMIAN PROYEK MINYAK DAN GAS BUMI

KAJIAN PENERAPAN DEPLETION PREMIUM DALAM ANALISIS KEEKONOMIAN PROYEK MINYAK DAN GAS BUMI KAJIAN PENERAPAN DEPLETION PREMIUM DALAM ANALISIS KEEKONOMIAN PROYEK MINYAK DAN GAS BUMI Oleh: Agus Rendi Wijaya * Sari Minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang tidak terbaharukan dan memegang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return.

ABSTRAK. Universitas Kristen Marantha. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi, Indonesia dituntut untuk mempersiapkan dirinya agar dapat bersaing khususnya dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia sekarang dapat dikatakan sudah mulai meningkat

Lebih terperinci

Kata Kunci : Faktor Perolehan, simulasi reservoir, sumur berarah, analisa keekonomian.

Kata Kunci : Faktor Perolehan, simulasi reservoir, sumur berarah, analisa keekonomian. PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN SUMUR BERARAH MELALUI SIMULASI RESERVOIR DAN ANALISA KEEKONOMIAN Jesta* Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D.** Sari Lapangan X merupakan lapangan minyak dengan jenis reservoir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan

Lebih terperinci

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1

ANALISA EKONOMI 12/11/2014 Nur Istianah-PUP-Analisa Ekonomi 1 ANALISA EKONOMI 1 2 3 Nilai tukar uang Ongkos Cash flow Alternatif Ekonomi ROI BEP POT Depresiasi Pajak Inflasi Analisa manfaat-biaya Penganggaran 4 Nilai tukar uang Tahun 2000 Tahun 2014 5 Nilai tukar

Lebih terperinci

ERA BARU MIGAS INDONESIA:

ERA BARU MIGAS INDONESIA: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Temu Netizen ke-8 ERA BARU MIGAS INDONESIA: Investasi dan Kontrak Gross Split Migas Selasa, 20 Februari 2018 1 Realisasi dan Rencana Investasi Sektor Energi dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2009 dengan lokasi penelitian di : 1. Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom di Provinsi Papua,

Lebih terperinci

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI

PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI PERMEN ESDM NO. 08 TAHUN 2017 KONTRAK BAGI HASIL GROSS SPLIT BAGIAN HUKUM DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI 1 1 I LATAR BELAKANG 2 2 Kondisi Hulu Migas Saat ini 1. Skema PSC Cost Recovery kurang

Lebih terperinci

KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai

KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai KOMPONEN PENENTU HARGA JUAL TENAGA LISTRIK DARI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BATUBARA SKALA KECIL (PLTU B-SK) Hasan Maksum dan Abdul Rivai Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan,

Lebih terperinci

KAJIAN KONTRAK MIGAS NON COST RECOVERY TUGAS AKHIR. Oleh: AULIA NUGRAHA SAPUTRA NIM

KAJIAN KONTRAK MIGAS NON COST RECOVERY TUGAS AKHIR. Oleh: AULIA NUGRAHA SAPUTRA NIM KAJIAN KONTRAK MIGAS NON COST RECOVERY TUGAS AKHIR Oleh: AULIA NUGRAHA SAPUTRA NIM 12202035 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar SARJANA TEKNIK pada Program Studi Teknik Perminyakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA VALUASI PROYEK MIGAS MENGGUNAKAN METODE DYNAMIC DISCOUNTED CASH FLOW DAN REAL OPTIONS TERHADAP VOLATILITAS HARGA MINYAK TESIS

UNIVERSITAS INDONESIA VALUASI PROYEK MIGAS MENGGUNAKAN METODE DYNAMIC DISCOUNTED CASH FLOW DAN REAL OPTIONS TERHADAP VOLATILITAS HARGA MINYAK TESIS UNIVERSITAS INDONESIA VALUASI PROYEK MIGAS MENGGUNAKAN METODE DYNAMIC DISCOUNTED CASH FLOW DAN REAL OPTIONS TERHADAP VOLATILITAS HARGA MINYAK TESIS ARIHTA KAROLINA PINEM 0806432291 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa faktor..., Esther Noershanti, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa faktor..., Esther Noershanti, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas kegiatan investasi eksplorasi minyak dan gas yang dilakukan memiliki risiko dimana terdapat kemungkinan tidak ditemukannya sumber minyak dan gas baru,

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan perumahan merupakan kumpulan atau kelompok rumah yang

Lebih terperinci

Bab V Hasil dan Pembahasan

Bab V Hasil dan Pembahasan Bab V Hasil dan Pembahasan V.1 Hasil Pengujian Model Dari pengujian model dengan simulasi yang dilakukan sebanyak 10.000 iterasi yang merupakan iterasi terpilih, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut:

Lebih terperinci

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2 ANALISIS PROYEK/INVESTASI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 PROYEK ADALAH SUATU RANGKAIAN KEGIATAN YANG MENGGUNAKAN SEJUMLAH SUMBER DAYA UNTU MEMPEROLEH SUATU MANFAAT (BENEFIT). MEMERLUKAN BIAYA (COST),

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PERUMAHAN (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Perumahan Griya Tegal Sari Asri Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda

Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda Reka racana Teknik Sipil Itenas No.x Vol.xx Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Agustus 2014 Analisis Ekonomi Proyek Jalan Tol Penajam Samarinda GLEN WEMPI WAHYUDI 1, DWI PRASETYANTO 2, EMMA AKMALAH

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

PEMANFAATAN GAS SUAR BAKAR UNTUK PRODUKSI LPG

PEMANFAATAN GAS SUAR BAKAR UNTUK PRODUKSI LPG PEMANFAATAN GAS SUAR BAKAR UNTUK PRODUKSI LPG TESIS SKRIPSI Oleh: INAYAH FATWA KURNIA DEWI 0706174152 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi* A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semangat melakukan eksplorasi sumber daya alam di Indonesia adalah UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh

Lebih terperinci

Analisis Ekonomi Pemilihan Electric Submersible Pump Pada Beberapa Vendor

Analisis Ekonomi Pemilihan Electric Submersible Pump Pada Beberapa Vendor Analisis Ekonomi Pemilihan Electric Submersible Pump Pada Beberapa Vendor Economic Analysis of Electric Submersible Pump Selection on Multiple Vendors Muhammad Ariyon Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional

BAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumber pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional didasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

ReforMiner Quarterly Notes

ReforMiner Quarterly Notes ReforMiner Quarterly Notes ReforMiner Quarterly Notes September 2017 Catatan terhadap Posisi dan Peran Industri Hulu Migas Dalam beberapa waktu terakhir sejumlah pihak menilai dan menyimpulkan bahwa saat

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR DAN ANALISIS KEEKONOMIAN TUGAS AKHIR. Oleh: IKHWANUSHAFA DJAILANI NIM

OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR DAN ANALISIS KEEKONOMIAN TUGAS AKHIR. Oleh: IKHWANUSHAFA DJAILANI NIM OPTIMASI PENGEMBANGAN LAPANGAN X DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI RESERVOIR DAN ANALISIS KEEKONOMIAN TUGAS AKHIR Oleh: IKHWANUSHAFA DJAILANI NIM 122417 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar

Lebih terperinci

IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI

IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain safety-nya terjamin dan dapat mendatangkan profit. Investasi pabrik merupakan dana atau modal

Lebih terperinci

Muhammad Afif Ikhsani

Muhammad Afif Ikhsani PERENCANAAN PENAMBAHAN TITIK SERAP ( INFILL DRILLING ) DI LAPISAN X LAPANGAN Y SKRIPSI n Disusun Oleh : Muhammad Afif Ikhsani 113070102 PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Investasi Usaha Produksi Garam

Analisis Kelayakan Investasi Usaha Produksi Garam Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakutas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2004 / 2005 Analisis Kelayakan Investasi Usaha Produksi Garam Erwan. C 0500550115 Rio 0500553483 Abstrak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi,

BAB I PENDAHULUAN. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertambahan penduduk yang semakin pesat berdampak pada pembangunan. Peranan industri pertambangan batu andesit penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

ISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti. Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05

ISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti. Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05 ISSN 2540-9352 JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05 Novrianti 1 1 Universitas Islam Riau Abstrak Meningkatnya water cut

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KONTRAK KERJA SAMA PENGELOLAAN SUMUR TUA DI INDONESIA. Oleh : Rizky Sulaksono*

PENGEMBANGAN KONTRAK KERJA SAMA PENGELOLAAN SUMUR TUA DI INDONESIA. Oleh : Rizky Sulaksono* PENGEMBANGAN KONTRAK KERJA SAMA PENGELOLAAN SUMUR TUA DI INDONESIA Oleh : Rizky Sulaksono* Sari Menurut Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 01 Tahun 2008, yang dimaksud dengan sumur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Usaha Panca Samitra, yang selanjutnya akan disebut sebagai PT. UPS,

BAB I PENDAHULUAN. PT. Usaha Panca Samitra, yang selanjutnya akan disebut sebagai PT. UPS, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan PT. Usaha Panca Samitra, yang selanjutnya akan disebut sebagai PT. UPS, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan pada Gambar 3.1 sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan pada Gambar 3.1 sebagai berikut : 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Diagram blok penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan pada Gambar 3.1 sebagai berikut : Pengumpulan Data Karakteristik Trayek Pengumpulan

Lebih terperinci

SESI 11 Internal Rate of Return

SESI 11 Internal Rate of Return Mata Kuliah : Ekonomi Teknik Kode MK : TKS 4107 Pengampu : Achfas Zacoeb SESI 11 Internal Rate of Return zacoeb.lecture.ub.ac.id PENDAHULUAN Umumnya nilai equivalent cash flow dicari dengan menggunakan

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan. dilakukan dengan pendekatan metode Cost Benefit Analysis. BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah langkah Dalam Studi Kelayakan Seperti telah dijelaskan bahwa topik penulisan laporan hasil penelitian studi kelayakan tentang investasi sistem informasi / teknologi

Lebih terperinci

IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI

IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI Suatu pabrik layak didirikan jika telah memenuhi beberapa syarat antara lain safety-nya terjamin dan dapat mendatangkan profit. Investasi pabrik merupakan dana atau modal

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN Berdasarkan pada data-data yang telah diperoleh pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini akan dilakukan pengolahan data dan analisis terhadap data-data tersebut. 4.1. Biaya

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta XIII. Penganggaran Modal (Capital Budgting) i Lanjutan 1. Proyek dengan Usia Berbeda Misal, ada 2 proyek investasi yaitu A dan B. Investasi A membutuhkan dana Rp700.000 dan menghasilkan kas masuk sebesar

Lebih terperinci

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI

BAB V KEPUTUSAN INVESTASI BAB V KEPUTUSAN INVESTASI A. Tujuan Kompetensi Khusus Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: Memahami Pentingnya Keputusan Investasi Mampu Menghitung Cash Flow Proyek Investasi Memahami

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENGADAAN MESIN CETAK OFFSET SEPARASI PADA PERCETAKAN PT PATENT PROCESS Gideon Hansen - 0600659515 ABSTRAK Penulisan skripsi ini membahas mengenai rencana pengadaan mesin cetak

Lebih terperinci

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi. Biaya Peralatan Medis = Rp Biaya Desain dan Pra-Operasi = Rp

Lampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi. Biaya Peralatan Medis = Rp Biaya Desain dan Pra-Operasi = Rp LAMPIRAN 87 Lampiran 1. Contoh Perhitungan Biaya Investasi Dari Tabel 4.1 diperoleh : Pada Tahun 2002 Biaya Peralatan Medis = Rp. 4.478.560.000 Biaya Pembangunan = Rp. 31.135.000.000 Biaya Desain dan Pra-Operasi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

SILABUS MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS A. IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi : Ekonomi Akuntansi Mata Kuliah Kode Bobot Kelas Semester Prasyarat Deskripsi singkat Standar Kompetensi : Studi Kelayakan Bisnis : AK304 : 3 (tiga) sks : AK-4 :

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat perekonomian yang tiap tahunnya meningkat membuat individu di dunia harus mencari sumber penghasilan sebanyak-banyaknya agar mampu memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

Penentuan Skema Negosiasi Tarif Jasa Giling Clinker menjadi Semen dari Perspektif Produsen Semen dan Pemilik Grinding Plant

Penentuan Skema Negosiasi Tarif Jasa Giling Clinker menjadi Semen dari Perspektif Produsen Semen dan Pemilik Grinding Plant E58 Penentuan Skema Negosiasi Tarif Jasa Giling menjadi dari Perspektif Produsen dan Pemilik Grinding Plant Mira Ammalia dan Yudha Andrian Saputra Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut

Lebih terperinci

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978.

ABSTRAK. Umur investasi 6 tahun ( ): Payback Period. > 5 tahun. < 1 tahun. Net Present Value. Rp ,- - Rp 978. ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan investasi perluasan usaha yang telah berjalan pada PT DUTANIAGA KHATULISTIWA cabang Bandung hingga akhir periode

Lebih terperinci

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province By Muhammad Syafii 1), Darwis 2), Hazmi Arief 2) Faculty of Fisheries

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pada bab ini menguraikan tentang pelaksanaan penelitian telah dilakukan berupa pengumpulan dan pengolahan data. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha BAB II Landasan Teori Kelayakan Usaha James C. Van Horne (1989:303) mengemukakan bahwa Feasibility is allocations of capital to long term capital investment used in the production of goods or services.

Lebih terperinci

2.5.5Kriteria UKM Kerangka Pemikiran... 25

2.5.5Kriteria UKM Kerangka Pemikiran... 25 ABSTRACT Small and Medium Enterprise (SMEs) is a type of business that many are obtain by various parties due to not require huge capital and can obtain on a variety of fields. Often times business owners

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci