BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sesuai dengan prosedur pengumpulan data dan tahap-tahap penelitian.
|
|
- Herman Irawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Agar penelitian dapat terarah dengan baik peneliti melakukan penelitian sesuai dengan prosedur pengumpulan data dan tahap-tahap penelitian. Untuk memberikan gambaran secara jelas mengenai penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango, peneliti melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah guru kelas I, II, dan III, dan siswa kelas I, II, dan III Temuan Umum Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal, peneliti melakukan penelitian sesuai dengan tahap-tahap yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Adapun hasil observasi dan wawancara secara umum yang peneliti temui dapat peneliti uraikan sebagai berikut: a. Hasil Observasi dengan Guru SDN 3 Bulango Timur
2 Observasi dengan Guru Kelas I, II, III pada hari kamis tanggal 23 Mei 2013 di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Dalam observasi ini ada beberapa aspek yang peneliti amati dengan kriteria baik sekali, baik, cukup, dan kurang. Adapun hasil observasi yang peneliti peroleh di lapangan dapat peneliti uraikan sebagai berikut: 1. Mengembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar matematika lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya, peneliti melihat dan menilai bahwa dalam aspek ini guru telah melaksanakannya dengan baik. 2. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik pembelajaran matematika, dalam aspek ini peneliti melihat bahwa dalam kegiatan inkuiri (penemuan) guru telah melaksanakannya dengan baik. 3. Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya tentang pelajaran matematika. Pada aspek yang ketiga ini peneliti melihat bahwa guru selalu memberikan pernyataan bahwa pelajaran matematika itu mudah sehingga dari pernyataan itu sifat ingin tahu siswa tentang pelajaran matematika muncul dengan sendirinya. Maka dalam aspek ini peneliti memberi kriteria penilaian baik. 4. Menciptakan masyarakat belajar matematika. Dalam aspek ini peneliti melihat dan menilai cukup. Dengan alasan bahwa dalam menciptakan suatu masyarakat belajar tidaklah mudah. 5. Menghadirkan pendekatan kontekstual sebagai sarana memudahkan proses pembelajaran matematika. Dalam aspek ini peneliti melihat bahwa guru
3 telah menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika sehingga peneliti memberi kriteria penilaian baik. 6. Melakukan refleksi diakhir pertemuan. Peneliti melihat dan menilai bahwa dalam aspek ini guru telah melaksanakannya dengan baik. 7. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. Dalam aspek ini peneliti melihat dan menilai guru telah melaksanakannya dengan baik. Dari hasil observasi yang diperoleh, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran matematika guru menghadirkan pendekatan kontekstual sebagai sarana memudahkan proses pembelajaran dan melakukan langkah-langkah penerapan pendekatan kontekstual dengan baik. b. Hasil Wawancara dengan Guru SDN 3 Bulango Timur Wawancara dengan Guru Kelas I, II, III pada hari kamis, jum at dan senin, tanggal 23, 24, dan 27 mei 2013 di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. 1. Untuk memudahkan bapak/ibu dalam mengajar matematika, pendekatan apa yang bapak/ibu gunakan? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM, yaitu: Pendekatan kontekstual. Melalui pendekatan ini saya libatkan siswa dengan keadaan nyata yang mereka alami dikehidupan sehari-hari. Jawaban lain peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT, yaitu: Pendekatan yang saya gunakan yaitu pendekatan kontekstual dan inkuiri (penemuan). Jawaban yang hampir sama peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM, yaitu: Pendekatan kontekstual dan pendekatan individu.
4 Jawaban dari ketiga informan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa untuk memudahkan guru dalam mengajar matematika pendekatan yang tepat digunakan yaitu pendekatan kontekstual. 2. Apakah bapak/ibu pernah menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika dan materi apa saja yang diajarkan menggunakan pendekatan kontekstual? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM, yaitu: Ya. Materi yang diajarkan menggunakan pendekatan kontekstual adalah perhitungan campuran. Jawaban yang sama peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT, yaitu: Ya. Adapun materi yang diajarkan menggunakan pendekatan kontekstual adalah perhitungan campuran, perkalian, dan bangun datar. Jawaban yang samapun peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM, yaitu: Ya. Dan materi yang saya ajarkan menggunakan pendekatan konteksual adalah perhitungan campuran dan perkalian. Jawaban dari ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika telah diterapkan di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango khususnya di kelas awal. 3. Menurut bapak/ibu pendekatan kontekstual itu apa? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM yaitu: Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang sifatnya nyata. Jawaban yang sama peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT yaitu : Pendekatan kontekstual adalah Pembelajaran yang nyata. Jawaban yang sama
5 pula penelitin peroleh dari guru kelas III yakni SM yaitu : Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran nyata dan langsung melibatkan siswa dengan kehidupan lingkungan sekitarnya. Jawaban dari ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pendekatan kontekstual yang menurut ketiga informan diatas sudah sesuai dengan penjelasan yang sebenarnya dan benar-benar sudah diterapkan di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. 4. Apa saja kendala yang bapak/ibu temui dalam mengajarkan matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM yaitu: Adanya siswa yang belum mampu membaca dan menulis angka. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT yaitu: Pemahaman siswa kurang dan ada materi-materi tertentu yang medianya belum ada di sekolah. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM yaitu: Pemahaman siswa yang berbeda dan ada materi yang medianya tidak tersedia. Jawaban dari ketiga informan diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa kendala yang informan temui dalam mengajarkan matematika dengan menggunakan pendekatan kontekstual di kelas awal adalah adanya siswa yang belum mampu membaca dan menulis angka khususnya kelas I, kurangnya pemahaman dan tidak tersedianya media pembelajaran khususnya pada pelajaran matematika kelas awal. 5. Alternatif apa yang bapak/ibu lakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
6 Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM yaitu: Sebagai guru dikelas awal kami berusaha membangun atau menggali pemahaman siswa dengan cara menjelaskan materi dan memberi contoh dengan benda-benda yang ada dilingkungan sekitar siswa. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT yaitu: Mengajak siswa menyebutkan dan membayangkan satu persatu benda-benda dilingkungan mereka dan guru menarik contoh dan kesimpulan atas jawaban yang membuat siswa kurang paham. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM yaitu: Menggambarkan lingkungan sekitar siswa dan mengaitkan bendabenda dilingkungan tersebut dengan materi yang membuat siswa kurang paham. Jawaban dari ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa alternatif yang dilakukan informan untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui saat mengajar matematika di kelas awal khususnya tingkat pemahaman siswa yang kurang, guru berusaha membangun dan menggali, menggambarkan serta menghubung-hubungkan materi yang diajarkan dengan benda-benda di lingkungan sekitar siswa. 6. Menurut bapak/ibu pentingkah pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal? Adapun jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas I yakni FM yaitu: Sangat penting karena pendekatan ini secara langsung dan nyata serta banyak contoh di lingkungan siswa yang sudah dikenal dan mudah dipahami oleh siswa. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas II yakni OT yaitu :
7 Penting karena pendekatan ini nyata dan langsung. Jawaban yang peneliti peroleh dari guru kelas III yakni SM yaitu: Sangat penting, karena pendekatan ini langsung dan nyata serta mudah dimengerti oleh siswa karena banyak yang bisa diambil contoh di lingkungan sekitar siswa. Jawaban dari ketiga informan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di kelas awal sangat penting, karena pendekatan ini secara langsung dan nyata dan mudah dipahami siswa. Pendekatan ini pun lebih mengarah pada lingkungan sekitar yang di dalamnya terdapat benda-benda yang sudah dikenal dan mudah ditemui oleh siswa. c. Hasil Wawancara dengan Siswa SDN 3 Bulango Timur Wawancara Dengan Siswa Kelas I, II, dan III 1. Apakah menurut adik-adik mata pelajaran matematika itu sulit? No Nama Kelas Jawaban 1 FU I Tidak sulit 2 HT I Tidak sulit 3 APH I Tidak sulit 4 SPH II Tidak sulit 5 DRU II Tidak sulit 6 MZMP II Tidak sulit 7 RAR III Tidak sulit 8 ZJN III Tidak sulit 9 FS III Tidak sulit Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat
8 peneliti simpulkan bahwa Pelajaran matematika tidak sulit diterima oleh siswa khususnya kelas awal. 2. Menurut adik-adik bagaimana cara guru mengajarkan matematika? No Nama Kelas Jawaban 1 FU I Baik dan cukup dimengerti 2 HT I Caranya bisa dipahami dan dimengerti 3 APH I Memberi contoh soal 4 SPH II Menarik 5 DRU II Menarik 6 MZMP II Menarik 7 RAR III Menarik 8 ZJN III Baik 9 FS III Menarik Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa cara guru mengajar matematika sangat baik, menarik dan mudah dimengerti oleh siswa. 3. Jika adik-adik tidak mengerti dengan materi yang diajarkan, apa yang dilakukan bapak/ibu guru untuk membuat adik-adik mengerti dengan materi tersebut? No Nama Kelas Jawaban 1 FU I Dijelaskan secara rinci dan berulang kali 2 HT I Memberi contoh dan latihan dirumah 3 ASPH I Menjelaskan berulang-ulang 4 SPH II Guru menjelaskan berulang-ulang 5 DRU II Menjelaskan lagi sampai siswa mengerti 6 MZMP II Mengulang kembali materi dalam les 7 RAR III Mengulang kembali materi itu 8 ZJN III Guru menjelaskan berulang-ulang sampai kami mengerti 9 FS III Melakukan les
9 Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa guru menjelaskan secara rinci dan berulang-ulang serta memberikan les manakala siswa tidak mengerti dengan materi yang diajarkan. 4. Apakah adik-adik pernah mendengar tentang pendekatan kontekstual? No Nama Kelas Jawaban 1 FU I Belum pernah dijelaskan 2 HT I Tidak pernah 3 ASPH I Tidak pernah 4 SPH II Pernah 5 DRU II Pernah 6 MZMP II Pernah 7 RAR III Pernah 8 ZJN III Pernah 9 FS III Belum pernah Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa, namun ada beberapa siswa yang tidak tahu tentang pendekatan kontekstual itu apa, yang mereka tahu hanyalah belajar dengan lingkungan dan alam yang nyata.
10 5. Apakah pendekatan kontekstual itu pernah digunakan dalam pelajaran matematika? No Nama Kelas Jawaban 1 FU I Belum pernah 2 HT I Tidak mengerti tentang kontekstual 3 ASPH I Tidak pernah 4 SPH II Pernah 5 DRU II Pernah 6 MZMP II Pernah 7 RAR III Pernah 8 ZJN III Pernah 9 FS III Pernah Dari jawaban yang peneliti peroleh dari kesembilan siswa yang terdiri dari kelas I, II, dan III yang masing-masing kelas diwakili tiga orang siswa, dapat peneliti simpulkan bahwa, pendekatan kontekstual sudah diterapkan di kelas awal, namun ada beberapa siswa yang tidak tahu tentang pendekatan kontekstual itu apa, yang mereka tahu hanyalah belajar dengan lingkungan dan alam yang nyata Temuan Khusus Adapun hasil observasi dan wawancara secara khusus yang peneliti temui dalam penelitian ini yakni, di kelas awal (I, II, dan III) SDN 3 Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango dalam pembelajaran matematika, materi yang menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajarannya adalah perhitungan campuran, perkalian dan bangun datar. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang guru (kelas I, II,dan III) dan beberapa orang siswa kelas I, II, dan III pada tanggal 23, 24 dan 27 mei
11 2013, peneliti menemui bahwa, pendekatan kontekstual telah diterapkan di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. 4.1 Pembahasan Pendekatan Kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimanapun keadaannya. Pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran matematika cukup mudah. Penerapannya pun mudah, cukup mengaitkan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. Untuk mengaitkannya bisa dilakukan dengan berbagai cara, selain karena memang materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan sebagainya, yang memang baik secara langsung dan terkait atau ada hubungan dengan pengalaman hidup nyata siswa. Sehingga pembelajaran tidak hanya difokuskan pada pemberian pembekalan kemampuan pengetahuan yang bersifat teori saja, akan tetapi bagaimana agar pengalaman belajar yang dimiliki siswa itu senantiasa terkait dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi di lingkungan. Dengan demikian pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang dapat mengaitkan konten kurikulum yang dipelajari siswa dengan konteks kehidupan nyatadan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka, anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas awal dalam belajar matematika.
12 Di SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango, telah menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika khususnya di kelas awal dan telah mencapai hasil yang maksimal, terbukti dari hasil observasi dan wawancara peneliti dengan beberapa informan (guru dan siswa kelas I, II, dan III) bahwa guru di kelas awal sudah menerapkan pendekatan kontekstual dengan baik sesuai dengan langkah-langkah pada teori penerapan pendekatan kontekstual.
13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana melalui pendekatan kontekstual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang pedagang, petani, tukang, penjaga toko,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sendiri. Sedangkan Sinaga dan Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan
9 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Kemampuan Menurut Zain (dalam Milman Yusdi, 2010:10) mengartikan bahwa Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pada bagian ini penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari hasil penelitian melalui penyebaran tes, tentang materi mengubah bilangan asli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini, semua orang memerlukan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya. Pendidikan sudah menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap insan. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetap juga merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis, ilmu pengetahuan alam bukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan bidang ilmu yang memiliki kedudukan penting
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan bidang ilmu yang memiliki kedudukan penting dalam pengembangan dunia pendidikan. Hal ini disebabkan matematika merupakan ilmu dasar bagi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti
33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengenai upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi bangun datar yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan ini di laksanakan di SDN 3 Tapa Kabupaten Bone Bolango pada siswa kelas IV dengan jumlah siswa 20
Lebih terperinciMatematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang tidak pernah lepas dari segala bentuk aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum pendidikan di Indonesia tercantum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003 adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan penerapan pendekatan kontekstual dengan media konkret berupa bangun prisma tegak segiempat dan prisma
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama-sama pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama-sama pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Kerja sama antara ketiga pihak diharapkan dapat mewujudkan pendidikan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menggiring bola dengan melalui strategi kelompok.
Lebih terperinci53
LAMPIRAN 53 54 55 56 57 RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Sooko Ponorogo Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VIII / 1 Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus Alokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan lebih lanjut. Salah satu bidang kajian yang dipelajari adalah matematika. Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu jenjang pendidikan yang sangat berperan penting pada perkembangan dasar seorang siswa adalah jenjang pendidikan sekolah dasar (SD). Pada jenjang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL)
10 BAB II KAJIAN TEORI A. Hakikat Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) 1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) Menurut Suprijono Contextual Teaching and Learning (CTL)
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan kehidupan yang makin pesat, tidak pasti dan selalu berubah di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan kehidupan yang makin pesat, tidak pasti dan selalu berubah di daerah globalisasi dewasa ini senantiasa menuntut setiap orang hendaknya memiliki
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang menjadi subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Secara ringkas pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dikelas IV SDN 3 Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango pada semester genap
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Tahapan Persiapan Kegiatan persiapan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 25
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
LAMPIRAN G PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA NO KOMPONEN WAWANCARA 1. Pendapat siswa tentang kegiatan pembelajaran IPS yang selama ini dilaksanakan. a. Apa pendapatmu tentang pembelajaran IPS (menyenangkan/
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian
5 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan tentang Implementasi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperinciBAB 1I KAJIAN PUSTAKA Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
BAB 1I 2.1. Kajian Teori KAJIAN PUSTAKA 2.1.1. Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika kita berbicara tentang pendidikan, kita merasa bahwa kita sedang membicarakan permasalahan yang kompleks dan sangat luas. Mulai dari masalah peserta didik,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah dasar sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan dasar pada jalur pendidikan formal. Sekolah Dasar di tempuh dalam waktu 6 tahun, dimulai dari kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas berjudul Penerapan Pendekatan Kontekstual dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Bangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat 1 Undang-undang nomor 20 tahun tentang Sistem Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan sangat bermanfaat dalam segala bentuk peradaban dan kegiatan manusia. Karena dengan pendidikan, akan tercipta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nendi Rohaendi,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika adalah salah satu pembelajaran wajib di sekolah dasar, oleh karena itu pembelajaran matematika diberikan porsi atau jam lebih banyak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan Indonesia menaruh harapan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan biaya yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai
96 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari uraian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya mengenai penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran pecahan dalam hal ini dibatasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Siklus I Tindakan 1) I. Standar Kompetensi Menentukan sifat bangun ruang dan hubungan antar bangun.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (Siklus I Tindakan 1) Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IV / 2 Pokok Bahasan : Sifat-Sifat Bangun Ruang Sub Pokok Bahasan : Sifat-Sifat Kubus Alokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuannya sendiri dan realitas ditentukan oleh pengalaman orang itu sendiri
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Konstruktivisme 1. Pengertian Konstruktivisme adalah suatu pendekatan terhadap belajar yang berkeyakinan bahwa orang secara aktif membangun atau membuat pengetahuannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini, membuat dunia sangat sukar untuk diprediksi. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas memegang
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Think Pair Share
BAB IV DESKRIPSI PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode Think Pair Share dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa menulis isi pengumuman
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
5 BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori Kesadaran perlunya pendekatan kontekstual dalam pembelajaran didasarkan adanya kenyataan bahwa siswa sebagian besar tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ( Sudjana,2011 : 1). Upaya pengembangan pendidikan pada tingkat satuan dasar, menengah, atas merupakan sebuah keharusan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran bahasa
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli
Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli Andi Rahmi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SDN Percobaan 2 Kelas / Semester : 4 /1 Tema 1 : Indahnya Kebersamaan Sub Tema 1 : Keberagaman Budaya Bangsaku Pembelajaran ke : 4 Alokasi waktu
Lebih terperinciLAMPIRAN-LAMPIRAN. viii. repository.unisba.ac.id
LAMPIRAN-LAMPIRAN viii Lampiran I No ASPEK YANG DINILAI 1 Perencanaan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti pada Kurikulum 2013 KISI-KISI PENELITIAN Pengelolaan Pembelajaran 2013 PAI dan Budi Pekerti pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan diyakini akan dapat mendorong memaksimalkan potensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN KANDORA
575 Jurnal KIP Vol III No. 2, Juli - Oktober 2014 EFEKTIVITAS PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN KANDORA Inelsi Palengka Jurusan Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada setiap siklus terdiri dari persiapan, pelaksanaan, pantauan dan evaluasi, serta
35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan berlangsung dalam dua siklus. Pada setiap siklus terdiri dari persiapan, pelaksanaan, pantauan
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN
52 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK SD Negeri Pabelan III Sukoharjo) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. KKG. Salah satu contoh yaitu rendahnya nilai belajar siswa kelas IV-A tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran yang dikembang di SDN 02 Tiuh Toho Kecamatan Menggala belum memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Metode pembelajaran yang diterapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelajaran IPA di Sekolah Dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa, dalam kurikulum 2006 yang lebih dikenal dengan KTSP. Dalam
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 2015/2016 Siti Rokhmah 1, Wahyudi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tersebut. Hasl ini disebabkan oleh adanya pemisahan wilayah Provinsi Gorontalo dari Provinsi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDN I Suwawa Selatan telah beberapa kali mengalami perubahan alamat dan nama sekolah tersebut. Hasl ini
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBAGI BILANGAN CACAH DI SDN I KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBAGI BILANGAN CACAH DI SDN I KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO Sri Yain R. Naue Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin berkembang pesatnya kemajuan jaman menyebabkan semakin kompleksnya masalah yang dihadapi oleh manusia. Masalah adalah suatu hambatan yang dialami oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur
50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2014/2015. Tempat penelitian ini berlokasi di
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 1 : 1 x Pertemuan (6 x 35
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Dan Karakteristik Subjek Penelitian. 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 7 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango dan yang menjadi subjek adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Sehubungan dengan pengertian kemampuan, Spencer (dalam TheSustainable
9 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Kemampuan Sehubungan dengan pengertian kemampuan, Spencer (dalam TheSustainable Development.com, 2012:1) mengemukakan bahwa
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah pembelajaran yang menekankan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Contextual Teaching and Learning (CTL) Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.margono (1996:8) mengemukakan bahwa metode deskriptif berusaha memberikan dengan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 6 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
304 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu dapat diambil beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan faktor pembelajaran,
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 4 : Tugasku Dalam Kehidupan Sosial Pembelajaran Ke : 3 : 1 x Pertemuan (6 x 35
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar (SD) yang tingkat kemampuan siswa tidak mencapai standar kompotensi yang diharapkan adalah mata pelajaran matematika. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat bagi peneliti maupun pihak lain yang berkepentingan dalam
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu jenis tindakan yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran dikelasnya.penelitian adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, perkembangan IPTEK semakin marak di masyarakat. Maraknya perkembangan IPTEK disebabkan oleh adanya tuntutan manusia untuk berkembang dan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
digilib.uns.ac.id 130 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis pertanyaan berdasarkan maksud yang selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah. Maka melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena keberhasilan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, hasil belajar yang rendah merupakan salah satu permasalahan yang paling sering dihadapi dalam dunia pendidikan. Rendahnya hasil belajar siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tindakan kelas dalam tahapan berupa siklus-siklus dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan diperuntukkan bagi semua warga negara, hal ini sesuai dengan UU RI nomor 20 tentang Sisdiknas pasal 5 ayat 1 mennyatakan bahwa Setiap warga negara mempunyai
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/Semester Tema/Sub tema Waktu : SD Anak Bangsa : I/ I (ganjil) : 4.Keluargaku / 1.Anggota Keluargaku : 2 x pertemuan (8 x 35menit) A. Kompetensi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR. Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CTL PADA BAHAN AJAR GEOMETRI DAN PENGUKURAN DI SEKOLAH DASAR Oleh TITA ROSTIAWATI 1 MAULANA 2 ABSTRAK Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain: 1) guru masih dominan dalam pembelajaran, 2) guru masih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Motivasi belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, yaitu apabila dikehendaki peningkatan mutu pendidikan maka
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan mengenai hasil penelitian merupakan jawaban dari fokus masalah dalam Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Merangkai Bunga Hias Dari Bahan Daur Ulang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 3 : Tugasku Sebagai Umat Beragama Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakekat Pengurangan Bilangan Pecahan 2.1.1 Pengertian Pecahan Menurut Sugiarto, (2006:36), pecahan adalah suatu bilangan cacah yang digunakan untuk menyatakan banyaknya anggota
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Blotongan 03 Salatiga semester II tahun pelajaran 2012/2013. Dengan jumlah siswa 40 orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi pelajaran yang sangat penting di sekolah. Tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah agar siswa memiliki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini bersifat deskriptif, dimana dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang fenomena-fenomena yang berlangsung
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 2 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperinciOleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek
Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI
Lebih terperinciI. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNANETRA
- 105 - I. KOMPETENSI INTI DAN MATEMATIKA SDLB TUNANETRA KELAS I Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam empat subba yaitu kondisi awal siklus 1, siklus 2 serta
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah diperoleh data awal, maka dilakukan tindakan dari siklus I sampai siklus II. Berdasarkan hasil-hasil yang diperoleh melalui kegiatan observasi dan hasil
Lebih terperinciMENINGKATKAN PENGUASAAN SISWA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERGA
MENINGKATKAN PENGUASAAN SISWA TERHADAP MATERI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERGA SRI RAHAYU Guru SD Negeri 7 Suka Damai Kecamatan Singingi Hilir rahayusrii@gmail.com
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 1 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperincidengan adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di tersebut. Guru menjadi penggerak untuk melaksanakan proses pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan menjelaskan tentang Latar belakang masalah, Identifikasi masalah, Pembatasan masalah, Perumusan masalah, Tujuan penelitian, dan Manfaat penelitian. A. Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan semua manusia membutuhkan pendidikan, dimana pendidikan dibutuhkan sebagai hal yang dapat membuat manusia berkembang dan hidup sejahtera. Menurut
Lebih terperinciilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, mata pelajaran matematika telah dituangkan untuk mempelajari matematika di tingkat sekolah lanjutan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, matematika merupakan ilmu dasar yang sudah menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain.
Lebih terperinciPENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG
PENERAPAN CTL DENGAN METODE JARIMATIKA UNTUK PENYELESAIAN SOAL PERKALIAN DASAR DI SD NEGERI 1 NGERONG Yeni Nur Indah Sari 148620600152/6/A3 S-1 PGSD, FKIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (yheni15setiawan@gmail.com)
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : Kelas / Semester : II / 1 Tema 3 : Tugasku Sehari-Hari Sub Tema 2 : Tugasku Sehari-Hari di Sekolah Pembelajaran Ke : 4 Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan
Lebih terperinci