LAPORAN AKHIR IMPLEMENTASI SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR IMPLEMENTASI SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA"

Transkripsi

1 KODE JUDUL : I.231 LAPORAN AKHIR INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA IMPLEMENTASI SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Peneliti/Perekayasa: 1. Ir. Halomoan P. Siregar 2. Dra. Sriharti 3. Dr. Ir. Rislima F. Sitompul, M.Sc. 4. Drs. Sukirno M.S. 5. Ir. Rd. Ismu Tribowo M.Sc. INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

2 LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Penelitian : Implementasi Screw Press Pengolah Buah pada UKM di Kabupaten Subang 2. Kode : I Koridor : 2 (Jawa) 4. Fokus : Makanan Minuman 5. Lokus : Jawa Barat 6. Biaya Penelitian : Rp ,- (Dua ratus lima puluh juta rupiah) 7. Peneliti Pengusul : Ir. Halomoan P. Siregar 8. Peneliti Anggota : 1. Dra Sriharti 2. Dr. Ir. Rislima F. Sitompul, M.Sc. 3. Drs. Sukirno M.S. 4. Ir. Rd. Ismu Tribowo M.Sc. Subang, 9 Nopember 2012 Kepala Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna - LIPI Peneliti Utama PKPP 2012 U.b Kepala Bagian Tata Usaha, Ir. Dadang D. Hidayat, M.Eng.Sc. Ir. Halomoan P. Siregar NIP NIP

3 DAFTAR ISI Hal. EXECUTIVE SUMMARY 3 LAPORAN HASIL LITBANG 6 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Maksud dan Tujuan Metodologi Pelaksanaan 20 a. Lokus Kegiatan 21 b. Fokus Kegiatan 22 c. Bentuk Kegiatan 22 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN Tahapan Pelaksanaan Kegiatan 23 a. Perkembangan Kegiatan 23 b. Kendala dan Hambatan Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan Administrasi Manajerial 24 a. Perencanaan Anggaran 24 b. Mekanisme Pengelolaan Anggaran 34 c. Rancangan dan Perkembangan Pengelolaan Aset 25 d. Kendala dan Hambatan Pengelolaan Administrasi 25 Manajerial BAB III METODE PENCAPAIAN TARGET KINERJA Metode Pencapaian Target Kinerja 26 a. Kerangka-Rancangan Metode Penelitian 26 b. Indikator Keberhasilan Pencapaian 27 c. Perkembangan dan Hasil Pelaksanaan Penelitian Potensi Pengembangan Ke Depan 28 a. Kerangka Pengembangan Ke Depan 28 2

4 b. Strategi Pengembangan Ke Depan 28 BAB IV SINERGI PELAKSANAAN KEGIATAN Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program 29 a. Kerangka Sinergi Koordinasi 29 b. Indikator Keberhasilan Sinergi Koordinasi 28 c. Perkembangan Sinergi Koordinasi Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa 30 a. Kerangka dan Strategi Pemanfaatan 30 b. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan 30 c. Perkembangan Pemanfaatan 30 BAB V PENUTUP Kesimpulan 31 a. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran 31 b. Metode Pencapaian Target Kinerja 31 c. Potensi Pengembangan Ke Depan 31 d. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program 31 e. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Saran 32 a. Keberlanjutan Pemanfaatan Hasil Kegiatan 32 b. Keberlanjutan Dukungan Program Ristek 32 LAMPIRAN-LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN) 33 3

5 EXECUTIVE SUMMARY Peralatan dan mesin produksi pada UKM umumnya relatif masih sederhana, kapasitas dan kualitas produksi terbatas, efisiensi pengolahan bahan dan efisiensi energi rendah, kurang hygienis dan sebagainya. BBPTTG LIPI dengan tupoksi pengembangan dan pelayanan teknologi pada UKM menghasilkan peralatan mesin sebagai hasil litbangyasa, membutuhkan UKM sebagai mitra baik sebagai tempat uji lapang peralatan mesin untuk memperoleh teknologi siap pakai dan sekaligus pengenalan serta menghasilkan produk olahan. Maksud dan tujuan dari penelitian adalah untuk mengembangkan peralatan screw press pengolah buah nanas dan menghasilkan produk jus dan sirup nanas. Kegiatan dilakukan melalui kerjasama dengan UKM Alam Sari dimana alat screw press di-implementasikan. Lokus kegiatan di UKM Alam Sari di Desa Tambak Mekar, Kec. Jalancagak, Kab.Subang. Fokus, ruang lingkup dan bentuk kegiatan adalah pelatihan proses produksi, perekayasaan alat/proses dan sistem produksi. Kegiatan implementasi dimulai dari pendataan kondisi fisik proses/peralatan UKM, penataan, perbaikan, penerapan mesin screw press, pengujian alat dan sistem produksi, perbaikan alat/proses, pelatihan produksi, pemasaran. Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan adalah dalam hal sinkronisasi jadwal kegiatan LIPI di UKM dengan kegiatan UKM sendiri dimana sering tidak sinkron. Mekanisme Pengelolaan Anggaran adalah sebagai berikut : Gaji dan Upah : Bendahara mengajukan ke Pejabat Komitmen setelah disetujui oleh Kepala Balai, kemudian dibagikan ke para Peneliti dan Pembantu Peneliti. Bahan : Peneliti mengajukan biaya bahan ke Penanggung Jawab Tolok Ukur, kemudian diajukan ke Bendahara PKPP 2012, setelah disetujui Pejabat Komitmen kemudian bahan dibelikan oleh Bagian Pengadaan Bahan, setelah bahan tersedia kemudian di inventaris di Gudang Persedian, kemudian diserahkan ke Peneliti / Pemohon. Perjalanan : Peneliti mengajukan ke Penanggung Jawab Tolok Ukur, dengan persetujuan Atasan Langsungnya, kemudian diajukan ke Kepala Tata Usaha, terus 4

6 ke Kepala Balai, setelah Kepala Balai menyetujui, kemudian diajukan ke Pejabat Komitmen, lalu ke Bendahara PKPP Rancangan dan Pengembangan Pengelolaan Aset. Alat screw press yang akan di-implementasikan di UKM di daftar di bagian inventaris alat merupakan hasil program DIPA Kendala dan Hambatan Pengelolaan Administrasi Manajerial Pengelolaan Administrasi manajerial : tidak ada kendala, namun ada keterlambatan dalam penerimaan anggaran di BBPTTG - LIPI. Rancangan desain penelitian mencakup identifikasi masalah, rancangan perbaikan, uji coba, evaluasi, uji lapang/implementasi/proses produksi. Pelaksanaan metode menghasilkan data spesifikasi mesin screw press, desain gambar teknik screw press, produk jus dan sirup. UKM Alam Sari digunakan sebagai percontohan baik screw press pengolah buah nanas maupun proses pembuatan jus dan sirup bagi UKM lain di sekitarnya. Kerangka sinergi koordinasi dengan Dinas Deperindagsar Kabupaten Subang, dalam hal program berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan UKM terutama dalam hal usaha dan industri pengolahan buah dan sayur. Demikian dengan Dinas Pertanian Pangan berkaitan dengan program pengembangan tanaman hortikultura khususnya nanas di Kabupaten Subang. Koordinasi dengan Pemda/Bappeda berkaitan perencanaan daerah tentang tata ruang pengembangan indusri kecil/ukm dan pengembangan produk ungulan. Strategi untuk pengembangan produk hasil litbangyasa yaitu dengan kerjasama UKM Alam Sari sebagai UKM percontohan pengolah buah nanas dan jenis buah lainnya. Perkembangan keberhasilan di-indikasikan dengan peng-adopsian proses dan peralatan serupa yang ada di UKM Alam Sari. Pengembangan desain prototip II alat screw press serta pengembangan proses dan alat pengolah buah jenis lain seperti manggis, rambutan, jambu biji mempunyai potensi cukup baik dengan dukungan program Ristek. 5

7 LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Litbang Pimpinan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof. Dr. Lukman Hakim, M.Sc. Alamat Jln. Jend. Gatot Subroto kav 10 Jakarta Identitas Kegiatan Judul Abstraksi Implementasi Screw Press Pengolah Buah pada UKM di Kabupaten Subang Peningkatan kemampuan SDM dan IPTEK adalah motor penggerak pertumbuhan dan perluasan pembangunan ekonomi menuju ke arah perekonomian berbasis ekonomi (inovation driven economy). Untuk mendukung pelaksanaan MP3EI diatas implementasi teknologi pada UKM sangat dibutuhkan. Peralatan dan mesin produksi pada UKM umumnya relatif masih sederhana, kapasitas dan kualitas produksi terbatas, efisiensi pengolahan bahan dan energi rendah, kurang hygienis dan lain sebagainya. Dilain pihak perkembangan dan keberadaan UKM mempunyai potensi untuk berkembang apabila aspekaspek pendukung seperti aspek teknologi, manajemen, pemasaran dan lainnya dapat masuk berperan. Teknologi peralatan dan proses diketahui dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi dibandingkan pengolahan secara manual. Di wilayah Kabupaten Subang terdapat UKM pengolahan buah, khususnya pengolahan buah nanas, dimana hasil-hasil produksinya sudah mulai berkembang, tetapi aspek peralatan pengolahan relatif belum memadai dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. 6

8 Kegiatan implementasi teknologi dilakukan melalui metode kerjasama dalam bentuk kemitraan dengan UKM, dimana BBPTTG sebagai pemilik teknologi melakukan pengenalan teknologi screw press dengan implementasi langsung ke UKM melakukan proses produksi sekaligus pengujian peralatan secara intensif dan menghasilkan produk olahan yaitu sirup dan jus nanas untuk dipasarkan secara komersil dalam kerangka diversifikasi produk UKM. Mesin screw press yang akan diperkenalkan dan diterapkan sebagai percontohan merupakan hasil litbangyasa tahun sebelumnya yang belum tuntas diuji coba. Jenis alat screw press adalah dari jenis tipe ulir dengan kapasitas 100 kg/jam dengan power penggerak 1,5 PK, dimana komponen ulir dan silinder rumah ulir terbuat dari bahan baja tahan karat (stainless steel) sesuai dengan standar pengolahan pangan. Kegiatan kerjasama implementasi dimulai dari pendataan kondisi fisik proses/peralatan UKM, penataan, perbaikan/penyesuaian, penerapan mesin screw press, pengujian alat dan sistem produksi, perbaikan alat/proses, produksi, pemasaran. Katakunci : screw press, pemeras nanas, rendemen Tim Peneliti 1. Nama Koordinator/Peneliti Utama (PU) Halomoan P. Siregar Ir., Peneliti Utama 2. Alamat Koordinator (PU) 3. Nama Anggota Peneliti Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna, Jl. Ks. Tubun No 5 Subang Sriharti Dra, Peneliti Utama 2. Rislima F. Sitompul, Dr. Ir. M.Sc, Peneliti Madya 3. Sukirno Drs., MS., Peneliti Utama 4. Rd. Ismu Tribowo Ir., M.Sc., Peneliti Utama Waktu Pelaksanaan 1 Februari - 30 Nopember 2012 Publikasi 1. Pengembangan Desain dan Konstruksi Mesin 7

9 Screw Press Pengolah Buah Nanas untuk UKM di Kabupaten Subang, Seminar TEKNOIN UII, 10 Nopember 2012 di Yogyakarta 2. Optimasi Desain Mesin Screw Press Buah- Buahan, Simposium Nasional RAPI IX, Posiding Teknik Mesin, UMS, ISSN , hal. M-16 s/d M-21, 2010, Surakarta. 3. Analisis Proses Produksi Olahan Pangan Nanas pada UKM Alam Sari Subang, Seminar TEKNOIN UII, 10 Nopember 2012 di Yogyakarta. 4. Water Management for Pineapples Culture, Analysis of Sprinkler Irrigation Utilization, October 16-18th, 2012, Yogyakarta. Indonesian Institutes of Sciences. 5. Analisis Tata Letak Peralatan Sistem Produksi Pengolahan Buah untuk Meminimalisasi Ongkos Material Handling, Seminar IPT LIPI 28 Nopember Implementasi Pembuatan Kompos dari Limbah Nanas di UKM Alam Sari Subang, Seminar TEKNOIN UII, 10 Nopember 2012 di Yogyakarta. Identitas Kekayaan Intelektual dan Hasil Litbang Ringkasan Kekayaan Intelektual Perlindungan Kekayaan Intelektual 1. Paten Waktu Pendaftaran: Hak Cipta Waktu Pendaftaran: Merek Waktu Pendaftaran: Disain Industri Waktu Pendaftaran: Disan Tata Letak Sirkuit Terpadu Waktu Pendaftaran: Varietas Tanaman Waktu Pendaftaran:... Nama Penemuan Baru 8

10 - Nama Penemuan Baru Non Komersial - Cara Alih Teknologi 1. Lisensi ( - ) 2. Kerjasama ( - ) 3. Pelayanan Jasa Iptek ( - ) 4. Publikasi ( - ) Ringkasan Hasil Penelitian dan Pengembangan 1. Hasil Penelitian dan Pengembangan Desain Gambar Alat Mesin Screw Press Buah Nanas Produk sirup dan jus/modul Panduan Tulisan Ilmiah yang sudah dipublikasikan : Judul : Optimasi Desain Mesin Screw Press Buah-Buahan, Prosiding Teknik Mesin, Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri (RAPI IX), ISSN , hal. M-16 s/d M-21, Fakultas Teknik-Universitas Muhammadiyah Surakarta, 4 Desember Produk, Spesifikasi, dan Pemanfaatannya Produk yang dihasilkan : Desain prototipe mesin screw press, berikut spesifikasi (Tabel 1) : Tabel 1. Spesifikasi utama mesin screw press No Parameter Besaran/Jenis 1 Dimensi p x l x t, mm 1317 x 478 x Kapasitas, kg/jam 100,0 3 Power Penggerak, HP 1,5 4 Putaran screw, rpm 125,0 5 As screw, mm 50,0 6 Diameter screw awal, mm 122,0 7 Diameter screw ujung, mm 80,0 8 Panjang ulir, mm 598,0 9 Pitch awal ujung, mm 88,0 16,0 9

11 10 Bahan screw dan barrel Stainless steel, Barrel saringan (perforated plat), mm 2,0 12 Pegas, dia. Lilitan, mm 6,0 13 Diameter luar pegas, mm 47,0 14 Diameter dalam pegas, mm 31,0 15 Diameter as pegas, mm 30,0 16 Panjang pegas bebas, mm 60,0 17 Panjang pegas terbeban, mm 54,0 18 Bahan pegas Stainless steel 19 Tekanan maksimum pada pegas, kg/cm2 281,2 20 Gaya beban pegas maksimum, kg 68,0 21 Lobang keluaran dibawah barrel hopper, mm 5,0 22 Bahan rangka siku (mild steel), mm 50,0 x 50,0 x 5,0 23 Pengaman operasi pegas pengaman keluaran ampas tidak macet Mesin screw press dimanfaatkan untuk memeras buah nanas (buah nanas dalam keadaan dikupas dan dibelah-belah). Berikut data hasil pengujian screw press (Tabel 2) : Tabel 2. Data pengujian screw press No Variabel Besaran Keterangan 1 Power, HP 1,5 2 Putaran screw, rpm 125,0 3 Berat total nenas diproses, kg 54,5 4 Hasil cairan saribuah nanas, kg 15,5 5 Berat ampas, kg 9,1 6 Lama proses, menit 15,0 10

12 7 Jarak setting per coil dari 4,7-5,7 Jarak terbaik 5,2 cm penahan, cm 8 Bahan nanas dibelah 6,0 s/d 8,0 Inti nanas tidak dibuang 9 Kadar air awal nanas, % 83,5 10 Kadar air ampas nanas 12,0-13,0 11 Lama proses, menit 15,0 12 Ampere, A 6,5 max. 13 Energi/kg nanas diproses, Wh/kg 6,5 14 Beban maks.setting pegas, kg 68,0 15 Panjang pegas terbeban, mm 54,0 3. Gambar/Photo Produk Hasil Penelitian dan Pengembangan Gambar Desain Teknologi Screw Press (gambar 1) : Gambar 1. Gambar susunan mesin screw press 11

13 Berikut gambar detail mesin screw press (Gambar 2 s/d 11) :: Gambar 2. Rangka dan rumah umpan Gambar 3.Bagian rumah umpan Gambar 4. Bagian rumah umpan 12

14 Gambar 5. Rumah keluaran dan komponen Gambar 6.Bagian komponen poros, screw pemeras Gambar 7.Bagian rumah bantalan dan bagiannya 13

15 Gambar 8.Pegas penekan, pengatur suspensi, kisi saringan Gambar 9. Keluaran sari buah Gambar 10. Keluaran ampas nanas 14

16 Gambar 11. Masukan (hopper) buah nanas ke dalam screw pemerasan Gambar teknik konstruksi screw press hasil pabrikan lain (Gambar 12) : Gambar 12. Gambar susunan mesin screw press produksi pabrikan lain Berikut perbandingan screw press LIPI dan hasil pabrikan lain ( (Tabel 3) : Tabel 3. Perbandingan screw press LIPI dan screw press pabrikan lain No. Parameter Screw press LIPI Screw press Pabrikan lain 1 Jenis sistem pengepresan Tipe ulir Tipe ulir 2 Panjang ulir screw 598,0 mm ± 1000,0 mm 3 Dia. ulir screw 120,0 80,0 mm Konstan ± 120,0 mm 4 As screw 50,0 mm konstan ± 50,0 120,0, tidak konstan 5 Putaran screw 125 rpm 125 rpm 6 Pitch screw Tidak konstan Konstan sepanjang as screw 6 Power 1,5 HP 1,5 HP 7 Reduksi putaran Gear box Puli 2 tingkat 8 Bahan as screw Stainless steel Bahan cor-an Aluminium Alloy 9 Kapasitas ± 100 kg/jam 100 kg/jam 10 Kadar air perasan 12,0 13,0 % 12,0 13,0 % 11 Bahan proses nanas relatif mentah Pengoperasian screw press 15 Pengoperasian screw press lancar

17 lancar 12 Bahan proses nanas relatif matang Pengoperasian screw press Pengoperasian screw press macet lancar 13 Pegas pengaman ada Tidak ada kemacetan operasi 14 Barrel saringan Perforated plat Susunan batang stainless steel 15 Perkiraan harga Relatif lebih murah dibandingkan produk lain. Relatif lebih mahal dari screw press LIPI Produk jus dihasilkan (Gambar 13 s/d 14) : Gambar 13.. Produk Jus Nanas Gambar 14. Produk Sirup dan Jus Pengelolaan 1. Sumber Pembiayaan Penelitian dan Mitra Kerja a. APBN Rp b. APBD Rp. - 16

18 c. Mitra Kerja Dalam Negeri : UKM Alam Sari di Kabupaten Subang Luar Negeri : - a. Sarana Disamping mempergunakan sarana perbengkelan dan ada di LIPI Subang, maka sarana lainnya yang digunakan adalah ruang produksi dan peralatan lini produksi yang ada di UKM Alam Sari b. Prasarana Prasarana kebutuhan listrik dan air pada proses pengujian peralatan, pelatihan produksi dan sebagainya mempergunakan yang tersedia di ruang lini produksi UKM Alam Sari. Pendokumentasian Hasil kegiatan litbang yang telah dilakukan akan didokumentasikan dalam CD. Subang, 9 Nopember 2012 Kepala Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia U.b Kepala Bagian Tata Usaha, Peneliti Utama Ir. Halomoan P. Siregar Ir. Dadang D. Hidayat M.Eng. Sc NIP NIP

19 BAB I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Peralatan dan mesin produksi pada UKM umumnya relatif masih sederhana, kapasitas dan kualitas produksi terbatas, efisiensi pengolahan bahan dan energi rendah, kurang hygienis dan lain sebagainya. Dilain pihak perkembangan dan keberadaan UKM mempunyai potensi untuk berkembang apabila aspek-aspek pendukung seperti aspek teknologi, manajemen, pemasaran dan lainnya dapat masuk berperan. Teknologi peralatan dan proses diketahui dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi dibandingkan pengolahan secara manual. Di wilayah Kabupaten Subang terdapat UKM pengolahan buah, khususnya pengolahan buah nanas, dimana hasil-hasil produksinya sudah mulai berkembang, tetapi aspek peralatan pengolahan relatif belum memadai dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Teknologi screw press dikenal banyak digunakan pada proses pemerasan (extraction) sebagai jantung proses pengolahan dari berbagai produk pertanian seperti ekstraksi sari buah atau sayuran, ekstraksi minyak dari biji-bijian dan lain sebagainya yaitu merupakan proses pemisahan bagian padatan dan cairan. Dalam kegiatan yang sedang dilaksanakan bersama UKM adalah kerjasama implementasi teknologi peralatan screw press pengolahan buah nanas di Kabupaten Subang dalam rangka pengenalan teknologi mesin screw press untuk meng-ekstrak atau memisahkan bagian serat dan cairan sari buah nanas dalam membuat produk sari buah dan produk sampingan dari ampas nanas. UKM sebagai mitra binaan pelatihan pembuatan sari buah nanas sebagai diversifikasi dari produk yang sudah ada, penataan kembali lini produksi pelatihan operasional sistem produksi, manajemen produksi dan pemasaran. Kegiatan ini sesuai dengan tupoksi BBPTTG LIPI sebagai unit pelayanan masyarakat industri kecil dan mikro. Dilain pihak BBPTTG LIPI sebagai institusi pengembang teknologi memerlukan tempat untuk pengujian lapang peralatan mesin yang telah dihasilkan dari kegiatan penelitian sebelumnya.. Dari kegiatan implementasi peralatan di UKM dengan perbaikan desain serta uji endurance dan long performance machine test yang 18

20 memadai sekaligus menjadi sarana pengenalan dan juga percontohan teknologi bagi UKM lainnya, maka pada akhir kegiatan akan diperoleh suatu produk prototipe mesin peralatan screw press paling tidak telah mengalami jalur proses pengujian yang menghasilkan produk peralatan siap pakai (proven) dan produk unggulan sirup dan jus nanas di Kabupaten Subang. Mesin screw press yang akan diperkenalkan adalah dari jenis pemeras tipe ulir (screw) dengan kapasitas kurang lebih 100 kg/jam dengan power penggerak 1,5 PK, dimana proses pemerasan berlangsung secara kontinu dengan material komponen ulir (screw) dan silinder rumah ulir (barrel/casing) terbuat dari bahan baja tahan karat (stainless steel) yang tahan terhadap keasaman (acid) dari bahan proses nenas sesuai standar bahan untuk makanan dan minuman. 2. Pokok Permasalahan Dikemukakan bahwa selain masalah-masalah internal kebutuhan penelitian dan pengembangan peralatan itu sendiri dalam hal pengujian lapang untuk mendapatkan peralatan yang siap pakai di UKM, maka pokok-pokok permasalahan eksternal adalah sebagai berikut : Keterbatasan dalam peralatan dan proses produksi UKM umumnya kapasitas terbatas masih bersifat manual, kurang higienis sehingga sulit bagi UKM untuk mengembangkan bisnisnya, dimana kebutuhan pasar akan produk-produk olahan buah-buahan sudah semakin berkembang meningkat seiring dengan kebutuhan menengah atas semakin baik dan meningkat jumlahnya. Peralatan proses pengolahan buah-buahan skala UKM diperlukan yang sesuai dengan kondisi infrastruktur yang ada serta pengoperasian tidak terlalu komplikasi di lain pihak peralatan proses yang ada di pasaran umumnya pada skala kapasitas menengah atas untuk kebutuhan pabrikpabrik menengah dan besar. Walaupun peralatan processing cukup penting untuk meningkatkan produktifitas, inovasi dan kreativitas, menurut pengrajin UKM keperluan yang mendesak tetap pasar dan modal sehingga perlu diberi pemahaman dan bimbingan ke arah penggunaan peralatan dan proses produksi. 19

21 3. Maksud dan Tujuan Maksud Kegiatan: Mengembangkan alat/mesin screw press melalui perbaikan desain (screw dan saringan) dan unjuk kerja dari hasil penelitian sebelumnya. Meng-implementasikan alat mesin screw press pada UKM pengolahan nanas mitra binaan untuk uji lapang. Meningkatkan kemampuan teknologi UKM mitra binaan dalam mengolah dan memproduksi buah-buahan menjadi produk unggulan khususnya buah nanas menjadi sirup dan jus serta mengolah hasil limbahnya. Meningkatkan kemampuan peneliti dan pembantu peneliti di BBPTTG LIPI dalam mengembangkan dan implementasi peralatan pengolahan buahbuahan. Tujuan Kegiatan : Untuk memperoleh 1 (satu) desain dan konstruksi prototipe mesin ektraktor buah-buahan.tipe screw siap pakai di UKM. Untuk mewujudkan 1 (satu) dokumen gambar detail mesin ekstraktor tipe screw kapasitas 100 kg nanas/jam yang dapat dikonstruksi oleh perbengkelan. Terwujudnya 2 (dua) produk contoh pengolahan buah-buahan yaitu sirup dan jus sari buah nanas sebagai produk unggulan dari mitra binaan/ukm dan pupuk organik sebagai produk samping. 4. Metodologi Pelaksanaan Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik (Marzuki, 2005) yang diarahkan untuk mengamati mengidentifikasi dan mengkarakterisasi kegiatan implementasi dan penerapan peralatan / teknologi pada UKM di lokasi kegiatan alih teknologi di UKM. Kegiatan penerapan teknologi untuk pengembangan UKM dilakukan dengan melibatkan beberapa pelaksana dan penerima manfaat kegiatan 20

22 pengembangan dan pemberdayaan UKM melalui pendiseminasian teknologi. Kegiatan implementasi teknologi dilakukan melalui kerjasama dalam bentuk kemitraan dengan UKM, dimana BBPTTG sebagai pemilik teknologi melakukan pengenalan teknologi screw press dengan implementasi langsung ke UKM melakukan proses produksi sekaligus pengujian peralatan secara intensif dan menghasilkan produk untuk dipasarkan secara komersil dalam kerangka diversifikasi produk UKM. Dalam uji coba screw press meliputi pengujian kapasitas produksi, rendemen, yang dilanjutkan dengan pengujian hasil press-an yaitu cairan dan ampas yang meliputi : kadar air. Hasil cairan akan dibuat sari buah, pengujian yang dilakukan meliputi : uji organoleptik dan uji daya simpan, kemudian dilakukan uji kesukaan dengan metode survei. Dalam upaya meningkatkan kemampuan usaha pada unit usaha pengolahan sari buah UKM Alam Sari, dilakukan melalui pelatihan sebagai metode alih teknologi. Dikuatkan dengan pendampingan atau technical assistance. Menurut Poats technical assistance merupakan upaya menerapkan pengetahuan dan keterampilan untuk membantu sasaran kegiatan dalam upaya meningkatkan cara berproduksi yang baik dan higienis, dilakukan introduksi perlunya cara berproduksi yang baik dan bersih serta pengaruhnya pada kualitas produk yang dihasilkan, dan dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan sebagai metode alih ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta untuk menjamin proses alih teknologi. a. Lokus Kegiatan Kegiatan penelitian implementasi teknologi ini dengan mengambil locus wilayah Jawa Barat, Kabupaten Subang, di Desa Tambak Mekar, Kecamatan Jalan Cagak dengan nama UKM Alam Sari. 21

23 b. Fokus Kegiatan Pengembangan rancang bangun dari alat screw press pengolahan buah hasil penelitian sebelumnya dengan melakukan modifikasi bagian komponen screw dari sistem pengepresan untuk mengoptimalkan kapasitas dan kualitas produk olahan pengepresan buah pada UKM. Modifikasi dilakukan pada bagian screw dimana sebelumnya berbentuk gabungan silinder dan kerucut dan setelah dimodifikasi seluruhnya berbentuk kerucut baik screw maupun casing/barrel (rumah), sehingga terdapat peningkatan dari rasio pengepresan. Untuk melihat kehandalan hasil modifikasi alat tersebut, diperlukan pengujian lapangan dengan melakukan kerja sama melalui implementasi peralatan langsung ke UKM mitra binaan yaitu UKM Alam Sari dengan produk utama sirup dan jus nanas. c. Bentuk Kegiatan a. Melakukan pengujian peralatan mesin screw press pengolah buah secara intensif dilanjutkan dengan modifikasi dan perbaikan desain dan konstruksi peralatan screw press sehingga diperoleh produk siap pakai dengan spesifikasi peralatan lengkap. b. Melakukan kegiatan uji proses produksi pengepresan buah nanas dalam pembuatan produk sari buah (juice) serta pelatihan proses produksi dan penataan serta perbaikan lini produksi di UKM. c. Melakukan kegiatan penelitian proses alih teknologi ke UKM dan teknoekonomi. d. Melakukan implementasi alat screw press untuk melihat unjuk kerja dan sekaligus melakukan proses pengolahan buah nanas menjadi sirup dan jus nanas yang siap dipasarkan oleh UKM Alam Sari. e. Pemanfaatan limbah pengolahan buah untuk pembuatan pupuk organik. 22

24 BAB II PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan a. Perkembangan Kegiatan Kegiatan telah dalam tahapan pelatihan operasi sistem produksi setelah dilakukan perbaikan lini produksi UKM, latihan pengoperasian peralatan mesin secara individual peralatan termasuk alat screw press sebagai jantung proses pengolahan sirup dan jus. Telah dilakukan pengujian sistem produksi dan sekaligus memproduksi mengolah buah nanas menjadi sirup dan jus yang telah diperkenalkan dipasar. Sirup yang dipasarkan cukup laku dan rasanya digemari. Kendala yang dialami dalam pemasaran antara lain masalah pengemasan dan labelling yang masih terus dilakukan perbaikan. Hasil awal produk sirup dan jus nanas UKM telah dipamerkan pada Pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada tanggal 8 Agustus hingga 12 Agustus 2012 di Kampus Sabuga ITB Bandung. Informasi perkembangan terakhir telah ada permintaan pasar untuk segmentasi pasar jenis kualitas produk jus yang akan diproduksi, oleh karena itu telah dilakukan kembali uji coba proses produksi untuk mengantisipasi permintaan tersebut. b. Kendala dan Hambatan Pelaksanaan Kegiatan Kendala dan hambatan kurang terjadinya sinkronisasi kegiatan pengadaan bahan pengemasan bahan seperti botol dan cup plastik karena terkendala pada minimal order yang biayanya cukup tinggi, sehingga berpengaruh terhadap jadwal pengujian dan proses pengolahan. 23

25 2. Pengelolaan Administrasi Manajerial a. Perencanaan Anggaran Tabel 4. Perencanaan Anggaran Implementasi Screw Press Pengolahan Buah pada UKM di Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2012 dan Realisasi Jenis Anggaran Pagu Anggaran Pencairan Saat ini Sudah Direalisasikan Rp % Sisa Gaji dan Upah 147,700, ,384, ,384,500 68,64 46,315,500 Belanja Bahan 30,819,091 24,686,650 24,686, ,132,441 Perjalanan 29,640,000 16,440,000 16,440, ,200,000 Lain-Lain 11,500,000 5,813,650 5,813, ,686,350 Pengelolaan 30,340,000 24,259,371 24,259, ,081,538 Pajak Jumlah 250,000, ,584, ,584, ,415,829 b. Mekanisme Pengelolaan Anggaran Mekanisme Pengelolaan Anggaran adalah sebagai berikut : Gaji dan Upah : Bendahara mengajukan ke Pejabat Komitmen setelah disetujui oleh Kepala Balai, kemudian dibagikan ke para Peneliti dan Pembantu Peneliti. Bahan : Peneliti mengajukan biaya bahan ke Penanggung Jawab Tolok Ukur, kemudian diajukan ke Bendahara PKPP 2012, setelah disetujui Pejabat Komitmen kemudian bahan dibelikan oleh Bagian Pengadaan Bahan, setelah bahan tersedia kemudian di inventaris di Gudang Persedian, kemudian diserahkan ke Peneliti / Pemohon. Perjalanan : Peneliti mengajukan ke Penanggung Jawab Tolok Ukur, dengan persetujuan Atasan Langsungnya, kemudian diajukan ke Kepala 24

26 Tata Usaha, terus ke Kepala Balai, setelah Kepala Balai menyetujui, kemudian diajukan ke Pejabat Komitmen, lalu ke Bendahara PKPP c. Rancangan dan Pengembangan Pengelolaan Aset. Alat screw press yang akan di-implementasikan di UKM di daftar di bagian inventaris alat merupakan hasil program DIPA d. Kendala dan Hambatan Pengelolaan Administrasi Manajerial Pengelolaan Administrasi manajerial : tidak ada kendala, namun ada keterlambatan dalam penerimaan anggaran di BBPTTG - LIPI. 25

27 BAB III METODE PENCAPAIAN TARGET KINERJA 1.Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja a. Kerangka Metode-Proses Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik yang diarahkan untuk mengamati mengidentifikasi dan mengkarakterisasi implementasi penerapan peralatan/teknologi pada UKM di lokasi kegiatan alih teknologi di UKM. Kegiatan penerapan teknologi untuk pengembangan UKM dilakukan dengan melibatkan beberapa pelaksana dan penerima manfaat kegiatan pengembangan dan pemberdayaan UKM melalui pendiseminasian teknologi. Kegiatan implementasi teknologi dilakukan melalui metode kerjasama dalam bentuk kemitraan dengan UKM, dimana BBPTTG sebagai pemilik teknologi melakukan pengenalan teknologi screw press dengan implementasi langsung ke UKM melakukan proses produksi sekaligus pengujian peralatan secara intensif dan menghasilkan produk olahan untuk dipasarkan secara komersil dalam kerangka diversifikasi produk UKM. Berikut gambaran rancangan metode penelitian (flow chart) secara umum (Gambar 13) : 26

28 Uji Lab screw press Perbaikan/ mod.desain & konstruksi Uji lapang di UKM Uji screw press Uji sistem produksi/ produksi Pelatihan Pengemasan Labelling Desain/gbr/ spec. alat screw press. Tekno-ekonomi Produk sirup/jus - Uji Organoleptik Aspek pasar Gambar 13. Flow chart penelitian pengembangan kegiatan implementasi. b. Indikator Keberhasilan Sebagai indikator keberhasilan pencapaian kegiatan adalah sesuai dengan target perencanaan kegiatan utama yaitu terwujudnya desain screw press siap dikonstruksi di perbengkelan dan terwujudnya secara operasional sistem produksi pengolah buah nanas di UKM yang menghasilkan produk unggulan sirup dan jus nanas. 27

29 c. Perkembangan dan Hasil Pelaksanaan Litbangyasa Pada tahapan saat ini telah dihasilkan desain alat screw press, tetapi dalam tahapan lanjutannya kinerja alat mesin screw press masih terus diamati dalam pengujian sistem produksi, sehingga perbaikan-perbaikan masih terus dilakukan sampai akhir kegiatan dan spesifikasi peralatan akan terus mengalami perbaikan. Sedangkan hasil awal produk sebagai keluaran dari pelatihan UKM telah menghasilkan produk sirup dan jus dan akan terus dilakukan pendampingan kegiatan produksi sampai akhir kegiatan dan pembinaan oleh Disperindagsar Subang sehingga kegiatan ini bisa berkelanjutan. 2. Potensi Pengembangan Ke Depan a. Kerangka Pengembangan Ke Depan Dalam pengembangan lebih lanjut dari segi teknologi peralatan maupun produk yang dihasilkan (sirup dan jus) akan terus dikembangkan di UKM melalui pendampingan dan pelatihan, sehingga produk sirup dan jus nanas menjadi produk unggulan. `Sedangkan teknologi peralatan screw press merupakan salah satu inti dari proses pengolahan sirup dan jus yang diperlukan dan akan dikembangkan untuk proses pengolahan buah lainnya seperti pengolahan jambu biji, rambutan, manggis dimana buah buah tersebut merupakan hasil dari Subang. b. Strategi Pengembangan Ke Depan Untuk mencapai rencana pengembangan tersebut diatas, maka diperlukan dukungan sinergi dari beberapa pihak antara lain Pemda setempat dimana dinas terkait di dalamnya seperti dinas Perindagsar, Dinas Pertanian Pangan dan sebagainya diperlukan peranannya, terutama untuk mendapatkan sertifikasi halal dan PIRT. 28

30 BAB IV SINERGI PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program a. Kerangka Sinergi Koordinasi Kerangka sinergi koordinasi kelembagaan-program sebagai berikut : Kerangka sinergi koordinasi dengan Dinas Perindagsar Kabupaten Subang, dalam hal program berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan UKM terutama dalam hal usaha dan industri pengolahan buah dan sayur. Kerangka sinergi koordinasi dengan Dinas Pertanian Pangan berkaitan dengan program pengembangan tanaman hortikultura di Kabupaten Subang. Kerangka sinergi koordinasi dengan Pemda/Bappeda berkaitan perencanaan daerah tentang tata ruang pengembangan indusri kecil/ukm dan lain sebagainya. Kerangka sinergi koordinasi dengan UKM langsung dalam pelayanan konsultasi, pelatihan dan sebagainya. b. Indikator Keberhasilan Sinergi Indikator keberhasilan sinergi koordinasi seperti disebutkan diatas adalah ditandai dengan realitas sinkronisasi program kegiatan yang ada di kelembagaan masing-masing tersebut diatas serta dukungan yang berkesinambungan dari masing-masing pihak. c. Perkembangan Sinergi Koordinasi Sinergi koordinasi kelembagaan antara pihak terkait LIPI, Dinas Perindagsar dan Dinas Pertanian Pangan Kabupaten Subang hingga saat ini baru dalam tahapan 29

31 perencanaan untuk tercapainya program kerjasama dan keinginan adanya program kerjasama antar lembaga. 2. Pemanfaatan Hasil Litbangyasa a. Kerangka dan Strategi Pemanfaatan Hasil Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil litbangyasa alat screw press dalam tahapan awal alat tersebut sebagai percontohan di UKM 'Alam Sari' Kab. Subang untuk memperkenalkan teknologi tersebut kepada UKM lainnya yang ada di Kabupaten Subang. Diperlukan adanya keinginan UKM untuk melakukan diversifikasi produk sari buah melalui kerja sama dengan BBPTTG-LIPI selain dari pada produk dodol, keripik nenas dan lain sebagainya yang sudah ada merupakan dasar awal pengembangan produk sari buah khususnya produk sirup dan jus nanas. Berangkat dari hal tersebut perkembangan penerimaan masyarakat terhadap produk tersebut dalam hal ini produk sirup dan jus nanas sangat menentukan untuk pengembangan lanjut baik pengembangan peralatan screw press maupun produk sirup dan jus nanas. b. Indikator Keberhasilan Pemanfaatan Sebagai indikator keberhasilan pemanfaatan hasil litbangyasa yang diterapkan di UKM yang utama adalah data perkembangan hasil penjualan produk sirup dan jus yang dihasilkan oleh UKM binaan, sejauh mana adopsi UKM lainnya terhadap teknologi yang sudah diperkenalkan. c. Perkembangan Pemanfaatan Hasil Data awal hasil produk sirup nanas dari percobaan pelatihan sistem produksi yang dipasarkan melalui pameran produk yang dilaksanakan di lapangan Gasibu Bandung pada bulan Agustus 2012 lalu, cukup menggembirakan menurut UKM tersebut berdasarkan komentar para pengunjung dan pembeli. Hasil terakhir proses produksi yang dipasarkan lokal di Subang cukup menggembirakan, telah terjual habis dalam satu hari sebanyak kurang lebih 100 cup untuk satu lokasi dalam tahap pengenalan. 30

32 BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan a. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan dan Anggaran Tahapan pelaksanaan kegiatan hingga pada saat ini sudah mencapai tahapan akhir sesuai dengan perencanaan, walaupun masih diperlukan pemantapan pengujian baik peralatan maupun sistem produksi dan pendampingan produksi serta pendataan yang lebih baik lagi. Perkembangan pelaksanaan anggaran masih sesuai dengan termin perencanaan anggaran yang ditetapkan, sampai saat ini penggunaan anggaran sudah mencapai kurang lebih 69,03 %. b. Metode Pencapaian Target Kinerja Metode pencapaian target dapat dilakukan sesuai dengan flow chart perencanaan awal kegiatan implementasi teknologi serta dukungan stakeholder yang ada. c. Potensi Pengembangan Ke Depan Potensi pengembangan baik peralatan screw press maupun produk sirup/jus nanas ke depan dapat diprediksi cukup baik berdasarkan hasil percobaan pemasaran melalui pameran UKM di Gasibu Bandung. d. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program Sinergi koordinasi kelembagaan-program masih harus terus ditindaklanjuti semua pihak yang berkaitan secara berkesinambungan agar dapat menghasilkan tujuan untuk menghasilkan produk unggulan Kabupaten Subang. e. Kerangka Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Keberhasilan pemanfaatan hasil litbangyasa sangat bergantung pada percontohan UKM binaan tersebut dalam melaksanakan kegiatan produksi secara baik serta dukungan pihak terkait. Peran Deperindagsar Kab. Subang dapat berperan sebagai saluran pemasaran dari produk UKM dan pada ujungnya akan dapat meningkatkan kegiatan penerapan teknologi di UKM. 31

33 2. Saran a. Keberlanjutan Pemanfaatan Hasil Kegiatan Diperlukan pendampingan serta kegiatan lanjutan untuk pemantapan produksi sirup dan jus nanas ini dan penataan lanjut dalam peningkatan baik sarana prasarana maupun sistem pengolahan nanas melalui sistem Good Manufacturing Practices (GMP).dan manajemen produksi, pemasaran. b. Keberlanjutan Dukungan Program Ristek Dalam rangka keberlanjutan pemanfaatan hasil kegiatan, masih diperlukan paling tidak satu tahun kegiatan lagi untuk mencapai kemandirian UKM percontohan tersebut melalui dukungan program Ristek. 32

34 LAMPIRAN-LAMPIRAN (DOKUMENTASI KEGIATAN) 33

35 Foto Koordinasi dengan Disperindagsar Subang UKM Alam Sari dan Ruang Produksi Ka.Disperindagsar Pak Sutaryo beserta staf Kab. Subang ke UKM Alam Sari pada saat produksi jus nanas Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan Perbaikan sistem lini produksi, proses produksi dan hasil kegiatan produk sirup dan jus nanas Foto proses produksi Proses produksi sirup dan jus hasil pemanfaatan screw press buah 34

36 Modul Panduan PEMBUATAN JUICE NANAS BBPTTG LIPI JL. KS TUBUN 5 SUBANG Bahan : Filtrat nanas Gula pasir Asam Citrat Na Benzoat CMC Air Essence Pewarna : 20 l (basic volume) : 12 kg : 300 gr : 50 gr : 30 gr : 80 l : secukupnya : Secukupnya Cara Pembuatan : 1. Nanas dikupas lalu dicuci 2. Potong empat atau delapan bagian tergantung ukuran nanasnya, buang hatinya. 3. Hancurkan dalam screw press 4. Saring menggunakan filter press 5. Tambahkan air 1 : 4 dengan filtrat nanas. 6. Tambahkan gula pasir, cmc, benzoat 7. Masak dalam tangki pemanasan 8. Tambahkan pewarna dan essence secukupnya 9. Kemas dalam cup plastik 10. Juice siap dipasarkan 35

37 DIAGRAM ALIR JUICE NANAS BUAH NANAS Dikupas - dicuci Dipotong empat bagian Buang hatinya Diperas dengan screw press Disaring dengan filter press Gula As. Citrat Na Benzoat Air PENCAMPURAN Pemasakan dalam tangki Pengemasan JUICE NANAS Essence Pewarna Bahan Bahan : filtrat nanas : 20 l Gula : 12 kg As.Citrat : 300 gr Na Benzoat : 50 gr CMC : 30 gr Air : 80 l Essence Pewarna 36

38 Modul Panduan PEMBUATAN SIROP NANAS BBPTTG LIPI JL. KS TUBUN 5 SUBANG Bahan : Filtrat nanas Gula pasir Asam Citrat Na Benzoat CMC Air Essence Pewarna Garam : 50 l (basic volume) : 100 kg : 300 gr : 50 gr : 30 gr : 50 l : secukupnya : Secukupnya : 10 gr Cara Pembuatan : 1. Nanas dikupas lalu dicuci 2. Potong empat atau delapan bagian tergantung ukuran nanasnya, buang hatinya. 3. Hancurkan dalam screw press 4. Saring menggunakan filter press 5. Tambahkan air 1 : 1 dengan filtrat nanas. 6. Tambahkan gula pasir, cmc, benzoat, dan garam 7. Masak dalam tangki pemanasan sampai kadar gula o brix 8. Tambahkan pewarna dan essence secukupnya 9. Kemas dalam botol gelas steril 10. Sirop siap dipasarkan 37

39 DIAGRAM ALIR SIROP NANAS BUAH NANAS Dikupas - dicuci Dipotong empat bagian kecil Ditimbang Diperas dengan screw press Disaring dengan filter press Gula As. Citrat Garam Na Benzoat Air PENCAMPURAN Pemasakan dalam tangki Pengemasan SIROP NANAS Essence Pewarna Bahan Bahan : Filtrat nanas : 50 l Gula : 100 kg As Citrat : 300 gr Na Benzoat : 50 gr CMC : 30 gr Air : 50 l Essence Pewarna Garam : 10 gr 38

40 Tabel 5. Uji Organoleptik sari buah nanas Alam Sari Skala Parameter 5 % 4 % 3 % 2 % 1 % Warna 5 16, , ,3 1 3,3 - - Aroma 2 6, ,0 8 26,7 1 3,3 1 3,3 Rasa 2 6, ,3 8 26,7 1 3,3 - - Keseluruhan 5 16, ,3 9 30, Warna sari buah : 16,7 % responden menyatakan sangat suka 46,7 % responden menyatakan suka 33,3 % responden menyatakan agak suka 3,3 % responden menyatakan tidak suka Aroma sari buah : 6,7 % responden menyatakan sangat suka 60 % responden menyatakan suka 26,7 % responden menyatakan agak suka 3,3 % responden menyatakan tidak suka 3,3 % responden menyakan sangat tidak suka Rasa sari buah : 6,7 % responden menyatakan sangat suka 63,3 % responden menyatakan suka 26,7 % responden menyatakan agak suka 39

41 3,3 % responden menyatakan tidak suka Keseluruhan sari buah : 16,7 % responden menyatakan sangat suka 53,3 % responden menyatakan suka 30 % responden menyatakan agak suka Komentar responden terhadap sari buah nanas Alam sari : Setelah minum rasanya menyengat Rasa nanas kurang terasa, kurang manis Aroma kurang kuat sedikit Rasa kurang tajam Warna agar diupayakan lebih jernih Manisnya agak dikurangi Rasa nanas kurang kuat Rasanya terlalu manis, kurang seger, supaya ada rasa manisnya Warna agak kecoklatan Kurang kuning dan kurang manis Kurang rasa asam Aroma cukup bagus Lebih enak diminum dingin 40

42 Pengujian kualitas saribuah Tabel 6: Hasil pengujian kualitas saribuah nanas Alam Sari Parameter Analisa Hasil uji Karbohidrat total 10,96 % Vitamin C 7,2 mg/100 g Kadar air 84,79 % Kadar abu 0,03 % 41

43 Pembuatan kompos dari limbah nanas di UKM Alam Sari Kabupaten Subang Tabel 7. Hasil pengujian kualitas kimia kompos Parameter EM4 SNI Minimal Maksimal ph 7,48 6,80 7,49 Kadar air (%) 25,99 50 C-organik (%) 18, N total (%) 1,56 0,40 Nisba C/N P 2 O 5 (%) 2,1 0,10 - K 2 O (%) 2,5 0,20 CaO (%) 2,29 ** 25,5 MgO (%) 1,14* ** 0,60 S (%) 0,36 0,01*) 0,02**) Na (%) 0,09 Fe (%) 1,033 ** 2,00 Mn (%) 0,0777 ** 0,10 Zn (mg/kg) 255 ** 500 Al (%) 2,07 ** 2,20 Keterangan : * Tidak memenuhi satandar kualitas kompos menurut SNI ** Nilainya lebih besar dari minimum atau lebih kecil dari maksimum 42

44 Tabel 8 : Hasil pengujian kualitas fisik kompos dibandingkan dengan kriteria kualitas fisik kompos menurut SNI Parameter Hasil uji SNI Suhu 33 o C Suhu air tanah Warna Coklat kehitaman Coklat kehitaman Bau Berbau tanah Berbau tanah 43

45 Foto proses pengomposan limbah nanas di Pengupasan nanas, Pencacahan limbah nanas Hasil cacahan Pengepresan nanas Bahan baku kompos Pengadukan bahan kompos Inokulasi kompos, Fermentasi kompos, Pembalikan kompos 44

kode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar

kode kegiatan I.231 SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG IMPLEMENTASI HalomoanP. Ir. Siregar kode kegiatan I.231 IMPLEMENTASI SCREW PRESS PENGOLAH BUAH PADA UKM DI KABUPATEN SUBANG Ir. HalomoanP. Siregar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL LITBANG

LAPORAN HASIL LITBANG SIDa.X.6 LAPORAN HASIL LITBANG Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara PROGRAM INSENTIF RISET

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL LITBANG

LAPORAN HASIL LITBANG KODE JUDUL : I.227 LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT KEMENTERIAN/LEMBAGA: LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

JUDUL LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA JUDUL KODE : SIDA X 8 LAPORAN HASIL LITBANG INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI PENGOLAHAN BIOFARMAKA UNTUK MENDUKUNG AGRIBISNIS BIOFARMAKA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan

Pengembangan Teknologi Pemanenan Air Hujan untuk Pengairan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan KODE JUDUL: SIDa.F.9 LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Pengembangan Teknologi Pemanenan Air

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KODE JUDUL : I. 24 LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA POTENSI DAN PENGENDALIAN SERANGGA HAMA

Lebih terperinci

Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN

Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN 1 Bidang Teknik Invensi Diskripsi MESIN PEMBUBUR DAGING BUAH-BUAHAN Invensi ini mengenai mesin pembubur daging buah-buahan seperti mangga, sirsak, markisa, manggis, pelimbing, jambu air, jambu biji, tomat

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA SIDa. F.10 EXECUTIVE SUMMARY INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Pemanfaatan Penjernih Air Siap Minum di Kabupaten Kotawaringin Timur Kota Sampit-Propinsi Kalimantan Timur KEMENTERIAN/LEMBAGA:

Lebih terperinci

MANAJEMEN HABITAT DAN POPULASI SATWALIAR LANGKA PASCA BENCANA ALAM ERUPSI DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI

MANAJEMEN HABITAT DAN POPULASI SATWALIAR LANGKA PASCA BENCANA ALAM ERUPSI DI TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI KODE JUDUL : N.2 LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA MANAJEMEN HABITAT DAN POPULASI SATWALIAR

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga an dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga an dan Pengembangan Unit Pelaksana

Lebih terperinci

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI)

PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) PANDUAN PENGUSULAN PROGRAM INSENTIF SENTRA HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (SENTRA-HKI) Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi 2016 A. Umum Rendahnya

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Litbang Pimpinan Lembaga

Lebih terperinci

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang kode kegiatan : I.03 Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang Doddy A. Darmajana LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA BALAI BESAR PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM

RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM RANCANG BANGUN MESIN PEMERAS KOPRA DENGAN KAPASITAS 3 LITER/JAM Oleh: WICAKSANA ANGGA TRISATYA - 2110 039 005 NEVA DWI PRASTIWI 2110 039 040 Dosen Pembimbing: Ir. SYAMSUL HADI, MT. Instruktur Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL Gatot Pramuhadi 1), Abdul Wahhaab 2), Gina Rahmayanti 2), Nurwan Wahyudi 2), Syahidin Nurul Ikhwan 2) 1) Dosen Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya

Lebih terperinci

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN 1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA

LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA LAPORAN HASIL PENELITIAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA Penguatan Kapasitas Daerah dan Sinergitas Pemanfaatan Metode Pendeteksian Struktur Geologi Berbasiskan Data Penginderaan

Lebih terperinci

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )

SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( ) SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME Angga Fajar S (240110060041) Latar Belakang Kacang Kedelai Edamame Proses Pengupasan Kulit Manual

Lebih terperinci

KAJIAN KINERJA MESIN PENGADUK PADA PROSES PEMBUATAN PATI AREN (ARENGA PINNATA MERR.) 1

KAJIAN KINERJA MESIN PENGADUK PADA PROSES PEMBUATAN PATI AREN (ARENGA PINNATA MERR.) 1 KAJIAN KINERJA MESIN PENGADUK PADA PROSES PEMBUATAN PATI AREN (ARENGA PINNATA MERR.) 1 Bambang Purwantana 2, Tri Purwadi 3, Muhammad Fauzi 4 ABSTRAK Pati aren merupakan komoditas yang banyak digunakan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.)

Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.) Kajian Kinerja Mesin Pengaduk Pada Proses Pembuatan Pati Aren (Arenga pinnata Merr.) Oleh: Bambang Purwantana 1, Tri Purwadi 1, Muhammad Fauzi 2 Abstrak Pati aren merupakan komoditas yang banyak digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR Penanggungjawab : IR. PUJI WIDODO, MSI A. PERKEMBANGAN ADMINISTRASI 1. Perkembangan Pengelolaan Anggaran s.d. Akhir Juli

Lebih terperinci

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti MODUL 6 SELAI RUMPUT LAUT Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah selai rumput laut dengan baik dan benar. Indikator Keberhasilan: Mutu selai rumput laut yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM Ir.Soegitamo Rahardjo 1, Asep M. Tohir 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University

Lebih terperinci

Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan :

Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan : Kode Produk Target : 1.3 Kode Kegiatan : 1.03.02 PENGEMBANGAN PAKET TEKNOLOGI MESIN PERONTOK PADI LIPAT DI DAERAH TERASERING UNTUK MENEKAN LOSSES DAN MENGURANGI KEJERIHAN KERJA Oleh Koes Sulistiadji Joko

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga merupakan komoditas buah yang mudah rusak. Kerusakan buah mangga dapat disebabkan karena ketidak hati-hatian

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA INTERVENSI TEKNOLOGI PUPUK CAIR ORGANIK BERBAHAN LIMBAH DALAM PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU RUMAH TANGGA BIBIS, MOJOSONGO, KOTA SURAKARTA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN

Lebih terperinci

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang

BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN. limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang BAB I IDENTIFIKASI KEBUTUHAN A. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya alam yang sangat melimpah, salah satunya adalah limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan sisa hasil pertanian yang biasanya

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI PADA PRODUKSI SAMBAL MELALUI SCALE-UP ALAT PENGGILING BAHAN BAKU

PENINGKATAN EFISIENSI PADA PRODUKSI SAMBAL MELALUI SCALE-UP ALAT PENGGILING BAHAN BAKU PENINGKATAN EFISIENSI PADA PRODUKSI SAMBAL MELALUI SCALE-UP ALAT PENGGILING BAHAN BAKU Dyah Hesti Wardhani*), Nita Aryanti, Luqman Buchori, Heri Cahyono Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex

Lebih terperinci

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu :

B. KOMPONEN LAPORAN AKHIR Sesuai dengan dokumen Panduan Insentif PKPP 2012, Laporan akhir PKPP 2012 terdiri dari beberapa komponen yaitu : KERANGKA LAPORAN AKHIR PKPP 2012 A. TUJUAN PENYUSUNAN Laporan Akhir Pelaksanaan PKPP 2012 merupakan salah satu produk yang tertuang dalam Kontrak Kerjasama Pelaksanaan PKPP 2012. Oleh karena itu, penyusunan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, dan HASIL PENGELOLAANNYA (PP No. Th atau Peraturan Menteri Negara Ristek No./Kp/III/7) Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D

LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D LAMPIRAN III LAPORAN FORM A, B, C DAN D JUDUL KEGIATAN: PENGUATAN KAPASITAS DAERAH DAN SINERGITAS PEMANFAATAN DATA INDERAJA UNTUK EKSTRAKSI INFORMASI KUALITAS DANAU BAGI KESESUAIAN BUDIDAYA PERIKANAN DARAT

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan pada bulan Maret 2011 sampai dengan April 2011 di Laboratorium Pengelolaan Limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama PerguruanTinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Lebih terperinci

SALINAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 04/M/PER/III/2007 TENTANG TATA CARA PELAPORAN KEKAYAAN INTELEKTUAL,

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara)

ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN NANAS MENJADI KERIPIK DAN SIRUP (Kasus: Desa Sipultak, Kec. Pagaran, Kab. Tapanuli Utara) Haifa Victoria Silitonga *), Salmiah **), Sri Fajar Ayu **) *) Alumni Program

Lebih terperinci

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING KODE JUDUL : X.47 LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, KEKAYAAN INTELEKTUAL, DAN HASIL PENGELOLAANNYA INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG

Lebih terperinci

OPTIMASI RANCANG BANGUN ALAT PEMERAS BUAH JERUK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERPUTARAN MOTOR LISTRIK 0,3 HP

OPTIMASI RANCANG BANGUN ALAT PEMERAS BUAH JERUK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERPUTARAN MOTOR LISTRIK 0,3 HP 11 OPTIMASI RANCANG BANGUN ALAT PEMERAS BUAH JERUK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PERPUTARAN MOTOR LISTRIK 0,3 HP Fadwah Maghfurah Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta fadwah.maghfurah@ftumj.ac.id

Lebih terperinci

PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI

PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI PANDUAN DISEMINASI HASIL PENELITIAN DAN INOVASI TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN KANTOR RISET, TEKNOLOGI DAN INOVASI Jl. Mataram Nomor 1 Pekalongan 51111 Telp. (0285) 4416191, 423984, 421093 ext 152

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU 1 Taufik Rahman, 2 Agus Triyono 1,2 Balai Besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Maret hingga Mei 2011, bertempat di Laboratorium Pilot Plant PAU dan Laboratorium Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya,

BAB I PENDAHULUAN. Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya, BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu produk pertanian yang banyak manfaatnya, antara lain sebagai bahan pangan manusia, pakan ternak, pupuk organik, maupun sebagai bahan baku industri.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C

TUGAS AKHIR SILVI DIANA SHOFI L0C TUGAS AKHIR Pengaruh Suhu dan ph Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Nanas (Ananas Comosus) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Alat Fermentor ( The Influence of Temperature and

Lebih terperinci

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1

Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1 Laporan Sosialisasi dan Pelatihan Tahap 1 MENINGKATKAN KAPASITAS PERANSERTA MASYARAKAT P. MARAMPIT DALAM OPERASIONALISASI SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI BARU TERBARUKAN DENGAN MENGADAKAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa

Lebih terperinci

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

FORM D A. URAIAN KEGIATAN FORM D A. URAIAN KEGIATAN Latar Belakang Masalah Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran penting di Indonesia. Namun, dalam pengembangan mengalami kendala biaya usahatani yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Tempat pelaksanaan penelitian adalah di Laboratorium Balai Besar Industri Agro (BBIA) Cikaret, Bogor dan Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH PISANG UNTUK PEMBUATAN KOMPOS MENGGUNAKAN KOMPOSTER ROTARY DRUM

PEMANFAATAN LIMBAH PISANG UNTUK PEMBUATAN KOMPOS MENGGUNAKAN KOMPOSTER ROTARY DRUM PEMANFAATAN LIMBAH PISANG UNTUK PEMBUATAN KOMPOS MENGGUNAKAN KOMPOSTER ROTARY DRUM Sriharti 1), Takiyah Salim 2) Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI 1,2) Jl. KS. Tubun No. 5 Subang 41211

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah kulit buah manggis, ethanol, air, kelopak bunga rosella segar, madu dan flavor blackcurrant. Bahan kimia yang digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipakai adalah laboratorium BKT FTSP UII, laboratorium Teknik Lingkungan dan laboratorium terpadu Universitas Islam Indonesia. Adapun

Lebih terperinci

INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI

INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI Jakarta, 2012 INSENTIF PENINGKATAN KAPASITAS IPTEK SISTEM PRODUKSI 7.1. Latar Belakang Dalam upaya pengembangan kapasitas sistem produksi nasional, perlu mensinergikan dan mengkombinasikan pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan sirup rosella dilakukan di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Buah cepat sekali rusak oleh pengaruh mekanik, kimia dan mikrobiologi sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitan eksperimental. Tempat penelitian adalah Laboratorium Kimia Universitas Katolik Soegijapranoto Semarang dan Laboratorium

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRODUKSI KOMPOS

LAPORAN AKHIR PRODUKSI KOMPOS KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAS DAN PERHUTANAN SOSIAL DIREKTORAT BINA PERBENIHAN TANAMAN HUTAN LAPORAN AKHIR PRODUKSI KOMPOS RUMPIN SEED SOURCES AND NURSERY CENTER JAKARTA,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. tapioka termasuk industri hilir, di mana industri ini melakukan proses pengolahan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Tepung Tapioka Skala Rakyat Industri tepung tapioka merupakan industri yang memiliki peluang dan prospek pengembangan yang baik untuk memenuhi permintaan pasar. Industri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENERAPAN SOLUSI (IMPLEMENTASI SOLUTION) Pembuatan gambar desain yang akan di kembangkan serta membuat analisa pada model tersebut. Sehingga menghasil mesin pencacah

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI 2221 Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN 22409793 Latar Belakang Sampah botol plastik merupakan limbah yang dihasilkan oleh rumah dan pabrik

Lebih terperinci

PRESENTASI SINGKAT KAJIAN PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PADAT DARI LIMBAH TERNAK YANG DIPERKAYA DENGAN MOL SERTA APLIKASINYA PADA TANAMAN

PRESENTASI SINGKAT KAJIAN PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PADAT DARI LIMBAH TERNAK YANG DIPERKAYA DENGAN MOL SERTA APLIKASINYA PADA TANAMAN PRESENTASI SINGKAT KAJIAN PENGOLAHAN PUPUK ORGANIK CAIR DAN PADAT DARI LIMBAH TERNAK YANG DIPERKAYA DENGAN MOL SERTA APLIKASINYA PADA TANAMAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI SELATAN 2012

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 30000 TON PER TAHUN Disusun Oleh : Gita Lokapuspita NIM L2C 008 049 Mirza Hayati

Lebih terperinci

KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT PENDAHULUAN

KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT PENDAHULUAN KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT PENDAHULUAN Sistem Integrasi Ternak dan Kelapa Sawit telah berkembang

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 04/M/PER/III/2007 TENTANG

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 04/M/PER/III/2007 TENTANG MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR: 04/M/PER/III/2007 TENTANG TATA CARA PELAPORAN KEKAYAAN INTELEKTUAL, HASIL KEGIATAN PENELITIAN DAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG KODE JUDUL: X-130 PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN Perekayasa/ Peneliti: Dr. Ir. Teguh Wikan Widodo, MSc Ir. M. Hidayat Ir. D.A.Budiman,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK Oleh : RAHMA GRESYANANTA 2107039001 FABIAN SURYO S 2107039023 Pembimbing Ir. Suhariyanto, MT ABSTRAK Limbah dari plastik merupakan masalah yang dianggap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan

Lebih terperinci

APLIKASI DAN UJI KINERJA DISKSAW CHOPPER UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

APLIKASI DAN UJI KINERJA DISKSAW CHOPPER UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK APLIKASI DAN UJI KINERJA DISKSAW CHOPPER UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK Politani Negeri Payakumbuh Email: elfinhasman@yahoo.co.id ABSTRAK Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan mesin disksaw chopper

Lebih terperinci

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN PT. Libe Bumi Abadi yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2005 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang budi daya, industri pengolahan, pemasaran produk industri siap

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press LAMPIRAN Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian Mulai Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai Ditimbang kelapa parut sebanyak Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press Dimasukkan kelapa perut

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MUTU MINYAK KELAPA DI TINGKAT PETANI PROVINSI JAMBI Nur Asni dan Linda Yanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi ABSTRAK Pengkajian pengolahan minyak kelapa telah dilakukan

Lebih terperinci

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI

KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KERANGKA UMUM WORKSHOP EVALUASI Kementerian Riset dan Teknologi 2012 LATAR BELAKANG 1. Paket PKPP Tahun 2012 yang telah memulai kegiatannya sejak 8 Februari

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah permen jelly pepaya yang terbuat dari pepaya varietas IPB 1 dengan bahan tambahan sukrosa, ekstrak rumput

Lebih terperinci

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae) SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae) THE CHEMICAL NATURE AND LEVEL (HARD CANDY) SARI NUTMEG (Myristica fragrans houtt

Lebih terperinci

I.219 ANALISA KINERJA RISET SEKTOR PEMERINTAH, PERGURUAN TINGGI, DAN INDUSTRI: BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN

I.219 ANALISA KINERJA RISET SEKTOR PEMERINTAH, PERGURUAN TINGGI, DAN INDUSTRI: BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN I.219 ANALISA KINERJA RISET SEKTOR PEMERINTAH, PERGURUAN TINGGI, DAN INDUSTRI: BIDANG MAKANAN DAN MINUMAN Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012 LATAR BELAKANG Salah satu fokus agenda riset nasional adalah

Lebih terperinci

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT

MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT MODIFIKASI DAN UJI PERFORMANSI MEKANISME ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH ( Arachis hypogaea L) SEMI MEKANIS TIPE BELT Oleh : SUPRIYATNO F141 02 105 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN DODOL NANAS SEBAGAI KOMPOS DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN TOMAT

PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN DODOL NANAS SEBAGAI KOMPOS DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN TOMAT PEMANFAATAN LIMBAH INDUSTRI PENGOLAHAN DODOL NANAS SEBAGAI KOMPOS DAN APLIKASINYA PADA TANAMAN TOMAT Takiyah Salim 1), Sriharti 2) Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI 1,2) Jl. K.S. Tubun

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI ENZIM BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL DAN DIVERSIFIKASI PRODUK

PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI ENZIM BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL DAN DIVERSIFIKASI PRODUK Insentif PKPP_SIDa_ F.23 PENGEMBANGAN UNIT PRODUKSI ENZIM BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG PEMBERDAYAAN SUMBERDAYA LOKAL DAN DIVERSIFIKASI PRODUK Peneliti Utama: Ika Rahmatul Layly, M.Si,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu biji (Psidium guajava) memiliki rasa yang enak dan segar serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga kecantikan manusia. Buah jambu biji telah lama

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM HI-LINK DIT. LITABMAS, DIKTI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PROGRAM HI-LINK DIT. LITABMAS, DIKTI DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PROGRAM HI-LINK DIT. LITABMAS, DIKTI - 2012 DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2012 1 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data. BAB III PROSES MANUFAKTUR 3.1. Metode Proses Manufaktur Proses yang dilakukan untuk pembuatan mesin pembuat tepung ini berkaitan dengan proses manufaktur dari mesin tersebut. Proses manufaktur merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perekonomian nasional sejak terjadinya krisis moneter masih belum

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perekonomian nasional sejak terjadinya krisis moneter masih belum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian nasional sejak terjadinya krisis moneter masih belum mampu kembali seperti semula yang memiliki stabilitas harga rupiah terhadap dolar amerika. Dimana

Lebih terperinci

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG )

PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG ) PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT ORGANIK YANG TIDAK TERPAKAI ( LIMBAH SAYURAN KANGKUNG, KOL, DAN KULIT PISANG ) Antonius Hermawan Permana dan Rizki Satria Hirasmawan Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara

Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara SIDa.x.6 Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii ABSTRAK... ix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 2 1.3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian telah berlangsung selama empat bulan mulai bulan Oktober 2013 sampai Februari 2014, dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN Dr. Ir. Popi Rejekiningrum, MS Dr. Ir. Budi Kartiwa, CESA Nurwindah Pujilestari, S.Si., M.Si. Kharmila Sari

Lebih terperinci

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN 1 (satu) bulan ~ paling lama Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang Industri sebagaimana

Lebih terperinci

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK 14 DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE Sayani 1, Sitti Sabariyah 1, Baharuddin 1 1 Fakultas PertanianUniversitas Alkhairaat Palu ABSTRAK Buah sirsak selain dikonsumsi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI;

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI; 1 PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS HARRY SUNARDI; sunardi.harry@gmail.com ABSTRAK Bubur kertas adalah langkah awal dalam proses daur ulang kertas, adapun daur ulang kertas harus ditingkatkan secara

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR 20411296 Latar Belakang Di Indonesia, jagung banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok, tetapi bonggolnya masih belum termanfaatkan

Lebih terperinci

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Saat ini terjadi ketidak seimbangan antara produksi dan konsumsi gula. Kebutuhan konsumsi gula dalam negeri terjadi peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.) Laporan Tugas Akhir BAB III METODOLOGI III.1 Alat dan Bahan Dalam pembuatan mouthwash memiliki beberapa tahapan proses, adapun alat dan bahan yang digunakan pada setiap proses adalah : III.1.1 Pembuatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan september 2011 hingga desember 2011, yang bertempat di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Departemen

Lebih terperinci

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian

Lebih terperinci

Ary Gunawan, Rizki Putri Sekarini, Ominia Pratama Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Ary Gunawan, Rizki Putri Sekarini, Ominia Pratama Program Studi Pendidikan IPA FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Pelatihan Pembuatan SI ARALE (Sirup Anacardium occidentale) dan BONARALE (Abon Anacardium occidentale) dari Buah Semu Jambu Mete (Anacardium occidentale) sebagai Usaha Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Lebih terperinci