GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA WANITA MENOPAUSE DI RSUD CIAMIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA WANITA MENOPAUSE DI RSUD CIAMIS"

Transkripsi

1 GAMBARAN KADAR ASAM URAT PADA WANITA MENOPAUSE DI RSUD CIAMIS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Analis Kesehatan Pada Program Studi D3 Analis Kesehatan Oleh : ARIF SAEFULLOH NIM. 13DA PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH CIAMIS 2016

2 AN OVERVIEW OF RESEARCH RESULT OF URIC ACID IN MENOPAUSE WOMEN IN HOSPITAL RSUD CIAMIS 1 Arif Saefulloh 2. Dewi Kania Y 3. Atun Farihatun 4 ABSTRACT Uric acid is the last product from metabolism of purin (adenine and guanine) is the uric nucleat constituents. Uric acid is antioxidant if in the normal range. effect high uric acid is gout. Women uric acid level increases on menopause cause estrogen hormone not productions, estrogen hormone assist excretion uric acid through kidney. The research aims to know the overview of uric acid levels on menopause women. The writer used desciptive design in this researach.the research sample is taken from several menopause women who do outpatient a; Clinical Phatology Laboratory of RSUD. The writer chooses 30 samples for the research. Uses aksidental sampling for the research. This research result shows that uric acid level on the menopause women is in largely high uric acid (>5.7mg/dL) as much as 18 people (60%) and the normal uric acid level (2,4-5,7 mg/dl) 12 people (40%). The conclusion from thus research is uric acid level on the menopause in RSUD Ciamis is in dominant high uric acid compared normal acid. Keyword :Uric Acid, Menopause Women Literature : 22, Information :1 title, 2 students s name. 3 supervisor s name 1,supervisor s name 2. v

3 Gambaran Kadar Asam Urat Pada Wanita Menopause di RSUD Ciamis 1 Arif Saefulloh 2 Dewi Kania Y 3 Atun Farihatun 4 INTISARI Asam urat berasal dari produk akhir dari metabolisme purin (adenine dan guanine) merupakan konstituen asam nukleat. Asam urat sebenarnya adalah antioksidan bila dalam jumlah normal apabila jumlah berlebihan maka akan menimbulkan pengkristalan dan menimbulkan gout. Asam urat dapat meningkat pada wanita menopause yang dapat disebabkan oleh sedikitnya hormon estrogen atau tidak diproduksi untuk membantu mengeksresikan asam urat melalui ginjal yang keluar bersama dengan urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada wanita menopause. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel penelitian diambil dari sebagian wanita menopause yang melakukan rawat jalan di RSUD Ciamis. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan aksidental sampling Hasil dari pemeriksaan ini diperoleh kadar asam urat pada wanita menopause sebagian besar meningkat (>5,7 mg/dl) sebanyak 18 orang (60%) dan yang normal ( mg/dl) sebanyak 12 orang (40%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah diperoleh kadar asam urat pada wanita menopause di RSUD Ciamis lebih dominan tinggi dibanding dengan normal. Kata Kunci : Asam Urat, Wanita Menopause Kepustakaan : 22, Keterangan : 1 Judul, 2 Nama mahasiswa, 3 Nama pembimbing l. 4 Nama pembimbing ll

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin (adenine dan guanine) dan merupakan konstituen asam nukleat. Asam urat akan tetap ada didalam tubuh dalam kadar yang substansial karena adanya perputaran purin secara terus menerus seiring dengan sintesis dan penguraian DNA dan RNA. Asam urat sebenarnya adalah antioksidan bila dalam jumlah normal apabila jumlah asam urat berlebihan atau hiperurisemia maka akan menimbulkan pengkristalan dan menimbulkan gout yang membahayakan kesehatan (Sacher, Ronald, dan Richard, 2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar asam urat adalah peningkatan produksi asam urat, penurunan ekskesi asam urat, dan peningkatan ekskresi asam urat. Peningkatan produksi karena ada nya asupan makanan yang tinggi purin seperti jeroan, melinjo, sarden dan lain-lain. Penurunan ekskresi asam urat ini salah satunya disebabkan oleh fungsi ginjal yang tidak maksimal sehingga ekskresi asam urat mengalami penurunan, sedangkan peningkatan ekskresi asam urat disebabkan adanya pengaruh hormon estrogen yang membantu proses ekskresi asam urat melalui ginjal sehingga bisa membantu menurunkan kadar asam urat di dalam darah (Sudoyo dkk, 2009). Di jelaskan dalam Al-Quran surat Thaaha ayat 81 yang berbunyi: Artinya : Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang 1

5 2 menyebabkan kemurkaan-ku menimpau, Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-ku, maka sesungguhnya binasalah. Kaitan dari surat Thaaha ayat 81 dengan penelitian ini adalah asupan makanan yang berlebihan akan menimbulkan penyakit, dalam penelitian ini disebutkan asam urat dipengaruhi oleh asupan makanan tinggi purin yang berlebihan akan menimbulkan peningkatan asam urat sehingga bisa menimbulkan penyakit. Sebelum menopause, wanita cenderung memiliki asam urat yang normal terbukti hanya 5% wanita yang belum menopause yang terkena gout. Pada usia 60 tahun wanita mengalami peningkatan 50% menderita gout, dan pada lansia usia 80 tahun jumlah penderita penyakit gout pada wanita lebih banyak dari pada pria (Middleton, 2014). Berdasarkan data pemeriksaan asam urat pada wanita menopause tahun di laboratorium RSUD Ciamis kadar asam urat pada wanita menopause umur lebih dari 60 tahun adalah tinggi dengan rata-rata 6,6 mg/dl, dan rata-rata pasien perbulan sebanyak 35 orang. Peningkatan asam urat ini terjadi pada pria yang telah lanjut usia karena hormon androgen lebih aktif sehingga mengakibatkan penumpukan asam urat pada tubuh, namun bisa juga pada wanita yang sudah mengalami masa menopause. Kadar asam urat dikatakan tinggi/ hiperurisemia pada wanita jika kadar asam urat >6mg/dl. Pada wanita menopause bisa meningkat yang di sebabkan oleh hormon estrogen yang sudah hampir hilang. Hormon estrogen mempunyai 3 bagian yaitu estron,estradiol, dan estriol. Estradiol merupakan bagian terbesar dari estrogen, estradiol pada wanita menopause hanya diproduksi 10pg/ml sedangkan pada wanita belum menopause diproduksi 0,09-0,025 mg/ml, estradiol tersebut mempunyai peranan penting dalam membantu eksresi asam urat melalui ginjal, sehingga

6 3 bila estradiol diproduksi dalam jumlah kecil maka bisa menyebabkan hiperurisemia, dan gout (Mumford dkk, 2013). Pada latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk meneliti kadar asam urat darah pada wanita menopause di RSUD Ciamis. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut Bagaimana gambaran asam urat pada wanita menopause di RSUD Ciamis? C. Tujuan Penilitian Untuk mengetahui gambaran kadar asam urat pada wanita menopause di RSUD Ciamis. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai kadar asam urat pada wanita menopause di RSUD Ciamis. 2. Manfaat Bagi Akademis Menambah kepustakaan tentang asam urat bagi para pembaca dan Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Ciamis. 3. Manfaat Bagi Masyarakat Memberikan informasi tentang manfaat kadar asam urat pada wanita menopause. E. Keaslian Penilitian Penelitian terdahulu adalah Novianti (2014) Perbandingan Asam Urat Pada Wanita Menopause dan Lala (2015) Gambaran Asam Urat Pada Laki-laki Dewasa. Penelitian ini memiliki kesamaan topik dengan yang pernah dilakukan oleh Novianti di Universitas Maranatha tahun 2014 tentang

7 4 Perbandingan Asam Urat Pada Wanita Menopause dan Belum Menopause, namun memiliki perbedaan metode yang digunakan. Dimana metode peneliti sebelumnya menggunakan metode Uricase/UV strip pada alat Uric Acid (UA) sure meter, sedangkan penelitian ini menggunakan metode Uricase menggunakan alat Photometer 5010 v5+ Rielle. Penelitian ini memiliki kesamaan topik dengan yang pernah dilakukan oleh Lala di STIKes Muhammadiyah Ciamis tahun 2015 tentang Gambaran Asam Urat Pada Laki-laki Dewasa di Kabupaten Ciamis, namun memiliki perbedaan pada subjek penelitian nya, peneliti pendahulu meneliti pada subjek laki-laki dewasa, sedangkan penelitian ini menggunakan subjek penelitian pada wanita menopause. Penelitian ini memiliki kesamaan topik dengan yang pernah dilakukan oleh Tirzah Finoza di STIKes Muhammadiyah Ciamis tahun 2015 tentang Gambaran Kristal Asam Urat Urine Pada Pasien Hiperurisemia, namun memiliki perbedaan pada subjek penelitian nya, peneliti pendahulu meneliti pada subjek pasien hiperurisemia, sedangkan penelitian ini menggunakan subjek penelitian pada wanita menopause.

8 BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Asam Urat Asam urat berasal dari produk akhir dari metabolisme purin (adenine dan guanine) merupakan konstituen asam nukleat. Di dalam tubuh perputaran purin terjadi secara terus menerus seiring dengan sintesis dan penguraian DNA dan RNA, sehingga walaupun tidak ada asupan purin tetap terbentuk asam urat dalam jumlah substansial. Asam urat sebenarnya adalah antioksidan bila dalam jumlah normal apabila jumlah berlebihan maka akan menimbulkan pengkristalan dan menimbulkan gout (Sacher, Ronald, dan Richard, 2012). 2. Sifat dan Struktur Kimia Asam Urat Asam urat merupakan asam yang bersifat lemah dengan pka 5.8. Asam urat cenderung berada di cairan plasma ekstraseluler. Sehingga membentuk ion urat pada netral yaitu sekitar ph 7.4. Kadar asam urat di darah tergantung dari usia, dan jenis kelamin. Kristal asam urat menyerupai jarum-jarum renik yang tajam dan berbau busuk. Gambar 2.1 Struktur Kimia Asam Urat (Murray, 2014) 5

9 6 3. Metabolisme asam urat Asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin. Purin (adenine dan guanine) sebuah konstituen asam nukleat. Di dalam tubuh, perputaran terjadi secara terus menerus seiring dengan sintesis dan penguraian RNA dan DNA, sehingga walaupun tidak ada asupan asam urat dari luar, kadar asam urat akan tetap ada di dalam darah (Lina, 2014). Intermediate from Glycolysis PRPP AMP IMP Adenosine Inosine GMP Hypoxanthine Guanosine Xanthine Oxsidase URIC ACID Xanthine Oxsidase Xanthine Guanine Gambar 2.2 Skema Metabolisme Asam Urat (A.Swanson, dkk. 2007) a. Sintesis Asam Urat Pada manusia pembentukan asam urat yaitu dengan menguban adenosin dan guanosin menjadi asam urat dimulai dari ribose 5-phosphate, dirubah menjadi PRPP dan kemudian ditransformasi menjadi IMP, dari senyawa perantara yang berasal dari adenosine monophosphate (AMP) dan guanosine monophosphate (GMP), purinic nucleotides digunakan untuk sintesis DNA dan RNA, serta inosine yang kemudian akan

10 7 mengalami degradasi menjadi hypoxanthine, xanthine dan akhirnya menjadi uric acid (Murray, 2014). Inosine monophosphate (IMP) merupakan nukleotida pertama yang dibentuk dari glisin dan basa hypoxanthine terkandung di dalam glisin. Inosinemonophoshat fungsinya sebagai titik cabang dari nukleotida, guanine, adenine, Adenosinemonophospat (AMP) berasal dari penambahan IMP dari sebuah gugus amino aspartat ke karbon enam cincin purin dalam reaksi yang memerlukan GTP (Guanosine Triphosphate), GMP juga berasal dari IMP melalui pemindahan satu gugus amino dari glutamine ke karbon dua cincin purin, reaksi ini ini membutuhkan ATP (Murray, 2014). Adenosine monophosphate mengalami deaminasi menjadi inosin, kemudian IMP dan GMP mengalami defosforilasi menjadi inosin dan guanosin. Basa hipoxanthine terbentuk dari IMP yang mengalami defosforilasi dan diubah oleh xanthine oxsidase menjadi xhantine serta guanine akan mengalami deaminasi untuk menghasilkan xanthine juga. Xanthine akan diubah oleh xhantine oxsidase menjadi asam urat (Murray, 2014). b. Ekskresi Asam Urat Ekskresi asam urat membutuhkan transporter khusus yang terletak di sel tubulus proksimal ginjal, sel epitel usus, dan sel-sel otot polos pembuluh darah. Transporter urat manusia yang terdiri dari URAT1, MRP4, OAT1, dan OAT3, Nukleotida purin adalah prinsip yang konstituen dalam menyimpan energi seluler seperti ATP dan komponen DNA dan RNA. Pada manusia sekitar dua pertiga asam urat di ekskresikan di ginjal melalui urin dan diekskresikan dalam usus melalui tinja untuk menjaga konsentrasi asam urat pada darah agar tetap normal (Murray, 2014).

11 8 Protein Urate Tranporter-1/URAT1 (SlccA12) dan URATv1 (Glut9, Slc2A9) berperan penting dalam proses ekskresi asam urat pada manusia. URAT1 mentranspor asam urat dari lumen ke sel tubulus proksimal, bertukar dengan anion untuk mempertahankan keseimbangan elektrik (Moriwaki, 2014). URAT1 merupakan anggota OAT (Organik Anion Transporter) keluarga pertama dari cloning ginjal manusia, dimana URAT1 didistribusikan di sepanjang tubulus ginjal yang merupakan membran yang berperan dalam eskresi dan reabsorbsi asam urat (Hediger dkk, 2005). Asam urat dikeluarkan di ginjal (70%) dan traktus gastrointestinal (30%) tergantung dari kadar asam urat pada darah, namun asam urat akan kurang terkeskresikan bila ph urin asam karena asam urat akan membentuk kristalisasi dan menjadi batu, jika ph urin meningkat maka eksresi asam urat dapat meningkat (Syukri, 2007). c. Mekanisme Reabsorbsi Asam Urat Mekanisme reabsobrsi asam urat terjadi di ginjal, asam urat disaring dan diserap di tubulus proksimal. Reabsorbsi tersebut terjadi tergantung adanya transporter tertentu, transporter yang menyerap kembali asam urat adalah URAT1 (SLC22A12) (Reginato dkk, 2012). Pada keadaan normal asam urat direabsorbsi sebanyak 98%, asam urat mengalami filtrasi reabsorbsi dan sekresi pada tubulus ginjal, asam urat mengalami reabsorbsi secara bertahap sehingga asam urat yang ekskresikan hampir semua berasal dari asam urat yang diekskresikan (Reginato dkk, 2012). URAT1 terdiri dari 555 resido asam amino dan 12 doamin transmembran, dengan loop hidrofilik besar antara

12 9 pertama dan kedua serta keenam dan ketujuh, dan intraseluler NH2 dan terminal COOH, mirip dengan anggota SLC22 lain, dalam lingkaran hidrofilik intraseluler besar antara TM (transmembran) keenam dan ketujuh. URAT1 dinyatakan dalam membran apical sel tubulus proksimal di ginjal manusia, asam urat diangkut melalui URAT1 di apical yang membran sel tubulus proksimal, dalam pertukaran untuk anion diangkut kembali ke lumen tubulus untuk menjaga keseimbangan listrik, asam urat kemudian bergerak melintasi membran basolateral kedalam darah dengan OAT (Organic Anion Transporter) lain. (Heddiger dkk, 2005). URAT1 didistribusikan sepanjang tubulus ginjal membrane sel yang terlibat dalam reabsorbsi asam urat. Asam urat di ambil oleh OAT1 dan OAT3 dari darah dan diserap ke dalam sel tubulus ginjal melalui URAT1, dalam pertukaran untuk asam dikaboksilat. URAT1, bersama dengan OAT4 memediasi serapan asam urat dari tubulus ginjal ke dalam sel tubulus sel tubulus ginjal dalam pertukaran untuk anion organic seperti asam laktat dan asam nikotinat. Sehingga URAT1 merupakan transporter yang berperan dalam reabsorbsi asam urat (Heddiger dkk, 2005). 4. Pengertian Purin Purin (adenine dan guanine) merupakan konstituen asam nukleat. Di dalam tubuh, perputaran purin terjadi secara terus menerus seiring dengan sintesis dan penguraian RNA dan DNA, sehingga walaupun tidak ada asupan purin, tetap terbentuk asam urat dalam jumlah yang substansial. Asam urat disintesis terutama dalam hati, dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim xantin oksidase. Asam urat kemudian mengalir melalui darah ke ginjal, tempat zat ini di filtrasi, direabsorbsi sebagian, dan diekskresi

13 10 sebagian sebelum akhirnya dieksresikan melalui urine. Daging, leguminosa (tumbuh-tumbuhan polong), dan ragi merupakan makanan yang banyak mengandung purin. Pada diet rendah purin, eksresi harian adalah sekitar 0,5 g, pada diet normal ekskresinya adalah sekitar 1gram perhari (Sacher, Ronald, dan Richard, 2012). 5. Metabolisme Purin Metabolisme purin itu sendiri mempunyai pengertian sendiri. Purin adalah protein yang termasuk dalam golongan nucleoprotein, Selain di dapat dari makanan, purin juga berasal dari pengahancuran sel-sel tubuh yang sudah tua. Pembuatan atau sintesa purin juga dapat dilakukan oleh tubuh sendiri dari bahan-bahan seperi CO2, Glisin, Glutamin, asam asparat, dan asam folat. Diduga metabolisme purin diangkat ke hati, kemudian mengalami oksidasi menjadi asam urat. Kelebihan asam urat dibuang melalui ginjal dan usus. Asam urat merupakan asam lemah yang pada ph normal akan terionisasi di dalam darah dan jaringan menjadi ion urat. Dengan berbagai kation yang ada, ion urat akan membentuk garam monosodium urat (MSU) (Price, 2005). Pada pembentukan kristal antara lain konsentrasi konsentrasi MSU di tempat terjadinya kristalm temperature local, ada tidaknya zat yang mempertahankan kelarutan asam urat di dalam cairan sendiri seperti proteoglikan, serta berkurangnya jumlah air dalam cairan sendi. Kelarutan garam urat dan asam urat sangat penting pada pembentukan kristal. Garam urat lebih mudah larut di dalam plasma, cairan sendi, dan urin. Kelarutan asam urat akan meningkat apabila p >4. Umumnya darah pada manusia dapat menampung kadar asam urat sampai tingkat tertentu. Bila kadar asam urat plasma melebihi daya larutnya,

14 11 misalnya >7 mg/dl maka plasma darah menjadi sangat jenuh keadaan ini disebuh hiperurisemia. Pada keadaan hiperurisemia, darah tidak akan mampu lagi menampung asam urat sehingga akan menimbulkan pengendapan kristal urat di berbagai organ seperti sendi dan ginjal. Untuk mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam batasan normal, asam urat harus dikeluarkan atau di sekresi melalui ginjal (Vitahealth, 2005). 6. Pengertian Hiperurisemia Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat di atas normal dan dapat mencerminkan kelainan patologi. Pada sebagian besar penilitian epidemologi, di sebut sebagai hiperurisemia. Jika kadar asam urat pada darah orang laki-laki dewasa lebih dari 7,0 mg/dl dan 6,0 mg/dl pada perempuan dewasa maka dapat disebut hiperurisemia (Sudoyo dkk, 2009). Asam urat kurang larut dalam air, dan konsentrasi urat yang tinggi dalam urin mudah menyebabkan pengendapan kristal urat yang dapat membentuk batu ginjal urat. Demikian juga, kadar asam urat darah yang tinggi sering menyebabkan pengendapan darah yang tinggi sering menyebabkan pengendapan kristal urat di jaringan lunak, terutama sendi. Sindrom klinis ini adalah gout, Kristal di jaringan menyebabkan respons peradangan, disertai pembebasan enzin-enzim dari leukosit dan kerusakan jaingan local yang menyebabkan terbentuknya lingkungan asam yang semakin mempermudah pembentukan lebih banyak kristal urat, demikian seterusnya, dalam suatu siklus yang membengkak, meradang, dan nyeri. Pada pasien dengan gout kadang-kadang terbentuk batu urat, tetapi orang normonumerik (mereka yang kadar asam urat dalam darah nya normal) dapat menderita batu urat apabila kadar asam urat dalam urine berlebihan. Rentang

15 12 acuan untuk asam urat di serum lebih tinggi pada laki-laki sehat di bandingkan pada perempuan sehat, sehingga pada laki-laki lebih rentan menderita gout (Sacher, Ronald, dan Richard, 2012). Faktor hormon yang mempengaruhi asam urat meningkat pada wanita menopause adalah hormon estrogen yang sudah hampir tidak diproduksi. 7. Pengertian Menopause Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri dari kata men dan pauses yang berasal dari bahasa Yunani, yang pertama kali digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penuruan produksi hormone estrogen (Morgan, 2009). Penurunan kadar estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, dan dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause, ada 3 periode menopause yaitu klimaterium dimana menstruasi menjadi tidak teratur terjadi pada umur 40 tahun, menopause dimana wanita tidak lagi mengalami menstruasi dan dikatakan menopause apabila tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan terjadi pada umur 45 dan 55 tahun, dan Senium dimana wanita sudah dapat menyesuaikan dengan kondisinya terjadi pada umur 65 tahun (Morgan, 2009). Ovarium manusia menjadi tidak responsif terhadap gonadotropin seiring dengan pertambahan usia, dan fungsinya menurun sehingga siklus seksual hilang (menopause), Ovarium yang tidak responsif ini berkaitan dengan penuruan folikel primordial, wanita biasanya tidak teratur dan terhenti menstruasi pada usia 45 dan 55. Usia rata-rata mulainya menopause adalah 52 tahun (Murray, 2006).

16 13 Ovarium yang tidak responsif ini disebabkan oleh penurunan jumlah folikel primordial, yang terjadi mendadak pada saat menopause.ovarium tidak lagi mensekresikan progesterone dan 17β-estradiol dalam jumlah kecil dalam aroamtisasi androstenedion dalam sirkulasi (Murray, 2006). 8. Pengertian Estrogen Estrogen merupakan hormon salah satu hormon steroid kelamin karena mempunyai struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologik sebagian besar diproduksi di kelenjar endokrin system reproduksi wanita. Estrogen alamiah yang terpenting adalah Estradiol (E2), Estron (E1, dan Estriol (E3), jenis estrogen yang terbesar adalah Estradiol (Saryono, 2008). Estrogen dihasilkan oleh ovarium dan dibentuk melalui reaksi aromatisasi androgen dalam proses yang kompleks dan melibatkan tiga tahap hidroksilasi yang masing-masing memerlukan O2 Estrogen tidak lagi diproduksi pada wanita menopause karena ovarium tidak lagi responsif (Saryono, 2008). 9. Pengaruh Menopause Terhadap Asam Urat Menopause merupakan titik wanita tidak lagi memproduksi estrogen, estradiol merupakan bagian terbesar dari estrogen, pada belum menopause estradiol diproduksi sebanyak 0,09-0,25 mg/hari, sedangkan pada wanita menopause estradiol diproduksi hanya sebanyak 10 pg/ml, estradiol ini berperan dalam membantu ekskresi asam urat ke ginjal melalui urin, maka jika estradiol dalam tubuh wanita menopause tersebut rendah maka kadar asam urat akan tinggi, karena proses ekskresi sudah tidak terbantu lagi oleh estradiol (Mumford dkk, 2013). Estradiol menekan kadar protein URAT1 dan Glut9 sehingga tingkat reabsorbsi post sekresi asam urat di tubulus

17 14 proksimal menurun. Penelitian oleh Nicholls menunjukan pemberian stilbestril atau etinilestradiol menurunkan kadar asam urat serum, meningkatkan sekresi di ginjal dan fractional excretion of uric acid (FEUA). Estrogen juga memperbaiki sensitivitas insulin akibatnya FEUA meningkat sedangkan asam urat serum menurun. Sensitivitas insulin berhubungan dengan meningkatkan eksresi asam urat (Moriwaki, 2014 ; Yahyaoui, 2008). Pengaruh estrogen pada kadar asam urat di dalam darah dikaitkan dengan ekskresi asam urat melalui ginjal. Ekskresi asam urat pada wanita yang masih memproduksi estrogen dapat meningkat dan kadar asam urat di dalam darah dapat normal, namun pada wanita yang sudah tidak memproduksi estrogen, ekskresi asam urat tidak terbantu dan dapat menimbulkan hiperurisemia. Estrogen meningkatkan ekskresi asam urat ginjal, spesifik nya estrogen jenis estradiol yang menekan tingkat protein dari URAT1 dan Glut9 sehingga meningkatkan ekskresi asam urat dari darah melaui ginjal sehingga tidak terjadi hiperurismia (Moriwaki, 2014). 10. Pemeriksaan Kadar Asam Urat Prinsip pemeriksaan kadar asam urat metode enzimatik adalah uricases memecah asam urat menjadi allantonin dan hidorgen peroksida selanjutnya dengan adanya peroksidase, perksida, tools dan 4-aminophensone membentuk wanra quineimine. Intensitas warna merah yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi asam urat. Nilai rujukkan untuk laki-laki : mg/dl, sedangkan untuk perempuan : (Sacher, Ronald, dan Richard, 2012). Persiapan bagi penderita yang akan diambil sampel nya yaitu puasa jam dan tidak mengkonsumi makanan tinggi purin (misalnya : daging, jeroan, sarden, otak) minimal 24 jam

18 15 sebelum uji dilaksanakan, oleh karenaa dapat mempengaruhi terdapat hasil pemeriksaan yang dilakukan (Sacher, Ronald, dan Richard, 2012). 11. Faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Darah Menurut (Sacher, Ronald, dan Richard, 2012) faktor yang mempengaruhi kadar asam urat darah adalah : a. Peningkatan produksi 1) Mekanisme idiopatik yang berkaitian dengan gout primer 2) Diet purin yang berlebihan seperti jeroan, leguminosa 3) Pengobatan sitolitik untuk keganasan, erutama leukemia 4) Polisitemia 5) Metaplasma myeloid 6) Anemia sel sabit b. Penuruan Eksresi 1) Ingesti alkohol 2) Diuretik tiazid 3) Asidosis laktat 4) Aspirin dosisi <2 g/hari 5) Kestioasidosis, terutama pada diabestes atau kelaparan 6) Gagal ginjal c. Peningkatan Eksresi 1) Estrogen 2) Antikoagulan koumarin 3) Kortikosteroid dan ACT 12. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kestabilan Kadar Asam Urat. Hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat dan teliti dapat tercapai apabila di dalam proses pemeriksaan terhadap sampel selalu memperhatikan secara beberapa hal yaitu : persiapan penderita harus puasa jam, pengambilan sampel penderita,

19 16 proses pemeriksaan sampel dan pelaporan hasil pemeriksaan sampel. Penyimpanan sampel ddilakukan apabila pemeriksaan ditunda atau sampel dikirim ke laboratorium lain. Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan sampel yaitu : waktu penyimpanan sampel, cara penanganan sampel dan suhu penyimpanan sampel (Mulyono, 2010). a. Waktu Penyimpanan Sampel Penyimpanan terhadap sampel perlu dilakukan apabila pemeriksaan tertunda. Proses penyimpanan ini harus sesuai dengan prosedur yang telah di tetapkan, sehingga diperoleh hasil pemeriksaan asam urat yang akurat. Waktu penyimpanan yang disarankan untuk asam urat adalah selama 5 hari pada suhu 2-8ºC (Depkes, 2002). b. Suhu Penyimpanan Sampel Sampel yang digunakan harus layak diperiksa agar nilai yang keluar benar-benar, maka dibutuhkan waktu penyimpanan sampel yang baik dan suhu yang sesuai,. Pemeriksaan kadar asam urat darah dengan menggunakan plasma disimpan di refrigator pada suhu 2-8 ºC (Depkes, 2002). c. Cara Penanganan Sampel Penanganan terhadap sampel yang digunakan untuk pemeriksaan perlu perlakuan yang benar, oleh karena penangan sampel yang tidak sesuai prosedur akan mempengaruhi hasil pemeriksaan yang tidak akurat. Pemeriksaan menggunakan sampel plasma, maka plasma dippisahkan terlebih dahulu dari sel darahnya dalam waktu maksimal 2 jam dari pengambilan sampel, selanjutnya plasma disimpan dalam refrigator pada suhu 2-8ºC bila tidak akan langsung diperiksa (Depkes, 2002).

20 17 B. Kerangka Konsep Faktor resiko peningkatan asam urat Faktor Eksternal Konsumsi makanan tinggi purin Konsumsi obatobatan yang mempengaruhi kadar asam urat Konsumsi alkohol Wanita Menopause Tidak mengalami menstruasi selama minimal 12 bulan Pemeriksaan Sampel (asam urat) Faktor Internal Kelainan metabolisme purin Diabetes Gagal Ginjal Konsumsi alkohol Asam urat Gambar 2.3 Kerangka Konsep Penelitian : Variabel yang akan diteliti. : Varibel yang tidak diteliti.

21 DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, M., Muhidin, S.A. dan Somantri, A. (2011). Dasar-dasar Metode Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pusat Laboratorium Kesehatan,2002. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar. Gandasoebrata, R. (2007). Penuntuan Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat. Hediger, M. A., Johnson, R. J., Miyazaki, H., & Endou, H. (2005). Molecular Physiologi of urate transport. Nurlaela Lala (2015). Gambaran Kadar Asam Urat Pada Laki-Laki Dewasa Kabupaten Ciamis di Kabupaten Ciamis. Lina, N. (2014) Analisis Kebiasaan Makan Yang Menyebabkan Peningkatan Kadar Asam Urat. Middleton, B. (2014). The Gout Killer. Gout in Women. Morgan, G., Hamilton C. (2009). Obsteri dan Ginekologi : Panduan Praktik Edisi 2. Jakarta : EGC. Moriwaki, Y. (2014). Effects on Uric Acid Metabolism of the Drugs except the Antihyperuricemics. Mulyono,B. (2010).Pemantapan Mutu Internal Laboratorium, Alfa Media Yogyakarta. Mumford, S. L., Dasharathy, S. S., Pollack, A. Z., Perkins, N. J., Mattison, D. R., Cole, S. R., et al. (2013). Serum uric acid in relation to endogenous reproductive hormones during the menstrual cycle. Murray, R.K. (2006). Biokimia Harper Edisi 25. Jakarta : EGC.

22 Murray, R.K. (2014). Biokimia Harper Edisi 29. Jakarta : EGC. Novianti. (2014). Perbandingan Kadar Asam Urat Dalam Darah Pada Wanita Menopause dan Belum Menopause. Price, S. A., dan Lorraine M.C. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta : Reginato, A. M.,& Choi, H. K., Mount, D. B. (2012). The genetics of hyperuricaemia and gout. Sacher, Ronald A dan Richard MC Pherson. (2012). Tinjauan Klinik Hasil Pemeriksaan Laboratrium Edisi 11. Jakarta : EGC. Saryono. (2008). Biokimia Reproduksi Yogyakarta : Mitra Cendika. Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata K, M., & Setiati, S. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II edisi V. Jakarta. Swanson A. Todd, Kim I. Sandra, Glucksman J. Marc, (2007). Biochemistry and Molecular Biology. 4th Edition/Asian edition. Baltimore. Syukir, M. (2007). Asam Urat dan Hiperurisemia. Vitahealth, 2005, Asam Urat, PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Yahyaoui, R., Esteva, I., Haro-Mora, J., Almaraz, M., Morcillo, S., RojoMartinez, G., et al. (2008). Effect of Long-Term Administration of CrossSex Hormone Therapy on Serum and Urinary Uric Acid in Transsexual Persons.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hiperurisemia adalah keadaan di mana terjadi peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Hiperurisemia dapat terjadi karena peningkatan metabolisme asam urat,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA WANITA MENOPAUSE DAN BELUM MENOPAUSE

PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA WANITA MENOPAUSE DAN BELUM MENOPAUSE PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA WANITA MENOPAUSE DAN BELUM MENOPAUSE THE COMPARISON OF URIC ACID LEVEL IN POSTMENOPAUSAL AND PREMENOPAUSAL WOMEN Fentih 1, Christine Sugiarto 2, Novianti 3

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal Ginjal merupakan organ ekskresi utama pada manusia. Ginjal mempunyai peran penting dalam mempertahankan kestabilan tubuh. Ginjal memiliki fungsi yaitu mempertahankan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU)

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kadar asam urat yang tinggi atau hiperurisemia bisa menimbulkan penyakit gout (penyakit akibat pengendapan kristal Mono Sodium Urat/MSU) di jaringan. Endapan kristal

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2

ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 ABSTRAK GAMBARAN KADAR ASAM URAT SERUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Renny Anggraeni, 2011 Pembimbing I : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes Pembimbing II : Budi Widyarto,dr.,M.H. Asam urat telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikenal sebagai gout arthritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam urat 1. Pengertian Asam Urat Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari metabolisme/pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan

Lebih terperinci

BAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran

BAB III DASAR TEORI. mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai peran 9 BAB III DASAR TEORI 3.1 Asam Urat Asam urat (uric acid) adalah senyawa turunan purina dengan rumus kimia C5H4N4O3 dan rasio plasma antara 3,6 mg/dl (~214 µmol/l) dan 8,3 mg/dl (~494 µmol/l) (1 mg/dl

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat 1. Definisi Asam Urat Asam urat merupakan hasil pemecahan metabolisme purin ( asam nukleat ) tubuh, yang sebagian kecil berasal dari makanan. Sebagian besar asam urat

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT DARAH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN METODE ELECTRODE-BASED BIOSENSOR

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT DARAH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN METODE ELECTRODE-BASED BIOSENSOR ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR ASAM URAT DARAH DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI DAN METODE ELECTRODE-BASED BIOSENSOR Stevany Jessica Manoach, 2013 Pembimbing I : dr.christine Sugiarto, Sp.PK. Pembimbing II :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DIABETES MELLITUS Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2013, Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Penyakit Hiperurisemia 1. Pengertian Penyakit Hiperurisemia Penyakit hiperurisemian adalah jenis rematik yang sangat menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Hiperurisemia telah dikenal sejak abad ke-5 SM. Penyakit ini lebih banyak menyerang pria daripada perempuan, karena pria memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi daripada perempuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lebih dari 6,0 mg/dl terdapat pada wanita (Ferri, 2017).

BAB I PENDAHULUAN UKDW. lebih dari 6,0 mg/dl terdapat pada wanita (Ferri, 2017). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Serum asam urat adalah produk akhir dari metabolisme purin (Liu et al, 2014). Kadar serum asam urat dapat menjadi tinggi tergantung pada purin makanan, pemecahan purin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pada penelitian ini digunakan sampel 52 orang yang terbagi menjadi 2 kelompok. Pada kelompok pertama adalah kelompok pasien yang melakukan Hemodialisa 2 kali/minggu,

Lebih terperinci

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph Dr. MUTIARA INDAH SARI NIP: 132 296 973 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.......... 1 II. ASAM BASA DEFINISI dan ARTINYA............ 2 III. PENGATURAN KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu, namun beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Fruktosa banyak dipakai untuk pemanis makanan selama beberapa puluh tahun terakhir. Fruktosa dalam bentuk sirup jagung tinggi fruktora (high fructose corn syrup) digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. pada tubuh dapat menimbulkan penyakit yang dikenal dengan. retina mata, ginjal, jantung, serta persendian (Shetty et al., 2011). 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal dari pemecahan nukleotida purin. Asam urat ini dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk

Lebih terperinci

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit: Keseimbangan cairan dan elektrolit: Pengertian cairan tubuh total (total body water / TBW) Pembagian ruangan cairan tubuh dan volume dalam masing-masing ruangan Perbedaan komposisi elektrolit di intraseluler

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah, lebih dari 7,0 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 5,7 mg/dl darah pada wanita (Soeroso dan Algristian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Artritis gout merupakan suatu penyakit peradangan pada persendian yang dapat diakibatkan oleh gangguan metabolisme (peningkatan produksi) maupun gangguan ekskresi dari

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Sirsak 2.1.1. Klasifikasi Tanaman Menurut Tjitrosoepomo (2005) tanaman sirsak dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub

Lebih terperinci

Metabolisme Purin dan Pirimidin serta Peranannya dalam Tubuh

Metabolisme Purin dan Pirimidin serta Peranannya dalam Tubuh Metabolisme Purin dan Pirimidin serta Peranannya dalam Tubuh Yudha Adi Pradana Djatioetomo 102012436 / F7 16 Oktober 2013 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA I.1 Obesitas Kadar lemak berlebih dalam tubuh akan disimpan pada jaringan ekstrahepatik atau jaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Pada individu obesitas, kadar lemak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASAM URAT 1. Pengertian Asam Urat Asam Urat merupakan hasil akhir metabolisme purin (Nukleoprotein). Purin berasal dari makanan, penghancuran yang sudah tua, serta hasil sintesa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin.keratin sebagai besar dijumpai di otot rangka, tempat zat terlibat dalam penyimpanan energy sebagai keratin fosfat.dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Asam Urat Asam urat merupakan produk akhir dari katabolisme adenin dan guanin yang berasal dari pemecahan nukleotida purin. Asam urat terdiri dari karbon, nitrogen,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah dilakukan di RS BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tentang korelasi antara kadar asam urat dan kreatinin serum pada pasien diabetes melitus tipe 2 telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga penyakit banyak muncul pada lansia. Selain itu masalah degeneratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam urat telah diidentifikasi lebih dari dua abad yang lalu akan tetapi beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum dipahami dengan baik. Asam urat

Lebih terperinci

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO

Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si LOGO Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si darma_erick77@yahoo.com LOGO Proses Pengeluaran Berdasarkan zat yang dibuang, proses pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi: Defekasi: pengeluaran zat sisa hasil ( feses

Lebih terperinci

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat.

salah satunya disebabkan oleh pengetahuan yang kurang tepat tentang pola makan yang menyebabkan terjadinya penumpukan asam urat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit asam urat atau biasa dikebal sebagai gout merupakan suatu penyakit yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Asam urat merupakan

Lebih terperinci

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway).

Sintesis purin melibatkan dua jalur, yaitu jalur de novo dan jalur penghematan (salvage pathway). I. Memahami dan menjelaskan gout arthritis 1.1.Memahami dan menjelaskan definisi gout arthritis Arthritis gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi Kristal asam urat pada jaringan

Lebih terperinci

yang dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam proses penyimpanan Gangguan metabolisme tersebut disebabkan karena kurang produksi hormon

yang dihasilkan oleh pankreas dan berperan penting dalam proses penyimpanan Gangguan metabolisme tersebut disebabkan karena kurang produksi hormon BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes mellitus merupakan suatu kelainan metabolitik yang disebabkan oleh defisiensi insulin yang dapat bersifat relatif absolut. Insulin adalah hormon yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh bermacammacam fungsi, lain untuk membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam urat adalah produk akhir katabolisme purin atau degradasi asam nukleat dari sisa makanan yang kita konsumsi. 1 Kadar normal asam urat untuk wanita adalah 6,0 mg/dl

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ribuan jenis tumbuhan yang diduga berkhasiat obat, sejak lama secara turun-temurun dimanfaatkan oleh masyarakat. Salah satu dari tumbuhan berkhasiat obat ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nefrolitiasis adalah sebuah material solid yang terbentuk di ginjal ketika zat atau substasi normal di urin menjadi sangat tinggi konsentrasinya. 1 Penyakit ini bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992).

BAB I PENDAHULUAN. nyeri yang teramat sangat bagi penderitanya. Hal ini disebabkan oleh. dan gaya hidup ( Price & Wilson, 1992). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar asam urat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hiperurisemia merupakan keadaan meningkatnya kadar asam urat dalam darah di atas normal ( 7,0 mg/dl) (Hidayat 2009). Hiperurisemia bisa terjadi karena peningkatan

Lebih terperinci

kematian sebesar atau 2,99% dari total kematian di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan RI, 2008). Data prevalensi di atas menunjukkan bahwa PGK

kematian sebesar atau 2,99% dari total kematian di Rumah Sakit (Departemen Kesehatan RI, 2008). Data prevalensi di atas menunjukkan bahwa PGK BAB 1 PENDAHULUAN Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang berpotensi fatal dan dapat menyebabkan pasien mengalami penurunan kualitas hidup baik kecacatan maupun kematian. Pada penyakit ginjal

Lebih terperinci

Proses Pembentukan asam urat

Proses Pembentukan asam urat Proses Pembentukan asam urat Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, baik purin yang herasal dari bahan pangan maupun darihasil pemecahan purin asam nukleat tubuh. Dalam serum, urat terutama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pasca Menopause Wanita mempunyai masa kehidupan seksual dimana banyak folikel primodial tumbuh menjadi folikel vesicular setiap siklus seksual, dan akhirnya hampir semua ovum

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 1. Perhatikan gambar nefron di bawah ini! SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLATIHAN SOAL BAB 1 Urin sesungguhnya dihasilkan di bagian nomor... A. B. C. D. 1 2 3 4 E. Kunci Jawaban : D

Lebih terperinci

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba

2 Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di ba 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup masyarakat menjadi pola hidup tidak sehat telah mendorong terjadinya berbagai penyakit yang mempengaruhi metabolisme tubuh. Penyakit akibat

Lebih terperinci

Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah

Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap Penurunan Kadar Putu Ristyaning Ayu Sangging 1, Agung Satria Utama H 2 1 Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Osteoartritis (OA) adalah penyakit sendi paling sering diderita oleh orang dewasa dan lansia di seluruh dunia (Joern, 2010).OA juga dikenal sebagai penyakit sendi degeneratif

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat - 4

Metabolisme karbohidrat - 4 Glukoneogenesis Uronic acid pathway Metabolisme fruktosa Metabolisme galaktosa Metabolisme gula amino (glucoseamine) Pengaturan metabolisme karbohidrat Pengaturan kadar glukosa darah Metabolisme karbohidrat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Albumin Albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam tubuh manusia, yaitu sekitar 55-60% dan total kadar protein serumnormal adalah 3,85,0 g/dl. Albumin terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kreatinin Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi dalam

Lebih terperinci

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya BAB 1 PENDAHULUAN Banyak penyakit yang terjadi pada tubuh manusia, selalu disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri terutama merupakan suatu mekanisme pertahanan tubuh yang menandakan terjadinya kerusakan

Lebih terperinci

repository.unimus.ac.id

repository.unimus.ac.id 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Glukosa Suatu gula monosakarida dari karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis semua karbohidrat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ginjal. Dari data American Heart Association tahun 2013 menyebutkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ginjal. Dari data American Heart Association tahun 2013 menyebutkan bahwa di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian utama diberbagai negara karena angka kematian yang ditimbulkan masih sangat tinggi dan

Lebih terperinci

MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI

MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA WILAYAH SELATAN KOTA KEDIRI Manifestasi Asam Urat pada Lansia di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Jurnal Kota STIKES Kediri Selvia David Vol. Richard, 10, No.1, Karmiatun Juli 2017 MANIFESTASI ASAM URAT PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN HUBUNGAN OBESITAS DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH DI DUSUN PILANGGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN Pipit Choirum Fitriyah, Farida Juanita, Arfian Mudayan.......ABSTRAK....... Artritis pirai merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di suatu negara dapat dinilai melalui derajat kesehatan masyarakat. Indikator yang digunakan untuk menilai kesehatan masyarakat ialah angka kesakitan,

Lebih terperinci

Metabolisme karbohidrat - 2

Metabolisme karbohidrat - 2 Glukoneogenesis Uronic acid pathway Metabolisme fruktosa Metabolisme galaktosa Metabolisme gula amino (glucoseamine) Pengaturan metabolisme karbohidrat Pengaturan kadar glukosa darah Metabolisme karbohidrat

Lebih terperinci

ABSTRAK PENGARUH KONSUMSI PUTIH TELUR, IKAN NILA, DAN PROTEIN KEDELAI OLAHAN TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH

ABSTRAK PENGARUH KONSUMSI PUTIH TELUR, IKAN NILA, DAN PROTEIN KEDELAI OLAHAN TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH ABSTRAK PENGARUH KONSUMSI PUTIH TELUR, IKAN NILA, DAN PROTEIN KEDELAI OLAHAN TERHADAP KADAR ASAM URAT DALAM DARAH Katherine Hermanto, 2009 Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF. Latar

Lebih terperinci

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter

Struktur Ginjal: nefron. kapsul cortex. medula. arteri renalis vena renalis pelvis renalis. ureter Ginjal adalah organ pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia yang berfungsi untik mengekskresikan urine. Ginjal berbentuk seperti kacang merah, terletak di daerah pinggang, di sebelah kiri dan kanan tulang

Lebih terperinci

BAH III RINGKASAN. Epidemiologi

BAH III RINGKASAN. Epidemiologi BAH III RINGKASAN Gout arthritis merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan arthritis akut akibat endapan kristal monosodium urat pada sendi. Penyakit ini inerupakan salah satu istilah yang

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB V KOLESTEROL TINGGI Kolesterol selalu menjadi topik perbincangan hangat mengingat jumlah penderitanya semakin tinggi di Indonesia. Kebiasaan dan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari berperan penting

Lebih terperinci

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati) BIOKIMIA NUTRISI Minggu I : PENDAHULUAN (Haryati) - Informasi kontrak dan rencana pembelajaran - Pengertian ilmu biokimia dan biokimia nutrisi -Tujuan mempelajari ilmu biokimia - Keterkaitan tentang mata

Lebih terperinci

dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. b. Seseorang

dalam tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. b. Seseorang PENDAHULUAN Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit rematik artikuler, namun sampai sekarang belum juga ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit rematik artikuler, namun sampai sekarang belum juga ditemukan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam urat telah dikenal sejak abad kelima sebelum masehi (SM), penyakit asam urat adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebutkan salah satu jenis penyakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kolesterol 1. Definisi kolesterol Kolesterol ditinjau dari sudut kimiawi dapat diklasifikasikan dalam golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekarang ini hampir semua orang lebih memperhatikan penampilan atau bentuk tubuh, baik untuk menjaga kesehatan ataupun hanya untuk menjaga penampilan agar lebih menarik.

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI PURIN TERHADAP KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT TASIK MEDIKA CITRATAMA TASIKMALAYA TAHUN 2014

HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI PURIN TERHADAP KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT TASIK MEDIKA CITRATAMA TASIKMALAYA TAHUN 2014 HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI PURIN TERHADAP KEJADIAN HIPERURISEMIA PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT TASIK MEDIKA CITRATAMA TASIKMALAYA TAHUN 2014 Oleh : Sonia Megawati Pamungkas, Siti Novianti, Lilik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Glukosa Karbohidrat merupakan salah satu senyawa yang penting dalam tubuh manusia. Senyawa ini memiliki peran struktural dan metabolik yang penting. 10 Selama proses pencernaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. glukosa. Pembentukan energi alternatif juga dapat berasal dari metabolisme BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Darah Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot rangka. ( Joyce

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan struktur umur penduduk yang ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta bertambah baiknya kondisi sosial ekonomi menyebabkan semakin meningkatnya umur harapan hidup (life

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hiperurisemia adalah keadaan terjadinya peningkatan kadar asam urat darah di atas normal. Seseorang dapat di katakan hiperurisemia apabila kadar asam urat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1-30 November 2014 di Puskesmas Sukaraja Kota Bandar Lampung yang memiliki wilayah

Lebih terperinci

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE SKRIPSI Diajukan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL TAHUN ASIDOSIS METABOLIK Disusun oleh: Desi (A101.19.006) Dewi Sekar (A101.19.007) Dina Fitri Astuti (A101.19.008) Ela Kusumawati (A101.19.009) Fatoni Aditya O (A101.19.010) Febriana Ramadhani (A101.19.011)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam Urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Asam Urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Urat a. Pengertian Asam Urat Asam Urat adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan protein makanan yang mengandung purin (terutama dari daging, hati, ginjal,

Lebih terperinci

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP

FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP TUGAS MATA KULIAH NUTRISI TANAMAN FUNGSI PHOSPOR DALAM METABOLISME ATP Oleh : Dewi Ma rufah H0106006 Lamria Silitonga H 0106076 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008 Pendahuluan Fosfor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem Kesehatan Nasional Indonesia (2011) merupakan suatu tatanan yang menghimpun upaya secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang. berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut Usia (Lansia). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator keberhasilan pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah meningkatnya usia harapan hidup (UHH) yang berdampak terhadap meningkatnya populasi Lanjut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital

I. PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang berperan dalam mempertahankan homeostasis tubuh. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 1. Sistem Ekskresi ManusiaLatihan Soal 1.2 1. Fungsi sistem ekskresi adalah... Membuang zat sisa pencernaan Mengeluarkan enzim dan hormon Membuang zat sisa metabolisme tubuh Mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Glukosa Darah Produk akhir metabolisme karbohidrat serta sumber energi utama pada organisme hidup merupakan glukosa, dimana penggunaan glukosa dikendalikan oleh insulin (Dorland,

Lebih terperinci

ABSTRAK. EFEK ASUPAN EMPING GORENG (PRODUK OLAHAN MELINJO Gnetum Gnemon ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH LAKI-LAKI DEWASA

ABSTRAK. EFEK ASUPAN EMPING GORENG (PRODUK OLAHAN MELINJO Gnetum Gnemon ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH LAKI-LAKI DEWASA ABSTRAK EFEK ASUPAN EMPING GORENG (PRODUK OLAHAN MELINJO Gnetum Gnemon ) TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH LAKI-LAKI DEWASA Ni Luh Putu Ayu Dewi W., 2009.Pembimbing Utama : Budi Liem, dr., M.Med Pembimbing

Lebih terperinci

KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE. Tadjuddin Naid, Ita Ayuningsih Mas ud, Kus Haryono

KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE. Tadjuddin Naid, Ita Ayuningsih Mas ud, Kus Haryono As-Syifaa Vol 06 (01) : Hal. 56-60, Juli 2014 ISSN : 2085-4714 KORELASI KADAR ASAM URAT DALAM DARAH DAN KRISTAL ASAM URAT DALAM URINE Tadjuddin Naid, Ita Ayuningsih Mas ud, Kus Haryono Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh : RINI J

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan. Oleh : RINI J HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN ASUPAN PURIN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA LANSIA DI POSYANDU PEDULI INSANI MENDUNGAN DESA PABELAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tentang hubungan antara kadar asam urat serum terhadap kejadian acute coronary syndrome (ACS) telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu keadaan klinis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu keadaan klinis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan suatu keadaan klinis kerusakan ginjal yang progresif dan irreversible dengan etiologi yang beragam. Setiap penyakit yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ginjal 1. Mekanisme Filtrasi Ginjal Glomerulus adalah bagian kecil dari ginjal yang mempunyai fungsi sebagai saringan yang setiap menit kira-kira 1 liter darah yang mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia. Sebelumnya menduduki peringkat ketiga (berdasarkan survei pada tahun 2006). Laporan Departemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam dengan berbagai jenis tumbuhan yang tersebar merata di seluruh daerah. Tuhan menciptakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA WANITA POSTMENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS Dr.

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA WANITA POSTMENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS Dr. HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KADAR ASAM URAT DARAH PADA WANITA POSTMENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS Dr. SOETOMO SURABAYA 1 Pipit Festy, 2 Anis Rosyiatul H., 3 Afnan Aris 1 Bagian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PASIEN GOUT DI DESA KEDUNGWINONG SUKOLILO PATI Sukarmin STIKES Muhammadiyah Kudus Email: maskarmin@yahoo.com Abstrak Di Indonesia, asam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun. BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah Seluruh responden pada penelitian ini memiliki rentang usia 45-65 tahun di posyandu Lansia RW 18 dan RW 19 Kelurahan Jebres,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Ginjal merupakan salah satu organ utama dalam tubuh manusia yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Ginjal merupakan salah satu organ utama dalam tubuh manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ginjal merupakan salah satu organ utama dalam tubuh manusia yang berfungsi dalam proses penyaringan dan pembersihan darah. Ginjal menjalankan fungsi vital sebagai pengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan.

BAB I PENDAHULUAN. sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Muatan positif merupakan hasil pembentukan dari kation dalam larutan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan utama pada makhluk hidup, terutama manusia.tidak ada makhluk hidup bisa hidup tanpa adanya air yang di konsumsi. Karena pada proses metabolisme,

Lebih terperinci

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI

biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. ORGAN EKSKRESI 15 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 15 SISTEM EKSKRESI Pengeluaran zat di dalam tubuh berlangsung melalui defekasi yaitu pengeluaran sisa pencernaan berupa feses. Ekskresi

Lebih terperinci

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ).

tumbuh tumbuhan, madu, sirup jagung, dan tetesan tebu. Pada manusia dan dan laktosa ( Hertog Nursanyoto, dkk, 1992 ). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Glukosa Glukosa sering juga disebut gula anggur atau dekstrosa yang banyak tersebar di alam terutama terdapat pada buah buahan, sayur sayuran, getah tumbuh tumbuhan, madu, sirup

Lebih terperinci

Nutrition in Elderly

Nutrition in Elderly Nutrition in Elderly Hub gizi dg usia lanjut Berperan besar dalam longevity dan proses penuaan Percobaan pada tikus: restriksi diet memperpanjang usia hidup Menurunkan peny kronis Peningkatan konsumsi

Lebih terperinci