[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO 9-1. Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO 9-1. Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana"

Transkripsi

1 2015 DWI PRASETYO [INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 9-1

2 MODUL-9 [9] PENGUMPULAN DATA Pelajari baik-baik modul ini dimulai dari Kegiatan Belajar 1, Kegiatan Belajar 2 dan seterusnya sampai Kegiatan belajar 14. Setelah selesai mempelajari modul ini silahkan menjawab soal tes di akhir modul, cocokan jawaban anda dengan jawaban yang tersedia. Bila 80% soal anda jawab dengan benar silahkan melanjutkan ke modul berikutnya, bila dibawah 80 % yang benar silahkan mengulangi mempelajari modul ini. TUJUAN Setelah mempelajari Kegiatan Belajar ini mahasiswa diharapkan dapat Mengenal pengumpulan data. POKOK BAHASAN Aktivitas pengumpulan data ini merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan pada saat identifikasi kebutuhan, pembuatan requarment, serta tahap evaluasi. Pada tahap requarment pengumpulan data diperlukan untuk mendapatkan data yang akurat, relevan dan cukup sehingga 9-2

3 menghasilkan requarment yang stabil. Pengumpulan data pada tahap evaluasi diperlukan untuk mendapatkan respon pengguna serta kinerja dari sistem yang dikembangkan. Topic ini akan kita mulai dengan memperkenalkan 3 teknik utama untuk pengumpulan data yaitu melakukan wawancara, menyebarkan kuisioner, serta melakukan observasi. Dalam wawancara, seorang pewawancara mengajukan satu atau lebih pertanyaan untuk langsung dijawab dan sering kali dilakukan dengan tatap muka langsung. Kuisioner adalah sekumpulan pertanyaan yang dirancang untuk dijawab tanpa harus ada kehadiran penelitinya baik menggunakan kertas atau secara online. Sedangkan dalam observasi, peneliti meluangkan waktu untuk mengamati aktivitas yang sedang berlangsung. Ketiga teknik diatas dapat digunakan secara fleksibel dan dapat dikombinasikan dalam berbagai cara. Sebelum kita membahas teknik teknik pengumpulan data, ada 4 hal yang perlu kita perhatikan. Pertama, kita harus menetapkan tujuan dari pengumpulan data dan jenis pengumpulan data. Tujuan yang telah ditetapkan ini akan menentukan teknik pengumpulan data dan jenis analisa yang pelu dilakukan. Begitu sudah ditetapkan kita dapat lebih berkonsentrasi untuk mengidentifikasi data yang diperlukan serta proses apa yang perlu dilakukan begitu data diperoleh. Hal yang kedua, harus dilakukan adalah hubungan antara orang orang yang mengerjakan pengumpulan data dengan orang yang memberi data. Hubungan ini harus jelas dan professional dan ini dapat dilakukan dengan meminta partisipan menandatangani surat izin seperti infokonsemfon. Isinya pada umumnya adalah konfirmasi bahwa tujuan 9-3

4 pengumpulan data dan bagaimana data tersebut akan digunakan telah dijelaskan kepada partisipan dan mereka setuju untuk diteruskan. Surat izin dapat tidak diperlukan jika aktivitas pengumpulan data sudah tercakup dalam kontrak perjanjian penyebaran produk atau sistem. Hal ketiga adalah triangulasi, yaitu strategi yang menggunakan beberapa teknik pengumpulan data atau penggunaan beberapa teknik analisis untuk diterapkan pada data yang sama. Tujuan utamanya adalah mendapatkan perspektif yang berbeda beda dan validasi dari temuan temuan yang diperoleh. Yang terakhir adalah pilot studi, yaitu mencoba dulu pada skala yang kecil. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa rencana pengumpulan data dapat dieksekusi pada kondisi yang sebenarnya. Sekarang kita masuk ketopik tentang perekaman data. Cara yang paling banyak dipakai untuk merekam data adalah membuat catatan tertulis, merekam suara, mengambil foto, atau merekam dengan video. Membuat catatan tertulis adalah cara yang secara teknis paling mudah yang dapat dilakukan dengan tulisan tangan, menggunakan laptop ataupun PDA. Data yang sudah ada dalam dokumen dapat di fotokopi atau diambil dengan kamera. Merekam suara merupakan alternative pengganti. Dalam suatu observasi pengamat akan lebih mudah bergerak dan lebih fleksibel jika dibandingkan kamera video. Rekaman suara dapat dilengkapi dengan foto foto dari objek, peristiwa atau situasi yang sedang diamati. Penggunaan video memiliki kelebihan lain karena dapat menangkap data visual data dan gambar. Meskipun demikian penggunaan video bisa mengganggu privasi. 9-4

5 Teknik pengambilan data berikutnya adalah wawancara. Wawancara juga dapat dilihat sebagai perbincangan yang memiliki tujuan. Ada 4 jenis wawancara, yaitu wawancara tidak terstruktur atau openundit, terstruktur dan semiterstruktur serta wawancara kelompok. 3 jenis yang pertama ditentukan oleh seberapa jauh pewawancara mengikuti scenario wawancara yang sudah ditentukan sebelumnya. Sedangkan jenis yang keempat melibatkan sekelompok kecil yang dituntun oleh seorang fasilitator dan sifatnya eksploratif. Pertanyaan yang diberikan sifatnya terbuka tanpa mengharapkan format dan isi jawaban tertentu. Contoh pertanyaan terbuka adalah misalkan apa manfaat penggunaan laptop?. Dalam pertanyaan ini yang diwawancarai bebas memberikan jawaban lengkap atau pendek. Cara ini dapat menghasilkan data yang cukup banyak dan detail dan kadang kadang informasi baru yang tidak terduga. Meskipun demikian cara ini juga memiliki kekurangan yaitu banyak data tidak terstruktur yang diperoleh sehingga menyulitkan analisisnya. Kelemahan lainnya adalah proses wawancara yang tidak dapat di replikasi. Pada wawancara terstruktur pewawancara mengajukan pertanyaan pertanyaan yang sudah disediakan sebelumnya. Cara ini akan sangat membantu apabila tujuan wawancara sudah jelas dimengerti sehingga dapat mengidentifikasi pertanyaan pertanyaan spesifik yang perlu diajukan. Bentuk pertanyaannya biasanya singkat dan jelas. Jawaban yang diharapkanpun sifatnya tertutup. Dipilih dari alternative jawaban yang sudah diberikan. Sebagai contoh : seberapa sering anda memeriksa ? setiap jam sekali, berapa kali sehari, seminggu sekali, dan seterusnya. 9-5

6 Jenis yang ketiga yaitu wawancara semiterstruktur, merupakan kombinasi dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur sehingga pertanyaan yang diajukan bisa terbuka atau tertutup. Untuk menjaga konsistensi pewawancara menggunakan scenario dasar sebagai penuntun setiap topic yang sama untuk setiap pertanyaan. Wawancara dimulai dengan pertanyaan yang sudah direncanakan sebelumnya. Selanjutnya diikuti dengan pertanyaan yang sifatnya eksploratif sampai tidak ada informasi baru yang dapat digali. Pertanyaan yang diajukan pada wawancara dapat bersifat terbuka atau tertutup. Pertanyaan tertutup membutuhkan daftar alternative jawaban sehingga ini dapat dipakai pada situasi dimana pilihan jawaban dapat diketahui sebelumnya. Berikut adalah tuntunan yang dapat digunakan untuk merancang pertanyaan wawancara. Pertama, hindari pertanyaan yang menggunakan kalimat kalimat jamak karena itu sering membingungkan. Oleh karena itu pecah pertanyaan dengan kalimat jamak menjadi beberapa pertanyaan yang terpisah. Sebagai contoh: menurut anda seberapa menarik antarmuka pada windows vista dibandingkan dengan windows XP? sebaiknya digantikan dengan beberapa pertanyaan berikut. Seberapa menarik antarmuka pada windows vista? Apakah anda pernah menggunakan windows XP? Jika pernah, seberapa menarik antarmuka windows XP? Hal berikutnya yang perlu dihindari adalah penggunaan istilah atau bahasa yang kompleks karena partisipan mungkin tidak mengerti artu atau maksud dan malu untuk mengakuinya. Oleh karena itu gunakan istilah atau bahasa yang mudah dimengerti ileh orang awam. Selain itu, buat pertanyaan yang sifatnya nertal, tidak berat sebelah. Sebagi contoh pertanyaan berikut: mengapa anda suka antarmuka 9-6

7 windows vista? Tidak netral karena partisipan diasumsikan menyukai antarnuka windows vista dan akan membuat partisipan enggan untuk memberikan jawaban yang sebenarnya. Sebelum melakukan wawancara, kita perlu memastikan bahwa tujuan wawancara telah disampaikan dan dimengerti oleh partisipan. Selama wawancara sebaiknya lebih banyak mendengar daripada berbicara dan memberikan respon dengan penuh simpatik tanpa berpihak. Berikut adalah anjuran tentang langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menjalankan wawancara. Yakinkah sekali lagi kepada partisipan tentang etika yang akan dijaga serta tanyakan apakah keberatan kalau wawancaranya direkam. Wawancara dimulai dengan pertanyaan yang mudah dijawab, misalnya: darimana anda berasal? Selanjutnya bagian utama wawancara diajukan pertanyaan pertanyaan runtun dengan pertanyaan yang lebih mendalam pada bagian akhir. Wawancara diakhiri dengan pertanyaan yang mudah dijawab untuk menghilangkan tekanan yang mungkin timbul dari pertanyaan sebelumnya. Sesi wawancara ditutup dengan ucapan terima kasih ke partisipan, mengambil dan mematikan alat perekam sebagai tanda berakhirnya wawancara. Kadangkadang wawancara dilakukan di lingkungan yang tidak biasa untuk partisipan sehingga dapat menghambat untuk memberikan jawaban yang penuh. Untuk mengatasi hal ini wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan Prototype atau objek objek kerja yang dibawa oleh pewawancara atau partisipan. Alat-alat bantu tersebut dapat dipergunakan untuk memberikan konteks kepada partisipan dan membantu menghidupkan suasana pada settings ynag sebenarnya. 9-7

8 Sekarang kita lanjutkan dengan teknik berikutnya yaitu kuisioner. Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kuisioner mirip dengan wawancara, yaitu dapat bersifat terbuka atau bersifat tertutup. Pertanyaan yang diberikan harus dituliskan dengan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dan data yang dikumpulkan dapat dianalisa dengan efisien. Kuisioner yang dirancang dengan baik sangat bagus untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan specific daripada partisipan khususnya partisipan yang lokasinya tersebar diberbagai tempat yang saling berjauhan yang tidak memungkinkan untuk mendatangi mereka satu persatu. Berikut ini adalah tuntunan yang perluvdiperhatikan dalam merancang kuisioner. Pertama, pikirkan betul urutan pertanyaan yang akan diajukan karena dampak sebuah pertanyaan dapat dipengaruhi oleh urutan pertanyaan. Kebanyakan kuisioner dimulai dengan pertanyaan tentang informasi demografi yang dasar seperti jenis kelamin, umur, tempat kelahiran, dan pengalaman yang relevan. Informasi latar belakang ini berguna untuk menempatkan respon kuisioner pada konteks yang tepat. Saran berikutnya, pertimbangkan kembali versi kuisioner yang berbeda perlu dibuat untuk populasi yang berbeda. Selanjutnya, berikan instruksi yang jelas bagaimana mengisi kuisioner. Perhatikan keseimbangan antara penggunaan ruang kosong serta kebutuhan untuk menjaga agar kuisioner berciri khas mungkin. Yang terakhir adlah putuskan apakah seluruhnya menggunakan frasa positif, negative, atau kombinasi keduanya. Ada beberapa tipe pertanyaan yang masing-masing membutuhkan jenis jawaban tertentu. Pemilihan format pertanyaan dan jawaban yang paling sesuai akan memudahkan responden untuk menjawab dengan jelas. 9-8

9 Format yang pertama adalah bentuk checkbox dan rentang. Pertanyaan demografi pada umumnya memiliki jawaban yang mudah diprediksi. Sebagai contoh: pertanyaan jenis kelamin jawabannya memiliki 2 pilihan, laki atau perempuan. Jika informasi penghasilan ditanyakan dan kebanyakan tidak ingin penghasilannya diketahui maka jawaban dalam bentuk rentang, misaklkan 1 sampai 5 juta, 6 sampai 10 juta dapat diberikan. Format lainnya adalah skala rating. Ada beberapa tipe skala rating yang dapat digunakan. 2 yang paling sering digunakan adalah likert scales dan sematic diferensial scales. Tujuan dari rating scales ini adalah untuk mendapatkan respon yang dapat dibandingkan antara responden. Format ini bagus untuk mendapatkan penilaian orang tentang sesuatu. Misalnya: seberapa mudah, seberapa menyenangkan, dll. Likert scales dipakai untuk mengukur opini, sikap dan kepercayaan sehingga sangat sering dipakai untuk mengevaluasi tingkat kepuasan usery akan suatu produk. Sebagai contoh: opini pengguna tentang pemakaian warna pada situs web dapat dievaluasi dengan likert scales yang menggunakan nomor atau kata. Sematic diferensial scales lebih jarang dipakai karena cara ini memerlukan pasangan kata yang berlawanan dan ini menyulitkan interpretasikan yang konsisten dari para responden. Sebagai contoh: dari pasangan kata jelas dan membingungkan, responden dapat menentukan opini lebih mengarah ke jelas atau ke membingungkan. Untuk mendapatkan respon yang baik, perhatikan hal-hal sebagai berikut: Memastikan tujuan studi jelas Menjanjikan anonymity 9-9

10 Memastikan kuesioner dirancang dengan baik Menyediakan versi kuesioner yang lebih ringkas Jika perlu dikirim lewat pos, sediakan amplop beralamat yang sudah diberi perangko Tindak lanjuti dengan , telpon atau surat Berikan insentif, dan 40% response rate termasuk tinggi, 20% dapat diterima Sekarang ini kuisioner online semakin banyak dipakai karena sangat efektif untuk menjangkau banyak orang dengan cepat dan mudah. Manfaat yang diperoleh antara lain: respon biasanya cepat, tidak memerlukan prangko dan fotokopi, data dapat dikumpulkandi database untuk di analisis, waktu analisis berkurang serta kesalahan dengan mudah dapat diperbaiki. Sampling akan menjadi persoalan pada kuisioner online jika ukuran populasi tidak diketahui karena tidak ada informasi tentang pengguna internet maka tidak mungkin untuk mengidentifikasi ukuran dan demografi populasi penuh yang disurvei sehingga cara cara sampling yang umum tidak dapat dipakai. Kita sekarang menginjak keteknik pengumpulan data berikutnya yaitu observasi. Pada dasarnya observasi ini adalah teknik yang sangat berguna pada setiap tahap pengembangan produk. Pengguna dapat diobservasi secara langsung saat mereka melakukan aktivitasnya atau secara tidak langsung melalui rekaman atau catatan aktivitas yang dibaca kemudian. Observasi juga dapat dilakukan dilapangan atau dalam lingkungan yang terkontrol. Observasi yang dilakukan dilapangan, individu diamati saat mereka melakukan aktivitas tugasnya sehari-hari dalam setting yang 9-10

11 alamiah. Observasi dilapangan dapat mengisi detil yang tidak ditentukan pada teknik pengumpulan lainnya. Meskipun demikian observasi lapangan dapat menjadi rumit dan menghasilkan banyak data yang tidak relevan jika tidak direncanakan dan dilakukan dengan baik. Cara yang paling sederhana dan mudah diingat untuk menstrukturkan framework observasi dilapangan adalah 3 hal berikut. Pertama, the person, siapa yang diamati pada saat observasi. Kedua, the place, dimana mereka melakukannya. Dan yang ketiga, the thing, apa yang mereka lakukan. Frame lainnya yang lebih lengkap adalah mengamati siapa yang ada disana, apa perannya, apa yang sedang terjadi, kapan aktivitas terjadi, dimana kejadiannya, mengapa dapat terjadi, dan bagaimana aktivitas tersebut dikelola. Ethnography sebelumnya telah digunakan dalam ilmu sosial untuk memahami sebuah pekerjaan. Sebagian besar studi ethnography berupa observasi langsung meskipun wawancara, washmare, dan studi artefak merupakan juga bagian dari aktivitas dalam studi ini. Etnografi perlu dipertimbangkan dalam desain interaksi karena jika sebuah produk akan dipakai dalam lingkungan yang bervariasi, perancang harus mengetahui konteks dan ekologi dalam lingkungan tersebut. Etnografi adalah cara untuk mengetahui keinginan orang yang sebenarnya, mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan sehari-harinya dan mengikuti cerita serta minat mereka. Tidak terlalu sulit untuk mengumpulkan data etnografi. Data yang dikumpulkan dapat dalam berbagai bentuk dokumen, catatan, gambar, layout ruangan. Catatan dapat berisi pembicaraan, deskripsi ruang dan pertemuan, dana apa yang 9-11

12 dilakukan orang dan bagaimana reaksinya dalam menghadapi situasi tersebut. Pengumpulan data dimulai dengan meluangkan waktu untuk orang-orang yang sedang bekerja. Oleh karena itu perlu membangun hubungan yang baik dengan mereka supaya nanti dapat bekerja sama dan mendukung dalam proses pengumpulan data selanjutnya. Pengamatan lingkungan dalam lingkungan yang terkontrol sering dilakukan dalam laboratorium usability. Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah bahwa pengamat tidak mengetahui apa yang sedang dipikirkan penggunanya karena hanya bisa menebak apa yang mereka lihat. Teknik think a loud mengharuskan partisipan menceritakan segala sesuatu yang mereka pikirkan dan coba lakukan sehingga proses berpikir mereka di eksternalisasi. Kadang-kadang observasi langsung tidak dapat dilakukan karena dapat menggnggu privasi atau pengamat tidak dapat hadir selama studi dilakukan. Dengan demikian aktivitas dapat diamati secara tidak langsung. Ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan yaitu dengan diaries dan catatan interaksi atau interaction lock. Pada teknik diaries, partisipan diminta untuk membuat catatan aktivitas mereka secara teratur. Misalkan: apa yang mereka lakukan, kapan, mereka melakukan, apa yang mereka temukan mudah atau sulit, dan apa reaksi mereka dalam situasi tertentu. Diaries dapat sesuai ketika lokasi partisipan tersebar serta berjauhan dan sulit untuk ditemui. Penggunaan diaries memiliki beberapa manfaar. Pertama, tidak banyak menggunakan banyak sumber-sumber daya, tidak perlu peralatan atau pakar khusus, serta cocok untuk studi jangka panjang. Manfaat lainnya adalah memiliki format yang standar, sehingga dapat langsung dimasukkan kedalam basis data untuk analisis lebih lanjut. 9-12

13 Meskipun demikian teknik diaries juga ada kekurangannya, yaitu sangat bergantung pada kehandalan partisipan untuk mengisi diaries. Dengan demikian perlu insentif untuk itu dan proses harus cepat serta mudah. Kekurangan lainnya adalah ingatan partisipan tentang suatu peristiwa kadang-kadang berlebihan seperti memerlukan waktu yang lebih lama atau lebih pendek dari yang sebenarnya. Atau mengingat sesuatu yang lbih baik atau lebih buruk yang sebenarnya. Teknik catatan interaksi menggunakan perangkat lunak untuk merekam aktivitas pengguna dalam sebuah lock yang akan diperiksa nantinya. Informasi yang dicatat dapat berupa tabel-tabel papan ujian ditekan, waktu yang di luangkan untuk melakukan aktivitas tertentu, dsb. Jika dipergunakan untuk evaluasi usability, pengumpulan data biasanya disinkronkan dengan rekaman audio dan video untuk membantu evaluator menganalisis perilaku pengguna dan memahami bagaimana pengguna bekerja pada tugas yang mereka lakukan. Kelebihan utama menggunakan lock interactions ini adalah metode ini tidak banyak mengganggu pengguna sepanjang prosesnya tidak berpengaruh pada sistem. Kelebihan lainnya adalah dapat merekam data dalam jumlah besar secara otomatis. Meskipun demikian interactions lock juga memiliki kelemahan. Pertama, dapat menimbulkan persoalan etika jika rekaman aktivitas dilakukan tanpa sepengetahuan partisipan. Selain itu perangkat bantu yang powerfulldibutuhkan untuk menganalisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik-teknik yang telah kita diskusikan yaitu wawancara, kuisioner, dan observasi dapat dikombinasikan untuk mendapatkan temuan yang lebih lengkap. Pemilihan teknik pengumpulan data sangat bergantung pada 9-13

14 beberapa faktor, tidak ada kombinasi yang paling benar tetapi keputusan teknik mana saja yang akan dipergunakan perlu memperhatikan faktorfaktor berikut. Faktor pertama adalah focus dari studi. Teknik yang dipakai harus kompatibel dengan tujuan studi. Sehingga dapat dipakai untuk mengumpulkan data yang sesuai. Sebagai contoh: data yang dikumpulkan dapat berupa pengetahuan implisit atau eksplisit, perilaku yang dapat diamati dapat berupa pendapat subjektif atau fakta objektif, dll. Jenis data yang dikumpulkan juga dipengauhi oleh paham, dimana kita berada dalam siklus pengembangan. Sebagai contoh: pada tahap awal pengembanganmungkin belum perlu jawaban yang spesifik ssehingga lebih baik difokuskan pada eksplorasi isu-isu wawancara dan observasi daripada menggunakan kuisioner. Faktor ke-2 adalah keterlibatan partisipan. Karakteristik kelompok dari calon pengguna juga berpengaruh pada jenis teknik pengumpulan data yang dibutuhkan. Terkait dengan ini adalah siapa, lokasi dan dapat tidaknya partisipan diakses. Bergantung pada apa yang dapat memotivasi partisipan untuk berpartisipasi. Teknik wawancara mungkin lebih baik dari kuisioner. Faktor berikutnya dalah nature dari teknik yang dipakai yang harus diperhatikan adalah apakah dalam proses pengumpulan data akan diperlukan seorang pakar dengan keahlian tertentu atau peralatan khusus. Sedangkan faktor yang terakhir adalah ketersediaan sumber-sumber daya. Sebagai contoh: untuk menyebarkan kuisioner, mungkin perlu waktu, biaya, dan orang yang cukup untuk merancang kuisioner yang baik, uji coba, mengumpulkan dan menganalisis hasilnya. 9-14

15 RANGKUMAN Pertama, kita sudah mengulas 3 metode pengumpulan data yaitu wawancara, kuisioner, observasi. Kemudian kita melihat 4 isu yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data, ayitu tujuan, triangulasi, hubungan partisipan dan uji coba. Untuk teknik pengumpulan data dengan wawancara ada 3 jenis wawancara yaitu wawancara tidak terstruktur tanpa skenario, terstruktur dengan scenario, dan semi terstruktur yang merupakan gabungan dari keduanya. Kita juga melihat teknik-teknik untuk pengembangan kuisioner. Kuisioner dapat dilakukan dengan menggunakan kertas, online, atau telpon. Selanjutnya teknik pengumpulan data dengan cara observasi dapat dilakukan baik secara langsung atau tidak langsung dilapangan atau lingkungan yang terkontrol. Dan yang terakhir kita mengulas faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengkombinasikan teknik-teknik pengumpulan data diatas yaitu faktor focus studi, keterlibatan partisipan, nature dari teknik itu sendiri, dan ketersediaan sumber daya. 9-15

16 A. B. C. GLOSARIUM windows XP checkbox DAFTAR PUSTAKA Shark, Roger & Preece, Interaction Design-beyond human-computer interaction 2 nd, Jhon Wiley & Sons, (ISBN: ) 9-16

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO 1-1. Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO 1-1. Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 2015 DWI PRASETYO [INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 1-1 MODUL-1 [1] PENGENALAN INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER Pelajari baik-baik modul ini

Lebih terperinci

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO 4-1. Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO 4-1. Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 2015 DWI PRASETYO [INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 4-1 MODUL-4 [4] DESAIN UNTUK KOLABORASI DAN KOMUNIKASI Pelajari baik-baik modul ini

Lebih terperinci

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 2015 DWI PRASETYO [INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 12-1 MODUL-12 [12] PENGENALAN EVALUASI Pelajari baik-baik modul ini dimulai dari

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 MENGAMATI PENGGUNA

PERTEMUAN 12 MENGAMATI PENGGUNA PERTEMUAN 12 MENGAMATI PENGGUNA Pengenalan Pengamatan melibatkan melihat dan mendengarkan dari pengguna. Melihat pengguna berinteraksi dengan perangkat lunak, meskipun dengan pengamatan biasa,memberitahu

Lebih terperinci

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 2015 DWI PRASETYO [INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 11-1 MODUL-11 [11] DESAIN PROTYPE & PEMBANGUNAN SISTEM Pelajari baik-baik modul ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2009), pemilihan pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

UJI, UJI, DAN UJI ULANG

UJI, UJI, DAN UJI ULANG UJI, UJI, DAN UJI ULANG 2 Pengujian antarmuka pemakai diperlukan untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan dari apa yang diinginkan klien (harus sesuai requirement) 1 3 Yang akan kita pelajari : Menentukan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Teknik Evaluasi

Pendahuluan. Teknik Evaluasi Pendahuluan Teknik Evaluasi Adanya perdebatan tentang penilaian sebuah tampilan Ada yang mengatakan BAGUS, SEDANG, atau JELEK Adanya asumsi bahwa selama suatu software dapat digunakan, maka itu sudah cukup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, 2009 3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep pacaran dan perilaku pacaran pada remaja awal. Dalam bab ini akan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Adanya perdebatan tentang penilaian sebuah tampilan Ada yang mengatakan BAGUS, SEDANG, atau JELEK

Pendahuluan. Adanya perdebatan tentang penilaian sebuah tampilan Ada yang mengatakan BAGUS, SEDANG, atau JELEK Evaluasi IMK LOG O Pendahuluan Adanya perdebatan tentang penilaian sebuah tampilan Ada yang mengatakan BAGUS, SEDANG, atau JELEK Adanya asumsi bahwa selama suatu software dapat digunakan, maka itu sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah jenis penelitian yang

Lebih terperinci

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa

Tatyana Dumova Point Park University, USA. Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Tatyana Dumova Point Park University, USA Kegunaan Kuis Online : Mengevaluasi Persepsi Mahasiswa Abstrak Fokus studi ini adalah penilaian, komponen penting dari pengajaran dan pembelajaran. Mengkaji kegunaan

Lebih terperinci

Mengapa Evaluasi Dibutuhkan

Mengapa Evaluasi Dibutuhkan Evaluasi IMK 1 Pendahuluan Adanya perdebatan tentang penilaian sebuah tampilan Ada yang mengatakan BAGUS, SEDANG, atau JELEK Adanya asumsi bahwa selama suatu software dapat digunakan, maka itu sudah cukup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif. Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkip wawancara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Kualitatif Fenomenologis Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri pada perempuan penderita tumor jinak payudara, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif umumnya digunakan untuk memahami fenomena-fenomena

Lebih terperinci

Teknik Evaluasi. Pendahuluan

Teknik Evaluasi. Pendahuluan Teknik Evaluasi Pendahuluan Adanya perdebatan tentang penilaian sebuah tampilan Ada yang mengatakan BAGUS, SEDANG, atau JELEK Adanya asumsi bahwa selama suatu software dapat digunakan, maka itu sudah cukup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian menggunakan metode UCD ini: Perumusan Masalah Studi Literatur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Interaksi sosial orang dengan HIV/AIDS dalam pemudaran stigma diteliti dengan pendeketan kualitatif. Pendeketan ini dipilih karena aspek interaksi dalam

Lebih terperinci

Mengelola Proses Perancangan. Interaksi Manusia dan Komputer Sesi 3

Mengelola Proses Perancangan. Interaksi Manusia dan Komputer Sesi 3 Mengelola Proses Perancangan Interaksi Manusia dan Komputer Sesi 3 Mengelola Proses Perancangan Perancangan pada dasarnya adalah proses kreatif dan tak dapat diduga. Perancang sistem interaktif harus memadukan

Lebih terperinci

RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH

RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH RISET KUALITATIF DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Data primer dapat berupa data yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif Kapanpun sebuah masalah ditangani, riset kuantitatif harus didahului oleh riset

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Secara umum metode penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu baik praktis maupun teoritis (Semiawan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Secara umum, metode dapat diartikan yakni suatu cara, teknik, strategi dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan penelitian, tentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang permasalahan penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh dan mendalam mengenai gambaran harga diri remaja yang telah melakukan hubungan seks di luar nikah, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian menganai Studi Tentang Orientasi Menghukum Anak Nakal yang Dilakukan Penyidik Anak dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan campuran (Mix Design). Menurut Creswell (2010, hlm. 5) penelitian metode campuran merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Proses Penyesuaian Diri di Lingkungan Sosial pada Remaja Putus Sekolah. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi para web developer, melakukan uji usability terhadap suatu website merupakan hal yang sangatlah penting. Dengan melakukan uji usability, mereka akan dapat mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN PENDEKATAN PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan (Nasir

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN 30 BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, Menurut Sugiyono (2010:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

PROSES DESAIN FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/14/2017

PROSES DESAIN FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/14/2017 PROSES DESAIN FAKULTAS ILMU KOMPUTER - UNIVERSITAS BRAWIJAYA 3/14/2017 PROSES PERANGKAT LUNAK PROSES PERANGKAT LUNAK Rekayasa perangkat lunak (RPL) adalah disiplin untuk memahami proses pengembangan perangkat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui gambaran pembentukan identitas seksual gay dewasa awal maka untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan pendekatan dan jenis penelitian

Lebih terperinci

Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah

Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah Metode Pengumpulan Data Dr. Eko Pujiyanto, S.Si., M.T. Materi Pendahuluan Tipe data berdasarkan sumber Mengumpulkan data primer Pengukuran fisik Metode observasi Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai pelaksanaan pemberian kredit kendaraan bermotor roda empat serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai pelaksanaan pemberian kredit kendaraan bermotor roda empat serta BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif dan sifatnya lebih mengarah untuk

Lebih terperinci

Technologies of Information: HCI and the Digital Library

Technologies of Information: HCI and the Digital Library Technologies of Information: HCI and the Digital Library Pendahuluan Digital library (DL) adalah koleksi informasi yang diorganisasi dan saling terhubung/terkoneksi, dimana informasi ini dapat disimpan,

Lebih terperinci

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll.

Interaksi elearning dapat mencakup kuis pilihan ganda, tes, skenario elearning, simulasi, video animasi dll. 1 Interaktivitas elearning didefinisikan sebagai "dialog" antara peserta didik dan alat elearning dimana peserta didik terlibat dan terlibat dalam proses elearning Ini adalah elemen kunci dari proses perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Beberapa pandangan dasar pendekatan kualitatif menurut Sarantakos antara lain adalah suatu realitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Secara umum metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berbentuk studi kasus dengan menggunakan pendekatan metode kontak langsung,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Sampel Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena

Lebih terperinci

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

[INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] DWI PRASETYO Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 2015 DWI PRASETYO [INTERAKSI MANUSIA KOMPUTER] Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana 13-1 MODUL-13 [13] UJICOBA USABILITY Pelajari baik-baik modul ini dimulai dari Kegiatan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58

Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58 Modul Praktikum Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 1 dari 58 Praktikum Analisis dan Perancangan REKAYASA KEBUTUHAN 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM : a) Mahasiswa mampu memahami konsep rekayasa kebutuhan b)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.

BAB 3 METODE PENELITIAN. pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin. organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Beberapa pandangan dasar pendekatan kualitatif menuprut Staruss dan Corbin (Sujarweni, 2014) adalah

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dialami individu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Herdiansyah. sehingga mampu mengembangkan pola dan relasi makna. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian kualitatif adalah metode yang menggambarkan individu secara menyeluruh dengan tidak menggolongkan individu ke dalam variabel atau hipotesis (Poerwandari,

Lebih terperinci

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Modul ke: DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN Fakultas FIKOM MENGELOLA INFORMASI MARKETING & SURVEY MARKETING Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising http://www.mercubuana.ac.id Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi

BAB III METODE PENELITIAN. instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah (sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan model studi kasus. Creswell (1998, dalam Herdiansyah, 2010) menyatakan

Lebih terperinci

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti

Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif sangat bergantung pada pandangan dan cara pendekatan terhadap subjek. Penelitian kualitatif memberikan peneliti informasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview).

BAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview). 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi deskriptif. Pendekatan studi deskriptif menurut Anwar (2011) adalah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Gambaran Perilaku Aborsi Pranikah Dewasa Awal. Metode pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Gambaran Perilaku Aborsi Pranikah Dewasa Awal. Metode pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Gambaran Perilaku Aborsi Pranikah Dewasa Awal. Metode pengumpulan data penelitian terbagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian mengenai Konsep Diri Anak Jalanan usia Remaja. Bungin (2008), menjelaskan bahwa metode

Lebih terperinci

BAB 2 METODE PENELITIAN

BAB 2 METODE PENELITIAN BAB 2 METODE PENELITIAN 2.1 Pendekatan Penelitian Industri dairy Indonesia dinilai sangat menguntungkan. Jumlah penduduk yang besar (227 juta orang) dan tingkat konsumsi susu yang masih rendah (8.4 liter/orang/tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam hal multimedia berkembang dengan pesat seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia banyak digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif ialah penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Kualitatif merupakan suatu pendekatan penelitian yang mengungkap situasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Objek penelitian ini dilakukan di sekitar Universitas Muhammdiyah Yogyakarta dengan subjek penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara bagaimana memperoleh data yang menekankan pada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Metodologi Penelitian: Metode dan Instrumen Pengumpulan Data Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Definisi Metode pengumpulan data adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, dimana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, dimana penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, dimana penelitian dilakukan untuk mengembangkan apa yang ada di balik peristiwa, latar belakang pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus fenomenologi. Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

Mengidentifikasi kebutuhan dan Menetapkan persyaratan

Mengidentifikasi kebutuhan dan Menetapkan persyaratan Mengidentifikasi kebutuhan dan Menetapkan persyaratan Salah satu tujuannya adalah untuk memahami sebanyak mungkin tentang pengguna, mereka bekerja, dan konteks kerja itu, sehingga sistem yang sedang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS

BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS BAB V SIMULASI SKENARIO INTERAKSI B3TS Bab ini membahas hasil implementasi perancangan B3TS sebagai sistem peningkatan kemampuan otak dengan membangun simulasi skenario interaksi B3TS. V.1 Tujuan Simulasi

Lebih terperinci

Pencarian Bilangan Pecahan

Pencarian Bilangan Pecahan Pencarian Bilangan Pecahan Ringkasan Unit Siswa ditugaskan sebuah profesi yang menggunakan pecahan bilangan dalam pekerjaannya. Mereka meneliti, meringkas, menarik kesimpulan, dan mempresentasikan penemuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Creswell (Herdiansyah, 2010) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

Model Interaksi Manusia dengan Komputer. model interaksi antara manusia dan komputer (ragam dialog/antarmuka)

Model Interaksi Manusia dengan Komputer. model interaksi antara manusia dan komputer (ragam dialog/antarmuka) Model Interaksi Manusia dengan Komputer Pemrograman Visual (TH22012 ) by Kartika Firdausy 081.328.718.768 kartikaf@indosat.net.id kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf kartikaf.wordpress.com Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu atau beberapa pendekatan teori yang mengeksplorasi dan mencari penjelasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu atau beberapa pendekatan teori yang mengeksplorasi dan mencari penjelasan 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe / Sifat penelitian Desain penelitian ini adalah Sifat Penelitian eksploratif (Penggalian), dengan mencoba mengurai Analisis Komunikasi Transaksional dan kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M

Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M Analisis Proses Bisnis TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M Teknik Pengumpulan Data TA NTRI HIDAYAT I S I NAG A, M.KO M Sasaran Mahasiswa memahami teknik-teknik pengumpulan data dan informasi dari sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perspektif Orang Tua maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perspektif Orang Tua maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan gambaran serta pemahaman yang lebih mendalam mengenai Gambaran Well Being Anak Usia 4 6 Tahun dalam Perspektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai

Lebih terperinci

Bab III Metodologi Penelitian

Bab III Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

BAB III RUMUSAN PENELITIAN. mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah. BAB III RUMUSAN PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu yang belum diketahui dengan metode sistematis dan terarah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian audit komunikasi pada umumnya merupakan jenis penelitian terapan yang menggunakan strategi penelitian ganda (multiple research strategies), istilah

Lebih terperinci

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom. Teknik Evaluasi. Interaksi Manusia dan Komputer

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom. Teknik Evaluasi. Interaksi Manusia dan Komputer Computer Science, University of Brawijaya Putra Pandu Adikara, S.Kom Teknik Evaluasi Interaksi Manusia dan Komputer Tujuan Menganalisis dan memilih metode evaluasi yang akan digunakan Melakukan evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini peneliti dapat memperoleh data yang rinci

Lebih terperinci

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview

BENTUK BENTUK WAWANCARA Berdasarkan bentuk kegiatan yang dilakukan, wawancara dapat dibedakan : Man in the street interview TEKNIK PENGUMPULAN DATA - WAWANCARA DEFINISI WAWANCARA Wawancara adalah suatu teknik pengambilan data menggunakan format pertanyaan yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden dengan tujuan-tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 86 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS] MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Kuesioner dan Metode Analisis Data Apakah Kuesioner? Kuesioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena sebagai prosedur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemberdayaan perempuan dalam kampanye pemilu oleh DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung, maka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN III. 1. Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan pada bab pendahuluan, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologis dimana yang ditekankan adalah aspek subjektif dari perilaku orang. Konsep diri merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Makna hidup merupakan hal-hal yang dianggap sangat penting dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Makna hidup merupakan hal-hal yang dianggap sangat penting dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Makna hidup merupakan hal-hal yang dianggap sangat penting dan berharga serta memberikan nilai khusus bagi seseorang dan karakteristik dari makna hidup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci