BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET"

Transkripsi

1 BAB VI PERSEPSI RESPONDEN TERHADAP MEREK DAN LEAFLET 6.1. Persepsi Responden Terhadap Merek Pada penelitian ini responden diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan penilaian mereka terhadap desain merek dagang dari produk beras organik SAE. Penilaian merek ini merupakan penilaian responden terhadap desain visual dari desain merek produk beras organik SAE. Gambar 4. Desain Merek pada Kemasan Beras SAE Merek yang baik tentunya akan mendapatkan penilaian yang baik pula dari konsumen. Penentuan persepsi ini diukur dengan tujuh pernyataan. Setiap pernyataan memiliki skor maksimal empat, sehingga nilai maksimal persepsi konsumen adalah 28 dan nilai minimal adalah tujuh. Persepsi konsumen ini dikategorikan ke dalam tiga kategori kelas, yaitu persepsi baik persepsi sedang, dan persepsi buruk. Tabel 8. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Tingkat Persepsi Responden Terhadap Merek Persepsi Jumlah (orang) Persentase (%) Baik (22-28) Sedang (15-21) Buruk (7-14) 0 0 Total

2 51 Dari hasil yang ditunjukkan oleh Tabel 8, nampak bahwa persepsi responden mengenai desain visual merek ini hanya terbagai ke dalam dua kelas, yaitu persepsi sedang dan baik, tidak ada responden yang memiliki persepsi buruk terhadap desain visual merek ini. Persentasi responden yang memiliki persepsi baik sebanyak 27.5 persen atau sebanyak 11 orang, dan responden yang memiliki persepsi sedang sebanyak 29 orang responden atau 72.5 persen. Walaupun tidak ada responden yang memiliki persepsi buruk terhadap merek ini, namun persepsi dominan yang ditunjukkan oleh responden masih di kategori sedang. Artinya desain merek dari produk beras organik SAE ini belum dapat dikatakan telah memiliki desain yang maksimal berdasarkan penilaian dari responden. Penilaian responden terhadap desain visual dari merek ini secara rinci ditunjukkan oleh Tabel 9. Tabel 9. Persentase Jawaban Responden dalam Menilai Merek No Pernyataan 1 Merek yang di gunakan mencerminkan produk yang di jual 2 Penggunaan warna merek sesuai dengan produk yang dijual Jawaban (%) STS TS S SS Huruf yang digunakan mudah dibaca dan jelas Gambar atau animasi yang digunakan sesuai dengan produk yang dijual 5 Ukuran merek yang digunakan sesuai dan tepat dengan kemasan Penamaan merek sesuai dengan produk yang dijjual Merek yang digunakan menarik perhatian Keterangan : STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju

3 52 Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa lebih dari 70 persen responden setuju bahwa merek yang digunakan sesuai dengan produk yang dijual, bahkan 15 persen menyatakan sangat sesuai dengan memilih sangat setuju. Penggunaan merek SAE untuk suatu produk beras organik dianggap telah sesuai. SAE itu sendiri merupakan kependekan dari sehat, aman, dan enak disingkat menjadi SAE supaya bisa lebih diingat oleh konsumen. Tiga kata tersebut dianggap sesuai untuk suatu produk makanan bergizi dan bebas dari racun pestisida kimia. Penggunaan warna dinilai telah sesuai dengan produk yang dijual, yaitu beras. Lebih dari 80 persen responden menjawab setuju. Penggunaan warna hijau sebagai latar belakang dianggap mencerminkan suatu produk pertanian, tulisan BERAS SAE menggunakan warna kuning, dan tulisan SEHAT AMAN ENAK menggunakan warna putih sangat kontras dengan latar belakangnya yang berwarna hijau, sehingga mudah untuk dibaca. Huruf yang mudah dibaca tersebut terlihat dari persentase responden yang setuju dengan hal ini, yaitu sebanyak 80 persen. Selain dari warnanya yang cukup kontras, ukuran huruf juga cukup besar, sehingga mudah untuk dibaca. Gambar atau animasi yang digunakan dianggap oleh lebih dari 80 persen responden telah sesuai dengan produk yang dijual. Gambar yang digunakan dalam penamaan merek beras SAE ini ialah gambar animasi seikat padi. Hal ini tentunya sesuai dengan produk yang dijual yaitu beras. Ukuran merek yang digunakan ialah disesuaikan dengan ukuran kemasan pembungkus dari produk beras organik SAE. Ukuran merek yang cukup besar ini cukup sesuai untuk suatu produk beras organik yang menggunakan kemasan plastik berbentuk persegi empat. Hal ini juga ditunjukkan oleh responden yang setuju yaitu sebanyak 82 persen meyatakan ukuran merek telah sesuai dengan kemasan, bahkan 10 persen diantaranya menyatakan sangat sesuai. Penamaan dalam membuat suatu merek sangatlah penting. Salah satu hal yang harus dipertimbangkan dalam penamaan merek suatu produk adalah harus sesuai dengan produk yang dijual. SAE, yang merupakan kependekan dari sehat aman, enak telah sesuai menjadi nama merek dagang bagi suatu produk pertanian. Kata sehat mencerminkan suatu produk yang tidak membahayakan bagi tubuh dan mengandung zat gizi. Kata aman mencerminkan produk tersebut bebas dari

4 53 bahan-bahan kimia yang bisa membahayakan tubuh. Dan kata enak mencerminkan bahwa produk ini selain merupakan produk yang sehat dan bebas dari zat-zat kimia tetapi produk ini juga berusaha memenuhi kebutuhan konsumen lainnya yaitu memiliki rasa yang enak. Lebih dari 80 persen responden menyetujui bahwa penamaan SAE ini sesuai dengan produk beras yang dijual. Hal lain yang juga penting dalam mendesain suatu merek adalah secara keseluruhan merek tersebut harus dapat menarik perhatian konsumen. Merek yang menarik akan lebih mudah untuk diingat oleh konsumen, sehingga akan lebih mudah pula memperoleh loyalitas dari konsumennya. Merek beras organik SAE ini dianggap menarik oleh sekitar 77 persen responden, lima persen responden menyatakan sangat menarik, dan sekitar 17 persen lainnya menyatakan tidak menarik Persepsi Responden Terhadap Leaflet Selain persepsi terhadap merek, pada penelitian ini responden juga diminta untuk mengisi kuesioner terkait dengan peniliaian mereka terhadap lembaran informasi berupa leaflet yang menyertai produk beras organik SAE. Dalam penilaian persepsi, dikategorikan kedalam tiga kelas, yaitu persepsi baik, persepsi sedang, dan persepsi buruk. Nilai tersebut merupakan hasil akumulasi nilai dari beberapa pernyataan yang mencakup lima aspek, attention, need, satisfaction, visualization, dan action. Nilai maksimal yang mungkin diperoleh ialah sebesar 56 dan nilai minimalnya adalah 14. Hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut : Tabel 10. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Tingkat Persepsi Responden terhadap Leaflet Persepsi Jumlah (orang) Persentase (%) Baik (43-56) Sedang (29-42) Buruk (14-28) 0 0 Total

5 54 Dari hasil yang diperoleh, nampak bahwa persepsi responden terhadap leaflet ini hanya terbagai ke dalam dua kelas, yaitu persepsi sedang dan baik, tidak ada responden yang memiliki persepsi buruk terhadap leaflet. Persentasi responden yang memiliki persepsi baik sebanyak 22.5 persen atau sebanyak sembilan orang, dan responden yang memiliki persepsi sedang sebanyak 31 orang responden atau 77.5 persen. Walaupun tidak ada responden yang memiliki persepsi rendah terhadap merek ini, namun persepsi dominan yang ditunjukkan oleh responden masih di kategori sedang. Artinya masih ada beberapa aspek yang bisa diperbaiki dalam leaflet. Pemilihan informasi yang akan dicantumkan dalam leaflet menjadi sangat penting. Dengan memilih informasi yang tepat, produsen pembuat leaflet dapat lebih mengefektifkan peranan leaflet sebagai media promosi dalam menyampaikan informasi. Terlalu banyak informasi yang disampaikan juga bisa berdampak pada leaflet yang kurang baik, karena pembaca dimungkinkan akan merasa malas untuk membaca. Selain itu informasi yang terlalu banyak juga menyebabkan ukuran huruf yang digunakan dalam leaflet lebih kecil dan tidak semua orang dapata membaca tulisan dengan huruf yang kecil. Gambar 5 Desain Bagian Depan Leaflet

6 55 Gambar 6 Desain Bagian Belakang Leaflet Persepsi terhadap leaflet ini dapat menjadi media penghubung antara konsumen dengan ketertarikan mereka terhadap produk yang dijual. Leaflet pada dasarnya merupakan suatu rancangan pesan yang ingin disampaikan oleh produsen kepada konsumen. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur leaflet yang baik ialah dapat menggunakan prinsip ANSVA, yaitu Attention, Need, Satisfaction, Visualization, dan Action. Aspek Attention Attention atau perhatian merupakan suatu cara untuk menarik perhatian konsumen. Dalam hal ini apakah konsumen merasa tertarik terhadap leaflet ataukah tidak. Aspek attention atau perhatian ini dapat diukur dari beberapa pernyataan seperti tercantum pada Tabel 11. Tabel 11 menunjukkan bahwa mayoritas jawaban responden untuk pernyataan satu ialah setuju, dengan persentase mencapai 80 persen. Jawaban dari responden tersebut menunjukkan bahwa penggunaan warna dalam leaflet tersebut sudah cukup sesuai dengan produk beras organik yang di jual dan dapat menarik perhatian. Penggunaan warna merah dengan gradasi orange di halaman depan bagian atas dan warna hijau di bagian bawah dinilai responden sesuai dengan

7 56 produk beras organik dan cukup menarik. Di satu sisi, leaflet menggunakan warna latar belakang hijau muda dengan dipadukan warna hijau yang lebih tua. Dan di sisi lain leaflet menggunakan latar belakang putih dipadukan dengan warna merah, orange dan juga biru yang cukup kontras sehingga dapat menarik perhatian pembacanya. Warna dari huruf yang digunakan dominan hitam untuk isi, dan menggunakan warna lain seperti putih, orange, dan hijau untuk judul dan sub judul dari leaflet. Huruf yang digunakan dalam leaflet ini dinilai sesuai oleh tujuh puluh persen responden, walaupun tiga puluh persen diantaranya menilai huruf yang digunakan tidaklah sesuai. Responden yang menilai tidak sesuai ini menganggap bahwa ukuran huruf yang digunakan dalam leaflet terlalu kecil sehingga sulit untuk dibaca. Tabel 11. Jumlah Persentase Jawaban Responden dalam Menilai Leaflet Aspek Attention Respon No Pernyataan STS TS S SS % % % % 1 Komposisi warna dalam leaflet sesuai dengan produk yang dijual dan menarik untuk dilihat Huruf yang digunakan sesuai dan memiliki daya tarik 3 Simbol yang digunakan dalam leaflet sesuai dengan produk yang dijual dan mencerminkan produk yang dijual dan dapat menarik perhatian 4 Desain yang digunakan mencerminkan produk yang dijual dan dapat menarik perhatian Keterangan : STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju Daya tarik juga dapat diperlihatkan dari penggunaan simbol dan gambar yang digunakan dalam leaflet. Lebih dari delapan puluh persen responden menyatakan simbol dan gambar yang digunakan dalam leaflet ini sesuai. Dalam

8 57 leaflet tersebut, terdapat logo dari LPS sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pembuatan leaflet, juga logo dompet dhuafa. Selain itu terdapat gambar beras organik SAE sebagai produk yang disertai leaflet ini. Pada leaflet juga terdapat beberapa gambar petani, dan juga sawah yang dinilai responden sesuai dengan produk yang dijual yaitu beras organik. Sekitar 12 persen responden menyatakan gambar dan simbol tidak sesuai, salah satu alasannya ialah terdapatnya beberapa gambar bunga pada leaflet yang dinilai tidak berhubungan sama sekali dengan produk beras organik. Secara keseluruhan 95 persen responden menyatakan bahwa leaflet yang dibuat untuk menyertai beras orgaik SAE cukup baik dan menarik. Aspek Need Need atau kebutuhan dalam hal ini dilihat apakah informasi yang tercantum di dalam leaflet tersebut telah memenuhi kebutuhan dari pada pembacanya ataukah belum. Seperti halnya mengukur aspek perhatian, dalam mengukur aspek kebutuhan juga responden diminta untuk menjawab beberapa pernyataan. Informasi mengenai produk yang tercantum dalam leaflet dinilai oleh 85 persen responden sudah cukup lengkap, bahkan 12.5 persen lainnya menyatakan sudah sangat lengkap dan hanya 2.5 persen yang menyatakan informasi dalam leaflet ini tidak lengkap. Kelengkapan informasi ini didukung dengan jawaban 90 responden yang menyatakan bahwa dalam leaflet terdapat informasi mengenai lokasi dan juga kontak yang bisa dihubungi jika hendak melakukan proses pembelian. Di dalam leaflet yang dibuat oleh Lembaga Pertanian Sehat untuk beras organik SAE ini memang telah dicantumkan alamat kantor dari Lembaga Pertanian Sehat apabila kita hendak melakukan pembelian produk beras organik SAE. Di dalam leaflet juga dicantumkan nomer telpon kantor, handphone, , web, dan juga fax dari LPS. Sepuluh persen responden yang menyatakan tidak setuju dipengaruhi oleh letak informasi mengenai kontak dan alamat tersebut yang terletak dibagian bawah leaflet, sehingga terlewatkan oleh responden. Informasi pendukung seperti keterangan halal dan juga jaminan keamanan produk dinilai oleh hampir 90 persen responden telah terdapat dalam leaflet

9 58 Tabel 12. Jumlah dan Persentase Jawaban dalam Menilai Leaflet Aspek Need Respon No Pernyataan STS TS S SS % % % % 1 Informasi mengenai produk cukup lengkap Terdapat informasi mengenai lokasi dan kontak yang bisa dihubungi jika hendak melakukan pembelian Terdapat informasi pendukung seperti keterangan halal, jaminan keamanan produk, dan lainnya Keterangan : STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju Aspek Satisfaction Satisfaction mencoba mengukur seberapa puas pembaca leaflet merasa puas dengan informasi yang diterima. Kepuasan dari responden ini dilihat dari dua aspek, yaitu kepuasan akan informasi dan kepuasan akan desain visual yang ditampilkan oleh leaflet. Tabel 13. Jumlah dan Persentase Jawaban dalam Menilai Leaflet Aspek Satisfaction No 1 2 Pernyataan Saya puas dengan informasi yang saya peroleh dari leaflet Saya puas dengan desain visual yang ditampilkan oleh leaflet Respon STS TS S SS % % % % Keterangan : STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju Dari sisi kepuasan terhadap informasi, hanya sepuluh persen yang menyatakan tidak puas. Hal ini sejalan dengan aspek sebelumnya, mengenai kebutuhan pembaca akan informasi yang menunjukkan bahwa mayoritas

10 59 responden telah merasa terpenuhi kebutuhannya. Selain kepuasan terhadap informasi, 87.5 persen responden juga merasa puas akan desain yang ditampilkan oleh leaflet. Hal ini didukung dengan aspek attention atau perhatian yang menunjukkan bahwa desain visual leaflet telah dapat menarik perhatian dan memberi kepuasan kepada pemabacanya. Aspek Visualization Visualization ini mencoba memberikan gambaran pendapat pembaca leaflet mengenai penggambaran pesan yang disampaikan dalam leaflet. Dalam mengukur aspek visualization ini digunakan dua pernyataan yaitu penggambaran isi dari pesan dan juga penggambaran melalui desain visual leaflet. Penggambaran isi pesan dalam leaflet dinilai baik oleh lebih dari 80 persen responden. Pemilihan kata dan penggambaran produk dan juga kelebihannya dinilai responden telah cukup baik. Leaflet yang dibuat oleh LPS ini memang menggunakan kata-kata yang mudah untuk dimengerti dan tidak menggunakan istilah-istilah khusus yang hanya akan dimengerti oleh kalangan tertenu. Penggambaran secara nyata melalui desain juga mendapatkan penilaian positif dari responden yang mecapai sekitar 90 persen menilai baik dan sangat baik. Tabel 14. Jumlah dan Persentase Jawaban dalam Menilai Leaflet Aspek Visualization No Pernyataan 1 Saya senang dengan penggambaran isi pesan dalam leaflet 2 Secara keseluruhan leaflet memiliki desain yang baik Respon STS TS S SS % % 5 % Keterangan : STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju

11 60 Aspek Action Action menggambarkan tingkat keinginan pembaca untuk membeli dan mengkonsumsi produk yang digambarkan dalam leaflet. Hasil jawaban dari responden ternyata leaflet ini dapat menarik hingga 90 responden untuk melalakukan pembelian, dan 95 persen responden menyatakan tertarik dan sangat tertarik terhadap bentuk fisik dari produk. Ketertarikan juga ditunjukkan oleh lebih dari 80 persen responden terhadap cara pengemasan dari produk. Ketertarikan yang ditunjukkan oleh responden ini menunjukkan adanya keinginan untuk membeli ataupun mencoba produk yang ditawarkan. Hal ini tentunya dipengaruhi pula oleh aspek-aspek yang telah dibahas sebelumnya seperti desain dari leaflet dan juga kelengkapan informasi yang tersaji dalam leaflet. Tabel 15 Jumlah dan Persentase Jawaban dalam Menilai Leaflet Aspek Action No Pernyataan 1 Saya tertarik untuk melakukan pembelian produk setelah membaca leaflet 2 Saya tertarik dengan bentuk fisik dari produk yang dijual 3 Saya tertarik dengan cara pengemasan dari produk Keterangan : STS = sangat tidak setuju TS = tidak setuju S = setuju SS = sangat setuju Respon STS TS S SS % % % % Merek dan Hubungannya dengan Sikap Responden Sikap dari responden ini dikategorikan ke dalam tiga kelas, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Jumlah pernyataan untuk mengukur sikap ini berjumlah Sembilan pernyataan, dengan masing-masing jawaban memiliki skor maksimal 4 dan minimal 1. Sehingga nilai maksimal yang dapat diperoleh oleh responden adalah 36 dan nilai minimalnya adalah sembilan. Hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut :

12 61 Tabel 16. Jumlah dan Persentase Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Melihat Merek Sebelum Sikap % Tinggi Sedang Rendah Total Sesudah % Persepsi yang baik terhadap desain visual dari merek beras organik SAE, memberikan kecenderungan bagi para konsumen untuk memiliki sikap yang baik pula. Hubungan antara persepsi responden dengan sikap responden ini diuji dengan menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Pengujian ini dilakukan untuk dapat melihat apakah persepsi berbeda yang ditunjukkan oleh responden terhadap merek, juga diikuti perbedaan sikap dari responden terhadap produk. Tabel 17 merupakan tabel silang yang menunjukkan hubungan antara sikap dengan persepsi responden terhadap merek. Sikap yang digunakan pada tabulasi silang ini ialah sikap responden setelah melihat merek. Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat, bahwa terdapat 23 orang responden dengan persepsi sedang dan juga memiliki sikap yang sedang, dan enam orang responden dengan persepsi sedang memiliki sikap yang tinggi. Responden dengan persepsi baik dan sikap yang sedang berjumlah lima orang dan terdapat enam orang responden dengan persepsi baik dan juga sikap yang tinggi. Sikap yang ditunjukkan oleh responden sejalan dengan persepsi yang mereka berikan sebelumnya terhadap merek. Persepsi yang baik terhadap merek cenderung membuat responden memiliki sikap positif terhadap produk. Merek dalam hal ini bisa menjadi suatu nilai tambah tersendiri bagi suatu produk. Dengan adanya suatu merek, kualitas dari suatu produk akan lebih terjamin, ditambah lagi produk yang dijual merupakan produk beras organik.

13 62 Tabel 17. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Sikap dan Persepsi Responden Terhadap Merek Persepsi terhadap Merek Sedang Baik Total Sikap Sedang Tinggi Total 23 (79.3) 6 (20.7) 29 (100) 5 (45.5) 6 (54.5) 11 (100) 28 (70) 12 (30) 40 (100) Ket : angka dalam kurung menunjukkan persentase Orang-orang saat ini mulai beralih untuk mengonsumsi beras organik dikarenakan alasan kesehatan dan kandungan gizi. Beras organik dianggap aman dan tidak akan menimbulkan efek samping di kemudian hari. Untuk mendapatkan produk beras organik asli salah satu jaminannya ialah dengan terdapatnya merek pada produk tersebut. Uji korelasi dengan menggunakan Rank Spearman menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh ialah sebesar Nilai yang diperoleh tersebut lebih kecil dari 0.05 (0.038<0.05) hal ini menunjukkan ada hubungan sangat signifikan antara persepsi terhadap merek dengan sikap responden terhadap produk. Hasil perolehan nilai yang signifikan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis Ho ditolak dan hipotesis H1 diterima. Bahwa merek memiliki hubungan dengan sikap konsumen. Merek yang mudah dipahami, menarik, dan memiliki nilai eksklusifitas yang tinggi cenderung akan mendapatkan penilaian yang baik dan juga mendapat perhatian dari konsumen. Dengan penialain positif tersebut akan sejalan dengan sikap yang ditunjukkan oleh konsumen. SAE sebagi merek dari suatu produk beras organik cukup mudah diingat. Selain merupakan kependekan dari sehat aman enak, SAE dalam bahasa daerah sunda berarti bagus. Pengambilan nama SAE tersebut juga memang dilatarbelakangi oleh produsen beras SAE yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu Kabupaten Bogor.

14 Leaflet dan Hubungannya dengan Pengetahuan Responden Pengetahuan dari responden ini dikategorikan ke dalam tiga kelas, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Jumlah pernyataan untuk mengukur pengetahuan ini berjumlah dua belas pernyataan, dengan masing-masing jawaban memiliki skor maksimal 4 dan minimal 1. Sehingga nilai maksimal yang dapat diperoleh oleh responden adalah 56 dan nilai minimalnya adalah 12. Hasil yang di peroleh ialah sebagai berikut : Tabel 18. Jumlah dan Persentase Tingkat Pengetahuan Responden Mengenai Produk Beras Organik Sebelum Pengetahuan % Tinggi Sedang Rendah Total Sesudah % Pada Tabel 18 nampak adanya peningkatan jumlah reponden pada tingkat pengetahuan tinggi sebanyak tiga orang responden. Walaupun keadaan awal mayoritas responden telah menunjukkan tingkat pengetahuan tinggi, namun adanya peningkatan tersebut menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan melalui leaflet ini cukup efektif dalam meningkatkan pengetahuan responden. Hal ini diperkuat dengan uji statistik yang sebelumnya telah dilakukan dimana perubahan yang terjadi menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Pengetahuan dari responden ini diuji secara komputerisasi, apakah berhubungan dengan persepsi responden terhadap leaflet ataukah tidak, hasil dari uji Rank Spearman ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara persepsi responden terhadap leaflet dengan tingkat pengetahuan responden. Nilai signifikansi yang diperoleh ialah sebesar (0.719>0.05) nilai ini lebih besar dari 0.05 yang berarti tidak adanya hubungan. Dari hasil uji statistik tersebut dapat

15 64 disimpulkan, bahwa hipotesis Ho diterima, dan H1 di tolak. Persepsi responden terhadap leaflet tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan responden. Persepsi yang ditunjukkan oleh responden terhadap leaflet ternyata tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap perubahan pengetahuan responden. Leaflet merupakan lembaran kertas yang berisi berbagai macam informasi. Ketertarikan yang ditunjukkan responden terhadap leaflet tersebut belum tentu diikuti oleh tindakan nyata untuk membaca dengan seksama isi atau informasi yang ada dalam leaflet tersebut. Persepsi yang ditunjukkan oleh responden itu bisa saja hanya sebagai bentuk penilaian responden terhadap desail visual dari leaflet, sehingga tidak ada hubungan dengan pengetahuan responden. Informasi yang berjumlah cukup banyak mengharuskan pembacanya memiliki waktu yang cukup untuk membaca semua isi dari leaflet tersebut. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pembaca juga dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tidak terdapatnya hubungan antara persepsi pembaca dengan tingkat pengetahuan mereka. Walaupun responden memiliki penilaian positif terhadap leaflet tersebut namun jika responden tidak mencermati isi dari pada leaflet, maka tingkat pengetahuan responden mungkin tidak akan berubah. Tidak adanya hubungan antara persepsi responden terhadap leaflet juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik responden, pengalaman responden berinterkasi dengan produk, pemahaman responden terhadap gizi, pemahaman responden terhadap kesehatan, dan motivasi responden dalam melakukan pembelian produk makanan seperti yang sudah dijelaskan pada bab IV. Mayoritas responden pada penelitian ini memiliki tingkat pendidikan yang cukup tinggi, sehingga setidaknya sedikit banyak mereka telah mengetahui informasi-informasi umum terkait dengan produk pertanian organik. Hal ini diperkuat dengan pengalaman responden yang pernah berinteraksi langsung dengan produk pertanian organik. Pengalaman responden berinteraksi langsung dengan produk tentunya akan memberikan pengetahuan yang lebih dipercaya oleh responden karena mereka telah merasakannya secara langsung dan bukan sekedar informasi. Kandungan gizi dan aspek kesehatan juga bukan merupakan hal baru bagi responden, karena mayoritas responden mengaku paham akan aspek kesehatan dan gizi ini. Hal-hal tersebut tentunya akan mempengaruhi

16 65 pengetahuan yang dimiliki oleh responden. Sehingga baik responden tersebut memiliki persepsi sedang ataupun persepsi yang baik terhadap leaflet, namun tingkat pengetahuan yang dimiliki responden tidak terkait dengan persepsi terhadap leaflet ditunjukkan dengan tingkat pengetahuan yang relatif tetap tinggi. Tabel 19. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Pengetahuan dan Persepsi Responden Terhadap Leaflet Pengetahuan Persepsi Terhadap Leaflet Sedang Tinggi Total persepsi sedang 5 (16.1) 26 (83.9) 31(100) persepsi baik 1(11.1) 8(88.9) 9(100) Total 6(15) 34(85) 40(100) Ket : Angka dalam kurung menunjukkan persentase Berdasarkan Tabel 19 dapat terlihat bahwa tingkat persepsi tidak diikuti oleh tingkat pengetahuan. Sebanyak lima orang responden memiliki persepsi yang sedang terhadap leaflet, dan juga pengetahuan yang sedang. Sedangkan 26 orang responden memilki persepsi yang sedang dan pengetahuan yang tinggi. Hal ini berarti persepsi tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan. Di sisi lain seorang responden memiliki persepsi baik dengan tingkat pengetahuan sedang, dan delapan lainnya memiliki persepsi baik dengan tingkat pengetahuan yang tinggi. Persepsi sedang ataupun persepsi baik, tingkat pengetahuan responden mayoritas tetap tinggi. Tidak ada hubungan sejalan ataupun berlawanan yang ditunjukkan dari persepsi terhadap leaflet dengan tingkat pengetahuan responden ini. Pengetahuan yang dimiliki responden bisa saja dari awal memang sudah tinggi dan tidak berhubungan sama sekali dengan adanya leaflet. Persepsi yang diberikan responden terhadap leaflet bisa saja hanya merupakan suatu bentuk penilaian terhadap desain visual leaflet, sehingga kelengkapan informasi bukan menjadi indikator bagi responden untuk memberikan penilaian persepsi mereka terhadap leaflet. Bahkan, tidak semua pembaca leaflet akan mendapatkan informasi yang baru dari lembaran informasi tersebut.

17 66 Aspek pengetahuan ini tidak dipengaruhi oleh persepsi terhadap leaflet. Hal yang mempengaruhi tingkat pengetahuan responden ini ialah informasi atau lebih kepada isi dalam leaflet tersebut. Isi dari leaflet ini seperti informasi apa sajakah yang terdapat dalam leaflet yang belum diketahui oleh responden sehingga merubah tingkat pengetahuan responden. Isu-isu mengenai produk pertanian organik yang saat ini sudah banyak bermunculan juga dapat menyebabkan tingginya tingkat pengetahuan dari responden mengenai produk pertanian organik Leaflet dan Hubungannya dengan Sikap Responden Hubungan antara sikap dengan persepsi responden terhadap leaflet ini di uji kembali dengan menggunakan software SPSS 17 for windows, dengan menggunakan uji Rank Spearman. Nilai signifikansi yang diperoleh ialah 0.03 (0.03<0.05) nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0.05 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara persepsi responden terhadap leaflet dengan perubahan sikap. Persepsi atau penilaian positif yang diberikan oleh responden terhadap leaflet cenderung untuk membuat responden bertindak positif pula. Tindakan positif dari responden ini bisa ditunjukkan dengan memerhatikan gambar dalam leaflet, warna leaflet, produk yang ditawarkan sampai pada mencermati informasi yang ada dalam leaflet secara seksama. Hal-hal positif yang dilakukan responden tersebut akan mendorong responden untuk mengetahui lebih banyak mengenai produk. Dengan adanya informasi-informasi yang diperoleh oleh responden, tingkat keyakinan mereka akan bertambah. Seiring dengan hal tersebut, pada tahap lebih lanjut akan mempengaruhi sikap responden terhadap produk. Pengaruh atau perubahan yang terjadi ini sejalan dengan penilaian atau persepsi responden terhadap leaflet. Keberadaan leaflet itu sendiri merupakan suatu nilai tambah bagi produk beras organik SAE. Dengan adanya leaflet, responden dapat memberikan penilaian tersendiri bagi produk ini. Jaminan keaslian dari produk beras organik SAE ini salah satunya dapat dibuktikan dengan keberadaan leaflet. Leaflet dapat menjadi jaminan keaslian produk, karena pada leaflet ini terdapat informasi

18 67 mengenai produk beras organik SAE yang telah diuji bebas residu pestisida oleh BPLP Laboratorium Residu Bahan Agrokimia secara rutin. Berdasarkan Tabel 20, dapat dilihat bahwa nilai sikap responden cenderung sejalan dengan persepsi yang mereka berikan terhadap leaflet. Responden dengan tingkat persepsi sedang cenderung memiliki sikap yang sedang pula, begitupun dengan responden dengan persepsi tinggi. Penilaian awal yang diberikan responden terhadap leaflet akan mempengaruhi sikap responden. Tabel 20. Jumlah dan Persentase Responden berdasarkan Sikap dan Persepsi Responden Terhadap Leaflet Persepsi Terhadap Leaflet Persepsi sedang Persepsi baik Total Sikap Sedang Tinggi Total 24 (77.4) 7 (22.6) 31 (100) 4 (44.4) 5 (55.6) 9 (100) 28 (70) 12 (30) 40 (100) Ket : angka dalam kurung menunjukkan persentase Daya tarik dari leaflet yang disertakan pada produk beras organik SAE ini diantaranya ialah dari informasi yang disampaikan oleh leaflet. Informasi pada leaflet ini tidak hanya berisi informasi seputar produk yang ditawarkan, namun juga berisi informasi mengenai hidup sehat, dan beberapa program LPS lainnya. Sehingga ketika responden membaca leaflet, yang mereka dapatkan bukan hanya sekedar penawaran suatu produk. Selain itu pada leaflet juga dicantumkan beberapa testimoni dari para konsumen yang telah mencoba produk beras organik SAE. Informasi-informasi tambahan seperti dijelaskan di atas dapat menjadi suatu nilai tambah, namun di sisi lain juga dapat menjadi penyebab responden memberikan persepsi yang kurang baik. Terlalu banyaknya informasi yang disampaikan dapat membuat responden merasa malas untuk membaca, terlebih lagi bagi responden yang tidak memiliki banyak waktu. Sikap yang ditunjukkan oleh responden cenderung sejalan dengan persepsi yang mereka berikan terhadap leaflet.

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. Lembaga Pertanian Sehat Lembaga Pertanian Sehat atau LPS merupakan suatu lembaga yang memiliki dasar pemikiran bahwa bagi Bangsa Indonesia, pertanian adalah bagian

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MEREK DENGAN EPIC MODEL

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MEREK DENGAN EPIC MODEL 49 ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI MEREK DENGAN EPIC MODEL Penilaian terhadap efektivitas strategi promosi diukur dengan melihat dampak yang ditimbulkan dari segi komunikasi. Dampak dari segi komunikasi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK

EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK EFEKTIVITAS LEAFLET SERTIFIKASI PERTANIAN ORGANIK 25 Media cetak berupa leaflet seringkali digunakan sebagai media penyebaran berbagai infromasi. Informasi tersebut bisa berupa promosi produk, tips-tips,

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI PRESENTASI PENJUALAN DENGAN EPIC MODEL

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI PRESENTASI PENJUALAN DENGAN EPIC MODEL 67 ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI PRESENTASI PENJUALAN DENGAN EPIC MODEL Penelitian ini mengukur efektivitas dari ketiga jenis strategi promosi yang digunakan oleh KSO. Strategi promosi ketiga yang

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI LEAFLET DENGAN EPIC MODEL

ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI LEAFLET DENGAN EPIC MODEL 59 ANALISIS EFEKTIVITAS STRATEGI PROMOSI LEAFLET DENGAN EPIC MODEL Dampak dari segi komunikasi juga dapat dilihat dari jenis strategi promosi lain. Pada bab ini akan dibahas mengenai tingkat efektivitas

Lebih terperinci

DESAIN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PETANI

DESAIN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PETANI DESAIN LEAFLET TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PETANI 37 Leaflet sebagai media cetak yang memiliki manfaat untuk menyebarkan informasi, atau mempengaruhi khalayak sasarannya, memiliki sebuah desain

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN Penelitian dibagi menjadi lima tahap, yaitu (1) penyusunan kuesioner, (2) pembuatan kuesioner online, (3) uji coba kuesioner, (4) pengumpulan data, dan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian memiliki peranan yang cukup penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Salah satu peranan sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan. Pangan

Lebih terperinci

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE

VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE VI ANALISIS SIKAP KONSUMEN BERAS ORGANIK SAE 7.1. Analisis Tingkat Kepentingan Atribut Beras Analisis tingkat kepentingan atribut berguna untuk mengetahui tingkat kecenderungan atribut yang dianggap paling

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI KOMUNITAS SEHAT ORGANIK (KSO)

STRATEGI PROMOSI KOMUNITAS SEHAT ORGANIK (KSO) 41 STRATEGI PROMOSI KOMUNITAS SEHAT ORGANIK (KSO) Produk organik ialah produk yang tergolong baru di kalangan masyarakat. produk yang berbeda dengan produk yang telah ada sebelumnya. Meskipun produk beras

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Karakteristik Responden Karakteristik responden yang dilihat dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, jenis pekerjaan dan pendapatan dari masing- masing responden.

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Konsumen Emping Jagung KWT Tri Manunggal

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Profil Konsumen Emping Jagung KWT Tri Manunggal V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Konsumen Emping Jagung KWT Tri Manunggal Profil konsumen merupakan gambaran identitas yang dapat menonjolkan karakteristik dari seseorang yang membedakan dirinya dengan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Padi merupakan sumber bahan makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia. Apalagi setelah adanya kebijakan pembangunan masa lalu, yang menyebabkan perubahan sosial

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tanggapan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Karakteristik Umum Konsumen BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Tahu Djadi Sari yang dibeli oleh konsumen bertujuan untuk dikonsumsi oleh keluarganya/rumah tangga. Hal ini dikarenakan tahu yang dijual oleh

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN

I PENDAHULUAN I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencarian sebagai petani. Hal ini perlu mendapat perhatian berbagai pihak, karena sektor pertanian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA

VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA VII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN TINGKAT KINERJA 7.1. Analisis Penilaian Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Penelitian ini menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Costumer

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini didasari atas penelitian yang meneliti tentang pengaruh Atribut

BAB V PENUTUP. Penelitian ini didasari atas penelitian yang meneliti tentang pengaruh Atribut BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Penelitian ini didasari atas penelitian yang meneliti tentang pengaruh Atribut Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian Detergen Rinso. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion. VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION 6. Karakteristik Umum Responden Karakteristik umum responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, alamat,

Lebih terperinci

KUESIONER. No Responden :

KUESIONER. No Responden : 92 93 KUESIOER o Responden : Dengan hormat, Responden di tempat. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Kemudian Anda diminta untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Karakteristik identitas responden adalah profil terhadap obyek penelitian yang dapat memberikan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Uraian Jumlah penduduk (juta jiwa) Konsumsi beras (juta ton) (Sumber: BPS, 2012)

I. PENDAHULUAN. Uraian Jumlah penduduk (juta jiwa) Konsumsi beras (juta ton) (Sumber: BPS, 2012) 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas beras memiliki peran penting dalam pembangunan pertanian dan menjadi makanan pokok oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari tingkat

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN Karakteristik umum responden beras organik SAE diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga

Lebih terperinci

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal)

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. III.1.1 Pendekatan komunikasi (pendekatan visual dan verbal) BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan terdiri dari dua kata yaitu strategi dan perancangan, yang masing-masing kata mempunyai pengertian tersendiri.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber :  [18 Februari 2009] I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa termasuk Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (228.523.300

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR

VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR VI. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK MINUMAN SARI BUAH MINUTE MAID PULPY ORANGE DI KOTA BOGOR 6.1. Karakteristik Konsumen Minute Maid Pulpy Orange Karakteristik konsumen pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing informasi mengenai identitas diri mulai jenis kelamin, usia, dan pendidikan dalam

Lebih terperinci

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat

Sebesar 85 persen responden menyatakan bahwa atribut. kemudahan meminum penting, 12 persen responden menyatakan sangat VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 7.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Yakult Hasil analisis pada bab ini akam berusaha untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. ( Kuesioner Penelitian )

LAMPIRAN 1. ( Kuesioner Penelitian ) LAMPIRAN 1 ( Kuesioner Penelitian ) KUESIONER Persepsi konsumen terhadap beberapa fasilitas menu yang tersedia pada handphone merk Nokia Tanggal Interview : Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam, Demi tercapainya

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian. No. Responden : Tgl :. Kueisoner ini digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Moci Kaswari Lampion Kota Sukabumi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEGIATAN P-LDPM

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEGIATAN P-LDPM 73 EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KEGIATAN P-LDPM Efektivitas komunikasi dilihat dari tiga aspek meliputi tingkat pengetahuan, tingkat afektif dan tingkat pengetahuan. Melihat tingkat pengetahuan dengan cara memberi

Lebih terperinci

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN

V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN V. KARAKTERISTIK, MOTIVASI KERJA, DAN PRESTASI KERJA RESPONDEN 5.1 Karakteristik Responden Karyawan Harian Jurnal Bogor yang menjadi responden pada penelitian ini berjumlah 35 orang. Dari 35 orang tersebut,

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Karakteristik Individu 6.1.1. Umur BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 30 orang dan berada pada rentang usia 40 sampai 67 tahun. Sebaran responden hampir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah rumah makan Bakso Idola di Klaten. Bakso Idola adalah salah satu

Lebih terperinci

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA

TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANALISIS GENDER TERHADAP SUMBER DAYA PERLINDUNGAN TENAGA KERJA Tingkat kesejahteraan dalam CV TKB dianalisis dengan analisis gender. Alat analisis gender

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Kuesioner ini merupakan instrument dalam penelitian berjudul Analisis Perbedaan Sikap Konsumen Terhadap Pemilihan Atribut Produk Merek Pond s Dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Produk Sayur Organik Untuk mensuplai kebutuhan sayur, pihak Super Indo menjalin kerjasama dengan petani setempat. Sebut saja Kelompok Tani Tranggulasi Magelang,

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas. BAB III PENYAJIAN DATA A. Hasil Uji Coba Angket Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out ( uji coba ) kepada 30 responden di SMP Negeri 2 Klaten. Try Out

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan sejak bulan Pebruari Nopember 01. Pengambilan data label produk minuman khusus ibu hamil dan/atau ibu menyusui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay )

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesediaan Membayar ( Willingness to Pay ) II. TINJAUAN PUSTAKA Kajian mengenai kesediaan membayar beras analog belum pernah dilakukan sebelumnya. Namun ada beberapa kajian yang terkait dengan topik Willingness to Pay khususnya dalam menilai manfaat

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAM SEBAGAI RESPONDEN (INFORM CONSENT) 83 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN GIZI SEBAGAI FAKTOR DOMINAN KEBIASAAN MEMBACA LABEL INFORMASI GIZI PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, begitu banyak penggunaan pestisida maupun bahan pengawet yang akhirnya membuat banyak produk-produk yang tadinya memiliki kandungan gizi yang baik, kini

Lebih terperinci

IV. ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK PALEMBANG

IV. ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK PALEMBANG 52 IV. ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERUPUK PALEMBANG Analisis yang digunakan dalam pembahasan ini meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan jenis tanaman yang populer di dunia. Diawali oleh penemuan teh di Cina, tanaman ini mulai merambah ke berbagai negara lain, seperti Portugal,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Konsumen Responden dalam penelitian ini adalah pembeli sayuran segar di Pasar Modern Superindo Godean Kota Yogyakarta yang bersedia diwawancarai. Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia bisnis yang semakin pesat saat ini membuat suatu perusahaan terus berlomba-lomba di dalam menciptakan produk yang berkualitas ditengah perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Majalah memiliki kualitas visual yang baik, sehingga pesan-pesan atau informasi

BAB I PENDAHULUAN. Majalah memiliki kualitas visual yang baik, sehingga pesan-pesan atau informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Majalah memiliki kualitas visual yang baik, sehingga pesan-pesan atau informasi yang disampaikannya menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB I V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Makanan Jajanan Kaki Lima Makanan jajanan kaki lima merupakan makanan yang tersedia hampir diseluruh kota, dengan menu yang ditawarkan sangat bervariasi mulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden. Masa Kerja Jumlah Presentase

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden. Masa Kerja Jumlah Presentase 52 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik Responden atas 5 tahun. Berikut ini dipaparkan karakteristik responden berdasarkan masa kerja di Tabel 4.1. Distribusi Karakteristik Responden Masa Kerja Jumlah

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan

BAB 1 : PENDAHULUAN. tempat seperti di lingkungan keluarga, kantor, fasilitas kesehatan, cafe, kendaraan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang paling sering di jumpai di kalangan masyarakat. Kebiasaan merokok masyarakat dapat dijumpai di berbagai tempat seperti

Lebih terperinci

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI

BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI BAB IX ANALISIS KEBERHASILAN BMT SWADAYA PRIBUMI 9.1 Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi dalam Pemenuhan Kebutuhan praktis dan kebutuhan strategis Gender Keberhasilan BMT Swadaya Pribumi pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Proses ekonomi tidak terlepas dari proses jual-beli, setiap orang melakukan pembelian dengan harapan tertentu mengenai apa yang akan dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR

BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR BAB VI ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK ANGGOTA DAN RELASI GENDER DALAM KOWAR Karakteristik setiap anggota koperasi berbeda satu sama lain. Karakteristik ini dapat dilihat dari umur, tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Starbucks Coffee merupakan perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi yang berasal dari Amerika Serikat dan berkantor pusat di Seattle. Starbucks Coffee

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini, peran website sebagai media promosi (X) diturunkan menjadi dua sub

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini, peran website sebagai media promosi (X) diturunkan menjadi dua sub BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini peneliti menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peran Website bapusipda.jabarprov.go.id Sebagai Media Promosi Badan Perpustakaan Dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER

Lampiran 1 KUESIONER LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER Kepada Yth. Saudara/i responden Di tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa jurusan manajemen S1, Universitas Widyatama Bandung, sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden 4.1.1 Responden Menurut Jenis Kelamin Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan pembedaan terhadap jenis kelamin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen untuk memilih selera mereka, dan menjadi tantangan tersendiri

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumen untuk memilih selera mereka, dan menjadi tantangan tersendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pada industri makanan saat ini semakin ketat. Begitu banyaknya produk makanan yang berada di pasaran sekarang ini menjadi pilihan tersendiri bagi konsumen

Lebih terperinci

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI

BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI BAB VII FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEINOVATIFAN PETANI DAN LAJU ADOPSI INOVASI Sebagaimana telah dikemukakan di depan, fokus studi difusi ini adalah pada inovasi budidaya SRI yang diintroduksikan

Lebih terperinci

I. Profil Responden 1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. 2. Umur : a tahun c tahun b tahun d.

I. Profil Responden 1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan. 2. Umur : a tahun c tahun b tahun d. LAMPIRAN I. Profil Responden 1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Umur : a. 15-18 tahun c. 22-25 tahun b. 19-22 tahun d. > 25 tahun 3. Penghasilan per bulan : a. Dibawah Rp. 1.000.000,00 b.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label PENDAHULUAN Latar Belakang Label merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label yang disusun secara baik akan memudahkan konsumen

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER. Atas ketersediaan saudara/i dalam menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih. DATA RESPONDEN

Lampiran 1 KUESIONER. Atas ketersediaan saudara/i dalam menjawab kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih. DATA RESPONDEN 102 Lampiran 1 KUESIONER Saya adalah Mahasiswa Universitas Esa Unggul Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen berfokus pada bidang Pemasaran, sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir skripsi

Lebih terperinci

HASIL. Faktor Internal

HASIL. Faktor Internal Jenis Kelamin HASIL Faktor Internal Lebih dari separuh konsumen (66,9%) berjenis kelamin perempuan, sementara 33,1 persen sisanya laki-laki. Dapat dilihat bahwa konsumen perempuan lebih mendominasi pasar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN SALINAN PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA

BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA BAB VIII ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN DAN KINERJA 8.1 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Produk Sarimurni dan Sosro Pada bab ini akan dijelaskan analisis tingkat kepentingan dan kinerja atribut produk

Lebih terperinci

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM)

VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) VI. ANALISIS SIKAP DAN PREFERENSI KONSUMEN MINUMAN PROBIOTIK (YAKULT DAN VITACHARAM) Analisis sikap dan preferensi konsumen diukur dengan menggunakan analisis multiatribut fisbhein. Model ini mencakup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI VI KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI 6.1. Karekteristik Umum Responden Konsumen yang berkunjung ke Restoran Mira Sari memiliki latar belakang yang berbeda-beda, baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan serangkaian pengumpulan data, penyebaran kuesioner, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

Organisasi di PT. Telkom Indonesia Witel Solo

Organisasi di PT. Telkom Indonesia Witel Solo 40 gejala, untuk menerangkan gejala ini maka disediakan suatu bagian statistik deskriptif. Sejalan dengan tujuan penelitian, maka metode deskriptif akan digunakan peneliti untuk mengkaji lebih dalam tentang

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Handphone merupakan salah satu alat komunikasi praktis yang sangat dibutuhkan oleh setiap konsumen. Saat ini hampir setiap orang memiliki handphone, mulai dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional, di sini penulis hanya bermaksud untuk mengumpulkan data dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Teknik Analisis Regresi Linier (Cornelius Trihendradi, 2006). Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Teknik Analisis Regresi Linier (Cornelius Trihendradi, 2006). Analisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan Teknik Analisis Regresi Linier (Cornelius Trihendradi, 2006). Analisis regresi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan dalam menyusun skripsi ini adalah menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitian membandingkan citra merek keju

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive analytic explanatory untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan kepuasan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah pernyataan pada IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji itas dan Reabilitas 4.1.1 Uji itas Uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan analisis faktor menggunakan alat bantu SPSS. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dewasa ini, perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan untuk memperoleh informasi

Lebih terperinci

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK

VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK VII NILAI TAMBAH RANTAI PASOK BERAS ORGANIK Terdapat dua konsep nilai tambah yang digunakan dalam menganalisis beberapa kasus, yaitu nilai tambah produk akibat pengolahan dan nilai tambah perolehan pelaku

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG PENDAHULUAN

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG PENDAHULUAN P R O S I D I N G 303 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG Lia Rohmatul Maula 1, Bambang Siswadi 2, Sri Hindarti 3 1) Mahasiswa Program Pascasarjana, Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

KUESIONER. 1. Nama :.. ( jika tidak keberatan ) 4. Berapa uang saku atau penghasilan anda setiap bulan :

KUESIONER. 1. Nama :.. ( jika tidak keberatan ) 4. Berapa uang saku atau penghasilan anda setiap bulan : Lampiran 1. Kuesioner KUESIONER I. DATA RESPONDEN Petunjuk pengisian : Berikan jawaban atas pertanyaan berikut dengan mengisi titik titik atau dengan memberi tanda silang ( X ) di depan jawaban yang sesuai.

Lebih terperinci

LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS

LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI RELIABILITAS & VALIDITAS LAMPIRAN IDENTITAS RESPONDEN LAMPIRAN OLAH DATA SPSS UJI VALIDITAS LAMPIRAN KUESIONER LAMPIRAN TABULASI DATA LAIN - LAIN KUESIONER PENELITIAN Sehubungan

Lebih terperinci

BAB VI PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHATANI ANGGOTA

BAB VI PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHATANI ANGGOTA BAB VI PENGEMBANGAN KEGIATAN USAHATANI ANGGOTA 6.1 Pengembangan Kegiatan Usahatani Anggota Pengembangan usatani dapat terlihat melalui penerapan diversifikasi usahatani yang dilakukan, peningkatan produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data 65 responden yang didapat dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, produk kuliner yang pernah dipromosikan

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya industri makanan instan di tanah air, persamgan

BABI PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya industri makanan instan di tanah air, persamgan BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya industri makanan instan di tanah air, persamgan dalam bisnis inipun sudah menjadi hal yang sangat menarik untuk kita cermati. Setiap pengusaha

Lebih terperinci