BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum KPP Madya Jakarta Timur. 1. Sejarah Singkat KPP Madya Jakarta Timur

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum KPP Madya Jakarta Timur 1. Sejarah Singkat KPP Madya Jakarta Timur KPP Madya Jakarta Timur, yang beralamat di Gedung MTO Jakarta- Gambir, Lantai 14-15, Jl. M.I. Ridwan Rais 5A-7, Jakarta Pusat. Mulai melayani Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan pada tanggal 09 April Dimulai dengan terbitnya Keputusan Jenderal Pajak Nomor KEP-61/PJ./2007 Tanggal 29 Maret 2007 tentang Perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-23/PJ./2007 tentang pendaftaran dan pelaporan usaha Wajib Pajak tertentu pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Timur. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya mengelola Wajib Pajak besar jenis badan dalam skala regional (lingkup Kantor Wilayah) dan juga terbatas jumlahnya. Wajib Pajak-nya berasal dari seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah Kantor. Jenis pajak yang dikelola oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya sama dengan pajak yang dikelola oleh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Wajib Pajak Besar, yaitu hanya Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), dan Bea Materai. 20

2 21 2. Sumber Daya Manusia Tabel 3.1 Distribusi Pegawai Berdasarkan Jabatan Jabatan Jumlah Kepala Kantor 1 kasi / Kasubag 9 Sekertaris 1 Bendaharawan 1 Pelaksana 26 Operator Console 1 Juru Sita 2 Account Representative 32 Pemeriksa 28 Jumlah 101 Sumber : Sub. Bagian Umum KPP Madya Jakarta Timur Wajib Pajak yang terdaftar di kantor pelayanan pajak Madya Jakarta Timur berdasarkan Jenis usahanya dapat dikelompokan sebagai berikut :

3 22 Tabel 3.2 Jenis-Jenis Usaha Perusahaan No Jenis Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Industri Logam Dasar Baja Pembiayaan Konsumen Industri Pharmasi Perdagangan Besar Barang-barang kimia dan Pharmasi Lainnya Sumber : Sub. Bagian AR KPP Madya Jakarta Timur B. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi KPP Madya Jakarta Timur 1. Tugas KPP Menurut buku profil KPP Madya Jakarta Timur (2009) mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak tertentu dibidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang mewah dan Pajak Tidak Langsung Lainnya dalam wilayah wewenang Kantor DJP Jakarta Timur. 2. Fungsi KPP Menurut buku profil KPP Madya Jakarta Timur (2009) dalam melaksanakan tugas tersebut, KPP Madya Jakarta Timur menyelenggarakan fungsi :

4 23 1) Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, serta penyajian informasi perpajakan. 2) Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan. 3) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan SPT, serta penerimaan surat lainnya. 4) Penyuluhan perpajakan. 5) Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak 6) Pelaksanaan ekstensifikasi 7) Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak 8) Pelaksanaan pemeriksaan pajak 9) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak 10) Pelaksanaan konsultasi Wajib Pajak 11) Pelaksanaan intensifikasi. 12) Pelaksanaan administrasi KPP Madya. C. Metode Penelitian Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Kuantitatif diharapkan mampu memberikan gambaran melalui penghitungan dari data-data yang diperoleh mengenai efektifitas pelaksanaan pemeriksaan untuk meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak di KPP Madya Jakarta Timur. D. Definisi Operasional Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Efektifitas

5 24 Efektifitas organisasi adalah pencapaian tujuan organisasi dalam uraian sebagai berikut : a) Produktifitas Tinggi rendah produktifitas sebagai bukti efektifitas kinerja pencapaian tujuan suatu organisasi. Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai berapa jauh persentase yang dicapai. b) Pemanfaatan Tinggi rendah pemanfaatan sebagai bukti efektifitas kinerja pencapaian tujuan suatu organisasi. Dalam penelitian ini menjelaskan mengenai berapa jauh persentase yang dicapai. 2. Pemeriksaan Pemeriksaan adalah Pemeriksaan yang dilakukan oleh Kantor Pelayanan Pajak untuk meneliti kebenaran surat pemberitahuan dan untuk memperoleh keterangan dari Wajib Pajak dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan. Data yang digunakan adalah penelitian ini adalah jumlah pemeriksaan tahun yang dilakukan oleh KPP Madya Jakarta Timur. 3. Penerimaan Pajak Penerimaan pajak adalah penerimaan yang didapat oleh Kantor Pelayanan Pajak. Penerimaan Pajak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penerimaan pajak yang didapat dari hasil pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh KPP Madya Jakarta Timur. E. Variable Penelitian Dan Pengukurannya 1. Variabel Independen

6 25 a) Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh KPP Madya Jakarta Timur tahun b) Jumlah penerimaan pemeriksaan KPP Madya Jakarta Timur tahun Variabel Dependen Variabel Dependen yang digunakan adalah efektifitas pemeriksaan yang dilakukan oleh KPP Madya Jakarta Timur yaitu : a) Apabila hasil pemeriksaan yang dilakukan KPP Madya Jakarta Timur memenuhi target atau lebih dari 79% maka dikategorikan cukup efektif. b) Apabila hasil pemeriksaan yang dilakukan KPP Madya Jakarta Timur tidak memenuhi target atau kurang dari 79% maka dikategorikan kurang efektif. F. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data Adapun metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini antra lain meliputi : 1. Studi pustaka, yaitu dengan mempelajari dan memahami sumber informasi baik literatur, artikel, maupun situs di internet yang relevan dan berhubungan dengan pembahasan. 2. Metode dokumentasi yaitu suatu proses untuk memperoleh data-data atau dokumen yang telah dipublikasikan oleh pihak lain yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yang berupa arsip atau dokumen yang dimiliki oleh KPP Madya

7 26 Jakarta Timur selama tahun pajak Wawancara/interview yaitu kegiatan untuk mengumpulkan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan berbagai pihak yang berkepentingan dan dianggap dapat memberikan data atau keterangan yang terpercaya. Dalam wawancara ini peneliti menggunakan pedoman wawancara yang tidak terstruktur, dimana menurut Arikunto (2009:202) pedoman wawancara tidak terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. G. Sumber Data Sumber data merupakan asal data diperoleh dan dari sumber tersebut dapat memberikan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang menjadi pusat perhatian peneliti. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah : 1. Sumber Data Primer Merupakan sumber data dimana data yang diperoleh berasal langsung dari sumbernya seperti melakukan wawancara dan pengamatan langsung yang dapat menghasilkan data tertulis maupun data hasil wawancara dengan pihak KPP Madya Jakarta Timur. Yang dijadikan responden dari penelitian ini adalah : Kepala Seksi Penagihan, Koordinator Pelaksana, Unit Pelaksana Pemeriksaan Pajak, Wajib Pajak, namun hal tersebut tidak dapat dilakukan karena merupakan rahasia negara sebab menyangkut nama baik bagi Wajib Pajak tersebut. 2. Sumber Data Sekunder Merupakan sumber data yang telah dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain terlebih dahulu dan data tersebut relevan dengan permasalahan dan fokus

8 27 penelitian. Data sekunder dapat berupa arsip atau dokumen yang dimiliki oleh KPP Madya Jakarta Timur, misalnya jumlah penerimaan pajak, dan informasi yang diperoleh dari studi pustaka untuk beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan. H. Metode Analisis Data 1. Deskriptif Kuantitatif Deskriptif kuantitatif adalah merupakan analisis berupa angka-angka sehingga dapat di ukur dan hitung. Untuk mengukur tingkat efektifitas dari suatu sistem kerja dapat juga dengan memberikan peringkat, skala peringkat yang digunakan adalah (persentase). 2. Deskriptif Kualitatif Deskriptif Kualitatif yaitu dimulai dari memanfaatkan hasil data deskriptif Kuantitatif dan menggunakan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir pada suatu teori.