"ilmu berangkat dari fakta berakhir dengan fakta pula

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""ilmu berangkat dari fakta berakhir dengan fakta pula"

Transkripsi

1 "ilmu berangkat dari fakta berakhir dengan fakta pula A. Pengantar Membahas wilayah kajian dan objek kajian ilmu pengetahuan beserta paradigma kajiannya tidak dapat dipisahkan dari pandangan filsafat terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri. Menurut filsafat ilmu, ilmu bersandar pada 3 (tiga) pilar penyangga, yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi merupakan asas penetapan objek dan wilayah kajian dan karenanya menjawab pertanyaan apa yang dikaji, termasuk apa realitas yang dikaji merupakan sesuatu wujud yang nyata (kongkret), tidak nyata (abstrak) atau simbolik. Epistemologi merupakan asas penetapan bagaimana cara mempelajari atau memperolehnya, dan karenanya menjawab pertanyaan bagaimana mengkajinya. Sedangkan aksiologi merupakan asas penetapan tujuan dan manfaat pengetahuan, dan karenanya menjawab pertanyaan apa tujuan dan manfaat pengetahuan yang akan dikaji tersebut. Secara ontologik, ilmu terbatas pada kawasan yang berada dalam jangkauan pengalaman dan pengamatan manusia. Ide-ide tentang Tuhan, alam akhirat, surga, neraka, dan sejenisnya, kendati telah lama hidup dalam perbendaharaan jiwa manusia dan secara kuat mempengaruhi perilaku manusia sehari-hari bukan merupakan hasil potret pengalaman empirik manusia karena tidak muncul dalam dunia observasi dan pengalaman empirik. Karena itu, pengetahuan tersebut tidak termasuk kawasan ilmu pengetahuan ilmiah. Penggagas Rasionalisme Kritis Popper (1972), misalnya, menyebutnya pengetahuan yang dapat diuji, dan yang tidak dapat diuji. Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang terbuka untuk diuji. Tolok ukur yang dipakai Popper untuk membedakan pengetahuan ilmiah dan non-ilmiah bukan benar dan salah, melainkan dapat diuji dan tidak dapat diuji (Wuisman, 1996: 20). Selain itu, ilmu berupaya menafsirkan hakikat wilayah atau objek kajian sebagaimana adanya dan terbuka untuk pengujian secara terus menerus. Pengujian secara terus menerus dilakukan untuk memperoleh kebenaran. Sebab, ilmu pengetahuan yang dibangun atas dasar 1 / 5

2 pengamatan manusia sejatinya tidak lain hanya merupakan dugaan atau asumsi. Ilmu pengetahuan tidak pernah benar secara mutlak. Ilmu hanya dapat berkembang apabila terus menerus dikaji. Lewat kajian tersebut akan ditemukan data dan fakta baru yang membuktikan kebenaran dan kesalahannya. Karena itu, ilmu berangkat dari fakta dan berakhir dengan fakta pula. Secara epistemologik, ilmu menyusun dan menambah bangunan pengetahuan melalui metode tertentu, yang disebut metode ilmiah. Metode ilmiah adalah seperangkat cara dan tata kerja untuk menghasilkan pengetahuan ilmiah secara sistemik dan sistematik. Sistemik artinya ada saling keterkaitan antar-unsur dan sistematik artinya ada urutan logik antar-langkah. Secara aksiologik, tujuan dan pemanfaatan pengetahuan keilmuan harus dimaksudkan demi kemaslahatan umat manusia. Ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat meningkatkan taraf hidup manusia tanpa harus mengorbankan kodrat dan martabatnya, serta kelestarian dan keseimbangan alam. Karena itu, ilmu merupakan harta bersama umat manusia. Setiap orang berhak menggali dan memanfaatkan ilmu sesuai kebutuhannya. Setiap ilmu niscaya memiliki ciri dan kekhususan masing-masing, kendati antara yang satu dengan yang lainnya dapat saling bersentuhan. Ilmu manajemen, misalnya, sebagai bagian dari kekayaan pengetahuan manusia, memiliki ciri dan kekhususan sendiri pula yang membedakannya dengan ilmu pengetahuan lainnya baik secara ontologik, epistemologik maupun aksiologik. Dengan demikian, karena masing-masing ilmu memiliki ciri-ciri khusus, maka setiap kajian tentang metode keilmuan tertentu, perlu terlebih dahulu menjawab pertanyaan: (1) apa bahan yang dikaji, (2) bagaimana cara mengkajinya dan (3) apa manfaat atau tujuan kajian tersebut. B. Objek Penelitian Manajemen Pendidikan Islam 2 / 5

3 Secara teoretik manajemen pendidikan Islam juga mengikuti kaidah-kaidah manajemen pada umumnya dengan objek kajiannya adalah lembaga-lembaga pendidikan Islam. Namun demikian, secara ontologik masih terdapat beberapa varian persepsi mengenai bidang studi yang relatif baru ini. Ditilik dari namanya, bidang kajian ini merupakan bidang kajian lintas disiplin (inter-desciplinary course), bahkan multi-disiplin- jika pemisahan istilahnya adalah: manajemen + pendidikan Islam. Namun jika pemisahannya adalah: manajemen + pendidikan + Islam, maka bidang kajian ini merupakan bidang multi disiplin ( multi-desciplinary course ). Bisa juga pemisahannya adalah: manajemen pendidikan + Islam. Tampaknya yang lebih menjadi concern program studi adalah pemisahan model pertama (manajemen + pendidikan Islam). Implikasi dari model kajian semacam itu adalah pengkaji dituntut untuk menguasai lebih dari satu macam disiplin ilmu. Di satu sisi, pengkaji dituntut untuk menguasai ilmu manajemen secara umum, dan di sisi yang lain dia juga dituntut untuk menguasai konsep-konsep pendidikan Islam dengan menggunakan al Qur an dan hadis sebagai cara pandang. Ini tentu bukan pekerjaan mudah. Sebagai program studi dengan bidang kajian khusus, secara ontologik manajemen pendidikan Islam menetapkan kawasannya berdasarkan fakta empirik dan konsep teoretik manajemen 3 / 5

4 pendidikan Islam. Manajemen adalah sebuah konstruk teoretik. Pendidikan adalah konsep su bstantif, tetapi masih di tingkat generik, sedangkan Islam adalah konsep substantif di tingkat partikularistik. Dengan demikian, secara definitif manajemen pendidikan Islam adalah proses mengelola lembaga-lembaga pendidikan Islam seperti madrasah, pondok pesantren, dan lembaga-lembaga pendidikan tinggi Islam dengan menggunakan Islam (al Qur an dan hadis) sebagai cara pandang/perspektif. Diyakini lembaga-lembaga pendidikan tersebut memiliki ciri khusus yang membedakaanya dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya sehingga diperlukan model pengelolaan secara khusus pula. Secara lebih rinci, objek kajian manajemen pendidikan Islam meliputi: (1) perangkat kegiatan apa saja yang membentuk konstruk manajemen, mulai dari planning, organizing, actuating hingga controlling, (2) komponen-komponen sistemik yang niscaya ada dalam fenomena pendidikan, mulai dari input, output, outcome, proses belajar, sarana dan prasarana belajar, lingkungan, guru, kurikulum, personalia pendukung, bahan ajar, masyarakat, evaluasi dan (3) fakta empirik yang diberi label (pendidikan) Islam, dengan kekhususannya, seperti nilai-nilai yang berkembang di lingkungan lembaga pendidikan Islam (ikhlas, barokah, tawadu, istiqomah, ijtihad, dan sebagainya). Memahami pendidikan sebagai upaya teleologik di mana manajemen merupakan bagian komponen yang tak terpisahkan dari praktik pendidikan, ilustrasi berikut dapat dipakai mencari ruang/wilayah kajian penelitian. 4 / 5

5 C. Sebagai yang sistematik penelitian formulating analyzing Memilih Topik bisa Tidak beberapa menjadi Proses berlaku aktivitas Penelitian untuk ilmiah, semua Manajemen penelitian disiplin ilmu. memiliki Pendidikan Sistemik langkah-langkah Islam hubungan melahirkan tentang Selecting personal curiousity, penelitian ada topik inspirasi data, cara sebagai formula artinya antara kinerja a masalah research penelitian yang experience, (7) merupakan yaitu seseorang majikan ada berikut: interpreting a bisa pendidikan, topic rasa urutan question, merupakan baku sinergis. dipakai dan ingin (1) yaitu ide untuk logik tentang staf selecting data, atau tahu (4) pengalaman sebagai budaya, antar-langkah. melakukan di determining (8) gambaran yang metode informing a pedoman. topic), politik, kuat. sebuah paling bagaimana pribadi penelitian. sangat a Misalnya, (2) artinya Setidaknya sejarah, others. research awal perusahaan Menurut determining yang umum yang ada mencari ekonomi, sesaeorang pernah design, saling terdapat harus sebagai yang atau a topik sistemik dialami research keterkaitan akan (5) dilakukan agama kantor 8 berikut: collecting ingin penelitian. (delapan) menjadi seseorang. dan paradigm, sehingga mengetahui seorang antar-unsur sebagainya. sistematik data, tahap Tetapi Ini (3) (6) peneliti. kajian, pola bisa ada dan mengundang agama dengan emosional atau memadai. yang 3. the state of knowledge a Namun desertasi topik solving social f. everyday personal karena segera. tertentu terhadap premiums a perhatian problem, munculnya life, Misalnya, values, yang yakni kebijakan (some publik. menantang yaitu yakni peristiwa di aliran masyarakat topics keinginan publik. Misalnya, nilai baru field, sehari-hari atau untuk are dalam yaitu hot manfaat menyelesaikan ada beberapa diteliti tema agama, gejala and bisa ndengan khusus invite atau waktu menjadi orang seperti isu challenges masalah secara lalu imbalan mudah isu lahan Ahmadiyah. terjadi baru pribadi yang marah atau finansial opportunities. bentrok masyarakat terjadi tema atas atau yang penelitain, hasil di antar-pemeluk bersifat masyarakat cukup penelitian. yang a. bidang b. masyarakat. c. mana berskala studi demikian setidaknya yang Akademik, Sosial, mikro dari kita maupun bahwa sekian memenuhi tekuni). banyak penelitian makro. penelitain 3 (tiga) tahapan harus syarat harus menarik tersebut, R, memberikan yakni: dan tema relevan penelitian sumbangan dengan untuk keilmuan isu-isu skripsi, yang Ada sesuai tesis terjadi baik tema Selaras paling interpretive reflexive (2) (R)elevansi 1. paradigma Determining kita tidak, dengan bekerja tiga Institusional, tinjauan interpretif paradigma atau a Research belajar. aksiologik, ( bahwa kajian Paradigm utama, penelitian dalam yaitu: khasanah mengangkat (1) paradigma metodologi tema positivistik yang penelitian akrab (positivistic atau dengan kajian lembaga paradigm dikenal, dan ). quantitative qualitative Lazimnya, paradigma (3) approach interpretif refleksif disepadankan positivistik ( dengan pendekatan kualitatif ( kuantitatif ( d ), critical approach )Ḃerikut No. Aksioma Positivistik Interpretif Refleksif 1Tujuan Menjelaskan Memahami Memberdayakan sedangkan disajikan fenomena paradigma realitas perbedaan dan membebaskan refleksif masing-masing disepadankan paradigma dengan tersebut: pendekatan kritik ( 2Dasar Stabil Cair Penuh dan 3Sifat Rasional Membentuk Manusia 4Peran Berbeda Seperangkat Keyakinan 5Wujud dipengaruhi dan dan dasar dengan kenyataan dan mengalir terpola Teori makna manusia memiliki pertentangan oleh dan struktur kepentingan niscaya terselubung memberi pribadi, makna yang serta mendasarinya 6Tolok akal Teori bersifat dari palsu sehat sistem teori dan kreatif tidak keseharian logik, menyelubungi sahih dan deduktif, adaptif, dibanding yang dan digunakan tetapi kenyataan menggambarkan pengetahuan cenderung dan sebenarnya dipengaruhi terhadap bermanfaat keilmuan terbelenggu saling dunia oleh bagi keterkaitan mereka dan kekuatan orang-orang tertindas antara luar oleh tertentu dirinya Apabila Manakala Ukur adalah secara menyuarakan Kebenaran paparan kritik logik yang terkait tentang kembali Penjelasan membuka dengan bagaimana atau atau hukum memang mengungkap seperangkat serta dipandang didasarkan kenyataan sistem benar pada pemaknaan oleh sebenarnya kenyataan para pelaku dihasilkan dan sendiri membantu sejumlah dan kesadaran dipertahank difinisi, manusia palsu 7Bukti Didasarkan Terpancang Ditakar 8Kedudukan Bebas kebenaran berdasar bisa ( pada nilai memberi kemampuannya pengamatan terkait free konteks manusia ) interaksi seperangkat tidak tepat memiliki menyingkap manusia sehingga piranti tempat yang orang struktur yang kecuali cair lain diperlukan dan terselubung bisa ketika mengalir mengulanginya untuk seseorang yang mengubah mendasari memilih kenyataan kepalsuan topik a Beberapa Bagian Ilmu Ada 9Langkah harus nilai-nilai tak Kerja mulai terpisahkan research benar, masalah value dari ada bound pendirian problem ( dari pula kenyataan ), nilai-nilai menurut ) manusia tata-nilai salah. ( tertentu masalah bahwa terpisah. (9) (10) (4) (1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) 1. Penyusunan Perumusan Pengembangan Pengumpulan penafsiran penarikan pengembangan negosiasi penentuan penetapan pemilihan pelaksanaan pengolahan perumusan pengajuan penyatu-paduan Formulating examining langkah hasil atau kasus coding reflextive empowerment kesimpulan rekomendasi pumpun topik pendirian hipotesis, data focus interpreting literature, kerangka kegiatan atau untuk pengembangan kepekaan rancangan piranti kajian, atau untuk perolehan, hasil of research filsafat merumuskan thinking study kajian, bahan dengan sebagai berdasarkan pemerolehan berpikir yakni atau dan menguji yang ), baik and agenda dan ( teoretik pengkategorian pemerolehan dan alat questions yang kajian, depan. penelusuran mencakup ), integrating untuk subjek jawaban yang rancangan hipotesis, pengumpulan atau dalam data, meliputi dilakukan melipuiti pertanyaan arah hasil dengan data, yang mencakup kajian, ideologik, pengajuan categorizing bangunan sementara pengolahan yang dan literatur, meliputi kajian, menelaah kegiatan ( menentukan berdasarkan dan categorizing ) pengolahan penelitian: data, temuan lanjutan terdiri mencakup yang ( hipotesis, memilih pengetahuan kegiatan selain terhadap penafsiran ), penyandian memilih data, meliputi bahan atas pembandingan maupun dari dipakai perenungan dan dalam kegiatan data, yang memilih pustaka permasalahan mana ), merumuskan dan kegiatan pembandingan yang agenda ( mencakup untuk sebelumnya, contrasting bangunan dan penyatu-paduan yang mengumpulkan dari (( mencakup menyempitkan penelaahan dari mana pemberdayaan relevan yang memenuhi kegiatan pengetahuan masalah siapa comparing serta (), dan memenuhi dan kegiatan dan saran dari pemikiran-pemi data ( penelaahan yang syarat pembahasan hasil diperoleh, siapa ( atau lapangan bagi sebelumn menetap bernilai syarat kajian discuss kelaya ), data melak dan te 2. penelitian sehingga tersebut ini merupakan memberi bagian sumbangan dari penelitian researchable, pada sebelumnya, topik yang juga untuk lebih bukan besar membantu fakta dan asing bahwa menyadari ( kb s penelitian secara hendak Pada untuk pelaksanaannya tahap talking applying defining Determining memperoleh spesifik. dicapai, dengan over the peneliti to apakah a ideas aims kolega, a data, specific research membuat or with untuk bagaimana teman desired context, colleagues design. menjelaskan rancangan sejawat outcome mencoba memperolehnya, or atau experts, realitas tentang of memahaminya ahli the untuk yakni atau prosedur study, siapa memahami memperoleh mendiskusikan yakni yang dengan dan menentukan akan metode fenomena. lebih masukan. dihubungi, rencana yang dalam tujuan akan atau pada kapan yang dipakai topik Collecting dan di mana, apa bentuk datanya, dan bagaimana analisisnya. konteks Secara (masing-masing Terdapat menganjurkan yang data, Spradley main taxonomic componential ), thematic )Ȧnalisis mengenai tentang (2) (3) dan 1. analysis saling dan Analyzing (4) umum (1979) tiga analisis (4) berkaitan, penarikan komponensial analysis kegiatan model data jenis menganjurkan tematik atau analisis perlu yaitu pengumpulan dan cara ( dibahas (1)( pengajuan interaktif untuk pengumpulan empat pada menganalisis data teknik (interactive simpulan. sesi terdiri data, tersendiri). atas data model) (2) data observasi, penyederhanaan kualitatif. kualitatif, yang mengandung wawancara, Miles yaitu dan data, (1) Huberman analisis empat dan (3) pemaparan kuesioner. berguna taksonomik pusataka. diselidiki Analisis dalam Pada menggunakan analisis ranah berbagai komponensial dalam secara Beberapa analysis pokok tidak yang taksonomik, tematik, dimaksudkan memaparkan mendalam. permasalahan. saja ranah diperoleh ranah berdasarkan peneliti dilakukan atau pusat yang melalui untuk kategori gejala-gejala menggunakan Hasil sangat perhatian untuk memperoleh data pengamatan konseptual mengorganisasikan penting lapangan, yang ditentukan saran ini pengertian dipilih menjadi secara berupa dan tetapi Bogdan atau terbatas umum sasaran pengetahuan juga wawancara dijadikan umum perbedaan dan berdasarkan pada pula. Taylor penelitian. dan ranah pusat relatif (kontras) tingkat terseleksi. (1975: perhatian yang hasil Analisis menyeluruh permulaan 82-93) sangat antar-unsur kajian komponen ranah untuk dengan (1987) 1. langkah-langkah secara cermat keseluruhan sebagai berikut: catatan lapangan (do Berdasarkan dan kaidah-kaidah disajikan umumnya. Cara sebagai a penyatupaduan argumentasi. Memberikan Menyusun Membaca seluruh kepustakaan tipologi Beberapa kode analisis, pada sub-topik yang peneliti topik-topik terkait melakukan disusun pembicaraan dengan secara rekonstruksi masalah deduktif, penting sebelumnya. conditional atau berikut: secara model pokok (1) induktif, ketiga open yang disarankan dengan coding, diikuti dengan memaparkan (2) oleh axial Strauss kasus coding, kasus dan dan (3) contoh-contoh. selective dan Corbin dan (1990) dalam coding, dengan konteks untuk Sub-topik dengan bentuk dan ditarik mendahulukan penelitian. 1. Interpreting Informing matrix. (interpreting data melakukan and integrating) simpulan kajian, temuan yang ke dalam meliputi bangunan kegiatan pengetahuan penafsiran (4) langkah-langkah deskripsi, selebihnya kesimpulan the generation dan narasi others. of Pada bentuk khalayak kemaslahatan Secara Unsur Jenjang Sarjana Magister Doktor Menguasai Mampu tahap skripsi, (S3) ringkas (S1) akademik (S2) mengembangkan teori ini materi umum. tesis, peneliti perbedaan dan untuk ilmu desertasi Dari metodologi menulis pengetahuan bidang memperoleh temuan antara ilmu atau hasil pengetahuan skripsi, ilmu penelitian, laporan masing-masing masukan pengetahuan tesis penelitian. kegiatan masing-masing dalam dan dan desertasi masing-masing memberikan bentuk Temuan penelitian laporan sebagai penelitian lebih sumbangan penelitian, berikut: lanjut disebarluaskan dapat bagi bisa dilakukan. dalamke Mahir Penampilan dalam mengadakan dalam karya penelitian penelitian deskriptif analitis empiris (monodisiplin) dan D. Berpikir Memiliki 1. Intensitas Tanggung rasional, kejujuran integritas komitmen pemikiran jawab logis kritis inovatif/kreatif ilmiah akademik/profesi sosial pribadi secara kritis emansipatoris evaluative (pengetahuan (mono-, untuk multi-, kemajuan dan interdisipliner) kekhasan ontologik, wilayah aksiologik Kekeliruan Sebagai bersama pakar Dengan mencapai prospektif. bidang nasional. Penutup peningkatan studi ini kajian, besarnya sebuah bidang para Siapa sendiri epsitemologik untuk angka yang Peminat penetapan keislaman. pakar pemahaman mencakup tahu ilmu membuat disiplin 85. kualitas yang jumlah studi 911 lintas ahli objek berbeda bidang ilmu maupun dimaksud ini dengan lembaga blue disiplin, tujuan epistemologik dan pengetahun, lain, print dengan juga wilayah aksiologik. jumlah dan pendidikan manajemen seperti muncul pengelolaan semakin manfaat bidang siswa kajian manajemen pakar yang dari Pemahaman Islam, banyak , kajian pengetahuan akan kelas mencakup pendidikan, lembaga-lembaga Indonesia berakibat penting ini! pendidikan Seiring ontologik Islam cara maka pakar yang dikuasai dengan sangat mengkajinya memungkinkan yang Islam bidang lain, manajemen yang pendidikan oleh fatal, sampai upaya memerlukan baik memiliki mencakup studi setiap dari pengembangan dan saat ini Islam (umum), aspek untuk ciri peneliti. sangat pemahaman ini ahli objek dan secara peradaban dikaji dan manu Daftar Alvesson, Research SAGE Denzin, Thousands Faisal, pada Indonesia Popper, edition). Pustaka Rahardjo, dalam Doktor, Mats dan Kaj Skoldberg Sulistyo-Basuki. Pelatihan Sanapiah. Publications. Norman K.R. London: Mudjia. (BMPTSI) Oaks, Metode K Routledge California: and Conjectures Wilayah Yvonna Penelitian Filosofi Bahasa and SAGE VII-Jawa S. and Kegal dan Kualitatif Lincoln Publications, refutations. Akar Kekuasaan: Timur Paul. Reflexive (eds.). Tradisi oleh Surabaya, Badan The Inc. Studi Penelitian. Methodology: London, Growth Handbook Wacana Musyawarah Kualitatif, of Thousand Scientific Politik Agustus New of Qualitative Perguruan Makalah, Vistas Abdurrahman Oaks, Knowledge for New Tinggi Research. Disampaikan Qualitative Delhi: dengan Wuisman Penerbit Perspektif Program Fakultas J.J.J. M Pascasarjana Ilmu Hermeneutika Ekonomi Pengetahuan Metode Penelitian Universitas Penelitian. Universitas Gadamerian Ilmu-Ilmu Budaya Indonesia. Jakarta: Airlangga. Universitas Sosial. Wedatama Jilid Indonesia. 1, Asas-Asas. Wida Sastra. Disertasi Jakarta: Bekerja pada Lembaga sama Wahid Program (4Swasta th 5 / 5

Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si

Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si PENELITIAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM: (Sebuah Pencarian Metodologik) Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Ilmu berangkat dari fakta dan berakhir dengan fakta pula A. Pengantar Membahas wilayah kajian dan

Lebih terperinci

MAKNA PENELITIAN BAGI PENGAJARAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

MAKNA PENELITIAN BAGI PENGAJARAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MAKNA PENELITIAN BAGI PENGAJARAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Guru Besar Bidang Sosiolingustik pada Fakultas Humaniora UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Perkembangan

Lebih terperinci

1. Secara paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian:

1. Secara paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian: 1. Secara paradigmatik dikenal ada 3 (tiga) macam paradigma penelitian: 1. positivistik (fokusnya mencari hubungan antar-variabel) --- madhab Comtean (August Compte). Akar penelitian kuantitatif. 2. interpretif

Lebih terperinci

Kesalahan Umum Penulisan Disertasi. (Sebuah Pengalaman Empirik)

Kesalahan Umum Penulisan Disertasi. (Sebuah Pengalaman Empirik) Kesalahan Umum Penulisan Disertasi (Sebuah Pengalaman Empirik) Setelah membimbing dan menguji disertasi di sejumlah perguruan tinggi selama ini, saya memperoleh kesan dan pengalaman menarik berupa kesalahan-kesalahan

Lebih terperinci

Selayang Pandang Penelitian Kualitatif

Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Mudjia Rahardjo repository.uin-malang.ac.id/2412 Selayang Pandang Penelitian Kualitatif Mudjia Rahardjo Setelah sebelumnya dipaparkan sejarah ringkas penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

Lingkup dan Paradigma Penelitian Bahasa

Lingkup dan Paradigma Penelitian Bahasa Lingkup dan Paradigma Penelitian Bahasa Makalah Disampaikan pada Semiloka Nasional Pengajaran & Penelitian Bahasa-Sastra Fakultas Humaniora dan Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Malang Prof. Dr. H.

Lebih terperinci

Memahami (Sekali Lagi) Grounded Research

Memahami (Sekali Lagi) Grounded Research Memahami (Sekali Lagi) Grounded Research Makalah disajikan pada Materi Kuliah Metodelogi Penelitian Sekolah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Guru Besar Bidang

Lebih terperinci

(Bahan Kuliah Metpen, Program S1, S2, dan S3)

(Bahan Kuliah Metpen, Program S1, S2, dan S3) (Bahan Kuliah Metpen, Program S1, S2, dan S3) Kendati metode penelitian kualitatif sudah dipakai sejak tahun 1960 an di berbagai bidang seperti pendidikan, politik, psikologi, sejarah, antropologi, ekonomi,

Lebih terperinci

Written by Mudjia Rahardjo Monday, 13 February :22 - Last Updated Monday, 13 February :24

Written by Mudjia Rahardjo Monday, 13 February :22 - Last Updated Monday, 13 February :24 Istilah generalisasi (generalization) tidak dikenal dalam penelitian kualitatif. Sebagai padanannya dikenal istilah transferabilitas ( transferability) dalam penelitian kualitatif, walau tidak sama persis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R & D). Gall and Borg (2003;569) mendefinisikan

Lebih terperinci

Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya (Tulisan ke-3 Selesai)

Studi Kasus dalam Penelitian Kualitatif: Konsep dan Prosedurnya (Tulisan ke-3 Selesai) D. Mengapa Memilih Metode Studi Kasus? Menggunakan istilah Studi Kasus artinya ialah peneliti ingin menggali informasi apa yang akhirnya bisa dipelajari atau ditarik dari sebuah kasus, baik kasus tunggal

Lebih terperinci

Merumuskan Pertanyaan Penelitian (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian Program S2 MPI)

Merumuskan Pertanyaan Penelitian (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian Program S2 MPI) A.Pengantar Salah satu persoalan mendasar dan menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dalam penelitian adalah rumusan pertanyaan penelitian. Sebab, kualitas penelitian salah satunya sangat ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI (1998), pendekatan merupakan suatu usaha/ proses yang dilakukan dalam rangka

Lebih terperinci

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian)

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian) Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian) Seiring dengan perkembangan paradigma interpretivisme dan metodologi penelitian lapangan (f ield

Lebih terperinci

Bagian II MENGUKUR KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF. Written by Mudjia Rahardjo Tuesday, 08 April :32 - Last Updated Friday, 26 June :17

Bagian II MENGUKUR KUALITAS PENELITIAN KUALITATIF. Written by Mudjia Rahardjo Tuesday, 08 April :32 - Last Updated Friday, 26 June :17 Bagian II 2. Credibility (kebermaknaan, dan temuan disajikan secara baik). Salah satu tujuan penelitian ialah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas.

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI) LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI) PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN SIKAP 1. Bertakwa kepada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Kualitatif 3.1.1 Pendekatan Penelitian Sebuah metode penelitian terbagi menjadi dua yakni Kualitatif dan Kuantitatif. Pengertian dari metode penelitian kualitatif adalah data

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan V. Metode Penelitian Kualitatif. Tinjauan Pustaka (Literature Review) Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke:

Modul Perkuliahan V. Metode Penelitian Kualitatif. Tinjauan Pustaka (Literature Review) Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Modul ke: 07 Ponco Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul Perkuliahan V Metode Penelitian Kualitatif Tinjauan Pustaka (Literature Review) Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Public Relations Judul Sub

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cara Pengajaran Tatap muka + Tanya jawab/diskusi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF. Cara Pengajaran Tatap muka + Tanya jawab/diskusi SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITATIF Minggu ke- Pokok Bahasan dalam TIU 1 a. Perbedaan Pengetahuan dengan Ilmu Pengetahuan dan dengan Filsafat - Bidang-bidang kajian Filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU OLEH SYIHABUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FILSAFAT ILMU Filsafat: upaya sungguh-sungguh dlm menyingkapkan segala sesuatu, sehingga pelakunya menemukan inti dari

Lebih terperinci

Misi ini kemudian agar terarah, diimplemantasikan dalam tujuan strategik Program Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada:

Misi ini kemudian agar terarah, diimplemantasikan dalam tujuan strategik Program Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada: PROGRAM STUDI AKUNTANSI Program Doktor Akuntansi Universitas Gadjah Mada memiliki jatidiri yang menjadi dua pilar utama eksistensinya. Pertama, program ini berorientasi pada pendidikan dan penelitian ilmu

Lebih terperinci

Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Bolehkan untuk Menyusun Tesis atau Disertasi?

Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Bolehkan untuk Menyusun Tesis atau Disertasi? Suatu kali saya ditanya oleh salah seorang mahasiswa melalui email. Pertanyaannya berbunyi Maaf Pak, saya mau bertanya bolehkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dipakai untuk menyusun tesis atau disertasi?.

Lebih terperinci

A. DESAIN PENELITIAN KAULITATIF

A. DESAIN PENELITIAN KAULITATIF A. DESAIN PENELITIAN KAULITATIF Karena paradigma, proses, metode, dan tujuannya berbeda, penelitian kualitatif memiliki model desain yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Tidak ada pola baku tentang

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN Yang diampu oleh Bpk. Gusnar Mustapa, S.E., M.M. Disusun oleh Kelompok III: EVI ARISTA

Lebih terperinci

MAKALAH METODE PENELITIAN MATEMATIKA. Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif. Oleh : Kelompok 9

MAKALAH METODE PENELITIAN MATEMATIKA. Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif. Oleh : Kelompok 9 MAKALAH METODE PENELITIAN MATEMATIKA Penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif Oleh : Kelompok 9 1. Rina Emadila : 2411.061 2. Nila Zulfita : 2411.062 3. Irwan Saputa Ahmad : 2411. 044 Dosen pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan negara. Di negara-negara maju, pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan negara. Di negara-negara maju, pendidikan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memiliki peranan penting dalam kemajuan dan kelangsungan suatu bangsa dan negara. Di negara-negara maju, pendidikan sangat diperhatikan sehingga banyak yang

Lebih terperinci

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK

PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK 31 Jurnal Sains Psikologi, Jilid 6, Nomor 1, Maret 2017, hlm 31-36 PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP PSIKOLOGI PENDIDIKAN HUMANISTIK Fadhil Hikmawan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada fadhil_hikmawan@rocketmail.com

Lebih terperinci

Masa Depan dan Tantangan Metode Penelitian Kualitatif

Masa Depan dan Tantangan Metode Penelitian Kualitatif Masa Depan dan Tantangan Metode Penelitian Kualitatif Makalah disajikan pada Materi Kuliah Metodelogi Penelitian Sekolah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan tinggi terdiri atas pendidikan akademik, profesi, spesialisasi, dan vokasi. Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam meningkatkan

Lebih terperinci

Apakah metode studi kasus ilmiah?

Apakah metode studi kasus ilmiah? Apakah metode studi kasus ilmiah? Makalah disajikan pada Materi Kuliah Metodelogi Penelitian Sekolah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Guru Besar Bidang Sosiolingustik

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA. Tanggal Penyusunan 21/02/2017 Tanggal revisi dd/bb/thn

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA. Tanggal Penyusunan 21/02/2017 Tanggal revisi dd/bb/thn RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 21/02/2017 Tanggal revisi dd/bb/thn Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Kode Prodi

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan fenomenologi, hal itu didasarkan pada maksud untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN Pengantar Pada bab ini, penulis akan menggambarkan seluruh proses pengalaman penelitian yang dijalani oleh peneliti selama berada di lokasi penelitian. Berawal dari tugas mata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma menurut Wimmer dan Dominick, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti melihat dunia. 1 Sedangkan

Lebih terperinci

27 Universitas Indonesia

27 Universitas Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Paradigma dan Pendekatan Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata (Mulyana, 2006:9). Paradigma yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

IV. KARYA ILMIAH DAN TEKNOLOGI PRAKTIKAL

IV. KARYA ILMIAH DAN TEKNOLOGI PRAKTIKAL Karya Ilmiah dan Teknologi Praktikal IV. KARYA ILMIAH DAN TEKNOLOGI PRAKTIKAL Peneliti melaksanakan penelitian pada UKP lingkup Badan Litbang Pertanian/Kementerian Pertanian, bertujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu

Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Tinjauan Ilmu Penyuluhan dalam Perspektif Filsafat Ilmu Oleh : Agustina Abdullah *) Arti dan Pentingnya Filsafat Ilmu Manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan pelanggan dengan potensi profitable dengan membangun sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan pelanggan dengan potensi profitable dengan membangun sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelanggan merupakan kunci keberhasilan bisnis. Oleh sebab itu, perusahaan melakukan berbagai cara untuk membuat pelanggan meningkat dan tetap setia, namun

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) lembaga utama internasional untuk pendidikan, ilmu pengetahuan, budaya dan komunikasi

Lebih terperinci

Mengukur Kualitas Penelitian Kualitatif

Mengukur Kualitas Penelitian Kualitatif Mengukur Kualitas Penelitian Kualitatif Seiring dengan perkembangan metode penelitian kualitatif beberapa kurun waktu terakhir dan semakin diminatinya metode tersebut oleh banyak ilmuwan di berbagai disiplin

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana dalam proses penelitian yang digunakan berdasarkan

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

TUJUAN. ilmiah. pendekatan atau metode penyelesaian masalah secara umum. setiap pendekatan. stefanus. (c)

TUJUAN. ilmiah. pendekatan atau metode penyelesaian masalah secara umum. setiap pendekatan. stefanus. (c) TUJUAN! Mahasiswa memahami karakteristik metode ilmiah.! Mahasiswa dapat membedakan tiga pendekatan atau metode penyelesaian masalah secara umum.! Mahasiswa dapat memberikan contoh strategi operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akuntabilitas dan transparansi laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap akuntabilitas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) A. VISI PS S2 PBISD menjadi penyelenggara pendidikan tinggi unggul dalam pengembangan ilmu kependidikan lanjut bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di MA Islamiyah Senori Tuban dengan alasan bahwa di MA Islamiyah Senori menggunakan kitab Adab Islamiyah sebagai mata pelajaran akhlak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 99 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif 1 dengan rancangan fenomenologis atau naturalistik. Pengertian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Peneliti menentukan Sekolah Luar Biasa Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN KAJIAN KETERBACAAN DAN NILAI KARAKTER TEKS ARTIKEL HARIAN KOMPAS SERTA UPAYA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS

BAB I PENDAHULUAN KAJIAN KETERBACAAN DAN NILAI KARAKTER TEKS ARTIKEL HARIAN KOMPAS SERTA UPAYA PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR MEMBACA KRITIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting manusia yaitu berbahasa. Oleh karena itu, keterampilan membaca

Lebih terperinci

PROGRAM DOKTOR MATEMATIKA

PROGRAM DOKTOR MATEMATIKA PROGRAM DOKTOR MATEMATIKA SILABUS DAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MAM 8001 Filsafat Ilmu dan Metode Penelitian Kode dan MAM 8001 Filsafat Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Fokus penelitian ini adalah implementasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMKN 2 dan SMKN 3 Byoyolangu Tulungagung dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN Untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana penelitian ini dilaksanakan, berikut akan dipaparkan mengenai metode yang digunakan: 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: 08 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id MATA KULIAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/0812 9479 4583 E-Mail:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

Book Review Judul Buku : Aproaches te Research in Second Language Learning

Book Review Judul Buku : Aproaches te Research in Second Language Learning Book Review Judul Buku : Aproaches te Research in Second Language Learning Penulis : Donna M Johnson Penerbit : Longman Press Tebal : 1-134 Penelitian Kebahasaan Imam Machali 1 Pada bagtan pertama, dikemukakan

Lebih terperinci

MEMBANGUN TRADISI ILMIAH MELALUI PENELITIAN

MEMBANGUN TRADISI ILMIAH MELALUI PENELITIAN MEMBANGUN TRADISI ILMIAH MELALUI PENELITIAN Makalah disajikan pada Materi Kuliah Metodelogi Penelitian Sekolah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Guru Besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1) Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih menggunakan penelitian kualitatif sesuai dengan pendapat Strauss dan Corbin (Basrowi&

Lebih terperinci

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi

BAB I Pengantar PLSBT. Dosen : Elly M. Setiadi BAB I Pengantar PLSBT Dosen : Elly M. Setiadi BAB I Pengantar Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT) Bab ini memberikan dasar pemahaman tentang latar belakang lahirnya PLSBT, ruang lingkup

Lebih terperinci

Lazimnya, penelitian:dilakukan untuk satu dari dua hal: menjelaskan (explaining) atau memahami.( derstanding. Pak, Enaknya Saya Meneliti Apa?

Lazimnya, penelitian:dilakukan untuk satu dari dua hal: menjelaskan (explaining) atau memahami.( derstanding. Pak, Enaknya Saya Meneliti Apa? Begitulah pertanyaan yang sering diajukan ke saya selaku dosen pengampu matakuliah metodologi penelitian. Biasanya penanya melanjutkannya dengan pertanyaan enaknya apa metodenya: kuantitatif atau kualitatif

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004. Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR: 263/SK/R/UI/2004 Tentang PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Universitas Indonesia berdasarkan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

(Materi Kuliah Metodologi Penelitian PPs. UIN Maliki Malang) A. Pengantar

(Materi Kuliah Metodologi Penelitian PPs. UIN Maliki Malang) A. Pengantar (Materi Kuliah Metodologi Penelitian PPs. UIN Maliki Malang) A. Pengantar Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan

Lebih terperinci

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran

Dosen: Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran Agama, Filsafat, Ilmu, Teori, dan Penelitian Kuliah 2 Metodologi Ilmu Pemerintahan Dosen: Prof. Dr. H. Utang Suwaryo, Drs., M.A. Pipin Hanapiah, Drs. Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. Jurusan Ilmu Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat dikatakan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metodologi penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan

Lebih terperinci

Apa itu Penelitian Kualitatif???

Apa itu Penelitian Kualitatif??? Apa itu Penelitian Kualitatif??? Definisi Jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya (Strauss & Corbin, 1990) Penelitian kualitatif:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 73 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu peneliti yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistic-kontekstual

Lebih terperinci

PENDEKATAN LAPANG Strategi Penelitian

PENDEKATAN LAPANG Strategi Penelitian PENDEKATAN LAPANG Strategi Penelitian Penelitian tentang karakteristik organisasi petani dalam tesis ini sebelumnya telah didahului oleh penelitian untuk menentukan klasifikasi organisasi petani yang ada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 24 BAB 3 METODE PENELITIAN Secara umum bab ini menjelaskan metode yang digunakan peneliti dalam keseluruhan proses penelitian. Di sini akan diuraikan metode yang digunakan dalam penelitian mulai dari jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

Lebih terperinci

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor)::

::Sekolah Pascasarjana IPB (Institut Pertanian Bogor):: Contributed by Administrator adalah program pendidikan strata 3 (S3) yang ditujukan untuk memperoleh gelar akademik doktor sebagai gelar akademik tertinggi. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

DESAIN PENELITIAN STUDI KASUS (Pengalaman Empirik)

DESAIN PENELITIAN STUDI KASUS (Pengalaman Empirik) DESAIN PENELITIAN STUDI KASUS (Pengalaman Empirik) Makalah disajikan pada Materi Kuliah Metodologi Penelitian Sekolah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunaka pendekatan mixed methods research, yaitu menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif sebagaimana

Lebih terperinci

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI AS 1. PROGRESSIVISME a. Pandangan Ontologi Kenyataan alam semesta adalah kenyataan dalam kehidupan manusia. Pengalaman adalah kunci pengertian manusia atas segala sesuatu,

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.113, 2014 KEMENSESNEG. Penerjemah. Fungsional. Standar Kompetensi. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dengan teknik analisisnya menggunakan pendekatan institusional atau

III. METODE PENELITIAN. dengan teknik analisisnya menggunakan pendekatan institusional atau III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik analisisnya menggunakan pendekatan institusional atau kelembagaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif 78 88 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan memakai perspektif fenomenologis. Yang mana disini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran IPS yang selama ini berkembang lebih bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran IPS yang selama ini berkembang lebih bersifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran IPS yang selama ini berkembang lebih bersifat ekspositorik. Guru lebih banyak menyampaikan informasi teoritik daripada masalah-masalah aktual

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi

BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi BAB I Pendahuluan A. Kedudukan Karya Tulis di Perguruan Tinggi Karya tulis ilmiah memiliki kedudukan yang sangat penting. Mahasiswa harus menghasilkan karya ilmiah, baik berupa tugas akhir, skripsi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif (qualitative research). Tylor (Molenong, 2007:4),

Lebih terperinci

1. Konsep Desain Penelitian

1. Konsep Desain Penelitian 1. Konsep Desain Penelitian Karena paradigma, proses, metode, dan tujuannya berbeda dengan metode penelitian yang lain, desain penelitian Studi Kasus berbeda dengan desain penelitian kuantitatif, tetapi

Lebih terperinci

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI BAGIAN AWAL SISTEMATIKA LAPORAN SKRIPSI 1. JUDUL. Judul harus menggambarkan hasil penelitian dan variabel-variabel, serta hubungan antara variabel tersebut bisa dilihat dalam judul tersebut. Judul artikel

Lebih terperinci

45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN

KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Oleh karena itu, sebelum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak rintangan dalam masalah kualitas pendidikan, salah satunya dalam program pendidikan di Indonesia atau kurikulum.

Lebih terperinci

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut: 1. Triangulasi Data (Data Triangulation)

Ada 4 jenis penyajian triangulasi sebagai berikut: 1. Triangulasi Data (Data Triangulation) Triangulasi dan Validitas Penelitian Kualitatif Tutorial Laporan Penelitian - Triangulasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk memeriksa dan menetapkan validitas dengan menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research). 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (field research).

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui, memahami, dan mempraktekkan berbagai metode penelitian linguistik dalam

Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui, memahami, dan mempraktekkan berbagai metode penelitian linguistik dalam Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui, memahami, dan mempraktekkan berbagai metode penelitian linguistik dalam bentuk proposal penelitian untuk penulisan skripsi. Perkuliahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelilitian ini adalah strategi komunikasi politik yang digunakan oleh tim sukses faisal-biem dalam pemilihan gubernur dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Lexy,

Lebih terperinci