KONSEP ASURANSI KESEHATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KONSEP ASURANSI KESEHATAN"

Transkripsi

1 KONSEP ASURANSI KESEHATAN A. Batasan / definisi yang cukup komprehensif tentang asuransi (Athen, 1960) yakni : Asuransi adalah suatu alat sosial yang menggabungkan resiko individu menjadi resiko kelompok, dan menggunakan dana yang dikumpulkan oleh kelompok tersebut untuk membayar kerugian yang diderita. Dengan demikian esensi asuransi adalah sebagai alat sosial, dimana terjadi pengumpulan dana, mencakup sekelompok resiko, dan setiap orang atau badan yang menjadi anggotanya mengalihkan resikonya kepada seluruh kelompok.

2 Dari definisi tsb. : 1. terkandung dalam kata sosial juga menjadi prinsip asuransi kesehatan 2. Sebagai alat sosial, tujuan askes bukan semata mencari untung bagi fihak tertentu, tetapi diperolehnya manfaat (benefit) bagi peserta/masyarakat 3. Equity atau pemerataan, berarti santunan/pelayanan yang disediakan oleh suatu asuransi kesehatan harus dapat dipergunakan oleh setiap peserta sesuai dengan kebutuhannya, yaitu manakala resiko yang dihadapi terwujud menjadi kerugian (loss). Disamping sebagai alat sosial, askes idealnya jg mendorong mekanisme yang sehat membantu yang sakit, serta yang mampu menolong yang kurang mampu

3 Kata kunci lainnya adalah adanya resiko yang dihadapi, pada prinsipnya suatu asuransi kesehatan adalah perlindungan terhadap resiko berupa kerugian (Financial) akibat terjadinya penyakit. Secara operasional prinsip ini menerapkan bentuk memikul resiko tersebut secara gotongroyong, dimana resiko individual dialihkan menjadi resiko kelompok atau polling the risk Selanjutnya dalam definisi disebutkan tentang pengumpulan dana, yang dalam hal ini dilakukan sebelum suatu resiko menjadi kerugian. Dana yang dikumpulkan ini disebut Premium. Besarnya premium tsb. ditentukan oleh kemungkinan sakit yang dihadapi seseorang/sekelompok orang serta biaya yang diperlukanuntuk mengobati/kesembuhan.

4 . Elemen Pokok Asuransi Asuransi kesehatan pada dasarnya mempunyai mempunyai tiga elemen pokok, yaitu : Elemen pertama : harus ada perhitungan besar resiko jatuh sakit yang dihadapi seseorang/ atau sekelompok individu. Dalam askes, peran ilmu epidemiologi sangat besar dan penting untuk menentukan besarnya resiko tsb. Namun dlm kenyataan sering sekali data atau informasi tentang kejadian penyakit tsb. Sangat terbatas dan tidak akurat, misalnya tentang data insidens dan prevalens penyakit. Oleh sebab itu dalam praktek kadang-2 untuk menghitung resiko terpaksa digunakan data tentang derajat kesehatan yankes masa lalu. Data penggunaan pelayanan ini (ultilization rate) sebenarnya belum menggambarkan resiko yang sesungguhnya, oleh karena mungkin saja ada orang yang sakit tetapi tidak menggunakan yankes. Waktu.

5 Waktu mereka mengetahui telah dicakup oleh suatu asuransi, perilakunyapun bisa berubah dan mulai menggunakan yankes lebih banyak. Yang terjadi kemudian adalah melesetnya perhitungan resiko yang dihadap. Selanjutnya resiko ini dalam asuransi dikonversikan dalam nilai moneter, dilakukan dengan menghitung berapa besar biaya yang diperlukan untuk menanggulangi resiko tsb. Apa bila menjadi kenyataan. Elemen kedua..

6 Elemen kedua adalah penyediaan yankes untuk mengobati peserta asuransi yang sakit. Nilai moneter resiko yang dihadapi adalah nilai biaya untuk menyediakan pelayanan kesehatan tsb. Dalam suatu sistem asuransi dimana pelayanan tsb. diberikan melalui pihak lain (bukan oleh Bapel sendiri), maka yang dimaksud dengan biaya pelayanan kesehatan adalah tarif yang dikenakan kepada Bapel tsb. oleh penyedia yankes (provider). Kalau yankes langsung disediakan oleh perusahaan asuransi, maka besar biaya resiko yang dihadapi adalah biaya investasi dan biaya operasional sistem pelayanan yang disediakan. Dalam kenyataan informasi tentang biaya ini juga sangat terbatas, sehingga sering tidak diketahui misalnya berapa besar biaya satuan untuk satuan unit yankes tertentu seperti biaya dalam satukali kunjungan, satu hari perawatan, dll)

7 Elemen ketiga adalah pengumpulan premi asuransi. Jumlah total premi yang dikumpulkan harus paling tidak menutupi biaya penyediaan pelayanan kesehatan serta biaya over head untuk mengoperasikan sistem asuransi tsb. Beban biaya ini kemudian didistribusikan kepada peserta asuransi. Dalam hal asuransi tenaga kerja perusahaan, beban biaya tsb. bisa seluruhnya ditanggung perusahaan, atau ditanggung bersama-2 oleh perusahaan dan karyawan.

8 Model-Model Sistem Asuransi Kesehatan Askes pada saat ini telah banyak mengalami perkembangan, sehingga ada beberapa model atau bentuk. Model-2 tsb. Berbeda satu dan lainnya dalam hal aspek-aspek sbb. : Motivasi / tujuan umum kegiatan tsb. Cakupan kepesertaan Penentuan besar premium Pembagian beban premium tsb. kepada peserta Luasnya santunan Cara penyediaan yankes Orientasi program yang dilaksanakan Prosedur penggunaan pelayanan.

9 Motivasi Dilihat dari motivasinya, dapat dibedakan antara Askes Sosial dengan Askes Komersial. Tujuan Askes Sosial adalah terwujudnya perlindungan bagi seluruh penduduk, baik yang mampu maupun yang tidak mampu. Dalam hal ini prinsip-2 gotong-royong diterapkan. Askes Komersial lebih beroreintasi memberikan perlindungan kepada pesertanya sesuai dengan resiko masing-masing dan kemampuan membayar premi kelompok tertentu. Biasanya asuransi tsb. menawarkan berbagai macam santunan (benefit) dan pesertanya dibolehkan memilih benefit yang diinginkan, sesuai dengan kemampuan membayar premi. Orientasinya adalah pertanggungan kerugian (Indemnity insurance).

10 Kepesertaan Kepesertaan asuransi kesehatan dapat bersifat sukarela atau voluntary misalnya : dalam Askes Komersial, bisa juga bersifat wajib atau compulsosy, seperti pada Askes Sosial. Dalam praktek kadang-2 kepesertaan tsb. tidak bisa diwajibkan sekaligus, seperti di negara-2 berkembang tidak tersedianya cukup SDM kesehatan (Nakes) yang akan didistribusikan kepada seluruh penduduk. Kepesertaan wajib terbatas, misalnya untuk khusus tenaga kerja saja. Tapi kadang-2 juga tidak dapat diterapkan oleh karena perusahaan hanya mempunyai profit margin yang kecil. Mewajibkan perusahaan membayar premi, berakibat meningkatnya biaya produksi sehingga barang produksi tidak dapat bersaing, akhirnya perusahaan mengalami kerugian dan terpaksa meng PHK karyawannya. Ada negara..

11 Ada negara yang menerapkan kepesertaan wajib bertahap misalnya : Korea Selatan. Kepesertaan wajib dikenakan pada perusahaan dengan jumlah karyawan tertentu. Setelah sistem tsb. berjalan, kemudian kewajiban tsb. dikenakan pada perusahaan dengan jumlah karyawan yang lebih sedikit dan seterusnya sampai akhirnya semua perusahaan diwajibkan.

12 Santunan Ada berbagai macam cakupan pelayanan yang dapat diberikan melalui sistem asuransi kesehatan. Misalnya di USA cakupan tsb. dibedakan kedalam pembagian sbb. : 1. Basic protection Cakupan ini menanggung biaya utk perawatan RS., tindakan bedah dan pelayanan medis umum. Pelayanan RS. Meliputi biaya-2 untuk ruang perawatan bahan dan obat serta pemeriksaan rutin. Tindakan bedah termasuk untuk biaya fasilitas OK dan anestesi serta biaya tenaga medis. Sedangkan pelayanan medis umum meliputi biaya tenaga medis baik yang diberikan dalam perawatan di RS., konsultasi non bedah atau praktek dokter

13 2. Major medical services Cakupan ini menanggung pelayanan dengan biaya yang cukup besar (Di USA pada th sekitar antara $10,000 s/d $250,000). Ini meliputi pelayanan yang diberikan baik di RS. maupun di luar RS. Pelayanan khusus, pemeriksaan rontgen, obat- 2an dll. 3. Pelayanan pengobatan/perawatan gigi. Mencakup biaya perawatan gigi yang biasa, sampai pengobatan gigi karena trauma, termasuk pemeriksaan X-Ray dan pembersihan gigi), filling, ekstrasi, bridging, oral surgery, root canal theraphy dan orthodentiscs

14 4. Dissability income protection Cakupan ini menjamin sejumlah uang yang diberikan kepada peserta, misalnya secara mingguan atau bulanan, kalau penghasilan mereka berkurang atau hilang karena terjadinya sakit atau kecelakaan. Di USA pada tahun 1975 saja ada sebanyak 80 juta orang dilindungi oleh cakupan jenis tsb. Uraian cakupan (benefit) lainnya adalah daftar jenis pelayanan medis yang berlaku untuk peserta PHB, yang secara singkat : 1. Pengobatan jalan (umum dan spesialis) 2. Persalinan (normal atau tindakan operasi) 3. Perawatan Rumah Sakit 4. Pelayanan obat-2an 5. Pelayanan kacamata 6. Pelayanan hearing Aid 7. Pelayanan khusus emergency 8. Pelayanan spesialistik dan tindakan khusus di RS. Seperti ICU/ICCU, bedah jantung, hemodyalisis, dll. Dalam Askes, bisa ditetapkan cakupan komprehensif, bisa juga terbatas (misalnya basic protection saja). Ini tentu akan mempengaruhi besar premi yang harus dibayar)

PENYELENGGARAAN JPKM

PENYELENGGARAAN JPKM SISTEM KAPITASI DALAM PEMBIAYAAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA Sistem Pembiayaan 1. Fee for service, datang berobat bayar 2. Health insurance, datang berobat yang membayar pihak asuransi (pihak ketiga) Pembayaran

Lebih terperinci

Syarat Kepesertaan 1. Jumlah peserta minimal 25 orang karyawan 2. Masa asuransi 1 (satu) tahun 3. Cara pembayaran : triwulan/semesteran/tahunan

Syarat Kepesertaan 1. Jumlah peserta minimal 25 orang karyawan 2. Masa asuransi 1 (satu) tahun 3. Cara pembayaran : triwulan/semesteran/tahunan Indemnity merupakan produk asuransi kesehatan kumpulan yang memberikan penggantian atas biaya pelayanan kesehatan yang terjadi dengan pilihan benefit atau plan yang disesuaikan dengan kebutuhan karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak diberlakukannya Undang-Undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan diterbitkannya peta jalan Jaminan Kesehatan Nasional 2012-2019

Lebih terperinci

Perlindungan Asuransi yang Memenuhi Kebutuhan Anda dan Keluarga

Perlindungan Asuransi yang Memenuhi Kebutuhan Anda dan Keluarga Perlindungan Asuransi yang Memenuhi Kebutuhan Anda dan Keluarga Anda mungkin pernah merasa bagaimana tidak nyamannya jatuh sakit, apalagi bila harus dirawat di rumah sakit ditambah lagi dengan biaya rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan anugrah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan kebutuhan pokok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peranan yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peranan yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan yang kuat, stabil dan berkesinambungan memegang peranan yang amat vital untuk penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM)

JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM) JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT (JPKM) TIGA UNSUR UTAMA JPKM BAPIM premi/iuran bimwasdal paket kapitasi PESERTA kontrak anggaran PESERTA BAPEL yankes PPK VISI & MISI JPKM: JPKM salah satu strategi

Lebih terperinci

ASURANSI KESEHATAN (pengantar) Chriswardani S FKM MIKM UNDIP

ASURANSI KESEHATAN (pengantar) Chriswardani S FKM MIKM UNDIP ASURANSI KESEHATAN (pengantar) Chriswardani S FKM MIKM UNDIP PENGERTIAN ASURANSI: * Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dgn mana pihak penanggung mengikatkan diri

Lebih terperinci

LADIES. do the right thing. for her future. do the right thing. for her happiness. Insurance For Your Loved Ones

LADIES.  do the right thing. for her future. do the right thing. for her happiness. Insurance For Your Loved Ones LADIES Insurance For Your Loved Ones do the right thing for her future do the right thing for her happiness www.sinarmasmsiglife.co.id Sinarmas MSIG Life @ajsmsig LADIES Insurance For Your Loved Ones Peranan

Lebih terperinci

09/02/2012. Sistem kompensasi harus dihubungkan dengan tujuan tujuan strategis organisasi. Tujuan program kompensasi yang efektif:

09/02/2012. Sistem kompensasi harus dihubungkan dengan tujuan tujuan strategis organisasi. Tujuan program kompensasi yang efektif: Pemahaman akan pentingnya kompensasi strategis Beberapa teori yang terkait dengan kompensasi Pemahaman sistem kompensasi, komponen kompensasi dan sistem bayaran Pemahaman evaluasi pekerjaan dalam kompensasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan masyarakat menjadi tugas utama dari pemerintah. Perihal ini tercantum jelas dalam pasal 34 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Dasar Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi kesehatan swasta memainkan peran besar dan meningkat di seluruh dunia. Pengalaman internasional dan menunjukkan bahwa peran asuransi kesehatan swasta signifikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi adalah suatu alat sosial yang menggabungkan risiko individu menjadi risiko kelompok dan menggunakan dana yang dikumpulkan oleh kelompok tersebut untuk memnayar

Lebih terperinci

PT. GATSA PRATAMA Badan Penyelenggara Konsultasi Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Hari Tua

PT. GATSA PRATAMA Badan Penyelenggara Konsultasi Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Hari Tua PT. GATSA PRATAMA Badan Penyelenggara Konsultasi Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Hari Tua Kpd Yth : PT HRD Departement / Purchase Manager GATSA

Lebih terperinci

Accident & Health Hospital Income & Surgical Benefit

Accident & Health Hospital Income & Surgical Benefit Accident & Health Hospital Income & Surgical Benefit Sakit apapun tidak jadi beban lagi. Mulai sekarang. Mengapa Saya perlu memiliki perlindungan ini? Saat Anda harus mendapat tindakan medis, apakah Anda

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang: Mengingat:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Pengertian Rumah Sakit Menurut American Hospital Association, Wolper dan Pena, Association of Hospital Care yang dikutip Azwar (1996) mengemukakan beberapa pengertian

Lebih terperinci

MANAGED CARE. (Sistem Pelayanan Kesehatan Terkendali) DIDIK SUNARYADI,SKM, MKes

MANAGED CARE. (Sistem Pelayanan Kesehatan Terkendali) DIDIK SUNARYADI,SKM, MKes MANAGED CARE (Sistem Pelayanan Kesehatan Terkendali) DIDIK SUNARYADI,SKM, MKes FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI 3 Januari 2014 1 tujuan 1. Memahami konsep managed care 2. Memahami

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI SISTEM INFORMASI ASURANSI Materi 1 PENGENALAN ASURANSI Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 1-1 Pengertian Asuransi Asuransi adalah: Suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Asuransi Pengertian Asuransi sebagaimana tercantum dalam Buku Kesatu Bab IX Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

MEDICAL RECORD IN AMBULATORY CARE

MEDICAL RECORD IN AMBULATORY CARE MEDICAL RECORD IN AMBULATORY CARE FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ASUHAN RAWAT JALAN. 1. Menekan biaya pengobatan: Pihak pemerintah, pihak ketiga yang membayar Asuransi Medicare memberi insentif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Asuransi Asuransi atau Pertanggungan menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (K.U.H.D) Republik Indonesia pasal 246 adalah Suatu perjanjian dengan mana seorang penanggung mengikatkan

Lebih terperinci

Simulasi pelayanan yang dapat kami lakukan untuk pelayanan Asuransi :

Simulasi pelayanan yang dapat kami lakukan untuk pelayanan Asuransi : Simulasi pelayanan yang dapat kami lakukan untuk pelayanan Asuransi : Badan Penyelenggara Kesehatan Gatsa Pratama Jumlah Peserta : 100 Gol 1 Total Pria Polis : 10000 10,000 Wanita Polis : 10000 10,000

Lebih terperinci

MANFAAT DALAM PENGATURAN PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN

MANFAAT DALAM PENGATURAN PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN MANFAAT DALAM PENGATURAN PERPRES NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN Oleh dr. Kalsum Komaryani, MPPM Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan JAMINAN KESEHATAN NASIONAL 1.

Lebih terperinci

Accidental & Health. Hospital Income& Surgical Benefit

Accidental & Health. Hospital Income& Surgical Benefit Accidental & Health Hospital Income& Surgical Benefit Persiapkan segala sesuatunya dengan Hospital Income & Surgical Benefit Perlindungan lengkap akan biaya finansial atas perawatan di rumah sakit, dari

Lebih terperinci

BERITA ACARA KLARIFIKASI DOKUMEN TEHNIS DAFTAR ITEM LAYANAN DAN MANFAAT Nomor: 02/Klarf-Tek/P-JPK/DPRD-SMD/2012

BERITA ACARA KLARIFIKASI DOKUMEN TEHNIS DAFTAR ITEM LAYANAN DAN MANFAAT Nomor: 02/Klarf-Tek/P-JPK/DPRD-SMD/2012 BERITA ACARA KLARIFIKASI TEHNIS DAFTAR LAYANAN DAN Nomor: 02/Klarf-Tek/P-JPK/DPRD-SMD/2012 Nama Kegiatan : Penyediaan Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Nama Pekerjaan : Belanja Premi Asuransi Kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu kebijakan pemerintah bidang kesehatan yang terintegrasi dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA CENTER

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA CENTER PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM TRAUMA CENTER BAB I PENGERTIAN UMUM 1. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi dan modernisasi dunia saat ini, kemajuan di segala bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah dalam

Lebih terperinci

POKJA UNIT LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN MANDAILING NATAL T.A. 2011

POKJA UNIT LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN MANDAILING NATAL T.A. 2011 POKJA UNIT LAYANAN PENGADAAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN MANDAILING NATAL T.A. 2011 BERITA ACARA PENJELASAN DOKUMEN (AANWIJZING) Nomor : 04 /POKJA-ULP/SEKWAN/2011 PA : Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat

Lebih terperinci

Oleh. Dr.Lili Irawati,M.Biomed

Oleh. Dr.Lili Irawati,M.Biomed Oleh Dr.Lili Irawati,M.Biomed Dalam manajemen klinik untuk tempat praktek dokter ada komponen yg perlu diketahui yaitu 1. Manajemen bisnis dan marketing (Business management and marketing) 2. Manajemen

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BPJS DAN UNIVERSAL COVERAGE DENGAN SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN. Yulita Hendrartini

PERKEMBANGAN BPJS DAN UNIVERSAL COVERAGE DENGAN SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN. Yulita Hendrartini PERKEMBANGAN BPJS DAN UNIVERSAL COVERAGE DENGAN SISTEM PEMBAYARAN PROVIDER DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN Yulita Hendrartini 1 Latar Belakang Salah satu masalah dalam pembiayaan kesehatan di Indonesia:

Lebih terperinci

efektivitas-efisiensi. efisiensi.

efektivitas-efisiensi. efisiensi. SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN Biaya kesehatan: Besarnya dana yg harus disediakan utk menyelengarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yg diperlukan oleh perorangan,keluarga,kelompok dan

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk

Ringkasan Informasi Produk Ringkasan Informasi Produk Selamat! Anda telah mengambil langkah tepat untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas. Untuk membantu Anda semakin memahami produk asuransi yang Anda miliki, berikut adalah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 163 TAHUN 2012 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI DI SUMBAWA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendanaan kesehatan merupakan kunci utama dalam suatu sistem kesehatan di berbagai negara. Meskipun masih terdapat pro-kontra, laporan WHO tahun 2000 menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat baik masyarakat umum maupun peserta asuransi kesehatan misalnya

Lebih terperinci

Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM

Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Analisis Lingkungan Internal RS: Pendekatan Analisis dengan Kerangka Rantai Nilai Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM Tujuan Instruksional Khusus: Memahami tujuan melakukan analisis lingkungan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 6 Tahun 2009

Lebih terperinci

Zurich Pro-Care. Solusi Asuransi Kesehatan Komprehensif untuk Hidup Anda yang Berharga

Zurich Pro-Care. Solusi Asuransi Kesehatan Komprehensif untuk Hidup Anda yang Berharga Zurich Pro-Care Solusi Asuransi Kesehatan Komprehensif untuk Hidup Anda yang Berharga Zurich Pro-Care Solusi Asuransi Kesehatan Komprehensif untuk Hidup Anda yang Berharga Zurich Topas Life memahami bahwa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL KEMENKES PERKEMBANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN NASIONAL PUSAT PEMBIAYAAN DAN JAMINAN JAKARTA, 2016 JAMINAN NASIONAL Perkembangan penyelenggaraan JKN Jaminan Kesehatan Nasional UU NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksaan Kerja Praktek Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja praktek di PT. Askes (Pesero) Regional V Bandung yang bergerak

Lebih terperinci

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional

Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia. Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Mengenal Hukum Asuransi di Indonesia Oleh: Mustari Soleman Masiswa Fakultas Hukum Univ.Nasional Sejarah Singkat Asuransi Asuransi berasal dari masyarakat Babilonia 4000-3000 SM yang dikenal dengan perjanjian

Lebih terperinci

1. Besarnya jaminan penawaran adalah: Rp ,00 (Lima Juta Empat Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Seratus Lima Puluh Lima Rupiah)

1. Besarnya jaminan penawaran adalah: Rp ,00 (Lima Juta Empat Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Seratus Lima Puluh Lima Rupiah) PEMERINTAH KOTA SUKABUMI KELOMPOK KERJA UPT UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG / JASA Jln. Cikole Dalam No. 23/29 Telepon (0266) 6250991, Fax. (0266) 215349 - Kota Sukabumi Email : upt.pbj@sukabumikota.go.id

Lebih terperinci

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013 Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen Disampaikan pada DIALOG WARGA TENTANG PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL Kebumen, 19 September 2013 SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut UU No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 19 TAHUN : 2010 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 6 TAHUN 2009

Lebih terperinci

Methode. Methode deskriptif kualitatif Populasi 2 orang petugas dana sehat Sampel rang

Methode. Methode deskriptif kualitatif Populasi 2 orang petugas dana sehat Sampel rang Latar Belakang Keterbatasan pembiayaan kes oleh pemerintah Sehat adalah merupakan hak setiap manusia Untuk mewujudkan sehat masyarakat hrs berperan aktif baik scr mandiri & kelompok menanggung biaya kesehatannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karyawan atau pegawai adalah orang yang bekerja di sebuah perusahaan atau instansi yang akan mendapatkan upah atau imbalan dalam bentuk lain selama seseorang itu masih

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ELIZABETH PT NUSANTARA SEBELAS MEDIKA RUMAH SAKIT ELIZABETH SITUBONDO 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN Tujuan Umum... 2 Tujuan Khusus... 2 BAB II

Lebih terperinci

KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH KONSEP DEMAND DALAM SEKTOR KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Pokok Bahasan Pendahuluan Karakteristik demand kesehatan Faktor faktor yang mempengaruhi demand pelayanan kesehatan Fungsi dan

Lebih terperinci

Dana yang terkumpul menjadi milik bersama (ummat) >> tidak boleh diambil lagi kecuali sbg santunan.

Dana yang terkumpul menjadi milik bersama (ummat) >> tidak boleh diambil lagi kecuali sbg santunan. ASURANSI JAMINAN SOSIAL Pihak-pihak yang sepakat utk mengumpulkan uang - money (menbentuk dana - fund) yang akan digunakan untuk member santunan atas suatu kejadian yang membawa dampak buruk. Bersama-sama,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 115 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN BESARAN TARIF PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP)

ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP) ANALISIS BIAYA RS BERDASARKAN AKTIVITAS ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Oleh : Chriswardani S (FKM MIKM UNDIP) Suatu metode penentuan harga pokok (product costing) dengan mengukur secara cermat konsumsi/

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG TARIF LAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI NUSA

Lebih terperinci

PRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA

PRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA PRINSIP PENETAPAN HARGA PREMI REASURANSI JIWA In House Training Divisi Reasuransi Jiwa Konven dan Syariah Jakarta, Rabu 11 Mei 2016 Oleh : Marlina Sari,SE, AAAIJ Asuransi jiwa adalah program perlindungan

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN SEMESTA DIY TAHUN 2013 MENUJU BPJS 2014 DINAS KESEHATAN D.I.YOGYAKARTA

PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN SEMESTA DIY TAHUN 2013 MENUJU BPJS 2014 DINAS KESEHATAN D.I.YOGYAKARTA PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN SEMESTA DIY TAHUN 2013 MENUJU BPJS 2014 DINAS KESEHATAN D.I.YOGYAKARTA LEMBAGA PENYELENGGARA TERINTEGRASI (UPTD PPK BLUD JAMKESOS, UPTD JAMKESDA,UPTD PJKM) AMANAH PERGUB.

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA ASKES DAN ANGGOTA KELUARGANYA PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

SERTIFIKAT ASURANSI. Terdapat 2 (dua) macam jaminan asuransi/pertanggungan yang dapat Penerima Manfaat peroleh dari asuransi perjalanan yaitu:

SERTIFIKAT ASURANSI. Terdapat 2 (dua) macam jaminan asuransi/pertanggungan yang dapat Penerima Manfaat peroleh dari asuransi perjalanan yaitu: SERTIFIKAT ASURANSI FASILITAS ASURANSI BAGI PEMEGANG KARTU KREDIT BCA CARD PLATINUM/EVERYDAY CARD/ INDOMARET, BCA VISA BATMAN/PLATINUM/BLACK, BCA MASTERCARD PLATINUM/PLATINUM TAZ/BLACK DAN BCA MATAHARI

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I

KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I Sumber : Direktorat Bina Pelayanan Medik Dasar Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik

Lebih terperinci

UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA. Jl. Jend. A. Yani No. 12 Amuntai ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN :

UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA. Jl. Jend. A. Yani No. 12 Amuntai ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN : UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Jl. Jend. A. Yani No. 12 Amuntai ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN PEKERJAAN : BELANJA PREMI ASURANSI KESEHATAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DPRD KABUPATEN HULU SUNGAI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh manusia, karena kesehatan menentukan segala aktivitas dan kinerja manusia. Pengertian sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen utama dalam meningkatkan derajat kesehatan. Menurut Depkes RI (2008) dalam Permenkes RI No 269/Menkes/Per/III/2008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Ayu Aprillia Paramitha Krisnayana Putri, FE UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Analisis perencanaan..., Ayu Aprillia Paramitha Krisnayana Putri, FE UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 Pasal 28 H dan Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan medis semakin meningkat, sehingga masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang setiap saat dapat dialami oleh setiap manusia, sehingga mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. yang setiap saat dapat dialami oleh setiap manusia, sehingga mengakibatkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tentu saja akan menghadapi resiko sakit yang memerlukan obat dan perawatan dalam menjalani kehidupannya. Resiko gangguan kesehatan inilah yang setiap saat

Lebih terperinci

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PENERIMAAN RETRIBUSI JASA SARANA DAN JASA PELAYANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 32 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

ASURANSI KESEHATAN. Oleh : AEP NURUL HIDAYAH (RKM ) REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN POLITEKNIK TEDC BANDUNG

ASURANSI KESEHATAN. Oleh : AEP NURUL HIDAYAH (RKM ) REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN POLITEKNIK TEDC BANDUNG ASURANSI KESEHATAN Oleh : AEP NURUL HIDAYAH (RKM 126201) REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN POLITEKNIK TEDC BANDUNG Pendahuluan Ada empat sumber utama pembiayaan kesehatan : 1. Pemerintah 2. Swasta 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastiaan atau ketidaksempurnaan dalam peramalan sebuah. Bagi kebanyakan orang sakit merupakan peristiwa yang tidak pasti,

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastiaan atau ketidaksempurnaan dalam peramalan sebuah. Bagi kebanyakan orang sakit merupakan peristiwa yang tidak pasti, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Resiko merupakan suatu kondisi yang timbul karena adanya ketidakpastiaan atau ketidaksempurnaan dalam peramalan sebuah keinginan. Risiko juga dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.718, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RS Mata. Cicendo. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/PMK.05/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Kualitas jasa merupakan isu strategik bagi setiap organisasi pemasaran, terlepas dari bentuk produk yang dihasilkan. Kualitas menurut ISO 9000 adalah derajat atau

Lebih terperinci

Konsep JPKM dan Penyelenggaraannya. dr. Sunarto, M.Kes

Konsep JPKM dan Penyelenggaraannya. dr. Sunarto, M.Kes Konsep JPKM dan Penyelenggaraannya dr. Sunarto, M.Kes Latar Belakang Menurut UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 66 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2007 WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan

Lebih terperinci

ASURANSI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

ASURANSI KESEHATAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH ASURANSI KESEHATAN Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Pokok Bahasan Pendahuluan Definisi Asuransi Kesehatan Manfaat Asuransi Kesehatan Jenis Asuransi Kesehatan Masalah dalam Aplikasi Asuransi Kesehatan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA. DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI

PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA. DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DITINJAU DARI PERSPEKTIF PERLINDUNGAN HUKUM TENAGA KERJA DAHLIA Dosen Fakultas Hukum UNISRI Abstract: Jamsostek program is a form of economic and social protection programs

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk DEFINISI COMM CLASSY CARE Asuransi Tambahan PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi tambahan yang memberikan

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014

DAFTAR USULAN KEGIATAN PEMBANGUNAN MUSRENBANG KABUPATEN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN ANGGARAN 2014 DAFTAR USUL KEGIAT PEMBGUN MUSRENBG KABATEN PEMERINTAH KABATEN BYUWGI TAHUN GGAR 2014 BIDG : KESEHAT Hal 1 / 9 : RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 00001 Program Administrasi Peran 1 102020101 Penyediaan jasa surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit pada era globalisasi berkembang sebagai industri padat karya, padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan Sumber Daya

Lebih terperinci

2014, No tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. bahwa usulan tarif layan

2014, No tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. bahwa usulan tarif layan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.720, 2014 KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RS Bhayangkara Setukpa. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102/PMK.05/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. No.734, 2014. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.05/2014 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

ILUSTRASI. Premi Dasar Berkala 10,000,000. Premi Top Up Berkala 10,000, ,000,000. Uang Pertanggungan. Masa Pertanggungan. s.

ILUSTRASI. Premi Dasar Berkala 10,000,000. Premi Top Up Berkala 10,000, ,000,000. Uang Pertanggungan. Masa Pertanggungan. s. DATA CALON TERTANGGUNG / PEMEGANG POLIS RINCIAN PREMI INVESTASI Nama Tertanggung contoh Premi Dasar Berkala 10,000,000 Generali Money Market II Jenis Kelamin Pria Premi Top Up Berkala 10,000,000 Generali

Lebih terperinci

Travel Student Assist

Travel Student Assist Travel Tidak khawatir saat menyekolahkan anak ke luar negeri. Mulai sekarang. Mengapa Saya perlu memiliki perlindungan ini? Saat anak Anda meneruskan pendidikan ke luar negeri, sudahkah Anda melindunginya

Lebih terperinci

PRESTIGIO. Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel

PRESTIGIO. Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel PRESTIGIO Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel Prestigio Memberikan ketenangan jiwa bagi Anda dan keluarga dengan memberikan perlindungan jiwa sampai usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan. Dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2014

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2014 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DALAM PROGRAM JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN BAGI KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

Lebih terperinci

Underwriting asuransi kesehatan. Budi Hidayat

Underwriting asuransi kesehatan. Budi Hidayat Underwriting asuransi kesehatan Budi Hidayat Pendahuluan Underwriting adalah proses untuk menentukan apakah sebuah permohonan asuransi diterima dan dibawah kondisi apa. Terdiri dari underwriting individual

Lebih terperinci

Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Usman Sumantri Kepala Badan PPSDM Kesehatan PRA RAKERKESNAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PALANGKARAYA, 17 FEBRUARI 2016 Pemenuhan, Pemerataan, Retensi dan Pendayagunaan SDM Kesehatan Untuk Mendukug Primary Health Care dan Pelayanan Kesehatan Rumah

Lebih terperinci

Aspek Kemanusiaan Aspek Pencegahan Kerugian: Aspek Komersial:

Aspek Kemanusiaan Aspek Pencegahan Kerugian: Aspek Komersial: 1. Sebuah perusahaan yang tidak memikirkan safety dapat membahayakan karyawan. Selain itu, karyawan di dalam perusahaan merupakan salah satu aset perusahaan. Jika tidak memikirkan tentang safety bisa jadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya demi kepuasan konsumen. karena dapat mempengaruhi profitabilitas suatu rumah sakit. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada organisasi yang berorientasi profit atau yang bertujuan mencari laba, penjualan adalah sumber utama yang menghasilkan laba. Organisasi seperti itu akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Teori 1.Ketersediaan perawat dan dokter jaga IGD Hendrik et al. (2006) menyatkan bahwa ada beberapa faktor yang menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor

Lebih terperinci

TINJAUAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI SISTEM ASURANSI KESEHATAN DI RSUD PROF. DR. WZ. JOHANNES KUPANG TAHUN 2009

TINJAUAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI SISTEM ASURANSI KESEHATAN DI RSUD PROF. DR. WZ. JOHANNES KUPANG TAHUN 2009 TINJAUAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI SISTEM ASURANSI KESEHATAN DI RSUD PROF. DR. WZ. JOHANNES KUPANG TAHUN 2009 Felix Kasim, Aurelia Maria Liliweri Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh status kesehatan masyarakat. Kesehatan bagi seseorang merupakan sebuah investasi dan hak asasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kondisi sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara ekonomis (Ps. 1 point (1) UU Nomor 23/1992 tentang

Lebih terperinci

Layakkah Menjadi Political Act. (Menuju Indonesia yang Lebih Sehat: Resolusi atas Konsep dan Implementasi yang Dijalankan)

Layakkah Menjadi Political Act. (Menuju Indonesia yang Lebih Sehat: Resolusi atas Konsep dan Implementasi yang Dijalankan) Berobat Gratis, Masih Layakkah Menjadi Political Act Pembangunan Kesehatan? (Menuju Indonesia yang Lebih Sehat: Resolusi atas Konsep dan Implementasi yang Dijalankan) F h i Id i (K t U PB IDI 2006 2009)

Lebih terperinci

KAJIAN AWAL PENYELENGGARAAN RSGM. Ketua ARSGMPI Grace Gumuruh drg., MM., Sp KG

KAJIAN AWAL PENYELENGGARAAN RSGM. Ketua ARSGMPI Grace Gumuruh drg., MM., Sp KG KAJIAN AWAL PENYELENGGARAAN Ketua API Grace Gumuruh drg., MM., Sp KG Bogor, 20-21 September 2010 Maksud : Melakukan pemetaan awal penyelenggaraan (pendidikan maupun non-pendidikan) yang ada saat ini menyangkut:

Lebih terperinci

Pertemuan 7. Nova Yanti Maleha,S.E.MM 10/7/2016 Nova Yanti Maleha/MSDM/IGM 1

Pertemuan 7. Nova Yanti Maleha,S.E.MM   10/7/2016 Nova Yanti Maleha/MSDM/IGM 1 Pertemuan 7 Nova Yanti Maleha,S.E.MM E-mail : novayanti608@gmail.com 10/7/2016 Nova Yanti Maleha/MSDM/IGM 1 PENGERTIAN KOMPENSASI? KOMPENSASI Adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang, langsung

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU - 1 - SALINAN PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN BERAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BERAU, Menimbang :

Lebih terperinci

Nomor : 6651/I3.23/KP/ Agustus 2011 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Perpanjangan Askes Komersial PNS dan Keluarga IPB

Nomor : 6651/I3.23/KP/ Agustus 2011 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Perpanjangan Askes Komersial PNS dan Keluarga IPB Nomor : 6651/I3.23/KP/2011 9 Agustus 2011 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Perpanjangan Askes Komersial PNS dan Keluarga IPB SKepada Yth.: Seluruh Warga IPB Sehubungan dengan berakhirnya program Asuransi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) yang menyatakan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci