BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini sudah menjadi alat bantu utama yang tidak bisa dipisahkan lagi dari kegiatan manusia. Seiring berkembangnya zaman, teknologi informasi juga semakin berkembang ke arah yang lebih maju. Teknologi informasi yang dulu merupakan kebutuhan tersier manusia, sekarang telah menjadi kebutuhan primer manusia. Berbagai segi kehidupan seperti transportasi, komunikasi, keamanan, ekonomi, serta sektor lainnya sudah tidak dapat dipisahkan lagi dengan teknologi informasi. Penelitian dalam bidang teknologi informasi juga semakin berkembang. Hasil dari penelitian-penelitian inilah yang menyebabkan adanya peningkatan keamanan, kenyamanan, serta kualitas hidup manusia. Perkembangan teknologi informasi juga tidak lepas dari penerapan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence). Telah banyak hasil penelitian tentang kecerdasan buatan yang telah diimplementasikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai contoh permainan/game menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat permainan menjadi lebih menarik dan menantang karena sistem permainan menjadi lebih dinamis dalam membuat keputusan sehingga alur permainan menjadi semakin menarik. Selain itu, ada juga perangkat lunak yang diberi nama Siri, yang diluncurkan oleh Apple beberapa saat yang lalu. Siri adalah perangkat lunak yang berperan sebagai asisten pribadi dan penunjuk jalan. Siri bertujuan untuk meningkatkan kemudahan manusia dalam menjalankan kegiatannya. Perangkat lunak Siri ini menggunakan natural language user interface untuk menjawab pertanyaan yang digunakan oleh user. Natural language processing merupakan salah satu implementasi dari kecerdasan buatan. Adapun bidang lain dari kecerdasan buatan adalah Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network), Computer Vision, Logika Samar (Fuzzy Logic), dan lain-lain. Untuk membuat sebuah perangkat lunak 1

2 2 implementasi dari kecerdasan buatan, kita dapat menggabungkan beberapa bidang dari kecerdasan buatan ini. Saat ini terdapat banyak pengembangan kecerdasan buatan untuk membantu keselamatan hidup manusia. Salah satunya adalah alat untuk mendeteksi kantuk. Mengantuk merupakan hal yang kita anggap sebagai hal yang biasa terjadi. Mengantuk dapat terjadi baik ketika kita sedang tidak beraktivitas maupun ketika kita sedang beraktivitas. Namun, mengantuk tidak dapat dianggap remeh begitu saja. Mengantuk pada saat atau kondisi tertentu sangatlah berbahaya dan bisa menyebabkan seseorang atau bahkan banyak orang meninggal, contohnya adalah ketika kita sedang mengemudi. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) secara konservatif menperkirakan ada kecelakaan (This results in an estimated 1,550 deaths, 71,000 injuries, and $12.5 billion in monetary losses) yang disebabkan oleh pengemudi yang lelah dan mengantuk setiap tahun. (National Sleep Foundation, 2013) Solusi umum yang sering ditawarkan untuk mencegah pengemudi kendaraan yang mengantuk adalah dengan meminta bantuan teman atau partner untuk menemani dan memastikan pengemudi masih sadar dan fit untuk mengemudikan kendaraan. Namun solusi ini tidak dapat dilakukan setiap saat karena pengemudi mungkin saja menghadapi kondisi yang mengharuskan dia harus mengemudi sendiri. Oleh karena itu, diperlukan sebuah perangkat lunak untuk mengukur tingkat kelelahan dan mendeteksi kantuk dari pengemudi. Perangkat lunak yang kami buat ini dirancang untuk memberikan informasi mengenai tingkat kelelahan pengemudi dan memberi peringatan jika sudah terdeteksi kantuk sehingga dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas. Perangkat lunak ini adalah perangkat lunak berbasis android agar perangkat lunak dapat diimplementasikan langsung pada dunia nyata, sehingga dapat tercapai tujuan dari penelitian ini yaitu mencegah atau mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas.

3 3 1.2 Ruang Lingkup Dalam skripsi ini dibahas hal-hal yang berhubungan dengan analisis, perancangan, dan implementasi aplikasi deteksi kantuk pada pengemudi. Fokus utama pembahasan skripsi ini meliputi : a. Perancangan interface b. Deteksi mata oleh perangkat lunak c. Perancangan aplikasi untuk mengenali kondisi mata terbuka dan tertutup. d. Analisa tingkat kelelahan pengemudi berdasarkan dari kondisi mata pengemudi pada waktu tertentu. e. Pemberian warning apabila perangkat lunak telah menunjukkan bahwa pengemudi telah dalam kondisi yang berbahaya untuk mengemudi. f. Pengujian dilakukan dengan hanya memperhatikan parameter berupa jarak mata dengan kamera dan arah kamera ke mata. g. Perangkat lunak ini dirancang hanya untuk satu orang di depan kamera sehingga tidak akan berjalan optimal apabila ada lebih dari satu orang di depan kamera. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan yang ingin dicapai dari skripsi ini adalah : a. Merancang perangkat lunak yang dapat menginformasikan tingkat kelelahan pengemudi b. Merancang perangkat lunak yang dapat mendeteksi dan memperingatkan pengemudi yang mengantuk sedangkan manfaat dari skripsi ini adalah : a. Pengemudi akan lebih sadar akan tingkat kelelahannya sehingga diharapkan pengemudi dapat beristirahat dahulu apabila tingkat kelelahannya sudah tinggi. b. Mencegah atau mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas, terutama yang disebabkan oleh pengemudi yang lelah dan mengantuk.

4 4 1.4 State of The Art Berikut ini adalah perbandingan aplikasi deteksi kantuk ini dengan aplikasiaplikasi deteksi kantuk yang sudah ada sebelumnya : Tabel 1.1 Tabel State of The Art Project / System Name Drowsy Detection On Eye Blink Duration Using Algorithm Driver Drowsiness Detection System Implementasi Stimulus Aromatik pada Pengemudi Berdasarkan Deteksi Kantuk Aplikasi Driver s Fatigue Estimation And Drowsiness Detection System menggunakan metode Haarcascade Classifier Real-time Drowsiness Detection Blink Duration Counting Eyes Condition Calculation (open / half closed / closed) Ways to Determine Drowsiness Yes Yes Yes - Eye Blink Duration > 400 ms Yes Yes Yes - 5 consecutive frames of closed eyes Yes Yes No - Eye Blink Duration > 400 ms Yes Yes Yes - Eye Blink Duration > 400 ms - Fatigue s Calculation Hardware - PC (using matlab) - Webcam - PC (using matlab) - Webcam - Microcontro ller - Buzzer - Android Handphone / Tablet Deskripsi Tabel State of The Art (Tabel 1.1): 1. Drowsy Detection On Eye Blink Duration Using Algorithm Ditulis oleh: Mandeep Singh, Gagandeep Kaur

5 5 Dari: International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering (ISSN , Volume 2, Issue 4, April 2012) Paper ini mempresentasikan sebuah automatic drowsy driver monitoring and accident prevention system yang dilakukan dengan melihat perubahan dari durasi kedipan mata. Metode yang diajukan adalah dengan mendeteksi kantuk didalam mata menggunakan mean sift algorithm. Metode baru kami mendeteksi kedipan mata melalui webcam standar dengan resolusi 640x480. Hasil pengujian dalam basis data kedipan menunjukkan sistem yang diajukan dapat mendeteksi durasi kedipan mata dengan tingkat keakuratan 99,4% dan 1% false positive rate. Flowchart sistem:

6 6 Gambar 1.1 Flowchart Sistem Drowsy Detection On Eye Blink Duration Pendekatan ini menganalisis gambar yang ditangkap kamera untuk mendeteksi perubahan fisik dari pengemudi, seperti pergerakan kelopak mata, menggunakan perangkat lunak MATLAB. Dengan menggunakan teknik pemrosesan citra untuk menghitung persentase kelopak mata terbuka diatas pupil setiap waktu. Sebagai tambahan, pendekatan ini memerlukan kamera untuk fokus dalam daerah yang kecil (sekitar mata pengemudi).

7 7 Maka dari itu, memerlukan kamera yang tepat untuk melakukan pengaturan fokus pada setiap pengemudi. Untuk indikasi peringatan menggunakan dua pendekatan yaitu membunyikan alarm dan mencatat rekaman menggunakan graphical method. Ada tiga keadaan untuk driver drowsiness seperti yang dapat dilihat pada tabel 1.2. Rata-rata durasi kedipan mata adalah 400mx dan 75ms minimum. Tabel 1.2 Tabel Drowsiness Berdasarkan Durasi Kedipan Mata Drowsiness Awake Drowsy Sleeping Description Eye closure time < measured value Eye closure time > measured value and Eye closure time < measured value Eye closure time > measured value 2. Driver Drowsiness Detection System Ditulis oleh: Vikas Yadav, Deepa Makhija, Shruti Savant, Nilesh Dodani, Prof. Dhananjay K. Theckedath Dari: International Conference on Intuitive Systems & Solutions (ICISS) Proceedings published by International Journal of Computer Applications (IJCA)

8 8 Mengantuk dan kelelahan pengemudi dalam berkendara selama waktu yang lama adalah penyebab utama kecelakaan di jalan raya seluruh dunia. Statistik internasional menunjukkan bahwa terdapat jumlah yang kecelakaan lalu lintas yang besar yang disebabkan kelelahan pengemudi. Maka dari itu, sistem mendeteksi kelelahan pengemudi dan memperingatkan pengemudi dapat membantu mencegah banyak kecelakaan, dan juga menghemat uang dan pengeluaran pribadi. Penulis telah membuat rancangan sistem yang menggunakan video camera yang dapat menunjuk secara langsung ke wajah pengemudi untuk mendeteksi tingkat kelelahan. Jika kelelahan, maka akan diberikan sinyal peringatan untuk menyadarkan pengemudi. Penulis bekerja dalam video files yang direkam oleh oleh kamera. File video ini dikonversikan ke dalam frames. Mata yang terletak di setiap frame, ditentukan tingkat energy dalam setiap frame untuk menentukan apakah matanya terbuka atau tidak. Kondisi tertentu disiapkan untuk nilai energy mata terbuka dan tertutup. Jika rata-rata nilai energy untuk 5 frame yang berurutan tidak memenuhi syarat mengemudi, maka sistem akan mengeluarkan warning. Algoritma telah diajukan, diimplementasikan, diuji, dan telah bekerja dengan memuaskan. Flowchart sistem:

9 9 Gambar 1.2 Flowchart Driver Drowsiness Detection System Pertama-tama sistem mengambil file video dari muka driver. Setelah mengambil file video, file ini dikonversi menjadi beberapa frame. Skin color based algorithm dipakai untuk mendeteksi bagian wajah dari gambar. Karena mata berada di atas dari setengah bagian tersebut, maka setengah bagian lainnya dihilangkan untuk mempersempit daerah pencarian mata. Ini akan mengurangi banyaknya data dalam gambar. Nilai energi dari setiap frame dikalkulasi dan digunakan untuk membedakan antara mata terbuka dan tertutup.

10 10 Gambar 1.3 Proses Menemukan Daerah Mata Pada gambar 1.3, dapat dilihat bagaimana proses menemukan daerah mata. Gambar yang semula berupa gambar RGB diubah menjadi gambar grayscale kemudian dithreshold lalu dilakukan Sobel Edge Filter. Gambar 1.4 Perbandingan Gambar Mata Terbuka, Setengah Terbuka Dan Tertutup Penuh Pada gambar 1.4, terdapat 3 kondisi mata yaitu dari kiri ke kanan: mata terbuka, setengah terbuka, dan tertutup penuh.

11 11 Semua kode ditulis menggunakan MATLAB. Ini adalah beberapa hasil tes yang didapatkan. Gambar 1.5 Perbedaan Nilai Energi Untuk Setiap Kondisi Mata Pada gambar 1.5, dapat dilihat bahwa adanya perbedaan energi yang besar antara mata terbuka penuh, mata tertutup penuh, dan mata setengah tertutup. Mata terbuka penuh: Mata tertutup : Mata setengah tertutup: Maka dari itu, jika dalam 5 frame yang berurutan, mata user dinyatakan tidak terbuka maka sistem akan menyatakan bahwa pengemudi sedang dalam keadaan mengantuk dan alarm akan diaktifkan. 3. Implementasi Stimulus Aromatik Pada Pengemudi Berdasarkan Deteksi Kantuk Ditulis oleh:

12 12 Irwan Hedrian, Dr. Muhammad Rivai, St. Mt., Dr. Ir. Djoko Purwanto, M.Eng. Dari: Paper and Presentation of Electrical Engineering, RSE Hed i, 2012 Perkembangan dan pemanfaatan teknologi merupakan tolak ukur terhadap kemajuan suatu bangsa secara umum. Teknologi tepat guna banyak diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia sehari-hari terutama masalah-masalah yang sulit dikerjakan. Salah satu masalah tersebut adalah kecelakaan lalu lintas yang saat ini merupakan salah satu penyebab terbesar dalam peningkatan angka kematian disuatu daerah. Menurut Data Jasa Marga, berdasarkan catatan statistik penyebab kecelakaan lalu lintas mayoritas karena faktor kelalaian manusia, seperti kelelahan dan mengantuk. Namun rasa kantuk sering sekali diabaikan saat berkendara. Pada tugas akhir ini, penulis mencoba membuat sebuah sistem deteksi kantuk berdasarkan durasi kedipan mata. Sistem pendeteksi kantuk ini memanfaatkan kamera USB sebagai sensornya dan stimulus aroma sebagai peringatan untuk kantuk. Data kamera diproses dengan menggunakan CPU (Central Processing Unit) untuk mengolah dan mengeksekusi mata yang ditangkap. Durasi kedipan mata ditentukan berdasarkan lamanya mata menutup hingga terbuka kembali. Untuk meneteksi mata, metode yang igunakan adalah metode Viola-Jones. Berdasarkan pengujian didapatkan sistem ini mampu mengenali kantuk berdasarkan durasi kedipan mata. Flowchart sistem:

13 13 Gambar 1.6 Flowchart Sistem Implementasi Stimulus Aromatik Pada Pengemudi Cara kerja sistem adalah sebagai berikut: - Start, saat sistem dijalankan - Segmentasi, sistem memeriksa setiap frame image yang masuk untuk diperiksa dan dicari objek yang dimaksud. - Sistem memeriksa apakah pada frame terdapat objek wajah. Bila tidak, program kembali ke segmentasi. Dan bila mendapat wajah program dilanjutkan ke step berikutnya. Aktifkan timer, bila program mendeteksi wajah maka timer akan aktif. - Selanjutnya program akan memeriksa apakah pada frame terdapat objek mata. Bila mendapatkan wajah program akan menonaktifkan timer.

14 14 Durasi kedipan didapatkan dari waktu antara mata tak terdeteksi dengan mata terdeteksi kembali. - Program memeriksa durasi kedipan: o Jika urasi kedipan < 400ms, maka kondisi user normal o Jika durasi kedipan antara ms, maka kondisi user mengantuk. o Jika durasi kedipan > 800ms, maka kondisi user tertidur. Pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut: - Pengujian pada komputer dengan kemampuan battery saving Tabel 1.3 Tabel Hasil Pengujian Pada Komputer dengan Kemampuan Battery Saving Jarak (x) cm Jumlah Kedipan Mata Jumlah Kedipan yang Terdeteksi Hitung Durasi Keterangan X= Bisa Wajah dan mata X= Bisa Wajah dan mata X= Bisa Wajah dan mata X=40 50 Tidak menentu Tidak Karena mata tidak selalu terdeteksi - Pengujian pada komputer dengan kemampuan high performance

15 15 Tabel 1.4 Tabel Hasil Pengujian Pada Komputer dengan Kemampuan High Performance Jarak (x) cm Jumlah Kedipan Mata Jumlah Kedipan yang Terdeteksi Hitung Durasi Keterangan X= Bisa Wajah dan mata X= Bisa Wajah dan mata X= Bisa Wajah dan mata X= Bisa Wajah dan mata X>50 50 Tidak menentu Tidak Karena mata tidak selalu terdeteksi - Pengujian pada komputer dengan kemampuan high performance pada intensitas cahaya 3 lux Tabel 1.5 Tabel Hasil Pengujian Pada Komputer dengan Kemampuan High Performance Pada Intensitas Cahaya 3 Lux Jarak (x) cm Jumlah Kedipan Mata Jumlah Kedipan yang Terdeteksi Hitung Durasi Keterangan

16 16 X=20 50 Tidak menentu Tidak Karena wajah tidak selalu terdeteksi X= Bisa Wajah dan mata X= Bisa Wajah dan mata X>40 50 Tidak menentu Tidak Karena mata tidak selalu terdeteksi - Pengujian pada computer dengan kemampuan high performance pada intensitas cahaya 46,7 lux Tabel 1.6 Tabel Hasil Pengujian Pada Komputer dengan Kemampuan High Performance Pada Intensitas Cahaya 46,7 Lux Jarak (x) cm Jumlah Kedipan Mata Jumlah Kedipan yang Terdeteksi Hitung Durasi Keterangan X= Bsa Wajah dan mata X= Bisa Wajah dan mata X= Bisa Wajah dan mata X>60 50 Tidak menentu Tidak Karena mata tidak selalu terdeteksi

17 17 Setelah melihat dari ketiga penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, aplikasi Driver s Fatigue Estimation And Drowsiness Detection System ini dirancang dengan menggabungkan beberapa cara untuk mendeteksi kantuk, dan pendeteksiannya dilakukan secara real-time seperti aplikasi/sistem lainnya. Selain itu, aplikasi Driver s Fatigue Estimation And Drowsiness Detection System ini memiliki keunggulan dalam bidang hardware yang dipakai untuk merealisasikan aplikasi ini, yaitu menggunakan handphone/tablet berbasis sistem operasi android. Dengan demikian, aplikasi ini akan lebih mudah dan lebih realistis untuk digunakan di dalam kendaraan dan tidak memerlukan biaya yang mahal dibandingkan dengan aplikasi / sistem lainnya yang menggunakan microcontroller. 1.5 Metodologi a. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan adalah studi kepustakaan, yaitu dengan membaca literatur seperti buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan drowsy driving, Image processing, eye detection, dan drowsiness detection. b. Metode Perancangan Model perancangan yang digunakan adalah model waterfall. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju analisis, desain, coding, testing (verification), dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Langkah-langkah yang dilakukan adalah : i. Definisi kebutuhan

18 18 Kebutuhan dari aplikasi ini adalah kamera, dan lampu. Kamera untuk merekam pengemudi selama mengemudi. Hasil rekaman kamera inilah yang merupakan input yang akan dikirimkan ke dalam aplikasi. ii. Perancangan (Design) Membangun atau membuat rancangan aplikasi seperti user interface, dan Prosedur kerja dari aplikasi ini. User interface harus dirancang dengan simple dan user friendly agar pengguna dapat mudah mempelajari dan menggunakan aplikasi ini. iii. Pengkodean (Coding) Pengkodean perangkat lunak dengan bahasa Java untuk Image Processing menggunakan library OpenCV. iv. Pengujian (Testing) Menkonstruksi dan menguji aplikasi yang telah dibuat. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan testing. v. Pemeliharaan (Maintenance) Melakukan pemeliharaan pada aplikasi dengan cara mengupdate versi dengan fitur tambahan. c. Metode Pengujian dan Evaluasi Pengujian dilakukan dari device berupa Galaxy Tab 2 Samsung berukuran 7 inch. Pengujian ini dilakukan kepada 3 orang yang mengantuk, dan 3 orang yang tidak mengantuk sebanyak 20 kali masing-masing. Hasil dari pengujian ini akan berupa evaluasi untuk mendapatkan persentase akurasi sistem untuk mendeteksi kantuk sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Hasil penelitian ini juga dapat menjadi sebuah solusi untuk permasalahan yang ada saat ini.

19 Sistematika Penulisan Skripsi ini dibagi menjadi lima bab dan masing-masing bab terbagi ke dalam beberapa subbab yang berhubungan erat. Berikut garis besar dari penyusunan skripsi ini : 1. BAB 1 : Pendahuluan Bab ini berisi pembahasan latar belakang masalah, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi pengembangan yang digunakan dalam penulisan, dan sistematika penulisan skripsi. 2. BAB 2 : Landasan Teori Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung perancangan aplikasi deteksi kantuk pengemudi pada skripsi ini. 3. BAB 3 : Analisis dan Perancangan Pada bab ini membahas tentang perancangan aplikasi, analisa, dan implementasinya. 4. BAB 4 : Implementasi dan Evaluasi Bab ini membahas tentang hasil perancangan dari aplikasi Driver s Fatigue s Estimation and Drowsiness Detection System, serta akurasi data yang dikeluarkan terhadap kondisi pengemudi yang sebenarnya sebagai tolak ukur kegunaan aplikasi yang dirancang tersebut. 5. BAB 5 : Simpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil perancangan dan analisa serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.

APLIKASI DRIVER S FATIGUE ESTIMATION AND DROWSINESS DETECTION SYSTEM MENGGUNAKAN METODE HAARCASCADE CLASSIFIER

APLIKASI DRIVER S FATIGUE ESTIMATION AND DROWSINESS DETECTION SYSTEM MENGGUNAKAN METODE HAARCASCADE CLASSIFIER APLIKASI DRIVER S FATIGUE ESTIMATION AND DROWSINESS DETECTION SYSTEM MENGGUNAKAN METODE HAARCASCADE CLASSIFIER Welly Dwi Putra Universitas Bina Nusantara, Jalan K.H. Syahdan Komplek Sandang F5a Jakarta

Lebih terperinci

REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES

REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES REALISASI SISTEM DETEKSI RASA KANTUK BERDASARKAN DURASI KEDIPAN MATA SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES Avrian Andreas Marjono NRP : 1222006 e-mail : avrianandreas@yahoo.co.id ABSTRAK Rasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang sangat populer saat ini. Dengan ilmu pengetahuan ini, teknologi di dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang sangat penting adalah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang sangat penting adalah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era informasi memerlukan dukungan teknologi diberbagai bidang. Salah satu teknologi yang sangat penting adalah TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Telah banyak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STIMULUS AROMATIK PADA PENGEMUDI BERDASARKAN DETEKSI KANTUK

IMPLEMENTASI STIMULUS AROMATIK PADA PENGEMUDI BERDASARKAN DETEKSI KANTUK IMPLEMENASI SIMULUS AROMAIK PADA PENGEMUDI BERDASARKAN DEEKSI KANUK Irwan Hedrian, Dr.Muhammad Rivai, S.,M., Dr. Ir. Djoko Purwanto, M.Eng. Jurusan eknik Elektro FI, Institut eknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL Muhammad Affandes* 1, Afdi Ramadani 2 1,2 Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kontak Person : Muhammad

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengenalan wajah adalah aplikasi dari pengolahan citra yang dapat mengidentifikasi seseorang melalui citra digital atau frame video. Sistem pengenalan wajah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Jones, kami membuat sebuah aplikasi sederhana, dengan spesifikasi perangkat lunak

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Jones, kami membuat sebuah aplikasi sederhana, dengan spesifikasi perangkat lunak BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Aplikasi Pengujian Untuk menguji kecepatan dan keakuratan metode pendeteksian wajah Viola Jones, kami membuat sebuah aplikasi sederhana, dengan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan khusus, juga diperlukan konsentrasi di saat mengendalikannya di

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan khusus, juga diperlukan konsentrasi di saat mengendalikannya di 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di era modern saat ini keberadaan peralatan transportasi menjadi sangat penting. Kebutuhan alat transportasi yang aman dan nyaman merupakan hal yang sangat didambakan.

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM PENDETEKSI KANTUK DENGAN MENGANALISA GELOMBANG ATTENTION DAN MEDITATION MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE

PEMBUATAN SISTEM PENDETEKSI KANTUK DENGAN MENGANALISA GELOMBANG ATTENTION DAN MEDITATION MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE PEMBUATAN SISTEM PENDETEKSI KANTUK DENGAN MENGANALISA GELOMBANG ATTENTION DAN MEDITATION MENGGUNAKAN METODE SUPPORT VECTOR MACHINE Indoriko Shin 5209 100 065 Sistem Informasi, ITS 1. PENDAHULUAN 1.2 PerumusanMasalah

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sistem vision yang akan diimplementasikan terdiri dari 2 bagian, yaitu sistem perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak yang digunakan dalam sistem vision ini adalah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Tahap & Hasil Langkah Penelitian Literatur & Referensi. Memahami konsep deteksi wajah

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Tahap & Hasil Langkah Penelitian Literatur & Referensi. Memahami konsep deteksi wajah BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini berisi tentang analisis dan perancangan terhadap permasalahan yang sedang diteliti seperti analisis kebutuhan data dan informasi serta teknik dan peralatan yang

Lebih terperinci

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL OLEH : ANDI MUHAMMAD ALI MAHDI AKBAR Pembimbing 1: Arief Kurniawan, ST., MT Pembimbing 2: Ahmad Zaini, ST., M.Sc. Page 1

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI Nadia R.W (0822084) Email: neko882neko@yahoo.co.id Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memelihara dan meningkatkan tingkat kualitas hidup, mengurangi keterbatasan pemeliharaan akan fasilitas, efisiensi penggunaan sumber daya dan keamanan atas kepemilikan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING 1 Rucitra Danny Anindita dan Arief Rahman Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang amat pesat, menuntut pula adanya otomatisasi dan efisiensi dalam memperoleh informasi. Hal ini didukung pula oleh perkembangan mobile

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Citra atau gambar merupakan salah satu komponen penting dalam dunia multimedia karena memiliki peranan penting dalam hal menyajikan suatu informasi dalam bentuk gambar

Lebih terperinci

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka

ABSTRAK Robovision merupakan robot yang memiliki sensor berupa indera penglihatan seperti manusia. Untuk dapat menghasilkan suatu robovision, maka ABSTRACT Robovision is a robot that has a sensor in the form of the human senses such as vision. To be able to produce a robovision, it is necessary to merge the technologies of robotics and computer vision

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang penelitian dibuat, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING

MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Muahamd Syukur¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENDETEKSI KEDIPAN MATA UNTUK FUNGSI KLIK PADA MOUSE MELALUI KAMERA WEB ABSTRAK

PERANCANGAN PENDETEKSI KEDIPAN MATA UNTUK FUNGSI KLIK PADA MOUSE MELALUI KAMERA WEB ABSTRAK PERANCANGAN PENDETEKSI KEDIPAN MATA UNTUK FUNGSI KLIK PADA MOUSE MELALUI KAMERA WEB Daniel / 0722020 Email : b_aso_1989@hotmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi literatur, yaitu mencari sumber-sumber literatur yang menjadi dasar keilmuan dari penelitian yang dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi untuk mengatur kontras pada gambar secara otomatis. Dan dapat meningkatkan kualitas citra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menjadi umpan bagi para ahli untuk mencetuskan terobosan-terobosan baru berbasis teknologi canggih. Terobosan ini diciptakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar (Expert System), Jaringan Saraf Tiruan (Artificial Neural Network), Visi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang semakin maju ini, teknologi telah memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, sehingga kemajuannya sangat dinantikan dan dinikmati para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biometrik adalah salah satu teknologi cangih yang banyak dipakai untuk menjadi bagian dari system keamanan di berbagai bidang. Biometrik ini bahkan sudah digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di bidang transportasi berkembang dengan cepat. Akan tetapi, perkembangan di bidang transportasi tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih locker BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN SISTEM

ANALISA PERANCANGAN SISTEM Gambar 2.16. Black Bo Pengujian black bo adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu cara yang umum untuk melakukan interaksi dengan komputer adalah melalui penggunaan keyboard dan mouse. Namun, interaksi tersebut tidak dapat dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Internasional Batam 1 BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Aktifitas keseharian yang kerap dilakukan manusia tidak luput dari bantuan teknologi untuk memudahkan prosesnya. Salah satu teknologi yang akrab dan sering digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Zaman semakin berkembang pesat, begitu pula dengan teknologi dan ilmu pengetahuan yang juga turut berkembang dengan pesatnya. Hal ini, membuat manusia berpikir dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Bambang Hermanto¹, Koredianto Usman², Iwan Iwut Tirtoasmoro³

Lebih terperinci

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel 1 Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel Andi Muhammad Ali Mahdi Akbar, Arief Kurniawan, Ahmad Zaini Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi robotika di masa sekarang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus meningkat dengan sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir akhir ini teknologi yang berbasis " Sound and Video Capture Device " telah banyak berkembang. Para ilmuwan ataupun perusahaan yang bergerak di bidang IT memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pengolahan citra digital memiliki kegunaan yang sangat luas. geologi, kelautan, industri, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata merupakan salah satu panca indra yang digunakan manusia untuk melihat. Namun mata manusia memiliki keterbatasan dalam menangkap sinyal elektromagnetik.

Lebih terperinci

DETEKSI WAJAH UNTUK OBJEK 3D MENGGUNAKAN ANDROID

DETEKSI WAJAH UNTUK OBJEK 3D MENGGUNAKAN ANDROID DETEKSI WAJAH UNTUK OBJEK 3D MENGGUNAKAN ANDROID Afdhol Dzikri 1, Dwi Ely Kurniawan 2, Handry Elsharry Adriyanto 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Prodi Teknik Multimedia dan Jaringan, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir untuk melakukan dan mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dengan bantuan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir untuk melakukan dan mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dengan bantuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan dan peranan komputer yang cukup signifikan acapkali membuat manusia berpikir untuk melakukan dan mengatasi segala permasalahan yang dihadapi dengan bantuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Word search puzzle merupakan salah satu permainan teka-teki yang cukup populer di masyarakat. Word search puzzle adalah permainan pencarian kata dalam kumpulan huruf

Lebih terperinci

(Adaptive Neuro- akurasi 58,33% untuk 9 kelas output

(Adaptive Neuro- akurasi 58,33% untuk 9 kelas output BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tulisan tangan merupakan hasil dari pikiran bawah sadar manusia yang menggambarkan atau mencerminkan karakter kepribadian manusia. Ilmu yang mempelajari tentang tulisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam bidang IT (Information

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam bidang IT (Information BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan pesatnya perkembangan teknologi dalam bidang IT (Information Technology), terutama dalam bagian AI (Artificial Intelligence), telah banyak aplikasiaplikasi yang

Lebih terperinci

SISTEM PENGENAL ARAH PANDANG MATA PADA PENGENDARA MOBIL

SISTEM PENGENAL ARAH PANDANG MATA PADA PENGENDARA MOBIL SISTEM PENGENAL ARAH PANDANG MATA PADA PENGENDARA MOBIL Deny Christian, Ivanna K. Timotius, Iwan Setyawan SISTEM PENGENAL ARAH PANDANG MATA PADA PENGENDARA MOBIL Deny Christian 1, Ivanna K. Timotius 2,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari semakin banyak masalah yang terjadi seiring meningkatnya populasi di daerah perkotaan, akibatnya lalu lintas menjadi lebih padat karena

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan Sistem

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan Sistem BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sistem Pada perancangan sistem ini terdapat beberapa rancangan flowchart, perancangan UML yang terdiri dari use case diagram, dan diagram activity yang akan menggambarkan

Lebih terperinci

APLIKASI PENGUKURAN KECEPATAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCE BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENGUKURAN KECEPATAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCE BERBASIS ANDROID BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Alat pengukur kecepatan kendaraan bermotor adalah salah satu aplikasi dari penelitian terhadap benda yang bergerak. Alat ini berfungsi untuk menentukan seberapa

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SEBAGAI SISTEM STARTER SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Oleh : Margito Hermawan 6907040024 Fajar Indra 6907040026 ABSTRACT Face recognition

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, lahan parkir menjadi kebutuhan utama pengguna kendaraan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, lahan parkir menjadi kebutuhan utama pengguna kendaraan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, lahan parkir menjadi kebutuhan utama pengguna kendaraan, terutama di kota-kota besar. Pada tempat-tempat yang ramai dikunjungi, untuk memudahkan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masalah obesitas dan kekurangan gizi menjadi salah satu masalah kesehatan yang penting. Menurut WHO (2000) diperkirakan lebih dari 700 juta orang dewasa

Lebih terperinci

Secara garis besar, arsitektur sistem Real Time Auto Door-Lock terbagi menjadi 6 bagian, yaitu:

Secara garis besar, arsitektur sistem Real Time Auto Door-Lock terbagi menjadi 6 bagian, yaitu: 7 DOOR-Lock BAB 2 SISTEM REAL TIME AUTO SISTEM REAL TIME AUTO DOOR-LOCK Bab ini akan menjelaskan tentang arsitektur dari sistem, proses analisis kebutuhan dan desain dari perangkat lunak sistem, skema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan sebagai prasarana lalu-lintas atau angkutan, memiliki fungsi untuk mendukung kelancaran arus barang, jasa, serta aktivitas masyarakat. Namun

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (22) -6 Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection Muji Tri Nurismu

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA-JONES

PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA-JONES PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA VIOLA-JONES TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN E-15

BAB I PENDAHULUAN E-15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan keamanan, saat ini telah banyak dikembangkan dan digunakan berbagai macam sistem keamanan. Kamera CCTV (Closed

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Pengenalan wajah merupakan suatu teknologi dalam dunia kecerdasan buatan agar komputer dapat meniru kemampuan otak manusia dalam mendeteksi dan mengenali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat merupakan salah komoditas di pertanian Indonesia saat ini, tomat sudah menjadi kebutuhan pokok penunjang pangan di indonesia akan tetapi cara mengidentifikasi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA

RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.2, No.1 April 2016 Page 383 RANCANG BANGUN SISTEM PELACAKAN OBJEK SECARA REAL TIME BERDASARKAN WARNA Luki Wahyu Hendrawan 1 Mohammad Ramdhani, S.T.,M.T

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang penjelasan umum mengenai tugas akhir yang penulis lakukan. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas

Lebih terperinci

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login The 13 th Industrial Electronics Seminar 011 (IES 011) Electronic Engineering Polytechnic Institute of Surabaya (EEPIS), Indonesia, October 6, 011 Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaturan lampu lalu lintas di Indonesia masih bersifat kaku dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Pengaturan lampu lalu lintas di Indonesia masih bersifat kaku dan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemacetan merupakan masalah klasik yang sampai saat ini belum ditemukan solusi yang tepat. Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi banyak faktor,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kemajuan di bidang pengembangan aplikasi sedang mendapatkan perhatian penting bagi perkembangan teknologi informasi.

Lebih terperinci

BAB I: PENDAHULUAN. lingkup dari Tugas Akhir ini, serta diakhiri dengan sistematika penulisan laporan.

BAB I: PENDAHULUAN. lingkup dari Tugas Akhir ini, serta diakhiri dengan sistematika penulisan laporan. BAB I: PENDAHULUAN Bab I ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, permasalahan, tujuan, dan ruang lingkup dari Tugas Akhir ini, serta diakhiri dengan sistematika penulisan laporan. 1.1 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini keamanan merupakan hal yang sangat penting, mengingat kejahatan yang sering mengintai dan keterbatasan manusia dalam hal pengawasan. Pada beberapa kasus,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI PENDETEKSI POSISI KEBERADAAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DETEKSI GERAK DENGAN SENSOR WEBCAM

PERANCANGAN DAN REALISASI PENDETEKSI POSISI KEBERADAAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DETEKSI GERAK DENGAN SENSOR WEBCAM PERANCANGAN DAN REALISASI PENDETEKSI POSISI KEBERADAAN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DETEKSI GERAK DENGAN SENSOR WEBCAM Disusun oleh : Yockie Andika Mulyono (1022027) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi

Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi Realisasi Perangkat Color Object Tracking Menggunakan Raspberry Pi Disusun Oleh: Iona Aulia Risnadi (0922049) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION RULIAH Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Banjarbaru Jl. A. Yani Km. 33,3 Loktabat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pada zaman yang modern ini, Teknologi Informasi dan Ilmu Pengetahuan merupakan suatu yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING. Ressi Dyah Adriani NPP

PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING. Ressi Dyah Adriani NPP PEMANFAATAN KAMERA CCTV SEBAGAI ALAT BANTU TRAFFIC SURVEY BIDANG : TRAFFIC ENGINEERING Ressi Dyah Adriani NPP 10529 ressi.adriani@jasamarga.co.id ABSTRAK Data kepadatan lalu-lintas merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. di bidang pendidikan, keamanan, perkantoran, bahkan pada bidan g

BAB 1 PENDAHULUAN. di bidang pendidikan, keamanan, perkantoran, bahkan pada bidan g BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarangini dunia berada di era digital. Era dimana hampir setiap aspek dalamkehidupan manusia sangat berhubungan erat dengan teknologi komputasi baik di bidang pendidikan,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 68 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Algoritma Pengujian dilakukan untuk mendapatkan algoritma yang paling optimal dari segi kecepatan dan tingkat akurasi yang dapat berjalan secara real time pada smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (terlibat 8%) (Austroads, 2002). Salah satu faktor terbesar penyebab kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. (terlibat 8%) (Austroads, 2002). Salah satu faktor terbesar penyebab kecelakaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat kecelakaan lalu lintas diindonesia tergolong cukup tinggi. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia, terdapat sebanyak 117.949 kecelakaan lalu lintas pada

Lebih terperinci

pengambilan citra video, pemrosesan citra pada setiap frame,, pendeteksian objek

pengambilan citra video, pemrosesan citra pada setiap frame,, pendeteksian objek BAB IV MODEL SISTEM 4.1. Model Sistem Aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang dapat mengolah citra yang diambil dari kamera video, dan menganalisisnya untuk mengetahui keberadaan suatu objek. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan menurut bunganya. Kebanyakan manusia hanya mengetahui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan menurut bunganya. Kebanyakan manusia hanya mengetahui beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunga di dunia mempunyai banyak sekali jenis. Tumbuhan yang memproduksi biji atau tumbuhan yang bisa untuk berbunga diperkirakan mempunyai jumlah jenis lebih dari 200000

Lebih terperinci

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION Adhadi Kurniawan 1), I Wayan Mustika 2), dan Sri Suning Kusumawardani 3) 1),2), 3) Laboratorium Sistem Elektronis, Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan teknologi piranti elektronika baik analog maupun digital sangat pesat belakangan ini. Hal ini dibuktikan dengan dihasilkannya inovasi dibidang optik. Teknologi optik pada zaman modern

Lebih terperinci

MONITORING RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DUA CAMERA BERBASIS PEMROGRAMAN DELPHI

MONITORING RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DUA CAMERA BERBASIS PEMROGRAMAN DELPHI MONITORING RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DUA CAMERA BERBASIS PEMROGRAMAN DELPHI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia industri manufaktur pada masa kini menuntut perusahaan untuk memiliki daya saing tinggi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas produk yang

Lebih terperinci

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi

Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F 201 Pendeteksian Arah Jalan pada Gps Googlemaps sebagai Navigasi Mobil Tanpa Pengemudi Hendijanto Dian Pradikta dan Arif Wahyudi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan Evaluasi yang dilakukan penulis merupakan implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan berbagai bidang di dunia. Salah satu bidang tersebut adalah teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan berbagai bidang di dunia. Salah satu bidang tersebut adalah teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan zaman sudah begitu cepat dan begitu juga dengan kemajuan berbagai bidang di dunia. Salah satu bidang tersebut adalah teknologi komputer. Sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengantar barang, mengantar anak ke sekolah, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. mengantar barang, mengantar anak ke sekolah, dan lain sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan raya merupakan jalan besar atau jalan utama yang sering digunakan oleh kendaraan-kendaraan bermotor seperti kendaraan beroda dua (motor), kendaraan beroda empat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan Pembimbing... ii Lembar Pengesahan Penguji... iii Halaman Persembahan... iv Halaman Motto... v Kata Pengantar... vi Abstrak... viii Daftar Isi... ix Daftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembuatan Rancang Bangun Aplikasi Perencanaan Stok Barang dengan Menggunakan Teori Trafik dari tahap awal perancangan sampai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. pendapat para responden mengenai Augmented Reality, aplikasi Virtual dressing

BAB 3 METODE PENELITIAN. pendapat para responden mengenai Augmented Reality, aplikasi Virtual dressing BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Hasil Uji Kuesioner Kuisioner terdiri dari 12 pertanyaan dan terdapat 56 responden yang menjawab kuesioner secara online. Kuisioner ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat

Lebih terperinci

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh:

Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android. Disusun Oleh: Perancangan dan Realisasi Prototipe Sistem Smart House dengan Pengendali Menggunakan Smart Phone Berbasis Android Disusun Oleh: Nama : Lorddian Susilo NRP : 0822022 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-3230m CPU @ 2.60GHz b. Memori : 4.00 GB c.

Lebih terperinci

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T.

Oleh: Ulir Rohwana ( ) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T. Oleh: Ulir Rohwana (1209 100 702) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. H. M. Isa Irawan, M.T. DAFTAR ISI I II III IV V VI PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA METODOLOGI PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI HASIL DAN PENGUJIAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENT (HOG) PADA OBJECT COUNTING BERBASIS RASBERRY PI

PENERAPAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENT (HOG) PADA OBJECT COUNTING BERBASIS RASBERRY PI IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 PENERAPAN METODE HISTOGRAM OF ORIENTED GRADIENT (HOG) PADA OBJECT COUNTING BERBASIS RASBERRY PI Eko Nopyanto 1, Hikma Taufik 2, Dedy Hermanto 3 Eka

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Automatic Number Plate Recognition Automatic Number Plate Recognition atau yang disingkat dengan ANPR adalah metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR

SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR SISTEM PELACAKAN WAJAH METODE HAAR Endah Sudarmilah Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas Muhammadiyah Surakarta Email : endah_te@yahoo.com Abstrak. Penelitian deteksi

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi dan informasi sekarang ini sangat besar pengaruhnya yang dapat mempermudah dan meringankan pekerjaan manusia. Salah satu diantaranya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kemajuan dibidang pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang yang sedang berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membangun rumah yang nyaman membutuhkan biaya yang tinggi, belum lagi biaya perawatan, keamanan dan lain sebagainya. Sering kali terganggu dengan pekerjaan rutin seperti

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV

PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV PERANCANGAN PENGENALAN PLAT NOMOR MELALUI CITRA DIGITAL DENGAN OPENCV Abdillah Komarudin 1401139432 Program Studi Sistem Komputer, Universitas Bina Nusantara, abdee_dillah@yahoo.com Ahmad Teguh Satria

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat. Permasalahan kesehatan adalah hal yang esensial bagi setiap orang, karena merupakan modal utama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi pengolahan citra berkembang sedemikian cepat saat ini. Berbagai aplikasi pengolahan citra baik dalam bentuk piranti keras maupun piranti lunak tersedia dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengolahan citra digital merupakan salah satu subjek dari teknologi informasi yang sangat menarik dan menantang saat ini. Proses pengolahan citra digital bertujuan

Lebih terperinci