BAB I PENDAHULUAN. terdapat hubungan langsung antara musik dan emosi (Samira Pouyanfar, dkk,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. terdapat hubungan langsung antara musik dan emosi (Samira Pouyanfar, dkk,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan sarana yang ampuh dan memiliki banyak kebaikan bagi tubuh dan jiwa manusia, musik dapat menenangkan bahkan membangkitkan semangat seseorang yang mendengarkan musik. Para ahli psikologi menyatakan bahwa terdapat bagian pada otak manusia yang merasakan musik dekat dengan bagian otak yang berhubungan dengan ekspresi emosional manusia. Maka dari itu terdapat hubungan langsung antara musik dan emosi (Samira Pouyanfar, dkk, 2014). Terdapat dua kelompok peneliti yang mempelajari hubungan antara musik dengan emosi, yaitu ; 1) Psikolog Musik, mereka yang mempelajari hubungan antara isyarat akustik (beat, tempo, tingkat suara, dll.) dengan berbagai ekspresi emosi (marah, sedih, senang, tenang, dll.) dan sebagian besar mereka yang mengembangkan model emosional. 2) Peneliti bidang komputer, yaitu mereka yang mengembangkan algoritma untuk mendeteksi emosi terhadap musik secara otomatis. Mereka mencoba menggunakan emosi selain untuk mendapatkan metadata konvensional seperti genre/jenis musik, musik mood, yang juga sebagai penelitian dalam bidang Music Information Retrieval. Musik erat kaitannya dengan psikologi manusia, kenyataan ini mengindikasikan bahwa musik dapat terkait dengan emosi dan mood/suasana hati tertentu pada manusia. Berbagai penelitian yang telah dilakukan memperkuat pernyataan tersebut. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Song et al, (2012) 1

2 menyatakan Because music conveys and evokes feelings, a wealth of research has been performed on music emotion recognition, melalui pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap musik yang telah tercipta memiliki energi emosi tersendiri yang terpancar, maka dari itu mulai banyak penelitian yang telah dilakukan pada pengenalan emosi musik. Dari sudut pandang psikologi musik, elemen yang paling penting dalam penggolongan musik itu sendiri adalah pada emosi apa yang tersirat dari musik tersebut. Banyak sekali upaya yang telah dilakukan oleh para penulis dan pemusik dalam mencoba menjelaskan hubungan antara musik dengan suasana hati, namun tidak menghasilkan suatu standar dan kesepakatan mengenai hal tersebut. Hal ini yang memicu ketertarikan dan semakin bertambahnya penelitian yang berkaitan seputar musik dan kaitannya dengan suasana hati. Hevner dalam penelitiannya berjudul Experimental studies of the elements of expression in music (Hevner K, 1936) melakukan eksperimen dimana pendengar musik diminta untuk menuliskan kata sifat yang muncul di pikiran mereka yang paling deskriptif terhadap musik yang didengarkan. Eksperimen ini dilakukan untuk memperkuat hipotesis bahwa musik benar-benar membawa arti emosional. Dia juga menemukan dalam sebuah kelompok yang mempunyai latar belakang budaya yang sama memiliki pelabelan mood musik cenderung konsisten antar individunya. Hevner membagi klasifikasi emosi menjadi 64 kata sifat dan mengelompokkannya menjadi 8 cluster yaitu sober/memabukkan, gloomy/murung, longing/hasrat, lyrical/lirik, sprightly/lincah, joyous/gembira, restless/gelisah dan robust/kuat. Selanjutnya pengelompokan tersebut diperbaiki oleh penelitian 2

3 Farnsworth pada tahun 1958 dimana beliau menyusun ulang emosi menjadi 10 cluster, diantaranya : cheerful/ceria, fanciful/fantastis, delicate/ halus, leisurely/ santai, pathetic/ mengenaskan, depressing/ depresi, spiritual/ rohani, dramatic/ dramatis, exciting/ menarik, dan frustated/ frustasi (Tao Li, 2003). Pengelompokan yang lebih sederhana sebenarnya telah dilakukan pada tahun 1989-an, Thayer melakukan penelitian dengan judul The biopsychology of mood and arousal, muncul pendekatan lain yang lebih sederhana terhadap kategorisasi pada suasana hati dalam musik. Thayer mengajukan model 2 dimensi yang memetakan suasana hati dalam musik, pendekatan 2 dimensi ini mengangkat teori yang menyatakan bahwa emosi dan suasana hati disebabkan oleh dua faktor, yaitu stress (senang dan cemas) dan energy (santai dan energetik). Selanjutnya dari model 2 dimensi ini dibagi menjadi 4 cluster yaitu contentment/kepuasan, exuberance/gembira, depression/depresi, dan anxious/cemas;kalut, (Thayer, 1989). Menentukan emosi atau suasana hati apa yang terkandung sebuah lagu merupakan tantangan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui lebih efektif mengenai suasana hati yang muncul dalam sebuah lagu, dapat diketahui pada saat mendengarkan lagu tersebut pada bagian intro dan refrain lagu (Seungwon Oh, dkk., 2013). Bagian intro merupakan bagian awal yang dapat menentukan atmosfer lagu, intro juga secara intuitif memiliki kata-kata dan nada-nada yang intensif untuk memberikan informasi mengenai suasana hati. Bagian refrain merupakan bagian dengan kata-kata atau nada-nada yang paling sering diulang-ulang dalam sebuah lagu. Secara umum bagian refrain adalah bagian dengan pengulangan kata dan nada 3

4 yang paling sering dan hal ini yang menjadi bagian refrain yang paling menentukan mood apa yang terkandung dalam lagu tersebut. Dalam hal menentukan jenis mood yang terkandung dalam lagu diperlukan metode khusus yang menggabungkan komputasi numerik dengan penambangan data berupa fitur-fitur unik dalam sebuah lagu, hal ini dikenal sebagai Music Information Retrieval (MIR). MIR adalah salah satu bagian dalam data mining dimana informasi yang akan digali dari sumber data berupa musik. Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai MIR khususnya pada klasifikasi emosi dan mood dalam bidang musik, psikologi, pemrosesan sinyal, machine learning maupun kombinasi dari beberapa model penelitian tersebut. MIR menggunakan berbagai macam metode data mining untuk pengelompokan termasuk di dalamnya klasifikasi dan clustering data seperti K-NN, C4.5, decission tree, Support Vector Model (SVM), Artificial Neural Network, Self Organization Map, K-Means dan lain sebagainya. Dalam proses data mining, sebelum berbagai jenis lagu tersebut dikelompokkan berdasarkan mood, maka harus melewati tahap awal pengolahan data (preprocessing). Tahapan preprocessing ini dikenal dengan feature selection (Samira Pouyanfar, dkk, 2014). Tahapan selanjutnya dari feature selection adalah proses feature extraction atau ekstraksi citi dari sebuah file lagu untuk menemukan ciri yang untuk masuk ke tahapan pengolahan data berikutnya, perlu dilakukan pengolahan sinyal dengan menggunakan transformasi fourier yang berfungsi mengubah fungsi atau sinyal dalam domain waktu ke domain frekuensi. Tahapan feature extraction terdiri dari tiga proses, yaitu pengambilan sampel lagu (bagian 4

5 refrain), penerapan fast fourier transform dan spectral analysis untuk mendapatkan nilai spectral feature yang menjadi atribut dasar untuk dilakukannya klasifikasi mood. Dalam tahapan klasifikasi, K-Nearest Neighbor (K-NN) merupakan suatu metode klasifikasi dengan supervisi (supervised learning) dimana hasil dari query data yang baru diklasifikasikan berdasarkan kategori pada K-NN. Tujuan dari algoritma ini adalah mengklasifikasikan obyek baru berdasarkan atribut dan training sample. Pada berbagai penelitian dibidang lain dengan memanfaatkan K- NN misalnya pada pengolahan sinyal suara, pengolahan citra digital, sistem pendukung keputusan dan berbagai sistem kecerdasan buatan lainnya, dan terbukti K-NN dapat bekerja dengan baik. Metode klasifikasi lainnya yaitu Support vector machine (SVM) juga merupakan suatu teknik pemodelan supervised learning yang relatif baru (1995) untuk melakukan prediksi, baik dalam kasus klasifikasi maupun regresi, yang sangat populer belakangan ini. Baik para ilmuwan maupun praktisi telah banyak menerapkan teknik ini dalam menyelesaikan masalah-masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Terbukti dalam beberapa implementasi terkait klasifikasi musik terhadap mood, SVM memberi hasil yang lebih baik dari algoritma klasifikasi lainnya, terutama dalam hal solusi yang dicapai (Samira Pouyanfar, 2014). SVM berusaha untuk menemukan fungsi pemisah (classifier) yang optimal yang bisa memisahkan multi set data dari multi class yang berbeda. Pohon keputusan atau dikenal dengan Decision Tree merupakan salah satu algortima klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi oleh 5

6 manusia. Dengan kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pohon keputusan juga dapat menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target. Dalam penelitian terkait menggunakan algoritma ini dalam klasifikasi musik terhadap mood menghasilkan hasil klasifikasi yang cukup baik (Braja Gopal, 2013) Untuk proses clustering dalam penelitian ini menggunakan algoritma K- Means, dimana algoritma data mining ini melakukan proses pemodelan tanpa supervisi (unsupervised learning) dan merupakan salah satu algoritma yang melakukan pengelompokan data dengan sistem partisi. Metode K-Means berusaha mengelompokkan data yang ada ke dalam beberapa kelompok, dimana data dalam satu kelompok mempunyai karakteristik yang sama satu sama lainnya dan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan data yang ada di dalam kelompok yang lain. Dengan kata lain, algoritma ini berusaha untuk meminimalkan variasi antar data yang ada di dalam suatu cluster dan memaksimalkan variasi dengan data yang ada di cluster lainnya. Berdasarkan pemaparan penjelasan latar belakang tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk dapat membangun sebuah rekayasa sistem yang dapat mengelompokkan musik ke dalam empat parameter mood atau suasana hati yang terdapat dalam musik. Sistem ini akan dibangun berdasarkan pengelompokkan parameter mood yang diperoleh dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor dan K-Means, serta sebagai pembanding pengujian menggunakan algoritma Support Vector Machine dan Decision Tree. Sistem ini nantinya 6

7 diharapkan dapat membantu penggunanya untuk menemukan kategori mood apa yang terkandung dalam sebuah file musik. Perlu diperhatikan juga bahwa file musik yang digunakan ini hanya instrumental musik saja tanpa mengandung lirik vokal. Koleksi musik yang digunakan dalam proses pelatihan dan pengujian ini diperoleh dari situs Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membangun sistem pengelompokan musik terhadap suasana hati dan mengetahui unjuk kerja algoritma K-Nearest Neighbor dengan K-Means serta membandingkan dengan algoritma Support Vector Machine, dan Iterative Dichotomiser Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh perbandingan persentase hasil akurasi terbaik dan waktu pemrosesan tercepat dalam hal pengelompokan musik terhadap suasana hati/mood diantara algoritma K- NN, K-Means, SVM, dan ID Manfaat Penelitian Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Menghasilkan sebuah sistem yang dapat melakukan pengelompokan musik terhadap suasana hati/mood menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor, K-Means, SVM, dan ID3. 7

8 2. Memperoleh hasil persentase akurasi pengelompokan musik terbaik dan waktu pemrosesan tercepat diantara keempat algoritma tersebut dalam hal pengelompokan musik terhadap suasana hati/mood. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya : 1. Dapat memberikan suatu karya penelitian yang dapat mendukung dalam pengembangan penelitian yang terkait dengan Music Information Retrieval. 2. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dalam menerapkan algoritma data mining dalam hal pengelompokan musik terhadap suasana hati/mood, yang dapat menjadi acuan terhadap pengembangan penelitian sejenis. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Sehubungan dengan luasnya cakupan yang dapat diambil dari penelitian ini, maka perlu dibuat batasan-batasan dalam penelitian ini, antara lain: a. Sistem ini menggunakan model pengelompokan suasana hati/mood model Thayer yaitu 1) Contentment/ ketenangan; nyaman; relaksasi, 2) Exuberance/bersemangat; riuh; 3) Depression/depresi; sedih, dan 4) Anxious/cemas; kalut; kacau. b. File musik yang digunakan dalam proses pelatihan maupun pengujian adalah file musik format mono.wav pada bagian intro atau refrain berdurasi 30 detik. c. Metode ekstraksi fitur yang digunakan adalah Fast Fourier Transform dimana hasil dari metode ini akan dianalisis lebih lanjut dengan 8

9 menggunakan 9 metode spectral analysis (spectral centroid, spectral skewness, spectral rolloff, spectral slope, spectral kurtosis, spectral spread, spectral decrease, spectral flux, dan spectral flatness) untuk memperoleh karakter musik dengan ciri yang lebih tepat. d. Proses klasifikasi mood/suasana hati terhadap musik musik dilakukan dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor, K-Means, Support Vector Machine dan Iterative Dichotomiser 3. e. Kategori musik yang akan digunakan sebagai data latih/training dan data uji untuk proses klasifikasi adalah dataset yang bersumber dari situs yang telah memiliki label mood/suasana hati berdasarkan anotasi/tag dari pakar musik. File musik yang digunakan ini hanya instrumental musik saja tanpa mengandung lirik vokal. f. Pembuatan sistem dilakukan dengan menggunakan Matlab R2015a sebagai aplikasi utama. g. Modul pemrograman pada bagian spectral analysis menggunakan modul yang bersumber dari penelitian An Introduction to Audio Content Analysis, Applications in Signal Processing and Music Informatics (Alexander Lerch, 2012) 1.6 Keaslian Penelitian Berdasarkan penelitian yang akan diambil, penulis mengkaji banyak topik yang berhubungan dengan Music Information Retrieval diantaranya jurnal, artikel, paper, white paper, buku, dan penelitian yang sudah ada sebelumnya. 9

10 Penelitian mengenai MIR telah dilakukan dengan menggunakan beberapa metode pada aplikasi yang berbeda-beda. Metode yang digunakan sebagai machine learning dalam penelitian-penelitian tersebut antara lain seperti K-Nearest Neighbor, K-Means, Support Vector Machine (SVM), Decision Tree, Naïve Bayes, Neural Network, Backpropagation, dan lain sebagainya. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, telah ada beberapa penelitian sejenis yang dilakukan untuk mengelompokkan musik berdasarkan mood/suasana hati dengan menggunakan berbagai algoritma data mining, maka dalam penelitian ini penulis mengusulkan pendekatan baru dalam hal perbandingan hasil kinerja algoritma dalam mengelompokan musik terhadap suasana hati menggunakan metode K-Nearest Neighbor dan K-Means dan pembanding pengujian sistem menggunakan Support Vector Machine dan Decision Tree. Serta dalam proses mendapatkan nilai fitur dengan ekstraksi fitur dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform dan sembilan jenis Spectral Analysis Features. Penelitian terkait yang menggunakan berbagai pendekatan data mining lainnya dirangkum pada state of the art pada Bab II. 10

ABSTRAK. Kata Kunci : Musik, Mood, Klasifikasi, K-NN, K-Means

ABSTRAK. Kata Kunci : Musik, Mood, Klasifikasi, K-NN, K-Means ABSTRAK Musik erat kaitannya dengan psikologi manusia, kenyataan ini mengindikasikan bahwa musik dapat terkait dengan emosi dan mood/ suasana hati tertentu pada manusia. setiap musik yang telah tercipta

Lebih terperinci

Penggolongan Musik Terhadap Suasana Hati Menggunakan Metode K-Means

Penggolongan Musik Terhadap Suasana Hati Menggunakan Metode K-Means Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penggolongan Musik Terhadap Suasana Hati Menggunakan Metode K-Means I Gede Harsemadi 1), I Made Sudarma 2) Program Studi

Lebih terperinci

Rekayasa Sistem Pengelompokan Suasana Hati Terhadap Musik Menggunakan Algoritma K- Nearest Neighbor

Rekayasa Sistem Pengelompokan Suasana Hati Terhadap Musik Menggunakan Algoritma K- Nearest Neighbor EKSPLORA INFORMATIKA 166 Rekayasa Sistem Pengelompokan Suasana Hati Terhadap Musik Menggunakan Algoritma K- Nearest Neighbor I Gede Harsemadi STMIK STIKOM Bali Program Studi Sistem Informasi e-mail: gedeharsemadi@gmail.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FAST FOURIER TRANSFORM PADA EKSTRAKSI FITUR MOOD DALAM MUSIK IMPLEMENTATION OF FAST FOURIER TRANSFORM ON MOOD FEATURE EXTRACTION IN MUSIC

IMPLEMENTASI FAST FOURIER TRANSFORM PADA EKSTRAKSI FITUR MOOD DALAM MUSIK IMPLEMENTATION OF FAST FOURIER TRANSFORM ON MOOD FEATURE EXTRACTION IN MUSIC IMPLEMENTASI FAST FOURIER TRANSFORM PADA EKSTRAKSI FITUR MOOD DALAM MUSIK IMPLEMENTATION OF FAST FOURIER TRANSFORM ON MOOD FEATURE EXTRACTION IN MUSIC I Gede Harsemadi Program Studi Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

REKAYASA SISTEM PENGELOMPOKAN MUSIK TERHADAP SUASANA HATI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR DAN K-MEANS

REKAYASA SISTEM PENGELOMPOKAN MUSIK TERHADAP SUASANA HATI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR DAN K-MEANS TESIS REKAYASA SISTEM PENGELOMPOKAN MUSIK TERHADAP SUASANA HATI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR DAN K-MEANS I GEDE HARSEMADI NIM 1191761015 PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN BAB III ANALISIS PERMASALAHAN Bab ini menjabarkan proses analisis serta hasil yang didapatkan pada tahap analisis. Pertama, analisis mengenai pembagian mood untuk menentukan bagaimana melodi dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

Penerapan Transformasi Kosinus Diskrit Dalam Klasifikasi Alat Musik Tradisional Menggunakan K-nearest Neighbor

Penerapan Transformasi Kosinus Diskrit Dalam Klasifikasi Alat Musik Tradisional Menggunakan K-nearest Neighbor JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA 103 Penerapan Transformasi Kosinus Diskrit Dalam Klasifikasi Alat Musik Tradisional Menggunakan K-nearest Neighbor Ricky Aurelius Nuranto Diaz STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mencapai tujuan pembangunan ekonomi diperlukan peran serta lembaga keuangan untuk membiayai pembangunan tersebut. Lembaga keuangan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

KLASIFIKASI MUSIK MENGGUNAKAN POLYNOMIAL NEURAL NETWORK

KLASIFIKASI MUSIK MENGGUNAKAN POLYNOMIAL NEURAL NETWORK KLASIFIKASI MUSIK MENGGUNAKAN POLYNOMIAL NEURAL NETWORK Rocky Yefrenes Dillak Abstrak : Penelitian ini bertujuan mengembangkan suatu metode yang dapat digunakan untuk melakukan klasifikasi terhadap jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penentuan dosen pembimbing tugas akhir masih dilakukan secara manual di Jurusan Teknik Informatika UMM yang hanya mengandalkan pengetahuan personal tentang spesialisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Data Mining Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstrasi dan mengidentifikasi informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan akurasi yang baik, maka telah banyak dihasilkan penelitian yang berkaitan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan akurasi yang baik, maka telah banyak dihasilkan penelitian yang berkaitan BAB II KAJIAN PUSTAKA Dengan meningkatnya minat terhadap penelitian yang berkaitan dengan mengidentifikasi dan menggali informasi yang berharga dalam sebuah file musik dengan akurasi yang baik, maka telah

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER PENERAPAN DATA MINING UNTUK EVALUASI KINERJA AKADEMIK MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NAÏVE BAYES CLASSIFIER I. PENDAHULUAN Mahasiswa merupakan salah satu aspek penting dalam evaluasi keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING

PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING Nama : Alisca Damayanti NPM : 50412648 Jurusan : Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kredit merupakan salah satu usaha sekunder yang dapat dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Pada umumnya, proses kredit dapat dilayani melalui lembaga keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia telekomunikasi meningkat secara signifikan dalam kurun waktu satu dekade terahir. Tidak hanya dari segi jumlah pengguna, jenis layanan yang ditawarkanpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya teknologi informasi, kebutuhan akan informasi yang digunakan untuk mendukung business intelligent suatu perusahaan juga meningkat. Informasi penting

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mendengar adalah bagian penting dalam proses interaksi manusia. Kemampuan manusia untuk mendengar sangat luar biasa. Sistem pendengaran manusia dapat membedakan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini bagi sebagian masyarakat kendaraan bermotor jenis mobil ataupun sepeda motor tidak lagi menjadi kebutuhan sekunder, melainkan telah menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seperti halnya semua algoritma dalam pattern recognition pada real-world domain, Support Vector Machine juga selalu mengalami masalah pada tingginya dimensi data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu aspek terpenting bagi kehidupan manusia, yang dapat mempengaruhi manusia itu sendiri, juga menjadi faktor pendukung dalam setiap sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dengan adanya perkembangan dan pertumbuhan yang secara cepat dalam hal informasi elektronik sangat diperlukan suatu proses untuk menyelesaikan suatu permasalahan itu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Dalam kegiatan pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data studi pustaka, dimana pada metode ini kegiatan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI. menawarkan pencarian citra dengan menggunakan fitur low level yang terdapat BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Permasalahan CBIR ( Content Based Image Retrieval) akhir-akhir ini merupakan salah satu bidang riset yang sedang berkembang pesat (Carneiro, 2005, p1). CBIR ini menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat mempermudah akses terhadap informasi tekstual yang sangat besar jumlahnya, baik yang terdapat pada Internet maupun pada koleksi dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem penglihatan manusia memiliki akurasi yang besar dalam mengenali objek 3 dimensi. Sistem penglihatan manusia dapat membedakan berbagai macam objek 3 dimensi

Lebih terperinci

Materi 1 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

Materi 1 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya Materi 1 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas 1. Memahami cakupan materi dan sistem perkuliahan Data Mining.

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Classification Decision Tree Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakultas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Classification Decision Tree Classification Decision Tree Pengertian Pohon Keputusan Pohon keputusan adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang tepat dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sistem data mining akan lebih efektif dan efisiensi dengan komputerisasi yang tepat. Sistem data mining mampu memberikan informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situs http://id.wikipedia.org/wiki/lagu dikatakan bahwa lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal (biasanya diiringi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menguraikan penjelasan umum mengenai tugas akhir yang dikerjakan. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Secara sederhana data mining adalah penambangan atau penemuan informasi baru dengan mencari pola atau aturan tertentu dari sejumlah data yang sangat besar. Data mining

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang semakin maju ini, teknologi telah memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga kemajuannya sangat dinantikan dan dinikmati para

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan pustaka ini membahas tentang landasan teori yang medukung pembahasan yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. 2.1 Data Mining Data mining adalah kegiatan menemukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Didalam bab ini menceritakan semua teori-teori yang digunakan didalam proses algoritma decision tree, algoritma Random tree dan Random Florest serta teoriteori dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI penelitian. Pada bab ini akan dibahas literatur dan landasan teori yang relevan dengan 2.1 Tinjauan Pustaka Kombinasi metode telah dilakukan oleh beberapa peneliti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian maupun pembuatan aplikasi mengenai pengenalan karakter / pengenalan pola ataupun yang berhubungan dengan Jaringan Syaraf Tiruan terlebih dengan metode Backpropagation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan terhadap gelombang suara. Pengenalan gelombang suara yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan terhadap gelombang suara. Pengenalan gelombang suara yang sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk melakukan suatu pengenalan terhadap gelombang suara. Pengenalan gelombang suara yang sudah sering diimplementasikan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara manual dari suatu kumpulan data. Defenisi lain data mining adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. secara manual dari suatu kumpulan data. Defenisi lain data mining adalah sebagai BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Data mining merupakan serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode clustering atau algoritma k-means pernah di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode clustering atau algoritma k-means pernah di BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian terkait metode clustering atau algoritma k-means pernah di lakukan oleh Muhammad Toha dkk (2013), Sylvia Pretty Tulus (2014), Johan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Suara adalah suatu alat komunikasi paling utama yang dimiliki oleh manusia. Dengan suara, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Melalui suara,

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari ISSN Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 12, No. 1, Februari 2017 50 APLIKASI KLASIFIKASI ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS MASA STUDI MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MULAWARMAN

Lebih terperinci

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada PENENTUAN BESAR PINJAMAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam BMT Bina Insani Pringapus) Abidah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Education data mining merupakan penelitian didasarkan data di dunia pendidikan untuk menggali dan memperoleh informasi tersembunyi dari data yang ada. Pemanfaatan education

Lebih terperinci

Perbandingan 5 Algoritma Data Mining untuk Klasifikasi Data Peserta Didik

Perbandingan 5 Algoritma Data Mining untuk Klasifikasi Data Peserta Didik Perbandingan 5 Algoritma Data Mining untuk Klasifikasi Data Peserta Didik Imam Sutoyo AMIK BSI JAKARTA e-mail: imam.ity@bsi.ac.id Abstrak - Klasifikasi peserta didik merupakan kegiatan yang sangat penting

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis, terlebih lagi bagi perusahaan besar, tidak lepas dari adanya proses jual beli saham. Saham secara umum merupakan surat berharga yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini, konsep data mining semakin dikenal sebagai tools penting dalam manajemen informasi karena jumlah informasi yang semakin besar jumlahnya. Data mining sendiri

Lebih terperinci

Algoritma Dasar. 4.1 Naive Bayes

Algoritma Dasar. 4.1 Naive Bayes 4 Algoritma Dasar It is a capital mistake to theorize before one has data. Arthur Conan Doyle Sebelum masuk ke algoritma machine learning yang cukup modern/ matematis, kami akan memberi contoh algoritma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya perkembangan teknologi juga diikuti dengan berkembangnya penggunaan berbagai situs jejaring sosial. Salah satu jejaring sosial yang sangat marak digunakan

Lebih terperinci

MODUL 12 Model Prediktif

MODUL 12 Model Prediktif MODUL 12 Model Prediktif Prediktif Analytics adalah teknologi yang menangkap proses data mining dalam rutinitas sederhana. Kadang-kadang disebut "one-click data mining," Model ini menyederhanakan dan mengotomatisasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : klasifikasi, musik digital, jenis musik, support vector machine, fitur ekstraksi, daftar putar musik digital

ABSTRAK. Kata Kunci : klasifikasi, musik digital, jenis musik, support vector machine, fitur ekstraksi, daftar putar musik digital ABSTRAK Kemudahan dalam mendapatkan musik digital membuat orang-orang dapat memiliki banyaknya koleksi musik digital. Terkadang orang-orang menikmati musik dengan jenis musik tertentu berdasarkan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan ucapan (speech recognition) merupakan sistem yang dirancang untuk dapat mengenali sinyal suara, sehingga menghasilkan keluaran berupa tulisan. Input dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selain sebagai media komunikasi, Twitter memberikan akses bagi pihak ketiga yang ingin mengembangkan aplikasi yang memanfaatkan layanannya melalui Twitter API. Salah

Lebih terperinci

BAB IV PREPROCESSING DATA MINING

BAB IV PREPROCESSING DATA MINING BAB IV PREPROCESSING DATA MINING A. Konsep Sebelum diproses data mining sering kali diperlukan preprocessing. Data preprocessing menerangkan tipe-tipe proses yang melaksanakan data mentah untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Support Vector Machines (SVM) Setelah melalui proses training dan testing dengan metode Support Vector Machines (SVM), diperoleh hasil yang tertera

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data mining adalah proses mengeksplorasi dan menganalisis data dalam jumlah besar untuk menemukan pola dan rule yang berarti (Berry & Linoff, 2004). Klasifikasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering.

BAB I PENDAHULUAN. ada tiga, yaitu association rules, classification dan clustering. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah berupa informasi yang selama ini tidak diketahui secara manual dari suatu basis data. Informasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Informasi yang terdapat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI saat ini belum di-manaje dengan baik secara digital. Informasi yang terdapat dalam LHP yang terdapat

Lebih terperinci

Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK

Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas Negeri Jakarta  ABSTRAK Klasifikasi Dokumen Karya Akhir Mahasiswa Menggunakan Naïve Bayes Classifier (NBC) Berdasarkan Abstrak Karya Akhir Di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta Nur Indah Pratiwi, Widodo Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Mining 2.1.1 Pengertian Data Mining Dengan semakin besarnya jumlah data dan kebutuhan akan analisis data yang akurat maka dibutuhkan metode analisis yang tepat. Data mining

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM METODOLOGI DATA MINING

BAB IV GAMBARAN UMUM METODOLOGI DATA MINING BAB IV GAMBARAN UMUM METODOLOGI DATA MINING A. Metodologi Data Mining Metodologi Data Mining Komponen data mining pada proses KDD seringkali merupakan aplikasi iteratif yang berulang dari metodologi data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Emosi Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu dan juga merupakan reaksi terhadap seseorang atau kejadian.emosi dapat ditunjukkan ketika merasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan teknologi diharapkan menghasilkan berbagai hal yang berguna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memberi kemudahan dan kenyamanan pada pengguna

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penambangan Data (Data Mining) Pengertian data mining, berdasarkan beberapa orang: 1. Data mining (penambangan data) adalah suatu proses untuk menemukan suatu pengetahuan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Tugas Akhir (TA) atau Skripsi merupakan suatu karya tulis ilmiah, berupa paparan tulisan hasil penelitian yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu tertentu

Lebih terperinci

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala

Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK. NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech. Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala Metode Klasifikasi (SVM Light dan K-NNK NN) Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech Jurusan Informatika FMIPA Universitas Syiah Kuala www.informatika.unsyiah.ac.id/tfa Alur dan Proses Cleaning Process Dokumen

Lebih terperinci

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia Tjong Wan Sen #1 # Fakultas Komputer, Universitas Presiden Jln. Ki Hajar Dewantara, Jababeka, Cikarang 1 wansen@president.ac.id Abstract Pengenalan ucapan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan studi (state of the art) Berikut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya : 1. Penelitian dilakukan oleh Sigit Sugiyanto Feri Wibowo (2015), menjelaskan tentang klasifikasi

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN

PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN PENERAPAN ALGORITMA K-MEANS PADA SISWA BARU SEKOLAHMENENGAH KEJURUAN UNTUK CLUSTERING JURUSAN Fauziah Nur1, Prof. M. Zarlis2, Dr. Benny Benyamin Nasution3 Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil

Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil Teknik Reduksi Dimensi Menggunakan Komponen Utama Data Partisi Pada Pengklasifikasian Data Berdimensi Tinggi dengan Ukuran Sampel Kecil Ronny Susetyoko, Elly Purwantini Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Data Mahasiswa Menggunakan Metode K-Means Untuk Menunjang Pemilihan Strategi Pemasaran BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Beberapa penelitian terdahulu telah banyak yang menerapkan data mining, yang bertujuan dalam menyelesaikan beberapa permasalahan seputar dunia pendidikan. Khususnya

Lebih terperinci

Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo

Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo Paralelisasi Transformasi Fourier pada Arsitektur General Purpose Graphic Processing Unit Untuk Klasifikasi Alat Musik Dengan Instrumen Solo Ridwan Rismanto 5109201049 DOSEN PEMBIMBING Dr. Nanik Suciati,

Lebih terperinci

(Adaptive Neuro- akurasi 58,33% untuk 9 kelas output

(Adaptive Neuro- akurasi 58,33% untuk 9 kelas output BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulisan tangan merupakan hasil dari pikiran bawah sadar manusia yang menggambarkan atau mencerminkan karakter kepribadian manusia. Ilmu yang mempelajari tentang tulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi susu sapi segar di Indonesia sejak beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan, hingga tahun 2011 tercatat 11 liter per tahun per kapita. Namun peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem jaringan komputer memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat modern karena memungkinkan informasi dapat diakses, disimpan dan dimanipulasi secara online.

Lebih terperinci

Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria

Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria UJI PENGARUH KARAKTERISTIK DATASET PADA PERFORMA ALGORITMA KLASIFIKASI Moch. Ali Machmudi 1) 1) Stmik Bina Patria 1) Jurusan Manjemen Informatika-D3 Email : 1 aliadhinata@gmail.com 1) Abstrak Tujuan utama

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar belakang Keamanan data pribadi merupakan salah satu hal terpenting bagi setiap orang yang hidup di era dimana Teknologi Informasi (TI) berkembang dengan sangat pesat. Setiap orang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Internet sebagai jaringan komputer skala global telah mendorong pertambahan jumlah informasi digital. Pada sistem yang bersifat terbuka seperti internet, pertambahan informasi

Lebih terperinci

2 3

2 3 ISSN : -9 e-proceeding of Engineering : Vol., No. Desember 0 Page 87 Analisis Pengenalan Emosi Pada Musik dengan Sistem Berbasis Fuzzy Emriliza Amarulhaq, Dede Rohidin,, Drs., MT., Mahmud Dwi S., ST.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan metode penelitian sebagai berikut: 1) Pengumpulan Data Tahap ini dilakukan sebagai langkah awal dari suatu penelitian. Mencari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tanggung jawab sosial PT. Telkom dalam program kemitraan dengan masyarakat sekitarnya adalah memberikan kredit lunak bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah mampu mengubah persepsi manusia terhadap peran sistem informasi dalam perusahaan sebagai bagian dari produktivitas.

Lebih terperinci

APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3

APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3 APLIKASI KLASIFIKASI PEMENUHAN GIZI PADA LANSIA MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE ID3 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Program Studi Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan pemprosesan sinyal suara. Berbeda dengan speech recognition

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dengan pemprosesan sinyal suara. Berbeda dengan speech recognition BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Speaker recognition adalah salah satu bidang pengenalan pola yang berkaitan dengan pemprosesan sinyal suara. Berbeda dengan speech recognition yang mengenali kata atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi. menggunakan dokumen/format resmi hasil penilaian studi mahasiswa yang sudah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Indeks Prestasi Kumulatif dan Lama Studi Mahasiswa yang telah menyelesaikan keseluruhan beban program studi yang telah ditetapkan dapat dipertimbangkan

Lebih terperinci

Terkait dengan klasifikasi trafik jaringan komputer, beberapa penelitian telah dilakukan dengan fokus pada penerapan data mining. Penelitian tentang

Terkait dengan klasifikasi trafik jaringan komputer, beberapa penelitian telah dilakukan dengan fokus pada penerapan data mining. Penelitian tentang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini komunikasi data pada jaringan internet telah mencapai kemajuan yang sangat pesat, ditandai oleh pemakaiannya yang lebih beragam dan teknologi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Di dalam desain penelitian ini akan menggambarkan proses pengenalan tulisan tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Praproses Input

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PENGENALAN JENIS ALAT MUSIK BERDASARKAN SUMBER SUARANYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sentimen dari pengguna aplikasi android yang memberikan komentarnya pada fasilitas user review

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : - Algoritma Naïve Bayes Classifier BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam tinjauan pustaka dibawah ini terdapat 6 referensi sebagai berikut : Tabel 2.1 Penelitian sebelumnya Parameter Penulis Objek Metode Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini pendidikan di Indonesia semakin berkembang. Banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Saat ini pendidikan di Indonesia semakin berkembang. Banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pendidikan di Indonesia semakin berkembang. Banyaknya pembangunan gedung sekolah maupun perguruan tinggi menjadi tanda berkembangnya pendidikan. Jumlah pendaftar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang penting (Baharudin, Lee and Khan, 2010). Beberapa peneliti telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang penting (Baharudin, Lee and Khan, 2010). Beberapa peneliti telah BAB II TINJAUAN PUSTAKA Beberapa peneliti yang melakukan penelitian menganggap text mining menjadi sangat penting karena kemudahan untuk mendapatkan data elektronik dari berbagai macam sumber, karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian sistem biometrika adalah face recognition (pengenalan wajah). Sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia yang memiliki keunikan. Salah satu bagian sistem biometrika

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KLASIFIKASI DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR. Abstrak

PERBANDINGAN KLASIFIKASI DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR. Abstrak ISSN 1858 4667 JURNAL LINK Vol 13/No.1/Januari 2010 PERBANDINGAN KLASIFIKASI DOKUMEN TEKS MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES DENGAN K-NEAREST NEIGHBOR Cahyo Darujati Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi

BAB 3 METODOLOGI. seseorang. Hal inilah yang mendorong adanya perkembangan teknologi BAB 3 METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Pengenalan ekspresi wajah adalah salah satu bentuk representasi kecerdasan manusia yang dapat digunakan untuk mendeteksi kondisi emosi seseorang. Hal inilah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu pelayanan dalam dunia perbankan adalah pemberian pinjaman kredit kepada nasabah yang memenuhi syarat perbankan. kredit merupakan sumber utama penghasilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. misalnya untuk mendeteksi ketidakpuasan pelanggan pada sistem call center otomatis,

BAB 1 PENDAHULUAN. misalnya untuk mendeteksi ketidakpuasan pelanggan pada sistem call center otomatis, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan perangkat elektronik seperti asisten virtual pada ponsel pintar atau komputer. Agar komputer dapat

Lebih terperinci

2016 DETEKSI MOOD PESERTA DIDIK PADA RUANG KELAS MENGGUNAKAN METODE DEEP LEARNING

2016 DETEKSI MOOD PESERTA DIDIK PADA RUANG KELAS MENGGUNAKAN METODE DEEP LEARNING BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan laporan. 1.1 Latar Belakang Tidak bisa dipungkiri bahwa suasana

Lebih terperinci