KUESIONER PENELITIAN. kuesioner yang merupakan pilihan terbaik menurut Bapak/Ibu. Tiap pertanyaan hanya boleh ada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUESIONER PENELITIAN. kuesioner yang merupakan pilihan terbaik menurut Bapak/Ibu. Tiap pertanyaan hanya boleh ada"

Transkripsi

1 L1 KUESIONER PENELITIAN Petunjuk Pengisian Berilah tanda centang ( ) pada kotak yang tersedia untuk masing-masing jawaban pertanyaan kuesioner yang merupakan pilihan terbaik menurut Bapak/Ibu. Tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban. Di bawah ini terdapat 12 pertanyaan yang berhubungan dengan penerapan sistem administrasi perpajakan modern dan 9 pertanyaan yang berhubungan dengan kepatuhan Wajib Pajak. Skala yang digunakan dalam menjawab pernyataan adalah sebagai berikut: Nilai Kode Kriteria Jawaban 5 SS Sangat Setuju 4 S Setuju 3 CS Cukup Setuju 2 TS Tidak Setuju 1 STS Sangat Tidak Setuju Modernisasi sistem administrasi perpajakan terdiri atas empat subvariabel yaitu struktur organisasi, prosedur organisasi, strategi organisasi dan budaya organisasi. Struktur organisasi. Struktur organisasi adalah unsur yang berkaitan dengan pola-pola peran yang sudah ditentukan dan hubungan antar peran, alokasi kegiatan kepada sub unit-sub unit terpisah, pendistribusian wewenang di antara posisi administratif, dan jaringan komunikasi formal.

2 L2 No Pertanyaan Struktur organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) telah berubah berdasarkan fungsi pelayanan, pemeriksaan, penagihan, pengawasan, dan konsultasi, dengan adanya fungsi tersebut memudahkan jalur penyelesaian dan pemeriksaan Wajib Pajak 2 Adanya Account Representative (Berfungsi untuk menjembatani antara Kantor Pelayanan dengan Wajib Pajak) benar-benar melakukan fungsinya sebagaimana misalnya mengadakan pembinaan kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya 3 Kemudahan pelayanan dengan adanya Account Representative yang melayani dan memberikan konsultasi kepada Wajib Pajak mengenai kewajiban perpajakannya Prosedur Organisasi. Prosedur organisasi berkaitan dengan proses komunikasi, pengambilan keputusan, pemilihan prestasi dan sosialisasi. Pembahasan dan pemahaman prosedur organisasi berpijak pada aktivitas organisasi yang dilakukan secara teratur. No Pernyataan Wajib Pajak diperhatikan secara mendalam, karena tiap aparat (Account Representative menangani satu Wajib Pajak 5 Waktu dalam menyelesaikan administrasi (pembayaran dan pelaporan) dilakukan dengan cepat 6 Dengan dilakukannya sosialisasi perpajakan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP), maka informasi akan mudah diterima oleh Wajib Pajak

3 L3 Strategi Organisasi. Strategi organisasi dipandang sebagai siasat, sikap pandangan dan tindakan yang bertujuan memanfaatkan segala keadaan, faktor, peluang, dan sumber daya yang ada sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat dicapai dengan berhasil dan selamat. Strategi berkembang dari waktu ke waktu sebagai pola arus keputusan yang bermakna. No Pernyataan Sistem Administrasi Modern (seperti : e- SPT, e-filling, Website) sudah benar-benar dimanfaatkan demi kemudahan pemenuhan kewajiban perpajakan. 8 Pembayaran pajak secara on-line (tellerbank, internet banking, ATM) memudahkan Wajib Pajak karena prosesnya cepat. 9 Sistem pelaporan pajak secara elektronik dapat memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak. 10 Complaint centre memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak apabila ada keberatan dan keluhan tentang pajak Budaya Organisasi. Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem penyebaran kepercayaan dan nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi dan mengarahkan perilaku anggota-anggotanya. Budaya organisasi mewakili persepsi umum yang dimiliki oleh anggota organisasi.

4 L4 No Pernyataan Aparat pajak memberikan pelayanan yang sama terhadap semua Wajib Pajak (tanpa memandang besar kecilnya pajak terutang) 12 Adanya Kejujuran aparat pajak (ketetapan dan ketegasan dalam penerapan undangundang yang berlaku) Kepatuhan Wajib Pajak terkait dengan kepatuhan untuk mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang dan kepatuhan dalam pembayaran tunggakan pajak. No Pertanyaan Saya mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak (Wajib Pajak Orang Pribadi & Badan) secara sukarela ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) 14 Saya selalu mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) sesuai dengan ketentuan perundangundangan dan melaporkannya dengan tepat waktu 15 Saya menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) ke Kantor Pajak tepat waktu sebelum batas akhir penyampaian Surat Pemberitahuan 16 Saya selalu menghitung pajak yang terutang dengan benar dan membayarnya dengan tepat waktu 17 Saya selalu membayar kekurangan pajak yang ada sebelum dilakukan pemeriksaan 18 Dengan adanya pengawasan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) akan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak 19 Saya selalu melakukan pembukuan atau pencatatan 20 Aparat pajak telah memungut pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku 21 Saya telah menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) dengan lengkap dan sesuai dengan kebutuhan perpajakan

5 L5 Demografi Saya sangat berterima kasih atas partisipasi Bapak atau Ibu dalam survey ini. Untuk membantu kami membuat perbandingan statistik, mohon diisi data demografi terkait perusahaan Bapak/Ibu dan data pribadi Bapak/Ibu. Wajib Pajak Orang Pribadi Data Pekerjaan : Pekerjaan : a. Pegawai Negeri Sipil (PNS) c. Pegawai Swasta b. Pegawai BUMN d. Wiraswasta Apakah Bapak/Ibu rutin dalam menyetor dan melaporkan pajak yang terutang? a. Ya b. Tidak Dalam 2 tahun terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah terlambat dalam hal pembayaran / pelaporan pajak? a. Pernah b. Tidak Dalam 2 tahun terakhir, apakah Bapak/Ibu pernah dikenakan denda / sanksi pajak? a. Pernah b. Tidak Data Pribadi : Nama Bapak/Ibu :.. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

6 L6 Usia a tahun c tahun b tahun d. 65 tahun ke atas Pendidikan Terakhir a. Diploma d. Doktor (S3) b. Sarjana (S1) e. Lainnya c. Magister (S2) Pengetahuan Pajak a. Brevet c. Tidak Ada b. Penyuluhan Pajak d. Lainnya Terima kasih saya ucapkan atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini

7 L7 TAHUN ANGGARAN 2010 (dalam rupiah) No Jenis Pajak Rencana Realisasi Persentase (%) Pajak Penghasilan Non Migas 698,879,075, ,282,688, A Pendapatan PPh 1 PPh Pasal ,817,443, ,947,182, PPh Pasal 22 14,827,399,665 10,634,893, PPh Pasal 22 Impor 20,224,827,057 19,763,208, PPh Pasal 23 37,109,052,083 33,051,908, PPh Pasal 26 28,831,231,531 16,307,551, PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 38,880,520,316 22,516,100, PPh Pasal 25/29 Badan 25,844,981,838 26,094,713, PPh Final dan Fiskal Luar Negeri 253,343,619, ,322,996, PPh Non Migas Lainnya - 2,956,007 - B Pengembalian PPh - (3,358,823,191) - PPN & PPnBM 260,201,310, ,102,507, A Pendapatan PPN & PPnBM 1 PPN Dalam Negeri 233,630,193, ,886,944, PPN Luar Negeri 20,310,479,738 32,478,764, PPnBM Dalam Negeri 4,194,317,898 1,049,416, PPnBM Luar Negeri 93,526, ,277, PPN dan PPnBM Lainnya 1,972,792,006 2,198,376, B Pengembalian PPN dan PPnBM Pengembalian PPN - (13,237,272,738) Pengembalian PPnBM - - PBB dan BPHTB 325,452,849, ,095,729, A Pendapatan PBB dan BPHTB 1 Pendapatan PBB 98,735,202, ,554,022, PBB Migas 10,400,545,953 6,021,929,252-3 Pendapatan BPHTB 216,317,100, ,554,844, B Pengembalian PBB dan BPHTB 1 Pengembalian PBB - (5,493,169,912) 2 Pengembalian BPHTB (541,896,362) Pajak Lainnya 19,087,968,631 18,446,897, A Pendapatan Pajak Lainnya 1 Bea Meterai 18,575,760,297 18,507,185, Pajak Tidak Langsung Lainnya 512,208,334 45,911, B Pengembalian Pajak Lainnya - (106,199,207) - Total Jenis Pajak 1,303,621,203,193 1,436,927,822,

8 L8 TAHUN ANGARAN 2011 (dalam rupiah) No Jenis Pajak Rencana Realisasi Persentase (%) A Pajak Penghasilan Non Migas 984,370,990,743 1,022,798,820, Pendapatan PPh 1 PPh Pasal ,178,419, ,189,752, PPh Pasal 22 Dalam Negeri 11,614,213,123 10,166,079, PPh Pasal 22 Impor 38,986,299,697 26,223,648, PPh Pasal 23 37,397,521,222 43,415,293, PPh Pasal 26 34,257,760,827 38,813,341, PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 30,020,025,466 26,764,303, PPh Pasal 25/29 Badan 47,071,080,948 40,380,401, PPh Final dan Fiskal Luar Negeri 369,843,673, ,535,491, PPh Non Migas Lainnya 1,995,984 2,490,048 - B Pengembalian PPh (6,691,980,979) - PPN & PPnBM 461,247,385, ,662,267, A Pendapatan PPN dan PPnBM 1 PPN Dalam Negeri 397,146,628, ,591,543, PPN Luar Negeri 52,186,785,971 58,538,426, PPnBM Dalam Negeri 4,500,204,583 1,077,047, PPnBM Luar Negeri 831,085, ,461, PPN dan PPnBM Lainnya 6,582,681, ,099, B Pengembalian PPN dan PPnBM 1 Pengembalian PPN - (19,807,091,415) 2 Pengembalian PPnBM - (9,734,220,350) PBB dan BPHTB 108,690,517, ,567,565, A Pendapatan PBB dan BPHTB 1 Pendapatan PBB Perkotaan 95,937,698, ,954,106, PBB Migas 12,752,819,179 12,832,812,344 B Pengembalian PBB (219,353,768) Pajak Lainnya 33,149,306,820 21,588,753, A Pendapatan Pajak Lainnya 1 Bea Meterai 23,605,884,323 21,867,602, Pajak Tidak Langsung Lainnya 9,543,422, ,061,752 - B Pengembalian Pajak Lainnya - (771,910,426) - Total Jenis Pajak 1,587,458,200,964 1,725,617,406,

9 L9 TAHUN 2012 (dalam rupiah) No Jenis Pajak Rencana Realisasi Persentase (%) Pajak Penghasilan Non Migas 1,327,293,090,695 1,261,088,918, A Pendapatan PPh 1 PPh Pasal ,086,210, ,528,253, PPh Pasal 22 Dalam Negeri 17,329,564,497 18,162,181, PPh Pasal 22 Impor 30,112,367,409 30,208,130, PPh Pasal 23 53,104,011,688 45,693,348, PPh Pasal 26 40,602,060,191 30,200,954, PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 52,508,865,654 31,237,539, PPh Pasal 25/29 Badan 50,171,317,960 75,709,846, PPh Final dan Fiskal Luar Negeri 463,378,692, ,593,674, PPh Non Migas Lainnya - 4,062,195 Pengembalian PPh - (12,249,072,286) PPN & PPnBM 745,180,034, ,623,257, A Pendapatan PPN dan PPnBM 1 PPN Dalam Negeri 674,918,262, ,772,479, PPN Luar Negeri 66,445,882,785 97,545,614, PPnBM Dalam Negeri 2,519,671,685 60,869, PPnBM Luar Negeri 875,808, ,621, PPN dan PPnBM Lainnya 420,409, ,780, B Pengembalian PPN dan PPnBM 1 Pengembalian PPN - (18,153,109,111) 2 Pengembalian PPnBM - - PBB dan BPHTB 123,938,227, ,508,307, A Pendapatan PBB dan BPHTB 1 Pendapatan PBB Perkotaan 123,938,227, ,676,565, PPB Migas - B Pengembalian PBB (1,168,258,841) Pajak Lainnya 33,752,492,870 26,357,388, A Pendapatan Pajak Lainnya 1 Bea Meterai 32,774,431,119 23,086,650, Pajak Tidak Langsung Lainnya 978,061,751 3,500,775,763 - B Pengembalian Pajak Lainnya ,037,254 - Total Jenis Pajak 2,230,163,845,290 2,204,577,872,

10 L10

11 L11

12 L12 Hasil Uji Validitas Variabel Independen (Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern) Hasil Uji Validitas Variabel Dependen (Kepatuhan Wajib Pajak)

13 L13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Independen (Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern) Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dependen (Kepatuhan Wajib Pajak)

14 Hasil Uji Normalitas L14

15 Hasil Pengujian Hipotesis L15

NIK NRP

NIK NRP Lampiran 1: Kuesioner Penelitian Perihal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada : Yth. Bapak/Ibu Responden di Tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir atau skripsi yang sedang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat-Surat Penelitian

Lampiran 1. Surat-Surat Penelitian Lampiran 1. Surat-Surat Penelitian Lampiran 2. Kuesioner Penelitian Kepada : Yth. Bapak/Ibu Di Tempat Dengan hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi guna memenuhi syarat menyelesaikan studi program

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner. Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Data yang digunakan untuk mengukur pengaruh persepsi Wajib Pajak atas pelaksanaan sistem administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran rutin dan juga membiayai pembangunan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran rutin dan juga membiayai pembangunan. Oleh karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pajak sebagai sumber penerimaan negara digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan juga membiayai pembangunan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan penerimaan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten. Obyek penelitian digunakan sebagai wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak sebagai sumber penerimaan negara digunakan untuk membiayai pengeluaran rutin dan juga membiayai pembangunan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASUNDAN

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASUNDAN PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASUNDAN Lampiran : Kuesioner Penelitian Perihal : Permohonan bantuan pengisisan kuesioner penelitian Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i WP Badan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri berasal dari penjualan migas dan nonmigas serta pajak. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

BAB I PENDAHULUAN. negeri berasal dari penjualan migas dan nonmigas serta pajak. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan negara Indonesia yang tertuang dalam pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Pelayanan Sistem Administrasi Modern Perpajakan Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA BANDUNG BOJONAGARA) Sehubungan dengan tugas akhir studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber pendapatan utama negara yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan sumber pendapatan utama negara yang digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber pendapatan utama negara yang digunakan dalam pelayanan publik, pembiayaan, subsidi, pembangunan dan proyekproyek pemerintah. Peran dalam

Lebih terperinci

KUESIONER Responden yang Terhormat, Dalam usaha pengumpulan data yang diperlukan untuk menyelesaikan skripsi, maka penulis sangat menghargai jika Bapak/Ibu/Saudara/I bersedia meluangkan waktu untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran penting Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peran penting Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu peran penting Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) adalah untuk pembangunan nasional. Pembangunan nasional yang dimaksud adalah penciptaan akselerasi

Lebih terperinci

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Lampiran 1 Kuesioner SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Hal : Permohonan menjadi Responden Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Dir. PT/CV......... di tempat. Dengan hormat, Saya mahasiswa Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Hal ini dapat dilihat dari persentase dalam APBN tahun 2006 yang terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Hal ini dapat dilihat dari persentase dalam APBN tahun 2006 yang terdiri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan dari sektor pajak adalah salah satu sumber penerimaan terbesar negara. Hal ini dapat dilihat dari persentase dalam APBN tahun 2006 yang terdiri dari: realisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang berlaku di berbagai negara. Hampir semua negara di dunia mengenakan pajak kepada warganya, kecuali beberapa negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kontribusi terbesar penerimaan negara Indonesia saat ini berasal dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kontribusi terbesar penerimaan negara Indonesia saat ini berasal dari sektor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontribusi terbesar penerimaan negara Indonesia saat ini berasal dari sektor perpajakan. Penerimaan dalam sektor perpajakan cenderung stabil dan terus meningkat setiap

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri dan dalam negeri. Salah satu penghasilan dalam negeri berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri dan dalam negeri. Salah satu penghasilan dalam negeri berasal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan di suatu negara tentunya memerlukan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut berasal dari berbagai sumber penghasilan antara lain bersumber dari luar

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Latar Belakang Obyek Penelitian III.1.1. Sejarah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kalideres adalah instansi vertikal Direktorat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. (Rendezvous,2012). Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. (Rendezvous,2012). Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia 6 BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Reasoned Action (TRA) Theory Reasoned Action pertama kali dicetuskan oleh Ajzen pada tahun 1980 (Rendezvous,2012). Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belanja negara(apbn) berasal dari sektor pajak, maka tidak dapat dipungkiri bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Belanja negara(apbn) berasal dari sektor pajak, maka tidak dapat dipungkiri bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan Negara dimana dana tersebut digunakan untuk pembiayaan pemerintah dan melaksanakan pembangunan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA. semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor Pelayanan Pajak BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA A. Sejarah Singkat KPP Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara. Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Pembayar

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Pembayar BAB 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Pembayar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Soemitro (dalam Sumarsan, 2013:3) pajak adalah iuran rakyat

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Soemitro (dalam Sumarsan, 2013:3) pajak adalah iuran rakyat 25 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Definisi Pajak Menurut Soemitro (dalam Sumarsan, 2013:3) pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Sunset Policy Terhadap Jumlah Wajib Pajak Terdaftar

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Sunset Policy Terhadap Jumlah Wajib Pajak Terdaftar 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sunset Policy Terhadap Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Prinsip dasar utama dari Sunset Policy adalah penegakan sistem self assessment seutuhnya, yang berarti

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang. Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan dengan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang KPP Pratama Soreang ini pada mulanya merupakan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Bandung Tiga. Namun sehubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan roda pemerintahan, kesejahteraan rakyat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan roda pemerintahan, kesejahteraan rakyat merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan roda pemerintahan, kesejahteraan rakyat merupakan fokus utama pemerintah. Melaksanakan pembangunan menjadi salah satu hal penting untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan 16 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A.Sejarah Umum Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan Sejarah umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan

Lebih terperinci

SOP PELAYANAN PENYELESAIAN PERMOHONAN PENDAFTARAN NPWP

SOP PELAYANAN PENYELESAIAN PERMOHONAN PENDAFTARAN NPWP L1 SOP PELAYANAN PENYELESAIAN PERMOHONAN PENDAFTARAN NPWP Wajib Pajak Petugas Tempat Pelayanan Terpadu Pelaksana Seksi Pelayanan Kepala Seksi Pelayanan Mulai NPWP Tidak Berkas Lengkap atau Tidak? Merekam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jendral Pajak. Kantor Wilayah

Lebih terperinci

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan)

Definisi. SPT (Surat Pemberitahuan) Definisi SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak

Lebih terperinci

TINJAUAN MATA KULIAH...

TINJAUAN MATA KULIAH... iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... ix MODUL 1: PEMANFAATAN ATAS BKP TIDAK BERWUJUD DAN JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN DAN PPN ATAS OBJEK PASAL 16C DAN PASAL 16D 1.1 Pajak Pertambahan Nilai atas Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan BAB II GAMBARAN UMUM KPP PRATAMA MEDAN BELAWAN A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Belawan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bandung Cibeunying terbentuk berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 94/KMK.01/1994. Dengan Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan. Pemerintah melalui dirjen pajak telah menetapkan pajak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan. Pemerintah melalui dirjen pajak telah menetapkan pajak sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak negara di masa krisis global menjadikan pajak sebagai instrumen ekonomi yang memberikan kehidupan bagi berlangsungnya pembangunan yang berkesinambungan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri sebagai sumber utama pembiayaan untuk pembangunan nasional. Sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. negeri sebagai sumber utama pembiayaan untuk pembangunan nasional. Sesuai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber utama bagi penerimaan negara yang berasal dari dalam negeri sebagai sumber utama pembiayaan untuk pembangunan nasional. Sesuai dengan data penerimaan

Lebih terperinci

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN

TABEL KODE AKUN PAJAK DAN KODE JENIS SETORAN LAMPIRAN II PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 38 /PJ/2009, TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PAJAK TABEL AKUN PAJAK DAN 1. Kode Akun Pajak 411121 Untuk Jenis Pajak PPh Pasal 21 100 Masa PPh Pasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Penerimaan pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 45/PJ./2007 TENTANG TATA CARA PEMINDAHAN WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PENAMBAHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK WAJIB PAJAK BESAR SATU, KANTOR PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT IO merupakan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang wajib menjalankan kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Berdasarkan analisa dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran umum objek penelitian KPP Jakarta Kebayoran Lama, yang kini berubah menjadi KPP Pratama Jakarta Kebayoran Lama adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang berada

Lebih terperinci

BAB I. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah dalam rangka menjalankan. pemerintah dalam memungut pajak dari masyarakat, yaitu sebagai berikut:

BAB I. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah dalam rangka menjalankan. pemerintah dalam memungut pajak dari masyarakat, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah dalam rangka menjalankan roda pembangunan. Pajak bersumber dari masyarakat. Landasan hukum pemerintah dalam memungut pajak

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepatuhan Wajib Pajak, Pelayanan Pajak, Penyuluhan Pajak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepatuhan Wajib Pajak, Pelayanan Pajak, Penyuluhan Pajak. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dirjen pajak (DJP) memiliki tiga cara untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, pertama membuat program dan kegiatan yang dapat menyadarkan dan meningkatkan kepatuhan sukarela, khususnya Wajib

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor

BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor 29 BAB III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat KPP Madya Tangerang Sebelum diterapkannya sistem administrasi perpajakan modern, Kantor Pelayanan Pajak Madya Tangerang, dimana struktur organisasinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur memerlukan dana yang besar. Kebutuhan yang besar itu harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang terus melakukan pembangunan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai dengan sila kelima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan tahun 2012 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 1.1 Perkembangan Penerimaan Pajak (triliun rupiah) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tahun Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara terbesar dari dalam negeri. Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2013, menunjukkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER

LAMPIRAN 1 KUESIONER LAMPIRAN 1 KUESIONER Kepada Yth: Surabaya, 20 November 2013 Bapak/Ibu Responden Ditempat Dengan Hormat, Saya adalah mahasiswa Program Strata Satu (S1), Fakultas Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Katolik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan penerimaan dari sektor pajak sangatlah penting, karena dana yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak sebagai sumber penerimaan Negara digunakan untuk mebiayai pengeluaran rutin dan juga membiayai pembangunan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 Account. mengimplementasikan Organisasi Modern.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 Account. mengimplementasikan Organisasi Modern. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keputusan Menteri Keuangan Nomor 98/KMK.01/2006 Account Representative (AR) adalah pegawai yang diangkat pada setiap Seksi Pengawasan dan Konsultasi di Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang BAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap, berencana dan berkesinambungan menurut arah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tahun 2009 (KUP) pasal 1 ayat 1 bahwa pajak adalah kontribusi wajib pajak

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tahun 2009 (KUP) pasal 1 ayat 1 bahwa pajak adalah kontribusi wajib pajak 8 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Definisi Pajak Menurut Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir kali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan program pemerintahan dan pembangunan Negara Indonesia sehingga pemerintah membutuhkan dana yang cukup banyak dalam menjalankan program

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Barat Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjelaskan suatu kondisi dimana seseorang taat terhadap perintah atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjelaskan suatu kondisi dimana seseorang taat terhadap perintah atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Teori kepatuhan (compliance theory) merupakan teori yang menjelaskan suatu kondisi dimana seseorang taat terhadap perintah

Lebih terperinci

BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI. Besar/ Large Taxpayers Office (LTO) pada tahun 2002 yang diikuti peresmian

BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI. Besar/ Large Taxpayers Office (LTO) pada tahun 2002 yang diikuti peresmian BAB III LATAR BELAKANG INSTITUSI A. Sejarah Institusi Direktorat Jenderal Pajak mengawali pembentukan Kantor Pelayanan Pajak modern dengan meresmikan berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang undang. Pembayar pajak tidak mendapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum KPP Madya Jakarta Timur. 1. Sejarah Singkat KPP Madya Jakarta Timur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum KPP Madya Jakarta Timur. 1. Sejarah Singkat KPP Madya Jakarta Timur BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum KPP Madya Jakarta Timur 1. Sejarah Singkat KPP Madya Jakarta Timur KPP Madya Jakarta Timur, yang beralamat di Gedung MTO Jakarta- Gambir, Lantai 14-15, Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap proyek pembangunan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. setiap proyek pembangunan negara yang dilaksanakan oleh pemerintah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar bagi negara. Dari sumber penerimaan ini, nantinya akan digunakan untuk membiayai setiap proyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan sumber utama dana penerimaan dalam negeri. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pajak merupakan sumber utama dana penerimaan dalam negeri. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pajak merupakan sumber utama dana penerimaan dalam negeri. Tanpa pajak negara ini tidak dapat melakukan pembangunan. Sebagian besar sumber penerimaan negara yang tertuang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan perpajakan di Indonesia timbul sejak zaman penjajahan Belanda, dalam perang dunia I (1914-1918) keadaan keuangan seluruh dunia mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang ada di Asia Tenggara.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang ada di Asia Tenggara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang ada di Asia Tenggara. Salah satu tujuan nasional negara Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Polonia. 443/KMK 01/2001, maka pada awal tahun 2002 berdirilah Kantor Pelayanan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Polonia. 443/KMK 01/2001, maka pada awal tahun 2002 berdirilah Kantor Pelayanan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum KPP Pratama Medan Polonia Sesuai dengan keputusan Menteri Keungan Republik Indonesia No. 443/KMK 01/2001, maka pada awal tahun 2002 berdirilah Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto

SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto SPT (Surat Pemberitahuan) Saiful Rahman Yuniarto Definisi adalah surat yang oleh Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha PENELITIAN Pengaruh Kualitas Pelayanan Sistem Administrasi Modern Perpajakan Terhadap Tingkat Kepuasan Wajib Pajak (STUDI KASUS PADA KPP PRATAMA TEGALLEGA) Bandung, November 2008 Dengan Hormat, Sehubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang masih giat melakukan pembangunan, baik pembangunan ditingkat pusat maupun daerah. Pembangunan yang merata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PKLM. A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Petisah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PKLM. A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Petisah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PKLM A. Sejarah Umum KPP Pratama Medan Petisah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah didirikan pada tanggal 26 Mei 2008 dengan membawahi tiga kecamatan yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Direktorat Jenderal Pajak (fiskus) melakukan ekstensifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Direktorat Jenderal Pajak (fiskus) melakukan ekstensifikasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan Negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan peningkatan pembangunan nasional untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi tinggi rendahnya kemauan Wajib Pajak. Bila setiap Wajib Pajak

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi tinggi rendahnya kemauan Wajib Pajak. Bila setiap Wajib Pajak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Negara menggunakan penerimaan pajak untuk membiayai pelayanan publik dan pembangunan nasional. Penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan sektor pemasukan terbesar kas Negara, penerimaan Negara dari sektor pajak memegang peranan yang sangat penting untuk kelangsungan sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sejarah Singkat Berdirinya Instansi. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Sejarah Singkat Berdirinya Instansi. berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK. 54 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 PENYAJIAN DATA 4.1.1 GAMBARAN UMUM INSTANSI 4.1.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Instansi Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama Gresik Selatan berdiri berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara dapat juga digunakan untuk kepentingan umum lainnya seperti subsidi

BAB I PENDAHULUAN. negara dapat juga digunakan untuk kepentingan umum lainnya seperti subsidi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah membutuhkan pendapatan untuk menjalankan kegiatan pemerintahan, dan pembangunan negara. Pembangunan negara terwujud dalam berbagai bentuk fasilitas

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KPP PRATAMA LUBUK PAKAM. Direktorat Jenderal Pajak perlu diubah, baik dilevel kantor pusat sebagai pembuat

BAB II PROFIL KPP PRATAMA LUBUK PAKAM. Direktorat Jenderal Pajak perlu diubah, baik dilevel kantor pusat sebagai pembuat BAB II PROFIL KPP PRATAMA LUBUK PAKAM A. Sejarah Instansi Untuk mengimplementasikan konsep administrasi perpajakan modern yang beriorentasi pada pelayanan dan pengawasan, maka stuktur organisasi Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pajak merupakan fenomena yang selalu berkembang di masyarakat, karena akan selalu ada perubahan kebijakan-kebijakan di bidang pajak. Terlebih karena dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan suatu kewajiban dan pengabdian peran aktif warga negara dan anggota masyarakat lainnya untuk membiayai berbagai keperluan negara berupa pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dibutuhkan dana yang relatif besar. Dana yang diperlukan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini negara Indonesia memerlukan dana untuk pembangunan nasional guna mendukung perekonomiannya. Untuk melaksanakan pembangunan tersebut dibutuhkan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari dalam negeri, salah satunya berupa pajak.

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari dalam negeri, salah satunya berupa pajak. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional merupakan kegiatan yang berlangsung terusmenerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Salah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai didirikan berdasarkan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata : Perpajakan Kode Mata : KA 013 Bobot Kredit : 2 SKS Semester Penempatan : IV Kedudukan Mata : Mata Keilmuan Keterampilan Mata Prasyarat : - Penanggung Jawab Mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan, maka tidak terlepas dari pembahasan mengenai sumber

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan, maka tidak terlepas dari pembahasan mengenai sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara mengenai kesejahteraan dan kemandirian bangsa dalam berbagai aspek kehidupan, maka tidak terlepas dari pembahasan mengenai sumber pendapatan negara. Hal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. i iii iv vi viii x BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 8 1.3 Maksud

Lebih terperinci

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri

Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Oleh Ruly Wiliandri Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 1983 yang diubah dengan UU No. 9 Tahun 1994, dan UU No. 16 Tahun 2000 dan yang terakhir diatur dalam UU No. 28 Tahun

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Mata : Perpajakan Bobot Mata : 2 Sks GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Deskripsi Mata : KUP, PPh umum, PPh pasal 21 sampai 26, PPh WR orang pribadi ba, PPN PPn BM, PBB serta bea materai. Perte

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan pembangunan tanpa adanya kontraprestasi langsung sehubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa ekspor dan juga dari penerimaan dalam negeri terutama dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa ekspor dan juga dari penerimaan dalam negeri terutama dari sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah suatu negara terutama Indonesia dalam melaksanakan kegiatannya memerlukan dana yang jumlahnya semakin meningkat. Perkembangan perekonomian global

Lebih terperinci

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK

KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK KUP PELAPORAN DAN PENYETORAN PAJAK PELAPORAN PELAPORAN PAJAK KE KPP DOMISILI MENGGUNAKAN SPT. Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan dokumen yang menjadi alat kerja sama antara wajib Pajak dan administrasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sebagian besar dana yang dibutuhkan dalam proses pembangunan di Indonesia berasal dari sektor pajak. Pajak bukanlah iuran sukarela tetapi iuran wajib yang dapat dipaksakan sehingga kelalaian dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan membutuhkan peningkatan dalam penerimaan pajak. pajak telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan membutuhkan peningkatan dalam penerimaan pajak. pajak telah memberikan kontribusi terbesar dalam penerimaan negara. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Peranan pajak dalam pembangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah dan pembangunan nasional, di antaranya berasal dari penerimaan pajak dan penerimaan bukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan 14 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Belawan Sebagai gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya berasal dari penerimaan pajak.

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya berasal dari penerimaan pajak. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemandirian suatu negara tidak terlepas dari tingkat pendapatannya yang baik. Pendapatan negara bersumber dari danaeksternal maupun internal. Dana eksternal diperoleh

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE-40/PJ/2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 91/PMK.03/2015

Lebih terperinci

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I

PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I BAB I PENUNJUKAN BENDAHARA SEBAGAI PEMOTONG/PEMUNGUT PAJAK PAJAK NEGARA BAB I BAB I PENUNJUKAN BENDAHARA NEGARA SEBAGAI PEMOTONG/ PEMUNGUT PAJAK-PAJAK NEGARA 1. DASAR HUKUM a. Undang-undang 1) Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, yakni pada tahun 2015 besarnya belanja negara sebesar

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, yakni pada tahun 2015 besarnya belanja negara sebesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk mensukseskan pembangunan nasional, peranan penerimaan dalam negeri sangat penting dan mempunyai kedudukan yang sangat strategis. Pembangunan tidak akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatur sumber penerimaan dan pengeluaran negara. Rencana keuangan

BAB I PENDAHULUAN. mengatur sumber penerimaan dan pengeluaran negara. Rencana keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatur sumber penerimaan dan pengeluaran negara. Rencana keuangan pemerintah mengenai penerimaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya berasal dari penerimaan pajak. Dalam Undang-Undang No. 15 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. satunya berasal dari penerimaan pajak. Dalam Undang-Undang No. 15 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang membutuhkan anggaran yang cukup besar setiap tahunnya untuk melaksanakan berbagai macam pembangunan.

Lebih terperinci