BAB II KAJIAN TEORI. dipakai harus berkaitan dengan topik penelitian, agar dapat memecahkan
|
|
- Benny Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN TEORI Kajian teori dalam suatu penelitian sangat diperlukan, untuk menentukan buku acuan yang berhubungan dengan objek penelitian agar mencapai penelitian yang relevan dan suatu legitimasi konseptual. Teori yang dipakai harus berkaitan dengan topik penelitian, agar dapat memecahkan masalah yang ada. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : A. Deskripsi Teori 1. Proses Pembuatan Alat Musik Istilah proses dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 899) adalah rangkaian tindakan pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk, sedangkan pembuatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:168) adalah menjadikan sesuatu, mencipta sesuatu. Sedangkan alat musik itu sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 27) adalah benda yang dipakai untuk menghasilkan bunyi-bunyian. Jadi proses pembuatan alat musik dapat disimpulkan sebagai tindakan atau kegiatan yang tersusun untuk menghasilkan/menciptakan suatu alat yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian. Proses menghasilkan atau menciptakan alat musik membutuhkan kecermatan serta keuletan mulai dari pemilihan bahan sampai finishing. Setiap 6
2 7 alat musik mempunyai cara pembuatan yang berbeda-beda, mulai dari bahan baku yang digunakan, serta tingkat kesulitan pada saat proses pengerjaannya. Sebelum mengenal lebih jauh tentang proses pembuatan alat musik, peneliti mengambil sebuah teori yang mengklasifikasikan alat musik sesuai dengan sumber bunyinya, seperti yang dikutip oleh Soeharto dkk (1987:51-52) dalam buku pelajaran seni musik menuliskan bahwa Mahillon-Sach- Hornbostel telah mengelompokkan alat-alat musik berdasarkan sumber bunyinya diantaranya adalah : 1) Ideofon : alat musik yang sumber bunyinya berupa badan dari alat itu sendiri. Contoh : Gong, Angklung, Kolintang, Kentongan. 2) Aerofon : Alat musik yang sumber bunyinya berupa aero atau udara. Contoh : Seruling dan Terompet. 3) Membranofon : Alat musik yang sumber bunyinya berupa membran atau selaput kulit. Contoh : Kendang, Rebana dan Tifa. 4) Kordofon : Alat musik yang sumber bunyinya berupa kord, tali atau dawai. Contoh : Rebab, Sasando dan gitar akustik. Penelitian ini membahas proses pembuatan alat musik sape kayaan di Mendalam Kabupaten Kapuas Hulu. Apabila dilihat dari sumber bunyi, bahan yang digunakan, peralatan yang dipakai sampai proses pengerjaannya, pembuatan alat musik sape tidak jauh berbeda dengan proses pembuatan gitar akustik. Menurut Williams (1986: 1), proses pembuatan alat musik gitar akustik di mulai dari pemilihan bahan baku, peralatan yang digunakan, cara
3 8 memproduksi, finishing dan sistem pelarasan, sama seperti proses pembuatan alat musik sape kayaan yang juga dimulai dari pemilihan bahan baku, alat yang digunakan, cara memproduksi, finishing dan sistem pelarasan. a. Pemilihan Bahan Baku Kayu merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk membuat alat musik seperti gitar, biola, gendang, gambus, kecaping dan sape. Menurut Pearson dkk (dalam skripsi Rizky Firmansyah 2006: 3), penggunaan kayu sebagai alat musik telah dikenal sejak 2500 SM, hal ini disebabkan karena kayu memiliki karakter unik dan cocok untuk dijadikan bahan baku pembuatan alat musik berdawai. Menurut Kollman dkk (1968), kualitas suatu alat musik akan sangat dipengaruhi oleh kayu yang digunakan. Selain konstruksi dan proses Finishing, fungsi utama dan kualitas pemancaran suara suatu alat musik dipengaruhi keseragaman struktur kayu, kerapatan serat kadar air kayu. Menurut Brown (1952) persyaratan kayu sebagai bahan baku adalah jenis kayu yang memiliki perbandingan elastisitas (kelenturan) yang tinggi terhadap masa jenis atau kerapatannya, namun demikian kekuatannyapun sangat penting karena dapat mempengaruhi suara yang dihasilkan. Besarnya nilai kadar air pada kayu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dimana kayu itu digunakan, terutama suhu dan kelembaban relatif. Menurut Oey Djoen Seng (1964), besarnya kadar air pada kayu juga
4 9 tergantung dari keadaan iklim setempat, di Indonesia berkisar antara 12 hingga 20%. Kayu tidak boleh memiliki mata (motif yang menyerupai mata yang sering dijumpai pada kayu-kayu olahan), dan kayu tidak boleh busuk. Tekstur kayu yang dipilih memiliki serat yang teratur, padat, halus, kuat dan ringan. Kualitas kayu yang baik untuk bahan baku alat musik ditentukan oleh tiga sifat kayu, yaitu: 1) Sifat akustik kayu adalah kemampuan suatu kayu untuk meneruskan suara, hal ini berkaitan dengan elastisitas kayu. Suatu kayu dapat bergetar bebas dan mengeluarkan suara yang tinggi tergantung pada frekwensi alami dari kayu tersebut. Frekwensi ini ditentukan oleh kerapatan, elastisitas dan ukuran dari kayu tersebut. 2) Sifat Resonansi kayu adalah turut bergetarnya kayu dengan adanya gelombang suara, karena kayu memiliki sifat elastis maka kualitas nada yang dikeluarkan kayu akan sangat baik. 3) Sifat sustained kayu adalah kemampuan kayu untuk menghasilkan nada yang panjang dan beragam, hal ini tergantung pada kemampuan kayu untuk dapat bergetar sepanjang mungkin. Teknik memotong kayu harus memperhatikan tekstur serat dari kayu, ini bertujuan supaya mendapatkan kualitas kayu yang terbaik. Menurut
5 10 Williams (1986: 3), teknik memotong kayu adalah kayu dipotong menjadi empat bagian berlawanan dengan serat kayu. Gambar 1: Teknik membelah kayu (Williams, 1986 : 3) b. Peralatan Peralatan digunakan untuk memudahkan pengerjaan dalam membuat instrumen musik diperlukan alat-alat yang tepat sesuai dengan jenis bahan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan sangat berpengaruh terhadap lama, tidaknya proses pembuatan dan baik tidaknya kualitas sebuah instrumen. Sape adalah alat musik petik yang terbuat dari kayu, tentu peralatan yang digunakan pada proses pengerjaan alat musik sape juga harus peralatan yang dipakai untuk pengolahan kayu. Terdapat beberapa peralatan yang digunakan untuk mengolah kayu yaitu :
6 11 1) Planer, biasa disebut dengan ketam atau pasra, alat ini berfungsi untuk membentuk, meratakan, dan menghaluskan permukaan kayu. 2) Circular saw, alat ini lebih dikenal dengan sebutan mesin gergaji bundar atau sirkel, digunakan untuk memotong bahkan membelah bahan kayu. Mata gergajinya bisa juga diganti menyesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk memotong atau membelah masing-masing menggunakan mata gergaji yang berbeda atau dengan mata gergaji kombinasi yang bisa digunakan untuk keduanya. 3) Hand Grinder, disebut mesin gerinda berfungsi untuk meratakan permukaan kayu dan membentuk detail cekung pada bagian kayu. 4) Mesin router, biasa juga disebut mesin pingul berperanan penting dalam hal pemasangan binding dan berfungsi untuk membuat lubang-lubang tertentu. 5) Kaoto, berfungsi sebagai pembentuk bagian-bagian yang tidak bisa dijangkau dengan alat ketam. 6) Tatah/pahat, alat untuk menorah atau melubangi kayu. 7) Bor, alat ini digunakan untuk pekerjaan membuat lobang-lobang pada bahan dengan menyesuaikan diameter dan ukuran mata bor yang digunakan.
7 12 8) Amplas kayu, bermacam-macam ukuran dari yang paling kasar sampai yang paling halus digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu. 9) Alat pengukir kayu, alat pengukir kayu berupa pahat dengan berbagai macam ukuran, fungsinya untuk mengukir kayu. c. Sistem Pelarasan Sistem pelarasan merupakan kegiatan menentukan frekwensi nada yang akan digunakan pada instrumen musik. Alat musik sape adalah alat musik petik dimana frekwensi nadanya di tentukan oleh getaran senar yang ditekan pada lasar (fret) papan sape. Getaran setiap senar bervariasi tergantung dari kerapatan linear, panjang, dan tegangan senar. Semakin besar linier density, semakin pelan getarannya senar. Semakin panjang senar, semakin pelan getarannya. Jadi senar akan bergetar pada frekwensi tertentu yang ditentukan oleh Panjang senar, Jumlah tegangan pada senar, Masa senar, dan Keelastisan material senar, di bawah ini adalah tabel Sistem Perhitungan konstan menentukan posisi fret pada Fingerboad dalam satu oktaf yaitu : Nut ke Fret No Jarak dari Nut atau Fret sebelumnya Sisa panjang bentang Jarak dari Nut atau Fret sebelumnya (centimeter) (centimeter) 1 3,63 Panjang bentangan 64,
8 13 2 3,43 ( ) ,32 ( ) ,05 ( ) ,88 ( ) ,72 ( ) ,57 ( ) ,42 ( ) ,29 ( ) ,16 ( ) 11 2,04 ( ) ,92 ( ) ,81 ( ) Ukuran Jarak Fret Fingerboard (Idustri Home Gitar Ratmajaya) d. Teknik Ukir Kayu Ukir kayu menurut Muhajirin (2010: 16) adalah cukilan berupa ornamen atau ragam hias hasil rangkaian yang indah, berelung-relung, saling
9 14 jalin-menjalin, berulang dan sambung-menyambung sehingga mewujudkan suatu hiasan. Semula ukiran merupakan ornamen sederhana yang diterapkan dengan sistem gores dan tempel pada tanah liat, batu atau kayu dengan alat yang sangat sederhana pula, yang selanjutnya berkembang sampai sekarang menjadi ukiran yang beraneka ragam coraknya. Penggunaan salah satu peralatan utama untuk mengukir kayu adalah pahat ukir kayu. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhajirin (2010: 17) : Peralatan untuk mengukir kayu dapat dibedakan dalam dua bagian yaitu Alat pokok dan alat pembantu. Alat Pokok terdiri dari satu set pahat ukir ( sepuluh buah pahat penyilat / mata pahat lurus, 20 buah pahat penguku / mata pahat melengkung seperti kuku ditambah 3 buah pahat pengot dan 3 buah pahat kol), palu kayu ganden, meja, dingklik. Gambar 2 : Satu set pahat ukur (Muhajirin, 2010: 18) Teknologi kerja ukir kayu memerlukan perlengkapan yaitu meja kerja sebagai tempat landasan untuk mengukir dan kursi sebagai tempat duduk untuk kerja supaya mendapatkan kenyamanan dalam kerja ukir, penerangan ruangan, sistem sirkulasi udara (ventilasi ruangan). Ruangan harus memadai, sehinga dengan kelengkapan tersebut diatas akan didapatkan situasi kerja yang nyaman.
10 15 Penelitian ini membahas tentang proses pembuatan dan teknik permainan alat musik sape kayaan di Mendalam Kabupaten Kapuas Hulu. Teori-teori yang dijabarkan diatas berfungsi untuk mendukung penelitian terutama pada pembahasan proses pembuatan alat musik sape kayaan. 2. Teknik Permainan Alat Musik Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia teknik diartikan sebagai cara membuat sesuatu atau melakukan sesuatu (Poerwadarminta, 1953: 122), sedangkan Permainan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1991: 641) adalah suatu pertunjukan dan tontonan. Menurut Soewito (1996: 13) alat musik adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bunyi atau suara dalam menampilkan suatu produk kesenian. Pengertian diatas dapat diartikan bahwa teknik permainan merupakan gambaran mengenai pola atau cara yang dipakai dalam mempertunjukkan suatu karya seni musik berdasarkan cara memainkan instrument sehingga menghasilkan suatu komposisi musik atau harmonisasi yang bermakna. Secara teknik permainan alat musik sape memiliki kesamaan dengan teknik permainan pada gitar, ini terlihat dari teknik-teknik yang digunakan pada permainan alat musik sape seperti posisi badan, posisi jari, dan produksi nada. a. Posisi Badan Posisi badan pada saat bermain alat musik dapat mempengaruhi keadaan fisik trutama tangan kiri dan tangan kanan, hal ini dapat berakibat
11 16 terhadap kualitas permainan alat musik seseorang. Posisi badan yang benar akan mempengaruhi kedua tangan sehingga tangan dalam keadaan bebas/rileks tidak menanggung beban, sehingga gerakan jari tangan lebih leluasa dan maksimal pada saat bermain alat musik. b. Posisi Jari Posisi jari kiri dan jari kanan pada saat bermain alat musik dapat mempengaruhi kualitas produksi nada yang dihasilkan. Posisi jari yang benar akan mempengaruhi kecepatan, ketepatan, dan kerapian jari pada saat memproduksi nada. c. Produksi Nada Produksi nada merupakan teknik yang dipakai untuk menghasilkan suara yang baik. Terdapat beberapa teknik yang dipakai untuk memproduksi nada, diantaranya adalah Legato Vibrato/slur, slide, dan staccato. 1) Teknik Legato Vibrato Menurut Wicaksono dkk (2010: 5), Teknik legato vibrato lebih dikenal dengan sebutan slur. Ada dua macam teknik slur, yaitu slur turun dan slur naik. Slur turun Slur naik
12 17 Cara memainkan slur yaitu dengan menekan dan memetik nada pertama kemudian menekan nada yang kedua tampa harus memetik. Dua buah nada yang berbeda dimainkan dengan teknik slur jika ditandai dengan adanya garis lengkung ( ) di atas atau di bawah nada-nada tersebut. 2) Teknik Slide Teknik slide adalah teknik menekan senar jari kiri dengan cara menyeret ke nada yang akan dituju. Ada dua macam teknik slide, yaitu slide turun dan slide naik. Dua buah nada yang berbeda dimainkan dengan teknik slide jika ditandai dengan adanya garis lurus ( ) di kedua nada tersebut. Slide naik Slide turun 3) Teknik Staccato Staccato pada dasarnya adalah bunyi nada yang dimainkan dengan durasi pendek. Staccato dimainkan jika ditandai dengan adanya tanda titik (. ) di atas nada-nada tersebut.
13 18 Staccato d. Tangganada Tangganada menurut Abdi Guru (2007: 63) terdiri dari nada-nada yang bertingkat-tingkat tingginya. Dapat dipahami bahwa tangganada adalah sekumpulan nada-nada yang memiliki tingkat tinggi yang berbeda. Antar nada-nada terdapat jarak tertentu, diantaranya ½, 1 dan 1 ½. Menurut Takari (2010: 21), menyatakan bahwa Varitas-varitas umum tangganada pentatonik adalah menggunakan interval sekunder mayor dan Ters minor dan tidak menggunakan jarak setengah (anhemionik). Salah satu contohnya adalah menggunakan nada anggota C - D - E - G A. Menurut Takari (2010: 21) penyebaran tangganda pentatonik meliputi daerah seperti Cina, India, Timur Tengah, Korea, Pulau Formosa, Kepulauan Ruyukyu, Indonesia, dan Eropa Timur dan lainnya. Tangganada yang dikenal selama ini, selain tangganada pentatonik, yaitu tangganada diatonik. Menurut Abdi Guru (2007) : Tangganada diatonik biasa dipakai dalam musik popular saat ini, yang memiliki tujuh nada dengan jarak ½ dan 1. Tangganada diatonik ada dua macam yaitu diatonik mayor dan diatonik minor. Dibawah ini adalah contoh tangganada diatonik mayor dan minor.
14 ½ ½ Tangganada diatonis mayor (nada dasar C / natural) 1 ½ 1 1 ½ 1 ½ Tangganada diatonis minor (nada dasar A / natural) 3. Alat Musik Sape Menurut Lawing (2003: 269) mengatakan bahwa: "The sambi is a type of kecapi (lute) with at least three strings and but it may have up to four or five strings depending on its origins. In other Kenyah languages, it is known as sampe, and in Kayan it is called sape. Sambi adalah alat musik sejenis kecapi, memiliki tiga buah senar atau bahkan empat sampai lima senar, tergantung daerah asalnya. sambi' dalam bahasa Kenyah disebut sampe', sedangkan dalam bahasa Kayaan disebut sape'. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sape' adalah nama untuk alat musik petik yang berasal dari suku Dayak Kayaan.
15 20 Sambi' (Lawing, 2003: 270) Menurut Saprianus Gunung dan Dasius Simu (wawancara di desa Datah Diaan tanggal 28,02,2012), Terdapat dua macam jenis sape yang dikenal oleh masyarakat dayak Kayaan di Mendalam Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu sape kayaan dan sape kenyah. Sape kayaan memiliki dua senar sedangkan sape Kenyah memiliki tiga senar. Penggunaan kedua jenis alat musik tersebut tidak memiliki batasan karena Kayaan dan Kenyah berasal dari satu rumpun yang sama. 4. Letak Geografis Kabupaten Kapuas Hulu Menurut data yang diperoleh dari RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2010, kedudukan geografis Kabupaten Kapuas Hulu dalam konteks wilayah Propinsi Kalimantan Barat dapat dilihat pada Gambar 3. Adapun secara astronomis, Kabupaten Kapuas Hulu yang berada pada bagian wilayah paling Timur Propinsi Kalimantan Barat terletak pada koordinat 0 5 Lintang Utara sampai 1 4 Lintang Selatan
16 21 dan diantara sampai Bujur Timur. Pada bagian Utara wilayah ini berbatasan dengan Negara Bagian Sarawak (Malaysia Timur), sementara sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Sedangkan sebelah Barat dan Selatan Kabupaten Kapuas Hulu berbatasan langsung dengan Kabupaten Sintang. Gambar 3 : Peta Kabupaten Kapuas Hulu (RTRW Kabupaten Kapuas Hulu Tahun ) Posisi Kabupaten Kapuas Hulu memanjang dari arah Barat ke Timur, dengan jarak terpanjang kurang lebih 240 km dan melebar dari Utara ke Selatan kurang lebih 126,70 km. Sementara jarak dari Pontianak sebagai Ibukota Propinsi Kalimantan Barat hingga Putussibau sebagai Ibukota Kabupaten Kapuas Hulu adalah kurang lebih 657 km melalui jalan darat dan
17 22 kurang lebih 842 km melalui sungai Kapuas serta sekitar 1¼ jam penerbangan menggunakan Pesawat Udara DAS atau Merpati dari jenis Fokker. Kabupaten Kapuas Hulu merupakan salah satu dari 12 (dua belas) kabupaten di Propinsi Kalimantan Barat, memiliki luas wilayah sekitar km² yang secara administratif sejak Januari 1997 terbagi menjadi 23 wilayah kecamatan dengan 148 desa dan 4 kelurahan. Ini berarti Kabupaten Kapuas Hulu mencakup 20,33% luas wilayah propinsi dan sekaligus merupakan kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Ketapang yang luasnya sekitar km². Luas Wilayah Kabupaten Kapuas Huliu (Kabupaten Kapuas Hulu Dakam Angka 2003
18 23 5. Penduduk Kabupaten Kapuas Hulu Penduduk di Kabupaten Kapuas Hulu terdiri dari tiga suku besar sesuai urutan jumlah penduduknya yaitu, Dayak, Melayu, Tioghoa. Di samping ketiga suku besar diatas terdapat beberapa suku pendatang seperti, Jawa, Sunda, Madura, Batak, Minangkabau, Bugis dan Bali. Suku Dayak merupakan suku terbesar di Kabupaten Kapuas Hulu, suku dayak terbagi menjadi beberapa sub suku yang tersebar di seluruh Kabupaten Kapuas Hulu. Terdapat beberapa pembagian dan penggolongan sub suku dayak menurut versi dari para penulis, antara lain Menurut Mallinckroot (1928:14-49), mantan controleur pada masa kolonial Belanda bahwa di Kalimantan terdapat 6 rumpun suku Daya atau silsilah yang digunakan stammenras9 yaitu, Stammenras Kenya-Kayaan-Bahau, Stammenras Ot Danum, Stammenras Iban, Stammenras Moeroet, Stammenras Klemantan, Stammenras Poenan. Menurut Riwut (1979: ) terdapat 7 pembagian besar suku Dayak yaitu, Dayak Ngaju, Dayak Apu Kayaan, Dayak Iban dan Heban atau Dayak Laut, Dayak Klemantan atau Dayak Darat, Dayak Murut, Dayak Punan, Dayak Ot Danum. Penggolongan suku Dayak yang dibuat oleh para penulis di atas, cukup memberikan informasi bahwa suku Dayak terdiri dari banyak sukusuku di mana bahasa, adat dan budaya satu sama lain berbeda, walaupun terdapat banyak persamaan pada substansi yang diatur dalam budaya dan kesenian.
19 24 6. Suku Dayak Kayaan di Mendalam Menurut Yampolsky (1997: 10) menjelaskan bahwa: "kayan mendalam come from a group of kayan who live on the mendalam river in west kalimantan, east of putussibau. a branch of the prominent kayan group of central borneo, whose origin is in the apau kayan region (that is, the upper reaches of the kayan river) in east kalimantan near the border with sarawak, they migrated to the mendalam probably sometime in the eighteenth century". Kayaan Mendalam adalah sekelompok suku dayak yang tinggal di sungai Mendalam Kalimantan Barat, timur Putussibau. Dayak kayaan di Mendalam awalnya berasal dari wilayah Apau Kayan yaitu daerah hulu sungai kayan di timur kalimantan berbatasan dengan Sarawak. Sebelum abad ke-15, orang Kayaan yang telah menetap di Brunei bermigrasi ke wilayah pedalaman Kalimantan, Ada yang menetap di sekitar gunung Murut dan sungai Baram (Apo Duat), dan ada juga yang ke wilayah Usun Apau (sekitar sungai Tinjar dan Baluy). Gelombang migrasi selanjutnya terjadi dari abad 16-18, di mana orang Kayaan memasuki lalu mendiami Apau Kayaan, sungai Kayaan dan sungai Bahau. Gelombang migrasi terakhir terjadi selama abad ke-18 hingga abad ke- 20, di mana mereka menganeksasi wilayah-wilayah baru seperti sungai Malinau, sungai Sesayap, sungai Segah, sungai Kelinjau, sungai Telen dan Wehea, sungai Belayan, sungai Mahakam, dan sungai Mendalam. Tetapi ada juga orang Kayaan yang berbalik arah ke Sarawak lalu menetap di sekitar sungai Baleh, sungai Baluy, sungai Tinjar dan sungai Baram. Di Kabupaten
20 25 Kapuas Hulu suku dayak Kayaan mendiami daerah sungai Mandalam Putussibau Utara. B. Penelitian yang Relevan 1. Hesty Prasetyo ( Jurusan Pendidikan Seni Musik Fbs. UNY, 2003) dengan fokus penelitian pada pembuatan alat musik Krumpyung. Hesty dalam penelitian yang berjudul Alat Musik Krumpyung Di Dusun Tegiri II Desa Hargowilis Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Kulon Progo mempermasalahkan proses pembuatan Krumpyung yang mempunyai kualitas baik dilihat dari segi pemilihan bahan, penggunaan alat, proses pengerjaan, finishing, dan perakitannya. 2. Misra Yanti DN dalam penelitiannya Organologi Alat Musik Pui Puik Sarunai (2004 UNY). Dalam penelitiannya membahas tentang organology dan bentuk permainan Pui Puik di Desa Timbulun Painan Timur Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. 3. Bayu Erlangga dalam penelitiannya Teknik Permainan dan Aransemen Angklung Padaeng (2011 UNY). Dalam penelitiannya membahas tentang beberapa bentuk teknik permainan angklung Padaeng. Penelitian di atas mendeskripsikan bagaimana cara memainkan angklung Padaeng. Angklung Padaeng memiliki karakter suara atau nada tersendiri hingga cara atau teknik memainkannya sedikit berbeda. Penelitian diatas relevan dan mendukung dengan penelitian yang dilakukan peneliti dengan judul Proses Pembuatan dan Teknik Permainan
21 26 Alat Musik Sape Kayaan di Mendalam Kabupaten Kapuas Hulu. Pembahasan penelitian diatas terdapat persamaan dengan penelitian ini, yaitu membahas tentang proses pembuatan dan teknik permainan, namun terdapat perbedaan pada objek penelitiannya. Kegunaan ketiga penelitian diatas untuk penelitian ini adalah untuk mendukung teori-teori yang digunakan pada penelitian ini trutama pada proses pembuatan dan teknik permainan alat musik.
RINGKASAN SKRIPSI PROSES PEMBUATAN DAN TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK SAPE KAYAAN DI MANDALAM KABUPATEN KAPUAS HULU
RINGKASANN SKRIPSI PROSES PEMBUATAN DAN TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK SAPE KAYAAN DI MANDALAM KABUPATEN KAPUAS HULUU Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, berbatasan dengan Sabah serta Serawak Malaysia di sebelah utara, di sebelah
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN DAN TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK SAPE KAYAAN DI MANDALAM KABUPATEN KAPUAS HULU SKRIPSI
PROSES PEMBUATAN DAN TEKNIK PERMAINAN ALAT MUSIK SAPE KAYAAN DI MANDALAM KABUPATEN KAPUAS HULU SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dilakukan, maka selanjutnya dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan dan
BAB V PENUTUP A. Simpulan Setelah dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan, maka selanjutnya dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan dan teknik permainan alat musik sape kayaan
Lebih terperinciAlat Musik Dawai. Istilah Kordofon. 1.1 Pendahuluan
ALAT MUSIK DAWAI 1 Alat Musik Dawai 1.1 Pendahuluan Alat musik dawai memiliki karakteristik yang berbeda dengan alat musik lainnya, seperti misalnya gendang, gong, atau alat tiup. Alat musik dawai (selanjutnya
Lebih terperinciKerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk
LAMPIRAN Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk 85 KERANGKA MATERI VIDEO PEMBELAJARAN MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA Materi Pengertian Musik Tradisional Nusantara Lagu Tradisional Nusantara Penggolongan
Lebih terperinciALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG
ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG 23 ALAT MUSIK DAN FENOMENA AKUSTIKA MUSIK GONG VIDEO CD VCD 1, track 9-12 Demo memainkan rebab, siter, kempul dan gong, saron Jawa Tengah 2.1. Bagaimana Bunyi
Lebih terperinciRUBIANA, 2015 PROSES PEMBUATAN SULING DIATONIS BERBAHAN BAMBU BUATAN ENGKUR KURDITA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi, dan
Lebih terperinciContoh Alat Musik Ritmis dan Melodis
Contoh Alat Musik Ritmis dan Melodis 1. ALAT MUSIK RITMIS CONTOH ALAT MUSIK RITMIS Ada beberapa contoh alat musik ritmis tang sering digunakan untuk mengiringi sebuah lagu. 1. GENDANG Gendang atau kendang
Lebih terperinciSUARA DAN GAYA Instrumentasi 1
SUARA DAN GAYA 45 SUARA DAN GAYA VIDEO CD VCD I: track 13 dan 14 Gamelan Jawa Tengah track 15 Kentangan dan geniqng, Benuaq Kaltim track 16 Gondang Sabangunan, Batak Toba track 17 Gong Waning, flores track
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sampai sekarang.dalam bahasa Yunani, musik atau mousike yang berarti
BAB I PENDAHULUAN Musik merupakan suatu bidang kehidupan yang sudah ada sejak dahulu dan sampai sekarang.dalam bahasa Yunani, musik atau mousike yang berarti muse adalah seni atau ilmu pengetahuan yang
Lebih terperinciG L O S A R I 121 GLOSARI
G L O S A R I 121 GLOSARI aerofon (aerophone) : jenis alat musik yang sumber getar utamanya adalah udara, contohnya: suling, serunai, klarinet. akord : paduan beberapa nada yang dibunyikan pada waktu bersamaan
Lebih terperinciMUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa
Kompetensi Dasar 1. Menjelaskan simbol tempo dalam lagu 2. Menjelaskan makna ansambel 3. Menghubungkan antara simbol nada dengan elemen musik 4. Menghubungkan simbol nada dengan tempo dalam lagu 5. Memainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Dayak atau Daya adalah kumpulan berbagai sub etnis Austronesia yang dianggap sebagai penduduk asli yang mendiami Pulau Kalimantan, lebih tepat lagi
Lebih terperinciKumpulan alat alat musik tradisional Indonesia. Di susun oleh kelompok 5 :
Kumpulan alat alat musik tradisional Indonesia Di susun oleh kelompok 5 : 1. Adji pangestu (ketua) 2. Septi (wakil) 3. Aditya risky indrayanto (anggota) 4. Nanda (anggota) 5. Okta (anggota) 6. Sasa (anggota)
Lebih terperinciMUSIC PRESENTATION PERFORMED BY JASON (12) GERALD (9) ELSEN (7) HENGKY (11) SAMUEL (24)
MUSIC PRESENTATION PERFORMED BY JASON (12) GERALD (9) ELSEN (7) HENGKY (11) SAMUEL (24) ALAT MUSIK TRADISIONAL KALIMANTAN SULAWESI KALIMANTAN OPENING/ PEMBUKAAN ALAT-ALAT MUSIK KALIMANTAN A SHORT HISTORY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kelompok pemain gambus (Dokumentasi Tengku Firdaus)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Musik gambus merupakan salah satu kesenian daerah yang terdapat di Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau. Musik gambus umumnya dibawakan oleh orkes gambus. Saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Biola adalah alat musik yang berasal dari kebudayaan Eropa. Ekspansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biola adalah alat musik yang berasal dari kebudayaan Eropa. Ekspansi beberapa Negara Eropa ke wilayah Asia termasuk ke Indonesia secara tidak sengaja turut
Lebih terperinciORGANOLOGI DAN TEKNIK PERMAINAN MUSIK TRADISIONAL PAKACAPING ETNIS MAKASSAR KABUPATEN GOWA PROPINSI SULAWESI SELATAN SKRIPSI
ORGANOLOGI DAN TEKNIK PERMAINAN MUSIK TRADISIONAL PAKACAPING ETNIS MAKASSAR KABUPATEN GOWA PROPINSI SULAWESI SELATAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP RANCANGAN
BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki beragam kebudayaan, tradisi, etnis serta bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki beragam kebudayaan, tradisi, etnis serta bahasa yang membentang diseluruh wilayah Nusantara. Salah satu bentuk kekayaan budaya yang dimiliki
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Termal Kayu Meranti (Shorea Leprosula Miq.) Karakteristik termal menunjukkan pengaruh perlakuan suhu pada bahan (Welty,1950). Dengan mengetahui karakteristik termal
Lebih terperinciAlat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah
Alat Musik Bambu Asli Indonesia Yang Hampir Punah Bambu merupakan tanaman yang ditemui di Indonesia, dimana terdapat sekitar 60 spesies bambu dari sekitar 1000 spesies bambu di dunia. Indonesia sendiri
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUSIK TRADISIONAL DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7. Masyarakat
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUSIK TRADISIONAL DI JEPANG 2.1 Sejarah Shamisen Di Jepang Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7. Masyarakat Jepang pada masa itu sangat antusias mempelajari musik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pun dipengaruhi oleh kehidupan masyarakatya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan merupakan unsur-unsur budi daya luhur yang indah, misalnya; kesenian, sopan santun, ilmu pengetahuan. Hampir setiap daerah yang ada di berbagai pelosok
Lebih terperinciPengertian. Ragam hias. Teknik. Pada pelajaran Bab 4, peserta didik diharapkan peduli dan melakukan aktivitas berkesenian,
Bab 4 Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Alur Pembelajaran Pengertian Menerapkan Ragam Hias pada Bahan Kayu Ragam hias Teknik Menggambar Ragam Hias Ukiran Melukis Ragam Hias di Atas Bahan Kayu Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh manusia melalui aktivitas-aktivitas sehari-hari seperti dalam waktu berjalan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan suatu ungkapan hati, pikiran dan perasaan manusia yang dibentuk dalam suatu karya seorang komponis dan dituangkan dalam bentukbentuk yang terdiri
Lebih terperinciAplikasi Resonansi pada Kehidupan Sehari-hari Pernahkah kamu melihat penyanyi dengan suara tingginya memecahkan gelas Kristal? Percayakah kamu bahwa penyanyi dengan suara yang tinggi bisa memecahkan gelas?.
Lebih terperinciCiri Musikal dan Peran Alat Dawai dalam Ensambel/Komposisi
CIRI MUSIKAL DAN PERAN ALAT DAWAI DALAM ENSAMBEL 71 Ciri Musikal dan Peran Alat Dawai dalam Ensambel/Komposisi 5.1 CIRI MUSIKAL Pembahasan mengenai ciri musikal alat dawai meliputi sistem nada serta ciri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat game bergenre adventure
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat game bergenre adventure game bertemakan Seni Budaya Dayak Punan sebagai upaya memperkenalkan Budaya Kalimantan. Hal
Lebih terperinciIMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PROSES PENCIPTAAN SENI KRIYA KAYU I WAYAN JAGRI DI DESA SINGAPADU
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI DALAM PROSES PENCIPTAAN SENI KRIYA KAYU I WAYAN JAGRI DI DESA SINGAPADU 1. Pendahuluan Oleh Nama: I Wayan Arissusila Nim : 201 121 001 Minat: Penciptaan Seni Seni kriya merupakan
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN Musik merupakan bagian dari kebutuhan manusia. Musik disusun oleh nada, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi suara yang memiliki kesatuan
Lebih terperinciTES HASIL BELAJAR SIKLUS I. Nama :... Kelas :... Hari/ Tanggal :... Alokasi Waktu : Alat musik ini berbunyi dengan cara...
211 LAMPIRAN 10 TES HASIL BELAJAR SIKLUS I Nama :... Kelas :... Hari/ Tanggal :... Alokasi Waktu :... Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat! IPA 1. Alat musik ini berbunyi dengan cara.... a. kecapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada suara yang diurutkan kombinasinya untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan keseimbangan.musik
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN
BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN A. ALAT MUSIK A.1 SASANDU Sasandu adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik dari Rote ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari
Lebih terperinciPola pemukiman berdasarkan kultur penduduk
Pola Pemukiman Terpusat Pola Pemukiman Linier Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk Adanya pemukiman penduduk di dataran rendah dan dataran tinggi sangat berkaitan dengan perbedaan potensi fisik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan, dari dalam diri kita.kesenian dalam Suku Karo sangat beraneka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dengan banyak suku dan budaya yang berbeda menjadikan Indonesia sebagai bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia memainkan musik memerlukan media atau alat penghasil bunyi. Diawali dari berbagai macam proses dan melalui beragam bentuk yang manusia ciptakan dalam
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Keaslian (Orisinalitas) Sebuah produk tidaklah ada yang benar benar asli dari hasil pemikiran. Melainkan ada pengembangan atau inovasi inovasi baru dari produk yang sudah ada.
Lebih terperinciLampiran 1 67
Lampiran 1 67 Lapiran 2 68 Lampiran 3 69 Lampiran 4 70 Lampiran 5 71 72 Lampiran 6 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar SK : KD : 8. Memahami Berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORSINALITAS Partisi Ruangan adalah salah satu furnitur yang memiliki fungsi sebagai pembatas antara ruang yang sifatnya portable dan flexible agar mudah saat dipindahkan. Pada
Lebih terperinciGONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL
GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL 33 GONG DAN ALAT-ALAT MUSIK LAIN DALAM ENSAMBEL VCD 1: VIDEO CD track 2 Ensambel dengan gong Nusantara; track 3 Ensambel dengan gong Mancanegara; track 13 Gamelan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan 13.466 pulau 1, yang terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku
Lebih terperinciBAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½
AKORD BAHAN USBN M = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = 1 4 5 = 2 ½ - 1 Sus 2 = 1 2 5 = 1 2 ½ MUSIK KONTEMPORER Ciri-Ciri Seni Kontemporer secara umum
Lebih terperinciKEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG
KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel
Lebih terperinci2015 ANALISIS DESAIN ALAT MUSIK KERAMIK DI DESA JATISURA KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara kaya akan sumber daya alam mineral. Berbagai macam bahan mineral yang banyak ditemukan diantaranya berupa batuan sedimen,
Lebih terperinci14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya
14 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah, Gambar dan Penjelasannya Alat musik tradisional asal Jawa Tengah (Jateng) mencakup gambarnya, fungsinya, penjelasannya, cara memainkannya dan keterangannya disajikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Musik Alat musik adalah suatu instrumen yang dibuat atau dimodifikasi untuk tujuan menghasilkan musik. Pada prinsipnya, segala sesuatu yang memproduksi suara, dan dengan
Lebih terperinciA. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta
A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial (social communication), proses komunikasi yang terjadi dalam komunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap budaya memiliki sebuah upacara maupun ritual sesuai dengan aktivitas religi dan sistem kepercayaan yang dianutnya. Kelompok masyarakat adat menjaga tradisinya
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan dengan suatu hal yang sering kita samakan artinya yaitu suara. Bila
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam kehidupan kita sehari hari, tentu kita tidak pernah terlepas dari suatu hal yang disebut dengan bunyi dan juga suara. Bila kita amati, dari kita bangun pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Belitung Timur merupakan bagian dari wilayah Provinsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Bangka Belitung. Dari data Badan Pusat Statistik, secara geografis terletak antara 107 45 BT sampai 108 18 BT dan 02 30 LS sampai
Lebih terperinciIII. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).
III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunyi merupakan gelombang mekanis longitudinal yang bisa didengar manusia melalui sensor bunyi berupa gendang telinga. Manusia dapat mendengarkan bunyi disebabkan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Furniture adalah istilah yang digunakan untuk perabot rumah tangga yang berfungsi sebagai tempat penyimpan barang, tempat duduk, tempat tidur, tempat mengerjakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam bentuk seni kerajinan yang sudah sangat terkenal di seluruh dunia. Sejak jaman kerajaan-kerajaan
Lebih terperinciAlat musik tradisional dari jawa barat. Alat musik tradisional dari jawa tengah. Alat musik tradisional dari maluku. *Angklung
Alat musik tradisional dari jawa barat *Angklung cara memainkan angklung: dengan cara diyoyang atau digetarkan sehingga menghasilkan nada tertentu. Alat musik tradisional dari jawa tengah *Gamelan Cara
Lebih terperinci1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU
1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU A. Tujuan 1. Menyebutkan macam-macam jenis alat tangan dan fungsinya. 2. Menyebutkan bagian-bagian dari alat-alat tangan pada kerja bangku. 3. Mengetahui bagaimana cara
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS
BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Produk Produk yang telah dibuat dalam peta-peta kerja ini adalah meja lipat. Komponennya terdiri dari alas yang berukuran 50 cm x 33 cm, kaki meja yang berukuran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tugas Akhir
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum penelitian yang dilakukan, terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi tugas akhir,
Lebih terperinciSTUDI ORGANOLOGI HASAPI BATAK TOBA BUATAN GUNTUR SITOHANG Di DESA TURPUK LIMBONG KECAMATAN HARIAN BOHO KABUPATEN SAMOSIR Skripsi Sarjana Dikerjakan
STUDI ORGANOLOGI HASAPI BATAK TOBA BUATAN GUNTUR SITOHANG Di DESA TURPUK LIMBONG KECAMATAN HARIAN BOHO KABUPATEN SAMOSIR Skripsi Sarjana Dikerjakan O L E H Gideon Simaremare NIM: 100707016 UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis terhadap output yang didapatkan dan interpretasi hasil penelitian. Analisis hasil tersebut diuraikan dalam sub bab berikut ini. 5.1 ANALISIS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan masyarakat, yang juga merupakan ekspresi yang besifat universal seperti halnya bahasa. Bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melayu merupakan salah satu kelompok etnik (ras) besar di dunia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melayu merupakan salah satu kelompok etnik (ras) besar di dunia. Berdasarkan penyebaran dan perpindahannya, asal mula penduduk sebagian besar di Asia Tenggara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Musik tidak terlepas peranannya dalam kehidupan manusia. Setiap orang pasti memiliki pengalaman musik yang berbeda-beda tergantung seberapa sering seseorang mendengar
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan. yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Musik sudah ada dari sejak dahulu kala, pada awal kemunculannya, nada yang dihasilkan merupakan hasil dari nada-nada yang berasal dari tubuh manusia itu sendiri,
Lebih terperinciMATERI AJAR. Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik
MATERI AJAR Ansambel Ansambel berasal dari kata Ensemble (Perancis) yang berarti bersama-sama. Musik Ansambel dapat diartikan sebagai sebuah sajian musik yang dilagukan secara bersama-sama dengan menggunakan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK
LAMPIRAN 54 LAMPIRAN I DAFTAR PERTANYAAN UNTUK PARA AHLI (EXPERT) TERHADAP MEDIA BUKU DIGITAL PADA PELAJARAN SENI MUSIK I. Identitas Peneliti Nama : Hector Fernandez NIM : 05208244044 II. Identitas Ahli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Menara Kudus terletak di Kelurahan Kauman, Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sekitar 40 km dari Kota Semarang. Oleh penduduk kota Kudus dan sekitarnya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat alat yang dapat menghasilkan
Lebih terperinciBriefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian
BAB II METODOLOGI A. STRATEGI DESAIN Briefing Desain Pengumpulan data Analisa Konsep Desain Proses digital Sketsa Awasl Proses Produksi penyelesaian Gambar 2.1: strategi desain Sumber : data pribadi KEBUTUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya musik sangat berkaitan penting dengan keberadaan tradisi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu sarana bagi manusia untuk berkreasi. Manusia berkreasi melalui cara dan media yang berbeda sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing.
Lebih terperinci1. SUMBER BUNYI. Gambar 7
1. SUMBER BUNYI Oleh : Arif Kristanta Gambar 7 Bunyi adalah salah satu bentuk energi. Bunyi yang kita dengar selalu berasal dari suatu sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi jika sumber bunyi bergetar.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam waktu. Hal ini dapat dilihat dari suatu notasi musik yang menggambarkan besarnya waktu
Lebih terperinciAKUSTIKA BUNYI DAWAI 11. Akustika Bunyi Dawai
KUDA-KUDA AKUSTIKA BUNYI DAWAI 11 Akustika Bunyi Dawai Untuk mengetahui bagaimana proses alat dawai dapat menghasilkan bunyi, kita perlu memahami prinsip-prinsip dasar akustika. Ilmu Akustika adalah ilmu
Lebih terperinciII. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA
II. UNSUR GEOGRAFI DAN PENDUDUK DI KAWASAN ASIA TENGGARA A. Pengertian Interprestasi Peta Unsur geografis adalah keadaan alam di muka bumi yang membentuk lingkungan geografis adalah bentang alam, letak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sewa. Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) adalah klasifikasi perjalanan bus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan Umum adalah kendaraan umum untuk mengangkut barang atau orang dari satu tempat ke tempat lain, yang disediakan oleh pribadi, swasta, atau pemerintah, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. identik dengan nada-nada pentatonik contohnya tangga nada mayor Do=C, maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik merupakan bunyi yang terorganisir dan tersusun menjadi karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Musik memiliki bentuk dan struktur yang berbeda-beda dan bervariasi.
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS
PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS Mata Pelajaran : Keterampilan Vokasional Paket Keterampilan : Seni dan Kerajinan Jenis Ketrampilan : Kriya Kayu SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia yang memiliki kekayaaan berbagai khasanah ragam hias atau ornamen yang tersebar di wilayah Nusantara, dari Sabang sampai Merauke, masing-masing daerah
Lebih terperinciSTUDI ORGANOLOGI INSTRUMEN ANGKLUNG DIATONIS BUATAN HANDIMAN DIRATMASASMITA
STUDI ORGANOLOGI INSTRUMEN ANGKLUNG DIATONIS BUATAN HANDIMAN DIRATMASASMITA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Musik Agustika
Lebih terperinciORGANOLOGI AKUSTIKA GITAR BASS SOLID ELEKTRIK FRETLESS OLEH BAPAK ZULKARNAEN LUBIS DI JALAN BRIDGEN KATAMSO NO. 89 KELURAHAN KAMPUNG BARU KOTA MEDAN
ORGANOLOGI AKUSTIKA GITAR BASS SOLID ELEKTRIK FRETLESS OLEH BAPAK ZULKARNAEN LUBIS DI JALAN BRIDGEN KATAMSO NO. 89 KELURAHAN KAMPUNG BARU KOTA MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H NAMA :ALFRED WILLIAM
Lebih terperinciKERAJINAN DARI BAHAN ALAM
TUGAS PRAKARYA KERAJINAN DARI BAHAN ALAM Oleh: NAMA : FARHAN ARIYANDI SAPUTRA KELAS : VII D SMP YKPP DUMAI T.A 2015/2016 I. PENDAHULUAN Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dunia yang kekayaan alamnya menjadi aset bagi Negara yang berada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau penghasil alam terbesar di dunia yang kekayaan alamnya menjadi aset bagi Negara yang berada disekitarnya. Indonesia
Lebih terperinciMATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
MATA PELAJARAN : KETERAMPILAN JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Kompetensi guru Pedagogik Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran keterampilan. Memahami berbagai teori belajar
Lebih terperinciMETODE DASAR TIUP TRUMPET
METODE DASAR TIUP TRUMPET Oleh : Agus Untung Yulianta I. PENDAHULUAN Penulisan meteri metode dasar tiup trumpet pada program pendidikan seni musik di sini, bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...7
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...7 1. Umum...7 2. Kejuruan...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...15 SUBSTANSI PEMELAJARAN...16 1.
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Kesenian Incling Krumpyung Laras Wisma di Kecamatan Kokap
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Kesenian Incling Krumpyung Laras Wisma di Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo yang berdiri sejak tahun 1985 hingga sekarang telah mengalami perjalanan panjang. Awal mula
Lebih terperinciDIKTAT PERKULIAHAN GITAR DASAR LANJUT. Disusun Oleh: 1. Herwin Yogo Wicaksono 2. Hanna Sri Mudjilah 3. Ayu Niza Machfauzia
DIKTAT PERKULIAHAN GITAR DASAR LANJUT Disusun Oleh: 1. Herwin Yogo Wicaksono 2. Hanna Sri Mudjilah 3. Ayu Niza Machfauzia Diktat ini dibiayai oleh dana DIPA UNY Tahun 2010 Nomor: 21/Kontrak-Diktat/H.34.12/PP/V/2010
Lebih terperinciPanduan membuat gitar custom
Panduan membuat gitar custom Informasi Umum yang Dibutuhkan Kamu bisa mengikuti format di bawah ini untuk memesan gitar custom (copy dan paste ke kolom Guitar Specifications di blog kami). 1. Orientasi!
Lebih terperinciGERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU
GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta diklat akandapat : 1. Menjelaskan jenis-jenis gergaji tangan 2. Menjelaskan karakteristik gergaji
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM II.1 Gambaran Umum Proyek Proyek ini mencakup pelayanan fasilitas pendidikan yaitu sebagai kegiatan pendidikan belajar dan mengajar dibidang musik. Serta mengapresiasikan perasaan
Lebih terperinciIV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN
16 IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 4.1 Administrasi dan Geografis Secara administratif Pit Ata terletak di tiga desa yaitu Desa Batuharang, Desa Gunung Raya dan Desa Produksi. Ketiga desa ini terdaftar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah Karo adalah salah satu Kabupaten yang ada di Propinsi Sumatera Utara Indonesia, yang memiliki berbagai ragam kebudayaan yang unik. Setiap etnis di sumatera Utara
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan, masyarakat yang dijadikan dengan proses belajar dan selalu dikembangkan.
Lebih terperinci