SKRIPSI HUBUNGAN PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI HUBUNGAN PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR"

Transkripsi

1 1 SKRIPSI HUBUNGAN PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH HENI KUMALASARI NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

2 2 HUBUNGAN PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan Oleh : Heni Kumalasari NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014

3 3 ABSTRAK Heni, K Hubungan Pemberian Discharge Planning Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Jantung Di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar. Tugas Akhir, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran. Universitas Udayana Denpasar. Pembimbing: (1) I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, S.Kp. M.Kes. (2) Ns. Dewa Ayu Ari Rama Dewi, S.Kep. Pasien gagal jantung yang menjalani rawat inap akan mengalami masalah secara fisiologis maupun psikologis. Salah satu masalah psikologis yang harus segera ditangani adalah panik/kecemasan berat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan teknik consecutive sampling dan sampel yang didapat sebanyak 31 responden. Instrumen pengumpulan data dengan pedoman dokumentasi, data kuesioner Discharge Planning dan data kuesioner tingkat kecemasan. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden (51,6%) mendapat penjelasan discharge planning kurang lengkap dan data tentang tingkat kecemasan didapatkan hasil sebagian besar responden (87,1%) mengalami kecemasan ringan. Hasil uji korelasi dengan Spearman Rho (p 0,05), diperoleh nilai p = 0,00 α = < 0,05 dan nilai r = 0,373, artinya ada korelasi/hubungan sedang antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung, dengan arah hubungan menunjukkan nilai negatif, yang menyatakan ada korelasi berbanding terbalik antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya perawat untuk mengoptimalkan dukungan psikologis bagi pasien gagal jantung khususnya kecemasan pasien. Kata kunci : Gagal Jantung, Tingkat Kecemasan, Discharge Planning

4 4 ABSTRACT Heni, K The Relationship of Discharge Planning with The Level of Anxiety on the Patients who Suffering from Heart Failure at the Emergency PJT Ward of the Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Final Assignment of Nursing Science, Medical Faculty, Udayana University. Advisor: (1) I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, S.Kp, M.Kes. (2) Ns. Dewa Ayu Ari Rama Dewi, S.Kep. Patients with heart failure will be suffer physiologically and psychologically. One of the psychological problems which needs to be immediately coped with is panic/anxiety. The aims of this study is analyzing the relationship between the discharge planning and the level of anxiety on the heart failure patients at the Emergency PJT Ward Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. The design of this study is descriptive correlational with cross sectional approach. The data was collected by consecutive sampling technique from 31 respondents. The instruments used for collecting the data were documentation guideline, questioner of Discharge Planning and questioner of Anxiety Rating Scale. The results of the study show that among the respondents, 51,6 % were get incomplete discharge planning and that 87,1% were having light anxiety. The results of the correlational analysis test by Spearman Rho (p 0,05), the p value = 0,00 α = < 0,05 and the r value was 0.373, that means the discharge planning was inversely proportional to the level of anxiety of patients with heart failure. Based on the results of the study described above was suggested that especially for nurses, to optimally the support of psychological aspect of patients with heart failure especially the level of anxiety. Keywords: Heart Failure, Anxiety, Discharge Planning

5 5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN PENELITIAN... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Keaslian Penelitian... 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Gagal Jantung Pengertian Gagal Jantung Etiologi Gagal Jantung Klasifikasi Gagal Jantung Manifestasi Gagal Jantung Komplikasi Gagal Jantung Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan Konsep Discharge Planning Pengertian Discharge Planning Manfaat Discharge Planning Prinsip Discharge Planning Jenis-jenis Pemulangan Keberhasilan Discharge Planning Faktor Risiko Discharge Planning Prosedur Perencanaan Pulang Pengajaran Discharge Planning Konsep Kecemasan Pengertian Kecemasan Penyebab Kecemasan Tingkat Kecemasan Gejala Klinis Reaksi Anxietas Pengukuran Tingkat Kecemasan... 37

6 6 2.4 Hubungan Discharge Planning Dengan Tingkat Kecemasan BAB III KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Hipotesis BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Kerangka Kerja Tempat dan Waktu Penelitian Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Penelitian Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pengolahan Data dan Analisa data Etika Penelitian BAB V PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Kondisi Lokasi Penelitian Karakteristik Subjek Penelitian Pembahasan Hasil Penelitian Karakteristik Responden Discharge Planning Tingkat Kecemasan Hubungan Discharge Planning Dengan Tingkat Kecemasan Keterbatasan Penelitian BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

7 7 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan JenisKelamin Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan.61 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Discharge Planning Tabel5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkann Tingkat Kecemasan.. 62 Tabel5.6 Hubungan Discharge Planning dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Jantung..63 Tabel5.7 Hasil Analisis Hubungan Discharge Planning dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Jantung.. 63

8 8 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konsep Hubungan Pemberian Discharge Planning Dengan Tingkat Kecemasan Gambar 4.1 Desain Penelitian Deskriptif Korelasi Gambar 4.2 Kerangka Kerja Hubungan Pemberian Discharge Planning Dengan Tingkat Kecemasan... 52

9 9 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Jadwal Penelitian Lampiran 2 : Rencana Anggaran Penelitian Lampiran 3 : Lembar Permintaan Menjadi Responden Lampiran 4 : Lembar Pernyataan Bersedia Menjadi Responden Lampiran 5 : Pernyataan Keaslian Tulisan Lampiran 6 : Data Demografi Responden Lampiran 7 : Format Pengumpulan Data Discharge Planning Lampiran 8 : Format Pengumpulan Data Tingkat Kecemasan Lampiran 9 : Master Tabel Analisa Data Lampiran 10 : Hasil Distribusi Data Karakteristik Keluarga, Dukungan Keluarga, Tingkat Kecemasan Lampiran 11 : Hasil Uji Korelasi Spearman Rho Lampiran 12: Surat Permohonan Pembuatan Ethical Dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Lampiran 13: Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Dari Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Lampiran 14 : Surat Ethical Clearance Dari Unit Penelitian dan Pengembangan (LITBANG) RSUP Sanglah Denpasar Lampiran 15 : Surat Ijin Melakukan Penelitian Dari RSUP Sanglah Denpasar

10 10 DAFTAR PUSTAKA Adiantoro, Heru Discharge Planing Dan Rehabilitasi Pada Pasien Kardiovaskular. Planning-Dan-Rehabilitasi. (Akses: 15 Oktober 2014) Albet, 2013, Hubungan Discharge Planning Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Angsoka I RSUP Sanglah Denpasar, Skripsi tidak diterbitkan. Denpasar. Universitas Udayana Alwisol, 2006, Psikologi Kepribadian, UMM Press : Malang Black, J.M., & Hawks, J.K., 2005, Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Positive Outcomes, Volume II, 7th Edition, Elsevier s Health Sciences Right Departement : Philadelphia. Depkes R.I Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan RI : Jakarta Depkes R.I Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan RI : Jakarta Departemen Kesehatan R.I Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit : Jakarta Hawari, D Manajemen Stres Cemas dan Depresi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Hidayat Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data. Salemba Medika: Jakarta Inayah Hubungan tingkat kecemasan dengan mekanisme koping pada pasien gagal jantung kongestif di RSU Pandan Arang Boyolali. Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta. Universitas Indonesia Maramis, W.F, 2005, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Surabaya: Airlangga University Perss Marwiati, 2005, Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Strategi Koping Pada Keluarga Yang Salah Satu Anggota Keluarga Dirawat Dengan Penyakit Jantung, STIKES Ngudi Waluyo Ungaran : Semarang. (Skripsi) Tidak dipublikasikan. Nursalam, 2003, Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika : Jakarta. Nursalam Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan Edisi 2. Salemba Medika: Jakarta Perry, A.G. & Potter, P. A Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep Proses, Dan Praktik. Volume 1, Edisi 4. Jakarta: EGC Prasetyo, D.H., 2006, Psikoneuro- imunologi Untuk Keperawatan, UNS Press : Surakarta. Rilantono, dkk, 2004, Buku Ajar Kardiologi, Edisi Kelima, FKUI : Jakarta. Rofi,M., Hariyati, Pujasari Faktor Personil Dalam Pelaksanaan Discharge Planning Pada Perawat Rumah Sakit Di Semarang. Jurnal Managemen Keperawatan Volume 1, No. 2, November 2013;

11 11 Sani, A., 2007, Heart Failure : Current Paradigm, Cetakan Pertama, Medya Crea : Jakarta. Sugiyono, 2005, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, CV.ALFABETA : Bandung. Soesanto, Nukholis Hubungan Komunikasi Terapiutik Perawat Dengan Kecemasan Pasien Gangguan Kardiovaskuler Yang Pertama Kali Dirawat Di Intensive Coronary Care Unit RSU Tugurejo, Semarang. FlKKES Jurnal Keperawatan Vol. 1 No. 2 Maret 2008 Siahaan, Marthalena Pengaruh Discharge Planning Yang Dilakukan Oleh Perawat Terhadap Kesiapan Pasien Pasca Bedah Akut Abdomen Menghadapi Pemulangan Di RSUP H. Adam Malik Medan. (Akses: 16 Oktober 2014) Setiadi Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.. Sugiyono Konsep dan Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiono Metode Penelitian Kuntitatif Kulitatif Dan R&D. Alfabeta: Bandung Stuart & Sundeen Buku Saku Keperawatan Jiwa, diterjemahkan oleh Kapoh Ramona dan Yudha Egi Komara, EGC, Jakarta Stuart & Sundeen, Prinsip dan Praktik Psikiatrik (Terjemahan), EGC : Jakarta. Tim Penyusun RSUP Sanglah Denpasar Pedoman Implementasi Standar JCI (Joint Comission International) : Denpasar Tim Penyusun PSIK Panduan Penulisan Skripsi Edisi Revisi. Denpasar Wulandari Hubungan Pelaksanaan Discharge Planning dengan Kesiapan Pulang Pasien di Ruang Rawat Inap Kelas III RSUP Sanglah Denpasar Tahun Skripsi tidak diterbitkan. Denpasar. Universitas Udayana Zaviera, F., 2007, Teori Kepribadian Sigmund Freud, Prismasophie : Yogyakarta

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16 HUBUNGAN PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR Heni, K., I Gusti Ngurah Ketut Sukadarma, S.Kp. M.Kes. (pembimbing 1) Ns. Dewa Ayu Ari Rama Dewi, S.Kep.(pembimbing 2) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran. Universitas Udayana Abstract. Patients with heart failure will be suffer physiologically and psychologically. One of the psychological problems which needs to be immediately coped with is panic/anxiety. The aims of this study is analyzing the relationship between the discharge planning and the level of anxiety on the heart failure patients at the Emergency PJT Ward Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. The design of this study is descriptive correlational with cross sectional approach. The data was collected by consecutive sampling technique from 31 respondents. The instruments used for collecting the data were documentation guideline, questioner of Discharge Planning and questioner of Anxiety Rating Scale. The results of the study show that among the respondents, 51,6 % were get incomplete discharge planning and that 87,1% were having light anxiety. The results of the correlational analysis test by Spearman Rho (p 0,05), the p value = 0,00 α = < 0,05 and the r value was 0.373, that means the discharge planning was inversely proportional to the level of anxiety of patients with heart failure. Based on the results of the study described above was suggested that especially for nurses, to optimally the support of psychological aspect of patients with heart failure especially the level of anxiety. Keywords: Heart Failure, Anxiety, Discharge Planning PENDAHULUAN

17 Gagal Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan menjadi penyakit yang terus meningkat kejadiannya. Studi Framingham memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan bahwa kejadian gagal jantung per tahun pada orang berusia > 45 tahun adalah 7,2 kasus setiap 1000 orang laki-laki dan 4,7 kasus setiap 1000 orang perempuan. Di Amerika hampir 5 juta orang menderita gagal jantung (Sani, 2007). Data Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan RI tahun 2007 menyebutkan bahwa penyakit jantung masih merupakan penyebab utama dari kematian terbanyak pasien di rumah sakit Indonesia. Sedangkan menurut data Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan RI tahun 2013, prevalensi gagal jantung berdasarkan wawancara di Indonesia sebesar 0,13 %, dan yang terdiagnosis dokter sebesar 0,3 %. Prevalensi gagal jantung berdasarkan terdiagnosis dokter tertinggi DI Yogyakarta (0,25%), disusul Jawa Timur (0,19%), dan Jawa Tengah (0,18%). Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar, mengidentifikasi pemberian discharge planning serta tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung serta menganalisis hubungan antara pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar. Manfaat penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan pemahaman perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan pasien gagal jantung, khususnya kecemasan pasien gagal jantung, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam memberikan perawatan yang optimal. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan penelitian menggunakan cross sectional yang bertujuan untuk mencari hubungan pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung. Populasi dan Sampel Populasi yang diteliti adalah pasien gagal jantung yang dirawat di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar. Peneliti mengambil sampel berjumlah 31 orang sesuai dengan kriteria sampel dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Instrument Penelitian Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan lembar kuesioner untuk mendapatkan data berupa tanggapan atau respon penelitian. Instrumen pengumpulan

18 18 data yang digunakan terdiri dari dua bagian. Bagian pertama kuisioner tentang tingkat kecemasan yang menggunakan instrumen HARS (Halminton Anxiety Rating Scale)yang dikutip dari Hawari (2008), dan bagian kedua adalah kuesioner tentang kelengkapan rencana pengajaran untuk persiapan pulang pasien (Albet, 2013). Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Peneliti mendata pasien yang dirawat yang sesuai dengan kriteria inklusi, kemudian pasien dijelaskan tentang prosedur dan tujuan penelitian. Kemudian sampel menandatangani informed concern sebagai responden. Pengambilan data dilakukan memberikan kuesioner pemberian discharge planning kepada responden setelah pemberian discharge planning yang diisi oleh responden. Bersamaan dengan itu diberikan kuesioner untuk mengukur tingkat kecemasan responden tersebut. Setelah data terkumpulkan maka data ditabulasikan dan diberikan skor sesuai kelengkapan discharge planning dan skor sesuai tingkat kecemasan pasien, selanjutnya data dimasukkan dalam tabel frekuensi distribusi dan diinterpretasikan. Untuk menganalisis hubungan pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pasien gagal jantung digunakan analisis Korelasi Spearman Rho, dimana pengambilan keputusan berdasarkan nilai p (probability/ probabilitas = 0,05). HASIL PENELITIAN Pada penelitian ini mayoritas responden adalah laki-laki sebanyak 17 orang (54.8%) dan paling banyak berada pada kelompok usia tahun yaitu sebanyak 13 orang (41,9%). Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden penelitian tamat SMA yaitu sebanyak 16 orang (51,6%). Distribusi frekuensi responden berdasarkan discharge planning responden mempunyai kecenderungan mendapatkan discharge planning kurang lengkap, yaitu sebanyak 16 orang (51,6%). Semua responden yang diteliti mengalami kecemasan, dimana paling banyak mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 27 orang (87,1%). Pada hasil uji korelasi Spearman s-rho terlihat nilai p=0,000 yang berarti nilai p<α =0,05, sehingga keputusannya adalah Ho ditolak dan disimpulkan ada hubungan antara pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung yang dirawat di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar. Adapun lemah tidaknya hubungan dilihat pada nilai r/c (koefisien korelasi) sebesar 0,373 (37,3%) yang menunjukkan ada hubungan sedang antara pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung yang dirawat di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar, dengan arah hubungan menunjukkan nilai negatif, yang menyatakan ada korelasi/ hubungan berbanding terbalik antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung, yang berarti bahwa jika pasien gagal jantung mendapatkan

19 19 discharge planning yang lengkap maka akan menurunkan tingkat kecemasan yang dialami pasien. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pada 31 responden, didapatkan responden yang mendapatkan discharge planning kurang lengkap yaitu sebanyak 16 orang (51,6%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak semua penyampaian discharge planning diberikan dengan lengkap akibat banyaknya jumlah pasien dengan berbagai diagnose gangguan kardiovaskuler, kurangnya jumlah tenaga, serta tingginya rutinitas petugas, sehingga sebagian besar pasien mendapatkan discharge planning kurang lengkap. Discharge planning yang lengkap akan dapat meningkatkan pengetahuan pasien, memberikan tindak lanjut secara sistematis, mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang sudah disusun serta membantu pasien untuk mandiri dan siap melakukan perawatan dirumah (Spath, 2003 dalam Nursalam, 2008). Discharge planning adalah berbagai disiplin ilmu yang memberi kepastian bahwa pasien mempunyai suatu rencana untuk memperoleh perawatan yang berkelanjutan setelah meninggalkan rumah sakit (AHA, 1983 dalam Potter & Perry, 2005). Pasien yang perlu diberikan perawatan di rumah adalah mereka yang memerlukan bantuan selama masa penyembuhan dari penyakit akut atau untuk mencegah atau mengelola penurunan kondisi akibat penyakit kronis (Potter & Perry, 2005). pasien mengalami kecemasan pada rentang ringan sampai sedang. Responden yang mengalami kecemasan ringan berjumlah 27 orang (87,1%) dan yang mengalami kecemasan sedang berjumlah empat orang (12,9%). Menurut Maramis (2005) kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman, dan kekawatiran yang timbul karena seseorang merasa akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui. Stuart dan Sundeen (1998) juga mengemukakan ansietas atau kecemasan berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya serta keadaan emosi yang tidak mempunyai objek emosi yang spesifik. Ansietas berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap suatu bahaya. Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian tersebut. Vedebeck (2008) menjelaskan bahwa kecemasan terjadi akibat perubahan sosial yang sangat cepat, dimana tanpa persiapan yang cukup seseorang tiba-tiba harus menjalani situasi baru yang belum siap untuk diterima. Kecemasan pada pasien dapat disebabkan ketidakmampuan pasien untuk beradaptasi dengan kondisi yang dihadapinya dan tidak adanya pengalaman atau belum pernah menjalani rawat inap. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Majid (2010) yang berjudul Analisis Faktor Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Rawat Inap Ulang Pasien Gagal Jantung Kongestif di Rumah Sakit Umum Yogyakarta, mengatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian rawat inap ulang pasien gagal jantung kongestif

20 20 adalah tingkat kecemasan pasien itu sendiri. Menurut Hawari (2008) keluhan yang sering dirasakan oleh seseorang yang mengalami gangguan kecemasan adalah khawatir, firasat buruk, mudah tersinggung, takut akan pikiran sendiri, merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, takut sendiri, takut pada keramaian, takut pada banyak orang, ganguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan, ganguan konsentrasi dan daya ingat, berdebar-debar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, serta sakit kepala. Hawari (2008) juga menjelaskan bahwa semakin menurun tingkat kecemasan seseorang membuktikan bahwa individu tersebut dapat mengantisipasi dan beradaptasi dengan kondisi yang dialami. Demikian juga pada penelitian ini didapatkan beberapa responden yang telah mendapatkan penjelasan tentang discharge planning yang lengkap serta mulai dapat beradaptasi dengan kondisi penyakitnya mengalami tingkat kecemasan yang ringan. Kecemasan pada pasien gagal jantung yang berada pada tingkat ringan dan sedang merupakan hal yang wajar dan masih ada pada tingkat yang dapat ditoleransi. Hasil uji korelasi antara discharge planning dengan tingkat kecemasan mendapatkan nilai p (0,000) lebih kecil dari nilai α (0,05), maka hipotesis penelitian (Ha/H1) diterima yang berarti ada hubungan antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar. Adapun lemah tidaknya hubungan dilihat pada nilai r/c (koefisien korelasi) sebesar 0,373 (37,3%) yang menunjukkan ada hubungan sedang antara pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung yang dirawat di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar, dengan arah hubungan menunjukkan nilai negatif, yang menyatakan ada korelasi/ hubungan berbanding terbalik antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung, yang berarti bahwa jika pasien gagal jantung mendapatkan discharge planning yang lengkap maka akan menurunkan tingkat kecemasan yang dialami pasien, demikian pula sebaliknya jika pasien gagal jantung mendapatkan discharge planning yang kurang lengkap maka akan meningkatkan tingkat kecemasan yang dialami pasien. Ketika pasien mengetahui tentang penyakitnya, maka pasien tersebut akan berpikir tentang penyakitnya, cara pengobatan yang akan ditempuh, biaya yang dihabiskan, prognosis penyakitnya, dan lama penyembuhan dari penyakitnya. Pasien gagal jantung yang menjalani terapi pengobatan yang lama dan sering keluar masuk rumah sakit akan berdampak terhadap kecemasan yang dirasakan oleh pasien terhadap penyakit yang dialaminya. Salah satu dampak yang dialami merupakan reaksi psikologis terhadap dampak dari penyakit gagal jantung yang dihadapi oleh pasien (Zaviera, F., 2007).

21 21 Pasien gagal jantung mengalami kecemasan yang bervariasi dari kecemasan ringan sampai dengan kecemasan berat. Kecemasan yang dialami pasien mempunyai beberapa alasan diantaranya cemas akibat sesak nafas, cemas akan kondisi penyakitnya, cemas jika penyakitnya tidak bisa sembuh, cemas dan takut akan kematian, yang dapat dilihat dari seringnya pasien bertanya tentang penyakitnya meskipun pertanyaan sudah dijawab, pasien terlihat gelisah, sulit istirahat dan tidak bergairah saat makan (Sani, 2007). KESIMPULAN DAN SARAN Karakteristik yang didapatkan pada responden di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar berdasarkan pendidikan responden tamat SMA berjumlah 16 orang (51,6%), dan berdasarkan jenis kelamin responden laki-laki berjumlah 17 orang (54.8%). Discharge Planning yang didapatkan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar berada pada tingkat kurang lengkap (51,6%). Ada hubungan sedang antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar, dengan arah hubungan menunjukkan nilai negatif, yang menyatakan ada korelasi/ hubungan berbanding terbalik antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung, yang berarti jika pasien gagal jantung mendapatkan discharge planning yang lengkap maka akan menurunkan tingkat kecemasan yang dialami pasien. Hal ini berarti bahwa discharge planning merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada pasien gagal jantung. Dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung agar mengoptimalkan pemberian informasi bagi pasien dan keluarga yang akan menjalani rawat inap dengan memberikan penyuluhan atau menggunakan media leaflet tentang discharge planning, mengembangkan penelitian tentang discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung dengan sampel yang lebih banyak serta waktu yang lebih lama. Memperluas populasi penelitian sehingga mendapatkan populasi yang lebih banyak dan menggunakan metode observasi agar terlihat jelas bentuk discharge planning yang diberikan serta melakukan analisa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung.

22

23 Lampiran 1 JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Februari 2015 dengan tahapan sebagai berikut: No. Kegiatan OKTOBER NOPEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI Minggu ke Penyusunan Proposal 2 Ujian Proposal 3 Revisi Proposal 4 Pengurusan Ijin Penelitian 5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Laporan 7 Ujian Skripsi 8 Revisi Skripsi 9 Pengumpulan Skripsi

24 24 Lampiran 2 ANGGARAN PENELITIAN A. Persiapan 1. Pra proposal Rp ,00 2. Penyusunan proposal Rp ,00 3. Penggandaan Proposal Rp ,00 4. Presentasi proposal Rp ,00 5. Revisi Proposal Rp ,00 B. Pelaksanaan 1. Pengurusan ijin Rp ,00 2. Penggandaan kuisioner Rp ,00 3. Pengumpulan data Rp ,00 4. Transportasi dan akomodasi Rp ,00 C. Tahap Akhir 1. Penyusunan laporan Rp ,00 2. Presentasi laporan Rp ,00 3. Revisi laporan Rp ,00 4. Penggandaan laporan Rp ,00 Jumlah Rp ,00 +

25 25 Lampiran 3 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth : Bapak/Ibu calon responden di Ruang Emergency PJT Dengan hormat, Saya mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana bermaksud akan melakukan penelitian tentang Hubungan Pemberian Discharge Planning Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Jantung Di Ruang Emergency PJT Rsup Sanglah Denpasar. Berkaitan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden yang merupakan sumber informasi bagi peneliti. Semua informasi yang Bapak/Ibu berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan dalam penelitian ini. Untuk itu, saya mohon kesediaannya menjadi responden dan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Demikianlah permohonan ini saya sampaikan dan atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih. Denpasar, Desember 2014 Peneliti Heni Kumalasari NIM :

26 26 Lampiran 4 SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya telah mendapatkan penjelasan dengan baik mengenai tujuan dan manfaat penelitian yang berjudul Hubungan Pemberian Discharge Planning Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Gagal Jantung Di Ruang Emergency PJT Rsup Sanglah Denpasar. Saya mengerti bahwa saya akan diminta untuk mengikuti prosedur intervensi yang diberikan. Saya mengerti risiko yang akan terjadi pada penelitian ini tidak ada. Apabila ada pertanyaan dan intervensi yang menimbulkan respon emosional, maka penelitian akan dihentikan dan peneliti akan memberikan dukungan serta berkolaborasi dengan dokter dan tenaga medis yang terkait untuk mendapatkan terapi lebih lanjut. Saya mengerti bahwa catatan mengenai data penelitian ini akan dirahasiakan, dan kerahasiaan ini akan dijamin. Informasi mengenai identitas saya tidak akan ditulis pada instrumen penelitian dan akan tersimpan secara terpisah. Saya mengerti bahwa saya berhak menolak untuk berperan serta dalam penelitian ini atau mengundurkan diri dari penelitian setiap saat tanpa adanya sanksi atau kehilangan hak-hak saya. Saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai penelitian ini atau mengenai peran serta saya dalam penelitian ini dan telah dijawab serta dijelaskan. Saya secara sukarela dan sadar bersedia berperan serta dalam penelitian ini dengan menandatangani Surat Persetujuan Menjadi Responden. Peneliti Denpasar, Desember 2014 Responden, (Heni Kumalasari) ( )

27 27 Lampiran 5 Saya yang bertanda tangan di bawah ini : PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Nama : Heni Kumalasari NIM : Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benarbenar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut. Denpasar, Desember 2014 Yang membuat pernyataan, (Heni Kumalasari)

28 28 Lampiran 6 DATA DEMOGRAFI Judul Penelitian : Hubungan Discharge Planning Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Jantung Di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar Tahun 2014 Nomor Responden :.. Tanggal Pengisian :. Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mengisi titik- titik dan atau memberi tanda ( ) pada kotak yang disediakan. Data Demografi DATA UMUM RESPONDEN 1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 2. Umur Responden :. tahun 3. Responden Tinggal : Tinggal sendiri Bersama keluarga 4. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA Perguruan Tinggi

29 Lampiran 7 LEMBAR KUISIONER PENELITIAN PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING Petunjuk pengisian: 1. Isilah identitas pribadi pada lembar kuesioner tersebut. 2. Pilihan jawaban yang anda rasa paling sesuai dengan keadaan diri anda pada lembar jawaban yang tersedia. 3. Jawablah pernyataan dengan cara memberi tanda ( ) pada kotak yang telah tersedia 4. Jika ingin mengganti jawaban yang salah, cukup beri tanda (X) dan menulis kembali tanda ( ) pada jawaban yang saudara anggap benar. 5. Pilihlah salah satu jawaban dari lima jawaban yang tersedia untuk kuisioner Pelaksanaan Discharge Planning dengan indikator: TP (Tidak Pernah) = bila anda merasa pernyataan yang diajukan sama sekali tidak dilakukan KK (Kadang-kadang) = bila anda merasa pernyataan yang diajukan hanya sesekali/ sekali-kali dilakukan SR (Sering) = bila anda merasa pernyataan yang diajukan acap kali/kerap kali dilakukan SL (Selalu) = bila anda merasa pernyataan yang diajukan senantiasa/ terus menerus dilakukan

30 30 6. Dalam memberikan jawaban tidak ada yang benar atau salah. Kerahasiaan dalam pengisian kuisioner ini akan kami jaga. Kami sangat menghargai kejujuran dan keterbukaan saudara. Atas partisipasi dan kesediaan saudara dalam pengisian kuisioner ini kami ucapkan terima kasih. SELAMAT MENGERJAKAN No PERTANYAAN Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit pasien Perawat tidak menjelaskan hal-hal yang dapat menjadi penyebab dari penyakit pasien Perawat tidak menunjukkan dan menjelaskan kegunaan masing-masing obat milik pasien Perawat menjelaskan jumlah obat (1/2 tablet, 1 tablet, dst) yang harus di minum atau di gunakan pasien Perawat menjelaskan pada pasien kapan waktu minum atau menggunakan obat Perawat menjelaskan cara perawatan diri, selama pasien dalam kondisi sakit untuk meningkatkan kondisi kesehatan Jawaban TP KK SR SL Perawat tidak menjelaskan makanan yang dapat 7 meningkatkan kondisi kesehatan pasien Perawat memberi penjelasan terkait aktivitas yang dapat 8 meningkatkan kondisi kesehatan pasien Perawat tidak memberi penjelasan terkait aktivitas yang dapat 9 memperburuk kondisi penyakit pasien 10 Perawat memberikan informasi nomor darurat untuk

31 31 pertolongan kesehatan 11 Perawat menjelaskan tanda dan gejala penyakit pada pasien dan keluarga 12 Perawat tidak menjelaskan efek samping yang mungkin muncul dari masing-masing obat milik pasien 13 Perawat menjelaskan cara mengkonsumsi obat (minum, suntik, oles, hirup) 14 Perawat menjelaskan pada pasien kapan pengobatan harus dihentikan 15 Perawat tidak menjelaskan kapan pasien harus control penyakit untuk mengetahui kondisi kesehatannya 16 Perawat menjelaskan makanan yang dapat memperburuk kondisi penyakit pasien 17 Perawat mengajarkan pengaturan pola makan sehat untuk meningkatkan kondisi kesehatan pasien Perawat memberikan informasi mengenai orang atau instansi 18 atau sumber-sumber pelayanan kesehatan yang dapat dihubungi bila terdapat hal-hal yang ingin ditanyakan setelah pulang nanti 19 Perawat tidak menjelaskan komplikasi atau hal yang dapat terjadi jika penyakit tidak segera di tangani 20 Perawat memberikan pasien dan keluarga kesempatan untuk bertanya terkait penyakit yang dideritanya 21 Perawat menjelaskan makanan yang tidak boleh di konsumsi bersama dengan obat 22 Pasien dan keluarga tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengenai obat-obatan yang diberikan pada pasien 23 Perawat memberikan pasien dan keluarga kesempatan untuk bertanya mengenai cara perawatan setelah pasien pulang 24 Perawat tidak memberikan pasien dan keluarga kesempatan

32 untuk bertanya terkait pengaturan pola makan yang baik bagi pasien Perawat memberikan pasien dan keluarga kesempatan untuk bertanya terkait perubahan pola aktivitas/latihan pada pasien Pasien dan keluarga tidak diberi kesempatan untuk bertanya mengenai sumber-sumber pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat

33 33 Lampiran 8 FORMAT PENGUMPULAN DATA TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2014 Petunjuk pengisian : Pada tiap-tiap nomor, berilah tanda pada kotak sebelah kiri sesuai dengan tanda atau gejala yang dirasakan setelah pemberian discharge planning. Pilihan boleh satu atau lebih dari satu, sesuai dengan gejala yang dirasakan responden. Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) Respon kecemasan 1. Respon cemas Cemas Firasat buruk Takut pada pikiran sendiri Mudah tersinggung 2. Ketegangan Merasa tegang Lesu Tidak bisa istirahat tenang Mudah terkejut Mudah menangis Gemetar

34 34 Gelisah 3. Ketakutan Pada gelap Pada orang lain Ditinggal sendiri Pada kerumunan banyak orang 4. Gangguan tidur Sukar masuk tidur Terbangun malam hari Tidurtidak nyenyak Bangun dengan lesu Mimpi buruk 5. Gangguan kecerdasan Sukar konsentrasi Sering bingung Daya ingat buruk 6. Perasaan depresi Hilangnya minat Berkurangnya kesenangan pada hobi Sedih Bangun dini hari Perasaan berubah-ubah sepanjang hari 7. Gejala somatic (otot-otot) Sakit dan nyeri di otot-otot Kaku Kedutan otot Gigi gemerutuk

35 35 Suara tidak stabil 8. Gejala sensorik Telinga berdenging Penglihatan kabur Muka merah atau pucat Merasa lemas Perasaan ditusuk-tusuk 9. Gejala jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) Denyut nadi cepat Berdebar-debar Nyeri di dada Denyut nadi meningkat Rasa lesu / lemas seperti mau pingsan 10. Gejala pernafasan (respiratori) Rasa tertekan di dada Rasa tercekik Sering menarik nafas Nafas pendek / sesak 11. Gejala pencernaan (gastrointestinal) Sulit menelan Perut melilit Gangguan pencernaan Nyeri sebelum dan sesudah makan Perasaan terbakar di perut Rasa penuh atau kembung Mual Muntah Susah buang air besar 12. Gejala perkemihan dan kelamin (urogenitalia)

36 36 Sering buang air kecil Tidak dapat menahan air kencing Menstruasi tidak teratur 13. Gejala autonom Mulut kering Muka kering Mudah berkenringat Pusing / sakit kepala Bulu-bulu berdiri 14. Tingkah laku (sikap) pada saat wawancara Gelisah Tidak tenang Mengerutkan dahi Muka tegang Otot mengeras Nafas pendek dan cepat Muka merah

37 37 Lampiran 9 Kode Responden MASTER TABEL HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR Umur (tahun) Jenis Kelamin Pendidikan Discharge Planning Tingkat Kecemasan 1 42 Perempuan Tamat SMA Lengkap Ringan 2 43 Perempuan Tamat SMA Lengkap Ringan 3 53 Perempuan Tamat SMA Kurang lengkap Ringan 4 43 Laki-laki Tamat SMP Kurang lengkap Ringan 5 54 Laki-laki Tamat SMP Kurang lengkap Ringan 6 55 Perempuan Tamat PT Lengkap Ringan 7 48 Perempuan Tamat SMA Kurang lengkap Ringan 8 48 Laki-laki Tamat SMP Kurang lengkap Ringan 9 39 Laki-laki Tamat SMP Kurang lengkap Ringan Laki-laki Tamat SMA Lengkap Ringan Perempuan Tamat SMA Kurang lengkap Ringan Laki-laki Tamat SMA Lengkap Ringan Laki-laki Tamat PT Kurang lengkap Ringan Perempuan Tamat SMP Lengkap Ringan Perempuan Tamat SMA Kurang lengkap Ringan Laki-laki Tamat SMA Kurang lengkap Ringan Laki-laki Tamat SMP Kurang lengkap Sedang Laki-laki Tamat SMA Lengkap Ringan Perempuan Tamat SMP Lengkap Ringan Perempuan Tamat SMA Kurang lengkap Sedang Laki-laki Tamat SMP Lengkap Ringan Perempuan Tamat SMA Kurang lengkap Ringan Perempuan Tamat PT Lengkap Ringan Laki-laki Tamat SMA Kurang lengkap Sedang Perempuan Tamat SMP Kurang lengkap Sedang Laki-laki Tamat SMA Lengkap Ringan Laki-laki Tamat SMP Lengkap Ringan Laki-laki Tamat SMP Lengkap Ringan Perempuan Tamat PT Kurang lengkap Ringan

38 Laki-laki Tamat SMA Lengkap Ringan Laki-laki Tamat SMA Lengkap Ringan Lampiran 10 HASIL DISTRIBUSI DATA KARAKTERISTIK RESPONDEN, DISCHARGE PLANNING DAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki-laki perempuan Total Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMP SMA PERGURUAN TINGGI

39 39 Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Total Discharge Planing Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang Lengkap Lengkap Total Tingkat Kecemasan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kecemasan Sedang Kecemasan Ringan Total Lampiran 11 HASIL UJI KORELASI SPEARMAN RHO HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR

40 40 Correlations Discharge Planing Tingkat Kecemasan Spearman's rho Discharge Planing Correlation Coefficient * Sig. (2-tailed)..039 N Tingkat Kecemasan Correlation Coefficient.373 * Sig. (2-tailed).039. N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). dari hasil uji dapat dilihat nilai Sig. (2-tailed) <α (0.05), sehingga discharge planning berhubungan dengan tingkat kecemasan dengan nilai koefisien 0.373

41 41 RINGKASAN PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUANG EMERGENCY PJT RSUP SANGLAH DENPASAR Oleh : Heni Kumalasari (NIM ) Gagal jantung adalah kumpulan gejala klinis akibat kelainan struktural ataupun fungsional jantung yang menyebabkan gangguan kemampuan pengisian ventrikel dan ejeksi darah ke seluruh tubuh (Pangastuti,2009). Pasien gagal jantung yang menjalani terapi pengobatan yang lama dan sering keluar masuk rumah sakit akan memberikan dampak terhadap kecemasan yang dirasakan oleh pasien terhadap penyakit yang dialaminya. Dampak tersebut merupakan reaksi psikologis terhadap penyakit gagal jantung yang dihadapi pasien. Salah satu cara untuk mengurangi kecemasaan tersebut adalah melalui pemberian discharge planning (perencanaan pulang), yang dimulai ketika pasien masuk dalam rangka mempersiapkan pemulangan yang awal dan kebutuhan yang mungkin diperlukan untuk perawatan tindak lanjut di rumah. Pasien gagal jantung yang menjalani rawat inap akan mengalami masalah secara fisiologis maupun psikologis. Salah satu masalah psikologis yang harus segera ditangani adalah kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di Ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar. Kerangka konsep penelitian ini dimulai dari pasien gagal jantung yang dirawat di ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar yang bersedia mengikuti penelitian dan memenuhi kriteria inklusi, kemudian diberikan

42 42 discharge planning, selanjutnya dilakukan pengukuran tingkat kecemasan pada waktu yang sama. Variable yang diteliti meliputi variabel bebas yakni pemberian discharge planning dan variable tergantung yaitu tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung, dengan hipotesis Ada hubungan antara pemberian discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung di ruang Emergency PJT RSUP Sanglah Denpasar. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan teknik consecutive sampling dan sampel yang didapat sebanyak 31 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner kelengkapan Discharge Planning dan kuesioner tingkat kecemasan HARS (Halminton Anciety Rating Scale). Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 16 responden (51,6%) mendapat penjelasan discharge planning kurang lengkap dan sebagian besar responden 27 orang (87,1%) mengalami kecemasan ringan. Hasil uji korelasi dengan Spearman Rho (p 0,05), diperoleh nilai p = 0,00 α = < 0,05 dan nilai r = 0,373, artinya ada korelasi/hubungan yang antara discharge planning dengan tingkat kecemasan pada pasien gagal jantung. Disarankan kepada petugas kesehatan khususnya perawat untuk mengoptimalkan dukungan psikologis bagi pasien gagal jantung, khususnya tingkat kecemasan pasien.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan gambaran yang jelas tentang gagal jantung. Pada studinya disebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama dan menjadi penyakit yang terus meningkat kejadiannya. Studi Framingham memberikan gambaran yang jelas

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Responden

Lembar Persetujuan Responden Lampiran 1 Lembar Persetujuan Responden Saya yang bernama Sri Lestari Mei Donna Siregar/ 1102334 adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN :

LAMPIRAN KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN : 11 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN : 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety ( HRS-A) Silahkan Anda memberikan tanda di kolom isii

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. akan melakukan penelitian dengan judul Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar Informasi Penelitian LEMBAR INFORMASI PENELITIAN Assalammu laikum Wr Wb Saya, Sitti Nursanti dari Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada, Yth, Calon Responden di Tempat. Responden yang saya hormati, Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Nurul Maulidah NIM : 20120320079 Adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER. 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER DATA UMUM RESPONDEN NOMOR PIN: 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A) Silakan anda memberi tanda di kolom isi sesuai

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 2 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Judul : Tingkat kecemasan keluarga pada pasien operasi di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Peneliti : Dedi Nim : 101121098 Alamat : Fakultas Keperawatan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka.

Kata Pengantar. Jawaban dari setiap pernyataan tidak menunjukkan benar atau salah, melainkan hanya pendapat dan persepsi saudara/i belaka. LAMPIRAN Kata Pengantar Melalui kuesioner ini, kami dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai Derajat kecemasan pada siswa kelas XI SMA Santa

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN Saya yang benama Eva Sartika Simbolon sedang menjalani Program Pendidikan D-IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) 61 Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 =

Lebih terperinci

LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN

LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN KUESIONER LEMBAR PENGANTAR RESPONDEN Kepada: Yth. Bapak/Ibu/Saudara responden Dengan hormat, yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Setiyoningsih NIM : A11000647 Alamat : Ambalkumolo, 01/03, Buluspesantren,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS)

Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Lampiran 1. Hamilton Rating Scale For Anxiety (HARS) HAMILTON RATING SCALE FOR ANXIETY (HARS) Nomor Responden : Nama Responden : Tanggal Pemeriksaan : Skor : 0 = tidak ada 1 = ringan 2 = sedang 3 = berat

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim :

PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim : Lampiran I PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Yantri Nim : 462010066 Saya adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

Informed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung.

Informed Consent. kecemasan dengan intensitas nyeri pada pasien nyeri punggung. Lampiran 1 Informed Consent Saya yang bernama Hanum Maftukha Ahda adalah mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Saat ini, saya sedang melakukan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Kepada Yth. Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Program DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN

UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN - LAMPIRAN SURAT DARI KAMPUS.. Lampiran 2 UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan

LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan LAMPIRAN A. Cara Pengukuran Kecemasan a. HARS Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Defenisi Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015 Fransisca Imelda Ice¹ Imelda Ingir Ladjar² Mahpolah³ SekolahTinggi

Lebih terperinci

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Lampiran 4 LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Judul Penelitian : Hubungan Tingkat Kecemasan Klien Pre Operasi Dengan Gangguan Pola Tidur Di Ruang Kenanga RS. PELNI Jakarta Tahun 2010 Peneliti

Lebih terperinci

SUMMARY ABSTRAK. Kata kunci : Tingkat Kecemasan, Keluarga, Stroke

SUMMARY ABSTRAK. Kata kunci : Tingkat Kecemasan, Keluarga, Stroke SUMMARY ABSTRAK Prily Apriliany S. Husain, 84140901. Gambaran Tingkat dalam Merawat Anggota Keluarga yang Menderita Stroke di Ruangan Neuro RSUD. Prof. Dr. Hi. Aloei saboe Kota Gorontalo. Skripsi, Jurusan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA YANG DILAKUKAN HOME CARE DI WILAYAH KERJA RUMAH SAKIT RAJAWALI CITRA BANGUNTAPAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : AYU PUTRI UTAMI NIM

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Peneliti

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI JURNAL EDU HEALTH, VOL. 1, N0. 1, SEPTEMBER 2010 33 HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Kurniawati, Utomo Heri S, Abstrak Operasi merupakan tindakan medik

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH NI WAYAN ASRI ARDIANI SAPUTRI NIM : 1002105023 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PROGRAM

Lebih terperinci

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN

PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN 37 38 39 40 Lampiran 4 PERNYATAAN SEBAGAI RESPONDEN Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan Data Pengolahan data dalam suatu penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dan mutlak untuk dilakukan. Data yang terkumpul dari

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG NYERI DENGAN KEMAMPUAN MENILAI NYERI PADA PASIEN DENGAN VENTILASI MEKANIK DI RUANG ICU RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI KOMANG EMI APRILIANTARI NIM. 1302115033 KEMENTERIAN KEPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Informed Consent. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan

Informed Consent. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan Lampiran 1 Informed Consent Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre dan Post Operasi Mayor di RSUD Dr. Pirngadi Medan Nurul Rahmah Suhayat 111101098 Selamat siang/sore Bapak/Ibu.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA

LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 HUBUNGAN SELF-EFFICACY DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MUTASI PADA PNS DI KABUPATEN TAPANULI UTARA I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomor Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : (Laki-laki/

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Dengan hormat, Sehubungan dengan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI/Skripsi) salah satu tugas pada :

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Dengan hormat, Sehubungan dengan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI/Skripsi) salah satu tugas pada : Lampiran I PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : RSJ. Direktur Soeharto Heerdjan Di Jakarta Dengan hormat, Sehubungan dengan penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI/Skripsi) salah satu tugas pada : Instusi

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI MADE ARTINI NIM. 1302115010 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (Inform Concent) Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Medan yang melakukan penelitian dengan judul Hubungan Motivasi dengan kinerja perawat pelaksana di Rumah

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Lampiran 1 No Responden : FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Efektifitas orientasi rumah sakit pada orang tua terhadap kecemasan karena anak dirawat inap di RSUP. H. Adam Malik Medan Saya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam,

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD.

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD. 59 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA TERHADAP STRES PADA PASIEN STROKE DI POLIKLINIK RSUD. Dr. PIRNGADI MEDAN Oleh: Miftahus Sa adah Saya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini akan dipaparkan metode atau cara untuk mendapatkan data penelitian. Metode penelitian terdiri dari tipe penelitian, variabel penelitian, definisi operasional

Lebih terperinci

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi Oleh : Nurul Hidayah, S.Kep.Ns ABSTRAK Latar belakang : Diabetes mellitus adalah penyakit kronis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Terapeutik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan atau dirancang untuk tujuan terapi. Seorang penolong atau perawat

Lebih terperinci

Biaya rental dan print proposal Rp Biaya internet Rp Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp

Biaya rental dan print proposal Rp Biaya internet Rp Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp Lampiran 3 RENCANA ANGGARAN PENELITIAN PROPOSAL Biaya rental dan print proposal Rp 1. Biaya internet Rp 5. Fotocopy sumber-sumber tinjauan pustaka Rp 5. Fotocopy perbanyak proposal Rp 5. Membeli sumber,

Lebih terperinci

SKRIPSI. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (Ca mammae) DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI. HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (Ca mammae) DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA (Ca mammae) DI RUANG ANGSOKA III RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: MADE RATIH KHRISNA NURPENI NIM. 1002105037 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR

HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR SKRIPSI PENELITIAN HUBUNGAN BEBAN KERJA, TINGKAT STRES DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG NAKULA RSUD SANJIWANI GIANYAR OLEH : I MADE AGUS ALAM SUGIRI 1102105047 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP IGD RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: I WAYAN SWANTIYASA NIM. 1302115023 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group

BAB III METODE PENELITIAN. experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat quasy experimental dengan pendekatan pretest and posttest with control group design. Penelitian

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG ANGSOKA I RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013

SKRIPSI HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG ANGSOKA I RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013 SKRIPSI HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG ANGSOKA I RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2013 OLEH: KM ALBET HADINUANSA NIM. 0902105040 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep Kerangka konsep adalah formulasi atau simplikasi dari kerangka teori/teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Saudara/i Responden Di PSIK UMY Dengan hormat, Saya Wisni Pratiwi mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta akan

Lebih terperinci

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan

Lebih terperinci

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

JADWAL TENTATIF PENELITIAN Lampiran 1 JADWAL TENTATIF PENELITIAN No Uraian Kegiatan 2016 2017 Okt Nop Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust 1 Pengajuan judul 13-30 1-4 2 Proses Persetujuan 5-7 judul 3 Penyusunan proposal skripsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) DENGAN TINGKAT ANSIETAS ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK TUNAGRAHITA DI SDLB C NEGERI DENPASAR

HUBUNGAN TINGKAT HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) DENGAN TINGKAT ANSIETAS ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK TUNAGRAHITA DI SDLB C NEGERI DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT HARGA DIRI (SELF-ESTEEM) DENGAN TINGKAT ANSIETAS ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK TUNAGRAHITA DI SDLB C NEGERI DENPASAR OLEH: NI WAYAN LISNAYANTI NIM. 1002105084 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi non-eksperimental yaitu penelitian korelasi dengan metode cross sectional. Menurut

Lebih terperinci

KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN

KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN 70 Lampiran KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN Variabel indikator Jumlah Soal Tingkat. Keadaan Depresi perasaansedih 2. Persaan bersalah 3. Bunuh diri 4. Gangguan pola tidur (initial insomnia) 5. Gangguan

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN. tidur (initial insomnia)

KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN. tidur (initial insomnia) Lampiran 1 KISI-KISI PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN Variabel indikator Jumlah Soal Tingkat 1. Keadaan 1 perasaansedih 2. Persaan bersalah 1 3. Bunuh diri 1 4. Gangguan pola 1 tidur (initial insomnia) 5. Gangguan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

HUBUNGAN MEKANISME KOPING KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

HUBUNGAN MEKANISME KOPING KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG HUBUNGAN MEKANISME KOPING KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Ratna Yuanita S. 1), Ani Sutriningsih 2), Ragil Catur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang diarahkan mencari hubungan antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendawa, rasa panas di dada (heartburn), kadang disertai gejala regurgitasi

BAB I PENDAHULUAN. sendawa, rasa panas di dada (heartburn), kadang disertai gejala regurgitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dispepsia adalah kumpulan gejala atau sindrom yang terdiri dari nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa penuh (begah) atau cepat kenyang, sendawa, rasa

Lebih terperinci

Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian. Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Tingkat Kecemasan

Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian. Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Tingkat Kecemasan LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Penelitian Tingkat Kecemasan Orang Tua terhadap Pemasangan Infus pada Anak Usia Prasekolah di Ruang III RSUD Dr. Pirngadi Medan Oleh: Melinda

Lebih terperinci

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA Rina Budi Kristiani 1, Alfia Nafisak Dini 2 Akademi Keperawatan Adi Husada Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Merupakan Rumah Sakit Umum (RSU) terbesar yang ada di Wilayah Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindakan operasi atau pembedahan merupakan pengalaman yang sulit bagi hampir semua pasien karena akan muncul berbagai kemungkinan masalah dapat terjadi yang akan membahayakan

Lebih terperinci

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

JADWAL TENTATIF PENELITIAN i Lampiran 1 No Aktivitas Penelitian September 2015 Oktober 2015 November 2015 JADWAL TENTATIF PENELITIAN Desember 2015 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 2016 2016 2016 2016 2016 2016 2016 Minggu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Harapan Ibu Purbalingga yang merupakan salah satu Rumah Sakit Swasta kelas D milik Yayasan Islam Bani Shobari.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan adalah suatu keadaan yang sangat serius pada pasien pre operasi yang ditandai dengan perasaan ketakutan dan gelisah serta menggambarkan perasaan keraguraguan,

Lebih terperinci

LEMBARAN PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN. Indonesia Medan, saya bermaksud melakukan penelitian mengenai

LEMBARAN PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN. Indonesia Medan, saya bermaksud melakukan penelitian mengenai Lampiran 5 LEMBARAN PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Dalam rangka memenuhi persyaratan utuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Keperawatan di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Sari Mutiara Indonesia

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN WANITA PRAMENOPAUSE DI DESA BANGSALSARI KECAMATAN BANGSALSARI JEMBER Fitriana Putri fitput81@gmail.com Susi Wahyuning Asih fikes@unmuhjember.ac.id Dian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini akan dikemukan hal hal yang berkaitan dengan hasil penelitian yaitu gambaran penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG 6 Eni Mulyatiningsih ABSTRAK Hospitalisasi pada anak merupakan suatu keadaan krisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Skema 3.1 Kerangka Konsep Gangguan pernafasan/oksigenasi 1. Usia 2. Jenis Kelamin pasien terpasang ventilasi mekanik Nyeri Painfull procedur (Penghisapan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003) BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan motivasi pasien kusta dengan kepatuhan melakukan

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian. A. Latar belakang Rumah sakit adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung merupakan salah satu diagnosis kardiovaskular yang paling cepat meningkat jumlahnya (Schilling, 2014). Di dunia,

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE PERAWAT DI INSTALASI RAWAT INAP DAN INSTALASI GAWAT DARURAT BRSU TABANAN OLEH: NI NYOMAN RITA

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Fak. Keperawatan USU Medan

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Fak. Keperawatan USU Medan LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Mutia Sari NIM : 101101127 No. HP : 087763529321 Alamat : Fak. Keperawatan USU Medan Adalah mahasiswa tingkat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah ilmu kedokteran, khususnya Ilmu Psikiatri dan Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK REGULER DALAM MENYUSUN CSR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK REGULER DALAM MENYUSUN CSR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK REGULER DALAM MENYUSUN CSR DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : AYU PRAMESWARI 201310104218

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN 46 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA YANG ANAKNYA DIRAWAT DI RUANG ICU RSUD DR PIRNGADI MEDAN PENELITI : MUHAMMAD ADIUL

Lebih terperinci

PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2

PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2 PERAN PERAWAT TERHADAP KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS Tri Mulia Herawati 1, Sarah Faradilla 2 1,2 Program Studi S1 Keperawatan Universitas MH.Thamrin Jakarta Timur

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan

BAB I PENDAHULUAN. global yang harus segera ditangani, karena mengabaikan masalah mata dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mata sangatlah penting karena penglihatan tidak dapat digantikan dengan apapun, maka mata memerlukan perawatan yang baik. Kebutaan yang diakibatkan karena

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK HOSPITALISASI

HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK HOSPITALISASI JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 163 168 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN KECEMASAN ORANG TUA PADA ANAK HOSPITALISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh adanya penyempitan arteri koroner, penurunan aliran darah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen miokardium yang disebabkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI Dewi Utami, Annisa Andriyani, Siti Fatmawati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH:

Lebih terperinci

49

49 48 49 50 51 52 53 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 6 Sehubungan dengan program penulisan skripsi yang diadakan Program Studi Ners Fakultas Keperawatan & Kebidanan Universitas Sari Mutiara Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu 38 BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelatif antara variabel

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Seluruh Calon Responden di RSUD Dr Pirngadi Medan Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan menjadi Responden. T. Tangan Responden : Peneliti : Restiana Simorangkir

Lembar Persetujuan menjadi Responden. T. Tangan Responden : Peneliti : Restiana Simorangkir Lampiran 1 Lembar Persetujuan menjadi Responden Saya mahasiswi Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang Hubungan Kecerdasan Emosional Perawat

Lebih terperinci

No. Kode Responden. (Diisi Oleh Peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Tingkat Spiritualitas dan Kecemasan Ibu Primigravida di RSU

No. Kode Responden. (Diisi Oleh Peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Tingkat Spiritualitas dan Kecemasan Ibu Primigravida di RSU No. Kode Responden (Diisi Oleh Peneliti) FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Tingkat Spiritualitas dan Kecemasan Ibu Primigravida di RSU dr.pirngadi Medan Nama peneliti : Abdur Rasyid Sirait

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan

Lebih terperinci