Herman Dwi Surjono, Ph.D PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Proses belajar mengajar umumnya melibatkan beberapa aspek seperti guru siswa, materi, metode dan media. Guru memberikan materi pelajaran kepada sisw menggunakan metode dan media tertentu. Metode merupakan cara bagaimana suat materi pelajaran disampaikan kepada siswa sedangkan media adalah alat bantunya Metode dan media perlu dipilih yang sesuai sehingga materi pelajaran dapat secar efektif diterima dan dimengerti oleh siswa. Pemilihan media yang tepat terutam tergantung pada materi dan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapa Disamping itu perlu dipertimbangkankan faktor ketersediaan media, kemudaha pemakaian, dan penguasaan guru. Demikian pula dalam pengembangan media pembelajaran, beberapa hal yan perlu diperhatikan antara lain materi yang akan disampaikan dan siswa yang menja target pembelajaran. Beberapa faktor lain yang turut dipertimbangkan dalam pengembangan media pembelajaran antara lain: kemampuan guru, ketersediaan sumbe daya, kemudahan, kepraktisan, beaya, dan waktu. B. Landasan Media Pembelajaran Belajar merupakan proses pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sika baru ketika seseorang berinteraksi dengan informasi dan lingkungan. Dalam prose belajar di kelas dimana informasi yang berupa materi pelajaran dan lingkungan suda tertentu, maka hubungan antara berbegai aspek yang terlibat dapat diilustrasikan dalam gambar berikut.

2 Guru Media Materi Siswa Metode Dalam gambar tersebut, media dapat dipandang sebagai saluran komunikasi antara guru dan siswa dalam proses penyampaian materi pelajaran. Dengan bantuan media tersebut, materi pelajaran dapat disampaikan oleh guru kepada siswa. Beberapa contoh media yang umum dipakai dalam proses belajar mengajar adalah papan tulis dan kapur, bahan tercetak (buku, jobsheet, handout), radio, televisi, video, program komputer (CAI, WBI), dll. Pemilihan media pembelajaran tidak bisa terlepas dari pengalaman belajar yang diharapkan dari siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Hubungan antara pengalaman belajar dengan tingkat abstraksi materi pelajaran dapat dilihat dalam diagram berikut. 2

3 G. Sumber Pustaka Heinich, Molenda, Russel. (1993). Instructional Media and the New Technologies of Instruction. New York: Macmillan Publishing Co. Diagram yang dikembangkan oleh Edgar Dale (1969) yang dikenal dengan Dale Cone of Experience tersebut menggambarkan hubungan antara pengalaman belaja dengan tingkat abstraksi suatu meteri pelajaran. Pada bagian bawah kerucut tersebu terlihat bahwa untuk mengajarkan keterampilan atau sikap pada siswa yang paling tepa adalah menggunakan pengalaman atau kerja langsung. Media berperan menambah tingkat realitas pengalaman belajar sehingga sisw dapat mengingat materi pelajaran lebih lama. Pengalaman belajar pada bagian bawa kerucut cenderung membuat siswa mengingat materi pelajaran lebih lama da melibatkan partisipasi aktif dari siswa. Media pada bagian puncak kerucut dianggap lebi pasif tetapi lebih cocok untuk menyampaikan materi pelajaran dalam jumlah besar da cepat. Mana yang terbaik tentunya tergantung dari tujuan (materi) dan keadaan (sisw yang menjadi target). 10

4 C. Media dalam Aktivitas Pembelajaran Media dapat digunakan untuk mendukung salah satu atau beberapa aktivitas pembelajaran sebagai berikut. Menarik perhatian. Animasi di layar, pertanyaan di papan tulis, poster di dinding, film, music, dll dimaksudkan untuk menarik perhatian siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran. Mengulang prasyarat. Media dapat digunakan untuk mengulang dan mengingat kembali apa yang telah dipelajari siswa pada pertemuan sebelumnya, sehingga materi baru dapat ditambahkan. Menyajikan tujuan. Media dapat dipakai untuk menyajikan tujuan pembelajaran sehingga selalu mejadi fokus siswa. Menyajikan materi baru. Media tidak saja dapat membantu siswa mengingat materi baru, tetapi dapat juga sebagai media penyaji materi baru itu sendiri. Memberi contoh dan visualisasi. Salah satu keuntungan penggunaan media adalah kemampuan menghadirkan dunia ke dalam kelas manakala siswa tidak memungkinkan ke dunia tersebut. Mendapatkan respon siswa. Media dapat digunakan untuk memberikan pertanyaan dan mengajak siswa untuk aktif dalam memberikan respon. Memberikan umpan balik. Media juga dapat memfasilitasi siswa dalam memberikan umpan balik Meningkatkan memory siswa. Media membantu meningkatkan tingkat realitas materimateri yang sulit, sehingga materi lebih mudah diingat. Menilai performansi. Media sangat cocok dipakai untuk memberikan soal-soal ujian untuk mengetahui kemampuan siswa. Problem solving dll Pengembangan program pembelajaran berbasis komputer dapat dilakuka dengan berbagai alat, antara lain: a. Bahasa pemrograman, misalnya: Pascal, C, Java, dll. b. Multimedia/Hypermedia tools, misalnya: html, javascript, flash, dll. c. Authoring tools: ToolBook, Authorware, dll. Program yang sering dipakai untuk mengembangkan CAI adalah Macromed Authorware. Authorware adalah authoring tool yang berbasis icon yan memungkinkan kita dapat mengembangkan berbagai aplikasi multimedia interaktif. Pengembangan program pembelajaran berbasis web dapat dilakukan denga berbagai alat, antara lain: a. Web programming: html, javascript, php, mysql, dll. b. Authoring tools: ToolBook, Authorware, dll c. Authoring systems: LMS, CMS, LCMS, dll Program yang sering dipakai untuk mengembangkan e-learning adalah LMS LMS (learning management system) adalah perangkat untuk membuat mate perkuliahan on-line (berbasis web), mengelola kegiatan pembelajaran serta hasi hasilnya, memfasilitasi interaksi, komunikasi, kerjasama antar dosen dan mahasiswa F. Kesimpulan Peranan media sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar karena melalui medi inilah materi pelajaran dapat disampaikan kepada siswa. Pemilihan media terutama tergantung pada materi pelajaran dan siswa yang menjad target sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Disamping itu perl dipertimbangkankan faktor ketersediaan media, kemudahan pemakaian, da penguasaan guru. 4

5 Buka tahap demi tahap Bila memerlukan catatan, gunakan frame 4. Program Komputer Saat ini komputer sebagai alat bantu (media) pembelajaran mulai banyak digunakan. Para guru mulai terbiasa menggunakan komputer dan merasakan kebutuhan untuk mengembangkan program-program pembelajaran berbasis komputer. Beberapa keuntungan menggunakan komputer sebagai media pembelajaran antara lain: Interaktif Umpan balik segera Adaptif, percabangan Dinamis, animasi, multimedia Memotivasi siswa Menyimpan record siswa Konsisten, stabil, sabar Namun komputer sebagai media pembelajaran juga mempunyai keterbatasan, yakni antara lain: Perangkat keras dan perangkat lunak mahal Proses pengembangan butuh waktu lama dan beaya banyak Tidak semua materi cocok untuk dibuat program pembelajaran Media pembelajaran yang dibuat dengan program komputer dapat diklasifikasikan menjadi: Program pembelajaran berbasis komputer, misalnya: CAI, CAL, CBL, CBT, dll Program pembelajaran berbasis web, misalnya: WBI, blog, e-learning, dll Metode penyampaian materi pelajaran dalam program pembelajaran berbasis komputer antara lain: Tutorial Drill and practice Simulasi Permainan D. Macam-macam Media Pembelajaran Macam-macam media pembelajaran adalah sebagai berikut: Benda nyata dan model Teks tercetak (buku, majalah, handout, lembar kerja) Visual tercetak (gambar, foto, lukisan, poster, charts, graphs) Papan display (papan tulis, papan putih, papan flannel, papan bulletin, papa flipchart) Interactive whiteboards Interactive writepad Transparansi Slides dan filmstrips Audio (tape, disc, radio) Video dan film (tape, disc) Televisi (live) Program komputer (CAI, CD pembelajaran interaktif) Web (WBI, e-learning, blog, website, video streaming, video conference) E. Penggunaan dan Pengembangan Media Pembelajaran 1. Papan tulis/papan putih Papan tulis atau papan putih adalah media yang paling sering digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Media ini sangat cocok bila dipakai untuk: menuliskan informasi penting dan ide-ide yang berkembang pada saat prose belajar mengajar berlangsung. menuliskan tujuan pembelajaran sebelum pelajaran dimulai, menuliskan tugas tugas dan kapan tugas harus dikumpulkan. menuliskan problem yang perlu dipikirkan selama kegiatan belajar. menyajikan gambar, grafik, teks, rumus, dll. Beberapa tip dalam menggunakan papan tulis atau papan putih: Bersihkan papan tulis/putih sebelum pelajaran dimulai dan ketika pelajaran selesa 8

6 6 Gunakan kapur atau spidol berwarna untuk memberi penekanan pada materi yang penting. Menulislah dengan rapi menggunakan huruf dan ukuran yang mudah dibaca siswa serta secara urut. Pastikan tulisan bisa dibaca dari belakang. Berikan waktu yang cukup pada siswa untuk mencatat sebelum tulisan dihapus. Jangan berbicara menghadap ke papan tulis/putih. 2. Visual Hampir semua materi pembelajaran di kelas berorientasi pada visual. Umumnya para siswa belajar dari apa yang mereka dengar sebesar 20 % dan belajar dari apa yang mereka lihat sebesar 80% (Heinich, 1993). Fungsi utama visual dalam pembelajaran adalah sebagai referensi kongkrit dari symbol yang diwakili. Misalnya, seseorang belum tahu bentuk rumah joglo, namun dengan melihat gambarnya orang akan bisa membayangkan dengan cepat bagaimana bentuknya. Visual dapat digolongkan dalam 3 kategori, yakni: Realistic Analogik Organisasional Visual realistik adalah gambar-gambar yang menunjukkan benda sesungguhnya. Visual analogik menggambarkan konsep suatu topik dengan menunjukkan sesuatu yang lain yang mempunyai kesamaan. Misalnya menggambarkan orbit elektron dengan menunjukan gambar berupa lintasan yang berlapis-lapis. Visual organisasional berupa visualisasi grafik, charts, flowchart, skema, peta, dll. Siswa dapat belajar dari visual dalam dua cara. Pertama, mereka harus mampu membaca visual dengan akurat, memahami elemen-elemen visual, dan menginterpretasikan. Kemampuan ini disebut sebagai kemampuan decoding. Kedua, mereka harus mampu menciptakan visual sebagai alat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dan mampu mengekspresikannya melalui visual. Kemampuan ini disebut sebagai encoding. 3. Transparansi Transparansi adalah bahan tembus cahaya berukuran kertas kuarto atau foli yang berisi materi pelajaran dan diproyeksikan ke layar atau tembok koson menggunakan OHP (Overhead Projector) sehingga semua siswa di kelas dapa melihatnya. Materi dalam transparansi bisa ditulis tangan menggunakan spid permanen atau dicetak langsung dengan printer menggunakan program Powerpoin atau bahkan bisa pula difotokopi. Beberapa keuntungan menggunakan transparan antara lain; Guru dapat menghadap ke siswa saat menjelaskan dengan OHP Mudah pengoperasian ON-OFF untuk fokus perhatian Material mudah dimanipulasi Urutan materi bisa dimodifikasi dan bisa dilompati Ruang tidak perlu gelap Beaya produksi relatif murah Dapat menggunakan a cheat sheet dengan mudah Dapat digunakan berulang-ulang Materi bisa dipersiapkan sebelumnya Beberapa tip dalam pembuatan transparansi Format horisontal Ide visual Konsep tunggal Tulisan minimal (rule 6x6) Keyword/judul Keterbacaan Beberapa tip dalam menggunakan OHP Presentasikan transparansi sambil menghadap audience Jangan menunjuk ke layar Gunakan alat bantu untuk menunjuk Gunakan ON-OFF untuk memfokuskan perhatian