MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN SOFTBALL MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI KASBOL PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NURUL YAQIN GORONTALO SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN SOFTBALL MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI KASBOL PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NURUL YAQIN GORONTALO SKRIPSI"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN SOFTBALL MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI KASBOL PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NURUL YAQIN GORONTALO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Oleh : MUNAWIR A. HANASI NIM z UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI 2013

2 SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Munawir A. Hanasi NIM : Tempat/tanggal lahir : Isimu Utara, 23 Mei 1988 Agama : Islam Jenis kelamin : Laki-laki Jurusan : Pendidikan Keolahragaan Fakultas : Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Alamat :Desa Isimu Raya Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo Dengan ini menyatakan sesungguhnya bahwa skripsi yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempu ujian akhir di Universitas Negeri Gorontalo, merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya dengan jelas sesuai dengan norma, kaidah, etika penulisan ilmiah dan buku pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Negeri Gorontalo. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini bukan hasil hasil karya saya sendiri, maka saya bersedia diberi sangsi Akademik. Demikian surat pernyataan ini dibuat tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun. Gorontalo, Juni 2013 MUNAWIR A. HANASI NIM :

3 LEMBAR PERSETUJUAN MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN SOFTBALL MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI KASBOL PADA SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NURUL YAQIN GORONTALO Oleh : Munawir Hanasi Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji Pembimbing I Pembimbing II Ucok Hasian Refiater, S.Pd M,Pd Mirdayani Pauweni, S.Pd M.Pd NIP : NIP : Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Keolahragaan SURIYADI DATAU S.Pd M.Pd NIP

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (Kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (Q.S Ali Imran 190 ) Seorang guru menggandeng tangan, membuka pikiran, menyentuh hati, dan membentuk masa depan.seorang guru berpengaruh selamanya, dia tidak pernah tahu kapan pengaruhnya berakhir. ( Munawir Hanasi ) Kupersembahkan sebagai dharma baktiku kepada Ayah Ibuku tercinta (Abdul Muthalib Hanasi, S.Ag) dan (Muslimah Ali) yang telah melahirkan, membesarkan, mendidik, dan memberikan makna hidup yang sesungguhnya dengan ketulusan cinta kasih sayang mereka serta berusaha dan bekerja keras demi membiayai studiku, dan selalu berdoa demi keberhasilanku. Kepada saudara-saudaraku (Muzakir Hanasi, S.Ag, Sarifudin Hanasi, SH, Sri Endang Hanasi, S.Ag, Susanto Hanasi, S.Pd, Alamsyah Hanasi, S.Pdi, Abd Mukti Hanasi, Raihan Hanasi) yang selalu mendoakan, memotivasi serta menantikan keberhasilanku. Special for Some One yang telah banyak meluangkan waktu dan selalu memberikan semangat dan motivasi demi keberhasilanku. ALMAMATERKU TERCINTA TEMPAT AKU MENIMBAH ILMU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013

5 ABSTRAK Munawir A. Hanasi, Meningkatkan Keterampilan Bermain Softball Melalui Permainan Modifikasi Kasbol Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Gorontalo. Skripsi 2013 pembimbing I Ucok Hasian Refiater, S.Pd M.Pd dan pembimbing II Mirdayani Pauweni, S.Pd M.Pd. Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya keterampilan siswa dalam bermain softball. Cara pemecahannya dilakukan melalui permainan modifikasi kasbol. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran, langkah langkahnya adalah guru memimpin siswa melakukan pemanasan, guru menjelaskan sekaligus mendemontstrasikan tentang metode permainan kasbol yang baik dan benar, menugaskan siswa untuk bermain kasbol sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan. Selanjutnya guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami permainan kasbol, guru melakukan koreksi dan evaluasi terhadap pola gerakan siswa, guru menutup pembelajaran dengan gerakan pendinginan. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keterampilan bermain softball dengan permainan modifikasi kasbol. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan strategi permainan modifikasi sehingga kemampuan siswa dalam keterampilan bermain softball meningkat setelah diberi tindakan dan mencapai hasil sesuai yang diharapkan yakni rata-rata nilai pada observasi awal, siklus I meningkat menjadi dan pada siklus II meningkat sebesar menjadi sehingga tindakan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kata kunci : Keterampilan, Softball, Permainan Modifikasi Kasbol

6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan petunjuk, hidayah dan inayahnya yang ia kehendaki. Berkat pertolongannya pula sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tentang Meningkatkan Keterampilan Bermain Softball Melalui Permainan Modifikasi Kasbol Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Gorontalo ini dengan baik. Dengan kerendahan hati sepatutnya penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung atau tidak langsung telah memberikan bantuan moril dan materil kearah penyelesaian skripsi ini dan studi penulis, ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada yang terhormat : 1. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Gorontalo. 2. Dra. Hj. Rany Hiola, M.Kes selalu Dekan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. 3. Risna Podungge, S.Pd, M.Pd, Dian Saraswati S.Pd, M.Kes dan Ruslan S.Pd, M.Pd selaku pembantu dekan I, II, dan III Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. 4. Suryadi Datau, S.Pd, M.Pd dan Zulkifli Lamusu, S.Pd, M.Pd selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Keolahragaan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo.

7 5. Ucok Hasian Refiater, S.Pd, M.Pd dan Mirdayani Pauweni, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing I dan II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan tulus dan ikhlas dalam penyusunan skripsi ini. 6. Seluruh Bapak / Ibu dosen serta staf tata usaha Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. 7. Ayahanda tercinta Abdul Muthalib Hanasi, S.Ag dan Ibunda tercinta Muslimah Ali serta saudara-saudaraku yang selalu member semangat,motivasi, doa dan nasehat demi menyelesaikan skripsi ini. 8. Sutrisno Yusuf M.Pd.I, selaku Kepala Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Kota Gorontalo yang telah mengizinkan peneliti untuk mengambil data di sekolah tersebut. 9. Ajiz Jafar S.Pd selaku Guru Mitra yang telah mendampingi peneliti dalam pengambilan data. 10. Rekan rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Keolahragaan Fakultas Ilmu- Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo angkatan 2009/2010 yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi penulis. 11. Seluruh siswa Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Kota Gorontalo khususnya kelas X yang telah bersedia menjadi obyek pengambilan data dalam penulisan skripsi ini. 12. Kepala laboratorium Jurusan Pendidikan Keolahragaan yang telah memfasilitasi peneliti dalam hal peminjaman alat perlengkapan softball untuk kelancaran pelaksanaan pengambilan data.

8 Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, Saya telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Oleh karena itu, Saya dengan hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan kembali skripsi ini kedepan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan bisa dijadikan sebagai bahan referensi khususnya di fakultas ilmu ilmu kesehatan dan keolahragaan. Gorontalo, Juni 2013 Penyusun

9 DAFTAR ISI SURAT PERNYATAAN... i LEMBAR PERSETUJUAN.... ii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR..... v DAFTAR ISI.... viii DAFTAR TABEL.... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Cara Pemecahan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB II KAJIAN TEORITIS Kajian Teori Hakekat Permainan Softball Teknik Dasar Bermain Softball Permainan Kasbol Hipotesis Tindakan Indikator Pencapaian BAB III METODE PENELITIAN Latar dan Karakteristik Penelitian Variabel Penelitian Prosedur Penelitian Tahap Persiapan Pelaksanaan Tindakan Pemantauan dan Evaluasi Analisis dan Refleksi Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Observasi Data Awal Siklus I Siklus II Pembahasan BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

10 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Tabel Pemaknaan Nilai Dan Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Tabel Data Awal Tabel Data Siklus I Tabel Data Siklus II Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa... 60

11 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Macam Macam Bentuk Lemparan Teknik Lemparan Pitcher Macam Macam Teknik Menangkap Macam Macam Teknik Sliding

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Jadwal Pelaksanaan Tindakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Lembar Pengamatan Kegiatan Siswa Data Awal Keterampilan Siswa Lembar Evaluasi Siklus I Lembar Evaluasi Siklus II Dokumentasi Penelitian... 83

13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari kegiatan pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para siswa melalui aktivitas jasmani. Melalui pendidikan jasmani, dapat dikembangkan kemampuan intelektual, kognitif, hubungan sosial, kesegaran jasmani dan mental. Dengan demikian pendidikan jasmani bertujuan mengembangkan anak didik menuju manusia yang sehat jasmani dan rohani. Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani sangat berbeda pelaksanaannya dari pembelajaran mata pelajaran lainnya. Pada dasarnya program pendidikan jasmani memiliki kepentingan yang relatif sama dengan pendidikan lainnya dalam hal pembelajaran. Namun demikian ada satu kekhasan dan keunikan dari pendidikan jasmani yang tidak dimiliki oleh pendidikanpendidikan lainnya, yaitu dalam hal pengembangan wilayah psikomotor yang biasanya dikaitkan dengan tujuan mengembangkan kebugaran jasmani siswa, pencapaian keterampilan geraknya dan pencapaian prestasi dalam setiap cabang olahraga. Tujuan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada dasarnya merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut, maka pendidikan jasmani dilaksanakan dalam bentuk aktivitas gerakan dalam latihan-latihan olahraga. Kegiatan tersebut antara lain adalah atletik,

14 permainan, senam, renang, dan bela diri. Melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani, maka para siswa diberi pengalaman pola pola gerakan, merangkainya menjadi suatu keterampilan dan selanjutnya melatih keterampilan tersebut menjadi suatu kebiasaan atau gerakan yang bersifat refleks. Prestasi belajar dalam pendidikan jasmani akan lebih baik jika anak melaksanakan latihan secara teratur serta diajar dengan menggunakan metode mengajar yang tepat. Dan metode tersebut disesuaikan dengan tujuan dan waktu yang ditetapkan. Untuk melaksanakan latihan yang teratur diperlukan disiplin yang tinggi agar prestasi belajar para siswa dapat meningkat. Berkaitan dengan hal yang diatas, maka yang dipandang perlu untuk meningkatkan pelaksanaan pendidikan jasmani baik di sekolah maupun di luar sekolah, untuk memelihara pertumbuhan dan perkembangan fisik siswa ke arah pembentukan sikap tubuh dan mental yang sempurna, sebab pembinaan dan pengembangan pelajaran pendidikan jasmani di sekolah, khususnya Sekolah Menengah Atas merupakan bagian dari peningkatan kualitas manusia Indonesia seutuhnya sesuai tujuan pendidikan nasional. Salah satu cabang olahraga yang termasuk dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas adalah permainan softball. Di Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Gorontalo pembelajaran permainan softball belum sepenuhnya berhasil, disebabkan oleh kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung permainan ini serta kurangnya inisiatif guru dalam hal mencoba metode-metode pembelanjaran yang lain misalnya modifikasi permainan. Walaupun permainan ini sudah termasuk pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa, namun pada kenyataannya

15 permainan ini kurang diminati oleh sebagian besar siswa SMA. Hal ini dapat dipahami karena softball merupakan cabang olahraga yang kurang popular di masyarakat. Para siswa lebih menyukai permainan bola besar seperti permainan sepak bola dan bola voli dibandingkan bermain Softball. Untuk itu dalam mengajarkan suatu jenis keterampilan, maka penggunaan metode mengajar sangatlah berperan dalam menentukan keberhasilan belajar mengajar. Dengan demikian guru dituntut agar terampilan dalam menggunakan serta memilih metode mengajar yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kelemahan dalam memberikan konsep dan pembelajaran yang kurang tepat pada peserta didik akan berdampak pada hasil belajar atau prestasi yang tidak maksimal kepada peserta didik tersebut. Kelemahan lain yang begitu menonjol adalah ketika dalam pembelajaran, terkadang guru juga tidak mampu melihat sisi suatu kelemahan, bahwa selama proses pembelajaran berlangsung siswa siswanya tidak begitu tertarik pada materi yang diajarkan. Kurangnya sarana dan prasarana yang ada membuat guru mengabaikan materi yang ada dalam kurikulum. Situasi ini menyebabkan para siswa tidak mengenal permainan softball secara umum. Seorang guru dituntut mampu mengembangkan metode mengajar sesuai dengan karakter para siswanya.untuk itu dari kasus yang terjadi ini, saya sebagi peneliti terdorong untuk mencari strategi pembelajaran yang tepat demi memecahkan masalah masalah yang ada, sehingga secara bersama-sama atau menyeluruh, siswa dapat menguasai setiap gerakan teknik dasar pada permainan softball.

16 Menurut Husdarta (2009 : 179) Salah satu teknik untuk memotivasi siswa dalam belajar adalah dengan memodifikasi cabang olahraga, misalnya tinggi jaring diperendah, luas lapangan diperkecil, jumlah pemain dikurangi, bisa juga bola yang digunakan lebih besar ukurannya dan ringan, atau sebaliknya lebih kecil ukurannya. Terkait dengan itu, modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani di perlukan, dengan tujuan agar : a). siswa memperoleh kepuasaan dalam mengikuti pelajaran; b). meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi; dan c). siswa dapat melakukan pola gerak secara benar. Dalam permainan softball terdapat berbagi teknik dasar yang terdiri dari bermacam-macam gerakan, baik itu yang dilakukan dengan alat maupun tanpa alat. Keahlian seorang siswa dalam menguasai teknik dasar dalam permainan softball, sangat berpengaruh dalam permainan yang berkualitas. Teknik dasar dalam permainan softball yakni terdiri dari : melempar bola, menangkap bola, memukul bola (batting), dan sliding. Berkaitan dengan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, untuk itulah saya sebagai peneliti mencari suatu metode yang tepat sebagai strategi guru dalam menjawab permasalahan tersebut. Pemilihan dan penerapan metode yang tepat setidaknya memungkinkan keberhasilan dan peningkatan suatu proses hasil belajar khususnya keterampilan permainan softball. Melalui permainan kasbol yang akan diterapkan oleh peneliti dalam usaha meningkatkan pengetahuan tentang permainan softball pada siswa kelas X Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Gorontalo diharapkan akan ada suatu perubahan yakni peningkatan pengetahuan keterampilan bermain softball.

17 Permainan kasbol merupakan kombinasi dari permainan kasti dan softball, permainan ini dibuat dengan tujuan agar siswa mampu memahami dan mampu mempraktekkan materi permainan softball. Dengan adanya permainan kasbol ini diharapkan permainan bola kecil akan lebih variatif dan menarik. Dari uraian permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, sehingga peneliti dalam usaha meningkatkan hasil belajar keterampilan bermain softball dengan benar, maka peneliti dalam kesempatan ini ingin mengadakan suatu pembuktian melalui penelitian secara langsung dengan judul Meningkatkan Keterampilan Bermain Softball Melalui Permainan Modifikasi Kasbol Pada Siswa Kelas X Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Gorontalo. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah dengan permainan modifikasi kasbol dapat meningkatkan keterampilan bermain softball di kelas X Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Gorontalo? 1.3 Cara Pemecahan Masalah Untuk memecahkan masalah tersebut, maka digunakan permainan kasbol dengan langkah langkah sebagai berikut : a. Waktu Permainan / Inning Dalam pembelajaran SMA satu kali pertemuan waktu yang digunakan 2 x 45 menit, untuk pembagian waktunya yaitu 10 menit awal untuk persiapan yang meliputi ganti baju dan pergantian jam pelajaran sebelumnya, 15 menit untuk

18 pemanasan dan pengenalan permainan, 50 menit untuk permainan atau 3 inning dan 10 menit untuk pendinginan, istirahat dan ganti baju. b. Pemain Dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 15 pemain, Terdapat 15 orang penjaga dalam satu team yang terdiri dari pitcher, catcher, penjaga base pertama, penjaga base kedua, penjaga base ketiga, penjaga base ke empat, 4 orang shortstop infielder, 2 orang right outfielder, 1 orang center outfielder, dan 2 orang left outfielder. c. Nilai / Point 1) Seorang pemukul dapat melewati empat base sekaligus dari hasil pukulan sendiri (Home Run) nilai 1. 2) Seorang pelari dengan atau tanpa bantuan rekan satu tim dapat kembali ke Home Base nilai 1. d. Pergantian Jaga atau Mukul (Change) Tim pemukul atau pelari yang mati berjumlah 3 orang. Bisa dikarenakan Strike Out ( bola masuk tiga kali), di take ( bola disentuhkan ke badan), di bakar basenya, atau catch ball (menagkap bola lambung). e. Guru mengevaluasi kemampuan dan setiap keberhasilan siswa apakah ada peningkatan keterampilan siswa dalam permainan softball. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : untuk meningkatkan keterampilan bermain softball melalui permainan modifikasi kasbol di kelas X Madrasah Aliyah Nurul Yaqin Gorontalo.

19 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat : a. Bagi sekolah, dapat menjadi sumbangan bahan pemikiran dalam rangka meningkatkan hasil belajar dalam mutu pendidikan yang ada di sekolah. b. Bagi siswa, diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah - masalah belajar terutama dalam meningkatkan keterampilan bermain softball. c. Bagi guru, diharapkan menjadi bahan informasi dan salah satu acuan bagi guru dalam meningkatkan strategi pembelajaran yang bervariasi dan berguna mengatasi masalah masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. d. Bagi peneliti, dapat menambah pengalaman serta wawasan peneliti, terutama tentang masalah masalah yang ada dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, serta upaya upaya pemecahannya.

20 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kajian Teori Hakekat Permainan Softball Olahraga Softball lahir di Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc pada tahun 1887 di kota Chiccago. Semula, permainan ini hanya sebagai rekreasi dan dimainkan dalam ruangan tertutup. Daya tarik utama adalah permainan ini dapat dimainkan oleh semua usia, baik pria maupun wanita. Perkembangan selanjutnya, terbentuklah Federasi softball internasional dan lahir pula peraturan peraturan permainan ini. Terutama untuk pertandingan antar Negara. Untuk pertemuan ini biasanya diawali dengan kejuaraan nasional dan regional dibelahan Negara peserta.softball merupakan perkembangan dari olahraga sejenis yaitu bisbol (Baseball) atau hardball ( Suharja 2010 : 104 ). a. Peraturan yang penting untuk diperhatikan dalam permainan softball Menurut Suranto (2010 : 16) regu yang mendapat giliran memukul,maka setiap pemain mendapatkan kesempatan tiga kali memukul dengan ketentuan bila pukulan yang pertama atau kedua baik pemukul harus segera lari. Peraturan yang penting untuk diperhatikan pemain sebagai berikut : 1) Satu regu terdiri dari 9 orang pemain 2) Pergantian pemain harus memberitahukan kepada umpire/ wasit 3) Pemain yang sudah diganti tidak boleh bermain lagi

21 b. Peraturan untuk pemain sebagai berikut 1) Untuk menentukan siapa yang menjadi partai penjaga (home team/ht) dan siapa partai pemukul (Visiting team/vt) harus dilakukan undian / toss dengan uang logam. 2) Permainan dilakukan dalam 7 inning. Untuk pertandingan antar sekolah dapat dibatasi dengan waktu 1 ½ jam, tetapi dengan catatan sudah mencapai inning penuh (perjanjian setempat) 3) Apabila satu regu tidak dating dilapangan pada waktu bertanding, regu dinyatakan kalah dan regu yang menang mendapat nilai ) Nilai tidak dihitung bila terjadi bersamaan dengan terjadinya out yang ke- 3 di first-base atau dikatuk ditempat lain (sebelum mencapai base) (http// c. Peraturan tentang nilai sebagian berikut : 1) Menurut Faridha (2010 : 18) setiap pelari dengan pukulan yang baik dan dapat kembali dengan selamat melampaui home base mendapatkan nilai 1 (satu) 2) Dalam permainan softball, pemain jaga dapat dibedakan menjadi dua yaitu : infielders ialah left fielders, centerfielders, dan right fielders. 3) Posisi jaga mereka diluar lapangan segi empat. d. Lapangan permainan softball Dalam permainan yang sebenarnya, permainan softball pada sebuah lapangan yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran :

22 1) Panjang tiap tiap sisinya : 16,76 meter 2) Jarak home base ke tempat pelempar : 13,07 meter 3) Tempat pelempar bending : 60 x 15 cm 4) Terdapat tiga tempat hingga pelari yang dinamakan Base, yakni base I, base II, base III sedangkan base IV merupakan temapy memukul, ukuran base itu sendiri 38 x 38 cm kecuali IV (home base) berukuran 42,5 43 x21,5 cm 5) Peralatan pokok yang digunakan dalam permaian softball Menurut Sarjono (2010 : 30) peralatan dalm olahraga softball terdiri atas alat pemukul, bola, sarung tangan, dan tempat hinggap (base). Peralatan pokok yang digunakan dalam permaian di antaranya adalah : a) Glove, yakni sarung tangan untuk menangkap bola dengan berat 283,33 gram yang terbuat dari kulit. b) Bat (pemukul), yakni untuk memukul bola berukuran panjang 86,5 cm. c) Bola, yang berukuran beratnya tidak lebih dari 700 gram, keliling 30,5 cm. d) Tempat hinggap (base), base dapat dibuat dari karet, kanvas, atau kayu yang bentuknya pipih serta sebaiknya berwarna putih. Menurut Kurniawan (2012 : ) Softball adalah permainan berbeda dari bisbol/basseball.karena lebih pada aplikasi daripada dalam peraturan.sampai 1996, di Indonesia olahraga softball masih dianggap sebagai olahraga kaum wanita. Akan tetapi setelah melihat Asean game di Bangkok, diketahui bahwa

23 kaum pria juga bermain Sooftball. Melihat keterbukaan ini, Indonesia mulai serius. Perkembangan mulai tampak di Jakarta, Bandung, Palembang, Semarang, dan Surabaya. Melihat perkembangan yang sangat pesat dan softball menjadi olahraga masyarakat, maka dibentuklah organisasi softball yang bernama Perserikatan Baseball dan Softball Amatir Seluruh Indonesia (PERBASASI). Kejuaraan nasional diadakan pada 1967 di Jakarta. Pada PON VII 1969 di Surabaya, Softball merupakan salah satu cabang yang dipertandingkan Teknik Dasar Bermain Softball Teknik dasar yang terdapat dalam permainan Softball berkaitan erat dengan taktik dan strategi pertahanan dan menyerang. Teknik dasar yang utama dalam Softball antara lain : teknik memukul, teknik melempar, teknik menangkap, dan teknik sliding disamping teknik teknik yang lain. Dibawah ini akan dibahas mengenai teknik teknik untuk bertahan dan menyerang yakni melempar, menangkap dan memukul bola. A. Teknik Melempar Bola Menurut Sutrisno (Sutrisno 2010 : 27 ) Lemparan dalam softball dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu lemparan atas (overhand throw),lemparan samping (sidehand throw),dan lemparan bawah (underhand throw). Sebelum membahas ketiga lemparan tersebut secara rinci perlu dibahas tentang cara memegang bola.

24 Gambar 1 Cara memegang bola yang dilakukan oleh pemain akan berpengaruh pada lemparan yang akan dilakukan. Kesalahan kesalahan melakukan lemparan dapat dicegah, jika para pemain memahami dan dapat melakukan cara memegang bola dengan selayaknya. Ada tiga jenis cara memegang bola diantaranya sebagai berikut : 1) Pegangan 4 jari (Four Finger Grip) Cara memegang bola dengan four finger grip adalah menempatkan kelima bagian jari pada sekeliling bola sedemikian rupa menjadi satu genggaman. Jalannnya bola akan terjadi putaran samping, sehingga arah bola ke samping luar. Hal tersebut terjadi karena pengaruh dari lecutan jari kelingking terhadap bola pada saat pelepasan. Lintasan jalan bola akan parabol kesamping, sehingga bola lambat dan ketepatan lemparan terhadap sasaran berkurang.

25 2) Pegangan 3 jari (Three Finger Grip) Cara memegang bola tiga jari adalah suatu bentuk pegangan terhadap bola menempatkan atau meletakkan tiga jari yaitu jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis pada bagian atas bola. Disanggah dengan jari kelingking dabn ibu jari pada bagian bawah bola. Lintasan jalannya bola mendatar dengan putaran ke arah belakang, Karena pengaruh lecutan dari tiga jari tangan tersebut. 3) Pegangan 2 jari (Two Finger Grip) Cara memegang bola dengan dua jari adalah suatu bentuk pegangan terhadap bola dengan menempatkan/meletakkan jari telunjuk dengan jari tengah pada bagian atas bola, dengan disanggah oleh ketiga jari lainnya pada bagian bawah bola. Pegangan ini menghasilkan putaran bola kea rah belakang (Back spin) sehingga lintasan jalannya bola mendatar karena pengaruh putaran nola kearah belakang akibat gerakan lecutan tangan terhadap bola dari kedua jari pada bagian atas bola. a. Teknik Lemparan Atas (Overhand Throw) Santoso (2010 : 141) menjelaskan bahwa melempar bola melambung Cengkeraman harus dijaga konstan sehingga pemain dapat mengembangkan suatu kontrol dan ritme yang baik dalam melakukan lemparan. Kontrol bola yang banyak digunakan adalah mencengkeram bola di antara ibu jari dan jari telunjuk serta jari tengah. Lemparan atas ini biasanya digunakan untuk melempar bola

26 kesasaran yang jauh. Mekanisme gerakan yang terjadi pada teknik lemparan atas adalah sebagai berikut : 1) Sikap Awal Berdiri dengan posisi kaki sedemikian rupa sehingga badan dalam keadaan seimbang untuk melakukan gerakan melempar. Kaki kiri melangkah ke depan, pegang bola di dalam glove dengan grip yang cocok. Konsentrasikan pandangan dan pikiran kea rah lemparan yang akan dituju. 2) Gerakan melempar bola Angkat kaki kiri menyilang ke depan, berat badan dpindah kaki tumpu atau kaki kanan, tarik tangan kanan ke belakang dengan diikuti putaran bahu ke belakang. Gerakan melempar selanjutnya, pindahkan berat badan ke kaki kiri dengan meletakkan kaki dan agak ditekuk, bersamaan dengan itu lemparkan bola dengan mengayun lengan dengan pergerakkan /lecutan tangan di atas kepala serta bahu berputar ke depan. 3) Gerakan Lanjutan Gerakan akhir dari melempar bola atas adalah gerakan lanjutan yang dilakukan setelah bola terlepas dari lecutan tangan, seolah-olah gerakan mengikuti gerak bola yang terlempar ke depan. Gerakan terakhir, posisi kaki kiri melangkah sejajar dengan kaki kanan.

27 b. Teknik Lemparan Bawah (Under Hand Toss) Menurut Khafadi ( 2010 : 26 ) Lemparan bawah digunakan biasanya dalam keadaan darurat dan dilakukan dalam waktu yang cepat,posisi tubuh membungkuk dengan kedua kaki ditekuk. Lemparan bawah adalah suatu lemparan yang dilakukan dengan cepat dan dilakukan dari jarak dekat. Teknik lemparan ini bukanlah teknik lemparan pitcher untuk memberikan bola pada batter. Mekanisme/tahap-tahap teknik lemparan bawah antara lain : 1. Sikap Awal Posisi sikap awal melakukan lemparan bawah bukan faktor dominan, karena lemparan bawah ini adalah kelanjutan dari penerimaan/menangkap bola yang berasal dari bola bergulir maupun bola melambung. 2. Gerakan melempar bola Setelah menerima bola atau menangkap bola, ayunkan lengan ke belakang dekat dengan badan atau kaki sesuai dengan posisi saat menerima bola. Setelah itu pindahkan berat badan ke depan, ayunkan lengan dari belakang dengan gerakan menjulurkan tangan ke depan secara lambat, disertai dengan mencondongkan badan ke depan dan berat badan pada kaki di depan. Lemparan dengan cara ini dilakukan tanpa ada lecutan dari pergelangan tangan.

28 3. Gerakan lanjutan Setelah bola terlepas dari tangan, gerakan lengan diluruskan mengikuti jalannya bola kea rah sasaran, disertai pandangan dan perhatian menuju sasaran. Bersamaan dengan itu, pindahkan kaki belakang ke depan untuk mengikuti keseimbangan badan. c. Teknik Lemparan Samping (Slide Hand Throw) Teknik lemparan samping ini biasanya dipergunakan untuk melempar pada jarak dekat dengan memerlukan waktu yang cepat. Jalannya bola teknik ini bergerak lurus dan lebih cepat mencapai sasaran. Lemparan ini biasanya dipergunakan pemain in field yang membutuhkan kecepatan dan keakuratan tangkapan bola. 1. Sikap Awal Tahapan tahapan teknik lemparan samping adalah : Berdiri pada kedua kaki dengan jarak selebar bahu. Ini untuk memperoleh keseimbangan dan melakukan gerakan dengan lebih leluasa. Miringkan posisi badan, tarik tangan kiri ke belakang dengan memutar pinggang, pindahkan berat badan pada kaki belakang, bisa dengan melakukan striding (mengangkat/menarik kaki ke atas) mendekati kaki belakang. 2. Gerakan melempar bola Menurut Sutrisno ( 2010 : 26 ) Pada waktu melempar lengan bawah sejajar dengan bahu dan sedikit lecutan pergelangan tangan.lemparkan bola mulai dari

29 belakang, melalui samping badan di bawah bahu kea rah sasaran. Posisi lengan setinggi pinggang horizontal dan sejajar dengan tanah. Lepaskan bola dengan lecutan pergelangan tangan untuk member kecepatan jalannya bola. 3. Gerakan lanjutan Setelah bola terlepas dari pergelangan tangan, gerakan tangan seolah-olah mengikuti jalannya bola kearah sasaran, berakhir disebelah/sisi badan si pelempar. Berat badan yang semula berada di belakang, kemudian ke kaki depan. Selanjutnya tarik kaki belakang sejajar. Gerakan ini berfungsi sebagai keseimbangan. d. Teknik Lemparan Pitcher Lemparan pitcher adalah suatu teknik lemparan yang dilakukan untuk memberi lambungan kepada pemukul/batter pada awal permainan. Lemparan tersebut harus masuk pada zona yang sah/strike zona, yaitu setinggi lutut dan di bawah bahu, di atas home base. Gambar 2.

30 Menurut Sutarmin ( 2010 : 46 )untuk dapat melempar dengan baik perlu memperhatikan beberapa factor sebagai berikut seperti kaki kanan sedikit ditarik kebelakang,berat badan diletakkan pada kaki kanan,badan sedikit serong dan waktu melempar dapat diikuti dengan melangkahkan kaki kedepan satu langkah.lemparan pitcher ada dua macam yaitu teknik slingshot dan teknik windwill. 1) Teknik Slingshot Teknik ini adalah lemparan bola yang dilakukan oleh pitcher dengan cara mengayun lengan ke belakang dengan pelan,kemudian ayunkan kembali ke depan dengan cepat dan kuat di ikuti oleh pelepasan bola.gerakan lengan berayun seperti gerak bandul dengan sudut tidak lebih dari 180 derajat,berporos pada persendian bahu.lemparan ini sangat cocok untuk atlet pemula,karena gerakannya yang sangat mudah. 2) Teknik Wildmill Teknik lemparan pitcher ini adalah lemparan bola yang di lakukan dengan memutar lengan dari bawah ke atas,kemudian ke belakang dilanjutkan dengan ayunan ke depan,berporos pada persendian bahu,memutar 360 derajat. Dengan lintasan yang panjang sehingga menambah pelepasan bola lebih kencang atau cepat.

31 e. Lemparan Pitcher Yang Sah pitcher plate. Untuk melakukan lemparan, pitcher harus siap pada posisi menginjak 1) Bola berada pada kedua tangan di depan badan. 2) Pelepasan bola yang sah kearah batter dilakukan dengan lemparan bawah tangan. 3) Salah satu dari kaki pitcher harus selalu menempel pada pitcher plate sampai bola terlepas dari tangan. Melepas kaki harus diseret dan tetap menempel tanah. 4) Sebelum menentukan lemparan pitcher harus diam dan menghadapkan bahu segaris dengan base I dan base II. 5) Tangan harus berada dibawah pinggang dan pergelangan tangan tidak boleh lebih tinggi dari siku. 6) Setelah pelepasan bola, maka diikuti dengan gerakan lanjutan dari lengan dan pergelangan tangan ke muka melewati garis lurus dari badan. f. Lemparan Pitcher Yang Salah Berikut ini gerakan-gerakan pitcher yang dianggap tidak sah/salah : 1) Kaki terlepas dari pitcher plate 2) Langkah melakukan lemparan pitcher tanpa henti. 3) Terhenti untuk mengayun tangan kebelakang dan ke depan. 4) Gerakan ayunan ke belakang dan ke depan tidak menjadi satu kesatuan.

32 5) Gerakan ayunan lengan kembali bersama lagi ke depan badan tanpa melepas bola. 6) Maju ke depan lebih dari dua langkah dari posisi pitcher plate. 7) Terjadi langkah kecil pada salah satu kaki yang berada pada pitcher plate. 8) Melangkah ke belakang dengan mengangkat kaki dari pitcher plate. 9) Pitcher melakukan gerakan melempar bola tanpa pelepasan bola. 10) Kaki bagian belakang tidak berada/menyentuh pitcher plate selam dalam posisi melempar. 11) Ayunan lengan terlalu jauh dari posisi badan pitcher. B. Teknik Menangkap Bola Menangkap bola adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat menguasai bola dengan bantuan glove dari hasil pukulan atau lemparan teman. Keterampilan menangkap bola perlu dilatih dengan baik dan tekun untuk mencapai teknik yang benar (Endang Widyayastuti, 2009:25). Menurut Sutrisno (2010 : 26 ) teknik menangkap bola dibagi menjadi tiga macam,sesuai dengan arah datangnya bola, yaitu bola datar (straight ball),bola lambung,dan bola menggelinding (ground ball).

33 Gambar Menangkap Bola Lurus antara lain : Untuk menangkap bola yang datang lurus, hal-hal yang harus diperhatikan a. Bersikaplah siap dengan kedua kaki dibuka (kuda-kuda), dengan cara memegang glove di depan dada, tangan dijulurkan ke depan agak ditekuk. b. Ketika bola datang, gerakan kaki bertumpu ke depan jika bola datang dari arah depan, kesamping kiri atau kanan. c. Lihatlah bola sampai benar-benar tertangkap dan amsuk pada kantong glove, tidak ditelapak tangan atau jari. d. Tangkaplah bola denga bantuan tangan yang satu dengan cara menutup glove ketika bola telah masuk pada kantong glove. e. Redamlah tangkapan bola dari lemparan dengan cara menarik tangan atau glove kearah badan agar bola memantul keluar.

34 2. Menangkap bola bergulir (ground ball) Menurut Khafadi (2010 : 26) bola yang datangnya bergelinding diatas tanah ditangkap dengan cara berlutut sedemikian rupa dan tangan yang memakai glove ditempatkan tepat pada arah datangnya bola,sedangkan tangan yang lainnya siap untuk menangkap dan melemparkan bola. Beberapa petunjuk teknik menangkap bola menggelinding, antara lain : a. Bersiaplah dengan posisi menerima bola. b. Pandangan mata tertuju pada arah lemparan atau pukulan bola. c. Ketika bola datang, songsonglah bola dengan berlari. Setelah bola dekat letakkan lutut bertumpuh pada tanah, kaki yang satu sebagai tolakan untuk berlari. Letakkan punggung glove di tanah menghadap bola, tangan yang kanan bersiap membantu menjaga bola yang telah masuk di glove agar tidak mental keluar. d. Bola tertangkap berada antara kedua kaki. e. Setelah bola masuk glove, segera berdiri bertumpu kaki kanan, kaki kiri melangkah untuk melempar bola. 3. Menangkap bola lambung Menangkap bola lambung atau fly ball adalah suatu usaha untuk menguasai bola dengan glove jika bola dengan datang dari atas kepala atau melambung, baik hasil pukulan atau lemparan dari teman. Usahakan saat menangkap bola, bola dalam posisi di atas depan kepala.

35 Menurut Tarmudi ( 2011 : 180 ) Bola melambung biasanya menyilang ke beberapa posisi sehingga harus lebih dari satu pemain untuk menjaga bola. Adapun cara menjaga bola lambung adalah sebagai berikut. 1) Ketika pukulan bola lambung mengarah ke sebelah kanan atau kiri centre field, centre field memiliki prioritas tanggung jawab pada out fielder. 2) Gerak arah bola lebih mudah ditangkap sambil lari ke depan daripada mundur, karena itu out fielder mempunyai prioritas daripada in fielder. 3) Karena pitcher dan catcher biasanya tidak dalam posisi yang baik, untuk menjaga infield fly rute maka pemain lain memiliki prioritas daripada pitcher dan catcher. 4) Second baseman dan short stop berdiri pada posisinya dan menjaga bola lambung antara base 1 dan base 3 (first baseman dan third basemen). Oleh karena itu, ketika bola dipukul melambung antara base 1 dan base 3, diprioritaskan untuk second basemen dan short stop. 5) Catcher memiliki prioritas bola hasil pukulan lambung dekat dengan home plate. 6) Oleh karena gerak lanjutan pitcher membuat sukar untuk bergerak menangkap bola melambung maka pitcher akan membantu menangkap bola lambung yang tiba-tiba jika diperlukan. C. Teknik Memukul Bola Menurut Aan Sunjata (2010 : 33) teknik memukul bola dalam softball dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pukulan swing (ayunan sekeras-

36 kerasnya) dan pukulan bunt (pukulan untuk mengelabui lawan).memukul bola pada permainan softball bertujuan untuk mencapai base di depannya serta member kesempatan pemain yang lain untuk dapat maju ke base berikutnya dan mendapatkan nilai. Menurut Sri Wahyuni (2010 : 45) untuk dapat memukul bola dengan baik perlu memperhatikan beberapa faktor seperti sikap badan harus membongkok,kaki kiri sedikit dibuka,dan waktu memukul dapat diikuti badan sedikit memutar. Memukul bola perlu memperhatikan prinsip atau dasar-dasar yang benar agar pukulan tersebut mencapai sasaran. Dasar- dasar melakukan pukulan adalah sebagai berikut : 1. Cara memegang alat pemukul (grip) Menurut Santosa (2010 : 32) pegangan stik disini sangat menentukan berhasil dan tidaknya gerakan memukul bola.untuk itu, kayu pemukul dipegang erat-erat dengan kedua tangan yang rapat atau sedikit jaraknya.tangan yang diatas segaris dengan pertengahan ruas ketiga pada tangan yang ada dibawahnya. Apabila pemukul tidak kidal, tangan kanan di bawah dan tangan kanan ada di atas. 2. Cara berdiri (stance) Posisi batter berdiri pada kedua kaki sedikit ditekuk, berdiri sejajar dengan home base. badan sedikit bungkuk dan relaks, dengan pandangan kearah pitcher. Ada tiga cara berdiri awalan memukul bola, anatara lain open stance, closed stance, dan square stance.

37 a. Open stance (posisi terbuka) Pemukul berdiri dengan kaki depan (dekat pitcher) mengarah keluar dari garis batter box yang berdekatan dengan home base. Jika ditarik garis lurus dari posisi kaki akan membentuk sudut yang melebar dengan home plate. Posisi ini berguna bagi batter antara lain : 1) Dengan posisi kaki depan mengarah keluar dari garis batte s box, batter dapat melangkah ke samping badan dalam batter s box kea rah pitcher, sehingga akan menambah kekuatan memukul. 2) Posisi ini membantu untuk lebih awal memukul bola. Ini sangat berguna untuk menghadapi lemparan pitcher yang keras atau jika batter terlambat memukul. 3) Posisi ini membantu batter untuk melakukan pukulan kea rah sepanjang garis base ke tiga batter yang tidak kidal dan mengarah sepanjang garis base pertama. b. Closed Stance (posisi tertutup) Pada sikap ini posisi batter berdiri dengan kaki depan mengarah ke dalam batter s box yang berdekatan dengan home plate. Sedangkan kaki yang lain menjauh dari home plate. Posisi ini berlawanan dengan open stance. Kegunaan posisi ini bagi batter sebagai berikut : 1) Posisi ini membantu batter untuk mengontrol dan mengoreksi kaki depan agar tidak mudah keluar dari batter s box.

38 2) Membantu bagi batter yang sering melakukan pukulan terlalu awal dan cepat atau menghadapi bola pitcher yang lambat. 3) Mengarahkan bola ke kanan dari posisi batter. c. Square stance (posisi sejajar) Pada posisi ini batter berdiri dengan sikap yang wajar, dengan kedua tumit dalam keadaan sejajar dengan garis batter s box yang berdekatan dengan home plate. Batter dapat melangkah ke luar atau ke dalam jika ingin mengarahkan bola ke lapangan yang dikehendaki. d. Cara Melangkah Atau Menggerakkan Kaki (Stride) Setelah dapat memegang pemukul dengan baik, kemudian berdiri di batter box, posisi bahu dan lengan mengikuti posisi kaki, bahu di belakang lebih rendah dari posisi depan, kepala dan pandangan mata harus selalu menghadap bola sampai terjadi perkenaan bola dengan pemukul. Melangkah melakukan bersamaan dengan datangnya bola dan mengayun tongkat/pemukul. e. Cara Mengayun Alat Pemukul Mengayun lengan atau mengayun pemukul merupakan kelanjutan dari gerak melangkahkan kaki. Gerakan mengayun lengan disertai dengan memutar pinggang setelah kaki mendarat. Gerak pergelangan tangan sangat membantu kekuatan perkenaan pemukul dengan bola. Jika menginginkan bola melambung, pukullah di bagian bawah bola. Jika hasil bola menyusur tanah, perkenaan bola di atas, dan jika di tengah-tengah bola maka arah bola mendatar ini sangat penting.

39 f. Gerak lanjut Gerak ini merupakan gerak akhir dari melakukan ayunan memukul bola. Pada tahap ini pergelangan tangan terus berputar sehingga lengan menyilang pada tubuh dan pinggang berputar penuh dan setelah gerakan ini sebaiknya pemukul dilepas hanya tangan kiri yang memgang pemukul. Kemudian berlari dengan sebelumnya meletakkan tongkat pemukul terlebih dahulu. g. Berlari ke base / antar base Setelah memukul bola, batter harus segera berlari menuju base I, tanpa menoleh kearah manapun. Karena khusus base I, pelari yang telah menginjak base tidak dimatikan walaupun tidak menempel di base. Ketentuan ini tidak berlaku di base II, atau III. Terkecuali di base IV atau home base karena pelari langsung masuk. Untuk itu kemampuan pelari harus menggunakan lari cepat (sprint), dengan teknik lari sprint : berlari dengan ujung kaki, ayunan lengan tidak tegang, badan condong ke depan dan paha di angkat tinggi. Jika akan melewati lebih dari satu base (home run) mengambil tikungan sebaiknya tidak terlalu dekat dengan base tetapi ± 2-4 meter sudah melakukan lari menikung. D. Sliding (meluncur) Sliding adalah teknik gerakan meluncur badan untuk mencapai ke base yang dituju dengan tidak mengurangi kecepatan dengan kaki atau tangan menyentuh base ( Endang Widyastuti, 2009 : 34 ). Tujuan melakukan sliding adalah dapat mencapai base tanpa mengurangi kecepatan dan menghindari ketikan

40 atau sentuhan lawan dengan cara menjatuhkan diri, memegang base dengan kaki ataupun dengan tangan terlebih dahulu. Gambar 4. Teknik teknik sliding antara lain : 1) Sliding lurus (Straight slide) Teknik ini merupakan teknik yang termudah dilakukan, yaitu teknik yang sampai di base dengan kaki terlebih dahulu. Caranya 2-3 meter sebelum base, mulailah memindahkan berat badan ke belakang. Kemudian jatuhkan pinggul pada tanah. Bersamaan denganitu ayunkan atau julurkan kaki (dua atau salah satu) kea rah base. Posisi badan adalah telentang dengan seluruh badan menyentuh tanah kecuali kepala.

41 2) Sliding Mengait (Hook Slide) Teknik ini sama sama menggunakan kaki dahulu yang menyentuh base, tetapi pelari tetlntang/merebahkan dirinya kearah samping luar atau dalam lapangan, di kanan maupun di kiri base.badan dibiarkan melewati base dengan salah satu kaki lurus dan yang lain mengait base agar tidak terlepas. 3) Teknik sliding dengan kepala terlebih dahulu Teknik ini biasanya dipergunakan jika pelari yang sudah meninggalkan base akan kembali ke base terlebih dahulu. Karena berat badan sudah ke depan, maka dengan tolakan kaki, badan didorong ke depan meluncur di atas tanah dengan posisi telungkup. Posisi kepala di depan dengan lengan lurus untuk menyentuh base. E. Taktik Penyerangan Taktik penyerangan adalah suatu siasat yang digunakan oleh semua regu untuk menyerang pihak lawan dan memperoleh nilai sehingga dapat memenangkan pertandingan (Dwinarhayu 2010 : 120) Menurut Rithaudin (2010 : 85). Taktik penyerangan yang sering digunakan dalam permainan softball diantaranya adalah sebagai berikut : a. Pukulan tanpa ayunan (sacrifice bunt) Sacrifice bunt adalah usaha batter melakukan pukulan ke arah base 1, pitcher atau base ketiga dengan tujuan untuk membantu pelari menuju base di depannya. Adapun cara melakukannya adalah:

42 1. Jika ada pelari pada base I agar dapat mencapai base II maka batter mengarahkan pukulan ke arah base I. Dengan demikian memaksa penjaga base I mengejar bola bunt tersebut sehingga pelari pada base I dapat selamat mencapai base II; 2. Apabila ada pelari pada base I dan II maka bunt diarahkan pada base 3. Sehingga penjaga base III terpaksa memungut bola dengan harapan tidak terjadi force play ataupun Double play. Dengan demikian, pelari pada base I dan base II dapat melanjutkan ke base berikutnya. b. Pukul dan Lari (Hit and Run) Taktik ini dilakukan oleh batter dengan tujuan membantu base runner agar dapat berlari ke base berikutnya dengan selamat. Keuntungan dari taktik ini adalah kemungkinan kecil untuk terjadinya out pada saat pelari berlari di base berikutnya. Sebaiknya pemain yang melakukan taktik hit dan run adalah seorang pemain yang dapat mengontrol pukulannya sehingga pukulan yang dilakukan dapat menerobos celah di antara pemain yang Berjaya c. Mencuri Base (The Steal) Taktik ini dilakukan oleh pelari di base. Keberhasilan dari taktik the steal tergantung dari kecepatan dan kejelian pelari dalam melihat pelepasan bola dari pitcher. The steal bisa dilakukan oleh satu orang atau lebih. Jika hanya satu orang yang melakukan stealing maka disebut single steal. Jika ada dua pelari pada dua base yang melakukan stealing maka disebut double steal.

43 d. Pukulan melayang (sacrifice fly) Pukulan ini sangat tepat dilakukan pada saat pertandingan berlangsung ketat. Hal ini dilakukan sebelum terjadi dua mati atau selisih nilai tidak lebih dari II, ada pemain pada base III, atau base II dan base III. Pukulan melayang harus dilakukan oleh seorang batter yang baik karena harus memukul bola melambung ke arah out fielder. Ketika bola dipukul jauh dan melambung ke arah out fielder, pelari pada base bersiap meninggalkan base. F. Taktik Pertahanan Taktik pertahanan adalah suatu taktik dari regu penjaga lapangan untuk mempertahankan atau menangkis serangan lawan dengan cara mematikan batter atau pelari yang berlari menuju base berikutnya sehingga tidak mendapat nilai (Ali Mashar, 2010 : 120) Permainan Kasbol Kasbol adalah permainan bola kecil dengan teknik dasar yang hampir sama dengan permainan kasti dan softball yaitu melempar, menangkap, dan memukul ditambah dengan ketrampilan mengetik dan menghindari sentuhan bola (Awang, 2011 : 48). Permainan kasbol merupakan kombinasi dari permainan kasti dan softball, permainan ini dibuat dengan tujuan agar siswa mampu memahami dan mampu mempraktekkan materi permainan softball. Dengan adanya permainan kasbol ini diharapkan permainan bola kecil akan lebih variatif dan menarik.

44 1. Tujuan Permaian Kasbol Irawan (2011:48) Menjelaskan bahwa tujuan permainan kasbol adalah untuk menghasilkan permainan kasbol yang dapat dimainkan tanpa harus ada sarana dan prasarana yang standar serta membuat kasbol menjadi permainan yang menarik bagi siswa. 2. Teknik Permainan Kasbol a. Teknik Dasar Bagi Regu Penjaga/Home 1) Teknik Melempar Bola Cara melempar bola bagi penjaga dibedakan menjadi dua, yang pertama untuk pitcher pada saat memulai permainan lemparannya berupa lemparan bawah yang ditujukan kepada pemukul setelah permainan berlangsung pitcher boleh melakukan lemparan atas, sedangkan untuk penjaga yang lain lemparannya berupa lemparan atas karena dapat memberikan ketepatan dan kecepatan. 2) Teknik Menangkap Bola Menurut arah datangnya bola cara menangkap dapat berupa menangkap bola melambung tinggi, menangkap bola lurus datar, menangkap bola rendah bergulir dibawah. Sedangkan untuk menangkap bola dapat menggunakan dua tangan ataupun satu tangan.

45 3) Teknik Mematikan Lawan Cara mematikan lawan yang pertama dengan cara membakar tempat hinggap. Caranya sambil membawa bola menyentuhkan salah satu kaki ke tempat hinggap. Yang kedua dengan cara men tik (take), caranya dengan menyentuhkan bola ke badan pelari. b. Teknik Dasar Bagi Regu Pemukul / Visit 1) Teknik Memukul Bola Menurut Sumpeno ( 2010:141) Kekuatan ayunan ketika memukul bola sebagian besar bertumpu pada kaki belakang. Kepala pemukul agak ke depan dibanding posisi badan, sedangkan tangan mencengkeram pemukul dengan kuat. Kayu pemukul diayunkan setinggi lambungan bola, dan sementara diayunkan, kaki kiri bergerak ke depan ke arah pitcher dengan langkah menyeret, dan berhenti setelah bola dipukul 2) Teknik Menghindari Sentuhan Lawan Seorang pelari yang berlari ke base untuk menghindari tik dari penjaga dapat melakukan gerak tipu atau sliding. 3) Teknik Berlari Menuju Base / Tempat Hinggap Setiap pemukul setelah melakukan pukulan harus berlari ke base 1,2,3,4, dan homebase untuk memperoleh poin, jika tidak menginjak base dinyatakan mati.

46 3. Peraturan Permainan a. Waktu Permainan / Inning Dalam pembelajaran SMA satu kali pertemuan waktu yang digunakan 2 x 45 menit, untuk pembagian waktunya yaitu 10 menit awal untuk persiapan yang meliputi ganti baju dan pergantian jam pelajaran sebelumnya, 15 menit untuk pemanasan dan pengenalan permainan,50 menit untuk permainan atau 3 inning dan 10 menit untuk pendinginan, istirahat dan ganti baju. b. Pemain Dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 10 pemain, Terdapat 10 orang penjaga dalam satu team yang terdiri dari pitcher, catcher, penjaga base pertama, penjaga base kedua, penjaga base ketiga, penjaga base ke empat, 1 orang shortstop infielder, 1orang right outfielder, 1 orang center outfielder, dan 1 orang left outfielder. c. Nilai / Point 1) Seorang pemukul dapat melewati empat base sekaligus dari hasil pukulan sendiri (Home Run) nilai 1. 2) Seorang pelari dengan atau tanpa bantuan rekan satu tim dapat kembali ke Home Base nilai 1. d. Pergantian Jaga atau Mukul (Change) Tim pemukul atau pelari yang mati berjumlah 3 orang. Bisa dikarenakan Strike Out ( bola masuk tiga kali), di take ( bola disentuhkan ke badan), di bakar basenya, atau catch ball (menagkap bola lambung).

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS 8 BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1. Hakekat Permainan Softball Olahraga Softball lahir di Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc pada tahun 1887 di kota Chiccago. Semula, permainan

Lebih terperinci

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter) Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan

Lebih terperinci

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m.

Permainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m. Permainan Softball Permainan Softball. Permainan ini diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat) dan dimainkan pertama kali di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan

Lebih terperinci

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto SOFTBALL A. Sejarah Permainan Softball Permainan Soft ball berasal dari Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Permainan soft ball ini merupakan penyesuaian dari

Lebih terperinci

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Oleh: Rizka Melina F. (24/X MIA 5) SMA Negeri 1 Malang Jl. Tugu Utara No. 1 Telp (0341)366454 fax. (0341) 329487 Malang 65111 Website : http://www.sman1-mlg.sch.id

Lebih terperinci

Sejarah Singkat Tentang Softball

Sejarah Singkat Tentang Softball Sejarah Singkat Tentang Softball Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi

Lebih terperinci

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan

Badminton dan Softball. Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Badminton dan Softball Anggota kelompok: 1. Alvian Mubarok 2. Davendra Bayu Feri Anggriawan Softball Sejarah: Permainan softball lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan di Gedung Olah Raga Farragut Boat

Lebih terperinci

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.

Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Apa yg membedakan dg Softball, bagaimana dg lapangan, pembagian para pemain dilapangan & ukuran lapangan, dasar permainannya, dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai 7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,

Lebih terperinci

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli B Permainan Bola Voli Apakah kamu menyukai permainan bola voli? Sebenarnya permainan bola voli telah memasyarakat. Apakah kamu telah dapat melakukan gerak dasar permainan bola voli dengan benar? Ayo kita

Lebih terperinci

SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL

SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL SOFTBALL A. STRATEGI DAN TAKTIK PERTAHANAN (DEFENSIVE) SOFTBALL Dalam permainan softball khususnya regu bertahan, pemain-pemainnya dibagi dalam 2 kelompok besar sesuai dengan daerahnya masing-masing yakni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejumlah permainan seperti rounders, kelelawar, theque, kriket, kasti, stoolball, dan lain-lain merupakan olahraga yang mirip dengan baseball, sampai saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan softball merupakan salah satu cabang olahraga yang mulai popular di Indonesia, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya didirikan klub-klub,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Mengajar Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui pengalaman.

Lebih terperinci

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola Sepak Bola Sepak bola termasuk salah satu permainan bola besar. Sepak bola merupakan olahraga yang paling akbar di dunia. Setiap kejuaraan sepak bola akan mengundang banyak penonton. Jumlah penonton sepak

Lebih terperinci

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL

PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Olahraga softball merupakan pengembangan dari olahraga sejenis,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Hakekat Permainan Softball Olahraga Softball lahir di Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc pada tahun 1887 di kota Chiccago. Semula, permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. siapa saja baik anak-anak atau orang dewasa, kaya atau miskin, laki-laki atau BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.2. Hakekat Permainan Permainan merupakan suatu kegiatan yang menjadikan orang senang melakukannya, dan dilakukan oleh seseorang atau

Lebih terperinci

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 BAB I PERMAINAN BOLA BESAR Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1 PERMAINAN BOLA BESAR Permainan bola besar melalui permainan sepak bola Permainan bola besar melalui permainan bola voli Permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan cabang olahraga permainan yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dengan didirikannya perkumpulanperkumpulan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Godean : Penjasorkes : XII/Satu : Permainan Bola Basket : 6 JP (6 X 45 menit) A.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Negeri Mungkid Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pokok Bahasan : Passing bawah bola volli Kelas/Semester : VII / Alokasi

Lebih terperinci

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi TEKNIK PASING BAWAH Oleh : Sb Pranatahadi Teknik Pasing Bawah Dua Tangan Terima Servis Float Teknik pasing bawah dua tangan untuk terima servis float, dan untuk bertahan terhadap smes sangat berbeda. Bola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cabang olahraga permainan yang diajarkan dalam pendidikan jasmani dan olahraga yang ada dilembaga pendidikan sekolah pada dasarnya membutuhkan perhatian khusus

Lebih terperinci

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya A. PASSING DAN CATCHING Passing atau operan adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan bola basket. Cara memegang bola basket adalah sikap tangan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata Kuliah : Bolabasket 2. Kode Mata Kuliah : JK 205 3. Bobot : 2 (dua) SKS 4. Jenjang Program : S1 5. Semester : III 6. Status Mata Kuliah : MKKP 7. jumlah Pertemuan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas jasmani dan direncanakan secara sistimatis dan bertujuan

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. permainan kasti dengan baik, maka harus menguasai teknik-teknik dasarnya. BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Hakekat Permainan Kasti Permainan kasti termasuk salah satu olahraga permainan bola kecil beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

Sejarah Lempar Lembing

Sejarah Lempar Lembing Sejarah Lempar Lembing Lempar lembing merupakan suatu aktivitas yang menuntut kecekatan dan kekuatan dalam melempar. Medianya berupa lembing, yaitu sejenis tombak, tapi lebih ringan dan kecil. Awal mulanya,

Lebih terperinci

2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL

2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Softball adalah salah satu cabang olahraga yang cukup digemari di kalangan remaja Indonesia. Karena dalam permainannya yang menggunakan seragam dan menggunakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 1 Klaten Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Materi Pokok : Softball Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Makalah penjas softball

Makalah penjas softball Makalah penjas softball Disusun oleh : wahyu juniyanto Kelas : xi toi 1 Smk pgri 1 kota serang 1 PENDAHULUAN A) Latar Belakang Softball meruapakan salah satu bidang olahrga yang palimg digemari masyarakat

Lebih terperinci

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot Kebugaran jasmani harus dipenuhi oleh setiap orang. Kebugaran jasmani merupakan pendukung keberhasilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Latihan kebugaran jasmani meliputi daya tahan, kekuatan, kelenturan,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SatuanPendidikan : SMP Negeri 1 Geger Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Materi Pokok : Permainan Bola Kecil Tema/Sub Tema : Permainan Tradisional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki. kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

BAB II KAJIAN TEORI. terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki. kemampuan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. BAB II KAJIAN TEORI A. DESKRIPSI TEORI 1. Hakikat Kemampuan Melempar Bola Kemampuan sering dianggap sebagai suatu hal yang mendasari terbentuknya keterampilan dari seseorang. Setiap individu memiliki kemampuan

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Mata Pelajaran : Penjaskes K e l a s : XI (Sebelas) Hari, Tanggal : W a k t u : Petunjuk : 1. Terlebih dahulu baca Basmalah kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Selanjutnya menurut Nurhuda dan Kusumawaty (2010 : 47) bahwa istilah BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Atletik Atletik merupakan perlombaan yang diadakan dilapangan dan meliputi jalan, lari, lompat dan lempar dan setiap orangpun

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2)

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN Test of Gross Motor Development 2 (TGMD-2) Tes ini memiliki total 12 keterampilan. Untuk 6 keterampilan pertama saya akan meminta anak untuk berpindahdarisatutempatketempat

Lebih terperinci

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Hak Cipta 2016 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Penulis Penyunting Materi Penyunting bahasa : Muhajir dan Budi Santosa : Sismadiyanto

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Topik Waktu : SMP N 1 WATES : VIII / (Gasal) : PJOK : Permainan Softball : 3 x 40 menit A. Kompetensi Inti dan Kompetensi

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Tolak Peluru Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang terdiri atas nomor lari, jalan, tolak dan lempar. Pada nomor

Lebih terperinci

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW BAHAN AJAR MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW Oleh Drs. H. M. Husni Thamrin, M.Pd Disampaikan untuk memenuhi tugas mandiri dalam rangka Pelatihan APPLIED APPROACH (AA) Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai

f. Lomba cepat mengambil bola basket dan menggiring melalui rintangan (zig-zag), dalam bentuk lari berantai 2) Latihan ini dilakukan secara berkelompok (secara estafet/lari berantai), untuk menanamkan nilai-nilai kerja sama, keberanian, sportivitas, dan kompetitif. Gambar 1.41 Menggiring bola zigzag f. Lomba

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMK Muda Patria Kalasan : Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. : Bola Volley (Passing Atas dan Smash)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMK Muda Patria Kalasan : Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. : Bola Volley (Passing Atas dan Smash) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMK Muda Patria Kalasan : Pend. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : XI/satu : Bola Volley (Passing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul berusaha mendapatkan nilai dengan 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Kasti Sukrisno (2007: 2) menjelaskan bahwa permainan kasti merupakan salah satu permainan bola kecil. Permainan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan yang diarahkan untuk mendorong, membimbing mengembangkan dan membina kemampuan jasmaniah

Lebih terperinci

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan) A. Permainan Target (usia 11) 1. Permainan melempar bola diantara 2 kerucut/botol secara berpasangan Permainan melempar bola diantara 2 kerucut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah salah satu olahraga permainan yang menggunakan bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam orang. Olahraga

Lebih terperinci

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Hal : Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Kepada Yth. : Bapak Drs. Subagyo Irianto, M.Pd. Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY Disampaikan

Lebih terperinci

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket.

Kata kunci: Pendekatan perlombaan dengan media sasaran, passing dada dalam bola basket. ABSTRAK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING DADA MELALUI PENDEKATAN PERLOMBAAN DENGAN MEDIA SASARAN PADA SISWA KELAS V SDN PANYINGKIRAN III KABUPATEN SUMEDANG Oleh Juariah NIP. 1963 0120 1984 1020 03 Menyikapi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Ketepatan Service 2.1.1 Pengertian Servis adalah pukulan pembuka suatu poin yang dilakukan pemain di sisi deuce court dan penerima adalah pemain yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 43 BANDUNG Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XII / 1 Pertemuan : 1 kali pertemuan (2,4,6,8,10,12) Alokasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui test.

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, untuk mengerjakan sesuatu yang diwujudkan melalui test. BAB II KAJIAN TEORI A. Diskripsi Teori 1. Hakikat Kemampuan Dasar Menurut Chaplin (1997 : p. 34) ability (kemampuan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya) melakukan suatu perbuatan.

Lebih terperinci

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra KLIPING BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra Disusun Oleh : Nama : Zurpa Kelas : X MIPA 5 SMA N 2 BATANG HARI BULU TANGKIS Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan

Lebih terperinci

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH Beragam kegiatan lempar beban telah ada lebih dari 2000 tahun lalu di Kepulauan Britania. Pada awalnya, kegiatan ini diselenggarakan dengan menggunakan bola batu.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sekolah Mata Pelajaran Materi : SMP N 2 PIYUNGAN : Pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi : Permainan Bola Voli Kelas/Semester : VIII/ 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra

Lebih terperinci

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta KETERAMPILAN DASAR ATLETIK Lempar (Throw) Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta LEMPAR (THROW) Lempar Lembing (Javelin Throw) Tolak Peluru (Shot Put) Lempar

Lebih terperinci

PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional

PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas V Penyusun

Lebih terperinci

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah SILABUS Fakultas/PT : Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan/Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Nama Matakuliah : Dasar Gerak Softball dan Baseball Kode Matakuliah : IKF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat bukan hanya di kota besar saja tetapi di

Lebih terperinci

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

Materi Permainan Bola Basket Lengkap ateri Permainan Bola Basket (Penjasorkes) Lengkap ~Permainan bola basket awalnya di ciptakan oleh Dr. James Naismith, Beliau adalah seorang guru olahraga yang berasal dari kanada yang mengajar di salah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. hidup sehat sehari-hari yang mempunyai peranan penting dalam pembinaan dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan mata pelajaran yang wajib diikuti oleh para siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) di samping mata pelajaran lain. Mata pelajaran

Lebih terperinci

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola

: Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Hal : Permohonan sebagai Judge Media Visual Teknik Dasar Sepakbola Kepada Yth. : Bapak Budi Aryanto,S.Pd., M.Pd. Dosen Program Studi PKO Jurusan PKL FIK UNY Disampaikan dengan hormat, sehubungan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat mengerti dan memahami berbagai ilmu pengetahuan dari kegiatan

Lebih terperinci

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SMP N 1 WATES Kelas / Semester : VIII / 1 Mata Pelajaran Materi Alokasi Waktu : PJOK : Teknik dasar passing atas dalam permainan Bola Voli :

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP/MTs :... Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VII (Tujuh )/1 (satu) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (3 x pertemuan ) A. Standar

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 No. Dokumen : FM-SMAGO/Wks1 / P No. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 Nama Sekolah : SMA N 1 Godean Kelas/ Semester : XI/1 Mata Pelajaran : Pendidikan

Lebih terperinci

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!! 1. Pada waktu menggiring bola, pergelangan kaki ditahan ke atas saat mendorongkan bola, sedangkan posisi kaki juga di atas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 1 Klaten Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII / 1 (Ganjil ) Materi Pokok : Permainan Sepakbola Alokasi

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL MANSUR@UNY.AC.ID KOORDINASI ANGGOTA BADAN Fokus: koordinasi anggota badan 1. Berdiri dengan kedua lengan lurus disamping. 2. Berdiri dengan koordinasi kedua lengan diputar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Permainan Sepak Bola Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh dunia. Sepakbola adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas 5 pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Topik Waktu : SMP N 2 PIYUNGAN : VIII / 1 (satu) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x

Lebih terperinci

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran. I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.

Lebih terperinci

: Hermawan Pamot Raharjo dan Dian Budiana. : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

: Hermawan Pamot Raharjo dan Dian Budiana. : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hak cipta 2014 pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang - Undang Milik Negara Tidak Diperdagangkan Disklaimer : Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETEPATAN MENANGKAP BOLA DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS V SDN 8 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KETEPATAN MENANGKAP BOLA DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS V SDN 8 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KETEPATAN MENANGKAP BOLA DALAM PERMAINAN KASTI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS V SDN 8 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO SAIRA N TAIB UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU-ILMU

Lebih terperinci

Peta Konsep GERAK RITMIK

Peta Konsep GERAK RITMIK Gerak Ritmik Apakah kamu tahu tentang senam aerobik? Senam aerobik termasuk salah satu senam ritmik. Senam aerobik biasanya diiringi dengan musik dan dipandu oleh instruktur. Mengapa banyak orang yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. menghasilkan lompatan yang sejauh-jauhnya. Dalam pelaksanaannya,lompat jauh 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor bergengsi dalam cabang olahraga atletik khususnya dalam nomor lompat. Lompat

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes

UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN Mata Pelajaran : Penjaskes UJIAN TENGAH SEMESTER 2 SMA ISLAM AL - AZHAR 4 TAHUN PELAJARAN 2013-2014 Mata Pelajaran : Penjaskes K e l a s : XI (Sebelas) Hari, Tanggal : Kamis, 06 Maret 2014 W a k t u : 10.00-11.30 wib Petunjuk :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu 1 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakekat Permainan Bola Voli Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu William G. Morgan yang berasal dari

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 6

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 6 Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 6 untuk Siswa SD/MI Kelas VI Penyusun Editor Layout Perancang Sampul Ilustrator

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33) BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 KajianTeori 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Permainan bola basket adalah permainan yang banyak menuntut kesiapan dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi

Lebih terperinci

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai Mata Kuliah : Sepaktakraw Kode Mata Kuliah : PJM 111 Materi: Teknik Dasar Sepaktakraw Teknik Dasar Sepaktaraw Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai kemampuan atau

Lebih terperinci

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd. Sepakbola Oleh: Rano Sulisto,S.Pd Untuk bermain bola dengan baik pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Bulutangkis Permainan bulutangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang tumbuh dan berkembang pesat mampu mengharumkan bangsa dan negara Indonesia

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional Ngatiyono Mari Sehat Bergembira 4 Untuk Kelas IV SD/MI PUSAT PERBUKUAN Kementerian Pendidikan Nasional Hak Cipta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesempatan mengumpan bola (passing) diarena sendir, sebelum

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kesempatan mengumpan bola (passing) diarena sendir, sebelum BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. KAJIAN TEORITIS 2.1.1. Hakikat Permainan Bola Voli Bola voli merupakan permainan yang unik yang unik, dimana bola diupayakan selama mungkin terbang/melayang,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK NEGERI 3 AMUNTAI Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : XI / 1 Pertemuan : 4 kali pertemuan Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Permainan Tenis Meja Tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) jenis permaian

Lebih terperinci

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Passing Bawah RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP : SMP Negeri 1 Puring Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : VIII/Ganjil

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK Devi Catur Winata Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan

Lebih terperinci

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY

Analisis SKKD Gerak. Aris Fajar Pambudi FIK UNY Analisis SKKD Gerak Aris Fajar Pambudi FIK UNY Kelas I semester 1 1. Mempraktikkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana/ aktivitas jasmani dan nilai yang terkandung di dalamnya 1. Mempraktikkan gerak

Lebih terperinci