BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 1954 di Jakarta. Sebuah pabrik yang memproduksi barang-barang elektronik Tiga tahun kemudian dalam studinya di Jepang pendiri bertemu dengan salah satu pendiri perusahaan elektronik asing yang kemudian mengadakan Perjanjian Bantuan Teknik (Technical Assistance Agreement) pada tahun Seiring berjalanya waktu, perusahaan mendirikan cabang-cabang perusahaan di berbagai daerah. Cabang-cabang ini didirikan untuk tujuan yang berbeda-beda. Ada cabang yang khusus didirikan untuk membuat produk tertentu dengan maupun tanpa kerjasama dengan anak perusahaan yang menghasilkan produk sejenis, pengembangan pabrik yang sudah ada, maupun sebagai perusahaan importer Ruang Lingkup Bidang Usaha Perusahaan elektronik ini memiliki tujuh business unit (departemen) yaitu Audio, Electric Fan, Water Pump, Refrigerator, Laundry System, Air Conditioner dan Production Engineering. Penelitian ini dilakukan pada Audio Business Unit. Audio Business Unit merupakan salah satu departemen yang terdapat di perusahaan tersebut. Audio Business Unit memproduksi radio, radio tape cassete dan radio tape cd. Produk yang dihasikan Audio Business Unit 95% merupakan

2 produk export dan 5% domestik. Pada lantai produksi Audio Business Unit seluruh proses produksinya bersifat pure Assembly dimana tidak terdapat proses manufacturing didalamnya, dan seluruh komponen atau parts disupply dari supplier Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi Perusahaan elektronik dan Audio Business Unit di perusahaan elektronik ini adalah struktur organisasi campuran yang berbentuk lini dan fungsional. Struktur organisasi yang berbentuk lini dapat dilihat pada pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan tertinggi kepada unit-unit organisasi yang berada di bawahnya secara langsung vertikal ke bawah. Sedangkan untuk yang berbentuk fungsional terjadi pada hubungan antara kepala bagian, dimana kepala bagian yang satu tidak berhak memerintah kepala bagian yang lainnya tetapi dalam melakukan pekerjaannya saling terhubung, artinya bahwa pekerjaan yang satu akan mempengaruhi pekerjaan yang lain. Struktur organisasi Perusahaan elektronik dapat dilihat pada Gambar 2.1. dan struktur organisasi dari Audio Business Unit dapat dilihat pada Gambar 2.2

3 PRESIDENT VICE PRESIDNET PROCUREMENT, ISO, AND ISC GENERAL AFFAIR AND HR DIVISION FINANCE DIVISION MANUFACTURING DIVISON CREATION CENTER QUALITY ASSURANCE EPPO AND OSH ELECTRIC FAN WATER PUMP REFRIGERATOR AUDIO AIR CONDITIONER LOUNDRY SYSTEM PEC Gambar 2.1. Struktur Organisasi Perusahaan Elektronik COO BU MANAGER PURCHASING ENGINEERING PRODUCTION LOCAL IMPORT COST CONTROL WARE HOUSE MECHANICAL ELECTRONICS ENGINEERING CONTROL NEW CONTROL AUTO MOUNTING PLANT PCB ASSEMBLY FINAL ASSEMBLY PQE MATERIAL CONTROL IQC OQC PPIC/ PERSONNELL FINANCE PRODUCTION CONTROL Gambar 2.2. Struktur Organisasi Audio Business Unit Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Dalam menjalankan kegiatannya, Perusahaan elektronik ini membagi tugas dan tanggung jawab kepada masing-masing jabatan dan bagian. Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian tersebut antara lain:

4 1. Presiden Direktur bertugas untuk mengawasi pekerjaan para karyawan yang sebelumnya telah dilaporkan oleh divisi masing-masing, memajukan produksi perusahaan dan harus dapat memacu perkembangan karyawan. 2. Wakil Direktur (Vice President) sebagai orang kedua setelah presiden direktur bertugas membantu pekerjaan presiden direktur dan menggantikan pekerjaan presiden direktur jika yang bersangkutan berhalangan. 3. Divisi Finance bertugas dan bertanggung jawab pada masalah yang berhubungan dengan keuangan, baik pemasukan maupun pengeluaran perusahaan. Selain itu, divisi ini bertugas untuk memperhitungkan dan membayar seluruh beban kewajiban perusahaan kepada pemerintah yaitu pajak pendapatan dan penjualan. Divisi ini membawahi General Accounting yang bertanggung jawab terhadap keluar masuknya kas perusahaan. 4. Divisi General Affair and Human Resource Development bertugas memimpin dan mengkoordinir kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan karyawan, hubungan dengan instansi-instansi luar dan rumah tangga perusahaan. Divisi ini membawahi personel HRD yang bertanggung jawab terhadap rekruitmen karyawan, karyawan yang bermasalah, dan lain-lain. 5. Divisi Manufacturing bertugas untuk mengawasi dan menjalankan semua kegiatan yang berkaitan dengan arus produksi dari material hingga menjadi produk jadi. Divisi ini terdapat 7 departemen yaitu Audio, Refrigerator, Electric Fan, Water Pump, Air Conditioner, Laundry System, dan Production Engineering.

5 6. Divisi Corporation PR, ISO dan ISC mempunyai tugas untuk menghubungkan perusahaan dengan masyarakat. Divisi ini membawahi 3 departemen yaitu: a. Ekspor Impor dan Bounded Zone, menangani kegiatan ekspor dan impor perusahaan. b. Information Security Center, bertugas membuat system kegiatan perusahaan dengan menggunakan computer. c. Corporate PR, bertanggung jawab mengenai hubungan perusahaan dengan pihak eksternal perusahaan. 7. Divisi Creation Center (CC), bertugas untuk menciptakan inovasi baru untuk produk-produk yang akan dibuat oleh divisi Manufacturing sehingga dapat bersaing dengan kompetitif. Divisi ini membawahi dua departemen yaitu departemen Industrial Design dan Product Planning. Departemen Industrial Design bertugas untuk menciptakan model-model baru, sedangkan departemen Product Planning bertugas untuk mempersiapkan PSI (Product Sales Inventory) yang berisi jenis dan jumlah pesanan yang dibutuhkan serta jumlah produk yang dipesan. 8. Corporate Planning mempunyai tugas mencatat kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan oleh perusahaan. Contohnya adalah perlombaan yang diselenggarakan oleh perusahaan. 9. Quality Assurance, bertugas untuk memastikan produk yang dihasilkan oleh divisi Manufacturing telah sesuai dengan kualitas standar produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

6 10. EPPO dan OSH, bertugas khusus untuk lingkungan (sampah dan polusi), penanggulangan lingkunagn kerja, kecelakaan pegawai dan keselamatan kerja. Sedangkan pembagian tugas dan tanggung jawab di Audio Business Unit yaitu: 1. COO (Chief Operating Officer) COO merupakan pimpinan tertinggi dalam Audio Business Unit yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional pabrik (internal) dan untuk kegiatan eksternal (pasar internasional). Adapun tugas COO adalah sebagai berikut : a. Merencanakan, mengarahkan dan menganalisa dan mengevaluasi serta menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada Audio Busniess Unit. b. Melaksanakan kontrak-kontrak atau kegiatan yang berhubungan dengan pihak luar (internasional). 2. Manager Business Unit Manager Business Unit bertanggung jawab atas kegiatan yang berlangsung dipabrik (internal) dan melaporkannya kepada COO. Adapun tugas Manager Business Unit adalah sebagai berikut : a. Bertugas mengawasi kebijaksanaan dan tindakan setiap Manager/kepala bagian. b. Mengendalikan kegiatan operasional pabrik secara internasional dan hubungannya terhadap pasar domestik.

7 3. Manager Purchasing Manager Purchasing bertanggung jawab atas persediaan bahan baku dan kulitas dari bahan baku tersebut serta atas kegiatan penjualan dari produk. Adapun tugas Manager Purchasing adalah mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing seksi dari bagian Purchasing. 4. Manager Engineering Manager Engineering bertanggung jawab atas perkembangan model dan kualitas dari produk yang diproduksi. Adapun tugas Manager Engineering adalah mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing seksi dari bagian Engineering. 5. Manager Production Manager Production memiliki tanggung jawab terhadap kegiatan produksi berlangsung secara lancar dan efisien dalam memenuhi target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun tugas Manager Production adalah mengawasi, mengevaluasi dan mengarahkan setiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing seksi dari bagian Production. 6. Local Adapun tugas Seksi Local adalah sebagai berikut : a. Menyediakan parts/komponen yang dibeli dari pasar local/domestik b. Menganalisis dan mengevaluasi setiap performansi dari supplier lokal

8 c. Membuat perencanan kebutuhan pembelian parts/komponen dan lead time yang diperlukan berdasarkan rencana produksi dari bagian PPC 7. Import Adapun tugas Seksi Import adalah sebagai berikut : a. Menyediakan parts/komponen yang dibeli dari pasar internasional (import) b. Menganalisis dan mengevaluasi setiap performansi dari supplier internasional c. Membuat perencanan kebutuhan pembelian parts/komponen dan lead time yang diperlukan berdasarkan rencana produksi dari bagian PPC 8. Cost Control Adapun tugas Seksi Cost Control adalah melakukan kegiatan pengendalian biaya yaitu dapat berupa penggantian rute pembelian ataupun mengganti supplier berdasarkan performansi supplier dan kulitas parts/komponen yang dihasilkan oleh supplier. 9. Ware House Adapun tugas Seksi Ware House adalah mengendalikan produk akhir yang masuk ke gudang dan melakukan kegiatan shipping baik untuk pasar domestik maupun pasar internasional. 11. Mechanical Adapun tugas Seksi Mechanical adalah merancang dan mengevaluasi bagian mechanical parts pada model baru dan mengawasi bagian mechanical pada model yang sedang berlangsung.

9 12. Electronics Adapun tugas Seksi Electronics adalah merancang dan mengevaluasi bagian electronics parts pada model baru dan mengawasi bagian elecronics pada model yang sedang berlangsung. 13. Engineering Control Adapun tugas Seksi Engineering Control adalah melakukan kegiatan cost down (Value Engineering) yaitu berupa penggantian material ataupun konstruksi parts. 14. New Control Adapun tugas Seksi New Control adalah merancang dan mengevaluasi konstruksi model baru serta fungsi yang dihasilkan. 15. AMP (Auto Mounting Plant) Adapun tugas Seksi AMP adalah untuk merakit komponen elektronik pada PCB secara otomatis dan menjaga kualitas hasil rakitan. 16. PCB Assambly Adapun tugas Seksi PCB Assambly adalah untuk merakit komponen elektronik dan mekanik pada PCB secara manual dan menjaga kualitas hasil rakitan. 17. Final Assambly Adapun tugas Seksi Final Assambly adalah untuk merakit parts/komponen hingga membentuk produk akhir dan menjaga kualitas hasil rakitan.

10 18. PQE (Production Quality Engineering) Adapun tugas Seksi PQE (Production Quality Engineering) adalah sebagai berikut : a. Mengawasi fasilitas dan prosedur produksi b. Mendata dan menganalisis masalah yang terjadi dilantai produksi c. Mengendalikan kualitas proses dan produk d. Membuat aliran proses produksi untuk masing-masing model e. Membuat Serial Number dan Warranty untuk masing-masing model f. Mengkoordinir analisis masalah pada lini produksi 19. Material Control Adapun tugas Seksi Material Control adalah sebagai berikut : a. Melakukukan pengawasan, penyimpanan dan pengeluaran part berdasarkan kode tanggal dari pabrikan / tanggal packing yang bisa digunakan sebagai referensi. b. Menyusun parts/komponen berdasarkan sistem FIFO c. Melakukan perhitungan stock opname yaitu sisa dari material yang masuk dengan yang digunakan oleh bagian produksi disetiap akhir bulan d. Melakukan identifikasi parts, apakah parts/komponen sudah berstatus disposal (parts/komponen sudah tidak digunakan lagi) 20. Outgoing Quality Control Adapun tugas Seksi Quality Control adalah sebagai berikut : a. Memeriksa kulitas produk dari hasil produksi b. Memeriksa kelengkapan aksesoris dari produk

11 21. Incoming Quality Control Adapun tugas Seksi Incoming Quality Control adalah melakukan inspeksi terhadap parts/komponen yang masuk sebelum dibawa kebagian material control. 22. PPC/Personnel Adapun tugas Seksi PPC/Personnel adalah sebagai berikut : a. Membuat rencana produksi untuk masing-masing model produk b. Mengelola sumber daya manusia yang bekerja di Audio Business Unit, mencakup kepangkatan, rotasi karyawan, perekrutan, penilian kerja, absensi, mobilisasi karyawan, pemberhentian masa kontrak, dan sebagainya yang berhubungan langsung dengan karyawan. 23. Finance Adapun tugas Seksi Finance adalah melakukan pengelolaan keuangan departemen yaitu dengan mendata kas masuk dan kas keluar departemen. 24. Production Engineering (PE) Adapun tugas Seksi Production Engineering (PE) adalah sebagai berikut: a. Mendukung fasilitas untuk lini produksi seperti jig dan peralatan b. Pembelian Instrumen Baru c. Melakukan Kontrol Kalibrasi Instrument d. Melakukan Kontrol Instrumen e. Melakukan perawatan mesin dan peralatan untuk para teknisi

12 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan Audio Business Unit memiliki dua jenis tenaga kerja yaitu karyawan tetap dan karyawan kontrakan. Jumlah tenaga kerja di Audio Business Unit yaitu untuk karyawan tetap sebanyak 321 orang dan karyawan kontrakan sebanyak 183 orang sehingga total tenaga kerja di Audio Business Unit adalah sebanyak 504 orang. Rincian jumlah tenaga kerja Audio Business Unit dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja Audio Business Unit No Keterangan Total (orang) 1 COO 1 2 Manager Business Unit 1 3 Manager Purchasing 1 4 Manager Engineering 1 5 Manager Production 1 6 Local 3 7 Import 3 8 Cost Control 3 9 Warehouse 5 10 Mechanical 5 11 Electronics 5 12 Enginerring Control 4 13 New Control 4 14 AMP PCB Assambly Final Assambly PQE Material Control Outgoing QC Incoming QC PPC/Personnel 9 22 Finance 3 23 Production Engineering 6 Jumlah 504 Sumber : Bagian Personalia Audio Business Unit Pada pelaksanaan aktivitas kerja Audio Business Unit memakai waktu kerja selama lima hari setiap minggunya yaitu mulai dari Senin sampai Jum at. Sedangkan untuk hari sabtu digunakan jika perusahaan menetapkan hari tersebut

13 sebagai hari kerja mengganti hari sebelumnya yang apabil pada hari kerja terdapat libur nasional. Jam istirahat dilakukan sebanyak tiga kali, untuk istirahat tengah kerja selama 8 menit untuk pagi dan di siang hari serta untuk istirahat makan siang dilakukan selama 45 menit. Pada saat perusahaan memperoleh order/permintaan yang banyak, maka perusahaan melaksanakan sistem kerja lembur (overtime) yang dilakukan setelah jam kerja reguler. Uraian jam kerja perusahaan di bagian Audio Business Unit dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Rincian Jam Kerja Audio Business Unit Hari Jam Kerja Istirahat Breaking Time Lunch Time Breaking Time Senin-Kamis WIB WIB WIB WIB Jum'at WIB WIB WIB WIB Sabtu *ditentukan berdasarkan hari kerja perusahaan Sumber : Bagian Personalia Audio Business Unit Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya Sistem pengupahan pada Audio Business Unit diatur berdasarkan status karyawan, yakni karyawan tetap dan karyawan kontrak. Dimana pemberian upah pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian, kecakapan, prestasi kerja, dan sebagainya dari karyawan yang bersangkutan. Pemberian upah diberikan setiap akhir bulan yang biasanya jatuh pada tanggal 28 setiap bulannya. Pajak atas upah menjadi tanggung jawab masing-masing karyawan. Adapun rincian upah yang diberikan, yaitu: 1. Untuk karyawan tetap, terdiri atas: a. Upah pokok b. Insentif

14 c. Tunjangan Adapun jenis tunjangan yang diberikan pihak perusahaan berupa: - Tunjangan Perumahan - Tunjangan Keluarga - Tunjangan Keahlian (Skill) - Tunjangan Bahasa - Tunjangan Jabatan - Tunjangan Produktivitas - Tunjangan Hari Raya 2. Untuk karyawan kontrakan mendapat upah berdasarkan Upah Minimum Sektoral yang telah ditetapkan pemerintah dan Tunjangan Hari Raya (THR). Bagi karyawan yang melakukan kerja lembur (overtime) akan mendapatkan tambahan yang dihitung berdasarkan tarif upah lembur (TUL). Usaha-usaha lain yang dilakukan Audio Business Unit untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan yaitu sebagai berikut : a. Memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) b. Memberikan Hak cuti c. Memberikan Asuransi (hanya untuk karyawan tetap) d. Memberikan Pengobatan e. Memberikan Ongkos Transportasi f. Memberikan Makan pada Jam kerja g. Memberikan Perlengkapan Kerja (pakaian kerja, sepatu, dan APD)

15 2.4. Proses Produksi Bahan-Bahan yang Digunakan Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam untuk mempelancar terjadinya proses produksi di Audio Business Unit dapat dikelompokkan atas bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk yang memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan lainnya dan akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi. Audio Business Unit menggelompokkan bahan baku menjadi tiga komponen/parts utama yaitu mechanical parts, electronic parts dan safety parts. Adapun mechanical parts, electrical parts dan safety parts yang digunakan dalam proses produksi radio model R, dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.4. dan Tabel 2.5. Tabel Mechanical Parts No Nama Part 1 PCB Unit 2 Bar Ant 3 Speaker 4 Rod Ant 5 Speaker Wire 6 Gyro Ant Wire 7 Badge 8 Front Panel 9 Hand Cover 10 Gyro Front Case 11 Gyro Back Case 12 Gyro Rack 13 Gyro Base

16 Tabel Mechanical Parts (Lanjutan) No Nama Part 14 Gyro Click 15 Operation Panel 16 Gyro Cam 17 Operation Bottom 18 Power Bottom 19 Sleep Bottom 20 Select Bottom 21 Tun Knob 22 Vol Knob 23 Washer 24 Batt Cover Gasket 25 Sponge 26 Washer A 27 Washer B 28 Batt Terminal (+) 29 Batt Terminal (+/-) 30 Leg Cushion 31 Leg Rubber 32 Front Cab 33 Back Cab 34 LCD Panel 35 Led Lens 36 Gyro Spring 37 FM Ant Terminal 38 Rubber A 39 Rubber B 40 Gyro Masking L 41 Gyro Masking R 42 Gyro Shaft 43 Himeron 44 Safety Cover 45 Shield Plate Assy 46 Speaker Net Frame Unit 47 E-Ring 48 Screw 49 Lembaran plat E 50 Sheet Cover 51 LCD 52 LCD Holder 53 Control PCB Sumber : Bagian PQE Audio Business Unit

17 Tabel 2.4. Electrical Parts No Nama Part 1 Jumper 2 Resistor 3 Capasitor 4 Dioda 5 Coil 6 Transistor 7 Elco 8 Fuse protector 9 FM VARICAP 10 AM VARICAP 11 IC 12 Ceramic Capasitor 13 Fuse Holder 14 Chip Transistor 15 Chip Resistor 16 Chip Capasitor 17 Chip Coil 18 AM OSC Coil 19 AM IFT Coil 20 FM IF Coil 21 Spring Coil 22 Connector Sumber : Bagian PQE Audio Business Unit Tabel 2.5. Safety Parts No Nama Part 1 Power Transformer 2 AC CORD 3 Fuse Sumber : Bagian PQE Audio Business Unit Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang tidak tampak dalam produk jadi tetapi hanya menolong proses produksi agar berjalan dengan lancar dan digunakan sebagai pelengkap produk saja. Bahan penolong yang digunakan adalah : 1. Cairan fluxer untuk membersihkan permukaan PCB Unit dari kotoran.

18 2. Lilin untuk merekatkan kabel atau wayer pada PCB 3. Timah untuk merekatkan kaki-kaki komponen terhadap PCB 4. Grease untuk melicinkan permukaan komponen 5. Yellow bond untuk merekatkan antar komponen 6. Black Bond untuk memperlancar gerakan akibat gesekan antar komponen 7. Alkohol untuk membersihkan permukaan komponen 8. Lem Khusus untuk merekatkan micro elktrik komponen pada mesin SMT 9. Paper Type untuk merekatkan bagian komponen 10. Lakban/isolatip untuk merekatkan kotak karton pada bagian packing Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan. Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi juga digolongkan kedalam kategori parts yaitu mechanical parts dan safety parts. Adapun rincian bahan tambahan dcapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.6. Bahan Tambahan No Kategori Parts Nama Parts 1 Master Box 2 Cartoon R 3 Mechanical Poly Foam 4 Layer 5 Plastic Type 6 Warranty Card 7 Safety Serial No Label 8 C/I Book Sumber : Bagian PQE Audio Business Unit

19 Standar Mutu Bahan/Produk Standar mutu bahan/produk yang diterapkan Audio Business Unit adalah suatu sistem yang mana dapat mengendalikan produk ataupun bahan baku tidak menjauhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar mutu sangat perlu untuk ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar kualitas produk akhir. Standar yang diterapkan ini sangat mempengaruhi kualitas produk yang ingin dipasarkan dan berani bersaing dengan perusahaan yang memproduksi produk dibidang elektronik. Untuk menjaga mutu bahan/produk, perusahaan melakukan standarisasi pada beberapa tahap. 1. Tahap I (Tahap Standar Komponen Awal) Setiap komponen yang akan diproses sebelumnya masuk kebagian receiving dan akan diinspeksi oleh bagian IQC (Incoming Quality Control) berdasarkan spesifikasi produk yang standar dan fungsinya yang akan dilakukan secara sampling, selain itu akan diinspeksi berdasarkan CSM (Chemical Substance Management) dan RoHS (Restricted of Hazardous Substance) untuk melihat kadar kimia yang berbahaya pada komponen, sehingga produk yang nantinya dipasarkan adalah produk yang berkualitas dan ramah lingkungan. Adapun bahan kimia yang diperhatikan adalah: 1. Cadmium (Cd) < 20 ppm 2. Pb (Lead/Timah Hitam) < 100ppm atau < 500 ppm (bergantung kepada parts) 3. Hg (Raksa/Mercury) < 100 ppm 4. Cr +6 (Chromium Hexavalent) < 100 ppm

20 5. PBB (Poly Brominated Biphenyls) < 100 ppm 6. PBDE (Poly Brominated Diphenyl Ethers) < 100 ppm Prosedur pada IQC yaitu supplier harus memiliki sertifikat pada parts bebas bahan kimia dan pemeriksaaan pada IQC dilakukan secara sampling. 2. Tahap II (Tahap Standar Proses) Dalam proses produksi juga dilakukan standar mutu produk, yaitu : a. Bagian AMP (Auto Mounting Plant) menetapkan standar mutu untuk hasil PCB yang tidak sempurna. Mutu dikatakan tidak sempurna apabila : - Komponen lepas - Komponen salah letak/menumpuk - Komponen pecah/retak - Kaki komponen tidak terpasang dengan tepat - Kaki komponen terpotong - Kaki komponen terlalu pendek - Komponen yang dirakit memiliki nilai yang tidak sesuai - Salah PCB - Didapati pada PCB setengah proses AMP juga memiliki inspector tersendiri dalam menjaga mutu produk yang dihasilkan, produk hasil produksi diinspeksi 100% tanpa sampling, dan AMP juga memiliki QC shift yang harus melakukan

21 sampling 2x/shift dari hasil produksi untuk mengetahui kondisi mutu yang ada. b. Bagian PCB Assembly menetapkan standar mutu berdasarkan hasil soldering dari setiap komponen pada PCB, pemeriksaan ini dilakukan oleh operator pada proses touch up dan kemudian diinspeksi kembali untuk kemampuan fungsi dari PCB unit tersebut pada bagian pengechekan fungsi. c. Bagian Final Assembly menetapkan standar mutu dengan memperhatikan komponen yang akan dirakit berdasarkan appearance dari komponen tersebut oleh masing-masing operator di line production. Dan untuk menjaga mutu produk yang dihasilkan disetiap line terdapat bagian repairing untuk memperbaiki komponen ataupun produk jadi yang berstatus NG (Not Good) 3. Tahap III (Tahap Standar Produk Akhir) Pemeriksaan akan mutu produk juga akan dilakukan oleh bagian OQC (Out going Quality Control). Proses inspeksi dilakuka secara sampling. Adapun yang diinspeksi pada bagian OQC adalah : a. General Inspection : untuk memeriksa penampilan, konstruksi produk, dan pengoperasian b. Safety Inspection : untuk memeriksa kebocoran arus c. Measurment Inspection : untuk memeriksa kepekaaan penerimaan AM/FM d. Reliability Inspection : untuk menguji keandalan produk

22 e. Assembli Instruction Manual Inspection : untuk memeriksa komponen yang terpasang sesuai dengan AIM yang dutetapkan perusahaan Uraian Proses Produksi Uraian proses produksi dapat dilihat berdasarkan contoh radio model R, sebagai model radio yang akan diteliti. Audio Business Unit memiliki 3 proses utama dalam kegiatn produksi. Blok diagram proses produksi dapat dilihat pada Gambar 2.3. Auto Mounting Plant PCB Assembly Final Assembly Gambar 2.3. Blok Diagram Proses Produksi 1. AMP (Auto Mounting Plant) AMP (Auto Mounting Plant)/AIP (Auto Insertion Plant) merupakan bagian yang melakukan proses memasukkan komponen-komponen secara otomotasi pada PCB oleh mesin berbasis CNC. Terdapat 4 jenis mesin utama pada AMP, yaitu: a. Mesin Jumper, untuk memasang komponen berupa jumper (komponen penghubung pada PCB). Komponen jumper. b. Mesin Axial, untuk memasang komponen yang dipasang secara horizontal (mendatar). Komponen elco, resistor, kapasitor, dan lain-lain.

23 c. Mesin Radial, untuk memasang komponen yang dipasang secara vertical (berdiri). Komponen Resistor, dioda, coil, dan lain-lain. d. Mesin SMT (Surface Mount Tech), untuk memasang komponen yang berukuran sangat kecil dan part-part khusus yang dipasang pada PCB. Komponen IC. Didalam mesin SMT akan dilakukan empat proses yaitu pemasangan lem, pemasangan parts, pemanasan dengan suhu 120 o C selama 90 detik. Proses produksi dibagian AMP dimulai dari proses perakitan jumper oleh mesin jumper, kemudian diproses dimesin perakitan komponen elektrik secara axial di mesin axial, selanjutnya diproses dimesin perakitan radial di mesin radial dan yang terakhir diproses dimesin SMT untuk memasang komponen yang berukuran sangat kecil dan part-part khusus yang dipasang pada PCB. Didalam mesin SMT akan dilakukan empat proses yaitu pemasangan lem, pemasangan parts, pemanasan dengan suhu 120 o C selama 90 detik. Setelah proses perakitan otomatis selesai, PCB Unit kemudian dibawa kebagian inspector untuk diinspeksi apakah masih ada komponen yang rusak atau tidak terpasang pada PCB Unit tersebut. 2. PCB Assembly Bagian PCB Assembly merupakan bagian mounting manual yaitu memasangkan komponen-komponen electrical yang tidak dipasang di bagian AMP dan memeriksa part apakah sudah terpasang dengan baik. Uraian proses

24 produksi dibagian PCB Assembly untuk radio model R dibagi atas dua proses utama, yaitu : a. Proses PCB Mounting Manual Tahapan proses produksi PCB Mounting Manual untuk radio model R adalah: - Tahap Mounting Manual yaitu Mechanical parts dan electrical parts dirakit secara manual - Tahap Penyolderan Otomatis yaitu PCB Unit hasil rakitan dibersihkan dengan cairan fluxer dimesin fluxer kemudian disolder secara otomatis di mesin dipping solder - Tahap Proses Touch Up yaitu PCB akan dicheck kembali dan diperbaiki jika masih terdapat short antar komponen - Tahap Perapian yaitu PCB dipasang wayer dan wayer-wayer pada PCB dirapikan dan diberikan yellow bond - Tahap Pemeriksaan Otomatis yaitu fungsi komponen diperiksa secara otomatis dengan mein ICT - Tahap Pemeriksaan Fungsi yaitu pemeriksaaan fungsi-fungsi pada PCB Unit diperiksa sebelum dirakit di bagian final assembly. b. Proses Pembentukan LCD Display Proses perakitan untuk LCD Display dilakukan secara manual, hasil rakitan yang dinyatakan baik akan dikirim ke bagian final assembly untuk dirakit kembali dengan komponen yang lain sehingga membentuk set radio.

25 3. Final Assembly Line production pada final assembly dibuat berdasarkan cell-cell, masingmasing cell mengerjakan satu jenis model. Bagian ini merupakan tahap terakhir dalam memproduksi produk radio, disini komponen dirakit satu dengan yang lain. Secara umum proses yang terjadi dibagian final assembly adalah pengechekkan alignment AM/FM, yang selanjutnya dilanjutkan dengan persiapan untuk back cabinet dan front cabinet, pemasangan komponen-komponen pendukung, dan pengechekan fungsi radio secara keseluruhan baik fungsi elektrik maupun appearance dari produk tersebut, dan tahap terakhir dilakukan proses packing Mesin dan Peralatan Mesin Produksi Mesin-mesin yang digunakan oleh Audio Business Unit dalam melaksanakan kegiatan produksi radio dapat dilihat pada Tabel Peralatan Peralatan yang digunakan oleh Audio Business Unit dalam melaksanakan kegiatan produksi radio dapat dilihat pada Tabel 2.8.

26 No Nama Mesin Asal Tahun Tabel 2.7. Mesin yang digunakan di Audio Business Unit Air Preassure (kgf/cm 2 ) Temperatur ( o C) Tegangan (Volt) Jumlah (Unit) 1 Mesin Jumper Singapura Untuk memasang komponen jumper 2 Mesin Axial Singapura Untuk memasang komponen secara mendatar 3 Mesin Radial Singapura Untuk memasang komponen secara berdiri Untuk memasang komponen yang berukuran Mesin SMT Jepang kecil 5 Mesin Autopacking Taiwan Untuk memasang isolasi secara otomatis Untuk menyemprotkan cairan pembersih pada Mesin Fluxer Jepang bagian belakang PCB Unit 7 Mesin Dipping Solder Jepang Untuk menyolder Komponen terhadap PCB secara otomatis 8 Mesin ICT Untuk mendeteksi adanya short fail, pen fail maupun component fail pada PCB unit 9 Mesin Shrink Singapura Untuk mempacking beberapa produk menjadi satu bagian plastik secara otomatis Mesin Hotmelt Touch Spring Untuk merekatkan komponen spring Reel Unit Mesin Cold Press Panel Display Mesin Cold Press Shield Net Ornament Mesin Cold Press Cassete Panel Fungsi Untuk menekan operation panel terhadap display panel Untuk merekatkan lembaran plat shield Untuk merekatkan casset panel Untuk menekan trafo pada saat melakukan Mesin Press Trafo Jig proses soldering 15 Mesin Cold Press LCD Panel Untuk merekatkan LCD Panel 16 Mesin Hotmelt Speaker Untuk merekatkan komponen speaker 17 Mesin Hotmelt Chasis Speaker Untuk merekatkan komponen Chasis speaker Untuk merekatkan komponen cover ornament Mesin Hot Press Net Ornament

27 No Nama Mesin Asal Tahun Tabel 2.7. Mesin yang digunakan di Audio Business Unit (Lanjutan) Air Preassure (kgf/cm 2 ) Temperatur ( o C) Tegangan (Volt) Jumlah (Unit) Mesin Rivet Poke Shaft Plate Untuk merekatkan komponen shaft pada plate 19 Reel Unit Reel Unit 20 Mesin Hotmelt Jog Ornament Untuk merekatkan komponen panel ornamnet Mesin Rivet Poke Shaft PCB Untuk merekatkan komponen shaft pada plate 21 Plate Reel Unit PCB Reel Unit 22 Mesin Press Motror Pulley Mesin Press Support Sping Untuk merekatkan komponen pendukung Sping 23 CD Chasis CD Chasis Mesin Cold Press CD 24 Clamper Weight Untuk merekatkan Clamper pada CD Player 25 Mesin Cold Press Ornament Fungsi Untuk menekan/merekatkan komponen cover plate 26 Mesin Cold Press Dial Panel Untu merekatkan dial panel 27 Mesin Ultrasonic Front Cab Untuk merekatkan komponen Front Cabinet dan and Panel panel 28 Mesin Hot Press Net Ornament Speaker Untuk merekatkan komponen speaker net 29 Mesin Hotmelt Sampo Net Mesin Cold Press Dial Roller Untuk merekatkan komponen dial roller 31 Mesin Hotmelt Brand Badge Untuk merekatkan badge terhadap speker net frame 32 Mesin Het Induction Mesin Forming and Cutting Untuk memotong dan membentuk kaki Leg Led komponen LED 34 Mesin Cold Press Window Panel Untuk merekatkan panel 35 Mesin Cold Press Cassete LID Untuk merekatkan komponen Cassete LID

28 No Nama Mesin Asal Tahun Tabel 2.7. Mesin yang digunakan di Audio Business Unit (Lanjutan) Air Preassure (kgf/cm 2 ) Temperatur ( o C) Tegangan (Volt) Jumlah (Unit) 36 Mesin Dispencer Grease Jig Mesin Hot Press Speaker Ornament Mesin Ultrasonic Mecha Button Fungsi Untuk membantu memotong tape secara otomatis Untuk merekatkan komponen speaker net Untuk merekatkan komponen Mecha button 39 Mesin Cold Press Dial Scale Untuk merekatkan komponen operation dial scale 40 Mesin Hotmelt Roller/Speaker and Press Dial Drum Untuk merekatkan komponen roller speaker 41 Mesin Leg Bending Untuk membending kaki-kaki komponen elektrik 42 Mesin Cold Press Dome Cup Untuk merekatkan komponen Dome Cup 43 Mesin Ultrasonic Handle Untuk merekatkan handel pada pesawat 44 Mesin Button Cutting Jig Untuk memotong bagian tombol yang berlebih 45 Mesin Cold Press Dial Drum Untuk merekatkan komponen dial drum 46 Mesin Hot Stamp Tweeter Ornament Untuk merekatkan label/nameplate 47 Mesin Cold Press Ring Speaker Untuk menekan/merekatkan ring pada speaker 48 Mesin Cold Press BI-AMP Untuk merekatkan komponen BI-AMP 49 Mesin Cold Press Handle Screw Untuk melakukan proses screwing 50 Mesin Hotmelt Panel Untuk merekatkan panel 51 Mesin Hotmelt Mecha Botton Untuk merekatkan tombol-tombol terhadap dial panel 52 Mesin Cold Press Erase Head Untuk merekatkan Cover panel 53 Mesin Mecha Cutting Sumber : Bagian PQE Audio Business Unit Untuk memotong bagian mechanical parts yang berlebih

29 Tabel 2.8. Peralatan yang digunakan di Audio Business Unit No Nama Peralatan Fungsi 1 Sweemarscope IF Untuk mencari frekuensi minimum dan maximum dari IF 2 Sweemarscope AM Untuk mencari frekuensi minimum dan maximum dari AM 3 Sweemarscope VHF Untuk mencari frekuensi minimum dan maximum dari VHF 4 AC Volt Meter Untuk melihat atau mengetahui besaran tegangan output pesawat / set yang diukur (mv) 5 FM/AM Signal Gen Untuk mengatur standrad signal AM/FM 6 Digital Balance Untuk menimbang berat produk (digital) 7 Stereo Seprataion Meter Untuk mengecheck / mengukur FM Stereo 8 Sikat PCB Untuk membersihkan PCB dari sisa soldering 9 Air Gun Untuk menyemprotkan udara kering dalam proses pembersihan 10 Power Source Untuk menghasilkan sumber tegangan (AC) 11 Palu Karet Untuk mengetokkan pada pesawat radio pada saat proses howling 12 Thermometer Solder Untuk mengetahui suhu dari solder yang digunakan 13 Freq Counter Untuk menghitung besarnya frekuensi pada pesawat radio 14 Botol Alkohol Untuk tempat cairan alcohol 15 Pistol Diabond Untuk mengoleskan blackbond terhapar komponen 16 Digital Multimeter Untuk mengukur miliampere, Voltmeter untuk AC dan DC serta Ohmmeter 17 Distortion Meter Untuk melihat / mengetahui bila tertjadi distorsi terhadap output signal pesawat / set yang diukur 18 Ampere meter (ma ) Untuk mengukur berapa besar arus yang terdapat pada pesawat 19 Box part Untuk tempat komponen-komponen (parts) 20 Solder Untuk mencairkan timah pada saat proses soldering 21 Jig Alignment Untuk mempermudah mendudukkan PCB saat proses alignment 22 Dummy Antenna Untuk memancarkan gelombang frekuensi secara langsung dari signal generator CD Player Evaluating 23 Filter Untuk mengevaluasi dan menyaring suara yang dihasilkan dari CD Player 24 DC Power Supply Untuk mensupply tegangan DC sesuai yang dibutuhkan

30 Tabel 2.8. Peralatan yang digunakan di Audio Business Unit (Lanjutan) No Nama Peralatan Fungsi 25 Loop Antena Untuk memancarkan radiasi gelombang frekuensi dari signal generator 26 Micrometer Stand Untuk melihat / mengetahui bila tertjadi distorsi terhadap output signal pesawat / set yang diukur 27 Oscilloscope Untuk melihat atau mengetahui gambar signal tegangan output pesawat / set yang diukur (mv) 28 Dummy Load Untuk output pengganti speaker 29 Pipet dan Lilin Untuk meneteskan lilin pada komponen pada saat proses waxing 30 Tang Jepit Untuk menjepit komponen yang berukuran kecil 31 Dispenser Lackband Untuk mempermudah pengggunaan lackband 32 Cutter Untuk memotong bagian dari suatu komponen 33 Obeng ( - ) Untuk mengunci atau membuka part dengan bentuk kepala obeng ( - ) 34 Obeng ( + ) Untuk mengunci atau membuka part dengan bentuk kepala obeng ( + ) 35 Driver Untuk mempermudah kegiatan screwing 36 Tang Potong Untuk membantu proses pemotongan komponen 37 WristBand Untuk menghindarkan rusaknya semi konduktor pada pesawat akibat listrik statis yang terdapat pada tubuh manusia Sumber : Bagian PQE Audio Business Unit

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Berbagai Bagian dalam Organisasi Perusahaan Elektronik Jakarta Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan elektronik membagi tugas dan tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 1954 di Jakarta, sebuah pabrik yang memproduksi barang-barang elektronik Tiga tahun kemudian dalam studinya di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada tahun 1974, perusahaan ini didirikan sebagai perusahaan lokal yang mendukung kegiatan perdagangan dan impor produk-produk Jepang ke Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Cakrawala Elecorindo yang beralamat di Jl. Pancing No. 8 Blok C Komplek Pergudangan MMTC. merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk perseroan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Latar Belakang Perusahaan Dimulai pada tahun 2001 sebagai perusahaan assembly, PT Pro Tec Indonesia (Pro Tec) merupakan perusahaan perakit komponen-komponen untuk perusahaan

Lebih terperinci

NO NAMA SKEMA JENIS SKEMA JUMLAH UNIT KODE UNIT 1 Operator Screwing OKUPASI 3 ELM.UM ELM.UM ELM.UM Operator Packing

NO NAMA SKEMA JENIS SKEMA JUMLAH UNIT KODE UNIT 1 Operator Screwing OKUPASI 3 ELM.UM ELM.UM ELM.UM Operator Packing DATA SKEMA LSP NO NAMA SKEMA JENIS SKEMA JUMLAH UNIT KODE UNIT 1 Operator Screwing OKUPASI 3 ELM.UM02.047.01 2 Operator Packing OKUPASI 3 ELM.UM02.052.01 3 Inspector Incoming Part OKUPASI 5 ELM.UM02.001.01

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat kerja,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin maju

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin maju BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan perindustrian di Indonesia semakin maju pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya persaingan antar industri yang mengelola berbagai macam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan jaman dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berdirinya banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan jaman dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berdirinya banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Industri di Indonesia keberadaannya semakin pesat seiring dengan kemajuan jaman dan teknologi. Hal ini terbukti dengan berdirinya banyak bangunan baik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian adalah PT. Samudra Marine Indonesia yaitu perusahaan jasa pembuatan kapal, perbaikan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Sesuai dengan kebutuhan kehidupan manusia sehari-hari, tempat tidur merupakan salah satu kebutuhan primer. Karena semakin berkembangnya zaman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT.

LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB. langsung. Wewenang dan tanggung jawab untuk masing-masing jabatan pada PT. LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Tugas dan tanggung jawab masing-masing jabaatan, dapat diketahui dari struktur organisasi. Dimana dalam struktur digambarkan hubungan antara atasan dan bawahan,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Sinar Jaya Prakarsa merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas), didirikan pada tahun 1982 oleh Bapak Amir Djohan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang bergerak pada bidang spring bed dan busa. PT. Ocean Centra Furnindo dibangun pada tahun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu terjadi bahkan persaingan itu semakin ketat. Persaingan menjadi hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu terjadi bahkan persaingan itu semakin ketat. Persaingan menjadi hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan didalam dunia usaha akan selalu terjadi bahkan persaingan itu semakin ketat. Persaingan menjadi hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Ivana Mery Lestari Matras adalah salah satu produsen spring bed yang berada di Medan dimana perusahaan berdiri pada tahun 1997 dan langsung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Prabu Jaya didirikan oleh Bapak Kisudjo Tjanggal pada tahun 1973, masih dengan nama UD. Prabu Jaya dan bergerak pada bidang produksi dan penjualan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting

BAB III METODOLOGI. Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Proses produksi pada PT. PIN khususnya proses dari bagian upper (cutting dan sewing) sampai pada bagian assembly akan diubah menjadi suatu sistem produksi yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Super Plates didirikan pada tahun 1992 yang beralamat di Jl.Balai Desa 141 Polonia Medan. CV. Super Plates merupakan salah satu perusahaan yang

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN IV. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Pada saat itu PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Super Plates merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan baterai/aki mobil. Usaha ini didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Deny

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan perekonomian di Indonesia dan juga semakin berkembangnya perdagangan bebas yang masuk, maka setiap perusahaan harus mempersiapkan diri untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a.

Fungsi Jabatan Tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan adalah sebagai berikut: 1. Jajaran Direksi Perusahaan a. BAB XI STRUKTUR ORGANISASI A. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Pabrik benzaldehyde ini direncanakan berbentuk perseroan terbatas sehingga untuk memperlancar jalannya manajemen di perusahaan, perlu dibuat

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN LAMPIRAN 80 Lampiran 1. Struktur Organisasi PT TMMIN DIRECTORATE DIVISION DEPARTMENT Board of Directors Plant Karawang Assy & Painting Press & Welding - AssyProduction - Painting Engineering Service -

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabang Subur merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembuatan produk berbahan baku stainless steel. Perusahaan ini pertama kali

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bandar Bunder berada di Jl. Batubara No. 19 Tebing Tinggi. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi alat-alat rumah tangga berupa sendok dan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di bidang manufaktur di kota Jakarta dan sekitarnya telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya beberapa

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 66 BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Bentuk perusahaan yang direncanakan pada Perancangan Pabrik Isobutil Palmitat ini adalah Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas merupakan bentuk perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. parts. Perusahaan ini menerima pesanan dari perusahaan otomotif dan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Multikarya Sinardinamika adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur pembuatan accessories

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Koperasi Karyawan Telekomunikasi seluler (kisel) adalah koperasi yang beranggotakan sekitar 2.500 anggota yang seluruhnya adalah pegawai PT Telkomsel.

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG KERUSAKAN VOLTAGE REGULATOR PADA COLLINS ADF 60 (A) RECEIVER DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

KAJIAN TENTANG KERUSAKAN VOLTAGE REGULATOR PADA COLLINS ADF 60 (A) RECEIVER DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA KAJIAN TENTANG KERUSAKAN VOLTAGE REGULATOR PADA COLLINS ADF 60 (A) RECEIVER DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA Reisa Liviadita Mega Andini 1, Ema, ST., MT 2 Program Studi Avionik Fakultas Teknik Universitas Nurtanio

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan pengolah kayu yang berlokasi di jalan Sumbawa 2 KIM II Mabar Belawan. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi

Lampiran 1. Struktur Organisasi Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock

Lebih terperinci

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian

BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian BAB 3 Objek Dan Metode Penelitian 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT Maju Teknik Utama Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat (divisi tabung)

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan PT Abdy Sentra Kreasi adalah sebuah pabrik pengolahan dan pembuatan celana jeans yang ditujukan untuk pasaran lokal. Lokasi pabrik tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda.

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tahun 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Indonesia Belanda. BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah berdirinya PT Cosmar merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang beralamat di Jl Pulo Buaran III No.1 Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, berdiri pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tri Dharma Wisesa yang beralamatkan di Jl. Pegangsaan Dua blok A1, km 1.6, Kelapa Gading, Jakarta Utara adalah salah satu perusahaan manufaktur

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR

BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR BAB II PROFIL PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR 2.1 Profil Perusahaan 2.2 Sejarah Singkat PT. Astra Daihatsu Motor PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) mengawali sejarahnya pada tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Citra Logam Alpha Sejahtera adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengolahan logam, dimana

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 357 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 357 TAHUN 2013 TENTANG MENTERI KEPUTUSAN MENTERI NOMOR 357 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN GOLONGAN POKOK INDUSTRI PAKAIAN JADI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang memproduksi parabola merek BP Sat dan merek QQ. Pada awalnya pemilik perusahaan ini, bapak Susanto

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga.

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga. BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah PT FK PT. FK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri insektisida rumah tangga. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1991 yang pada awal

Lebih terperinci

USER MANUAL BEL SEKOLAH

USER MANUAL BEL SEKOLAH USER MANUAL BEL SEKOLAH Hal yang perlu diperhatikan: Untuk fleksibilitas power, Kit Bel Sekolah memiliki 2 input power dengan tegangan 5V atau tegangan 6 12 Volt Untuk input tegangan 6 12 Volt, selain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 Blok Diagram 3.2 Cara Kerja Diagram Blok Sistem Finger sensor terdiri dari LED

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. M Irfan Shoes ini merupakan milik Bapak Zul, sebelum membangun usaha ini pak Zul bekerja sebagai karyawan biasa di perusahaan orang lain. Pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penerapan Sistem JIT Purchasing pada PT Sanken Indonesia 1. Pembelian bahan Baku PT SKI melakukan pembelian bahan baku berdasarkan kuantitas yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

USER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA

USER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA USER MANUAL JAM DIGITAL DENGAN IC AT89S51 1 3 2 MATA DIKLAT : RANCANGAN ELEKTRONIKA SISWA XII ELEKTRONIKA INDUSTRI 2011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO TEKNIK ELEKTRO SMK N 3 BOYOLANGU CREW 2 CREW Gigih Purbo S

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, perindustrian juga turut mengalami kemajuan pesat. Kemajuan ini mendorong munculnya banyak persaingan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia industri membuat setiap perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bersaing dengan para pesaingnya, terlebih perusahaan

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PENGEPAKAN PRODUK EKSPOR KOMPONEN MOBIL DI COMPONENT EXPORT VANNING DIVISION, SUNTER I, PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Disusun oleh: Fathimah Baya Nabilah 32411726

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Dampak negatif dari hal tersebut adalah banyaknya warga negara yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta merupakan kota terpadat di Indonesia dengan berbagai aktifitas setiap harinya. Hal ini terbilang wajar sehubungan dengan statusnya sebagai ibukota negara.

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 13 BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Aplikasi ini membahas tentang penggunaan IC AT89S51 untuk kontrol suhu pada peralatan bantal terapi listrik. Untuk mendeteksi suhu bantal terapi

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Argha Karya Prima Industri didirikan pada pertengahan tahun 1982 dan terletak di Citeureup kabupaten Bogor, Jawa Barat. Perusahaan ini bergelut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco adalah suatu perusahaan manufaktur yang menghasilkan produk utama adalah spring bed dengan merek dagang Big Land.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry (PT. KCRI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bahan baku untuk industri ban vulkanisir.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

Model 1 Model 2

Model 1 Model 2 PETUNJUK MENGATASI MASALAH Ikuti petunjuk di bawah ini jika pesawat mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi secara normal. Kelainan Pesawat tidak hidup/ tidak ada suara. Suara Tape kurang jelas,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan yang bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Nama perusahaan ini adalah PT. Bintang Persada Satelit.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger

Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger Ardityo Irawan 1 Abstract: PT XYZ is one of the company that produce heat exchanger in Indonesia. The Company developing

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu : III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung yang dilaksanakan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG MENTERI KETENAGAKERJAAN KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI INDUSTRI PENGOLAHAN, SUBGOLONGAN INDUSTRI ALAS KAKI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA LAMPIRAN 1 HASIL WAWANCARA 1. Sudah berapa lama APP berdiri? APP sudah berdiri selama 16 tahun, didirikan pada tanggal 25 April 1997 yang dibuat di hadapan notaris Rachmat Santoso, S.H agar dapat memproduksi

Lebih terperinci