Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control Systems)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control Systems)"

Transkripsi

1 Modul Belajar: Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control Systems) (Anthony and Govindarajan,12 th Ed) Disusun oleh Bambang Kesit Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia

2 Jogjakarta, 2013 Kata Pengantar Modul ini disusun untuk membantu mahasiswa mempelajari Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) sehingga mahasiswa mudah memahami dan mengerti materi SPM. Pemahaman terhadap Mata Kuliah (MK) SPM ini sangat penting bagi mahasiswa sejak mengambil MK ini karena SPM ini salah satu MK yang diujikan pada ujian komprehensif. Selama ini, sering dijumpai mahasiswa meskipun telah mengambil dan lulus MK SPM ini namun ketika ujian komprehensif banyak tidak menguasai dan lulus ujian. Modul ini terdiri dari Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen, Goal Congruence, Pusat Pertanggungjawaban, Harga Transfer, Penyusunan Anggaran, Evaluasi Kinerja, dan slide perkuliahan. Modul ini masih sangat sederhana, semoga diwaktu mendatang bisa lebih disempurnakan. Terima kasih.

3 Bab 1 Sistem Pengendalian Manajemen Sistem merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan berulang-ulang untuk melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas. Pengendalian adalah proses penetapan standar agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Elemen-elemen Sistem Pengendalian Perangkat Kendali 1. Assessor Perbandingan informasi dengan keadaan yang diinginkan 3. Detector Informasi mengenai apa yang sedang 2. Effector Koreksi terhadap perbedaan signifikan Perusahaan Yang Sedang Dikendalikan 1. Pelacak (detector), informasi mengenai apa yang sedang terjadi. 2. Penilai (assessor), perbandingan informasi tersebut dengan keadaan yang diinginkan. 3. Effector, melakukan koreksi terhadap perbedaan signifikan antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan. 4. Jaringan Komunikasi, perangkat yang meneruskan informasi dari detektor assessor efector.

4 Pengendalian Manajemen adalah suatu proses dimana manajer senior (manajemen di setiap tingkatan) memastikan bahwa orang-orang yang diawasinya mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan. Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu alat atau cara yang terstruktur yang digunakan oleh manajer untuk memastikan bahaw orang-orang yang diawasinya mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan. Struktur Pengendalian Manajemen Proses Struktur Organisasi Pendelegasian Wewenang Pusat Pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja Sistem Informasi dan Komunikasi Perencanaan Strategis Penyusunan Anggaran Pelaksanaan Evaluasi Keterangan : Perencanaan strategis, proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangak implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan. Keluarannya disebut program. Penyusunan anggaran, perencanaan jangka pendek, selama 1 tahun dalam bentuk moneter. Pelaksanaan, selama 1 tahun, manajer melakukan program/bagian dari program yang menjadi tanggung jawabnya. Evaluasi kinerja dan pelaporan, menilai kinerja manajer pusat pertanggung jawaban berdasarkan efisiensi dan efektivitasnya. Pengendalian Strategi Pengendalian Manajemen merumuskan tujuan, strategi dan kebijakan Top Management (analisis swot). implementasi strategi middle management. Pengendalian Tugas pengendalian tugas individu lower management. Perumusan Strategi Proses merumuskan tujuan organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan Orientasi jangka panjang Difokuskan pada proses perencanaan

5 Pengendalian Manajemen proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi Kegiatannya Karakteristiknya 1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi. 2. Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi. 3. Mengkomunikasikan informasi. 4. Mengevaluasi informasi. 5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika. 6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubaj perilaku mereka. 1. Membutuhkan planning untuk penentuan standar. 2. Tidak bersifat otomatis, tetapi sistematis (keputusan yang dibuat berdasarkan pada prosedur). 3. Perlu koordinasi antar anggota organisasi. 4. Ketidakjelasan hubungan antara tindakan apa yang ingin dicapai untuk menciptakan kondisi yang diinginkan. Pengendalian Tugas Proses untuk memastikan bahwa tugas yang telah ditentukan dilaksanakan secara efektif dan efisien Orientasi jangka pendek Difokuskan pada proses pengendalian Perbedaan antara formulasi strategi dan pengendalian manajemen: Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi baru Pengendalian manajemen adalah proses implementasi strategi tersebut Perbedaan antara pengendalian tugas dan pengendalian manajemen Pengendalian Manajemen Faktor manusia merupakan faktor penting Pengendalian Tugas Faktor manusia merupakan faktor yang sifatnya khusus

6 Antar manajer saling berinteraksi Fokus pada 1 unit organisasi Berhubungan dengan seluruh kegiatan perusahaan Interaksi karyawan relatif kecil Fokus pada 1 bagian tugas Berhubungan dengan 1 tugas tertentu Siapa yang bertanggung jawab atas merancang dan mengoperasikan SDM? Controller atau CEO? Fungsi Kontroler 1. Merancang dan mengoperasikan sistem operasi dan pengendalian 2. Menyiapkan financial statement dan financial report 3. Menyiapkan dan menganalisis performance report 4. Supervisi internal audit dan prosedur pengendalian akuntansi validitas informasi 5. Mengembangkan personel dalam fungsi kontroler

7 Bab 2 Struktur Organisasi Goal Congruence adalah keselarasan tindakan-tindakan yang menganjurkan setiap orang/anggota untuk menyelaraskan tujuan dan pribadinya masing-masing dan sesuai dengan kepentingan. adanya keselarasan tujuan antara kepentingan (tujuan) individu/orang yang ada di perusahaan dengan tujuan perusahaan. Faktor Eksternal norma yang tumbuh dalam masyarakat (etos kerja) misalnya: kedisiplinan masyarakat Jepang terbawa juga dalam organisasi. budaya setempat. Informal Faktor Eksternal budaya perusahaan, contoh: semua karya-wan disiplin. gaya manajemen (cara manajer memimpin perusahaan) organisasi internal (hubungan kerja antara bagian satu dengan yang lain) persepsi dan komunikasi (perintah dari atasan ke bawahan) kerjasama dan konflik (hubungan organisasi, dimana manajer senior membuat keputusan dan mengkomunikasi-kannya melalui hirarki organisasi) Informal SPM Aturan (meliputi semua tipe instruksi dan pengendalian)

8 Gambar: a. Organisasi Fungsional CEO Staff Manufaktur Pemasaran Staff Staff Pabrik 1 Pabrik 2 Pabrik 3 Wilayah A Wilayah B Wilayah C b. Organisasi Unit Bisnis CEO Staff Unit Bisnis X Unit Bisnis Y Unit Bisnis Z Staff Staff Staff Pabrik Pemasaran Pabrik Pemasaran Pabrik Pemasaran

9 c. Organisasi Matrix CEO Staff Fungsi A Proyek X Fungsi A Proyek Y Fungsi A Proyek Z

10 Bab 3 Pusat Pertanggungjawaban Pusat Pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap kinerja (aktivitas) unit bisnisnya. berguna untuk membantu mengimplementasikan rencana strategis manajer puncak. pengukuran kinerja didasarkan atas dasar efisiensi dan efektivitas. Input dan Output hubungan antara input dan output bersifat timbal balik dan langsung. (mis. : departemen produksi input bahan baku menjadi barang jadi) ada juga input yang tidak berkaitan secara langsung dengan output. (mis. : biaya iklan) Pengukurannya input diukur dengan satuan moneter yaitu uang. nilai uang diperoleh dari = kuantitas fisik x harga per unit. (mis. : jumlah jam kerja x tarif per unit) jumlah moneter itu yang disebut sebagai biaya. input lebih mudah diukur daripada output. Efisiensi dan Efektivitas adalah rasio output terhadap input. efisiensi diukur dengan membandingkan biaya aktual dan biaya standar. Contoh: Pusat tanggungjawab A > efisiensi dari B apabila : Input A < input B, tetapi dengan output yang sama Input A = input B, tetapi output A lebih besar Efektivitas lebih ditentukan oleh hubungan output yang dihasilkan dengan tujuan. semakin besar output, maka semakin efektif unit tersebut. Suatu pusat tanggungjawab akan bersifat efisien jika melakukan sesuatu dengan tepat dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-hal yang tepat. 1. Pusat Pendapatan

11 adalah pusat tanggungjawab yang outputnya (pendapatan) dapat diukur secara moneter, tetapi tidak ada hubungan antara input dan output. hal ini karena pusat pendapatan merupakan organisasi pemasaran yang tidak bertanggungjawab terhadap laba. jika input (biaya) dikaitkan dengan output (pendapatan), maka unit tersebut merupakan pusat laba. kinerja diukur atas dasar : pendapatan yang diperoleh = unit yang terjual x harga jual 2. Pusat Biaya adalah pusat tanggungjawab yang inputnya dapat diukur secara moneter, tetapi outputnya tidak. kinerja manajernya diukur berdasarkan biaya yang dikeluarkan. input dapat diukur karena kita mengeluarkan biaya, sedang output tidak dapat diukur karena output terdapat pada pusat pendapatan. Pusat Biaya Teknik input (unit moneter) punya hubungan erat dengan output (fisik). jumlahnya (biaya) dapat diestimasi. Contoh: biaya pabrik untuk tenaga kerja langsung, biaya-biaya langsung, biaya-biaya yang terjadi pada departemen produksi. input-inputnya dapat diukur secara moneter. Ciri-Ciri input-inputnya dapat diukur secara fisik. Pusat Biaya Kebijakan jumlah Dollar optimum dan input yang dibutuhkan dapat ditentukan. sebagian besar biaya yang terjadi mempunyai hubungan erat dengan output yang dihasilkan. output sulit diukur. Pusat Biaya Kebijakan meliputi : a. Unit Administrasi dan Pendukung Contoh : akuntansi, hukum, sumber daya manusia, hubungan industrial. Kendala Kesulitan mengukur output Tidak adanya keselarasan data-data b. Operasi Penelitian dan Pengembangan (Lit Bang) Kendala Kesuliatan mengukur output Tidak adanya keselarasan data-data

12

13 Kendala c. Aktivitas Pemasaran Aktivitas Logistik Aktivitas Pemasaran Pemindahan (distribusi) barang dari perusahaan ke pelanggan. Pengumpulan piutan yang jatuh tempo dari para pelanggan. Aktivitas untuk memperoleh pesanan Periklanan Pengawasan terhadap.? 3. Pusat Laba Kinerja yang diukur dari laba yang diperoleh (selisih pendapatan dan biaya). Contoh : Unit bisnis/divisi, karena bertanggungjawab atas revenu dan biaya dari departemen produksi. Manfaat Kecepatan dalam pengambilan keputusan Kualitas keputusan akan lebih baik Tempat pelatihan manajer umum Kesadaran laba dan peningkatan kinerja kompetitif Kelemahan Divisionalisasi Hilangnya pengendalian (dari korporat) karena pendele-gasian keputusan Perselisihan (harga transfer) Kompetisi antar divisi (untuk mendapatkan alokasi dana) Laba jangka panjang diabaikan (lebih fokus pada laba jangka pendek) Divisionalisasi yang mengakibatkan biaya tambahan dan duplikasi.. adalah ketika suatu organisasi diubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama bertanggungjawab, baik atas produksi maupun pemasaran. Pusat Laba Lainnya Unit Organisasi Fungsional, biasanya yang dijadikan pusat laba adalah unit produksi unit pemasaran (pusat laba semu), karena? Aktivitas Pemasaran, membebankan biaya dari produksi yang terjual. Manufaktur, mengakui harga jual produk dikurangi estimasi biaya pemasaran. Unit Pendukung dan Pelayanan, pembebanan biaya pelayanan yang diberikan sehingga pendapatan setara dengan pengeluaran.

14 Mengukur Profitabilitas Pengukuran Kinerja (fokus pada hasil kerja manajer) Pengukuran Kinerja Ekonomis (fokus pada kinerja laba sebagai entitas ekonomi) Perencanaan Koordinasi Pengendalian Tujuan Pengukuran Prestasi Pusat Laba 1. Untuk menentukan kontribusi sebuah pusat laba sebagai suatu kesatuan terhadap tujuan organisasi. 2. Dasar untuk mengevaluasi kinerja manajer pusat laba. 3. Motivasi manajer pusat laba dalam mengoperasikan unitnya agar konsisten dengan tujuan umum perusahaan. Permasalahan Dalam Mengukur Kinerja Pusat Laba 1. Alokasi Pendapatan Bersama : pembagian yang adil dari pendapatan yang didapat dari beberapa divisi berdasarkan kontribusi untuk mendapatkannya. 2. Alokasi Biaya Bersama : penggunaan fasilitas yang sama oleh beberapa divisi dan pengalokasiannya harus wajar. 3. Penentuan Harga Transfer :penentuan harga dari barang yang ditransfer antar divisi dalam sebuah perusahaan. 4. Pemilihan Tolak Ukur Laba : berkaitan dengan metode yang digunakan dalam penentuan laba. Metode Penentuan Laba a. Margin Kontribusi Alasannya adalah beban tetap berada di luar kendali manajer sehingga perhatian manajer harus fokus pada usaha memaksimalkan margin kontribusi. Cara menghitungnya : Pendapatan xxx HPPenj. (xxx) Biay. Variabel (xxx) Margin Kontribusi xxx b. Laba Langsung Menggabungkan seluruh pengeluaran pusat laba, tidak menggabungkan unsur manfaat motivasi dan biaya-biaya kantor pusat. Cara menghitungnya : Margin Kontribusi xxx Biaya Tetap (xxx) Laba Langsung xxx

15 c. Laba yang Dapat Dikendalikan Misalnya, layanan teknologi informasi. Cara menghitungnya : Laba Langsung xxx Biaya yang Dapat dikendalikan (xxx) Laba yang Dapat Dikendalikan xxx d. Laba Sebelum Pajak Cara menghitungnya : Laba yang Dapat Dikendalikan xxx Alokasi Korporat Lainnya (xxx) Laba Sebelum Pajak xxx e. Laba Bersih Yaitu jumlah laba setelah pajak Cara menghitungnya : Laba Sebelum Pajak xxx Pajak (xxx) Laba Bersih xxx 4. Pusat Investasi Adalah pusat tanggungjawab yang prestasinya diukur atas dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan investasi yang digunakan. Masalah Pusat Investasi a. Pengakuan Aktiva sebagai dasar investasi Laba bukan dasar yang baik untuk pengendalian tanpa melihat aktiva yang digunakan untuk memperoleh laba. Contoh : Laba 10 juta dengan investasi 20 juta lebih baik daripada laba 20 juta dengan investasi 100 juta. b. Pengukuran dan tolok ukur prestasi Pengukuran prestasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pusat investasi dapat menghasilkan hasil yang memuaskan bagi unit usaha dan perusahaan.

16 Tolok Ukur Investasi Laba Operasi ROI = x 100% Investasi yang Digunakan Ada 2, yaitu : Laba Operasi = Pendapatan Bersih Investasi yang Digunakan = Aktiva yang Digunakan / Modal Perusahaan EVA = Laba Bersih Beban Modal ROI (Return on Investment) Yaitu Tingkat Pengembalian Asal Investasi Kelebihan ROI a. Merupakan alat ukur yang komprehensif (menyeluruh) dalam segala hal yang mempengaruhi neraca atau L/R (Laporan Keuangan). b. Mudah dihitung dan dipahami. c. Merupakan dasar atau alat ukur yang umum digunakan. d. Dapat digunakan sebagai pembanding (karena digunakan juga oleh pesaing). Kelemahan ROI a. Adanya keengganan unit bisnis untuk ekspansi jika investasi akan menurunkan ROI divisi, walaupun investasi tersebut akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. b. Keputusan bisnis untuk meningkatkan ROI dapat menurunkan profit perusahaan (karena melakukan penjualan asset yang memiliki ROI di bawah standar). c. Fokus pada keuntungan jangka pendek. EVA / RI (Residual Income) EVA / RI = Laba Bersih Biaya Modal Biaya Modal = Beban Modal x Modal yang Digunakan Kelebihan EVA a. Mendorong manajer unit divisi untuk menerima usulan investasi yang menurut ROI tidak menguntungkan (sehingga tidak diterima) tetapi menguntungkan perusahaan secara keseluruhan. b. Seluruh unit bisnis memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.

17 c. Memungkinkan penggunaan cost of capital (suku bunga) yang berbeda-beda untuk berbagai jenis aktiva. Kelemahan EVA a. Menitik beratkan hasil jangka pendek tanpa memperhatikan keputusan jangka panjang. b. Menitik beratkan pada laba dan mengabaikan hubungan dengan karyawan.

18 Bab 4 Harga Transfer HARGA TRANSFER Adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban yang satu dengan yang lain, salah satunya merupakan pusat laba. Syarat Terpenuhinya Harga Transfer a. Sistem harus mencerminkan informasi yang relevan yang dibutuhkan pusat laba. b. Laba yang dihasilkan mencerminkan dengan baik penggunaan trade-off antara biaya dan pendapatan. c. Tingkat laba harus mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masingmasing pusat laba. Tujuan Harga Transfer a. Memberikan informasi yang relevan dan dibutuhkan setiap unit untuk menentukan trade-off antara cost-revenue. b. Mendorong keputusan goal congruence (manajemen mengambil keputusan untuk memaksimalkan laba perusahaan dengan memaksimalkan laba divisi. c. Evaluasi (prestasi divisi), tidak satupun manajer divisi yang memperoleh keuntungan dengan mengorbankan divisi lain. d. Terjaganya otonomi divisi (tidak ada campur tangan manajemen puncak terhadap kebebasan manajemen divisi dalam mengambil keuntungan. Prinsip Dasar Harga Transfer a. Bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga pasar yang dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar/dibeli dari pemasok luar. b. Bagi divisi penjualan, harga transfer merupakan pendapatan dan akan diperhitungkan adanya laba untuk pusat laba penjualan, sedangkan c. Bagi pusat laba pembelian, harga transfer merupakan biaya atau harga pokok sehingga diharapkan masih dapat dijual dengan memperoleh keuntungan. Metode Penentuan Harga Transfer a. Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar Dianggap cara yang terbaik karena harga pasar cocok dengan konsep pusat laba (dapat mengukur kontribusi setiap pusat laba), dan menjadikan penilaian prestasi atas dasar laba menjadi layak untuk diterapkan (dapat mengoptimalkan suatu divisi untuk memperoleh laba). Kelemahan : Tidak semua produk yang ditransfer memiliki harga pasar Harga pasar sering berubah sehingga harga transfer berubah Sering terdapat harga yang sama untuk produk yang sama

19 Situasi Ideal, Harga Transfer akan menghasilkan goal congruence jika kondisi di bawah ini ada : Orang-orang yang kompeten (harus memperhatikan jangka panjang seperti jangka pendek) Atmofer yang baik (profitabilitas sebagai cita-cita yang penting sebagai pertimbangan dalam penilaian kinerja manajemen) Harga Pasar Kebebasan sourcing Informasi penuh Negosiasi b. Harga Kompetitif Hambatan dalam perolehan sumber daya. 1. Pasar Yang Terbatas, alasannya : Kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan eksternal. Jika perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdeferensiasi, tidak ada sumberdaya dari luar. Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka cenderung tidak akan menggunakan sumberdaya dari luar kecuali jika harganya lebih murah. 2. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri Harus dibuat pembatasan agar setiap divisi pusat laba tidak saling membeli dari luar tapi membeli dari divisi dalam perusahaan dengan catatan harga antar divisi sama dengan harga pasar. Menentukan Harga Kompetitif : Jika terdapat harga pasar, maka yang digunakan adalah harga pasar Berdasarkan penawaran Jika pusat laba menjual barang yang diproduksi ke pasar bebas, maka harga kompetitifnya ditentukan dengan meniru harga di luar Jika pusat laba pembelian membeli barang dari luar, maka pusat laba tersebut dapat meniru harga kompetitif dari luar. c. Harga Pokok Alasannya : Tidak ada harga pasar yang layak untuk dijadikan harga transfer. Pada pasar kompetitif tidak tersedia harga jual produk yang ditransfer (mungkin produk tersebut belum jadi). Kesulitan dalam menentukan harga jual karena perselisihan antar manajer divisi (jika ada beberapa macam harga untuk produk yang sejenis).

20 Jika produk yang ditransfer mengandung formula/proses rahasia sehingga tidak diketahui pihak luar.

21 d. Harga Transfer Negosiasi Apabila tidak menemukan kesepakatan antara harga pasar dan harga pokok. Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga transfer antar pusat laba yang terlibat tanpa campur tangan dari kantor pusat. Kadang tidak menghasilkan keputusan yang memuaskan kedua pihak, sehingga perlu ditangani oleh pimpinan dengan membentuk komite arbitrase. Cara Mengatasi Masalah Harga Transfer a. Kesepakatan antar divisi/pusat laba Negoisasi untuk memutuskan harga jual kepada pihak luar dan menentukan distribusi laba untuk produk yang mengandung profit. b. Penentuan harga transfer 2 langkah Dihitung dengan cara membebankan sebesar biaya variabel standar dan secara periodik pusat laba penjualan membebankan biaya tetap untuk produk yang dijual dan prosentase keuntungan secara proposional kepada pusat laba pembelian. c. Pembagian laba d. Metode 2 himpunan harga Divisi produksi yang menjual ke divisi pembelian dikreditkan sebesar harga jual ke konsumen. Divisi pembelian didebitkan sebesar biaya variabel standar penuh. Contoh Dua Langkah : Misalkan pusat laba penjual mentransfer secara interen semua produk A yang dihasilkan ke pusat laba pembeli. Data-data berikut berkaitan dengan pusat laba penjual adalah sebagai berikut : Biaya variabel per unit Rp. 5,00 Biaya tetap per bulan Rp ,00 Investasi yang digunakan Rp ,00 Laba yang diharapkan 10% Asumsi jumlah produksi yang ditransfer sebanyak unit, maka : Biaya variabel (5.000 unit x Rp. 5,00) Rp ,00 Biaya tetap per bulan Rp ,00 Laba yang diharapkan (10% x ,00/12) Rp ,00 Jumlah harga transfer Rp ,00 Dengan kata lain harga per unit = Rp : unit = Rp. 11,-/unit.

22 Kelemahan metode 2 set harga adalah : penjumlahan laba dari semua pusat laba lebih besar dibandingkan dengan jumlah laba perusahaan. Bab 5 Perencanaan Strategis Perencanaan Strategis Adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka mengimplementasikan strategi dan menaksir jumlah sumberdaya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang. Perumusan Strategi Perencanaan Strategi - memutuskan strategi baru - mengimplementasikan strategi - tidak sistematis - kegiatannya sistematis - perlu diuji kembali - perlu umpan balik Langkah-Langkah Perencanaan Strategis 1. Menetapkan strategi (vis, misi, tujuan yang akan dicapai) 2. Mengenali lingkungan (dimana organisasi mengimplementasikan strategi) 3. Melakukan analisis SWOT (menentukan program baru) 4. Menyiapkan semua faktor-faktor penunjang (SDM, dana) 5. Menyiapkan sistem umpan balik (untuk mengetahui efektivitas pencapaian implementasi perencanaan strategis) Keuntungan Perencanaan Strategis 1. Merupakan langkah kerja dalam mengembangkan anggaran tahunan 2. Sebagai alat pelatihan dan pendidikan manajemen 3. Orientasi jangka panjang 4. Membantu manajemen menyesuaikan arah organisasi ke tujuan yang dikehendaki. Kelemahan Perencanaan Strategis 1. Kegiatan bersifat rutin, birokratis, mengurangi cara berfikir. 2. Menghabiskan waktu dan mahal. 3. Butuh departemen perencanaan yang luas. Value Chain Analysis (Analisis Rantai Nilai)

23 Merupakan metode untuk merinci suatu rangkaian, dari bahan baku hingga produk akhir yang digunakan oleh langganan, menjadi kegiatan strategis yang relevan untuk memahami perilaku biaya dan perbedaan sumberdaya. Aktivitasnya dari memperoleh bahan baku dasar untuk pemasok sampai membuat produk akhir dan mengantarkannya ke pelanggan akhir. Fokus pada peningkatan laba : a. Kaitan dengan pemasok Pemasok dari Pemasok Pemasok Perusahaan Contoh kaitan dengan pemasok : Perusahaan cokelat cair, untuk menghemat biaya cari pemasok cokelat cair juga. b. Kaitan dengan pelanggan Perusahaan Contoh katian dengan pelanggan : Perusahaan minuman butuh botol, dia lebih memilih perusahaan botol yang paling dekat agar tidak mengeluarkan biaya yang banyak. c. Keterkaitan proses dalam value chain dari perusahaan Activity Based Cost (ABC) Pelanggan Pelanggan dari Pelanggan Menentukan biaya berdasarkan besar kecilnya aktivitas yang dilakukan (Biaya yang dikeluarkan disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan) Manfaatnya : a. Produk yang rumit dengan komponen yang rumit akan menghasilkan biaya desain dan produksi yang lebih tinggi daripada produksi yang sederhana. b. Produksi dengan volume yang rendah memiliki biaya per unit yang lebih rendah dari proses dengan volume tinggi.

24 Bab 6 Penyusunan Anggaran Penyusunan Anggaran Adalah proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk moneter (uang) untuk kurun waktu tertentu (biasanya 1 tahun), dan menyatakan pendapatan serta biaya untuk tahun tersebut. Peran anggaran yaitu sebagai alat perencanaan dan pengendalian jangka pendek. Fungsi Anggaran a. Alat Perencanaan (Anggaran menyesuaikan dengan rencana strategis) Penyusunan anggaran diharapkan dapat menyediakan suatu peluang untuk membuat keputusan yang akan meningkatkan kinerja sebelum dijadikan sebagai komitmen. b. Alat Koordinasi Setiap manajer pusat tanggungjawab dalam organisasi ikut bertanggungjawab dan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. c. Merancang Pertanggungjawaban Setiap anggaran yang disetujui harus dapat memperjelas tanggungjawab dari..??????? d. Dasar untuk Evaluasi Kinerja Anggaran merupakan titik awal yang baik untuk menilai kinerja. Penyusunan Anggaran Perencanaan Strategis Difokuskan dalam waktu 1 hari Difokuskan untuk beberapa tahun Terstruktur menurut pusat tanggungjawab Terstruktur berdasar unit produksi Hubungan Anggaran dan Perencanaan Strategis (Progamming) Progamming merupakan proses menentukan program dalam konteks melaksanakan strategi organisasi Progamming dan anggaran merupakan kegiatan yang bersifat perencanaan Hubungan Anggaran dan Forecasing

25 Anggaran adalah rencana manajemen dengan asumsi pihak penyusun anggaran akan mengambil langkah-langkah untuk melaksanakan apa yang direncanakan. Forecast hanyalah prediksi tentang apa yang terjadi, tetapi tidak ada usaha untuk merealisasikan. Forecasting Dapat dinyatakan dalam satuan moneter, dapat juga tidak Periodesasi bebas Tidak ada tanggungjawab untuk merealisasi Biasanya tidak perlu otorisasi dari atasan Tidak ada analisis secara formal dan berkala Proses Penyusunan Anggaran a. Pembuatan usulan program harus ada persetujuan dari pimpinan puncak b. Pembuatan usulan didasarkan pada pedoman yang telah disetujui oleh pimpinan puncak c. Review anggaran dan dirundingkan jika ada kejanggalan (negoisasi) d. Review kembali dan disetujui sebelum anggaran tahunan dimulai Pembuatan anggaran cenderung untuk menganggarkan pendapatan agak lebih rendah dan biaya (pengeluaran) agak lebih tinggi, sehingga target lebih mudah dicapai. Skema Penyusunan Anggaran Organisasi (Departemen dan Komite Anggaran) Penerbitan Petunjuk Usulan Awal Negoisasi Review dan Persetujuan Revisi Aspek Perilaku Anggaran Pendekatan Penyusunan : a. Top Down ( Senior yang menetapkan)

26 b. Bottom-Up ( Level Bawah ikut menetapkan anggaran) c. Kombinasi Pendekatan penyusunan anggaran yang paling baik adalah bottom-up, karena kemungkinan besar akan menciptakan komitmen untuk mencapai tujuan anggaran. Tingkat Kesulitan Target Anggaran Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai (achievable). Anggaran harus achievable, karena : a. Bila terlalu sulit, manajer cenderung mengambil tindakan jangka pendek b. Mengurangi resiko manipulasi anggaran c. Senior manajemen dapat menjelaskan ke berbagai pihak bahwa anggaran yang dipakai masuk akal. Jenis Anggaran a. Operating Budget 1. Anggaran Pendapatan Berisi proyeksi jumlah unit penjualan x harga jual yang diharapkan. Anggaran Pendapatan adalah yang paling penting, tetapi juga merupakan elemen yang memiliki ketidakpastian yang paling besar. bertanggungjawab terhadap pemasaran yang efektif (iklan), pelayanan, dan kualitas. 2. Anggaran Biaya Anggaran yang dibuat oleh manajemen produksi biasanya bukan hanya produk yang akan dijual tetapi merupakan biaya standar dan produksi. Jadi yang dianggarkan adalah : Biaya Pemasaran : biaya yang terjadi untuk memperoleh penjualan. Biaya Logistik : entri pesanan, pergudangan dan pengambilan pesanan, transportasi. Biaya Umum dan Administrasi : merupakan biaya kebijakan. b. Capital Budget Berisi capital project yang disetujui (misalnya: usulan pengeluaran modal). c. Balance Budget Implikasi dari anggaran operasi dan anggaran modal. d. Cash Flow Budget Memperlihatkan jumlah kas yang diperlukan selama 1 periode serta cara pemenuhannya. Tehnik Penyusunan Anggaran

27 1. Simulasi Metode yang membuat suatu model sesuai kondisi sebenarnya dan mengubahnya untuk menggambarkan beberapa kesimpulan dari kondisi sebenarnya. Penyusunan dan peninjauan anggaran adalah proses simulasi. 2. Estimasi Setiap jumlah dalam anggaran merupakan hasil estimasi. 3. Anggaran tak terduga Yaitu anggaran dengan tujuan untuk mengantisipasi jika terjadi penurunan penjualan yang tidak terduga sebelumnya. Berguna agar manajer dapat mengambil keputusan yang cepat dan tepat apabila terjadi keadaan yang tidak diinginkannya. Pelaksanaan Selama tahun anggaran, melakukan program/bagian dari program yang menjadi tanggungjawabnya. Bab 7 Evaluasi Kinerja Evaluasi Kinerja BSC (Balance Score Card) Adalah alat pengukur kinerja dengan aspek keuangan dan non keuangan. o Kinerja Keuangan Diukur dari tingkat laba dan nilai pasar, diwujudkan dalam profitabilitas, pertumbuhan, dan nilai pemegang saham. Alat ukurnya ROI/EVA. o o o Kepuasan Pelanggan Diukur dengan bagaimana perusahaan dapat memuaskan pelanggan. Alat ukurnya menggunakan market share, customer satisfaction. Bisnis Internal Diukur dari bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang-barang dan jasa secara efisien dan efektif. Alat ukurnya menggunakan kualitas pengenalan produk baru. Inovasi dan Pembelajaran Bagaimana perusahaan selalu inovatif dan terus tumbuh dan berkembang, mampu bersaing saat ini dan masa yang akan datang.

28 o o o Langkah-langkah BSC 1. Menentukan strategi Tujuan organisasi dijelaskan secara eksplisit. 2. Menentukan ukuran strategi 3. Penyatuan ukuran dalam sistem manajemen 4. Menelaah ukuran dan hasil secara rutin Kelebihan BSC Merupakan konsep pengukuran yang komprehensif Adaptif dan responsif terhadap lingkungan bisnis Fokus pada tujuan perusahaan secara menyeluruh Kelemahan BSC Pengukuran terlalu berlebihan Kurangnya hubungan antara ukuran dan hasil non keuangan Tidak ada mekanisme perbaikan Terpaku pada hasil keuangan Kesulitan dalam menentukan trade-off (tidak adanya bobot yang eksplisit)

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 ) BAB II LANDASAN TEORI A. Anggaran 1. Definisi Anggaran Rencana yang dapat disebut dengan anggaran adalah rencana yang terorganisir dan menyeluruh, yang dinyatakan dalam bentuk angka rupiah, dollar, atupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen 2.1.1 Sifat Sistem Pengendalian Manajemen Organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu kerja sama berdasarkan suatu pembagian kerja yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang terdiri atas struktur tata hubungan diantara beberapa komponen dan proses kegiatan

Lebih terperinci

Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi

Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi Pusat Pertanggung Jawaban Pusat Laba dan Pusat Investasi PUSAT LABA Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab di ukur dalam rung lingkup laba (yaitu selisih antara pendapatan dan beban) maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Mulyadi (2001:2), menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian

Lebih terperinci

Farah: apa itu anggaran inkremental dan Zero based review? Sebagai manajer mana yang anda pilih? Binta: Kesulitan dalam mengukur output? Solusi?

Farah: apa itu anggaran inkremental dan Zero based review? Sebagai manajer mana yang anda pilih? Binta: Kesulitan dalam mengukur output? Solusi? Farah: apa itu anggaran inkremental dan Zero based review? Sebagai manajer mana yang anda pilih? Binta: Kesulitan dalam mengukur output? Solusi? Destia: Biaya litbang, apakah dianggarkan terlebih dahulu?

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

TUGAS INDIVIDU. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen Dosen pengampu : Dr. P. Basuki Hadiprajitno

TUGAS INDIVIDU. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen Dosen pengampu : Dr. P. Basuki Hadiprajitno TUGAS INDIVIDU Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen Dosen pengampu : Dr. P. Basuki Hadiprajitno Disusun Oleh : Dwinanda Harsa (NIM : 12030112150040) Kelas Kerjasama BPK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga perolehan yang identik dengan cost dalam literatur akuntansi berbahasa Inggris. Harga perolehan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Harga Transfer

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Harga Transfer BAB I PENDAHULUAN Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba, dan antar pusat laba yang dibentuk tersebut terjadi transfer barang atau

Lebih terperinci

Bab 9 Penyusunan Anggaran

Bab 9 Penyusunan Anggaran Bab 9 Penyusunan Anggaran Hakikat Anggaran Hakikat Anggaran merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi

Lebih terperinci

BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI

BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI 1 Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur hasil dari masing-masing pusat pertanggungjawaban

Lebih terperinci

ririkyunita@yahoo.co.id SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Sistim formal dan proses informal mempengaruhi perilaku manusia dalam organisasi. Sistim formal terdiri dari perencanaan starategis, anggaran dan pelaporan.

Lebih terperinci

Ali Ridho,SE. M.Si.

Ali Ridho,SE. M.Si. MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN HARGA TRANFER PENGERTIAN DAN TUJUAN HARGA TRANSFER, METODE HARGA TRANSFER, PENETAPAN HARGA SERVICE DARI KANTOR PUSAT, DAN ADMINISTRASI HARGA TRANSFER Fakultas

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Penganggaran perusahaan (Business Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anggaran 2.1.1. Pengertian Anggaran Menurut Rudianto (2009), anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis.

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PERTEMUAN I

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PERTEMUAN I SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PERTEMUAN I 1 SPM REVIEW Control (Pengendalian) : adalah suatu proses untuk memastikan bahwa hal-hal yang stratejik telah dicapai. Sistem : adalah suatu cara tertentu dan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. individu dan organisasi yang bertentangan satu sama lain dan bahwa adanya

BAB I. PENDAHULUAN. individu dan organisasi yang bertentangan satu sama lain dan bahwa adanya BAB I. PENDAHULUAN Bab pendahuluan terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, batasan penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1

Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA. deden08m.com 1 Materi 14 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA deden08m.com 1 EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA: Posisi Perusahaan dalam Industri (1) Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara jelas di mana posisi perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Leverage 2.1.1 Pengertiang Leverage Perusahaan dalam beroperasi selain menggunakan modal kerja, juga menggunakan aktiva tetap seperti tanah, bangunan, pabrik, mesin dan kendaraan,

Lebih terperinci

Pekerjaan. diukur dari biayanya. Modal

Pekerjaan. diukur dari biayanya. Modal 1 PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN A. Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggung jawab merupakan struktur sistem pengendalian dan pemberian tanggung jawab pada sub-unit organisasi yang mencerminkan strategi organisasi.

Lebih terperinci

[8] Perencanaan Strategis. Hasudungan Hutasoit, SE, M.Ak.

[8] Perencanaan Strategis. Hasudungan Hutasoit, SE, M.Ak. [8] Perencanaan Strategis Hasudungan Hutasoit, SE, M.Ak. Memikirkan masa depan: 1. Pemahaman informal 2. Pernyataan formal Pernyataan formal megenai rencana disebut RENCANA STRATEGIS Proses pembuatannya

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN TUGAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DISUSUN OLEH: MUHAMAD RUBBY (070503170) NAZMI N.A (070503182) IHSAN FADIL (070503196) ANDREW MARIO (070503204) SILVIA SEMBIRING (070503205) LEO BENNY (070503208) FAKULTAS

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Modul ke: 03Fakultas Ferry EKONOMI DAN BISNIS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Tujuan yang searah, Faktor-faktor informal yang mempengaruhi tujuan yang searah, Sistem Pengendalian Formal, Jenis-jenis Organisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan

Lebih terperinci

PERILAKU MANUSIA DALAM ORGANISASI

PERILAKU MANUSIA DALAM ORGANISASI 1 PERILAKU MANUSIA DALAM ORGANISASI Pengendalian manajemen dilaksanakan dalam suatu organisasi yang mempunyai struktur organisasi dengan tujuan tertentu, dan pelaksana yang memiliki tujuan pribadi. Komponenkomponen

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

BAB II BAHAN RUJUKAN. memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran 2.1.1 Pengertian Anggaran Anggaran perusahaan dapat dianggap sebagai suatu sistem tunggal yang memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena anggaran perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :

Lebih terperinci

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

PENGANGGARAN PERUSAHAAN PENGANGGARAN PERUSAHAAN Merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam satuan kegiatan dan satuan uang, yang bertujuan untuk memproyeksikan operasi

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ANGGARAN A. Hakikat Anggaran

PENYUSUNAN ANGGARAN A. Hakikat Anggaran 1 PENYUSUNAN ANGGARAN A. Hakikat Anggaran Suatu anggaran operasi merupakan pernyataan tentang pendapatan dan beban yang direncanakan untuk satu tahun yang akan datang. Proses penyusunan anggaran merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB X. PENGENDALIAN INTERN

BAB X. PENGENDALIAN INTERN BAB X. PENGENDALIAN INTERN 1. KONSEP PENGENDALIAN SUATU ORGANISASI HARUS DIKENDALIKAN; DI MANA ADA PERANGKAT-PERANGKAT UNTUK MEMASTIKAN BAHWA TUJUAN STRATEGIS ORGANISASI DAPAT TERCAPAI. ELEMEN-ELEMEN SISTEM

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perusahaan-perusahaan dituntut tidak hanya untuk sekedar memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga berusaha memberikan nilai tambah (value added)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan anggaran (budget), merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan sangat penting dalam semua jenis perusahaan, termasuk bank dan lembaga keuangan lainnya, serta perusahaan industri dan retail. Manajemen

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Pengendalian manajemen adalah suatu proses dimana manajemen menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya dengan efektif dan efisien. Sistem pengendalian manajemen membantu

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk

Lebih terperinci

Bab 6 Mengukur dan Mengendalikan Aset yang Dikelola Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak.

Bab 6 Mengukur dan Mengendalikan Aset yang Dikelola Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. Management Control Systems Robert N. Anthony & Vijay Govindarajan Bab 6 Mengukur dan Mengendalikan Aset yang Dikelola Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si., Ak. 1 Tingkat pengembalian investasi (ROI)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian Manajemen Pengendalian pada umumnya adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengendalian

Lebih terperinci

HARGA TRANSFER KONSEP HT :

HARGA TRANSFER KONSEP HT : HARGA TRANSFER Istilah HT ini dijumpai pada perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang/jasa. Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi yang handal serta menjamin dipatuhinya

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System. Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Management, The Controller, and Cost Accounting Cost Consept and Cost Information System Fakultas Ekonomi dan Bisnis Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal sebagai tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan juga terkena imbas terjadinya krisis ekonomi yang terjadi

Lebih terperinci

PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER

PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER Pert 9 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 DESENTRALISASI DAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN Sistem akuntasi pertanggung jawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Anggaran II.1.1 Pengertian Anggaran Untuk mendapatkan pengertian anggaran yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian anggaran yang dinyatakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Anggaran Perusahaan Suatu perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari suatu perusahaan bersifat profit oriented, yaitu mencapai laba yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi secara optimal. Tujuan utama perusahaan

Lebih terperinci

Istilah kinerja atauperformance seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan

Istilah kinerja atauperformance seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kinerja Istilah kinerja atauperformance seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk.

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perkembangan dunia industri semakin maju, hal ini terbukti dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk. Peranan persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, pimpinan perusahaan memerlukan alat bantu yang mempunyai peranan dalam mengarahkan, mengendalikan, dan mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN 2.1. Anggaran Perusahaan Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam rangka waktu satu tahun yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Siagian (2008) menyatakan perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN MENGANALISA LAPORAN KINERJA KEUANGAN Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & Bisnis Akuntasi 10 32006 DRS.SUHARMADI, AK.MM.M.Si,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1. Manfaat Anggaran bagi Manajemen Perusahaan Penggunaan anggaran di dalam perusahaan akan mendapatkan beberapa manfaat yang cukup besar, antara lain sebagai berikut ini: (1) Terdapatnya

Lebih terperinci

Penganggaran Perusahaan

Penganggaran Perusahaan Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Penganggaran Perusahaan Dosen : Agus Arijanto,SE,MM Program Studi Manajemen S-1 Pengertian dan Konsep Anggaran Pengertian anggaran (budget) ialah suatu rencana yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

Bab 7 MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN AKTIVA YANG DIKELOLA

Bab 7 MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN AKTIVA YANG DIKELOLA Bab 7 MENGUKUR DAN MENGENDALIKAN AKTIVA YANG DIKELOLA Pusat investasi memiliki semua masalah pengukuran yang terlibat dalam menentukan beban dan pendapatan. Pusat investasi menimbulakan permasalah baru

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Sejalan dengan perkembangan dunia usaha, manajemen memerlukan alat bantu yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat situasi politik ekonomi yang terjadi saat ini, perkembangan perusahaan banyak mengalami hambatan. Keadaan ini mengharuskan pimpinan

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,

Lebih terperinci

CHAPTER 8 PERENCANAAN STRATEGIS

CHAPTER 8 PERENCANAAN STRATEGIS CHAPTER 8 PERENCANAAN STRATEGIS Oleh : Kartika Putri K 0610230107 Renawati 0710230139 Fendi Permana 0710230168 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 PERENCANAAN STRATEGIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, semua perusahaan bersaing ketat untuk memperoleh keuntungan dan pangsa pasar yang besar. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu mengembangkan

Lebih terperinci

Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan:

Ada beberapa ahli yang memberikan pendapatnya mengenai Pengertian Manajemen Keuangan: BAB I PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN 1.1.Pergertian dan Fungsi Manajemen Keuangan Manajemen merupakan suatu proses mencapai tujuan melalui kemampuan orang lain. Sehingga manajemen dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Pertanggungjawaban 1. Definisi dan Karakteristik Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan

BAB II DASAR TEORI. produk/jasa yang dihasilkannya. Untuk menyampaikan produk yang ada ke tangan BAB II DASAR TEORI A. Pendapatan 1. Pengertian Pendapatan Setiap perusahaan tentunya menginginkan agar usahanya berjalan dengan baik. Oleh karena itu perusahaan dapat memberi kepuasan kepada konsumen melalui

Lebih terperinci

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang investor dalam melakukan investasi tentu akan menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik. Kinerja yang baik menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #5

Pembahasan Materi #5 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pusat Pertanggungjawaban 1. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Peranan Pengertian peranan (role) menurut Soerjono Soekanto (2003;243) adalah sebagai berikut: Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi, efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi, efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja. Kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mampu untuk maju dan terus berkembang hanyalah perusahaan yang melakukan inovasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam perekonomian, bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil, baik

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 DAFTAR TABEL Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15 Tabel 2.2 : Perbedaan sistem manajemen strategik dalam manajemen tradisional dengan sistem

Lebih terperinci

PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA

PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Definisi Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggung jawab merupakan organisasi atau sub-unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja. BAB V RENCANA AKSI Bab V berisi tentang rencana aksi yang dilakukan untuk merealisasikan model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. Untuk mendukung realisasi rancangan

Lebih terperinci

BAB II TARGET COSTING

BAB II TARGET COSTING 9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

Lebih terperinci

Pengawasan dan Pengendalian Manajemen. Pertemuan ke13

Pengawasan dan Pengendalian Manajemen. Pertemuan ke13 Pengawasan dan Pengendalian Manajemen Pertemuan ke13 Pengertian Pengawasan Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan

Lebih terperinci

Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen semakin bertambah besar. Oleh karena

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan

II. LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan II. LANDASAN TEORI A. Kinerja Keuangan Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka

Lebih terperinci

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PENGANTAR Analisis laporan keuangan merupakan bagian tidak terpisahkan dan bagian penting dari analisis bisnis yang lebih luas. Analisis bisnis (business analysis) merupakan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik.domain

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

MODUL SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN UNIVERSITAS GARUT. Dosen Pengampu: Dini Turipanam Youtube: dosen cilik

MODUL SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN UNIVERSITAS GARUT. Dosen Pengampu: Dini Turipanam  Youtube: dosen cilik MODUL SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN UNIVERSITAS GARUT Dosen Pengampu: IG: @turipanam, @sharingaddicted Youtube: dosen cilik manda.sharingaddicted.com BAB 1 PENGANTAR SISTEM MANAJEMEN PENGENDALIAN Definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

MODUL 5 PENETAPAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING) PENDAHULUAN. A. Deskripsi Singkat: B. Relevansi: C. Standar kompetensi/tujuan pembelajaran:

MODUL 5 PENETAPAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING) PENDAHULUAN. A. Deskripsi Singkat: B. Relevansi: C. Standar kompetensi/tujuan pembelajaran: MODUL 5 PENETAPAN HARGA TRANSFER (TRANSFER PRICING) A. Deskripsi Singkat: Dalam modul ini akan dipelajari apa yang dimaksud dengan transfer pricing mulai dari mekanisme dan tujuan melakukan transfer pricing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban. kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban. kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban Slamet Sugiri (2004:194) menyatakan bahwa akuntansi pertanggungjawaban adalah penyusunan laporan prestasi yang dikaitkan

Lebih terperinci