NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBALAN DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBALAN DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN"

Transkripsi

1 1 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBALAN DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh : M. Razzak Irawan P. Muh Bachtiar PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2008

2 2 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IMBALAN DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Telah Disetujui Pada Tanggal Dosen Pembimbing Utama (Drs. Muh Bachtiar H.,MM.)

3 3 HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP IMBALAN DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN M. Razzak Irawan P. Muh Bachtiar INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara persepsi terhadap imbalan dengan semangat kerja pada karyawan. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara persepsi terhadap imbalan dengan semangat kerja pada karyawan. Semakin positif persepsi terhadap imbalan maka semakin tinggi semangat kerja. Sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap imbalan maka semakin rendah semangat kerjanya. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan PT Rajawali Nusindo. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah menggunakan skala. Adapun skala yang digunakan adalah skala persepsi terhadap imbalan 29 aitem, mengacu pada aspek Michael dan Harold (1993) dan skala sikap semangat kerja mengacu pada Davis (1951) yang berjumlah 38 item. Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS Versi 15,0 for windows untuk menguji apakah ada hubungan antara persepsi terhadap imbalan dengan semangat kerja pada karyawan perusahaan. Korelasi product moment dari Pearson menunjukkan korelasi sebesar rxy = 0,727 dan p = 0,000 (p < 0,01). Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara persepsi terhadap imbalan dengan semangat kerja karyawan perusahaan. Jadi hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Kata kunci: Persepsi Terhadap Imbalan, Semangat Kerja.

4 PENGANTAR Perkembangan dunia perindustrian di indonesia mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perluasan ataupun pengembangan dari industri-industri yang sudah ada, dan dengan perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan yang modern banyak memunculkan industri-industri baru dan secara langsung membutuhkan tenaga kerja yang terampil dan ahli dalam bidangnya. Hal itu mendukung sarana operasional dari perusahaan yang semakin maju. Sekalipun peralatan yang digunakan oleh perusahaan semakin canggih, unsur manusia sebagai pelaksana yang berperan sebagai tenaga kerja yang menjalankan segala peralatan yang ada tetap dibutuhkan. Sebagaimana kita ketahui, bagaimanapun majunya teknologi jika tidak ditunjang dengan dan oleh tenaga kerja yang cakap maka kemungkinan besar sasaran dari perusahaan tidak akan tercapai. Tenaga kerja yang bekerja sesuai dengan fungsinya akan menunjang tercapainya keberhasilan tujuan perusahaan (Sutanto & Stiawan, 2000). Semangat kerja merupakan faktor penting dan ikut berperan dalam menentukan maju mundurnya perusahaan. Perlu diketahui bahwa faktor semangat kerja merupakan persoalan individu dalam perannya dalam dunia industri dan organisasi, seseorang langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas kerja dari sebuah organisasi. Untuk mendapat peluang kerja yang lebih baik sering diawali dengan persoalan, baik dengan rekan kerja maupun terhadap perusahaan permasalahanpermasalahan yang diawali oleh karyawan akan mempengaruhi persepsinya dalam memandang masa depan, terutama dalam kaitannya dengan peningkatan 1

5 2 jabatan atau pengembangan karir di perusahaan tempat bekerja. Sikap kerja yang ditunjukkan karyawan tertentu akan mendapat penilaian tersendiri oleh pihak manajer, sebab dengan semangat kerja yang baik, seorang pekerja akan memperoleh perhatian dari manajer sehingga peluang untuk berprestasi dan meraih sukses ke arah yang lebih tinggi akan dapat terwujud. Hal ini sesuai dengan pendapat Kasali yang mengatakan bahwa seseorang dengan semangat kerja tinggi akan memiliki rasa percaya diri terhadap dirinya, masa depan dan orang lain (Mubarok, 2004) Sastrohadiwiryo (2003) mengatakan bahwa semangat dan kegairahan kerja dapat diartikan sebagai rohaniah, atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja secara giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Apabila di dalam bekerja para karyawan merasa senang dan optimis mengenai kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas kelompok kerja, ramah dengan yang lainnya maka dapat dikatakan mereka memiliki semangat kerja yang tinggi. Namun apabila mereka tampak tidak puas, gelisah, lekas marah, sering sakit, suka membantah dan pesimis maka reaksireaksi seperti ini sebagai bukti adanya semangat kerja yang rendah atau tidak baik. Jika karyawan memiliki semangat kerja rendah tentunya kinerjanya akan terganggu dan akan merugikan perusahaan itu sendiri karena karyawan tidak maksimal dalam melakukan pekerjaanya atau hanya saja asal jadi saja. Contoh kasus pada PNS yang kinerjanya dianggap kurang oleh masyarakat padahal pegawai tersebut bekerja dalam pelayanan publik, semangat kerjanya juga

6 3 dirasakan rendah karena para pegawai tersebut sering bolos kerja atau berada ditempat lain di saat jam kerja ( 06/07/04) Perbedaan semangat kerja karyawan yang satu dengan yang lainnya yang disebabkan oleh beberapa hal misalnya persepsi yang negatif terhadap imbalan, informasi yang tidak jelas mengenai pekerjaan yang dilakukan karyawan, pandangan karyawan tentang pekerjaan yang dilakukan, lingkungan kerja yang tidak kondusif, hubungan yang buruk antara pimpinan dengan bawahan ataupun adanya persepsi yang berbeda-beda dalam diri karyawan terhadap kebijaksanaan organisasi secara keseluruhan. Di dalam meningkatkan semangat kerja perlu dipenuhi kebutuhan karyawan, dalam hai ini disesuaikan dengan kemampuan perusahaan, baik yang bersifat materi maupun yang non materi sebab pada umumnya manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehingga dia akan memberikan hasil kerja dan prestasi yang sebaik-baiknya apabila kebutuhannya terpenuhi. Perhatian yang kurang dari pihak perusahaan dalam menangani masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan yaitu dengan sistem imbalan yang baik. Cascio (1981) pemberian imbalan yang baik memiliki beberapa aspek yaitu kecukupan dari perusahaan, persepsi keadilan, keamanan, penerimaan, kendali biaya, keseimbangan, insentif dan penawaran pembayaran dan usaha. Pemberian imbalan yang efektif bertujuan agar karyawan tidak merasa khawatir atas sesuatu yang menimpa dirinya selama dia bekerja, sehingga akan memperoleh suatu kepastian dan kelangsungan dan menciptakan rasa puas dan semangat kerja yang tinggi karena merasa diperhatikan. Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan mempunyai persepsi positif dengan kompensasi yang diterimanya. Hal yang menentukan

7 4 kepuasan terhadap kompensasi yang biasanya digunakan oleh karyawan yaitu rasa keadilan dan. Sikap kompetitif ke arah peningkatan produktivitas dalam keadaan seperti ini tentunya sulit ditumbuhkan. Para pekerja terkondisikan pada pandangan dan sikap yang kurang menguntungkan, tidak produktif, dan berpandangan bahwa perusahaan hanyalah sekedar tempat bekerja atau tempat mencari nafkah, dan bukannya tempat untuk berprestasi. Handoko mengatakan kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka di antara karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Kemudian program kompensasi juga penting bagi perusahaan karena hal itu mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusia atau dengan kata lain agar karyawan mempunyai loyalitas dan komitmen yang tinggi pada perusahaan (Djati dan Khusaini, 2003). Permasalahan pada karyawan yang telah diuraikan sebelumnya menyatakan baik semangat kerja dan Sikap terhadap imbalan adalah hal yang sangat penting. Kedua hal tersebut sudah sepatutnya mendapat perhatian penuh dari pihak perusahaan karena sikap terhadap imbalan yang efektif akan memacu dorongan untuk bekerja dengan baik sedangkan semangat kerja yang tinggi pada karyawan akan membuat rasa antusias yang tinggi dalam bekerja walaupun dalam keadaan dibawah tekanan sekalipun. Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara Sikap terhadap imbalan terhadap semangat kerja karyawan.

8 5 TINJAUAN PUSTAKA Semangat kerja Pandangan orang tentang semangat kerja biasanya jika seseorang rajin dalam mengerjakan tugasnya atau terlihat lebih giat. Pengertian tentang semangat kerja lebih luas dan dalam dari sekedar seseorang terlihat giat atau rajin saja. Pengertian semangat kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan (Sutanto dan Stiawan, 2000). Penjelasan serupa tentang definisi semangat kerja dan kegairahan kerja yang diungkapkan oleh Sastrohadiwiryo yaitu semangat dan kegairahan kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi rohaniah, atau perilaku individu tenaga kerja dan kelompok-kelompok yang menimbulkan kesenangan yang mendalam pada diri tenaga kerja untuk bekerja dengan giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Mukijat (1989) mengatakan semangat kerja adalah sikap perorangan atau sikap kelompok orang-orang terhadap pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah kondisi rohaniah atau sikap tenaga kerja yang menimbulkan perasaan kesenangan yang mendalam sehingga bersedia untuk bekerja secara giat dan konsekuen dalam mencapai tujuan bersama. Davis yang mengutarakan yang merefleksikan sebagai semangat kerja yang lebih memfokuskan pada tugas atau perhatian terhadap pekerjaan

9 6 Aspek-aspek semangat kerja menurut Davis (Mafrudoh, 2000) : a. Kesediaan bekerja sama Adalah kesediaan untuk saling membantu diantara rekan kerja sehubungan dengan tugasnya atau untuk tujuan bersama b. Loyalitas kepada organisasi Kesetiaan yang diberikan kepada organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan c. Disiplin Adanya rasa tanggung jawab kepada peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan d. Keterlibatan dalam menghadapi kesukaran Keinginan untuk dalam terlibat dalam mencari pemecahan permasalahan baik tugas individu maupun secara berkelompok e. Perhatian positif terhadap tugas Pandangan bahwa tugas yang diberikan akan memberikan hal yang positif dalam bekerja f. Inisiatif dalam menjalankan tugas Berperan aktif dalam menjalankan tugas yang telah diberikan g. Bangga terhadap organisasi Perasaan bangga terhadap organisasi yang telah diikuti Berdasarkan aspek-aspek yang telah diungkapkan beberapa ahli diatas peneliti menyimpulkan aspek-aspek dalam semangat kerja adalah : 1. Kerja sama 2. Disiplin kerja

10 7 3. Perhatian positif pada tugas 4. Perasaan bahagia 5. Keterlibatan dalam menghadapi kesukaran Persepsi Terhadap Imbalan Dessler (1997) mengatakan imbalan adalah semua bentuk penggajian atau ganjaran yang mengalir pada pegawai dan timbul dari kepegawaian mereka. Sedangkan menurut Tjahjono (2000) Imbalan merupakan mekanisme penting dalam pemberian penghargaan terhadap anggota organisasi dalam mendorong dan memotivasi anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Kebanyakan anggota organisasi akan memberi kemampuan maksimalnya bila mereka dihargai, dan sebaliknya jika tidak ada penghargaan yang memadai kemampuan yang diberikanpun akan berkurang bahkan cenderung asal-asalan. Hal sama diungkapkan oleh Andrew E Sikula imbalan adalah pemberian penghargaan dari perusahaan kepada karyawan kerja baik berupa uang (Financial) maupun bukan berupa uang (nonfinancial) (Mangkunegara, 2002). Biasanya kompensasi yang diberikan didasarkan atas pertimbanganpertimbangan yaitu berat ringannya pekerjaan, sulit mudahnya pekerjaan, besar kecilnya resiko pekerjaan dan perlu tidaknya keterampilan dalam pekerjaan. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pesepsi terhadap imbalan adalah gambaran terhadap balas jasa yang diberikan oleh perusahaan baik yang berupa materi maupun non materi sebagai bentuk kompensasi yang memadai guna memaksimalkan kemampuan karyawan.

11 8 Michael dan Harold (Djati dan Khusaini 2003) membagi kompensasi menjadi tiga bentuk, yaitu : 1. Kompensasi Material Kompensasi material tidak hanya berbentuk uang, tunjangan melainkan segala bentuk penguat fisik (Phisical Reinforcer) seperti fasilitas parkir, telepon dan ruang kantor yang nyaman. 2. Kompensasi Sosial Kompensasi ini berhubungan erat dengan interaksi dengan orang lain. Bentuk ini misalnya rekreasi, pembentukan kelompok-kelompok pengambil keputusan dan kelompok khusus yang dibentuk untuk memecahkan permasalahan perusahaan. 3. Kompensasi Aktivitas Merupakan kompensasi yang mampu mengkompensasikan aspek-aspek pekerjaan yang tidak disukainya dengan memberi kesempatan untuk melakukan aktivitas tertentu. Bentuknya dapat berupa kekuasaan yang dimiliki seorang karyawan untuk melakukan aktivitas diluar pekerjaan rutinnya sehingga tidak timbul kebosanan kerja. Hubungan antara Sikap Terhadap Imbalan dengan Semangat kerja Manusia dalam kehidupannya selalu mengadakan berbagai macam aktivitas. Salah satu dari aktivitas tersebut diwujudkan dalam bentuk kerja. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan hasil yang dapat dinikmati oleh individu yang bersangkutan ataupun orang lain (Anoraga, 2001). Faktor pendorong manusia untuk bekerja adalah adanya kebutuhan yang

12 9 harus dipenuhi. Aktivitas dalam kerja mengadung unsur kegiatan sosial, yang menghasilkan sesuatu dan pada akhirnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak terpenuhinya kebutuhan atau ketidakpuasan kebutuhan karyawan akan menimbulkan dampak negatif seperti pemogokan kerja, turunnya produktivitas dan meningkatnya absensi. Telah diterangkan sebelumnya bahwa pandangan karyawan akan membantunya dalam mengartikan dan menilai apa yang telah diterimanya. Penilaian dari karyawan didasarkan atas apa yang dirasakan dan dialaminya adalah sampai sejauhmana karyawan dapat merasakan manfaat dari imbalan yang telah diberikan oleh perusahaan. Persepsi karyawan tentang imbalan dapat menimbulkan rasa puas atau tidak puas dan akhirnya rasa puas dan tidak puas tersebut akan mempengaruhi semangat kerja karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Jika karyawan mempunyai persepsi positif terhadap imbalan maka karyawan dapat merasa tenang dan aman sehingga dalam bekerja dapt maksimal. Karyawan juga akan memiliki rasa tanggung jawab karena apa yang diharapkan akan terpenuhi. Jika perusahaan mendapat karyawan yang mempunyai mampu mengembangkan kemampuan mereka seharusnya diberikan imbalan yang layak. Hal ini tidak hanya untuk mengurangi dampak negatif yang akan muncul tetapi juga untuk mempertahankan sikapsikap yang menguntungkan perusahaan. Sesuai dengan pendapat Tjahjono (2000) Imbalan merupakan mekanisme penting dalam pemberian penghargaan terhadap anggota organisasi dalam mendorong dan memotivasi anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Kebanyakan anggota organisasi akan memberi kemampuan maksimalnya bila mereka dihargai, dan sebaliknya jika tidak ada

13 10 penghargaan yang memadai kemampuan yang diberikan pun akan berkurang bahkan cenderung asal-asalan. Dari uraian diatas dapat dikatakan bila seseorang mempunyai persepsi positif terhadap imbalan yang telah diberikan oleh perusahaan, diharapkan karyawan tersebut dapat bekerja dengan semangat kerja yang tinggi sehingga mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan harapan perusahaan. HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap imbalan dengan semangat kerja. Semakin positif persepsi terhadap imbalan, semakin tinggi pula semangat kerja karyawan tersebut. Semakin negatif terhadap imbalan, semakin rendah pula semangat kerja karyawan. Variabel METODE PENELITIAN Variabel tergantung Variabel bebas : Semangat Kerja : Persepsi Terhadap Imbalan Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah karyawan PT Rajawali Nusindo. Alat ukur Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode skala. Skala ini menggunakan lembar identitas diri sebagai pelengkap data penelitian, diantaranya : usia, jenis kelamin dan masa kerja. Ada

14 11 dua skala yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu skala semangat kerja dan kepuasan terhadap imbalan. Skala semangat kerja Skala semangat mengacu pada Davis (1951). Skala semangat kerja disusun berdasarkan aspek-aspek semangat kerja, yaitu kerja sama, disiplin kerja, perhatian positif pada tugas, perasaan bahagia, keterlibatan dalam menghadapi kesukaran. Aitem pada skala ini dibagi menjadi dua variasi favorable dan unfavorable yang terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pemberian skor 4 jika menjawab dengan Sangat Setuju (SS), jawaban Setuju (S) mendapat skor 3, jawaban Tidak Setuju (TS) mendapat skor 2, dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh skor 1. Sebaliknya untuk jawaban yang tidak mendukung atau unfavorable, subjek mendapat skor 1 jika menjawab Sangat Setuju (SS), jawaban Setuju (S) mendapat skor 2, jawaban Tidak Setuju (TS ) mendapat skor 3, dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh skor 4. Hasil analisis data dengan menggunakan koefisien korelasi diatas 0,3 menunjukkan bahwa terdapat 30 aitem yang shahih dengan aitem totalnya bergerak antara 0,304 sampai dengan 0,763 dengan nilai koefisien reliabilitas alpha (α) sebesar 0,930. Skala persepsi terhadap imbalan menggunakan teori Michael dan Harold (1993). Skala persepsi terhadap imbalan berisi aspek-aspek yaitu kompensasi material, kompensasi sosial dan kompensasi aktivitas. Aitem pada skala ini dibuat dengan dua variasi favorable dan unfavorable yang terdiri dari empat alternatif jawaban unfavorable yang terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setujui, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pemberian skor 4 jika menjawab dengan Sangat Setuju (SS), jawaban Setuju (S) mendapat skor 3,

15 12 jawaban Tidak Setuju (TS) mendapat skor 2, dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh skor 1. Sebaliknya untuk jawaban yang tidak mendukung atau unfavorable, subjek mendapat skor 1 jika menjawab Sangat Setuju (SS), jawaban Setuju (S) mendapat skor 2, jawaban Tidak Setuju (TS ) mendapat skor 3, dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) memperoleh skor 4. Skala kepuasan terhadap imbalan terdiri dari 23 aitem shahih dengan aitem totalnya begerak antara 0,344 sampai dengan 0,797 dan diperoleh nilai koefisien reliabilitas alpha (α) sebesar 0,936. Metode Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik r-product moment dari Pearson. Teknik ini digunakan karena dalam penelitian ini mencari korelasi antara variabel tergantung dan variabel bebas. Proses analisis data ini dipercepat dan dipermudah dengan adanya perangkat lunak SPSS for Windows versi 15.0 HASIL PENELITIAN Uji Normalitas Uji normalitas ini menggunakan One-Sample Kolmogorov-Smirnov test, dimana terlihat taraf signifikansinya lebih dari 0,05 atau p>0,05. Pada variabel semangat kerja signifikansinya 0,623 sedangkan variabel persepsi terhadap imbalan signifikansinya 0,191, karena p>0,05 maka distribusi tes normal. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen bersifat linier (garis lurus). Hasil uji

16 13 asumsi linieritas diperoleh nilai F sebesar 53,278 dengan p=0,000 (p<0,05). Berdasarkan hal ini dapat dikatakan bahwa hubungan antara variabel persepsi terhadap imbalan dan semangat kerja memenuhi asumsi linieritas. Uji Hipotesis Tabel 1 Correlations Semangat Kepuasan Semangat Pearson Correlation 1.737(**) Sig. (2-tailed).000 N Imbalan Pearson Correlation.737(**) 1 Sig. (2-tailed).000 N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi antara variabel persepsi terhadap imbalan dengan semangat kerja sebesar r= 0,737 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi terhadap imbalan dengan semangat kerja. Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Pembahasan Dari hasil analisis terbukti bahwa diketahui bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi terhadap imbalan dan semangat kerja. Semakin positif persepsi terhadap imbalan, maka semangat kerja semakin tinggi, sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap imbalan maka semangat kerja akan semakin rendah. Tjahjono (2000) Imbalan merupakan mekanisme penting dalam pemberian penghargaan terhadap anggota organisasi dalam mendorong dan

17 14 memotivasi anggota dalam mencapai tujuan organisasi. Kebanyakan anggota organisasi akan memberi kemampuan maksimalnya bila mereka dihargai, dan sebaliknya jika tidak ada penghargaan yang memadai kemampuan yang diberikanpun akan berkurang bahkan cenderung asal-asalan. Persepsi positif karyawan terhadap imbalan akan mempengaruhi semangat kerja karyawan karena imbalan yang diberikan tidak semata berupa materi saja berupa upah, lingkungan fisik dan tunjangan akan tetapi hal yang bersifat non materi berupa penghargaan, suasana kerja yang menyenangkan, hubungan yang baik antara rekan kerja dan juga atasan. Imbalan yang non materi memberikan pengaruh lebih karena bukan berupa bentuk kepuasan fisik dan semangat kerja juga merupakan kondisi rohani yaitu perasaan yang mendalam selama melakukan pekerjaan tersebut. karyawan yang mempunyai persepsi positif terhadap imbalan aktivitas maka dia akan tinggi semangat kerjanya karena dalam imbalan tersebut karyawan diberikan kebebasan dalam melakukan pekerjaanya, kebebasan tersebut dianggap merupakan tanggung jawab bagi karyawan karena merasa bahwa dirinya dihargai. Semangat kerja karyawan yang tinggi akan berdampak pada keinginan bekerja dengan sepenuh hati, sekalipun kondisi kerjanya di bawah tekanan. Kasali (1992) menjelaskan bahwa seseorang dengan semangat kerja tinggi (High Morale) akan memiliki rasa percaya diri terhadap dirinya sendiri, terhadap masa depan, dan terhadap orang lain (Mubarok, 2004). Lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat diketahui sumbangan efektif sikap terhadap imbalan kepada semangat kerja sebesar 54,3 %, kondisi ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap imbalan memberikan kontribusi sebanyak 54,3 % dari keseluruhan faktor munculnya semangat kerja.

18 15 Besarnya sumbangan efektif dalam penelitian ini disebabkan karena skala yang digunakan overlapping karena kedua skala yang digunakan tidak begitu jauh perbedaannya. Penelitian ini memiliki beberapa kelemahan, yang antara lain pada aspekaspek yang diungkap terlalu fokus kepada satu faktor saja, yaitu persepsi terhadap imbalan, sedangkan faktor lain kurang mendalam seperti kerja sama, ada tidaknya sistem penghargaan pada karyawan dan lingkungan kerja. Disamping itu, dalam pengambilan data peneliti tidak melakukan wawancara lebih lanjut terhadap responden, sehingga memungkinkan terjadinya faking good dan social desirability dalam mengisi skala ukur persepsi terhadap imbalan maupun skala ukur semangat kerja. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hipotesis terbukti bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap imbalan dengan semangat kerja karyawan. Semakin positif Persepsi terhadap imbalan maka semakin tinggi semangat kerja karyawan, sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap imbalan maka semakin rendah pula semangat kerja karyawan. SARAN Beberapa saran yang diajukan oleh penulis ditujukan kepada : 1. Bagi pihak perusahaan disarankan untuk mempertahankan sikap karyawan terhadap imbalan positif agar semangat kerja tetap tinggi. 2. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat mengambil subjek yang cukup luas sehingga tingkat reliabilitas dan validitasnya menjadi lebih baik. Dan lebih

19 16 memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mendukung variabel semangat kerja seperti fasilitas yang diberikan dan lingkungan kerja. 3. Pembuatan alat ukur harus harus memperhatikan aspek-aspek penelitian agar tidak terjadi Overlapping antara skala yang digunakan untuk menganalisis data penelitian. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, P. & Suyati, S Psikologi Industri & Sosial. Jakarta : Pustaka Jaya Anoraga, P Psikologi Kerja. Cetakan Ketiga. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin Metode Penelitian. Jogjakarta : Pustaka Pelajar. Cascio, W..F & Elias M. A Human Resource Management, An information in System Approach. Virginia : Reston Publishing Company inc. Dessler, G Manajemen Personalia. Jakarta : Airlangga. Penerjemah Agus Dharma. Djati, S.P & Khusaini, M Kajian Terhadap Kepuasan Kompensasi, Komitmen Organisasi, dan Prestasi Kerja. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5 No. 1. Fakultas Ekonomi UKP. Halim, A Tjahjono & Husein, M. F sistem pengendalian manajemen. Jogjakarta : UPP AMP YKPN. Hanodoko, T. Hani Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2. Jakarta: Pustaka Pelajar. Mangkunagara, P.A Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan Keempat. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

20 17 Mubarok, A.H Semangat Kerja Karyawan Ditinjau Dari Persepsi Terhadap Supervisor Mentoring. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM Jogjakarta Mafrudoh, S Semangat kerja ditinjau Berdasarkan Persepsi Jaminan Sosial. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM Jogjakarta Puspasari, K Intensi Turnover Ditinjau Dari Kepuasan Terhadap Imbalan. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM Sastrohadiwiryo, B.S Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta : Bumi Aksara Sutanto, E.M & Stiawan B Peranan Gaya Kepemimpinan yang Efektif dalam Upaya Meningkatkan Semangat dan Kegairahan Kerja Karyawan di Toserba Mas Sidoarjo. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan vol.2. no.2 Fakultas Ekonomi UKP Menyimak nasib PNS. 06/07/04

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KOMPENSASI DAN SEMANGAT KERJA PADA KARYAWAN OPERASIONAL PT KAI (PERSERO) PURWOKERTO Harlina Nurtjahjanti Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof Sudharto. SH,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN Oleh: HANDINI IKA PRATIWI SUS BUDIHARTO FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan/organisasi dalam berbisnis harus mempunyai tujuan atau sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara berbagai macam perusahaan, baik perusahaan dalam bidang hiburan, jasa, ekspor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden 4.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Seluruh responden penelitian di Kantor Konsultan Pajak HB&P adalah laki-laki dan perempuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional, yaitu penelitian yang digunakan untuk melihat hubungan antara variabel yang diprediksi memiliki hubungan. A. IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan penelitian Sebelum persiapan penelitian dimulai, terlebih dahulu dilakukan persiapan penelitian agar penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Coba Angket 1) Validitas Pengujian validitas penelitian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menunjukkan sejauh mana alat

Lebih terperinci

74 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

74 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 74 75 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 76 Kepada Yth. Karyawan/i PT. Taewon Indonesia Bekasi Dengan hormat, Saya, Chandra Andhikajati, mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pembahasan 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a. Persiapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) 2. Variabel bebas : Kebermaknaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan elemen yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri ikut menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia, dunia semakin menyatu. Pada masa ini kejadian di suatu negara tidak lagi tertutup bagi dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai gelar sarjana S1 Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional. 1 Identifikasi Variabel. variabel yang diteliti (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional. 1 Identifikasi Variabel. variabel yang diteliti (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional 1 Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupakan penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI MASA KERJA

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI MASA KERJA 1 PERBEDAAN KEPUASAN KERJA DITINJAU DARI MASA KERJA Indah Lestari M. Bachtiar INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kepuasan kerja karyawan ditinjau dari masa kerja. Dugaan

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan kepuasan kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaanya dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah atau untuk pengujian hipotesis suatu penelitian. 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, alat maupun bentuk penelitian yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan, mengembangkan, mengkaji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir penelitian. Pendekatan kuantitatif yaitu penlitian tentang BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini menggunkan metode pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuatitatif yaitu penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y) BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PERSONAL RESPONSIBILITY KARYAWAN LEMBAGA PENDIDIKAN PERKEBUNAN YOGYAKARTA DISUSUN OLEH SUGESTI HANUNG ANDITYA SUS BUDIHARTO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitain Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk kepentingan penelitian ini, maka gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan. Yogyakarta angkatan 2015 yang berjenis kelamin laki-laki dan 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah dan Persiapan 1. Orientasi Kancah Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hubungan antara konformitas pada produk dan perilaku konsumtif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Data penelitian ini dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dihitung secara matematik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan. Dalam

Lebih terperinci

RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL. Running I

RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL. Running I RELIABILITAS SKALA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Running I Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excluded a 0.0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel

BAB III PENYAJIAN DATA. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel BAB III PENYAJIAN DATA A. Pengenalan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh yang signifikan antara variabel iklim komunikasi organisasi terhadap kinerja karyawan. Lokasi penelitian ini di Kisel berada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti.

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG. Oleh Rina Milyati Yuniastuti. 35 ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. ORGANIK AGRO SYSTEM (OASIS) BANDAR LAMPUNG Oleh Rina Milyati Yuniastuti. ABSTRAK CV. Organik Agro System (OASIS) adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel BAB III METODE PEELITIA Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Sebelum dilakukan analisis statistik dengan menggunakan product moment dari Pearson, maka dilakukan uji asumsi normalitas dan linearitas. 1. Uji Asumsi Sebelum

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA WILAYAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Armayanti Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Program Studi Psikologi ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan format meotde penelitian kuantitatif yang terdiri atas dua bagian yaitu a) metode penelitian, meliputi: uaraian dan juamlah vaiabel penelitian, definisi

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya perubahan politik dan administrasi pemerintahan melalui pemberian otonomi luas kepada Daerah Kabupaten dan Daerah Kota sebagaimana dimaksudkan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II tersebut, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini menggunkan metode pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuatitatif yaitu penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Penelitian ini dimulai dengan melihat visi dan misi PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Bogor. Visi dan misi perusahaan merupakan suatu arahan

Lebih terperinci

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama

Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama. Uji Linearitas Hasil Penelitian Utama Uji Normalitas Sebaran Hasil Penelitian Utama One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test makna hidup harga diri N 80 80 Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Mean 79,64 109,85 Std. Deviation 8,070 9,834

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KEMAMPUAN DOSEN DALAM MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KEMAMPUAN DOSEN DALAM MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KEMAMPUAN DOSEN DALAM MENGAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR Disusun Oleh : Hanu Rahmantyo Qurotul Uyun PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG Reva Maria Valianti *) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap efektivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. universitas swasta yang berada di Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. universitas swasta yang berada di Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini adalah salah satu universitas swasta yang berada di Yogyakarta. Subjek dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH : PENGARUH KOMPENSASI, PROMOSI JABATAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (Persero), Tbk KANTOR CABANG KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, variable satu dengan variable yang lain. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif karena penelitian ini banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel total atau seluruh populasi menjadi sampel yang terdiri dari 63 orang guru SD penerima tunjangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. angka yang diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya

Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya Variabel Semangat Kerja dan Indikator Pengukurannya Oleh: Didit Darmawan (Staf Pengajar Program Pascasarjana STIE Mahardhika Surabaya) Pendahuluan Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang

Lebih terperinci

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation

Lebih terperinci

JURNAL PENELITIAN PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

JURNAL PENELITIAN PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI JURNAL PENELITIAN PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 2. Perilaku prososial. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang terdiri dari dua variabel penelitian yaitu variabel prediktor dan variabel kriterium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel Tergantung : Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja a. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel independent (X) : Iklim Organisasi 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini menguji hubungan variabel x dan y, kedua variabel tersebut adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu. Masing-masing individu meletakkan titik berat yang berlainan mengenai kebutuhan dan keinginannya.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI Oleh : FAJAR BHASKARA B 100 060 122 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penetian 4.1.1 Sejarah Dinas KOPEGTEL GORONTALO( Koperai pegawai telkom Gorontalo ) didirikan pada tanggal 10 juli 1986 dan disyahkan Badan Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Sugiyono (2011), korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Seperti hubungan antara

Lebih terperinci

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana dunia semakin menyatu sehingga tidak bisa lagi kejadian di suatu negara tertutup bagi dunia luar.

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru. Ade Prastya Nugraha. Prof. Dr. A.M.

Perbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru. Ade Prastya Nugraha. Prof. Dr. A.M. Perbedaan Tingkat Kepuasan Kerja Berdasarkan Besar Kompensasi Pada Profesi Guru Ade Prastya Nugraha Prof. Dr. A.M. Heru Basuki, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. dilakukan peneliti, antara lain: akan dicapai dalam penelitian ini,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. dilakukan peneliti, antara lain: akan dicapai dalam penelitian ini, 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini ada beberarapa langkah yang dilakukan peneliti, antara lain: a. Merumuskan

Lebih terperinci

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN :

Volume I No.02, Februari 2016 ISSN : PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT KECAMATAN PUCUK KABUPATEN LAMONGAN *( Ali Fathoni Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3 29 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Peneltian Lokasi Penelitian dilaksanakan di PT. Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Metode penelitian korelasional digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998). BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci