MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MODEL TUGAS PROYEK PADA SISWA KELAS IV SDN 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO JURNAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MODEL TUGAS PROYEK PADA SISWA KELAS IV SDN 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO JURNAL"

Transkripsi

1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MODEL TUGAS PROYEK PADA SISWA KELAS IV SDN 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO JURNAL Oleh ENDANG TUNI SURONOTO NIM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2 LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Skripsi yang berjudul MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MODEL TUGAS PROYEK PADA SISWA KELAS IV SDN 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO Oleh Endang Tuni Suronoto Pembimbing I Pembimbing II Dra. Hj. Salma Halidu, S. Pd, M. Pd Nip Hj. Sumarni Mohamad, S.Pd, M,Pd Nip Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Dr. Hj. Rusmin Husain, S.Pd, M.Pd Nip

3 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MENGGUNAKAN MODEL TUGAS PROYEK PADA SISWA KELAS IV SDN 76 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO Endang Tuni Suronoto 1), Salma Halidu 2), Sumarni Mohamad 3) Endang Tuni Soronoto Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Salma Halidu Sumarni Mohamad ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam penelitian adalah apakah keterampilan menulis karangan narasi dapat ditingkatkan menggunakan model tugas proyek di SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo. Metode yang digunakan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penggunaan dilakukan dengan dua siklus. Dengan tehnik pengumpulan data yaitu test, observasi dan dokumentasi.pada observasi awal dari 20 siswa hanya 3 orang siswa yang memiliki kemampuan menulis karangan narasi. Pada siklus 1 meningkat menjadi 11 orang siswa atau 64,7%. Siklus II meningkat menjadi 17 siswa atau 80,2%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak dalam menulis karangan dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran tugas proyek. Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Tugas Proyek

4 1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual siswa di sekolah dalam menciptakan keahlian dalam bidang karya tulis ilmiah. Dalam pelajara ini siswa di bimbing agar dapat menyusun sebuah karya. Lewat karya inilah siswa akan memperoleh pengetahuan bagaimana menggunakan bahasa dan tindak tutur kata yang baik dan benar yang menarik dibaca dan didengar oleh para pembaca. Memang keahlian dalam berbahasa bukanlah hal yang mudah namun membutuhkan latihan dan keuletan dalam berfikir untuk menyusun ide yang bagus. Karya tulis ilmiah mempunyai 5 jenis yakni deskriptif, eksposisi, argumentasi, persuasi dan narasi. Narasi (cerita) merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Untuk memudahkan latihan menulis karangan narasi ini perlu ada langkah-langkah dan bagaimana aspekaspek penulisan yakni 1) Menentukan tema dan judul. 2) Mengumpulkan bahan. 3) Menyeleksi bahan. 4) Membuat kerangka. 5) Mengembangkan kerangka karangan. Sesuai dengan observasi awal yang saya lakukan di SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo pada kelas IV, jumlah siswa kseluruhanmya yaitu 20 siswa. Dari jumlah tersebut terdapat siswa yang masih kurang paham dalam menulis karangan narasi. Terdiri dari 8 siswa belum paham dalam Dari uraian di atas bahwa perm asalahan utama yaitu siswa belum paha m tentang materi menulis karangan den gan baik dan benar, karena masih ada beberapa aspek yang belum dikatahui oleh siswa. Dalamhal ini model pembelajaran yang akan dicobakan oleh peneliti yaitu model tugas proyek, model ini untuk memungkinkan agarbisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kara ngan narasi di SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo. Hal lain yang di katakan oleh (Uno:101) bahwa model tugas proyek merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui suatu kondisi tertentu dan langsung terjun ke lapangan. Penerapan model ini dalam kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk merangkum pengetahuan diberbagai bidang serta secara kritis dan kreatif mengaplikasikan dalam kehidupan nyata b. Identifikasi Masalah 1). Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi khususnya pada penentuan topik utama, penggunaan ejaan dan tanda baca, penguasaan kalimat dan penghubung kalimat dari paragraf pertama ke paragraf selanjutnya. c. Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berukut: 1). Apakah melalui model tugas proyek dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo? d. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1). Untuk dapat mengetahui apakah dengan model tugas proyek ini dapat meningkatka n keterampilan menulis karangan siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo Kel. Pulubala? e. Pemecahan Masalah 1). Guru menyampaiakan semua tujuan pelajaran yag ingin di capai. 2). Guru menyelesaiakn aspek aspek yang di nilai pada menulis karangan narasi. 3). Guru membagi kelompok. 4).Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.

5 5).Guru mengevaluasi hasil belajar siswa. 2. KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Kajian Teoretis Pengertian Menulis Menulis adalah keterampilan berbahasa yang sangat penting dan perlu adanya pelatihan khusus. Menurut Syafi ie (1988:45) bahwa menulis adalah keterampi lan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan memperguna kan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Jenis Jenis Menulis. Adapun jenis-jenis menulis dapat dikategorikan dalam 4 kategori yaitu; menulis karangan narasi, eksposisi, deskrip si, dan argumentasi. a. Eksposisi Eksposisi biasa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk karangan yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Penulis berusaha memaparkan kejadian atau masalah secara analisis dan terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi, teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Eksposisi merupakan tulisan yang sering digunakan untuk menyampaikan uraian ilmiah, seperti makalah, skripsi, tesis, desertasi, atau artikel pada surat kabar atau majalah. b. Deskripsi Deskrisi adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau keadaan. Seorang penulis deskripsi mengharapkan pembacanya, melalui tulisannya, dapat melihat apa yang dilihatnya, dapat mendengar apa yang didengarnya, merasakan apa yang dirasakanya, serta sampai kepada kesimpulan yang sama dengannnya. Dari sini dapat disimpulkan bahwa deskripsi merupakan hasil dari obesrvasi melalui panca indera, yang disampaikan dengan kata-kata (Marahimin ) c. Narasi (kisah) Narasi atau kisahan merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu. Paragraf narasi itu dimaksudkan untuk memberi tahu pembaca atau pendengar tentang apa yang telah diketahui atau apa yang dialami oleh penulisnya. Narasi lebih menekankan pada dimensi waktu dan adanya konflik (Pusat Bahasa ). d. Argumentasi Argumentasi merupakan corak tulisan yang bertujuan membuktikan pendapat penulis meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar amenerima pendapanya. Argumentasi berusaha meyakinkan pembaca. Cara menyakinkan pembaca itu dapat dilakukan dengan jalan menyajikan data, bukti, atau hasil-hasil penalaran (Pusat Bahasa ) e. Persuasi Persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-ajuk, ataupun berdaya himbau yang dapat membangkitkan ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan implisit maupun eksplisit yang dilontarkan oleh penulis. Dengan kata lain, persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa. Dari kelima jenis tulisan di atas penulis menyimpulkan bahwa setiap jenis tulisan memiliki aspek dan alur penulisan serta isi yang berbeda-beda. Maka dalam materi menulis karangan ini penulis mengambil salah satu jenis tulisan yaitu menulis karangan bentuk narasi. Dengan alasan jenis karangan ini bisa membatu siswa untuk menceritakan pengalaman mereka dalam bentuk tulisan.

6 Tujuan Menulis Menurut Syafie ie (1988:51-52), tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a. Mengubah keyakinan pembaca; b. Menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca; c. Merangsang proses berfikir pembaca; d. Menyenangkan atau menghibur pembaca; e. Memberitahu pembaca; dan memotivasi pembaca. Langkah Langkah Menulis Sebagai suatu proses, menulis terdiri atas berbagai tahap sebagai berikut. Tahap prapenulisan, Tahap penulisan, dan Tahap revisi. Menulis Karangan realistik dan kemudian diberikan bantuan secukupnya agar mereka dapat menyelesai kan tugas. Di samping itu penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek ini mendorong tumbuhnya kompetensi seperti kreativitas, kemandirian, tanggungjawab, kepercayaan diri dan berpikir kritis dana analitis. Langkah Langkah Model Tugas Proyek Berdasarkan kegiatan belajar mengaja r dengan metode tugas proyek yang terbagi dalam tiga tahapan yakni persiapan, pembelajaran dan evaluasi, tetapi dari tiga tahapan tersebut dapat dideskripsikan menjadi enam tahapan sebagai berikut: a) Persiapan dalam menulis.kaitannya deng an materi menulis karangan tentunya guru mempersiapkan bahan ajar atau materi yang bisadipahami siswa berupa buku, lembar kerja siswa, atau contoh karangan. Guru juga harus memberikan penjelasan dan contoh yang sederhana tentang bagaimana menulis kaarangan yang baik. Hal ini akan mendukung keber hasilan belajar siswa dalam menyelesaikan suatu proyek dan cukup membntu dalam menjawab pertanyaan, beraktifitas dan berkarya. 2) Penugasan / Menentukan topik yaitu Dalam hal ini fokus bagaimana kegiatan menulis karangan mnjadi topik utama dalam tugas proyek ini. Guru tentu memberikan tugas kepada kelompok untuk mencari atau membuat karangan sesuai dengan langkah-langkah dan tata cara yang sudah dijelaskan guru. Keterampilan Menulis Karagan Narasi Menggunakan Model Tugas Proyek. Menulis karangan bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Menulis merupakan keterampilan khusus dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dan banyak siswa yang kesulitan dalam mencari solusi, strategi bagaimana bisa menguasai tata cara menulis yang baik. Namun keterampilan itu jugamembutuhka n bagaimana guru mampu menggabungkan antara pengetahuan dan model mengajar yang menyenangkan. Penulis kembali Pada dasarnya untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untukmembentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan. kali ini kita coba tinjau terlebih dahulu langkah-langkah menyusun karangan satu per satu yaitu: Menentukan tema dan judul, Mengumpulkan bahan, Meny eleksi bahan, Membuat kerangka karang an,dan mengembangkan kerangka karangan. Pembelajaran Model Tugas Proyek Pengertian secara umum dari tugas proyek adalah model pembelajara n yang digunakan untuk mengetahui suatu kondisi tertentu dan langsung terjun ke lapangan. Penerapan model ini dalam kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa suatu tugas dalam waktu tertentu secara individu maupun kelompok untuk menghasilkan suatu produk. Kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk merangkum pengetahuan dari berbagai bidang serta secara kritis dan kreatif mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata (Hamzah B. Uno:101) Dalam pembelajaran berbasis proyek siswa diberikan tugas atau proyek yang kompleks, cukup sulit, lengkap, tetapi menjelaskan disini bahwa model pembelaj

7 aran dengan model tugas proyek ini bisa mampu memotivasi siswa untuk melakuka n aktivitas mengarang.dengan model tugas proyek ini tentunya diharapkan nanti bisa berpengaruh pada hasil peningkatan keterampilan mengarang siswa. Pada model tugas proyek ini yang ingin ditingkatkan siswa yaitu penggunaan ejaan dan tanda baca, penguasaan kalimat dan menghubungkan paragraf pertama ke paragraf selanjutnya. Dalam model tugas proyek ini juga dapat di lihat kemampuan siswa pada saat melakukan permainan dimana dalam model tugas proyek siswa akan dibentuk kelompok dan dengan mengikuti model dan langkah langkah di atas dengan memasukkan semua materi yang ada hubungan dengan mengarang ke dalam model pembelajaran guna untuk melatih siswa agar bisa memahami materi mengarang.tehnik permainan tugas proyek ini tergantung kreatifitas dan inovasi guru dalam kelas agar bisa menyenangkan. Dengan memperhatikan uraian di atas dapat disimpulkan indikator yang dapat diukur didalam model tugas proyek adalah : 1. Kerja sama antara kelompok. 2. Kreatifitas, kemandirian, dan tanggun g jawab. 3. Berfikir kritis dan analitis. 4. Membuat karangan narasi sesuai dengan langkah langkah karangan 5. Setiap individu secara langsung berko mentar. 6. Memahami materi mengarang. 3. Metedologi Penelitian. Latar Dan Karakteristik Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 76 Kota tengah Kota Gorontalo. Dengan jumlah siswa 203 orang siswa dan jumlah tenaga pendidik yaitu 12 orang. Dan memeliki 9 ruang kelas. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo dengan jumlah siswa 20 orang, yang terdiri dari 10 orang laki laki dan 10 orang perempuan, dengan karakteristik yang berbeda beda dan dari keluarga yang berbeda beda. Variabel Penelitian Variabel variabel yang menjadi titik sasaran pada penelitian ini berupa: - Variabel Input (Siswa, Guru, Bahan Ajar, Sumber Belajar dan Lingkungan Belajar). - Variabel Proses (Keterampilan bertanya guru, Gaya bertanya guru, Cara bertanya siswa, Implementasi model dan metode mengajar). - Variabel Output (Rasa ingin tahu siswa, Kemampuan siswa, Motivasi, Hasil belajar, Sikap terhadap pengalaman). Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan minima l dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian dilaksanakan selama proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menulis karangan. Adapun prosedur pelaksanaan tindakan ini adalah : a. Persiapan,b. Pelakasanaan tindakan, c. Pemantauan dan evaluasi, d. Analisis dan refleksi. Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang mendukung dalam penelitian ini maka data diperoleh sesuai prosedur sebagai berikut: a. Test Tehnik tes yang digunakan adalah tes yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dalam hal ini materi menulis karangan narasi. Tes yang digunakan berbentuk rubrik penilaian. b. Observasi. Observasi sebagai pelengkap dari hasil dengan mengamati aktivitas siswa sebagag i berikut: 1. Keaktifian kerja sama 2. Kreatifitas siswa. 3. Tanggug jawab siswa dalam kelompo k. c. Dokumentasi. Dokumentasi yaitu cara mengumpulk an data melalui peninggalan penulis seperti arsip buku dan lain-lain. Berhubungan dengan masalah penelitian, pengumpulan data melalui dokumentasi dimaksudkan untuk menghimpun dokumen yang ada hubungannya dengan kegiatan belajar di

8 kelas,berupa foto kegiatan belajar mengaja r dan RPP. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis yang digunakan adalah reduksi data yaitu kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Penyajian data berupa sekumpulan informa si dalam bentuk tes naratif yang disusun, diatur dan diringkas sehingga mudah dipah ami. Hal ini dilakukan secara bertahap kemudian dilakukan penyimpulan dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi. Untuk menentukan hasil tertinggi ( ideal ) yang dapat dicapai adalah 75 sedangkan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Rumus Mencari Nilai Akhir Individual NAI = Ket : Jumlahskor yang diperoleh x100 Jumlah skor yang tertinggi SB = 4 ( ) B = 3 ( ) C = 2 ( ) K = 1 ( 0 54 ) 4. Hasil Penelitian Dan Pembehasan Deskripsi Hasil Penelitian Penulis melakukan penelitian pada pelaksanaan pembelajaran sebanyak 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.Penelitian pada masing masing siklus mencakup penilaian aktivitas guru dan aktivitas siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. Setiap selesai proses pembelajaran peneliti bersama guru mitra melakukan refleksi tentang masalah masalah yang ditemukan pada proses pembelajaran. Pelaksanaan Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada tanggal 30 April Hasil observasi awal menunjukkan bahwa dari 20 orang siswa hanya 3 orang siswa yang mampu menulis karangan narasi dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil tersebut bahwa siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo pada dasarnya belum dapat menulis karangan narasi dengan baik dan benar. Dengan permasalahan ini maka peneliti ingin Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Dengan Menggunakan Model Tugas Proyek. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Tahap Persiapan Tahap perencanaan kegiatan siklus 1 dilaksanakan tanggal 04 dan 09 Mei 2015 yaitu sebagai berikut : a. Menyusun RPP b. Menyiapkan materi pelajaran c. Menyusun lembar penilaian belajar siswa dalam menulis karangan narasi. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Pertama-tama meneliti mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan dengan menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran. b. Peneliti memperlihatkan media gambar pada siswa. c. Menjelaskan cara menulis karangan narasi dengan baik. Narasi (cerita) merupakan corak tulisan yang bertujuan menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu yang dijabarkan dengan urutan awal, tengah, dan akhir. Narasi memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Adanya peristiwa atau kejadian baik nyata atau fiktif. 2) alur cerita dari prolog (awalan), penjabaran (tengah), dan epilog (akhir). 3) Setting atau tempat kejadian peristiwa dimana tokoh mengalami peristiwa tersebut, menjelaskan rangkaian peristiwa dari latar belakang, awal kejadian konflik sampai akhir peristiwa. d. Siswa dibagi dalam 4 kelompok. e. Peneliti memberikan tugas kelompok yaitu tugas menulis karangan narasi berdasarkan gambar yang sudah

9 diberikan oleh peneliti kepada masing masing kelompok. Tugas masing masing kelompok yaitu: Kelompok 1: Buaya dan Kerbau ( gambar ). Kelompok 2: Liburan ke pantai gambar). Kelompok 3:Persahaba tan Ani dan Tasya (gambar). Kelompok 4: Cuci tangan sebelum makan ( gambar ) f. Setiap perwakilan kelompok memaparkan hasil kelompok di depan kelas atau di depan kelompok yang lain. g. Setelah membagikan tugas kelompok peneliti memberikan tugas individu kepada siswa untuk membuat karangan narasi berdasarkan judul mereka masing masing. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan secara menyeluruh terhadap setiap tahapan sehingga dapat di ketahui tingkat ketercapaian indikator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dengan melakukan penilaian tentang aspek yang dinilai seperti yang ada pada tabel dibawah ini. Tabel 1.Hasil Pengamatan Siklus I. Tabel 1 Hasil pengamatan siklus 1 tentang nilai menulis karangan. Menetapkan topik Menentukan tujuan penulisan Membuat kerangka karangan Aspek yang dinilai Mengembangkan kerangka karangan Menggunakan paragraf bebas (narasi) Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K ,294 Jumlah skor Menentukan tujuan penulisan, siswa yang memperoleh nilai Cukup 11 atau 55% dan siswa yang memperoleh niai Kurang ada 9 orang siswa atau 45 %. 3). Membuat kerangka karangan, dari 20 orang siswa ada 11 orang siswa yang memiliki nilai Baik atau 55 %, siswa yang memiliki nilai Cukup 2 orang siswa atau 10 % dan 7 orang siswa yang memiliski nilai Kurang atau 35 %. 4). Mengembangkan kerangka karangan dari 20 orang siswa yang memiliki nilai Baik ada 11 orang siswa atau 55 %, dan yang memiliki nilai Kurang ada 9 orang siswa atau 45%. 5). Mengguna kan paragraf dari 20 orang siswa yang memiliki nilai Cukup 14 orang siswa atau 70 % dan 6 orang siswa yang memiliki nilai Kurang atau 30 %. 6). Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca, dari 20 orang siswa yang memiliki nilai Cukup ada 11 orang siswa atau 55%, dan 9 orang siswa yang memili nilai Kurang atau 45 % Sangat baik Baik cukup Kurang ,70% Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru dengan Pada siklus 1 aspek yang dinilai memperhatikan hasil kegiatan belajar pada dalam menulis karangan ada beberapa siklus 1 sebagaimana tercantum pada tabel siswa yang memperoleh nilai baik yang 2 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaa terbagi atas beberapa aspek: 1) Menetapka n pembelajaran yang dilaksanakan guru n topik, dari 20 siswa yang terdapat 12 belum memenuhi target yang diharapkan. siswa yang memperoleh nilai Baik dengan Data perbandingan hasil pengamatan yang presentase 60%,7 orang siswa memperoleh diperoleh guru mitra sebanyak 8 aspek atau nilai Cukup atau 35% dan 1 orang siswa 66,7% sedangkan penelitian mencapai 6 memperoleh nilai Kurang atau 5%. 2). aspek atau 50%, sehingga pelaksanaan

10 kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tahap Analisi dan Refleksi Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1 peneliti menemukan beberapa kelemahan pada siklus 1 masih ada aspek yang nilainya belum sesuai indikator kinerja diantaranya sebagai berikut: a. Menentukan tujuan penulisan b. Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca. c. Penguasaan kalimat yang kurang. Berdasarkan hasil refleksi tersebut untuk mengatasi kelemahan yang terjadi dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi menulis karangan narasi maka perlu adanya siklus berikutnya atau siklus perbaikan, yaitu siklus 2. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus 2 Tahap Perencanaan. Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus 1 peneliti menemukan beberapa kelemahan pada siklus 1 masih ada aspek yang nilainya belum sesuai indikator kinerja diantaranya sebagai berikut: a. Menentukan tujuan penulisan b. Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca. c. Penguasaan kalimat yang kurang. Berdasarkan hasil refleksi tersebut untuk mengatasi kelemahan yang terjadi dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi menulis karangan narasi maka perlu adanya siklus berikutnya atau siklus perbaikan, yaitu siklus 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Peneliti menjelaskan kembali aspekaspek yang belum dipahami oleh siswa dalam menulis karangan narasi pada tugas individu: 1) Menentukan tujuan penulisan, dimana dalam menentukan tujuan penulisan, diketahui apa yang ingin dilakukan pada tahap penulisan bahkan apa yang diperlukan, luas lingkup bahasan, pengorganisasian dan mungkin juga sudut pandang yang digunakan. 2) Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi keteraturan dan keseragaman hidup, terutama dalam bahasa tulis. Dalam menyusun sebuah karangan harus lebih memperhatikan lagi penulisan ejaan dan tanda baca. 3) Penguasaan kalimat yaitu kalimat harus memenuhi sasaran, mampu menimbulkan pengaruh, meninggalka n pesan dan dapat membangkitkan selera pembaca. b. Peneliti memperhatikan media pembel ajaran. c. Siswa dibagi 4 kelompok d. Peneliti memberikan tugas kelompok yaitu membuat karangan narasi sesuai dengan judul yang diberikan oleh peneliti. Tugas kelompok yaitu Kelompok 1 : Rapunsel ( cerita ). Kelompok 2 : Liburan ke taman binatang ( cerita ). Kelompok 3 : Bawang merah dan bawang putih ( cerita ). Kelompok 4 : Pinokio ( cerita ) Tahap Pemantauan dan Evaluasi Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap setia tahapan sehingga dapat diketahui tingkat ketercapai an indikator kinerja yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pelaksanaan siklus 2 terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Tabel 3 Hasil pengamatan siklus 2 tentang nilai menulis karanga. Menetapkan topik Menentukan tujuan penulisan Membuat kerangka karangan Aspek yang dinilai Mengembangkan kerangka karangan Menggunakan paragraf bebas (narasi) Menggunakan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K SB B C K , ,20% Jumlah skor

11 Setelah pertemuan ke 2, dilaksan kannya evaluasi secara keseluruhan. Dimana dalam penerapan model tugas proyek pada siklus 2 lebih baik dari siklus 1. Hal ini ditunjukkan dari tabel diatas bahwa terdapat peningkatan presentasi yang signifikan. Pada siklus 2 dalam materi menulis karangan terdapat 17 orang siswa yang sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dan hanya 3 orang siswa yang belum memenuhi KKM Pada siklus 2 peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan. Siswa yang semula hanya pasif mendengarkan penjelasan dari guru dan teman, telah berani bertanya dan mengeluarkanpendapat. Hal ini disebabkan guru terus memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat ikut aktif dalam proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru dengan memperhat ikan hasil kegiatan belajar pada siklus 2 sebagaimana tercantum pada tabel 4 tersebut, menunjukkan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah memenuhi target yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 12 aspek atau 92,3% sedangkan penelitian mencapai 11 aspek atau 84,6%, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar sudah berhasil. Baik Cukup Kurang Pembahasan Hasil pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dan 2 menunjukkan bahwa penerapan model tugas proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan narasi. Sebelum adanya penerapan model tugas proyek presentasi siswa masih rendah, tetapi setelah diterapkan model tugas proyek mengalami peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan sebelum diterapkannya model tugas proyek. Pada siklus 1 dari 20 orang siswa yang mampu menulis karangan ada 11 orang atau 6,470% yang sudah memenuhi standar KKM. Pada siklus masih ada beberapa indikator kinerja yang belum di pahami oleh siswa yaitu a) Menentukan tujuan penulisan, b) Menggun akan penulisan sesuai ejaan dan tanda baca, c) penguasaan kalimat yang kurang. Dari hasil tersebut diadakan siklus perbaik an yaitu siklus 2. Pada siklus 2 dari 20 orang siswa yang mampu menulis karanga n dengan baik ada 17 orang siswa atau 8,020% yang sudah memenuhi standar KKM 5. Simpulan Dan Saran a. Simpulan Penerapan model tugas proyek menarik perhatian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah menguasai materi yang disajikan. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.penerapan model tugas proyek pembelajaran di kelas dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar tersebut dinyatakan tuntas karena secara umum pencapaian hasil belajar siswa berada diatas standar batas tuntas nilai KKM yaitu 75. b. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model tugas proyek pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo

12 tahun pelajaran 2014/2015, maka sara yang dapat diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkat kan hasil belajar siswa SDN 76 Kota Tengah Kota Gorontalo. Barron,dkk(1998) gspot.com/2012/04/model-pembelajaranberbasis-proyek-atau.html. Diunggah pada hari selasa 21 April WIB 6. REFERENSI Hamzah B. Uno, Nurdin Mohamad Belajar dengan Pendekatan PAIKEM. Jakarta: Bumi Aksara. Budiningsih, Asri Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT. Gramedia Suprijono, Agus Cooperative Learning. Yogyakarta: PT. PUSTAKA PELAJAR. Sugiyanto.2008.Model- ModelPembelajaranInovatif.Surakarta Syafi ie(1988:45) Diunggah pada hari selasa 21 April WIB PusatBahasa( ) pot.com/2011/08/jenis-jenis-menulis.html. Diunggah pada hari selasa 21 April WIB. m/2014/05/model-pembelajaran-projectbased.html. Diunggah pada hari selasa 21 April WIB.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peran penting dalam pengembangan intelektual siswa di sekolah dalam hal menciptakan keahlian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS 1V SDN 2 ASPARAGA LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan untukmemenuhi salah satu persyarata dalam mengikuti

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STAD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO OLEH : FEMMY

PENERAPAN MODEL STAD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO OLEH : FEMMY PENERAPAN MODEL STAD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS IV SDN 11 TELAGA BIRU KABUPATEN GORONTALO OLEH : FEMMY NAPU Pembimbing I : Dr. Yusuf Jafar, M.Pd Pembimbing II

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan (Hakim dalam Munawar, 2009: 06). Sejalan dengan pendapat. sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterampilan (Hakim dalam Munawar, 2009: 06). Sejalan dengan pendapat. sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan Kurikulum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi satu kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima ini, dipaparkan simpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Simpulan dimulai dari observasi awal mengenai pembelajaran menulis di lapangan, perencanaan pembelajaran,

Lebih terperinci

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dengan melibatkan siswa secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki, mengubah sikap,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Tindakan Kelas (Clasroom Action Research), yaitu penelitian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Miri, dengan subyek penerima tindakan kelas adalah siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 1 Jamblang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Beralamatkan di jalan Nyi Mas Rarakerta

Lebih terperinci

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Masing-masing siklus dimaksudkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteritik Subyek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN No. 86 Kota Tengah Kota Gorontalo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO

Lebih terperinci

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV MI MA ARIF NU LAMUK PURBALINGGA Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nadia Keti Dwiguna, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nadia Keti Dwiguna, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam ragam formal, pemakaian bahasa tulis lebih sering ditampilkan dalam bentuk wacana tulis misalnya karangan (ilmiah atau fiksi), surat, pengumuman, dan lain-lain.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu kualitatif deskriptif. Akbar (2009:13)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang sangat kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dimaksud adalah guru. Guru merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas berbahasa merupakan aktivitas yang paling esensial dalam kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan bahasa tidak hanya sekedar ucapan melainkan merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan untuk membenahi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikhlasiah As ar, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran keterampilan menulis menjadi aspek pembelajaran Bahasa Indonesia yang mendapat porsi lebih besar dari pada keterampilan berbahasa yang lainnya. Hal ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR 1 Afta Rahmat Zayn, 2 Sunyoto, dan 3 Tri Murti Universitas Negeri Malang E-mail: rahmatzayn@ymail.com

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research). Menurut Kunandar (2008:41) Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan berbahasa. Keempat jenis keterampilan tersebut adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dari sudut pandang: (i) hakikat menulis, (ii) fungsi, tujuan, dan manfaat menulis, (iii) jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting didalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan sebagai bahasa nasional sehingga

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 235 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Pahoman Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / Ganjil Waktu : 3 x 3 (1 x pertemuan) Siklus : 1 (satu) Pertemuan : 1 (satu)

Lebih terperinci

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa Penerapan Metode Latihan Berstruktur Pada Pembelajaran Materi Persegi Panjang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Salumpaga Kabupaten Tolitoli Fachry Erick Mohammad, Baharuddin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, antara bulan juli sampai bulan september 2013 di SDN Kemligi

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki

Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Paragraf Melalui Metode Latihan di Kelas IV SD Inpres 1 Kamarora Kecamatan Nokilalaki Marni Liwan, Moh. Tahir, dan Ulfah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

Keterampilan Dasar Menulis

Keterampilan Dasar Menulis Keterampilan Dasar Menulis Oleh La Ode Syukur Pengertian Menulis Menulis : kegiatan menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Pesan : Isi yang terkandung dalam suatu tulisan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto (2006: 90-93) didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi kebahasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian. Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar negeri 11 Telaga Biru terletak di Desa Ulapato A Kecamatan Telaga Biru yang di pimpin oleh

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODUL KOMIK PADA KELAS X DI MAN 2 WATES KULON PROGO

PENINGKATAN MINAT BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODUL KOMIK PADA KELAS X DI MAN 2 WATES KULON PROGO PENINGKATAN MINAT BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODUL KOMIK PADA KELAS X DI MAN 2 WATES KULON PROGO Merry Nirwana Rini, M.Pd MAN 2 Wates, Kulon Progo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat

Lebih terperinci

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP MODEL RANTAI KEJADIAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA PADA SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa secara sederhana dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas didalam hati. Namun lebih jauh lagi bahasa adalah alat untuk berkomunikasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu guru, siswa, kurikulum, metode, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan lainlain. Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau yang biasa dikenal dengan classroom action research

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan

I. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI 1 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting terhadap kemajuan suatu bangsa di dunia. Pendidikan diproses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GEBYOG MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA

PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS (MASTERY LEARNING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG III LAWEYAN SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan

Lebih terperinci

(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

(PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali) PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MENGOPTIMALKAN ALAT PERAGA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (PTK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 2 Banyudono Boyolali)

Lebih terperinci

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Aswin Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research. Menurut Wardhani, dkk. (2007: 1.4) Penelitian

Lebih terperinci

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025

RAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Masalah ini akan dipecahkan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Berdasarkan permasalahan yang muncul di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres 3 Kasimbar Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Dengan Metode Latihan

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres 3 Kasimbar Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Dengan Metode Latihan Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres 3 Kasimbar Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Seri Dengan Metode Latihan Ambo Tuwo, Syamsuddin, dan Idris Patekkai Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya, semua keterampilan kemampuan berbahasa sangat penting untuk melakukan interaksi antara manusia sebagai mahluk sosial. Manusia juga dapat saling berkerja

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN WAKTU (TIME) MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS II SDN 8 LIMBOTO BARAT KABUPATEN GORONTALO LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya adalah pengajaran keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan berbahasa yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan

Lebih terperinci

FATRISIE PEMBENGO NIM

FATRISIE PEMBENGO NIM e-ta yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru

Lebih terperinci

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah Jamra, Sahrudin Barasandji, dan Syamsuddin Koida Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses yang cukup panjang. Menulis memerlukan adanya pengetahuan, waktu dan pengalaman. Selain

Lebih terperinci

Promotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd.

Promotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd. Promotor: Prof. Dr. H. Samsuddin A.R., M.S. Ko-Promotor: Prof. Dr. Iskandarwassid, M.Pd. Anggota: Prof. Dr. Hj. Nenden Sri Lengkanawati, M. Pd. MAHASISWA KESULITAN MENYUSUN MAKALAH A. STUDI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun sering menjadi momok bagi peserta didik, bahkan banyak yang menganggap bahwa Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Pasundan 3 Bandung yang beralamat di Jalan Kebonjati Nomor 31 Kota Bandung. Lokasi

Lebih terperinci