Oleh: Sri Andriani SDN 2 Bendorejo, Pogalan, Trenggalek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Sri Andriani SDN 2 Bendorejo, Pogalan, Trenggalek"

Transkripsi

1 Sri Andriani, Model Belajar Kooperatif Meningkatkan Prestasi Belajar PKn... 9 MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI DI KELAS V SEMESTER II SDN 2 BENDOREJO KECAMATAN POGALAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Oleh: Sri Andriani SDN 2 Bendorejo, Pogalan, Trenggalek Abstrak. Dunia pendidikan dapat berjalan beriringan dengan dinamika pembangunan yang ada jika didukung dengan adanya perubahan dalam metode pembelajaran di kelas. Salah satunya dengan menerapkan model belajar kooperatif. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V Semester II SDN 2 Bendorejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 siswa. Penerapan model belajar kooperatif pada siswa Kelas V dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dilihat dari kenaikan tes hasil belajar yang mengalami peningkatan yaitu dari pra tindakan nilai rata-rata siklus I sebesar 74,85 dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 90.91%. Hasil ini dipertegas dengan respon siswa yang sangat positif dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran siswa dengan nilai Kata Kunci: model belajar kooperatif, PKn, kebebasan berorganisasi Model belajar kooperatif adalah pembelajaran yang berdasarkan pada pandangan bahwa siswa lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa rutin bekerja dalam kelompok 4 orang untuk membantu memecahkan masalah yang komplek (Nurkancana: 1992). Unsur-unsur Dasar Kooperatif, (a) Siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama. (b) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri. (c) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama. (d) Siswa haruslah mendapat tujuan dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. (e) Siswa diminta mempertanggung jawabkan secara individu materi atau tugas yang menjadi tanggung jawabnya di dalam kelompok. (f) Siswa mendapat hadiah/penghargaan bukan untuk diri sendiri tetapi untuk kelompoknya. Ciri-ciri Model belajar kooperatif, (a) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk memutuskan materi belajarnya. (b) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. (c) Kelompok dapat dibentuk berdasarkan perbedaan ras, budaya, suku dan jenis kelamin. (d) Kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. (e) Menerima perbedaan individu menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan atau ketidakmampuan. (f) Penghargaan lebih berorientasi kelompok dari pada individu. Model Penerapan Model belajar kooperatif, diantaranya Model STAD, Model Investivigasi Kelompok dan Model Pendekatan Struktural. Model belajar kooperatif sangat relevan dengan 4 pilah pendidikan seumur hidup yang dirumuskan dalam konferensi Internasional kemudian diratifikasi UNESCO tahun (a) Learn to Know: Belajar untuk berpengetahuan. (b) Learn How to Learn: Belajar bagaimana anak didik belajar dengan baik dan benar. (c) Learn to do: Belajar untuk berbuat. (d) Learn to be: Berbuat untuk membentuk jadi diri (kepri-

2 10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 badian). (e) Learn to live together: Belajar untuk dengan hidup bersama (Marsetio Dono Seputro: 2002). Ada tiga tujuan (nilai penting) yang ingin dicapai dan perlu ditanamkan yaitu siswa akan lebih sukses jika belajar dalam kelompok. (a) Hasil belajar secara akademik, (b) penerimaan terhadap keragaman, (c) pengembangan keterampilan sosial (Slameto: 1998). Model belajar kooperatif menanamkan nilai-nilai perbedaan sebagai akibat latar belakang yang berbeda untuk dihadapkan pada realitas untuk bekerja saling tergantung yang positif satu sama lain atas dasar kesamaan tugas bersama, sekaligus menanamkan sikap saling menghargai satu sama lain. Belajar kelompok sekaligus juga mengajarkan kepada siswa keterampilan untuk beroganisasi yang diciptakan melalui kompetensi dalam kelompok. Nilai penting belajar kelompok adalah menanamkan kemampuan kerja sama dalam mengatasi masalah dan kemampuan membantu teman dalam pemecahan masalah. Setiap siswa dalam satu kelompok yang ingin dicapai sangat berhubungan dengan motivasi yang dianggap sama dengan tujuan dan maksudnya yaitu satu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih siswa yang mengadakan kontak untuk satu tujuan mereka mempertimbangkan hubungan yang bermakna. Pada tahun 1973 melalui MPR ditetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) ditegaskan bahwa: Pendidikan Kewarganegaraan dimasukkan dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun swasta. (Tap. MPR. No. IV/MPR/1973). Maka sejak itu PKn dijadikan sebagai bidang studi tersendiri. Tim Pembina PKn Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa: Pendidikan Kewarganegaran adalah usaha yang dilakukan secara sadar, teratur dan terus menerus yang terjadi di dalam proses belajar mengajar yang diciptakan hubungan antara guru dengan siswa menurut aturan moral Pancasila. Proses belajar mengajar menanamkan norma Pancasila dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku siswa menurut tuntutan moral Pancasila. (Tim Pembina PKn Depdikbud, 1983 :24). Dari definisi di atas dapat diuraikan bahwa hakekat bidang studi PKn adalah pendidikan moral yang berlandaskan Pancasila. Dengan demikian penekanannya lebih menitik beratkan pada aspek moral (afektif) dan perbuatan (psikomotor) disamping secara integratif perlu diperhatikan aspek pengetahuan (kognitif). Materi PKn mencakup semua unsur yang erat kaitannya dengan sejarah dan perkembangan PKn terutama tentang Pendidikan Masalah Moral.Dengan adanya materi yang disediakan itu diharapkan dihayati dan diamalkan.perintah yang ada dalam Pancasila yang berdasarkan UUD 1945 oleh setiap peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Para guru PKn seharusnya mengenal, memahami dan dapat menerapkan berbagai metode penyajian yang bervariasi sesuai dengan perkembangan dunia metodologi pendidikan dewasa ini. Metode apapun yang kita pilih atau kita gunakan dalam pelaksanaan program pengajaran PKn hendaknya dapat menjamin pengembangan keseluruhan aspek, yakni Pengetahuan, sikap dan keterampilan, terutama pengembangan sikap dan moral dan mental (penghayatan) nilai - nilai yang terkandung dalam UUD Memilih dan menerapkan berbagai metode penyajian PKn yang sesuai dengan tuntutan kurikulum hendaknya dilandasi oleh sistem agung. Berikut azas yang diajarkan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantoro yang terkenal, yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tutwuri Handayani. Dari azaz tersebut kiranya sungguh tepat dalam penyajian PKn karena bercirikan sejarah perjuangan Ki Hajar Dewantoro dalam membangun pendidikan yang ada di Indonesia.

3 Sri Andriani, Model Belajar Kooperatif Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Sasaran akhir PKn adalah dihayati dan diamalkannya Pancasila oleh setiap anak didik di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.dalam pada itu D. Djamal mengemukakan bahwa: Tujuan mempelajari PKn adalah untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atau dengan kata lain untuk menjadi warganegara yang baik dengan sikap moral dan perilaku yang berdasarkan falsafah negara dan UUD (Djamal, D. 1979: 7). Pada buku lain dirumuskan tujuan PKn sebagai berikut: Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pedoman Penghayatan dan GBHN kepada generasi muda, dengan menekankan ranah sikap dan nilai yang mendorong semangat merangsang ilham dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik. (Depdikbud, 1984: 3). Dengan demikian PKn juga membentuk peserta didik yang sadar akan hak dan kewajibannya. Sebagai peserta didik yang taat akan peraturan kedisiplinan sekolah dan peraturan lainnya. Tujuan penyusunan penelitian tindakan ini dimaksudkan untuk: (1) Untuk mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi PKn di Kelas V dengan menggunakan model belajar kooperatif. (2) Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa Kelas V pada pembelajaran PKn setelah peneliti menerapkan model belajar kooperatif METODE PENELITIAN Lokasi penelitian yang akan digunakan adalah SDN 2 Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek. Peneliti dalam hal ini adalah kepala sekolah di SDN 2 Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, dan guru kelas V sebagai subyek dalam penelitian ini. Sasaran dalam penelitian ini adalah siswa Kelas V Semester II SDN 2 Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 33 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini terdiri dari: instrumen Lembar Observasi Guru dalam PBM, instrumen Lembar Observasi Kerja Siswa dalam PBM, kuesioner untuk siswa, soal tes kinerja siswa. Prosedur Penelitian, dalam tahap persiapan yang dilakukan: (1) Menentukan topik yang akan didiskusikan. (2) Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK). (3) Bila kelas terlalu besar dibagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. (4) Merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tindakan-tindakan lain untuk kelancaran jalannya diskusi (kapan memberikan pujian, teguran, meluruskan pembicaraan yang menyimpang, dan sebagainya). Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan: (1) Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK). (2) Mengkomunikasikan topik diskusi. (3) Memberikan pengarahan diskusi. (4) Bila kelas besar dibagi dalam kelompok yang lebih kecil sesuai dengan kebutuhan. (5) Masing-masing kelompok memilih pimpinan diskusi, sekretaris ataupun pelapor. (6) Siswa berdiskusi dalam kelompoknya. Guru berkeliling mendatangi tiap-tiap kelompok untuk menjaga ketertiban atau membantu kegiatan diskusi, misalnya mengarahkan diskusi, membantu menjawab pertanyaan dan sebagainya. (7) Kelompokkelompok diskusi melaporkan hasil yang telah didiskusikan. Hasil diskusi tersebut kemudian ditanggapi oleh kelompok lain, bila perlu juga dapat membantu memberikan jawaban. (8) Hasil diskusi antar kelompok kemudian dicatat, ditulis dalam laporan. (9) Laporan hasil diskusi disampaikan kepada guru, oleh pimpinan diskusi atau pelapor. Pada tahap penutup: (1) Guru menyimpulkan hasil penelitian dan mengumumkannya kepada siswa. (2) Guru memberikan latihan yang akan dikerjakan di rumah (PR). Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang ma-

4 12 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 sing-masing meliputi: planning (perencanaan), acting (pelaksanaan), observing (pengamatan) dan reflection (refleksi). Masing-masing siklus terdiri dari 1 pertemuan.tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tuntas, pada siklus dalam penelitian ini tindakan yang diberikan berupa penggunaan model belajar kooperatif dalam proses belajar mengajar. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka digunakan instrumen sebagai berikut: (1) Lembar perencanaan pembelajaran mata pelajaran PKn materi Kebebasan berorganisasi. (2) Lembar kisi-kisi dan lembar soal ulangan harian. (3) Lembar analisis penilaian formatif. (4) Lembar pelaksanaan program perbaikan/pengayaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Refleksi Awal Pada tahap ini peneliti bersama kolaborator penelitian yaitu guru kelas V memberikan pertanyaan apresiasi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran PKn materi Kebebasan Berorganisasi di kelas. Setelah itu peneliti melakukan kegiatan pembelajaran. Guru juga memberi tes kemampuan tentang materi PKn kepada siswa melalui tes tertulis atau pre test untuk mengetahui kemampuan awal siswa sesuai pokok bahasan di atas. Selama proses pengamatan siswa kurang merespon guru sehingga hanya terjadi komunikasi satu arah, dan siswa terlihat bosan selama proses pembelajaran. Sementara itu dari hasil Pre-Test yang dilakukan terhadap siswa guna mendapatkan data awal, dengan hasil sebagaimana terdapat dalam tabel berikut: Tabel 1 Nilai Pre-Test siswa Kelas V Ketuntasan Belajar No Nama Siswa Nilai Tidak 1 Ananda Akbar 70 - TT Ramadhan 2 Alzilzou 80 T - Maulana Diop 3 Aryoga Attala 90 T - Py 4 Ari Adi Putra 90 T - 5 Askih 80 T - Signifikan 6 Aland Yaafi 70 - TT Atmaja 7 Brilyan 60 - TT Asyarico 8 Bagas Aditya 80 T - P. 9 Clarida Cahya 70 - TT A. 10 Dimas Arsal 30 - TT Abima 11 Dheka Rpp TT 12 Danu Faizal R. 80 T - 13 Ema Rahma 70 - TT Wati 14 Endah Sarima 80 T - Perba 15 Elli Eka Pratiwi 80 T - 16 Ema Tri 80 T - Susanti 17 Finandi Dwi 50 - TT Laksana 18 Firdausi Zs TT 19 Hengki Irawan 80 T - 20 Hamzah Ip. 80 T - 21 Husna Ms TT 22 Hendra Dr. 90 T - 23 Ilham A TT 24 Kurnia Ap TT 25 Marlina 70 - TT 26 Marsanda 50 - TT 27 Maysela 60 - TT 28 Natasya Ds TT 29 Ota Budi P TT 30 Anggi Dwi O TT 31 M. Anggie 50 - TT Prayoga 32 Bayu Aji S. 80 T - 33 Angga Eka P. 80 T - Jumlah Rata-Rata

5 Sri Andriani, Model Belajar Kooperatif Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Dari data di atas, terlihat jelas bahwa kemampuan siswa terhadap penguasaan materi sebelum diterapkan model belajar kooperatifmasih rendah dibawah KKM (75), yaitu rata-rata hanya sebesar Di samping itu, dilihat dari jumlah siswa yang belajarnya mencapai ketuntasan atau mencapai standar ketuntasan minimal yang ditentukan (nilai 75), prosentasenya tergambar sebagaimana dalam tabel di bawah ini: Tabel 2 Data ketuntasan belajar siswa Kelas V Jumlah Ketuntasan Prosentase Ketuntasan No Tidak Tidak Dari data di atas, terlihat jelas bahwa ketuntasan individual siswa terhadap penguasaan materi sebelum diterapkan metode model belajar kooperatifmasih sangat rendah, yaitu hanya 14 dari 33 anak atau hanya 42.42%. Siklus I 1. Planning (perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: menentukan topik yang akan didiskusikan, merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), bila kelas terlalu besar dibagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil, merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tindakan-tindakan lain untuk kelancaran jalannya diskusi (kapan memberikan pujian, teguran, meluruskan pembicaraan yang menyimpang, dan sebagainya). 2. Action (pelaksanaan) Dalam kegiatan proses pembelajaran ini guru dan siswamelaksanakan kegiatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Pertemuan 1 a. Kegiatan Awal, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang apa yang akan dicapai dalam proses pembelajaran, siswa berkelompok dalam kelompok diskusi, siswa menyiapkan bahan yang akan didiskusikan b. Kegiatan Inti, siswa mencermati materi dalam buku yang berkaitan dengan pengertian dan unsur-unsur organisasi, siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan kelompoknya masing-masing, siswa menyiapkan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain menyimak serta perlu menyanggahnya apabila tidak sesuai dengan pendapat kelompok tersebut, siswa menganalogikan atau member contoh yang berkaitan dengan kehidupan beroragnisasi dalam kehidupan seharihari, siswa memperhatikan penjelasan guru tentang hasil diskusi dari masingmasing kelompok. c. Kegiatan Akhir, siswa dibimbing guru membuat rangkuman hasil diskusi yang telah disempurnakan jawabannya, siswa menjawab penjelasan dari guru tentang hasil diskusi dari masing-masing kelompok. Pertemuan 2 a. Kegiatan Awal, siswa menyimak penjelasan guru tentang indicator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran, siswa aberkelompok dalam diskusi masing-masing, siswa menyiapkan materi diskusi tentang pentingnya/manfaat berorganisasi. b. Kegiatan Inti, siswa mencermati materi dalam buku tentang pentingnya.manfaat organisasi, siswa melakukan kegiatan diskusi tentang pentingnya/manfaat berorganisasi, siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain memperhatikan sert aperlu menyanggah apabila tidak sesuai dengan pendapat kelompok mereka, siswa menyimak penjelasan dari guru tentang hasil diskusi yang telah disampaikan oleh setiap kelompok, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi sesuai dengan pendapat kelompok masing-masing. c. Kegiatan Akhir, siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai materi manfaat berorganisasi, siswa mendapat

6 14 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 tugas individu sebagai bahan pendalaman materi. Pertemuan 3 a. Kegiatan Awal, siswa menyimak penjelasan guru tentang indicator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran, siswa berkelompok dalam kelompok diskusi masing-masing, siswa menyiapkan materi diskusi tentang cirri-ciri organisasi dan macam-macam organisasi b. Kegiatan Inti, siswa melakukan kegiatan diskusi tentang ciri-ciri organisasi dan macam-macam organisasi, siswa mendata dan mencatat hasil diskusi yang menunjukkan sikap positif dalam mencapai tujuan bersama, siswa menyiapkan hasil diskusi kelompoknya dan eklompok lain menyimak serta perlu menyanggah apabila tidak sesuai dengan pendapat kelompok tersebut, siswa bertanya dan mengeluarkan rasa ingin tahu mereka dengan materi-materi yang belum jelas dan guru memberikan nilai tanbahan bagi siswa yang berani mengutarakan pertanyaan maupun pendapat, siswa menyimak penjelasan dari guru tentang hasil diskusi, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi yang disempurnakan jawabannya. c. Kegiatan Akhir, siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru tentang cirri-ciri organisasi, siswa mendapat tugas individu sebagai bahan pendalaman materi 3. Observation (pengamatan) Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian siswa, hasil post test dan lembar observasi.untuk penilaian kinerja hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 3 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Ketuntasan Belajar No Nama Siswa Nilai Tidak 1 Ananda Akbar 70 - TT Ramadhan 2 Alzilzou 50 - TT No Nama Siswa Nilai Maulana Diop 3 Aryoga Attala Py Ketuntasan Belajar Tidak 80 T - 4 Ari Adi Putra 90 T - 5 Askih 60 - TT Signifikan 6 Aland Yaafi 90 T - Atmaja 7 Brilyan 50 - TT Asyarico 8 Bagas Aditya 60 - TT P. 9 Clarida Cahya 70 - TT A. 10 Dimas Arsal 60 - TT Abima 11 Dheka Rpp. 100 T - 12 Danu Faizal R TT 13 Ema Rahma 80 T - Wati 14 Endah Sarima 80 T - Perba 15 Elli Eka Pratiwi 80 T - 16 Ema Tri 80 T - Susanti 17 Finandi Dwi 80 T - Laksana 18 Firdausi Zs. 90 T - 19 Hengki Irawan 80 T - 20 Hamzah Ip. 80 T - 21 Husna Ms TT 22 Hendra Dr TT 23 Ilham A. 80 T - 24 Kurnia Ap TT 25 Marlina 80 T - 26 Marsanda 90 T - 27 Maysela 60 - TT 28 Natasya Ds TT 29 Ota Budi P. 80 T - 30 Anggi Dwi O. 90 T - 31 M. Anggie 90 T - Prayoga 32 Bayu Aji S. 90 T - 33 Angga Eka P. 90 T - Jumlah Rata-Rata Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata siswa memang sudah meningkat menjadi akan tetapi ketuntasan belajar siswa masih kurang dari 85% (ketuntasan klasikal) yaitu sehingga dibutuhkan

7 Sri Andriani, Model Belajar Kooperatif Meningkatkan Prestasi Belajar PKn siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Selama pengamatan juga diketahui bahwa aktivitas guru dalam menerapkan model belajar kooperatif sebesar 65.83% sedangkan untuk aktivitas siswa yaitu 64.17%. Hal ini membuktikan bahwa pada siklus I penerapan model belajar kooperatifdalam pembelajaran siklus I kurang sempurna, jadi diharapkan adanya perbaikan pada siklus II. 4. Reflection (refleksi) Dari hasil observasi ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (a) Guru kurang dalam memotivasi siswa. (b) Teknik bertanya yang disampaikan oleh guru masih kurang baik, sehingga kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan suatu fenomena masih sangat rendah. (c) Dalam forum diskusi masih sedikit siswa yang terlibat aktif. Dalam hasil temuan di atas akan dipergunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Siklus II 1. Planning (perencanaan) Secara garis besar perencanaannya sama dengan siklus I dengan materi yang sama pada siklus I. Berdasar pada temuan siklus I maka ada beberapa tambahan dalam perencanaan sebagai berikut: (a) Meningkatkan perbaikan teknik bertanya. (b) Meningkatkan pemberian motivasi kepada siswa. 2. Action (pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Langkah pembelajaran pada siklus II peneliti sajikan berikut ini: Pertemuan 1 a. Kegiatan Awal, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang apa yang akan dicapai dalam proses pembelajaran, siswa berkelompok dalam kelompok diskusi, siswa menyiapkan bahan yang akan didiskusikan b. Kegiatan Inti, siswa mencermati materi dalam buku yang berkaitan dengan pengertian dan unsur-unsur organisasi, siswa mendiskusikan hasil pengamatan dengan kelompoknya masing-masing, siswa menyiapkan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain menyimak serta perlu menyanggahnya apabila tidak sesuai dengan pendapat kelompok tersebut, siswa menganalogikan atau member contoh yang berkaitan dengan kehidupan beroragnisasi dalam kehidupan sehari-hari, siswa memperhatikan penjelasan guru tentang hasil diskusi dari masing-masing kelompok. c. Kegiatan Akhir, siswa dibmbing guru membuat rangkuman hasil diskusi yang telah disempurnakan jawabannya, siswa menjawab penjelasan dari guru tentang hasil diskusi dari masing-masing kelompok. Pertemuan 2 a. Kegiatan Awal, siswa menyimak penjelasan guru tentang indikator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran, siswa aberkelompok dalam diskusi masing-masing, siswa menyiapkan materi diskusi tentang pentingnya/manfaat berorganisasi b. Kegiatan Inti, siswa mencermati materi dalam buku tentang pentingnya.manfaat organisasi, siswa melakukan kegiatan diskusi tentang pentingnya/manfaat berorganisasi, siswa menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain memperhatikan sert aperlu menyanggah apabila tidak sesuai dengan pendapat kelompok mereka, siswa menyimak penjelasan dari guru tentang hasil diskusi yang telah disampaikan oleh setiap kelompok, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi sesuai dengan pendapat kelompok masing-masing.

8 16 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 c. Kegiatan Akhir, siswa menjawab pertanyaan dari guru mengenai mateir manfaat berorganisasi, siswa memdapat tugas individu sebagai bahan pendalaman materi Pertemuan 3 a. Kegiatan Awal, siswa menyimak penjelasan guru tentang indicator yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran, siswa berkelompok dalam kelompok diskusi masing-masing, siswa menyiapkan materi diskusi tentang cirri-ciri organisasi dan macam-macam organisasi b. Kegiatan Inti, siswa melakukan kegiatan diskusi tentang cirri-ciri organisasi dan macam-macam organisasi, siswa mendata daan mencatat hasil diskusi yang menunjukkan sikap positif dalam mencapai tujuan bersama, siswa menyiapkan hasil diskusi kelompoknya dan kelompok lain menyimak serta perlu menyanggah apabila tidak sesuai dengan pendapat kelompok tersebut, siswa bertanya dan mengeluarkan rasa ingin tahu mereka dengan materi-materi yang belum jelas dan guru memberikan nilai tanbahan bagi siswa yang berani mengutarakan pertanyaan maupun pendapat, siswa menyimak penjelasan dari guru tentang hasil diskusi, siswa membuat kesimpulan hasil diskusi yang disempurnakan jawabannya c. Kegiatan Akhir, siswa menjawab beberapa pertanyaan dari guru tentang cirri-ciri organisasi, siswa mendapat tugas individu sebagai bahan pendalaman materi 3. Observation (pengamatan) Hasil observasi selama proses belajar mengajar pada siklus II adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Ketuntasan Belajar No Nama Siswa Nilai Tidak 1 Ananda Akbar 90 T - Ramadhan 2 Alzilzou 90 T - No Nama Siswa Nilai Maulana Diop 3 Aryoga Attala Py Ketuntasan Belajar Tidak 90 T - 4 Ari Adi Putra 100 T - 5 Askih 80 T - Signifikan 6 Aland Yaafi 80 T - Atmaja 7 Brilyan 80 T - Asyarico 8 Bagas Aditya 100 T - P. 9 Clarida Cahya 100 T - A. 10 Dimas Arsal 90 T - Abima 11 Dheka Rpp. 90 T - 12 Danu Faizal R. 90 T - 13 Ema Rahma 100 T - Wati 14 Endah Sarima 90 T - Perba 15 Elli Eka Pratiwi 100 T - 16 Ema Tri 90 T - Susanti 17 Finandi Dwi 90 T - Laksana 18 Firdausi Zs. 90 T - 19 Hengki Irawan 100 T - 20 Hamzah Ip. 90 T - 21 Husna Ms TT 22 Hendra Dr. 80 T - 23 Ilham A. 80 T - 24 Kurnia Ap TT 25 Marlina 100 T - 26 Marsanda 80 T - 27 Maysela 100 T - 28 Natasya Ds. 90 T - 29 Ota Budi P TT 30 Anggi Dwi O. 90 T - 31 M. Anggie 100 T - Prayoga 32 Bayu Aji S. 100 T - 33 Angga Eka P. 100 T - Jumlah Rata-Rata Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata siswa sudah mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 88.48, sedangkan ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan menjadi 90.91%,

9 Sri Andriani, Model Belajar Kooperatif Meningkatkan Prestasi Belajar PKn sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini pengembangan kegiatan pengajaran menggunakan kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Selama pengamatan juga diketahui bahwa aktivitas guru dalam menerapkan model belajar kooperatif mengalami peningkatan dari pada siklus I yaitu sebesar 81.67% sedangkan untuk aktivitas siswa juga mengalami peningkatan yaitu 80.00%. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model belajar kooperatif dalam pembelajaran siklus II telah mengalami perbaikan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Reflection (refleksi) Dari hasil observasi ditemukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut: (a) Guru sudah bisa menjadikan suasana kelas menjadi hidup sehingga siswa menjadi semangat dan termotivasi untuk belajar. (b) Teknik bertanya yang disampaikan oleh guru sudah dapat diterima siswa dengan baik, sehingga kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan suatu fenomena sudah sangat baik. (c) Dalam forum diskusi semua siswa sudah terlibat dengan aktif. Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, maka peneliti memberikan angket kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respon, sikap dan minat siswa setelah mengikuti pembelajaran PKn dengan menggunakan model belajar kooperatif. Dari hasil rekapitulasi angket siswa dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap pembelajaran dalam kategori sangat positif dengan perolehan rata-rata nilai respon siswa sebesar 3,71. Hal ini membuktikan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran PKn dengan menggunakan model belajar kooperatif mendapat respon yang sangat positif. Dari hasil data di atas, prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan model belajar kooperatif menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya dapat diketahui bahwa nilai ratarata pada siswa Kelas V SDN 2 Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, sebelum siklus: siklus I: dan siklus II: Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar pada siswa Kelas V Semester II SDN 2 Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek, Tahun Pelajaran 2013/2014, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian telah berhasil. Untuk dapat lebih jelasnya dalam peningkatan prestasi belajar ini peneliti sajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut: 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 90,91 74,85 88,48 69,09 60,61 42,42 SEB. SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II NILAI RATA-RATA KETUNTASAN Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

10 18 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 PENUTUP Kesimpulan Guru dalam kegiatan pembelajaran selalu mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa pada kegiatan pendahuluan. Dalam menjelaskan materi guru senantiasa melibatkan peran siswa dalam kegiatan diskusi kelompok maupun menarik kesimpulan dalam kegiatan inti. Dan di akhir pembelajaran guru memberikan reward. Penerapan model belajar kooperatif pada siswa Kelas V dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Saran Beberapa saran yang dapat diberikan antara lain: (1) Perlu adanya beberapa metode atau metode bervariasi dalam penyampaian materi pada setiap PBM, sebab dengan metode yang bervariasi siswa tidak akan jenuh dan bahkan menyenangi materi yang disampaikan. (2) Penulisan penelitian seperti ini perlu waktu yang cukup untuk mempersiapkan instrumen dan perangkat untuk pengambilan data. (3) Hendaknya terjadi interaksi antara peserta didik dengan pendidik agar KBM berjalan efektif. DAFTAR RUJUKAN Djamal, D Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka. Marsetia, Dono Saputro Pendidikan Menyongsong Globalisasi, Makalah Seminar Nasional 13 Mei 2002 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional FIS Nasional. Nurkancana, Wayan dan Sunartana, PPN Evaluasi Prestasi Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Poerwodarminto, WJS Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Yayasan Penerbit Fak Psikologi Universitas Gajah Mada. Robert L. Cilstrap dan William R. Martin. Pengertian Kooperatif. Jakarta: Erlangga. Slameto Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Soleh Kamus Rakyat Populer. Surabaya: Karya And.

METODE BELAJAR KOOPERATIF MODEL STAD DI KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI KRANDEGAN GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN

METODE BELAJAR KOOPERATIF MODEL STAD DI KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI KRANDEGAN GANDUSARI TRENGGALEK TAHUN 96 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE BELAJAR KOOPERATIF MODEL STAD DI KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI KRANDEGAN GANDUSARI TRENGGALEK

Lebih terperinci

MODEL BELAJAR KOOPERATIF STAD SISWA KELAS VI SDN I BENDUNGAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA SEMESTER I TAHUN

MODEL BELAJAR KOOPERATIF STAD SISWA KELAS VI SDN I BENDUNGAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN TULUNGAGUNG PADA SEMESTER I TAHUN Supini, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn melalui Model Belajar Kooperatif STAD... 19 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF STAD SISWA KELAS VI SDN I BENDUNGAN KECAMATAN GONDANG

Lebih terperinci

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn... 143 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI

Lebih terperinci

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek

Oleh: Winarsih SDN 3 Malasan, Trenggalek Winarsih, Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Menjaga... 203 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI MENJAGA KEUTUHAN NKRI PADA SISWA KELAS V SDN 3 MALASAN KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek

Oleh: Sri Winarsih SDN 2 Ngentrong, Campurdarat, Trenggalek Sri Winarsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika... 131 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE KOOPERATIF STAD DI KELAS IV SEMESTER II SDN 2 NGENTRONG

Lebih terperinci

Oleh: Suyatmi MI Nurul Ulum Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Suyatmi MI Nurul Ulum Kendalrejo, Durenan, Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 016 191 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III MI NURUL ULUM KENDALREJO KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI PKN MATERI NILAI-NILAI

Lebih terperinci

Oleh: Sugeng SD Negeri I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sugeng SD Negeri I Malasan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek Sugeng, Meningkatkan Prestasi Belajar Penjaskes... 137 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENJASKES MATERI POKOK SIKAP TUBUH DALAM PERMAINAN SEDERHANA MELALUI METODE AKTIVITAS DI KELAS I SD NEGERI I MALASAN

Lebih terperinci

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Muhammad Suhud SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek 40 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KISAH NABI BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IV SDN

Lebih terperinci

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek

Oleh: Sri Handayani SDN 1 Parakan, Trenggalek 90 Sri Handayani, Strategi Belajar Kooperatif STAD... STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MATERI NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA PADA SISWA KELAS III DI SDN 1 PARAKAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Oleh: Suyatun SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Suyatun SDN 3 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 162 JUPEDASMEN, VOLUME 2, NOMOR 3, DESEMBER 2016 PENERAPAN METODE ROTATING TRIO EXCHANGE MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 3 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK TAHUN 2014/2015 SEMSTER

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014 Endang Pratiwi, Meningkatkan Prestasi Belajar IPA dengan Melakukan Eksperimen... 1 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MELAKUKAN EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I SDN I MALASAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek

Oleh: Sri Hanifah Guru SDN II Wonorejo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS VI SD NEGERI II WONOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif... 79

Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif... 79 Mukrianto, Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Semester I melalui Model Belajar Kooperatif... 79 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF UNTUK BIDANG

Lebih terperinci

Oleh: Siti Mariyam SDN 1 Sukowetan, Karangan, Trenggalek

Oleh: Siti Mariyam SDN 1 Sukowetan, Karangan, Trenggalek 152 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH DENGAN PENERAPAN METODE BELAJAR SNOWBAL THROWING MATERI PERCAYA DIRI, TEKUN DAN HEMAT PADA SISWA KELAS III SEMESTER I

Lebih terperinci

DI SDN MELIS KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN

DI SDN MELIS KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN JURNAL XXX, VOLUME X, NO. X, BULAN 2016 217 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA BIDANG STUDI PKN MATERI PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA MELALUI PENERAPAN MODEL BELAJAR NUMBERED

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Oleh: EDI BADRISYEH NIP. 19670501 199212 1 001 ABSTRAK Model Ccoperative Learning adalah suatu model pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING SISWA KELAS X-MIPA3 SMA NEGERI 1 PARE SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING SISWA KELAS X-MIPA3 SMA NEGERI 1 PARE SKRIPSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEJARAH MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING SISWA KELAS X-MIPA3 SMA NEGERI 1 PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung

Oleh: Andjar Rukmini UPTD SMKN 3 Boyolangu, Tulungagung Andjar Rukmini, Peningkatan Prestasi Belajar Bidang Studi Kewirausahaan... 1 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI KEWIRAUSAHAAN MENERAPKAN MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS XII TKR 3 UPTD

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY Sayekti Wuri Estri, Meningkatkan Prestasi Belajar IPS... 111 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DI KELAS IV SD NEGERI 3 NGADISUKO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

Lebih terperinci

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SDN GADINGREJO 01 KECAMATAN UMBULSARI KABUPATEN JEMBER Sri

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK SD Negeri Kalilembu,

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Penerapan Teori Konstruktivisme

Penerapan Teori Konstruktivisme Penerapan Teori Konstruktivisme untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Nilai Kebersamaan dalam Merumuskan Pancasila Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberagung Eko Supriyadi 1 1 SDN 4 Sumberagung, Tulungagung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan perilaku seseorang yang bertujuan untuk mendewasakan anak didik agar dapat hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat

Lebih terperinci

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek 130 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 2 WATULIMO TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPA MATERI KONDUKTOR DAN ISOLATOR PANAS MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek

Oleh: Sri Nurwati Guru SDN I Karangayar, Trenggalek 136 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek

Oleh: Warsito SD N 1 Wonoanti, Durenan, Trenggalek 128 Warsito, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar IPA... PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KESEIMBANGAN EKOSISTEM MELALUI MULTI METODE PADA SISWA KELAS VI SDN 1 WONOANTI KECAMATAN DURENAN

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2006A DI JURUSAN GEOGRAFI-FIS-UNESA Sri Murtini *) Abstrak : Model pembelajaran

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI IPS TAHUN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI IPS TAHUN 64 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 2, AGUSTUS 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI DISKUSI SISWA KELAS VI SEMESTER I SD NEGERI 2 BULUS KECAMATAN BANDUNG TULUNGAGUNG PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

Oleh: Sutiyah SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek

Oleh: Sutiyah SDN 1 Karangan, Karangan, Trenggalek Sutiyah, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi IPS... 197 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE BELAJAR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti adalah SD Karangduren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun kelas yang digunakan peneliti

Lebih terperinci

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek

Oleh: Juminatun SDN 2 Kedungsigit, Karangan, Trenggalek 100 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA TENTANG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Lebih terperinci

Oleh: Endang Dwi Purwani SDN 2 Margomulyo Kecamatan Watulimo Trenggalek

Oleh: Endang Dwi Purwani SDN 2 Margomulyo Kecamatan Watulimo Trenggalek 58 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS (Think Pair Share) PADA SISWA KELAS V SDN SIDOMEKAR 07 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Kawit Supriana 14 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan

Lebih terperinci

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung

Oleh: Sulastri SD Negeri 02 Sembon Karangrejo Tulungagung 100 Sulastri, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI DISKUSI DAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS V SDN 02 SEMBON KARANGREJO TULUNGAGUNG SEMESTER

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II 124 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II Oleh: Sri

Lebih terperinci

Oleh: Sulinarti SD N 1 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sulinarti SD N 1 Kendalrejo, Durenan, Trenggalek 150 Sulinarti, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas III... UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS III SDN 1 KENDALREJO KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan pemegang peran utama dalam proses pembelajaran karena guru mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa menerima dan menguasai pelajaran

Lebih terperinci

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2)

Oleh Fathorrasi (1), Hasan Muchtar Fauzi (2) PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK SIFAT-SIFAT BENDA KELAS III SEMESTER GANJIL DI SDN 1 DAWUAN KECAMATAN SUBOH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN

Lebih terperinci

Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek

Oleh: Lilik Sri Andayani SD Negeri 2 Baruharjo Durenan Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 43 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA BIDANG STUDI MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI METODE

Lebih terperinci

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS VI SDN 2 BENDOAGUNG KECAMATAN KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN PELAJARAN Sri Wahyuni, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa... 109 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA YANG BEBAS AKTIF KELAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Dinamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR IPA MATERI PROSES TERJADINYA TANAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Edi Suprapto SD Negeri Margamulya

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN Budianto, Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar IPS... 19 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS V SDN 1 KEDUNGSIGIT TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn DENGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGATHER (NHT) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn DENGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGATHER (NHT) PADA SISWA SEKOLAH DASAR MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn DENGAN PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGATHER (NHT) PADA SISWA SEKOLAH DASAR ABU RAIS Kepala SDN 017 Tanjung Beringin aburaish0@gmail.com ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan Inhar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri PENERAPAN MODEL STAD DENGAN PERMAINAN KUIS MAKE A MATCH PADA MATERI SISTEM GERAK TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII J SMPN 2 NGUNUT SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus

Lebih terperinci

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah

PROSES PEMBELAJARAN SHOLAT MELALUI METODE NHT. Siti Musta anah Dinamika Vol. 5, No. 4, Oktober 2015 ISSN 0854-2172 SD Negeri 02 Sawangan Kab. Pekalongan Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 02 Sawangan Kabupaten

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi. Tarini

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi. Tarini Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Materi Globalisasi Tarini SDN 1 Benderejo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Email: tarinispd01@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu (1) informasi verbal; (2) keterampilan

Lebih terperinci

PROSEDUR/METODE PENELITIAN

PROSEDUR/METODE PENELITIAN BAB III PROSEDUR/METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas X AP1 SMK Nurul Iman yang berjumlah 37 siswa. Penelitian ini berdasarkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Jurnal Dinamika, September 2011, halaman 74-90 ISSN 2087-7889 Vol. 02. No. 2 Peningkatan Motivasi, Aktivitas, dan Hasil Belajar Biologi Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair

Lebih terperinci

Oleh: As ari SDN 3 Pringapus, Dongko, Trenggalek

Oleh: As ari SDN 3 Pringapus, Dongko, Trenggalek As ari, Peningkatan Pemahaman dan Prestasi Belajar Puasa... 11 PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN PRESTASI BELAJAR PUASA RAMADAN PADA SISWA KELAS V SDN 3 PRINGAPUS KECAMATAN DONGKO TRENGGALEK DENGAN MENERAPKAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI Yeni Sugianti Surel : yeni.sugianti00@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek

Oleh: Prijo Santoso SMK Negeri 1 Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 279 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MATERI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN CTL PADA SISWA KELAS XI TITL 1 DI SMK

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

Oleh: Siti Muawanah SD Negeri 2 Sumberejo, Durenan, Trenggalek

Oleh: Siti Muawanah SD Negeri 2 Sumberejo, Durenan, Trenggalek 130 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR QADA DAN QADAR MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF DI KELAS VI SD NEGERI 2 SUMBEREJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VIII E SMP N 2 Susukan semester I tahun ajaran 2012 / 2013 pada kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meningkatan hasil belajar bagi siswa yang kurang mampu dalam memahami mata pelajaran biologi merupakan penelitian tindakan kelas yang direncanakan pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang mampu bersaing di dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang mampu bersaing di dunia internasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tonggak utama kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu cara yang dapat digunakan

Lebih terperinci

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek

Oleh: Dewi Fatimah SDN Kayen Kabupaten Trenggalek Dewi Fatimah, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pecahan 329 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VI SEMESTER II TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN. Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bati-Bati Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut pada Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sunarti SDN 2 Karanganom, Durenan, Trenggalek Sunarti, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Pengukuran... 171 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN BERAT PADA SISWA KELAS II SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 2 NGUNUT TAHUN 2015/2016 SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 2 NGUNUT TAHUN 2015/2016 SKRIPSI ArtikelSkripsi PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF PADA SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI 2 NGUNUT TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Pri Subekti

Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V. Pri Subekti Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Pri Subekti SDN 2 Gembleb Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Email prisubektigembleb2@gmail.com Tersedia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo   Abstrak PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS XII TKR A SMK YPT PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting dan Karateristik Subjek Penelitian 4.1.1 Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV pada Semester I tahun 2012/2013 SDN Sukoharjo

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV SEMESTER II MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW SD NEGERI 09 NGUNUT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut; III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Dan Prosedur Penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart yang terdiri

Lebih terperinci

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN SD Negeri 02 Wuluh

Lebih terperinci