PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) DI PERGURUAN TINGGI SUMATERA UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) DI PERGURUAN TINGGI SUMATERA UTARA"

Transkripsi

1 Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol 4 No. 2, Juli 2012 PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) DI PERGURUAN TINGGI SUMATERA UTARA Mutia Ismail (mutia.ismail@usu.ac.id) Evi Lestari B (lestari.evi89@yahoo.com) Fakultas Ekonomi Universitas Dumatera Utara ABSTRACT The objective of this study is to analyze the effect of motivation on student interest in accounting to follow an Accounting Profession Education. This study population is a student majoring in Accounting S1 semester 7 which is still active in the College of North Sumatra. The total study sample amounted to 225 sample from four Universities, namely USU, UNIMED, UDA, and UNIKA. The variables used are quality motivation, career motivation, and economic motivation as an independent variables, and the interest of students to follow an Accounting Profession Education as the dependent variables. The research data obtained by using a questionnaire and then analyzed with multiple regression analysis method. Simultant (F-test) and Partial testing (T-Test) have been used to hypothesis testing. The result of this research shows that quality motivation, career motivation, and economic motivation simultaneously influence toward accounting students proclivity to follow an Accounting Profession Education. The partially quality economic not significant influence toward accounting students proclivity to follow an Accounting Profession Education, but quality motivation and career motivation influence toward accounting students proclivity to follow an Accounting Profession Education. Keywords : Quality Motivation, Career Motivation, Economic Motivation, and Accounting Profession Education PENDAHULUAN Akuntansi merupakan salah satu program studi yang banyak diminati oleh mahasiswa yang ada di Perguruan Tinggi khususnya Fakultas Ekonomi, hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah mahasiswa yang memilih program studi akuntansi, baik di Perguruan Tinggi negeri maupun Perguruan Tinggi swasta. Ada berbagai alasan mengapa mahasiswa memilih program studi akuntansi, misalnya prospek kerja yang menjanjikan di masa yang akan datang, peningkatan ekonomi, penghargaan dari masyarakat, dan lain-lain. Dari hasil penelitan Basuki, 1999 (dalam Benny dan Yuskar, 2006) menyebutkan bahwa ratarata mahasiswa memilih program studi akuntansi, didorong oleh keinginan mereka untuk menjadi professional di bidang akuntansi. Selain itu mereka juga termotivasi oleh anggapan bahwa akuntan di masa mendatang akan sangat dibutuhkan oleh banyak organisasi dan perusahaan, khususnya di Indonesia. Menurut Sundem (Harahap, 2009) pendidikan akuntansi harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada abad mendatang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesionalisme sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga kerja. Hasil penelitan Harahap (2009) menyatakan bahwa perkembangan lingkungan bisnis yang sangat ketat menjadi suatu tantangan yang harus dihadapi bagi setiap pelaku bisnis. Persaingan tidak terlepas dari ketatnya perkembangan lingkungan bisnis, sehingga 160

2 2012 Mutia Ismail & Evi Lestari B. banyak pelaku bisnis yang bekerja keras untuk mampu bersaing dan mengatasi munculnya permasalahan yang akan dihadapi akibat persaingan tersebut. Perkembangan ini juga diikuti oleh semakin meluasnya profesi akuntan yang mempunyai hubungan erat dengan tata nilai dan budaya yang berkembang bukan hanya dilingkungan bisnis tetapi dikalangan masyarakat. Profesi akuntan tidak bisa lepas dilingkungan bisnis yang terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif dalam dunia bisnis dan ekonomi. Profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan. Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan gelar Akuntan. Pengaturan mengenai profesi Akuntan Publik dalam Undang-Undang No. 34 tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada pada saat ini, karena Undang-Undang No. 34 tahun 1954 tentang Pemakaian Gelar Akuntan tidak mengatur hal-hal yang mendasar dalam profesi Akuntan Publik. Pemerintah bersama-sama Dewan Perwakilan Rakyat berupaya merumuskan materi muatan Rancangan Undang-Undang tentang Akuntan Publik, sebagaimana telah ditetapkan menjadi Undang-Undang No. 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada 3 Mei Keistimewaan Undang-Undang Akuntan Publik ini adalah adanya aturan tentang jasa Akuntan Publik yang bertujuan memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran informasi keuangan dan nonkeuangan berdasarkan suatu kriteria. Selain mengatur tentang profesi Akuntan Publik, Undang-Undang ini juga mengatur tentang Kantor Akuntan Publik (KAP) yang merupakan wadah bagi Akuntan Publik dan bentuk usaha KAP yang sesuai dengan profesi Akuntan publik, yaitu independensi dan tanggung jawab profesional terhadap hasil kerja. Dengan adanya undang-undang ini, maka bagi Perguruan Tinggi seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Brawijaya, dan STAN akan menghasilkan akuntan secara otomatis. Surat Keputusan (SK) Mendiknas No. 179/U/2001 menyatakan bahwa lulusan sarjana strata satu (S1) jurusan akuntansi berkesempatan menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi di Perguruan Tinggi yang telah ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Mereka yang telah menempuh Pendidikan Profesi Akuntansi nantinya akan berhak memperoleh sebutan profesi Akuntan (Ak), dan juga semakin berpeluang meniti karir sebagai auditor pemerintahan, auditor internal, akuntan sektor publik, akuntan manajemen, akuntan pendidik, akuntan perpajakan, akuntan keuangan, maupun akuntan sistem informasi. Seiring dengan perjalanan waktu, banyak kalangan masyarakat khususnya lulusan akuntansi manyambut baik dan optimis akan perolehan gelar akuntan. Sistem pendidikan yang lama identik dengan diskriminasi Perguruan Tinggi swasta. Melalui SK Mendiknas No.179/U/2001 tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), dan SK Mendiknas No. 180/P/2001 tentang pengangkatan ahli persamaan ijazah akuntan, serta ditandatanganinya Nota Kesepahaman (MoU) pada tanggal 28 Maret 2002, antara IAI dengan Dirjen Dikti Depdiknas atas pelaksanaan PPAk, yang akhirnya PPAk di Indonesia dapat terealisir. Dengan dikeluarkannya kedua surat keputusan tersebut, pendidikan akuntansi di Indonesia secara resmi memiliki pendidikan berbasis profesi. Mengingat pentingnya PPAk bagi mahasiswa akuntansi maka diperlukan motivasi dari dalam diri mahasiswa dan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, yang diharapkan dengan mengikuti PPAk dapat membantu mahasiswa untuk mencapai tujuan yang diinginkannya tersebut. Motivasi tidak hanya timbul karena pengaruh luar/orang lain, tetapi juga dapat timbul karena dorongan dalam diri manusia itu sendiri. Penelitian ini dimotivasi oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Iqbal (2011) yang berjudul Pengaruh Motivasi terhadap 161

3 Jurnal keuangan dan Bisnis Juli Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan PPAk : Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro serta penelitian Harahap (2009) yang meneliti pengaruh motivasi (yaitu motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi) terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk di Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu PTN favorit di kota Medan yang juga menyediakan Pendidikan Profesi Akuntansi bagi lulusannya. Perbedaan dalam penulisan ini dari penulis sebelumnya terletak pada populasi dari penelitiannya. Populasi yang digunakan oleh penelitian Juwita Hariyani yaitu seluruh mahasiswa departemen Akuntansi S1 di Universitas Sumatera Utara mulai dari stambuk , sedangkan populasi yang digunakan penulis saat ini yaitu mahasiswa jurusan akuntansi di Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (UNIMED), Universitas Darma Agung (UDA), dan Universitas Katolik (U NIKA) Santo Thomas Medan yang berada pada semester 7. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian maka permasalahan yang akan dianalisis adalah : 1. Apakah variabel motivasi kualitas berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk? 2. Apakah variabel motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk? 3. Apakah variabel motivasi ekonomi berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk? 4. Apakah variabel motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk? TINJAUAN PUSTAKA Motivasi Motivasi adalah mengerjakan sesuatu lebih dari apa yang seharusnya dikerjakan. Seperti itulah pengertian yang berlaku yang sering kita dengar ( R. Hook, 2006) Menurut Hasibuan (1996) Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998). Minat Minat jika disebutkan dalam bahasa inggris adalah interest jika dalam bahasa Jerman adalah interese. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Departemen dan Kebudayaan ( 1998) minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat juga berarti gairah atau keinginan. Menurut Slameto (Mahmud, 2008) menyatakan minat adalah suatu rasa dan suatu ketertarikan pada sesuatu hal/aktivitas, tanpa ada yang menyuruh dan timbul tidak secara tiba-tiba/spontan, melainkan timbul akibat partisipasi, pengetahuan, dan kebiasaan. Menurut Widyastuti (Harahap, 2009) menyatakan minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu: a. Minat merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba melakukan sesuatu c. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang diusahakan seseorang untuk melakukan sesuatu d. Minat menunjukkan seberapa suka seseorang terhadap sesuatu 162

4 2012 Mutia Ismail & Evi Lestari B. Profesi Akuntan Pengertian Profesi Ada banyak profesi dan mereka dikendalikan untuk derajat yang bervariasi oleh profesional, peraturan atau badan pemerintah. Profesi khas dengan kedokteran, kedokteran gigi, akuntan, hukum, teknik, arsitektur, kerja, sosial keperawatan, akuntansi. Kebanyakan definisi profesi mengidentifikasi 'bekerja demi kebaikan publik sebagai salah satu karakteristik profesi (Harvey, 2004). Pengertian Akuntan Akuntan tidak bisa lepas dilingkungan bisnis yang terjadi di negeri ini, karena profesi akuntan menjadi salah satu pelaku aktif dalam dunia bisnis dan ekonomi. Profesi akuntan dituntut untuk dapat menjawab tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan. Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi program studi akuntansi pada suatu Universitas atau Perguruan Tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Ketentuan mengenai praktik Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pemakaian Gelar Akuntan (Accountant) yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari Perguruan Tinggi dan telah terdaftar pada Departemen Keuangan Republik Indonesia. Menurut undang-undang tersebut Pasal 5 ayat (1) ge lar akuntan seseorang harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi akuntan publik yang sah b. berpengalaman praktik memberikan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3; c. berdomisili di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; d. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak; e. tidak pernah dikenai sanksi administratif berupa pencabutan izin Akuntan Publik; f. tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih g. menjadi anggota Asosiasi Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh Menteri; dan h. tidak berada dalam pengampuan. Profesi Akuntan Berdasarkan penelitian Mahmud (2008), profesi akuntansi merupakan jasa penyusunan, penganalisaan dan penyajian informasi keuangan. Profesionalisme di bidang akuntansi ditandai oleh tiga indikator, yaitu pengetahuan, ketrampilan, dan etika. Ketiga indikator tersebut harus diberikan kepada calon akuntan selama mereka menempuh mata kuliah di Perguruan Tinggi. Semua mata kuliah yang membentuk profesionalisme tersebut seharusnya diakomodasikan dalam kurikulum. Menurut International Federation of Accountants (dalam Mahmud, 2008) bahwa sebuah induk organisasi profesi akuntan di dunia merekomendasikan tiga komponen persyaratan profesi akuntan, yaitu (a) pendidikan, (b) ujian, dan (c) pengalaman. Calon akuntan harus memiliki pengetahuan umum (konsep), kemampuan tersebut selayaknya diberikan kepada calon akuntan dalam pendidikan akademik maupun pendidikan profesinya. Seorang calon profesional, selayaknya harus dapat mendemonstrasikan kompetensi profesionalnya dengan dapat melewati ujian kompetensi profesi. Ujian ini tidak hanya menilai kemampuan teoritikal, tetapi juga menguji kemampuan seseorang untuk dapat menerapkan kemampuan konsepsinya tersebut dalam situasi praktik. Sementara itu pengalaman merupakan komponen yang penting bagi akuntan profesional yang berpraktik (sebagai akuntan publik). Akuntan profesional dituntut untuk tidak hanya memiliki pengetahuan teoritikal yang kuat, tetapi mereka juga harus dapat menerapkan kompetensinya dalam dunia kerja. 163

5 Jurnal keuangan dan Bisnis Juli Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Lahirnya Pendidikan profesi akuntansi dalam sejarah profesi dan pendidikan akuntansi di Indonesia dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu kebutuhan dan pemahaman masyarakat akan profesi akuntansi, peranan sentral Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah organisasi akuntan, dan peranan pemerintah dalam mengembangkan pendidikan profesi akuntansi. PPAk dapat diikuti oleh minimal lulusan S1 Akuntansi. PPAk bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang menguasai keahlian di bidang akuntansi dan memberikan kompetensi keprofesian akuntansi. Kurikulum Nasional PPAk terdiri dari paling sedikit 21 sks dan paling banyak 40 sks yang dapat ditempuh 2 sampai 6 semester. PPAk dapat diselenggarakan di Universitas, Institusi dan Sekolah tinggi setelah mendapatkan rekomendasi dari IAI dan pembukaan PPAk ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Psl 5 ayat 1 & 2) dan Kepmendikbud No.056/U/1999). Dengan diberlakukannya PPAk, sudah tidak ada lagi diskriminasi dalam pemberian gelar dan register akuntan bagi Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta, karena adanya PPAk, maka setiap sarjana akuntansi yang ingin mendapat gelar dan nomor register akuntan wajib mengikuti PPAk. Setelah mendapat gelar akuntan, mahasiswa dapat mengikuti USAP (Ujian Sertifikat Akuntan Publik).Bagi sarjana yang tidak mengikuti PPAk, maka akan menjadi sarjana akuntansi non PPAk dan tidak mendapatkan gelar dan nomor register akuntan. Untuk menjaga kualitas lulusan PPAk, ada tiga langkah yang ditempuh. Pertama, IAI sebagai yang memberikan rekomendasi penyelenggara PPAk kepada Perguruan Tinggi harus senantiasa menggelar refresing mata kuliah inti secara berkala, misalnya manajemen auditing dari kalangan praktisi. Kedua, rasio staf pengajar dari kalangan akademis dengan praktisi harus seimbang sebab bila terlalu banyak teori menyebabkan kurang bisa diterima pasar. Ketiga, teknik ujian yang seragam di setiap Perguruan Tinggi penyelenggara PPAk untuk menghasilkan kualitas yang bagus (Harvey, 2004). Jalur Pendidikan Akuntan di Indonesia sebelum adanya Program PPAk (atau sebelum tahun 2001), di Indonesia ada 2 jalur untuk mendapat gelar akuntan dengan nomor register berdasarkan Kepmendikbud No.056 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Profesi Akuntansi (Mahmud, 2008) sebagai berikut: I. Fakultas Ekonomi Negeri Bagi mereka yang ingin menjadi Akuntan sekaligus berhak memakai gelar Akuntan dapat memasuki jalur Fakutas Ekonomi Negeri yang telah mempunyai jurusan akuntansi seperti UI Jakarta, UGM Yogyakarta, UNPAD Bandung, UNDIP Semarang, USU Medan, UNBRAW Malang, UNSYIAH Aceh, dan lain-lain. Untuk berhak memakai gelar Akuntan, mereka yang telah lulus Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dapat membuat permohonan tertulis kepada Panitia Persamaan Ijazah Akuntan disertai Ijazah Sarjana dan pasfoto kepada BPKP di Jakarta. Proses permohonan ini adalah untuk mendapatkan nomor Register Negara dari Panitia Persamaan Ijazah Akuntan. Dengan keluarnya nomor register ini maka otomatis Sarjana Ekonomi yang bersangkutan berhak memakai gelar Akuntan dengan nomor Register yang diberikan. II. Fakultas Ekonomi Swasta Untuk mendapatkan gelar Akuntan, seorang yang kuliah di Fakultas Ekonomi Swasta memiliki beberapa perbedaan dengan lulusan Fakultas Ekonomi Negeri. Kalau alumni FE Negeri dapat langsung meminta nomor Register maka alumni FE Swasta harus melalui beberapa tahap sesuai dengan SK Dirjen Pendidikan Tinggi No.28/Dikti Kep/1986 tanggal 6 Juli 1986 sebagai berikut: a) Sarjana Ekonomi Negara Untuk menjadi Sarjana Ekonomi Negara maka seorang alumni FE Swasta memiliki jalur yang berbeda yang didasarkan pada status Perguruan Tinggi yang bersangkutan, apakah terdaftar, diakui atau disamakan. Namun prinsipnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan telah 164

6 2012 Mutia Ismail & Evi Lestari B. memberikan kelonggaran bagi alumni Perguruan Tinggi Swasta untuk lulus ujian negara seperti melalui ujian negara cicilan.perbedaan antara status diatas sebenarnya hanya terletak pada pengujiannya, kalau status Perguruan Tinggi yang bersangkutan terdaftar, pengujiannya 50% berasal dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Kalau statusnya diakui, pengujiannya 75% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan, selebihnya dari Kopertis. Kalau statusnya disamakan, pengujiannya 100% dari Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Kalau seorang sudah lulus ujian negara untuk Sarjana Ekonomi/Sarjana Mudanya maka yang bersangkutan berhak mengikuti Ujian Negara Akuntansi. a) Ujian Negara Akuntansi Ujian Negara Akuntansi (UNA) diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melalui Konsorsium Ilmu Ekonomi dengan bimbingan Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntansi. UNA ini dilakukan dua tingkat yaitu : 1) UNA Dasar UNA dasar dapat diikuti oleh mereka yang berpendidikan Fakultas Ekonomi Swasta jurusan Akuntansi minimal terdaftar pada Kopertis dengan kualifikasi minimal 110 SKS dengan Indeks Prestasi (IP) minimal 2 dan nilai rata-rata C untuk tiap mata kuliah yang diujikan 2) UNA Profesi UNA Profesi dapat diikuti oleh mereka yang sudah lulus UNA Dasar dan sudah lulus ujian negara Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah di kemukakan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut: Motivasi Kualitas (X 1 ) Motivasi Karir (X 2 ) Motivasi Ekonomi (X 3 ) Gambar 1. Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Berdasarkan perumusan masalah dalam kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Motivasi kualitas (X 1 ), motivasi karir (X 2 ), dan motivasi ekonomi (X 3 ) berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) (Y). METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Minat Mahasiswa mengikuti PPAk (Y) Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis kausal. Menurut Edwin dan Usman (2006) desain kausal dilakukan jika peneliti mempelajari penyebab dari satu atau lebih masalah. Penelitan kausal tidak hanya terbatas pengaruh satu variable terhadap variabel lainnya (X mempengaruhi Y), tetapi juga dapat terjadi secara berantai ( X 1, X 2, X 3 mempengaruhi Y). Adapun 165

7 Jurnal keuangan dan Bisnis Juli variabel X 1, X 2, dan X 3 digunakan dalam penelitian ini adalah motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Variabel dependen adalah minat mahasiswa mengikuti PPAk (Y). Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing-masing variabel X (Motivasi) dan variabel Y (Minat mahasiswa mengikuti PPAk) adalah skala Likert. Skala tersebut digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena social (Sugiyono, 2008). Skala likert digunakan untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian, maka setiap pertanyaan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju yang mana skala tersebut mempunyai bobot nilai. Populasi dan Sampel Penelitian Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Erlina, 2008). Komposisi populasi dalam penelitian ini tampak pada table 1. Tabel 1. Populasi Mahasiswa Akuntansi S1 Semester 7 Perguruan Tinggi di Medan Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa Universitas Sumatera 215 Utara (USU) Universitas Negeri 80 Medan (UNIMED) Universitas Darma 90 Agung (UDA) Universitas Katolik 130 St. Thomas (UNIKA) Jumlah Populasi 515 Menurut Umar (2008), sampel merupakan suatu himpunan bagian ( subset) dari unit populasi dan sampel diambil dengan menggunakan Rumus Slovin, yaitu: n = N 1 + N(e) 2 n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan = 5 % Sehingga sampel dapat dihitung dengan cara : n = (0.05) 2 Dalam penelitian ini jumlah sampel berjumlah 225,13 dibulatkan menjadi 225 orang Uji Validitas Uji ini dilakukan mengukur apakah data yang telah di dapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistik Product and Services Solution) versi for windows, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel maka pernyataan tersebut valid 2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument penelitian. Instrument yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008). Untuk melakukan uji ini, peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi for windows, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r alpha r tabel maka pernyataan reliabel b. Jika r alpha < r tabel maka pernyataan tidak reliabel Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan membagikan kuesioner 166

8 2012 Mutia Ismail & Evi Lestari B. kepada responden diluar sampel yang dilakukan di Universitas yaitu Universitas Sumatera Utara (USU), Universita s Negeri Medan (UNIMED), Universitas Darma Agung (UDA), dan Universitas Katolik (UNIKA) Santo Thomas Medan Teknik Analisis Dalam hal ini digunakan teknik analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (X 1, X 2, X 3 ) terhadap variabel dependen (Y). Analisis data menggunakan bantuan Software SPSS versi 17.0.for windows dengan rumus: Keterangan: Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Y = Minat mahasiswa mengikuti PPAk a = Konstanta b 1, b 2, b 3 = Koefisien arah regresi X 1 = Motivasi kualitas X 2 = Motivasi karir X 3 = Motivasi ekonomi e = Error (Pengganggu) (Walpole, 2001) HASIL dan PEMBAHASAN Hasil Uji Validitas Uji validitas ini dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang telah disediakan (kuesioner). Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Pengujian validitas telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi for Windows, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung r tabel maka pernyataan tersebut valid 2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid Hasil uji validitas dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation yang menunjukkan korelasi antara skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrument. Dari hasil pengujian terlihat bahwa seluruh pernyataan dinyatakan valid karena nilai corrected item-total correlation lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0,2609. Uji Reliabilitas Uji ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Untuk melakukan uji ini peneliti menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0 for Windows, dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r alpha r tabel maka pernyataan reliabel b. Jika r alpha < r tabel maka pernyataan tidak reliabel Untuk reliabilitas instrumennya yang skornya dalam bentuk skala dapat digunakan koefisien Alpha dari Cronbach. Apabila Cronbach Alpha yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan jika nilai Cronbach Alpha 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan nilai Cronbach Alpha 0,8 atau diatasnya adalah baik. Nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,844 untuk variabel motivasi kualitas mengindikasikan bahwa variabel motivasi kualitas dinyatakan reliabel karena > 0,6. Nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,829 untuk variabel motivasi karir mengindikasikan bahwa variabel motivasi karir reliabel karena > 0,6. Nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,881 untuk variabel motivasi ekonomi mengindikasikan bahwa pernyataan pada variabel motivasi ekonomi reliabel karena >0,6, sedangkan untuk variabel minat mahasiswa mengikuti PPAk juga reliabel karena > 0,6. Karakteristik Responden Mayoritas jenis kelamin responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa berjenis kelamin wanita, yaitu sebanyak 135 orang atau sebesar 60%.Sedangkan mayoritas usia responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa usia tahun, yaitu sebanyak 111 orang atau sebesar 49,33%. IPK responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPK , yaitu sebanyak 138 orang atau sebesar 61,33%. Pekerjaan orangtua responden dalam penelitian ini adalah Pegawai 167

9 Jurnal keuangan dan Bisnis Juli Negeri/TNI/Polri, yaitu sebanyak 97 orang atau sebesar 43,11%. Sedangkan mayoritas penghasilan orangtua responden dalam penelitian ini berkisar Rp Rp , yaitu sebanyak 156 orang atau sebesar 69,33%. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas ini dilakukan dengan uji Kolmogorov- Smirnov. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov- Smirnov pada α 0,05 diketahui bahwa keempat model regresi berdistribusi data normal. Nilai Asymp. Sig. (2 -tailed) pada model pertama yang ingin menguji pengaruh variabel motivasi kualitas terhadap minat mahasiswa mengikuti PAk sebesar 0,076 lebih besar dari 0,05 (0,076 > 0,05). Nilai Asymp. Sig. (2 -tailed) pada model kedua yang ingin menguji pengaruh variabel motivasi karir terhadap minat mahasiswa mengikuti PAk sebesar 0,118 lebih besar dari 0,05 (0,118 > 0,05). Nilai Asymp. Sig. (2 -tailed) pada model ketiga yang ingin menguji pengaruh variabel motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa mengikuti PAk sebesar 0,111 lebih besar dari 0,05 (0,111> 0,05). Pada model keempat yang ingin menguji pengaruh variabel motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi secara simultan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk, diketahui Nilai Asymp. Sig. (2 -tailed) Kolmogorov-Smirnov Test sebesar 0,107 lebih besar dari 0,05 (0,107 > 0,05), yang berarti bahwa model tersebut berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut: a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas Nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 5 pada semua variabel independen, yaitu motivasi kualitas (X 1 ), motivasi karir (X 2 ), motivasi ekonomi (X 3 ). Dengan demikian data tidak terkena multikolinearitas. Hal ini berarti pada variabel independen yaitu motivasi kualitas (X 1 ), motivasi karir (X 2 ), motivasi ekonomi (X 3 ) tidak terdapat hubungan linear sempurna atau pasti, di antara beberapa atau semua variabel sehingga model regresi layak digunakan. Analisis Regresi Linear Berganda Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda, maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut: Y = 0, ,236 X 1 + 0,349 X 2 0,062 X 3 + e Uji Signifikasi Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5% Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Uji F menunjukkan semua variabel bebas (X) yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (Y). kriteria pengambilan keputusan : H 0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 % Ha diterima jika F hitung > F tabel pada α =5 % 168

10 2012 Mutia Ismail & Evi Lestari B. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel independen dapat menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Dengan kata lain, koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan variabel motivasi kualitas (X 1 ), motivasi karir (X 2 ), motivasi ekonomi (X 3 ) menjelaskan variabel minat mahasiswa mengikuti PPAk. Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,290. Hal ini menunjukkan bahwa 29,0% variabel minat mahasiswa dapat dijelaskan oleh variabel motivasi ekonomi, kualitas, dan karir, sedangkan sisanya sebesar 71,0% merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. Pembahasan Berdasarkan analisis hasil uji regresi dengan uji t (parsial), yang berpengaruh signifikan terhadap variabel minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk adalah variabel motivasi kualitas (X 1 ), dan variabel motivasi karir (X 2 ). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan variabel motivasi kualitas (X 1 ) sebesar 0,001 (Sig. < 0,05), dan motivasi karir (X 2 ) sebesar 0,000 (Sig. < 0,05). Diuji secara serempak (simultan), diketahui bahwa ada pengaruh signifikan variabel motivasi kualitas (X 1 ), motivasi karir (X 2 ), dan motivasi ekonomi (X 3 ) dengan nilai F hitung adalah 31,565 dan tingkat signifikansi 0,000 (Sig. < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa variabel motivsi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi akan meningkatkan minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh dari hasil peneitian yang menunjukkan bahwa motivasi kualitas dan motivasi karir berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, sementara motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Hariyani (2009) yang menyatakan bahwa motivasi kualitas tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, tetapi motivasi karir saja yang berpengaruh 2 ) terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Namun hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Benny dan Yuskar (2006) dan Mahmud (2008) yang menyatakan bahwa motivasi karir dan motivasi kualitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Menurut Benny dan Yuskar (2006) hal ini dapat disebabkan karena adanya dorongan dalam diri mahasiswa tersebut untuk memiliki dan meningkatkan kualitas diri dan kemampuannya dalam bidang yang ditekuninya, khususnya di bidang profesi akuntansi, serta memiliki tanggungjawab yang lebih luas, dan didasarkan kepada prinsip-prinsip moral yang ideal, seperti sifat jujur, objektif, terbuka dan netral, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik, sebaliknya dari pengujian yang dilakukan, menyatakan bahwa motivasi ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk, hal ini dapat disebabkan karena faktor dalam diri mahasiswa tersebut yang tidak terdorong untuk mencari penghargaan finansial atau ekonomi tetapi lebih terdorong untuk mengerjakan sesuatu yang mereka sukai daripada bila bekerja hanya karena imbalan, mungkin juga disebabkan karena berkarir di bidang lain memberikan penghasilan yang tinggi atau lebih besar daripada berkarir sebagai akuntan, atau dapat juga disebabkan karena biaya untuk mengikuti PPAk itu jumlahnya besar (mahal) atau sama besar jumlahnya dengan biaya untuk mengikuti program pasca sarjana (S2) sehingga mahasiswa kurang berminat untuk mengikuti PPAk dan malah sebaliknya lebih memilih mengikuti program pasca sarjana saja mengingat biaya yang sama besar jumlahnya tersebut. SIMPULAN, KETERBATASAN SARAN Simpulan dan 1. Secara parsial diketahui bahwa motivasi kualitas (X 1 ), motivasi karir (X 2 ) berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk (Y), sedangkan motivasi ekonomi (X 3 ) secara parsial tidak 169

11 Jurnal keuangan dan Bisnis Juli berpengaruh secara signifikan terhadap minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk (Y). 2. Secara simultan diketahui bahwa variabel motivasi kualitas (X 1 ), motivasi karir (X 2 ), dan motivasi ekonomi (X 3 ) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa mengikuti PPAk. 3. Motivasi ternyata berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk mengikuti PPAk. Namun, minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk tersebut hanya sedikit dipengaruhi oleh motivasi, hal ini dilihat dari Adjust R Square sebesar 0,290 atau 29% sedangkan sisanya 71 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini dalam mempengaruhi minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. Keterbatasan Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan, yaitu: 1. Sampel yang dijadikan dalam penelitian ini dari mahasiswa akuntansi regular saja, sehingga memungkinkan akan adanya perbedaan apabila individunya berbeda pula, misalnya jika sampel yang diambil mengikuti mahasiswa akuntansi ekstension. 2. Dengan menggunakan kuesioner dapat memungkinkan adanya respon yang kurang dari beberapa responden yang dapat disebabkan karena tidak serius ataupun tidak jujur dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam kuesioner. 3. Minat untuk mengikuti PPAk ini hanya ditinjau dari motivasi kualitas, motivasi karir dan motivasi ekonomi. Sesungguhnya masih ada hal lain yang terkait seperti motivasi berprestasi dan motivasi sosial mahasiswa yang ditinjau dari keinginan mahasiswa untuk dapat memiliki prestasi yang tinggi dalam pekerjaannya dan keinginan mahasiswa untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan dimana ia berada, dan juga faktor biaya pendidikan, lamanya pendidikan dan strata pendidikan yang diperoleh yang didapatkan tidak dimasukkan ke dalam penelitian 4. Faktor pemahaman mahasiswa akan kekhususan dan keunggulan program PPAk itu sendiri juga akan menentukan minat. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Menggunakan sampel yang lebih banyak yaitu dengan mengikuti mahasiswa akuntansi ekstension sehingga dapat mengetahui minat mahasiswa untuk mengikuti PPAk. 2. Menambahkan variabel penelitian, seperti motivasi berprestasi dan motivasi sosial mahasiswa, faktor biaya pendidikan, lamanya pendidikan dan strata pendidikan 3. Penggunaan selain metode survey seperti metode interview dapat digunakan untuk mendapatkan komunikasi dua arah dengan subyek dan mendapatkan kejujuran jawaban subyek 4. Bagi penyelenggara PPAk diharapkan peningkatan sosialisasi dan promosi arti penting PPAk kepada mahasiswa akuntansi agar dapat memotivasi dan meningkatkan minat mengikuti PPAk. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Edwin, Mustafa dan Usman, Hardius. (2006). Proses Penelitian Kuantitatif. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Ellya Benny dan Yuskar. (2006). Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi IX. 170

12 2012 Mutia Ismail & Evi Lestari B. Erlina. (2008). Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk Akuntansi dan Manajemen. USU Press, Medan. Harahap, Hariyani Juwita. (2009). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan. Harvey. (2004). Kualitas Analitik Istilah. l.com/glossary/profession.htm (11 Feb. 2009). Iqbal, Muhammad. (2011). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Ppak: Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang. Skripsi, Universitas Diponegoro : Semarang. Mahmud, Amir. (2008). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntan. Jurnal Pendidikan Ekonomi Volume 3 Nomor 1. Hasibuan, Malayu S.P. (1996). Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas, Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara, Jakarta. Perjanjian Kerjasama antara Dirjen Dikti dan Ketua Umum IAI No. 565/D/T2002 dan No. 2460/MOU/III/02 tentang Pengelolaan Sistem dan Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. R. Hook, John. (2006). Memotivasi Karyawan Membangun Semangat Meningkatkan Kinerja. Edisi pertama, Tugu Publisher, Yogyakarta. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 179/U/2001 tertanggal 21 November 2001 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. SK Mendiknas No. 180/P/2001 Tentang Pengangkatan Ahli Persamaan Ijazah Akuntan SK Dirjen Dikti No. 28 tahun 1986 Tentang Pemakaian Gelar Akuntan dan Nomor Register Akuntan. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV.Alfabeta, Bandung Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik. tentang-akuntan-publik.html Walpole, Ronal E. (2001). Pengantar Statistika, Edisi Ketiga, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utara : Jakarta. 171

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan Sarjana Ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. menjadi profesional di bidang akuntansi. Selain itu juga mereka termotivasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia kerja yang semakin ketat dan meningginya tingkat pengangguran, membuat para lulusan menengah atas lebih memilih untuk meneruskan pendidikannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan salah satu jurusan ekonomi yang paling banyak diminati oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Basuki, 1999 (dalam Ariani, 2004) menyebutkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang dimulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN. PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

PENGARUH MOTIVASI DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN. PROFESI AKUNTANSI (PPAk) PENGARUH MOTIVASI DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai dengan saat ini, akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminati oleh mahasiswa. Nurhayani (2012) mengatakan bahwa rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya) PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Brawijaya) Oleh : Yudhistira Bayu Perkasa Dosen Pembimbing :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan Akuntansi di Indonesia sudah cukup lama diselenggarakan yang di mulai dari pendidikan tata buku sampai pendidikan akuntansi saat ini. Tentunya banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini dapat disebabkan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting dalam proses kehidupan manusia karena dapat meningkatkan kemampuan seseorang secara kualitatif (Up Grading Human Resources).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. empat juta orang dibanding yang tercatat pada Februari 2005.

BAB I PENDAHULUAN. empat juta orang dibanding yang tercatat pada Februari 2005. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini sudah mencapai lebih dari 200 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan kerja,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang memiliki banyak peminat di banyak universitas di Indonesia. Hal ini disebabkan karena secara umum ilmu akuntansi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta.

Jurusan Akuntansi, fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAK) (Studi Empiris pada Program Studi S1 Akuntansi Universitas Bung Hatta Padang) Rudi Alfareza 1, Meihendri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Dari 12 KPP Pratama yang ada di wilayah Jakarta Selatan, hanya 4 KPP yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Data kuesioner yang berhasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Subyek penelitian menerangkan target populasi penelitian dan atau sampel penelitian yang relevan denga tujuan penelitian. Sedangkan obyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi. PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), pendekatan asosiatif adalah pendekatan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Kurnia Purnamasari. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang

Kurnia Purnamasari. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang PERAN MOTIVASI DALAM MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PPA (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi di Perguruan Tinggi Kota Semarang) Kurnia Purnamasari Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG

SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI 9 PADANG PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) (Studi Empiris Pada Perguruan Tinggi di Padang) Oleh Ellya Benny, SE (Alumni FEKON UBH) Dr. Yuskar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh mahasiswa. Menurut penelitian Basuki (1999) dalam Benny dan

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh mahasiswa. Menurut penelitian Basuki (1999) dalam Benny dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang sangat diminati oleh mahasiswa. Menurut penelitian Basuki (1999) dalam Benny dan Yuskar (2006)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang masih banyak diminati oleh para mahasiswa di fakultas ekonomi pada

BAB I PENDAHULUAN. yang masih banyak diminati oleh para mahasiswa di fakultas ekonomi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa yang berada pada jenjang perguruan tinggi mengenal beberapa bidang kejuruan yang bertujuan profesionalisme, salah satu dari bidang tersebut adalah akuntansi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), mengatakan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. dijalani setelah selesai menempuh pndidikan program sarjana (S1) Jurusan Akuntansi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) adalah pendidikan lanjutan pada pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar Profesi Akuntan. Pendidikan ini harus dijalani setelah

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akuntansi Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diisi oleh para lulusannya. Dari hasil penelitian Basuki 1 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diisi oleh para lulusannya. Dari hasil penelitian Basuki 1 menyebutkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi merupakan salah satu jurusan yang masih banyak diminati oleh para mahasiswa di fakultas ekonomi pada saat ini karena masih banyak pekerjaan yang dapat diisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian. 1. Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai dari November 2014 sampai dengan Januari 2015. Data yang digunakan hanya

Lebih terperinci

Oleh: Andrias Nur Rochim. Dosen Pembimbing: Dra. Lilik Purwanti, M.Si., Ak ABSTRACT

Oleh: Andrias Nur Rochim. Dosen Pembimbing: Dra. Lilik Purwanti, M.Si., Ak ABSTRACT PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Program S1 dan Program PPAk Universitas Brawijaya) Oleh: Andrias Nur Rochim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Motivasi Motivasi yang selalu berkaitan dengan kebutuhan tertentu akan berubah-ubah atau bersifat dinamis, sesuai dengan keinginan dan perhatian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesional sejalan dan seirama dengan kebutuhan akan jasa akuntansi didunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Profesional sejalan dan seirama dengan kebutuhan akan jasa akuntansi didunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan profesional merupakan produk suatu pendidikan akuntansi yang Profesional sejalan dan seirama dengan kebutuhan akan jasa akuntansi didunia praktek. Tingkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

Ulfa Nurhayani (Universitas Negeri Medan) Abstrak

Ulfa Nurhayani (Universitas Negeri Medan) Abstrak Vol. 4 N0.1 Juni 2012 PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) (STUDI EMPIRIS PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA MEDAN) Ulfa Nurhayani (Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2012:11), pendekatan asosiatif adalah pendekatan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, di mana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian aaaaaaapenelitian ini dilakukan pada Wajib Pajak kendaraan bermotor di kantor SAMSAT Kota Magelang. Populasi menurut Sugiyono (2013) merupakan obyek/subyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007)

BAB I PENDAHULUAN. diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakar Masalah Akuntansi merupakan salah satu jurusan di fakultas ekonomi yang banyak diminat oleh mahasiswa saat ini. Dari hasil penelitian Tengker dan Morasa (2007) menyebutkan

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey, dengan mengumpulkan data melalui pemberian daftar pertanyaan (kuesioner) kepada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata rata (Mean), standar deviasi, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh aparat Inspektorat yang ikut dalam tugas pemeriksaan pada Inspektorat di kabupaten/kota yang mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Populasi merupakan seluruh obyek yang akan diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah sebagai penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal.

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat hidup berkembang dengan cara mengatasi tantangan baik dari lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat digunakan sebagai acuan guna mempertimbangkan faktor pemilihan karir yang memengaruhi minat mahasiswa akuntansi menjadi

Lebih terperinci

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR

PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR PERSEPSI AUDITOR MENGENAI PENGARUH KEAHLIAN, KECERMATAN PROFESIONAL DAN KEPATUHAN PADA KODE ETIK TERHADAP TINGKAT KINERJA AUDITOR Maretha No. Hp : 081298286068 Email : chen_thatha@yahoo.com (Maretha, Hidayatullah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN O. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (008:115) Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang di ambil dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) The big four (PricewaterhouseCoopers, Deloitte

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Promosi Jabatan dan Rekan Sekerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Sosial Provinsi Riau. Yaitu untuk

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi... 652 PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk) Candra Yuli Andoko, Sukhemi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. tentang penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi Akuntansi (PPAk) merupakan jenjang pendidikan tambahan yang ditujukan bagi seorang lulusan sarjana ekonomi jurusan akuntansi yang ingin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian survey yang berupa penelitian penjelasan dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada dasarnya jenis penelitian ini dapat dikelompokkan menurut tujuan, metode, tingkat eksplentasi, analisis dan jenis data. Menurut metodenya, jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitaif asosiatif. Kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, yang meneliti adanya pengaruh pemberian upah pungut terhadap kinerja PNS dengan motivasi sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Demografi Responden Dalam Bab ini penulis akan membahas mengenai hasil penelitian dan analisisnya yang telah dilakukan. Data penelitian ini diolah dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penulisan ini adalah Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Ketaatan Kualitas Audit. Unit Penelitian yang penulis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pada penelitian ilmiah diperlukan suatu jenis pendekatan untuk lebih membantu jalannya proses penelitian dan jenis

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH :

SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : SKRIPSI PENGARUH AKUNTABILITAS, INTEGRITAS DAN SKEPTISISME PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PADA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA UTARA OLEH : DEWITA PRATIWI 110503126 PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisa bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Sincere Music Yamaha Jakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Subyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan responden (sampel) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Pengumpulan data pada penelitian dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berada di Wilayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kuesioner Berikut adalah data jawaban dari hasil kuesioner yang diperoleh dari responden yang dilakukan dengan membagikan secara langsung dan melalui mailing

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu

BAB III METODE PENELITIAN. Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. XYZ yang beralamat di Jl. Inti 3 Bekasi International Industrial Estate Blok C8 No.12-12A Desa Cibatu Kecamatan

Lebih terperinci

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM

: Didi Hariawan NPM : Dosen Pembimbing : Sariyati, SE., MM ANALISIS FAKTOR KEBERHASILAN DIRI DAN KEBEBASAN DALAM BEKERJA TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA UNTUK MENJADI ENTREPRENEUR (Studi Kasus Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Angkatan 2014).

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif a. Analisis Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci