Part 1. EMERGING NEEDS ON CULTURE TRANSFORMATION. Part 2. ACCELERATED CULTURE TRANSFORMATION
|
|
- Yohanes Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3 Part 1. EMERGING NEEDS ON CULTURE TRANSFORMATION Part 2. ACCELERATED CULTURE TRANSFORMATION Part 3. THE IMPORTANCE OF PERSONAL VALUES Part 4. THE KEY TO PERFORMANCE IMPROVEMENT Part 5. CUSTOMIZED SOLUTION OF CULTURE TRANSFORMATION Part 6. TRUSTED PARTNER IN CULTURE TRANSFORMATION Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
4 Part 1. EMERGING NEEDS OF CULTURE TRANSFORMATION Situasi terus berubah dan tuntutan yang dihadapi perusahaan atau organisasi saat ini tidak sama dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Apabila tidak segera melakukan perubahan maka bisa jadi organisasi atau perusahaan tidak mampu bertahan di masa akan datang. Beberapa situasi eksternal yang memicu dan memacu perubahan di antaranya adanya tekanan kompetisi, regulasi, meningkatnya ekspektasi pelanggan, dan pertumbuhan teknologi yang semakin cepat. Pertumbuhan sebuah organisasi atau perusahaan selalu mengikuti kurva-s di mana setelah mencapai titik puncak kinerja, maka secara perlahan akan mengalami penurunan. Agar dapat terus bertahan maka manajemen perusahaan harus melakukan transformasi sebelum mencapai titik puncak tersebut dan membuat kurva pertumbuhan berikutnya. Transformation
5 Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
6 Perlu diketahui bahwa sukses masa lalu tidak menjamin perusahaan untuk tetap bertahan dan dapat terus maju. Dengan situasi dan kondisi eksternal maupun internal yang terus berubah, kita harus menemukan cara berpikir, sudut pandang, dan aturan baru agar perusahaan sukses melakukan sebuah transformasi. The fact is that the future will not be a continuation of the past. It will be a series of discontinuities Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam. Ada dua jenis transformasi yaitu: Transformasi Bisnis dan Transformasi Budaya. Transformasi Bisnis meliputi perubahan dalam hal struktur, manajemen, dan strategi. Sedangkan Transformasi Budaya meliputi: visi, misi, dan nilai perusahaan. Banyak perusahaan yang terpaku pada Transformasi Bisnis, sehingga yang mereka lakukan hanyalah perombakan dalam hal: struktur, manajemen, dan strategi, namun melupakan Transformasi Budaya. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan budaya perusahaan adalah pola pikir, pola tindak dan perilaku organisasi beserta sumber daya manusianya dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Penelitian yang dilakukan Pfeffer (1995) menunjukkan bahwa pertumbuhan dan fi nancial return dapat mencapai ratusan persen, tatkala sebuah perusahaan mengelola budayanya dengan baik dan profesional. Untuk melakukan transformasi budaya, biasanya diperlukan waktu yang cukup panjang karena menyangkut perubahan paradigma berpikir dan perilaku seluruh unsur perusahaan. Namun jika proses transformasi budaya terlalu lama, boleh jadi tidak mampu mengimbangi percepatan perubahan di luar, sehingga pada akhirnya tidak menunjang peningkatan performa perusahaan. Untuk itu tantangannya bukan saja bagaimana transformasi dilakukan namun bagaimana melakukan akselerasi terhadap upaya internalisasi visi, misi dan nilai tersebut agar momentum transformasi dapat dikelola dengan baik.
7 TRANSFORMATION Culture Transformation Business Transformation MISSION VISION VALUES MEANING LEADER STRATEGY STRUCTURE MANAGEMENT PERFORMANCE IMPROVEMENT Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
8 Part 2. ACCELERATED CULTURE TRANSFORMATION (ACT) Percepatan Transformasi Budaya dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu: MVVM Concept 3.0 Concept VSL Concept MVVM CONCEPT VSL CONCEPT 3.0 CONCEPT
9 MVVM Concept Budaya perusahaan dibangun melalui penyatuan karakter orang-orang di dalamnya yang disatukan oleh empat hal yaitu kesatuan misi, kesatuan nilai, kesatuan visi serta kesatuan makna. Visi yaitu tujuan yang akan dicapai perusahaan, misi adalah apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan nilai adalah pedoman perilaku dalam menjalankan misi untuk mewujudkan visi. Visi, misi dan nilai apabila diaplikasikan oleh setiap karyawan maka akan melahirkan makna bekerja. Karyawan akan merasakan pekerjaan sebagai hal yang luhur dan bernilai sehingga membuat mereka memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja. Jika semua karyawan memiliki visi, misi, nilai dan makna yang sama dalam bekerja maka kinerjanya akan luar biasa. Perusahaan akan mengalami lompatan yang besar karena semua potensi yang ada terfokus pada tujuan yang sama, memiliki alasan yang sama untuk mencapai tujuan tersebut, memiliki pedoman perilaku yang sama tentang hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Organisasi Tanpa MVVM Organisasi Dengan MVVM Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
10 3.0 Concept Perusahaan tidak cukup hanya mengandalkan potensi intelektual, tapi juga emosional dan spiritual. Sehingga segala sesuatunya tidak hanya bersifat transaksional dan diukur berdasarkan materi. Perusahaan juga harus memanfaatkan potensi emosional seperti semangat juang, kegigihan, dan kemampuan untuk beradaptasi. Namun perusahaan juga harus memanfaatkan potensi spiritual sehingga apapun yang dilakukan oleh setiap orang di dalam organisasi tersebut memberikan makna. Tempat kerja sudah berubah menjadi sebuah tempat untuk mengabdi dan memberi kontribusi secara tulus. EQ IQ SQ
11 VSL Concept Yaitu membangun sistem yang didahului dengan pembangunan nilai atau value, dan dilengkapi dengan pembangunan leadership. Menanamkan VALUES - BELIEFS Membangun SYSTEM Membangun LEADERSHIP Menanamkan Values & Beliefs Menjadikan misi, visi dan nilai sebagai sebuah personal beliefs yang akan dipegang teguh. Membangun Sistem untuk menjalankan Values & Beliefs Terus menerus melakukan upaya internalisasi dalam kegiatan sehari-hari sehingga menjadi sebuah kebiasaan yang kemudian tumbuh menjadi karakter. Selain itu juga dengan cara menjadikannya sebagai bagian dari sistem HRD Role model dari para pimpinan Perusahaan (Leadership) Menjadikan para pimpinan contoh dari implementasi misi, visi dan nilai sehingga menunjukkan bahwa misi, visi dan nilai itu adalah sesuatu yang penting dan harus dipegang teguh dalam menjalankan bisnis. Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
12 Ketiga hal tersebut saling melengkapi satu sama lain dan tak dapat dipisahkan. Dave Ulrich konsultan SDM terkemuka dunia mengatakan bahwa nilai berperan 25 %, sistem 35 %, dan leadership 40% terhadap keberhasilan perusahaan.
13 Mission Vision MVVM Concept Values Meaning ACCELERATED CULTURE TRANSFORMATION 3.0 Concept Motivation I/E/S Commitment I/E/S Happiness I/E/S VSL Concept Values & Beliefs System Leadership Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
14 Part 3. THE IMPORTANCE OF PERSONAL VALUES Dalam aplikasi Model ACT, ada tiga hal pokok yang harus dibangun yaitu: Personal Values, yaitu nilai-nilai pribadi para pimpinan dan seluruh Karyawan Corporate Values, yaitu nilai-nilai (MVVM) perusahaan yang menjadi acuan bersama Leadership Skill, yaitu kemampuan para pimpinan untuk melakukan transformasi Personal Values, menjadi sesuatu yang sangat penting karena tranformasi perusahaan harus berawal dari transformasi pribadi-pribadi yang ada di dalamnya dahulu. Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Richard Barret berikut ini: Cultural transformation begins with the personal transformation of the leaders. Organization don t transform. People do. (by Richard Barret author,speaker and and consultant on leadership, values and culture in business and society) Jadi tidak cukup hanya membangun Corporate Values tanpa Personal Values, bahkan studi yang dilakukan oleh Kouzes Posner menunjukkan bahwa pembentukan Corporate Values tanpa pembentukan Personal Values akan mengakibatkan turunnya tingkat komitmen karyawan. Studi itu juga menunjukkan bahwa pembentukan Personal Values dapat memberikan dampak yang lebih signifikan terhadap tingkat komitmen Karyawan dibandingkan pembentukan Corporate Values.
15 MVVM Workshop Corporate Values KOMITMEN KOMITMEN 4.87 Skala Skala 7 KOMITMEN KOMITMEN 4.90 Skala Skala 7 Source: Leadership Challenge, James Kouzes & Barry Posner, Page 43 Personal Values ESQ Training Pentingnya pembentukan Personal Values juga ditunjukkan oleh ilustrasi berikut ini, dimana untuk menjadi seorang Great Leader bukan hanya memerlukan Leadership Skill yang baik namun juga Personal Value. Value Based Leadership Program Leadership Skill HYPOCRITE LEADER UN-ETHICAL LEADER GREAT LEADER UNSTABLE LEADER TARGET ESQ Personal Values ESQ Training Dalam hal ini, pembentukan Personal Values menjadi keunggulan dari ESQ Consulting karena kami memiliki metode yang sudah terbukti yaitu melalui Training ESQ 4 Tingkat. Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
16 Part 4. THE KEY TO PERFORMANCE IMPROVEMENT Motivasi karyawan dalam bekerja sangat berpengaruh terhadap kinerja yang mereka hasilkan. Apabila seseorang kehilangan motivasinya dalam bekerja maka dapat diperkirakan bahwa kinerjanya pun akan menurun karena ia sudah kehilangan alasan bekerja. Mereka umumnya tidak puas dengan apa yang mereka peroleh, dengan atasannya ataupun dengan lingkungan kerjanya. Lebih buruk lagi, mereka pun berpotensi menyebarkan ketidakpuasannya tersebut dan mempengaruhi rekan-rekan lainnya untuk bersikap destruktif. Menurut riset yang dilakukan oleh Gallup International, sekitar 19% dari Karyawan berada dalam kategori ini atau disebut juga Actively Disengaged.
17 WHY DO WE NEED EMOTIONAL & SPRITUAL MOTIVATION? EMPLOYEE CATEGORY 1 dari 4 Karyawan ENGAGED 26 % KARYAWAN TERLIBAT - Mereka mencintai apa yang mereka kerjakan dan mereka bersemangat untuk datang bekerja. 2 dari 4 Karyawan DISENGAGED 55 % KARYAWAN ACUH - Mereka memencet mesin absensi, tetapi hati dan pikiran mereka kemana-mana. 1 dari 5 Karyawan ACTIVELY DISENGAGED 19 % KARYAWAN AKTIF ACUH - Mereka karyawan acuh yang menyebarkan kegalauannya, seberapa jauh mereka tidak puas dengan boss-nya, rekan kerja atau perusahaan pada umumnya. (Source : Galup Management Journal 2001) Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
18 Lalu bagaimana caranya untuk menangani hal tersebut? Karyawan yang termasuk dalam kategori Disengaged dan Actively Disengaged harus diberikan motivasi agar mereka menemukan alasannya dalam bekerja, yang akhirnya membuat mereka mencintai apa yang dilakukannya. Dalam hal ini, ada 3 sumber motivasi bekerja yaitu motivasi intelektual, motivasi emosional dan motivasi spiritual. Motivasi intelektual bersumber dari hal-hal yang sifatnya fisik dan transaksional seperti gaji, insentif, fasilitas dan sebagainya. Sedangkan motivasi emosional lahir dari pujian, penghargaan, pengakuan, penghormatan dan sebagainya. Namun, kedua sumber motivasi itu saja tidak cukup, Karyawan harus diberikan motivasi spiritual yang akan membuat mereka self motivated yang lahir dari pemahaman terhadap makna pekerjaan mereka. Motivasi spiritual akan membuat seseorang ingin berkontribusi karena ia memahami makna dari tugas-tugas yang harus diselesaikannya setiap hari.
19 PERFORMANCE = MOTIVATION 3 x CAPABILITY Self Motivated SQ Acknowledge EQ Incentive IQ Obligation Apabila ketiga motivasi tersebut di atas sudah diperoleh maka dapat diperkirakan bahwa kinerjanya pun akan meningkat karena Kinerja = Motivasi Intelektual x Motivasi Emosional x Motivasi Spiritual x Kemampuan atau Keahlian Teknis Jika selama ini, Perusahaan sudah memberikan Motivasi Intelektual dan Motivasi Emosional kepada para Karyawan maka ESQ Consulting melalui Training ESQ 4 Tingkat dan MVVM Workshop akan menambahkan Motivasi Spiritual bagi mereka. Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
20 Part 5. CUSTOMIZED SOLUTION OF CULTURE TRANSFORMATION Untuk melakukan Accelerated Culture Transformation seperti dijelaskan di atas, berikut ini adalah solusi terintegrasi yang ditawarkan oleh ESQ Consulting sebagai Partner in Culture Transformation. Selain terintegrasi, solusi tersebut juga akan disesuikan dengan kondisi serta kekhasan dari masing-masing institusi (customized solution) untuk mencapai hasil yang optimum. ACT ROAD MAP CORPORATE VALUES MVVM PERSONAL VALUES ESQ BASIC TRAINING FOR ALL EMPLOYEE SUPPORTING SYSTEM ESQ MCB SUPPORTING SYSTEM ESQ SC2 TRAINING TRAINING SUPPORTING SYSTEM FOR ALL EMPLOYEE FOR ALL EMPLOYEE ESQ TA TRAINING FOR ALL EMPLOYEE LEADERSHIP SKILL VALUE BASED LEADERSHIP PROGRAM FOR TOP LEVEL VALUE BASED LEADERSHIP PROGRAM FOR MIDDLE LEVEL VALUE BASED LEADERSHIP PROGRAM FOR OPERATIONAL LEVEL MELTS M E L T S : MVVM Workshop - Redefi ning & Understanding for Top, Middle and Operational Level : ESQ Training - 4 Levels for All Employee : Leadership Program - for Top, Middle and Operational Level : Tools Assessment : Support System
21 Part 6. TRUSTED PARTNER IN CULTURE TRANSFORMATION ESQ Consulting menjadi partner dan memberikan pendampingan untuk transformasi budaya perusahaan. Kami memberikan solusi yang terintegrasi mulai dari formulasi MVVM hingga internalisasi dan implementasinya. Proses internalisasi MVVM tersebut kami lakukan melalui sebuah metode training yang sudah teruji yaitu melalui Training ESQ 4 Tingkat. Training ESQ 4 Tingkat adalah sebuah metode training yang memiliki ciri khas tersendiri, seperti: Penyampaian materi menggunakan pendekatan nilai-nilai spiritual. Pendekatan ini sangat efektif dan telah diakui oleh sebagian besar alumni, yang sampai dengan saat ini sudah melebihi 1 juta orang, baik dari dalam negeri maupun manca negara Seluruh modul training menggunakan nakan 100% modul berlisensi dan bukan merupakan duplikasi pelatihan lain dalam rangka menjaga orisinalitas dan mutu han pelati- Mengimplementasikan metode Quan- tum Learning dimana peserta nakan seluruh indera dalam menyimak materi training, baik itu penglihatan, pendengaran maupun kinestetikk Teknik training sangat beragam mulai menggu- dari role play, games, group discussion, case study serta lecturing Jl. Ciputat Raya No.1B. Pondok Pinang, Jakarta T F ,
22 Keberadaan Training ESQ 4 Tingkat menjadi solusi handal dari ESQ Consulting, karena kami dapat membantu bukan hanya merumuskan MVVM Anda namun juga menanamkannya menjadi sebuah Personal Beliefs. Hal lain yang menjadi ciri khas dari setiap solusi yang ditawarkan oleh ESQ Consulting adalah mengintegrasikan bukan hanya potensi intelektual namun juga potensi emosional serta spiritual yang ada, serta memiliki karakteristik : FAST... memberikan solusi dalam waktu singkat ADAPTABLE... memberikan solusi yang dapat disesuaikan dengan setiap kondisi SIMPLE... memberikan solusi yang sederhana TRANSFERABLE... memberikan solusi yang mudah untuk difahami dan dieksekusi oleh siapa pun
23
24
Daftar Isi. Part 1. Global Challenges. Part 2. Culture is the New Competitive Advantages
Daftar Isi Part 1. Global Challenges Part 2. Culture is the New Competitive Advantages Part 3. Culture Starts with Personal Part 4. Accelerated Culture Part 5. Customized Solution of Accelerated Culture
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Gambar 2.1 Milestone ESQ Group Sumber : Data Company Profile Perusahaan (2016) 14 15 Sesuatu yang besar tentu bermula dari satu titik saja. Begitu pula
Lebih terperinciLEARNING & DEVELOPMENT PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A T E T O
LEARNING & DEVELOPMENT MEMBANGUN TIM KERJA YANG BERKARAKTER DAN BERKUALITAS MENCIPTAKAN PELAYANAN PRIMA YANG KONSISTEN PAKET PELATIHAN 2017 MOTIVASI, KERJA SAMA TIM DAN PELAYANAN PRIMA 2017 D E D I C A
Lebih terperinciSetelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru...
Setelah 2 buku terdahulu, kini hadir buku terbaru... Konsep Holistik & Sistematik, yang berisi DNA OF SUCCESS BELIEFS WAY OF LIFE WAY OF THINKING Client Success Is Our Success Give to Society Do The Best
Lebih terperinciAnalisa dan Kajian EKSEKUSI DI ATAS FONDASI KOKOH
Analisa dan Kajian EKSEKUSI DI ATAS FONDASI KOKOH PEMBELAJARAN #1 BUSINESS ESSENCE STRATEGI DOING THE RIGHT THINGS EKSEKUSI DOING THE THINGS RIGHT PEMIMPIN YANG HANYA MERASA WAJIB MERUMUSKAN STRATEGI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciKepemimpinan & Budaya Mutu. Hanevi Djasri, dr. MARS MMR & PKMK FK-UGM
Kepemimpinan & Budaya Mutu Hanevi Djasri, dr. MARS MMR & PKMK FK-UGM Diskusi: Bagaimana cara anda memperbaiki mutu RS ini? Meningkatkan kinerja Memahami BLUD Pembenahan SDM Merubah kebiasaan budaya kerja
Lebih terperinciBUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW
WHITEPAPER JANUARY 2017 BUILDING A CULTURE THAT EMBRACES THE CUSTOMER S POINT OF VIEW Membangun Budaya Kepemimpinan yang lebih mengutamakan sudut pandang pelanggan sebagai dasar pengambilan keputusan di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri elektronik global pada pertengahan 1990-an cepat berubah dari analog ke digital menyebabkan produk industri mengalami komoditisasi dan modularisasi. Kemajuan
Lebih terperinciPPM Manajemen COMPANY PROFILE
PPM Manajemen COMPANY PROFILE PPM MANAJEMEN, PARTNER IN INTEGRATED MANAGEMENT SOLUTIONS VISI Menjadi Institusi Manajemen Yang Unggul dan Terpandang MISI Memprakarsai dan mendorong Inovasi pembangunan Sumber
Lebih terperinciDunamis Human Capital Overview Program. 11 Februari 2016
Dunamis Human Capital Overview Program 11 Februari 2016 MENGENAI DUNAMIS HUMAN CAPITAL Investment $ Our Value Preposition Human Capital Solution Provider Dunamis Human Capital offers a technology based
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, suatu perusahaan dituntut untuk selalu bekerja keras dalam menyelesaikan segala tantangan baik yang sudah ada maupun yang akan datang.
Lebih terperinciBiro Konsultasi Psikologi
PRODUCT OVERVIEW Biro Konsultasi Psikologi Kantor pusat : Jl. Aria Barat III No. 2 Aria Graha Regency, Soekarno Hatta Bandung Telp / Fax: (022) 70536588 (022) 7531469 Kantor Cabang : Jl. Paledang No.49
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepentingan organisasi dan masyarakat disebut sebagai integrasi dalam. manajemen sumber daya manusia.
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan atau tujuan organisasi akan tercapai apabila terjadi hubungan yang baik diantara semua pekerja yang ada. Proses penyesuaian diantara unsur-unsur
Lebih terperinciMenjadi Institusi yang Excellent
Menjadi Institusi yang Excellent Melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu Berbasis Standar National & Internasional oleh: Nosa P Kurniawan 2 3 PIHAK YANG TERKAIT INVESTOR INVESTMENT BAGI HASIL KOMUNITAS
Lebih terperinciANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR. Oleh: MUFTI ARDIAN NIM :
ANALISIS BUDAYA PERUSAHAAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN STUDI KASUS PT PAYA PINANG PENELITIAN PROYEK AKHIR Oleh: MUFTI ARDIAN NIM : 29105020 Program Studi Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manejemen
Lebih terperinciSafety Leadership Bag 1 Part 2
Safety Leadership Bag 1 Part 2 1.1. Paradigma Perusahaan Terhadap Sumber Daya Manusia Sebagian besar industri mengeluhkan fenomena tingginya kecelakaan kerja (Accident) ini meskipun sudah mendapatkan sertifikasi
Lebih terperinci03/06/2015. Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas. Sistem Manajemen Kualitas Internasional
Sistem Manajemen Kualitas Internasional Presented by: Nur Hasanah, SE, MSc Hambatan dalam Pengembangan Sistem Manajemen Kualitas Ketiadaan komitmen dari manajemen Ketiadaan pengetahuan atau kekurangpahaman
Lebih terperinciEvaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta
Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Sejarah Kurikulum Prodi Teknik Informatika Hingga saat ini, Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Hasil Analisis Pada umumnya, hasil EOS di BCA menunjukkan bahwa budaya intrapreneurship di BCA sudah cukup memadai, namun masih perlu ditingkatkan lagi.
Lebih terperinciSKOR Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision)
ASPEK KAJI BANDING I KEPEMIMPINAN 1.1. Visi dipahami oleh anggota organisasi rumah sakit (sharedvision) 1.2. Misi-misi rumah sakit dioperasionalkan 1.3. Budaya Organisasi diterapkan dalam semua aktifitas
Lebih terperinciOrganization Culture Health Index EXECUTIVE SUMMARY
Organization Culture Health Index EXECUTIVE SUMMARY ACT Consulting (Group of ESQ) MENARA 165. Jl. TB. Simatupang, Kav 1. Cilandak, Jakarta Selatan Telp. (021) 78848165 Mengapa Diperlukan Karakter? TRANSFORMASI
Lebih terperinciHUGe IMPACT LEADERSHIP
PROPOSAL HUGe IMPACT LEADERSHIP Jl. Abdurahman Kav. Bukit Asri No.50B Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur 13720 Telp (021) 87710293, 98245067/ Fax (021) 87710293 http://www.paramitra-foundation.com Introduction
Lebih terperinciPELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Setelah kita mempelajari proses perencanaan, kemudian dilakukan proses rekrutmen, seleksi, selanjutnya yang akan kita bahas adalah tentang pelatihan dan pengembangan karyawan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkat Keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari kinerja organisasi dalam mengelola sumber daya yang dimiliki. Suatu organisasi atau dengan kinerja yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi ekonomi Indonesia yang semakin bertumbuh dan pergeseran perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi penduduk yang besar menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia
Lebih terperinciWorkbook. Menggali Rahasia Sukses. copyright, Menjadi Pengusaha.com
Workbook Menggali Rahasia Sukses copyright, www.sukses Menjadi Pengusaha.com 1 Reprint and Redistribution Rights Workbook ini beserta seluruh isinya adalah Kekayaan Intelektual milik www.suksesmenjadipengusaha.com.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan menyadari bahwa pencapaian sasaran dan strategi bisnis perusahaan tidak terlepas dari sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pengelolaan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipergunakan dengan tepat oleh pegawainya untuk menyelesaikan pekerjaannya, akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkualitasnya knowledge yang dimiliki oleh perusahaan, dikelola serta dipergunakan dengan tepat oleh pegawainya untuk menyelesaikan pekerjaannya, akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan adalah ketenagakerjaan (workforce) (Carnegie, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan kinerja perusahaan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Produk, layanan, strategi, teknologi ataupun
Lebih terperinciForm Coaching Clinic. Human Capital ARTchitect (HCA)
Form Coaching Clinic Human Capital ARTchitect (HCA) Introduction Hello Human Capital Practitioners! Sinergia consultant mengembangkan satu konsep Merupakan sebuah konsep dan proses pengembangan yang penuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan
Lebih terperinciAssessment Center Assessor Certification
Assessment Assessor Certification Problems to be addressed: Utilization of Assessment method to map employee competency or to select candidate of leaders in an organization is getting widely used. Validity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi (IT), PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang disingkat (INTI) Persero, telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejak berkembangnya tren konvergensi antara teknologi telekomunikasi dan teknologi informasi (IT), PT. Industri Telekomunikasi Indonesia yang disingkat (INTI)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk
BAB I P E N D A H U L U A N A. Latar Belakang Masalah Selama ini ekspansi sekolah tidak menghasilkan lulusan dengan pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat
Lebih terperinciMEMBANGUN KEPEDULIAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN EXCELLENT BEHAVIOUR
MEMBANGUN KEPEDULIAN SISTEM MANAJEMEN PERUSAHAAN EXCELLENT BEHAVIOUR Membangun kepedulian (Awareness) dibagi menjadi dua bagian. Pertama membangun kepedulian terhadap mutu-keselamatan kesehatan kerja-lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena sebagai ujung tombak perusahaan sehingga praktek manajemen Sumber Daya Manusia atau SDM harus diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pengelolaan sumber daya manusia telah ditandai pergeseran peran dan fungsi sumber daya manusia yang sangat dramatis. Fungsi sumber daya manusia tidak dianggap
Lebih terperinciPENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN
PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN Outline Bahasan Pendahuluan Akreditasi RS & ISO 9000 Penerapan Continual Improvement Penutup PENDAHULUAN Bagian 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang, wisata sudah menjadi lahan bisnis yang potensial karena wisata Indonesia cukup bisa diandalkan untuk menghasilkan rupiah. Dan lewat perpanjangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan organisasi. Kualitas kinerja yang baik tidak dapat diperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan kemajuan suatu organisasi sangatlah penting di dalam era globalisasi dewasa ini, di mana kualitas kinerja sumber daya manusia berpengaruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini persoalan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hadangan didalam industri konstruksi Indonesia menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA)
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan PT Bank CIMB Niaga Tbk telah menetapkan visi dan misinya yaitu Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka
Lebih terperinciOleh: B.C. Harganto. Cara dokter asing masuk ke Indonesia dapat melalui beberapa jalan yaitu :
Kemampuan SIMRS Terpadu Perdhaki dalam meningkatkan posisi tawar Rumah Sakit Dalam pelayanan penderita, pemasok, dokter praktek dan karyawan rumah sakit. Pendahuluan Oleh: B.C. Harganto Globalisasi ekonomi
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Kerangka Konseptual Penelitian Sebagai organisasi perbankan yang terbentuk dari empat gabungan bank, mempunyai masalah dengan perbedaan culture dari masing-masing orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aset perusahaan yang bernapas atau hidup disamping aset aset lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan atau sumber daya manusia ( SDM ) merupakan satu-satunya aset perusahaan yang bernapas atau hidup disamping aset aset lain yang tidak bernapas atau bersifat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem manajemen sumberdaya manusia (SDM) yang berkembang di era industri, mengalami transformasi menuju pendekatan human capital pada era pengetahuan dan informasi sekarang
Lebih terperinciSEKILAS PPM MANAJEMEN
SEKILAS PPM MANAJEMEN Sejarah Pendirian PPM Manajemen Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen Didirikan tanggal 3 Juli 1967 Sang Penggagas Prof. Dr. AM Kadarman, SJ Para Pendiri (ki-ka) Latar belakang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan
Lebih terperinciSELAMAT DATANG ESQ CHARACTER BUILDING PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN 3 KECERDASAN PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA
ESQ CHARACTER BUILDING PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN 3 KECERDASAN PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH III JAKARTA Ruang Ki Hajar Dewantara, Kantor Kopertis Wilayah III Selasa, 16 Desember 2014 SELAMAT
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebar di seluruh tanah air. Seperti halnya perusahaan lain, PT Novell pun juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT Novell Pharmaceutical Laboratories merupakan salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang memiliki lebih dari tiga ribu karyawan tersebar
Lebih terperinciLeadership Engine For Execution Capability Improvement (LE4ECI) for SPV Dasar
Leadership Engine For Execution Capability Improvement (LE4ECI) for SPV Dasar PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Januari 2013 AGENDA Sambutan MB SDMO Tips dan sharing harapan untuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
133 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Semua sumber daya manusia harus dapat memahami dengan benar budaya organisasinya, karena pemahaman ini sangat berkaitan dengan setiap langkah ataupun kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perusahaan mendapat tantangan yang besar di dalam menghadapi perubahan yang terjadi serta persaingan yang ketat dengan pesaing yang lainnya. Semakin tinggi
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS di rumahsakit: dengan pendekatan klinik
PERENCANAAN STRATEGIS di rumahsakit: dengan pendekatan klinik Disampaikan oleh: Laksono Trisnantoro Pusat Manajemen Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM STRATEGIC THINKING Orientasi eksternal Analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Chevron merupakan salah satu perusahaan energi terintegrasi yang terbesar di dunia serta perusahaan Amerika terbesar dalam bidang perusahaan energi. Selain
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan perbagian sub pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya dirangkum seperti di bawah ini : 5.1.1 Kepemimpinan Kepemimpinan yang diterapkan
Lebih terperinciQUANTUM LEADER. AAR_tea : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi (MPD 106) 1
QUANTUM LEADER A. PENDAHULUAN Pemimpin, bukan anak buah. Dialah yang bertanggung jawab. Dalam situasi yang sulit ia bukan sekedar pemangku jabatan, melainkan seseorang yang menimbulkan gerakan dengan kekuatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi Asia Pasifik (APEC) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menuntut perubahan lingkungan yang cepat dan persaingan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. punggung utama penerapan BPJS Ketenagakerjaan. Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan. PT Jamsostek (Persero) sebelum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai wujud aplikasi UUD 1945 Bab XIV tentang Kesejahteraan Sosial dan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagaimana diatur oleh Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompetisi dan tekanan-tekanan pasar serta pergerakan dari tenaga manual dan clerical ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini, perusahaan tidak lagi hanya mengandalkan aset yang berupa modal sebagai kekuatan daya saing sebab elemen yang paling penting dan merupakan aspek
Lebih terperinciPERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN YPIA
PERFORMA YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT PUSAT PENDIDIKAN & PENGEMBANGAN AUDIT DAN MANAJEMEN 1 PENGERTIAN MANAJEMEN KINERJA Penggunaan informasi pengukuran kinerja untuk memberikan pengaruh positif pada
Lebih terperinciBerdasarkan Buku-Buku Best Seller Karya Iman Supriyono. Jnspiring. Program In-House Seminar. Session. Untuk Unggul dari Generasi ke Generasi
Berdasarkan Buku-Buku Best Seller Karya Iman Supriyono Jnspiring Session Untuk Unggul dari Generasi ke Generasi Program In-House Seminar SNF Consulting 2013 8 dari 10 buku-buku karya Iman Supriyono untuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIOTESIS Revitalisasi Pelatihan Sumber Daya Manusia
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Revitalisasi Pelatihan Sumber Daya Manusia 2.1.1.1 Pengertian Revitalisasi Pelatihan Sumber Daya Manusia Agar lebih memahami
Lebih terperinciPROPOSAL PT. Talent Box Indonesia
PROPOSAL Rendahnya Motivasi Karyawan berdampak 47% terhadap Pertumbuhan Profit* * sumber: JURNAL TEKNOLOGI, Edisi No. 2. Tahun XXI, Juni 2007 102-110, Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia (UI),
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN EFEKTIF. Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary. PPM School of Management
KEPEMIMPINAN EFEKTIF Riza Aryanto riza2201@yahoo.com riza.ary@gmail.com @riza_ary PPM School of Management Tantangan di Organisasi Mengelola keragaman anggota organisasi Meningkatkan kualitas dan produktivitas
Lebih terperinciManajemen Kinerja dan Kompensasi
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Manajemen Kinerja dan Kompensasi Hari Keenam Bagian 1 Peran Manajer Lini Dalam Penilaian Kinerja Mengulas Kuliah Terdahulu Fungsi Manajemen Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Hasil penelitian perilaku Nilai Budaya Telkomsel pada karyawan Telkomsel menunjukkan bahwa perilaku yang tercakup dalam The Telkomsel Way telah ditampilkan oleh
Lebih terperinci4/11/2016 RIP ITENAS AGENDA. Pendahuluan. Masa depan Itenas. Itenas. masa kini. Sejarah. Itenas
RIP ITENAS 2014-2030 RAPAT KERJA ITENAS 22 Desember 2014 H. Hilton - Bandung AGENDA PENDAHULUAN VISI ITENAS 2030 STRATEGI PENGEMBANGAN ITENAS 2014-2030 PROGRAM PENGEMBANGAN ITENAS 2014-2030 PROYEKSI POPULASI
Lebih terperinciBAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN
BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan
Lebih terperinciMATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN
MATERI 2 KONSEP RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN 2.1. Pendahuluan Rencana strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan,
Lebih terperinciJAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN. Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr.
JAWABAN - JAWABAN SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Dosen Pengampu : 1.Prof. Dr. Sumarto, MSIE 2.Prof. Dr. H. Mukhidin oleh : Nama : Aprianto NIM :
Lebih terperinciMengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan...
BAB 1 MENGAPA LEAN? Mengapa organisasi membutuhkan Lean? Permasalahan umum di setiap perusahaan... Sekarang ini banyak pemimpin perusahaan mengalami kesulitan dalam merubah budaya organisasinya, tepatnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman modern ini, setiap perusahaan menuntut diri untuk meningkatkan dan mengembangkan perusahaannya agar dapat mengatasi persaingan yang semakin ketat. Manusia
Lebih terperinciconsultant Your Change Partner Company Profile
consultant W Company Profile Akta Pendirian No. 8 Tahun 2015 SK Kemenkumham No. AHU-0009740. AHA.01.01 Tahun 2015 www.kmicenter.co.id Business Consultant Corporate Training Gathering Event Direktur Utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan strategi yang tepat agar dapat bersaing di lingkungan industri yang semakin ketat dan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala bidang kegiatan bisnis. Globalisasi tersebut mencakup global competition, global business,
Lebih terperinciTraining Effectiveness Program Towards Training Effectiveness Improvement
Training Effectiveness Program Towards Training Effectiveness Improvement The illiterate of the future will not be the person who cannot read. It will be the person who does not know how to learn Alvin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan guru-guru mempunyai komitmen yang kuat dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka.
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi semakin pesat, perkembangan tersebut tengah berdampak pada segala aspek kehidupan manusia salah satunya
Lebih terperinciE-Government Capacity Check
EKOJI999 Nomor 146, 1 Februari 2013 E-Government Capacity Check oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus
Lebih terperinciManajemen SDM. 1 st Week
Manajemen SDM 1 st Week DEFINISI Manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan,memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan,
Lebih terperinciDIRECT & DATABASE MARKETING
NEW DIRECT & DATABASE MARKETING Menjawab Masalah Apa Pada era pemasaran yang semakin kompetitif, tidak ada yang lebih penting selain memahami pelanggan dan bagaimana pelanggan berinteraksi dengan produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah perusahaan milik Negara (BUMN) yang merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
95 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis dan deskripsi data hasil penelitian pada bab 4, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Peta potensi Learning Organization di BPSDM Hukum dan HAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis sebagai akibat dari efek globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku bisnis menemukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi telah meningkatkan persaingan dan memicu perkembangan di segala bidang. Kondisi ini mengakibatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Group Field Project Group field project kami melakukan riset di International SOS. Di sini kami berperan sebagai konsultan luar bagi Human Resource Department AEA.
Lebih terperinciBY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG
BY DWIYADI SURYA WARDANA, SE, MM STIE WIDYA MANGGALA SEMARANG Source: Wayne F. Cascio. Managing Human Resources Productivity, Quality of Work Life, Profits Veithzal Rivai. Manajemen Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mulai menuju keadaan yang lebih baik, dengan melihat perkembangan dunia industri yang terus berkembang di berbagai bidang.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 HUMAN RESOURCE MANAGEMENT Noe, R.A., et.al. (2006) menyatakan bahwa human resource management adalah peraturan, praktek, dan sistem yang mempengaruhi perilaku, sikap, dan performa
Lebih terperinci