Ria Utami Dewi Jururan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta. Abstrak
|
|
- Suparman Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT ANTARA KREDIT USAHA MIKRO DENGAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BEKASI Ria Utami Dewi Jururan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta Abstrak Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan berupa bunga. Dalam hal ini Penelitian dilakukan guna mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan dalam pemberian kredit bagi usaha mikro dan kepemilikan rumah. Dari hasil penelitian didapat tiga variabel yang mempengaruhi kelayakan dalam pemberian kredit usaha mikro, yaitu jumlah tanggungan, jenis sektor, dan jumlah angsuran dari masing-masing calon debitur. Sedangkan variabel yang mempengaruhi kelayakan dalam pemberian kredit kepemilikan rumah, yaitu jumlah tanggungan, dan jangka waktu kredit dari masing-masing calon debitur. Dalam penelitian kali ini, peneliti menggunakan analisis diskriminan sehingga didapat fungsi diskriminan untuk kredit usaha mikro Z score = -3, jumlah tanggungan 0,960 jenis sector + 0,03 jumlah angsuran dan fungsi diskriminan untuk kredit kepemilikan rumah yaitu Z score = -5,427 +,40 jumlah tanggungan + 0,468 jangka waktu kredit.selain fungsi diskriminan dalam penelitian ini juga dilakukan klasifikasi, untuk melihat seberapa jauh klasifikasi tersebut sudah tepat. Dari penelitian tersebut didapat ketepatan prediksi dari model adalah sebesar 74.6% (kredit usaha mikro), 6.4 % (kredit kepemilikan rumah). Oleh karena angka ketepatan tinggi (77% dan 6.4%), maka model diskriminan di atas sebenarnya bisa digunakan untuk analisis diskriminan. Atau penafsiran tentang berbagai tabel yang ada valid untuk digunakan. Kata Kunci: KREDIT USAHA KECIL dan KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH. Pendahuluan. Latar Belakang Pada saat ini melemahnya perekonomian Indonesia yang mengakibatkan krisis moneter yang berkepanjangan membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Dampak dari krisis moneter menyebabkan naiknya tingkat kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu sistem perkreditan yang merupakan jasa perbankan yang menjadi salah satu jalan yang dipilih konsumen dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun jasa yang diberikan oleh perbankan adalah dengan memberikan fasilitas kredit seperti program pemerintah,kredit
2 konsumtif,kredit eksport dan kredit modal kerja. Bank perlu mengelola resiko kredit yang terkandung dalam fortofolio kredit. dalam penerapan manajemen resiko kredit, salah satu tujuannya adalah meyakinkan bahwa calon debitur yang diterima oleh bank adalah memang yang layak untuk diterima dan calon debitur yang ditolak oleh bank adalah memang seharusnya ditolak berdasarkan profil resiko dari calon debitur tersebut. Dengan menetapkan penilaian kredit yang baik dan sesuai profil populasi dari calon debitur, maka bank memiliki kemampuan yang lebih baik dan konsisten untuk dapat mengambil keputusan yang lebih tepat untuk menyetujui pengajuan kredit. Pada akhirnya bank tersebut akan memiliki debitur-debitur dengan resiko lebih rendah, yang juga berarti bahwa bank tersebut memiliki nilai non-performing loan yang lebih rendah dengan asumsi kondisi lainnya yang mendukung. Maka permasalahan yang terjadi pada Bank Tabungan Negara adalah bagaimana bank mempertimbangkan suatu permintaan kredit, tanpa melepaskan pedoman pokok yang harus dipegang teguh untuk menyehatkan dan menyelamatkan perputaran uang berupa kredit-kredit itu. Pemberi kredit dalam hal ini Bank Tabungan Negara harus meneliti terlebih dahulu keadan (perusahaan) peminta kredit, memperhitungkan faktorfaktor kemungkinan yang tidak diharapkan, mempertimbangkan keamanan dari uang yang dipinjamkan agar tidak terjadi kredit macet atau setidak-tidaknya bank dapat mengurangi atau memperkecil kerugian. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis ingin membahas masalah kredit usaha mikro di Indonesia. Untuk itu penulis mengangkatnya dengan mengambil judul : ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT ANTARA KREDIT USAHA MIKRO DENGAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG BEKASI.2 Rumusan dan Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit usaha mikro pada Bank Tabungan Negara (persero) cabang Bekasi? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit pemilikan rumah pada Bank Tabungan Negara (persero) cabang Bekasi? 3. Adakah perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit antara kredit usaha mikro dengan kredit pemilikan rumah pada Bank Tabungan Negara (persero) cabang Bekasi? Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah yang akan diteliti adalah menyangkut faktor-faktor yang mempengaruhi layak tidaknya pemberian kredit usaha kecil mikro dan kredit kepemilikan rumah pada Bank Tabungan Negara (persero) cabang Bekasi dengan menggunakan data catatan laporan perkembangan perkreditan Bank Tabungan negara dan debitur/nasabah yang mengajukan kredit pada tahun
3 .3 Tujuan penulisan Tujuan dari penelitian ini adalah :. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit usaha mikro pada Bank Tabungan Negara (persero) cabang Bekasi? 2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit pemilikan rumah pada Bank Tabungan Negara (persero) cabang Bekasi? 3. Mengetahui apakah ada perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit antara kredit usaha mikro dengan kredit pemilikan rumah pada Bank Tabungan Negara (persero) cabang Bekasi? 2. Landasan teori 2. Pengertian bank Bank merupakan lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter, serta dinamisator pertumbuhan ekonomi.bank adalah lembaga keuangan berarti bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan (financial asset ) serta bermotifkan profit dan juga sosial, bukan hanya mencari keuntungan saja.selain itu bank juga disebut pengumpul dana dan penyalur kredit berarti bank dalam operasinya mengumpulkan dana kepada ssu dan menyalurkan kredit kepada dsu. (Hasibuan, 2008, ) 2.2 Pengertian Kredit Dalam bahasa latin kredit disebut credere yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Sedangkan bagi penerima kredit berarti menerima kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali pinjaman tersebut sesuai dengan jangka waktunya. (Kasmir, 2002) 2.3 Unsur-unsur kredit Unsur-unsur kredit yang terkandung dalam pemberian dalam suatu fasilitas kredit menurut Kasmir (2002: 03) adalah sebagai berikut :. Kepercayaan Kepercayaan merupakan suatu keyakinan bagi si pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan benar-benar diterima kembali di masa yang akan datang sesuai jangka waktu kredit. 2. Kesepakatan Disamping unsur kepercayaaan didalam kredit juga mengandung unsur kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit. 3. Jangka Waktu Jangka waktu merupakan batas waktu pengembalian angsuran kredit yang telah disepakati kedua belah pihak. 4. Resiko Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit memungkinkan suatu resiko tidak tertagihnya atau macet pemberian suatu kredit. 5. Balas Jasa Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan atas pemberian kredit berupa bunga dan biaya administrasi kredit.
4 2.4 Jenis-jenis kredit Dalam praktiknya jenis-jenis kredit yang diberikan oleh bank umum dan bank perkreditan rakyat untuk masyarakat terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis-jenis kredit menurut Kasmir (2002 : 09) dapat dilihat dari berbagai segi antara lain :. Dilihat dari segi kegunaan a) Kredit Investasi Kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya digunakan untuk keperluan usaha atau membangun proyek. b) Kredit Modal Kerja Kredit modal kerja digunakan untuk keperluan untuk meningkatkan produksi dalam operasionalnya. 2. Dilihat dari segi tujuan kredit a) Kredit Produktif Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau investasi. b) Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan. c) Kredit Perdagangan Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk membiayai aktivitas perdagangan. 3. Dilihat dari segi jangka waktu a) Kredit jangka pendek Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari tahun atau paling lama tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja. b) Kredit Jangka Menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara tahun sampai 3 tahun dan biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. c) Kredit Jangka Panjang Merupakan kredit yang jangka waktunya paling panjang,waktu pengembaliannya antar 3 tahun sampai 5 tahun dan biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang. 2.5 Kajian penelitian sejenis Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi layak tidaknya pemberian kredit yang pernah dilakukan antara lain adalah Dewi Astuti (2008) berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi layak tidaknya pemberian kredit kepada konsumen PT.Adira Quantum Finance dengan supplier PT. Jati center. Masalah dalam penelitian ini adalah faktor faktor yang berpengaruh terhadap layak tidaknya pemberian kredit berdasarkan data yang ada di perusahaan,sehingga tujuan dari penelitian ini adalah membuat model dari faktor- faktor yangberpengaruh. Objek penelitian adalah PT Adira Quantum Finance. Variabel yang digunakan adalah gaji debitur, gaji pasangan, umur, lama angsuran dan jumlah pinjaman. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kredit lancar(0) dan kredit macet(), sedangkan variabel independennya adalah jumlah pinjaman, gaji, gaji pasangan, umur dan lama angsuran. Sampel yang digunakan sebanyak 200 debitur dengan menggunakan metode analisis diskriminan dan diolah dengan bantuan SPSS versi 3. Berdasarkan hasil model diskriminan menunjukkan bahwa
5 perusahaan harusnya menyeleksi calon konsumen berdasarkan variabel gaji debitur, gaji pasangan dan lama angsuran sedangkan variabel jumlah pinjaman dan umur tidak berpengaruh terhadap layak tidaknya pemberian kredit kepada konsumen. Penelitian lain dilakukan oleh Rasni Arnifki Agustini (2007) berjudul Faktor-faktor yang menentukan layak tidaknya pemberian kredit kepada konsumen PT.FIF. Masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap layak tidaknya pemberian kredit berdasarkan data yang ada di perusahaan, sehingga tujuan dari penelitian membuat model dari faktorfaktor yang berpengaruh. Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan PT. Federal Internasional Finance (FIF) cabang Jakarta. Variabel yang digunakan terdapat enam variabel. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah layak dan tidak layak yaitu grup 0 untuk layak dan grup untuk tidak layak, sedangkan pada variabel independent dalam penelitian yaitu pokok (X), gaji (X2), angsuran (X3), tanggungan (X4) dan umur (X5). Data yang digunakan sebanyak 200 sampel dengan metode analisis data yaitu metode analisis diskriminan. Berdasarkan hasil model diskriminan menunjukkan bahwa perusahaan menyeleksi calon konsumen berdasarkan variabel gaji, angsuran dan tanggungan Variabel pokok dan umur tidak berpengaruh terhadap layak tidaknya pemberian kredit kepada konsumen. 3. Metodologi penelitian 3. Sumber dan Jenis Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dari Bank Tabungan Negara cabang Bekasi. Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang telah diolah oleh Bank Tabungan Negara guna diproses lebih lanjut. Data yang digunakan dalam penelititan adalah catatan laporan perkembangan perkreditan Bank Tabungan negara dan data-data nasabah yang mengajukan kredit usaha mikro dan kredit kepemilikan rumah serta mengumpulkan berbagai buku literatur yang mempunyai hubungan dengan kredit usaha mikro dan kepemilikan rumah perbankan. 3.2 Metode Analisis Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif kualitatif. Dalam metode ini, analisis dilakukan untuk menghasilkan laporan penelitian yang lebih luas dengan cara menginterpretasikan data yang telah dianalisis dan hasil analisis tersebut dihubungkan dengan teori-teori yang telah ada untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Analisis kualitatif yang dilakukan adalah menganalisis kredit dengan metode analisis diskriminan serta Uji beda T-Praid dengan bantuan spss 5.. Analisis Diskriminan Adalah tehnik multivariate yang termasuk dependen methode yakni adanya variabel dependen dan independent. Dengan demikian ada variabel yang hasilnya tergantung dari data variable independent. Ciri khusus adalah data variabel dependen yang harus berupa data kategori sedangkan data independen harus berupa data non kategori. (Singgih,2005,43) Dengan analisis diskriminan pada akhirnya akan dibuat seperti model regresi linear yakni ada variable tidak bebas dan variable bebas.(singgih,2005)
6 a. Pengujian Variabel Bebas Menurut Singgih (2005 :50) keputusan yang diambil dari semua variabel bebas yaitu dengan dua cara :. Dengan angka wilk s lambda berkisar antara 0-.jika mendekati 0 maka data tiap group cendreung berbeda, sedangkan jika data mendekati maka data tiap group cenderung sama. 2. Dengan F.test a. Hipotesis ho = tidak ada perbedaan antar group ha = ada perbedaan antar group b. Keputusan dengan Dasar Berdasarkan Signifikan signifikan > 0.5 maka ho diterima signifikan < 0.5 maka ha diterima Berdasarkan F.hitung dan F.tabel f.hitung > f.tabel maka ha diterima f.hitung < f.tabel maka ho diterima b. Uji Varians Variable diuji dengan alat box m gunanya untuk menguji varians dari setiap variable dengan ketentuan.. Hipotesis ho = group covariance matriks adalah sama ha = group covariance matriks adalah berbeda secara nyata 2. Keputusan dengan Dasar signifikan > 0.5 maka ho diterima signifikan < 0.5 maka ha diterima 2. Model Diskriminan Pada prinsipnya analisis diskriminan adalah menguji apakah semua variabel bebas berbeda secara nyata berdasar variabel dependent. (Singgih,2005,47) Menurut Singgih (2005:45) model diskriminan adalah sebagai berikut : Y = X + X X N dimana : variabel independent (X dan seterusnya )adalah data metrik yakni data berjenis interval atau rasio variabel dependen (Y) adalah data kategorikal atau nominal. 3. Fungsi Diskriminan Pengklasifikasian adalah salah satu analisis statistika yang diperlukan jika ada beberapa kelompok kemudian ingin diketahui apakah kelompokkelompok tersebut memang berbeda secara statistika. Kelompok-kelompok ini terjadi karena ada pengaruh satu atau lebih variabel lain yang merupakan variabel independent. Menurut Singgih (2005: 66) kombinasi linear dari variabel-variabel ini akan membuat suatu fungsi diskriminan.: Z jk = a + W X k + W 2 X 2k + + W n X nk Dimana : Z jk = nilai diskriminan Z dari fungsi diskriminan j untuk objek k A = intersep Wi = koefisien diskriminan untuk variable independent ke-i Xik = nilai variable ke-i untuk objek ke-k 4. Uji beda T-Praid Uji t-praid digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan ratarata dua sampel bebas. Dua sampel yang dimaksud disini adalah sampel yang sama namun mengalami proses pengukuran maupun perlakuan yang berbeda. (Nugroho,2005)
7 Menurut Nugroho (2005) uji ini dirumuskan sebagai berikut : t hitung= S d / d n dimana : d i = Perbedaan dalam rank antara residual dengan variabel bebas ke- i S d = Standar deviasi N = Banyaknya data d = dimana : x x 2 X = Variabel bebas ke- X2 = Variabel bebas ke-2 d d = n Sd ( ) 2 d d = n n 2 4. Analisis dan Pembahasan 4. Kredit usaha mikro 4.. Pengujian variabel bebas Langkah pertama pada analisis diskriminan adalah menguji apakah semua variabel independent berbeda secara nyata berdasar variabel dependen. Tabel 4. Tests of equity of group means usia pendapatan jaminan jumlah pinjaman jumlah tanggungan jenis sektor banyaknya angsuran jangka waktu kredit Analisis dengan menggunakan uji F : Variabel usia, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,034). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur. Variabel pendapatan, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,079). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak Tests of Equality of Group Means Wilks' Lambda F df df t idaknya kredit yang diajukan oleh debitur. Variabel jaminan, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,084). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur. Variabel jumlah tanggungan, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,007). Hal ini berarti ada
8 perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur. Variabel jenis sektor, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,024). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur Variabel jumlah angsuran, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,038). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur Variabel jangka waktu kredit, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,038). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur Variabel jumlah pinjaman angka sig.adalah jauh diatas 0,05 (0,290). hal ini berarti jumlah pinjaman debitur tidak mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur. Dari hasil pengujian variabel didapat bahwa dari delapan variabel ada tujuh variabel yang berbeda secara signifikan untuk dua grup yang berbeda yaitu usia, pendapatan, jaminan, jumlah tanggungan, jenis sektor, banyaknya angsuran dan jangka waktu kredit. Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit usaha mikro adalah usia, pendapatan, jaminan, jumlah tanggungan, jenis sektor, banyaknya angsuran dan jangka waktu kredit Pembuatan Model diskriminan Tabel 4.2 Canonical Discriminant Function Coefficient Canonical Discriminant Function Coefficients jumlah tanggungan jenis sektor jumlah angsuran (Constant) Unstandardized coefficients Function Tabel 4.2 mempunyai fungsi yang hampir mirip dengan persamaan regresi berganda, yang dalam analisis diskriminan disebut sebagai fungsi diskriminan : Z score = -3, jumlah tanggungan 0,960 jenis sektor + 0,03 jumlah angsuran. Kegunaan fungsi ini untuk mengetahui sebuah case (dalam kasus ini seorang debitur) masuk kedalam group yang satu ataukah tergolong pada group yang lain. Setelah fungsi diskriminan dibuat, kemudian dilakukan klasifikasi maka selanjutnya akan terlihat seberapa jauh klasifikasi tersebut sudah tepat atau berapa persen terjadi misklasifikasi pada proses tersebut
9 Original Cross-validated a Count % Count % Tabel 4.3 Classification result Classification Results b,c kredit Predicted Group Membership 0 Total a. Cross validation is done only for those cases in the analysis. In cross validation, each case is classified by the functions derived from all cases other than that case. b. 74.3% of original grouped cases correctly classified. c. 74.3% of cross-validated grouped cases correctly classified. Dari tabel 4.3 diatas terlihat ketepatan prediksi dari model sebesar 74,3 %. Oleh karena nilai ketepatan tinggi maka penafsiran dari berbagai tabel yang ada valid untuk digunakan.dari proses diskriminan mulai dari uji variabel sampai analisis output didapat kesimpulan bahwa yang mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan adalah jumlah tanggungan, jenis sektor, dan jumlah angsuran. Debitur yang mempunyai jumlah tanggungan lebih banyak akan mendapatkan jumlah pinjaman lebih kecil daripada debitur yang mempunyai jumlah tanggungan lebih sedikit atau debitur dengan jumlah tanggungan yang lebih banyak kreditnya tidak akan diterima karena dengan jumlah tanggungan yang banyak maka debitur akan lebih banyak mengeluarkan biaya sehari-hari dan kemungkinan debitur tidak akan membayar kreditnya akan lebih tinggi. Banyaknya angsuran berpengaruh pada kesanggupan membayar debitur, berapa kali debitur sanggup untuk melunasi hutangnya. Serta jenis sektor digunakan untuk melihat seberapa besar pinjaman yang dibutuhkan oleh debitur, debitur dengan berjenis sektor perdagangan akan membutuhkan pinjaman lebih kecil dibandingkan dengan debitur dengan jenis sektor jasa dan perdagangan. Hal ini terlihat pada tabel Canonical Discriminant Function Coefficient. 4.2 Kredit kepemilikan rumah 4.2. pengujian variabel bebas Langkah pertama pada analisis diskriminan adalah menguji apakah semua variabel independent berbeda secara nyata berdasar variabel dependen.
10 Tabel 4.4 Test of equity of group means Tests of Equality of Group Means usia pendapatan jumlah pinjaman jumlah tanggungan jumlah angsuran jangka waktu kredit Wilks' Lambda F df df Analisis dengan menggunakan uji F : Variabel jumlah tanggungan, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,036). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur. Variabel banyaknya angsuran, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,038). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur. Variabel jangka waktu kredit, angka sig.adalah dibawah 0,05 (0,038). Hal ini berarti ada perbedaan antar group dan mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur. Variabel usia, pendapatan, jumlah pinjaman angka sig.adalah jauh diatas 0,05. hal ini berarti usia (0.088), pendapatan (0.092), jumlah pinjaman debitur (0.00) tidak mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan oleh debitur Dari hasil pengujian variabel didapat bahwa dari enam variabel ada tiga variabel yang berbeda secara signifikan untuk dua grup yang berbeda yaitu jumlah tanggungan, banyaknya angsuran dan jangka waktu kredit. Dengan demikian faktor-faktor yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit usaha mikro adalah jumlah tanggungan, banyaknya angsuran dan jangka waktu kredit Pembuatan Model Diskriminan Tabel 4.5 Canonical Discriminant Function Coefficient Canonical Discriminant Function Coefficients Function jumlah tanggungan.40 jangka waktu kredit.468 (Constant) Unstandardized coefficients
11 Tabel 4.5 mempunyai fungsi yang hamper mirip dengan persamaan regresi berganda, yang dalam analisis diskriminan disebut sebagai fungsi diskriminan : Z score = -5,427 +,40 jumlah tanggungan + 0,468 jangka waktu kredit Kegunaan fungsi ini untuk mengetahui sebuah case (dalam kasus ini seorang debitur) masuk kedalam group yang satu ataukah tergolong pada group yang lain. Setelah fungsi diskriminan dibuat, kemudian dilakukan klasifikasi maka selanjutnya akan dilihat seberapa jauh klasifikasi tersebut sudah tepat atau berapa persen terjadi misklasifikasi pada proses tersebut Tabel 4.6 Classification result Original Cross-validated a Count % Count % Classification Results b,c kredit Predicted Group Membership 0 Total a. Cross validation is done only for those cases in the analysis. In cross validation, each case is classified by the functions derived from all cases other than that case. b. 6.4% of original grouped cases correctly classified. c. 55.7% of cross-validated grouped cases correctly classified. Dari tabel 4.6 terlihat ketepatan prediksi dari model sebesar 6,4 %. Oleh karena nilai ketepatan tinggi maka penafsiran dari berbagai tabel yang ada valid untuk digunakan. Dari proses diskriminan mulai dari uji variable sampai analisis output didapat kesimpulan bahwa yang mempengaruhi layak tidaknya kredit yang diajukan adalah jumlah tanggungan, dan jangka waktu kredit. Hal ini terlihat pada tabel Canonical Discriminant Function Coefficient. 4.3 Perbedaan Kredit Usaha mikro dengan Kredit Kepemilikan rumah 4.3. Usia Untuk membuktikan perbedaan dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel tidak bebas digunakan analisis uji t. Untuk mengetahui perbedaan secara parsial usia kredit usaha mikro (X) terhadap usia kredit kepemilikan rumah (X2) Hipotesis : Ho : tidak ada perbedaan usia antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima
12 Ha : ada perbedaan usia antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Tabel 4.7 Independent Samples Test Usia Independent Samples Test usia assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances F t df (2-tailed) t-test for Equality of Means Mean Difference 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Difference Lower Upper Output tersebut dapat dilihat dari nilai sig.(2-tailed) kesimpulan dapat diambil melelui penolakan dan penerimaan hipotesis yang diusulkan.(nugroho,2005) P-Value pada kolom sig.(2-tailed) > level of signifikan maka ho diterima P-Value pada kolom sig.(2-tailed) < level of signifikan maka ha diterima Dari hasil uji menggunakanlevel of signifikan 5% two tailed,dan sampel yang digunakan 70 debitur,maka disimpulkan ha diterima karena sig.(2-tailed) < level of signifikan. Dalam hal ini ada perbedaan antara usia kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima. Usia debitur dipergunakan untuk menilai apakah kreditnya layak diterima atau tidak. Usia digunakan untuk menghindari adanya kredit macet. Usia yang muda dianggap tergolong usia yang masih produktif sehingga kecil kemungkinan terjadinya kredit macet. Sedangkan usia yang cukup tua dianggap tergolong usia yang kurang produktif sehingga besar kemungkinan terjadinya kredit macet Pendapatan Untuk membuktikan perbedaan dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel tidak bebas digunakan analisis uji t. Untuk mengetahui perbedaan secara parsial pendapatan kredit usaha mikro (X) terhadap pendapatan kredit kepemilikan rumah (X2) Hipotesis : Ho : tidak ada perbedaan pendapatan antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Ha : ada perbedaan pendapatan antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Tabel 4.8 Independent Samples Test Pendapatan Independent Samples Test pendapatan assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances F t df (2-tailed) t-test for Equality of Means Mean Difference 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Difference Lower Upper
13 Output tersebut dapat dilihat dari nilai sig.(2-tailed) kesimpulan dapat diambil melelui penolakan dan penerimaan hipotesis yang diusulkan.(nugroho,2005) P-Value pada kolom sig.(2-tailed) > level of signifikan maka ho diterima P-Value pada kolom sig.(2-tailed) < level of signifikan maka ha diterima Dari hasil uji menggunakan level of signifikan 5% two tailed,dan sampel yang digunakan 70 debitur,maka disimpulkan ho diterima karena sig.(2-tailed) > level of signifikan. Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara pendapatan kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Jumlah Pinjaman Untuk membuktikan perbedaan dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel tidak bebas digunakan analisis uji t. Untuk mengetahui perbedaan secara parsial jumlah pinjaman kredit usaha mikro (X) terhadap jumlah pinjaman kredit kepemilikan rumah (X2) Hipotesis : Ho : tidak ada perbedaan jumlah pinjaman antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Ha : ada perbedaan jumlah pinjaman antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Tabel 4.9 Independent Samples Test Jumlah Pinjaman Independent Samples Test jumlah pinjaman assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances F t df (2-tailed) t-test for Equality of Means Mean Difference 95% Confidence Interval Std. Error of the Difference Difference Lower Upper Output tersebut dapat dilihat dari nilai sig.(2-tailed) kesimpulan dapat diambil melelui penolakan dan penerimaan hipotesis yang diusulkan.(nugroho,2005) P-Value pada kolom sig.(2-tailed) > level of signifikan maka ho diterima P-Value pada kolom sig.(2-tailed) < level of signifikan maka ha diterima Dari hasil uji menggunakan level of signifikan 5% two tailed,dan sampel yang digunakan 70 debitur,maka disimpulkan ha diterima karena sig.(2-tailed) > level of signifikan (0.05). Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara jumlah pinjaman kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Jumlah Tanggungan Untuk membuktikan perbedaan dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel tidak bebas digunakan analisis uji t. Untuk mengetahui
14 perbedaan secara parsial jumlah tanggungan kredit usaha mikro (X) terhadap jumlah tanggungan kredit kepemilikan rumah (X2) Hipotesis : Ho : tidak ada perbedaan jumlah tanggungan antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Ha : ada perbedaan jumlah tanggungan antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Tabel 4.0 Independent Samples Test Jumlah Tanggungan jumlah tanggunga assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Independent Samples Test t df t-test for Equality of Means (2-tailed) Mean Std. Error Differenc Differenc e 95% Confidence Interval of the Difference e Lower Upper Output tersebut dapat dilihat dari nilai sig.(2-tailed) kesimpulan dapat diambil melelui penolakan dan penerimaan hipotesis yang diusulkan.(nugroho,2005) P-Value pada kolom sig.(2-tailed) > level of signifikan maka ho diterima P-Value pada kolom sig.(2-tailed) < level of signifikan maka ha diterima Dari hasil uji menggunakan level of signifikan 5% two tailed,dan sampel yang digunakan 70 debitur,maka disimpulkan ho diterima karena sig.(2-tailed) > level of signifikan (0.05). Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara jumlah tanggungan kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Banyaknya Angsuran Untuk membuktikan perbedaan dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel tidak bebas digunakan analisis uji t. Untuk mengetahui perbedaan secara parsial banyaknya angsuran kredit usaha mikro (X) terhadap banyaknya angsuran kredit kepemilikan rumah (X2) Hipotesis : Ho : tidak ada perbedaan banyaknya angsuran antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Ha : ada perbedaan banyaknya angsuran antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima
15 Tabel 4. Independent Samples Statistik Banyaknya Angsuran Independent Samples Test banyaknya angsuran assumed not assumed Levene's Test for Equality of Variances F t df (2-tailed) t-test for Equality of Means Mean Difference 95% Confidence Interval of the Std. Error Difference Difference Lower Upper Output tersebut dapat dilihat dari nilai sig.(2-tailed) kesimpulan dapat diambil melelui penolakan dan penerimaan hipotesis yang diusulkan.(nugroho,2005) P-Value pada kolom sig.(2-tailed) > level of signifikan maka ho diterima P-Value pada kolom sig.(2-tailed) < level of signifikan maka ha diterima Dari hasil uji menggunakan level of signifikan 5% two tailed,dan sampel yang digunakan 70 debitur,maka disimpulkan ho diterima karena sig.(2-tailed).000 > level of signifikan (0.05). Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara jumlah tanggungan kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Jangka Waktu Kredit Untuk membuktikan perbedaan dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel tidak bebas digunakan analisis uji t. Untuk mengetahui perbedaan secara parsial jangka waktu kredit usaha mikro (X) terhadap jangka waktu kredit kepemilikan rumah (X2) Hipotesis : Ho : tidak ada perbedaan janka waktu kredit antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima Ha : ada perbedaan jangka waktu kredit antara kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima jangka waktu kred assumed not assumed Tabel 4.2 Independent Samples Statistik Jangka Waktu Kredit Levene's Test for Equality of Variances F Independent Samples Test t df t-test for Equality of Means (2-tailed) Mean Difference 95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Difference Lower Upper
16 Output tersebut dapat dilihat dari nilai sig.(2-tailed) kesimpulan dapat diambil melelui penolakan dan penerimaan hipotesis yang diusulkan.(nugroho,2005) P-Value pada kolom sig.(2-tailed) > level of signifikan maka ho diterima P-Value pada kolom sig.(2-tailed) < level of signifikan maka ha diterima Dari hasil uji menggunakan level of signifikan 5% two tailed,dan sampel yang digunakan 70 debitur,maka disimpulkan ho diterima karena sig.(2-tailed).000 > level of signifikan (0.05). Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara jumlah tanggungan kredit yang layak diterima dengan kredit yang tidak layak diterima. 5. Kesimpulan 5. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab terdahulu maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :. Pada analisis diskriminan maka didapat tiga faktor yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit usaha mikro yaitu jumlah tanggungan, banyaknya angsuran dan jenis sektor dengan ketepatan prediksi sebesar 74.3 %. Hal ini dapat dilihat dengan perbedaan jumlah pinjaman yang didapat oleh debitur serta diterima atau tidaknya kredit yang diajukan. Debitur yang mempunyai jumlah tanggungan lebih banyak akan mendapatkan jumlah pinjaman lebih kecil daripada debitur yang mempunyai jumlah tanggungan lebih sedikit atau debitur dengan jumlah tanggungan yang lebih banyak kreditnya tidak akan diterima karena dengan jumlah tanggungan yang banyak maka debitur akan lebih banyak mengeluarkan biaya sehari-hari dan kemungkinan debitur tidak akan membayar kreditnya akan lebih tinggi. Banyaknya angsuran berpengaruh pada kesanggupan membayar debitur, berapa kali debitur sanggup untuk melunasi hutangnya. Serta jenis sektor digunakan untuk melihat seberapa besar pinjaman yang dibutuhkan oleh debitur, debitur dengan berjenis sektor perdagangan akan membutuhkan pinjaman lebih kecil dibandingkan dengan debitur dengan jenis sektor jasa dan perdagangan. 2. Pada analisis diskriminan maka didapat dua faktor yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit kepemilikan rumah yaitu jumlah tanggungan dan jangka waktu kredit, dengan ketepatan prediksi sebesar 6,4%. Sama halnya pada kredit usaha mikro, pada kredit kepemilikan kepemilikan rumah jumlah tanggungan dan jangka waktu kredit digunakan untuk membedakan jumlah pinjaman dan diterima atau tidaknya kredit yang diajukan. 3. Dari hasil uji beda maka didapat hanya variabel usia saja yang memiliki perbedaan secara signifikan yang mempengaruhi kelayakan pemberian kredit antara kredit usaha mikro dengan kredit kepemilikan rumah. Hal ini terlihat dari nilai sig.(2-tailed) < level of signifikan (0.05). Usia debitur dipergunakan untuk menilai apakah kreditnya layak diterima atau tidak. Usia yang masih muda akan lebih mudah mendapatkan kredit dikarenakan usia muda tergolong usia yang produktif serta masih aktif dalam bekerja sehingga kemungkinan terjadinya kredit macet akan lebih kecil jika dibandingkan dengann usia yang sudah tua.
17 5.2 Saran Saran yang disampaikan penulis melalui skripsi ini adalah. Bank Tabungan Negara Cabang Bekasi dalam hal menilai kredit yang diajukan baik kredit usaha mikro maupun kredit kepemilikan rumah harus lebih cermat dan teliti lagi agar memperkecil terjadinya kredit macet. 2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat pada penelitian selanjutnya, maka sebaiknya jumlah sampel yang digunakan bisa lebih banyak agar dapat mewakili data yang ada dan variabel yang digunakan bisa lebih banyak. Daftar Pustaka Agustin, Rasni Arnifki,, Faktor-faktor yang menentukan layak tidaknya pemberian kredit kepada konsumen PT.FIF, FE Universitas Gunadarma,2007 Astuti, Dewi, Faktor-faktor yang mempengaruhi layak tidaknya pemberian kredit kepada konsumen PT.Adira Quantum Finance dengan supplier PT. Jati center, FE Universitas Gunadarma, 2008 Hasibuan, Malayu, 2008, Dasar-dasar perbankan, Jakarta : Bumi aksara Kasmir, 2002, Dasar-dasar perbankan, edisi, cetakan keenam Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada., 2004, Bank dan lembaga keuangan Lainnya, edisi revisi, cetakan Kedua, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Kuncoro, Mudrajat, 2002, Manajemen Perkreditan Bank, Jakarta : gramedia pustaka Nugroho. Bhuono Agung, 2005, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Yogyakarta : Andi Yogya Rivai,Veithzal, 2007, Credit management handbook, Jakarta : Raja Grafindo Persada Sari,Apriliana Purnama,, Analisis penilaian faktor-faktor mempengaruhi pemberian kredit pada usaha mikro dan kecil dengan model diskriminan pada Koperasi Sejati Mulia FE Universitas Gunadarma, 2008 Siamat,Dahlan, 2004, Manajemen lembaga keuangan, edisi keempat, Jakarta: Fakultas ekonomi universitas Indonesia Sinngih, Santoso, 2005, Menggunakan spss untuk statistic multivariate, Jakarta : Elex media komputindo Suyatno, Thomas, 999, Dasar-dasar perkreditan, Jakarta : Gramedia pustaka Utama Umar, Husein, 200, Riset akuntansi, Jakarta : gramedia pustaka utama
Statistika Industri II TIP - FTP UB
Statistika Industri II TIP - FTP UB Mirip regresi linier berganda Metode dependen Dimana : Variabel Independen (X1 dan seterusnya) adalah data metrik, yaitu data berskala interval atau rasio. Variabel
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGOLAHAN DATA 4.1 Print Output dan Analisa Output A. Diskriminan Parameter : 1. Grup 1 : Konsumen (responden) yang sering berkunjung ke... Grup 2 : Konsumen (responden) yang sering berkunjung
Lebih terperinciFAKTOR PEMBEDA STATUS KREDIT DEBITUR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN. Abstrak
FAKTOR PEMBEDA STATUS KREDIT DEBITUR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN Penulis : 1. Ana Mufidah, SE.,MM 2. Ferisa Ayu Prameswari, SE Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciANALISIS PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN MODEL DISKRIMINAN PADA KOPERASI KARYAWAN DEPARTEMEN KEHUTANAN
ANALISIS PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN PEMBERIAN KREDIT DENGAN MODEL DISKRIMINAN PADA KOPERASI KARYAWAN DEPARTEMEN KEHUTANAN Dwi Puji Yuliastuti 20205376 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciKajian Ekonomi Regional Propinsi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan I 2009
SUPLEMEN 3 ANALISIS KETERKAITAN KENAIKAN NON PERFORMING LOAN DENGAN KARAKTERISTIK BANK UMUM SEBAGAI DAMPAK KRISIS KEUANGAN GLOBAL STUDI KASUS PERBANKAN SUMATERA SELATAN DAN BANGKA BELITUNG Krisis keuangan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO
KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMEL PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciLAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test
Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for
Lebih terperinciKuisioner Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda X! Keterangan : Pertanyaan Kesetiaan Merek
Kuisioner Saya meminta bantuan Bapak/Ibu/Saudara sekalian untuk mengisi beberapa pertanyaan dibawah ini. Kuisioner yang saya bagikan digunakan sebagai bahan untuk melakukan penelitian. Saya mohon bantuannya
Lebih terperinciat Blessing KJKS Madani, whether included in the group who deserve credit or groups who do not deserve credit. This analysis was done with the help of
ANALISIS PENILAIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI PEMBERIAN KREDIT PADA USAHA MIKRO DENGAN MODEL DISKRIMINAN PADA KJKS BERKAH MADANI RITA SAHARAH MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI, JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT DAN JANGKA WAKTU PEMBERIAN KREDIT TERHADAP KREDIT YANG DISALURKAN
PEGARUH TIGKAT SUKU BUGA KREDIT DA JAGKA WAKTU PEMBERIA KREDIT TERHADAP KREDIT YAG DISALURKA ovi urmaya Sari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRAK Bank Perkreditan Rakyat
Lebih terperinciLampiran 1. Data PER, DPR, DY, ROE dan NPM LQ45 tahun 2009
LAMPIRAN 143 Lampiran 1. Data PER, DPR, DY, ROE dan NPM LQ45 tahun 2009 1 ADRO 12,67 12,45 0,98 24,94 0,16 2 BBCA 17,57 0,25 0,01 24,44 0,25 3 BBNI 12,17 28,9 0,02 12,92 0,1 4 BBRI 12,91 22,27 0,02 26,81
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Penelitian Yth. Responden Dalam rangka memenuhi penelitian, saya sebagai mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Yth. Responden Dalam rangka memenuhi penelitian, saya sebagai mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i meluangkan
Lebih terperinciMODUL 5 ANALISIS DISKRIMINAN
MODUL 5 ANALISIS DISKRIMINAN TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan yang diharapkan dalam pelaksanaan praktikum ini, antara lain : Mahasiswa memahami karakteristik dan kegunaan Metode Analisis Diskriminan. Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra)
PENGARUH PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN PENDAPATAN (Studi Kasus : Koperasi Kredit Mitra Usaha Sejahtera Rahastra) Widi Winarso Akademi Manajemen Keuangan Bina Sarana Informatika Jl. Ciledug Raya
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT UKM PETANI BAWANG PADA BANK BRI CABANG BREBES
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOLEKTIBILITAS PEMBAYARAN KREDIT UKM PETANI BAWANG PADA BANK BRI CABANG BREBES WENDRA AFRIANA ADI KUSWANTO Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma weiyacb@yahoo.com adikuswanto@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciEkonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET)
Ekonomi moneter ( PROFIT, CAR, NPR dan CREDIT MACET) Created by : Umrah Sitti Nur Jannah Liliyani Ridwan Yudi Pratama A3009 A30289 A000 A0257 Fakultas ekonomi dan bisnis Universitas hasanuddin Makassar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi
63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu, bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan diharapkan kemampuan mutu pendidikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Objek Penelitian Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN DEPOSITO, DAN PENDAPATAN TABUNGAN TERHADAP PENDAPATAN BERSIH BANK PADA PD
PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN DEPOSITO, DAN PENDAPATAN TABUNGAN TERHADAP PENDAPATAN BERSIH BANK PADA PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG KEPULAUAN RIAU TAHUN 2011-2013 Femilia
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL (Studi kasus pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional di Indonesia, periode 2010-2012) ABSTRAK Megawati Naipulu
Lebih terperinciGambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis. Gambaran Kualifikasi Pendidikan. Gambaran Pengetahuan. Statistics pemberian nomor. N Valid 60.
Gambaran Duplikasi Penomoran Rekam Medis Statistics N Valid 60 Missing 0 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid duplikasi 24 40.0 40.0 40.0 tidak duplikat 36 60.0 60.0 100.0 Total 60
Lebih terperinciPERBEDAAN RISIKO KREDIT DITINJAU DARI SUKU BUNGA DAN JAMINAN KREDIT PADA PT SINARMAS MULTIFINANCE DI TULUNGAGUNG. Eni Minarni
JURNAL BENEFIT VOL. 1 NO. 1 JULI 2014 PERBEDAAN RISIKO KREDIT DITINJAU DARI SUKU BUNGA DAN JAMINAN KREDIT PADA PT SINARMAS MULTIFINANCE DI TULUNGAGUNG Eni Minarni Staf Pengajar Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciminimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Industri perbankan merupakan salah satu industri yang berperan penting dalam perkembangan perekonomian. Berikut ini adalah profil 10 Bank terbesar
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode CAMEL 1. Capital (Permodalan) Resiko yang digunakan dalam perhitungan permodalan adalah Capital Adequecy Ratio (CAR)
Lebih terperinciSkenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)
LAMPIRAN Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko Data Responden NIM : Jenis Kelamin : L / P Usia : Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008) Bayangkan anda
Lebih terperinciAnalisis Diskriminan
Analisis Diskriminan Analisis Diskriminan adalah teknik Multivariat yang termasuk pada Dependence Method, dengan ciri adanya variabel dependen dan independen. Dengan demikian, ada variabel yang hasilnya
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPAAS HIPPATAS
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPAAS HIPPATAS Didin Mukodim 1 Ari Setiawan 2 Universitas Gunadarma 1 didin@staff.gunadarma.ac.id ABSTRACT Banking and non-banking financial
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA )
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK INDONESIA 2009-2012) NUSANTARI DELLA PRATIWI FAKULTAS EKONOMI/ AKUNTANSI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
Lebih terperinciANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK : PENDEKATAN RASIO NPL, LDR, BOPO DAN ROA PADA BANK PRIVAT DAN PUBLIK
ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK : PENDEKATAN RASIO NPL, LDR, BOPO DAN ROA PADA BANK PRIVAT DAN PUBLIK Nuresya Meliyanti Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Abstraksi Rasio kecukupan modal, likuiditas,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL
ABSTRAK PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP LABA OPERASIONAL ( Studi Kasus Pada PT. BPR Mitra Kopjaya Mandiri Manonjaya Tasikmalaya ) Oleh : Yayat Suryana 103402287 Dibimbing oleh
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Quasi experiment merupakan penelitian yang hampir mendekati penelitian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan 4.1.1 Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan Independent T-test return. Perhitungan tingkat pengembalian reksa dana
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN YANG MENGADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERBANKAN YANG MENGADOPSI STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL Maulidya Nurisya 1 Wardoyo 2 1,2 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel statistik
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu, bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan diharapkan kemampuan mutu pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan dari inti karya akhir ini, dimana analisis dan pembahasan akan dilakukan. Analisis dilakukan berdasarkan teori-teori dan metodologi yang telah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai data variabel dalam penelitian ini maka digunakanlah tabel statistik deskriptif. Tabel
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskripsi Data 1. Analisis Dana Pihak Ketiga Bank BCA Syariah Dana Pihak Ketiga adalah komponen dana yang paling penting, besarnya keuntungan (profit) yang akan dihasilkan
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk
PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk Zulian Yamit Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Viviria Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA
EVALUASI KINERJA KEUANGAN BANK DALAM KERANGKA ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA PERIODE 2004-2008 : PERBANDINGAN CAR, NPL, LDR, EATAR, BOPO, dan ROA Nita Puspita Sari Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciEFEKTOR ISSN X
Efektifitas Penggunaan Kpe (Kartu Pns Elektronik) Dalam Pemberian Pinjaman Terhadap SHU Pada KPRI Serba Usaha Kecamatan Prambon Nganjuk Efa Wahyu Prastyaningtyas, Hestin Sri Widiawati efawahyup@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang dengan cepat, sumber-sumber dana diperlukan untuk membiayai usaha tersebut. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk dapat mengambil sebuah
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
KUISIOER PEELITIA PEGARUH PEMBIAYAA ATAU KREDIT TERHADAP TIGKAT PEDAPATA DA PEGEMBAGA USAHA KECIL DA MEEGAH (AALISA PERBADIGA PEGALAMA ASABAH LEMBAGA KEUAGA KOVESIOAL DA LEMBAGA KEUAGA SYARIAH DI YOGYAKARTA)
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Lampiran 1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO KUESIONER PENELITIAN Perbedaaan Stres Kerja Pegawai Dinas Luar Berdasarkan Gender Pada AJB 1912 Bumiputera Cabang Ponorogo Bersama kuesioner
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN LAMPIRAN I Perhitungan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio aktivitas pada PTPN III A. 2005 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio b. Cash Ratio 2. Rasio Solvabilitas
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil analisis deskriptif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum PT Bank Mega Tbk Berawal dari sebuah usaha milik keuarga bernama PT Bank Karman yang dirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya
Lebih terperinciHANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS
HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabelvariabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciUji Perbandingan Rata-Rata
Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti
Lebih terperinciPENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati
PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG Ismiyati miec4n@gmail.com Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo Intan Puspitasari,
Lebih terperinciLampiran Hasil Output SPSS. Statistics. Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan. Valid 200 Missing 0 Mean Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y
1 Lampiran Hasil Output SPSS A. Analisis Univariat 1. Kepuasan Pasien Statistics Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan 200 Missing 0 Mean 46.73 Skor Kepuasan Pasien Rawat Jalan Frequenc y Cumulative 39 4 2.0
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN INFLASI, DANA PIHAK KETIGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT MODAL KERJA
PENGARUH PERUBAHAN INFLASI, DANA PIHAK KETIGA, DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT MODAL KERJA TERHADAP KREDIT MODAL USAHA (Studi Kasus Pada Bank Umum di Gorontalo Periode 2010-2013) ABSTRAK Rahmawaty Mohungo
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows release 16.0. hasil uji validitas di jabarkan pada
Lebih terperinciANALISI KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA
ANALISI KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA Oleh Poso Nugroho, SE., MM 030343 UNIVERSITAS GUNADARMA Januari 2009 1 ANALISI KINERJA BANK DEVISA DAN BANK NON DEVISA DI INDONESIA Poso Nugroho
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan hal - hal yang berkaitan dengan hasil pengolahan data dan pembahasan dari hasil pengolahan data tersebut. Adapun pembahasan yang dimaksud meliputi
Lebih terperinciBudhi Darmakusuma. Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus
Analisis Pengaruh Waktu Dan Harga terhadap Keputusan Konsumen Dalam Berbelanja Online Melalui Media Kaskus Budhi Darmakusuma 11209539 Dosen Pembimbing Sulastri SE, MM Latar Belakang Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Penyaluran
Lebih terperinciPENGARUH PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT TERHADAP LABA PADA INDUSTRI BENGKEL LAS DIANA DI PALOPO. Pasoni Mustafa Muhani¹ Sumiati²
PENGARUH PENJUALAN TUNAI DAN PENJUALAN KREDIT TERHADAP LABA PADA INDUSTRI BENGKEL LAS DIANA DI PALOPO Pasoni Mustafa Muhani¹ Sumiati² No. HP 085242438738¹ ABSTRAK Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis sebelumnya dapat disimpulkan bahwa faktor
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis sebelumnya dapat disimpulkan bahwa faktor inflasi tidak mempengaruhi pertumbuhan kredit. Adapun dua faktor yang mempunyai pengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan
33 BAB III TELAAH PUSTAKA A. Peranan Peran ialah sesuatu yang diharapkan dimiliki oleh yang memiliki kedudukan dalam masyarakat 26. Peranan ialah bagian dari tugas utama yang harus dilakukan 27. Pemeranan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menjelaskan informasi karakteristik variabel-variabel dan data penelitian. Data yang digunakan pada tabel statistik deskriptif
Lebih terperinciDewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.
ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (ANALISIS FUNDAMENTAL), INFLASI, DAN TINGKAT SUKU BUNGA BI (BI RATE) TERHADAP HARGA SAHAM PT. KAWASAN INDUSTRI JABABEKA Tbk Dewi Kumala Sari Email: saira_se7en@yahoo.com
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1: Analisis Logit Iteration Step 1 1-2 Log likelihoo d Coefficients Iteration History(a,b,c,d) Constant X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 31.228-2.194.035 -.231 -.080 -.014.819 -.660.443.559
Lebih terperinciOleh: Agustinus Purwoko ( )
Analisis Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Swasta ditinjau dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) (Studi Kasus Periode 2001-2006)
Lebih terperinciANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE
ANALISIS CAMEL SEBAGAI PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN KONVENSIONAL YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: PUTRI INDIYAH R. B
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data data penelitian seperti jumlah data yang diolah, nilai minimum,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN BANAKPADA KANTOR KAS BANK PD. BPR. SARIMADU CABANG PASI PENGARAIAN RINI SETIAWATI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN Arin687@Gmail.COM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif
HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Berdasarkan data item yang valid yang ada, maka selanjutnya akan dibuat kategorisasi untuk menentukan tinggi rendahnya harga diri dalam penelitian ini akan dibuat 5
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi
Lebih terperinciDUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics
55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20
Lebih terperinciTotal Aktiva Perusahaan Perbankan (dalam rupiah) NAMA PERUSAHAAAN Rata-rata
Lampiran 1 Total Aktiva Perusahaan Perbankan 2009-2013 (dalam rupiah) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 316,547,02 9 225,541,32 8 404,285,60 2 469,899,284 551,336,790
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pendapatan margin pembiayaan murabahah dan pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah terhadap NPM
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat
Lebih terperinciPENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH
PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity
Lebih terperinci*) Dosen STIE Dharmaputra Semarang 1
PENGARUH ROA TERHADAP KREDIT DENGAN KURS SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Bank Umum Di Indonesia) Batista Sufa Kefi & Sutono *) Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ROA terhadap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
61 BAB IV ANALISIS DATA Dalam Bab IV ini, hasil dari perhitungan statistik dianalisis dan dibahas. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 17.00. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di tengah persaingan bisnis saat ini, bisnis perbankan ke depan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis saat ini, bisnis perbankan ke depan nampaknya lebih mendapat perhatian dari pelaku ekonomi. Kompleksitas masalah merupakan tantangan bagi
Lebih terperinciPENGARUH SIMPANAN GIRO DAN SIMPANAN TABUNGAN TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PT. (Persero) BANK RAKYAT INDONESIA CABANG RENGAT ABSTRAK PUSPA DEWI, SE.
PENGARUH SIMPANAN GIRO DAN SIMPANAN TABUNGAN TERHADAP PENYALURAN DANA PADA PT. (Persero) BANK RAKYAT INDONESIA CABANG RENGAT ABSTRAK PUSPA DEWI, SE.MM Penelitian ini dilakukan pada PT. (Persero) Bank Rakyat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN 1. Data Hasil Penelitian A. Data Receivable Financing (Pembiayaan Piutang) Receivable Financing (Pembiayaan Piutang ) merupakan bentuk pinjaman yang digunakan untuk berbagai keperluan,
Lebih terperinciDISCLOSURE INDEX LAPORAN TAHUNAN 2004 EMITEN DI BEJ
DISCLOSURE LAPORAN TAHUNAN 2004 EMITEN DI BEJ Lingga Fitriani Dharma Tintri Ediraras Sudarsono Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma lingga_f@student.gunadarma.ac.id dharmate@staff.gunadarma.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Wawancara Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk melakukan studi pendahuluan terkait permasalahan yang ada di lokasi penelitian. Pada penelitian ini, wawancara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
Lebih terperinciANALISIS DISKRIMINAN DALAM MENGKLASIFIKASIKAN PREDIKAT KESEHATAN BANK(STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARI AH)
ANALISIS DISKRIMINAN DALAM MENGKLASIFIKASIKAN PREDIKAT KESEHATAN BANK Desi Rahmatina, S.Pd, M.Sc (Universitas Maritim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI Penelitian ini mengambil topik mengenai analisis tingkat kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH BESARNYA PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA ( Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN )
PENGARUH BESARNYA PENYALURAN KREDIT TERHADAP PEROLEHAN SISA HASIL USAHA ( Studi Kasus Pada Koperasi Wanita Usaha Simpan Pinjam SAUYUNAN ) TIKA KARTIKA (093403117) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013. Pengolahan data dalam
Lebih terperinci