KENDALI PID DAN LOGIKA FUZZY UNTUK OPTIMALISASI PERGERAKAN MOBILE ROBOT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KENDALI PID DAN LOGIKA FUZZY UNTUK OPTIMALISASI PERGERAKAN MOBILE ROBOT"

Transkripsi

1 KENDALI PID DAN LOGIKA FUZZY UNTUK OPTIMALISASI PERGERAKAN MOBILE ROBOT M.Nasrul Hafidz 1) 1) Program Studi S-1 Sistem Komputer, STIKOM Surabaya. M.Fahmi Ibnu Mas ud 2) 2) Program Studi S-1 Sistem Komputer, STIKOM Surabaya. Abstract KRI (Indonesian Robot Contest) is one of the race-level colleges both private and state in Indonesia. Most robots are contest is the type of mobile robot. Obstacles often encountered in the race KRI is the intensity of light that enters the sensor photodioda causing impaired. To overcome this optocoupler can be used with this sensor the robot can walk with relying on the motor right and left motor. Optocoupler is issuing digital voltage sensor by exploiting holes contained disc motor. Distance and time the robot is used to analyze how much the speed of the robot by using fuzzy methods, while the method of PID is used to control the motor rotation right and left in order to go hand in hand and the same. Programming is used to enter the program to a minimum system is to use a software system codevision Avr. Keywords : Photodiode, microcontroller, Optocoupler, Fuzzy method, PID method, Codevision Avr. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang KRI (Kontes Robot Indonesia) adalah salah satu perlombaan tingkat nasional untuk level perguruan tinggi. Perlombaan ini diadakan setiap tahun dengan tema yang berbeda beda. Contohnya pada tahun 2010 temanya adalah Bersama Membangun Candi Prambanan, pada tahun 2011 adalah Larungan, pada tahun 2012 adalah Grebeg Berkah Kedamaian dan Kesejahteraan. Jenis robot yang diperlombakan pada KRI kebanyakan adalah mobile robot yang harus mencapai poin-poin tertentu pada arena yang sudah ditentukan dengan akurat dan cepat. Pada umumnya, robot yang dibuat menggunakan garis lapangan sebagai panduan(line follower). Sehingga supaya robot dapat mengikuti garis lapangan, robot dilengkapi dengan sensor garis, yaitu sensor photodioda. Sensor photodioda adalah sensor yang tegangan outputnya sesuai dengan intensitas cahaya yang diterimanya, karena itu sensor tersebut sangat sensitif terhadap cahaya. Penggunaan sensor photodioda pada robot di KRI memiliki permasalahan, yaitu lampu sorot yang digunakan sangat terang sehingga mengganggu sensor meskipun sensor sudah diberi tutup sebagai langkah pengamanan. Untuk mengatasi masalah tersebut, sensor alternatif yang dapat digunakan pada mobile robot dalam perlombaan KRI tersebut adalah rotary encoder, yang dapat digunakan untuk menghitung putaran motor. Dengan demikian, jarak yang sudah ditempuh dapat diketahui. Dengan menggunakan jarak dan waktu sebagai input, dibuat sistem fuzzy untuk mengatur kecepatan robot agar jarak yang sudah ditentukan dapat ditempuh dengan waktu yang diinginkan. Output kecepatan dari fuzzy akan diolah oleh pengendali PID 1

2 (Proporsional Integral Derivative) untuk mengatur kecepatan putaran motor kanan dan kiri dengan menggunakan sinyal PWM(Pulse With Modulation). 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan kendali mobile robot adalah sebagai berikut: 1. Untuk merancang sistem fuzzy yang digunakan untuk optimalisasi kecepatan sesuai dengan jarak dan waktu tempuh robot. 2. Untuk merancang pengendali PID yang digunakan untuk mengendalikan putaran motor pada mobile robot. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam perancangan dan pembuatan alat ini, terdapat beberapa pembatasan masalah, antara lain : 1. Perancangan dan pembuatan mobile robot ini menggunakan minimum system AVR (Alf and Vegard srisc processor) yang diproduksi oleh ATMEL. 2. Proses kecepatan robot menggunakan fuzzy logic. 3. Proses pengendalian putaran motor pada mobile robot menggunakan metode kontrol PID. 4. Sistem yang dikontrol adalah motor DC 12V. II. DASAR TEORI 2.1 Kendali Fuzzy Fuzzy berarti samar, kabur atau tidak jelas. Fuzzy adalah istilah yang dipakai oleh Lotfi A Zadeh pada bulan Juli 1964 untuk menyatakan kelompok / himpunan yang dapat dibedakan dengan himpunan lain berdasarkan derajat keanggotaan dengan batasan yang tidak begitu jelas (samar), tidak seperti himpunan klasik yang membedakan keanggotaan himpunan menjadi dua, himpunan anggota atau bukan anggota. Kendali logika fuzzy dilakukan dalam tiga tahap, yaitu fuzzyfication, evaluasi aturan (basis pengetahuan) dan mekanisme pengambilan keputusan dengan metode rerata terbobot. Metode Sugeno Metode ini diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang pada tahun 1985, sehingga metode ini sering juga dinamakan dengan metode TSK. Menurut Cox (1994), metode TSK terdiri dari 2 jenis yaitu : 1. Metode Fuzzy Sugeno Orde-Nol secara umum bentuk model fuzzy Sugeno Orde-Nol adalah : IF (x1 is A1)*(x2 is A3)*(x3 is A3)*...*(xN is AN) THEN z = k Dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan k adalah suatu konstanta (tegas) sebagai konsekuen. 2. Metode Fuzzy Sugeno Orde-Satu Secara umum bentuk model Fuzzy Sugeno Orde-Satu adalah : IF (x1 is A1)*...*(xN is AN) THEN z = p1*x pn*xn + q Dengan Ai adalah himpunan Fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan pi adalah suatu konstanta (tegas) ke-i dan q juga merupakan konstanta dalam konsekuen. Apabila komposisi aturan menggunakan metode SUGENO, maka defuzzyfication dilakukan dengan cara mencari nila rata-ratanya (Kusumadewi, 2010). 2.2 Kotrol PID (Proporsional Integral Derivatif ) Pengendali PID (Proporsional Integral Derivatif), merupakan gabungan dari tiga sistem kendali yang bertujuan untuk mendapatkan keluaran dengan risetime yang tinggi dan galat yang kecil. Seperti yang kita ketahui bahwa sistem kendali Proporsional memiliki keunggulan yaitu risetime yang cepat tetapi sangat rentan dengan overshot/undershot, sistem kendali integral memiliki keunggulan untuk meredam galat, sedangkan sistem kendali Derivative memiliki 2

3 keunggulan untuk memperkecil delta error atau meredam overshot/undershot. PID berdasarkan implementasinya dibedakan menjadi analog dan digital, PID analog diimplementasikan dengan komponen elektronika resistor, capacitor, dan operational amplifier, sedangkan PID digital diimplementasikan secara program. PID digital pada dasarnya merupakan suatu proses dari suatu program yang dijalankan dengan menggunakan komputer. Dalam prosesnya nilai yang kita masukkan (setting point), dan nilai hasil pembacaan sensor saat ini (present value) diproses sehingga galat yang didapatkan sama dengan 0 (nol), atau nilai setting point sama dengan present value. Untuk dapat mengimplementasikan kendali PID pada sistem digital, maka PID harus diubah kedalam persamaan diskrit (Embedded, 2006). 2.3 Microcontroller ATmega16 AVR merupakan seri microcontroller CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable watchdog timer, dan mode power saving, ADC (Analog to Didital Converter) dan PWM (Pulse With Modulation) internal. AVR juga mempunyai In-system programmable flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan SPI (Serial Peripheral Interface) (ATMEL, 2011). Komunikasi SPI (Serial Pheripheral Interface) Microcontroller keluarga Atmel memiliki kemampuan untuk komunikasi serial. Komunikasi SPI (Serial Pheripheral Interface) pada microcontroller ini berjalan ketika microcontroller Master mereset nilai pin SS (Slave Select). Kemudian microcontroller Master dan slave menyiapkan data yang akan dikirim pada register mereka yaitu register SPDR. Setelah itu microcontroller Master menghasilkan pulsa clock pada pin SCK untuk memulai komunikasi data. Pertukaran data telah dilakukan maka SPIF (Setting The End of Transmision Flag) akan diset, jika interrupt bit SPIE pada SPCR maka akan terjadi interrupt. Gambar 1. Interkoneksi SPI Master-slave (Saputra, 2010) III. PERANCANGAN 3.1 Perancangan Mekanik Robot Robot yang digunakan penulis terdiri atas 2 buah roda disertai motor yang terletak disisi kiri dan kanan bagian base robot digunakan untuk menjalankan robot. Berikut arsitektur robot secara detail adalah sebagai berikut. Gambar 1 Desain keseluruhan robot 3.2 Perancangan Minimum sistem Secara garis besar dari keseluruhan sistem pada alat ini sesuai dengan blok diagram pada Gambar 2. 3

4 Feedback kecepatan digunakan penulis adalah komponen driver motor L298. Input : jarak dan waktu Minimum sistem master Proses Fuzzy spi spi Minimum sistem slave Proses PID Minimum sistem slave Proses PID Motor kanan Motor kiri Feedback jarak Sensor jarak Feedback kecepatan Gambar 2. Blok diagram sistem keseluruhan sistem ini memiliki input berupa jarak dan waktu yang kemudian akan menjadi inputan fuzzy yang diproses oleh microcontroller ATmega 16 sebagai Master. Dalam metode fuzzy yang digunakan adalah metode Sugeno yang juga dikenal sebagai metode min-max. Setelah proses fuzzy selesai dilakukan oleh mikro Master, maka mikro Master akan mengeluarkan output berupa kecepatan (dalam satuan rpm) yang kemudian akan dikirim ke microcontroller ATmega 8 sebagai slave. Mikro slave pada tugas akhir kali ini berfungsi sebagai pengontrol motor kanan dan motor kiri yang satu sama lain tidak saling berkomunikasi. Pada mikro slave dilakukan proses kendali PID yang digunakan untuk mengontrol motor kanan dan motor kiri. Di mana proses PID mendapatkan input berasal dari mikro Master yang mengirimkan data rpm yang selalu berubah-ubah sesuai dengan output fuzzy yang dihasilkan. Gambar 3. Rangkaian driver motor L Program kendali Fuzzy Program kendali fuzzy terdiri atas fuzzyfication, evaluasi aturan, mekanisme pengambilan keputusan metode Sugeno. Keluaran pada proses mekanisme pengambilan keputusan metode Sugeno merupakan hasil dari proses kendali fuzzy secara keseluruhan untuk mendapatkan nilai tegasnya yaitu sinyal kontrol (rpm). Blok diagram program kendali fuzzy diperlihatkan pada Gambar Perancangan Driver Motor L298 Driver motor merupakan salah satu komponen terpeng dalam pengerjaan tugas akhir kali ini, di mana driver motor digunakan sebagai pengendali motor DC. Dalam konteks tugas akhir kali ini driver motor yang 4

5 Gambar 5 Fungsi keanggotaan jarak Gambar 6 Funsi keanggotaan waktu Gambar 4. Flowchart fuzzy logic Fuzzyfication Fuzzyfication adalah proses pemetaan input crisp ke dalam himpunan-himpunan fuzzy dalam bentuk fungsi keanggotaan. Tujuan dari fuzzyfication adalah untuk mendapatkan derajat keanggotaan dari hasil pemetaan input crisp kedalam fungsi keanggotaan yang bersesuaian. Derajat keanggotaan bernilai antara 0 dan 1. Tahapan awal proses fuzzyfication adalah menentukan parameter-parameter fungsi keanggotaan pada setiap himpunan fuzzy masukan. Pada pemrograman fuzzyfication ini digunakan parameter fungsi keanggotaan masukan berupa nilai jarak dan nilai waktu. Gambar 5 dan Gambar 6 merupakan parameter fungsi keanggotaan jarak dan waktu. Sedangkan realisasi proses memperoleh derajat keanggotaan dari masing masing fungsi keanggotaan adalah sebagai berikut. dk[0]=derajat_keanggotaan(-900,- 800,0,100,s_jarak); dk[1]=derajat_keanggotaan(0,400,40 0,800,s_jarak); dk[2]=derajat_keanggotaan(400,800, 1200,1600,s_jarak); dk[3]=derajat_keanggotaan(1200,160 0,3000,3400,s_jarak); dk[4]=derajat_keanggotaan(-20,- 16,0,1,t_waktu); dk[5]=derajat_keanggotaan(0,4,4,8, t_waktu); dk[6]=derajat_keanggotaan(4,8,12,1 6,t_waktu); dk[7]=derajat_keanggotaan(12,16,30,34,t_waktu); Evaluasi Aturan Rule set / Evaluasi aturan adalah proses mengevaluasi derajat keanggotaan tiaptiap fungsi keanggotaan himpunan fuzzy masukan ke dalam basis aturan yang telah ditetapkan. Tujuan dari evaluasi aturan ini adalah menentukan derajat keanggotaan dari keluaran fuzzy. Sebelum melakukan evaluasi aturan terlebih dahulu ditetapkan basis aturan. Basis aturan merupakan keseluruhan aturan dari kombinasi dua masukan yang mungkin. 5

6 Secara lengkap, jumlah kombinasi yang mungkin dari dua himpunan fuzzy masukan dengan masing-masing tiga fungsi keanggotaan sehingga jumlah aturannya adalah sembilan aturan. Basis aturan yang dibuat berdasarkan tingkah laku plant yang diinginkan. Tabel 1. Basis aturan kendali fuzzy Jarak Waktu Seles ai Dekat Seda ng Jauh fuzzy keluaran menjadi keluaran tegas (crisp). Pengubahan ini diperlukan karena konstanta kendali PID hanya mengenal nilai tegas sebagai variabel sinyal kontrol. Perancangan ini, menggunakan sebuah himpunan fuzzy keluaran dengan fungsi keanggotaannya berupa singleton, dapat dilihat sebagai berikut : selesai berhe berhen ti berhe berhen ti Habis berhe Berhe Seda ng Cepat Gambar 7 Fungsi keanggotaan singleton Sedang Lama berhe berhe Lamba t Lamba t Seda ng lamb at Cepat lambat pengambilan keputusan yang digunakan dalam pemrograman ini adalah implikasi Min. Setelah proses fuzzyfication dieksekusi, dilakukan proses agregasi dengan mengambil nilai maksimal dari masing masing fungsi keanggotaan variable keluaran. Realisasi proses evaluasi aturan dalam bentuk program adalah sebagai berikut : nilai_penyebut = k = 0; for (i = 0; i < 4; i++) for (j = 4; j < 8; j++) u[k]=rule_set(dk[i],dk[j]); nilai_penyebut= nilai_penyebut+u[k++]; } }k=0; float rule_set(float a,float b) float nilai; nilai = fmin(a,b); return nilai;} Defuzzyfication Defuzzyfication adalah kebalikan dari proses fuzzyfication, yaitu mengubah himpunan Hasil keluaran crisp output akan dikirim ke slave dengan komunikasi spi sebagai siinyak control PID. Realisasi proses pengambilan keputusan metode sugeno menjadi bentuk crisp output dalam bentuk program adalah sebagai berikut: nilai_pembilang = 0; for (i=0;i < 16; i++) nilai_pembilang = nilai_pembilang + u[i]; if (nilai_penyebut!= 0) RPMdata = nilai_pembilang/nilai_penyebut; else RPMdata = 0; 3.4 Kendali PID (Proportional-Integral- Derivative) Pada desain tugas akhir kali ini kontrol PID mendapat inputan yang berasal dari metode fuzzy yang sebelumnya melakukan proses perhitungan fuzzyfication yang menghasilkan output berupa kecepatan. Dibawah ini merupakan formula kendali kontrol PID yang digambarkan melalui sebuah flowchart adalah sebagai berikut : 6

7 Start Inisialisasi : kp,ki,kd Input : sp=output fuzzy Error = sp - pv P = kp*error Berikut merupakan cuplikan program kontrol P, kontrol I, dan kontrol D sebagai berikut : 1. Kontrol P kp = 0.5; error = sp - pv; p = kp*error; 2. Kontrol I Ki = ; sn = sn_lm + error; sn = 0 Y sn < 0 N sn = sn + error Over flow Y Sn = 0x3ffh if (sn > 1023) D_error = 0 Y sn = sn N D_error < 0 D_error = D_error N pwm = pwm + PID I = ki*sn D_error = error error_lm N Over flow D = kd*d_error error_lm = error PID = P + I + D Gambar 8. Flowchart kontrol PID Y D_error = 0x3ffh Dari program flowchart di atas dapat dilihat bahwa inputan kontrol PID berasal dari outputan fuzzy berupa kecepatan yang kemudian diolah melalui perumusan kontrol PID. Pada kontrol PID terdapat feedback atau yang disebut dengan PV (Pivot) dari motor DC yang telah diolah oleh sensor rotary encoder yang akan digunakan sebagai perhitungan kontrol PID. Berikut merupakan cuplikan program pengambilan feedback oleh sensor rotary encoder : sn = 1023; } else if (sn < 0) sn = 0; } pi = ki*sn; 3. Kontrol D kd = ; delta_e = error - error_lm; if (delta_e > 1023) delta_e = 1023; } else if (delta_e < 0) delta_e = 0; } d = kd*delta_e; 4. Kontrol PID pid=(kp*error)+(ki*sn)+(kd*d elta_e); pwm = pwm + pid; if (pwm > 1023) pwm = 1023; } else if (pwm < 0) pwm = 0;} IV PENGUJIAN SISTEM Pv = 0; delay_ms(100); pv = TCNT0*10; pv = (pv/55)*60; 4.1 Pengujian minimum sistem Pengujian minimum sistem bertujuan untuk mengetahui apakah minimum sistem dapat melakukan proses signature dan 7

8 download program ke microcontroller dengan baik. Gambar 10. Pengujian PID pada motor DC dengan setpoint 1200 rpm. Gambar 9. Tampilan chip signature Pada Gambar 9 menunjukan bahwa minimum sistem telah berhasil men-download program ke microcontroller sehingga program telah berhasil dijalankan. 4.2 Pengujian Kontrol PID Tanpa Belt Pengujian kontrol PID dilakukan untuk mengetahui apakah rumusan yang digunakan dalam pembuatan kontrol PID dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat menjalankan perintah dari inputan fuzzy untuk mengontrol motor DC. Dari pengujian yang dilakukan di atas, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 2. Hasil pengujian kontrol PID Setpoint Pengujian Ke- Kecepatan Aktual Motor Kanan Kecepatan Aktual Motor Kiri Gambar 11. Pengujian PID pada motor DC dengan setpoint 1000 rpm Dari pengujian kontrol PID tanpa menggunakan konversi belt pada motor kanan dan motor kiri secara bersamaan dapat terllihat bahwa pengujian terbaik adalah pada set point 1200 rpm. Dan rata-rata dalam lima kali percobaan sistem akan stabil pada 8 sampai 10 detik. 4.3 Pengujian Kontrol PID robot berjalan Pengujian kontrol PID pada saat robot berjalan sebagai berikut : 8

9 Tabel 3. Hasil pengujian kontrol PID Set Kecepata point n Aktual (Rpm Motor ) Kanan Pengujia n Ke- Kecepata n Aktual Motor Kiri responstime motor kiri lebih lambat dari pada responstime motor kanan. 4.3 Pengujian Logika Fuzzy Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4. Hasil pengujian fuzzy Pengujian Ke- Input Jarak (meter) Input Waktu (Second) Output Gambar 11. Pengujian PID pada saat robot berjalan set point 1100 rpm. Gambar 13. Pengujian fuzzy logic dengan input 10 meter dalam 10 detik Gambar 12. Pengujian PID pada saat robot berjalan set point 900 rpm. Dari pengujian kontrol PID pada saat robot berjalan dapat disimpulkan bahwa robot berbelok ke kiri. Hal ini dikarenakan Gambar 14. Pengujian fuzzy logic dengan input 12 meter dalam 12 detik 9

10 Dari pengujian fuzzy logic yang dilakukan penulis selama lima kali percobaan didapatkan hasil bahwa rpm yang dihasilkan oleh sistem hampir mendekati nilai yang diharapkan. Hal ini dikarenakan kurang sempurnanya dalam pencarian rule set. 4.4 Pengujian Sistem Keseluruhan Dari pengujian yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut : Pengujian Ke- Tabel 5. Hasil pengujian fuzzy Input Input Jarak Waktu (meter) (Second) Output (gagal) (gagal) (gagal) (gagal) (gagal) Gambar 16.Pengujian sistem keseluruhan Dalam pengujian sistem keseluruhan dilakukan dengan menggabungkan kedua metode yakni metode fuzzy logic dan metode kontrol PID. Dalam pengujian penulis mengalami kegagalan dalam mendapatkan output yang sesuai yang diharapkan. Hal ini dikarenakan sistem kontrol PID yang dijalankan oleh ATmega 8 sebagai mikro Slave tidak dapat mengolah data yang diterima dari metode fuzzy logic yang dijalankan oleh mikro Master Atmega 16. V PENUTUP Berdasarkan pengujian pada perangkat keras dan perangkat lunak yang dipergunakan dalam tugas akhir ini, maka dapat diambil kesimpulan dan saran-saran dari hasil yang diperoleh. Gambar 15. Pengujian sistem keseluruhan 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan penelitian ini, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam perancangan fuzzy logic dapat disimpulkan bahwa pengujian yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan waktu dan jarak tempuh yang telah ditentukan. 2. Dalam perancangan kontrol PID (Proporsional Integral Derivative) dapat disimpulkan dalam bahwa pengujian yang 10

11 dilakukan, motor kanan dan motor kiri dapat memenuhi setpoint yang telah ditentukan oleh user. 3. Dalam pengujian PID antara motor kanan dan motor kiri, responstime motor kanan sedikit berbeda, sehingga pada saat uji coba pertama kali start robot akan berbelok ke kiri. Hal ini dikarenakan karakteristik setiap motor berbeda-beda. 4. Hasil pengujian sistem keseluruhan didapatkan dengan menggabungkan dua metode yaitu metode fuzzy logic dan metode kontrol PID. Dan dalam pengujian yang dilakukan oleh penulis masih mengalami kegagalan, yang dikarenakan oleh sistem dari metode kontrol PID tidak dapat mengolah masukan dari metode fuzzy logic yang berupa setpoint. pdf/pdf/78532/atmel/atmega 32.html ), diakses 29 Agustus Braunl, Thomas Embedded Robotics Second Edition. Perth, WA: Australia. Saputra, Riza Rahardian, Perancangan Dan Pembuatanprototipe Senjata Pertahanan Menggunakan Teknologi Coilgun. Surabaya, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Teknik Komputer Surabaya. Sri Kusumadewi, Hari Purnomo, Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan,edisi 2.Yogyakarta, Graha Ilmu Saran Sebagai pengembangan dari penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Kedepannya dalam pengontrolan motor DC menggunakan metode kontrol PID lebih diperhatikan dalam pemilihan motor DC yang hampir sama, sehingga tidak terjadi keunggulan responstime antara motor DC satu dengan yang lainnya. 2. Dalam pencarian konstanta k p, k i, dan k d lebih disarankan menggunakan metode tuning yang telah ada bukan trial error, sehingga hasil yang didapatkan bisa lebih baik dan proses pencariannya lebih singkat. 3. Penyempurnaan program logika fuzzy yang lebih ditekankan pada pencarian rule set. Metode yang digunakan saat ini adalah trial error. Diharapkan kedepannya dapat ditemukan metode pencarian rule set yang sampai saat ini belum ditemukan oleh penulis. DAFTAR RUJUKAN ATMEL Corporation ATMEGA16. (Online). ( 11

KENDALI PID DAN LOGIKA FUZZY UNTUK OPTIMALISASI PERGERAKAN MOBILE ROBOT

KENDALI PID DAN LOGIKA FUZZY UNTUK OPTIMALISASI PERGERAKAN MOBILE ROBOT KENDALI PID DAN LOGIKA FUZZY UNTUK OPTIMALISASI PERGERAKAN MOBILE ROBOT M.Fahmi Ibnu Mas ud 2) M.Nasrul Hafidz 1) 3) Harianto 4) Madha Christian Wibowo 1) Program Studi S-1 Sistem Komputer, STIKOM Surabaya.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan.perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi, konsep-konsep yang bersifat teoretis dari buku, bahan-bahan kuliah,

BAB III METODE PENELITIAN. informasi, konsep-konsep yang bersifat teoretis dari buku, bahan-bahan kuliah, BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak adalah studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Dengan cara ini penulis berusaha untuk

Lebih terperinci

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA Hendrik Albert Schweidzer Timisela Jl. Babakan Jeruk Gg. Barokah No. 25, 40164, 081322194212 Email: has_timisela@linuxmail.org Jurusan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI Jumiyatun Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadolako E-mail: jum@untad.ac.id ABSTRACT Digital control system

Lebih terperinci

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS Edy susanto, Yudhi Gunardi Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Pengembangan Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot yang mampu membantu manusia dalam mendeteksi kebocoran gas. Robot ini berperan sebagai

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy ABSTRAK Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dibahas hasil analisa pengujian yang telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam beberapa bagian yang disusun dalam urutan dari yang sederhana menuju

Lebih terperinci

IV. PERANCANGAN SISTEM

IV. PERANCANGAN SISTEM SISTEM PENGATURAN KECEPATAN PUTARAN MOTOR PADA MESIN PEMUTAR GERABAH MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DEFERENSIAL (PID) BERBASIS MIKROKONTROLER Oleh: Pribadhi Hidayat Sastro. NIM 8163373 Jurusan

Lebih terperinci

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER Tunning kontrol PID ini bertujuan untuk menentukan paramater aksi kontrol Proportional, Integratif, Derivatif pada robot line follower. Proses ini dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi sebagai hasil peradaban manusia yang semakin maju dirasakan sangat membantu dan mempermudah manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya di zaman modern

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi

Lebih terperinci

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Saat ini teknologi robotika telah menjangkau sisi industri (Robot pengangkut barang), pendidikan (penelitian dan pengembangan robot). Salah satu kategori robot

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi semakin berkembang pesat, begitu juga teknologi robot. Robotika merupakan bidang teknologi yang mengalami banyak

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah) BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Dalam proses produksi hal yang paling menonjol untuk menghasilkan suatu barang produksi yang memiliki kualitas yang bagus adalah bahan dan mesin yang digunakan.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman DAFTAR LAMPIRAN... xviii DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan BAB III MEODE PENELIIAN DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini perkembangan teknologi berkembang begitu pesat seiring dengan kemajuan pola pikir sumber daya manusia yang semakin maju. Keinginan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari sensor

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

II. PERANCANGAN SISTEM

II. PERANCANGAN SISTEM Sistem Pengaturan Intensitas Cahaya Dengan Perekayasaan Kondisi Lingkungan Pada Rumah Kaca Alfido, Ir. Purwanto, MT., M.Aziz muslim, ST., MT.,Ph.D. Teknik Elektro Universitas Brawijaya Jalan M.T Haryono

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4 1 IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY SEBAGAI PERINTAH GERAKAN TARI PADA ROBOT HUMANOID KRSI MENGGUNAKAN SENSOR KAMERA CMUCAM4 Gladi Buana, Pembimbing 1:Purwanto, Pembimbing 2: M. Aziz Muslim. Abstrak-Pada Kontes

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem pengendalian ketinggian air. 3.1. Gambaran Alat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem yang meliputi sistem kontrol logika fuzzy, perancangan perangkat keras robot, dan perancangan perangkat lunak dalam pengimplementasian

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Sistem Gambaran sistem dapat dilihat pada blok diagram sistem di bawah ini : Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Berdasarkan blok

Lebih terperinci

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS

Sistem Mikrokontroler FE UDINUS Minggu ke 2 8 Maret 2013 Sistem Mikrokontroler FE UDINUS 2 Jenis jenis mikrokontroler Jenis-jenis Mikrokontroller Secara teknis, hanya ada 2 macam mikrokontroller. Pembagian ini didasarkan pada kompleksitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ke 21 ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat ditandai dengan persaingan sangat kuat dalam bidang teknologi. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENYATAAN... INTISARI... ABSTRACT... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i iii iv

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4.1 Analisa Perancangan Secara umum prinsip kerja dari sistem pengontrolan suhu inkubator telur adalah sebagai berikut : 1. Dibagian inputan terdapat sensor SHT11 yang berguna

Lebih terperinci

Journal of Control and Network Systems

Journal of Control and Network Systems JCONES Vol. 4, No. 1 (2015) 39-45 Journal of Control and Network Systems Situs Jurnal : http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone KENDALI ROBOT MANUAL 4WD MECANUM WHEEL BERBASIS PID DENGAN MENGGUNAKAN ARM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari trainer kendali kecepatan motor DC menggunakan kendali PID dan

Lebih terperinci

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED 3.1. Rancang Bangun Perangkat Keras Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar 3.1. Sistem ini terdiri dari komputer, antarmuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendeteksi pada robot menghindar halangan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendeteksi pada robot menghindar halangan banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendeteksi pada robot menghindar halangan banyak menggunakan sensor sebagai acuan dalam menghindari halangan. Pengaplikasian obstacle avoidance robot

Lebih terperinci

PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID

PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID PROTOTIPE ROBOT PENGANTAR BARANG MENGGUNAKAN ANDROID Suparman Syahminan, 1 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang, supermanmmmmm554@gmail.com 2 Sistem Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software dan hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Di era globalisasi ini perkembangan teknologi berkembang begitu pesat seiring dengan kemajuan pola pikir sumber daya manusia yang semakin maju. Keinginan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 21 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rangkaian Keseluruhan Sistem kendali yang dibuat ini terdiri dari beberapa blok bagian yaitu blok bagian plant (objek yang dikendalikan), blok bagian sensor, blok interface

Lebih terperinci

DT-51 Application Note

DT-51 Application Note DT-51 Application Note AN116 DC Motor Speed Control using PID Oleh: Tim IE, Yosef S. Tobing, dan Welly Purnomo (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Sistem kontrol dengan metode PID (Proportional Integral

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor DC atau motor arus searah yaitu motor yang sering digunakan di dunia industri, biasanya motor DC ini digunakan sebagai penggerak seperti untuk menggerakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL

PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL PERANCANGAN SISTEM KONTROL KESTABILAN SUDUT AYUNAN BOX BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC CONTROL Wiwit Fitria 1*, Anton Hidayat, Ratna Aisuwarya 2 Jurusan Sistem Komputer, Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID Endra 1 ; Nazar Nazwan 2 ; Dwi Baskoro 3 ; Filian Demi Kusumah 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Pengerjaan Tugas Akhir ini dapat terlihat jelas dari blok diagram yang tampak pada gambar 3.1. Blok diagram tersebut menggambarkan proses dari capture gambar

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH Bambang Dwi Prakoso Jurusan Teknik Elektro Universitas Brawijaya Dosen Pembimbing : Sholeh Hadi Pramono, Eka Maulana

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran

Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini. Helmi Wiratran Perancangan dan Implementasi Embedded Fuzzy Logic Controller Untuk Pengaturan Kestabilan Gerak Robot Segway Mini 1 Helmi Wiratran 2209105020 2 Latarbelakang (1) Segway PT: Transportasi alternatif dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, Perkembangan teknologi berbasis mikrokontroler terjadi dengan sangat pesat dan cepat. Kemajuan

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api Rully Muhammad Iqbal NRP 2210105011 Dosen Pembimbing: Rudy Dikairono, ST., MT Dr. Tri Arief

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat pengukur tinggi bensin pada reservoir SPBU. Dalam membuat suatu sistem harus dilakukan analisa mengenai

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROL DAN MONITORING KECEPATAN MOTOR DC MELALUI JARINGAN INTRANET

PERANCANGAN KONTROL DAN MONITORING KECEPATAN MOTOR DC MELALUI JARINGAN INTRANET ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 163 PERANCANGAN KONTROL DAN MONITORING KECEPATAN MOTOR DC MELALUI JARINGAN INTRANET Azwardi Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang,

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC Presentasi Tugas Akhir 5 Juli 2011 PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC Pembimbing: Dr.Ir. Moch. Rameli Ir. Ali Fatoni, MT Dwitama Aryana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI) IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI) Publikasi Jurnal Skripsi Disusun Oleh : RADITYA ARTHA ROCHMANTO NIM : 916317-63 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID

Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID Pengontrolan Kecepatan Mobile Robot Line Follower Dengan Sistem Kendali PID Hendri Miftahul 1, Firdaus 2, Derisma 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer Universitas Andalas Jl. Universitas Andalas, Limau Manis,

Lebih terperinci

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a)

Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a) Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Ahmadi *1), Richa Watiasih a), Ferry Wimbanu A a) Abstrak: Pada penelitian ini metode Fuzzy Logic diterapkan untuk

Lebih terperinci

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler II. Tujuan Percobaan 1. Mahasiswa memahami pemrograman dasar mikrokontroler 2. Mahasiswa memahami fungsi dan prinsip kerja

Lebih terperinci

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16 Yunidar 1 *, Alfisyahrin 2 dan Yuli Rahmad 3 1 Program Studi Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian dan analisis alat peraga sistem kendali pendulum terbalik yang meliputi pengujian dimensi mekanik, pengujian dimensi dan massa

Lebih terperinci

Aplikasi Kendali Fuzzy Logic untuk Pengaturan Kecepatan Motor Universal

Aplikasi Kendali Fuzzy Logic untuk Pengaturan Kecepatan Motor Universal Aplikasi Kendali Fuzzy Logic untuk Pengaturan Kecepatan Motor Universal [ Thiang et al. ] Aplikasi Kendali Fuzzy Logic untuk Pengaturan Kecepatan Motor Universal Thiang, Resmana, Wahyudi Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

KONTROL LEVEL AIR DENGAN FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

KONTROL LEVEL AIR DENGAN FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 KONTROL LEVEL AIR DENGAN FUZZY LOGIC BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Boby Wisely Ziliwu/ 0622031 E-mail : boby_ziliwu@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisa dari sistem yang dibuat, yaitu sebagai berikut : 4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD Prinsip kerja dari perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii

DAFTAR ISTILAH. : perangkat keras sistem : perangkat lunak sistem. xiii DAFTAR ISTILAH USART : Jenis komunikasi antar mikrokontroler tipe serial yang menggunakan pin transmitter dan receiver. Membership function : Nilai keanggotaan masukan dan keluaran dari logika fuzzy. Noise

Lebih terperinci

teori dari komponen yang akan dipergunakan sehingga dapat diketahui karakteristik dan prinsip kerja dari rangkaian tersebut serta dapat menghasilkan k

teori dari komponen yang akan dipergunakan sehingga dapat diketahui karakteristik dan prinsip kerja dari rangkaian tersebut serta dapat menghasilkan k LINE FOLLOWER MENGGUNAKAN KONTROL PID DEDI TAMBUNAN Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma, Kalimalang, Bekasi. Abstraksi : Robot memiliki berbagai jenis pengendalian, ada

Lebih terperinci

PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER PENGATURAN KUAT CAHAYA PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER Firman Dewan Saputra. 1, Dr. Ir. Purwanto, MT. 2, Ir. Retnowati, MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro Univ. Brawijaya,

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI 3.1 Pendahuluan Pada tugas akhir ini akan membahas tentang pengisian batere dengan metode constant current constant voltage. Pada implementasinya mengunakan rangkaian konverter

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING 8 BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING 3. Algoritma Kontrol Pada Pesawat Tanpa Awak Pada makalah seminar dari penulis dengan judul Pemodelan dan Simulasi Gerak Sirip Pada Pesawat Tanpa Awak telah

Lebih terperinci

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya 1. JUDUL PROYEK AKHIR Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Kontrol Kecepatan Motor DC Secara Nirkabel Untuk Jarak Jauh. 2. ABSTRAK Untuk menunjang teori yang telah dipelajari, praktikum menjadi suatu bagian

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 1 SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Adityan Ilmawan Putra, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang Siswojo.

Lebih terperinci

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGENDALIAN TINGGI MUKA CAIRAN PADA PLANT NONLINEAR MENGGUNAKAN METODE KONTROL FUZZY Doni Salami 1, Iwan Setiawan 2, Wahyudi 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... DAFTAR ISI COVER...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi:

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi: 48 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang cara perencanaan dan pembuatan perangkat keras maupun perangkat lunak yang meliputi: 3.1 Konstruksi Fisik Pendulum Terbalik

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

SISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 ABSTRAK SISTEM MONITORING INFUS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 16 Tedi Susanto / 0322184 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... PERNYATAAN KEASLIAN... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iv v vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID Journal of Electrical Electronic Control and Automotive Engineering (JEECAE) Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID Basuki Winarno, S.T., M.T. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535 Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. MIKROKONTROLER AVR Jenis Mikrokontroler AVR dan spesifikasinya Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program

Lebih terperinci

MODEL SISTEM CRANE DUA AXIS DENGAN PENGONTROL FUZZY. Disusun Oleh : Nama : Irwing Antonio T Candra Nrp :

MODEL SISTEM CRANE DUA AXIS DENGAN PENGONTROL FUZZY. Disusun Oleh : Nama : Irwing Antonio T Candra Nrp : MODEL SISTEM CRANE DUA AXIS DENGAN PENGONTROL FUZZY Disusun Oleh : Nama : Irwing Antonio T Candra Nrp : 0622027 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65, Bandung,

Lebih terperinci

APLIKASI ROBOT PEMADAM API DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FLAME DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DAN DIDUKUNG BAHASA PEMROGRAMAN C

APLIKASI ROBOT PEMADAM API DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FLAME DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DAN DIDUKUNG BAHASA PEMROGRAMAN C APLIKASI ROBOT PEMADAM API DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR FLAME DETECTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8535 DAN DIDUKUNG BAHASA PEMROGRAMAN C Haris Tri Saputra AMIK Tri Dharma Pekanbaru Email : haristrisaputra@rocketmail.com

Lebih terperinci

IMPEMENTASI KONTROL PID DAN FUZZY LOGIC UNTUK SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC SEBAGAI APLIKASI PRAKTIKUM KONTROL DIGITAL

IMPEMENTASI KONTROL PID DAN FUZZY LOGIC UNTUK SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC SEBAGAI APLIKASI PRAKTIKUM KONTROL DIGITAL ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.3 December 2016 Page 4135 IMPEMENTASI KONTROL PID DAN FUZZY LOGIC UNTUK SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC SEBAGAI APLIKASI PRAKTIKUM KONTROL DIGITAL

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI HYBRID PID - LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC

SISTEM KENDALI HYBRID PID - LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SISTEM KENDALI HYBRID PID - LOGIKA FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN Kontribusi... 3 DAFTAR ISI ABSTRAKSI... vii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3. Pembatasan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian robot mobil pemadam api dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja robot serta performa dari sistem pergerakan robot yang telah dirancang pada Bab 3. Pengujian

Lebih terperinci

Makalah Seminar Tugas Akhir

Makalah Seminar Tugas Akhir Makalah Seminar Tugas Akhir Rancang Bangun Mobile Robot Penjejak Benda Bergerak Berbasis Pengendali PD (Proposional-Derivative) Menggunakan Mikrokontroler AVR Atmega8535 Endang Dwi Hartanti [], Iwan Setiawan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER Pada tahap perancangan ini dibagi menjadi 2 tahap perancangan. Tahap pertama adalah perancangan perangkat keras (hardware), yang meliputi rangkaian rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan dan implementasi robot keseimbangan dengan menggunakan metode PID, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

Gambar 1. Screw conveyor dan Belt conveyor

Gambar 1. Screw conveyor dan Belt conveyor APLIKASI KONTROL PID UNTUK PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC PADA ALAT PENGEPRES ADONAN ROTI (SCREW CONVEYOR) Oleh: Vincentius Nyorendra Febrianto NIM. 0810630101 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci