LAMPIRAN 1. Asosiasi Kata Program SPP. No Kata dari Responden Penjelasan
|
|
- Yanti Salim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAMPIRAN. LAMPIRAN
2 98 LAMPIRAN 1 Asosiasi Kata Program SPP No Kata dari Responden Penjelasan 1. SPP PNPM adalah Pinjaman 1 Bayaran Harus dicicil terus bayarannya tiap bulan 2 Bayaran Karena kita punya hutang, maka harus memikirkan bayarannya 3 Pembayaran Pinjaman SPP setiap bulannya harus dibayar 4 Bayarannya Ingin memiliki uang untuk membayar 5 Bayaran Jika meminjam maka harus memikirkan bayarannya 6 Bayaran Selalu memikirkan bayaran, takut tidak memiliki uang untuk membayar cicilan 7 Pembayaran tepat waktu Agar bisa mendapatkan pinjaman lagi 8 Uang Memikirkan bagaimana cara mendapatkan uang untuk membayar cicilan 9 Uang Karena merasa senang dapat uang pinjaman dari SPP desa 10 Uang SPP Program SPP bagi-bagi uang pinjaman 11 Uang Yang dibagikan pada program SPP adalah uang 12 Dana titipan pemerintah Karena dibiayai oleh pemerintah 13 Dari pemerintah Merupakan pinjaman dari pemerintah desa ke masyarakat 15 Pinjaman Soalnya dana SPP tersebut merupakan dana pinjaman 16 Pinjaman Pinjaman dari desa untuk masyarakat 17 Pinjaman Biasanya bagi-bagi uang untuk dipinjamkan 18 Pinjaman uang Karena butuh pinjaman uang 19 Pinjaman Karena dana SPP merupakan pinjaman dari pemerintah 20 Pinjaman Program SPP tersebut berupa pinjaman 21 Pinjaman Karena ingin segera melunasi pinjaman, agar bisa meminjam kembali 22 Jumlah pinjaman Seharusnya jumlah pinjaman nya ditambah, karena terasa sangat bermanfaat 23 Angsuran secara teratur Agar pembayarannya tidak menumpuk dan semakin banyak 24 Angsuran Harus bayar angsuran pinjaman tiap bulannya 25 Cicilan Karena tiap bulan harus membayar cicilan 26 Cicilan Pinjaman SPP harus dicicil setiap bulannya 27 Cicilan Harus memikirkan cicilan setiap bulannya
3 99 28 Setoran Harus membayar setoran ke desa tiap bulan 29 Setoran kepada kelompok harus membayar setoran kepada ketua kelompok setiap bulannya 30 Setoran Harus bertanggung jawab untuk bayar hutang tiap bulan 31 Setoran Untuk apapun uang nya digunakan, yang penting setorannya harus benar 32 Tanggal bayaran Kalau tanggal pembayaran sudah dekat, harus mengingatkan suami untuk membayar 33 Tanggal pembayaran Harus ingat tanggal berapa harus membayar cicilan, agar tidak terlambat 34 Tanggal 10 Setiap tanggal 10 cicilan pinjaman harus dibayar 35 Tanggal Mengingat kapan harus membayar angsuran nya 36 Waktu penagihan Harus tepat waktu membayarnya, biar tidak ditagih petugas 37 Tanggal pembayaran Pinjaman harus dibayar tepat waktu, tidak boleh terlambat 38 Petugas penagih Selalu teringat akan ditagih tiap bulan 39 Kasihan pada petugasnya Karena bolak balik menagih pembayaran pada anggota kelompok 40 Petugas penagih Karena setiap bulan selalu ditagih petugas penagih 41 Petugas SPP Ingat pada petugas yang suka menagih angsuran 42 Petugas penagih Karena setiap bulan selalu ditagih petugas penagih 43 Memikirkan penagihan Karena petugas selalu nagih, sehingga memikirkan bagaimana cara membayarnya 44 Hutang Karena tiap bulan harus memikirkan bayaran hutang 45 Hutang Meminjam uang SPP berarti kita punya hutang kepada pemerintah 46 Suatu kewajiban Bayaran SPP tiap bulan adalah kewajiban kepada kita yang diberi pinjaman 47 Kewajiban Hutang itu kewajiban bagi kita untuk melunasi 48 Mengumpulkan uang Tiap bulan harus menyisihkan sebagian uang untuk membayar cicilan SPP 49 Menabung Selalu menabung agar tidak terbebani membayar tiap bulannya 50 Harus dibayar tepat waktu Tidak ingin merepotkan petugas yang menagih dalam membayar cicilan 51 Harus membayar Karena pinjaman tersebut harus dikembalikan/dibayar untuk perguliran selanjutnya 52 Harus mengembalikan Karena butuh pinjaman SPP dan sudah
4 100 dengan benar ditolong 53 Pembayaran harus teratur dan mudah Agar tidak kesulitan dalam membayar cicilan setiap bulannya 54 Kewajiban membayar Setiap kelompok yang menggunakan pinjaman SPP wajib membayar cicilan 55 Harus memiliki usaha Agar uang nya berputar dan mudah dikembalikan 56 Sanksi Jika kita tidak membayar cicilan, maka akan mendapat sanksi 57 Ingin membayar Agar tidak terbebani oleh hutang yang menumpuk 58 Ingin memiliki uang Agar bisa membayar angsuran pinjaman SPP tiap bulan 59 Ingin lunas Karena hutang harus dilunasi 60 Ingin pembayarannya Agar cicilannya dapat dibayar dengan lancar lancar 61 Ingin lunas Agar dapat pinjaman lagi pada tahun berikutnya 62 Perguliran Soalnya orang lain yang ingin meminjam, harus menunggu dana dulu dari yang sebelumnya 63 Teringat anggota lain yang belum bayar Harus ditagih, karena ada yang bertanggung jawab dan ada yang tidak bertanggung jawab 64 Anggota lain Teringat pada anggota yang lain apakah mereka sudah membayar atau belum 65 Macet Pembayaran yang tidak lancar 66 Penunggakan Karena banyak anggota yang melakukan penunggakan 65 Penunggakan Karena uang nya sering terpakai untuk yang lain 67 Tidak tepat janji Terkadang sudah janji untuk membayar cicilan, tapi tidak bisa menepati 68 Syarat Jika ingin meminjam dana SPP ada syarat harus memiliki tabungan dan KTP setempat 2. Program SPP PNPM Memuaskan 1 Mudah membayar Karena saya niat bayar cicilan 2 Mudah membayar cicilan Karena uang nya digunakan untuk usaha, jadi uangnya selalu berputar 3 Mudah membayar cicilan Dikasih oleh suami 4 Mudah membayar cicilan Karena uangnya selalu tersedia 5 Membantu Membantu untuk mencukupi modal usaha 6 Memuaskan Solanya dapat pinjaman 2 juta rupiah dari SPP 7 Senang Karena dapat uang pinjaman 8 Berterimakasih Karena telah diberi pinjaman dengan bunga yang rendah 9 Bermanfaat Jika dijadikan modal usaha 10 Bermanfaat Karena bisa membantu keuangan keluarga
5 11 Bebas menggunakan Terserah ingin digunakan untuk apa, yang penting bayar teratur 12 Bebas Tidak apa-apa kalau tidak bayar tiap bulan, yang penting pas akhir tahun harus sudah lunas 13 Bebas Bayarnya tergantung berapa banyak uang yang ada 14 Bebas Karena tidak bikin pikiran ruwet 15 Bunganya rendah Lumayan dari pada minjam ke bank keliling, bunganya tinggi 16 Cicilan yang ringan Pembayaran cicilan nya terasa ringan, karena uang nya di putar melalui usaha 17 Untung Pinjaman SPP bisa membuat usaha jadi berkembang dan menguntungkan 18 Butuh Karena kalau tidak butuh, tidak akan meminjam 19 Butuh Bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari 20 Bersyukur Karena masih diberi pinjaman oleh pemerintah 3. Pinjaman SPP PNPM Mengkhawatirkan 1 Beresiko Harus memikirkan tiap bulan harus bayar cicilan, jika tidak dibayar tidak akan dapat pinjaman lagi 2 Pusing Pusing karena memikirkan hutang pada pinjaman SPP yang harus dibayar 3 Deg-degan Sering deg-degan kalau sudah dekat tanggal pembayaran 4 Khawatir Jika tidak mampu mengembalikan pinjaman SPP 5 Khawatir Merasa khawatir apabila bulan berikutnya tidak bisa membayar 6 Bayarnya tidak enak Meminjam enak, tetapi waktu membayar tidak enak 7 Sayang jika tidak diambil Karena uang pinjaman tersebut bisa membantu usaha 8 Takut Takut tidak mendapatkan pinjaman SPP pada perguliran berikutnya 9 Takut ditanya Takut jika ditanya apakah sudah membayar pinjaman atau belum jika terlambat 10 Takut Takut tidak bisa membayar 11 Takut Takut tidak memiliki uang untuk membayar pinjaman 12 Takut menumpuk Nanti jumlah pembayarannya semakin banyak kalau ditunda-tunda 13 Takut menumpuk Harus dipaksakan untuk bayar 14 Takut menunggak Karena terkadang tidak memiliki uang untuk membayar cicilan bulanan 15 Takut terlambat Terlambat membayar karena belum punya 101
6 102 membayar uang untuk membayar cicilan 16 Takut ditegur Takut ditegur petugas kalau belum bayar cicilan 17 Takut Takut susah bayar karena sering berobat 18 Takut dibawa ke Kecamatan Kalau belum membayar, takut di laporkan ke pihak kecamatan (dihukum) 19 Susah membayar Terkadang uangnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain 20 Sulit membayar Selalu kepikiran karena tidak punya uang untuk membayar cicilan 21 Sulit membayar Jika suami sedang menganggur, tidak memiliki uang untuk bayar cicilan SPP 22 Sulit membayar Karena harga-harga sekarang pada mahal 23 Sulit membayar Tidak tahu bagaimana cara membayarnya (sulit membayar) 24 Sulit untuk mengembalikan pinjaman Terkadang merasa sulit untuk membayar pinjaman tiap bulannya 25 Susah membayar cicilan Karena uang yang ada digunakan untuk bayar hutang suami terlebih dahulu 26 Tidak cukup Jumlah uang pinjamannya tidak cukup untuk dijadikan modal 27 Tidak memuaskan Karena uang nya tidak cukup 4. Pinjaman SPP PNPM Bermanfaat 1 Pemanfaatannya Bisa digunakan untuk bayar hutang, beli kebutuhan, dsb 2 Pinjaman Bisa digunakan untuk makan, bayar sekolah anak, dan sebagainya 3 Untuk membuka usaha Dana pinjaman tersebut digunakan untuk usaha 4 Bayar hutang Uang Pinjaman SPP bisa digunakan untuk membayar hutang 5 Bayar kredit motor Uang pinjaman SPP digunakan untuk bayar kredit motor 6 Membangun rumah Lumayan membantu jika digunakan untuk memperbaiki rumah 7 Usaha Usaha apa yang seharusnya dilakukan jika mendapatkan dana SPP 8 Usaha Jika uangnya digunakan untuk berdagang, lebih mudah untuk digulirkan 9 Usaha Agar pembayarannya lancar, harus ada usaha 10 Sembako, jualan Biasanya pinjaman tersebut digunakan untuk beli sembako dan jualan 11 Modal Pinjaman SPP digunakan untuk modal usaha 12 Modal Pinjaman nya dapat dijadikan modal untuk membuka warung 13 Untuk sekolah anak Uangnya bisa digunakan untuk bayar biaya sekolah anak yang mahal 14 Untuk berobat Uangnya digunakan untuk berobat, karena
7 103 sering sakit-sakitan 15 Ingin mendapatkan Lumayan, untuk membantu kehidupan pinjaman lagi 16 Ingin meminjam Karena ibu butuh pada pinjaman itu 17 Ingin atau berharap dapat kembali Karena pinjaman SPP ini dirasakan sangat bermanfaat 18 Ingin meminjam Memiliki keinginan untuk membuka usaha kembali
8 104 LAMPIRAN 2 Tabel Tipe-Tipe Representasi Sosial berdasarkan Kelompok Peserta Program Tipe Representasi No Nama Responden Nama Kelompok I II III IV 1 Solihat Semangka 2 Tini Semangka 3 Maemunah Semangka 4 Acih Semangka 5 Yayat Rambutan 6 Teh Las Rambutan 7 Nengsih Rambutan 8 Ulfah Rambutan 9 Samsiyah Melon 10 Sri Mulyati Melon 11 Titin Melon 52 Sami Melon 12 Lilis Aster 13 Yuyun Aster 14 Suana Aster 15 Daviati Aster 16 Odah Anggur 17 Nurhayati Anggur 18 Nurasiyah Anggur 19 Sumiati Anggur 20 Wiwin Mangga 21 Ipat Mangga 22 Robi'ah Mangga 23 Misnah Mangga 24 Asroliah Anggrek 25 Titin Anggrek 26 Biah Anggrek 27 Wengjeuriah Anggrek 28 Komariah Tiramisu 29 Nengsih Tiramisu 30 Ipoh Tiramisu 31 Yeyen Tiramisu 32 Saina Melati 33 Yayat Melati 34 Nuraeni Melati 35 Rosmawati Melati 36 Imah Seroja
9 Titin Seroja 38 Nas Seroja 39 Nengsih Seroja 40 Maesaroh Flamboyan 42 Mak iti Flamboyan 46 Halimah Flamboyan 48 Nyai Flamboyan 43 Ijoh Delima 41 Rodiah Delima 44 Yati Delima 45 Hindun Delima 47 Rini Jambu 49 Yayat Jambu 50 Rahma Jambu 51 Upah Jambu Keterangan : : Kelompok Biasa : Kelompok Unggulan
BAB VII HUBUNGAN ANTARA REPRESENTASI SOSIAL PROGRAM SPP PNPM TERHADAP PERILAKU RESPONDEN DALAM MENGIKUTI PROGRAM SPP PNPM
BAB VII HUBUNGAN ANTARA REPRESENTASI SOSIAL PROGRAM SPP PNPM TERHADAP PERILAKU RESPONDEN DALAM MENGIKUTI PROGRAM SPP PNPM 7.1 Pemanfaatan Dana Pinjaman SPP PNPM yang Didapatkan oleh Responden di Desa Gunung
Lebih terperinciMEMINJAMKAN UANG KEPADA ORANG LAIN
MEMINJAMKAN UANG KEPADA ORANG LAIN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tablid NOVA N. 713/XIV Bu Brt sedang kebingungan. Baru tadi siang ia mendapat telepn dari saudaranya. Ada apa gerangan? Sederhana saja:
Lebih terperinciPERENCANAAN KEUANGAN. Swiss Confederation. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
PERENCANAAN KEUANGAN ASET Aktiva/Harta/Kekayaan yang dimiliki, misalnya : uang tunai, tanah, sepeda motor, pohon kakao. LIABILITAS hutang yang dimiliki, misalnya tagihan untuk membayar pinjaman. PENDAPATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Arisan adalah kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arisan adalah kelompok orang yang mengumpul uang secara teratur pada tiap-tiap periode tertentu. Setelah uang terkumpul, salah satu dari anggota kelompok akan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA
KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 301/KMK.01/2002 TENTANG PENGURUSAN PIUTANG NEGARA KREDIT PERUMAHAN BANK TABUNGAN NEGARA Menimbang : MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Piutang
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG POKMAS
GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc
Lebih terperinciBAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah Koperasi Koperasi Simpan Pinjam Nur Asri berawal tahun 2006 di Kendari (Sulawesi Tenggara ) awal mula Bapak Muzain
Lebih terperinciTRANSKIP WAWANCARA. : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah
TRANSKIP WAWANCARA Nama Informan : AVI (Nama tidak dipublikasikan) Kode Wawancara : WA/2/26-Maret/2016 Hari/Tgl : Sabtu, 26 Maret 2016 Lokasi Wawancara : Rumah Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 43 tahun
Lebih terperinciKeluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala. di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Mardana. 2013).
I. PENDAHULUAN Latar belakang masalah Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam
Lebih terperinciSistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketentuan mengenai gadai ini diatur dalam KUHP Buku II Bab XX, Pasal 1150 sampai dengan pasal 1160. Sedangkan pengertian gadai itu sendiri dimuat dalam Pasal
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. KANTOR CABANG SYARI AH SURABAYA A. Aplikasi Penyelesaian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG
BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Murabahah Pada BMT At- Taqwa Muhammadiyah Cabang Bandar Buat
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA
BAB III PELAKSANAAN AKAD PEMBIAYAAN MUD}A>RABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BALAI USAHA MANDIRI TERPADU (BMT) KUBE SEJAHTERA A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya BMT KUBE Sejahtera Krian
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 19 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 19 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa Pajak Parkir merupakan satu sumber Pendapatan Daerah
Lebih terperinciUPAYA PEMANFAATAN KREDIT PEDAGANG BUAH DI PUSAT NIAGA PALOPO KELURAHAN DANGERAKKO KECAMATAN WARA KOTA PALOPO
Jurnal Dinamika, April 2012, halaman 1-11 ISSN 2087-7889 Vol. 03. No. 1 UPAYA PEMANFAATAN KREDIT PEDAGANG BUAH DI PUSAT NIAGA PALOPO KELURAHAN DANGERAKKO KECAMATAN WARA KOTA PALOPO Rahmat Masri Bandaso
Lebih terperinciBUPATI PAKPAK BHARAT
BUPATI PAKPAK BHARAT PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PERKUATAN PERMODALAN USAHA BAGI MASYARAKAT MELALUI KREDIT NDUMA PAKPAK BHARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. A. Faktor Penyebab Pembiayaan Implan Bermasalah (Pasdu) Di Bank Syariah
BAB IV PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Pembiayaan Implan Bermasalah (Pasdu) Di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Painan Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya pembiayaan implan bermasalah di
Lebih terperinciFORMULIR PERMOHONAN PINJAMAN SIMPAN PINJAM GERDU TASKIN UPK SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG PERORANGAN
GERAKAN TERPADU PENGENTASAN KEMISKINAN (GERDU - TASKIN) UNIT PENGELOLA KEUANGAN (UPK) SEJAHTERA KELURAHAN RAMPAL CELAKET JL. Jaksa Agung Suprapto II No. 50 Telp. (0341) - 331 917 Malang. website : www.upk-sejahtera.co.cc
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia seperti sektor perdagangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga financial intermediary yang berfungsi sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana serta sebagai
Lebih terperinciPENGARUH KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) DAN PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH TERHADAP PINJAMAN BERMASALAH
PENGARUH KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) DAN PENANGANAN PINJAMAN BERMASALAH TERHADAP PINJAMAN BERMASALAH Oleh: IIS NISWATI ZAMILAH 1) E-mail : iisnjamilah@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB IX MANAJEMEN PIUTANG
BAB IX MANAJEMEN PIUTANG 9.1. Manajemen Piutang Pengetian piutang diartikan dalam dua hal yaitu: 1. Piutang dalam bentuk penjualan barang atau jasa oleh perusahaan dagang 2. Piutang (kredit) dalam artipemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat dewasa ini mendorong semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan tersebut adalah kebutuhan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG
c. PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG PAJAK BAHAN BAKAR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciStrategi Mensiasati HUTANG
Strategi Mensiasati HUTANG Nah, jika anda seorang pengusaha atau masih awal dalam membuka usaha, tentunya anda pernah atau bahkan terlibat masalah hutang. Apakah dipergunakan untuk menambah modal usaha,
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PIUTANG PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) USAHA BERSAMA DESA SIALANG RINDANG
PENERAPAN AKUNTANSI PIUTANG PADA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) USAHA BERSAMA DESA SIALANG RINDANG Muawamah Widiawati Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. ABSTRAK
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam
BAB V PEMBAHASAN Pengamatan dan observasi / temuan yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan operasional yang berlangsung di kantor Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Al-Bahjah Tulungagung. Temuan
Lebih terperinciPERHITUNGAN BUNGA TABUNGAN
7 Desember 206 3 Pada pertemuan ke-9 telah dibahas tentang kegiatan usaha simpan pinjam, kegiatan yang dilakukan untuk menghimpun dana dan menyalurkannya melalui usaha simpan pinjam dari dan untuk anggota
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinci: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.
- 2 - e. bahwa dalam rangka penagihan bea masuk dan/atau cukai perlu pengaturan khusus dengan berdasarkan pada ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a; f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
Lebih terperinciBermediasi di Bank Mandiri
Bermediasi di Bank Mandiri (Membantu Nasabah Menyelesaikan Masalahnya 1) Beberapa bulan yang lalu, seorang ibu-ibu datang berkonsultasi ke saya untuk memecahkan permasalahan kredit macet yang menimpanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia yang tergolong miskin. Bagi mereka mencari kredit mandiri
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Untuk memulai sebuah usaha, banyak orang sering merasa kebingungan karena tidak memiliki modal. Apalagi untuk masyarakat Indonesia yang tergolong miskin. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaaan tersebut guna mencapai tujuannya. Pengikatan sumber daya ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apabila seseorang atau sekelompok orang memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha atau perusahaan berarti ia (mereka) telah bersedia mengikatkan sebagian sumber daya
Lebih terperinciKeuntungan Penggunaan Kredit
Pengertian Kredit Kredit adalah bagian integral dari kehidupan modern. Digunakan untuk membeli tiket bioskop, membayar makanan di restoran atau membeli mobil. Cara paling umum untuk menggunakan kredit
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI
55 BAB IV ANALISIS PENETAPAN MARGIN PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH{AH DI BSM LUMAJANG DALAM TINJAUAN FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MUI A. Analisis Penetapan Margin Pada Pembiayaan Mura>bah{ah Di BSM Lumajang
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1003, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penagihan. Bea Masuk. Cukai. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PMK 111/PMK.04/2013 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian di negara berkembang seperti Indonesia, kredit memegang peranan penting. Dimana untuk kemajuan perekonomian, kita tidak bisa mengandalkan dalam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 27 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa Pajak Restoran merupakan salah satu dari Pajak
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/ 19 /PBI/2004 TENTANG PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kelangsungan usaha Bank
Lebih terperinciV. EVALUASI PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP DI KELURAHAN TANJUNG BALAI KARIMUN
V. EVALUASI PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP DI KELURAHAN TANJUNG BALAI KARIMUN 5.1. Evaluasi Persiapan (Input) Program Sebelum kegiatan pinjaman bergulir dalam kelurahan yang bersangkutan dimulai,
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN WAWANCARA. A. Wawancara Kepada Koordinator BKM Rukun Makmur pada tanggal 14
84 Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN WAWANCARA A. Wawancara Kepada Koordinator BKM Rukun Makmur pada tanggal 14 November 2016 di Kelurahan Tambakbayan 1. Selamat siang pak, maaf mengganggu waktunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan adalah salah satu masalah kemanusiaan yang sedang dihadapi oleh semua negara khususnya negara-negara yang sedang berkembang. Hal tersebut karena kemiskinan
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 19 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 19 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWAKARTA, Menimbang : a. bahwa Pajak Parkir merupakan salah
Lebih terperinciMEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN
MEMANFAATKAN JASA PEGADAIAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 722/XIV Suatu hari, Bu Broto datang menemui Bu Sri, tetangganya yang kebetulan memiliki sebuah toko. Ia bercerita tentang anaknya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2006 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK PARKIR
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2006 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada
1 BAB I PENDAHULUAN Salah satu cara mendapatkan modal bagi kalangan masyarakat termasuk para pengusaha kecil, sedang maupun besar adalah dengan melakukan pengajuan kredit pada pihak bank. Pemberian tambahan
Lebih terperinciTabel Triangulasi. Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP. Wawancara Dokumentasi Observasi
Tabel Triangulasi Fokus 1. Evaluasi Masukan (Evaluation Input) a. Prosedur Pelaksanaan SPP 1. M.Basuki Sutopo (ketua UPK) 2. Kholidah (Kader SPP) 3. Suranti (Ketua Badan Pengawas UPK) Dana yang dikeluarkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 618 TAHUN 2010 T E N T A N G PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DANA INVESTASI DAERAH NON PERMANEN UNTUK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA
www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Lokasi Letak dan Keadaan Fisik
4.1 Gambaran Umum Lokasi 4.1.1 Letak dan Keadaan Fisik BAB IV GAMBARAN UMUM Desa Gunung Menyan merupakan desa pemekaran dari Desa Cimayang pada tahun 1983 yang terletak di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 45 TAHUN : 2004 SERI : B PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK PARKIR
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 45 TAHUN : 2004 SERI : B PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB III PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI
BAB III PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI A. Gambaran Umum Desa Sidomojo Krian Sidoarjo 1. Letak Geografis Desa Sidomojo Krian
Lebih terperinciPERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT
PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Limehe Timur adalah salah satu dari sembilan desa di Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Desa Limehe Timur Desa Limehe Timur adalah salah satu dari sembilan desa di Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo yang proporsi rumah tangga miskinnya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. tersebut bisa dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Terlampir
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Koperasi di Kabupaten Bantul dari tahun 2011 2015 perkembangannya cenderung berfluktuatif dari segi jumlah, modal sendiri, modal luar, volume usaha
Lebih terperinciWALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR
WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciWALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT
WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan di masyarakat sering kita mendapati perbuatan hukum peminjaman uang antara dua orang atau lebih. Perjanjian yang terjalin antara dua orang atau
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 68 TAHUN 2008/434.013/2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian Kredit Pengertian kredit secara umum, kredit adalah sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis pada saat sekarang ini atas dasar kepercayaan sebagai pengganti
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.06/2014 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.06/2014 TENTANG TENTANG PENENTUAN KUALITAS PIUTANG DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,
SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan berlakunya Undang-Undang
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 3/16/PBI/2001 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 3/1/PBI/2001 TENTANG PROYEK KREDIT MIKRO GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa batas waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat telah menjadikan pinjam-meminjam uang sebagai sesuatu yang sangat diperlukan
Lebih terperinciPOLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab.
POLA KEBIJAKAN PENGURUS CREDIT UNION PANTURA LESTARI 2010-2011 Alamat : Jl. Ketapang Siduk KM 33 Desa Sei. Putri Kec. Matan Hilir Utara, Kab. Ketapang VISI Persatuan Keuangan Masyarakat Pesisir Pantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. oleh karena itu pemerintah mengharapkan adanya partisipasi dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan dari pembangunan adalah untuk memujudkan suatu masyarakat adil dan makmur baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang Undang dasar
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN
Lebih terperinciVI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Mekanisme Penyaluran KUR di BRI Unit Tongkol Dalam menyalurkan KUR kepada debitur, ada beberapa tahap atau prosedur yang harus dilaksanakan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Kantor Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian yang didapatkan dapat digambarkan sebagai
Lebih terperinciBUPATI TANGERANG, 3. Undang...
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Proses Penyaluran Dana Bergulir BPLM Di Kabupaten Kulon Progo
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Proses Penyaluran Dana Bergulir BPLM Di Kabupaten Kulon Progo Para calon penerima dana bergulir yang ingin mendapatkan fasilitas kredit dana bergulir dari Dinas
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
1 BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan
Lebih terperinciEKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG
EKONOMI TEKNIK MATEMATIKA UANG PENDAHULUAN Setiap aktivitas akan selalu menimbulkan sejumlah biaya Dari kegiatan/aktivitas akan diperoleh manfaat dalam bentuk produk fisik, servis / jasa dan kemudahan
Lebih terperinciS A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO
02 Maret 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 28 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
39 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Kegiatan SPP Kecamatan Semparuk Pelaksanaan program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) telah mempercepat kemajuan pembangunan
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciLampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi
LAMPIRAN 97 Lampiran 1 Peta Lokasi Kabupaten Sukabumi 95 96 Lampiran 2 Indepth Interview KASUS 1 Suami di-phk, Istri pun Menjadi TKW Dulu hidup kami serba berkecukupan Neng, kenang Bapak A (43 tahun) di
Lebih terperinciPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 / POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN
L1 LAMPIRAN 1 TAMPILAN LAYAR YANG DIHASILKAN Lampiran 1 Gambar Login Lampiran 2 Gambar Form Pendaftaran Anggota L2 Lampiran 3 Gambar Form Permohonan kredit L3 Lampiran 4 Gambar Form Persyaratan Kredit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai tugas yang sangat penting dalam rangka mendorong pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup
Lebih terperinciWawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan
1 Wawancara I Wawancara dengan manajer pusat Koperasi Anugerah Parakan 1. Bagaimana perkembangan KSP Anugerah? 2. Apakah koperasi mengadakan rapat/pertemuan selain Rapat Anggota Tahunan? Jika ya, dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Secara umum piutang merupakan hak atas uang, barang dan jasa kepada orang lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah lama dikenal dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang usahanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan berkembangnya ilmu perbankan dan arus globalisasi yang semakin pesat, maka persaingan dalam bidang perbankan akan semakin pesat. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB V IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PROGRAM MISYKAT DALAM MENERAPKAN PRINSIP PEMBERDAYAAN
40 BAB V IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PROGRAM MISYKAT DALAM MENERAPKAN PRINSIP PEMBERDAYAAN Proses pelaksanaan program Misykat dinilai berdasarkan tahapan dialog, penemuan dan pengembangan. Ukuran proses pelaksanaan
Lebih terperinciDASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI
DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei 2016 Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI PENGERTIAN BUNGA Bunga merupakan pertambahan nilai dalam suatu periode Biasanya disimbolkan dengan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/19/PBI/2006 TENTANG KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PENGHAPUSAN AKTIVA PRODUKTIF
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 20 TAHUN 2001 T E N T A N G PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 20 TAHUN 2001 T E N T A N G PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang Republik
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk lebih memberikan kemudahan dan
Lebih terperinciV. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP
65 V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP Kecamatan Cimarga merupakan salah satu kecamatan yang melaksanakan program SPP sejak diselenggarakannya
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK HIBURAN
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG PAJAK HIBURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciKesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, mengenai Studi Tentang Analisis Keuangan untuk Menilai Kelayakan Pemberian Kredit
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.04/2017 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.04/2017 TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN UTANG BEA MASUK, BEA KELUAR, DAN/ATAU SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.04/2017 TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN UTANG BEA MASUK, BEA KELUAR,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.04/2017 TENTANG PENUNDAAN PEMBAYARAN UTANG BEA MASUK, BEA KELUAR, DAN/ATAU SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENJUALAN BARANG SITAAN YANG DIKECUALIKAN DARI PENJUALAN SECARA LELANG DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 201/PMK.06/2010 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 201/PMK.06/2010 TENTANG KUALITAS PIUTANG KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DAN PEMBENTUKAN PENYISIHAN PIUTANG TIDAK TERTAGIH DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi dan perdagangan bebas saat ini, kehidupan ekonomi di negara Indonesia semakin sulit. Usaha kecil, menengah bahkan usaha dengan modal besar sekalipun
Lebih terperinci