PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS SEBAGAI MEDIA KECAMBAH BENIH KECAMBAH BENIH AKASIA (Acacia mangium Willd) DENGAN METODE HYDROSEEDING
|
|
- Surya Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMANFAATAN LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS SEBAGAI MEDIA KECAMBAH BENIH KECAMBAH BENIH AKASIA (Acacia mangium Willd) DENGAN METODE HYDROSEEDING The Utilization of Sludge From Paper Mill as the Germination Media Acacia (Acacia mangium Willd) seeds by Employing Hydroseeding method Erwin Suryana, Ismanto, Prasetyorini Program Studi Biologi FMIPA Universitas Pakuan Bogor ABSTRACT Solid waste from paper mill is produced from the primary and secondary processing of waste at the Waste Water Processing Plant (IPAL). The research indicates that the utilization of sludge from paper mill and compost is significantly different in affecting the germination power which is shown by the treatment of 10% of sludge from paper mill + 30% of compost and the treatment of 30% sludge from paper mill + 30% of compost, however the score of the control treatment is still higher. There is a significant difference between the growing power of sprout and the height of sprout at the age of 10 days after being planted, whereas at the age of 24 days after being planted the difference is not significant. So, mixed sludge from paper mill and compost not effective to germination media acacia (Acacia mangium Willd). Keyword : sludge from paper mill, compost, seed acacia, germination PENDAHULUAN Limbah padat pabrik kertas atau Sludge merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan primer dan sekuder yang berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Limbah padat pabrik kertas saat ini masih mengalami masalah penanganan yang sewaktu waktu dapat menjadi sumber pencemaran bagi lingkungan. limbah padat pabrik kertas biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk karena terdapat sumber bahan organik yang baik bagi tanaman. Tanaman akasia (Acacia mangium Willd) ini merupakan tanaman yang dapat hidup dengan mudah dan cepat tanpa memiliki syarat yang sulit untuk tumbuh sehingga sering digunakan untuk kegiatan penghutan kembali lahan kritis karena mudah dan cepat beradaptasi dengan lingkungannya. Metode Hydroseeding digunakan pada fase awal rehabilitasi lahan dengan tumbuhan rumput-rumputan dan legum sebagai tanaman pioner (Riyanto dkk, 2010). Metode ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanah sehingga tanaman akan mendapatkan lingkungan yang baik untuk tumbuh. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2015 di Laboratorium dan Rumah Kaca SEAMEO BIOTROP. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 2 kali ulangan diantaranya Kontrol, Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 5%, Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 5%, Limbah Padat Pabrik Kertas 50% + Kompos 5%, Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 30%, Limbah Padat
2 Pabrik Kertas 30% + Kompos 30%, dan 30%. Metode penelitian meliputi pembuatan areal miring dengan menggunakan triplek sebagai alasnya yang dibuat secara miring sekitar 25º kemudian kotak reng berukuran 15 cm x 15 cm diletakkan pada triplek. Proses selanjutnya adalah penyortiran benih dimana benih yang akan digunakan direndam dalam air, untuk memecahkan dormasi benih dimasukkan kedalam air mendidih selama 30 detik, setelah itu, didinginkan dengan cara direndam dalam air dingin selama 2 jam. selanjutnya pencampuran komponen dengan metode Hydroseeding. Komponen tersebut meliputi limbah padat pabrik kertas, kompos, tanah, dan organik polimer (perekat) sesuai dengan konsentrasi yang diujikan, kemudian setelah semua komponen dicampur rata menjadi satu, komponen tersebut ditanam pada masing-masing kotak reng dengan jumlah benih akasia yang digunakan sebanyak 10 benih. Parameter yang diamati diantaranya Daya kecambah, Daya tumbuh dan Tinggi kecambah. Daya kecambah dihitung menggunakan rumus : Persen Daya Kecambah (PDK) : HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Daya Kecambah Berdasarkan hasil penelitian yang dihitung dengan uji jarak Duncan (DMRT) menunjukkan bahwa daya kecambah benih akasia (Acacia mangium Willd) yang diamati pada umur 8, 10, 12 dan 14 hari setelah tanam () menunjukkan hasil yang berbeda nyata (Tabel 1). Tabel 1. Rata Rata Daya Kecambah Akasia Pada Umur 8,10,12 dan 14 Daya Kecambah (%) Perlakuan Kontrol 50 b 80 b 85 b 85 b Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 5% 5 a 15 a 50 a 60 a Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 5% 5 a 5 a 25 a 45 a 5% 5 a 15 a 25 a 40 a Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 30% 40 b 70 b 80 b 80 b Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% 45 b 75 b 80 b 80 b 30% 25 a 35 a 50 a 50 a Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5% Berdasarkan Tabel 1. diperoleh sebesar 45% - 80%, Limbah Padat Pabrik bahwa daya kecambah benih akasia (Acacia mangium Willd) yang diamati pada umur 8, 10, 12 dan 14 perlakuan kontrol Kertas 10% + Kompos 30% sebesar 40% - 80%, Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 5% sebesar 5% - 60%, Limbah memiliki persentase daya kecambah Padat Pabrik Kertas 50% + Kompos 30% tertinggi antara %, perlakuan Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% sebesar 25% - 50%, Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 5% sebesar 5% -,
3 45%, Limbah Padat Pabrik Kertas 50% + Kompos 5% sebesar 5% - 40%. Penurunan daya kecambah sering terjadi pada saat benih sudah berkecambah secara maksimal, dan ini terjadi hampir di setiap jenis atau varietas benih karena pada saat itu kemampuan benih untuk berkecambah mulai menurun, sehingga hampir tidak ada benih yang berkecambah lagi setelah titik maksimal daya kecambah telah dicapai. Daya kecambah biasanya dipengaruhi oleh viabilitas benih, dimana benih yang memiliki kualitas baik akan tumbuh dengan baik dan cepat. Serta dipengaruhi juga oleh proses fisiologi benih. Benih dikatakan layak pakai untuk proses sertifikasi apabila presentase perkecambahan benih yang akan digunakan mencapai minimal 80%. Dalam penelitian ini perlakuan Kontrol, Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 30% dan Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% memiliki persentase daya kecambah sebesar 80% sehingga bisa dikatakan bahwa ketiga perlakuan tersebut baik sebagai media kecambah akasia (Acacia mangium Willd). 2. Daya Tumbuh Berdasarkan hasil uji jarak Duncan menunjukkan bahwa daya tumbuh kecambah akasia (Acacia mangium Willd) pada umur 10 berbeda nyata sedangkan pada umur 24 menunjukkan tidak berbeda nyata. Tabel 2. Rata-Rata Daya Tumbuh Kecambah Akasia Pada Umur 10 dan 24 Daya Tumbuh Kecambah Perlakuan (%) Kontrol 80 b 35 a Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 5% 15 a 70 a Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 5% 5 a 70 a Limbah Padat Pabrik Kertas50% + Kompos 5% 15 a 85 a Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 10% 60 b 80 a Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% 75 b 80 a 30% 35 a 55 a Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5% Berdasarkan Tabel 2. diperoleh + Kompos 30% sebesar 35%, Limbah Padat bahwa persentase daya tumbuh pada 10 Pabrik Kertas 10% + Kompos 5% dan Limbah menunjukkan bahwa perlakuan yang Padat Pabrik Kertas 50% + Kompos 5% mendapatkan nilai rata-rata persentase daya tumbuh yang paling tinggi adalah perlakuan Kontroldengan jumlah persentase 80%, Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos sebesar 15% dan yang paling rendah adalah Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 5% sebesar 5%. Perlakuan Kontrol memiliki jumlah 30% dengan jumlah persentase 75%, Limbah persentase daya tumbuh yang tinggi Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 10% sebesar 60%, Limbah Padat Pabrik Kertas 50% dibandingkan dengan perlakuan yang diberi campuran limbah padat pabrik kertas dan
4 kompos. Hal ini dapat disebabkan karena benih akasia (Acacia mangium Willd) lebih mudah beradaptasi dengan cepat dibandingkan dengan perlakuan yang menggunakan limbah padat pabrik kertas. Salah satu faktor penting dalam suatu perkecambahan benih yaitu dari proses fisiologi bijinya itu sendiri dan juga faktor adaptasi benih terhadap lingkungannya serta kualitas benih pun mempengaruhi daya kecambah benih karena benih yang berkualitas akan memiliki daya kecambah yang baik dan benih yang kurang berkualitas atau berkualitas rendah daya kecambahnya biasanya kurang baik (Sutopo, 2006 dan Marinova, 2009). Pada umur 24 menunjukkan persentase tertinggi daya tumbuh adalah perlakuan Limbah Padat Pabrik Kertas 50% + Kompos 5% sebesar 85%, Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 30% dan Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% sebesar 80%, Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 5% dan Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 5% sebesar 70%, 10% sebesar 55% dan Kontrol sebesar 30% hampir semua perlakuan mengalami peningkatkan kecuali perlakuan Kontrol yang mengalami penurunan. Penurunan perlakuan Kontrol diduga disebabkan oleh kurangnya nutrisi atau unsur hara bagi pertumbuhan kecambah sehingga menyebabkan banyaknya kecambah yang mati pada umur 24, sedangkan untuk perlakuan dengan menggunakan limbah padat pabrik kertas dan kompos mengalami peningkatkan, hal ini diduga disebabkan oleh adanya ketersedian unsur hara yang cukup bagi kecambah untuk tumbuh sehingga proses perkecambahan atau pertumbuhannya menjadi meningkat. Limbah padat pabrik kertas memiliki unsur unsur senyawa organik diantaranya adalah kandungan kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (Fe) dan sulfida yang berguna untuk pertumbuhan tanaman (Suriatna, 1994 dan Hastutik dkk, 2005). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan limbah padat pabrik kertas memiliki kandungan unsur hara dan kualitas sebagai berikut : kadar air sebesar 36,20%, C organik sebesar 19,24%, N total sebesar 1,21%, Nisbah C/N sebesar 15,90%, P total sebesar 0,48%, CaO 0,31%, MgO 0,24%, K 2 O 0,48%, Pb 0,05 ppm dan Cd 0,04 ppm (Biotrop,2000), sedangkan dalam kompos terdapat sumber bahan organik dan nutrisi tanaman karena memiliki unsur hara yang banyak walaupun jumlahnya sedikit. Sehingga perlakuan yang menggunakan campuran limbah padat pabrik kertas dan kompos memiliki cukup unsur hara yang diperlukan kecambah untuk tumbuh. Selain kandungan unsur hara faktor lingkungan juga berpengaruh dalam proses perkecambahan diantaranya adalah air, cahaya, oksigen, suhu, dan medium. Air sangat berpengaruh penting dalam proses perkecambahaan karena air yang diserapoleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm, memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji, serta sebagai alat transport larutan makanan dari kotiledon ke titik tumbuh (Kamil, 1982). Untuk medium perkecambahaan (substrate of germination) campuran limbah padat pabrik kertas + kompos + tanah
5 menunjukkan bahwa media tersebut memiliki sifat fisik yang lumayan baik, agak gembur, dan mudah menyerap air. 3. Tinggi Kecambah Persentase tinggi kecambah benih akasia (Acacia mangium Willd) yang dihitung dengan uji jarak Duncan (DMRT) menunjukkan bahwa benih akasia (Acacia mangium Willd) yang diamati pada umur 10 menunjukkan berbeda nyata sedangkan pada umur 24 tidak berbeda nyata. Hasil analisis disajikan pada Tabel 3 dibawah ini. Tabel 3. Rata-Rata Tinggi Kecambah Akasia Pada Umur 10 dan 24 Perlakuan Tinggi Kecambah (cm) Kontrol 2,65 b 3,19 a Limbah Padat Pabrik Kertas10% + Kompos 5% 0,98 a 3,41 a Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 5% 0,21 a 3,53 a 5% 0,61 a 2,84 a Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 30% 1,81 a 3,31 a Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% 2,29 b 3,56 a 30% 1,36 a 2,82 a Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT 5% Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan bahwa pada umur 10 persentase tinggi Pabrik Kertas 10% + Kompos 30% sebesar 3,31 cm, Kontrol sebesar 3,19 cm, Limbah kecambah tertinggi ditunjukkan pada Padat Pabrik Kertas 50% + Kompos 5% perlakuan Kontrol sebesar 2,65 cm, Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% sebesar 2,84 cm, dan Limbah Padat Pabrik Kertas 50% + Kompos 30% sebesar 2,82 cm. sebesar 2,29 cm, Limbah Padat Pabrik Kertas Pada umur 10 perlakuan 10% + Kompos 30% sebesar 1,81 cm, 30% sebesar 1,36 cm, Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 5% sebesar 0,98 cm, 5% sebesar 0,61 cm dan yang terendah Kontrol dan Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% memiliki tinggi tanaman tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lain hal ini dapat diduga karena adanya pengaruh dari jumlah persentase daya kecambah benih itu sendiri. Pada umur 24 adalah perlakuan Limbah Padat Pabrik Kertas semua perlakuan mengalami 30% + Kompos 5% sebesar 0,21 cm. peningkatan terhadap tinggi kecambah. Sedangkan pada umur 24 persentase tinggi kecambah tertinggi ditunjukkan pada perlakuan Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 30% sebesar 3,56 cm, Limbah Padat Pabrik Kertas 30% + Kompos 5% sebesar 3,53 cm, Limbah Padat Pabrik Kertas 10% + Kompos 5% sebesar 3,41 cm, Limbah Padat Tinggi kecambah biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan yaitu nutrisi, ph, cahaya, air dan oksigen. Berdasarkan hasil pengukuran ph diketahui bahwa ph media pada masing-masing perlakuan relatif sama yaitu 6 (asam) sedangkan untuk ph A0 (kontrol) adalah 7 (netral) hal ini diduga
6 karena ph awal limbah padat pabrik kertas berkisar antara 6,9 sampai 7,2 (Soetopo, 2006). Menurut Komaryati (2011) dikatakan bahwa tanaman akasia (Acacia mangium Willd) dapat tumbuh dengan ph 4,5. Biotrop Pedoman pengharkatan hara kompos. Laboratorium Natural Products, SEAMEO - BIOTROP. Bogor. Kamil Teknologi Benih 1. Angkasa Raya. Bandung. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitan dapat disimpulkan bahwa pemberian campuran limbah padat pabrik kertas dan kompos masih kurang efektif sebagai media kecambah benih Akasia (Acacia mangium Willd) DAFTAR PUSTAKA Riyanto, H.D. Heri, P. dan Susi, A Teknik Rehabilitasi Lahan dengan Sistem Hydroseeding. Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Penelitian Kehutanan Solo. Solo Soetopo, R dan Sri, P Karakteristik Vermikompos dari Limbah Padat IPAL Industri Kertas. Dalam BS (volume 41 no 2). Balai Besar Pulp dan Kertas. Marinova, S The Effect of Heavy Metals On Seed Germination And Plant Growth On Alfalfa Plant (Medicago Sativa). Agricultural Science 15 (4) : Hastutik,Woro, Apriyanto dan Hasan Basri Nasution, 2005, Pengaruh Limbah Padat Pabrik Kertas Terhadap Hasil Tanaman Bawang Merah. Dalam PKMI (2-18), Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan, Surakarta Suriatna S., Pupuk dan Pemupukan. Melton Putra. Jakarta.
I. HASIL DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id 21 I. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perkecambahan Biji 1. Kecepatan Kecambah Viabilitas atau daya hidup biji biasanya dicerminkan oleh dua faktor yaitu daya kecambah dan kekuatan tumbuh. Hal
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
13 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca C Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai bulan Oktober 2015 sampai dengan
Lebih terperinciPEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT (SLUDGE) PABRIK PULP DAN PAPER
PEMBUATAN KOMPOS DARI LIMBAH PADAT (SLUDGE) PABRIK PULP DAN PAPER Maria Peratenta Sembiring dan Rozanna Sri Irianty Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Binawidya Jl. HR. Subrantas
Lebih terperinciPendahuluan. ACARA I Perkecambahan Benih. (eksternal). Faktor Dalam Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain :
Pendahuluan Perkecambahan benih dapat diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan embrio dari benih yang sudah matang (Taiz and Zeiger ). dapat berkecambah bila tersedia faktor-faktor pendukung selama
Lebih terperinciAplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi pada Lahan Bekas Tambang Batu Bara
Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan ISSN: 2085-1227 Volume 6, Nomor 1, Januari 2014 Hal. 26-37 Aplikasi Bahan Amelioran (Asam Humat; Lumpur IPAL Tambang Batu Bara) terhadap Pertumbuhan Tanaman Reklamasi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Botani dan Klasifikasi Tanaman Gandum Tanaman gandum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kelas : Monokotil Ordo : Graminales Famili : Graminae atau
Lebih terperinciJurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. XI No. 1 : (2005)
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. XI No. 1 : 67-75 (2005) Artikel (Article) PENGARUH TEKNOLOGI PEMUPUKAN BERSAMA GELOMBANG SUARA (SONIC BLOOM) TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN SEMAI ACACIA MANGIUM
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan pada bulan Maret 2011 sampai dengan April 2011 di Laboratorium Pengelolaan Limbah Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik sludge 4.1.1. Sludge TPA Bantar Gebang Sludge TPA Bantar Gebang memiliki kadar C yang cukup tinggi yaitu sebesar 10.92% dengan kadar abu sebesar 61.5%.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian,, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai dari bulan April 2016 hingga Mei
Lebih terperinciyang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 61)
yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 61) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan penelitian Penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan penelitian bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Penelitian ini
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Sifat Kimia Latosol Darmaga Latosol (Inceptisol) merupakan salah satu macam tanah pada lahan kering yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Lebih terperinciSTUDI PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI BENIH DENGAN SKARIFIKASI MEKANIK DAN KIMIAWI
STUDI PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI BENIH DENGAN SKARIFIKASI MEKANIK DAN KIMIAWI Zaki Ismail Fahmi (PBT Ahli Pertama) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Dormansi
Lebih terperinciPengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Kompos
Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Feses Kuda Pada Proses Pengomposan Terhadap Kualitas Yuli Astuti Hidayati, Eulis Tanti Marlina, Tb.Benito A.K, Ellin Harlia 1 Intisari Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciKAJIAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT BIJI BOTANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BEBERAPA MACAM MEDIA
KAJIAN PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT BIJI BOTANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BEBERAPA MACAM MEDIA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Awal Seperti umumnya tanah-tanah bertekstur pasir, lahan bekas tambang pasir besi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hasil analisis kimia pada tahap
Lebih terperinciSri Wira Karina 1), Elis Kartika 2), dan Sosiawan Nusifera 2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi
PENGARUH PERLAKUAN PEMECAHAN DORMANSI TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KOPI LIBERIKA TUNGKAL JAMBI (Coffea liberica var. liberica cv. Liberika Tungkal Jambi) Sri Wira Karina 1), Elis Kartika 2), dan Sosiawan
Lebih terperinciSTUDI ASPEK FISIOLOGIS DAN BIOKIMIA PERKECAMBAHAN BENIH JAGUNG (Zea mays L.) PADA UMUR PENYIMPANAN BENIH YANG BERBEDA
STUDI ASPEK FISIOLOGIS DAN BIOKIMIA PERKECAMBAHAN BENIH JAGUNG (Zea mays L.) PADA UMUR PENYIMPANAN BENIH YANG BERBEDA STUDY ON PHYSIOLOGY AND BIOCHEMISTRY ASPECTS OF CORN (Zea mays L.) SEED GERMINATION
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Penelitian Penelitian dilaksanakan di rumah kaca C Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini dilakukan selama kurun waktu 4 bulan
Lebih terperinciSidang Hasil Tugas Akhir (SB )
Sidang Hasil Tugas Akhir (SB- 091358 ) Kajian Pemanfaatan Lumpur Limbah Water Treatment PT. Pupuk Kujang Sebagai Media Tanam Arachis hypogaea dengan Penambahan Mikoriza, Rhizobium, dan Pupuk Bokashi Paul
Lebih terperinciJurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm ISSN
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, April 2010, hlm. 14-19 ISSN 0853 4217 Vol. 15 No.1 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI JABON (Anthocephalus cadamba Roxb Miq) PADA MEDIA
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pertumbuhan dan Produksi Padi pada Berbagai Dosis Pemberian Terak Baja Dengan dan Tanpa Penambahan Bahan Humat Parameter yang digunakan dalam mengamati pertumbuhan tanaman
Lebih terperinciNur Rahmah Fithriyah
Nur Rahmah Fithriyah 3307 100 074 Mengandung Limbah tahu penyebab pencemaran Bahan Organik Tinggi elon Kangkung cabai Pupuk Cair Untuk mengidentifikasi besar kandungan unsur hara N, P, K dan ph yang terdapat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap peningkatan ph tanah (Tabel Lampiran
Lebih terperinciPupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budidaya tanaman merupakan kegiatan pemeliharaan sumber daya hayati yang dilakukan pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat maupun hasil panennya, misalnya budidaya
Lebih terperinciPENGARUH LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS TERHADAP HASIL TANAMAN BAWANG MERAH
PKMI-2-18-1 PENGARUH LIMBAH PADAT PABRIK KERTAS TERHADAP HASIL TANAMAN BAWANG MERAH Woro Hastutik, Apriyanto dan Hasan Basri Nasution Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Tunas Pembangunan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama perendaman kolkhisin terhadap tinggi tanaman, jumlah
Lebih terperinciPERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L)
35 PERBEDAAN UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L) EFFECTS OF AGE DIFFERENCES OF SEEDS ON GROWTH AND PRODUCTION OF PADDY RICE (Oryza sativa L) Vikson J. Porong *) *)
Lebih terperinciPENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL
227 PENGARUH KECEPATAN DEKOMPOSISI PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH TAHU TERHADAP SERAPAN N DAN S TANAMAN JAGUNG PADA ALFISOL Anindita Kusumaningtyas, Yulia Nuraini *, Syekhfani Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TANAM DAN SUHU TERHADAP PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH KEDELAI (Glycine max ) DI LABORATORIUM BPSBTPH KALIMANTAN SELATAN
PENGARUH MEDIA TANAM DAN SUHU TERHADAP PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH KEDELAI (Glycine max ) DI LABORATORIUM BPSBTPH KALIMANTAN SELATAN Siti Saniah dan Muharyono Balai Pengujian dan Sertifikasi Benih
Lebih terperinciJENIS PUPUK ORGANIK DARI MILL WASTE. 1. Janjangan kosong (EFB). 2. Abu Janjang (bunch ash). 3. Decanter solid. 4. POME. 5. Compost EFB.
PEMUPUKAN ORGANIK JENIS PUPUK ORGANIK DARI MILL WASTE 1. Janjangan kosong (EFB). 2. Abu Janjang (bunch ash). 3. Decanter solid. 4. POME. 5. Compost EFB. JANJANGAN KOSONG MANFAAT APLIKASI JANJANGAN KOSONG:
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2010. Penelitian dilakukan di lahan percobaan NOSC (Nagrak Organic S.R.I. Center) Desa Cijujung,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan sapi perah selain menghasilkan air susu juga menghasilkan limbah. Limbah tersebut sebagian besar terdiri atas limbah ternak berupa limbah padat (feses) dan limbah
Lebih terperinciPENGARUH PERLAKUAN PENGAMPLASAN TERHADAP KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH AREN
PENGARUH PERLAKUAN PENGAMPLASAN TERHADAP KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH AREN (Arenga pinnata) Kamaludin Fakultas pertanian Universitas Kapuas Sintang e-mail : kamaludinkamal27@yahoo.co.id Abstrak: Tanaman
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. saat ini. Kedelai berasal dari Asia, diperkenalkan ke Amerika Utara, Eropa,
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Umum Tentang Kedelai Kedelai adalah tanaman biji terkemuka yang diproduksi dan dikonsumsi di dunia saat ini. Kedelai berasal dari Asia, diperkenalkan ke Amerika Utara,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
8 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2008 hingga Maret 2009 di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciPENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS JAGUNG KUNING DAN JAGUNG PUTIH
Fauziah Koes dan Ramlah Arief: Pengaruh Lama Penyimpanan PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS JAGUNG KUNING DAN JAGUNG PUTIH Fauziah Koes dan Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros
Lebih terperinciPengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa
Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Maliangkay Ronny Bernhard Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh
Lebih terperinciPENGARUH PbEDTA PADA TANAMAN PADI (Oeryza sativa.l ) YANG DITUMBUHKAN DI DALAM LARUTAN NUTRISI
PENGARUH PbEDTA PADA TANAMAN PADI (Oeryza sativa.l ) YANG DITUMBUHKAN DI DALAM LARUTAN NUTRISI ABSTRAK Telah diteliti mengenai pengaruh perlakuan PbEDTA pada pertumbuhan vegetatif tanaman padi COryza
Lebih terperinciPengolahan Limbah Padat Pabrik Karet Sebagai Bahan Campuran Pembuatan Pupuk Alternatif Zaimahwati*
Jurnal Reaksi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 1 No.3, Juni 2004 ISSN 1693-248X Pengolahan Limbah Padat Pabrik Karet Zaimahwati* ABSTRAK Tuntutan pasar akan lateks yang terus meningkat
Lebih terperinciPERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN
PERAN BAHAN ORGANIK DAN TATA AIR MIKRO TERHADAP KELARUTAN BESI, EMISI CH 4, EMISI CO 2 DAN PRODUKTIVITAS PADI DI LAHAN SULFAT MASAM RINGKASAN Tanah sulfat masam merupakan tanah dengan kemasaman yang tinggi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah penelitian eksperimen Rancanagn Acak Lengkap (RAL)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rangcangan Penelitian Penelitian adalah penelitian eksperimen Rancanagn Acak Lengkap (RAL) faktorial atau completely Rondom design pola faktorial dengan 2 faktor dan 3 kali
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan 3 kali ulangan. Faktor I : Lokasi biji
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk
Lebih terperinci47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan mengamati kecambah benih merbau yang hidup yaitu dengan cara memperhatikan kotiledon yang muncul ke permukaan tanah. Pada tiap perlakuan
Lebih terperinciUJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata
UJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata THE EFECTIVITY OF SOAKING SEED WITH COMPOST RESIDU OF MUCUNA ON GROWTH Mucuna bracteata Mazidah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembenihan karena memiliki nutrisi tinggi, antara lain protein %,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah mikroalga dari golongan Cyanobacteria yang dimanfaatkan sebagai pakan alami dalam budidaya perikanan khususnya pembenihan karena memiliki nutrisi tinggi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) terhadap viabilitas benih kakao (Theobrema cacao L.) ini bersifat
Lebih terperinciMUTU FISIOLOGIS BENIH JAGUNG DARI BEBERAPA UJI PENGECAMBAHAN
MUTU FISIOLOGIS BENIH JAGUNG DARI BEBERAPA UJI PENGECAMBAHAN Oom Komalasari dan Ramlah Arief Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Mutu fisiologis jagung berpengaruh terhadap vigor awal tanaman dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan
TINJAUAN PUSTAKA Bahan Tanaman (Bibit ) Faktor bibit memegang peranan penting dalam upaya peningkatan produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan menghasilkan pada 3 4 tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen melalui beberapa variasi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar diagram alir penelitian. Gambar 3.1.
Lebih terperinciPERENDAMAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KECAMBAH
PERENDAMAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KECAMBAH SOAKING OF Adenanthera pavonina Linn. IN VARIOUS OF COCONUT WATER CONCENTRATION
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Benih Indigofera yang digunakan dalam penelitian ini cenderung berjamur ketika dikecambahkan. Hal ini disebabkan karena tanaman indukan sudah diserang cendawan sehingga
Lebih terperinciPENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method of Saga Pohon (Adenanthera sp.
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. VIII No. 2 : 97-101 (2002) Komunikasi (Communication) PENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method
Lebih terperinciPEMANFAATAN BOKASHI DAN SUPER ABSORBENT POLIMER (SAP) SEBAGAI PENYERAP AIR PADA PERKECAMBAHAN TANAMAN AKASIA (Acasia mangium) DI DAERAH KERING
PEMANFAATAN BOKASHI DAN SUPER ABSORBENT POLIMER (SAP) SEBAGAI PENYERAP AIR PADA PERKECAMBAHAN TANAMAN AKASIA (Acasia mangium) DI DAERAH KERING (The Utilization Of Bokashi And Super Absorbent Polymer As
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Sifat Fisik dan Kimia Tanah Inceptisol Indramayu Inceptisol Indramayu memiliki tekstur lempung liat berdebu dengan persentase pasir, debu, liat masing-masing 38%,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas mikroorganisme. Bahan organik merupakan sumber energi dan bahan makanan bagi mikroorganisme yang hidup
Lebih terperinciPENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU
PENGUJIAN PUPUK TULANG AYAM SEBAGAI BAHAN AMELIORASI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SORGHUM DAN SIFAT- SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING PEKANBARU Oleh : Sri Utami Lestari dan Azwin ABSTRAK Pemilihan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan
18 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelas dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan cabang-cabang akar
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN BENIH DALAM AIR PANAS TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT LAMTORO (Leucaena leucocephala)
ABSTRAK PENGARUH PERENDAMAN BENIH DALAM AIR PANAS TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN BIBIT LAMTORO (Leucaena leucocephala) Nurma Ani Staf Pengajar Kopertis Wil. I dpk Universitas Al-Azhar Penelitian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar Hasil Uji t antara Kontrol dengan Tingkat Kematangan Buah Uji t digunakan untuk membandingkan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)
PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L) The Effect of Local Micro Organisms and NPK Fertilizers on Growth
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan di desa Cengkeh Turi dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember sampai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa (Cocos nucifera) terhadap Viabilitas Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa var. sabdariffa) Berdasarkan hasil analisis (ANAVA) pada lampiran
Lebih terperinciBAHAN METODE PENELITIAN
BAHAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, dilaksanakan pada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk yang semakin bertambah pesat setiap tahunnya justru semakin memperparah permasalahan di bidang pertanian. Bukan hanya dari tingkat kebutuhan beras yang
Lebih terperinciSTUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN
STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN [STUDY ON THREE EGG PLANT VARIETIES GROWN ON DIFFERENT COMPOSITION OF PLANT MEDIA, ITS EFFECT ON GROWTH
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Fisika Kimia Abu Terbang Abu terbang adalah bagian dari sisa pembakaran batubara berupa bubuk halus dan ringan yang diambil dari tungku pembakaran yang mempergunakan bahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Padi yang dikenal dengan nama ilmiah Oryza sativa L. merupakan komoditas
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Padi yang dikenal dengan nama ilmiah Oryza sativa L. merupakan komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Hampir 95 % penduduk Indonesia menjadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 5x4. Faktor pertama adalah konsentrasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian ini dilaksanakan di lahan kering dengan kondisi lahan sebelum pertanaman adalah tidak ditanami tanaman selama beberapa bulan dengan gulma yang dominan sebelum
Lebih terperinciSTUDI PEMANFAATAN LUMPUR IPAL PT. KELOLA MINA LAUT UNTUK PUPUK TANAMAN
STUDI PEMANFAATAN LUMPUR IPAL PT. KELOLA MINA LAUT UNTUK PUPUK TANAMAN Oleh : Galuh Paramita Astuty 3307.100.008 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Nieke Karnaningroem, M.Sc Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS Surabaya
Lebih terperinciBEBERAPA SIFAT DAN PEMANFAATAN ARANG DARI SERASAH DAN KULIT KAYU PINUS. The Properties and Utilization of Charcoal from Pine Litter and Bark
Beberapa sifat dan pemanfaatan (Sri Komarayati dkk) BEBERAPA SIFAT DAN PEMANFAATAN ARANG DARI SERASAH DAN KULIT KAYU PINUS The Properties and Utilization of Charcoal from Pine Litter and Bark Oleh/By:
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Organik Cair Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab pencemaran berupa zat atau bahan yang dianggap tidak memiliki manfaat bagi masyarakat.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Lama Perendaman di Dalam Polyethylene Glycol (PEG) 6000
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Lama Perendaman di Dalam Polyethylene Glycol (PEG) 6 Terhadap Viabilitas Benih Tembakau (Nicotiana tabacum) Berdasarkan hasil analisis variansi (ANAVA) pada lampiran
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus (Roxb) Havil) EFFECT OF PLANTING MEDIA ON RED JABON (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil) Yusran Ilyas ¹, J. A.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri atas 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama adalah suhu penyimpanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan tanaman diawali oleh proses perkecambahan, ada beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan tanaman diawali oleh proses perkecambahan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya seperti yang disebutkan dalam Al-Qur an yaitu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Maret 2011. Pengambilan sampel urin kambing Etawah dilakukan pada bulan Maret sampai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) dengan 20 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Rancangan Penelitian Penelitian tentangpengaruhkonsentrasidan lama perendamandalamasam Sulfat (H 2 SO 4 ) terhadap perkecambahan benih Saga Pohon (Adenanthera pavonina - L.)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat Tanaman tomat diduga berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan terutama Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke Italia, Jerman dan negaranegara Eropa lainnya. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan komoditas sayuran bernilai ekonomi yang banyak diusahakan petani setelah cabai dan bawang merah. Kentang selain digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Ektrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Persentase Daya Berkecambah Benih Kakao (Theobroma cacao L.) Pengamatan persentase
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Latosol (Oxic Distrudept) Darmaga Berdasarkan kriteria sifat kimia tanah menurut PPT (1983) (Lampiran 2), karakteristik Latosol (Oxic Distrudept) Darmaga (Tabel 2) termasuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sirih Merah. (Duryatmo 2005). Oleh karena itu, menurut Candra (2010) dalam Sudewo (2005),
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Sirih Merah Tanaman sirih merah ini merupakan tanaman merambat, yang tumbuh hingga mencapai ketinggian 10 kaki atau lebih, mudah tumbuh di daerah tropis (khususnya daerah
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkecambahan Benih Penanaman benih pepaya dilakukan pada tray semai dengan campuran media tanam yang berbeda sesuai dengan perlakuan. Kondisi kecambah pertama muncul tidak seragam,
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Survei Limbah Organik Susu Bubuk 3.2 Penelitian Lapang
17 3 METODE PENELITIAN 3.1 Survei Limbah Organik Susu Bubuk Potensi limbah organik susu bubuk beserta pengelolaannya didapatkan melalui survei. Survei dilakukan pada dua kategori perusahaan yang mungkin
Lebih terperinciPengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman A. Tujuan Mengetahui pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. B. Dasar Teori Pertumbuhan adalah perubahan biologis yang dipengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro esensial dan secara alami fosfor di dalam tanah berbentuk senyawa organik atau anorganik. Kedua bentuk tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kandungan Limbah Lumpur (Sludge) Tahap awal penelitian adalah melakukan analisi kandungan lumpur. Berdasarkan hasil analisa oleh Laboratorium Pengujian, Departemen
Lebih terperinciPengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK
Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah Oleh: A. Madjid Rohim 1), A. Napoleon 1), Momon Sodik Imanuddin 1), dan Silvia Rossa 2), 1) Dosen Jurusan Tanah dan Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdiri dari 4 taraf perlakuan. Faktor kedua adalah lama perendaman (L) di dalam
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi larutan PEG 6000 (K) terdiri dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal dari organik maupun anorganik yang diperoleh secara
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR (SLUDGE) WASTEWATER TREATMENT PLANT PT.X SEBAGAI BAHAN BAKU KOMPOS
31 JTM Vol. 05, No. 1, Juni 2016 PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR (SLUDGE) WASTEWATER TREATMENT PLANT PT.X SEBAGAI BAHAN BAKU KOMPOS Dicky Cahyadhi Progam Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu
Lebih terperinciThe Effects of Germination Substrate and Pre Germination Treatments on Noni Seed (Morinda citrifolia L.) Viability and Its Relation to Seed Dormancy
Pengaruh Jenis Media Perkecambahan dan Perlakuan Pra Perkecambahan terhadap Viabilitas Benih Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan Hubungannya dengan Sifat Dormansi Benih The Effects of Germination Substrate
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Umum Penelitian Pada penelitian ini semua jenis tanaman legum yang akan diamati (Desmodium sp, Indigofera sp, L. leucocephala dan S. scabra) ditanam dengan menggunakan anakan/pols
Lebih terperinciElysa Dwi Oktaviana Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M. Eng. Ir. Nuniek Hendrianie, MT L/O/G/O
PERAN MIKROORGANISME AZOTOBACTER CHROOCOCCUM, PSEUDOMONAS FLUORESCENS, DAN ASPERGILLUS NIGER PADA PEMBUATAN KOMPOS LIMBAH SLUDGE INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU Hita Hamastuti 2308 100 023 Elysa Dwi Oktaviana
Lebih terperinciPENGGUNAAN KERTAS MERANG DAN KERTAS CD SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH WIJEN (SesamumIndicum L)
PENGGUNAAN KERTAS MERANG DAN KERTAS CD SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA PENGUJIAN DAYA BERKECAMBAH BENIH WIJEN (SesamumIndicum L) A. PENDAHULUAN Oleh : EKO PURDYANINGSIH(PBT Ahli Madya) Balai Besar Perbenihan
Lebih terperinci