BAB II KEBUDAYAAN MASUK KE DALAM MODERNISASI. Tema pada kasus proyek ini adalah Sosiologi Perkotaan. Tema utama ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KEBUDAYAAN MASUK KE DALAM MODERNISASI. Tema pada kasus proyek ini adalah Sosiologi Perkotaan. Tema utama ini"

Transkripsi

1 BAB II KEBUDAYAAN MASUK KE DALAM MODERNISASI 2.1. Penerapan Tema pada Tapak Tema pada kasus proyek ini adalah Sosiologi Perkotaan. Tema utama ini mempengaruhi dalam penentuan sub tema. Dan sub tema tersebut adalah Urban Fusion ; Eksistensi Arsitektur Melayu di tengah kota Medan. Pada awalnya tema ini hanya berupa Urban Fusion yang memiliki arti penyatuan kota. Tapak yang dibelah oleh sungai perlu sesuatu untuk disatukan, yaitu jembatan. Ditambah judul tersebut lebih harus spesifikasi. Didorong permasalahan dengan kemajuan zaman modern membuat masyarakat melupakan budaya disekitarnya. Masyarakat perkotaan memiliki pemikiran yang berbeda dengan masyarakat pedesaan, kehidupan lifestyle yang modern, individual. Sedangkan budaya masih melekat pada masyarakat desa sehingga bagaimana membuat budaya tetap menarik pada sebuah kawasan tengah kota. Lokasi yang berada pada tepi Sungai deli yang identik dengan sejarah kerajaan Melayu Deli menambah kuat nya pengaruh budaya melayu pada tapak ini. Lokasi tapak juga terletak di kecamatan Medan Maimun yang di sekitarnya terdapat Istana Maimun dan Mesjid Raya yang menganut Arsitektur Melayu yang cukup kuat dan menarik perhatian masyarakat ditengah kota. Sehingga hunian apartemen bergaya Melayu ini dapat menambah eksistensi budaya Melayu di kota Medan. Namun arsitektur Melayu ditengah kota tentu nya memliki perbedaan dengan arsitektur Melayu di pedesaan, seperti yang terjadi pada Istana Maimun dan Masjid Raya, Arsitektur Melayu sudah bercampur dengan arsitektur Eropa. 16

2 17 Jadi, saya berusaha tetap menggunakan arsitektur modern dan menggabungkan dengan arsitektur Melayu. Contoh bangunan yang beradaptasi dari arsitektur Melayu adalah Istana Maimun yang terletak tidak jauh dari tapak. Namun tidak dapat mengambil filosofi keseluruhannya. Istana Maimun, sudah bercampur dengan arsitektur Eropa. Material yang digunakan juga tidak berasal hanya dari Indonesia. 2.1 Istana Maimun Istana Maimun atau sering disebut Istana Putri Hijau merupakan istana terbesar kerajaan Deli. Istana di dominasi dengan warna kuning yang merupakan warna kebesaran melayu. Istana ini sering menjadi tempat pertunjukan musik tradisional melayu sekarang. Luas wilayah istana ini 2.772m dengan halaman yang luasnya mencapai 4ha. Panjang dari depan kebelakang 75,50m dan tinggi bangunan mencapai m. Bangunan istana ini ditopang oleh tiang kayu dan batu.

3 koleksi yang dipajang 2.3 interior Istana Maimun Arsitektur bangunan merupakan perpaduan antara ciri arsitektur Moghul, Spanyol, Timur tengah, Melayu, India dan Belanda. Pengaruh arsitektur Belanda terlihat pada jendela dan pintu yang lebar dan tinggi. Namun ada beberapa pintu yang menunjukkan pengaruh Spanyol. Pengaruh Islam terlihat pada bentuk lengkungan pada atap. Tingginya bekisar 5-8 meter. Lengkungan ini sangat populer di Timur tengah, Turki dan India. 2.4 tirai dan ornamen pada 2.5 Singgasana Sultan interior ruang pertemuan Istana Maimun dirancang oleh arsitek luar negri yaitu Theo Van Erp berasal dari Itali. Maka dari itu istana ini merupakan perpaduan arsitektur Timur dan Eropa. Budaya Timur terlihat dari warna kuning pada tiang,dinding dan tirai. Bahan bangunan yang diimpor dari Eropa, seperti ubin lantai, marmer dan teraso.

4 19 Terlihat prasasti marmer didepan tangga marmer yang ditulis dengan huruf latin dalam bahasa Belanda. Dibutuhkan perwujudan dalam tema untuk menguatkan tema tersebut. Dengan mengambil Arsitektur Melayu yang akan diterapkan kedalam kawasan berada ditengah kota, dikutip beberapa unsur seperti atap, tangga, struktur rumah panggung dan tepi sungai. Sehingga penerapan tema diambil dari jenis atap pada rumah Melayu yaitu atap dengan bubungan panjang yang akan diterapkan pada podium apartemen ini. Bentuk nya yang miring dengan derajat yang berbeda akan digunakan pada bentukan massa podium. 2.6 Atap Rumah Melayu Dengan struktur panggung untuk memberi kesan rumah pada tepi sungai yang menjadi identitas arsitektur Melayu. Peletakan area terbuka hijau ditepi sungai yang salah satu nya adalah area pertunjukan tari, Melayu identik dengan

5 20 tari-tariannya. Dan diperkuat dengan penggunaan warna kuning dan hijau pada bangunan dan area tapak. Diawali dengan bentuk podium merupakan transformasi dari atap rumah Melayu yang bentuknya miring dengan 2 jenis kemiringan yang berbeda. Lalu ada ornamen yang menghiasi setiap garis luar yang menjadi eksterior bangunan juga menjadi intepretasi utama dengan warna kuning cerah. Bentuk panggung setinggi 5meter yang menopang seluruh bangunan utama ini dengan tangga-tangga yang menyambut pengunjung. Kolom-kolom yang diekspos menonjol sebagai penegasan akan kolom kolom vertikal, dengan warna hijau. Serta ornamen flora yang menghiasi dinding eksterior tower dengan warna kuning. Mahkota bangunan tower yang mengadopsi dari atap rumah Melayu. 2.7 Bangunan Utama yang Mengintepretasikan Arsitektur Melayu

6 Ornamen yang Menghiasi Eksterior Bangunan Arsitektur Melayu juga bukan hanya bangunan rumah tinggal, namun keberaadaan ruang luar yang selalu mengelilingi bangunan tersebut. Sehingga didapat konsep rancangan tapak difokuskan kepada ruang terbuka, seperti kehidupan masyarakat Melayu di pinggir sungai yang selalu berkumpul. Pada bagian jl.mangkubumi sebagai area private untuk hunian apartemen dan area publik yaitu mall dan riverside garden yang digunakan sebagai area tamasya ditutupi oleh rumput terdapat sclupture dan air mancur. Gedung parkir untuk umum dan privat. Pada jl.badur terdapat restaurant tepi sungai dengan konsep bangunan arsitektur Melayu terbuat dari kayu, tempat makan yang menghadap sungai ini

7 22 langsung dibatasi oleh pagar-pagar kecil. Kemudian fasilitas lain seperti kolam renang, BBQ area, sarana olahraga terbuka seperti jooging track dan lapangan tennis yang menyatu dengan riverwalk dikelilingi dengan pohon mahoni yang rindang. Pentas seni yang menyatu dengan sungai sehingga tanggul pada tepi sunggai dibuat bertangga sebagai area duduk dan diseberang sungai terdapat area tampil untuk tarian Melayu dan terdapat pohon kepala sebagai identifikasi arsitektur Melayu. Akan disediakan 3 jembatan untuk menyambungkan riverwalk dari jl. Mangkubumi dan jl. Badur. namun hanya dapat diakses oleh pejalan kaki dan pesepeda. 2.9 Jembatan sebagai Fungsi Penyeberangan Interior dalam bangunan menggunakan warna yang mengintepretasikan arsitektur Melayu yaitu kuning dan hijau. Plafond dengan warna emas, lantai dengan motif pencampuran songket. Gaya modern tidak lepas dari desain gedung ini seperti penggunaan kaca bentuk tangga dan ornamen. Pada Tower terdapat lobi pada podium lantai 3, yang merupakan akses menuju unit hunian.

8 23 Tampak bangunan pada bagian podium menggunakan curtain wall. Dan akses tangga menjadi tampak depan bangunan yang menyambut pengunjung untuk menuju lobi. Penggunaan kaca dapat memberikan ruang yang nyaman, menghindari dari sinar matahari, hujan, kebisingan dan panas. Dalam aspek berkelanjutan penggunaan lampu saat siang hari akan menjadi minim karena cahaya yang masuk cukup besar, dan tirai tambahan sebagai alat mengurangi cahaya matahari yang masuk. Curtain wall berdiri sebagai struktural. Jenis kaca yang digunakan adalah kaca reflective salah satu kaca yang biasa digunakan untuk eksterior bangunan. Kaca ini memiliki daya tembus dari satu arah saja ( tidak tampak dari luar). Reflective juga dapat menghalangi masuknya sinar UV. Kemudian pada bagian hunian menggunakan curtain wall sebagai jendela dan beton pra cetak. Pada hunian bagian area jemur didesain tertutup untuk tetap menambah nilai arsitektural. 2.2 Apartemen Bernuansa Melayu Tampak bangunan merupakan hal utama yang akan dilihat masyarakat. Sehingga tampak luar bangunan harus menarik dan bagus. Tampak luar yang mentransformasikan budaya Melayu, seperti yang sudah dijelaskan pada halaman sebelum nya. Pada eksterior bangunan lebih diterapkan pada bentuk panggung dan penggunaan warna serta ornamen pada eksterior bangunan. Bangunan setinggi 20 lantai ini di letakkan bersebelahan dengan gedung parkir dan memiliki podium untuk memperindah penglihatan masyarakat. Sehingga terjadi nya set back yang dapat membantu melihat bangunan tinggi.

9 24 Juga tidak mengganggu masyarakat sekitar akan kehadiran bangunan tinggi. Area terbuka juga dimaksimalkan agar bangunan apartemen ini dapat dilihat dari segala arah. Podium yang memiliki teras teras disekeliling bangunan ditransformasikan dari bentuk bangunan Melayu yang memiliki tangga, teras dan bilik yang mengelilingi bangunan. Tangga setinggi 5m dan disekeliling bangunan diberikan ornamen pada setiap garis lisplank. Pemisahan antara bangunan dan ruangan terbuka juga karena atas dasar luasnya tapak untuk pembentukan ruang terbuka hijau yang jauh lebih besar dari pada untuk bangunan. Agar pengunjung juga dapat mengelilingi tapak sehingga tidak hanya satu tujuan saja. Karena pada bangunan juga sudah memiliki area riverwalk sehingga taman tidak diletakkan diarea bangunan. Podium yang difungsi kan sebagai mall pada lantai satu sebagai area penyambut tamu dengan lobi yang besar juga untuk area pameran, terdapat swalayan, ruang penitipan anak, restoran dan coffee shop. Pada lantai dua podium terdapat fitness, spa dan salon, bakery shop, klinik dan apotik, book store dan bussiness centre, daerah ini lebih ke area semi publik. Dan lantai tiga lebih dipusatkan sebagai area kantor pengelola dan restaurant serta bar dengan semi outdoor. Bagian interior juga lebih mendekatkan ke dalam budaya Melayu. Interior pada rumah Melayu juga dipenuhi dengan warna kuning dan hijau. Dengan hall yang besar sebagai area penyambut tamu. Area tersebut di manfaatkan sebagai

10 25 lobi pada apartemen dengan lampu besar yang menggantung ditengah lobi dan dikelilingi dengan ornamen melayu Lampu Gantung Pada Lobi Pintu yang digunakan pada lobi memiliki 2 jenis pintu. Pada lobi utama menggunakan pintu otomatis. Pintu otomatis dengan material kaca. Pada bagian lobi utara dan selatan menggunakan pintu kaca yang harus didorong. Dilakukan perbedaan jenis pintu tersebut karena fungsi lobi yang berbeda-beda sehingga dalam segi ekonomi terjadi pengurangan harga material. Kolom kolom megah yang berdiri mengelilingi lobby juga tidak dibiarkan polos begitu saja. Kolomkolom tersebut diberi ornamen dan cat warna. Seluruh kolom-kolom pada podium mall akan diberi sentuhan ornamen melayu untuk memperkuat interior budaya Melayu tersebut. Pada lantai mall juga menggunakan keramik yang bercorak namun tidak pada setiap bagian lantai, hanya pada lobby tengah dan beberapa bagian kecil pada lobby 4 lobby pintu masuk. Karena ingin tetap menonjolkan arsitektur modern didalamnya. Sehingga bagian yang tidak diberikan keramik berornamen akan menggunakan keramik

11 26 marmer. Seperti hal nya rumah Melayu ruangannya bebas tanpa ada ruangan lain. Begitu terjadi pada mall ini tidak ada dinding permanen. Hanya terdapat dinding eksterior bangunan. Selebihnya dinding nya bersifat temporer. Terbuat dari gypsum atau dinding streofoam yang dapat dibongkar pasang Interior Lobi Tower Pada bagian plafond podium tetap dengan ornamen melayu namun tidak terlalu banyak, hanya ornamen sederhana yang mengelilingi plafond tersebut. Penggunaan ornamen pada interior bangunan nya juga dibuat minim agar mall tersebut tidak seperti bangunan museum Melayu. Sehingga pada bagian Mall interior bangunan yang mengadaptasi dari arsitektur Melayu pada bagian plafond, kolom, dan lantai. Pada dinding tidak diberikan ornamen dikarenakan agar tidak terjadi hiasan ornamen yang berlebihan. Sebuah mall harus tetap mencitrakan kesan yang modern, sehingga pada dinding hanya menggunakan cat dan ditutupi keramik marmer.

12 27 Area Mekanikal Elektrikal Tipe Studio dan 1KT Tipe 1 KT dan 2 KT Tipe Penthouse Podium / Mall Basement 2.12 Zoning Pada Bangunan Utama Pada setiap tower memiliki 4 tipe unit hunian yang sama yaitu : Tipe Studio, Tipe Satu TT, Tipe Dua TT, Tipe Penthouse (duplex). Semua kamar memiliki teras yang menghadap kesungai dan pemandangan kota, serta ada yang berhadapan antar kamar Tipe Studio Tipe 1Kamar Tidur

13 Tipe 2Kamar Tidur Tipe Penthouse Untuk interior pada unit hunian tidak ada ketentuan harus memiliki interior melayu, karena mengingat unit hunian sudah merupakan hak masing masing pemilik. Namun jenis jendela yang digunakan untuk semua unit hunian sama. Menggunakan dinding tirai yang dapat dibuka. Dinding tirai ini sebagai pengganti dinding bata. Namun pada interior lobi tower tetap memiliki interior melayu pada plafond, lantai dan dinding. Konsisten dengan menggunakan warna hijau dan kuning serta ornamen sederhana yang mengelilingi interior. Setelah itu pusat kontrol mekanikal dan elektrikal yang menjadi ruang utama dari sebuah gedung berada pada basement. Dikarenakan untuk mengurangi kebisingan dan kemudahan dalam mengatur mesin-mesin yang berada didalam. Area kontrol mekanikal berupa ruang AHU, chiller, STP, Ruang Genset dan pompa, ruang water tank, ruang panel dan ruang kontrol serta ruang teknisi untuk karyawan bagian mesin.

14 Denah Basement sebagai Area ME Sesuai dengan KDB 60% didapat Luas podium lantai 1 : 3636 m2 Luas gedung parkiran lantai 1 : 1758 m2 Sehingga bangunan mengambil 21% dari luas lahan Luas tower : m2 Luas podium : m2 Luas parkiran : m2 Merah : Area Bangunan Hijau : Taman dan Rumput (Ruang Terbuka Hijau) Kuning : Kolam Renang Coklat : Riverwalk Biru : Sungai 2.18 Zoning pada Tapak

15 30 Setiap kamar hunian memiliki balkon sebesar 2m yang disediakan juga area jemur namun ditutupi dengan ornamen flora melayu yang sebagai second fasade juga. Konsep dan hasil perancangan diatas merupakan hasil dari beberapa pendekatan desain arsitektur Melayu. Dengan mengambil beberapa unsur kuat dari khas Melayu tersebut. Untuk jenis tipe kamar yang disediakan pada apartemen ini juga harus diperhatikan. Apartemen menengah atas yang pasti akan dihuni oleh pengusaha, PNS dan pegawai swasta dan eksekutif muda. Asumsi penduduk sekitar yang berminat ada 5% dari 4717 KK yang berada di 2kelurahan sehingga 235KK berminat untuk memiliki hunian diapartemen ini. Berikut adalah program kegiatan dan kebutuhan ruang 2.3 Kebutuhan Ruang dan Program Kegiatan Tabel 2.1 Tipe Kamar dan Ukuran Kebutuhan Aktivitas Perabot Pemakaian Standart Ruang Zoning ruang dan luas Ruang Tipe Studio - Tidur Tempat tidur Satu orang Private ( 36m²) - Mandi Lemari baju Dua orang - Merias Diri Kamar mandi - Makan Dapur kecil - Nonton Sofa,kursi,meja - Masak Televisi Teras

16 31 Tipe 1 Kamar Tidur Tempat tidur Satu orang Private Tidur Mandi Lemari baju Dua orang (54m²) Merias diri Kamar mandi Makan Dapur Nonton Sofa,kursi,meja Masak Televisi Nerima tamu Meja Rias Mencuci dan Meja makan Jemur Teras Tipe 2 Kamar Tidur Tempat tidur Tidur (72m²) Mandi Merias diri Makan Nonton Masak Nerima tamu Lemari baju Kamar mandi Dapur Sofa,kursi,meja Televisi Meja Rias Mencuci dan Meja makan Menjemur Teras - Berkumpul Tipe Tidur Tempat tidur Penthouse Mandi Lemari baju (144m²) Merias diri Kamar mandi Makan Dapur Nonton Sofa,kursi,meja Masak Televisi Nerima tamu Meja Rias Mencuci dan Meja makan Jemur Teras Berkumpul Meja Kerja Tabel 2.2 Fungsi Pendukung Indoor Dua orang Tiga orang - Tiga orang - Empat orang - Lima Orang - Enam Orang Private Private

17 32 Kebutuhan Aktivitas Perabot Pemakaian Standart Ruang Zoning ruang dan Ruang luas Hall / Main Lobby (50m²) - Datang - Melihat lihat - Menunggu - Bertanya - Kursi / sofa - Meja Resepsionis - Penghuni Sumber :Time Saver Standards F.W. Dodge Publik Company Toilet Umum (1.8m²/orang ) - Kloset - Kran Air - Urinoir - Publik Mini Market / Swalayan (50m²/unit) - Belanja - Rak-Rak - Meja Kasir / Pembeli Sumber :Data Publik Arsitek Jilid 2 Ernst Neufre Business Centre (80m²/unit) - Datang - Melayani - Bertanya - Meja dan kursi - Sofa - Publik ATM (2m²/unit) - Transaksi - Mesin ATM - Publik

18 33 Ruang Penitipan Anak (30m²) - Tempat bermain anak - menunggu - meja reseptionis - ruangan anak - pengelola - tamu - anak-anak Sumber :Time Saver Standards F.W. Dodge Semi publik Company - Membeli Book Store (150m²) buku - Membaca buku - Mencari - Rak buku - Kasir - Kursi - Pengunjun g - Publik - Bertanya - Kursi, kaca dan Spa Salon (100m²) dan - Salon - Spa - Menunggu - Bertanya meja - Kasir - Sofa - Tempat tidur - Pengunjun g - Publik - Area mencuci Fitness Centre (200m²) - Fitness - Aerobick - Gym - Sauna - Menunggu - Bertanya - Melihatlihat - Alat-alat gym - Jacuzi - Shower - Toilet - Urinoir - Locker - Sofa - Reseptiois - Kasir - Pengunjun g - Publik

19 34 Cafe dan Restaurant (100²m 70 pengunjung) - Makan - Duduk - Minum - Ngobrol - Mengerjaka n sesuatu - Meja kursi - Resepsionis - Dapur - Loading dock - Kasir Sumber :Data Publik Arsitek Jilid 2 Ernst Neufret Coffee shop (50²m 50 pengunjung) - Makan - Duduk - Minum - Ngobrol - Mengerjaka n sesuatu - Meja kursi - Resepsionis - Dapur - Loading dock - Kasir Sumber :Data Arsitek Jilid 2 Ernst Neufret Publik Bar (50²m 40 pengunjung) - Duduk - Minum - Ngobrol - Meja kursi - Resepsionis - Dapur - Loading dock - Publik - Kasir Klinik (40m²) - Menunggu - Bertanya - Berobat - Memeriksa - Konsultasi - Meja dan kursi dokter - Resepsionis - Sofa - Pasien - Dokter - Suster Sumber :Time Saver Standards F.W. Dodge Publik Company

20 35 Apotik (30m²) - Membeli obat - Bertanya - Kasir - Rak obat - Gudang - Pembeli - Apoteker - Publik Bakery Shop (30m²) - Membeli roti - Rak penyimpan roti - Kasir - Pembeli Publik - Kursi Area Berkumpul (20m²) - Ngobrol - Mengerja kan sesuatu - Menungg u - Kursi dan meja - Pengunju ng - Penghuni - Pengelol a Sumber :Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Julius Panero, Publik 1979 Tabel 2.3 Fungsi Pendukung Outdoor Kebutuhan ruang Jogging Track Tennis Court Aktivitas Perabot Pemakaian Ruang - Olahraga - Penghuni - Melihat - Area Jogging lihat - Menunggu taman - Bermain tennis - Lapangan tennis - Kursi dan meja - Penghuni Standart Ruang Zoning - Publik - Publik

21 36 Playground - Bermain - Taman Bermain dengan furniture mainan anak pada taman - Penghuni taman Sumber : ArchitecturalGraph ic Standart,TheAmeri can Institute Of Architecture, 1944 Publik Swimming pool Joglo BBQ area - Berenang - Menunggu - Duduk - Bercerita - Menunggu - Bermain - BBQ - Masak - Kolam Renang - Meja dan Kursi - Kursi sofa - tempat ganti pakaian - Meja dan Kursi - Kursi dan meja - Alat BBQ - Penghuni Sumber : ArchitecturalGraph ic Standart, TheAmerican Institute Of - Pengunjun g - Penghuni - Penghuni - Pengunjun g Architecture, 1944 Semi publik - Publik - Semi Publik Tabel 2.4 Area Servis

22 37 Kebutuhan ruang dan luas Aktivitas Perabot Pemakaian Ruang Standart Ruang Zoning Kantor pengelola (150m²) - Bekerja - Melayani tamu/pembeli - Meja dan kursi - Sofa - Rak - Private Front office (15m²) - Melayani tamu / pembeli - Meja dan kursi - Sofa - Rak - Penghuni Sumber :Data Arsitek Jilid 2 Ernst Neufret Semi Publik Public relation (15m²) - Bekerja - Melayani tamu / pembeli - Meja dan kursi - Sofa - Rak - Penghuni - Semi Publik Security (10m²) - Menjaga keamanan - Meja dan kursi - Rak - Tempat tidur - Security - Private House keeping (20m²) - Bekerja - Meja dan kursi - Rak - Private Kantor finance (20m²) - Bekerja - Melayani Pembeli - Meja dan kursi - sofa - rak - TV - Maket - Penghuni - Semi publik

23 38 Ruang Mekanikal dan Elektrikal (50m²) - Bekerja - Mesin mesin - Meja dan kursi - Private Parkir (15m²)/unit mobil - Parkir Mobil - Perabotan parkir - Penghuni - Pengunjung Publik Sumber :Data Arsitek Jilid 2 Ernst Neufret Loading dock (20m²) - Parkir - Memasukkan barangbarang - Perabotan parkir - Private Tabel 2.5. Jumlah Unit Hunian JUMLAH UNIT HUNIAN NO. KEBUTUHAN RUANG JUMLAH UNIT LUAS MINIMUM JUMLAH LUAS 1 STUDIO 84 unit 36m² 2.016m²

24 KAMAR TIDUR 60 unit 54m² 6.804m² 3 2 KAMAR TIDUR 78 unit 72m² 3.600m² 4 PENTHOUSE 42 unit 144m² 9.216m² JUMLAH 264 unit M²

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri)

PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN. Double bed Side table Lemari pakaian Meja rias. Penghuni apartemen (suami-istri) PROGRAM RUANG BANGUNAN APARTEMEN Funfsi Hunian No. Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang Standard Ruang Luas 1. R. Tidur (dengan double bed) Tidur Merias diri Berganti pakaian Double bed Side

Lebih terperinci

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)

Jumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²) 2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,

BAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki BAB V KONSEP 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pencapaian Pejalan Kaki Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki Sisi timur dan selatan tapak terdapat jalan utama dan sekunder, untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL RANCANGAN

BAB 5 HASIL RANCANGAN BAB 5 HASIL RANCANGAN 6. Desain Bangunan Desain bangunan pertunjukan seni ini memiliki bentuk kotak masif untuk efisiensi bentuk bangunan dan ruang bangunan. Bentuk bangunan yang berbentuk kotak masif

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi

Lebih terperinci

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL

Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL 1. Peraturan Teknis a. Jarak bebas Bangunan Gedung / Industri KDB KLB 3 3 Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan BANGUNAN NON RUMAH TINGGAL GSB GSJ GSJ Intensitas bangunan (KDB/KLB), dimaksudkan agar menjaga

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1. Konsep Perancangan Makro V.1.1. Konsep Manusia Pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa meliputi : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang

Lebih terperinci

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N

BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N BAB V K O N S E P P E R A N C A N G A N V.1 Perancangan Siteplan Siteplan massa bangunan berorientasi kepada pantai Selat Sunda dan Gunung Krakatau. Pada siteplan ini jalan utama untuk memasuki kawasan

Lebih terperinci

Bab II. Sumber Inspirasi. bernuansa natural. Bandara ini sangat jelas mengandung tema Neo-Vernakular

Bab II. Sumber Inspirasi. bernuansa natural. Bandara ini sangat jelas mengandung tema Neo-Vernakular Bab II Sumber Inspirasi 2.1 Bandara soekarno hatta Sebagian besar unit-unitnya berkonstruksi tiang dan balok yang di ekspos dan terlihat modern. Bandara ini di rancang oleh Arsitek dari Prancis, Paul Andreu.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini memiliki sebuah konsep berasal dari obyek yang dihubungkan dengan baju muslim yaitu Libasuttaqwa (pakaian taqwa)

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru. BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK

LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK LAMPIRAN 1 ANALISA NON FISIK ANALISA PROGRAM RUANG Program Ruang pada perancangan proyek kondominium dapat dilihat pada tabel di bawah ini Fungsi Hunian No Identitas Ruang Aktivitas Perabot Pemakai Ruang

Lebih terperinci

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen

Dimensi Ruang Minimum* 1. R. Duduk dan makan. Pengguna Ruang. Penghuni apartemen Program Apartemen Unit hunian tipe studio (1-2 orang) Standar * 1. R. Duduk dan makan Interaksi sosial, menerima tamu, makan Sofa/kursi, coffee table, TV, meja dan kursi makan 7 m 2 Julius Panero, Manusia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

Bab IV. Konsep Perancangan

Bab IV. Konsep Perancangan Bab IV. Konsep Perancangan 4. 1 Kosep Dasar Konsep dasar perancangan perpustakaan ini adalah bangunan yang memperhatikan kenyamanan penggunanya serta mencerminkan fungsinya baik sebagai bangunan perpustakaan

Lebih terperinci

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan

Lebih terperinci

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN

BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN BAB V: ANALISA DAN PEMROGRAMAN 5.1. Pemrograman 5.1.1. Kebutuhan Ruang NO RUANG JMLH LUAS SAT LUAS TOTAL STANDART LUAS KAMAR 1 standard/ deluxe 231 28 m2 6.468 2 junior suite 36 45 m2 1.620 3 president

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN INTERIOR 4.1 Konsep Perancangan HEPOL BUILDING HANNINE RESTO Suasana khas Korea Budaya Korea Hanok Nyaman Tenang Gedung Perkantoran Bangunan dengan konsep modern Restoran Korea

Lebih terperinci

BAB I SUNGAI DELI MARTABAT KOTA MEDAN. yang dulu. Sekarang mahasiswa menyelesaikan desain pada perancangan

BAB I SUNGAI DELI MARTABAT KOTA MEDAN. yang dulu. Sekarang mahasiswa menyelesaikan desain pada perancangan BAB I SUNGAI DELI MARTABAT KOTA MEDAN 1.1 Deskripsi Proyek dan Lokasi Tapak Skripsi dan perancangan arsitektur 6 menjadi bahan "tugas akhir" bagi mahasiswa semester 8. Format nya cukup berbeda dengan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan DKI Jakarta yang terkenal dengan kota yang tidak pernah berhenti beraktifitas menyebabkan meningkatnya tingkat stress penduduknya. Oleh karena itu, dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah Di Sidoarjo dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin menurun.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY 81 BAB V KESIMPULAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Keterkaitan Konsep dengan Tema dan Topik Konsep dasar pada perancangan ini yaitu penggunaan isu tentang Sustainable architecture atau Environmental

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN INTERIOR IV.1. Konsep Perancangan Konsep Perancangan hotel resort merupakan kesimpulan dari analisis Perancangan hotel resort. Konsep Perancangan hotel resort di pantai Jakarta

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Analisa Lahan Perencanaan Dalam Konteks Perkotaan 4.1.1 Urban Texture Untuk Urban Texture, akan dianalisa fungsi bangunan yang ada di sekitar tapak yang terkait dengan tata

Lebih terperinci

1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna

1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna 1.Sejarah Berdiri Istana Maimun, terkadang disebut juga Istana Putri Hijau, merupakan istana kebesaran Kerajaan Deli. Istana ini didominasi warna kuning, warna kebesaran kerajaan Melayu. Pembangunan istana

Lebih terperinci

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI)

- BAB 4 - ANALISA SELATAN UTARA. Gambar 4.1 Foto kondisi eksisting Candranaya (Sumber : Dinas tata kota DKI) - BAB 4 - ANALISA 4.1 Data Proyek Lokasi Candranaya di Jl. Gajah Mada No. 188 Jakarta Barat. Luas Lahan : 14.356,14 m2 Peruntukan Lahan : Bangunan Komersil, Pusat Perkantoran KDB : 45% KLB : 4 GSB : 0

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V. KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR BAB V KONSEP dan PROGRAM DASAR PERENCANAAN dan PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Dasar Aspek Fungsional Program dasar aspek fungsional Kondominium di Semarang adalah

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG TEMA DAN KONSEP T E M A Trend dalam berpakaian dari tahun ke tahun akan TEMA terus berputar, dan akan berkembang lagi seiring berjalannya waktu eksplorasi tentang suatu pergerakan progressive yang selalu

Lebih terperinci

BAB III STUDI LAPANGAN

BAB III STUDI LAPANGAN BAB III STUDI LAPANGAN A. Perpustakaan Grhatama Pustaka Berlokasi di Jl. Janti, Banguntapan Bantul, D.I. Yogyakarta. Jam layanan untuk hari Senin-Jumat : 08.00 s.d. 22.00 WIB, hari Sabtu : 08.00 s.d. 16.00

Lebih terperinci

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) 1-5 1 Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya Handono S dan Ir. ST. Kuntjoro Santoso, M.T. Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN

BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN BAB II HUNIAN YANG DISEBUT APARTEMEN 2.1 Apartemen Dan Rumah Susun Apa itu hunian? Defenisi hunian atau rumah adalah tempat tinggal atau kediaman, yang berarti bahwa hunian itu merupakan tempat berlindung,

Lebih terperinci

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan

Fasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN, PERAN SEORANG WANITA PUN SEMAKIN MENINGKAT, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MERILEKSKAN TUBUHNYA ATAU MEMPERHATIKAN KECANTIKAN DIRINYA SANGAT BESAR.

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis membahas mengenai perancangan re-design Kayu Manis Resort menjadi Honeymoon Garden Resort di Nusa Dua Bali. Perancangan re-desain interior resort

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian BAB VI HASIL RANCANGAN Hasil perancangan yang menggunakan konsep dasar dari prinsip teritorial yaitu privasi, kebutuhan, kepemilikan, pertahanan, dan identitas diaplikasikan dalam perancangan tapak dan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan 5.1.1 Program Ruang Topik dari proyek ini adalah perilaku atlet, dengan tema penerapan pola perilaku istirahat atlet

Lebih terperinci

H O T E L M A L L A PA R T M E N T S E M A R A N G

H O T E L M A L L A PA R T M E N T S E M A R A N G Sebagai developer dan operator Hotel Tentrem-Yogyakarta, kami persembahkan produk premium terbaru kami, Apartment Tentrem, yang terletak di lokasi paling strategis di kota Semarang dan dibangun diatas

Lebih terperinci

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center KONSEP RANCANGAN Latar Belakang Surabaya semakin banyak berdiri gedung gedung pencakar langit dengan style bangunan bergaya modern minimalis. Dengan semakin banyaknya bangunan dengan style modern minimalis

Lebih terperinci

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati, BAB 1 START FROM HERE A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati, merupakan sebuah tema besar yang akan menjadi arahan dalam proses desain. Jadi peranan sungai sebenarnya sangat

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Bentuk Massa Bangunan

BAB IV: KONSEP Konsep Bentuk Massa Bangunan BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bentuk Massa Bangunan Dari hasil analisa pada lokasi tapak, diperoleh zoning peletakan masa bangunan pada bagian sisi timur yaitu yang berhadapan dengan Universita Mercu Buana

Lebih terperinci

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang

Tabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu

Lebih terperinci

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4 5.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1. Program Ruang Tabel 5.1.Rekapitulasi Program Ruang Hotel Bisnis No Ruang Kapasitas Luas KELOMPOK KEGIATAN

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

PERABOT ANAK. Sumber : _ html LAMPIRAN 200 ANAK Sumber : http://renopia.en.ec21.com/toy_piano_digital_piano_musical-- 3691712_4713603.html Pink : Origin : Korea, Brand : Spendid Junior Coklat : Origin : China, Brand : December Dimensi

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Tapak 5.1.1 Pintu Masuk Kendaraan dan Manusia Dari analisa yang telah dibahas pada bab sebelumnya pintu masuk kendaraan dan manusia akan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan V.1.1 Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini menggunakan pendekatan sustainable design sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN

BAB IV: KONSEP PERENCANAAN BAB IV: KONSEP PERENCANAAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan Seperti yang telah disinggung pada bab bab sebelumnya, dasar konsep perancangan bangunan Prambanan Heritage Hotel and Convention ini adalah heritage

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Kerangka Berpikir Konsep Bagan 4.1 Kerangka Berpikir Konsep 105 106 Dari kerangka berpikir diatas dapat penulis memilih konsep Batik Pekalongan : The Diversity of Culture

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi

Lebih terperinci

EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA

EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA EVALUASI BENTUK LAY OUT UNIT HUNIAN PADA RUSUN HARUM TEBET JAKARTA Susy Irma Adisurya Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Trisakti E-mail: susyirma@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu

STUDI AKTIVITAS. STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan. Parkir Tamu STUDI AKTIVITAS STUDI AKTIVITAS UMUM PENGUNJUNG / TAMU AKTIFITAS TEMPAT WAKTU KETERANGAN Datang memarkir kendaraan Parkir Tamu Mencari informasi Resepsionis Bebas Insidentil Menunggu Lounge Beristirahat

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan meliputi pembahasan mengenai pemanfaatan penghawaan dan pencahayaan alami pada City Hotel yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK BAB IV: TINJAUAN KHUSUS PROYEK 4.1. Profil Proyek Perencanaan Hotel Wisma NH berada di jalan Mapala Raya no. 27 kota Makasar dengan pemilik proyek PT Buanareksa Binaperkasa. Di atas tanah seluas 1200 m2

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu BAB VI HASIL PERANCANGAN Perancangan Pusat Seni Musik Blues di Kota Malang ini menggunakan konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu tersebut dengan memasukkan tiap

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Asrama Mahasiswa Binus University merupakan bangunan hunian yang bersifat sosial, edukatif dan tidak komersial.

Lebih terperinci

White Gem. Membelah dua taman luas, bangunan putih openspace ini menyimpan banyak elemen desain yang menjabarkan ciri khas Pitsou Kedem.

White Gem. Membelah dua taman luas, bangunan putih openspace ini menyimpan banyak elemen desain yang menjabarkan ciri khas Pitsou Kedem. text NARIDA BASReDO DeSIgN PItSOu KeDem ARchItectS PhOtOgRAPhy AmIt geron White Gem Membelah dua taman luas, bangunan putih openspace ini menyimpan banyak elemen desain yang menjabarkan ciri khas Pitsou

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Main Entrance. Pusat Perbelanjaan. Apartemen 1 Unit Kamar Tidur BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 Konsep Kualitas Ruang V.1.1 Skema Hubungan Makro Main Entrance Apartemen Entrance Plaza Parkir Lobby Fasilitas seni & Lobby Apartemen Pusat Perbelanjaan Fasilitas Service Pengelola

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar perancangan Hasil perancangan sentra industri batu marmer adalah penerapan dari tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental, Social dan

Lebih terperinci

sebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

sebagai Pengembangan Kawasan Perumahan Graha Candi Golf BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari pemikiran menyeluruh, dan berfungsi sebagai penentu desain Garden Apartment

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang JENIS RUANG JUMLAH (UNIT) LUAS TOTAL (m 2 ) INDOOR Ruang Kegiatan Hunian

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Penerapan Konsep Perancangan Hasil Perancangan Galeri Seni Dwi Matra di Batu merupakan aplikasi dari proses melanjutkan atau mencari keberlanjutan sebuah tradisi dengan cara

Lebih terperinci

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN

ANYER BEACH RESORT BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Dalam perancangaan Resort ini penulis menggunakan kosep dasar TROPIS MODERN yang dimana bangunan ini tetap mengacu pada ciri bangunan tropis lainnya,

Lebih terperinci

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA SULAWESI SELATAN DI YOGYAKARTA 5.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1.1. Penentuan Zoning Pembagian zone ruang pada

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Lingkungan Setelah melakukan analisis lingkungan, maka konsep lingkungan yang diterapkan adalah Konsep Interaksi. Konsep Interaksi merupakan konsep

Lebih terperinci

b e r n u a n s a h i jau

b e r n u a n s a h i jau 01 TOW N H O U S E b e r n u a n s a h i jau Penulis Imelda Anwar Fotografer M. Ifran Nurdin Kawasan Kebagusan di Jakarta Selatan terkenal sebagai daerah resapan air bagi kawasan ibukota sekaligus permukiman

Lebih terperinci

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG

HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG HOTEL RESORT DI KOTA BATU MALANG Nama : Karuna Darani NPM : 24312037 Jurusan : Teknik Arsitektur Skripsi Deskripsi Project Jenis akomodasi yang menyediakan jasa penginapan yang berlokasi di daerah pegunungan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Green Architecture (Arsitektur Hijau) Banyak orang memiliki pemahaman berbeda-beda tentang Green Architecture, ada yang beranggapan besaran volume bangunan

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius

Lebih terperinci

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN

BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 4 BAB I MELIHAT SUNGAI DELI SECARA KESELURUHAN 1.1 Faktor Tapak dan Lingkungan Proyek Kasus proyek yang dibahas disini adalah kasus proyek C, yaitu pengembangan rancangan arsitektural model permukiman

Lebih terperinci

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional

BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Program Perencanaan Arsitektur Aspek Fungsional BAB VI LANDASAN PROGAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 1.1. Program Perencanaan Arsitektur 1.1.1. Aspek Fungsional A. Kelompok Pelaku Pelaku yang ada di dalamhotel resort terdiri dari : 1. Tamu

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya 165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai

Lebih terperinci

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO KONSEP MAKRO & KONSEP MAKRO Pemilihan langgam Post-modern di rasa lebih sesuai pengaplikasian nya pada konsep desain interior clubhouse eastcoast residence ini, ditambah dengan nuansa natural. Konsep ini

Lebih terperinci

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya

Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Pusat Penjualan Mobil Hybrid Toyota di Surabaya Gladwin Sogo Fanrensen, Esti Asih Nurdiah Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

KONSEP PERENCANAAN PERANCANGAN. Konsep Dasar Taman Bermain Anak di Balikpapan

KONSEP PERENCANAAN PERANCANGAN. Konsep Dasar Taman Bermain Anak di Balikpapan TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN BAB V KONSEP PERENCANAAN PERANCANGAN TAMAN BERMAIN ANAK DI BALIKPAPAN V.1. Konsep Dasar Taman Bermain Anak di Balikpapan Permasalahan dalam perencanaan dan perancangan

Lebih terperinci

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat

Bab III. Aspek Tanah dan Arsitektural Desain. : Puri Indah, Jakarta Barat Bab III Aspek Tanah dan Arsitektural Desain 3.1 Peta dan Tapak Tanah Nama usaha Peruntukan lahan Letak tapak : Tridith Venue : Bangunan serbaguna : Puri Indah, Jakarta Barat Luas tapak : 4.068 m² Luas

Lebih terperinci

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious BAB IV SINTESA PEMBAHASAN 4.1 Gaya Dan Tema Perancangan Menentukan jenis tema merupakan langkah awal dalam membangun suatu ruangan. Untuk dapat memberikan rekomendasi kepada klien akan interior Hotel Mulia

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Building form Bentuk dasar yang akan digunakan dalam Kostel ini adalah bentuk persegi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktekan dalam Proyek PT. CITRA LAND

BAB IV ANALISA PROYEK. 4.1 Peranan Praktekan dalam Proyek PT. CITRA LAND BAB IV ANALISA PROYEK 4.1 Peranan Praktekan dalam Proyek PT. CITRA LAND Peranan Praktekan dalam mengerjakan proyek ini adalah sebagai Junior designer 2 Dimensi dan 3 Dimensi, selain itu juga membantu memberikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang BAB V HASIL 1.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 1.1.1 Program Ruang Pendekatan kebutuhan dan standar besaran ruang didapat dari hasil perhitungan dan standar standar yang ada pada literature, antara lain : STANDAR

Lebih terperinci

S K E M A T I K D E S A I N

S K E M A T I K D E S A I N 5 18.60 4 3 2 28.50 6 11.50 LIFT PENGUNJUNG 1 A ARSIP LOADING DOCK NAIK 08.60 7 8 11.20 11.00 ±0.00 KURATOR MANAGER KARYAWAN 09.70 ADMINISTRASI KARYAWAN KARYAWAN CCTV ROOM G TATA USAHA SECURITY OFFICE

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1. Konsep Dasar Konsep dasar perancangan Pusat Seni Pertunjukan ini adalah mendesain suatu bangunan dengan fasilitas pertunjukan yang dapat berfungsi dengan baik secara sistem

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Umum Perancangan V.1.1. Dasar Perancangan Rusun dan pasar di Jakarta Barat merupakan bangunan yang bersifat sosial dan komersial dimana bangunan nantinya

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu 153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam

Lebih terperinci