BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Sistem instruksi dan kontrol robot.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Sistem instruksi dan kontrol robot."

Transkripsi

1 BAB III PERANCANGAN Membahas perancangan sistem yang terdiri dari gambaran umum sistem dan bagaimana mengolah informasi yang didapat dari penglihatan dan arah hadap robot di dalam algoritma penentuan lokasi dan penempatan posisi Sistem Instruksi dan Kontrol Robot Sistem kontrol robot terdiri dari 3 bagian utama, yaitu smartphone Android sebagai pemroses utama, controller servo robot kondo KHR-3HV (RCB4) sebagai pengontrol servo-servo yang menggerakkan tubuh robot, dan ATMega324 sebagai pengontrol servo kepala dan memberikan perintah kepada controller KHR-3HV dari smartphone Android. Gambar 3.1 menunjukkan blok diagram sistem instruksi robot yang digunakan. Gambar 3.1. Sistem instruksi dan kontrol robot. 16

2 3.2. Desain Perangkat Keras Smartphone Android Smartphone Android Xperia Mini St15i digunakan sebagai pemroses algoritma utama. Semua instruksi yang dijalankan oleh ATMega 324, controller servo KHR-3HV dan servo kepala berasal dari smartphone Android. Algoritma yang dijalankan mengambil tindakan berdasarkan citra yang didapat dan diolah menggunakan library OpenCV. Informasi akan dieksekusi dalam bahasa Java yang dirancang menggunakan Eclipse IDE. Gambar 3.2. Sensor orientasi smartphone Android. Smartphone Android memiliki sensor orientasi dimana terdapat sumbu yaw, pitch, dan roll seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2. Kompas memanfaatkan sumbu yaw dari sensor Android ini. Sudut 0 diatur agar selalu mengarah ke tiang gawang musuh. Pengaturan sudut kompas ditunjukkan oleh Gambar 3.3. Gambar 3.3. Nilai kompas (yaw) yang digunakan [14]. 17

3 Mikrokontroler ATMega 324 dan Controller Servo KHR-3HV Mikrokontroler ATMega 324 bertugas mengontrol servo pan dan tilt kepala dan servo tubuh. Pengontrolan servo tubuh dilakukan dengan mengirimkan instruksi gerakan ke controller servo KHR-3HV. Instruksi gerakan yang dikirim adalah instruksi gerakan yang didapat dari perintah smartphone Android Modul Bluetooth Modul bluetooth dengan versi DF-Bluetooth V3 digunakan sebagai media penghubung smartphone dengan ATMega 324. Instruksi-instruksi dari Android berbentuk paket data dikirim melalui modul bluetooth ke ATMega 324. Instruksi yang dikirimkan berupa instruksi untuk menggerakkan servo pan dan tilt kepala serta servo tubuh robot Motor Servo Motor Servo digunakan untuk mengontrol gerakan kepala robot. Terdapat 2 motor servo yang digunakan, yaitu untuk pan dan tilt kepala robot. Motor servo dikontrol oleh ATMega 324 dengan menggunakan modulasi lebar pulsa atau Pulse Width Modulation (PWM). Gambar 3.4 menunjukkan konfigurasi pan dan tilt kepala robot Gambar 3.4. Arah sudut pan dan tilt servo kepala robot [14]. 18

4 3.3. Pendeteksian Tiang Gawang Menggunakan Android dan OpenCv Algoritma penentuan lokasi dan penempatan posisi robot di lapangan diperoleh dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari citra gawang, kompas, dan pan kepala robot. Citra gawang yang dipakai adalah citra tiang gawang. Tiang gawang dipilih sebagai acuan karena tiang gawang adalah landmark yang mudah terlihat dari posisi mana saja di lapangan. Proses pendeteksian tiang gawang dilakukan menggunakan android dengan bantuan library OpenCV. Kamera Android akan mengirimkan citra yang akan dilakukan pemeriksaan objek tiang gawang menggunakan library Android OpenCV. Untuk menentukan tiang gawang, digunakan metode penentuan pusat massa [1] dengan mencari objek yang memiliki lebar minimal p tgmin dan tinggi minimal h tgmin. Jika sebuah bagian vertikal memiliki warna kuning dengan ketinggian minimal h tgmin, maka akan dilakukan pemeriksaan secara horisontal. Jika lebar objek (p tg ) lebih besar dari lebar proyeksi sebuah objek tiang gawang minimal (p tgmin ), maka objek adalah tiang gawang yang memiliki lebar proyeksi p tg pixel [13]. Gawang tim musuh dan gawang tim sendiri dibedakan menggunakan kompas, dimana 0 adalah arah hadap robot ke gawang tim musuh dan 180 adalah arah hadap ke gawang tim sendiri. Tiang gawang kanan dan kiri dibedakan menggunakan metode pusat massa. Tiang kiri memiliki pusat massa yang berada di kiri pusat massa gawang secara keseluruhan, sedangkan tiang kanan memiliki pusat massa yang berada di kanan pusat massa gawang secara keseluruhan. Gambar 3.5. menunjukkan contoh pendeteksian tiang gawang. Gambar 3.5. Contoh pendeteksian tiang gawang dengan p tgmin =2 pixel dan h tgmin =5 pixel 19

5 3.4. Perhitungan Jarak Robot dan Gawang Tiang gawang yang berbentuk silinder akan terlihat berbentuk persegi panjang pada bidang gambar kamera. Jika jarak antara kamera dan tiang gawang serta tilt robot tetap, meskipun dilihat dari sudut manapun, lebar persegi panjang hasil proyeksi tiang gawang akan selalu tetap. Lebar tiang gawang akan digunakan untuk mencari jarak antara robot dan tiang gawang. Gambar 3.6. Proyeksi lebar tiang gawang pada kamera yang akan dianalisis. Perhitungan jarak robot dan gawang dilakukan dengan menggunakan persamaan (3) pada Bab Gambar 3.6 menunjukkan lebar tiang gawang hasi proyeksi pada bidang gambar kamera yang dapat diibaratkan sebagai sebuah garis dengan lebar d tg cm. Jika lebar tiang gawang asli adalah D tg cm, dan fokus kamera adalah f cm, maka dapat dicari j rg, yaitu jarak robot ke gawang dengan persamaan : j rg f D d tg tg... (4) dengan j rg = jarak bola dan tiang gawang (cm) f = fokus kamera (cm) D tg = lebar tiang gawang asli (cm) d tg = lebar tiang gawang hasil proyeksi dalam dalam sentimeter (cm) 20

6 Pendeteksian tiang gawang pada Bab 3.3 mendeteksi lebar tiang gawang dalam satuan pixel, sedangkan persamaan untuk menghitung jarak robot dan tiang gawang (persamaan 4) menggunakan lebar tiang gawang dalam satuan sentimeter. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkonversian nilai antara sentimeter dan pixel sebagai satuan lebar tiang gawang yang terdeteksi. Resolusi kamera adalah 480 x 320 pixel. Analisa lebar tiang gawang dilakukan secara landscape, sehingga lebar resolusi layar yang digunakan adalah 480 pixel. Sebuah objek yang terdeteksi pada layar dengan panjang d ob, akan menggunakan p ob pixel dengan rumus: p ob d R L ob... (5) dengan : p ob = lebar proyeksi sebuah objek di bidang gambar kamera (pixel) R = resolusi (pixel) d ob = lebar benda yang terdeteksi pada layar (cm) L = lebar layar (cm) Gambar 3.7 menunjukkan hubungan lebar benda dan nilai pixel yang digunakan pada layar sesuai dengan rumus (5). (1) (2) (3) Gambar 3.7. Pendeteksian sebuah objek bola menunjukkan lebar benda dan nilai pixel yang berhubungan. Keterangan gambar 3.7: (1) d ob = 0,9 cm ; p ob = 67 pixel (2) d ob = 1,7 cm ; p ob = 127 pixel (3) d ob = 2,0 cm ; p ob = 153 pixel 21

7 Jarak robot dan tiang gawang (j rg ) pada persamaan (4) dapat dicari dengan menggunakan persamaan (5) dengan p ob =p tg dan d ob =d tg karena objek yang dideteksi adalah tiang gawang. j j rg rg f D d tg tg Dtg f L ( ptg ) R d p tg tg R, sedangkan L, maka : fd R j tg rg ptgl...(6) Fokus kamera yang digunakan (f) adalah 7,2 cm, lebar tiang gawang yang asli (D tg ) adalah 10 cm, Resolusi layar (R) adalah 480 pixel, dan lebar layar (L) adalah 6,4 cm. Dari rumus j rg, dapat dicari dengan rumus: j dengan : rg fd tg R adalah suatu konstanta yang memiliki nilai 5400, L sehingga j rg 5400 ptg...(7) j rg = jarak antara robot dan tiang gawang (cm) p tg = lebar proyeksi tiang gawang di bidang gambar kamera (pixel) 22

8 3.5. Penentuan Posisi Robot di Lapangan Gambar 3.8. Desain sistem koordinat lapangan KRSBI. Desain sistem koordinat lapangan KRSBI ditunjukkan pada Gambar 3.8. Koordinat (0,0) berada di tengah lapangan dengan sumbu Y positif menunjukkan daerah depan penyerangan, sedangkan sumbu Y negatif menunjukkan daerah belakang penyerangan. Sumbu X positif menunjukkan daerah kanan lapangan, sedangkan sumbu X negatif menunjukkan daerah kiri lapangan. Setelah didapat jarak robot dan tiang gawang, yaitu j rg dan selisih sudut pan kepala dan kompas robot (α), maka posisi robot relatif terhadap salah tiang gawang, yaitu koordinat x dan y dapat dicari menggunakan selisih pan dan kompas robot seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.9. Koordinat robot diperoleh dari rumus: x sin( )...(8) rg j rg y cos( )...(9) rg j rg dimana α = pan 90 kompas...(10) 90 adalah nilai saat robot menghadap lurus ke depan (gambar 3.4). 23

9 Gambar 3.9. Penentuan koordinat relatif robot terhadap salah satu tiang gawang Koordinat robot relatif terhadap koordinat lapangan dapat dicari dengan melakukan pergeseran koordinat x rg dan y rg tergantung dari jenis tiang gawang yang sedang digunakan untuk acuan. Tabel 3.1 adalah pergeseran koordinat relatif robot terhadap tiang gawang ke koordinat robot terhadap lapangan. Gambar 3.10 menunjukkan diagram alir penentuan lokasi robot. Pseudocode 1 menunjukkan algoritma menghitung lokasi robot di lapangan. Tabel 3.1. Tabel pergeseran koordinat relatif robot terhadap tiang gawang ke koordinat robot terhadap lapangan. Rumus koordinat robot terhadap Jenis tiang gawang lapangan x rl = x rg - 112,5 Tiang kanan y rl = y rg Gawang sendiri x rl = x rg +112,5 Tiang kiri y rl = y rg x rl = x rg + 112,5 Tiang kanan y rl = y rg Gawang musuh x rl = x rg - 112,5 Tiang kiri y rl = y rg 24

10 25

11 Gambar Diagram alir algoritma menentukan lokasi robot //Menghadapkan kepala ke depan if(ada tiang gawang){ //memfokuskan kamera ke tengah tiang gawang //menghitung jarak robot dan tiang gawang //menyelisihkan kompas dan pan kepala robot //mencari x dan y robot terhadap tiang gawang //memeriksa jenis tiang gawang yang sedang dilihat //mendapatkan x dan y robot terhadap lapangan berdasarkan jenis tiang gawang yang sedang dilihat else{ if(kompas/orientasi robot menghadap ke kiri){ //menghadapkan kepala robot ke kiri //selama belum menemukan gawang, robot melakukan pergeseran kepala ke arah kanan else{ //menghadapkan kepala robot ke kanan //selama belum menemukan gawang, robot melakukan pergeseran kepala ke arah kiri Pseudocode 1. Pseudocode algoritma menghitung lokasi robot di lapangan 26

12 3.6. Penentuan Posisi Bola di Lapangan Robot dapat menentukan posisi bola dilapangan dengan cara mencari jarak bola terhadap robot terlebih dahulu dengan bantuan tilt robot. Gambar 3.11 menunjukkan jarak antara robot dan bola (j br ) diperoleh dari rumus: dengan hr jbr, dengan h r (tinggi robot) adalah 47 cm. tan j br 47 tan... (11) j br = jarak bola dan robot (cm) h r = tinggi robot (cm) = (47 cm) γ = sudut tilt (derajat) Gambar Penentuan jarak robot terhadap bola. 27

13 Setelah mendapatkan jarak robot dan bola, dapat dicari koordinat x dan y relatif bola terhadap robot menggunakan selisih pan dan kompas robot (β) seperti yang ditunjukkan pada Gambar Koordinat relatif bola diperoleh dengan rumus: x sin( )...(12) br j rb y cos( )...(13) br j rb dimana β = pan 90 kompas...(14) 90 adalah nilai saat robot menghadap lurus ke depan (gambar 3.4). Gambar Penentuan koordinat relatif bola terhadap robot. Jika robot telah mengetahui posisinya di lapangan, maka robot dapat menentukan posisi bola relatif terhadap lapangan. x y bl bl x x...(15) br br rl y y...(16) rl Gambar 3.13 menunjukkan diagram alir penentuan posisi bola. Pseudocode 2 menunjukkan algoritma menghitung lokasi bola relatif terhadap robot. 28

14 Gambar Diagram alir algoritma menentukan lokasi bola //Menghadapkan kepala depan if(ada bola){ //memfokuskan kamera ke bola //menghitung jarak robot bola //menyelisihkan kompas dan pan kepala robot //mencari x dan y bola terhadap robot else{ //melakukan gerakan memutar tubuh dan kepala untuk mencari bola Pseudocode 2. Pseudocode algoritma menghitung lokasi bola 29

15 3.7. Penentuan Daerah Kerja Robot di Lapangan Terdapat 2 macam peran robot di lapangan yang memerlukan algoritma penentuan lokasi dan penempatan posisi, yaitu robot penyerang dan robot bek. Daerah kerja penyerang adalah untuk berjaga di lapangan bagian depan, sedangkan daerah kerja bek adalah untuk berjaga di lapangan bagian belakang. Algoritma penentuan lokasi dan penempatan posisi didukung oleh proses komunikasi antar robot dimana terdapat informasi tentang robot yang sedang memegang bola seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.14 dan Gambar Terdapat 2 kondisi permainan di lapangan, yaitu saat menyerang dan bertahan. Kondisi menyerang ditunjukkan saat robot penyerang mendapatkan bola, dan kondisi bertahan ditunjukkan saat kiper mendapatkan bola. Proses komunikasi akan mengirimkan data kondisi permainan berdasarkan robot yang sedang memegang bola. Berdasarkan data yang masuk, robot akan memanggil fungsi yang menjalankan proses penempatan posisi. Saat menerima data komunikasi yang menunjukkan kondisi untuk menyerangke arah musuh, robot penyerang akan memanggil fungsi yang akan memposisikan dirinya untuk selalu berjaga di depan, sedangkan robot bek akan memanggil fungsi yang memposisikan dirinya untuk selalu berjaga di belakang garis tengah lapangan. Sedangkan saat menerima data komunikasi yang menunjukkan kondisi untuk bertahan, robot penyerang akan memanggil fungsi yang memposisikan dirinya untuk pergi ke belakang hingga garis tengah lapangan, sedangkan robot bek akan berusaha membuang bola ke depan. Proses pemposisian diri terjadi saat robot penyerang/bek tidak sedang memegang bola. Algoritma penentuan lokasi dan penempatan posisi dirancang terpisah dengan algoritma untuk mengejar bola. 30

16 Gambar Proses pergantian kondisi pada robot penyerang Gambar Proses pergantian kondisi pada robot bek 31

17 Algoritma Penempatan Posisi Menyerang Robot Penyerang Robot penyerang ditunjukkan pada Gambar Gambar 3.17 menunjukkan saat kondisi menyerang dan robot tidak sedang memegang bola, maka robot penyerang akan memposisikan dirinya ke arah penyerangan bagian depan bola dengan jarak setengah jarak bola ke gawang, kecuali bola berada di dalam kotak penalti. Gambar Robot yang menjalankan algoritma penyerang. Gambar Penempatan posisi menyerang robot penyerang. Robot penyerang akan pergi ke arah tengah gawang hingga setengah dari jarak bola ke tengah gawang. Hal ini dilakukan agar proses interaksi lebih sering terjadi antara robot dan bola yang ditendang oleh robot teman. Gambar 3.18 menunjukkan diagram alir penempatan posisi menyerang robot penyerang. Pseudocode 3 menunjukkan algoritma penempatan posisi menyerang robot penyerang. 32

18 Gambar Diagram alir algoritma penempatan posisi menyerang robot penyerang. 33

19 //mengarahkan orientasi robot ke arah penyerangan //mencari gawang //menghitung lokasi robot di lapangan //mencari bola //menghitung lokasi bola di lapangan if(bola pada kotak pinalti){ //standby menjaga bola else{ //menghitung seberaba banyak robot harus melangkah ke depan bola ke arah gawang musuh while(langkah belum habis){ //robot maju ke depan if(ada bola){ //mengarahkan pandangan robot ke bola else{ //mencari bola dengan menggelengkan kepala Pseudocode 3. Pseudocode algoritma positioning attack robot penyerang Algoritma Penempatan Posisi Bertahan Robot Penyerang Gambar 3.19 menunjukkan saat kondisi sedang bertahan, maka robot penyerang akan mundur ke belakang lurus hingga garis tengah lapangan. Hal ini mencegah robot penyerang kehilangan bola di bagian depan lapangan. Gambar 3.20 menunjukkan diagram alir penempatan posisi bertahan robot penyerang. Pseudocode 4 menunjukkan algoritma penempatan posisi bertahan robot penyerang. Gambar Penempatan posisi bertahan robot penyerang. 34

20 Gambar Diagram alir algoritma penempatan posisi bertahan robot penyerang. 35

21 //mengarahkan orientasi robot ke arah gawang sendiri //mencari gawang //menghitung lokasi robot di lapangan //menghitung seberaba banyak robot harus melangkah ke depan bola ke arah gawang sendiri while(langkah belum habis){ //robot maju ke arah sendiri if(ada bola){ //mengarahkan pandangan robot ke bola else{ //mencari bola dengan menggelengkan kepala Pseudocode 4. Pseudocode algoritma positioning bertahan robot penyerang Algoritma Penempatan Posisi Robot Bek Robot penyerang ditunjukkan pada Gambar Gambar 3.22 menunjukkan saat kondisi menyerang, robot bek akan memposisikan dirinya untuk selalu berjaga di belakang garis tengah lapangan. Gambar 3.23 menunjukkan diagram alir penempatan posisi bertahan robot penyerang. Pseudocode 5 menunjukkan algoritma penempatan posisi robot bek. Gambar Robot yang menjalankan algoritma bek. Gambar Penempatan posisi robot bek. 36

22 Gambar Diagram alir algoritma penempatan posisi robot bek. 37

23 //mengarahkan orientasi robot ke arah gawang musuh //mencari gawang //menghitung lokasi robot di lapangan if(lokasi robot melebihi garis tengah lapangan){ //menghitung seberaba banyak robot harus melangkah ke depan bola ke arah gawang sendiri while(langkah belum habis){ //robot maju ke arah sendiri if(ada bola){ //mengarahkan pandangan robot ke bola else{ //mencari bola dengan menggelengkan kepala else{ //standby dan menjaga bola Pseudocode 5. Pseudocode algoritma positioning robot bek 38

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Sistem Instruksi dan Kontrol Robot Gambar 3.1. Blok diagram

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Membahas hasil pengujian algoritma yang dirancang dan analisa. 4.1. Pengujian Penentuan Lokasi 4.1.1. Pengujian Posisi Robot di Lapangan Mengacu pada Tiang Gawang Musuh

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari sistem instruksi, perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1 Sistem Instruksi Robot Sistem instruksi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan perangkat keras serta perangkat lunak algoritma pergerakan dan komunikasi robot.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan perancangan perangkat keras serta perangkat lunak algoritma pergerakan dan komunikasi robot. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan perancangan perangkat keras serta perangkat lunak algoritma pergerakan dan komunikasi robot. 3.1.Gambaran Sistem Sistem instruksi pergerakan pada robot

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini st15i

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini st15i BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. 2.1.Kemampuan Mendasar Robot Penyerang Humanoid Soccer Selain kemampuan dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Perancangan Perangkat Keras Pada bagian ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

Optimalisasi dan Perancangan Algoritma Pergerakan dan Komunikasi pada Robot Penyerang Humanoid Soccer

Optimalisasi dan Perancangan Algoritma Pergerakan dan Komunikasi pada Robot Penyerang Humanoid Soccer Optimalisasi dan Perancangan Algoritma Pergerakan dan Komunikasi pada Robot Penyerang Humanoid Soccer Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Bob William Chandra 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini ST15i

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini ST15i II DSR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma... Smartphone ndroid ndroid adalah sebuah sistem operasi untuk piranti telepon cerdas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana hasil perancangan alat yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol pergerakan pada robot dibagi

Lebih terperinci

Pengembangan Algoritma untuk Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot Humanoid berbasis Kondo KHR 3HV

Pengembangan Algoritma untuk Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot Humanoid berbasis Kondo KHR 3HV Pengembangan lgoritma untuk Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot Humanoid berbasis Kondo KHR 3HV Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Yonas ditya Darmawan 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana hasil perancangan alat yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. memungkinkan terjadinya kegagalan atau kurang memuaskan kerja alat yang telah dibuat.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. memungkinkan terjadinya kegagalan atau kurang memuaskan kerja alat yang telah dibuat. BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Peranvangan merupakan suatu langkah kerja yang penting dalam penyusunan dan pembuatan alat dalam proyek akhir ini, sebab tanpa adanya perancangan yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem indikator peringatan berbelok dan perlambatan pada helm sepeda dengan menggunakan android smartphone sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN. 3.1 Desain Alur Penentuan Keputusan Robot

BAB 3 PERANCANGAN. 3.1 Desain Alur Penentuan Keputusan Robot BAB 3 PERANCANGAN 3.1 Desain Alur Penentuan Keputusan Robot Aplikasi ini bertujuan untuk menentukan perilaku robot yang diinginkan dalam pertandingan sepak bola antar robot. Dari berbagai kondisi lapangan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1. Bagian Perangkat Keras Robot Humanoid Kondo KHR-3HV

BAB III PERANCANGAN 3.1. Bagian Perangkat Keras Robot Humanoid Kondo KHR-3HV BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas perancangan tugas akhir yang meliputi mekanik robot yang dibuat, sistem kontrol robot, dan algoritma perangkat lunak pada robot. 3.1. Bagian Perangkat Keras

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 57 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Spesifikasi Hasil Penelitian a. Sumber daya robot vision disupply oleh baterai Lipo 12 v 3s. b. robot vision mampu mengolah dan mengidentifikasi objek berwarna

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini membahas perancangan sistem yang digunakan pada robot hexapod.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini membahas perancangan sistem yang digunakan pada robot hexapod. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini membahas perancangan sistem yang digunakan pada robot hexapod. Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat keras, perancangan struktur mekanik robot, dan perancangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSIAN OBJEK MENGGUNAKAN METODE YCBCR PADA ROBOWAITER DRU99RWE4-V13 Ferry Ebitnaser 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2, John Adler 3 1,2,3 Jurusan Teknik Komputer Unikom,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan dan implementasi robot keseimbangan dengan menggunakan metode PID, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1]

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana hasil perancangan alat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang robot menggunakan algoritma kinematika balik. 2.1. Metode Trial and Error Metode trial and

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Pengerjaan Tugas Akhir ini dapat terlihat jelas dari blok diagram yang tampak pada gambar 3.1. Blok diagram tersebut menggambarkan proses dari capture gambar

Lebih terperinci

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID Mikrotiga, Vol 1, No. 2 Mei 2014 ISSN : 2355-0457 19 PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID Muhammad Ariansyah Putra 1*,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian algoritma dan pengukuran pada output dari robot yang telah dibuat dan analisis tentang kinerja algoritma. 4.1. Contoh Perhitungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan videografi saat ini sangat dituntut untuk dapat menghasilkan gambar atau rekaman video yang rapi dan stabil. Namun untuk menghasilkan rekaman video yang stabil

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN BAB IV ANALISIS DATA HASIL PERCOBAAN Setelah dilakukan perancangan rangkaian kendali pada prototype mesin tetas yang baru maka dilakukan pengetesan terhadap sistem per blok hingga secara keseluruhan. 4.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia kedokteran gigi, dikenal suatu teknologi yang dinamakan dental unit. Dental unit digunakan sebagai tempat periksa untuk pasien dokter gigi yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan pengambilan gambar di udara, banyak media yang bisa digunakan dan dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini terutama dalam ilmu pengetahuan, membuat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. AnalisaMasalah Dalam perancangan robot penyeimbang menggunakan sensor jarakberbasis android, terdapatbeberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana hasil perancangan alat yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALGORITMA DAN SISTEM GERAKAN PADA ROBOSOCCER R2C R9 (ROBOTIS GP)

PERANCANGAN ALGORITMA DAN SISTEM GERAKAN PADA ROBOSOCCER R2C R9 (ROBOTIS GP) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN ALGORITMA DAN SISTEM GERAKAN PADA ROBOSOCCER R2C R9 (ROBOTIS GP) THE DESIGN OF ALGORITHM AND MOTION SYSTEM FOR ROBOSOCCER R2C R9 (ROBOTIS GP) Kurnia Sanjaya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Data Percobaan Pengujian yaitu merupakan bagian yang harus dilakukan untuk dapat mengetahui apakah alat yang telah dirancang mampu berfungsi sesuai apa yang diharapkan.

Lebih terperinci

Bab III Perangkat Pengujian

Bab III Perangkat Pengujian Bab III Perangkat Pengujian Persoalan utama dalam tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra tunggal dengan bantuan laser pointer dalam suatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM DAN ALGORITMA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI PADA ROBOSOCCER HUMANOID R2C-R9. Oleh Ivan Kurniawan Suprapto NIM:

PERANCANGAN SISTEM DAN ALGORITMA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI PADA ROBOSOCCER HUMANOID R2C-R9. Oleh Ivan Kurniawan Suprapto NIM: PERANCANGAN SISTEM DAN ALGORITMA KOMUNIKASI DAN KOORDINASI PADA ROBOSOCCER HUMANOID R2C-R9 Oleh Ivan Kurniawan Suprapto NIM: 612011049 Skripsi Untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar sistem, perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 2.1.Konsep Dasar Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak pada alat ini. Dimulai dengan uraian tentang perangkat keras dilanjutkan dengan uraian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang algoritma. 2.1. Deteksi Bola 2.1.1. Colorspace Colorspace adalah model abstraksi matematis

Lebih terperinci

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA 4.1 Desain Sistem Sistem yang dibangun pada tugas akhir ini bertujuan untuk membangun robot beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR...

BAB II KAJIAN LITERATUR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Konsep dasar Perancangan Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kursi roda merupakan alat bantu gerak untuk penyandang cacat dan

BAB I PENDAHULUAN. Kursi roda merupakan alat bantu gerak untuk penyandang cacat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kursi roda merupakan alat bantu gerak untuk penyandang cacat dan orang yang sedang dalam kondisi sakit yang membutuhkan mobilitas untuk dapat melakukan aktivitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI COMPUTER VISION PADA ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERBASIS SMARTPHONE ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA128

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI COMPUTER VISION PADA ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERBASIS SMARTPHONE ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA128 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI COMPUTER VISION PADA ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERBASIS SMARTPHONE ANDROID DAN ATMEGA128 Galih Aldio Putra Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan, Bogor,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL... vi DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LISTING PROGRAM... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics

Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 281 Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics Hasbullah Ibrahim

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah dengan mengakses Sensor Accelerometer dan Sensor Orientasi pada

Lebih terperinci

SISTEM KAMERA DENGAN PAN-TILT TRIPOD OTOMATIS UNTUK APLIKASI FOTOGRAFI

SISTEM KAMERA DENGAN PAN-TILT TRIPOD OTOMATIS UNTUK APLIKASI FOTOGRAFI SISTEM KAMERA DENGAN PAN-TILT TRIPOD OTOMATIS UNTUK APLIKASI FOTOGRAFI Jourdan Septiansyah Efflan NRP. 2209100084 Dosen Pembimbing Ronny Mardiyanto, ST.,MT.,Ph.D. Ir. Djoko Purwanto,M.Eng.,Ph.D. JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi sistem kontrol logika fuzzy, perancangan perangkat keras robot, dan perancangan perangkat lunak dalam pengimplementasian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis dan Pengujian Analisis merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil dari sistem yang telah dibuat dapat berjalan sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kursi roda merupakan alat bantu mobilitas bagi orang yang memiliki keterbatasan pergerakan dalam melakukan aktivitas sehari- hari. Keterbatasan pergerakan ini dapat

Lebih terperinci

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt Adiyatma Ghazian Pratama¹, Ir. Nurussa adah, MT. 2, Mochammad Rif an, ST.,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sistem vision yang akan diimplementasikan terdiri dari 2 bagian, yaitu sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem vision ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain: BAB III METODE PENELITIAN Dalam pembuatan kendali robot omni dengan accelerometer dan keypad pada smartphone dilakukan beberapa tahapan awal yaitu pengumpulan data yang diperlukan dengan beberapa cara

Lebih terperinci

PENGENDALIAN ROBOT BERODA MELALUI SMART PHONE ANDROID. Disusun oleh : Riyan Herliadi ( )

PENGENDALIAN ROBOT BERODA MELALUI SMART PHONE ANDROID. Disusun oleh : Riyan Herliadi ( ) PENGENDALIAN ROBOT BERODA MELALUI SMART PHONE ANDROID Disusun oleh : Riyan Herliadi (0822078) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jln. Prof.Drg. Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung, Indonesia, Email

Lebih terperinci

Perancangan Aplikasi Pemrograman Diagram Alir untuk Trainer Pembelajaran Robotika Berbasis Android

Perancangan Aplikasi Pemrograman Diagram Alir untuk Trainer Pembelajaran Robotika Berbasis Android Perancangan Aplikasi Pemrograman Diagram Alir untuk Trainer Pembelajaran ika Deddy Susilo 1, Gunawan Dewantoro 2, Teuku Danny Ramdani 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer,

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS WAHANA

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS WAHANA BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS WAHANA Pengujian sistem pada wahana dilakukan baik pada perangkat keras, perangkat lunak, maupun fungsional sistem secara keseluruhan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

7. RANCANG BANGUN APLIKATOR CAIRAN. Pendahuluan

7. RANCANG BANGUN APLIKATOR CAIRAN. Pendahuluan 7. RANCANG BANGUN APLIKATOR CAIRAN Pendahuluan Pada praktek pertanian presisi peralatan digunakan untuk membawa dan mendistribusikan bahan cair dan padat. Pendistribusian bahan padat bisa berupa bibit

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID 1 RANCANG BANGUN ROBOT PENYEIMBANG BERBASIS ANDROID Pardomuan Lumbantoruan 1), Elang Derdian M 2), Aryanto Hartoyo 3) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura e-mail : Pardomuanlumbantoruan@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang dibuat untuk tugas akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan wilayah perairannya mencapai + 2/3 dari luas total wilayah Indonesia. Dengan memanfaatkan potensi wilayah tersebut banyak

Lebih terperinci

GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA

GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA GERAKAN BERJALAN OMNIDIRECTIONAL UNTUK ROBOT HUMANOID PEMAIN BOLA Disusun oleh : Nama : Christian Hadinata NRP : 0822017 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl.Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH No. 65,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bentuk perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma pengenalan ruang robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka a. Implementasi Dynamic Walking pada Humanoid Robot Soccer

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka a. Implementasi Dynamic Walking pada Humanoid Robot Soccer BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot

Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot Pengembangan Algoritma untuk Penyempurnaan Gerakan dan Kestabilan Robot Humanoid berbasis Kondo KHR - 3HV Daniel Santoso 1, Deddy Susilo 2, Yonas Aditya Darmawan 3 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. genggam. Menurut catatan Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI), saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. genggam. Menurut catatan Asosiasi Telepon Seluler Indonesia (ATSI), saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan teknologi sangat maju, diantaranya perkembangan dalam bidang telekomunikasi dan robotika. Pada awalnya orang hanya menggunakan telepon

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada Bab IV ini dibahas mengenai pengujian alat serta melakukan analisis dari hasil pengujian yang telah dilakukan. Pengujian akan dilakukan pada bagian-bagian sistem terlebih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

Aplikasi Penggerak Lengan Robot dalam memindahkan barang pada sistem roda berjalan.

Aplikasi Penggerak Lengan Robot dalam memindahkan barang pada sistem roda berjalan. Aplikasi Penggerak Lengan Robot dalam memindahkan barang pada sistem roda berjalan. Pada aplikasi industri, gerakan memindahkan obyek dari suatu sistem roda berjalan (conveyor) ke tempat lain secara repetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepakbola adalah salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Keberadaan sepakbola sebagai hiburan juga telah menjamah ke dunia robotika. Saat ini para peneliti

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam Robot Pengirim terdapat sistem elektronis dan sistem mekanis di dalamnnya, dalam hal ini sistem mekanis di kendalikan oleh sistem elektronis seperti

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO)

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO) RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN RUANGAN DENGAN KAMERA PEMANTAU DAN NOTIFIKASI SMS BERBASIS MIKROKONTROLER (ARDUINO UNO) Nama : Rafi Sukran NPM : 25112881 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Dalam Perancangan Robot Rubik s cube 3x3x3 Berbasis Mikrokontroler Menggunakan Metode Jessica Fridrich yang pembuatan nya terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras ( Hardware Mikrokontroler BS2p40

BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras ( Hardware Mikrokontroler BS2p40 BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras (Hardware) 3.1.1 Mikrokontroler BS2p40 Kemudahan dalam pengembangan program karena menggunakan bahasa tingkat tinggi menjadi faktor utama dalam pemilihan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOBILE ROBOT DENGAN SENSOR KAMERA MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI FUZZY

PERANCANGAN MOBILE ROBOT DENGAN SENSOR KAMERA MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI FUZZY PERANCANGAN MOBILE ROBOT DENGAN SENSOR KAMERA MENGGUNAKAN SISTEM KENDALI FUZZY Lasti Warasih H E-mail : lushtea @gmailcom Abstrak Manusia selalu ingin menciptakan robot yang dapat bernavigasi seperti dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendeteksi pada robot menghindar halangan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendeteksi pada robot menghindar halangan banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendeteksi pada robot menghindar halangan banyak menggunakan sensor sebagai acuan dalam menghindari halangan. Pengaplikasian obstacle avoidance robot

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR Kecerdasan-buatan yang dirancang untuk robot pencari jalur ini ditujukan pada lingkungan labirin (maze) dua dimensi seperti ditunjukkan oleh Gambar

Lebih terperinci

Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan

Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan Bab 3 Algoritma Feature Pengurangan Sebelum membahas pemodelan produk berbasis yang disusun berdasarkan algoritma pengurang terlebih dahulu akan dijelaskan hal-hal yang mendasari pembuatan algoritma tersebut,

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN LABORATORIUM RADIOGRAFI BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN LABORATORIUM RADIOGRAFI BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086-9479 RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING RUANGAN LABORATORIUM RADIOGRAFI BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID Budi Suhendro, Pranowo Adi Witanto, Anwar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab 3 telah dibahas tahapan yang dilakukan dalam merancang sistem hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa keseimbangan, analisa pusat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

JOBSHEET 5. Motor Servo dan Mikrokontroller

JOBSHEET 5. Motor Servo dan Mikrokontroller JOBSHEET 5 Motor Servo dan Mikrokontroller A. Tujuan Mahasiswa mampu merangkai motor servo dengan mikrokontroller Mahasiswa mampu menggerakkan motor servo dengan mikrokontroller B. Dasar Teori MOTOR SERVO

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

Perancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android

Perancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android Perancangan sistem akses pintu garasi otomatis menggunakan platform Android 1 Greisye Magdalena, 3 Arnold Aribowo 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Pelita Harapan Tangerang,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem. 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Perancangan Sistem Kontrol dan Algoritma Untuk Optimalisasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan terhadap sistem yang akan dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa pendekatan dan analisis mengenai sistem yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras, serta perangkat lunak robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi di dunia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama di bidang robotika. Saat ini robot telah banyak berperan dalam kehidupan manusia. Robot adalah

Lebih terperinci